Halaman
Daftar Tabel List of Table Page
Tabel 1.1 Ruang Lingkup Aspek Keberlanjutan Table 1.1 Boundary of Sustainability Aspects 9
Tabel 4.1 Produk Utama PEPC Table 4.1 PEPC Main Products 24
Tabel 4.2 Skala Organisasi PEPC Table 4.2 PEPC Organizational Scale 25
Tabel 5.1 Komposisi Dewan Komisaris PEPC 2014 Table 5.1 Composition of PEPC Board of 33
Commissioners 2014
Tabel 5.2 Komposisi Direksi PEPC 2014 Table 5.2 Composition of PEPC Board of Directors 33
2014
Tabel 5.3 Komposisi Audit PEPC 2014 Table 5.3 Composition of PEPC Audit Committee 2014 34
Tabel 6.1 Top Ten Risk PEPC Tahun 2014 Table 6.1 PEPC Top Ten Risks 2014 52
Tabel 6.2 Rencana Respon untuk Mitigasi Top Ten Table 6.2 Response Plan for PEPC Top Ten Risks 53
Risks PEPC 2014 Mitigation 2014
Tabel 6.3 Risk Register Aspek Sosio-Ekonomi PEPC Table 6.3 PEPC Socio-Economic Risk Register 2014 55
Tahun 2014
Tabel 8.1 Kontribusi Pembayaran Pajak PEPC Table 8.1 PEPC Contribution of Tax Payments 2014 66
Tahun 2014
Tabel 8.2 Nilai Ekonomi yang Diperoleh, Table 8.2 Economic Value Generated, Distributed and 66
Didistribusikan dan Ditahan Retained
Tabel 8.3 Nilai Pengadaan Barang dan Jasa PEPC Table 8.3 Product and Services Procurement PEPC 70
Tahun 2014 2014
Tabel 8.4 Perolehan DBH Migas Kabupaten Table 8.4 Acquisition of Oil and Gas DBH Bojonegoro 72
Bojonegoro
Tabel 8.5 Daftar Status Lapangan Sumur Blok Cepu Table 8.5 Status List of Cepu Block Field 77
Tabel 8.6 Estimasi Cadangan P-1 MIGAS PEPC Table 8.6 Oil & Gas Reserve Estimation P-1 of PEPC 77
Status 1 Januari 2015 per January 1 2015
Tabel 9.1 Jumlah dan Komposisi Pekerja PEPC Table 9.1 Number and Composition of PEPC 86
Tahun 2012-2014 Employees in 2012-2014
Tabel 9.2 Jenis Waktu Kerja Formal Perusahaan Table 9.2 The Company Formal Work Time 89
Tabel 9.3 Matriks Program Pengaduan Pekerja Table 9.3 Matrix of Employee Complaint Program 90
Tabel 9.4 Jenis Pelatihan Pegawai Pria Tahun 2014 Table 9.4 Types of Training for Male Workers in 2014 92
Tabel 9.5 Jenis Pelatihan Pegawai Wanita Tahun Table 9.5 Types of Training for Female Workers in 92
2014 2014
Tabel 9.6 Knowledge Management Forum yang Table 9.6 Knowledge Management Forum Conducted 93
Diselenggarakan Perusahaan Selama by the Company in 2014
Tahun 2014
Tabel 10.1 Pelatihan Keselamatan Kerja Table 10.1 Safety Training 112
Tabel 10.2 Kinerja HSSE PEPC Tahun 2014 Table 10.2 PEPC HSSE Performance in 2014 116
Tabel 11.1 Jumlah Penggunaan Energi PEPC Table 11.1 PEPC Energy Consumption 121
Tabel 11.2 Total Penyaluran Dana Proteksi dan Table 11.2 PEPC Total Amount of Environmental 124
Manajemen Lingkungan PEPC Management and Protection Fund
2 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Tabel 11.3 Jumlah Emisi Suar Bakar Tahun 2012- Table 11.3 Amount of Flaring Gas Emission 2012- 133
2014 2014
Tabel 11.4 Hasil Pengukuran Mutu Pengolahan Air Table 11.4 Result of Wastewater Treatment Quality 140
Limbah PEPC Tahun 2014 Measurement of PEPC 2014
Tabel 11. 5 Material yang Digunakan dalam Injeksi di Table 11.5 Materail Using for Injection in EPF 151
EPF
Tabel 11.6 Material yang Digunakan dalam Injeksi di Table 11.6 Material Using for Injection in Mudi & 151
Fasilitas Mudi dan Gayam Gayam Facilities
Tabel 12.1 Kegiatan dan Realisasi Dana Program Table 12.1 Activities and Fund Realization of 161
Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Community Socio-Economic Welfare
Ekonomi Masyarakat Development Program
Tabel 13.1 Saran dan Tanggapan atas Laporan Ini Table 13.1 Inputs and Feedback 170
Halaman
Daftar Grafik List of Charts Page
Grafik 8.1 Perbandingan Produksi Minyak PEPC Chart 8.1 Comparison of PEPC Oil Production with 63
dengan Produksi Nasional National Production
Grafik 8.2 Kesempatan Kerja di Wilayah Kabupaten Chart 8.2 Employment Opportunities in Bojonegoro 74
Bojonegoro Menurut Lapangan Usaha by Industrial Year 2010-2013
Tahun 2010-2013
Grafik 8.3 Produksi Minyak Lapangan Banyu Urip Chart 8.3 Oil Productions in Banyu Urip Field 2014 76
Tahun 2014
Grafik 9.1 Employee Engagement di Grup Pertamina Chart 9.1 Employee Engagement of Pertamina 90
Group
Grafik 11.1 Implementasi Green Purchasing PEPC Chart 11.1 PEPC Green Purchasing Implementation 122
2013-2014 2013-2014
Grafik 11.2 Perkembangan Jumlah Gas Flaring dan Chart 11.2 Progresses of Injection and Flaring Gas 135
Injeksi Tahun 2012-2014 2012-2014
Grafik 11.3 Realisasi Proyek EPC 1-5 Tahun 2014 Chart 11.3 Realization of EPC 1-5 Project Year 2014 139
Grafik 11.4 Jumlah Injeksi Produced Water Tahun Chart 11.4 Amount of Produced Water Injection 141
2012-2014 2012-2014
Grafik 11.5 Jumlah Penyaluran Minyak Mentah PEPC Chart 11.5 Amount of PEPC Oil Distribution 2012- 147
Tahun 2012-2014 2014
Grafik 11.6 Oil Losses Pengiriman Melalui Fasilitas Chart 11.6 Oil Losses of Distribution through GPP 147
GPP Tahun 2012-2014 (%) Facilities 2012-2014
Grafik 12.4 Dana Implementasi Program Chart 12.4 Funding For The Implementation of
Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Community Socio-Economic Welfare
Ekonomi Masyarakat Development Program
Halaman
Daftar Gambar List of Figures Page
Gambar 1.1 Proses Penentuan Konten Laporan Figure 1.1 Defining Report Contents 6
Keberlanjutan
Gambar 1.2 Identifikasi Aspek Keberlanjutan yang Figure 1.2 Identification of Material Sustainability 8
Material Aspects
Gambar 1.3 Objek Aspek Keberlanjutan Figure 1.3 Object of Sustainability Aspects 9
Gambar 4.1 Komposisi Kepemilikan Saham PEPC Figure 4.1 PEPC Shareholding Composition 18
Tentang Laporan Keberlanjutan
About This Sustainability Report 3
Gambar 4.2 Pemegang Participating Interest Blok Cepu Figure 4.2 Holders of Participating Interest Cepu 18
Block
Gambar 4.3 Komunikasi Tata Nilai PEPC Figure 4.3 PEPC Corporate Values Communication 21
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PEPC Figure 4.4 PEPC Organizational Structure 22
Gambar 4.5 Skema Penyaluran Minyak Early Figure 4.5 Distribution scheme of Early Production 24
Production Facility Facility
Gambar 4.6 Skema Penyaluran Minyak Early Oil Figure 4.6 Distribution scheme of Early Oil Expansion 25
Expansion
Gambar 4.7 Wilayah Kerja Pertambangan Figure 4.7 Mining Work Areas 25
Gambar 5.1 Siklus Penerapan Tata Kelola Perusahaan Figure 5.1 Cycle of Sustainable Corporate 29
yang Berkelanjutan Governance Implementation
Gambar 5.2 Struktur Tata Kelola Perusahaan Figure 5.2 Corporate Governance Structure 30
Gambar 5.3 Skema Mekanisme Penetapan Figure 5.3 Board of Commissioners and Board of 35
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Directors Remuneration Determination
Mechanism
Gambar 5.4 Kerangka Sistem Pengendalian Internal Figure 5.4 PEPC Internal Control and Enterprise Risk 38
dan Manajemen Risiko PEPC Management Framework
Gambar 5.5 Mekanisme Umum Sistem Pelaporan Figure 5.5 General Mechanism of Whistleblowing 45
Pelanggaran System
Gambar 6. 1 Prinsip dan Pedoman Manajemen Risiko Figure 6.1 Risk Management Principles and 51
Guidelines
Gambar 8.1 Mekanisme Bagi Hasil Migas berdasarkan Figure 8.1 Production Sharing Contract Mechanism 65
Production Sharing Contract
Gambar 8.2 Skema Alur Distribusi PEPC Figure 8.2 PEPC Distribution Scheme 68
Gambar 8.3 PTK Nomor 007 Revisi-II/PTK/I/2011 Figure 8.3 PTK No. 007 Rev-II/PTK/I/2011 About 69
tentang Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Supply Chain Management Guideline for
Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Production Sharing Contract
Sama
Gambar 8.4 Peningkatan Produksi Minyak Lapangan Figure 8.4 Increasing Oil Productions on Banyu Urip 76
Banyu Urip Tahun 2014 Field 2014
Gambar 9.1 "Milestone" Human Resources Plan Figure 9.1 Milestone of Human Resources Plan 85
2014-2018 2014-2018
Gambar 9.2 Aspek Kriteria Sistem Penilaian Kinerja Figure 9.2 Performance Assessment Criteria 96
Gambar 10.1 Sistem Manajemen HSSE PEPC Figure 10.1 PEPC HSSE Management System 102
Gambar 10.2 Struktur Organisasi HSSE PEPC Figure 10.2 PEPC HSSE Organizational Structure 105
Gambar 10.3 Struktur Organisasi P2K3 Figure 10.3 P2K3 Organizational Structure 106
Gambar 10.4 Proses Keselamatan Kerja Figure 10.4 Occupational Safety Process 110
Gambar 10.5 Kartu Pengamatan Keselamatan Kerja Figure 10.5 The Occupational Safety Observation 114
(PEKA) (PEKA) Card
Gambar 11.1 Rencana Pembangunan Engineering, Figure 11.1 Engineering, Procurement, & Construction 138
Procurement, & Construction (EPC) (EPC) Development Plan
Gambar 11.2 Pengawasan Penyaluran Minyak Banyu Figure 11.2 Banyu Urip Oil Distributions Monitoring 146
Urip oleh PEPC
Gambar 11.3 Pemasangan Pipa pada Perlintasan di Figure 11.3 Cross Piping at Bengawan Solo River 149
Sungai Bengawan Solo
Gambar 12.1 Diagram Kebijakan Corporate Social Figure 12.1 PT Pertamina Persero - PT Pertamina EP 155
Responsibility PT Pertamina Persero - Cepu Corporate Social Responsibility
PT Pertamina EP Cepu Policy Flowchart
Gambar 12.2 Ruang lingkup dan Tahapan Pekerjaan Figure 12.2 The Work Scope and Stages of 158
Program Papan Informasi Community Info Board Program
Gambar 12.3 Manajemen Pengelolaan Program Figure 12.3 Program Management 159
4 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Social
Bearable Equitable
Sustainable
Melalui Laporan ini, kami berusaha mengungkapkan Through this report, we are disclosing Company's
akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mendukung tujuan performance accountability in supporting sustainable
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) development goals to stakeholders both internally and
kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) baik externally. This sustainability report contains information
internal maupun eksternal. Laporan Keberlanjutan ini about the factual conditions associated with our
memuat informasi mengenai kondisi faktual yang terkait management's programs and approaches in facing and
dengan program dan pendekatan manajemen kami dalam anticipating any opportunities, risks, and challenges related
menghadapi dan mengantisipasi segala bentuk peluang, our business sustainability.
risiko serta tantangan yang terkait dengan keberlanjutan
bisnis Perusahaan.
Laporan perdana ini mengangkat tema Sharpening the This inaugural report chooses the theme "Sharping the
F utu r e Th r ou g h S u sta in ab l e P ro d uc ti o n un tuk Future through Sustainable Production" to describe
menggambarkan upaya Perusahaan memaknai Company's efforts to describe sustainability by balancing
keberlanjutan dengan menyeimbangkan inovasi untuk the innovation to increase oil and gas production, social
peningkatan produksi migas, investasi sosial dan investment, and well-targeted community empowerment
pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran serta in addition to sustainable environmental preservation. This
pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Upaya ini kami effort is targeted to allow all stakeholders to identify and
maksudkan agar seluruh pemangku kepentingan dapat provide constructive feedbacks related sustainability
mengetahui dan memberikan masukan yang konstruktif aspects as their concerns as a means of learning and
terkait aspek keberlanjutan yang menjadi perhatian mereka performance improvement of Company's sustainability in
untuk menjadi sarana pembelajaran dan penyempurnaan the future.
kinerja keberlanjutan Perusahaan di masa mendatang.
Penyusunan laporan ini mengacu kepada Pedoman The preparation of this report refers to the Sustainability
Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) Reporting Guidelines prepared by the Global Reporting
yang disusun oleh Global Reporting Initiative (GRI) versi 4.0 Initiative (GRI) version 4.0 including G4 Oil and Gas Sector
termasuk G4 Oil and Gas Sector Disclosures, dengan tingkat Disclosures, prepared 'in accordance' - Core, as well as the
kesesuaian Core, serta Oil and Gas Industry Guidance for Oil and Gas Industry Guidance for the Voluntary
Voluntary Sustainability Reporting yang disusun oleh American Sustainability Reporting compiled by the American
Petroleum Institute (API), International Association of Oil and Petroleum Institute (API), the International Association of
Gas Producers (OGP) dan the International Petroleum Industry Oil and Gas Producers (OGP), and the International
Environmental Conservation Association (IPIECA). Indikator Petroleum Industry Environmental Conservation Association
kinerja keberlanjutan dari pedoman pelaporan yang (IPIECA). Sustainability performance indicators of the
diterapkan dalam laporan ini disajikan dengan huruf reporting guidelines applied in this report are presented
berwarna di dalam kurung pada setiap penjelasan yang with colored letters in brackets on each relevant
relevan. explanations.
Prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan tersebut kemudian These sustainability reporting principles are then applied
kami terapkan dalam empat tahapan yaitu: Pertama, in four stages: first, identification of sustainability aspects
identifikasi aspek dan isu keberlanjutan yang relevan bagi and issues that are relevant for the company and
perusahaan dan para pemangku kepentingan serta objek stakeholders as well as objects or locations of these aspects.
atau lokasi dari aspek tersebut. Kedua, penentuan prioritas Second, prioritization of sustainability aspects and issues
dari aspek dan isu keberlanjutan yang teridentifikasi dengan identified by determining the materiality of each issue and
menentukan materialitas dari masing-masing isu dan aspek. aspect. Third, validation of material sustainability issues
Ketiga, validasi dari isu dan aspek keberlanjutan yang and aspects by selecting appropriate performance indicators
material dengan memilih indikator kinerja yang sesuai after considering the availability of data. Fourth, review of
setelah mempertimbangkan ketersediaan data. Keempat, report content determination process by considering
review atas proses penentuan konten laporan dengan reporting quality principles including accuracy, clarity,
mempertimbangkan prinsip-prinsip kualitas pelaporan balance, comparability, time constraints, and information
termasuk akurasi, kejelasan, keseimbangan, komparabilitas, reliability disclosed for decision-making. [G4-18]
batasan waktu dan keandalan informasi yang diungkapkan
untuk pengambilan keputusan. [G4-18]
Gambar 1.1 Proses Penentuan Konten Laporan Keberlanjutan Figure 1.1 Defining Report Contents
Sustainability
Materiality Completeness
Context
STAKEHOLDER INCLUSIVENESS
STEP 4
REVIEW
Sustainability Stakeholder
Context Inclusiveness
Tentang Laporan Keberlanjutan
About This Sustainability Report 7
Seluruh aspek dan indikator kinerja keberlanjutan yang All aspects and sustainability performance indicators
diungkapkan dalam laporan ini merupakan aspek dan expressed in this report are the aspects and performance
indikator kinerja yang material dan relevan dengan aktivitas indicators are material and relevant to the activities of the
perusahaan berdasarkan penilaian kami dan para pemangku company based on our assessment and stakeholders. Such
kepentingan. Aspek dan indikator kinerja yang material material aspects and indicators of performance cover
tersebut meliputi nilai ekonomi langsung yang distributed direct economic value, local supplier employment,
didistribusikan, pendayagunaan pemasok lokal, efisiensi energy efficiency in production process, utility of chemical
energi dalam proses produksi, penggunaan material bahan materials, emission and gas flaring, product responsibility,
kimia, emisi dan gas flaring, tanggung jawab produk, jumlah amount of oil and gas reserves, anti-corruption and anti-
cadangan migas, penanganan air terproduksi dan limbah fraud, worker-management industrial relations, employee
pemboran, tata kelola berkelanjutan, etika dan integritas, management and development, occupational health,
anti korupsi dan anti fraud, hubungan industrial pekerja security, safety and environment, social investment, local
dengan manajemen, pengelolaan dan pengembangan community development. Based on the analysis conducted,
pegawai, kesehatan, keselamatan, keamanan dan several material objects of sustainability aspects are sourced
lingkungan kerja, investasi sosial, pengembangan from outside the Company scope, hence not disclosed in
masyarakat lokal. Berdasarkan analisis yang kami lakukan, this report. Due to limitation to object and scope, material
sebagian obyek aspek keberlanjutan yang material berada sustainability aspects not disclosed in this report include
di luar ruang lingkup perusahaan sehingga tidak disclosure, recycling material, indirect emission, employee
diungkapkan dalam laporan ini. Karena keterbatasan obyek wage ratio, assessment of negative impacts from Company
dan ruang lingkup, aspek keberlanjutan material yang tidak operation, assessment of work partners, and assessment
dilaporkan dalam laporan ini meliputi pengungkapan, of human rights. [G4-19, G4-20, G4-21]
material daur ulang, emisi tidak langsung, rasio gaji pekerja,
assessment dampak negatif operasi perusahaan,
assessment terhadap mitra kerja, assessment terhadap
HAM. [G4-19, G4-20, G4-21]
8 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Sebagai bentuk implementasi tata kelola yang baik, As the implementation of a good governance, the Company
Perusahaan berkomitmen untuk mengungkapkan informasi is committed to disclose the information on sustainability
aspek dan kinerja keberlanjutan secara transparan, aspect and performance in transparently and in balance,
akuntabel dan berimbang termasuk dampak positif dan including positive and negative impacts arising from
negatif yang timbul dari kegiatan operasional Perusahaan. Company's operational activities.
Tentang Laporan Keberlanjutan
About This Sustainability Report 9
Tabel 1.1 Ruang Lingkup Aspek Keberlanjutan Table 1.1 Object of Sustainability Aspects
Hubungan industrial
pekerja
Worker-management
industrial relations
PEPC
Pengelolaan dan Employee management and
pengembangan pegawai development KKKS & Mitra Kerja
Kesehatan, keselamatan, Occupational health, safety, KKKS and Work Partners
keamanan dan lingkungan security, and environment
kerja
Luar Perusahaan
Investasi sosial Social investment Outside the Company
Pengembangan Local community
masyarakat lokal development
Pengukuran kinerja ekonomi yang diungkapkan dalam The measurement of economic performance disclosed in
laporan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi this report is prepared in accordance with Financial
Keuangan yang berlaku di Indonesia, sedangkan untuk Accounting Standards applicable in Indonesia; the social
kinerja sosial dan lingkungan, kami menggunakan teknik and environmental performance, on the other hand, is
pengukuran yang berlaku secara internasional. Seluruh measured by internationally-recognized technique. All
informasi yang diungkapkan dalam laporan ini telah melalui information disclosed in this report have been verified
proses verifikasi internal PEPC sehingga dapat diandalkan internally by PEPC to be reliable for evaluation and decision-
untuk proses evaluasi dan pengambilan keputusan. Untuk making processes. In this year was not conducted the
tahun ini, kami belum melakukan proses verifikasi oleh verification process by external parties. However, we are
pihak eksternal namun, kedepannya, kami berkomitmen committed to involve external parties in the verification
untuk melibatkan pihak eksternal dalam proses verifikasi process to improve sustainability report reliability in the
untuk meningkatkan keandalan laporan kebelanjutan. future. [G4-33]
[G4-33]
10 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Komisaris Direktur
Commisioner Director
32
corporate citizenship) untuk membangun bersama
kualitas kehidupan yang lebih baik dengan
masyarakat dan lingkungan sosial di mana SUMUR
USD 197,332,822
perusahaan berada. Dengan pendekatan triple
bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic WELLS
performance), kinerja lingkungan (environmental
Pemboran Pengembangan
performance), dan kinerja sosial (social performance)
Jumlah Distribusi Nilai Ekonomi (Banyu Urip) Development
diharapkan keberadaan PEPC tidak hanya
Total Distribution of Economic Value Wells Drilling (Banyu Urip)
bermanfaat bagi para pemegang saham
(shareholders), tetapi juga bagi pemangku
62.85% 93.9%
kepentingan (stakeholders) yang lebih luas termasuk
karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, negara,
dan lain-lain.
4.87%
better quality of life with the community and social
13.831MBOPD
environment where the Company operates. With
triple bottom lines approach covering economic,
environmental, and social performances, PEPC is
expected to exist not only to provide benefits to
shareholders, but also to stakeholders at more
extensive scope which include the employees, Total lifting minyak 2014 (share PEPC 45%) Proyek Jambaran-Tiung Biru
customers, suppliers, the surrounding communities, Total oil lifting 2014 (PEPC share 45%) Jambaran-Tiung Biru Project
the State, and other parties.
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
9%
Persentase
penggunaan energi
dari associated gas
Percentage of energy
consumption of
14.982 GJ
Jumlah konsumsi energi
PEPC tahun 2014
Total PEPC energy
1,2
Rasio intensitas konsumsi
associated gas consumption in 2014 energi PEPC per satuan
produksi (GJ/MBOPD)
Intensity ratio of PEPC energy
consumption per production
27%
Pengurangan emisi dari unit (GJ/MBOPD)
suar bakar tahun 2014
Reduction of flaring
emission in 2014
24.930,04
Total drill mud
usage
Total injeksi
produced water
BARREL
Total produced
BARREL
16.419 m3
water injection
Kinerja Sosial
Social Performance
PEKERJA EMPLOYEE
100%
Insiden Insiden pelanggaran
pelanggaran HAM peraturan tenaga kerja PEKERJA
Human rights
violation incidents
Employment regulation
violation incidents EMPLOYEES
Mendapatkan penilaian Tidak mengalami Tidak ada yang
kinerja tahunan kerja paksa dibawah umur
PROGRAM PELATIHAN DAN Receiving annual Not under forced No underage
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI performance
assessment
labor employees
EMPLOYEE COMPETENCY TRAINING AND DEVELOPMENT
PROGRAMS
918.906
Safety Man Hours
NIHIL NIL
Total Recordable Incident Number of
Kejadian Pencurian
Aset Perusahaan
Rate (TRIR) Accidents (NOA) Company Assets
Theft Incident
MASYARAKAT COMMUNITY
SAMBUTAN DIREKSI
CEO STATEMENT
[G4-1]
Selamat datang di Laporan Keberlanjutan edisi perdana Welcome to the first edition of our Sustainability Report.
kami. Tahun ini, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memulai This year, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) starts a new step
langkah baru untuk mengungkapkan kinerja ekonomi, sosial to disclose economic, social, and environmental
dan lingkungan kepada para Pemangku Kepentingan melalui performance to stakeholders through this Sustainability
Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report). Laporan ini Report. This report is established as a complementary and
kami susun sebagai pelengkap dan bagian yang tidak integral part of the Annual Report. We realize that sustainable
terpisahkan dari Laporan Tahunan (Annual Report). Kami development must be supported by a responsible business
menyadari bahwa pembangunan berkelanjutan harus activities in order to be able to contribute optimally for
didukung oleh aktivitas bisnis yang bertanggung jawab social interaction and community economic improvements.
agar mampu memberikan kontribusi yang optimal untuk In principle, this awareness has been reflected in PEPC
peningkatan interaksi sosial dan ekonomi masyarakat. mission which is to "Become a highly-reputable business
Kesadaran ini pada prinsipnya telah tercermin dalam misi entity which is professionally managed, focused, having
PEPC yaitu untuk Menjadi entitas bisnis yang memiliki reputasi competitive advantages with the utilization of world-class
tinggi yang dikelola secara profesional, fokus dan memiliki modern technology resulting from partnership with World-
keunggulan kompetitif dengan menggunakan teknologi modern Class Companies, thus contributing added value to
kelas dunia yang dihasilkan dari kemitraan dengan World Class stakeholders, particularly shareholders, customers,
Company sehingga memberikan nilai tambah lebih kepada employees, and the society at large".
para stakeholders terutama pemegang saham, pelanggan,
pekerja dan masyarakat luas".
14 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Pertumbuhan bisnis, peningkatan produksi serta berbagai Business growth, increased production, and various PEPC
prestasi PEPC pada tahun ini mencerminkan bagaimana achievements of this year reflect our efforts to maintain
upaya kami untuk menjaga kelangsungan bisnis. Kami business sustainability. We realize that this sustainable
menyadari bahwa keberlanjutan pertumbuhan ini tidak growth cannot be achieved without the involvement of
dapat tercapai tanpa keterlibatan para Pemangku Stakeholders both directly and indirectly. Therefore, we are
Kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung. committed to continuously work together with the
Oleh karenanya, kami berkomitmen untuk senantiasa stakeholders to build a collaborative and mutually beneficial
bersinergi dengan para Pemangku Kepentingan dengan relationship. The synergy is realized through the pillars of
membangun hubungan yang kolaboratif dan saling economic contribution, social empowerment, environmental
menguntungkan. Sinergitas tersebut kami wujukan melalui conservation, as well as our efforts to continually build
pilar kontribusi ekonomi, pemberdayaan sosial, pelestarian good corporate governance and a culture of occupational
lingkungan serta upaya kami untuk senantiasa membangun safety in business management. The four pillars are always
tata kelola perusahaan yang baik dan budaya keselamatan applied and serve as the driving force to the management
kerja dalam pengelolaan usaha. Keempat pilar tersebut in developing strategies to improve sustainable business.
senantiasa kami terapkan dan menjadi penggerak langkah This year, we managed to achieve 40,000 BOPD production
m a n a je m en d a l a m m e n yu s u n s tr a t e g i u n t uk of crude oil or equivalent to 4.7% of the national production.
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Pada tahun We also managed to reach 918,906 zero accident hours
ini, kami berhasil mencapai produksi minyak bumi 40.000 and have made investment in infrastructure and social
BOPD atau setara dengan 4,7% produksi nasional. Kami empowerment with more than 3.3 billion Rupiah.
juga berhasil mencapai 918.906 jam kerja tanpa kecelakaan
serta berinvestasi dalam infrastruktur dan pemberdayaan
sosial lebih dari 3,3 miliar rupiah.
PEPC meyakini bahwa di balik kinerja yang telah dicapai, PEPC believes that behind the performance achieved, there
masih banyak aspek kinerja keberlanjutan yang harus kami are various aspects of the sustainability performance in
tingkatkan, terlebih tantangan dan persaingan dalam bisnis need of further improvement , particularly the increasingly
hulu minyak dan gas bumi yang semakin ketat akibat fierce challenges and competition in the upstream oil and
penurunan cadangan, perubahan regulasi Pemerintah, natural gas businesses resulting from decreased reserves,
peningkatan permintaan terhadap energi, penurunan harga government regulatory changes, increasing energy
minyak bumi global serta perubahan lingkungan hidup demands, decreased price of petroleum globally, and
terkait pemanasan global yang tidak dapat diprediksikan. environmental changes related to unpredicted global
Namun dengan dukungan dan semangat yang luar biasa warming. With tremendous support and spirit from all
dari seluruh Pemangku Kepentingan, PEPC berhasil stakeholders, PEPC has successfully overcome the
melewati tantangan tersebut dengan pencapaian kinerja challenges with praiseworthy performance achievement.
yang membanggakan.
Dalam Laporan Keberlanjutan ini kami mengungkapkan In this Sustainability Report we disclose the commitment
komitmen dan pelaksanaan program keberlanjutan dan and implementation of PEPC sustainability program and
tanggung jawab sosial PEPC dengan tema utama social responsibility, with the main theme "Sharpening the
Sharpening the Future with Sustainable Production. Laporan Future with Sustainable Production". This Sustainability
Keberlanjutan ini menyajikan secara transparan,akuntabel Report presents in transparent, accountable and balanced
dan berimbang mengenai strategi dan upaya yang kami manner, the strategies and efforts conducted to maintain
lakukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis terutama business sustainability, particularly production innovation,
inovasi produksi, praktek kerja yang baik, kesehatan dan good work practices, occupational health and safety,
keselamatan kerja, kegiatan pelestarian lingkungan, tata environmental preservation, governance and risk
kelola dan manajemen risiko serta pemberdayaan management, and community development.
masyarakat.
Atas nama seluruh jajaran Direksi PEPC, kami On behalf of the PEPC Board of Directors, we express our
menyampaikan terima kasih dan apreasiasi yang sebesar- highest gratitude and appreciation to all Stakeholders for
besarnya kepada seluruh Pemangku Kepentingan yang the support to our business sustainability which allows us
telah mendukung keberlanjutan usaha kami sehingga to contribute optimally to the State and the community.
mampu memberikan kontribusi yang optimal kepada We expect that in the future, PEPC will always maintain our
bangsa dan masyarakat. Semoga pada tahun-tahun yang business continuity and become the best national energy
akan datang, PEPC dapat terus menjaga keberlangsungan producer.
usaha dan menjadi produsen energi nasional terbaik.
TENTANG PEPC
About PEPC
PEPC terpilih sebagai KKS PEPC selected as the best Pemberi Awarder:
terbaik untuk Kategori KKS in the Category SKK Migas Wilayah Jawa,
"Kedisiplinan dibidang "Licensing Discipline in the Bali, Madura dan Nusa
Perijinan dalam Compliance with Working Tenggara
Kesesuaian terhadap Procedure Guideline Oil and Gas Special Work
Pedoman Tata Kerja Number 032/PTK/VII/2009 Unit of Java, Bali, Madura,
Nomor 032/PTK/VII/2009 concerning the Operational and Nusa Tenggara
tentang Pedoman Tata Procedure Guidelines of regions
Kerja Operasional General Licensing of
Perwakilan BPMIGAS BPMIGAS Representative"
Bidang Perijinan Umum"
Tentang PEPC
About PEPC 17
Bidang Usaha Kegiatan usaha hulu mencakup eksplorasi dan Upstream business activities covering the exploration,
Line of Business eksploitasi minyak dan gas bumi exploitation, and development of oil and natural gas
Status Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (Anak Domestic Investment (PT Pertamina (Persero)
Company Status Perusahaan PT Pertamina (Persero)) subsidiary)
Dasar Hukum Pendirian Akte No. 5 tanggal 14 September 2005 dengan Deed No. 5 dated September 14, 2005 of Notary
Dasar Hukum Pendirian Notaris Marianne Vincentia Hamdani SH Marianne Vincentia Hamdani, SH ratified by Minister
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi of Law and Human Rights in the Decree No. C-26131
Manusia dalam Surat Keputusan No.C-26131 HT.01.01.TH 2005 dated September 21, 2005 and
HT.01.01.TH 2005 tanggal 21 September 2005 announced in the Supplement in the State Gazette
dan diumumkan dalam Tambahan Berita of the Republic of Indonesia Number 5 dated
Negara Republik Indonesia Nomor 5 tanggal January 17, 2006
17 Januari 2006 Deed No. 45 on the Amendment to Articles of
Akte No 45 Perubahan Anggaran Dasar Association dated June 28, 2913
Tanggal 28 Juni 2013
Wilayah Kerja Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) minyak dan The oil and natural gas Mining Work Area (MWA) in
Work Area gas bumi di Blok Cepu yang mencakup wilayah Block Cepu which covers the regions of Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur dan Regency, East Java Province and Blora Regency,
Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah Central Java Province
Kantor Pusat Gedung Patra Jasa, lantai 5, 6, 7, 8 & 13 Jl. Gatot Patra Jasa Building, 5th, 6th, 7th, 8th, and 13th Floors
Head Office Subroto, Kav. 32- 34 Jakarta 12950 Jl. Gatot Subroto, Kav. 32- 34 Jakarta 12950
Telp. + 62 21 52900900 Fax. +62 21 52900597 Tel. + 62 21 52900900 Fax. +62 21 52900597
PROFIL PEPC
PEPC PROFILE
PEPC merupakan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) PEPC is a Subsidiary of PT Pertamina (Persero) which is
yang dimaksudkan sebagai investment subsidiary untuk meant as an investment subsidiary to be partnered with
bermitra dengan anak perusahaan ExxonMobil Corp. dalam ExxonMobil Corp. subsidiaries in managing the Cepu Block.
mengelola Blok Cepu. PEPC, Mobil Cepu Ltd. (MCL) dan PEPC, Mobil Cepu Ltd (MCL), and Ampolex, Pte, Ltd. (both
Ampolex, Pte, Ltd. (keduanya adalah anak perusahaan are the subsidiaries of ExxonMobil Corp.) have signed the
ExxonMobil Corp.) menandatangani Kontrak Kerja Sama Cepu Cooperation Contract (KKS) with the Executive Agency
(KKS) Blok Cepu dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha for Upstream Oil and Gas (BPMIGAS) on September 17,
Hulu Minyak Dan Gas Bumi (BPMIGAS) pada tanggal 17 2005. Pursuant to the Government Regulation No. 35/2004
September 2005. Sesuai dengan amanat Peraturan concerning Oil and Gas Upstream Business Activities, PEPC,
Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu MCL, and Ampolex, Pte, Ltd offerred 10% of their
Migas, PEPC, MCL dan Ampolex, Pte, Ltd menawarkan 10% Participating Interest to four Regionally-Owned Enterprises
Participating Interest-nya kepada empat Badan Usaha Milik of East Java and Central Java which resulted in the changes
Daerah (BUMD) Jawa Timur dan Jawa Tengah yang in the Cepu Cooperation Contract Contractors' Participating
mengakibatkan perubahan komposisi Participating Interest Interest as follows:
para Kontraktor KKS (KKKS) Blok Cepu menjadi sebagai
berikut:
1. PEPC : 45%
Gambar 4.2 Pemegang Participating Interest Blok Cepu 2. MCL : 20,5%
Figure 4.2 Holders of Participating Interest Cepu Block
3. Ampolex : 24.5%
4. BUMD : 10%, yang terdiri dari PT Sarana Patra Hulu
45%
PERTAMINA EP CEPU Cepu (SPHC) 1.0910%, PT Blora Patragas
Hulu (BPH) 2.1820%, PT Petro Gas Jatim
BLOK
PT Sarana
Patra Hulu 1,0910% Utama (PJU) 2.2423% dan PT Asri Dharma
Cepu
CEPU PT Blora
Sejahtera (ADS) sebesar 4.4847%.
Patragas Hulu 2,1820%
(BPH) 10%, consisting of PT Sarana Patra Hulu Cepu
10% PT Petro Gas
Jatim Utama 2,2423% (SPHC) 1.0910%, PT Blora Patragas Hulu
20,5% BUMD (PJU)
(BPH) 2.1820%, PT Petro Gas Jatim Utama
MCL PT Asri
Dharma
Sejahtera 4,4847% (PJU) 2.2423%, and PT Asri Dharma Sejahtera
24,5% (ADS)
AMPOLEX (ADS) with 4.4847%.
Tentang PEPC
About PEPC 19
Hak dan kewajiban para KKKS Blok Cepu dalam mengelola The rights and responsibility of Cepu Cooperation Contract
Blok Cepu diatur dalam Joint Operating Agreement (JOA). Contractors (KKKS) in the management of Cepu Block are
Dalam JOA, MCL ditunjuk oleh para KKKS sebagai Operator regulated in the Joint Operating Agreement (JOA). According
Blok Cepu. Peran PEPC sebagai partner non operator to the JOA, MCL is appointed by the KKKS as the Cepu
dimaksimalkan secara aktif dalam manajemen pengelolaan Block Operator. The role of PEPC as non-operator partner
Blok Cepu, banyak gagasan dan saran untuk memecahkan is actively optimized in the management of the Cepu Block.
masalah yang timbul berasal dari Perusahaan yang Various ideas and suggestions presented by the Company
kemudian menjadi keputusan dalam Operating Committee in addressing arising issues have now become decisions
(OpCom). Sebagai ilustrasi, program early production dan in the Operating Committee (OpCom). To illustrate this,
efisiensi Proyek Engineering, Procurement and Construction Banyu Urip EPC Project's early production and efficiency
(EPC) Banyu Urip yang tidak hanya memberikan pendapatan programs not only brings early revenue to the Company,
lebih awal untuk Perusahaan tetapi juga menyebabkan but also resulted in the gaining of responsibility for PEPC
PEPC mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi to monitor crude oil distribution activities of PT Pertamina
kegiatan penyaluran minyak bumi milik PT Pertamina (Persero) from Early Production Facilities (EPF) custody
(Persero) dari pagar Early Production Faciities (EPF) (custody point to Cinta Natomas FSO.
point) menuju FSO Cinta Natomas.
Pada tahun 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian In 2012 the Company signed the Unitization Agreement
Unitisasi dan Persetujuan Unitisasi Lapangan Jambaran and Jambaran-Tiung Biru Fields (JTB) Unitization Agreement
dengan Lapangan Tiung Biru (JTB) dimana Perusahaan in which the Company was appointed as implementing
ditunjuk sebagai operator pelaksana unitisasi lapangan gas operator for the unitization of JTB Gas Fields in addition to
JTB serta penjualan gas di Blok Cepu. Dengan adanya gas sales in Cepu Block. With the strategic business
perkembangan bisnis yang startegis tersebut, maka kini development, the Company serves not only as Cepu Block
Perusahaan tidak hanya bertindak sebagai Partner KKKS Non-Operator KKKS Partner, but also as JTB Gas Unitization
Non-Operator Blok Cepu tetapi juga sebagai Operator Operator.
Unitisasi Gas JTB.
Pada periode pelaporan, peran PEPC semakin berkembang In this reporting period PEPC has developed into one of
menjadi salah satu perusahaan strategis yang menunjang strategic companies that support the revival of the national
kebangkitan energi nasional. Pada periode ini, Perusahaan energy. This is the period where the Company performs
melaksanakan program peningkatan produksi Blok Cepu the increase in Cepu Block production with the
melalui Early Oil Expansion (EOE) dengan memproduksikan implementation of Early Oil Expansion (EOE) program by
minyak dari sumur di Well Pad C menggunakan fasilitas producing oil from Well Pad - C using production facility
produksi yang disewa dari pihak ketiga yang dimulai pada rented from a third party since July 2014. The program has
bulan Juli 2014. Dampak yang signifikan dari program ini brought significant impact in the increase of Cepu Block
adalah kenaikan produksi Blok Cepu sebesar 10.000 BOPD Production from 30,000 BOPD to 40,000 BOPD (or
terhitung sejak Oktober 2014 dari semula berproduksi increasing by 10,000 BOPD) since October 2014. The EOE
30.000 BOPD kini menjadi 40.000 BOPD. Peningkatan program initiated by PEPC has brought improvements
produksi Blok Cepu melalui program EOE yang diinisiasi which eventually contribute to PT Pertamina (Persero)'s
oleh PEPC ini akan memberikan peningkatan pendapatan increasing revenue of more than US$13.5 million per month
bagi PT Pertamina (persero) lebih dari US$ 13.5 Juta per (45% of PEPC shares). [G4-13]
bulan (45% share PEPC). [G4-13]
Selain itu, pada periode pelaporan, Perusahaan juga mulai Additionally, in the same reporting period the Company has
melakukan pembangunan fasilitas pemroses gas untuk also carried out the building of gas processing facilities for
proyek pengembangan gas unitisasi lapangan Jambaran- Jambaran-Tiung Biru field unitization gas development
Tiung Biru dengan melakukan penandatanganan kontrak project through the signing of Front End Engineering Design
Front End Engineering Design (FEED) untuk Engineering, (FEED) contract for Engineering, Procurement, and
Procurement and Construction A (EPC A) pada tanggal 6 Juni Construction A (EPC A) on June 6, 2014. The contract was
2014. Kontrak ditandatangani oleh Direktur Utama PT PEPC signed by PT PEPC President Director and implementing
dan pihak kontraktor pelaksana yaitu Direktur Utama contractors, i.e. PT Singgar Mulia President Director and
PT Singgar Mulia serta Direktur Utama PT Fluor Daniel PT Fluor Daniel Indonesia President Director. [G4-13]
Indonesia. [G4-13]
20 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Visi Vision
Menjadi Role-Model Anak Perusahaan Hulu di Bidang Minyak To become role model for oil and gas upstream subsidiary
dan Gas di dalam kegiatan kemitraan dan pembinaan SDM in partnership activities and professional human resources
profesional. empowerment.
Misi Mission
a. Mendukung target yang dibebankan oleh Negara kepada a. To support the targets set by the State to PT Pertamina
PT Pertamina (Persero) untuk menemukan cadangan migas (Persero) to find new oil and gas reserves and to increase
baru dan meningkatkan produksi migas Nasional, khususnya national oil and gas production, particularly in Cepu Block.
di Blok Cepu
b. Menjadi entitas bisnis yang memiliki reputasi tinggi yang b. To become a highly-reputable business entity which is
dikelola secara profesional, fokus dan memiliki keunggulan professionally managed, focused, with competitive advantages
kompetitif dengan menggunakan teknologi modern kelas by the utilization of world-class modern technology resulting
dunia yang dihasilkan dari kemitraan dengan World Class from partnership with World-Class Companies, this contributing
Company sehingga memberikan nilai tambah lebih kepada added value to stakeholders, particularly shareholders,
para stakeholders terutama pemegang saham, pelanggan, customers, employees, and society at large.
pekerja dan masyarakat luas.
Dasar Pengesahan Visi dan Misi: Visi dan Misi Pertamina EP Approval Basis of Vision and Mission: Pertamina EP Cepu Vision
Cepu sebagaimana tercantum dalam Rencana Jangka Panjang and Mission as stated in the Company Long-Term Plan of 2011-
Perusahaan 2011-2015 telah ditandatangani Direksi dan disetujui 2015 has been signed by the Board of Directors and approved
oleh Dewan Komisaris pada tanggal 15 Juni 2011. by the Board of Commissioners on June 15, 2011.
Tujuan Objective
Untuk memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip To gain profit in accordance with company management
pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien principles in effective and efficient manner.
GROWTH - BERKEMBANG
Growth a. Pertumbuhan bisnis ekonomi
semakin meningkat
a. Increased economic business
growth
b. Perkembangan infrastruktur b. Infrastructure development in all
dalam segala bidang fields
RELIABILITY - TERPERCAYA
EXCELLENCE - UNGGUL
Totality Agility a. Visi & Misi untuk menjadi role
model yang sempurna
a. Vision and Mission to become a
perfect role model
b. Komitmen senior leadership b. Senior leadership commitment for
untuk kesempurnaan kinerja performance excellence
c. Komitmen untuk meningkatkan c. Commitment to improve the
engagement, satisfaction, engagement, satisfaction,
pengembangan dan development, and welfare of
kesejahteraan tenaga kerja. manpower.
Selain kepada pekerja, untuk turut
mendukung pencapaian Visi dan Misi
Perusahaan, Tata Nilai PEPC juga AGILITY - GESIT
dikomunikasikan kepada seluruh pemangku a. Percepatan dalam segala a. Acceleration in any changes
kepentingan Perusahaan melalui program- perubahan
b. Antisipasi blind spot pada lawan b. Blind spot anticipation in business
program komunikasi dan pemberdayaan
bisnis competitors
yang dilakukan secara periodik. c. Terkini dalam penerapan c. Up-to-date in the application of
teknologi technology
To support the achievement of Corporate
Vision and Mission, PEPC Corporate Values TOTALITY - TOTALITAS
are communicated to Company's employees
as well as the stakeholders through a. Fokus terhadap tantangan a. Focused on strategic challenges
strategis
communication and empowerment b. Penyelesaian masalah sampai b. Problem-solving to its core
programs on a regular basis. pada akarnya
c. Teliti dalam segala aspek c. Thorough in all aspects
Gambar 4.3 Komunikasi Tata Nilai PEPC Figure 4.3 PEPC Corporate Values Communication
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PEPC Figure 4.4 PEPC Organizational Structure
Direktur Utama
President Director
Amril Thaib Mandailing
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Act. Toto Triantoro
Commercial Manager
Andri Kumala
Land & Planning & Geoscience Risk Technical Process & Manager Cepu Project Facility & Asset
Regulatory Evaluation Interface Management Manager Fasilitas Venture Control Maintenance Manager
Manager Manager Manager Manager Vacant Design Adi FM Manager Manager Vacant
Tutuko Widodo Tonni Ramelan Akhmad Miftah Gusnida Erwin Ringoringo Vacant Vacant
Lukman H.
Tentang PEPC
About PEPC 23
HSSE Manager
Tri Sapta Mulia Tambunan
SCM Manager
Teddyanus Rozarius
Deputy GM
Banyu Urip
VP Production VP People Development VP Finance Project
John Hisar Simamora & Services Y.Seno Yudantoro Bambang
Harry Hermania Sutrisno
Drilling & WO Production Production Human Business IT Manager Cepu Project Finance Tax Manager Treasury Cepu Project
Manager Reservoir Manager Capital Support Vacant Business Controller Vacant Manager Finance
Djan Manager Achmad Zaidy Manager Manager Support Manager Agus Salim Support
Harwidyarso Imam Nur Akbar Achmad Romly Toto Triantoro Coordinator Sudarto Coordinator
Vacant Vacant
24 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Tabel 4.1 Produk Utama PEPC Table 4.1 PEPC Main Products
Mekanisme
Produk Mekanisme Penjualan Pengiriman Produk Pelanggan Pasar
Product Sales Mechanism Product Delivery Customers Market
Mechanism
Minyak Mentah Langsung Direct GOSP (Gas Oil Separating - PT Pertamina (Persero) Domestik Domestic
Crude Oil Plant), Pipeline - PT Tri Wahana Universal
PALANG
SHORE CROSSING
Kontrak BOO
2.5km Line: PTM-GLN 6-800m
10 Flowline
4 Water Inj.
4 Gas Inj. Mudi Area
Sales Point 17 kbd export pumps
@BU Fence 2x50 KB Oil Tank Storage
12.5 Kbd Export pump diesel (spares)
1X Custody transfer meter
WELL PAD - A Tank Gaugling
4-Oil Production
1-Gas Injection
1-Water Injection
CINTA NATOMAS F SO
PRODUCT Capacity: 700 KB
SRG, H80, HVGO, VTB Lifting: ~5x/mbh
Load to:
TWU (MINI REFINERY) CUSTOMER Balikpapan refinery
6kbd capacity Patra Niaga (75%) Cilacap refinery
(Est. 2013 add 10kbd) Other (25%)
20 by truck loading facility
Tentang PEPC
About PEPC 25
Gambar 4.6 Skema Penyaluran Minyak Early Oil Expansion [G4-12] Figure 4.6 Distribution scheme of Early Oil Expansion [G4-12]
WELL PAD - C
Schlumberger Test Unit:
1. Rental Test Unit, 5 KBD Metering
2. HTEF Zero Exposure Flare PALANG
3. Outside BU Area 4 pipe, using water injection line,
4. Custody meter inside fence 1.5km STATION
5. Using EPC 1 Land (Outside CPF)
BU EOE:
1. Additional production:
30-35 KBD
2. Opex: 11.96 USD/BBLS
TWU
Sampai dengan akhir periode pelaporan, tidak terdapat As of the end of the reporting period, there were no changes
perubahan lokasi kantor pusat dan wilayah kerja in the locations of the Companys head office and mining
pertambangan Perusahaan. [G4-13] work area. [G4-13]
26 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Tata Kelola Berkelanjutan PEPC
PEPC Sustainable Governance 27
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang kegiatan As a company engaged in upstream oil and gas business
usaha hulu minyak dan gas bumi, PEPC berkomitmen untuk activities, PEPC is committed to implement the principles
melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang of sustainable good corporate governance (GCG) which
baik dan berkelanjutan (sustainable good corporate includes transparency, accountability, responsibility,
governance/GCG) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, independency, and fairness as integral parts of the Company
tanggung jawab, independensi, serta kewajaran sebagai operations. PEPC believes that implementation of GCG
bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan operasional culture will provide great benefits for Company sustainability
Perusahaan. PEPC meyakini bahwa implementasi budaya with the establishment of trust and professional values in
GCG akan memberikan manfaat yang besar bagi relationships between the Company and its shareholders
keberlanjutan Perusahaan dengan terbangunnya and other stakeholders. [G4-DMA]
kepercayaan dan nilai-nilai profesionalisme dalam hubungan
Perusahaan dengan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. [G4-DMA]
Perusahaan telah memiliki berbagai pedoman dan tata The Company has been supported by various codes and
kerja pelaksanaan kegiatan operasional sebagai bentuk operational work procedures as a commitment to the
komitmen penerapan tata kelola perusahaan yang implementation of quality corporate governance. As of the
berkualitas. Hingga akhir periode pelaporan, PEPC telah end of the reporting period, PEPC has the policies/charters
memiliki kebijakan/piagam pelaksanaan kegiatan unit kerja for work unit activities as follows:
sebagai berikut:
1. Pedoman Good Corporate Governance 1. Code of Corporate Governance
2. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku 2. Code of Conduct for the Personnel
(Code of Conduct) Insan
3. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi 3. Board Manual for the Board of Commissioners and
(Board Manual) Board of Directors
4. Piagam Komite Audit (Komite Audit Charter) 4. Audit Committee Charter
5. Pedoman Pelaporan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) 5. Reporting Guidelines on Personal Tax Statement (LP2P)
6. Pedoman Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara 6. Reporting Guidelines on Asset Declaration of
Negara (LHKPN) Government Officials (LHKPN)
7. Pedoman Konflik Kepentingan (Conflict of Interest) 7. Guidelines on Conflicts of Interest
8. Pedoman Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan 8. Guidelines on Gratuities (The Receiving of Gifts/
(Gratifikasi) Souvenirs and Entertainment)
9. Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) 9. Internal Audit Charter
10. Tata Kerja Organisasi Pengelolaan Whistleblowing System 10. Organizational Work Procedure for Whistleblowing
(WBS) System (WBS) Management
11. Tata Kerja Organisasi Penyampaian LHKPN 11. Organizational Work Procedure for Asset Declaration
12. Tata Kerja Organisasi Pemberian dan Penerimaan of G overnment Official (L HKPN ) Repor ting
Cinderamata Serta Keramah Tamahan 12. Organizational Work Procedure for the Receiving of
Gifts/Souvenirs and Entertainments
Tata Kelola Berkelanjutan PEPC
PEPC Sustainable Governance 29
1
PENINJAUAN GCG Penetapan Visi, Misi
FORMULASI GCG
GCG REVIEW dan Nilai PEPC GCG FORMULATION
Determination of PEPC
Vision, Mission, and Values
2
Inventarisasi
Referensi GCG
9
GCG Reference
Inventory
Evaluasi GCG
GCG Evaluation
3 Internal Corporate
Assessment
8
Review
Implementasi
4
GCG Implementation
Review Penyusunan
Kebijakan GCG
GCG Policy
Preparation
7 5
Peraturan Teknis/
Pelaksanaan Pelaksanaan GCG
Praktek GCG
6
GCG Implementation/
GCG Practice Technical Regulation
Implementation Internalisasi/
Sosialisasi
Internalization/
Socialization
IMPLEMENTASI GCG
GCG IMPLEMENTATION
Struktur tata kelola Perusahaan mengacu pada Undang- Corporate governance structure refers to Law No. 40 of
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2007 on Limited Liability (Limited Liability Company Act),
(UU Perseroan Terbatas), yang terdiri dari: which consists of:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 1. The General Meeting of Shareholders (GMS)
2. Dewan Komisaris 2. The Board of Commissioners
3. Direksi 3. The Board of Directors
30 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Gambar 5.2 Struktur Tata Kelola Perusahaan Figure 5.2 Corporate Governance Structure
Rapat Umum
Pemegang Saham
General Meeting of
Shareholders (GMS)
Sekretaris
Dewan Komisaris Sekretaris Perusahaan
Secretary of The Board Corporate Secretary
of Commissioners
Manajemen Risiko
Risk Management
Mengacu pada UU Perseroan Terbatas, Perusahaan Referring to the Limited Liability Company Act, the Company
mempunyai dua dewan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. has two Boards, i.e. the Board of Commissioners and the
Pada periode pelaporan, tidak ada Dewan Komisaris yang Board of Directors. In the reporting period, none of the Board
melakukan rangkap jabatan sebagai Direksi dan tidak ada of Commissioners members serve concurrently as the
Direksi yang merangkap jabatan sebagai pejabat eksekutif Board of Directors, and none of the Board of Directors
satu tingkat di bawahnya. Dengan demikian independensi members serve concurrently as executive officer one level
dalam pengambilan keputusan senantiasa terjaga. [G4-39] below the Board of Directors. Thus decision-making
independency is always maintained. [G4-39]
RUPS merupakan organ perusahaan tertinggi yang The GMS is the highest company organ of which the
wewenangnya diatur oleh Undang-Undang dan Anggaran authorities are stipulated by the Law and the Articles of
Dasar Perusahaan. Berdasarkan ketentuan tersebut, Association of the Company. Under these provisions, GMS
kewe na nga n R UP S m el ip uti m en ga ngk at d a n authorities include the appointment and dismissal of the
memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Board of Commissioners and Board of Directors members,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, evaluation on the Board of Commissioners and Board of
menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, Directors performance, approval of amendments to Articles
menyetujui Laporan Keuangan, serta menetapkan of Association, approval of Financial Statements, and
remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. decision of remuneration for the Board of Commissioners
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar and Board of Directors members. GMS consists of the
Biasa (RUPSLB). Melalui RUPS salah satu pemangku Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the
kepentingan Perusahaan yaitu pemegang saham dapat Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
menggunakan haknya dengan memberikan pendapat dan Through the GMS, one of company stakeholders, i.e.
suaranya untuk mengambil keputusan penting terkait aspek shareholders may use their right to give opinion and vote
ekonomi, sosial dan lingkungan secara independen dan in important decision-making process relating to economic,
seimbang antara kepentingan perusahaan dan pemegang social, and environmental aspects independently by
saham. [G4-37] balancing between the interests of the company and the
shareholders. [G4-37]
Tata Kelola Berkelanjutan PEPC
PEPC Sustainable Governance 31
Untuk memastikan dicapainya kinerja PEPC yang To ensure the achievement of PEPC sustainable
berkelanjutan dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, performance in economic, social, and environmental
RUPS juga memutuskan penunjukkan anggota direksi yang aspects, the GMS also decides the appointment of Board
bertugas di masing-masing bidang yang ditentukan serta of Directors members to serve in each specified field and
penetapan target kinerja yang harus diraih selama establishes performance targets to achieve during their
menjalankan tugas operasional. [G4-35] operational duties. [G4-35]
Dalam melaksanakan fungsi dan peran pengawasan, Dewan In carrying out its supervisory function and role, PEPC Board
Komisaris PEPC telah dilengkapi Pedoman Kerja yang of Commissioners is provided with the Board Manual
disebut dengan Board Manual yang disahkan melalui SK endorsed by PEPC Board of Directors Decree No. Kpts-
Direktur Utama PEPC No. Kpts-021/ CP0000/2014-S0 021/CP0000/2014-S0 dated June 26, 2014. The Board
tanggal 26 Juni 2014. Pedoman Kerja Dewan Komisaris Manual stipulates the Duties, Authorities and
tersebut antara lain mengatur Tugas, Wewenang dan Responsibilities, Office Ethics, Access to Information,
Kewajiban, Etika Jabatan, Akses Informasi, Pembagian Division of Work, Work Plan, Meetings, Grand Rules of
Kerja, Rencana Kerja, Rapat, Tata Tertib Rapat, Meeting, Accountability, Evaluation of Board of
Pertanggungjawaban, Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Commissioners and Board of Commissioners Supporting
serta Organ Pendukung Dewan Komisaris (Komite Audit Organs' (Audit Committee and Secretary to the Board of
dan Sekretaris Dewan Komisaris). Dengan adanya Pedoman Commissioners) Performance. The Board Manual ensures
Kerja Dewan Komisaris pelaksanaan tugas Dewan focused and effective implementation of the Board of
Komisaris akan lebih terarah dan efektif serta dapat Commissioners' duties and serves as one of the parameters
digunakan sebagai salah satu alat penilaian kinerja Dewan for the Board of Commissioners' performance evaluation.
