PELAYANAN GIZI
INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI
RAWAS
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN
JL.Yos Sudarso No. 3 Telp. (0733) 321013 Fax ( 0733 ) 324973 Lubuklinggau Kode Pos 31611
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa pelayanan gizi Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi
Rawas, akan selalu berupaya untuk memberikan pelayanan asuhan gizi
yang terbaik kepada pasien;
b. Bahwa dalam rangka melakukan kegiatan pelayanan gizi terhadap
pasien, diperlukan suatu acuan atau panduan pelayanan gii sesuai
dengan standar akreditasi;
c. Bahwa untuk memenuhi maksud butir (a) dan (b) diatas, perlu diatur
dan ditetapkan melalui Keputusan Direktur Rumah Sakit dr. Sobirin
Kabupaten Musi Rawas.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
praktik kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Nomor 5063);
3. Undang-undang Nomor Republik 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri tanggal 7 November 2007 Nomor 61
tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Rumumah sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2012 tentang Komisi
Akreditas Rumah Sakit;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas
Tahun 2008 Nomor 3);
9. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 13 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas;
10. Penetapan Rumah Sakit Dr. Sobirin sebagai SKPD yang menerapkan
pola pengelolaan keuangan BLUD daerah secara penuh;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 161/Menkes/PER/I/2010
tentang Registrasi tenaga kerja;
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 374/Menkes/SK/III/2007
Tentang standar profesi Gizi;
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
23/KEP/M.Pan/IV/2001 Tentang Jabatan Nutrisionis
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
983/Menkes/SK/IX/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
161/Menkes/SK/III/2007 tentang Dtandar Profesi Gizi;
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL: JANUARI 2015
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI
RAWAS
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN
JL.Yos Sudarso No. 3 Telp. (0733) 321013 Fax ( 0733 ) 324973 Lubuklinggau Kode Pos 31611
Menimbang : b. Bahwa dalam rangka peningkatan Asuhan Gizi Rawat Jalan di rumah sakit
yang bermutu, sesuai kemajuan ilmu pengetahuan terkini yang mengacu
pada falsafah dan tujuan pelayanan gizi diperlukan kebijakan sesuai
dengan standar akreditasi;
c. Bahwa untuk memenuhi maksud butir (a) diatas perlu ditetapkan dengan
keputusan direktur Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL: JANUARI 2015
DIREKTUR RS DR. SOBIRIN
KABUPATEN MUSIRAWAS
PENULISAN DOKUMEN .. i
DAFTAR ISI ii
BAB I DEFINISI 1
1. Konsultasi gizi 2
2.
3. Penyuluhan 2
4.
BAB IV DOKUMENTASI 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN 4
BAB I
DEFINISI
Panduan Pelayanan Gizi Rawat Jalan adalah kumpulan ketentuan yang menjadi dasar
(pegangan, petunjuk) disamping syarat-syatat lain yang berhubungan dengan pelayanan asuhan
gizi rawat jalan, untuk menentukan atau melaksanakan hal-hal dalam pelayanan gizi.
BAB II
RUANG LINGKUP
Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dapat dilaksanakan berdasarkan mekanisme berikut ini:
Pasien Rawat
Jalan
Nurse station
Pasien malnutrisi
dan kondisi Khusus
dikirim ke Dietisien
Pelayanan gizi di Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas terbagi menjadi
pelayanan asuhan gizi dan penyelenggaraan makanan. Pelayanan asuhan gizi terdiri dari dua
yaitu asuhan gizi rawat inap dan asuhan gizi rawat jalan. Ruang lingkup panduan kegiatan
pelayanan asuhan gizi rawat jalan di Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas terdiri dari
penyuluhan, konsultasi dan edukasi pada pasien dari:
1. Poli Penyakit Dalam
2. Poli anak
3. Poli Kebidanan
4. Poli umum
5. Poli Mata
6. Poli Bedah
7. Rujukan dari luar rumah sakit.
BAB III
TATA LAKSANA
PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang dimulai dari
asessmen/pengkajian , intervensi gizi kepada klien/pasien rawat jalan, pelaksanaan
konsultasi/penyuluhan serta evaluasinya. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut
kegiatan konseling gizi dan dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi.
Mekanisme Kegiatan
Pelayanan gizi rawat jalan meliputi konseling gizi individual dan penyuluhan berkelompok.
