Anda di halaman 1dari 2

1.

Agus Pramono Ayam Bakar Mas Mono


Agus Pramono atau yang kerap disapa dengan mas Mono adalah seorang pengusaha
kuliner yang kini telah sukses menjadi milyarder berkat usaha makanan dengan menjual
ayam bakar. Perjuangan seorang mas Mono tidaklah gampang, pekerjaan sebagai office boy
(OB) dan penjaja gorengan pernah dilakoninya. Pada suatu hari saat masih menjadi OB,
ayah dari mas Mono meninggal dunia, namun ia tidak bisa pulang ke desa karena terkendala
biaya. Hal ini menjadi tamparan keras baginya untuk lebih maju, maka ia putuskan untuk
berhenti menjadi OB. Keputusannya untuk memulai usaha ayam bakar yang dimulai dengan
modal Rp. 500.000 merupakan awal dari keberhasilannya. Kini Ayam Bakar Mas Mono
tersebar sekitar 20 cabang di dalam maupun luar negeri, dengan omset mencapai puluhan
juta setiap harinya.

2. Reza Murhaliman Keripik Maicih


Bagi anda penggemar keripik pedas pasti sudah tidak asing lagi dengan produk
Maicih. Tahukah anda? Jika pemilik brand ini dulunya hanya seorang pemuda tamatan
SMA. Berbekal resep keripik pedas yang ia dapatkan dari seorang nenek, Reza Murhaliman
mencoba memasarkannya. Berkat kegigihannya dalam berjualan serta inovasi yang ia
lakukan yaitu menghadirkan keripik pedas berbagai level, akhirnya ia sukses meraih untung,
bahkan berkat usaha makanan tersebut, ia bisa membiayai kuliahnya sendiri.

3. Johnny Andrean J.Co Donuts & Coffee


Mengawali usahanya dengan membuka salon kemudian membeli hak waralaba
BreadTalk, tidak menjadikan Johnny Andrean berhenti melakukan bisnis, justru usahanya
semakin bertambah luas dengan membuka usaha di bidang beverage berupa kue donat.
Demi membuka usaha J.Co Donuts & Coffee, si pemilik rela melakukan survei hingga ke
beberapa negara untuk memenuhi standarnya dalam membuat donat. Berbagai variasi rasa
donat dan konsep open kitchen yang menarik membuat usaha makanan ini kian berkembang
pesat. Kini lebih dari 40 gerai tersebar di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Satu lagi
pengusaha Indonesia yang sukses mendulang untung berkat bisnis kuliner.

4. Hendy Setiono Kebab Turki Baba Rafi


Nama Hendy Setiono mulai dikenal karena usahanya yang fokus menjual kebab. Asal
mula tercetusnya ide membuka usaha kebab di awali kunjungannya ke Qatar untuk
mengunjungi orang tuanya. Menyadari bahwa kebab masih jarang dijumpai di Indonesia, ia
melihat peluang usaha pada jenis makanan ini. Memulai usaha pada September 2003 dengan
modal 4 juta, Hendy mulai fokus berjualan dan mengembangkan bisnisnya hingga harus
merelakan lepas dari dunia kampus. Namun kegigihannya tidak sia-sia, kini berkat
management yang baik sekitar 1.200 outlet tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Filipina
bahkan mulai merambah negara Eropa. Berbagai penghargaan dalam bidang usaha banyak ia
peroleh baik dalam maupun luar negeri.

5. Sukyatno (Hoo Tjioe) Es Teller 77


Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di
seluruh nusantara. Tidak puas dengan mempertahankan pasar dalam negeri, kini produk es
teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makanan yang berhasil merambah pasar
internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura,
Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya di India,
Jeddah dan Arab Saudi.
Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es
teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan
toko dengan menggunakan tenda tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982
ini, ternyata bukan peluang bisnis yang pertama kali Ia coba. Berbagai peluang bisnis seperti
menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong
bangunan, sampai mencoba bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni
bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es
telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi
pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal
masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif
untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan
bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo
dengan sistem franchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan
keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari
180 gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di Indonesia
bahkan hingga mancanegara.

Anda mungkin juga menyukai