Komisaris. Selanjutnya, cakupan Pedoman Kerja Dewan The scope of this Board Manual will be further described
Komisaris dijelaskan lebih lengkap di dalam Laporan in detail in PT Pertamina EP Cepu 2014 Annual Report.
Tahunan PT Pertamina EP Cepu 2014.
Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan perusahaan, In carrying out its corporate management function, the
Direksi PEPC telah dilengkapi Pedoman Kerja dalam bentuk PEPC Board of Directors is provided with Job Scope
Job Scope Management. Selain itu Pedoman Kerja Direksi Management as the work guidelines. The Board of Directors
juga didasarkan pada Board Manual yang disahkan melalui is also guided by the Board Manual ratified by PEPC Board
SK Direktur Utama PEPC No. Kpts-021/ CP0000/2014-S0 of Director Decree No. Kpts-021/CP0000/2014-S0 dated
tanggal 26 Juni 2014. Pedoman Kerja Direksi dalam Board June 26, 2014. The Board Manual stipulated Duties,
manual tersebut antara lain mengatur Tugas, Wewenang Authorities and Responsibilities, Independency, Office Ethics,
dan Kewajiban, Independensi (Kemandiriaan), Etika Jabatan, Meetings, and Evaluation of Board of Directors and Board
Rapat, Evaluasi Kinerja Direksi serta Organ Pendukung of Directors Supporting Organs' (Corporate Secretary and
Direksi (Sekretaris Perseroan dan Fungsi Internal Audit). Internal Audit Function) Performance. The scope of this
Selanjutnya, cakupan Pedoman Kerja Direksi dijelaskan Board Manual will be further described in PT Pertamina EP
lebih lengkap di dalam Laporan Tahunan PT Pertamina EP Cepu 2014 Annual Report.
Cepu 2014.
32 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris dan Number and Composition of the Board of
Direksi [G4-38] Commissioners and Board of Directors [G4-38]
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Sampai dengan akhir periode pelaporan jumlah anggota As of the end of the reporting period, the Board of
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari empat orang, Commissioners consists of four members, with the following
dengan komposisi sebagai berikut: composition:
Tabel 5.1 Komposisi Dewan Komisaris PEPC 2014 Table 5.1 Composition of PEPC Board of Commissioners 2014
Nama Jenis Kelamin Jabatan Masa Jabatan Keahlian dan Latar Belakang
Name Gender Position Tenure Expertise and Background
Andri T. Hidayat Laki-laki Male Komisaris Utama 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Keuangan)
President Commissioner January 1, 2014 - December 31, 2014 Economy (Finance)
Bagus Sudaryanto Laki-laki Male Komisaris 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi
Commissioner January 1, 2014 - December 31, 2014 (Operasional Migas)
Economy (Oil and Gas
Operations)
Insan Purwarisya Laki-laki Male Komisaris 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Sosial (SDM)
L. Tobing Commissioner January 1, 2014 - December 31, 2014 Social Affairs (HR)
Boyke E.W. Laki-laki Male Komisaris 25 Juni 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Keuangan)
Moekijat Commissioner June 25, 2014 - December 31, 2014 Economy (Finance)
Sampai dengan akhir periode pelaporan Perusahaan belum As of the end of the reporting period the Company has not
menetapkan Komisaris Independen, akan tetapi mengingat appointed an Independent Commissioner. However, given
pentingnya kedudukan Komisaris Independen, Perusahaan the importance of the Independent Commissioner's role,
telah mengkaji perlunya keberadaan Komisaris Independen the Company has reviewed the necessity to appoint an
sejalan dengan best practice nasional dan internasional. Independent Commissioner in accordance with national
Namun dalam pelaksanaan peran dan fungsinya, Dewan and international best practices. In the implementation of
Komisaris telah bertindak independen untuk tidak saling its roles and functions, nonetheless, the Board of
mencampuri fungsi dan tanggung jawab satu dengan Commissioners has acted independently to avoid
lainnya. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki interference in each other's functions and responsibilities.
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan Each Board of Commissioners member has no family
anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. relationship to the second degree with the other members
of the Board of Commissioners and/or with members of
the Board of Directors.
Tabel 5.2 Komposisi Direksi PEPC 2014 Table 5.2 Composition of PEPC Board of Directors 2014
Nama Jenis Kelamin Jabatan Masa Jabatan Keahlian dan Latar Belakang
Name Gender Position Tenure Expertise and Background
Amril Thaib Laki-laki Male Direktur Utama 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Operasional Migas)
Mandailing President Director January 1, 2014 - December 31, 2014 Economy (Oil and Gas Operations)
Amran Anwar Laki-laki Male Direktur Pengembangan 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Operasional Migas)
Development Director January 1, 2014 - December 31, 2014 Economy (Oil and Gas Operations)
Ricardo Perdana Laki-laki Male Direktur Operasi 14 Agustus 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Operasional Migas)
Yudantoro Operation Director August 14, 2014 - December 31, 2014 Economy (Oil and Gas Operations)
Musa Umbas Laki-laki Male Direktur Bisnis Support 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Keuangan)
Business Support Director January 1, 2014 - December 31, 2014 Economy (Finance)
34 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Tabel 5.3 Komposisi Audit PEPC 2014 Table 5.3 Composition of PEPC Audit Committee 2014
Nama Jenis Kelamin Jabatan Masa Jabatan Keahlian dan Latar Belakang
Name Gender Position Tenure Expertise and Background
Boyke E.W Laki-laki Male Ketua/ Komisaris 4 September 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Keuangan)
Moekijat Chairman/Commissioner September 4, 2014 - December 31, 2014 Economy (Finance)
Lindawati Gani Perempuan Anggota/Pihak Independen 1 January 2014 - 31 Desember 2014 Bidang Ekonomi (Keuangan)
Female Member/Independen Party January 1, 2014 - December 31, 2014 Economy (Finance)
Mekanisme Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Board of Commissioners and Board of Directors
dan Direksi [G4-44] Performance Assessment Mechanism [G4-44]
Remunerasi dan Insentif Dewan Komisaris dan Remuneration and Incentives for the Board for
Direksi [G4-51, G4-52] Commissioners and Board of Directors
[G4-51, G4-52]
Perusahaan menetapkan besaran remunerasi bagi Dewan The Company determines the amounts of remuneration
Komisaris dan Direksi dengan mengacu pada ketentuan for the Board of Commissioners and Board of Directors by
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Badan Usaha referring to the provisions stipulated in the Minister of State-
Milik Negara Nomor PER-07/MBU/2010 sebagaimana telah Owned Enterprises (SOE) Regulation No. PER-07/MBU/2010
diperbaharui dengan PER-04/MBU/2013 tentang perubahan as amended by PER-04/MBU/2013 on amendments to
atas PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan PER-07/MBU/2010 on Guidelines for the Determination of
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Income for the Board of Directors, Board of Commissioners,
Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan and SOE Advisory Board. Based on the Minister of SOE
Peraturan Menteri BUMN tersebut, besaran penghasilan Regulation, the amount of income for the Board of
Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Komponen Commissioners is stipulated in the GMS. The PEPC Board
penghasilan Dewan Komisaris PEPC terdiri dari Honorarium, of Commissioners income includes honorarium, benefits,
Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja. and profit share (tantiem)/performance incentives.
Gambar 5.3 Skema Mekanisme Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Figure 5.3 Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Determination Mechanism
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler Based on the circular Shareholders Decree under Article 10
sesuai dengan ketentuan pasal 10 ayat (5) dan (6) Anggaran paragraphs (5) and (6) provisions of the Company Articles
Dasar Perseroan tetang Honorarium Dewan Komisaris of Association on Honorarium for the Board of
tanggal 18 Agustus 2014 menyatakan bahwa PT Pertamina Commissioners dated August 18, 2014, PT Pertamina
(Persero) dan PT Pertamina Dana Ventura sebagai (Persero) and PT Pertamina Dana Ventura as shareholders
pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut: decide the following issues:
1. Faktor jabatan honorarium Komisaris Utama adalah 1. The honorarium for President Commissioner's position
45% (empat puluh lima persen) dari gaji Direktur Utama is 45% (forty-five percent) of President Director's salary
Perseroan
2. Faktor jabatan honorarium Komisaris 90% (sembilan 2. The honorarium for Commissioner's position is 90%
puluh persen) dari honorarium Komisaris Utama (ninety percent) of the President Commissioner's
Perseroan. honorarium.
Untuk pembagian tantiem Direksi dan Dewan Komisaris The profit sharing for Board of Directors and Board of
mengacu kepada Keputusan Pemegang Saham secara Commissioners refers to circular Shareholders Decree
sirkuler sesuai ketentuan pasal 10 ayat (5) dan (6) Anggaran under Article 10 paragraph (5) and (6) of the Company
Dasar Perseroan tentang penetapan penghargaan atas Articles of Association on Determination of appreciation
kinerja tahunan (tantiem) Direksi dan Dewan Komisaris (tantiem) for the Board of Directors and Board of
tahun buku 2013 tanggal 3 Juni 2014, Menyatakan bahwa Commissioners annual performance in fiscal year 2013
PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Dana Ventura dated June 3, 2014, stating that PT Pertamina (Persero)
sebagai pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai and PT Pertamina Dana Ventura as shareholders decide
berikut: the following issues:
1. Menetapkan penghargaan atas kinerja tahunan (Tantiem) 1. Determining appreciation (tantiem) for the Board of
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Directors and Board of Commissioners annual
tahun buku 2013 sesuai dengan Permen BUMN performance in fiscal year 2013 under Minister of SOE
No.04/2014, dengan rincian sebagai berikut: Regulation No.04/2014, with the following details:
a. Direktur Utama : Rp 2.000.000.000 a. President Director : Rp2,000,000,000
b. Anggota Direksi : Rp 1.800.000.000 b. Board of Directors members : Rp1,800,000,000
c. Komisaris Utama : Rp 900.000.000 c. President Commissioner : Rp900,000,000
d. Anggota Komisaris : Rp 810.000.000 d. Board of Commissioners members : Rp810,000,000
Tantiem tersebut diberikan kepada Direksi dan Dewan The tantiem is awarded to the Board of Directors and
Komisaris Perseroan yang menjabat dalam tahun Buku Board of Commissioners who have served in the fiscal
2013, secara proporsional sesuai dengan lamanya yang year 2013, in accordance with the tenure of each
bersangkutan menduduki jabatan masing-masing respective position
2. Pajak atas tantiem ditanggung oleh penerima 2. Tax on the tantiem received
3. Bagi anggota Direksi dan pekerja PT Pertamina (Persero) 3. The Board of Directors members and employees of
yang menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan pada PT Pertamina (Persero) becoming members of the Board
tahun buku 2013 tidak berhak atas tantiem sebagaimana of Commissioners in fiscal year 2013 are not entitled to
yang telah diatur oleh Perusahaan, oleh karena itu tantiem the tantiem as stipulated by the Company, hence their
yang bersangkutan dibayarkan kepada PT Pertamina tantiem is paid to PT Pertamina (Persero).
(Persero)
MANAGEMENT
WALK THROUGH
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi melakukan The entire Board of Commissioners and Board of Directors
Management Walk Trough (MWT). MWT ini merupakan media personnel conduct Management Walk Troughs (MWT), an
"blusukan" (verifikasi keadaan di lapangan secara akurat) oleh "impromptu visit" (to verify situation accurately on site) by the
jajaran manajemen ke lokasi proyek Perusahaan untuk management to Company project sites to ensure smooth
memastikan kegiatan operasional Perusahaan berjalan operation of the Company. In addition to observing real
dengan baik. Selain mengecek keadaan yang sesungguhnya situation of the Company's business activities on site, MWT
di lapangan terkait aktivitas bisnis Perusahaan, MWT juga also serves as a means of evaluation to Company's operations
menjadi sarana evaluasi operasional Perusahaan serta and strategy formulation of project development stages,
penyusunan strategi tahap-tahap perkembangan proyek including the making of notes on inadequacies found in the
Perusahaan, termasuk diantaranya membuat catatan-catatan field. MWT brings positive influence on Company's progress
atas kekurangan yang terdapat di lapangan. Sehingga dengan in enhancing the quality of Company's operations. Following
adanya MWT ini akan semakin memberi dampak yang positif the field visit, the Board of Commissioners and Board of
bagi kemajuan Perusahaan dalam memperbaiki serta Directors additionally give recommendations for improvements
meningkatkan kualitas operasional Perusahaan. Selain itu and optimization of the future field productions, which are
usai melakukan kunjungan lapangan, Dewan Komisaris dan expected to further contribute to the fulfillment of energy for
Direksi juga memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk the State.
kemajuan dan optimalisasi produksi lapangan ke depan, yang
diharapkan semakin berkontribusi pada pemenuhan energi
untuk Negeri.
Pada tahun 2014, MWT dilaksanakan ke beberapa lokasi In 2014, MWT implemented to several locations the Company's
operasional Perusahaan, diantaranya: operations, including:
Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1, EPC-5 dan Visit to Banyu Urip EPC-1, EPC-5 and ADK Project Sites on
Proyek ADK pada 18 - 20 Maret 2014. March 18 to 20, 2014.
Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1 dan Proyek Visit to Banyu Urip EPC-1 and ADK Project Sites on on 17
ADK pada 17-18 Juli 2014. to 18 July 2014.
Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1, Fasilitas Visit to Banyu Urip EPC-1 Project Sites, Early Oil Expansion
Produksi Early Oil Expansion (Wellpad C) dan Proyek ADK (Wellpad C) Production Facilities and ADK Project on
pada 6-7 Nopember 2014. November 6 to 7, 2014.
Kunjungan ke Lokasi Proyek Banyu Urip EPC-1, Fasilitas Visit to Banyu Urip EPC-1 Project Sites, Early Oil Expansion
Produksi Early Oil Expansion (Wellpad C) dan Alokasi Area (Wellpad C) Production Facilities and Allocation Area of
Fasilitas Produksi CPF Early Production (Wellpad B) pada CPF Early Production (wellpad B) Production Facilities on
26-27 November 2014. November 26 to 27, 2014.
Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa kinerja The Company is fully aware that sustainability performance
keberlanjutan berhubungan erat dengan kualitas is closely related to risk management quality. Risk
pengelolaan risiko. Lebih lanjut, pengelolaan risiko sangat management is also highly dependent on internal control
bergantung dari penerapan sistem pengendalian internal and risk management systems implementation as a part
dan manajemen risiko yang menjadi bagian dari sistem of corporate governance system. On this basis, the Company
tata kelola Perusahaan. Oleh sebab itu, Perusahaan establishes an Internal Audit and Risk Management unit to
membentuk unit Internal Audit and Risk Management untuk evaluate internal audits and risk managements in the
mengevaluasi pengendalian internal dan manajemen risiko Company.
di lingkungan Perusahaan.
38 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Adanya sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Excellent internal audit and risk management systems help
yang handal membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam the Board of Commissioners and Board of Directors to
melindungi aset Perusahaan, menjamin tersedianya protect Company's assets, ensuring the availability of
pelaporan keuangan yang akurat, meningkatkan kepatuhan accurate financial reporting, improving Company's
Perusahaan terhadap peraturan yang berlaku serta compliance with regulations, as well as preventing and
mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kerugian, mitigating the risks of loss, irregularities, and violations.
penyimpangan dan pelanggaran.
Perusahaan telah menerapkan Sistem Pengendalian Internal The Company has implemented a good Internal Audit
baik mencakup pengendalian keuangan maupun System including financial and operational controls. Internal
pengendalian operasional. Penerapan Sistem Pengendalian Audit System implementation refers to the internationally
Internal telah mengacu pada kerangka yang diakui secara recognized framework, COSO (Committee of Sponsoring
internasional, yaitu COSO (Committee of Sponsoring Organization) Internal Control and Enterprise Risk
Organization) Internal Control and Enterprise Risk Management Management Framework.
Framework.
Untuk menjamin keberlanjutan bisnis Perusahaan, To ensure Company business sustainability, the Company
Perusahaan melakukan pengelolaan risiko terhadap conducts risk management of all PEPC activities and
seluruh aktivitas dan target usaha PEPC sesuai dengan business targets in accordance with the Organizational
Tata Kerja Organisasi (TKO) Nomor B-001/CP2240/2013- Working Procedures (TKO) No. B-001/CP2240/2013-S0 on
S0 tentang Kajian Risiko Tahap Pengembangan Proyek, Risk Assessment on Project Development Stage, B-
B-002/CP2240/2013-S0 tentang Kajian Risiko Tahap 002/CP2240/2013-S0 on Risk Assessment on Operational
Operasi, B-003/CP2240/2013-S0 tentang Kajian Resiko Stage, B-003/CP2240/2013-S0 on Risk Assessment on
Tahap Usulan Investasi dan B-004/CP2240/2013-S0 Investment Proposal Stage and B-004/CP2240/2013-S0
tentang Risk Register. Dalam pelaksanaan pengelolaan on Risk Register. In risk management implementation, the
risiko, proses-proses yang dilakukan Perusahaan antara processes implemented by the Company are as follows:
lain sebagai berikut:
1. Perusahaan melakukan kajian risiko pada setiap langkah 1. The Company conducts risk assessment for every
strategi bisnis di POD, RJPP dan RKAP; business strategy conducted in Plan of Development
(POD), Corporate Long-Term Plan, and Corporate Work
Plan and Budget;
2. Secara rutin, minimal sekali dalam setahun perusahaan 2. Regularly, at least once a year, the Company renews
memperbaharui dan melakukan risk assessment yaitu and conducts risk assessments i.e. risk identification,
identifikasi, analisa dan evaluasi risiko sesuai dengan analysis, and evaluation in accordance with risk
proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 tahun management process under ISO 31000 of 2009;
2009;
3. Perusahaan menyusun risk treatment dalam bentuk 3. The Company prepares risk treatment in the form of
rencana mitigasi risiko untuk kemudian melakukan risk mitigation plan to further monitor Corporate Work
monitoring atas rencana tersebut terkait RKAP dan Plan and Budget and project development;
pengembangan proyek;
Tata Kelola Berkelanjutan PEPC
PEPC Sustainable Governance 39
4. Perusahaan melakukan konsolidasi dengan Risk Owner 4. The Company conducts consolidation with the Risk
dalam menentukan jadwal pelaksanaan mitigasi Owner in determining risk mitigation schedule;
risiko.
5. Secara aktif, Perusahaan melakukan sosialisasi dan 5. The Company actively provides risk management
workshop manajemen risiko di lingkungan kerja information dissemination and workshops in the
khususnya dalam memberikan pemahaman, kepedulian workplace, particularly to instil understanding,
serta implementasi agar memiliki pandangan yang awareness, and implementation for a common view on
sama mengenai manajemen risiko (top to bottom). risk management (top to bottom).
Perusahaan memastikan seluruh rencana mitigisi risiko The Company ensures that all risk mitigation plan is
dikerjakan oleh Risk Owner melalui monitoring bulanan implemented by the Risk Owner through monthly monitoring
ke Direktorat Hulu dan triwulanan ke Upstream Risk to the Upstream Directorate and quarterly monitoring to
Management Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko the Upstream Risk Management of Investment Planning
(URM-PIMR). and Risk Management (URM-PIMR).
Etika adalah sistem nilai yang dijabarkan dari tata nilai dan Ethics is a value system derived from Corporate values and
budaya Perusahaan yang menjadi norma yang diyakini oleh culture which become the norm held by all PEPC employees
seluruh pekerja PEPC sebagai suatu standar perilaku. Dalam as the code of conduct. In conducting its business, the
menjalankan usahanya, Perusahaan menerapkan etika Company applies business and work ethics. The Company
bisnis/usaha dan etika kerja. Etika bisnis menjadi acuan applies business ethics in conducting its business, including
bagi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha during interaction with stakeholders; work ethics, on the
termasuk berinteraksi dengan para pemangku kepentingan other hand, is a system adopted by each Leader and worker
sementara etika kerja merupakan sistem yang dianut oleh in performing their duties, including Employee-Company
setiap Pimpinan dan Pekerja dalam melaksanakan tugasnya ethical relations.
termasuk etika hubungan antara Pekerja dan Perusahaan.
Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga The Company is committed to always maintain business
etika bisnis/usaha dan etika kerja dengan mematuhi semua and work ethics to comply with all applicable laws and
hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Terbukti regulations in Indonesia. This is proven by zero sanctions
selama periode pelaporan tidak ada sanksi yang dikenakan imposed by the Government for non-compliance with laws,
oleh Pemerintah atas ketidakpatuhan terhadap undang- regulations and rules during the reporting period. [G4-SO8]
undangan dan peraturan. [G4-SO8]
40 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Perusahaan menyusun Pedoman Etika Usaha dan Tata The Company establishes a Code of Conduct as a
Perilaku (Code of Conduct) yang merupakan salah satu commitment of GCG implementation in addition to the
wujud komitmen implementasi GCG serta penjabaran Tata elaboration of the Corporate Values of "GREAT" (Growth,
Nilai Perusahaan "GREAT" (Growth, Reliability, Excellence, Reliability, Excellence, Agility, and Totality) into behavioral
Agility, dan Totality) ke dalam interpretasi perilaku yang interpretation relating to business ethics and work ethics
terkait dengan etika bisnis dan etika kerja dalam mengelola of the management to achieve the Corporate vision, mission
Perusahaan untuk mencapai visi, misi dan tujuan and objectives.
Perusahaan.
Perusahaan menyusun Code of Conduct berdasarkan Surat The establishment of the Code of Conduct is based on the
Keputusan Direksi Nomor Kpts-021/CP00000/20014-SO Board of Directors Decree No. Kpts-021/CP00000/20014-
tanggal 26 Juni 2014 tentang Pedoman Perilaku (Code of SO dated June 26, 2014 on PT Pertamina EP Cepu Code
Conduct) PT Pertamina EP Cepu, yang mengatur tentang: of Conduct, which regulates: [G4-56]
[G4-56]
1. B ek er ja s a m a d en ga n s es a m a I n s a n P E P C 1. Cooperation amongst PEPC Personnel
2. Menjaga kerahasiaan data informasi Perusahaan 2. Maintaining confidentiality of Company information
3. Menjaga asset Perusahaan 3. Protecting Company assets
4. Mejaga keamanan dan keselamatan, kesehatan kerja 4. Maintaining occupational health, safety, security, and
dan lindungan lingkungan (K3LL) environment (HSSE)
5. Mencatat data dan pelaporan 5. Recording data and reporting
6. Pelaporan akuntansi dan keuangan 6. Conducting accounting and financial reporting
7. Menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan 7. Avoiding conflicts of interest and abuse of power
jabatan
8. Larangan menerima hadiah/cindera mata/gratifikasi 8. Prohibition to accept gifts/souvenirs/gratuities and
dan entertainment entertainment
9. Larangan memberi hadiah/cindera mata dan 9. Prohibition to provide gifts/souvenirs and entertainment
entertainment
10. Larangan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang 10. Prohibition to consume drugs and illegal substances
(narkoba) dan minuman keras (miras) and alcohols
11. Larangan ikut serta aktivitas politik 11. Prohibition to involve in political activities
Code of Conduct ini berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi This Code of Conduct applies to the Board of
serta seluruh pekerja termasuk pihak eksternal yang Commissioners, Board of Directors, and all employees,
bertindak untuk dan atas nama Perusahaan dan mitra kerja including external parties acting for and on behalf of the
yang bekerjasama dengan Perusahaan. Penerapan Code Company and partners in cooperation with the Company.
of Conduct secara terus menerus dan berkesinambungan The Code of Conduct is implemented continuously and
dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen, dan ketentuan sustainably to form attitudes, actions, commitment, and
mendukung terciptanya budaya perusahaan yang provisions to support the creation of a corporate culture
menjunjung tinggi etika dan integritas dalam melaksanakan which upholds the ethics and integrity in carrying out
tugas operasional. [G4-56] operations. [G4-56]
Selain berkewajiban untuk menaati Code of Conduct, pihak- In addition to the obligation to comply with the Code of
pihak tersebut juga diharuskan untuk tidak bersikap pasif Conduct, these parties are also required to remain active
apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau when discovering or finding out violations against the Code
tindakan yang melanggar Code of Conduct. Pekerja of Conduct. Employees are required to report such violations
diharuskan untuk melaporkan pelanggaran tersebut kepada to their immediate supervisor; violations conducted by
atasannya langsung sedangkan untuk pelanggaran yang leaders, on the other hand, shall be reported to the Board
dilakukan oleh unsur pimpinan maka laporan disampaikan of Directors. All reports must be supplied with data and/or
kepada Direksi. Seluruh laporan tersebut harus disertai data accurate evidence to allow further process of the violations.
dan/atau bukti-bukti akurat sehingga pelanggaran dapat Each violation will be given sanctions in accordance with
diproses lebih lanjut. Setiap pelanggaran akan dikenakan applicable regulations without any discrimination. As of the
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengenaan end of the reporting period, no Code of Conduct violations
sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif. Sampai dengan were committed by Company personnel. [G4-57, G4-58]
akhir periode pelaporan, tidak terdapat pelanggaran Code
of Conduct yang dilakukan oleh seluruh Insan Perusahaan.
[G4-57, G4-58]
Tata Kelola Berkelanjutan PEPC
PEPC Sustainable Governance 41
Agar Code of Conduct dapat diimplementasikan dengan To allow proper implementation of the Code of Conduct,
baik, Perusahaan melaksanakan program sosialisasi dan the Company gives information and internalization to all
internalisasi kepada seluruh pekerja melalui Broadcast PEPC, employees via PEPC Broadcast, PEPC New Worker Training
Induksi Training Pekerja Baru PEPC, Portal PEPC, Sharing Induction, PEPC Portal, Knowledge-Sharing, and Town-Hall
Knowledge dan Town-Hall Meeting. Lebih lanjut, sosialisasi Meetings. Furthermore, information is also disseminated
juga dilaksanakan kepada pemegang saham dan pemangku to shareholders and stakeholders through various media
kepentingan melalui berbagai media (intranet, souvenir, (intranet, souvenirs, banners, etc.). [G4-DMA]
banner, dan lain-lain). [G4-DMA]
Code of Conduct tersebut senantiasa di-review oleh The Code of Conduct is reviewed by the Company on a
Perusahaan secara berkala dan disesuaikan dengan regular basis and adjusted to legal, social, norms, rules
perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan kondisi development as well as Company business conditions.
bisnis Perusahaan. Setiap pekerja dapat meminta Each worker may ask for clarification, inputs, suggestions,
penjelasan, masukan, saran atau menyampaikan pertanyaan or pose questions relating to the Code of Conduct to his/her
terkait dengan Code of Conduct kepada atasan langsung immediate supervisor or Compliance Manager. Inputs or
atau kepada Manajer Compliance. Masukan atau saran suggestions are expected to develop the Code of Conduct
tersebut diharapkan dapat memberikan pengembangan in order to be consistent and synergistic with Corporate
Code of Conduct agar sejalan dan sinergis dengan nilai-nilai values [G4-57]. To establish a compliance culture throughout
Perusahaan [G4-57]. Untuk membangun budaya kepatuhan all organization lines, the Company also distributes
di seluruh lini organisasi, Perusahaan juga mendistribusikan Compliance Statement of the Board of Commissioners,
Pernyataan Kepatuhan untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Board of Directors, and all individuals in order to carry out
seluruh insan agar melaksanakan standar etika yang the ethical standards established by the Company in addition
ditetapkan Perusahaan dan juga menandatangani to the signing of "statement of compliance with the Code
"pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct" . of Conduct". The implementation of these ethical values
Penerapan nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan becomes part of compliance with sustainable corporate
atas pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang governance implementation.
berkelanjutan.
LETTER OF STATEMENT OF PT PERTAMINA EP CEPU PERSONNEL STATEMENT OF ACCOUNTABILITY FOR THE IMPLEMENTATION OF
THE CODE OF CONDUCT IN PT PERTAMINA EP CEPU
I hereby state that I have received, read, and understood PT Pertamina EP CEPU Code of Conduct Pertaining to the implementation of the Code of Conduct in PT Pertamina EP Cepu dated (effective)
dated (effective).............. and I am willing to comply with all conditions set forth therein and ............................., which I have fully accepted and understood, I hereby state that in the
year..................:
accepting the sanctions for any violations (if any) I committed.
1. I have distributed the Code of Conduct, which has been accepted and signed by Pertamina EP
Cepu personnel in the work unit under my responsibility.
(Place) (Date, Month, Year) 2. I have coordinated the socialization and internalization with Chief Compliance Officer for..............
(person(s)) of Pertamina EP Cepu personnel in the work unit under my responsibility.
...........................................,....................... 3. I have conducted the efforts to ensure compliance with business the Code of Conduct) in the
work unit under my responsibility.
4. I have reported all details of violations to the Chief Compliance Officer.
5. I have imposed the entire necessary disciplinary sanctions and trainings/improvements in the
work unit under my responsibility..
(Name, Signature, and Position) (Place) (Date, Month, Year)
...........................................,.......................
Name:
Position:
42 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam mencegah As part of Company commitment in preventing corruption
tindakan korupsi dan fraud, Perusahaan menerapkan and fraud, the Company applies an internal policy which
kebijakan internal yang menegaskan bahwa pekerja tidak emphasizes that all employees are prohibited from
diperkenankan melakukan perbuatan korupsi atau perbuatan committing acts of corruption or corruption-triggering acts,
yang mendorong terjadinya korupsi termasuk memberi including the giving or receiving of bribes. To ensure the
atau menerima suap. Lebih lanjut, untuk menjamin effectiveness of the loss-inflicting corruption and fraud
efektifitas gerakan pencegahan tindakan korupsi dan fraud preventive movement, the Company establishes Conflict
yang merugikan seluruh pihak, Perusahaan telah membuat of Interest Guidelines, Gratuity Guidelines, Compliance
Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest), Online System (Compols), in addition to the provision
Pedoman Gratifikasi, Compliance Online System (Compols) requiring all PEPC officials to carry out Asset Declaration
serta aturan mewajibkan kepada seluruh pejabat PEPC of Government Official (LHKPN) to the Corruption
untuk melakukan Pelaporan Harta Kekayaan bagi Eradication Commission. The Company also establishes
Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi the Whistleblowing System as a medium for employees to
Pemberantasan Korupsi. Perusahaan juga telah report any corruption or corruption-triggering acts. During
memberlakukan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle the reporting period, no corruption and fraud was committed
Blowing System) yang memberikan wadah kepada para by the Company and all employees. An employee who is
pekerja untuk menyampaikan laporan jika mengetahui proven to have committed corruption and/or fraud is
adanya tindakan korupsi atau adanya tindakan yang imposed sanctions in accordance with the applicable
berpotensi pada terjadinya korupsi. Selama periode regulations and subject to employment termination.
pelaporan, tidak terdapat insiden kasus korupsi dan fraud [G4-SO3, G4-SO5, SE11, SE12]
yang dilakukan oleh Perusahaan dan setiap pekerja. Apabila
diketemukan insiden tindakan korupsi dan fraud maka akan
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang belaku dan
kepada yang pelakunya akan dilakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK). [G4-SO3, G4-SO5, SE11, SE12]
Selain itu, PEPC juga terus berupaya meningkatkan PEPC also continues to improve the Board of Directors' and
pemahaman Direksi dan pekerja terhadap segala hal yang Employees' understanding on all issues related to anti-
berkaitan dengan program anti korupsi. Hal itu dilakukan corruption programs. The implementation includes anti-
dengan menyertakan materi terkait program anti korupsi corruption materials in various briefings and dissemination
dalam berbagai materi pembekalan maupun sosialisasi of GCG. The informtion dissemination becomes part of
GCG. Kegiatan sosialisasi termasuk dalam kegiatan yang GCG 2014's KPI Boundary, 2014, which requires participation
dimasukkan dalam Boundary KPI GCG 2014, sehingga from all employees each year. [G4-SO4, SE11]
seluruh pekerja terikat berkewajiban untuk mengikuti
sosialisasi setiap tahunnya. [G4-SO4, SE11]
5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah dan/atau 5. Having relationships by blood or by marriage up to the
semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota third degree with a member of the Board of Directors
Direksi dan/atau anggota Komisaris. and/or a member of the Board of Commissioners.
Selama periode pelaporan, tidak terdapat insiden konflik During the reporting period, no conflict of interest had been
kepentingan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi, committed by the Board of Commissioners, Board of
jajaran manajemen dan seluruh pekerja. Tidak ada pula Directors, management, and all employees. None of the
anggota Dewan Komisaris yang memiliki hubungan keluarga members of the Board of Commissioners are related to
sampai dengan derajat ketiga dengan sesama anggota members of the Board of Commissioners and/or members
Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi. Perusahaan of the Board of Directors by blood or by marriage. The
juga tidak menerima keuntungan finansial apapun dari Company does not receive any financial gains from the
pemerintah pusat dan daerah serta tidak pernah central and local governments, does not contribute
memberikan kontribusi finansial atau lainnya kepada partai financially or in any other forms to political parties, and
politik dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. does not make affiliations with any political party.
[G4-SO6, SE14] [G4-SO6, SE14]
Gratifikasi Gratification
Sebagai upaya pencegahan gratifikasi, PEPC telah membuat To prevent gratuities, PEPC has established the gratification
pedoman gratifikasi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi guidelines in accordance with Board of Directors Decree
No. Kpts. 023/CP0000/2014-SO tanggal 26 Juni 2014 No. Kpts. 023/CP0000/2014-SO dated June 26, 2014 on
tentang Unit Pengendalian dan Pedoman Gratifikasi. Dalam Gratuity Guidelines and Control Unit. In the gratification
pedoman gratifikasi dinyatakan bahwa seluruh pekerja guidelines, it is stated that all employees are prohibited
dilarang menerima dan memberi gratifikasi berupa from accepting and giving of gratuities in the form of
cinderamata dan keramahtamaan yang berdampak pada souvenirs and hospitality which bring personal gain and
keuntungan pribadi serta menimbulkan benturan lead to conflict of interest. Additionally, as gratification
kepentingan. Selain itu, sebagai upaya pencegahan prevention, the Company has appointed a Chief Compliance
gratifikasi, Perusahaan telah menunjuk Chief Compliance Officer to enforce anti-gratification provisions by requiring
Office untuk melakukan penegakan ketentuan anti gratifikasi gratuities received by each employee to be reported to Chief
dengan mewajibkan gratifikasi yang diterima oleh setiap Compliance Officer. The Chief Compliance Officer will then
pekerja untuk dilaporkan kepada Chief Compliance Office. propose the imposition of sanctions to the Human Capital
Selanjutnya, Chief Compliance Office akan mengusulkan unit in accordance with Company provisions. During the
pengenaan sanksi kepada unit Human Capital sesuai dengan reporting period there were no gratuity received by Company
ketentuan Perusahaan. Selama periode pelaporan tidak personnel. [G4-41, G4-SO6, SE14]
terdapat insiden gratifikasi yang diterima oleh Insan
Perusahaan. [G4-41, G4-SO6, SE14]
Pelaporan Harta Kekayaan bagi Penyelenggara Assets Declaration for State Officials
Negara
Sebagai anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara As a subsidiary of a State-Owned Enterprise (SOE), members
(BUMN), anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat of the Board of Commissioners, Board of Directors, and
strukturalnya dikategorikan sebagai Penyelenggara Negara structural officers are considered State officials who are
yang terikat kewajiban untuk melaporkan dan obligated to report and declare their wealth prior to and
mengumumkan kekayaannya sebelum dan sesudah after their tenure under Law No. 28 of 1999 on State
menjabat berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun Administration which is Clean and Free from Corruption,
1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Collusion and Nepotism. The mandatory Asset Declaration
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kewajiban of Government Official (LHKPN) reporting applies to all
melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara employees at managerial level and above. The conditions
(LHKPN) ditujukan untuk seluruh pekerja dengan level and procedures for LHKPN reporting is stipulated in:
Manager ke atas. Ketentuan dan tata cara pelaporan LHKPN
diatur dalam:
1. Pedoman perihal Kewajiban Penyampaian Laporan 1. Guidelines on the Obligation to Submit Asset Declaration
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Bagi Pejabat di of Government Official (LHKPN) for PT Pertamina EP
Lingkungan PT Pertamina EP Cepu yang diberlakukan Cepu officers set by PEPC Board of Director Decree No.
melalui SK Direktur Utama PEPC No. Kpts-028/ Kpts-028/CP0000/2014-S0 dated July 15, 2014;
CP0000/2014-S0 Tanggal 15 Juli 2014. 2. Organizational Working Procedures (TKO) on the
2. TKO perihal Penyampaian LHKPN No. B-001/CP0010/ Submission of Asset Declaration of Government Official
2014-S0 Cepu yang diberlakukan melalui SK Direktur (LHKPN) No. B-001/CP0010/2014-S0 Cepu set by PEPC
Utama PEPC No. Kpts-028/CP0000/2014-S0 Tanggal Board of Directors Decree No. Kpts-028/CP0000/2014-
15 Juli 2014. S0 dated July 15, 2014.
44 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Whistle Blowing System [G4-49, G4-58, SE16] Whistle Blowing System [G4-49, G4-58, SE16]
Dalam rangka memastikan praktik bisnis yang sehat, In order to ensure sound, ethical business practices with
beretika dan berintegritas, Perusahaan telah menerapkan high integrity, the Company has implemented the
Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistle Blowing Sytem Whistleblowing System (WBS) based PT Pertamina
(WBS) berdasarkan Tata Kerja Organisasi (TKO) PT (Persero) Organizational Working Procedures (TKO) No. B-
Pertamina (Persero) Nomor B-001/N00010/2011-S0 yang 001/N00010/2011-S0 which was ratified by PEPC Board
telah diratifikasi oleh PEPC melalui Surat Keputusan Direktur of Directors Decree No. Kpts-023/CP0000/2014-S0 dated
Utama Nomor Kpts-023/CP0000/2014-S0 tanggal 26 Juni June 26, 2014 on the Whistleblowing System. Under these
2014 tentang Whistle Blowing System. Berdasarkan provisions, the system includes management, confidentiality
ketentuan tersebut, lingkup kebijakan sistem pelaporan and protection to whistleblower, reporting, and imposition
pelanggaran mencakup unit pengelola, kerahasiaan dan of sanctions and penalties. The types of violations reportable
perlindungan pelapor, cara pelaporan serta pengenaan to the WBS system include corruption, bribery, gratuities,
sanksi dan hukuman. Jenis pelanggaran yang dapat conflict of interest, theft, fraud, and violations against the
dilaporkan dalam kebijakan WBS meliputi korupsi, suap, laws and Company regulations. The Company believes that
gratifikasi, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan WBS policy will be an effective means for the whistleblower
serta pelanggaran hukum dan Peraturan Perusahaan. to submit information concerning violations within the
Perusahaan meyakini bahwa kebijakan WBS ini akan Company's operational environment. WBS also facilitates
menjadi sarana yang efektif bagi saksi pelapor untuk anonymous reporting and confidentiality which is then
menyampaikan informasi mengenai insiden pelanggaran managed by an independent consultant by delivering the
di lingkungan operasional Perusahaan. Lebih lanjut, WBS violation report to Pertamina WBS team for follow-up.
Perusahaan memfasilitasi pelaporan dilakukan dengan
anonim dan terjaga kerahasiaannya yang kemudian dikelola
oleh konsultan independen dengan meneruskan laporan
pelanggaran kepada tim WBS Pertamina untuk
ditindaklanjuti.
Untuk mempercepat dan mempermudah proses tindak To accelerate and facilitate the follow-up process of the
lanjut pengaduan/penyingkapan, maka pelapor: tip-off, the whistleblower:
1. Dapat memberikan informasi mengenai data diri yang 1. May provide information about his/her personal data
sekurang-kurangnya memuat alamat rumah, kantor, that at least gives the home address, office, contact
jalur komunikasi yang dapat dihubungi berupa telepon, number , e.g. telephone, cellphone, fax, email (or
handphone, facsimile, email (atau dengan pilihan anonym) anonymously)
2. Harus memberikan indikasi awal yang dapat 2. Shall provide initial indication that can be accounted
dipertanggung jawabkan meliputi: for, including:
a) Masalah yang diadukan a) Reported issue
b) Pihak yang terlibat b) Parties involved
c) Lokasi kejadian c) Location of event
d) Waktu Kejadian d) Time of event
e) Bagaimana terjadinya dan apakah terdapat bukti e) How did the case occur and is there admissible
yang cukup evidence?
f) Apakah kasus ini pernah dilaporkan kepada f) Has any other person/party reported the same case?
orang/pihak lain g) Has this case ever happened before?
g) Apakah kasus ini pernah terjadi sebelumnya
Tata Kelola Berkelanjutan PEPC
PEPC Sustainable Governance 45
Kemudian, pengaduan pelanggaran dapat disampaikan Subsequently, the tip-off may be submitted to the WBS
kepada konsultan WBS melalui sarana/media sebagai consultant via the following means/media:
berikut:
Konsultan WBS kemudian membuat laporan secara periodik The WBS consultant then compiles periodic reports (weekly
(mingguan dan bulanan) antara lain meliputi jumlah dan and monthly), which include the amount and category of
kategori pengaduan/penyingkapan serta saluran yang the tip-off as well as the channel used by whistleblower.
digunakan oleh pelapor.
Gambar 5.5 Mekanisme Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran Figure 5.5 General Mechanism of Whistleblowing System
Penyampaian Laporan Identifikasi Laporan sesuai Konsultan WBS Fungsi Compliance melakukan pulbaket
Pelanggaran oleh Kategori lingkup menyampaikan Laporan dan membuat resumenya kemudian
Pelapor Pengaduan/penyingkapan Penyingkapan kepada mempresentasikan
Tip-off by kepada Konsultan WBS Fungsi Compliance kepada CCO
Whistleblower Report Identification in WBS consultant Compliance unit gathers and compiles
accordance with the deliversDisclosure Report the materials and information and makes
reporting scope to WBS to the Compliance unit resume for presentation to CCO
consultant
TAHAP
STAGE 1 TAHAP
STAGE 2 TAHAP
STAGE 3 TAHAP
STAGE 4
Memonitor pelaksanaan Pemberian hukuman CCO dan Direktur
tindak lanjut hasil atau sanksi terhadap Membahas hasil
investigasi WBS yang pelanggaran apabila Investigasi
dilakukan fungsi terkait laporan tersebut terbukti CCO and Board of
Monitoring of WBS Imposition of Directors discuss
investigation follow-up by punishment or sanctions investigation results
relevant function(s) for proven violations
TAHAP
STAGE 7 TAHAP
STAGE 6 TAHAP
STAGE 5
Sampai dengan akhir tahun 2014, tidak terdapat laporan As of the end of 2014, there were no violations reported to
pengaduan pelanggaran yang masuk terhadap PEPC baik PEPC through the WBS system. [G4-50]
melalui sarana pelaporan WBS. [G4-50]
46 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
The upstream oil and gas industry such as PEPC operations, is closely
related to issues on state revenues and climate change in Indonesia."
Untuk mendukung ketahanan energi nasional, Indonesia To support national energy resilience, Indonesia must seek
harus berupaya mencukupi kebutuhan konsumsi energi to meet the demand for energy consumption which will no
yang bisa dipastikan meningkat dari waktu ke waktu. Namun doubt increase progressively . The amount of Indonesian
jumlah cadangan migas Indonesia saat ini tidak berbanding oil and gas reserves, however, is currently not directly
lurus dengan jumlah konsumsi nasional. Di satu sisi, proportional to the national consumption. On the one hand,
konsumsi migas nasional, khususnya minyak bumi, terus the national oil and gas consumption, particularly oil,
meningkat tiap tahun. Di sisi lain, produksi migas mengalami continues to increase annually. On the other hand, oil and
penurunan. Bahkan pada 2014, Indonesia diperkirakan gas production gradually declines. In 2014, it is estimated
mengalami defisit minyak sebesar 800 ribu barel per hari. that Indonesia suffers from an oil deficit of 800 thousand
Kondisi ini disebabkan tingginya laju konsumsi minyak yang barrels per day. This condition is triggered by high oil
mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara kemampuan consumption reaching 1.6 million barrels daily, whereas
produksi industri hulu migas nasional hanya 800 ribu barel the capacity of the national oil and gas upstream industry
per hari. only stands at 800 thousand barrels per day.
Dinamika produksi serta realisasi tingkat lifting minyak di Production dynamics and oil lifting realization in Indonesia
Indonesia selama dua kuartal pertama yang ternyata belum during the first two quarters did not evidently yield
menuai hasil yang memuaskan, membuat Pemerintah satisfactory results, forcing the Government to revise the
melakukan revisi asumsi dasar ekonomi makro nasional, national basic macroeconomic assumptions, particularly
khususnya angka target lifting minyak menjadi 818 ribu on the oil lifting target to 818 thousand barrels per day and
barel per hari dan lifting gas dari 1.240 ribu barel setara gas lifting of 1,240 thousand barrels equivalent of oil per
minyak per hari menjadi 1.224 ribu barel setara minyak per day to 1,224 thousand barrels of oil equivalent per day.
hari.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan Indonesia is one of the countries most vulnerable to the
terhadap dampak negatif perubahan iklim. Secara umum, negative impacts of climate change. In general, global
model perubahan iklim global memprediksi semua wilayah climate change models predict all areas of Indonesia will
Indonesia akan mengalami kenaikan temperatur dan experience rise in temperature and rainfall intensity which
intensitas curah hujan yang akan meningkatkan risiko banjir leads to increasing risks of floods and droughts during the
dan kekeringan pada musim kemarau. Sesuai dengan dry season. According to the Indonesia Climate Change
dokumen Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap Sectoral Roadmap (ICCSR) document compiled by
(ICCSR) yang disusun Bappenas (2010) disebutkan bahwa Bappenas (2010), the potential climatic hazards have an
potensi bahaya iklim berdampak pada sektor-sektor utama impact on key sectors such as water, marine and fisheries,
seperti sektor air, kelautan dan perikanan, kesehatan, health, agriculture, and forestry.
pertanian, dan kehutanan.
PEPC memandang hal-hal tersebut sebagai bagian dari PEPC views these matters as part of a wide range of
berbagai dinamika yang menjadi tantangan tersendiri bagi dynamics that is a challenge for the Company to move
Perusahaan untuk terus maju dan menunjukkan performa ahead and show continued positive performance in terms
yang tetap positif dari segi bisnis dan kebermanfaatan bagi of business and benefits for all parties.
semua pihak.
48 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Peningkatan konsumsi energi di Indonesia setiap tahunnya Annual increase in energy consumption in Indonesia is a
merupakan konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk, consequence of population increase, social community
dinamika sosial kemasyarakatan dan pertumbuhan dynamics, and national economic growth. Increased energy
perekonomian nasional. Namun, peningkatan produksi supply, however, cannot be produced immediately without
pasokan energi tidak dapat dilakukan serta merta tanpa regard to other aspects such as the social, economic, and
memperhatikan aspek lain seperti sosial, ekonomi, dan environmental aspects. Therefore, the provision of
lingkungan. Oleh karena itu, penyediaan energi yang sustainable energy becomes a challenge and priority for
berkelanjutan merupakan tantangan yang harus dihadapi PEPC.
dan menjadi prioritas bagi PEPC.
Risiko Perusahaan adalah suatu kondisi dimana Corporate Risk is a condition in which possibilities cause
kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan kinerja a decline in a company's performance compared to the
suatu perusahaan menjadi lebih rendah dari apa yang expected results due to future uncertainties. Other than
diharapkan karena adanya suatu kondisi tertentu yang tidak causing harm, risks can also bring benefits. The ability to
pasti di masa mendatang. Selain menimbulkan kerugian, recognize risks may be an "Advantage or Superiority".
risiko juga bisa menimbulkan keuntungan. Kemampuan Therefore, PEPC identifies its business risks to be able to
mengenali risiko justru dapat menjadi "Keuntungan atau prevent losses, minimize failures in the Company, and create
Keunggulan". Oleh karena itu, PEPC mengidentifikasi risiko profitable business opportunities.
bisnisnya agar mampu mencegah kerugian, meminimalisir
kegagalan dalam Perusahaan, dan mampu menciptakan
sebuah peluang bisnis yang menguntungkan.
PEPC (PEPC) menghadapi berbagai risiko bisnis dalam PEPC (PEPC) faces various business risks in achieving
pencapaian target dan strategi Perusahaan. Penerapkan Company targets and strategies. The implementation of
manajemen risiko yang terarah, komprehensif dan focused, comprehensive, and sustainable risk management
berkelanjutan mutlak dibutuhkan untuk mengelola risiko- is highly necessary in the management of risks to protect
risiko dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis jangka long-term business continuity and minimize undesirable
panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan effects on the Company's performance. In line with the
pada kinerja Perusahaan. Sejalan dengan Visi dan Misi Corporate Vision and Mission and Strategies, the risk
serta strategi Perusahaan maka penerapan manajemen management must be based on the commitment, effort,
risiko harus dilandasi dengan komitmen, usaha, kerja keras hard work, and support from shareholders to allow the
serta dukungan para Pemegang Saham sehingga achievement of the 2014 targets as planned.
pencapaian target khususnya di Tahun 2014 dapat
terealisasi sesuai rencana.
