Anda di halaman 1dari 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

F DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG IX TK. II PELAMONIA
MAKASSAR
Nama : Tn. F Tgl MRS : 09 03 03
Umur : 62 tahun Tgl pengkajian: 12 03 - 03
Jenis Kelamin : Laki-Laki Dx. Medis : Hipertensi
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Gangguan perfusi jaringan otak Perfusi jaringan otak ter- 1. Kaji warna kulit, 1. Hal tersebut berkaitan dengan
berhubungan dengan penurunan penuhi dengan kriteria : kelemba-ban suhu dan masa vaso-kontriksi, atau mencerminkan
suplai O2 dan nutrisi di otak ditandai - Klien tidak pengisian kapiler decom-pensasi atau penurunan curah
dengan : merasa pusing. 2. Ukur tanda-tanda vital jantung.
DS : - Klien tampak tiap 8 jam 2. Memantau perkembangan
- Klien mengatakan rasa segar. keadaan pasien dan sebagai indikator
pusing. - Tanda-tanda vital evaluasi terhadap keberhasilan
- Klien mengatakan terasa normal. 3. Anjurkan klien untuk intervensi yang dilaksanakan.
lemas. T : 110/70 140/80 bedrest 3. Dengan klien bedrest mengurangi
- Klien mengatakan sakit mmHg kerja jantung sehingga dapat
kepala. S : 36 - 37 0 C menurunkan tekanan darah.
DO : N : 76 88 x/menit 4. Penatalaksanaan 4. Nifedipine sebagai obat
- Tanda tanda vital : P : 16 20 x/menit pemberian terhadap antihipertensi menurunkan tekanan
TD : 160/90 mmHg antihipertensi. darah.
S : 370 C Nifedipine 1 x 1 tablet.
2. N : 100 x/menit
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
P : 20 x/menit Stroke tidak terjadi
dengan kriteria : 1. Beri penjelasan kepada 1. Mengikuti perkembangan kemajuan
Resiko terjadi stroke berhubungan - Tekanan darah klien dan keluarga setelah penyakit klien setelah keluar dari
dengan hipertensi kronis ditandai ter-kontrol. (< 140/90 pulang dari RS untuk rutin rumah sakit dan mencegah terjadinya
dengan : mmHg) kontrol tekanan darah. peningkatan tekanan darah yang tidak
DS : - Tidak ada tanda terkontrol sebagai resiko terjadinya
- Klien mengatakan riwayat tanda defisit neurolo- stroke.
hipertensi kronis. gis seperti kesadaran 2. Beri HE kepada klien 2. Diet rendah garam dapat membantu
- Klien mengatakan perokok menurun, disorientasi agar mengkonsumsi untuk menghilangkan retensi air dalam
berat (10 batang/hari). tempat, waktu dan makanan yang rendah jaringan tubuh.
- Klien mengatakan kebiasaan orang, apatis sampai garam. 3. Aktivitas ringan tidak memicu kerja
minum kopi. koma. 3. Beri HE kepada klien jantung sehingga tekanan darah tidak
- Klien mengatakan minum agar pelaksanaan aktivitas meningkat.
alkohol. yang ringan sesuai
DO : kemampuan klien.
- Tanda-tanda
vital :
TD : 160/90 mmHg
S : 370 C
N : 100 x/m
3. P : 20 x/m
Istirahat tidur terpenuhi
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
dengan kriteria : 1. Memudahkan dalam menyusun inter-
- Klien dapat tidur 1. Kaji kemampuan vensi dan respon klien terhadap nyeri.
Gangguan pemenuhan istirahat tidur sesuai dengan kebu- klien dalam beradaptasi
berhubungan dengan rasa pusing tuhan. dengan sakit kepala. 2. Tidur yang sesuai dengan kebutuhan
ditandai dengan : - Klien tidak 2. Kaji klien dapat segar kembali.
DS : nampak lemas. pola/pemenuhan kebu-tuhan 3. Suasana lingkungan yang tenang
- Klien mengatakan sakit - Klien tidak pucat. tidur klien memungkinkan klien bisa tidur dengan
kepala. - Mata tidak 3. Ciptakan suasana nyenyak.
- Klien mengatakan tidak bisa cekung. lingku-ngan yang tenang. 4. Menciptakan suasana tenang sehingga
tidur. - Tanda-tanda vital tidak mengganggu klien pada waktu
- Klien mengatakan rasa normal : 4. Batasi tidur/pada saat mau tidur.
lemas. TD : 120/70-140/80 pengunjung. 5. Memberi rasa nyaman sehingga klien
- Klien mengatakan rasa mmHg dapat istirahat.
pusing. S : 36-370 C
DO : N : 76-88 x/m 5. Ganti dan
4. - Badan lemas. P : 16-20 x/m rapikan alat tenun
- Mata tampak merah dan
cekung. Kecemasan teratasi 1. Sebagai pedoman untuk menentukan
- Tanda-tanda vital : dengan kriteria : bantuan yang akan diberikan kepada
TD : 160/90 mmHg - Klien tidak klien sesuai kecemasannya.
S : 370 C tampak cemas. 2. Klien merasa diperhatikan sehingga
N : 100 x/m - Klien dapat 1. Kaji tingkat kecemasan timbul rasa percaya dalam menjalani
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
P : 20 x/m mengung-kapkan klien. setiap program perawatan.
kecemasannya
Cemas berhubungan dengan ketidak- - Klien dapat 2. Berikan 3. Kecemasan klien berkurang dengan
mampuan klien menggunakan menggu-nakan dorongan/bimbi-ngan mengungkapkan perasaannya.
koping mekanisme terhadap stressor mekanisme koping semangat mental klien dalam 4. Klien merasa dihargai dan diperhatikan
ditandai dengan : yang efektif. menghadapi keadaan sehingga senang mengungkapkan pera-
DS : penyakitnya. saannya serta permasalahannya.
- Klien mengatakan cemas. 3. Beri motivasi untuk 5. Meningkatkan pengetahuan klien ten-
- Klien sering bertanya tentang mengungkapkan perasannya. tang penyakitnya sehingga dapat me-
penyakitnya. 4. Dengarkan semua ngurangi kecemasannya dan melurus-
- Klien mengatakan ingin keluhan klien. kan kesalahan persepsi yang ada.
cepat sembuh dan ingin pulang ke 6. Meyakinkan klien bahwa setelah pera-
rumah. 5. Berikan penyuluhan watan yang diberikan masih ada yang
DO : tentang proses penyakitnya, lebih berkuasa untuk menyembuhkan
- Klien nampak cemas. perawa-tan dan pengobatan. sakitnya yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
- Ekspresi wajah murung.
6. Beri dorongan spiritual.
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Anda mungkin juga menyukai