Anda di halaman 1dari 3

MARIA AMIN

Lahir tahun 1921 di Bengkulu, Sumatera Selatan. Pendidikan terakhirnya: sekolah


menangah atas. Dia pernah membantu majalah Pujangga Baru dan bekerja di bidang
pendidikan. Perhatiannya tertarik pada pergolakan politik.Beliau merupakan salah satu
sastrawan indonesia angkatan 45 pada zaman penjajahan Jepang. Pada zaman tersebut
banyak karya-karya sastrawan Indonesia yang menentang Jepang tetapi karya-karya
Maria Amin lebih kompromistis.

Karangannya bercorak simbolik saat pada jaman Jepang digunakan untuk


mengelabui pemerintah Jepang. Puisi-puisinya dimuat di majalah Pujangga
Baru, Panca Raya dan Pembangunan.

Sebuah prosanya ada dalam antologi Gema Tanah Air (1948) susunan
H.B. Jassin, sejumlah puisinya ada dalam antologi Kesusastraan Indonesia di
Masa Jepang (1948) susunan H.B. Jassin, dan Seserpih Pinang Sepucuk
Sirih (1979) susunan Toety Heraty.
Hasil karyanya:
1. Tinjaulah Dunia Sana (Prosa)
2. Penuh Rahasia (Prosa)
3. Kapal Udara (Sajak)
4. Aku Menyingkir (Sajak)
5. Kekasihku Semua (Sajak)
Karya Karya Maria Amin

AKU MENYINGKIR Harta di dalam di mana cari.

Terlintas ingatan mengenang hari KEKASIHKU SEMUA

Masa aku menyingkir diri Perjuangan dunia masih beriaku

Tenaga yang telah kuberi Gegar gempar suara mesin


Mundur karena kata hati. Gemuruh menyerbu menghantam musuh
Bukan timbangan rada di luar
Tapi batinku kosong miskin
Tetapi pertempuran rasa di dalam
Gelombang masa membubung tinggi
Tidak hendak alah bertengkar
Menghancur iman, merusak pekertf
Biar patah hancur terpendam.
Tapi beruntung kamu seniman
Mendering banyak yang di pinggang
Menang dalam perjuangan batin
Alah, dek miskin rasa hati
Sebab tiap soal masa
Harta di luar dapat ditenggang
Seni bagi seniman juga.

KAPAL UDARA
Gegar gentar suara mesin
Raja udara menguasai angkasa
Menderu gemuruh berpusing miring
Bagai burung mengintai mangsa
Raksasa udara melaju jauh
Berbalik pula puluh menyerbu
Terdahulu satu,
Puluhan menderu.
Mata bersinar
Semangat berkobar

Anda mungkin juga menyukai