Penerapan ini sesuai dengan Traktat Manajemen Risiko The implementation is in accordance with the Risk
yang ditandatangani pada tanggal 4 Oktober 2010 dengan Management Treaty signed on October 4, 2010, with the
maksud memaksimalkan nilai Perusahaan dan kekayaan intention of maximizing Company value and shareholders'
Pemegang Saham. Hal ini dilakukan dengan segala wealth. This is conducted with full commitment of the
komitmen dari manajemen dan jajarannya dalam management and its personnel in the corporate integrated-
implementasi sistem manajemen risiko berbasis integrasi based risk management system (Enterprise-wide Risk
korporasi (Enterprise-wide Risk Management/ERM) dimana Management/ERM) where PEPC will apply the following
PEPC akan mengimplementasikan prinsip-prinsip risk management principles:
manajemen risiko sebagai berikut :
1. Bahwa manajemen risiko perusahaan, adalah kewajiban 1. Whereas Company risk management is an obligation
semua jajaran dalam perusahaan. Hal ini termasuk dan to all levels within the Company. This includes and is
tidak terbatas kepada Direksi, Manajemen, Karyawan, not limited to the Board of Directors, the Management,
dan pihak-pihak ketiga yang terkait dengan operasional Employees, and third parties related to Company
perusahaan. Oleh karena itu, Direksi berkewajiban untuk operations. Therefore, the Board of Directors is obliged
menetapkan Profil Risiko Perusahaan (Risk Profile/ Risk to establish the Risk Profile/Risk Map and establish
Map) dan menetapkan Batas Toleransi Risiko Risk Appetite/Risk Tolerance as basic guidelines for
Perusahaan (Risk Appetite/ Risk Tolerance) sebagai business management and risk control in the company,
panduan dasar pengelolaan usaha dan pengendalian which are further set forth in the Company's Long Term
risiko dalam perusahaan, yang kemudian dituangkan Plan and Work Plan and Budget;
dalam RJP dan RKAP perusahaan;
Risiko, Peluang, dan Strategi Berkelanjutan
Risks, Opportunities, and Sustainability 49
Strategies
2. Bahwa manajemen risiko perusahaan, tidak saja 2. Whereas Company risk management not only aims to
bertujuan untuk meminimalisasi kerugian dan minimize losses and reduce the impact of losses on
memperkecil dampak kerugian bagi perusahaan; namun the company, but also aims to achieve higher Corporate
juga bertujuan untuk mencapai nilai perusahaan yang value and maximize shareholder added value;
lebih tinggi dan kemudian menghasilkan nilai tambah
yang maksimal bagi pemegang saham (maximize
shareholder value added);
3. Bahwa manajemen risiko perusahaan, melalui segenap 3. Whereas the Company risk management, through the
sistem yang diterapkan, adalah alat utama dalam entire implemented system, is a major instrument in
penentuan perencanaan strategi perusahaan ke depan determining Company's strategy in the future and
dan alat strategi penilaian kinerja usaha dan kinerja strategic instrument for the assessment of existing
sumberdaya manusia yang ada. Manajemen risiko business performance and human resources
bukan hanya menjadi alat ukur kinerja operasional harian performance. Risk management does not merely serve
semata; as the measuring instrument for operational
performance;
4. Bahwa manajemen risiko perusahaan, dimulai dari 4. Whereas Company risk management starts from the
pencapaian integritas sumberdaya manusia perusahaan achievement of human resource and management
dan integritas dari Pimpinan perusahaan sebagai integrities as initial prerequisite, thus anti-fraud
prasyarat awal, dan yang dengan demikian manajemen management in the Company becomes mandatory;
anti-fraud (anti kecurangan) dalam perusahaan menjadi
hal yang wajib dilakukan;
5. Bahwa manajemen risiko perusahaan, menjamin seluruh 5. Whereas the Company risk management, while ensuring
laporan yang menyajikan pengukuran kinerja that all reports provide corporate performance
perusahaan (corporate performance), dilakukan dengan assessment, is conducted with prudence and high
penuh kehati-hatian (prudent) dan integritas tinggi, integrity, to avoid inconsistencies in the reports which
sehingga perusahaan terhindar dari potensi memberikan would not reflect the true facts;
laporan yang tidak sesuai dengan factual yang
sesungguhnya terjadi;
6. Bahwa manajemen risiko mengutamakan kepada faktor 6. Whereas risk management prioritizes occupational
keselamatan dan kesehatan kerja bagi segenap health and safety of all employees, which constitutes
karyawan yang merupakan asset utama (human capital) the Company's main assets (human capital);
yang dimiliki oleh perusahaan;
7. Bahwa sebagai perusahaan minyak dan gas, 7. Whereas as an oil and gas company, the risk
manajemen risiko yang dilakukan perusahaan management as conducted by the Company always
senantiasa menjunjung tinggi kelestarian dan konservasi upholds the preservation and conservation of both the
lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan physical and social environments;
sosial;
8. Bahwa sebagai perusahaan minyak dan gas, sistem 8. Whereas as an oil and gas Company, the risk
manajemen risiko yang dilakukan perusahaan management system conducted by the Company is
senantiasa berpihak kepada langkah-langkah always in favor of saving and energy conservation;
penghematan dan konservasi energi;
9. Bahwa manajemen risiko perusahaan, secara terus 9. Whereas Company risk management, continuously and
menerus dan terukur, juga ditujukan untuk menjaga measurably, is also intended to maintain Company
agar posisi perusahaan & karyawan perusahaan, tidak position and employees to remain on the same side
berada berseberangan dengan hukum dan segala with the applicable laws and regulations both in its
bentuk peraturan perundangan yang berlaku baik dalam business strategy development and in day-to-day
hal pengembangan strategi usaha maupun dalam actions;
tindakan operasional sehari-hari;
10. Bahwa manajemen risiko perusahaan, secara khusus 10. Whereas Company risk management, in particular,
menjamin diterapkannya proses penghargaan dan ensures the implementation of a reward and
konsekuensi terhadap segenap karyawan tanpa consequence process on all employees without
terkecuali, yang tidak mentaati azas manajemen risiko exception for those violating risk management principles;
pada perusahaan;
11. Bahwa manajemen risiko perusahaan, harus menjadi 11. Whereas Company risk management shall be an integral
bagian integral dari sistem budaya perusahaan, sebagai part of the corporate culture, as a foundation to realize
landasan dalam mewujudkan cita-cita menjadi the goal of becoming a world-class enterprise;
perusahaan kelas dunia;
50 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
12. Bahwa manajemen risiko perusahaan, mewajibkan 12. Whereas Company risk management requires each
setiap Pimpinan perusahaan untuk memahami Key Risk corporate leader to understand the Key Risk Indicators
Indicators (KRI) atau indicator kunci terjadinya risiko, (KRI) in their respective business unit; the KRI will further
dalam setiap unit bisnis masing-masing; yang kemudian become important items that must be accounted for,
KRI tersebut akan menjadi butir penting yang harus jointly and inseparable from the existing and applicable
dipertanggung jawabkan, bersama dan tidak terpisah Key Performance Indicators (KPIs);
dari Key Performance Indicators (KPI) yang ada dan
diberlakukan;
13. Bahwa manajemen risiko perusahaan, mengandung 13. Whereas Company risk management means that all
konsekuensi bahwa segenap karyawan perusahaan employees must continuously learn and improve their
harus terus menerus belajar dan meningkatkan knowledge and skills in handling risk management as
pengetahuan serta keterampilan dalam penanganan best they can, to be an important part of the best
manajemen risiko seoptimal mungkin, sehingga dapat business practices.
menjadi bagian penting dari praktik kinerja usaha terbaik.
Pengembangan sistem manajemen risiko di PEPC mulai PEPC risk management system development was
dibangun pada tahun 2009, diawali dengan adanya established in 2009, beginning with risk management
implementasi sistem manajemen risiko oleh PT Pertamina system implementation by PT Pertamina (Persero)
(Persero) (Pertamina) dan Anak Perusahaan. PEPC (Pertamina) and its Subsidiaries. PEPC conducted the
menindaklanjuti dengan menerapkan sistem yang dibangun follow-up by applying a system built by Pertamina which
oleh Pertamina yang selanjutnya dikembangkan sesuai was further developed in accordance with PEPC business
dengan proses bisnis PEPC. Berdasarkan struktur organisasi processes. Based on PEPC organizational structure (2012-
PEPC (2012-2015), pengelolaan manajemen risiko masih 2015), risk management is carried out by the Planning and
dilakukan oleh fungsi Perencanaan dan Evaluasi, kemudian Evaluation function, following which in April 1, 2013 the
per tanggal 1 April 2013 fungsi Risk Management dibentuk Risk Management function was established, led by the Risk
yang dipimpin oleh Risk Management Manager berdasarkan Management Manager pursuant to Memorandum No.
Memorandum No. 17/CP3100/2013-S0 yang 17/CP3100/2013-S0 signed by the VP for People
ditandatangani oleh VP People Development & Services Development & Services and approved by the PEPC Board
dan disetujui oleh Direktur Utama PEPC. of Directors.
Penyusunan pengelolaan manajemen risiko PEPC selama PEPC risk management preparation throughout 2014 is
tahun 2014 selalu berkaitan dengan perkembangan bisnis always related with business growth along with its risks
yang memiliki risiko serta ketidakpastian. Hal ini menjadi and uncertainties. This is a challenge in achieving the targets
tantangan untuk pencapaian target sesuai tujuan strategis in accordance with Company's strategic objectives. In
Perusahaan. Terkait hal tersebut maka Perusahaan relation to the matter, the Company has implemented the
melakukan penerapan Enterprise Risk Management atau Enterprise Risk Management or Corporate Integration-
Manajemen Risiko Berbasis Integrasi Korporasi atau Based Risk Management or Integrated Corporate Risk
Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi pada penyusunan Management in the preparation of the Company Work Plan
Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan Tahun 2014 melalui and Budget 2014 through a structured and systematic
proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, process to identify, map, measure, and develop risk
memetakan, mengukur serta mengembangkan penanganan management according to ISO 31000 of 2009 on the Risk
risiko sesuai ISO 31000 Tahun 2009 mengenai Pokok, Management Principles, Framework and Process as follows:
Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko sebagai
berikut:
Risiko, Peluang, dan Strategi Berkelanjutan
Risks, Opportunities, and Sustainability 51
Strategies
Gambar 6. 1 Prinsip dan Pedoman Manajemen Risiko Figure 6. 1 Principles and Guidelines of Risk Management
1
Establishing The Context Menyusun Konteks
Communication Monitoring
& Consultation Implementasi Implementasi Menciptakan Menciptakan & Review
strategi bisnis strategi bisnis strategi bisnis strategi bisnis
Komunikasi & Pertamina EP Pertamina EP Pertamina EP Pertamina EP Pemantauan
Cepu sebagai Cepu sebagai Cepu yang Cepu yang
Konsultasi bagian dari bagian dari mampu mampu & Tinjauan
referensi utama referensi utama bertransformasi bertransformasi
atas pendekatan atas pendekatan terhadap proses terhadap proses
top to down top to down kajian risiko kajian risiko
Menanggapi pengaruh Melakukan pemantauan
atas perubahan terkait atas perubahan terkait
kegiatan bisnis dari proses kegiatan bisnis
internal dan atau Risk Assessment Kajian Risiko dari internal dan atau
keseluruhan proses eksternal
manajemen risiko Melakukan
melalui komunikasi & 2 pemantauan atas
konsultasi menyeluruh perubahan terkait
Menanggapi pengaruh
Risk Identification Identifikasi Risiko proses kegiatan bisnis
atas perubahan terkait dari internal dan atau
kegiatan bisnis dari Identifikasi Identifikasi risiko Pengaruh Pengaruh eksternal
internal dan atau risiko berdasarkan kumulatif kumulatif akibat
berdasarkan strategi bisnis akibat risiko risiko yang
keseluruhan proses strategi bisnis Pertamina EP yang berpengaruh Melakukan pemantauan
manajemen risiko Pertamina EP Cepu berpengaruh terhadap seluruh Key Risks Indicator (KRI)
melalui komunikasi & Cepu terhadap level organisasi sebagai bagian dari
seluruh level
konsultasi menyeluruh organisasi analisis risiko
Melakukan
pemantauan Key Risks
Melakukan komunikasi Indicator (KRI) sebagai
atas seluruh kejadian bagian dari analisis
risiko yang 3 risiko
membutuhkan
perhatian level Risk Analysis Analisis Risiko Melakukan pemantauan
manajemen dan kajian risiko secara
Melakukan komunikasi Menentukan Menentukan Menentukan Menentukan level menyeluruh
atas seluruh kejadian penyebab risiko penyebab risiko level dari dari probabilitas Melakukan
risiko yang (internal & (internal & probabilitas kejadian serta pemantauan dan kajian
eksternal) yang eksternal) yang kejadian serta pengaruhnya
membutuhkan berpengaruh berpengaruh pengaruhnya terhadap kriteria risiko secara
perhatian level terhadap kinerja terhadap kinerja terhadap risiko pada menyeluruh
manajemen berdasarkan berdasarkan kriteria risiko Pertamina EP
identifikasi identifikasi risiko pada Pertamina Cepu
risiko EP Cepu Melakukan pemantauan
Proaktif mengingatkan dan kajian menyeluruh
Manajemen melalui Key atas perilaku risiko
Risk Indicator (KRI) secara efektif dan
Proaktif mengingatkan efisien
Manajemen melalui Key 4 Melakukan
Risk Indicator (KRI) Risk Evaluation Evaluasi Risiko pemantauan dan kajian
menyeluruh atas
Menyiapkan laporan perilaku risiko secara
kajian risiko & Menentukan peringkat risiko & Menentukan efektif dan efisien
mengevaluasi apakah risiko tersebut peringkat risiko & mengevaluasi
perkembangan dapat diterima/tidak. Bila tidak apakah risiko tersebut dapat
perlakuan risiko secara dapat diterima maka harus diterima/tidak. Bila tidak dapat Membangun sinergi
efektif & efisien membuat rencana perlakuan risiko diterima maka harus membuat dengan internal audit
rencana perlakuan risiko
Menyiapkan laporan sebagai implementasi
kajian risiko & pengendali internal
perkembangan khususnya terkait
perlakuan risiko secara rencana perlakuan
efektif & efisien risiko
Membangun sinergi
Berkomunikasi kepada 5 dengan internal audit
seluruh pihak: BOD & Risk Treatment Perlakuan Risiko sebagai implementasi
Risk Committee, Internal pengendali internal
Audit, Risk Owners Merencanakan Risk owners harus mengembangkan Key Mengukur
khususnya terkait
Berkomunikasi kepada perlakuan risiko Control Indicator (KCI) & Key Risk Indeks Risiko rencana perlakuan
seluruh pihak: BOD & Merencanakan Indicator (KRI) Mengukur risiko
Risk Committee, perlakuan risiko Risk owners harus mengembangkan Key Indeks Risiko
Control Indicator (KCI) & Key Risk
Internal Audit, Risk Indicator (KRI)
Owners
Sesuai dengan ISO 31000 Tahun 2009 bahwa pengertian According to ISO 31000 of 2009, the definition of risk is the
risiko adalah ketidakpastian akan potensi terjadinya suatu uncertainty of potential occurrence of events, both of which
peristiwa (events), baik yang dapat diperkirakan (anticipated) may be anticipated and unanticipated, which may inflict
maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yang negative (threat) or positive impact (opportunity) to the
dapat menimbulkan dampak negatif (threat) maupun positif achievement of the purpose. Therefore, the risk must be
(opportunity) terhadap pencapaian tujuan. Oleh sebab itu managed through coordination, communication, monitoring,
maka risiko harus dikelola melalui koordinasi, komunikasi, and review summarized in the Risk Management Process.
monitoring dan review yang terangkum dalam Proses
Manajemen Risiko.
Sebagai langkah awal proses, Pertamina EP Cepu As an initial step, Pertamina EP Cepu conducts risk
melakukan kegiatan identifikasi risiko untuk menentukan identification to determine potential risks that may affect
risiko-risiko yang berpotensi mempengaruhi performance, Company performance, objectives, and strategies. Risk
tujuan dan strategi . Penerapan identifikasi risiko harus identification needs to be done in clear, complete, focused,
dilakukan secara jelas, lengkap, terarah dan akurat. Proses and accurate manner. Risk identification is divided into
identifikasi risiko sendiri terbagi atas beberapa kegiatan several activities, such as the collection of all possible risks,
seperti pendataan seluruh risiko yang mungkin terjadi the separation of risk owners, impacts arising from the
sebanyak mungkin, pemilahan pemilik risiko, dampak yang risks, factors influencing the risks, determination of risk
ditimbulkan risiko, faktor yang mempengaruhi risiko, appetite and risk tolerance. Risk identification is a recurring
penentuan risk appetite dan risk tolerance. Proses identifikasi process which needs continuous maintenance. Results
risiko ini merupakan kegiatan berulang sehingga proses from the risk identification is recorded in the Risk Register.
pemeliharaan identifikasi risiko harus dilakukan secara
terus-menerus. Hasil identifikasi risiko dicatat dalam Daftar
Risiko (Risk Register).
52 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Setelah proses manajemen risiko dilakukan maka ditentukan Following the risk management process, all potential risks
seluruh risiko yang berpotensi terjadi tahun 2014 (Konteks that may occur in 2014 are then determined (Enterprise
Enterprise Risk Management atau Manajemen Risiko Berbasis Risk Management Context or Corporate Integration-Based
Integrasi Korporasi) dengan memenuhi Risk Tolerance. Risk Management) by complying with Risk Tolerance. In
Terkait hal tersebut maka yang dimaksud dengan Risk relation to this matter, Risk Tolerance is the amount of risk
Tolerance (Toleransi Risiko) adalah jumlah Risiko yang that can be accepted by Pertamina EP Cepu following the
dapat diterima oleh Pertamina EP Cepu setelah melakukan action of Risk Treatment established in accordance with
tindakan Penanganan Risiko (Risk Treatment) yang Pertamina EP Cepu situation and condition. Risk Tolerance
ditetapkan sesuai dengan situasi dan kondisi Pertamina is also commonly referred to as Risk Limit which is
EP Cepu. Toleransi Risiko biasa disebut pula dengan Batas expressed in a value in accordance with the calculations
Toleransi Risiko atau Risk Limit (Batas Risiko) yang provided by Pertamina (Persero) Investment Planning of
dinyatakan dalam nilai sesuai perhitungan yang diberikan Enterprise Risk Management and Risk Management (ERM-
oleh Enterprise Risk Management - Perencanaan Investasi PIMR).
dan Manajemen Risiko (ERM-PIMR) Pertamina (Persero).
RISK APPETITE
RISK APPETITE
Risk Appetite adalah bentuk tingkat keseimbangan yang Risk Appetite is the acceptable level of balance between
dapat diterima antara pertumbuhan, risiko, tingkat growth, risk, rate of return, and shareholder value added
pengembalian dan nilai tambah bagi shareholders. Risk value. Risk Appetite is commonly known as Expected or
Appetite biasa disebut dengan Expected atau Exposure Exposure Residual Risk, which means that each identified
Residual Risk artinya bahwa setiap risiko yang telah risk is expected to be exposed at certain value following
diidentifikasi diharapkan akan terekspose pada nilai tertentu the response or measure in reducing the impacts of the
setelah dilakukan response atau usaha mengurangi dampak value. The amount of Expected Residual Risk is anticipated
terhadap risiko tersebut. Jumlah Expected Residual Risk so as not to exceed the Risk Limit established by ERM-
diharapkan tidak melebihi Risk Limit yang telah diberikan PIMR. Risk identification will trigger several risk potentials
oleh ERM-PIMR. Kegiatan identifikasi Risiko akan along with their impacts. Therefore planned responses in
menimbulkan beberapa potensi risiko beserta dampaknya facing all risks need to be formulated. The formulation
masing-masing, maka perlu dirumuskan rencana response involves Risk Owner, challenge session, and approval from
dalam menghadapi setiap risiko yang ada. Aktivitas Pertamina EP Cepu Board of Directors to establish the Top
perumusan tersebut melibatkan Risk Owner (Pemilik Risiko), Ten PEPC Risks of 2014 to be monitored by the prepared
proses challenge session dan persetujuan Direksi Pertamina Mitigation Plan.
EP Cepu sehingga dihasilkan Top Ten Risk PEPC Tahun
2014 untuk dimonitoring Rencana Mitigasi yang telah
disusun. In general, the risks arising in the 2014 risk register are
sourced from:
Secara umum, risiko yang muncul dalam risk register 2014 1. Potential risk events sourced from investing projects
berasal dari : in 2014.
1. Risk event yang berasal dari proyek investasi yang 2. Other risk events sourced from Company operations in
berpotensi terjadi pada tahun 2014. 2014.
2. Risk event lainnya yang berasal dari operasional
Perusahaan di tahun 2014. The risk register is made and ranked from extreme high
risk to low risk. From the risk analysis process in 2014, the
Risk register tersebut disusun dan dibuat ranking mulai dari following is the PEPC Top Ten Risk:
extreme high risk sampai dengan low risk dan dari proses
analisa risiko untuk Tahun 2014 maka PEPC memiliki Top
Ten Risk yaitu:
Tabel 6.1 Top Ten Risk PEPC Tahun 2014 Table 6.1 PEPC Top Ten Risks Year 2014
No Pada
Kode Risiko Risk Register Kejadian Risiko Status Risiko Pemilik Risiko
No
Risk Code No. in Risk Event Risk Status Risk Owner
Risk Register
No Pada
Kode Risiko Risk Register Kejadian Risiko Status Risiko Pemilik Risiko
No
Risk Code No. in Risk Event Risk Status Risk Owner
Risk Register
4 PEPC-RKAP14- 6 Potensi keterlambatan Potential delay in private LOW RISK Land & Regulatory
JTB-EKS-003 akuisisi lahan (private land acquisition
land)
5 PEPC-RKAP14- 7 Potensi tidak dapat Potential insufficient LOW RISK VP People &
HO-ORG-002 memenuhi kebutuhan fulfillment of organiza- Development Services
organisasi (Manning) tional demand (manning)
8 PEPC-RKAP14- 4 Permasalahan hukum Legal case relating to LOW RISK GM JTB; Manager
JTB-EKS-001 terkait perjanjian/ agreement/contract with Procurement; Mgr
kontrak dengan pihak third parties (procurement) Legal; VP People
ketiga (pengadaan) Dev & Services
Tabel 6.2 Rencana Respon untuk Mitigasi Top Ten Risks PEPC 2014 Table 6.2 Response Plan for PEPC Top Ten Risks Mitigation 2014
Rencana Mitigasi
No Risk Event
Mitigation Plan
1 Potensi mundurnya 1.1. Monitoringi progress persetujuan split 60:40 1.1. Monitoring Split 60:40 agreement progress
implementasi split 60:40 1.2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait 1.2. Coordinating with relevant parties
Potential delay in Split
60:40 implementation
2 Potensi tidak
disepakatinya/ 2.1. Mengadakan pembahasan lebih lanjut dengan 2.1. Conducting further discussion with partner
keterlambatan partner terkait commercial dan jadwal project concerning commercial and project schedule
pencapaian HOA PJBG 2.2. Meminta SKK Migas menjadi mediator antar 2.2. Requesting SKK Migas to serve as mediator
(Perjanjian Jual Beli Gas) partner Blok Cepu dan calon pembeli for Cepu Block inter-partner and potential buyer
Potential disagreement/ 2.3. Melakukan identifikasi dan evaluasi awal calon 2.3. Conducting initial identification and evaluation
delay in Gas Sale and pembeli gas lainnya sebagai masukan kepada of other potential gas buyers as input for SKK
Purchase Agreement HOA SKK Migas Migas
2.4. Mengadakan pembicaraan dengan calon 2.4. Conducting discussion with other potential gas
pembeli gas lainnya (Pertamina (Persero) & buyers (Pertamina (Persero) and PLN)
PLN) 2.5. Conducting direct communication or through
2.5. Melakukan komunikasi langsung atau melalui the Company with government officials to
Persero dengan beberapa pihak di obtain assurance on gas allocation
pemerintahan guna memberikan kepastian
alokasi gas
3 Potensi tidak 3.1. Mengadakan pertemuan-pertemuan rutin 3.1. Conducting routine meetings between PEPC
terlaksananya/ antara top management PEPC, Operator Blok top management, Cepu Block Operator, and
mundurnya skenario Cepu dan kontraktor antara lain rapat contractors, e.g. routine progress monitoring
WPBFO Banyu Urip monitoring progress secara rutin meetings
Potential failure/delay in 3.2. Melakukan TechCom rutin dengan Blok Cepu 3.2. Conducting routine Tech Com with Cepu Block
Banyu Urip WPBFO dan partner and partners
scenario
4 Permasalahan hukum 4.1. Membuat dokumen pengadaan dan kontrak 4.1. Preparing clear procurement document and
terkait perjanjian/ kontrak dengan jelas dan sesuai dengan pedoman contract in accordance with applicable laws
dengan pihak ketiga dan peraturan yang berlaku serta and regulations and adding risk-preventing
(pengadaan) menambahkan klausul-klausul yang clauses.
Legal case relating to mencegah terjadinya risiko
agreement/contract with 4.2. Berkoordinasi dengan dan memastikan fungsi 4.2. Coordinating with and ensuring user's function
third parties procurement) user untuk menyediakan data yang adequate to provide adequate data for the preparation
untuk menyusun kontrak of contract
4.3. Memastikan seluruh proses penyusunan 4.3. Ensuring all agreement preparation processes
perjanjian terdokumentasi dengan baik are well-documented
4.4. Menggunakan jasa konsultan hukum eksternal 4.4. Utilizing service from qualified External Legal
yang qualified Consultants
4.5. Melakukan koordinasi dan sosialisasi serta 4.5. Coordinating and socializing CSR in the area
CSR di lingkungan sekitar proyek surrounding project site
54 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
5 Potensi Pelaksanaan 5.1. Rapat koordinasi secara rutin 5.1. Conducting routine coordination meetings
Pekerjaan FEED Jambaran- 5.2. Tim harus mengontrol dan monitoring 5.2. Requiring team to control and monitor the
Tiung Biru tidak selesai progress serta bantuan percepatan jika progress and work acceleration assistance
tepat waktu diperlukan if necessary
Potential delay in Jambaran- 5.3. Monitoring pekerjaan konsultan dan 5.3. Monitoring consultant's work and providing
Tiung Biru FEED work memberikan bantuan jika diperlukan (sesuai assistance if necessary (in accordance with
completion tanggung jawab) responsibility)
5.4. PMT harus menyediakan waktu secara 5.4. Requiring PMT to be fully available to
penuh menjadi pengawas pekerjaan dan supervise and ensure the quality of work
memastikan kualitas
5.5. Melaksanakan evaluasi tender oleh dedicated 5.5. Conducting tender evaluation by Dedicated
tim dalam suatu focus group evaluation/ Team in a focus group
konsinyering evaluation/consignment
5.6. Melaksanakan close socialization & diskusi 5.6. Conducting close socialization and
dengan SKK Migas untuk mempercepat discussion with SKK Migas to accelerate
persetujuan hasil tender tender result agreement
6 Potensi Keterlambatan 6.1. Melakukan komunikasi intensif dengan 6.1. Conducting intensive communication with
Akuisisi Lahan (Private stakeholder dan masyarakat stakeholders and the community
Land) 6.2. Koordinasi yang lebih intensif ke Pemda dan 6.2. Establishing more intensive coordination
Potential delay in private BUMD terkait perijinan with Local Government and Regionally-
land acquisition Owned Enterprises in relation to licensing
6.3. Kerjasama dengan Public Government Affair 6.3. Establishing cooperation with Public
untuk program sosial yang mendukung Government Affairs for land acquisition-
akuisisi lahan supporting social programs
7 Potensi Tidak Dapat 7.1. Melakukan sistem time sharing dengan SDM 7.1. Conducting time sharing system with with
Memenuhi Kebutuhan dari holding & proyek di PEPC agar PEPC- human resources from PEPC Holding and
Organisasi (Manning) ADK tercapai target Project to assist PEPC-ADK in achieving the
Potential insufficient 7.2. Segera melakukan rekuitmen pada saat POD target
fulfillment of organizational telah disetujui 7.2. Immediately conducting recruitments
demand (manning)
following POD approval
8 Potensi Gangguan Aspek Memastikan operator Blok Cepu melakukan: Ensuring that Cepu Block has carried out:
HSE pada Operasional 8.1. Sosialisasi HSE kepada pekerja dan pihak Ensuring that Cepu Block has carried out:
Banyu Urip terkait lainnya secara kontinu dan konsisten 8.1. HSE socialization to workers and other
Potential disturbance to 8.2. Mengadakan simulasi kecelakaan kerja untuk relevant parties continually and consistently
HSE aspect in Banyu Urip mengurangi dampak 8.2. Work accident simulation to mitigate the
Operations 8.3. Memastikan semua SOP tersedia dengan impacts
baik 8.3. Ensuring all SOPs are properly available
8.4. Monitoring safety performance report 8.4. Monitoring the Safety Performance Report
9 Potensi Kecelakaan 9.1. Membuat rencana perjalanan dan prosedur 9.1. Preparing travel plans and emergency
Kendaraan Ringan penanganan keadaan darurat serta pelatihan response procedures and providing training
Penumpang (KRP) terhadap pengemudi (journey management for drivers (Journey/Management Plan)
Potential accident to plan)
passenger light vehicle 9.2. Memastikan kendaraan dengan peralatan 9.2. Ensuring the vehicles are well-equipped with
standar, ban cadangan, alat komunikasi dan standard equipment, spare tire,
obat-obatan P3K communication device, and First-Aid Kit
9.3. Pelatihan rutin Defensive Driving 9.3. Conducting Defensive Driving routine training
10 Potensi Keterlambatan 10.1. Melakukan koordinasi dengan instansi 10.1. Conducting intensive coordination with
Mendapatkan Perijinan terkait secara intensif relevant institutions
Potential delay in obtaining 10.2. Melakukan koordinasi dengan fungsi internal 10.2. Conducting coordination with internal
licenses dalam rangka memenuhi persyaratan dan functions in order to meet the requirements
mengkomunikasikan retribusinya and communicating the levies
Laporan Pencapaian KPI Direktur Utama PEPC untuk KPI Achievement Report of PEPC President Director for
Pengelolaan Risiko di tahun 2014 adalah sebagai berikut: 2014 Risk Management is as follows:
1. Laporan Pengumpulan Risk Register dan Top Risk PEPC 1. The Risk Register Collection Report and The PEPC Top
Tahun 2014 telah diserahkan pada tanggal 27 November Risks 2014 have been submitted on November 27, 2013
2013 sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Upstream Risk in accordance with the schedule set by Upstream Risk
Management Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero). Management of PT Pertamina (Persero) Upstream
2. Laporan Monitoring Rencana Mitigasi tercapai 120% Directorate.
dengan hasil telah melaksanakan seluruh rencana 2. Mitigation Plan Monitoring Report is achieved 120%
mitigasi sebanyak 333 (tiga ratus tiga puluh tiga) mitigasi with the completion of 333 (three hundred and thirty-
dari total 333 (tiga ratus tiga puluh tiga) mitigasi untuk three) mitigation plans out of 333 (three hundred and
tahun 2014. thirty-three) total mitigations of 2014.
3. Walaupun secara status pelaksanaan mitigasi telah 3. While in status the mitigations have been completed,
dilakukan, namun ada beberapa isu utama yaitu : there are several issues remaining, i.e.
a. Risk Event "Potensi Mundurnya Implementasi Split a. The risk event "Potential delay in Split 60:40
60:40" telah disetujui oleh Menteri ESDM per 2 Jan implementation" has been approved by the Minister
2014 dengan Invoice Penyesuaian Bagi Hasil telah of Energy and Mineral Resources on January 2, 2014
dibayar. with the Profit-Sharing Adjustment Invoice having
been paid.
Risiko, Peluang, dan Strategi Berkelanjutan
Risks, Opportunities, and Sustainability 55
Strategies
b. Progress Fisik Risk Event "Potensi Tidak b. Physical progress of the risk event "Potential
Disepakatinya/ Keterlambatan Pencapaian HOA disagreement/delay in Gas Sale and Purchase
PJBG (Perjanjian Jual Beli Gas)" hingga akhir Agreement HOA" as of December 2014 has not
Desember 2014 masih belum diperoleh kesepakatan arrived at a price agreement in accordance with
harga sesuai dengan Hasil Rapat Negosiasi tanggal Negotiation Meeting Result on October 31, 2014 with
31 Oktober 2014 dengan status masing-masing pihak each party maintaining their respective positions,
bertahan pada posisinya walaupun alokasi Gas untuk although gas allocation for JTB Gas production
volume produksi Gas JTB telah diberikan kepada volume has been submitted to Pertamina and PKC
Pertamina & PKC serta Confidential Agreement antara and a Confidential Agreement between Cepu Block
Gas Blok Cepu dengan Buyer telah ditandatangani Gas and Buyer has been signed by the parties
oleh para pihak (Pertamina & PKC). Selain itu (Pertamina and PKC). In addition, negotiation
negosiasi HOA dengan PKC telah dilakukan sejak concerning the HOA with PKC has been running since
April 2013, hingga saat ini negosiasi komersial belum April 2013, in which until currently such commercial
menemukan kesepakatan. Status tersebut telah negotiation has not come into agreement. The status
diserahkan ke SKK Migas untuk mengambil langkah has been submitted to SKK Migas for further action.
selanjutnya.
c. WPBFO telah digantikan oleh EOE dan mulai produksi c. WPBFO has been replaced by EOE and started the
Tgl 23 Oktober 2014. production on October 23, 2014.
4. Tidak ada risiko yang terjadi terkait dengan perubahan 4. No risks occurring in relation to climate changes, floods,
iklim, banjir, badai dan lain sebagainya. hurricanes, etc.
Perencanaan telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya The planning has anticipated the possibility of such events,
hal tersebut khususnya untuk pekerjaan lapangan seperti particularly for field works such as land measurement,
pengukuran lahan, pengembangan lapangan Banyu Urip Banyu Urip field development, etc. With risk management
dll. Dengan penerapan dan implementasi manajemen risiko implementation, the process is expected to be able to
maka diharapkan proses tersebut dapat mendukung seluruh support the entire PEPC business activities sustainably.
aktifitas bisnis PEPC secara berkelanjutan.
Tabel 6.3 Risk Register Aspek Sosio-Ekonomi PEPC Tahun 2014 Table 6.3 PEPC Risk Register in Socio-Economic Aspect 2014
1 ACTIVE 1. Potensi gangguan aspek Beberapa kali terjadi 1. Pemerintah daerah 1. Proyek terlambat 1. Meningkatkan kerjasama
sosioekonomi untuk EPC tuntutan oleh mendukung 2. Reputasi dengan perangkat
Paket A & B masyarakat sekitar pengembangan Proyek Perusahaan pemerintahan desa dan aparat
2. Potensi adanya tuntutan pada Proyek Gas JTB 1. Delayed Project keamanan daerah serta
masyarakat/demonstrasi sebelumnya (Lesson 2. Masyarakat tidak asing 2. Company melibatkan warga lokal dalam
pada saat Pengembangan learned) lagi dengan kondisi reputation kegiatan operasional
proyek Several claims from operasi migas perusahaan secara selektif
3. Potensi terjadinya penolakan surrounding 3. PEP Asset IV sebagai 2. Melakukan program
dari Pemerintahan (Desa, community in operator terdekat, saling kemasyarakatan dan Program
Kecamatan & Kabupaten) previous project(s) mendukung kegiatan Kegiatan Penunjang Operasi
akibat terjadinya hubungan (Lesson learned) operasi pengembangan 3. Pendekatan dan komunikasi
tidak baik Lapangan Gas JTB intensif dengan tokoh
4. Potensi terjadinya 1. Regional Government masyarakat, tokoh agama,
pemberitaan yang kurang supports JTB Gas perangkat Desa/Kecamatan/
baik akibat hubungan tidak Project Development Kabupaten, Media (wartawan)
baik dengan Media 2. Community are no dan LSM
(wartawan) longer strangers to oil 4. Sosialisasi kepada masyarakat
5. Potensi terjadinya penolakan and gas operational dan Pemerintah (Desa,
dari Lembaga Swadaya conditions Kecamatan dan Kabupaten)
Masyarakat (LSM) akibat 3. PEP Asset IV as the 1. Improving cooperation with
hubungan tidak baik nearest operator village officials and local
1. Potential disturbance to support each other in security apparatus by
socio-economic aspect for JTB Gas Field involving local community in
EPC Package A & B development operation Company operational
2. Potential claims from activities selectively
community/demonstration 2. Conducting community
during project development program and Operation-
3. Potential rejection from the supporting Activity Program
Government (Village, Sub- 3. Approaching and engaging in
District, & Regency) due to intensive communication with
bad relationship community figures, religious
4. Potential bad reporting due figures, village/sub-district/
to bad relationship with regency apparatus, media
media (journalists) (journalists), and NGOs
5. Potential rejection from Non- 4. Socializing to the community
Governmental Organizations and (Village, Sub-District, and
(NGOs) due to bad Regency) Government
relationship
56 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
2 ACTIVE Kecelakaan kerja yang terjadi di 1. Adanya personal 1. Meningkatnya 1. Dampak reputasi Memastikan Operator Blok Cepu
Blok Cepu yang disebabkan yang tidak kesadaran pekerja dan turunnya melakukan :
oleh: mengikuti/mema terhadap pentingnya kepercayaan 1. Sosialisasi HSE kepada
1. Gangguan aspek HSE pada hami prosedur budaya HSE stakeholder kepada Pekerja dan pihak terkait
Operasional EPF Banyu Urip HSE 2. Sudah dipasang PEPC & Operator lainnya secara continue dan
karena Human Error, 2. Belum lengkapnya marker/tanda Blok Cepu konsisten.
Implementasi Prosedur yang peralatan HSE peringatan pada titik- 2. Target produksi 2. Mengadakan simulasi
kurang optimal, Kurangnya seperti fire titik yang rawan RKAP PEPC secara kecelakaan kerja untuk
sosialisasi HSE dan extinguiser, smoke 3. Sudah dilakukan keseluruhan tidak mengurangi dampak.
Kerusakan peralatan detector dan P3K inspeksi/maintenance tercapai 3. Memastikan semua SOP
sehingga terjadi kecelakaan khususnya peralatan secara rutin 3. Target safe man tersedia dengan baik.
2. Gangguan aspek HSE Banyu dipihak kontraktor 4. Melengkapi diri dengan hours menjadi 0 4. Monitoring Safety Performance
Urip Penyakit Akibat Kerja 3. Terjadinya APD dan CSMS kembali Report.
karena Human Error, kerusuhan, (Contractor Safety 1. Impact to 5. Meminimalisasi terjadinya
Implementasi Prosedur yang pencurian dan Management System) reputation and gangguan keamanan.
kurang optimal, Kurangnya kerusakan 5. Adanya MOU kerjasama declining trust of
sosialisasi HSE, Kerusakan Fasilitas Proyek kemananan intelijen stakeholders to Ensuring Cepu Block Operator to
peralatan sehingga terjadi oleh pihak luar dengan Group 2 PEPC and Cepu conduct:
kecelakaan serta 1. The personnel Kopasus Block Contractors 1. HSE socialization to workers
Pencemaran Lingkungan fails to 6. Dilakukannya Security 2. Overall PEPC Work and other relevant parties
seperti Oil Spill, pencemaran understand or Base Line sebagai dasar Plan and Budget continuously and consistently
emisi gas, pencemaran comply with HSE analisa aspek production target 2. Conducting occupational
limbah cair dan limbah B3 procedures keamanan unachieved accident simulation to
3. Gangguan Aspek Keamanan 2. Incomplete HSE 7. Membangun koordinasi 3. Targeting safe mitigate the impacts
(Security) pada Proyek/ equipment such operasi teritorial dengan man hours return 3. Ensuring all SOPs are available
Operasional Banyu Urip as fire instansi keamanan di to 0 4. Safety Performance Report
karena Lemahnya koordinasi extinguishers, daerah Monitoring
dengan instansi pengamana smoke detectors, 1. Improving employee 5. Minimizing security
serta Lemahnya monitoring and First-Aid Kit, awareness on the disturbance
dan implementasi sistem particularly of the importance of HSE
keamanan internal contractors culture
3. Occurrence of 2. Installation of markers/
Occupational accidents riots, theft, and warnings at critical
occurring in Cepu Block, which vandalism to points
are caused by: project facilities 3. Regular inspection/
1. Disturbance to HSE aspect by outside parties maintenance of
in Banyu Urip EPF Operations equipment
due to Human Error, 4. Self-equipping with
suboptimal procedure Personal Protective
implementation, lack of HSE Equipment (PPE) and
socialization, and accident- Contractor Safety
triggering damage to Management System
equipment (CSMS)
2. Disturbance to Banyu Urip 5. MOU on intelligence
HSE Occupational Disease security cooperation
due to Human Error, with Group 2 of
suboptimal procedure Kopassus
implementation, lack of HSE 6. Security Base Line
socialization, accident- implementation as basis
triggering damage to for security aspect
equipment, and analysis
environmental pollutions 7. Establishment of
such as oil spill, gas territorial operation
emission, liquid waste, and coordination with local
Hazardous and Toxic security institutions
Materials
3. Disturbance to security
aspect of Banyu Urip
Project/Operation due to lack
of coordination with security
institution and weak
monitoring and
implementation of internal
security system
3 ACTIVE 1. Penyimpangan ANDALALIN 1. Adanya personal 1. Sudah adanya Pedoman 1. Dampak reputasi 1. Implementasi dan sosialisasi
EPC Paket B yang tidak Sistem Manajemen HSE, dan turunnya Aspek serta program HSE
2. Kecelakaan kerja dan mengikuti/ Prosedur HSE (Prosedur kepercayaan kepada Pekerja dan pihak
gangguan HSE memahami Kerja Operasi) dan stakeholder kepada terkait lainnya secara continue
3. Gangguan aspek keamanan prosedur HSE Program Kerja HSE PEPC & stakeholder dan konsisten.
2. Belum 2. Melakukan Blok Cepu 2. Memberikan pelatihan aspek
1. Violation to Traffic Impact lengkapnya inspeksi/maintenance 2. Terjadi kecelakaan HSE dan kompetensi HSE
Analysis of EPC Package B peralatan HSE peralatan secara rutin kerja dan target kepada seluruh pekerja.
2. Occupational accident and dan APD seperti 3. Melengkapi diri dengan safe man hours 3. Memastikan dan me-review
disturbance to HSE fire extinguiser, APD dan CSMS tidak tercapai semua Prosedur/TKO tersedia
3. Disturbance to security smoke detector (Contractor Safety 3. Kerugian secara dengan baik.
aspect dan P3K Management System) finansial 4. Memastikan semua pekerja
khususnya 4. Adanya dukungan dari memakai APD lengkap yang
dipihak kontraktor Anak Perusahaan 1. Impact to sesuai pada setiap pekerjaan
3. Terjadinya UC, UA, Pertamina lain terkait reputation and yang memerlukan APD.
Nearmiss dan dengan link Kontraktor declining trust of 5. Monitoring Safety Performance
First Aid yang pernah mengerjakan shareholders to Report.
4. Data-data yang ANDALALIN pada proyek PEPC and Cepu 6. Pemenuhan persyaratan
diperlukan untuk di wilayah operasi yang Block stakeholder kelengkapan safety equipment
penyusunan berdekatan dengan 2. Occurrence of dan life saving.
dokumen Proyek JTB occupational 7. TKJP Sekuriti dari unsur ex
ANDALALIN tidak 5. Ada konsultan yang sudah accident and angkatan dan masukan tokoh
terpenuhi berpengalaman dalam unachieved target masyarakat.
5. Terlambatnya ijin menyusun dan mengurus of safe man hours
ANDALALIN surat ijin ANDALALIN 3. Financial loss
diperoleh 6. Terdapat personil JTB
1. The personnel yang bertanggung jawab
fails to untuk pelaksanaan
understand or pekerjaan ANDALALIN
comply with HSE tersebut
procedures 7. Saat ini hampir seluruh
perusahaan Migas di
Indonesia membuat
ANDALALIN
Identifikasi Risiko
Risk Identification 57
4. Peningkatan kinerja operasional penyaluran Minyak 4. Improved operational performance of Banyu Urip crude
Mentah Banyu Urip melalui pipa BOO PT Geo Putera oil distribution through PT Geo Putera Perkasa BOO
Perkasa pipelines
5. Perolehan perijinan perlintasan sebidang rel kereta api 5. Obtaining railroad crossings permission from KAI for
dari KAI untuk akses Rig ke Lapangan Kedung Keris Rig access to KedungKeris Field
6. Penandatanganan Kontrak Front End Engineering Design 6. Front End Engineering Design (FEED) contract signing
(FEED) untuk EPC-A : Gas Processing Facility, dengan for the EPC-A: Gas Processing Facility, with PT
Konsorsium PT Singgar Mulia & PT Fluor Daniel SinggarMulia& PT Fluor Daniel Indonesia Consortium
Indonesia
58 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
7. Pelaksanaan POD Banyu Urip senilai US$ 3,58 Milyar (Ref. 7. Banyu Urip POD implementation amounting to US$ 3.58
Surat No. 5997/11/MEM/2009, tanggal 31 Desember 2009) billion (Ref. Letter No. 5997/11/MEM/2009, dated
December 31, 2009)
8. Sebagai Operator Pelaksana Proyek Pengembangan 8. Acting as Jambaran-Tiung Biru Unitization Field
Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Biru dengan nilai Development Project Operator with investment value
investasi sebesar US$ 2,429 milyar (CAPEX) amounting to US$ 2.429 billion (CAPEX)
9. Mendapatkan alokasi Gas Bumi sebesar 100 MMSCFD 9. PT Pertamina (Persero) | Obtaining Natural Gas allocation
dari Lapangan Gas Bumi Jambaran - Tiung Biru kepada amounting to 100 MMSCFD from Jambaran-Tiung Biru
PT Pertamina (Persero) Natural Gas Field to PT Pertamina (Persero)
10. Mendapatkan lapangan Alas Dara dan lapangan Kemuning 10. Acquiring Alas Dara and Kemuning Fields (ADK) from EMCL
(ADK) dari EMCL melalui relinquishment yang dikelola oleh through relinquishment managed by PT PEPC - ADK
PT PEPC - ADK
11. Penugasan dari Dirut PT Pertamina (Persero) kepada Dirut 11. Assignment delegation by PT Pertamina (Persero) President
PEPC untuk mengawasi pengelolaan secara operasional Director to PEPC President Director to oversee ADK field
lapangan ADK oleh PT PEPC - ADK operation management by PT PEPC - ADK
12. Sebagai area peninjauan dan site visit para investor 12. As review area and site visit for Pertamina investors in
Pertamina dalam rangka Pertamina Bondholder Day 2014 Pertamina Bondholder day 2014
13. Penyelesaian laporan keuangan tahun buku 2014 lebih 13. Completing the Financial Statements of fiscal year 2014
cepat 10 hari dari yang ditargetkan at 10 days ahead of the targeted time
14. Realisasi dan implementasi bagi hasil PEPC dari semula 14. PEPC revenue sharing realization and implementation from
85:15 menjadi 60:40 yang telah disetujui KESDM dan 85:15 to 60:40, that has been approved by the Ministry of
SKKMIGAS melalui side-contract Energy and Mineral Resources and SKKMIGAS through
side-contract
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PEPC Social and Environmental Responsibilities are aimed
PEPC diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat at improving community's access to better social, economic,
dalam mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang and cultural conditions. This is a responsibility borne by
lebih baik dari sebelumnya. Hal ini merupakan tanggung the Company due to the impacts from Company's decision
jawab Perusahaan atas dampak keputusan dan kegiatannya and activities toward community and environment, which
terhadap masyarakat dan lingkungan hidup yang is realized by transparent and ethical behavior to contribute
diwujudkan melalui perilaku yang transparan dan etis yang to sustainable development.
memberi kontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.
PEPC melaksanakan TJSL melalui program-program The Social and Environmental Responsibilities are
Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility atau implemented through Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR). Perusahaan yang secara proaktif direncanakan dan programs. The Company proactively plans and implements
dilaksanakan tanpa menunggu adanya tekanan atau the programs without waiting for any pressures or the
tuntutan publik yang dewasa ini dirasa semakin meninggi, increasing public demands. This reflects a harmony between
artinya ada keselarasan antara kepentingan stakeholder the interests of stakeholders and the Company.
dan kepentingan Perusahaan.
Identifikasi Risiko
Risk Identification 59
Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan-tujuan In order to support the achievement of such goals, the
tersebut, maka Perusahaan menggunakan Standar ISO Company implements ISO 26000 as Company's guidelines
26000 sebagai panduan prinsip keberlanjutan Perusahaan. for sustainability principles. The standard covers measures
Standar ini mencakup ukuran dan rekomendasi bagi and recommendations for companies desiring the
Perusahaan yang menginginkan terintegrasinya tanggung integration of social responsibility into their business
jawab sosial ke dalam strategi bisnisnya. Berikut beberapa strategies. The following are the benefits gained by the
manfaat yang diperoleh Perusahaan dalam Company in the implementation of ISO 26000 as
mengimplementasikan ISO 26000 sebagai panduan prinsip sustainability principle guidelines:
keberlanjutan:
1. Keberadaan Perusahaan dapat tumbuh dan 1. Growing and sustainable Company existence, in addition
berkelanjutan dan Perusahaan mendapatkan citra yang to positive Corporate image from community at large.
positif dari masyarakat luas.
2. Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap 2. Better access to capital.
modal (capital).
3. Perusahaan dapat mempertahankan sumber daya 3. The ability to maintain quality human resources.
manusia (human resources) yang berkualitas.
4. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilan 4. Improvement in critical decision-making better risk
keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision management.
making) dan mempermudah pengelolaan manajemen
risiko (risk management).
5. Selain bagi Perusahaan yang menerapkan, ISO 26000 5. ISO 26000 is beneficial not only for the implementing
juga bermanfaat bagi masyarakat yakni adanya Company, but also for the community with employment
penerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas sosial implementation and social quality improvement locally.
di daerah tersebut.
Untuk memastikan Program CSR yang dilaksanakan To ensure the CSR program implemented in the Company
Perusahaan selaras dengan visi, misi, dan tata nilai has complied with Corporate vision, mission, and values
Perusahaan serta menjamin keberlanjutan Perusahaan, and assuring Company sustainability, the program needs
maka program tersebut perlu mengacu pada standar/best to be based on existing standards/best practices. ISO 26000
practice yang ada. Standar yang menyeluruh untuk is a holistic, comprehensive, and internationally-recognized
pelaksanaan CSR adalah ISO 26000 yang merupakan standard for CSR implementation which involves various
panduan internasional dalam pelaksanaan CSR yang functions of the Company. Rather than containing
bersifat holistik dan melibatkan berbagai fungsi Perusahaan. certification standards to be fulfilled by the Company, ISO
Standar ISO 26000 bukan merupakan standar untuk 26000 provides technical guidelines for a Company/
sertifikasi yang memuat persyaratan yang harus dipenuhi organization in implementing social responsibility by
oleh sebuah Perusahaan, namun lebih kepada penyediaan referring to the following seven (7) core subjects, i.e.
panduan teknis bagi Perusahaan/organisasi dalam
menerapkan social responsibility dengan mengacu kepada
prinsip- prinsip sebagai berikut:
1. Tata Kelola Organisasi 1. Organization Governance
2. Hak Asasi Manusia 2. Human Rights
3. Praktik Ketenagakerjaan 3. Employment Practice
4. Lingkungan Hidup 4. Environment
5. Praktik Operasional yang Jujur 5. Honest Operational Practice
6. Isu-isu Konsumen 6. Issues Concerning Customers
7. Pelibatan dan Pengembangan Komunitas 7. Involvement and Development of Community
60 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
PEPC memahami bahwa hubungan yang baik antara PEPC dengan para pemangku
kepentingan dapat mempengaruhi secara signifikan proses operasional bisnis.
Kesepahaman antara Perusahaan dengan entitas disekitarnya akan menentukan
sejauh mana bisnis yang dijalankan dapat bertahan.
PEPC understands that a good relationship between PEPC with stakeholders can
significantly affect business operations processes. Understanding between the Company
and outside entities able to determine the extent to which the business is run to survive.
Stakeholder engagement atau pelibatan pemangku Stakeholder engagement becomes a key focus of PEPC as
kepentingan merupakan fokus utama PEPC sebagai an active contribution to the achievement of a sustainable
kontribusi aktif dalam pencapaian pembangunan yang development. PEPC integrates stakeholder engagement in
berkelanjutan. PEPC mengintegrasikan stakeholder its governance and all relevant policies and/ordecision-
engagement ke dalam tata kelola dan seluruh kebijakan making processes, strategy developments, including vision,
yang relevan dan/atau proses untuk pengambilan mission, and values under pinning operational strategies
keputusan, pengembangan strategi, termasuk visi, misi, and management. Stakeholder engagement is aimed to
dan nilai yang mendasari strategi dan manajemen operasi. allow the company in addressing a varietyof issues, impacts,
Tujuan dilakukannya stakeholder engagement adalah agar and opportunities in a comprehensive and balanced manner.
Perusahaan mampu menjawab berbagai isu, dampak, dan This is due to the fact that through stakeholder engagement,
peluang secara komprehensif dan seimbang. Karena, PEPC will be able to explain the Company's top priority
melalui stakeholder engagement, PEPC dapat menjelaskan inrunning the business and how to address existing
apa yang menjadi prioritas utama dalam menjalankan challenges, risks, and opportunities by considering the
usaha dan bagaimana cara menanggapi tantangan, risiko, advantages and disadvantages to find a solution.
dan peluang yang ada dengan memperhatikan kelebihan
dan kekurangan sehingga dapat menemukan solusinya.
Pelibatan Pemangku Kepentingan PEPC
PEPC Stakeholder Engagement 61
S tak eh o ld e r m ap pi n g m er upa ka n u pa ya untuk Stakeholder mapping tries to identify and map any possible
mengidentifikasi dan memetakan siapa saja yang menjadi stakeholders of PEPC. It is aimed to clearly recognize which
pemangku kepentingan (stakeholder) PEPC. Tujuan stakeholder having the highest interest with Company on
dilakukannya stakeholder mapping adalah agar Perusahaan a reciprocal basis, which interest to address, what needs
mengetahui dengan jelas siapa yang paling berkepentingan to becommunicated, and how to maximize communications
dengan Perusahaan secara timbal-balik, kepentingan apa media characteristics to build effective communication
yang dijalin, apa yang perlu dikomunikasikan, dan bagaimana with stakeholders.
memaksimalkan karakteristik media komunikasi sehingga
dapat berkomunikasi dengan para stakeholder secara efektif.
Pemangku kepentingan (stakeholder) PEPC terdiri dari PEPC Stakeholders cover shareholders, Indonesian
pemegang saham (shareholder), Pemerintah Republik Government, and other parties. Shareholders include
Indonesia, dan pihak lainnya. Pemegang saham meliputi PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina Dana Ventura.
PT Pertamina (Persero)dan PT Pertamina Dana Ventura. Indonesian Government is represented by the Ministry of
Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh Kementerian Energy and Mineral Resources (ESDM), Ministry of State-
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Owned Enterprises (SOEs), Ministry of Finance, SKK Migas,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, and Local Government (Central Java and East Java
SKK Migas dan Pemerintah Daerah (Provinsi Jawa Tengah Provinces). Other parties include the community, employees
dan Jawa Timur). Sedangkan pihak lainnya mencakup and suppliers.
masyarakat, pekerja dan mitra kerja.
PEPC melakukan dialog secara langsung dengan pemangku PEPC engages in direct dialogue with stakeholders, which
kepentingan yang tidak hanya bersifat membujuk, akan are not only persuasive, but are also willing to listen, learn,
tetapi juga mendengarkan, mempelajari, dan mengadaptasi and adapt Company behavior as a result of the
perilaku Perusahaan sebagai hasil dari proses komunikasi, communication process.This is to create mutual honesty,
sehingga komunikasi yang dilakukan bersifat jujur dua arah, the giving and receiving, mutual respect, and focus on
saling memberi dan menerima, saling menghargai serta common understanding between the parties involved in
fokus pada kesamaan pemahaman antara pihak-pihak yang the communication which eventually lead to an
terlibat dalam komunikasi yang nantinya akan tercipta understanding and support for the creation of goals, policies,
suatu pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan, measures, and actions taken by the Company to establish
kebijakan, dan langkah serta tindakan yang dilakukan oleh a positive image of the company.
Perusahaan untuk membentuk citra positif Perusahaan.