1. Konsultasi gizi
a. Pengkajian status gizi
b. Penentuan kebutuhan gizi (sesuai SPO penentuan kebutuhan gizi)
c. Penentuan Jenis diet
d. Melakukan Konsultasi
e. Evaluasi dan tindak lanjut
2. Penyuluhan gizi
a. Persiapan Penyuluhan
1. Menentukan Materi sesuai kebutuhan
2. Membuat susunan materi yang akan disajikan
3. Merencanakan media yang akan digunakan
4. Menentukan jadwal dan tempat penyuluhan
5. Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan
b. Pelaksanaan Penyuluhan
1. Dietesien menyampaikan materi penyuluhan
2. Tanya jawab
BAB IV
DOKUMENTASI
A. Kegiatan pelayanan gii rawat jalan dicatat dalam laporan pelayanan gizi
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI
RAWAS
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN
JL.Yos Sudarso No. 3 Telp. (0733) 321013 Fax ( 0733 ) 324973 Lubuklinggau Kode Pos 31611
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan Asuhan Gizi Rawat Inap di rumah sakit
yang bermutu, sesuai kemajuan ilmu pengetahuan terkini yang mengacu
pada falsafah dan tujuan pelayanan gizi diperlukan kebijakan sesuai
dengan standar akreditasi;
b. Bahwa untuk memenuhi maksud butir (a) diatas perlu ditetapkan dengan
keputusan direktur Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
MEMUTUSKAN
Pertama : Kegiatan asuhan gizi di ruang rawat inap dilaksanakan oleh Dietisien (Ahli Gizi).
Kedua : Semua pasien dewasa dan anak yang berisiko malnutrisi, malnutrisi serta kondisi
khusus ( pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisis kronis, geriatric,
kemoterapi, intensive care, perinatology, luka bakar, diabetes mellitus, penurunan
fungsi ginjal berat, serosis hepatitis, cidera kepala berat, stroke, bedah
digestif)mendapat asuhan gizi meliputi kegiatan:
1. Assesmen/pengkajian gizi pasien yang terdiri dari pengkajian:
a. Data antropometri
b. Data biokimia
c. Data klinis dan fisik
d. Riwayat makanan/gizi
e. Riwayat personal
2. Diagnosis gizi yang sesuai dengan masalah yang ditemukan berdasarkan
assesmen.
3. Intervensi gizi yang sesuai dengan diagnosis gizi dan memperhatikan
preskripsi diet Dokter/ Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)/Dokter
Residen/Dokterjaga. Intervensi berupa pemberian makanan sesuai
preskripsi diet, pemberian edukasi dan konseling/penyuluhan gizi sesuai
diet.
4. Monitoring danevaluasi gizi.
Ketiga : Asuhan gizi pasien dengan komplikasi dan asuhan gizi umum tanpa komplikasi
dilakukan oleh ahli gizi (Dietesien) dengan pendidikan D4/S1/S2 dan Tehnisi
Dietesien (Ahli Madya Gizi) Lulusan D3 Gizi.
Keempat : Hasil asuhan gizi ditulis pada formulir asuhan gizi di dokumen medic atau
formulir Kolaborasi dengan format ADIME (Assesmen, Diagnosis Gizi, Intervensi
Gizi dan Monitoring Evaluasi) dan form edukasi gizi yang tersedia.
Kelima : Asuhan gizi pada pasien berisiko malnutrisi dan kondisi khusus dilakukan selama
pasien di rawat di rumah sakit.
Keenam : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila ternyata
terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan dan pernaikan sebagaimana
mestinya.
DITETAPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL : JANUARI 2015
DIREKTUR RS DR. SOBIRIN
KABUPATEN MUSIRAWAS
Tanggal : .2016
PENULISAN DOKUMEN .. i
DAFTAR ISI ii
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 1
BAB III TATA LAKSANA 2
1. Pengertian pelayanan gizi 2
rawat inap
2. Tata laksana pelayanan gizi 2
rawat inap
BAB IV DOKUMENTASI 3
LAMPIRAN STANDAR PROSEDUR 4
OPERASIONAL
LAMPIRAN FORMULIR-FORMULIR .. 5
BAB I
DEFINISI
Panduan pelayanan Gizi Rawat Inap adalah kumpulan ketentuan yang menjadi dasar
(pegangan, petunjuk) disamping syarat-syarat lain yang berhubungan dengan pelayanan gizi
rawar inap, untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu dalam pelayanan gizi.