Laporan Keberlanjutan ini menguraikan kondisi dan kinerja This Sustainability Report explains Company sustainable
keberlanjutan Perusahaan kepada pemangku kepentingan condition and performance to stakeholders on social,
yang terdiri dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dan economic, and environmental aspects, in addition to PEPC's
bagaimana PEPC memaknai keberlanjutan. Sesungguhnya definition on sustainability. The Sustainability Report,
substansi keberadaan Laporan Keberlanjutan adalah dalam substantially, exists to strengthen Company's sustainability
rangka memperkuat keberlanjutan Perusahaan dengan by building inter-shareholder cooperation facilitated by the
jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang Company through sustainability program establishment.
difasilitasi Perusahaan dengan menyusun program- Internally, the report has the purpose as a means for the
program keberlanjutan. Secara internal, laporan ini evaluation and improvement of Company's sustainability
dimaksudkan sebagai sarana dalam melakukan evaluasi performance in the future. At the end part of the report is
dan penyempurnaan kinerja keberlanjutan Perusahaan di available a Feedback Form which engages stakeholders in
tahun mendatang. Pada bagian akhir laporan, terdapat the assessment of achieved sustainable performance,
Formulir Tanggapan yang melibatkan para pemangku which drives PEPC to improve its performance in the coming
kepentingan dalam menilai kinerja keberlanjutan Perusahaan years relating to the generally applied sustainability principles
yang telah dicapai sehingga PEPC dapat lebih meningkatkan which are planned to be issued annually.
kinerjanya di tahun mendatang dalam prinsip-prinsip
keberlanjutan yang berlaku umum yang akan diterbitkan
dalam Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya.
62 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) masih The upstream oil and gas industry still plays a dominant
memegang peranan yang dominan dalam penyediaan role in the national energy supply. The decline in national
sumber energi nasional. Penurunan produksi migas nasional oil production requires sustainable and innovative efforts
menuntut adanya usaha yang berkelanjutan dan inovatif to find new oil and gas reserves. The discovery of new
untuk menemukan cadangan migas baru. Penemuan reserves is very important not only to maintain the current
cadangan baru sangat penting tidak hanya untuk oil and gas production, but also to maintain national energy
mempertahankan produksi migas saat ini, tetapi juga untuk security. Furthermore, revenues from the oil and gas sector
menjaga ketahanan energi nasional. Lebih lanjut, also constitutethe state's backbone of revenues and a
penerimaan dari sektor migas juga menjadi tulang punggung driverof the national economy.
penerimaan negara serta penggerak ekonomi nasional.
Namun jumlah produksi migas Indonesia saat ini tidak The amount of Indonesian oil and gas reserves, however,
berbanding lurus dengan jumlah konsumsi nasional. Di is currently unproportional to the national consumption.
satu sisi, konsumsi migas nasional, khususnya minyak On the one hand, the national oil and gas consumptions,
bumi, terus meningkat tiap tahun. Di sisi lain, produksi particularly oil, continue to increase annually. On the other
migas terus mengalami penurunan. Bahkan pada periode hand, oil and gas production gradually declines. In the
pelaporan Indonesia telah mengalami defisit produksi reporting period, it is estimated that Indonesia suffers from
minyak bumi sebesar 800 ribu barel per hari yang an oil deficit of 800 thousand barrels per day. This condition
disebabkan oleh kenaikan konsumsi minyak bumi yang is triggered by high oil consumption reaching 1.6 million
mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara kemampuan barrels daily, whereas the capacity of the national oil and
produksi industri hulu migas nasional hanya 800 ribu barel gas upstream industry stands at 800 thousand barrels per
per hari. Padahal untuk mendukung target pertumbuhan day. To support the economic development target of 6%,
ekonomi sebesar 6%, sektor energi hulu dituntut tumbuh the upstream energy sector requires growth of 7%.
sekitar 7%.
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 63
Mengingat masih tingginya ketergantungan domestik Considering high dependency on oil and gas domestic
terhadap energi fosil, industri hulu migas, khususnya PEPC, sector, oil and gas upstream industry seeks to contain
terus berupaya untuk menahan laju penurunan produksi. production decline rate. The data shows that naturally, the
Data menunjukkan, secara alamiah laju penurunan produksi production decline rate is estimated at 12% annually. With
migas diperkirakan mencapai 12% per tahun. Melalui various innovations, such as new field development
berbagai inovasi, seperti percepatan pengembangan acceleration and Enhanced Oil Recovery (EOR)
lapangan baru dan implementasi teknologi enhanced oil implementation, the production decline rate is expected to
recovery (EOR), laju penurunan produksi diharapkan dapat be reduced to 3% per year. To support the national energy
ditekan menjadi 3% per tahun. Sebagai dukungan atas program, PEPC strives to provide new oil and gas fields
program energi nasional tersebut, PEPC berusaha through support from reliable technology, finance, and
membantu menyediakan lapangan migas baru melalui human resources. [G4-DMA-EC]
dukungan teknologi, finansial, dan sumber daya manusia
yang handal. [G4-DMA-EC]
PEPC menunjukkan perkembangan tingkat lifting minyak PEPC shows increasing number of crude oil lifting for the
bumi yang terus meningkat setiap tahunnya selama 5 tahun past five years. This is a favorable update for the contribution
terakhir. Hal ini menjadi kabar gembira untuk kontribusi of national production which shows declining trend during
produksi nasional yang mengalami tren penurunan pada the same time span.
jangka waktu yang sama.
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Hasil produksi migas di Indonesia berpengaruh terhadap Yield from oil and gas production in Indonesia affects the
tingkat penerimaan Pemerintah dalam Anggaran State revenue in the State Budget (APBN). The Indonesian
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Harga minyak Crude Price (ICP) and oil and gas lifting have been used as
mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) serta lifting macro assumption basis for APBN formulation.
minyak dan gas telah digunakan sebagai dasar asumsi
makro yang mendasari perumusan APBN.
Dalam Nota Keuangan APBN 2014, target lifting minyak In the Budget Speech of the State Budget 2014, the national
bumi nasional yang dijadikan asumsi dasar ekonomi makro oil lifting target used as macro-economic assumption basis
mencapai 870 ribu barel per hari. Sedangkan target lifting is estimated to reach 870 thousand barrels per day, while
gas bumi 2014 mencapai 1.240 ribu barel setara minyak natural gas lifting in 2014 is estimated to be around 1,240
per hari. Dengan demikian, secara kumulatif, lifting minyak thousand barrels of oil equivalent per day. Thus,
dan gas bumi pada tahun 2014 ditargetkan mencapai 2,1 cumulatively, oil and natural gas lifting in 2014 is targeted
juta barel ekuivalen per hari. Namun, karena dinamika to reach 2.1 million barrels per day. Oil and gas lifting
produksi migas di Indonesia pada dua kuartal pertama production dynamics in Indonesia during the first two
2014, Pemerintah melakukan revisi angka target lifting quarters have resulted in Government's revision to oil lifting
minyak tersebut menjadi 818 ribu barel per hari dan lifting target to 818 thousand barrels per day and gas lifting to
gas menjadi 1.224 ribu barel setara minyak per hari. 1,224 thousand barrels oil equivalent per day.
Sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang hulu As a national company engaging in oil and gas upstream
migas, target Pemerintah tersebut menjadi prioritas utama industry, the Government's target becomes PEPC major
PEPC mengingat kapasitas produksi Perusahaan yang priority considering the relatively significant Company's
cukup signifikan. Oleh karena itu, Perusahaan telah production capacity. Therefore the Company has established
menyusun rencana bisnis dan operasi yang sesuai dalam the business and operation plan adjusted to 5-year long
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) selama lima Company Long-Term Planning and annual Work Plan and
tahunan, dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKAP) Budget.
tahunan.
64 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Pada RKAP PEPC di periode pelaporan, Perusahaan In PEPC Work Plan and Budget reporting period, the
merencanakan untuk melakukan pemboran sumur Company has planned to carry out 19 development wells
pengembangan sebanyak 19 sumur yang terdiri dari 15 drilling consisting of 15 carry over wells from 2013 and 4
sumur carry over dari tahun 2013 dan tajak sumur baru new spud-in wells. Out of these 19 development wells, 17
sebanyak 4 sumur. Dari 19 sumur pengembangan tersebut, wells are planned to enter completion stage. Furthermore,
direncanakan 17 sumur memasuki tahap completion. Banyu Urip Field full field development, consisting of five
Selanjutnya, kegiatan pembangunan fasilitas produksi full EPC activities, will be completed to meet the Company's
field development Lapangan Banyu Urip, yang terdiri dari 5 peak production target of 165,000 BOPD.
(lima) kegiatan EPC, akan diselesaikan untuk mengejar
target Perusahaan peak production sebesar 165.000 BOPD.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Under Law No. 22 Year 2001 on Oil and Natural Gas (Oil
tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), pemegang and Gas Law), the shareholding of oil and gas resource
saham pengelolaan sumber daya migas di Indonesia, dimiliki management in Indonesia is wholly owned by the
sepenuhnya oleh Pemerintah atas nama Negara sebagai Government on behalf of the State as the holder of Mining
Pemegang Kuasa Pertambangan. Pemerintah melalui Authority. Government through PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) menerima seluruh hak dividen yang receives all dividend rights shared by the Company annually.
diberikan oleh Perusahaan setiap tahunnya. Pada periode In 2013, PT Pertamina (Persero) as majority shareholder
2013, PT Pertamina (Persero), sebagai Pemegang Saham has decided to utilize the Company's Net Income for dividend
mayoritas, memutuskan penggunaan Laba Bersih amounting at USD3.329.974 or 10% of Company's net
Perusahaan untuk dividen sebesar USD3.329.974 atau 10% income. In implementing its operations, PEPC along with
dari laba bersih Perusahaan. Dalam pelaksanaan kegiatan other companies are cooperating in the management of oil
operasionalnya, PEPC beserta perusahaan lain bekerja and gas upstream business using Production Sharing
sama dalam pengelolaan bisnis hulu migas menggunakan Contract (PSC) scheme, where business development starts
skema Production Sharing Contract (PSC). Dimana from the investment of respective KKKS which further
pengembangan usaha dimulai dari penyertaan modal recognized as Participating Interest. The Participating
masing-masing KKKS yang selanjutnya disebut sebagai Interest will then affect the distribution of profits and other
Participating Interest. Selanjutnya, Participating Interest accompanying conditions.
tersebut akan berpengaruh terhadap pembagian
keuntungan serta ketentuan lain yang menyertainya.
Kontrak Kerja Sama Blok Cepu antara SKK Migas atas Cepu Cooperation Contract between SKK Migas
nama Pemerintah dengan para Kontraktor yang terdiri dari (representing the Government) and Contractors (i.e. PEPC,
PEPC, Mobil Cepu Ltd. dan Ampolex Pte. Ltd. telah Mobil Cepu Ltd., and Ampolex Pte. Ltd.) has been signed
ditandatangani pada 17 September 2005. Sesuai dengan on September 17, 2005. In accordance with the Production
ketentuan dalam Production Sharing Contract tersebut, Sharing Contract provisions, the Government receives
Pemerintah mendapatkan beberapa penyetoran yang several deposits provided by the Company as Cooperation
diberikan oleh Perusahaan sebagai Kontraktor Kontrak Contract Contractor which are then recognized as revenue.
Kerja Sama (KKKS) yang selanjutnya dihitung sebagai Production sharing is calculated based on Oil and Gas Law
pendapatan. Bagi hasil dihitung berdasarkan UU Migas, and Government Regulation No. 35 of 2004 on Oil and Gas
serta Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Upstream Activities, and Government Regulation No. 79 of
Kegiatan Hulu Migas, dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 2010 on Refundable Operating Costs and Income Tax
Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan Treatment in Oil and Gas Upstream Business Sector.
dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
Berdasarkan ketentuan tersebut, bagian yang didapatkan Based on the provision, the shared profit received by the
Pemerintah terdiri dari: Government is as follow:
First Tranche Petroleum (FTP) merupakan bagian First Tranche Petroleum, the first share required by
pertama yang diminta Pemerintah Pusat dari kontraktor Central Government from contractors from production
atas hasil dari produksi sebelum dikurangi pengeluaran yield before reduced by expenses, etc. FTP Share by
lain-lain. FTP Share sebesar 20% dari Split Pemerintah 20% from Government Split from yielded production.
dari produksi yang didapatkan. Government's share from Equity to be Split
Share Pemerintah dari Equity to be Split Domestic Market Obligation from production
Domestic Market Obligation (DMO) dari produksi Income tax from income received by contractor
Pajak Penghasilan atas penghasilan yang diterima oleh
kontraktor
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 65
DMO
COST RECOVERY
EQUITY TO BE SPLIT
GOVERNMENT CONTRACTOR
TAKE 85% TAKE 15%
Dalam menjalankan bisnis operasi di lapangan, PEPC juga Running business in operational production, PEPC has also
mendapatkan dukungan dari Pemerintah yang disebut got support from Government, as called by Cost Recovery.
dengan Cost Recovery. Cost Recovery merupakan biaya Cost Recovery is the refundable operational cost from oil
operasi yang dapat dikembalikan dari kegiatan eksplorasi and natural gas exploration and exploitation, which consists
dan eksploitasi minyak dan gas bumi, yang terdiri dari: of:
i. Biaya non-kapital tahun berjalan i. Non-capital cost of current year
ii. Penyusutan biaya kapital tahun ii. Capital cost depreciation of year
iii. Biaya operasi tahun-tahun sebelumnya yang belum iii. Unrecovered operational cost of previous years.
memperoleh penggantian (unrecovered costs).
Perkembangan hasil produksi di Lapangan Banyu Urip menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Dengan implementasi Early Production Facilities dan Early Oil Expansion, kapasitas produksi Lapangan
Banyu Urip telah mencapai 40.000 BOPD dan ditargetkan akan mencapai peak production sebesar
165.000 BOPD dengan full field development pada tahun 2015.
Development of production yield in Banyu Urip Field shows satisfying performance. With the
implementation of Early Production Facilities and Early Oil Expansion, Banyu Urip Field production
capacity has reached 40,000 BOPD and is targeted to reach the peak production at 165,000 BOPD
with full field development in 2015.
Pada periode pelaporan, Perusahaan mendapatkan alokasi In the reporting period, the Company has received budget
anggaran berdasarkan Work Program & Budget (WP&B) yang allocation based on the Work Program & Budget (WP&B)
kemudian direalisasikan menggunakan AFE dan Non AFE which is then realized as Authorization Financial Expenditure
(Authorization For Expenditures) yang didanai dari porsi cost (AFE) and Non AFE funded from cost recovery allocation.
recovery. WP&B untuk tahun anggaran 2014 disetujui The approved WP&B for 2014 budget year amounts to USD
sebesar USD 48,703,129, yang dibagi berdasarkan aktivitas 48,703,129 which is allocated as Exploration and
Exploration and Development Expenditure (BS-4), Production Development Expenditure (BS-4), Production Expense
Expense Budget Summary (BS-8), dan Administrative Expense Budget Summary (BS-8), and Administrative Expense Budget
Budget Summary (BS-11). Summary (BS-11).
Pada tanggal 2 Januari 2014, telah disepakati Kontrak On January 2, 2014, a Production Sharing Adjustment
Penyesuaian Bagi Hasil untuk hasil migas Perusahaan Contract was made for the oil and gas yield between the
dengan SKK Migas yang telah disetujui oleh Menteri Energi Company and SKK Migas which was approved by the
dan Sumber Daya Mineral. Hal ini dilakukan untuk Minister of Energy and Mineral Resources. This was made
menyesuaikan Bagian Bagi Hasil pemerintah tanpa to adjust the Government Production Share without reducing
mengurangi Bagian Bagi Hasil dari kontraktor lain di Blok other contractors' Production Share in the Cepu Block. In
Cepu. Dalam Production Sharing Contract (PSC) Blok Cepu, the Cepu Block PSC, PEPC as one of the contractors in the
PEPC sebagai salah satu kontraktor di blok tersebut dengan block with a Participating Interest of 45% had initially been
Participating Interest 45% awalnya diberikan Term Bagi Hasil granted a general Production Sharing Term with a
umum dengan komposisi 85:15 (pemerintah : kontraktor). composition of 85:15 (government : contractor).
Namun, setelah penandatanganan Penyesuaian Bagi Hasil Subsequently, following the signing of the Production
tersebut, Perusahaan mendapatkan penyesuaian bagi hasil Sharing Adjustment, the Company gains a production
menjadi sebesar 40% setelah pajak atas persentase PI sharing adjustment of 40% (forty percent) after tax on the
denga n ta r if pa jak ga bunga n sebesar 40,5%. Participating Interest percentage at a combined tax rate of
40.5%.
Lebih lanjut, Perusahaan juga berkontribusi memberikan Further, the Company also contributes to the State revenue
penerimaan Negara dalam bentuk pembayaran pajak, yang in the form of central. The relevant taxes in this matter
terdiri dari Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai consist of Income Tax and refundable Value Added Tax.
(PPN) yang dapat ditagihkan kembali.
Tabel 8.1 Kontribusi Pembayaran Pajak PEPC Table 8.1 PEPC Contribution of Tax Payments 2014
Kinerja ekonomi langsung PEPC dari tahun 2012-2014 PEPC direct economic performance of the year 2012-2014
menunjukkan perkembangan yang semakin baik. Kinerja shows better development. The performance shown by the
tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut: following table:
Tabel 8.2 Nilai Ekonomi yang Dihasilkan, Didistribusikan, dan Ditahan [G4-EC1]
Table 8.2 Economic Value Generated, Distributed and Retained [G4-EC1]
Penghasilan jasa manajemen Income from Management Fee 1,738,032 1,821,461 2,146,450
Penghasilan operasi bersama (KSO) dan bunga lain-lain 360,000 360,000 360,000
Income from Joint Operation and other interests
Penerimaan denda dan klaim Income from fines and claims 11,567,610 20,399 349,280
Jumlah Penerimaan Nilai Ekonomi Total Economic Value Received 157,243,759 175,599,215 295,707,111
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 67
Nilai Ekonomi yang Didistribusikan (Pengeluaran Nilai Ekonomi) Distributed Economic Value (Economic Value Expense)
Gaji karyawan dan benefit lainnya Employee wage and other benefits 914,156 1,119,204 971,989
Komitmen tersebut juga sesuai dengan Peraturan Daerah This commitment is also in accordance with the Regional
Kabupaten Bojonegoro Nomor 23 Tahun 2011 tentang Regulation of Bojonegoro Regency No. 23 of 2011 on the
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dalam Acceleration of Regional Economic Development in the
Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi serta Pengolahan Implementation of Oil and Gas Exploration and Exploitation
Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Kabupaten Bojonegoro, in Bojonegoro Regency, or better known as the Local Content
atau yang lebih dikenal dengan Perda Konten Lokal. Regulation. Such regulation ensures the importance of the
Peraturan tersebut menjamin peranan produk dan tenaga local products and work force in accelerating regional
kerja lokal dalam percepatan pertumbuhan ekonomi daerah economic development particularly in the oil and gas
terutama terkaitan dengan industri migas di Bojonegoro. industry in Bojonegoro.
Secara umum, Perda Konten Lokal ini ditujukan untuk In general, the Local Content Regulation is intended to
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Bojonegoro encourage local economic growth in Bojonegoro with the
dengan kontribusi sektor migas. Tujuan spesifik yang ingin contribution fromthe oil and gas sector. The specific
dicapai meliputi: objectives to be achieved include:
68 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Meningkatkan pendapatan daerah untuk memberikan Increasing regional revenue to contribute toa large extent
kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian the regional economy and to develop and strengthen
daerah dan mengembangkan serta memperkuat posisi industrial position and regional trade;
industri dan perdagangan daerah;
Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan Supporting and developingregionalcapability to compete
daerah untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional, at national, regional, and international levels based on
regional, dan internasional berlandaskan keunggulan local competitive advantages, especially contribution of
kompetitif daerah terutama kontribusi dari pemanfaatan the use of natural resources in a sustainable manner;
sumber daya alam secara lestari;
Mengendalikan permasalahan sosial dan ekonomi yang Controlling potential social and economic issues that
potensial dapat menghambat kelancaran rangkaian may disrupt the implementation of oil and natural gas
pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi serta pengolahan exploration and exploitation and processing in the region;
minyak dan gas bumi di daerah;
Mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Accelerating the achievement of environmentally sound
berwawasan lingkungan berkelanjutan dengan development objectives by optimizing the contribution
mengoptimalkan kontribusi sektor swasta melalui CSR of the private sector through Corporate Social
(corporate social responsibility/tanggung jawab sosial Responsibility (CSR).
perusahaan).
Perusahaan mengimplementasikan dukungan terhadap The company implements support for the Local Content
Perda Konten Lokal tersebut melalui kebijakan pengadaan Regulation through a procurement policy that provides
yang memberikan kesempatan lebih besar kepada pemasok greater opportunity to local suppliers. The company has
lokal. Perusahaan memiliki dua macam mekanisme two kinds ofprocurement mechanism, i.e. procurement for
pengadaan, yaitu, pengadaan untuk kepentingan office administrative purposes as part of non-KKKS
administrasi kantor sebagai bagian dari kegiatan operasional operations and the procurement directly related to oil and
non-KKKS dan pengadaan yang berkaitan langsung dengan gas production operations in the field that are included
operasional produksi migas di lapangan yang masuk dalam incost recovery. [G4-12]
cost recovery. [G4-12]
Gambar 8.2 Skema Alur Distribusi PEPC Figure 8.2 PEPC Distribution Scheme [G4-12]
TKDN
PEMASOK KKKS
KKKS Supplier
PEMASOK NON-KKKS
Non-KKKS Supplier
TKDN
Pengadaan untuk administrasi dan operasional kantor The procurement for office administration and operations
mengacu kepada SK Direksi No. Kpts-51/C00000/2010- refer to the Board of Directors Decree No.Kpts-
S0 tentang Manajemen Pengadaan Barang/Jasa. 51/C00000/2010-S0 on the Management of Goods/
Pengadaan barang dan jasa tersebut dilakukan dengan Services Procurement.The procurement of goods and
menerapkan prinsip - prinsip dasar pengelolaan rantai suplai services is carried out by applying the basic principles of
yang meliputi efektivitas, efesiensi, kompetitif, transparansi, supply chain management such as effective, efficient,
adil, bertanggungjawab, mendukung dan menumbuh competitive, transparent, fair, responsible, supporting and
kembangkan Kemampuan Nasional, berwawasan cultivating National Capabilities, environmentally-sound,
lingkungan, menjunjung etika kerja yang tinggi serta upholding work ethics, and paying attention to HSSE
memperhatikan ketentuan HSSE dalam pelaksanaan provisions in the work implementation. In the reporting
pekerjaannya. Pada periode pelaporan, total pengadaan period, the total procurement included in this category has
yang termasuk dalam kategori ini mencapai lebih dari reached more than Rp12.7billion and USD25,750 which
Rp.12,7 Miliar rupiah dan USD 25.750 yang seluruhnya entirely derived from local suppliers. [G4-EC9]
berasal dari pemasok lokal. [G4-EC9]
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 69
Untuk pengadaan yang berkaitan langsung dengan For procurement directly related to oil and gas production
operasional produksi migas di lapangan, Perusahaan operations on site, the Company is obligated to carry out
berkewajiban untuk melaksanakan prosedur pengadaan the procurement procedures in accordance with the
sesuai dengan peraturan Kepala SKK Migas Nomor 007 regulations of the Head of SKK Migas Regulation No.007
Revisi-II/PTK/I/2011 tentang Pedoman Tata Kerja Revisi-II/PTK/I/2011 on Guidelines for Supply Chain
Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Management Working Procedures of Cooperation Contract
beserta amandemennya. Peraturan tersebut mengatur Contractor and its amendments. The regulation sets
pedoman tata kerja pelaksanaan teknis dan administrasi guidelines for technical implementation and administration
pengelolaan rantai suplai di lingkungan kegiatan usaha hulu for supply chain management in oil and gas upstream
minyak dan gas bumi di wilayah Indonesia yang terdiri dari activities in Indonesia which consists of the General
Ketentuan Umum Rantai Suplai, Pedoman Pelaksanaan Provisions for Supply Chain, Guidelines for Goods/Services
Pengadaaan Barang/Jasa, Pedoman Pengelolaan Aset, Procurement, Asset Management Guidelines, Guidelines
Pedoman Pengelolaan Kepabeanan, dan Pedoman for Customs Management, and Guidelines for Project
Pengelolaan Proyek. Management.
Perkembangan terbaru dari pedoman pengelolaan tersebut The latest development from the management guidelines
adalah adanya kewajiban untuk mendayagunakan Produksi is the obligation to empower Domestic Production and
dan Kompetensi Dalam Negeri yang diwujudkan dalam Competency realized in the Domestic Component Level
standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) (TKDN) standard of goods/services at a minimum of 30%
barang/jasa sebesar minimum 30% dari nilai kontrak of the procurement contract value to be managed by
pengadaan dikerjakan oleh perusahaan dalam negeri dan domestic companies and 50% of implementation to be
minimum 50% pelaksanaannya dilakukan di dalam negeri. performed domestically at a minimum. The initiative is
Prakarsa ini diharapkan dapat mendorong peningkatan expected to improve the engagement of the domestic
keterlibatan pengusaha dan perbankan dalam negeri dalam entrepreneur and banking in the national oil and gas
industri hulu migas nasional. Ke depannya, Pemerintah upstream industry. In the future, the Indonesian Government
Indonesia menargetkan TKDN tahun 2025 untuk industri targets a Domestic Component Level for2025 in the oil and
hulu migas sebesar 91%. gas upstream industry at 91%.
Perusahaan senantiasa berusaha menaikkan TKDN dalam The Company constantly seeks to annually increase
proses pengadaan setiap tahunnya. Pada periode pelaporan, Domestic Component Level in the procurement process.
total nilai pengadaan barang dan jasa Perusahaan mencapai In the reporting period, the total value of goods and services
lebih dari 5,3 miliar rupiah dan USD 6,84 juta dengan rata- procurement has reached more than Rp5.3 billion and
rata komitmen TKDN sebesar 62,85%, meningkat sebesar USD6.84 million with an average Domestic Component
11,61% dari periode sebelumnya. Untuk mencapai komitmen Level commitment of 62.85%, an increase by 11.61% from
TKDN tersebut, seluruh tim Supply Chain Management (SCM) the previous period. To achieve the Domestic Component
PEPC telah memiliki sertifikasi untuk melaksanakan proses Level commitment, the whole PEPC SCM team has been
pengadaan sesuai dengan PTK 007. Lebih lanjut, certified to carry out the procurement process in accordance
Perusahaan juga telah melakukan pelatihan kepada industri with the PTK 007. Further, the Company has also conducted
dan tenaga kerja lokal secara periodik. [SE7] training to the industry and local work force periodically.
[SE7]
Perusahaan juga menyertakan klausul tentang Praktik The company also includes clauses about the Manpower
Penggunaan Tenaga Kerja pada dokumen lelang antara Utilization Practice in the tender documents, among others:
lain:
Pemasok Barang/Jasa diharuskan paham akan Goods/Services provider is required to understand the
kewajibannya memenuhi peraturan perundang-undangan obligations to comply with the applicable laws regarding
yang berlaku berkenaan dengan larangan penggunaan the prohibition of the use of forced or suppressed labor.
tenaga kerja secara paksa atau ditekan.
70 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Pemasok Barang/Jasa wajib menyediakan kondisi- Goods/Services provider shall provide working conditions
kondisi kerja bagi para pekerjanya, termasuk pembayaran for its workers, including the payment of wages and
upah dan tunjangan, yang sesuai dengan peraturan yang benefits, in accordance with the applicable regulations.
berlaku. Goods/Services provider shall ensure that their
Pemasok Barang/Jasa harus menjamin pekerjanya employees comply with the regulations relating to
memenuhi peraturan yang berkenaan dengan usia kerja. working age.
Ke depannya, Perusahaan juga berencana untuk In the future, the Company also plans to add provisions on
menambahkan ketentuan mengenai Hak Asasi Manusia Human Rights, drugs and alcohol use. Such rules and
(HAM), penggunaan drug dan alkohol. Serangkaian aturan restrictions are made to assist the Company in ensuring
dan batasan ini dibuat agar Perusahaan dapat memastikan that the Goods/Services do not carry a negative impact on
bahwa Pemasok Barang/Jasa tidak memiliki dampak employment practices, human rights, and negative impact
negatif terhadap praktik ketenagakerjaan, hak asasi on the society. [G4-HR10, G4-HR11, SE8, SE9]
manusia, dan dampak negatif terhadap masyarakat.
[G4-HR10, G4-HR11, SE8, SE9]
Dalam pelaksanaan pekerjaan, para pemasok harus In the execution of work, suppliersmustpay attention to
memperhatikan standar dari kesehatan, keselamatan dan occupational health, safety and security standards as set
keamanan kerja sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan out in the Corporate HSSE policy. Suppliers should instruct
HSSE Perusahaan. Pemasok harus menginstrusikan para their workers on working procedures, safe work practices,
pekerjanya tentang prosedur kerja, praktek-praktek kerja as well as on health and safety rules and standards of the
yang aman, serta aturan-aturan dan standar-standar Company. In addition, the Company requires the suppliers
kesehatan dan keselamatan Perusahaan. Selain itu, to hold regular meetings with the workers for training and
Perusahaan mewajibkan para pemasok untuk mengadakan update on the compliance with occupational health, safety,
pertemuan rutin dengan para pekerjanya untuk melatih dan and security. At any time and without prior notice, the
memperbaharui mereka atas kepatuhan tentang kesehatan, Company reserves the right, but not the obligation, to inspect
keselamatan dan keamanan kerja. Setiap saat dan tanpa suppliers' work operation and location and monitor whether
pemberitahuan sebelumnya, Perusahaan berhak, namun suppliers have followed all occupational health, safety, and
bukan kewajiban, untuk menginspeksi operasi dan lokasi security provisions. In the event that the Company identifies
pekerjaan pemasok serta memantau apakah pemasok telah any condition or activity that may trigger health and safety
mengikuti semua ketentuan tentang kesehatan, hazardsto the employees, the Company has the right to
keselamatan dan keamanan kerja. Bila Perusahaan menilai direct the suppliers to immediately mitigate and eliminate
adanya kondisi atau kegiatan yang akan menimbulkan the condition or activity. If suppliers fail to immediately
bahaya kesehatan dan keselamatan pekerjanya, maka mitigate or eliminate the condition or activity, the Company
Perusahaan berhak mengarahkan para pemasok untuk will immediately discontinue the work. Supplier will not be
segera meredakan dan menghilangkan kondisi atau kegiatan allowed to start the work until the said condition or activity
tersebut. Apabila kondisi atau kegiatan tersebut tidak has been mitigated or eliminated. [G4-DMA-LA, G4-DMA-OG,
secepatnya diredakan atau dihilangkan oleh pemasok, maka HS1, HS2, HS3]
Perusahaan dengan segera menghentikan pekerjaannya.
Pemasok tidak akan diizinkan untuk memulai pekerjaan
sampai kondisi atau kegiatan tersebut telah diredakan atau
dihilangkan. [G4-DMA-LA, G4-DMA-OG, HS1, HS2, HS3]
Tabel 8.3 Nilai Pengadaan Barang dan Jasa PEPC Tahun 2014
Table 8.3 Product and Services Procurement PEPC 2014 [G4-EC9]
Pengadaan Skema KKKS Lokal Local USD 293,700 16.551 & 5.373 &
KKKS Scheme Procurement USD 17,485,132 USD 6,840,258.85
Internasional International 0 0 0
Internasional International 0 0 0
PEPC menyadari bahwa sebagai salah satu kontraktor di PEPC realizes that as one of Cepu Block contractors, the
lapangan Blok Cepu harus ikut mendukung pembangunan Company must also be support the development in the
tersebut dalam koridor yang semestinya. Pertemuan dua right path. The meeting of two conditions which tend to be
kondisi yang cenderung sangat berbeda antara penduduk very different between the indigenous population and
asli daerah dengan pendatang sebagai pengelola bisnis migrants managing the oil and gas upstream business
hulu migas menciptakan situasi baru yang bisa creates a new situation that may either be beneficial or
menguntungkan atau merugikan kedua belah pihak. Oleh detrimental to both sides. Therefore, the Company must
karenanya Perusahaan harus berperan untuk meminimalisir act to minimize the negative impact and maximize the
dampak negatif dan memperbesar benefit bagi seluruh benefits for all parties involved.
pihak yang terkait.
Secara sosio-ekonomi, sejak dimulainya proyek eksplorasi Socio-economically, since the commencement of the
harus diakui bahwa minat penanam modal luar untuk exploration project, it should be noted thatforeign investors'
melakukan kegiatan investasi di sekitar Blok Cepu meningkat interest in the activities surrounding the Cepu Block has
signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dampak tidak increased significantly in recent years. This indirect impact
langsung ini berakibat mulai maraknya pembangunan hotel leads to booming international-scale hotel construction, in
dengan skala dan kelas internasional, serta diikuti addition to the construction of other infrastructure, such
pembangunan infrastruktur lain, seperti perbaikan jalan as road repairs, flyover construction, and construction of
raya, pembangunan jalan raya fly over, dan fasilitas umum other public facilities. Revenue for the Government has also
lainnya. Pendapatan Pemerintah Daerah terlihat meningkat seen a significant increase. Current conditions in Bojonegoro
dengan porsi yang cukup signifikan. Kondisi Kabupaten have changed drastically compared to the past 10 years
Bojonegoro saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan when Bojonegoro had been considered one of the five
10 tahun yang lalu saat kabupaten tersebut masuk kategori poorest regions of East Java.
lima daerah termiskin di Jawa Timur.
Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Bojonegoro (harga In 2013 Bojonegoros GDP (current prices) reached 32.78
berlaku) mencapai 32,78 triliun rupiah, meningkat 9,13% trillion rupiah, 9.13% increased from the previous year.
dari tahun sebelumnya. Kontribusi sektor pertambangan Contribution of mining and quarrying sectors to the
dan penggalian terhadap penciptaan nilai tambah di economic growth reaches 39.55% is the highest among
Bojonegoro merupakan yang tertinggi mencapai 39,55%. others. Several other sectors which also grew significantly
Beberapa sektor lain yang mengalami pertumbuhan secara including trade, hotels, and restaurants.
signifikan yaitu perdagangan, hotel, dan restoran.
Struktur ekonomi di Kabupaten Bojonegoro juga mengalami Economic structure in Bojonegoro also experienced
perubahan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun significant changes in recent years. Changes in the
terakhir. Perubahan struktur ekonomi ini dalam jangka economic structure in the long run illustrate the direction
panjang menggambarkan arah pembangunan ekonomi of local economic development. Effect of production in
daerah. Pengaruh hasil produksi di KKKS Blok Cepu sangat Cepu PSC highly visible impact on economic growth
terlihat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi Bojonegoro. Bojonegoro budget of Rp 2.9 trillion, the largest
Kabupaten Bojonegoro. APBD Kabupaten Bojonegoro source of Fund Balance Gas Rp 2.1 trillion. Others, such as
sebesar Rp 2,9 triliun bersumber terbesar dari Dana tax of Rp 538 billion and regional revenue of Rp 262 billion.
Perimbangan Migas Rp 2,1 triliun. Yang lainnya, seperti
pajak sebesar Rp 538 miliar dan Pendapatan Asli Daerah
sebesar Rp 262 miliar.
72 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Tabel 8.4 Perolehan DBH Migas Kabupaten Bojonegoro Table 8.4 Acquisition of Oil and Gas DBH Bojonegoro
Pendapatan (APBD) Rp1,019 triliun Rp1,333 triliun Rp1,537 triliun Rp 1,924 triliun Rp2,271 triliun
Revenue (Regional Budget) Rp1,019 Trillion Rp1.333 trillion Rp1.537 trillion Rp1.924 trillion Rp2.271 trillion
DBH Migas Rp169,07 miliar Rp221,15 miliar Rp 460,49 miliar Rp 420 miliar Rp481 miliar
Oil and Gas Revenue Sharing Rp169.07 billion Rp221.15 billion Rp460.49 billion Rp420 billion Rp481 billion
Dalam beberapa studi dan pengamatan sosial di lapangan, In several social studies and observations on site, intensive
sejak praktik eksplorasi dan produksi migas di kawasan exploration and production of oil and gas in Cepu Block has
Blok Cepu mulai mencapai tahap yang semakin intensif, driven the community to participate in opening new wells
hal ini merangsang sebagian masyarakat untuk ikut or managing mature, abandoned wells.
membuka sumur baru ataupun mengelola sumur tua yang
tidak terpakai.
Dengan teknologi seadanya, penambang minyak lokal With minimum technology, local oil miners process the
mengolah minyak mentah yang mereka dapatkan untuk obtained crude oil into fuel to be sold to the surrounding
menjadi bahan bakar yang dapat dijual kepada masyarakat communities at a cheaper price compared to oil produced
sekitar lainnya dengan harga yang lebih murah ketimbang from major oil companies.
yang berasal dari perusahaan minyak besar.
Peralihan mata pencaharian masyarakat yang membentuk The transition of community's livelihood forms a significant
tren yang cukup signifikan, seperti yang terjadi di daerah trend, as seen from a case in the Gayam region. The region's
Gayam yang sebelumnya dominan bekerja di sektor community, which had previously been dominated by the
pertanian beralih ke sektor pertambangan ataupun sektor agricultural sector, has switched to mining or mining-
penunjang/pelengkap pertambangan. Kondisi tersebut juga supporting sectors. The condition has also brought changes
berpengaruh terhadap perubahan tingkat pendapatan in Gayam community's income into better and prosperous
masyarakat Gayam jika dibandingkan sebelum adanya lives, compared to the condition prior to Banyu Urip Mining
proyek Pertambangan Banyu Urip, dimana perubahan project establishment.
pendapatan tersebut mengarah ke arah yang lebih baik dan
sejahtera.
Secara umum, pertanian yang sebelumnya menjadi sektor In general, the agricultural sector which previously
usaha yang dominan, mulai ditinggalkan oleh dominated the business activities has been gradually
masyarakat.Lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro abandoned by the community. One has to admit that the
Provinsi Jawa Timur, setiap tahun harus diakui terus agricultural tracts in Bojonegoro, East Java Province,
tergerus oleh kebutuhan proyek migas.Kenyataan ini dapat continues to erode due to higher needs for oil and gas
berpengaruh terhadap produksi pertanian yang selama ini project annually. It is a fact that may bring an impact on
menjadi pendapatan utama daerah tersebut di luar migas, agricultural production which has been the main income
khususnya pendapatan langsung masyarakat. Data Badan of the area aside from oil and gas sector, particularly on
Pertanahan Nasional (BPN) Bojonegoro menunjukkan the direct income of the communities. Data from Bojonegoro
bahwa sejak 2010 luas lahan pertanian yang berkurang National Land Agency (BPN) shows that since 2010, the
mencapai 841 hektar (ha).Masing-masing adalah tahun agricultural land area has diminished by 841 hectares (ha),
2010 seluas 600 ha, tahun 2011 seluas 210 ha, dan Januari broken down as follows: 600ha in 2010, 210 ha in 2011,
hingga September 2012 seluas 31 ha. and 31 ha from January to September 2012.
Lahan pertanian yang banyak digunakan untuk proyek The agricultural land used for oil and gas projects as well
migas maupun dampak sosio-ekonomi yang terjadi sebagai as occurring socio-economic impact resulted from oil and
akibat kegiatan pertambangan migas sebagian besar gas mining activities are mostly located in Ngasem, Kalitidu,
berlokasi di Kecamatan Ngasem, Kalitidu, Gayam, Purwosari, Gayam, Purwosari, Dander Sub-Districts and Bojonegoro
Dander, dan Kota Bojonegoro. City.
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 73
Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyebutkan The Department of Agriculture of Bojonegoro states that
bahwa lahan pertanian yang beralih menjadi kawasan migas the agricultural tracts that turned into oil and gas fields are
termasuk dalam kategori lahan produktif, karena dalam categorized as productive lands, considering their harvesting
setahun mampu dua kali panen. Berkurangnya lahan ability twice a year. The continuously declining amount of
produktif secara terus menerus akan mempengaruhi productive land will affect the production of rice and other
produksi beras maupun hasil panen lainnya. Setiap hektar crops. Each hectare of productive land is capable of
lahan produktif mampu menghasilkan sekitar 7 ton padi producing approximately 7 tons of rice each harvest. The
setiap kali panen. Pengurangan lahan produktif hingga 841 reduction of up to 841 hectares of productive land shows
hektar menunjukkan bahwa pengurangan produksi juga significant decline crop production, reaching to 5,887 tons
cukup signifikan yaitu mencapai 5.887 ton padi. of rice.
Proporsi penduduk Kabupaten Bojonegoro menurut mata The proportion of Bojonegoro Regency population by
pencaharian pada tahun 2011. Pertumbuhan dan livelihood in 2011.Highly-significant growth and development
perkembangan industri migas yang sangat signifikan of oil and gas industry has greatly absorbed employment.
memberikan dampak penyerapan tenaga kerja yang sangat As a result, the proportion of workers in the industrial sector
besar, sehingga proporsi pekerja di bidang industri has increased significantly; this has turned into the most
mengalami peningkatan sangat nyata dan menjadi mata common way of living with aproportion of 58.26%, followed
pencaharian penduduk terbesar dengan proporsi 58,26%, by the previously-dominating agricultural sector of 10.35%,
kemudian diikuti sektor pertanian, yang sebelumnya and financial sector of 7.5%.
mendominasi, menjadi 10,35%, dan yang ketiga adalah
sektor keuangan dengan proporsi 7,5%.
Kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi Recruitment activity in the construction phase for Well
yang akan dilakukan oleh PEPC bagi untuk kegiatan Drilling activities, GPF Development and Piping carried out
Pemboran Sumur, Pembangunan GPF dan Pemasangan by PEPC is targeted to create new employment opportunities
Pipa, ditargetkan akan membuka kesempatan kerja bagi for people around the location of the plant amounting 557
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan pabrik mencapai 557 new skill worker and 105 unskilled labor.
orang tenaga kerja baru yang akan direkrut secara bertahap
selama masa konstruksi serta 105 orang tenaga tidak
terampil.
Perubahan dampak ekonomi juga ditunjukkan dengan Changes in the economic impact is also Indicated by the
peningkatan Kesempatan Kerja di Kabupaten Bojonegoro. increase of in Employment in the District Bojonegoro. Based
Berdasarkan data BPS Bojonegoro, menunjukkan tren on BPS Bojonegoro, Showed a trend of decline in
perubahan penurunan kesempatan kerja di bidang pertanian, employment change in agriculture, and in the same time
dan pada saat yang sama terjadi tren kenaikan kesempatan the trend of increasing employment opportunities in mining
kerja di bidang pertambangan (migas). (oil and gas).
74 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
2010 2011 2012 2013
Berbagai studi ekonomi di Kabupaten Bojonegoro Results from the Socio-Economic Study in Bojonegoro has
mengungkapkan ekspektasi masyarakat terhadap disclosed community's expectations on the existence of
keberadaan industri migas dengan perluasan kesempatan oil and gas industry with the extension of employment
pekerjaan serta manfaat pembangunan yang mampu opportunity and development benefits which involved the
melibatkan masyarakat sendiri. Sehingga hal tersebut said community. Such matter is further expected to be able
diharapkan lebih lanjut dapat membantu meningkatkan to assist in improving community welfare in various aspects
kesejahteraan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat of life in the future.
di masa mendatang.
Dalam kajian Studi Sosial Ekonomi juga ditemukan bahwa The Socio-Economic Study also found that the community
masyarakat merespon upaya peningkatan TKDN dengan has responded to the efforts in increasing the Domestic
meyakini bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Component Level by believing that human resource quality
merupakan faktor penting yang perlu disiapkan untuk is an important factor that needs to be prepared to improve
meningkatkan kandungan lokal, selain daripada faktor local content, in addition to economic empowerment.
pemberdayaan ekonomi.
Namun harus diakui pula bahwa peluang ketenagakerjaan However, admittedly, available employment opportunity for
lokal yang tersedia di sekitar wilayah kerja pertambangan local community surrounding the mining area has not been
belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat fully utilized by the said community. This is due to the
sekitar. Hal ini disebabkan karena tingkat ketersediaan limited availability of professional and trained human
sumber daya manusia berupa tenaga profesional dan terlatih resources. During recruitment, non-skilled labors are mostly
masih sangat terbatas bahkan belum tersedia. Kebanyakan absorbed. The condition is triggered by technical issues
tenaga kerja yang terserap adalah tenaga non-skilled. Hal such as business licenses and low levels of understanding,
ini lebih disebabkan oleh persoalan teknis usaha seperti awareness, and preparedness of the community.
perijinan usaha, tingkat pemahaman, kesadaran, dan
kesiapan masyarakat yang masih rendah.
Dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal, In increasing local human resource quality, the oil and gas
perkembangan industri migas di Blok Cepu seharusnya industry development of the Cepu Block should ideally be
turut berbanding lurus dengan peningkatan keahlian ataupun in proportion with the improvement of skills and professional
pengetahuan profesional masyarakat sekitar daerah operasi knowledge of the community surrounding the oil and gas
migas. Sebagai cara yang ditempuh untuk menyeimbangkan operation area. In balancing the needs for experts as well
kebutuhan akan tenaga kerja ahli serta peningkatan as improving local capacity, PT Pertamina Cepu has
kapasitas lokal, PEPC melaksanakan Program Pelatihan conducted the Certified Oil and Gas Industry Training
Industri Migas Bersertifikat, seperti Pelatihan Scaffolding, Program, such as Scaffolding, Rigger, Crane Mobile, and
Juru Ikat Beban (Rigger), Crane Mobile, dan Pipe Filter. Pipe Filter trainings. In addition to help increasing local
Sehingga selain dengan membantu meningkatkan kapasitas human resource capacity, the Company may also give
tenaga kerja lokal, Perusahaan juga dapat memberi opportunity for trained workers to join PEPC in the future.
kesempatan kerja kepada pada pekerja terlatih untuk
bergabung bersama PEPC nantinya.
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 75
Sebagai salah satu perusahaan hulu migas yang mengelola As an upstream oil and gas company that manages the
cadangan minyak dan gas terbesar di Indonesia, Perusahaan largest oil and gas reserves in Indonesia, the Company is
memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produksi expected to produce oil and gas that are capable of meeting
migas yang mampu memenuhi target nasional. Tanggung the national target. This responsibility is discharged by
jawab ini dilaksanakan dengan menjaga kapasitas produksi maintaining a production capacity at an ideal level consistent
pada batas yang ideal sesuai dengan perencanaan serta with the planning and by running a sustainable business
turut berupaya untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan with production innovation and expansion to new oil and
dengan inovasi produksi dan ekspansi sumur migas baru. gas wells.
Pada tahun 2014, Dewan Energi Nasional memprediksi In 2014, the National Energy Council estimated that in 2025
bahwa di tahun 2025 konsumsi energi nasional akan naik the national energy consumption will more than double the
lebih dari dua kali lipat dibanding saat ini. Pada tahun rate today. In that year, the main energy sources needed,
tersebut, kebutuhan sumber energi utama, seperti minyak, such as oil, gas and coal, is estimated to reach 7.7 million
gas dan batubara, diprediksi mencapai 7,7 juta barel minyak barrels of oil equivalent per day.
ekuivalen per hari.
Sektor hulu migas menghadapi tantangan yang tidak The upstream oil and gas sectors are facing a difficult
mudah. Sebagai sumber energi yang tidak terbarukan, challenge. As a non-renewable source of energy, the number
jumlah cadangan minyak nasional terus menurun karena of national oil reserves continue to decline due to lowering
produksi dan lambatnya penemuan sumur baru. Upaya production and slow rate of new discoveries. Efforts at
meningkatkan cadangan minyak melalui kegiatan eksplorasi increasing oil reserves through exploration become crucial
menjadi semakin krusial mengingat sekitar 88 persen considering that around 88 per cent of the initial oil reserves
cadangan minyak awal sudah tereksploitasi selama 60 have already been exploited in the past 60 years.
tahun terakhir.
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi gas yang sangat On the other hand, Indonesia has a high gas potential, as
baik, dibuktikan dengan Reserve Replacement Ratio (RRR) evidenced by the Reserve Replacement Ratio (RRR) for
untuk gas selalu di atas 100% tiap tahunnya. Lebih lanjut, gas, which stands at above 100% every year. Data for the
data 13 tahun terakhir menunjukkan angka rata-rata RRR past 13 years shows an average figure of RRR for oil at
minyak bumi hanya mencapai 73,64% yang menunjukkan only 73.64%, meaning that discovery of new oil reserves
penemuan cadangan minyak baru lebih sedikit dibandingkan lagged behind the production. Until the end of the reporting
dengan produksi. Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan period, he Company has planned 32 development wells
pengeboran sumur pengembangan sebanyak 32 sumur consisting of 16 wells in the Well Pad B and 16 wells in the
yang terdiri dari 16 sumur di Well Pad B dan 16 sumur di Well Pad C.
Well Pad C.
Bagi Perusahaan, tahun 2014 merupakan milestone To the Company, the year 2014 marks a special milestone
tersendiri bagi kinerja produksi, terutama dengan inisiatif in terms of production performance, notably by the initiative
penambahan implementasi Early Oil Expansion dalam to add production by way of the Early Production Facilities
eksploitasi minyak di Lapangan Banyu Urip dari yang in tandem with the completion of the EPC Full Development
sebelumnya hanya menggunakan Early Production Facilities project.
bersamaan dengan penyelesaian proyek Full Development
EPC.
Produksi tahun 2014 diperoleh dari Early Production in 2014 was obtained from the
Production Facilities (EPF) dengan target Early Production Facilities ("EPF") with a
produksi 41.413 BOPD (PEPC share 45%: target production of 41,413 BOPD (PEPC
18.636 BOPD) dan realisasi sampai dengan share 45%: 18,636 BOPD) and realization
Desember 2014 produksi rata-rata mencapai until December 2014 for average production
30.735 BOPD (PEPC Share 45%: 13.831 has reached 30,735 BOPD (PEPC Share 45%:
BOPD) atau 74% dari target RKAP 2014 13,831 BOPD) or 74% of the target 2014CBP,
dengan kumulatif produksi tahun 2014 PEPC with cumulative production in 2014 PEPC
Share mencapai 5.048.297 barrel. Share reached 5,048,298 barrels.
76 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Selama periode pelaporan, terdapat beberapa pencapaian During the reporting period, a number of production
peningkatan produksi yaitu, peningkatan produksi menjadi increases have been attained, namely a production increase
29 MBOPD pada tanggal 16 Februari 2014. Kemudian to 29 MBOPD on 16 February 2014, followed by a further
meningkat lagi menjadi > 29 MBOPD pada tanggal 04 Juni increase to > 29 MBOPD on 04 June 2014 and lastly with
2014 dan akhirnya menyentuh titik tertinggi dengan a peak at 40 MBOPD
peningkatan Produksi menjadi 40 MBOPD.
29
(Membrane replacement, Booster Pump
Installation, Install 2" fuel Gas HP
Compressor)
Tambahan program Early Oil
Production increase from29 MBOPD Expansion yang disewa dari
to >29 MBOPD after EPF Maintenance Schlumberger, mengalirkan produksi
Shutdown (membrane replacement, dari Well Pad C sebesar 10 MBOPD
>29 40
Improvement, sehingga
produksi dapat ditingkatkan
sebesar 1 MBOPD dari 28
MBOPD menjadi 29 MBOPD
EPF Optimization with Well
Performance Monitoring &
Improvement, which increases
production by 1 MBOPD from 28
MBOPD MBOPD
MBOPD to 29 MBOPD
Sales to Pertamina
Sales to TWU WP&B (100%
60,000 PSC Share)
WP&B 45% PEPC SHARE
41,413 bopd YTD WPB-FO not approved by
WP&B 100% PSC SHARE average Government and replaced by
50,000 PEPC SHARE (45%) Early Oil Expansion (EOE)
WP&B 45% REVISION PROPOSAL Program
WP&B 100% REVISION PROPOSAL
40,000
WP&B Revision Proposal (100% PSC Share)
28,000 bopd YTD average
30,000
10,000
EPF Maintenance &
Upgrading
0
Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14
2014 WP&B (45% PEPC Share) = 18,636 BOPD | 2014 WP&B Revision Proposal (45% PEPC Share) = 12,600 BOPD
Actual Average 2014 = 30,735 BOPD (45% PEPC Share 13,831 BOPD)
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 77
Pada periode pelaporan, Perusahaan berwenang atas In the reporting period, the Company held rights over 10
10 (sepuluh) sumur potensial yang berada dalam daerah (ten) potential wells located within the Cepu Block KKKS
operasi KKKS Blok Cepu yang meliputi Alas Tua East, Alas operating area, covering Alas Tua East, Alas Tua West,
Tua West, Banyu Urip, Cendana, Giyanti, Jambaran-Tiung Banyu Urip, Cendana, Giyanti, Jambaran - Tiung Biru, Kalisari,
Biru, Kalisari, Kedung Keris, Nampak, dan Pilang. Kedung Keris, Nampak and Pilang.
Tabel 8.5 Daftar Status Lapangan Sumur Blok Cepu Table 8.5 Status List of Cepu Block Field
Dari sepuluh sumur di atas, yang sedang dalam tahap Out of the ten wells, those which are in the development
pengembangan adalah Banyu Urip, Jambaran-Tiung Biru, stage are Banyu Urip, Jambaran - Tiung Biru and Cendana.
dan Cendana. Besar cadangan masing-masing lapangan The sizes of the respective reserves are set forth below.
tersebut tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 8.6 Estimasi Cadangan P-1 MIGAS PEPC Status 1 Januari 2015 [OG1]
Table 8.6 Oil & Gas Reserve Estimation P-1 of PEPC per January 1 2015 [OG1]
Untuk membantu membersihkan gas ikutan yang keluar, In order to process the associated gas produced, the
Perusahaan memiliki unit gas treatment yang dapat Company installed a gas treatment unit which can separate
memisahkan antara gas bersih dan pengotor lain, seperti pure gas from impurities such as CO 2 and H 2S. The
CO2 dan H2S. Dengan memisahkan gas pengotor tersebut, segregation of the impurities leads to a more efficient engine
membuat kinerja mesin dalam kegiatan produksi menjadi performance in the production activities.
lebih efisien.