BAB II
RUANG LINGKUP
Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dapat dilaksanakan berdasarkan mekanisme berikut ini :
Re Screening
Skrining
Not at risk
At risk/ malnutrition
Asuhan
Gizi Nutr.Asesst Nutr. Diag Intervensi Mon -Ev
P
E
L Perencanaan Persiapan Pengolahan Distribusi
A
Y
A
N
A
N
M
Perkiraan Anggaran Pengadaan Penerimaan
A
K
kebutuhan Pernyimpanan
A
N periodik
A
N
Pelayanan gizi di rumah sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas terbagi menjadi
pelayanan asuhan gizi dan penyelenggaraan makanan. Pelayanan asuhan gizi terdiri dari dua
yaitu asuhan gizi rawat inap dan asuhan gizi rawat jalan. Ruang lingkup panduan kegiatan
pelayanan asuhan gizi rawat inap di rumah sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas terdiri dari :
pasien instalasi rawat inap dan pasien yang dirawat sementara pada ruang IGD.
BAB III
TATA LAKSANA
Pelayanan gizi rawat inap merupakan serangkaian kegiatan proses pelayanan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi
perencanaan terapi nutrisi, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta
monitoring dan evaluasi terapi nutrisi di Instalasi gizi.
Tata laksana pelayanan asuhan gizi rawat inap adalah :
A. Pasien yang tidak memerlikan terapi nutrisi
1. Skrining gizi dilakukan pada hari pertama pasien masuk rawat inap atau paling
lambat 24 jam setelah pasien masuk rawat inap.
2. Skrining gizi awal dilakukan oleh perawat dengan mengisi form assessment pasien
pada status nutrisi yang dilampirkan dalam rekam medis.
3. Apabila setelah dilakukan skrining awal oleh keperawatan bahwa pasien tersebut
tidak beresiko, maka diet oleh dokter tetap dilanjutkan dan dilakukan pemantauan
oleh ahli gizi.
4. Pasien diberikan edukasi sesuai dengan dietnya, terutama untuk keluarganya yang
menyediakan makanan dari rumah untuk pasien sehingga tidak terjadi kesalahan
asupan makanan.
5. Pasien diamati dan dievaluasi secara fisik, hasil laboratorium, respon makan, pola
makannya dan menilai nafsu makannya sehingga memerlukan penyesuaian diet
sampai pasien diperbolehkan pulang.
1. Skrining gizi dilakukan pada hari pertama pasien masuk rawat inap atau paling
lambat 24 jam setelah pasien masuk rawat inap.
2. Skrining gizi awal dilakukan oleh perawat dengan mengisi form asessmen pada
pasien pada status nutrisi yang dilampirkan dalam rekam medis pasien.
3. Apabila setelah dilakukan skrining gizi ternyata pasien tersebut berisiko malnutrisi,
maka perawat mengkoordinasikan dengan dokter untuk dikonsultasikan ke ahli gizi.
Ahli gizi akan melakukan skrining gizi lanjut dengan langkah-langkah Proses
Asuhan gizi terstandar (PAGT) sebagai berikut:
Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan/ tidak
diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
Tidak 0
Tidak yakin (ada tanda: baju menjadi lebih longgar) 2
Ya, ada penurunan BB sebanyak:
1 - 5 kg 1
6 - 10 kg 2
11 - 15 kg 3
> 15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu makan /
kesulitan menerima makanan?
Tidak 0
Ya 1
Total skor
Parameter Skor
1. Apakah pasien tampak kurus?
a. Tidak 0
b. Ya 1
2. Apakah terdapat penurunan BB selama satu bulan terakhir?
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?
Diare 5 kali/hari dan atau muntah > 3 kali/hari dalam seminggu
Terakhir
Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir
a. Tidak 0
b. Ya 1
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien
berisiko mengalami malnutri? (lihat table dibawah)
a. Tidak 0
b. Ya 2
Total Skor:
..
Interprestasi skor:
0 = Risiko Rendah 1-3 = Risiko Sedang 4-6 = Risiko Berat
Daftar penyakit/keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi
NRM :
Nama :
Jenis kelamin :
Tanggal Lahir :
Diagnosis Medis :
BB : kg TB : cm IMT : kg/m2
Tinggi Lutut : cm LLA: cm
Parameter
1. Skor IMT
Skor
IMT > 20 (obesitas > 30 ) =0 ( )
IMT 18.5 20 = 1
IMT < 18.5 =2
Tanggal :
Tanda Tangan,
()
Dietisien/ Ahli Gizi Ruangan
FORM : IV
1. Makaan yang disajikan di instalasi gizi akan dilanjutkan untuk didistribusikan kemasing-
masing pasien rawat inap.
2. Pelaksana gizi mendistribusikan makanan ke instalasi rawat inap sesuai dengan
jadwal/waktu pemberian makanan ke pasien sebagai berikut:
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
FORM : VI
Lubuklinggau, 20..
Perawat jaga
( )
(..)