Perusahaan juga tidak secara langsung memproduksi The Company also indirectly produces or purchases biofuel
ataupun membeli biofuel sebagai salah satu alternatif dalam as an alternative in production innovation that may support
inovasi produksi yang dapat mendukung pemenuhan aspek in the sustainability aspect. However, since 2014 through
keberlanjutan. Namun sejak 2014 melalui program the Program of Planting Reutealis Trisperma, the Company
Penanaman Kemiri Sunan, Perusahaan memulai inisiasi has started generating an alternative energy in the form of
pembangkitan energi alternatif berupa biodiesel yang pada biodiesel which on a larger scale can be used in many
skala lebih besar dapat dimanfaatkan dalam banyak aspek aspects of support for the operations. [OG14, E3]
pendukung operasi. [OG14, E3]
Sebagai perusahaan hulu migas, PEPC hanya menjalankan As an upstream oil and gas company, PEPC only runs a
bisnis terkait proses eksplorasi dan produksi migas. Produk business relating to the processes of oil and gas exploration
berupa minyak dan gas selanjutnya dijual kepada pembeli and production. The outputs in the form of oil and gas are
yang akan mengolah lebih lanjut agar dapat didistribusikan then sold to buyers who will then further process them for
kepada masyarakat untuk dikonsumsi sesuai dengan distribution to the markets for consumption according to
spesifikasi dan kualitas minyak dan gas yang diinginkan. the required oil and gas specifications and qualities.
Produksi minyak Blok Cepu dihasilkan dari inisiatif Oil production from the Cepu Block is the result of
PEPC untuk mendorong agar operator blok Cepu melakukan PEPC initiative to drive the Cepu Block operator to produce
produksi melalui program EPF (Early Production Facilities), with the EPF (Early Production Facilities) program, before
sebelum fulfill EPC (Engineer Procurement & Construction) the construction of the Full Field EPC (Engineering,
yang dibangun selesai. Produksi minyak yang dihasilkan Procurement and Construction) is completed. The produced
harus memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan baik oil must meet the requirements and the customers'
dari sisi kualitas, kualitas maupun standar layanan, sesuai expectations in terms of quantity, quality and service
dengan komitmen yang disepakati dalam kontrak. [G4-PR6, standard, in line with the commitment set forth in the
HS4] contract. [G4-PR6, HS4]
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 79
Sampai pada tahun 2014 ini pelanggan Perusahaan yang To date, in 2014, the Company's customers purchasing
membeli produk minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip crude oil from the Banyu Urip Field consists of teo entities,
terdiri dari dua entitas, yaitu PT Pertamina (Persero) dan namely PT Pertamina (Persero) and PT Tri Wahana Universal
PT Tri Wahana Universal (TWU). Untuk produk gas dari (TWU). As regards the gas that si to be produced from the
Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang belum beroperasi, jambaran - Tiung Biru Field, which is yet to operate, the
saat ini Perusahaan tengah menjalankan proses negoisasi Company is in the process of an ongoing negotiation with
kepada calon pembeli yaitu PT Pertamina (Persero) dan prospective buyers, namely PT Pertamina (Persero) and
PT Pupuk Kujang Cikampek. Namun melalui surat No. PT Pupuk Kujang Cikampek. However, in his letter No.
1851/13/MEM.M/2014, Menteri Energi dan Sumber Daya 1851/13/MEM.M/2014 dated 17 March 2014, the Minister
Mineral tertanggal 17 Maret 2014, telah menetapkan alokasi of ESDM has determined that the gas produced from the
gas dari produksi Lapangan Jambaran-Tiung Biru sebesar Jambaran - Tiung Biru Field will be allocated to PT Pertamina
100 MMSCFD kepada PT Pertamina (Persero), dan 85 (Persero) in the amount of 100 MMSCFD and to PT Pupuk
MMSCFD kepada PT Pupuk Kujang Cikampek. Kujang Cikampek in the amount of 85 MMSCFD.
Sedangkan untuk produk sulfur yang nantinya direncanakan As regards the sulphur as a product to be commercialized
akan dikomersialisasikan dari hasil produksi, pada 2014 ini from the production outcome , in 2014 a Marketing Plan
telah ditandatangani Marketing Plan untuk Rencana has been signed for the Planned Sales of Banyu Urip and
Penjualan Sulfur Banyu Urip dan Jambaran-Tiung Biru Jambaran - Tiung Biru Sulphur as a form of agreement by
sebagai bentuk persetujuan oleh Operating Committee pada the Operating Committee on 19 August 2014.
tanggal 19 Agustus 2014.
Pada dasarnya, seluruh pelanggan Perusahaan memiliki In principle, all Company's customers have the same
syarat dan harapan yang sama tertuang dalam kontrak, requirements and expectations as set forth in the contract,
terkait pemenuhan akan peningkatan volume, kualitas, in relation to volume increase, quality, the delivery aspect,
aspek delivery, pengurangan loss, serta pelayanan yang reducing losses and excellent service.
tetap unggul.
Untuk dapat memenuhi ekspektasi pelanggan secara lebih In an effort to better meet the customer's expectations in
baik dan terpadu, Perusahaan menggunakan sistem an integral manner, the Company employs a quality
manajemen mutu dengan mengadopsi Mekanisme management system by adopting a Customer
Komunikasi Pelanggan terkait Produk dan Layanan sesuai Communication Mechanism relating to product and Service
dengan TKO Suara Pelanggan PT Pertamina (Persero): as laid down in the TKO (Organizational Procedure) on
No B 004/1400/2008-SO. Perusahaan juga telah memiliki Customer's Voice of PT Pertamina (Persero) No. B
kebijakan mengenai standar pelayanan minimal yang antara 004/1400/2008-SO. The Company also has in place a policy
lain memuat indikator keberhasilan dan sanksi atas ketidak on the minimum standard for services which sets forth
tercapaian standar mutu layanan, SOP Layanan Pelanggan indicators of success and imposition of sanctions for failure
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan menetapkan to reach the service quality standard, and SOP for Customer
indikator keberhasilannya dan diinformasikan secara terbuka Service and Minimum Standard for Service (SPM) ,
kepada stakeholders baik eksternal maupun internal determining the success indicators, which are
Perusahaan. communicated openly to the stakeholders, both outside
and within the Company.
80 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Dalam menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektif In resolving customers complaints effectively and
dan cepat, Perusahaan melakukan koordinasi dengan expeditiously, the Company works in a coordinated manner
tahapan : with the following steps:
1. Penerimaan Keluhan dari pelanggan. 1. Receiving the customer's complaint
2. Analisa permasalahan yang dikeluhkan oleh pelanggan 2. Analyzing the matter lodged by the customer, for follow-
dan ditindak lanjut oleh bagian terkait, ada kemungkinan up by the relevant division, with the possibility of involving
harus bekerjasama dengan Mitra. partner(s)
3. Identifikasi alternatif solusi 3. Identifying alternative solutions
4. Penentuan solusi 4. Determining the solutions
5. Implementasi solusi 5. Implementing the solutions
6. Penyampaian penyelesaian keluhan kepada pelanggan. 6. Suggesting the resolution of the complaint to the
customer
7. Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk 7. Documenting and evaluating all the complaints received
untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan for follow-up action in the form of remedies and
dan inovasi proses kerja sehingga Perusahaan mampu innovation in work process with a view to enabling the
menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi Company to deliver products and services that meet
tuntutan bisnis dan harapan pelanggan. the business demands and expectations of the
customer.
Keluhan pelanggan umumnya langsung ditangani secara Generally, the customer's complaints are immediately dealt
efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun with effectively and expeditiously through the above steps.
apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka However, should the complaint remain unresolved, the
Perusahaan akan menyampaikan informasi kepada Company will inform the customer by way of a meeting,
pelanggan melalui rapat yang menjelaskan status dan explaining the status and the time required to settle such
waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. complaint.
Hasil tindak lanjut ini akan selalu dipantau lalu kemudian The outcome of such follow-up actions will be monitored
dievaluasi dan dibahas pada setiap pertemuan bulanan at all times for evalauation and discussion at the monthly
seperti Rapat Koordinasi Penyaluran dan Pemasaran Minyak meetings such as the Coordinating Meeting on the
Jawa Tengah - Jawa Timur sebagai usaha untuk Distribution and Martketing of Oil in Central Java - East
memperoleh umpan balik tentang produk dan dukungan Java in an effort to gain feedback on the product and
kepada pelanggan, perencanaan produk, optimalisasi support for the customer, product planning, equipment
performance peralatan, pengaturan produksi dan pasokan, performance optimization, production and supply
perbaikan sistem kerja dan pengembangan bisnis baru arrangements, work systems improvement and developing
Perusahaan, membahas program kerja para partner, Company new ventures, discussing partners' work
mengangkat permasalahan yang sedang dihadapi oleh programs, raising issues encountered by the parties in
masing masing pihak dalam menjalankan kegiatan running their respective operating activities, responding
operasionalnya, menanggapi dan memberikan solusi kepada and offerring solutions to the parties concerned. These
pihak terkait. Rapat koordinasi ini selalu dimonitor SKK coordinating meetings are constantly monitored by SKK
Migas selaku Regulator kegiatan Hulu Migas. Migas as the Regulatory Agency for Upstream Oil and Gas
activities.
Proses pengelolaan komplen terintegrasi dengan hasil-hasil The process of dealing with complaints is integrated into
fokus pada pelanggan, terbukti tidak tejadi pengulangan the outcome focussed on the customer, as evidenced by
dari jenis pengaduan yang sudah pernah diselesaikan. Hasil the absence of repeat complaints of those that have been
analisa dan evaluasi tersebut menjadi dasar untuk perbaikan resolved previously. The outcome of such analysis and
proses kerja dan sistem kerja di PEPC. Person in-Charge evaluation serve as the basis to improve work processes
yang bertanggung jawab dalam menindak lanjuti komplen and work systems in PEPC. The persons in charge of dealing
terbagi sesuai pelanggan, untuk Pertamina dan TWU adalah with customer complaints are divided according to the
Manager Produksi, sedangkan untuk SKK MIGAS customers, that are, the Production Manager deals with
diamanahkan kepada Manager Reneval. Pertamina and TWU, while the Reneval (Planning and
Evaluation) Manager handles SKK Migas.
Kebijakan hubungan dengan pelanggan menjadi tugas dan Policies on relationship with customers are vested with the
tanggung jawab fungsi di atas sesuai dengan tugas pokok above mentioned functions in accordance with their
dan tanggung jawab masing-masing, diantaranya terkait respective duties and responsibilities, amongst which
dengan pelayanan keluhan pelanggan, menyediakan relating to customer complaints, facilitating communication
kemudahan dan kelancaran komunikasi dengan pelanggan with the customers and managing customer's complaints.
dan mengelola keluhan pelanggan.
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 81
Dalam menjalankan bisnis bersama pelanggan, In the joint business with the customers, PEPC complies
PEPC mematuhi aturan dan etika bisnis yang berdampak with the rules and business ethics for a positive impact on
positif bagi kedua belah pihak. Perusahaan menjalankan both sides. PEPC runs its business in the most professional
bisnis seprofesional mungkin dengan prinsip-prinsip yang manner, espousing principles that are aligned with good
selaras dengan tata laksana good corporate governance, corporate governance, in a transparent and accountable
yang transparan dan akuntabel. Perusahaan menempatkan manner. The Company places its authorities and
wewenang dan tanggung jawabnya sebagai responsibilities as crude oil distributor/seller to the
penjual/penyalur minyak mentah kepada pelanggan tanpa customers without undermining any party. The Company
tindakan yang merugikan siapapun. Perusahaan menjaga maintains agreements and confidentiality as committed to
kesepakatan serta kerahasiaan yang telah menjadi the customer, including the retention of data or information
komitmen dengan pelanggan, termasuk penyimpanan data that are not for disclosure.. During 2014, no incident was
ataupun informasi yang tidak pantas untuk disebarluaskan. recorded regarding customer's data loss or complaint from
Selama tahun 2014, terbukti tidak terdapat peristiwa customers who felt undermined in regard to its proprietary
kehilangan data pelanggan ataupun pengaduan dari data. [G4-PR8]
pelanggan yang merasa dirugikan terkait keberadaan data
dirinya. [G4-PR8]
Melindungi Keselamatan dan Kesehatan Protecting the Customer's Safety and Health
Pelanggan
Kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan PT Pertamina (Persero) has issued its Policy on the
Kerja (SMK3) yang dikeluarkan oleh PT Pertamina (Persero) Management of Occupational Safety and Health to run the
dalam menjalankan operasional perusahaan dimana company operations for which the Company Management
Perusahaan telah mengeluarkan Komitmen Manajemen has issued its commitment on Health, Occupational Safety
tentang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan and the Environment on 10 June 2010 aiming to protect
Lingkungan tanggal 10 Juni 2010 dengan tujuan untuk every person, company asset, the surrounding environment
melindungi setiap orang, aset perusahaan, lingkungan dan and community against potential hazards related to the
komunitas sekitar dari potensial bahaya yang berhubungan activities of PEPC.
dengan kegiatan PEPC.
PEPC sebagai bagian dari KKKS Blok Cepu memiliki hak PEPC, as part of the Cepu Block PSC contractors, holds a
sebesar 45% dalam share minyak yang berhasil diangkat 45% share in the oil lifted from the Banyu Urip Field. Through
dari Lapangan Banyu Urip. Melalui pipa yang dioperatori the pipeline operated by PT Geo Putra Perkasa, PEPC
PT Geo Putra Perkasa, PEPC menjamin produk yang guarantees that the product will not endanger the
dihasilkan tidak berbahaya bagi pembeli, yaitu PT Pertamina customers, namely PT Pertamina (Persero) and PT Tri
(Persero) dan PT Tri Wahana Universal. Salah satu usaha Wahana Universal. One endeavour to assure safety and
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan, serta kualitas health, and the oil quality for further processing, is to inject
minyak sebagai input dalam pengolahan lebih lanjut, adalah the scavenger H2S gas to prevent the produced gas from
dengan usaha menginjeksikan H2S Scavenger agar gas endangering others.
yang terangkat tidak membahayakan.
PEPC mengoperasikan minyak bumi dalam sistem yang PEPC operates oil within a closed system and thereby
tertutup. Sehingga potensi bahaya dapat direduksi. Dengan lowering the potential for danger. By running a business
menjalankan bisnis yang sesuai dengan peraturan secara that complies with the regulations consistently and
konsisten dan terukur, Perusahaan menjamin keselamatan measurably, the Company assures the customer's and the
dan kesehatan pelanggan serta masyarakat sekitar daerah community's safety and health around its oil and gas
operasional dan penyaluran migas di Blok Cepu. Praktik ini operating areas and distribution in the Cepu Block. This
terbukti dengan tidak adanya jumlah ketidakpatuhan (non- practice proves to beneficial as evidenced by the absence
compliance) terhadap peraturan dan etika mengenai dampak of non-compliance with regulations and ethics with respect
kesehatan dan keselamatan selama daur hidup produk. to impacts on health and safety of a product and services
[G4-PR2, HS4] during its lifecycle. [G4-PR2, HS4]
Secara umum, Perusahaan menjaga keselamatan dan In general, the Company safeguards the health and safety
kesehatan dari penggunaan produk, pemberian label dan from product use, affixing effective labels and information
informasi yang tepat guna, serta program komunikasi yang and a communication program that in all abides by ethics
keseluruhannya mengikuti etika dan aturan hukum yang and the applicable law. No violation was committed by the
berlaku. Selama periode pelaporan, tidak terjadi pelanggaran Company in 2014 that was liable to sanctions. [G4-PR9]
yang menimbulkan sanksi bagi Perusahaan dalam
pelanggaran yang dimaksud. [G4-PR9]
82 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Dengan melaksanakan praktik komunikasi yang memiliki By practising communication laden with constructive and
konten yang membangun dan positif serta sesuai dengan positive elements in line with the applicable ethics and
etika dan peraturan yang berlaku, hal ini mampu menyokong regulations, the Company performance will get leverage in
kinerja Perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis its business operation to the benefit of all. The negative
yang bermanfaat bagi siapapun. Potensi negatif yang dapat potential which is harmful to society and to the Company
merugikan masyarakat dan Perusahaan selanjutnya dapat may be prevented in a consistent manner. This is evidenced
dicegah dari pelaksanaan praktik ini secara konsisten. Hal by the absence of complaints or legal sanctions for violations
ini terbukti dengan tidak adanya pengaduan ataupun sanksi due to non-compliance with the regulations or ethics
hukum atas pelanggaran yang terjadi akibat ketidakpatuhan regarding marketing communication, including from
(non-compliance) atas peraturan ataupun etika mengenai advertising, promotion and sponsorship in 2014.
komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan [G4-PR7, HS4]
sponsorship selama tahun 2014. [G4-PR7, HS4]
Kontribusi Ekonomi & Tanggung Jawab Produk
Economic Contribution & Product Responsibility 83
84 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
MENINGKATKAN KONTRIBUSI
SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKELANJUTAN
IMPROVING SUSTAINABLE HUMAN RESOURCE CONTRIBUTION
Perusahaan menyadari bahwa pekerja merupakan The Company realizes that workers are the main
aset utama yang mempunyai peranan sangat assets playing highly important roles in achieving
penting dalam mencapai pertumbuhan usaha yang sustainable business growth. Therefore, the
berkelanjutan. Oleh sebab itu, Perusahaan Company is committed to managing the capability
berkomitmen untuk mengelola kapabilitas dan and capacity of workers in order to enhance the
kapasitas pekerja demi meningkatkan daya saing competitiveness of the organization systematically
organisasi secara sistematis melalui PEPC through the PEPC Human Resources Plan
Milestone Human Resources Plan Tahun 2014- Milestone Year 2014-2018. In the Human
2018. Dalam Milestone Human Resources Plan Resources Plan Milestone are set out three main
tersebut diatur tiga program utama manajemen programs of human resources management,
SDM yaitu: 1) Pengembangan dan Pengelolaan namely: 1) Human Resource (HR) Development
Sumber Daya Manusia (SDM), 2) Pengembangan and Management, 2) HR Management System
Sistem Manajemen SDM dan Optimalisasi Development and HR Operational Optimization, 3)
Operasional SDM, 3) Persiapan dan implementasi Company preparation and implementation.
Perusahaan. [G4-DMA-LA] [G4-DMA-LA]
Gambar 9.1 Milestone Human Resources Plan 2014-2018 Figure 9.1 Milestone of Human Resources Plan 2014-2018
Persiapan dan Rekrutmen dan Penempatan Sesuai dengan Progres Pengembangan Recruitment and Placement in Accordance with Development Process
Implementasi
Implementasi, Monitor dan Evaluasi Efektifitas Organisasi Implementation, Monitoring, & Effectiveness Evaluation of Organization
Organisasi
Organizational
Re-organisasi & Replacement terkait dengan RPSDM
Preparation and Reorganizing & Replacement related to HR Development Plan
Implementation
MPP
Retirement Preparation Period
Perusahaan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan The company upholds the equality principle and provides
kesempatan yang adil bagi setiap pekerja untuk berkarya, fair opportunity for all employees to work, perform, and
berprestasi dan berkarir tanpa ada unsur diskriminasi terkait develop their career without discrimination to ethnicity,
dengan faktor suku, agama, jenis kelamin, aspirasi politik religion, gender, political aspiration, or any other factors.
dan lainnya. Sampai dengan akhir periode pelaporan, total As of the end of the reporting period, the Company is
pekerja Perusahaan mencapai 212 orang pekerja dengan supported by 212 employees in total, consisting of 124
komposisi 124 orang pekerja tetap dan 88 orang pekerja permanent and 88 non-permanent employees.
tidak tetap.
Tabel 9.1 Jumlah dan Komposisi Pekerja PEPC Tahun 2012-2014 [G4-10 ,G4-LA12, SE15]
Table 9.1 Number and Composition of PEPC Employees in 2012-2014 [G4-10 ,G4-LA12, SE15]
* Pegawai Tidak Tetap : Komisaris, PKWT, Secondee MCL Non-Permanent Employees: Commissioners, Fixed-Term Employment Contract, Secondees from MCL
Usia Age
Diploma Diploma 5 5 4 6 2 6
Direksi Directors 0 3 0 3 0 4
Pembina Advisors 0 0 0 7 0 5
Utama Main 2 47 3 62 3 68
Madya Associate 16 42 21 78 19 76
Biasa Common 3 8 7 13 9 23
Sumber Daya Manusia
Human Resources 87
Komisaris/Komite Audit 2 0 0 5 0 0 5 0 0
Commissioner/Audit
Committee
Direksi Directors 3 0 0 3 0 0 4 0 0
Management 30 0 6 29 0 7 27 0 7
Komisaris/Komite Audit 0 0 1 1 0 0 2 3 0 0 1 4
Commissioner/Audit
Committee
Direksi Directors 0 0 0 3 0 0 0 3 0 0 0 4
Management 0 0 20 6 0 0 26 10 0 0 19 15
Staff 32 32 12 18 43 61 29 22 37 67 30 35
Komisaris/Komite Audit 0 0 0 2 0 0 1 4 0 0 1 4
Commissioner/Audit
Committee
Direksi Directors 0 0 2 1 0 0 2 1 0 0 3 1
Management 0 0 16 10 0 0 21 15 0 0 19 15
Dengan berbagai program tersebut, sampai dengan periode With these programs, as of the reporting period, the
pelaporan, Perusahaan mampu menjaga suasana Company has been able to maintain productive working
lingkungan kerja yang produktif sehingga menciptakan rasa environment which provide comfort to employees. This is
nyaman bagi para pekerja yang diindikasikan dengan indicated by a low rate of employee turnover at 3.77% or 8
rendahnya tingkat pergantian (turnover) pekerja yang hanya out of the total employees. From these 8 employees, 3 have
sebesar 3,77% dari total pekerja dengan jumlah pekerja completed their contracts, 2 resigned, and 3 were transferred
yang keluar dari perusahaan sebanyak 8 orang disebabkan to Pertamina Group [G4-LA1]. Resigned employees are obliged
habis masa kontrak (3 orang), mengundurkan diri (2 orang) to fill out an Exit Interview Questionnaire. The questionnaire
dan mutasi ke Pertamina Group (3 orang) [G4-LA1]. Khusus is intended to gather opinions from the resigning employees
untuk pekerja yang mengundurkan diri, Perusahaan on various policies applied by the Company for the
mewajibkan pekerja tersebut untuk mengisi formulir Exit improvement of management quality in the future. Such
Interview Questionnaire. Formulir tersebut bertujuan untuk opinions will not affect the Employment Termination benefits
memperoleh informasi mengenai pendapat pekerja yang to which the relevant employees are entitled.
akan mengundurkan diri terkait berbagai kebijakan yang
diterapkan oleh Perusahaan untuk perbaikan dan
peningkatkan kualitas manajemen di masa depan. Pendapat
dari pekerja tersebut tidak akan berpengaruh terhadap
pemberian hak-hak Pemutusan Hubungan Kerja yang akan
diterima oleh pekerja.
Selur uh aspek yang terkait dengan hubungan All aspects relating to employment relations between the
ketenagakerjaan antara Perusahaan dan pekerja mengacu Company and employees refer to the provisions established
pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan in PT Pertamina EP Cepu Corporate Regulation of 2012-
(PP) PT Pertamina EP Cepu Periode 2012 - 2014 namun 2014. Matters not yet discussed in the Regulation will be
untuk hal-hal yang belum diatur dalam PP tersebut berlaku controlled under provisions contained in PT Pertamina
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (Persero) Collective Labor Agreement as the Holding
(PKB) PT Pertamina (Persero) sebagai Perusahaan Induk, Company, to facilitate clear mutual agreement as the
sehingga hak dan kewajiban seluruh pekerja telah memiliki reference for employee rights and obligations. [G4-11, SE-8]
referensi perjanjian bersama yang jelas. [G4-11, SE-8]
Sumber Daya Manusia
Human Resources 89
PEPC berkomitmen untuk menghormati aspek Hak Asasi PEPC is committed to respect Human Rights in all of its
Manusia (HAM) dalam setiap kegiatan operasionalnya. operations. Policies on freedom of association, engagement
Kebijakan kebebasan berserikat, berpolitik dan menyalurkan in politics, and political aspiration channeling democratically,
aspirasi politik secara demokrasi maupun memberikan which have been able to contribute to the creation of inputs
sumbang saran bagi kemajuan perusahaan adalah salah for Company development, are a means to show Company's
satu wujud penghargaan terhadap HAM. Kedepannya, respect for Human Rights. In the future, the Company will
Perusahaan akan menjamin hak pekerja untuk berserikat guarantee employee's freedom of association with the
dengan membentuk Serikat Pekerja. Perusahaan juga establishment of a Labor Union. The Company also respects
menghargai kebebasan berserikat dan berpolitik para the freedom of association and political aspirations of
pemasok atau mitra kerja yang mereka jalani. Perusahaan suppliers and work partners. Additionally, the Company
membuka pintu komunikasi dengan para mitra kerja dengan enables communication with work partners through
memberikan kontribusi berupa sumbang saran dan contributions of inputs and negotiations. [G4-HR4, SE8, SE9]
negosiasi. [G4-HR4, SE8, SE9]
Untuk mencegah terjadinya kerja paksa, Perusahaan telah To prevent forced labor practices, the Company has
melengkapi sistem pergantian waktu kerja (shift) pada established a shift system for several operating units and
beberapa bagian operasionalnya dan mengatur waktu kerja made schedules for formal work time in PT Pertamina EP
formal pada Peraturan Perusahaan PT Pertamina EP Cepu Cepu Corporate Regulation of 2012-2014. Formal work
Periode 2012 - 2014. Waktu kerja formal Perusahaan terbagi time for the Company is divided into three categories, i.e.
menjadi tiga kategori yaitu waktu kerja biasa, waktu kerja regular work time, rotating group work time, and off-shore
regu bergilir dan waktu kerja di lepas pantai (off shore) atau or particular operation site work time. In the reporting period,
daerah operasi tertentu. Pada periode pelaporan, tidak there were no records on forced labor practices. [G4-HR6,
terdapat insiden kerja paksa. [G4-HR6, SE8] SE8]
Tabel 9.2 Jenis Waktu Kerja Formal Perusahaan Table 9.2 The Company Formal Work Time
Waktu kerja biasa Regular work time 40 (empat puluh) jam per minggu dan 8 40 (forty) hours per week and 8 hours per
jam per hari untuk 5 hari kerja sesuai day for 5 workdays in accordance with the
dengan peraturan ketenagakerjaan yang applicable employment regulations.
berlaku.
Waktu kerja regu Rotating group Waktu yang dilaksanakan dengan sistem Carried out in group shifting system, after
bergilir work time penggantian regu yang dilakukan setelah 8 hours of work or maximum 12 hours per
bekerja 8 jam atau maksimal 12 jam day until replaced by the next group or
perhari sampai dengan digantikan oleh permitted to leave the duty by the group
regu berikutnya secara bergilir atau head or supervisor by providing
diijinkan meninggalkan tugas oleh kepala replacement determined by the needs of
regunya atau pengawas dengan Company's operation.
menyediakan pengganti yang ditetapkan
berdasarkan kebutuhan operasi
Perusahaan.
Waktu kerja di Off-shore or Diatur tersendiri oleh pimpinan Separately regulated by Company leaders
lepas pantai (off particular operation Perusahaan dengan berpedoman pada with reference to Ministry of Manpower
shore) atau daerah site work time Kepmenakertrans No mor 234/Men/2003. and Transmigration Decree No.
operasi tertentu 234/Men/2003.
Secara formal Perusahaan tidak mengatur ketentuan serta Formally, the Company does not regulate and inform any
pemberitahuan mengenai perubahan operasional changes in Company's operations. The Company,
Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan senantiasa nevertheless, always considers employee preparedness on
mempertimbangkan sisi kesiapan para pekerja atas the changes in the policies and communicates such
perubahan kebijakan tersebut dan mengomunikasikan changes via formal communication channels, such as
perubahan tersebut melalui saluran komunikasi formal formal letter, internet network, etc. [SE16]
seperti surat resmi, jaringan internet, dan lain-lain. [SE16]
Pada periode pelaporan, hasil survei kepuasan pekerja In the reporting period, the employee satisfaction survey
menunjukan employee engagement PEPC tertinggi yaitu has shown that PEPC employment engagement reaches
mencapai 82% jika dibandingkan unit bisnis lain dalam Grup the highest achievement at 82% compared to other business
Pertamina nilai tersebut merupakan pencapaian tertinggi. units in Pertamina Group.
May 2012 May 2013 May 2014
Grafik 9.1 Employee Engagement di Grup Pertamina November 2012 November 2013
Chart 9.1 Employee Engagement of Pertamina Group
82
74 75 75 74
68 69
73 72 73 75 70 69 69 71 70 73 75 75 67 62 70 70 61 62 70 66 88 79 88 96 74 77 76 73
Tabel 9.3 Matriks Program Pengaduan Pekerja Table 9.3 Matrix of Employee Complaint Program
L4D X Y Z
L3D X Y Z
L2D X Y Z
L1D
X = Penyelesaian keluhan secara tertulis tingkat I paling lama 7 (tujuh) hari kerja
1st level settlement of written complaint, maximum 7 workdays
Y = Penyelesaian keluhan secara tertulis tingkat II jika diperlukan dengan tembusan kepada fungsi SDM paling lama 7 (tujuh) hari kerja
2nd level settlement of written complaint, if necessary with copy to HR Unit, maximum 7 workdays
Z = Penyelesaian keluhan secara tertulis tingkat akhir paling lama 7 (tujuh) hari kerja
Final level settlement of written complaint, maximum 7 workdays
Tujuan dibentuknya mekanisme pengaduan tersebut adalah The establishment of the grievance procedure aims at
untuk menjamin tercapaian penyelesaian pengaduan secara assuring effective settlement of complaints within an
efektif dalam jangka waktu yang sesuai. Sepanjang periode appropriate period of time. During the reporting period, there
pelaporan, tidak terdapat pengaduan tentang praktik were no complaints from employees on employment
ketenagakerjaan dan pelanggaran hak asasi manusia practices, violation to human rights, or discrimination.
termasuk insiden diskriminasi yang diajukan oleh pekerja. [G4-LA16, G4-HR3, G4-HR12, SE8, SE18]
[G4-LA16, G4-HR3, G4-HR12, SE8, SE18]
Sumber Daya Manusia
Human Resources 91
Scale
Recruitment Time Information Qualification and Appraisal
Management Management Requirement System
Qualification
Job Position & Unit Emp. Group & Level
Business
Personnel Information Event Catalog
Management
Job & Position Job & Position
Proses rekrutmen dan persyaratan untuk menjadi pekerja The recruitment process and employment requirements
PEPC diatur dalam Standard Operating Procedure (SOP) are regulated in PT Pertamina (Persero) Standard Operating
PT Pertamina (Persero) Nomor A-003/K10000/2013-S9 Procedures (SOP) Number A-003/K10000/2013-S9 on
tentang Pedoman Pengelolaan Rekrutmen Pertamina Group Guidelines of Recruitment Management for Pertamina
yang telah direvisi dengan SOP Nomor 001/SOP/PEPC/ Group which has been revised by SOP No. 001/SOP/PEPC/
2010. SOP rekrutmen tersebut mencakup standardisasi 2010. The recruitnment SOP covers standardized end-to-
End-to-End proses rekrutmen yang terdiri dari talent sourcing, end recruitment processes, which include talent sourcing,
persyaratan administrasi, tahapan seleksi, pre-employment/ administrative requirements, selection, pre-employment/
induction program dan hiring. [G4-DMA-LA] induction program, and hiring. [G4-DMA-LA]
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Referring to Law No. 13 of 2013 on Employment, the
tentang Ketenagakerjaan, syarat usia minimum calon minimum age requirement for a prospective employee in
pekerja di Perusahaan adalah 18 tahun. Persyaratan ini the Company is 18 years old. The requirement also applies
juga diberlakukan kepada para mitra kerja yang bekerja to work partners in cooperation with the Company. The
sama dengan Perusahaan. Persyaratan tersebut requirement is implemented and thoroughly monitored by
dimplementasikan dan diawasi dengan seksama oleh the Human Capital Function. Therefore, during the reporting
Fungsi Sumber Daya Manusia (Human Capital). Sehingga, period there were no underage labor hired either by the
selama periode pelaporan, tidak terdapat insiden pekerja Company or Company's work partners. This has been in
di bawah umur yang dipekerjakan oleh Perusahaan maupun compliance with Government policy in adopting various
mitra kerja yang bekerja sama dengan Perusahaan. Hal ini conventions set out by the International Labor Organization
sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk mengadopsi (ILO) on Human Resources. [G4-HR5, SE8, SE9]
berbagai konvensi International Labour Organization (ILO)
tentang Sumber Daya Manusia. [G4-HR5, SE8, SE9]
92 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Jumlah pekerja baru pada periode pelaporan sebanyak 28 During the reporting period, the Company has recruited 28
orang yang terdiri dari 24 pekerja pria (1 mutasi pekerja new employees, consisting of 24 male workers [one transfer
dari Pertamina (Persero), 15 rekrutmen baru dan 1 secondee from Pertamina (Persero), 15 new recruits, and one
dari MCL) dan 4 pekerja wanita (1 mutasi dari Pertamina secondee from MCL] and four female workers [one transfer
Persero dan 3 dari rekrutmen). Lebih dominannya rekrutmen from Pertamina (Persero) and three new recruits]. Male
pekerja pria disebabkan karena sifat kegiatan bisnis di domination in the recruitment is due to the fact that oil and
bidang hulu minyak dan gas yang lebih banyak diminati gas upstream industry attracts interest from mostly male
oleh pekerja pria. workers.
Da la m ra ngka m eningka tka n kom petensi da n In order to improve competency and professionalism of all
profesionalisme seluruh pekerja dalam persaingan bisnis employees within the increasingly fierce business
yang semakin kompetitif, Perusahaan telah melakukan competition, the Company has carried out systematic
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara Human Resource development which focuses on the
sistematis yang berfokus pada peningkatan keahlian, improvement of expertise, knowledge, and work attitude
pengetahuan dan sikap kerja sesuai dengan training need based on training need assessment and training guidance
assessment dan training guidance yang selaras dengan which are in accordance with office needs and Company
kebutuhan jabatan dan perencanaan bisnis Perusahaan. business plans. [G4-GMA-LA, SE17]
[G4-GMA-LA, SE17]
Program pengembangan SDM dilakukan melalui pendidikan The HR development program is provided through career,
karir, profesi, ketrampilan, sertifikasi keahlian, manajerial profession, skill, certified expertise, managerial education,
serta berbagai kursus, pelatihan, penataran, seminar, in addition to various courses, trainings, in-service trainings,
lokakarya serta pelatihan manajemen dan teknis yang workshops, and managerial and technical trainings adjusted
disesuaikan dengan kebutuhan jabatan dan perencanaan to office needs and Company business plan. These
bisnis Perusahaan. Berbagai program pengembangan ini development programs are conducted both internally and
dilaksanakan secara internal maupun di lembaga externally/by educational institutions. [G4-GMA-LA, SE17]
pendidikan/pelatihan eksternal. [ G4-G MA - LA, SE17 ]
Pada periode pelaporan, telah diselenggarakan lebih dari In the reporting period were held 136 training programs
136 program pelatihan (setara dengan 5.130 jam pelatihan) (equivalent to 5,130 training hours) which was attended by
yang diikuti oleh 164 peserta dengan jumlah hari pelatihan 164 participants with 684 training days or 31.28 training
684 hari atau 31,28 jam pelatihan/pekerja. hours/worker.
Tabel 9.4 Jenis Pelatihan Pegawai Pria Tahun 2014 [G4-LA9, SE17] Table 9.4 Types of Training for Male Workers in 2014 [G4-LA9, SE17]
Jabatan Jumlah Program Jumlah Peserta Jumlah Hari Pelatihan Jam pelatihan/pekerja*
Position Number of Program Number of Participants Number of Training Days Training hours/worker*
Tabel 9.5 Jenis Pelatihan Pegawai Wanita Tahun 2014 [G4-LA9, SE17]
Table 9.5 Types of Training for Female Workers in 2014 [G4-LA9, SE17]
Jam pelatihan/pekerja*
Jabatan Jumlah Program Jumlah Peserta Jumlah Hari Pelatihan Training hours/worker*
Position Number of Program Number of Participants Number of Training Days
Management 6 6 23 28,75
Keterangan: 1 hari pelatihan = 7,5 jam belajar 1 training day = 7.5 hours of study
Sumber Daya Manusia
Human Resources 93
Pada periode pelaporan, investasi yang dikeluarkan oleh The total investment spent by the Company for HR training
Perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan dan and development during the reporting period has reached
pengembangan SDM mencapai Rp3.624.812.543 meningkat Rp3,624,812,543 or increased by 201% compared to the
201% dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan previous period. The increase resulted from managerial
tersebut disebabkan oleh kebijakan manajemen atas policy for Company policy to acquire qualified and
implementasi kebijakan Perusahaan untuk memiliki SDM competent human resources in their respective fields.
yang berkualitas dan berkompeten dibidang masing-masing.
Selanjutnya, pada periode pelaporan, Perusahaan telah Further, the Company has also conducted 30 sessions of
melaksanakan Knowledge Management Forum (KOMET) Knowledge Management Forum (KOMET) with speakers
sebanyak 30 kali, dengan narasumber dari beragam fungsi from various functions and expertise to disseminate the
dan bidang keahlian untuk mendesiminasikan best practices best practices beneficial for the workers in conducting
yang bermanfaat bagi para pekerja dalam melakukan improvements for the completion of daily operations.
perbaikan di penyelesaian pekerjaan sehari-hari. [G4-GMA-LA, SE17]
[G4-GMA-LA, SE17]
Tabel 9.6 Knowledge Management Forum yang Diselenggarakan Perusahaan Selama Tahun 2014
Table 9.6 Knowledge Management Forum Conducted by the Company in 2014
2 9 Mei 2014 May 9, 2014 Usaha Peningkatan Produksi Production Improvement Efforts
pada Fasilitas Gas Oil Separation in Gas Oil Separation Plant
Produksi Plant (GOSP) melalui Debottle (GOSP) Facility with Debottle
Production Necking Flow Region Export Necking Flow Region Export
Pump & Well Monitoring Pump and Well Monitoring
6 12 Maret 2014 March 12, 2014 Awareness of Employee Income Awareness of Employee Income
Tax and Individual Income Tax Tax and Individual Income Tax
Return (Incl. DGT Reg. No.PER- Return (Incl. DGT Reg. No.PER-
1/PJ/2014 re. e-Filling) 1/PJ/2014 re. e-Filling)
Keuangan
7 Finance 28 Mei 2014 May 28, 2014 Efisiensi Penggunaan Biaya MySAP User ID Usage Fee
Pemakaian User ID MySAP Efficiency in Travel Management
dalam Implementasi Modul Module Implementation with
Travel Management Melalui Web-Based Mechanism
Mekanisme Web Base
8 26 Maret 2014 March 26, 2014 Potensi Hidrokarbon Di Formasi Hydrocarbon Potential in Kujung
Kujung WKP Alas Dara - Formation Alas Dara - Kemuning
Kemuning Mining Work Area
9 9 Mei 2014 May 9, 2014 Pemodelan Geologi Lapangan Geological Modeling of Balun-
Eksplorasi Gas Balun-Tobo Dalam Tobo Gas Field in Calculating
Exploration Menghitung Potensi Potential Gas Resources
Sumberdaya Gas
10 10 Mei 2014 May 10, 2014 Menangani Loss Circulation How to Handle Loss Circulation
dengan Penggunaan DOB2C Using DOB2C in Banyu Urip Field
Pada Lapangan Banyu Urip
13 16 Mei 2014 May 16, 2014 Optimalisasi Pengelolaan Optimization of General Services
Administrasi General Services Administration Management with
Melalui Aplikasi Meeting Meeting Reservation Management
Reservation Management (MRM) (MRM) Application
14 16 Mei 2014 May 16, 2014 Optimalisasi Pengelolaan Optimization of General Services
Administrasi General Services Administration Management with
Melalui Aplikasi Car Reservation Car Reservation Management
General Services Management (CRM) (CRM) Application
15 16 Mei 2014 May 16, 2014 Optimalisasi Pengelolaan Optimization of General Services
Administrasi General Services Administration Management with
Melalui Aplikasi Sistem Stationery Information System
Informasi ATK (SIA) (Sistem Informasi ATK/SIA)
Application
16 17 Mei 2014 May 17, 2014 Optimalisasi Pengembangan Optimization of PEPC Website
Website PEPC melalui Sistim Development with Parallax
Paralaks System
17 28 Mei 2014 May 29, 2014 Membangun Perilaku / Building New Habits/Behaviors
Kebiasaan Baru
18 9 Mei 2014 May 9, 2014 Optimasi Manajemen Optimization of Communication
Komunikasi Melalui Management with Systematic
Pengintegrasian Komunikasi Communication Integration Using
Secondee PEPC Secara Sistematis Dengan Communication Forms for
Penggunaan Formulir Clarifications/ Answers/Bulletins
Komunikasi Berupa Klarifikasi/
Jawaban/Bulletin
19 9 Mei 2014 May 9, 2014 Monitoring Progress Proses Universal Procurement Progress
Pengadaan yang Bersifat Monitoring for Easy Association
Universal Agar Mudah Dikaitkan with Project Schedule Progress
dengan Progress dari Project
Schedule
20 4 Juni 2014 June 4, 2014 Petrofac Surface Facilities Petrofac Surface Facilities
21 9 Mei 2014 May 9, 2014 Optimalisasi Energi Untuk Power Mover Energy
Pembangkit Tenaga Penggerak Optimization by Operating
Dengan Cara Peningkatan Pressure Increase from JTB
Tekanan Operasi Dari Fasilitas Project Gas Process Facility
Engineering JTB Proses Gas Proyek JTB
22 9 Mei 2014 May 9, 2014 Optimalisasi Sistem Refrigerasi Optimization of Dew Point Control
Dew Point Control Unit Dengan Unit Refrigeration System with
Metode Integrasi Selektif Pada Selective Integration Method in
Proyek Fasilitas Produksi Gas JTB Gas Production Facility
JTB Project
23 9 Mei 2014 May 9, 2014 Peningkatan Feasibility Project Improvement of Cepu Gas
Reservoir Cepu Gas Melalui Optimalisasi Feasibility Project with
Skenario Produksi Lapangan Jambaran-Tiung Biru Fields
Jambaran-Tiung Biru Production Scenario Optimization
24 September September 24, Analisa Decision Tree Sebagai Decision Tree Analysis as JTB
24 2014 2014 Screening Program Kerja PEPC PEPC Work Program Screening
JTB
25 Optimalisasi Perencanaan Optimization of Wellpad
9 Mei 2014 May 9, 2014 Pembangunan Wellpad Dengan Development Planning with 4D
Project & Schedule Metode Simultanous Planning Simultaneous Planning Method
JTB 4D Pada Project Early Wellpad in Early Wellpad Preparation
Preparation (EPC-B) - Jambaran- Project (EPC-B) - Jambaran-Tiung
Tiung Biru Gas Development Biru Gas Development Project
Project
26 Sistem Pengelolaan Dokumen Implementation of Company's
10 Mei 2014 May 10, 2014 Perusahaan Melalui Document Management System
Implementasi Document
Management System
Sumber Daya Manusia
Human Resources 95
27 Legal 9 Mei 2014 May 9, 2014 Peningkatan Laba Perusahaan Company Profit Increase with
Melalui Penyesuaian Bagi Hasil Adjustment to PEPC Production
PEPC Di Blok Cepu Share of Cepu Block
28 26 Nopember November 26, Optimalisasi CAPEX JTB Untuk Optimization of JTB Capital
2014 2014 Meningkatkan Keekonomian Expenditure to Increase JTB
Proyek JTB Project Economy
Reneval
29 9 Mei 2014 May 9, 2014 Optimalisasi Sistem Prosedur Optimization of JOA Opcom
Keputusan Internal Opcom JOA Internal Decision Procedure
Untuk WP&B Melalui Routing System for WP&B with Opcom
Slip Opcom Vote Di PEPC Vote Routing Slip in PEPC
Selain program pelatihan berdasarkan kebutuhan In addition to trainings provided based on office/professional
jabatan/profesi, sebagai mana yang telah disusun dalam needs as established in the training guidance, the Company
training guidance, Perusahaan juga memberikan kesempatan also provides opportunities for employees to receive formal
bagi pekerja untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan education scholarship which is regulated in the SOP No.
pendidikan formal yang diatur dalam SOP No.005/ 005/Perusahaan/2009 on Assistance for Education.
Perusahaan/2009 tentang Bantuan Pendidikan.
Untuk mempersiapkan pekerja menghadapi masa purna To help employees entering the post-retirement period, the
karya, Perusahaan telah menyelenggarakan pelatihan Company has conducted trainings to equip employees
sebagai bentuk pembekalan agar setelah masa purna karya with the capability to carry out productive activities for their
para pensiunan dapat melakukan kegiatan lain yang subsistence. Such policy has been set in PT Pertamina EP
produktif sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan Cepu Corporate Regulation of 2012-2014. [G4-LA10, SE17]
hidupnya. Kebijakan ini telah diatur dalam Peraturan
Perusahaan PT Pertamina EP Cepu Periode: 2012 - 2014.
[G4-LA10, SE17]
Pelatihan dan Sosialisasi Hak Asasi Manusia Human Rights Training and Socialization
Untuk menghindari terjadinya insiden pelanggaran Hak To avoid violations to Human Rights resulting from lack of
Asasi Manusia (HAM) yang disebabkan karena kurangnya knowledge in human right affairs, the Company conducts
pengetahuan tentang HAM, Perusa haan telah Human Rights training on security which is given particularly
menyelenggarakan pelatihan mengenai HAM terkait to security guards. Human rights training for security guards
pengamanan yang diberikan khusus kepada pekerja yang is conducted in cooperation with police institution. During
bertugas sebagai anggota satuan pengamanan (satpam). the reporting period, three security guards (19% of total
Pelaksanaan pelatihan HAM untuk para anggota satpam security guards) have received the knowledge on human
dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga kepolisian. rights in the training program within 16 training hours/day
Selama periode pelaporan, tiga anggota sekuriti (19% dari during the span of 18 days. [G4-HR2, G4-HR7, SE8, SE10]
jumlah total sekuriti) mendapatkan pengetahuan tentang
HAM dalam program pelatihan dengan jumlah waktu 16
jam pelatihan/hari dengan durasi selama 18 hari. [G4-HR2,
G4-HR7, SE8, SE10]
Gambar 9.2 Aspek Kriteria Sistem Penilaian Kinerja Figure 9.2 Performance Assessment Criteria
Pengukuran yang
valid dan dapat dipercaya
Dapat membedakan SDM sebagai dasar pengambilan
yang berprestasi dan yang keputusan untuk pemberian
tidak berprestasi. kompensasi dan pengembangan.
Able to distinguish between Valid and reliable measurement
accomplished and non- as decision-making basis for
accomplished human resources compensation giving and
development
Sensivitas
Sensitivity Reliabilitas
Reliability
Relevansi
Relevance
Akseptabilitas
Acceptability
Dapat diterapkan
dengan mudah dan memiliki
risiko kesalahan yang rendah
Can be easily implemented with
low level of risks
Practicality
Practicality
Faktor utama yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah The main factor that is assessed in performance is the
prestasi hasil kerja berdasarkan kompetensi pekerja. Intisari achievement of work results based on worker's competency.
kompetensi yang digunakan untuk penilaian kinerja meliputi Core competencies used in performance assessment
pengetahuan tentang pekerjaan, kejujuran dan integritas, include the knowledge with respect to the duties, honesty
motivasi dan kemauan berprestasi, kemampuan and integrity, motivation and the will to accomplish,
berkomunikasi, tanggung jawab dan ketelitian, kemampuan communication skill, responsibility and accuracy,
kerjasama, serta kemampuan memimpin. cooperation skill, and leadership skill.
Secara rutin, Perusahaan melakukan riviu atas penilaian On a regular basis, the Company reviews the performance
kinerja dan pengembangan karir setiap pekerja. Pada periode and career development of each worker. In the reporting
pelaporan, seluruh pekerja telah mendapat penilaian dan period, the performance of all workers have been assessed
evaluasi kinerja [G4-LA11, SE17]. Reviu ini bertujuan untuk and evaluated [G4-LA11, SE17]. The review aims to provide
memberikan insentif bagi para pekerja agar berkinerja incentive to all employees to show superior performance
unggul dan mendukung pencapaian kinerja Perusahaan and support the achievement of Company performance
secara berkelanjutan. Sistem penilaian kinerja ini telah sustainably. This performance assessment system is
terintegrasi dengan sistem reward and punishment, integrated with a reward and punishment system, career
pengembangan karir dan remunerasi. development and remuneration.
Sumber Daya Manusia
Human Resources 97
Sementara itu, untuk meningkatkan kedisiplinan dalam Meanwhile, to increase the discipline in carrying out
melaksanakan organisasi yang terintegrasi, Perusahaan integrated organization, the Company imposes
memberikan sanksi/hukuman atas terjadinya pelanggaran. sanction/punishment to violations. The sanction/
Penentuan jenis sanksi/hukuman didasarkan pada jenis punishment is decided based on the type of commited
pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan violation, generated impact, and the motive behind the
motif perbuatan. Jenis-jenis sanksi/hukuman yang dapat violation. The sanctions/punishments are distinguished
diberikan meliputi sanksi ringan, sedang, dan berat. Sanksi into mild, medium, and severe sanctions. Mild sanction
ringan meliputi peringatan lisan dan tertulis. Sanksi sedang includes verbal and written warnings. Medium warning
meliputi peringatan keras tertulis, penurunan konduite 1 covers stern written warning, 1-level demotion or delay in
(satu) tingkat di bawah predikat sebelumnya atau rank or position promotion. Severe sanction includes
penundaan kenaikan pangkat dan/atau jabatan. Selanjutnya, maximum 2-level rank and/or position demotion,
sanksi berat berupa penurunan pangkat dan/atau jabatan dishonorable discharge, and maximum 3-level rank and/or
maksimum dua tingkat, pemberhentian dengan tidak hormat position demotion and termination of employment.
dan penurunan pangkat dan/atau jabatan maksimum tiga
tingkat dan diberhentikan.
Perusahaan menerapkan kebijakan yang fair dalam The Company applies fair policy in employee career
pengembangan karir pekerja berdasarkan riviu penilaian development based on performance review of each worker
kinerja setiap pekerja secara periodik. Perusahaan periodically. The Company is committed to providing equal
berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama opportunity for male and female employees in their career
untuk pekerja pria dan wanita dalam pengembangan development. PEPC employee career development is
karirnya. Pengembangan karir pekerja PEPC dituangkan established in the career path, in which the condition and
dalam bentuk proyeksi jabatan (career path), dimana kondisi opportunity for career development of each employee are
dan kesempatan pengembangan karir setiap pekerja adjusted to the competence and Company needs. The
disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan Company also carries out organizational development
Perusahaan. Perusahaan juga melakukan pengembangan through various promotions and/or individual transfer. The
organisasi melalui berbagai promosi dan/atau mutasi efforts are the implementation of Company commitment
personal. Hal ini merupakan implementasi komitmen to improving employees' welfare and providing equal
Perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan seluruh opportunity for the employees to increase their
pekerja serta memberikan kesempatan yang sama bagi skills/expertise, competency, and integrity. [G4-LA11, SE17]
setiap pekerja untuk meningkatkan kecakapan/keahlian,
kompentensi dan integritas. [G4-LA11, SE17]
98 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Terdapat beberapa perbedaan dalam struktur remunerasi There are several differences in the remuneration structure
yang diberikan oleh Perusahaan kepada pekerja menurut provided by the Company according to workers' employment
status kepegawaiannya. Jenis remunerasi yang diberikan status. The remuneration provided exlusively to permanent
kepada pekerja tetap tetapi tidak diberikan kepada pekerja employees include Professional Allowance, Housing
tidak tetap meliputi Tunjangan Profesi, Housing Ownership Ownership Assistance Program (HOAP), Car Ownership
Assistance Program (HOAP), Car Ownership Assistance Assistance Program (COAP), Emergency Loan, and Defined
Program (COAP), Emergency loan serta Program Pensiun Benefit Pension Plan and Defined Contribution Pension
Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti Plan. [G4-LA2]
(PPIP). [G4-LA2]
Sumber Daya Manusia
Human Resources 99
Tabel 9.7 Jenis Remunerasi Pekerja Tetap dan Pekerja Tidak Tetap
Table 9.7 Types of Remuneration for Permanent and Non-Permanent Employees
Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Domestic and Foreign Business Trip
Negeri
Perusahaan juga memberikan cuti hamil atau melahirkan The Company also provides maternity leaves for female
bagi pekerja wanita untuk dapat mengambil istirahat employees prior to and after childbirth for a maximum of
sebelum dan setelah melahirkan selama maksimum 3 three months. A male employee may also apply for a 3-day
bulan. Selain itu, pekerja pria juga dapat mengajukan ijin leave when his wife gives birth. The facility has been formally
meninggalkan pekerjaan selama 3 hari jika istrinya established in PT Pertamina EP Cepu Corporate Regulation
melahirkan. Fasilitas tersebut telah diatur secara formal of 2012-2014. During the reporting period, 3 female
dalam Peraturan Perusahaan PT Pertamina EP Cepu Periode employees have used their entitled maternity leave , while
2012 - 2014. Selama periode pelaporan, terdapat 3 orang 12 male workers also applied for the facility. These
p e ke r j a w a n i ta y a ng m en gg un a k a n h a k c ut i employees returned to the Company when the leave period
hamil/melahirkan dan 12 orang pekerja pria yang ended (re-employment ratio and retention 100%). [G4-LA3]
menggunakan hak cuti ijin meninggalkan pekerjaan, seluruh
pekerja tersebut (termasuk pekerja yang menggunakan hak
cuti pada periode sebelumnya) bekerja kembali pada
Perusahaan setelah masa cuti berakhir (rasio bekerja
kembali dan retensi 100%). [G4-LA3]
100 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Tidak ada pekerjaan yang lebih penting atau mendesak selain daripada
keselamatan anda, rekan kerja, pekerja lain atau orang lain
"No job is more important nor more urgent than your safety, the safety of your colleagues,
of co-workers, and of others"
- Amril Thaib Mandailing, Direktur Utama PEPC PEPC President Director -
PEPC menyadari bahwa pengelolaan Kesehatan, PEPC realizes the essential role of Health, Safety, Security,
Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan Kerja (Health, and Environment (HSSE) management in reaching optimal
Safety, Security and Environment/HSSE) merupakan aspek performance and productivity, considering the Company's
yang sangat penting dalam mencapai produktivitas kinerja relatively high-risk business character. Therefore the
yang optimal, mengingat karakteristik bisnis Perusahaan Company is committed to constantly mitigate negative
yang memiliki risiko kecelakaan kerja cukup tinggi. Oleh impact potentials of the occupational health, safety, and
karena itu, Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk security aspects with consistent, sustainable, well-
meminimalisir potensi dampak negatif dari aspek-aspek implemented HSSE culture based on international
Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan Kerja standards. Such culture of HSSE awareness is disseminated
melalui penerapan budaya HSSE yang baik berdasarkan to and implemented by all PEPC personnel, from the
standar internasional secara konsisten dan President Director to Executives in the field including work
berkesinambungan. Budaya peduli HSSE tersebut telah partners and vendors. To support HSSE awareness in its
disosialisasikan dan diimplementasikan kepada seluruh corporate culture, the Company has devised the following:
Insan PEPC pada semua tingkatan jabatan dimulai dari [G4-DMA-LA, HS1, HS2]
Direktur Utama hingga Pelaksana di lapangan termasuk
mitra kerja dan rekanan. Untuk mendukung penerapan
budaya peduli HSSE, Perusahaan telah membuat berbagai
program sebagai berikut: [ G 4 - D M A - L A , H S 1 , H S 2 ]
1. Membuat Kebijakan HSSE sebagai bentuk komitmen 1. An HSSE Policy as a form of commitment in health,
keselamatan, kesehatan dan keamanan lingkungan safety, security, and environment towards workers and
bagi pekerja dan para pemangku lainnya; other stakeholders.
2. Membuat Buku Sistem Manajemen HSSE dan 72 2. A HSSE Management System Book and 72 Operational
Panduan Kerja Operasi untuk dijadikan acuan dalam Working Guidelines as References for daily operations.
pelaksanaan proses operasi rutin;
3. Menyusun Tata Kerja Organisasi (TKO) terkait aspek 3. Organizational Working Procedures for HSSE Aspects.
HSSE;
4. Membuat dokumen perencanaan Safety In Design 4. A Safety in Design document as the basis in preparing
sebagai dasar untuk menyusun Dokumen HSSE Plan HSSE Plan for PEPC projects.
proyek PEPC;
5. Membuat buku saku HSSE yang dapat pahami oleh 5. An HSSE pocketbook which is easily understood by
pekerja dan dapat diterapkan dalam melakukan workers and applicable for daily operations.
pekerjaan operasional sehari-hari;
6. Membuat standar keselamatan, kesehatan kerja dan 6. Occupational health, safety, security, and environment
lindungan lingkungan untuk tempat kerja, serta inspeksi standards, in addition to equipment, infrastructure, and
peralatan, sarana dan fasilitas (sesuai dengan facilities inspections (in accordance with
Peraturan/Standard /STK); Regulations/Standard/System of Working Procedures
(STK)).
7. Membuat sistem Contractor Safety Management System 7. Contractor Safety Management System (CSMS) in
(CSMS) dalam proses pengadaan, untuk memastikan procurement process to ensure Vendors' compliance to
kepatuhan mitra kerja terhadap Aspek HSSE PEPC. PEPC HSSE Aspects.
102 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Aspek-aspek HSSE yang menjadi perhatian Perusahaan The HSSE Aspects that are the Company's concerns include
meliputi pendidikan dan pelatihan keamanan, kesehatan occupational health, safety, and security education and
dan keselamatan kerja, prosedur perlindungan pada training, protective procedures for high-risk jobs,
pekerjaan yang berisiko tinggi, implementasi dan occupational health implementation and supervision,
pengawasan kesehatan kerja, ketersediaan perlengkapan availability of occupational security and safety equipment,
alat keamanan dan keselamatan kerja, serta kewajiban and the obligation to report the HSSE performance. These
untuk melaporkan kinerja HSSE. Keseluruhan aspek tersebut entire aspects have been formally set in Company
telah diatur secara formal dalam Peraturan Perusahaan Regulation of 2012-2014 Chapter VII concerning Worker
Periode 2012-2014 Bab VII tentang Perlindungan Pekerja, Protection to be implemented in a sustainable manner. In
sehingga dapat diimplementasikan secara the reporting period, the Company has not been devised a
berkesinambungan. Pada periode pelaporan, Perusahaan formal agreement on HSSE with the Labor Union. However,
belum memiliki perjanjian formal tentang HSSE dengan the Company has used the provisions concerning HSSE in
Serikat Pekerja namun Perusahaan menggunakan ketentuan the Collective Labor Agreement between PT Pertamina
tentang HSSE dalam Perjanjian Kerja Bersama PT Pertamina (Persero) and its labor union. [G4-LA8, SE16, HS1]
(persero) dengan serikat pekerjanya. [G4-LA8, SE16, HS1]
Gambar 10.1 Sistem Manajemen HSSE PEPC Figure 10.1 PEPC HSSE Management System
PLAN
ADJUST 2. Kebijakan dan Sasaran Strategis
Policy and Strategic Objectives
8. Tinjauan
3. Organisasi, Tanggung Jawab,
Manajemen
Sumber Daya, Standar dan
Management
Dokumentasi Organization,
Review
Responsibilities, Resources,
Standards and Documentation
1
KEPEMIMPINAN
DAN KOMITMEN DO
LEADERSHIP AND
COMMITMENT 4. Proses Manajemen Bahaya dan Risiko
ASSESS Hazards and Risk Management Process
5. Pengendalian Operasional dan
7. Audit HSSE
Pemeliharaan
HSSE Audit
Operational Control and Maintenance
6. Monitoring Pelaksanaan dan Pelaporan
Implementation Monitoring and
Reporting
Manajemen pengelolaan HSSE Perusahaan berpedoman The Company's HSSE is managed , using as reference the
pada Sistem Manajemen HSSE (SM HSSE) untuk kegiatan HSSE Management System for internationally standardized
hulu perminyakan dan gas berstandar internasional yang oil and gas upstream operations in addition to 72 Operational
disertai dengan 72 Panduan Kerja Operasional (PKO) Working Guidelines. These are used as the basis for HSSE
sebagai landasan pengendalian risiko HSSE yang risk controlling which is integrated with operational activities
terintegrasi dengan kegiatan operasional Perusahaan. of the Company through working hours scheduling, safe
Pengendalian risiko HSSE dilakukan dengan melakukan working procedures, occupational environment supervision,
pengaturan jam kerja, penetapan prosedur kerja yang aman, the use of personal protective equipment, and health
pemantauan lingkungan kerja, pemakaian alat pelindung promotion. Under such system, PEPC has established HSSE
diri serta promosi kesehatan. Berdasarkan sistem tersebut, Excellence 2013-2020 Roadmap as HSSE's main targets,
Perusahaan telah menyusun Road Map HSSE Excellence strategies, and work programs. The Roadmap has been
2013-2020 yang memuat sasaran utama, strategi dan disseminated to all units within the corporate environment,
program-program kerja HSSE. Road Map tersebut telah not to mention to work partners (Contractor Safety
disosialisasikan kepada seluruh unit di lingkungan Management System/CSMS). [G4-DMA-LA]
Perusahaan termasuk mitra kerja dan rekanan (Contractor
Safety Management System atau CSMS). [G4-DMA-LA]
Keamanan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
Occupational Health, Safety, and Security 103
Pembuatan SM HSSE dan Pembinaan dan Training HSSE Pembinaan dan Training Pembinaan dan Training
Manual HSSE, STK HSSE (internal & eksternal, incl. Auditor HSSE (internal & eksternal) HSSE (internal & eksternal)
Pembuatan, Sosialisasi OSHAS dan ISO) Emergency Respon Drill (Fire, Energi Efisiensi & Emission
dan Implementasi CSMS, Pembuatan dan Implementasi SMP Oil Spill, dan lain-lain) Reduction
PEKA, Surat Izin Kerja Enterprise Resource Planning (ERP) Implementasi HSSE Emergency Respon Drill
Aman (SIKA) dan perlengkapan dan pelatihan Passport (Fire, Oil Spill, dan lain-lain)
Pembinaan dan Training Aspek HSE masuk dalam penilaian Contractor Safety Workshop Contractor Safety
HSSE KPI & Rewards Workshop & Rewards
AMDAL Proyek JTB Management Walk Through, Safety Aspek HSE masuk dalam Aspek HSE masuk dalam
Moment, Rewards penilaian KPI penilaian KPI
Establishment of HSSE Pembuatan video sosialisasi dan Management Walk Through, Management Walk Through,
Management System and video awareness Safety Moment, Rewards Safety Moment, Rewards
HSSE Manual, HSSE Pembuatan Modul Pelatihan Audit dan Evaluasi SM Audit dan Evaluasi SM
System of Working internal HSSE serta Review HSSE serta Review
Procedures Implementasi dan evaluasi OH Management Management
Preparation, socialization, (Occupational Health) dan IH
and implementation of (Industrial Hygiene) HSSE Coaching and HSSE Coaching and
CSMS, PEKA, and Safe Audit dan Evaluasi SM HSSE serta Training (internal and Training (internal and
Work Permit (SIKA) Review Management external) external)
HSSE Coaching and HSSE Coaching and Training Emergency Response Drill Energy Efficiency and
Training (internal and external, incl. OSHAS (Fire, Oil Spill, etc.) Emission Reduction
JTB Project Environmental and ISO Auditors) HSSE Passport Emergency Response Drill
Impact Analysis Preparation and Implementation of Implementation (Fire, Oil Spill, etc.)
SMP Contractor Safety Contractor Safety
Enterprise Resource Planning (ERP) Workshop and Rewards Workshop and Rewards
and equipment and training HSE Aspect included as KPI HSE Aspect included as
HSE Aspect included as KPI assessment KPI assessment
assessment Management Walkthrough, Management
Management Walkthrough, Safety Safety Moment, Rewards Walkthrough, Safety
Moment, Rewards HSSE Management System Moment, Rewards
Production of socialization and Audit and Evaluation and HSSE Management
awareness videos Management Review System Audit and
Preparation of internal Training Evaluation and
Module Management Review
Implementation and evaluation of
OH (Occupational Health) dan IH
(Industrial Hygiene)
HSSE Management System Audit
and Evaluation and Management
Review
104 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
PROPER HIJAU UNTUK ADK PROPER HIJAU UNTUK PROPER EMAS UNTUK PROPER EMAS UNTUK
& KK, ISRS 7 LEVEL 4, ADK & KK, GOLD UNTUK ADK & KK, PROPER BIRU ADK & KK, PROPER BIRU
RE-SERTIFIKASI OSHAS 18001 SECURITY, ISRS 7 LEVEL 5 UNTUK JTB, ISRS 7 LEVEL 6 UNTUK JTB, ISRS 7 LEVEL 7
PROPER GREEN for ADK and KK, ISRS PROPER GREEN for ADK and KK, PROPER GOLD for ADK and KK, PROPER GOLD for ADK and KK,
7 Level 4, OSHAS 18001 Recertification GOLD for Security, ISRS 7 Level 5 PROPER BLUE for JTB, ISRS 7 PROPER BLUE for JTB, ISRS 7
Level 6 Level 7
Pembinaan dan Training Pembinaan dan Training Pembinaan dan Training Pembinaan dan Training
HSSE (internal & eksternal) HSSE (internal & eksternal) HSSE (internal & eksternal) HSSE (internal & eksternal)
Energi Efisiensi & Emission Energi Efisiensi & Emission Energi Efisiensi & Emission Energi Efisiensi & Emission
Reduction Reduction Reduction Reduction
Emergency Respon Drill Emergency Respon Drill (Fire, Emergency Respon Drill (Fire, Emergency Respon Drill (Fire,
(Fire, Oil Spill, dan lain-lain) Oil Spill, dan lain-lain) Oil Spill, dan lain-lain) Oil Spill, dan lain-lain)
Implementasi HSSE Implementasi HSSE Passport Implementasi HSSE Passport Implementasi HSSE Passport
Passport Contractor Safety Workshop & Contractor Safety Workshop & Contractor Safety Workshop &
Contractor Safety Workshop Rewards Rewards Rewards
& Rewards Aspek HSE masuk dalam Aspek HSE masuk dalam Aspek HSE masuk dalam
Aspek HSE masuk dalam penilaian KPI penilaian KPI penilaian KPI
penilaian KPI Management Walk Through, Management Walk Through, Management Walk Through,
Management Walk Through, Safety Moment, Rewards Safety Moment, Rewards Safety Moment, Rewards
Safety Moment, Rewards Audit dan Evaluasi SM HSSE Audit dan Evaluasi SM HSSE Audit dan Evaluasi SM HSSE
Audit dan Evaluasi SM serta Review Management serta Review Management serta Review Management
HSSE serta Review
Management HSSE Coaching and Training HSSE Coaching and Training HSSE Coaching and Training
(internal and external) (internal and external) (internal and external)
HSSE Coaching and Energy Efficiency and Energy Efficiency and Energy Efficiency and
Training (internal and Emission Reduction Emission Reduction Emission Reduction
external) Emergency Response Drill Emergency Response Drill Emergency Response Drill
Energy Efficiency and (Fire, Oil Spill, etc.) (Fire, Oil Spill, etc.) (Fire, Oil Spill, etc.)
Emission Reduction HSSE Passport HSSE Passport HSSE Passport
Emergency Response Drill Implementation Implementation Implementation
(Fire, Oil Spill, etc.) Contractor Safety Workshop Contractor Safety Workshop Contractor Safety Workshop
HSSE Passport and Rewards and Rewards and Rewards
Implementation HSE Aspect included as KPI HSE Aspect included as KPI HSE Aspect included as KPI
Contractor Safety assessment assessment assessment
Workshop and Rewards Management Walkthrough, Management Walkthrough, Management Walkthrough,
HSE Aspect included as Safety Moment, Rewards Safety Moment, Rewards Safety Moment, Rewards
KPI assessment HSSE Management System HSSE Management System HSSE Management System
Management Audit and Evaluation and Audit and Evaluation and Audit and Evaluation and
Walkthrough, Safety Management Review Management Review Management Review
Moment, Rewards
HSSE Management
System Audit and
Evaluation and
Management Review
Keamanan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
Occupational Health, Safety, and Security 105
Gambar 10.2 Struktur Organisasi HSSE PEPC Figure 10.2 PEPC HSSE Organizational Structure
President Director
HSSE Manager
Safety Area
Specialist Supervisor
OHIH Supervisor
Specialist Analyst
Berdasarkan struktur tata kelola, pengelolaan HSSE In the organizational structure, the Company HSSE unit is
Perusahaan dikoordinasikan oleh Manajer HSSE yang led by a HSSE Manager who directly reports to the President
bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama serta Director and has communication line with the Safety and
memiliki jalur koordinasi dengan Asisten Manager Safety Health Assistant Manager, the Environment Specialist, the
& Health, Asisten Manager Environment Specialist, Asisten Security Assistant Manager, and the Operations Integrity
Manager Security dan Operations Integrity Management Management System (OIMS) Specialist.
System (OIMS) Specialist.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Advisory Committee of Safety and Health at
Kerja (P2K3) Work (P2K3)
Demi meningkatkan kinerja HSSE, Perusahaan telah To improve its HSSE performance, the Company has
membentuk Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan established an Advisory Committee of Safety and Health
Kerja (P2K3) untuk mendorong terwujudnya budaya at Work (P2K3) to foster occupational health and safety
kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan Perusahaan culture within the corporate environment pursuant to the
sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Decree of the Head of Department of Manpower and
Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta Nomor 1125/2013 Transmigration of the Jakarta Special Region Number
tentang Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan dan 1125/2013 concerning the Ratification of Advisory
Kesehatan Kerja (P2K3) di Lingkungan PT Pertamina EP Committee of Safety and Health at Work (ACSHW) for
Cepu tanggal 25 Februari 2013. PT Pertamina EP Cepu on February 25, 2013.
106 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
P2K3 menangani seluruh pelaksanakan kebijakan dan The committee handles overall implementation of
prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan occupational safety and health policy and procedures within
Perusahaan. P2K3 ini beranggotakan manajemen dan the Company. Composed of managerial personnel and
pekerja, dengan struktur formal kepengurusan sebanyak workers, the ACSHW is represented formally by 15 workers
15 pekerja (7% dari total seluruh pekerja Perusahaan) yang (7% of total Company's employees), i.e. one chairperson,
terdiri dari 1 ketua, 1 wakil ketua, 1 sekretaris, 1 wakil one vice-chairperson, one secretary, one vice-secretary, and
sekretaris, dan 11 anggota. Keanggotaan komite HSSE eleven members. The HSSE committee is formed of several
berasal dari beberapa fungsi yang mencerminkan functions which reflects the representatives of functional
perwakilan manajemen fungsi. [G4-LA5, HS1] management. [G4-LA5, HS1]
Gambar 10.3 Struktur Organisasi P2K3 Figure 10.3 P2K3 Organizational Structure
KEAMANAN KERJA
OCCUPATIONAL SECURITY
Seluruh pekerja memiliki tanggung jawab untuk menjaga All employees are responsible for maintaining the security
keamanan pada semua aspek di tempat kerja mereka of all aspects of their workplace and for ensuring that the
dan memastikan bahwa asset Perusahaan, sumber daya, Company's assets, resources, and information entrusted
serta informasi yang dipercayakan kepadanya dilindungi are protected from unauthorized parties trying to utilize or
dari pihak yang tidak memiliki kewenangan untuk enter into such facilities. Therefore it is important for
menggunakan atau memasukinya. Oleh karena itu penting employees to be familiar with and to wholly comply with
bagi pekerja untuk menyadari dan sepenuhnya mematuhi the Company's Security Policy.
Kebijakan Keamanan Perusahaan.
Perusahaan telah mengimplementasikan standar The Company has implemented the best security standard
pengamanan terbaik dan memiliki kerjasama langsung as well as forming close cooperation with National Security
dengan penyelenggara keamanan negara. Pedoman forces. The Guidelines on the Shared Responsibility on
Tanggung Jawab Pengamanan Bersama diciptakan, Security are created, disseminated, and tested in the interest
disosialisasikan dan diuji demi kepentingan pengelolaan of the Company's business management, surrounding work
bisnis Perusahaan, lingkungan wilayah kerja, masyarakat, areas, the community, regions, and the Country.
daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keamanan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
Occupational Health, Safety, and Security 107
Sebelum memulai pekerjaan, Perusahaan selalu Prior to initiating works, the Company inspects the location
menginspeksi lokasi dan menentukan risiko adanya in order to identify any potential harm. Any identified harm
ancaman terhadap keamanan kerja. Jika ada, Perusahaan will be later addressed through preventive measures prior
akan mengatasi ancaman yang teridentifikasi sebelum to initiating operation activities.
memulai pekerjaan serta mengambil langkah-langkah untuk
mencegah ancaman tersebut.
Perusahaan juga menyelenggarakan beberapa pelatihan The Company also holds various knowledge-improvement
untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan para trainings for security personnel, such as:
satuan personal keamanan (sekuriti), diantaranya:
1. Gada Utama 1. Gada Utama
2. Incident Investigations 2. Incident Investigations
3. Lead Auditor SMP 3. Lead Auditor SMP
4. Fire & Rescue Type A 4. Fire & Rescue Type A
5. Fire & Rescue Batch II 5. Fire & Rescue Batch II
6. Security Design Program 6. Security Design Program
108 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
KESEHATAN KERJA
OCCUPATIONAL HEALTH
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi As a Company engaged in in oil and natural gas exploration
dan produksi minyak dan gas bumi, banyak jenis pekerjaan and production, many of its operations expose workers to
dalam bisnis PEPC yang memiliki risiko tinggi terhadap high health risks, due to factors such as weather, equipment,
kesehatan para pekerja akibat faktor cuaca, peralatan, radiation, hydrocarbon, and dusts in the field. As a result,
radiasi, gas hidrokarbon serta debu di lingkungan kerja. to optimize health protection to workers and their family,
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mewujudkan tingkat the Company carries out a healthcare insurance program
kesehatan yang optimal bagi pekerja dan keluarganya, by registering its employees in the Social Security Organizing
Perusahaan menyelenggarakan program jaminan Body (BPJS) program. The Company also provides regular
pemeliharaan kesehatan dengan mengikutsertakan medical examination for workers and their spouse to check
pekerjanya dalam program jaminan kesehatan Badan up on their health. Such examination is an effort of early
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. detection and prevention of risks of fatigue, stress, and
Perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara occupational endemic diseases, to maintain optimized
berkala kepada setiap pekerja dan istri/suami pekerja performance of the employees. The Company also provides
sehingga kondisi kesehatannya selalu terpantau dengan fitness facilities which aims at increasing the spirit and
baik. Pemeriksanaan tersebut merupakan upaya deteksi productivity of workers within a dynamic work environment.
dini dan pencegahan terhadap risiko kelelahan, stres, dan [G4-14, G4-LA7, HS2]. To express awareness of the employees'
penyakit endemik akibat pekerjaan, sehingga kinerja para health, the occupational health improvement program is
pegawai dapat terus optimal. Selain itu, Perusahaan juga aimed to not only employees, but also to their family as
memberikan fasilitas kebugaran yang bertujuan untuk well as work partners.
meningkatkan semangat dan produktivitas para pekerja
dalam lingkungan kerja yang dinamis [G4-14, G4-LA7, HS2].
Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap kesehatan
pekerja, program peningkatkan kualitas kesehatan kerja
tidak hanya dilakukan untuk para pekerja, tetapi juga meliputi
keluarga pekerja dan mitra kerja.
Basic Food Safety & Hygiene Sanitation Training (BFS & HST)
Perusahaan telah melakukan pelatihan The Company has provided Basic Food
tentang dasar-dasar kesehatan, Safety and Hygiene Sanitation Training
keselamatan makanan dan hygiene (BFS and HST) to food and beverage
sanitasi bagi para penyaji makanan servers (officeboys/girls) on October
dan minuman (office boy dan office 18 and 24, 2014. The trainings were
girl) pada tanggal 18 Oktober dan 24 attended by almost all food and
Oktober 2014. Pelatihan ini diikuti oleh beverage servers in the Company, both
hampir semua penyedia makanan from Jakarta and Bojonegoro offices.
Perusahaan, baik yang bertugas di The trainings aim at improving
kantor Jakarta maupun Bojonegoro. knowledge, understanding, attitude,
Pelatihan ini bertujuan untuk and behavior of these food and
meningkatkan pengetahuan, beverage servers, in addition to avoid
pemahaman, sikap dan prilaku penyaji the spreading of foodborne and
makanan dan minuman tentang waterborne diseases among PEPC
pentingnya menjaga kebersihan employees.
kantor, meningkatkan mutu layanan
penyajian makan dan minuman serta
menghindari terjadinya penularan
penyakit melalui makanan dan
minuman bagi para pekerja PEPC.
KESELAMATAN KERJA
OCCUPATIONAL SAFETY
Karakteristik bisnis perusahaan yang mengelola sumber The Company's business characteristic, which manages
daya alam memiliki risiko yang tinggi terhadap keselamatan natural resources, brings high risks to the safety of its
para pekerjanya. Oleh karena itu, keselamatan pekerja workers. Therefore the safety of workers becomes the main
adalah prioritas utama bagi Perusahaan dalam menjalankan priority for the Company in running its business activities.
aktivitas bisnisnya. Komitmen tersebut diwujudkan dengan The commitment is realized by the provision of occupational
menyediakan semua perlengkapan keselamatan kerja safety equipment such as coverall, shoes, helmet, gloves,
seperti coverall, sepatu, helm, sarung tangan, kacamata, goggles, and other items in accordance with occupational
dan perlengkapan lainnya sesuai dengan standar safety standard in oil and gas upstream industry. The
keselamatan kerja di bidang bisnis hulu minyak dan gas. Company also makes continuous adjustment and
Perusahaan juga melakukan penyesuaian dan perbaikan improvement with the adoption of the latest technology in
perlengkapan keselamatan kerja secara terus menerus occupational safety. Such commitment is also reflected
dengan mengadopsi teknologi keselamatan kerja yang through the PEPC Organizational Working Guidelines
mutakhir. Selain itu, komitmen ini juga dicerminkan melalui Number A-001/PKO.2-02/CP3010/2013-S0 concerning the
Panduan Kerja Organisasi (PKO) PEPC Nomor A- Stop the Job Policy which grants the right to any person
001/PKO.2-02/CP3010/2013-S0 tentang Kebijakan Untuk to stop a job when a violation against Company's safety
Menghentikan Pekerjaan, yang memberikan hak kepada standard procedure is believed to occur.
siapapun untuk menghentikan pekerjaan apabila diyakini
terdapat pelanggaran terhadap standar prosedur
keselamatan Perusahaan.
Sistem dan proses kerja utama Perusahaan juga dirancang The Company's main system and work process is also
dan dikelola untuk menjamin keselamatan pekerja atas designed and managed to anticipate workers' safety on the
kemungkinan bencana dan keadaan darurat dengan possibility of disasters and emergencies by referring to
mengacu pada Tata Kerja Organisasi (TKO) PEPC Nomor PEPC Or ganizationa l W or king P rocedur es N o.
001/PEPC/2011-S0 tentang Pedoman Kesiagaan dan 001/PEPC/2011-S0 concerning the Guidelines for
Penanggulangan Keadaan Darurat dan TKO PEPC Nomor Emergency Preparedness and Response and PEPC
005/PEPC/2010-S0 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Organizational Working Procedures No. 005/PEPC/2010-
Sistem ini dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya S0 concerning Goods/Services Procurement. The system
bencana dan keadaan darurat (emergency), baik pada anticipates the occurrence of disaster and emergency at
tahap pencegahan, pengelolaan, kelangsungan operasi prevention, management, operational continuity, and
dan pemulihan. [OG13, HS5] recovery stages. [OG13, HS5]
Gambar 10.4 Proses Keselamatan Kerja Figure 10.4 Occupational Safety Process
TAHAP
PENCEGAHAN
PREVENTION
SAFETY
STAGE
PROCESS TAHAP
PENGELOLAAN
MANAGEMENT
STAGE
TAHAP
TAHAP KELANGSUNGAN
PEMULIHAN OPERASI
RECOVERY OPERATIONAL
STAGE CONTINUITY
STAGE
Keamanan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
Occupational Health, Safety, and Security 111
Pelatihan Training
Tabel 10.1 Pelatihan Keselamatan Kerja Table 10.1 Safety Training
Jumlah Jumlah
Nama Program Tujuan Pelatihan Peserta Hari
No
Name of Program Training Purposes Number of Number
Participants of Days
2 Pelatihan Fire Fire and Rescue Meningkatkan kemampuan To improve skills in overcoming 2 8
& Rescue Drill dalam menanggulangi bahaya fire hazard, performing self-
kebakaran dan melakukan rescue, and rescuing victims.
penyelamatan baik untuk diri
sendiri maupun pada korban.
Jumlah Jumlah
Nama Program Tujuan Pelatihan Peserta Hari
No Number of Number
Name of Program Training Purposes
Participants of Days
6 Pengendalian Vector
Vektor Serta controlling and
Pemeriksaan water
Air examination
Perusahaan berkomitmen untuk melakukan pemantauan The Company is committed to consistently monitor the
kualitas lingkungan kerja secara konsisten. Program standar quality of the workplace. The Hygiene Industry standard
Hygiene Industry telah dilaksanakan secara berkala dan program is regularly implemented in a sustainable manner
berkelanjutan sehingga jaminan persyaratan lingkungan to ensure compliance with the healthy working environment
kerja yang sehat dapat terpenuhi. Program tersebut provisions through monitoring, correction and
dilakukan terutama melalui pemantauan, koreksi dan recommendation on noise factors, lighting intensity, room
rekomendasi terhadap faktor kebisingan, intensitas temperatures, odor, pests, air quality, housekeeping, etc.
pencahayaan, temperatur ruangan, aroma, hama, kualitas Joint inter-functional inspections conducted on a regular
udara dan penataan tempat kerja (house keeping). Lebih basis reflects shared responsibility and awareness to
lanjut, Perusahaan memandang program inspeksi antar maintain a comfortable working envir onment.
fungsi secara bersama-sama secara rutin adalah cermin [G4-DMA-LA, HS1, HS2]
tanggung jawab dan kepedulian bersama menjaga
lingkungan kerja yang nyaman. [G4-DMA-LA, HS1, HS2]
Perusahaan senantiasa mendukung dan mendorong The Company continuously supports and encourages its
seluruh pekerja agar berpartisipasi aktif dalam employees to actively participate in paying attention to
memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan dan occupational health, safety, security, and environment
keamanan di lingkungan kerja melalui mekanisme kartu aspects which are contained in the Occupational Safety
Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA). Kartu tersebut Observation (PEKA) card. The card is placed at available
diletakan di kotak yang tersedia di setiap ruangan kerja boxes at each work room to be later monitored and followed-
yang selanjutnya dimonitor dan ditindaklanjuti secara up by the HSSE Committee of the Company. Each and
berkala oleh Komite HSSE Perusahaan. Setiap saran dari every input gained from the card is important for sustainable
kartu tersebut akan berperan dalam peninjauan dan monitoring and enhancement which eventually improves
perbaikan yang berkelanjutan yang dapat meningkatkan Company's HSSE performance. [G4-DMA-LA, HS1, HS2]
kinerja HSSE Perusahaan. [G4-DMA-LA, HS1, HS2]
Gambar 10.5 Kartu Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) Figure 10.5 The Occupational Safety Observation (PEKA) Card
Keamanan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
Occupational Health, Safety, and Security 115
PEPC memiliki tolak ukur keberhasilan penerapan HSSE PEPC's benchmark for success in its HSSE implementation
yang mengacu pada standar yang berlaku. Kami juga refers to the applicable standards while also including HSSE
memasukan keberhasilan pelaksanaan manajemen HSSE management performance as one of the Key Performance
sebagai indikator penilaian kinerja (KPI) Unit atau Fungsi Indicators (KPI) for the relevant Unit or Function based on
terkait berdasarkan standar internasional. Pada periode international standards. In the reporting period, PEPC
pelaporan, PEPC memiliki kinerja yang baik dalam attained good performance in the implementation of HSSE
pelaksanaan kebijakan dan prosedur HSSE sehingga policy and procedures which led it to win the Zero Accident
berhasil meraih Penghargaan Zero Accident atau Kecelakaan Award.
Nihil.
Kinerja HSSE PEPC Tahun 2014 [G4-LA6, HS3] PEPC HSSE Performance in 2014 [G4-LA6, HS3]
Tabel 10.2 Kinerja HSSE PEPC Tahun 2014 Table 10.2 PEPC HSSE Performance in 2014
Tahun 2014
No Item
2014
5 HSSE Meeting 50
Sebagai perusahaan yang mengolah sumber daya alam, As a Company processing natural resources, PEPC is always
PEPC senantiasa berkomitmen untuk mengimplementasi- committed to implementing environmentally-friendly
kan tata kelola serta perilaku organisasi yang peduli terhadap governance and organizational behavior, because nowadays
lingkungan. Sebab saat ini, sumbangsih terhadap kelestarian the contribution to the environment has become a very
lingkungan telah menjadi aspek yang sangat penting dalam important aspect in creating sustainable business. Every
menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Setiap pengambilan business decision has to be based on the values and
keputusan bisnis harus didasarkan pada nilai dan batasan boundaries with no potential of negative impacts on the
yang tidak berpotensi untuk menimbulkan dampak negatif environment.
bagi lingkungan hidup.
Sebagai entitas bisnis, Perusahaan memiliki kewajiban As a business entity, the Company has the responsibility
untuk menjaga seluruh praktik bisnisnya agar tetap sesuai to maintain all its business practices in alignment with
dengan regulasi dan standar yang berlaku di industrinya applicable regulations and standard in its industry at all
sebagai license-to-operate. Namun lebih daripada itu, times as a license-to-operate. However, more than that, the
Perusahaan sesungguhnya memiliki ruang untuk Company actually has room to carry out its function as
merealisasikan fungsinya sebagai salah satu agen dalam agent of social and environmental development. PEPC
pembangunan sosial dan lingkungan. PEPC meyakini bahwa believes that the initiative introduced by implementing
prakarsa yang dilakukan dengan melaksanakan mitigasi environmental risk mitigation in its business activities will
risiko lingkungan dalam kegiatan bisnisnya justru akan lead to competitive advantage for the Company in the future.
menghasilkan competitive advantage bagi Perusahaan di
masa depan.
Perusahaan telah melahirkan berbagai kebijakan dan The Company has issued various policies and initiatives to
program inisiatif untuk menghasilkan dampak positif di bring about positive results in the future, not only for the
masa mendatang, tidak hanya untuk keberlanjutan bisnis Company business sustainibility but also for environmental
perusahaan tapi juga untuk keberlangsungan lingkungan sustainability around the Company operation area.
hidup di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Kebijakan dan Enviroment policies and programs are a necessity to PEPC,
program inisiatif untuk lingkungan telah menjadi kebutuhan despite their voluntary status at other companies.
bagi PEPC walaupun bagi perusahaan lain masih bersifat
suka rela (voluntary).
Penggunaan air dalam kegiatan operasional Perusahaan The consumption of water in Company operations especially
terutama untuk beberapa fungsi bisnis utama meliputi for some major business functions cover water
penggunaan air untuk kepentingan kantor yang dipasok consumption for offices supplied by the building provider
oleh penyedia fasilitas gedung, konsumsi air yang digunakan of facilities, water consumption to support production
untuk menunjang proses produksi sebagai utilitas, serta process as utilities, and water consumption for production
penggunaan air untuk pengembangan infrastruktur produksi infrastructure development on site.
di lapangan.
Perusahaan melakukan pengungkapan dalam aspek The Company discloses its water consumption based on
penggunaan air berdasarkan pencatatan atas penggunaan the records of usage by Company's own assets, also uses
aset yang dimiliki sendiri, serta menggunakan estimasi dan the estimation and calculation on assets not managed or
pendekatan perhitungan pada aset yang tidak dikelola owned by the Company. [G4-DMA]
ataupun dimiliki oleh perusahaan. [G4-DMA]
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 119
Kebutuhan air Perusahaan untuk konsumsi kantor, dipasok The Company's water needs for office consumption is
oleh rekanan pengelola fasilitas gedung melalui penyaluran supplied by the building management's partners through
air oleh Perusahaan Air Minum (PAM). Lebih lanjut, water distribution by the Water Supply Company (PAM).
penggunaan air tanah juga dimungkinkan sebagai pasokan Moreover, using ground water is also possible for additional
tambahan apabila air dari PAM tidak mencukupi kebutuhan supply if water from PAM is not adequate to meet the
gedung. Inisiatif penggunaan air daur ulang untuk pasokan building's needs. The initiative to use recycled water to
air gedung kantor, akan mulai dilaksanakan pada tahun supply water in office buildings will be conducted in 2015
2015 sebagai salah satu strategi Perusahaan untuk as Company strategy to implement environmentally-friendly
melaksanakan praktik bisnis yang ramah lingkungan. business practices. With grey water recycling method, it is
Dengan metode grey water recycling, diperkirakan 80% estimated that water needswill be fulfilled from recycling
kebutuhan air akan dipenuhi dari daur ulang seluruh all water consumptions. This initiative will be the milestone
konsumsi air yang dilakukan. Inisiatif ini akan menjadi of Company's business sustainability which brings
milestone keberlanjutan bisnis Perusahaan yang significant effects for the environmental preservation around
memberikan dampak signifikan bagi kelestarian lingkungan the Company business location. [G4-EN10, E6]
di sekitar lokasi bisnis Perusahaan. [G4-EN10, E6]
Perusahaan berkomitmen agar budaya hemat air selalu "The Company commits that water saving practices are
diaplikasikan dalam seluruh kegiatan operasional. Oleh always implemented in all operational activities. Therefore
karena itu, Perusahaan selalu menghimbau kepada seluruh the Company always suggests all employees to perform
karyawan untuk melaksanakan berbagai inisiatif various water saving initiatives. An initiative done to save
penghematan. Salah satu inisiatif yang dilakukan untuk the consumption of water for domestic use among other
penghematan konsumsi air untuk keperluan domestik is the use of foam as hand washing agent that enables
adalah penggunaan foam sebagai bahan pencuci tangan users not to water their hands prior to soaping hence using
yang memungkinkan pengguna untuk tidak perlu water merely for rinsing"
membasahi tangan terlebih dahulu sehingga penggunaan
air cukup hanya untuk membilas saja.
Perusahaan memiliki lapangan operasi yang dikelola dengan The Company has operational fields managed with Cepu
KKKS Blok Cepu yang terdiri dari Lapangan Banyu Urip, Block KKKS consisted of Bayu Urip, Cendana, Jambaran-
Lapangan Cendana, Lapangan Jambaran-Tiung Biru, serta Tiung Biru Fields, in addition to several other fields currently
beberapa lapangan lain yang sedang dikembangkan dan developed and in the stage of study. In the reporting period,
berada pada tahap studi. Pada periode pelaporan, lokasi the Banyu Urip Field has been operating with MobilCepu
yang sudah beroperasi adalah Lapangan Banyu Urip dengan Ltd as oil lifting operator with a total of 40 MBOPD in the
operator MobilCepu Ltd untuk pengangkatan minyak dari Early Production Facilities (EPF) and Early Oil Expansion
dalam bumi sebesar total 40 MBOPD pada fase Early (EOE) phases recently inaugurated and used since October
Production Facilities (EPF) dan Early Oil Expansion (EOE) yang 23, 2014.
baru saja diresmikan dan digunakan sejak tanggal 23
Oktober 2014.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di EPF In conducting its operational activities in Banyu Urip Field
Lapangan Banyu Urip, Perusahaan menggunakan energi EPF, the Company uses energy from the natural gas carried
yang dihasilkan dari gas alam (associated gas) yang ikut along (associated gas) by the lifted oil. The gas is used to
terbawa dari minyak yang diangkat. Gas tersebut digunakan produce energy through a gas engine with a power of 1MW.
untuk membangkitkan energi melalui gas engine yang The initiative to use the carried gas as energy resource in
memiliki daya sekitar 1 MW. Inisiatif untuk memanfaatkan production operation is conducted to save operating cost
gas ikutan sebagai sumber energi untuk operasionalisasi and create efficiency in the production process.
proses produksi dilakukan untuk menghemat biaya
o p er a s i o na l s er ta ef i s i en s i pr o s es p r o d uk s i .
120 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Pada periode pelaporan, gas ikutan yang terbawa keluar In the reporting period, the associated gas stands at around
tercatat sekitar 4,439,734 MSCF (12,164 MSCFD). Sebagian 4,439,734 MSCF (12,164 MSCFD). Some parts of the gas
gas tersebut digunakan untuk bahan bakar peralatan are used as fuel for production equipment in EPF and EOE
produksi pada proyek EPF dan EOE dengan total pemakaian projects with a total energy use of around 419,358 MSCF
energi sekitar 419,358 MSCF (1,149 MSCFD) atau setara (1,149 MSCFD) or equal to 463 GJ. Several others are used
463 GJ. Sebagian lagi digunakan untuk pembakaran pada for flaring combustion which reach 1,027,116 MSCF (2,814
suar bakar (flaring) yang mencapai 1,027,116 MSCF (2,814 MSCFD) in EPF and 214,537 MSCF (588 MSCFD) at the
MSCFD) pada fasilitas EPF dan 214,537 MSCF (588 MSCFD) EOE facility. The remaining part of the gas-the largest
pada fasilitas EOE. Sedangkan sisanya yang merupakan portion, is re-injected into the ground with the amount of
porsi terbesar, diinjeksikan kembali ke dalam bumi sebesar 2,778,723 MSCF (7,613 MSCFD). Apart from the production
2,778,723 MSCF (7,613 MSCFD). Selain pada tahap produksi, phase, in the oil distribution process through Gayam Facility,
pada proses penyaluran minyak bumi yang melewati Gayam the Company also uses electricity and generators with
Facility, Perusahaan juga menggunakan listrik dan genset diesel fuel as energy resource. In the reporting period, the
berbahan bakar solar sebagai sumber energi. Pada periode use of electricity in Gayam and Mudi Facility and diesel fuel
pelaporan, penggunaan listrik di Gayam & Mudi Facilities in Mudi Facility is 19.617 liter and 1,193 liter for Gayam
mencapai 1.633,5GJ dan solar pada Fasilitas Mudi sebesar Facility, both are equal to 758.8 GJ.
19,617 liter dan Fasilitas Gayam sebesar 1,193 liter yang
keduanya setara 758,8 GJ.
Disamping kebutuhan di lapangan, Perusahaan juga Apart from the needs on site, the Company also uses energy
menggunakan energi untuk kegiatan administrasi bisnis di for business administration activities in the office. For this
kantor. Untuk kepentingan ini, Perusahaan menggunakan activity, the Company uses office facilities provided by the
fasilitas kantor yang disediakan oleh rekanan termasuk partner including the provision of energy. The building
untuk penyediaan energi yang diperlukan. Pihak rekanan facility provider partner uses the electricity bought from PT
penyedia fasilitas gedung menggunakan energi listrik yang Perusahaan Listrik Negara and gas energy source bought
dibeli dari PT Perusahaan Listrik Negara serta sumber from PT PGN and PT PGN GAGAS. Electricity is used for
energi gas yang dibeli dari PT PGN dan PT PGN GAGAS. daily office operations, while gas is used as energy resource
Listrik digunakan untuk operasional kantor harian, for chillers with the total Air Handling Unit capacity at 320
sedangkan gas dijadikan sumber energi untuk fasilitas Ton Refrigerant per month. PEPC gas consumption is
pendingin ruangan (chiller) dengan total kapasitas Air 243,238.53 m3 or equal to 9,488.7 GJ with the calculation
Handling Unit sebesar 320 ton Refrigerant per bulan. correction factor by 3.3%. Meanwhile, the amount of
Penggunaan konsumsi gas PEPC adalah sebesar electricity consumption of the Company for office activities
243.238,53 m3 atau setara dengan 9.488,7 GJ, dengan in the reporting period is 303,847 kWh or equal to 1,093.85
faktor koreksi perhitungan 3,3%. Sedangkan jumlah GJ. [G4-EN3, E2]
konsumsi energi listrik Perusahaan untuk kegiatan di kantor
pada periode pelaporan mencapai 303.847 kWh, atau setara
dengan 1.093,85 GJ. [G4-EN3, E2]
Perusahaan senantiasa menghimbau agar seluruh The Company always urges all employees to practiceenergy
karyawan ikut melaksanakan perilaku hemat energi. saving. The Company also fully supports office builiding
Perusahaan juga mendukung penuh rekanan pengelola management partner in implementing various innovations
gedung kantor dalam menjalankan berbagai inovasi untuk to reduce energy consumption, such as using LED lamps
mengurangi konsumsi energi, seperti penggunaan lampu to save more energy, electricity inverter in the lift to control
LED yang lebih hemat energi, inverter untuk listrik di lift yang the use of electricity, escalator use time limit policy, and
dapat mengendalikan pemakaian listrik, kebijakan batas centralized air conditioner use for efficiency. The Company
waktu penggunaan escalator, serta efisiensi penggunaan also initiatesto reduce fuel consumption for official vehicles
air conditioner secara tersentral. Disamping itu, perusahaan by using vehicles with bigger capacity to accommodate
juga berinisiatif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar more employees during official trips and other business
kendaraan dinas dengan penggunaan kendaraan activities. The use of Fossil Fuel for office use in the year
berkapasitas lebih besar yang dapat mengangkut lebih 2014 reached 96,223 liter with Real Octane Number 92
banyak pegawai dalam perjalanan dinas dan kepentingan specification, equal to 3,177.8 GJ. [G4-EN6, E2]
bisnis lainnya. Penggunaan Bahan Bakar Minyak (fossil fuel)
untuk keperluan kantor selama tahun 2014 adalah 96.223
liter, setara dengan 3.177,8 GJ. [G4-EN6, E2]
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 121
Tabel 11.1 Jumlah Penggunaan Energi PEPC Table 11.1 PEPC Energy Consumption [G4-EN3, G4-EN4]
Jumlah Total
KONSUMSI LAPANGAN BANYU URIP (EPF + EOE) [+] BANYU URIP FIELD CONSUMPTION (EPF + EOE) [+]
Fuel gas (SCF) Gas Fuel (SCF)v 451.711 302.627 419.358,2 499,0 334,0 463,0
KONSUMSI PENYALURAN MINYAK (Mudi & Gayam Facilities) [+] OIL DISTRIBUTION CONSUMPTION (Mudi & Gayam Facilities ) [+]
Solar Genset (liter) Generator Diesel (liter) 42.770,0 11.896,0 20.810,0 1.558,4 433,7 758,8
KONSUMSI FASILITAS KANTOR JAKARTA [+] JAKARTA OFFICE FACILITIES CONSUMPTION [+]
Listrik (kWh) Electricity (kWh) 60.020,0 190.990,0 303.847,0 216,1 687,6 1.093,9
Gas (m3) Gas (m3) 230.961,7 239.187,2 243.238,5 9.009,8 9.330,7 9.488,7
Bahan Bakar Minyak Fossil Fuel (liter) 81.816,0 106.067,0 96.223,0 2.701,9 3.502,9 3.177,8
(liter)
PEPC mengungkapkan rasio intensitas energi yang PEPC reveal the intensity ratio of the energy consumed on
dikonsumsi dari seluruh proses produksi dan operasional the entire process of production and business operations
bisnis perusahaan. Untuk mengungkapkan rasio intensitas of the company. To reveal the intensity ratio of energy
konsumsi energi, dipilih beberapa kategori denominator consumption, selected several categories denominator
rasio yang sesuai dengan konteks proses bisnis yang terjadi ratio according to the context of business processes that
di PEPC yaitu jumlah barel minyak bumi yang diproduksi occur in PEPC is the number of barrels of oil are produced
(share PEPC 45%). Rasio intensitas konsumsi energi (PEPC share 45%). The ratio of the intensity of energy
Perusahaan pada tiap ribu barel lifting minyak adalah consumption per thousand barrels
sebesar 1,2 GJ/MBOPD. [G4-EN5] Company on oil lifting is of 1.2 GJ/MBOPD. [G4-EN5]
Peran Positif Bersama Mitra Kerja Positive Role with Business Partner
Perusahaan memahami bahwa bentuk kerja sama yang The Company fully understands that a good cooperation
baik antara satu perusahaan, mitra dan pemasoknya hanya between the Company, partners, and suppliers can only be
akan dapat terjadi bila kedua belah pihak memiliki established if all parties have the same perspective. To the
pandangan dan tujuan yang sama. Bagi Perusahaan, Company, positive contributions to the environment in the
kontribusi positif bagi lingkungan dalam lingkup bisnis business scope need to be shown by business partners
harus ditunjukkan pula oleh partner kerja dan pemasok and suppliers with an attitude and behavior that support
d enga n s ik a p da n per i la ku y an g m endu kung the environment sustainability. [G4-DMA-EN]
keberlangsungan lingkungan. [G4-DMA-EN]
122 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Dalam menjalankan bisnisnya, PEPC bekerja sama dengan In running its business, PEPC cooperates with some parties,
beberapa pihak, baik sebagai partner maupun dari pihak who act as partner or vendor. Other companies conducting
vendor. Perusahaan lain yang melakukan kegiatan bisnis direct business activities with PEPC are KKKS partners, i.e.
secara langsung kepada PEPC adalah partner dalam KKKS, Mobil Cepu Ltd, Ampolex Pte Ltd, and BKS BUMD. Vendor
yaitu Mobil Cepu Ltd, Ampolex Pte Ltd, dan BKS BUMD. that have a direct business relation is PT Geo Putra Perkasa
Vendor yang menjalin kerja sama bisnis secara langsung (previously PT Geo Link Nusantara), while Company
yaitu PT Geo Putra Perkasa (sebelumnya PT Geo Link customers include PT Pertamina (Persero) and PT Tri
Nusantara), dan pelanggan PEPC adalah PT Pertamina Wahana Universal (TWU).
(Persero) dan PT Tri Wahana Universal (TWU).
Hal ini merupakan suatu terobosan untuk menerapkan To partly carry out paperless tenders (green purchasing) is
sebagian proses tender dilakukan secara paperless (green a breakthrough, to achieve more efficient and
purchasing), sehingga pekerjaan lebih efisien dan dan ramah environmentally-friendly tasks. This method also allows
lingkungan. Dengan cara ini pula, Peserta Pengadaan akan Procurement Participants (Bidders) to receive documents
mendapatkan dokumen dalam waktu yang bersamaan at the same time despite of the difference of domicile,
walaupun domisilinya berbeda sehingga prinsip equal hence realizing the equal treatment principle in addition to
treatment dapat diterapkan dengan baik di samping suppor ting environm enta l preser va tion policy.
mendukung kebijakan perlindungan lingkungan.
Grafik 11.1 Implementasi Green Purchasing PEPC 2013-2014 Chart 11.1 PEPC Green Purchasing Implementation 2013-2014
7,714 11,218
2014
Lembar 2013
Kumulatif Cummulative
3,504
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 123
Grafik di atas menunjukkan upaya menghindari penggunaan The above chart shows SCM Function's effort to avoid
kertas dan tinta oleh Fungsi SCM yang setiap tahun increasing use of paper and ink annually while continuing
bertambah dan terus berkomitmen untuk menerapkan the commitment to implement Green Purchasing in the
Green Purchasing di masa yang akan datang sebagai salah future as one of the environmental preservation policies.
satu kebijakan perlindungan lingkungan. Selain itu, rapat Furthermore, central-regional meetings no longer needed
antara pihak pusat dan daerah yang kini tidak lagi selalu to be conducted face to face. Online meetings have proven
dilaksanakan dengan temu muka. Penggunaan online to save cost and reduce potential emission.
meeting terbukti dapat menghemat biaya serta potensi
emisi yang dapat direduksi.
PEPC juga memperhatikan penyaringan calon pemasok PEPC also pays attention to the selection of supplier
yang akan bekerja sama dengan batasan dan kriteria aspek candidates to cooperate with the Company with
lingkungan. Perusahaan memperhatikan dampak negatif environmental limitation and criteria. The Company
yang kemungkinan timbul karena hubungan kerja antara considers the negative impacts that may arise from
Perusahaan dengan pemasok. Dalam proses penilaian business relations between the Company and suppliers.
kelulusan, Perusahaan sangat menghindari apabila terjadi To determine the passing of the assessment, the Company
potensi negatif terhadap aspek lingkungan. Sehingga tries to avoid the negative effects on the environment.
seluruh pemasok merupakan perusahaan yang telah Hence, suppliers and vendors are companies that have
memenuhi penjaminan dalam perilaku pro lingkungan. complied with the pro-environment behavior assurance.
[G4-EN32, G4-EN33] [G4-EN32, G4-EN33]
Perusahaan memiliki beberapa prosedur yang wajib The Company has several procedures that need to be
dikembangkan dan dilaksanakan oleh mitra kerja selama developed and implemented by business partners when
pelaksanaan pekerjaan sebagai bentuk upaya pencegahan performing work in an effort to prevent potential negative
potensi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar operasi impacts on the environment around the work operation.
pekerjaan. Prosedur- prosedur tersebut diantaranya: These procedures are: [G4-14]
[G4-14]
1. Prosedur untuk menelusuri material yang secara 1. Procedure to trace potentially-harmful materials to the
potensial membahayakan pada lingkungan untuk environment to guarantee that all materials are
menjamin bahwa semua material peka lingkungan dan environmentally sensitive and accountable.
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Prosedur untuk menjamin bahwa semua limbah 2. Procedure to guarantee that all hazardous waste is
berbahaya dibuang sesuai dengan Undang-Undang, disposed of according to the Law, including the audit
termasuk ketentuan-ketentuan audit atas pihak ketiga provisions on third party used to dispose of the
yang digunakan untuk membuang limbah berbahaya. dangerous waste.
3. Prosedur untuk pelaporan segera ke Perusahaan tentang 3. Procedure to immediately report to the Company about
indisen yang menyangkut limbah atau emisi lingkungan incident involving critical environmental waste or
yang akut serta pelaporan berkala ke Perusahaan untuk emission as well as periodic report to the Company
data emisi dalam jangka waktu lebih lama. about emission data in the longer period.
4. Prosedur untuk mencegah pencemaran udara, air atau 4. Procedure to prevent air, water and noise pollution which
suara yang melampaui batas-batas yang diijinkan exceed the limit set by the Company.
Perusahaan.
PEPC juga memperhatikan kondisi yang memiliki risiko PEPC also pays attention to conditions that bear potential
yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat risk of causing inconvenience to community and customers.
ataupun pelanggan. Proses pengaduan yang terjadi di Complaint process in the field will be forwarded by Secondee
lapangan, akan diteruskan oleh Personil Secondee yang Personnel assigned to the operational location who also
ditempatkan di lokasi operasional yang juga memiliki fungsi acts as spokesman and informer to the head office. Through
sebagai penyambung lidah dan pemberi informasi ke kantor the Public Government Affairs and Relations function, the
pusat. Melalui fungsi yang ada di Public, Government Affairs problems and complaints will be followed through so they
& Relations, permasalahan dan pengaduan tersebut akan can be overcome according to applicable procedures.
ditindaklanjuti agar dapat diselesaikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
124 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Selama 2014, hanya terdapat satu pengaduan yang During 2014, there was only one complaint filed to PEPC
dilaporkan kepada PEPC terkait keluhan terhadap pipa yang related to dissatisfaction on pipeline operated by PT Geo
dioperasikan oleh PT Geo Putra Perkasa sebagai pihak Putra Perkasa as the party appointed to further distribute
yang ditunjuk lebih lanjut untuk menyalurkan minyak dari oil from Banyu Urip Field to Mudi Facility for delivery to FSO
Lapangan Banyu Urip sampai ke Mudi Facilities untuk Cinta Natomas. This complaint was resolved by both parties
diteruskan ke FSO Cinta Natomas. Laporan ini dapat and did not require police or judicial assistance. [G4-EN34]
diselesaikan dengan baik antara kedua belah pihak dan
tidak memerlukan bantuan kepolisian ataupun fasilitas
pengadilan. [G4-EN34]
Dengan mengukur pengeluaran untuk mitigasi dan The measuring of costs on environmental mitigation and
perlindungan lingkungan memudahkan perusahaan untuk preservation facilitates the Company to evaluate the
menilai efisiensi dari program tersebut. Penganggaran programs'efficiency. The budgeting of these various
untuk berbagai inisiatif ini menunjukkan kemampuan initiatives shows Company's capability in improving its
Perusahaan dalam meningkatkan kinerja prakarsa tersebut. performance. This disclosure also gives the opportunity to
Pengungkapan ini juga memberikan kesempatan bagi setiap stakeholders to evaluate the development of PEPC in its
stakeholder untuk menilai perkembangan PEPC dalam commitment to the environement and social contributions.
komitmen lingkungan dan kontribusi sosial yang diberikan.
Tabel 11.2 Total Penyaluran Dana Proteksi dan Manajemen Lingkungan PEPC [G4-EN31]
Table 11.2 PEPC Total Amount of Environmental Management and Protection Fund [G4-EN31]
Program Nilai 1
Programs Value 1
Biaya pengelolaan limbah, emisi, dan remediasi Waste, emission, remediation management cost
Pengelolaan emisi (teknologi, agent,dll) Emisi management (technology, agent, etc.) Rp 14.625.000
Biaya Pencegahan dan Manajemen Lingkungan Environmental Prevention and Management Cost
Pendidikan dan pelatihan lingkungan Environmental education and training Rp 2.084.062.500
Layanan eksternal manajemen lingkungan External environmental management service Rp 195.000.000
Konsultan Lingkungan Environmental Consultant Rp 633.750.000
Penelitian dan pengembangan Research and developement Rp 1.316.250.000
Biaya manajemen lingkungan lainnya Other environmental management cost Rp 195.000.000
TOTAL TOTAL Rp 4.438.687.500
PEPC menyadari bahwa bumi merupakan aset strategis yang harus dijaga
keberlangsungannya demi anak cucu di masa mendatang. Menjamin keberadaan ekosistem
dan keanekaragaman hayati berarti menyimpan kekayaan untuk tetap bisa dinikmati dalam
jangka panjang.
PEPC realizes that planet earth is a strategic asset whose sustainability needs to be
preserved for our future generations. Guaranteeing the existence of an ecosystem and
biological diversity means conserving wealth for long term enjoyment.
Salah satu poin dalam Kebijakan HSSE PEPC menyatakan One of the points in PEPC HSSE Policy states that the
bahwa Perusahaan selalu melaksanakan aktivitas bisnis Company always conducts its business activities with the
dalam kaidah "Green Operation". Selaras dengan pernyataan "Green Operation" principle. Consistent with the statement,
tersebut, Direktur Utama PEPC mengeluarkan Kebijakan PEPC President Director issues an Environmental Policy
Lingkungan Hidup sebagai komitmen tindakan pengelolaan as Company's commitment in managing business activities
kegiatan bisnis perusahaan yang dimaksudkan untuk to prevent and reduce harming natural resources, in addition
mencegah atau mengurangi efek merugikan pada sumber to ensuring that human activities that make changes to
daya alam, serta memastikan bahwa pekerjaan buatan the environment are not harmful to humans.
manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan tidak
memiliki efek berbahaya bagi manusia.
126 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Sebelum menjalankan operasional produksi minyak dan Prior to conducting oil and gas production activities, the
gas, Perusahaan melaksanakan serangkaian studi dan Company conducts a set of studies and evaluation on
penilaian kepantasan operasional yang berkaitan dengan operational suitability in relation to the environment. As the
lingkungan. Untuk mendasari kajian tersebut, Perusahaan basis of these studies, the Company has Environmental
memiliki Panduan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Impact Analysis (EIA) Guideline Number A-001/PKO.4-
(AMDAL) Nomor A-001/PKO.4-06/CP3010/2013-SO. 06/CP3010/2013-SO. This guideline is made as reference
Panduan ini dibuat sebagai referensi dalam proses for EIA processes conducted in all operational area/Business
pengurusan AMDAL yang diberlakukan di seluruh area Partner in PEPC environment intending to conduct field
operasi/Mitra Kerja di lingkungan PEPC yang akan development activities. In the assessment, various
melakukan kegiatan pengembangan lapangan. Dalam information on preventive aspects to mitigate negative
penilaian tersebut, didapatkan berbagai informasi terkait impacts to the surrounding environment are obtained. The
aspek-aspek pencegahan dampak negatif terhadap Company also involves the community for the EIA Study,
lingkungan sekitar. Selain itu, Perusahaan juga particularly the affected community, environmentalists, and
mengikutsertakan masyarakat dalam pembuatan Kajian community affected by all types of decisions during the
AMDAL tersebut, khususnya masyarakat yang terkena EIA processes. [G4-DMA]
dampak, Pemerhati Lingkungan, dan masyarakat yang
terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL. [G4-DMA]
Perusahaan bersama KKKS Blok Cepu melaksanakan kajian The Company with Cepu Block KKKS conducts EIA Study
AMDAL untuk dua lapangan yang sedang dioperasikan, for two operating fields, i.e Banyu Urip Field and Jambaran-
yaitu Lapangan Banyu Urip dan Lapangan Unitisasi Tiung Biru and Cendana Unitization Fields. The EIA Study
Jambaran-Tiung Biru serta Cendana. Kajian AMDAL terdiri consists of Reference Framework as analysis study scope
dari Kerangka Acuan sebagai ruang lingkup kajian analisis on environment, Environmental Impact Analysis (EIA),
mengenai lingkungan hidup, Analisis Dampak Lingkungan Environment Management Plan (RKL) and Environment
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Monitoring Plan (RPL). Based on the results of the EIA and
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Berdasarkan hasil UKL UPL for Banyu Urip, the entire surrounding area has
AMDAL dan UKL UPL untuk Lapangan Banyu Urip, seluruh been assessed and continually monitored the risks that
wilayah sekitar telah dinilai dan terus dimonitor risiko-risiko may occur, with some pressure points in the area directly
yang mungkin terjadi, dengan beberapa titik tekan pada affected by the operation area. Similarly, Jambaran-Tiung
daerah yang terdampak langsung dengan daerah operasi. Biru Field, EIA studies were completed in 2014 is the
Begitu pula dengan Lapangan Jambaran - Tiung Biru, kajian reference in the Company's oil and gas business practices
AMDAL telah diselesaikan pada tahun 2014 yang menjadi in the field.[OG4,E5]
acuan Perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis migas
di lapangan. [OG4,E5]
AMDAL dan Perizinan Lingkungan Hidup menjadi landasan The EIA and Environmental Licensing serves as the
kepatuhan pengelolaan dan pemantauan (UKL-UPL) yang cornerstone of management and monitoring (UKL-UPL)
diimplementasikan berkesinambungan. Untuk menciptakan compliance that are continuously implemented. To assure
kepastian dalam kinerja lapangan, PEPC juga mengikuti certainty in field performance, PEPC also complies with
aturan dalam penilaian lingkungan hidup melalui salah satu environmental assessment regulation by one its compulsory
program wajibnya yaitu Audit Lingkungan Hidup. programs, namely Environmental Audit. The Company also
Perusahaan juga selalu mendorong upaya para pekerja encourages employees to proactively create, preserve, and
untuk pro-aktif m enciptakan, memelihara da n develop efficient and environmentally-friendly technologies
mengembangkan teknologi tepat guna yang ramah that are comparable, worthy of account ,and suitable with
lingkungan yang berani dibandingkan dan layak environmental management accreditation and appreciation.
dipertanggung jawabkan serta memiliki kesesuaian These various initiatives prove to be successful as shown
akreditasi dan apresiasi pengelolaan lingkungan hidup. by the absence of fines and other legal sanctions resulting
Berbagai inisiatif tersebut dinilai berhasil, ditunjukkan dari from non-compliance with environmental laws and
tidak adanya hukuman denda dan sanksi hukum lain yang regulations. [G4-EN29]
diterima akibat ketidakpatuhan pada peraturan perundang-
undangan terkait lingkungan. [G4-EN29]
Topografi Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa Bojonegoro Regency topography shows Bengawan Solo-
wilayah ini dialiri salah satu sungai utama sebagai potensi one of the major rivers with the largest potentials-flowing
terbesar yaitu Sungai Bengawan Solo, dimana sepanjang through the region, along which watershed lies fertile lowland
daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo merupakan with extensive agriculture. Such area normally consists of
daerah dataran rendah yang cukup subur dengan pertanian paddy fields during rainy season and tobacco or corn in
ekstensif. Pertanian di wilayah ini umumnya ditanami padi the dry season. Potential raw water sources are obtained
pada musim penghujan dan tembakau atau jagung pada from 18 rivers, 25 reservoirs, 25 water springs and several
musim kemarau. Selain itu potensi sumber air baku natural water ponds.
diperoleh dari air sungai/kali (18 buah), waduk (25 buah),
mata air (25 buah), dan beberapa embung.
Kabupaten Bojonegoro memiliki masalah alamiah, yaitu Bojonegoro Regency is beset with natural problems, among
pada saat musim hujan mengalami banjir kiriman dari others flood from Bengawan Solo during the rainy season
sungai Bengawan Solo, dan mengalami kekeringan pada and droughts during the dry season. As one of the main
saat musim kemarau. Sebagai salah satu sumber utama, water sources, Bengawan Solo also serves as water source
Sungai Bengawan Solo juga merupakan sumber air bagi for the surrounding population, especially during the rainy
masyarakat sekitar, khususnya pada musim penghujan. season. In the dry season, however, the community need
Namun pada musim kemarau kebutuhan masyarakat for water is met by the Gajah Mungkur reservoir.
banyak dipasok dari Waduk Gajah Mungkur.
Untuk menanggulangi kekurangan air untuk keperluan The overcome water shortage for land irrigation during the
pengairan lahan pertanian di musim kemarau, Pemerintah dry season, the Regency Government raises Bengawan
Kabupaten menaikkan air dari Sungai Bengawan Solo Solo water by pumping in 8 sub-districts that cover 24
melalui pompanisasi yang tersebar di 8 kecamatan yang villages.
meliputi 24 desa.
Perusahaan bersama KKKS Blok Cepu lainnya menjalankan The Company with other Cepu KKS Contractors run oil and
aktivitas operasional produksi minyak dan gas di Lapangan gas production operations in Banyu Urip/Jambaran-Tiung
Banyu Urip/Jambaran-Tiung Biru di Kabupaten Bojonegoro Biru Fields in arid regions of Bojonegoro Regency with high
yang termasuk dalam kategori daerah yang gersang dengan temperatures especially during the dry season. This
udara yang panas terutama di musim kemarau. Kondisi condition results in a major problem in water access that
tersebut mengakibatkan akses atas air menjadi salah satu cannot be resolved by the Government or the surrounding
masalah utama yang belum dapat diatasi dengan baik oleh community. This situation becomes a risk as well as
Pemerintah dan masyarakat sekitar. Permasalahan tersebut opportunity for the Company and other Cepu KKS
menjadi risiko sekaligus peluang pagi Perusahaan dan Contractors to run business activities. The water used for
KKKS Blok Cepu lainnya dalam menjalankan kegiatan bisnis. production activities is taken from sources that are believed
Air yang digunakan untuk kepentingan produksi disiasati not to affect the need of the surrounding populations.
dengan penggunaan air yang diambil dari sumber yang
diyakini tidak akan mempengaruhi kebutuhan masyarakat
sekitar.
Permasalahan tersebut menjadi risiko sekaligus peluang This situation becomes a risk as well as opportunity for the
bagi Perusahaan dan KKKS Blok Cepu lainnya dalam Company and other Cepu KKS Contractors to run business
menjalankan kegiatan bisnis. Air yang digunakan untuk activities. The water used for production activities is taken
kepentingan produksi disiasati dengan penggunaan air from sources that are believed not to affect the need of the
yang diambil dari sumber yang diyakini tidak akan surrounding populations.
mempengaruhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Penggunaan air di lapangan, baik konsumsi domestik The water for both domestic consumption and operational
maupun kepentingan operasional, disuplai oleh pihak ketiga. activities is bought from a third party. Banyu Urip Field also
Lapangan Banyu Urip juga memiliki proyek Waduk Air (Water has Water Basin project that is not yet in operation, to meet
Basin) yang masih belum difungsikan untuk mencukupi Cepu Block production peak of 165,000 BOPD in the future
puncak produksi Blok Cepu 165.000 BOPD nantinya [G4- [G4-EN9] . The daily use of water for EPF oil production
EN9] . Penggunaan air yang dipakai untuk kepentingan activities is 8m3 per 30,000 barrel of oil. The distribution
produksi minyak di EPF setiap harinya, adalah sebesar 8 activities also need water for the hydrants, which is
m3 per 30.000 barrel minyak. Dalam kegiatan penyaluran temporarily stored as fire water in around 4,200 barrels.
juga dibutuhkan air yang difungsikan sebagai hydrant, yang [G4-EN8]
ditampung sementara sebagai fire water sekitar 4.200 barrel.
[G4-EN8]
128 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Wilayah Kerja Pertambangan PEPC berada di Kabupaten PEPC Mining Working Area is located in Bojonegoro, Tuban
Bojonegoro, Tuban dan Blora dengan total luas mencapai and Blora with total areas of 170 hectares. Major proportion
170 hektar. Dari total luas wilayah tersebut, 140 hektar of the areas is owned by Perhutani amounting 140 hectares
merupakan lahan milik Perhutani dan sisanya merupakan and the rest of them are village treasury and private property
tanah kas desa serta tanah pribadi milik masyarakat. owned by the community. Most of the PEPC Mining Working
Sebagian besar Wilayah Kerja Pertambangan PEPC tidak Area does not contain high biodiversity values. [G4-EN11, E5]
berada di lokasi yang memiliki tingkat keanekaragaman
hayati tinggi. [G4-EN11, E5]
Pembangunan industri minyak memang harus diakui It has to be admitted that oil industry development causes
menyebabkan beberapa dampak pada lingkungan yang environmental impacts that need to be appropriately
harus ditanggulangi secara tepat. Lingkungan dan cuaca addressed. The environment and weather in the area
yang terasa lebih panas, terjadi di daerah sekitar proyek surrounding Cepu Block project area is hotter. From the
migas Blok Cepu. Selain itu, dampak negatif yang terjadi start of the project, some negative effects are felt due to
akibat semakin minim nya sumber air yang tersedia yang the decreasing number of available reservoirs that are easily
dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat sejak accessible to the community.
proyek berjalan.
Salah satu penyebabnya adalah pohon-pohon yang terpaksa This is among others caused by forced cutting of trees for
ditebang untuk kepentingan industri, selain juga karena the industry, in addition to the widening of Bojonegoro-
pelebaran jalan Bojonegoro - Cepu yang membabat ribuan Cepu road which cuts down thousands of trees. The
pohon. Hilangnya pohon sekitar kawasan proyek disappearance of trees around the project area also diminish
menyebabkan penyimpan cadangan air dan penyerap polusi water reserves and pollution absorbents, which leads to
juga hilang, yang pada akhirnya membuat daerah hotter weather in Bojonegoro compared to past decades.
Bojonegoro semakin panas dibanding beberapa dasawarsa [G4-EN12, E5]
yang lalu. [G4-EN12, E5]
Kawasan ini walaupun termasuk lahan kering tetapi saat Despite the arid land, during the rainy season the community
musim hujan masyarakat mengusahakan lahan tersebut plants paddies in the area. Banana, papaya, and other trees
untuk menanam padi. Sepanjang pematang sawah are planted along the dikes. Floras normally found in the
dimanfaatkan untuk tanaman pisang, pepaya, dan lain-lain. activity plan area are Mimosapudica, Imperata cylindrica, and
Herba yang biasa ditemukan di kawasan rencana kegiatan others from the Gramineaefamily. Community's yards are
adalah Mimosapudica, Imperata cylindrica, dan jenis Graminae commonly planted with fruit plants (e.g. mango, jackfruit,
lainnya. Tanaman pekarangan penduduk adalah tanaman banana, guava) and vegetables such as chili. Protected
buah mangga, nangka, pisang, jambu biji, sedangkan plants are extremely rare. The fauna in the planned area of
tanaman sayur umumnya cabe. Tumbuhan yang dilindungi activities among others are mammals, reptiles, birds, and
sangat jarang ditemukan. Fauna yang terdapat di kawasan vertebrates such as rats, buffaloes, cows, goats, lizards,
rencana kegiatan adalah mamalia, reptil, burung dan snakes,etc. Birds include sparrows, bulbuls, swallows,
vertebrata, antara lain tikus, kerbau, sapi, kambing, kadal, chickens, and ducks. Invertebrates found in the area include
ular sawah, dan lain lain. Sementara itu jenis burung antara butterflies, ants, grasshoppers, and dragonflies.
lain burung gereja, kutilang, walet, ayam dan itik. Avertebrata
di kawasan tersebut adalah kupu-kupu, semut, belalang,
dan capung.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 129
Menyebarkan
Manfaat Kemiri Sunan
Spreading the Benefits of
Reutealis trisperma
Salah satu bentuk Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) pada The Social Responsibility Program at Jambaran-Tiung Biru
Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Unitization Field Gas Development Project is implemented in the
Biru ini dilaksanakan di bidang ekonomi melalui pemberdayaan economic field through community economic empowerment
ekonomi masyarakat yang bertumpu pada kemandirian, which rely on autonomy, sustainability and capital strengthening.
keberlanjutan, dan penguatan permodalan. Aspek penting ini This important aspect is developed to help increase income for
dikembangkan untuk dapat membantu meningkatkan pendapatan the community in need who lives arround the JTB project location.
masyarakat yang membutuhkan yang bermukim di sekitar lokasi The recommendation from Socio-Economic Study in the program
Proyek JTB. Rekomendasi dari Studi Sosio Ekonomi tersebut level is Reutealis trisperma Cultivation around project location.
dalam level program yaitu dilaksanakannya Budidaya Tanaman
Kemiri Sunan di sekitar lokasi proyek.
Kemiri Sunan (Reutealis trispema) merupakan salah satu tanaman Reutealis trispema (Kemiri Sunan in local language) is a woody
berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 15-20 meter, dengan plant with a height reaching 15-20 meters, with shady leaf crown
mahkota daun rindang, dan sistem perakaran yang dalam, and deep root system, which is an ideal conservation plant
sehingga sangat ideal sebagai tanaman konservasi yang efektif effective for erosion prevention and soil fertility improvement.
mencegah erosi dan memperbaiki kesuburan tanah. Kemiri Sunan With this characteristics, Reutealis trispema may increase the
dengan ciri ini menjadi tumbuhan yang mampu meningkatkan productivity of critical lands in Indonesia.
produktivitas lahan-lahan kritis di Indonesia.
Tanaman ini juga sangat potensial untuk menghasilkan minyak This plant also has potential for vegetable oil production, with
nabati, bahkan biji yang terdapat dalam buahnya mengandung the nut inside the fruit containing 50% of oil yield. The plant has
minyak dengan rendemen sekitar 50%. Potensi ini dapat potential to be used as vegetable oil to be further processed as
dimanfaatkan sebagai minyak nabati yang diproses lebih lanjut the source of biodiesel, a renewable energy. This empowerment
menjadi biodiesel sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui program clearly strengthens the function of PEPC as an energy
(renewable energy). Program pemberdayaan ini jelas memperkuat company that contributes to developing the management of
fungsi PEPC sebagai perusahaan energi untuk berkontribusi renewable energy sources. [G4-EC7]
mengembangkan pengolahan sumber-sumber energi terbarukan
lain. [G4-EC7]
Model pengembangan budidaya tanaman Kemiri Sunan dilakukan The development model of Reutealis trispema cultivation is
selaras dengan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro conducted along with Bojonegoro Regency Government's attempt
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program at increasing community welfare through farmer education
pembinaan petani yang diharapkan akan mampu meningkatkan program that is expected to be able to improve local content
kapasitas potensi konten lokal. capacity.
Inisiasi pengembangan tanaman Kemiri Sunan di sekitar Proyek The initiation of Reutealis trispema cultivation around Jambaran-
Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Biru Tiung Biru Gas Development Project was started in 2014 by
dimulai pada tahun 2014 dengan melaksanakan Studi Kelayakan conducting the Feasibility Study to get results based on data
(Feasibility Study) untuk mendapatkan hasil telaah berdasarkan and facts related to the possibility of cultivation of the plant
data dan fakta terkait kemungkinan pengembangan budidaya mentioned. This Feasibility Study was conducted by scientific
tanaman tersebut. Studi Kelayakan ini dilaksanakan dengan study and based on agriculture practice, plant cultivation standard
kajian ilmiah dan berdasar pada agriculture practice, standar and was not against applicable laws and regulations. The scope
budidaya tanaman, dan tidak bertentangan dengan peraturan of the study starts from general plant cultivation aspects such
dan perundang-undangan yang berlaku. Cakupan studi dimulai as field suitability, economically optimal needs of land for
dari aspek umum budidaya tanaman seperti kesesuaian lahan, cultivation, added value for the community, planting, fertilizer
kebutuhan optimal ekonomis lahan untuk budidaya, nilai tambah and its avaibility, irrigation, planting spacing, and others.
bagi masyarakat sekitar, olah tanam, pupuk berikut
ketersediaanya, pengairan, jarak tanam, dan hal lain yang
diperlukan.
130 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Salah satu landasan ilmiah yang penting dalam membahas An important scientific basis in discussing climate change
isu perubahan iklim saat ini adalah laporan penilaian kelima issue nowadays is the Fifth Assessment Report/AR5
(Fifth Assessment Report/AR5), yang diterbitkan oleh IPCC published by IPCC in 2013/2104. Using various observation
pada tahun 2013/2014. Dengan menggunakan berbagai data and result from global climate model, the report in the
data observasi dan hasil keluaran model iklim global, laporan previous assessment (AR4) emphasizes on the role of
tersebut pada penilaian sebelumnya (AR4) menegaskan human activities contribution (anthropogenic factor) in
peran kontribusi kegiatan manusia (faktor antropogenik) increasing greenhouse gas concentration such as carbon
dalam meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca seperti dioxide, methane, nitrous oxide that may accelerate global
karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida yang surface temperature rate up to 0.74oC or about +/-0.18oC
mempercepat laju peningkatan temperature permukaan during the span 1906-2005 (IPCC, 2007).
global hingga mencapai 0,74OC atau sekitar +/- 0,18OC
periode 1906-2005 (IPCC, 2007).
Model-model AR4-IPCC mengasumsikan bahwa kenaikan The AR4-IPCC models assume that temperature rise is
temperatur disebabkan secara dominan oleh efek Gas caused dominantly by GHG effects that are evenly spread
Rumah Kaca yang tersebar di dalam atmosfer secara in the atmosphere. The average surface temperature rise
merata. Proyeksi kenaikan rata-rata temperatur permukaan projection throughout Indonesia caused by GHGs in 2020-
di seluruh Indonesia akibat Gas Rumah Kaca sampai dengan 2050 is around 0.8 - 1oC, relative to the last climate period
periode 2020-2050 adalah sekitar 0.8-1C relatif terhadap in the 20th century (Bappenas, 2010c). Indonesia Climate
periode iklim terakhir di abad ke-20 (Bappenas, 2010c). Change Sectoral Roadmap (ICCSR) document compiled by
Sesuai dengan dokumen Indonesia Climate Change Sectoral Bappenas (2010) states that the potential climate danger
Roadmap (ICCSR) yang disusun Bappenas (2010) affects major sectors such as water, maritime and fishery,
disebutkan bahwa potensi bahaya iklim berdampak pada health, agriculture, and forestry. In the water sector, climate
sektor-sektor utama seperti sektor air, kelautan dan change may cause four major hazards such as decrease
perikanan, kesehatan, pertanian, dan kehutanan. Pada sektor of water availability, flood, landslide, and drought that are
air, perubahan iklim dapat menimbulkan empat bahaya normally caused by rainfall parameter and climate events
utama, yaitu penurunan ketersediaan air, banjir, longsor, as well as extreme weather.
dan kekeringan yang umumnya disebabkan oleh parameter
curah hujan dan kejadian iklim serta cuaca ekstrem.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 131
Dokumen ICCSR dan SNC telah mengindentifikasi distribusi ICCSR and SNC documents have identified the distribution
tingkatan risiko terkena bahaya utama perubahan iklim di of major risks of climate change in Indonesia. Java, Bali
wilayah Indonesia. Pulau Jawa, Bali dan Sumatra dinyatakan and Sumatra islands are three areas with high and up to
sebagai tiga wilayah yang memiliki risiko tinggi dan hingga very high risk compared to other areas. This is related to
sangat tinggi dibandingkan wilayah yang lain. Hal ini high susceptibility degree caused by the total population,
berkaitan dengan derajat kerentanan yang tinggi yang habitation areas, and infrastructure in the mentioned three
diakibatkan oleh jumlah penduduk, wilayah permukiman, areas.
dan infrastruktur di ketiga wilayah tersebut.
Isu perubahan iklim tidak lagi menjadi tulisan kajian ilmiah The climate change issue is no longer merely a theme in
belaka, bahkan ciri perubahan iklim tersebut mulai dirasakan scientific studies; PEPC has currently felt the impacts of
dampaknya oleh PEPC. Pada Januari 2014, Floating Storage the climate change characteristic. In January 2014, the
and Offloading (FSO) Cinta Natomas milik Joint Operating Floating Storage and Offloading (FSO) Cinta Natomas
Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) yang owned by Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East
selama ini menjadi pusat penampung dari penyaluran Java (JOB P-PEJ) which has been the central container for
minyak mentah dari Banyu Urip yang diawasi oleh PEPC, crude oil distribution from Banyu Urip that is monitored by
serta dari JOB P-PEJ (Lapangan Sukowati dan Mudi), dan PEPC, also from JOB P-PEJ (Sukowati and Mudi Fields),
Pertamina EP Asset-4 (Lapangan Tiung Biru dan Cepu), and Pertamina EP Asset-4 (Tiung Biru and Cepu Field)
lepas akibat hantaman ombak laut Jawa. Bahkan akibat drifted by Java sea waves. Ceaseless 5-meter high waves
serangan ombak setinggi lima meter yang terus menerjang, complicated the repair process for days.
menyulitkan proses perbaikan selama berhari-hari.
Terjangan ombak tersebut membuat terputusnya selang The pounding of the waves severed the oil floating hose of
penyalur minyak (floating hose) kapal tanker yang bersandar the tanker that was moored to the offshore FSO to take
di FSO lepas pantai untuk mengambil minyak mentah, crude oil. This incident caused a crude oil spill in the Java
Dampak kejadian ini menyebabkan terjadinya tumpahan Sea.
minyak mentah di Laut Jawa.
Selain itu, secara finansial turut berpengaruh kepada Moreover, this event also financially affects oil production
produksi minyak di lapangan Banyu Urip. Akibat in Banyu Urip Field. Because of the decrease of oil container
berkurangnya kapasitas tampung minyak, Perusahaan capacity, the Company stopped production distribution to
menghentikan penyaluran produksi ke FSO Cinta Natomas FSO Cinta Natomas and optimized the distribution to Tri
dan mengoptimalkan penyaluran ke Kilang Tri Wahana Wahana Universal (TWU) Refinery and PT Geo Putra Perkasa
Universal (TWU) dan tangki PT Geo Putra Perkasa. KKKS tank. Cepu Block KKKS are forced to cut down oil drilling
Blok Cepu terpaksa melakukan pengurangan tingkat production from 28,000 BOPD to 21,000 BOPD. This force
produksi dari pengeboran minyak dari 28.000 BOPD menjadi majeure was indicated as indirect impact from climate
21.000 BOPD. Peristiwa yang tergolong force majeure ini change as one of the risks in PEPC business operations.
diindikasikan sebagai dampak tidak langsung dari [G4-EC2]
perubahan iklim yang menjadi salah satu risiko dalam bisnis
operasional PEPC. [G4-EC2]
Pada produksi minyak dan gas bumi, CO2 dan CH4 biasanya In producing oil and gas, CO2 and CH4 are commonly the
merupakan komponen yang dominan dari gas emisi rumah dominant components from greenhouse gas emission.
kaca. N2O dihasilkan dalam kuantitas kecil dari pembakaran N2O produced in a small quantity from fossil fuel
bahan bakar fosil dan kontribusi gas rumah kaca, tidak combustion and greenhouse gas contribution is less
terlalu signifikan dibandingkan CO2. Gas rumah kaca lain, significant compared to CO2. Other greenhouse gases such
seperti HFCs dan PFCs digunakan untuk fasilitas pendingin, as HFCs and PFCs are used for chiller, while FS6is sourced
serta SF6 berasal dari peralatan listrik ataupun dari tracer from electrical equipment or pipeline tracer. In this report,
dalam pipeline. Dalam laporan ini, PEPC menggunakan PEPC uses greenhouse gas emission unit in ton CO2
satuan gas emisi rumah kaca dalam ton CO2 equivalent equivalent (CO2e) as Global Warning Potential (GWP) factor
(CO2e) sebagai faktor potensi pemanasan global (Global as based on source from IPCC Second Assessment Report
Warming Potential/GWP) sebagaimana yang didasarkan of 1995. [G4-DMA]
pada sumber dari Second Assessment Report IPCC tahun
1995. [G4-DMA]
132 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Emisi udara dari industri migas secara umum dapat dibagi Air emission from oil and gas industry can generally be
dari dua kategori besar, yaitu exhaust gas dari generator divided into two major categories, i.e. exhaust gas from
dan venting/flaring. Emisi dari pembakaran bahan bakar generator and venting/flaring. Emissions from fuel
dihasilkan dari operasi peralatan seperti mesin, pemanas, combustion are produced from equipment operation such
dan pembangkit. Pembakaran ini menghasilkan nitrogen as machine, heater, and generator. The combustion
oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sulfur dioksisa (SO2), produces nitrous oxide (NOx), carbon monoxide (CO), sulfur
bahan partikulat (PM), volatile organic compounds (VOC) dioxide (SO2), particulate material (PM), volatile organic
dan karbon dioksida (CO2). Venting umumnya menghasilkan compound (VOC), and carbon dioxide (CO2 ). Venting
VOC dan emisi methan (CH4), yang biasanya berasal dari normally produces VOC and methane (CH4) emissions,
storage tanks, venting sumur, uncontrolled gas dehydrators which are usually sourced from storage tanks, well venting,
dan equipment leaks. uncontrolled gas dehydrators, and equipment leaks.
PEPC memahami bahwa emisi rumah kaca yang PEPC understands that greenhouse emission caused by
disebabkan oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil yang imperfect fossil fuel combustion adds the amount of
tidak sempurna turut menambah jumlah intensitas yang intensity in the atmosphere. Therefore, as one of the
ada di atmosfer. Oleh karena itu, sebagai salah satu upstream oil and gas company owned by the Government,
perusahaan hulu migas yang dimiliki oleh Pemerintah, PEPC PEPC participates in the National Action Plan - Green House
ikut menyukseskan Rencana Aksi Nasional-Gas Rumah Gas (RAN-GRK) in energy with the biodiesel program
Kaca (RAN-GRK) dalam bidang energi, yaitu dengan program (Reutealis trispema cultivation).
pemanfaatan biodiesel (pengembangan Kemiri Sunan).
Kesadaran mengenai kondisi global yang mengalami The awareness on global condition that experiences average
peningkatan suhu rata-rata yang juga disebabkan oleh temperature increase caused by business and production
aktivitas bisnis dan produksi, membuat inisiatif tersendiri activities, led the Company to contribute in reducing the
bagi perusahaan untuk berkontribusi mengurangi tren yang ongoing trend. The approach taken by PEPC is to start as
terjadi. Pendekatan yang diambil oleh PEPC mencoba untuk early and as comprehensively as possible, from energy use
dimulai sedini dan sekomprehensif mungkin, mulai dari efficiency in offices and on site, controling and monitoring
efisiensi penggunaan energi di kantor dan lapangan, of greenhouse gas consumptions, to designing and
pengendalian serta pemantauan kondisi konsumsi emisi implementing environmentally-friendly crude oil operational
gas rumah kaca, sampai kepada merancang dan production activities.
melaksanakan kegiatan operasional produksi minyak bumi
yang ramah lingkungan.
PEPC melaksanakan perhitungan emisi di lokasi kantor PEPC has conducted emission calculation in its offices
pada tahun 2012 dan 2013. Sedangkan untuk tahun 2014, location in 2012 and 2013. Meanwhile in 2014, the Company
Perusahaan menguji kualitas udara ruang kerja (indoor air tested indoor air quality with factors such as inorganic gas
quality) dengan faktor diantaranya kadar gas anorganik, degree, e.g.CO2, CO, and H2S. The CO2 test result ranged
seperti CO2, CO, dan H2S. Hasil pengujian gas CO2 berkisar between 246 and 1020 ppm, the CO test result ranges
antara 246 s/d 1020 ppm, hasil pengujian gas CO berkisar from< LOD to 1 ppm, and H2S test result ranges from 0.0013
antara < LOD s/d 1 ppm, sedangkan hasil pengujian gas to 0.0063 ppm. The test results indicate that all exposures
H2S berkisar antara 0,0013 s/d 0,0063 ppm. Hasil pengujian did not exceed the Threshold Limit Value according to
ini mengindikasikan seluruhnya pajanan tidak melebihi Nilai Ministry of Employment and Transmigration Regulation
Ambang Batas sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan No. 13 of 2011 on Threshold Limit Value Physics and
Transmigrasi No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Chemical Factors at Workplace.
Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.
Kegiatan operasi yang dimaksud dalam pelaporan ini adalah Operational activities meant in this report are all forms of
segala kegiatan yang menyangkut dari proses eksplorasi, activities related from exploration, development, production,
pengembangan, produksi, dan sampai kepada penyaluran to oil distribution processes to PT Tri Wahana Universal
minyak bumi kepada PT Tri Wahana Universal dan and PT Pertamina (Persero) through pipeline up to the stage
PT Pertamina (Persero) melalui pipa sampai sebelum before CPA JOB P-PEJ.
melalui CPA JOB P-PEJ.
Dalam proses produksi minyak dan gas bumi, turut In oil and gas production process, also released gases such
dilepaskan gas seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen as carbon dioxide (CO2), nitrous oxide (NOx), and sulfur
oksida (NO x ),dan sulfur oksida (SO x ) yang dapat oxide (SOx) that may cause air pollution in the forms of
menyebabkan pencemaran udara seperti hujan asam, kabut acid rain, smoke fog, and global warming. Acid rainfall may
asap, dan pemanasan global. Hujan asam yang turun ke acidify soil and water which certainly hamper plant growth
bumi menyebabkan tanah dan perairan menjadi lebih asam quality.
dan tentunya mengganggu kualitas pertumbuhan tanaman.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 133
Hasil perhitungan emisi di lapangan produksi Banyu Urip, Emission calculation result in Banyu Urip production field,
khususnya EPF dan EOE berdasarkan jenis gas emisi yaitu especially EPF and EOE based on types of gas emission
gas CO2 sebesar 19,8 ton CO2e, gas CH4 sebesar 1,33 kilo are CO2 gas at 19.8 ton CO2e, CH4 gas at 1.33 kilo CO2e,
CO2e, gas NOx sebesar 6,5 kilo CO2e dan gas SOx sebesar NOx gas at 6.5 kilo CO2e, and SOx gas at 399.5 kilo CO2e.
399,5 kilo CO2e. Sehingga total emisi yang dihasilkan Therefore total emissions directly produced during reporting
langsung selama periode pelaporan adalah sebesar 20,19 period are 20.19 ton CO2e. [G4-EN15, G4-EN21, E1]
ton CO2e. [G4-EN15, G4-EN21, E1]
Tabel 11.3 Jumlah Emisi Suar Bakar Tahun 2012-2014 Table 11.3 Amount of Flaring Gas Emission 2012-2014
Da lam L aporan Keberlanjutan ini, Perusahaan In this Sustainability Report, the Company discloses
mengungkapkan rasio intensitas emisi gas rumah kaca greenhouse gas emission intensity ratio produced from all
yang dihasilkan dari proses produksi dan operasional bisnis production processes and Company business operations,.
Perusahaan. Rasio intensitas emisi gas rumah kaca ini The greenhouse gas emission ratio is related to energy
berhubungan dengan intensitas energi yang dikonsumsi intensity consumed by PEPC in every business and
oleh PEPC dalam setiap aktivitas bisnis dan operasionalnya. operational activity. To reveal the greenhouse gas emission
Untuk mengungkapkan rasio intensitas emisi gas rumah ratio, the ratio denominator category was chosen which is
kaca, dipilih kategori denominator rasio yang sesuai dengan appropriate with PEPC business process context, i.e.Total
konteks proses bisnis yang terjadi di PEPC, yaitu jumlah barrels of produced oil and gas.
barel minyak dan gas bumi yang diproduksi.
PEPC juga mengungkapkan rasio intensitas produksi PEPC also discloses production intensity ratio by calculating
dengan perhitungan kontribusi emisi yang dihasilkan dari emission contribution produced by every oil barrel unit. Gas
tiap satuan barel minyak terproduksi. Jenis gas emisi yang emission included in the calculation among others are CO2,
termasuk dalam perhitungan adalah CO2, CH4, NOx, dan CH4, NOx, and SOx. The amount of emission intensity ratio
SOx. Besar rasio intensitas emisi dari tiap produksi adalah from each production is (20,191,672.20 CO2e/11,218,438
(20.191.672,20 CO2 e/11,218,438 barrel) adalah 1.800 barrel) or 1,800 CO2e/MBOe. [G4-EN18, E1]
CO2e/MBOe. [G4-EN18, E1]
PEPC also pays attention to product consumptions or
PEPC juga memperhatikan konsumsi produk atau peralatan equipment containing ozone depleting substances (ODS)
yang memiliki bahan penipis ozon (ozone depleting such as CFCs, HCFCs, halon, and methyl-bromide. Chiller
substances/ODS) seperti CFCs, HCFCs, halon dan methyl- facilities at PEPC offices utilize central AC that no longer
bromida. Fasilitas pendingin lokasi kantor PEPC produces ozone-endangering CFC, but using water and
menggunakan AC sentral yang sudah tidak lagi Lithium Bromide (LiBr) compound instead. This also applies
menghasilkan CFC yang dapat membahayakan ozon, for Company's split AC and internal server chiller. Firefighting
namun kini telah menggunakan air dan senyawa Lithium equipment for office building or production site also use
Bromida (LiBr). Begitu pula dengan penggunaan AC split Non-Ozone Depleting Substances(Non-ODS).
dan pendingin server internal perusahaan. Selain itu,
peralatan pemadam kebakaran baik untuk keperluan gedung
kantor ataupun yang digunakan di lapangan produksi,
menggunakan bahan yang tidak mengandung unsur halon
(Non-Ozone Depleting Substances/non-ODS) yang dapat
merusak lapisan ozon.
134 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Bagaimanapun, flaring dan venting memiliki dampak negatif However, flaring and venting bring negative impacts to the
terhadap lingkungan. Flaring akan meningkatkan emisi CO2 environment. Flaring increases CO2 in the atmosphere that
di atmosfer yang turut semakin memperparah kondisi worsens global warming. Direct release of gas (venting) is
pemanasan global saat ini. Begitu pula pelepasan gas more dangerous as released methane gas has Global
secara langsung (venting) yang jauh lebih berbahaya karena Warming Potency factor 20 times higher than CO2. Currently,
gas methan yang dilepaskan memiliki faktor Potensi throughout the years all over the world, 150 billion cubic
Pemanasan Global 20 kali lebih besar daripada CO2. Saat meter natural gas is combusted through flaring that is equal
ini, di sepanjang tahun di seluruh dunia, 150 milyar meter to 400 million ton CO 2 e green house gas emission.
kubik gas alam di bakar melalui suar bakar (flaring), yang
setara dengan 400 juta ton CO2e gas emisi rumah kaca
global.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung The Government issues a policy to support a decision in
salah satu keputusan dari Protokol Kyoto yaitu Clean Kyoto Protocol, i.e. the Clean Development Mechanism
Development Mechanism (CDM) atau Mekanisme (CDM). The policies covered in the decision include reducing
Pembangunan Bersih (MPB). Kebijakan yang tercakup flaring gas, efficiency of energy and fugitive methane
dalam kebijakan ini adalah dengan mengurangi produksi emission in oil and gas sector. The Indonesian Government
gas flaring, efisiensi energi dan emisi metana larian pada has also initiated the achievement of oil and gas activities
sektor migas. Pemerintah Indonesia juga telah menginisiasi without flare gas target by 2025.
target tercapainya lingkungan kegiatan migas tanpa gas
suar bakar (flare gas) pada tahun 2025.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 135
Sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun In alignment with Minister of Environment Regulation No.
2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak 13 of 2009 on Quality Standard of Stationary Emission
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi, PEPC Source for Oil and Gas Business and/or Activities, PEPC
bersama KKKS Blok Cepu dilarang membuang gas ikutan together with CepuKKKS are prohibited from disposing
(associated gas) secara langsung melalui venting kecuali associated gas directly through venting except with
dengan izin Menteri, namun dikecualikan salah satunya permission from the Minister, for pig launchers are subject
untuk pig launchers. Pig launchers yang dimiliki PEPC to exception. Pig launchers owned by PEPC with Cepu
bersama KKKS Blok Cepu terletak di Fasilitas Gayam, KKKS are located in Gayam Facility, therefore the policy
sehingga dengan kebijakan ini maka yang telah diizinkan approved by the Ministry assures its safety for the
sesuai keputusan Kementerian dapat dipastikan aman bagi environment. The venting gas only produced in pigging
lingkungan. Gas venting yang dihasilkan hanya terjadi pada process or internal pipe cleaning and venting gas production
saat proses pigging, atau pembersihan internal pipa, dan in this process was not measured materially.
produksi gas venting pada proses ini tidak terhitung material
Perusahaan mengikuti aturan batas maksimum flaring The Company complies with the regulation not to flare of
sebesar 5000 MSCFD selama lebih dari enam bulan, sesuai more than 5,000 MSCFD during the span of six months,
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. according to applicable regulations. During oil production
Selama periode produksi minyak bumi tahun 2014, total period in 2014, the total amount of gas combusted in the
jumlah gas yang dibakar pada suar bakar berjumlah 1,241 flaring is 1,241 MSCFD or equal to 20,191,672.20 CO2e.
MSCFD atau setara dengan 20.191.672,20 CO 2 e.
Jumlah gas flaring dan venting tersebut, berasal dari total The amount of gas flaring and venting comes from the
volume produksi sebesar 11 MMBOe, yang artinya rasio total volume production at 11 MMBOe which means the
intensitas keluaran gas tersebut sebesar 1.800 CO2e/MBOe. intensity ratio of the associated gas is 1,800 CO2e/MBOe.
Grafik 11.2 Perkembangan Jumlah Gas Flaring dan Injeksi Tahun 2012-2014
Chart 11.2 Progresses of Injection and Flaring Gas 2012-2014
Produksi gas flaring dan venting yang dihasilkan oleh Flaring and venting gas produced by non-routine activities
kegiatan yang sifatnya non-rutin seperti plant start-ups and such as plant start-ups and shut-downs, pressure safety
shut-downs, pressure safety valve releases, tidak lebih besar value releases, are not larger than routine operational
ketimbang kegiatan operasional rutin. Hanya pada kondisi activities. Only during emergency (compressor does not
emergency (kompresor tidak beroperasi dan tidak ada operate and no fuel gas utilizedfor generator) the flaring
pemanfaatan gas fuel sebagai bahan bakar pembangkit) may reach 100% from the total gas produced.
flaring dapat mencapai 100% dari total gas yang terproduksi.
136 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Selain daripada itu, cara yang digunakan oleh PEPC dan In addition, to reduce the amount of dangerous gas in the
KKKS Blok Cepu menurunkan jumlah gas berbahaya pada disposal PEPC and Cepu Block KKKS plant 20,000 Albizia
pembuangan adalah dengan melaksanakan penanaman saman, a tree species with high CO2 absorbing property.
20.000 pohon trembesi, sebagai pohon yang memiliki daya With a crown diameter of 15 meter, one branch of Albizia
serap gas CO2 yang sangat tinggi. Dengan diameter tajuk samancan absorbs 28,5 ton CO2 gas every year. In 2014,
15 meter, satu batang pohon trembesi mampu menyerap 10,000 Albizia samanhavebeen planted which will continue
28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya. Pada tahun 2014 ini, until the commitment to plant 20,000 trees is reached.
telah dimulai penanaman pohon trembesi sebanyak 10.000 [OG6, E4]
batang yang akan terus dilanjutkan sampai jumlah dalam
komitmen PEPC sebanyak 20.000 tersebut tercapai. [OG6,
E4]
Perusahaan menyadari bahwa setiap orang dan lembaga The Company realizes that every person and the
harus memiliki kesadaran dan inisiatif untuk mengurangi organisation has to be awareness and has to have initiative
jejak karbon mereka sedini mungkin. Desakan akan dampak to reduce carbon footprints as soon as possible. The
negatif perubahan iklim yang semakin memburuk bila tidak pressure from worse negative impacts of climate change
ada perubahan perilaku akan segera dirasakan bahkan oleh if we do not change our behaviors will be immediately felt
generasi hari ini. even by today's generation.
Setelah ratifikasi Protokol Kyoto oleh Pemerintah Indonesia Following the ratification of the Kyoto Protocol by the
pada tahun 2004 untuk ikut serta dalam pengendalian serta Indonesian Government in 2004 to participate in the
stabilisasi emisi, PEPC sebagai bagian dari Badan Usaha controlling and stabilizing of emission, PEPC as part of
Milik Negara, turut memperhatikan inisiatif Pemerintah State Owned Enterprises (SOE) support Indonesian
Indonesia yang berkomitmen pada forum G-20 Pittsburgh Government initiatives to commit to the G-20 Pittsburgh
dan COP15 UNFCCC Copenhagen tahun 2009 untuk and COP15 UNFCCC Copenhagen in 2009 to reduce 26%
mengurangi 26% gas emisi rumah kaca yaitu sebesar 0,767 of greenhouse gas emission which equal to 0.767 Giga ton
Giga ton CO2e, atau kontribusi reduksi dari sektor energi CO2e or contribute to energy reduction at 30 million ton
sebesar 30 juta ton CO2 pada tahun 2020 dengan usaha CO2 by 2020 by own efforts or 41% reduction with foreign
sendiri, atau penurunan 41% dengan dukungan luar negeri. support.
Berdasarkan data yang disajikan dari tabel produksi emisi Based on the data shown emission production, it can be
diatas dapat dilihat perubahan penurunan emisi gas rumah seen that greenhouse gas emission change resulted from
kaca yang dihasilkan dari proses bisnis dan operasional PEPC business and operational process has decreased.
PEPC. Pengurangan tingkat emisi gas rumah kaca yang The most significant decrease of the green house gas
paling signifikan terlihat dari penurunan gas CO2, CH4 dan emission is seen from the declined CO2, CH4, and SO2 gases
SOx sebesar rata-rata 27%, yang menunjukkan keberhasilan of averagely 27%. This shows Company's success on the
Perusahaan dalam strati yang telah dilakukan dengan terus initiatives to increase the amount of associated gas
berupaya memperbesar jumlah associated gas yang diinjeksi reinjected to earth.
ke dalam bumi.
Pengurangan tingkat emisi juga terjadi akibat, The emission reduction is also triggered by efficiency in
pengembangan efisiensi, mengurangi flaring & venting, development, decreasing flaring and venting, fugitive
fugitive emission sebagai hasil inisiatif perusahaan. emission as the result of the Company initiatives.
[G4-EN19, E1] [G4-EN19, E1]
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 137
Dalam hal pencegahan risiko, perusahaan mengedepankan In risk prevention, the Company puts forward precautionary
precautionary principle (prinsip pencegahan) sesuai dengan principle in line with the United Nation Declaration, "The Rio
Principle 15 United Nation (UN) Declaration, 'The Rio Declaration Declaration on Environment and Development", 1992.
on Environment and Development', 1992 yang mengamanahi Principle 15 mandates as approach taken to resolve
pendekatan yang diambil untuk mengatasi potensi dampak environmental impact potentials. The approach needs to
lingkungan. Lebih lanjut pendekatan ini harus diaplikasikan be applied as widely as possible, where there are serious
seluas-luasnya, dimana terdapat ancaman serius ataupun threats or irreversible damage, even the uncertainty of
bahaya yang tak mungkin dikembalikan (irreversible damage), scientific study cannot be a reason to postpone the cost-
bahkan ketidakpastian kajian ilmiah tidak dapat dijadikan effective measurement to prevent environmental damage.
alasan untuk menunda pengukuran yang efektif-biaya demi [G4-14]
mencegah pengrusakan lingkungan. [G4-14]
Pada Lapangan Banyu Urip sejak 2009, KKKS Blok Cepu In Banyu Urip Field since 2009, Cepu KKKS has started
memulai pengangkatan minyak bumi dengan fase Early crude oil lifting with Early Production Facilities phase,
Production Facilities (EPF), sementara pembangunan untuk meanwhile the developmentof Full Field Development
fasilitas Full Field Development terus berjalan demi mengejar facilities is constantly running to meet the peak production
peak production sebesar 165.000 BOPD pada kuartal ketiga target of 165,000 BOPD in the third quarter of 2015.
tahun 2015.
PEPC saat ini sedang memasuki tahap penyelesaian dari PEPC currently is reaching the finishing phase of Banyu
pengembangan Lapangan Banyu Urip sebagai POD pertama Urip Field development as the first POD in Block Cepu
di Blok Cepu melalui pembangunan proyek Engineering, through Engineering, Procurement, and Construction (EPC)
Procurement, & Construction (EPC). Proyek pengembangan project development. The mentioned development project
yang dimaksud terbagi dalam lima cakupan, yaitu EPC 1- is divided into five scopes i.e. EPC 1 to EPC 5.
EPC 5. 1. EPC-1 : Central Processing Facilities (CPF)
1. EPC-1 : Central Processing Facilities (CPF) 2. EPC-2 : Onshore Export Pipeline
2. EPC-2 : Onshore Export Pipeline 3. EPC-3 : Offshore Export Pipeline & Mooring Tower
3. EPC-3 : Offshore Export Pipeline & Mooring Tower 4. EPC-4 : Floating Storage & Offloading (FSO)
4. EPC-4 : Floating Storage & Offloading (FSO) 5. EPC-5 : Infrastructure Facilities
5. EPC-5 : Infrastructure Facilities
Proyek yang telah dimulai sejak 2011, saat ini telah The project that started in 2011 and has now entered the
memasuki masa finishing & completing pembangunan. construction finishing and completing phase. Throughout
Selama tahun 2014, perkembangan proyek yang masih 2014, the ongoing projects are:
berjalan yaitu:
Grafik 11.3 Realisasi Proyek EPC 1-5 Tahun 2014 Chart 11.3 Realization of EPC 1-5 Project Year 2014
Plan
Actual
100.00 98.60
87.39 94.26 89.80
78.69
66.20 70.06
57.10 47.84
Pembangunan infrastruktur operasional produksi ini The development of production operation infrastructure is
dilaksanakan dengan praktik yang telah dirancang untuk carried out with designed practices to produce low negative
dapat menghasilkan dampak negatif yang kecil bagi impacts on the environment. The development design has
lingkungan. Perencanaan pembangunan tersebut passed various tests in EIA and Field Project RKL-RPL.
sebelumnya telah melewati beberapa macam uji dalam
kajian ANDAL dan RKL-RPL Proyek Lapangan.
Upaya pengelolaan terhadap limbah tersebut yaitu: The attempts to manage the domestic waste are:
Setelah kegiatan instalasi unit-unit proses dan pipa Following the completion of process units and pipeline
selesai, maka akan dilakukan uji hidrostatik terhadap installation, hydrostatic test will be conducted to water
pipa dan bejana-bejana proses. Uji hidrostatik ini akan taken from Bengawan Solo. Used water in hydrostatic
membutuhkan air yang akan diambil dari Sungai test shall comply with applicable threshold limit value
Bengawan Solo. Air bekas uji hidrostatik akan memenuhi prior to being disposed of in the nearby river. In the event
nilai ambang batas yang berlaku sebelum dibuang ke that water parameter does not comply with the applicable
sungai terdekat. Apabila parameter air belum memenuhi standard, the water will be contained in an artificial lake
standar yang berlaku, air akan ditampung dalam danau to be processed. Meanwhile the biological waste from
buatan untuk dikelola. Sedangkan limbah biologis tenaga workers is contained in septic tanks.
kerja (MCK) ditampung di septic tank.
Limbah padat seperti kemasan bekas makanan, kaleng Solid waste such as food wrappers, tin cans will be
akan dikumpulkan dan dibuang pada TPA di Kabupaten collected and disposed of in a landfill in Bojonegoro
Bojonegoro. Limbah domestik pekerja akan ditampung Regency. Employees domestic waste will be contained
dalam septic tank. Limbah padat yang merupakan in septic tanks. Solid wastes in the forms of excess
material sisa seperti potongan pipa, semen (concrete), materials such as pipe chunks, concrete, used paint
kaleng bekas cat dan sisa material lainnya akan cans, and other remaining materials are collected and
dikumpulkan dan dibawa kembali oleh kontraktor. brought back by the contractors.
140 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Dalam pelaksanaannya, pemilahan pada tingkat sumber In the implementation, the sorting in the source generation
(source segregation) belum dilakukan. Limbah domestik dan has not been done. Domestic and light commercial waste
komersial ringan seperti kertas ataupun bekas kemasan such as paper and food wrappers are combined in one
makanan digabungkan dalam satu penimbunan dan storage house and collected by the building management
dikumpulkan oleh rekanan pengelola gedung. Proses partner. The first sorting is conducted following this phase,
pemilahan pertama terjadi setelah fase ini, dimana sampah where the wastes are sorted based on recyclable non-
tersebut dipilah berdasarkan kategori sampah non-organik organic waste category (e.g.plastic, cans, bottles, and paper)
yang masih dapat didaur ulang, seperti plastik, kaleng, botol, and non-recyclable waste (e.g. food waste and other wet
dan kertas, serta non-daur ulang seperti sampah organik, waste). Electronic waste such as waste batteries of air
sisa makanan dan sampah basah lainnya. Limbah elektronik refreshener are taken by the third party for further
seperti baterai bekas pengharum ruangan diambil kembali processing.
oleh pihak ketiga penyedia untuk diolah lebih lanjut.
Pengelolaan air bekas pakai di gedung kantor dilaksanakan Waste water processing in the office building is done by
dengan penampungan pada septic tank. containment in the septic tanks.
PEPC juga mengukur kualitas dari pengolahan air limbah PEPC also measures the quality of waste water processing
selama 2014 untuk menjamin serta memantau throughout 2014 to guarantee and monitor the development
perkembangan baku mutu air limbah, dimana standar Baku of waste water quality standard, where Domestic Waste
Mutu Komunal Limbah Cair Domestik sesuai dengan Water Communal Quality Standard consistent with the
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 122 Tahun Regulation of Jakarta Special Capital Region Governor
2005. Hasil pengukuran tersebut seperti ditunjukkan tabel Number 122 of 2005. The result of the measurement can
berikut: be shown in the following table:
pH pH 6-9 7,9
Organik (KMnO4) Organic (KMnO4) mg/L 85 13,43
Zat Padat Tersuspensi Suspended Solids mg/L 50 10,0
Ammonia Ammonia mg/L 10 2,65
Minyak dan Lemak Oil and Fat mg/L 10 < 1,13
Senyawa Aktif Biru Metilen Methilene Blue Active Substance mg/L 2 0,07
COD (Dichromat) COD (Dichromat) mg/L 80 < 40,0
BOD (20oC, 5 hari) BOD (20oC, 5 hari) mg/L 50 6,22
Perusahaan memiliki prosedur tersendiri dalam mengelola The Company has its own procedures in processing
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) untuk mencegah dangerous and toxic waste (B3) to prevent and overcome
dan menanggulangi pencemaran serta kerusakan pollution and environmental damage as well as quality
lingkungan dan melakukan pemulihan kualitas lingkungan recovery of polluted environment to their initial function. In
yang sudah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali. building operations, dangerous and toxic waste identified
Dalam operasional gedung, limbah B3 yang teridentifikasi, is oil from generators of size 10.02 L. [G4-EN25, E10]
yaitu oli dari genset sebesar 10,02 L. [G4-EN25, E10]
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 141
Limbah eksploitasi minyak bumi ini mengandung senyawa This crude oil exploitation waste contains substances such
seperti BTEX, ammonia, phenol, dan merkuri yang dapat as BTEX, ammonia, phenol and mercury that are potentially
berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia dan harmful to human health and the environment. As one of
lingkungan. Sebagai salah satu limbah yang paling banyak the wastes with largest amount released during oil lifting,
keluar dalam pengangkatan minyak bumi, produced water produced water is a major concern for PEPC and other
menjadi perhatian tersendiri bagi PEPC bersama KKKS lain KKKS considering the potential negative environment
mengingat potensi dampak lingkungan yang negatif yang impacts that may arise.
dapat ditimbulkannya.
Dalam operasional Lapangan Banyu Urip yang In oil-producing Banyu Urip Field operation, each 30,000
menghasilkan minyak bumi, pada setiap 30.000 barel barrel oil lifted daily also brings on average 100 barrels of
minyak yang diangkat tiap hari nya, bersamaan dengannya produced water.
ikut keluar bersamaan dengannya ikut keluar produced water
dengan rata-rata dengan rata-rata sebesar 100 Barel.
3000
2500
2000
1500
1000
500
Perusahaan tidak membuang produced water ke permukaan, The Company does not dispose of produced water on earth
namun seluruhnya diinjeksikan kembali ke dalam bumi surface, instead, the produced water is reinjected into the
setelah melalui unit water skimmer dengan jumlah minyak ground after passing through a water skimmer unit with
terlarut di bawah 50 ppm, sehingga produced water ini telah total dissolved oil under 50 ppm, therefore the produced
memiliki spesifikasi yang sesuai dengan keadaan reservoir water has complied with the specification suitable for
dan tidak memiliki dampak lingkungan negatif. Selama reservoir condition and does not have negative
periode pelaporan, Perusahaan menginjeksi kembali environmental impact. During the reporting period, the
produced water sebesar 24.930,04 barrel. [OG5, E9] Company has reinjected produced water as much as
24,930.04 barrels. [OG5, E9]
142 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Lumpur bor terdiri atas dua jenis, yaitu lumpur berbahan Drilling mud consists of two types i.e aquaeos drilling mud
dasar air (aquaeos drilling mud) dan lumpur bor berbahan and oil/non-aquaeos drilling mud. To help reduce
dasar minyak (oil/non-aquaeos drilling mud). Demi membantu environmental risk from the drilling process, the Company
mengurangi risiko lingkungan dari proses pemboran, and Cepu KKKS only use water-based drilling mud as the
Perusahaan bersama KKKS Blok Cepu hanya menggunakan mud is non-toxic. The use of non-toxic drilling mud can also
lumpur bor yang terbuat dari bahan dasar air karena lumpur reduce the possibility of ground water pollution if there is
tersebut dikategorikan sebagai lumpur non-toksik. runoff from the mud pit.
Penggunaan lumpur bor non-toksik ini juga dapat
mengurangi kemungkinan pencemaran air tanah apabila
terjadi limpasan air hujan dari mud pit.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 143
Pengelolaan lumpur bor yang sudah tidak terpakai lagi atau The management of used drilling mud or mud repeatedly
lumpur yang telah berulangkali disirkulasi ke dalam sumur circulated into drilling well, reaches solid content level that
bor, sehingga mencapai tingkat toleransi kandungan can no longer be separated by separators (solids control).
padatan yang tidak dapat dipisahkan lagi dengan alat-alat The total usage of drilling mud in Banyu Urip Field for 17
pemisah (solids control). Total penggunaan lumpur bor pada wells throughout 2014 is 229,160 barrels. Meanwhile drill
Lapangan Banyu Urip untuk 17 sumur selama tahun 2014 cuttings produced in the drilling process is estimated at
adalah sebesar 229.160 barrel. Sedangkan limbah padat 7,802m3 for 8 wells in Well Pad B and 8,617 m3 for 9 wells
berupa serbuk bor (cutting) yang dihasilkan dari proses in Well Pad C. [OG7, E10]
pemboran diperkirakan sekitar 7.802 m3 untuk 8 sumur
pada Well Pad B, dan 8.617 m3 untuk 9 sumur Well Pad C.
[OG7, E10]
Dengan melaksanakan pemboran yang dilakukan per With per section drilling, the mud properties will possess
section, properties lumpur tetap memiliki kualitas yang sama the same quality for every drilling section. This method is
untuk setiap section pemboran. Metode ini terbukti efisien proved to be efficient in its operational and produces lesser
dalam operasionalnya, dan menghasilkan tingkat mud usage. After drilling is completed, cutting materials
penggunaan lumpur yang lebih sedikit. Setelah pemboran are tested with the Toxicity Characteristic Leaching
selesai, cuttings material diuji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) with Ba, Cd, Hg, Pb, Ag, Cr6+, Zn, and
Procedure (TCLP) dengan parameter Ba, Cd, Hg, Pb, Ag, Cuparameters. If the TLCP test shows that solid waste
Cr6+, Zn dan Cu. Jika berdasarkan uji TCLP menunjukkan meets the requirement to be disposed of then the used
limbah padat memenuhi syarat untuk dibuang maka used mud will be mixed with limestone and the container will be
mud akan dicampur dengan limestone (batu gamping) dan closed with topsoil. If the TLCP test shows that solid waste
bak penampung akan ditutup dengan tanah pucuk. Jika does not meet the requirement, the waste processing will
berdasarkan uji TCLP menunjukkan bahwa limbah padat then refer to Government Regulation No. 18/1999 in
tidak memenuhi syarat, maka pengelolaan limbah akan conjunction with Government Regulation No. 85/1999 and
mengacu pada PP No. 18/1999 jo PP No. 85/1999 dan its implementing regulations.
peraturan pelaksanaannya.
Pengelolaan lumpur bor yang sudah tidak terpakai, tidak Unused drilling mud is not processed on site but is sent to
dilaksanakan di lokasi namun dengan dikirim ke PPLI Bogor PPLI Bogor on trucks with Physical Chemical Treatment
menggunakan truk dengan sistem pengelolaan Physical and Bio Plant processing systems. Cuttings are also sent
Chemical Treatment dan Bio Plant. Sedangkan pengelolaan to PPLI with stabilization and waste treatment method for
cutting juga dikirim ke PPLI dengan menggunakan sistem processing.
stabilisasi dan waste treatment.
Limbah pemboran sudah tidak termasuk ke dalam kategori Based on a new Government regulation, drilling waste is
B3 sehingga Perusahaan berinisiatif untuk mencari cara no longer included as toxic and hazardous waste, hence
memanfaatkannya secara lebih lanjut. Inisiatif ini the Company initiates to look for ways to further utilize the
dilaksanakan bersama Universitas Brawijaya Malang untuk material. The initiative is conducted with the Brawijaya
melakukan studi pemanfaatan tersebut. [OG7, E10] University Malang to conduct the study of the usage.
[OG7, E10]
Gas H2S yang keluar dari formasi bersama lumpur bor pada H2S gas released from the formation together with drilling
saat kegiatan pemboran dikelola sebagai berikut: mud in the drilling process is processed as follows:
Gas H2S yang terkandung dalam lumpur bor dilarutkan H2S gas contained in mud is dissolved with calcium
dengan suspense kalsium hidroksida (Ca(OH)2) di bak hydroxide (Ca(OH)2) suspension in the mud container
lum pur , s ehingga ter bent uk gar a m sul fi da. to form sulfide salts.
Untuk gas H2 S bebas yang tidak bisa diperkirakan To manage free H2S the quantity of which cannot be
jumlahnya, maka salah satu tindakan yang dilakukan estimated, one of the actions taken is by temporarily
adalah menghentikan sementara kegiatan pemboran ceasing the drilling activities and evacuate all drilling
dan evakuasi seluruh pekerja pemboran dan masyarakat workers and the community around the location.
yang berada di sekitarnya.
Selama masa produksi yang telah berjalan, belum pernah During the ongoing production period, no leakage of H2S
ditemukan adanya kebocoran H2S. Hal ini juga ditunjang was ever found. However, should H2S be detected, the
karena Pemerintah memiliki aturan operasi untuk tidak Company applies an operation regulation not to release the
melepaskan ke permukaan. substance to the surface.
Upaya pencegahan yang dilakukan untuk mendeteksi The preventive attempts conducted to detect free H2S as
adanya gas H 2 S bebas sedini mungkin adalah early as possible are [G4-EN27, HS4]:
[G4-EN27, HS4]:
Melengkapi instalasi pemboran dengan alat penghembus Equipping drilling installation with large fan directed
udara yang besar (fan) yang arahnya searah dengan downwind.
arah angin.
Memasang sensor gas H2S di tempat tertentu seperti Installing H2S gas censor in certain places such as at:
pada: shaleshaker, tangki lumpur dan lantai bor. shaleshaker, mud tank, and drilling floor.
Mengatur sensor gas H2S pada konsentrasi yang dapat Controling H2S gas censor on the concentration that
membahayakan jiwa manusia (ambang batas H2S = 10 may endanger human lives (H2S threshold limit = 10
ppm). ppm).
Tersedianya Breathing Apparatus (BA) dan personal Ensuring Breathing Apparatus (BA) and H2S gas personal
detector gas H2S di lokasi pemboran untuk keselamatan detector availability at drilling sites for human safety.
manusia.
Memasang alarm deteksi H2S yang bocor ke permukaan Installing detection alarm for H2S leakage to the surface.
Semua personil di area rig floor diwajibkan untuk memiliki Requiring all personnel on the rig floor area to acquire
sertifikasi H2S H2S certification.
Tumpahan Spills
Tumpahan merupakan isu yang sangat hangat dalam Spills is a trending issue in upstream oil and gas industry.
industri hulu migas. Kandungan dalam bahan tumpahan The spill substances that may endanger compound and
yang dapat membahayakan senyawa dan makhluk hidup organisms in soil or water are the reason for this special
dalam tanah maupun air menjadi alasan perhatian khusus attention, particularly when the oil spill occurs in large
ini, khususnya bila tumpahan minyak terjadi dalam volume volumes. The other problem is the clean-up of the spill that
besar. Masalah lain adalah soal pembersihan (clean up) may use chemical substances that may bring further
dari tumpahan tersebut yang tidak tertutup kemungkinan potentially harmful effects.
menggunakan bahan kimia lain yang juga berpotensi
menghadirkan dampak negatif lain.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 145
Bila peristiwa tumpahan minyak (oil spill) terjadi di lingkungan Oil spills that occur at sea may lower seawater quality,
laut, maka akan dapat menurunkan kualitas air laut, baik either due to its short-term impact or the more dangerous
karena efek langsung (short term effect) maupun yang lebih long-term effect. Interaction between oil spills and seawater
membahayakan, yaitu efek dalam jangka panjang (long brings several processes that may change the composition
term effect). Ketika minyak tumpah di laut, interaksinya and characteristic of the oil in sea, such as advection,
dengan air laut menghasilkan berbagai jenis proses yang diffusion, dispersion, sedimentation, emulsion, evaporation,
dapat mengubah komposisi dan karakteristik minyak di dissolution, microbial and photochemical degradation.
lingkungan laut, seperti adveksi, difusi, dispersi, sedimentasi,
emulsi, penguapan, pelarutan, degradasi mikroba dan
fotokimia.
Untuk itu, langkah pencegahan telah dilakukan oleh Therefore PEPC or Cepu KKKS operator have conducted
PEPC ataupun operator KKKS Blok Cepu melalui pelatihan, preventive measures through trainings, procedures, and
prosedur, peralatan yang memadai. PEPC menggunakan adequate equipment. PEPC uses provision from SKK Migas
aturan dari SKK Migas PTK 005 Tahun 2011 Tentang PTK 005 of 2011 on Oil Spill Mitigation. The Company in
Penanggulangan Tumpahan Minyak. Perusahaan dalam running the operations on site implements Zero Spill
menjalankan praktik operasional di lapangan menerapkan regulation in its environmental policy. Every activity with
aturan Zero Spill dalam kebijakan lingkungannya. Setiap liquid spill potential has to be equipped with the appropriate
kegiatan yang berpotensi menyebabkan tumpahnya suatu container. In addition, a third party is also assigned as Oil
liquid harus dilengkapi dengan wadah yang tepat. Selain Spill Responder and tasked with waste management duties.
itu, juga terdapat pihak ketiga yang ditugaskan sebagai Oil Periodically, the Company updates the regulations related
Spill Responder & pengelola limbah (waste management). to the field procedures if further development about the
Secara periodik, perusahaan juga memperbaharui aturan spill issue has been found.
terkait serta prosedur lapangan bila ditemukan
perkembangan lebih lanjut mengenai isu tumpahan tersebut.
Selama tahun 2014, hanya terjadi satu kali peristiwa yang Throughout 2014 only one incident had the potential of
berpotensi menyebabkan tumpahan di laut yang berkaitan causing spills in the sea which was indirectly related to
secara tidak langsung dengan PEPC, meskipun dengan PEPC, despite its insignificant quantity. This happened due
jumlah yang tidak signifikan. Hal ini terjadi akibat lepasnya to the drifting of FSO Cinta Natomas from Single Buoy
FSO Cinta Natomas dari Single Buoy Mooring (SBM) akibat Mooring (SBM) caused by continuous pounding of five-
terpaan ombak terus menerus setinggi lima meter. Sehingga meter high waves which cut the line of a tanker trying to
saluran kapal tanker yang sedang merapat ke FSO untuk transfer crude oil and consequently spilling oil into the sea.
memindahkan minyak mentah terputus dan menyebabkan
sebagian minyak mentah tumpah ke air laut.
FSO Cinta Natomas yang digunakan untuk menampung FSO Cinta Natomas which isutilized to contain crude oil
minyak mentah yang disalurkan dari GOSP Banyu Urip distributed to Banyu Urip GOSP was drifted several hundreds
sempat terseret beberapa ratus meter ke arah Timur meters to the East. With assistance of two Tugboats, the
kemudian dengan bantuan 2 Tug Boat dievakuasi ke lokasi FSO was then evacuated toa secure location and anchored
aman dan buang sauh/jangkar dan tambat sekitar 3 mil and moored around 3 miles from the former mooring
dari lokasi sandar semula. location.
Sebagai pemilik dari FSO tersebut, Joint Operating Body As FSO owner, Joint Operating Body Pertamina-Petrochina
Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) bersama tim East Java (JOB P-PEJ) together with SKK Migas team
dari SKK Migas melakukan pemantauan darat dan udara conducted land and air observation for four days by
selama empat hari menggunakan helicopter yang helicopter operated by MCL. The search for tail based on
dioperasikan MCL. Penelusuran terhadap jejak berdasarkan predicted oil spill flow carried with sea current and wind
prediksi alir ceceran minyak yang terbawa arus laut dan southeasterly direction from the FSO starting position did
angin ke arah Timur Tenggara dari titik awal FSO tidak not find any tail or oil spill along the area. This was expected
menemukan jejak ataupun ceceran minyak di sepanjang to happen as the oil tail was naturally destroyed, evaporated,
area tersebut. Hal ini diperkirakan terjadi akibat jejak minyak and dissolved completely by wave pounding. The land
yang hancur, menguap, dan terurai seluruhnya secara alami search team did not find oil spill tail along the coastline.
akibat hempasan ombak. Begitu pula dengan tim The finding of this search concluded that the water condition
penelusuran darat yang tidak menemukan tanda jejak in Palang Sub-district, Tuban Regency as the location for
minyak di sepanjang pantai. Temuan dari penelusuran ini FSO Cinta Natomas mooring was not affected after the oil
menyimpulkan bahwa kondisi perairan yang masuk ke spill incident. [G4-EN24, E8]
wilayah Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tersebut,
sebagai wilayah sekitar tambatan FSO Cinta Natomas tidak
terdampak setelah peristiwa tumpahan minyak tersebut.
[G4-EN24, E8]
146 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Beberapa aktivitas yang menyangkut proses pengangkutan Several activities related to transportation process are:
yaitu:
1. Pengangkutan karyawan baik yang berada di kantor 1. Employee transportation for Jakarta Head Office using
Pusat Jakarta menggunakan kendaraan operasional office operational vehicles or long-distance transportation
kantor ataupun penyedia layanan transportasi jarak jauh, provider, as well as for employees in Banyu Urip and
serta pekerja yang berada di Lapangan Banyu Urip dan Jambaran-TiungBiru Fields
Jambaran-Tiung Biru
2. Pengangkutan minyak mentah dari Sales Point EPF Banyu 2. Crude oil transportation from EPF Banyu Urip Sales Point
Urip sampai ke Lifting Point di FSO Cinta Natomas to Lifting Point in FSO Cinta Natomas
3. Pengangkutan material pembangunan konstruksi dan 3. Transportation of construction building material and
infrastruktur produksi dari proyek EPC production infrastructure of EPC project
Selain daripada menjalankan bisnis produksi di Lapangan Apart from running production business in Banyu Urip and
Banyu Urip dan Lapangan Jambaran-Tiung Biru, sesuai Jambaran-Tiung Biru Fields according to PT Pertamina
dengan amanah dari PT Pertamina (Persero) selaku (Persero) mandate as stakeholders, PEPC has the additional
pemegang saham, memberikan penugasan tambahan duties to control crude oil transportation from Banyu Urip
kepada PEPC dalam kegiatan pengawasan penyaluran Field in Early Production Facilities (EPF) phase.
minyak mentah dari lapangan Banyu Urip dalam fase Early
Production Facilities (EPF).
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 147
Untuk mengontrol penyaluran minyak mentah Banyu Urip To control Banyu Urip crude oil distribution extends from
mulai dari Sales Point di dalam pagar fasilitas Gas Oil Sales Point inside the fence of Gas Oil Separation Plant
Separation Plant (GOSP) hingga Lifting Point di Floating (GOSP) facility to Lifting Point in Floating Storage Offloading
Storage Offloading (FSO) Cinta Natomas. Fasilitas penyaluran (FSO) Cinta Natomas. The crude oil distribution facility is
minyak mentah tersebut berupa jalur pipa 6"x40 km Banyu a 6"x40km Banyu Urip-Mudipipeline managed by PT Geo
Urip-Mudi yang dikelola oleh PT Geo Putra Perkasa melalui Putra Perkasa through Build Operation and Owned (BOO)
kontrak Build Operation and Owned (BOO) dan diteruskan contract and is forwarded through pipe facility owned by
melalui fasilitas pipa milik JOB P-PEJ hingga FSO Cinta JON P-PEJ to FSO Cinta Natomas.
Natomas.
Penyaluran minyak mentah produksi Lapangan Banyu Urip The distribution of crude oil produced by Banyu Urip Field
yang dibeli oleh PT Pertamina (Persero) melalui jalur pipa bought by PT Pertamina (Persero) through 6" pipeline from
6 inch dari Banyu Urip - Mudi sepanjang 40 km (fasilitas Banyu Urip-Mudi with 40 km length(PT Geo Putra Perkasa
jaringan pipa PT Geo Putra Perkasa) dan fasilitas JOB P- pipeline network facility) and JOB P-PEJ facility from Mudi
PEJ dari Mudi hingga FSO Cinta Natomas pada tahun 2014 to FSO Cinta Natomas in 2014 reached 6,379,420 Barrels.
adalah 6.379.420 barrel.
Grafik 11.5 Jumlah Penyaluran Minyak Mentah PEPC Tahun 2012-2014 Chart 11.5 Amount of PEPC Crude Oil Distribution 2012-2014
6500000.00
6400000.00
6300000.00
6200000.00
6100000.00
6000000.00
5900000.00
5800000.00
2012 2013 2014
Dalam proses penyaluran minyak mentah melalui jaringan In crude oil distribution process through piping network,
pipa lazim terjadi penyusutan volume (losses) yang terjadi volume losses are commonplace due to several causal
karena berbagai faktor penyebab seperti kebocoran, factors such as leakage, non-uniform measuring, oil-water
ketidakseragaman pengukuran, emulsi oil-water, penguapan emulsion, light-evaporation, etc. The Company succeeded
ringan dan sebagainya. Perusahaan berhasil menekan in reducing crude oil losses distributed through PT Geo
angka losses minyak mentah yang disalurkan melalui Putra Perkasa pipeline facility from Banyu Urip-Mudi in
fasilitas pipeline PT Geo Putra Perkasa dari Banyu Urip - 2014 to 0.07% compared to the losses in year 2013 at
Mudi pada tahun 2014 menjadi 0,07% dibandingkan dengan 0.18%.
losses pada tahun 2013 sebesar 0,18%.
Grafik 11.6 Oil Losses Pengiriman Melalui Fasilitas GPP Tahun 2012-2014 (%)
Chart 11.6 Oil Losses of Distribution through GPP Facilities 2012-2014 (%)
0.2
0.15
0.1
0.05
Dampak yang dihasilkan dari proses pengangkutan ini The effects produced from the transportation process cause
menyebabkan beberapa resiko yang telah diidentifikasi oleh some risks that have been identified by PEPC and Cepu
PEPC dan KKKS Blok Cepu. Sehingga risiko yang mungkin Block KKKS. Therefore the occurring risks can be duly
muncul dapat dimitigasi dengan baik. mitigated.
Dalam rangka memitigasi risiko yang ditimbulkan dari In order to mitigate the risks occurring from the
pengangkutan ini, PEPC melaksanakan upaya dalam transportation, PEPC conducts some attempts to overcome
mengatasi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh the environmental impacts caused by crude oil
transportasi minyak mentah dengan melaksanakan Audit transportation with Inspection Audit in the Field with risk
Inspeksi di Lapangan melalui risk assessment pada jalur assessment on pipeline and monitoring of pipeline technical
pipa dan monitoring data teknis jalur pipa, general assessment data, general assessment of equipment and tank facilities
peralatan dan fasilitas tangki dan pipa penyaluran minyak, and oil pipeline distribution, equipment certification
sertifikasi (SKPP/SKKP/AI/SKPI/ kalibrasi) peralatan, yang (SKPP/SKKP/AI/SKPI/calibration), all of which are Key
keseluruhannya menjadi bagian dari Key Performance Performance Indicators of HSSE. [G4-EN30]
Indicator Aspek HSSE. [G4-EN30]
Upaya mitigasi risiko semakin penting untuk dilaksanakan Risk mitigation attempts are increasingly important at the
sejak awal, mengingat Fasilitas Mudi dan Gayam berada early stage considering that Mudi and Gayam Facilities are
pada lokasi yang cukup dengan dekat dari pemukiman. located nearby settlements. Meanwhile EPF and EOE
Sedangkan lokasi EPF dan EOE berada cukup jauh sekitar locations are relatively far, around 300 meters from
300 meter bahkan lokasi tersebut telah dikategorikan settlements therefore the resulting risks can be overcome
sebagai daerah industri, sehingga risiko yang ditimbulkan optimally. The location has been categorized as an industrial
akan dapat diatasi sebaik mungkin. area.
Pipa penyaluran minyak bumi, dirancang agar aman bagi Crude oil distribution pipes are designed to be safe for the
masyarakat dan lingkungan dengan di tanam di dalam community and the environment and buried underground.
tanah. Bagian pipa yang keluar ke permukaan hanyalah Four points of block valve are the only part of the pipe
empat titik block valve. Keempatnya di pagari dan dipasang portruding on the surface. The four points are put inside
informasi sebagai tanda bagi masyarakat sekitar agar the fences and placed notices cautioning the community
waspada dan berhati-hati terhadap potensi bahaya yang of potential dangers relating to the pipes. Several notices
disebabkan oleh pipa tersebut. Beberapa pengumuman installed among others include the information that the oil
yang dipasang menyangkut perihal seperti pemberitahuan transported is owned by the State and that crude oil is a
bahwa minyak bumi yang disalurkan adalah aset Negara, dangerous material. The Company also continues to
serta merupakan bahan yang berbahaya. Selain itu, improve the security system by increasing pipeline checking
Perusahaan juga terus berusaha untuk memperbaiki sistem frequency to ensure the safety and security by the personnel
penjagaan dengan menambah frekuensi pengecekan jalur on duty on site, and helps to inform the community for
pipa terkait keselamatan dan keamanan oleh petugas di widest spread of risk mitigation information. [G4-PR1, G4-PR3,
lapangan, serta membantu mensosialisasikan kepada warga HS4] These attempts are proven effective with the absence
sehingga penyebaran informasi demi upaya mitigasi risiko of complaints or accidents related to crude oil distribution
dapat dilaksanakan seluas-luasnya. [G4-PR1, G4-PR3, HS4] [G4-PR4]
Cara ini terbukti efektif dengan tidak ditemukannya
pengaduan ataupun kecelakaan yang berkaitan dengan
penya lur a n m inya k men ta h ter s ebut. [ G 4 - P R 4 ]
Teknologi Deteksi Dini Kebocoran Pipa Pipe Leakage Early Detection Technology
Untuk mendeteksi adanya kebocoran pipa pada saat operasi, To detect pipe leakage during operation, normal method to
akan digunakan metode normal untuk pendeteksian detect leakage will be using the SCADA (Supervisory Control
kebocoran melalui instrumentasi yang dapat memonitor and Data Acquisition) or DCS (Digital Control System) as
tekanan aliran dan suhu, yaitu sistem SCADA (Supervisory the instruments to monitor flow pressure and temperature.
Control and Data Acquisition)/DCS (Digital Control System). The operator will monitor the condition, hence any detection
Operator akan memantau kondisi ini, sehingga bila terjadi of abnormal oil flow fluctuation will immediately be
fluktuasi aliran minyak yang tidak normal, akan segera investigated to detect leakages.
diinvestigasi untuk memastikan adanya kebocoran.
Perusahaan juga menggunakan lapisan serta bahan khusus The company also uses a special coating and materials for
untuk pipa penyaluran untuk menjamin tidak terjadinya distribution pipe to ensure no leakage of crude oil in the
kebocoran dalam proses penyaluran minyak mentah. Bahan distribution process. Materials and these layers are made
dan lapisan ini terbuat dari bahan yang tidak dapat didaur of materials that can not be recycled, so the percentage
ulang, sehingga presentase penggunaan bahan daur ulang use of recycled materials in the pipeline transportation of
dalam lapisan pipa dalam pengangkutan minyak ini sebesar oil layer is at 0%. [G4-EN28]
0%. [G4-EN28]
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 149
Teknologi Pemasangan Pipa pada Perlintasan Pipe Installation Technology on River Crossings
Sungai [G4-EN27, HS4] [G4-EN27, HS4]
Pipa darat yang melintasi sungai Bengawan Solo akan Land pipe crossing Bengawan Solo river will be installed
dipasang menggunakan sistem pemboran horizontal/ with horizontal directional drilling. The distance from river
memanjang (horizontal directional drilling). Jarak dari tepi bank to pipe input and output heads is 100-150 m. Pipe
sungai ke awal dan akhir pipa keluar 100 - 150 m. Pipa akan will be buried below the river with a depth of 3-5 m depending
ditanam di dasar sungai dengan kedalaman 3-5 m on soil condition. With 10.3 mm thick pipe (normally 9.5
tergantung dari kondisi tanah. Dengan ketebalan pipa mm) and casing, possible leakage is expected at a very
mencapai 10,3 mm (normal 9,5 mm) dan penggunaan small amount. Such installation system is expected to be
selubung luar (casing), diharapkan kemungkinan terjadinya able to prevent impacts from the activity on Bengawan Solo
kebocoran sangat kecil. Dengan sistem pemasangan river.
semacam ini, dampak kegiatan terhadap air sungai
Bengawan Solo dapat dicegah.
Gambar 11.3 Gambar Pemasangan Pipa pada Perlintasan di Sungai Bengawan Solo
Figure 11.3 Cross Piping at Bengawan Solo River
d = 3-5m
Pipa Minyak
Oil Pipe
Isu lain yangberkaitan dengan proses pengangkutan, baik Other issues relating to transportation process both for
karyawan ataupun alat berat adalah risiko kerusakan jalan employees and heavy equipment is the road damage risk.
yang terjadi. Sebelum kegiatan mobilisasi kendaraan berat Prior to the mobilization of heavy equipment and drilling
untuk mengangkut peralatan dan material pemboran, material, PEPC and Cepu KKKS together with Local
PEPC bersama KKKS Blok Cepu dengan instansi Pemda Government perform road survey to ensure road class,
terkait melakukan survei jalan untuk memastikan klas, condition, and stability prior to being crossed by heavy
kondisi dan stabilitas jalan yang dilalui kendaraan berat. vehicles. Inadequate road/bridges are repaired to suit the
Jalan/jembatan yang kondisinya kurang memadai, vehicles and the loads. This is done in an attempt to prevent
ditingkatkan kondisinya sehingga sesuai dengan beban road damage. If the road/bridges damage is caused by
kendaraan dan muatannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya Cepu KKKS activities, the road/Bridges are to be repaired
preventif mencegah kerusakan jalan. Bila terjadi kerusakan to its previous state.
jalan/jembatan akibat kegiatan KKKS Blok Cepu, maka
jalan/jembatan tersebut akan diperbaiki, sehingga kembali
seperti kondisi semula.
150 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
PEPC dalam menjalankan fungsi penyaluran minyak dari PEPC in running oil distribution from EPF and EOE in Banyu
EPF dan EOE di Lapangan Banyu Urip kepada para pembeli, Urip Field to buyers, in this case PT Pertamina (Persero) at
dalam hal ini PT Pertamina (Persero) sebesar 24 MBOPD 24 MBOPD and PT TWU t 16 MBOPD, carries out the
dan PT TWU sebesar 16 MBOPD, melakukan injeksi di injection in Gayam Facility to Mudi Facility. Some chemical
Gayam Facilities yang menuju Mudi Facility. Beberapa bahan substances injected in Gayam Facility as consumable
kimia yang diinjeksi di Gayam Facilities dan EPF sebagai supporting material such as H2S Scavenger, Corrosion
bahan pembantu yang habis terpakai seperti H2S Scavanger, Inhibitor, Pour Point Depressant, Drag Reducer Agent,
Corrosion Inhibitor, Pour Point Depressant, Drag Reducer Agent, Coagulant, and PH Adjuster. H2S, a dangerous gas due to
Coagulant, dan pH Adjuster. H2S merupakan satu gas yang its toxicity to human,is bound and carried in the oil lifted to
berbahaya karena beracun bagi manusia, dan terikat serta the earth surface.
terbawa dalam minyak yang naik ke muka bumi.
Kontrak antara Perusahaan dan JOB P-PEJ menyatakan The contract between the Company and JOB P-PEJ
bahwa gas H2S in vapour harus kurang dari 10 ppm, demi stipulates that gas H2S in vapour has to be less than 10
menjaga H2S agar tidak menguap dan tetap terikat di ppm to keep H2S from evaporating and bound to the oil.
minyak. H2S Scavenger membantu standar ini tetap terjaga, HsS Scavanger helps this standard preserved and during
dan tercatat selama periode pelaporan 2014 standar kadar reporting period 2014 the standard of H2S is met and does
H2S terpenuhi sehingga tidak menyebabkan terjadinya risiko not cause negative risks. [G4-EN1, G4-EN27, HS4]
buruk yang timbul. [G4-EN1, G4-EN27, HS4]
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 151
Tabel 11. 5 Material yang Digunakan dalam Injeksi di EPF tahun 2014 Table 11.5 Material Using for Injection in EPF in 2014 [G4-EN1]
Tabel 11.6 Material yang Digunakan dalam Injeksi di Fasilitas Mudi dan Gayam
Table 11.6 Material Using for Injection in Mudi & Gayam Facilities [G4-EN1]
Tahun Year
Jenis Material Satuan
Material Type Unit
2012 2013 2014
Untuk penanggulangan risiko dampak negatif lain yang To overcome other negative impacts arising from the use
mungkin muncul dari penggunaan bahan kimia tersebut, of these chemicals, the Company has procedures that are
Perusahaan memiliki prosedur yang dilaksanakan secara applied intensively on site, among others by:
intensif di lapangan. Pengelolaan bahan kimia dilakukan
dengan:
Pemesanan sesuai dengan kebutuhan proses, sehingga Ordering according to process needs in order to leave
kemungkinan adanya bahan kimia sisa sangat kecil. the least possible chemical surplus.
Setiap bahan kimia yang dipesan harus memiliki MSDS Every chemical ordered must have an MSDS (Material
(Material Safety Data Sheet). Safety Data Sheet).
Tata cara penyimpanan, pengumpulan, pengolahan dan Storing, collecting, processing and burying procedures
penimbunan bahan kimia bekas sesuai dengan ketentuan for waste chemical substances comply with applicable
yang berlaku dalam Keputusan Kepala BAPEDAL No. provisions in the Decree of the Head of BAPEDAL No.
Kep-1/BAPEDAL/09/1995 sampai dengan Kep- Kep-1/BAPEDAL/09/1995 in conjunction with Kep-
05/BAPEDAL/09/1995 dan PP No. 18 tahun 1999 jo PP 05/BAPEDAL/09/1995 and Government Regulation No.
No. 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan 18 of1999 in conjunction with Government Regulation
Berbahaya dan Beracun No. 85 of 1999 on Hazardous and Toxic Waste
Management.
152 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
PEPC tries to reduce paper consumption with several initiatives such as using both sides of paper,
ceasing the use of paper for tender opening documents, promoting document delivery through
e-mails, printing only the most important documents, and reusing used papers.
Nilai pertanggungan asuransi atas risiko bencana alam Insurance value to natural disaster risk is US$
sebesar AS$180.000.000 yang mencakup 180,000,000 covering insurance on all onshore assets
pertanggungan seluruh asset onshore yang dimiliki oleh owned by Contractors such as supplies, production
Kontraktor meliputi persediaan, fasilitas produksi, facilities, oil and gas terminal, collecting station and
terminal minyak dan gas, stasiun pengumpul dan blok, block, pump, booster and compressor station, crude oil,
pompa, booster dan stasiun kompresor, minyak mentah, gas, crude oil and natural gas products stored in container
gas bumi, produk-produk minyak mentah dan gas bumi tank, and other supplies.
yang disimpan dalam tangki-tangki penyimpanan dan
persediaan bahan-bahan lainnya.
Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$15.750.000 Insurance value amounted to US$15,750,000 for every
untuk setiap peristiwa sumur onshore dan sumur kerja onshore well incident and blowouts. Insurance value in
ulang pindah lapisan yang tidak terkendali (blowout). the amount of US$2,920,960 covering insurance for
Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$2.920.960 Cepu KKKS reserves.
mencakup pertanggungan untuk persediaan KKKS Blok
Cepu.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Environment Preservation 153
154 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Selain menjalankan praktik bisnis yang baik sesuai dengan In addition to running sound business practices under good
prinsip-prinsip good corporate governance, Perusahaan juga corporate governance principles, the Company also
berkontribusi dalam pengembangan dan pemberdayaan contributes to community development and empowerment
masyarakat serta pelestarian lingkungan sebagai aspek and environmental conservation as important aspects in
penting dalam pembangunan berkelanjutan. Sumbangsih sustainable development. Company contribution to the
Perusahaan terhadap masyarakat menggunakan konsep community uses the concept of social investment, in which
investasi sosial, dimana kontribusi finansial dan non-finansial our previously-voluntary financial and non-financial
kami yang awalnya bersifat sukarela diakumulasikan secara contributions are accumulated in a planned and measured
terencana dan terukur untuk memberikan prioritas manner to provide development priority for the community.
pembangunan bagi masyarakat.
Gambar 12.1 Diagram Kebijakan Corporate Social Responsibility PT Pertamina Persero - PT Pertamina EP Cepu
Figure 12.1 PT Pertamina Persero - PT Pertamina EP Cepu Corporate Social Responsibility Policy Flowchart
Melaksanakan Komitmen Korporat Menjadi entitas bisnis yang memiliki Becoming a highly-reputable business
SOSIALISASI & PUBLIKASI atas Tanggung Jawab Sosial & reputasi tinggi yang dikelola secara entity which is professionally managed,
EFEKTIF Lingkungan profesional, fokus dan memiliki focused, with competitive advantages
Implementing Corporate Commitment keunggulan kompetitif dengan using world-class modern technology
EFFECTIVE SOCIALIZATION menggunakan teknologi modern kelas resulting from partnership with World-
under Social & Environmental
& PUBLICATION Responsibility dunia yang dihasilkan dari kemitraan Class Companies
dengan World Class Company
Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup Program yang sistematis dan Systematic & Integrated CSR with:
Hubungan Environmental terpadu dengan
Quality Improvement
Harmonis &
Kondusif Corporate Metode Partisipatif Participatory Method
Hubungan Reputations
Harmonis & Peningkatan Infrastruktur Harmonisasi antara Profit-Planet-People Harmony
Kondusif & Pemberdayaan Masy. Profit-Planet-People
Infrastructure Improvement
& Community Development
Sustainable Development Sustainable Development
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PEPC PEPC Social and Environmental Responsibility policy
terdiri dari: includes:
Mengatasi dampak negatif operasi Perusahaan melalui Addressing negative impacts from Company's operations
kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilai through compliance with regulations and establishing
baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan; new and better value for community and the environment.
Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan Providing social, economic, and environmental benefits
kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi to the community, particularly those in the vicinity of the
Perusahaan; Company's operation area.
Meningkatkan reprutasi Perusahaan, efisiensi, Establishing Corporate reputation, efficiency, business
pertumbuhan usaha dan menerapkan mitigasi risiko growth, and applying business risk mitigation.
bisnis.
Sebagai Perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi Engaging in oil and gas exploration and production,
dan produksi minyak dan gas bumi, tentunya kegiatan Company's operations definitely produce social impact,
operasi Perusahaan memiliki dampak sosial, baik positif both positive and negative, for the community and the
maupun negatif, bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. surrounding environment. The positive impacts include the
Dampak positif yang dihasilkan terutama ketersediaan availability of employment and socio-economic growth of
lapangan kerja serta tumbuhnya kegiatan sosial ekonomi the local community resulting from the opening of access
masyarakat setempat karena terbukanya akses ekonomi in the region. Meanwhile, negative impacts include land use
di wilayah tersebut. Sebaliknya, dampak negatif yang muncul and access restrictions to community, in addition to risk of
seperti penggunaan lahan dan pembatasan akses bagi environmental pollution. [G4-SO2]
masyarakat serta risiko pencemaran lingkungan. [G4-SO2]
Perusahaan memperhitungkan dampak negatif kegiatan The Company assesses the negative impacts of the
operasi terhadap masyarakat melalui mekanisme studi operations on the community through environmental studies
lingkungan (AMDAL, UKL/UPL), penerapan Sistem (EIA, Environmental Management and Monitoring), HSSE
Manajemen HSSE, risk assessment/ hazard analysis sejak Management System implementation, risk assessment/
awal kegiatan operasi. Untuk mencegah dampak negatif hazard analysis since the beginning of operations. To
yang ditimbulkan, Perusahaan senantiasa prevent negative impacts, the Company continues to
mensosialisasikan analisis dampak, rencana pengelolaan informs about impact assessment, management plan, and
serta pengendalian dampak negatif dari kegiatan mitigation of negative impacts from operational activities
operasional kepada semua pemangku kepentingan, to all stakeholders, particularly to local communities prior
khususnya masyarakat sekitar, pada setiap akan memulai to the onset of each project with the communication media
proyek dengan menggunakan media komunikasi yang as required by applicable laws and regulations. The
dipersyaratkan oleh peraturan dan perundangan yang Company also constantly applies precautionary principle
berlaku. Selain itu, Perusahaan juga selalu menerapkan to minimize adverse impacts on society and the
prinsip kehati-hatian untuk meminimalisir dampak yang environment. [G4-14]
merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. [G4-14]
Untuk menjamin integritas perlindungan pekerja, aset, To ensure the integrity of protection to workers, assets,
informasi, dan reputasi Perusahaan dari segala bentuk information, and Corporate reputation from any potential
potensi konflik dengan masyarakat sekitar, Perusahaan conflicts with local communities, the Company has
telah memiliki Kebijakan Pengamanan yang implemented a Security Policy in accordance with the
diimplementasikan sesuai dengan Deklarasi Dunia tentang Universal Declaration of Human Rights, international
Hak Asasi Manusia, konvensi internasional serta ketentuan conventions, and national provisions under voluntary
nasional berdasarkan prinsip sukarela. principles.
Kehidupan Bermasyarakat yang Harmonis
Sustainable Community Development 157
Lebih lanjut, interaksi sosial dengan masyarakat di sekitar Furthermore, harmonious social interactions with the
wilayah operasi selalu dijalin, dipererat serta dijaga community in the operation area is always established,
keharmomisannya. Hal ini tercermin dengan, selama periode strengthened and maintained. This is reflected, during the
pelaporan, tidak terdapat insiden perselisihan antara reporting period, from zero dispute between the Company
Perusahaan dengan masyarakat lokal dan masyarakat adat and local community as well as indigenous people in relation
terkait penggunaan lahan untuk kegiatan operasional, to land use for operational activities, protection to local
perlindungan atas budaya lokal serta aspek lainnya [G4-HR8, culture, and other aspects. [G4-HR8, OG10, SE1, SE2, SE3]. In the
OG10, SE1, SE2, SE3]. Kedepannya, Perusahaan berkomitmen future, the Company is committed to conduct in-depth
untuk melakukan pengkajian lebih mendalam atas dampak reviews to Company operational impacts on human rights.
kegiatan Perusahaan terhadap hak asasi manusia.
Selanjutnya, untuk menghindari konflik dengan masyarakat To avoid potential conflicts with the local community, the
setempat, Perusahaan selalu melakukan dialog dan Company engages in dialogs and deliberations with local
musyawarah dengan masyarakat sekitar dalam communities concerning land procurement and acquisition
pelaksanaan proses pengadaan dan pembebasan tanah for locations affected by Company's project development.
untuk lokasi yang terdampak pembangunan proyek The activity is attended by Company's Land Acquisition
Perusahaan. Kegiatan tersebut selain dihadiri oleh Tim Implementation Team as well as Local Government
Pelaksanaan Pengadaan Tanah Perusahaan juga dihadiri representatives and relevant village community (village
oleh perwakilan Pemerintah Daerah setempat serta officials and local landowners whose lands are to be
masyarakat desa terkait (perangkat desa dan warga acquired). [OG9, SE2]
setempat pemilik lahan yang terkena pembebasan).
[OG9, SE2]
Sampai dengan akhir periode pelaporan, tidak terdapat As of the end of 2014, no operational location of the
lokasi operasional Perusahaan yang di non-aktifkan serta Company was deactivated. In addition, the Company did
tidak ada kegiatan pengeboran eksplorasi dengan not conduct any exploration drilling program nor any eviction
memindahkan rumah penduduk di wilayah sekitar operasi around the operation area [OG11, OG12, SE3]. Until the end of
[OG11, OG12, SE3]. Hal ini terbukti dengan, sampai akhir periode the reporting period, there were no complaints from local
pelaporan, tidak terdapat insiden pengaduan atau keluhan community and indigenous people on negative impacts of
dari masyarakat lokal dan masyarakat adat atas dampak Company's operational activities. [G4-SO11]
negatif dari kegiatan operasional Perusahaan. [G4-SO11]
Gambar 12.2 Ruang lingkup dan Tahapan Pekerjaan Program Papan Informasi
Figure 12.2 The Work Scope and Stages of Community Info Board Program
1 2 3 4
PENGADAAN DAN
SOSIALISASI KE DESA SERAH TERIMA
PEMASANGAN PAPAN
DAN KECAMATAN PROGRAM PELAPORAN
INFORMATION DISSEMINATION INFORMASI REPORTING
INFO BOARD PROCUREMENT PROGRAM HANDOVER
TO VILLAGES AND SUB-DISTRICTS
AND INSTALLATION
Sosialisasi ke Information Membuat Info board Serah terima Program Serah terima Report
pemerintah dissemination papan informasi installation at program handover pelaporan handover, 2
desa dan to village pemasangan di strategic places sebanyak copies (soft
perwakilan officials and tempat yang based on 2 paket (soft copy and hard
warga dan juga community strategis approval of copy dan hard copy)
pemerintah dan representatives berdasarkan rural, sub- copy).
kecamatan. as well as persetujuan district
government and pemerintah governments
sub-districts desa, and community
pemerintah
kecamatan dan
masyarakat.
OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT
Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas The Company is committed to sustainably develop
hidup masyarakat secara berkelanjutan serta membangun community's quality of life and establish harmonious
hubungan yang harmonis dengan tokoh masyarakat dan relationship with community leaders and governmental
instansi pemerintah di sekitar wilayah operasi Perusahaan. institutions around Company's operation area. This
Komitmen tersebut diimplementasikan oleh Perusahaan, commitment is implemented by the Company in cooperation
bekerja sama dengan MCL dan instansi pemerintah with MCL and the local governments through the
setempat, melalui Program Pemberdayaan Kesejahteraan Community Socio-Economic Welfare Development Program
Sosial Ekonomi Masyarakat yang dilaksanakan di sekitar which is organized in the vicinity of the Company's operation
wilayah operasi Perusahaan. Kami meyakini bahwa program site. This program is believed to be a strategy which
ini merupakan salah satu strategi utama untuk mendukung contributes to Company operations' success. The
keberhasilan kegiatan operasional Perusahaan. Program implemented program is expected to be a means to
yang telah dilaksanakan kami harapkan dapat menjadi approach the community to gain support for Company's
salah satu sarana pendekatan kepada masyarakat agar operations and create benefits to the community from
dapat mendukung kegiatan operasional Perusahaan serta Company's activities. This is in accordance with Law No.
mendapatkan manfaat dari aktivitas Perusahaan. Komitmen 22 of 2001 on Oil & Natural Gas Article 40 Paragraph 5,
tersebut sesuai dengan amanat Pasal 40 Ayat (5) Undang- stating that a Business Entity or Permanent Establishment
Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas engaged in Oil and Natural Gas business activities are
Bumi yang mengatur bahwa Badan Usaha atau Bentuk responsible in developing local environment and
Usaha Tetap yang melaksakan kegiatan usaha Miyak dan communities. [G4-DMA-SO, SE1]
Gas Bumi ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan
lingkungan dan masyarakat setempat. [G4-DMA-SO, SE1]
Kehidupan Bermasyarakat yang Harmonis
Sustainable Community Development 159
Agar program tersebut dapat terealisasi dengan baik dan To better realize the program and provide maximum benefit,
memberikan manfaat yang maksimal, metode pelaksanaan the program implementation methods are constantly
program selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi adjusted to the needs and conditions of the local community.
masyarakat setempat. Oleh karena itu, Perusahaan telah Therefore, the Company has entered into a cooperation
berkerja sama dengan lembaga Perguruan Tinggi with the University of Proklamasi 45 (UP 45) to analyze the
Universitas Proklamasi 45 (UP 45) untuk melakukan analisis socio-economic conditions of local communities. The results
kondisi sosio ekonomi serta kebutuhan masyarakat sekitar. of the study will serve as reference in preparing a community
Hasil analisis tersebut kemudian kami jadikan referensi development program plan which will be implemented by
dalam menyusun rencana program pemberdayaan the Company for the next period. In the reporting period,
masyarakat yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan untuk the analysis on community's needs has been conducted
periode selanjutnya. Pada periode pelaporan analisis at all Company's operational areas. [G4-DMA-SO, G4-SO1 , SE1]
kebutuhan masyarakat sekitar telah dilakukan di seluruh
wilayah kegiatan operasional Perusahaan.
[G4-DMA-SO, G4-SO1 , SE1]
Prinsip - prinsip pelaksanaan program tersebut mengacu The principles of the program are based on ISO 26000 on
pada prinsip-prinsip ISO 26000 Social Responsibility yaitu: Social Responsibility, among others: [G4-15]
[G4-15]
1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan 1. Consistent with sustainable development and community
kesejahteraan masyarakat; welfare,
2. Mempertimbangkan ekspektasi semua pemangku 2. Taking into account stakeholders' expectations,
kepentingan;
3. Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional; 3. Abide by the law and consistent with international norms,
4. Terintegrasi ke dalam kegiatan bisnis. 4. Integrated into business activities
Seluruh pelaksanaan program tersebut telah melibatkan The entire implementation of the program involves local
masyarakat sekitar dengan mekanisme bottom-up dan community with bottom-up mechanism and participatory
partisipatif untuk memberdayakan seluruh potensi daerah methods to empower existing local potentials in order to
demi meningkatkan kemampuan, penghasilan dan improve community's capability, income, and welfare in
kemakmuran secara berkelanjutan. sustainable way.
Corporate
Secretary
Public &
Government Affairs
and Relation Manager
PGA Relation
Superintendent Superintendent
160 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Pada periode pelaporan, terdapat dua fungsi utama yang In the reporting period, there are two (2) main functions
menjalankan fungsi pengelolaan program Corporate Social running Corporate Social Responsibility management, i.e.
Responsibility yaitu:
1. Public & Government Affairs Superintendent 1. Public & Government Affairs Superintendent
Membuat, menyusun dan melaksanakan seluruh Establishing, compiling, and implementing all activities
kegiatan yang terkait dengan komunikasi, koordinasi related to communication, coordination and interaction
dan interaksi dengan community serta program with the community and community program around
kemasyarakatan di sekitar area Project GPF dan Jalur the GPF (Gas Processing Facility) Project area and
Pipa Project. Fungsi utama jabatan ini adalah Pipeline Project. The main functions of this position are
menjalankan fungsi community relation, community running community relation, community planning,
planning, community development dan community community development, and community empowerment
empowerment yang seluruhnya berbasis pada community functions, all of which are based on community base
base development and bottom-up planning activities. development and bottom-up planning activities. Training
Selanjutnya, untuk kegiatan yang bersifat pelatihan dan and capacity building activities, on the other hand, are
peningkatan kapasitas, seluruhnya berbasis pada top- entirely based on top-down planning activities. These
down planning activities. Seluruh kegiatan tersebut masuk activities are included in PEPC CSR Management.
dalam ruang lingkup Managemen CSR PEPC.
2. Relation Superintendent 2. Relation Superintendent
Menganalisis, mengevaluasi dan bertanggung jawab Analyzing, evaluating, and assuming responsibility
terhadap seluruh kegiatan yang terkait dengan for all activities related to Corporate Social
program-program Tanggung Jawab Sosial/Corporate Responsibility and Socioeconomic programs to
Social Responsibility dan Socioeconomic untuk support Company's operations and improve
mendukung kegiatan operasional Perusahaan serta Company's image/reputation before the stakeholders.
meningkatkan citra/reputasi Perusahaan di mata
pemangku kepentingan;
Menganalisis, mengevaluasi dan bertanggungjawab Analyzing, evaluating, and assuming the responsibility
terhadap seluruh kegiatan yang terkait dengan for all activities related to Company's internal activities.
kegiatan internal Perusahaan.
Realisasi Kegiatan dan Anggaran Program Activity Realization and Program Budget
"Program yang kami lakukan meliputi berbagai bidang seperti lingkungan, infrastruktur,
pendidikan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Bantuan tersebut
merupakan bagian dari komitmen Perusahaan terhadap tanggung jawab sosial bagi
masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja Pertamina EP Cepu."
"Our programs cover various fields, such as the environment, infrastructure, education, and others
in accordance with the needs of the local community. Such assistance is part of Company's
commitment to social responsibility for the community living in the vicinity of Pertamina EP Cepu
working area"
- Amril Thaib Mandailing, Direktur Utama PEPC PEPC President Director -
Dalam pelaksanaanya, PEPC memiliki tiga sumber In its implementation, PEPC is supported by three sources
pendanaan untuk implementasi program pemberdayaan of funding for the implementation of community socio-
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang dilakukan economic welfare development program which was
selama tahun 2014. Ketiga sumber dana tersebut yaitu: conducted throughout 2014. These three sources of funding
include:
Kehidupan Bermasyarakat yang Harmonis
Sustainable Community Development 161
Grafik 12.4 Dana Implementasi Program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat
Chart 12.4 Funding For The Implementation of Community Socio-Economic Welfare Development Program
1. Pendanaan yang dikelola oleh PEPC dari RKAP CSR 1. Funding managed by PEPC from CSR Work Plan and
tahun 2014, yaitu sebesar USD 126,198.6 Ekv. Rp1.498 Budget in 2014, amounting at USD 126,198.6 Ekv.
juta (34%). Rp1.498 million (34%).
2. Pendanaan yang dikelola oleh PEPC dari Sinergi dengan 2. Funding managed by PEPC from TJS Program
CSR PT Pertamina (Persero) yaitu sebesar USD 56,349.6 (Jambaran-Tiung Biru WP&B),. amounting at USD
Ekv. Rp669 juta (15%). 193,461.6 Ekv. Rp. 2.297 million (51%).
3. Pendanaan yang dikelola oleh PEPC dari Program 3. Funding managed by PEPC from budget holding (PT
Tanggung Jawab Sosial (TJS) PEPC (WP&B Jambaran Pertamina (Persero)), amounting at USD 56,349.6 Ekv.
- Tiung Biru), yaitu sebesar USD 193,461.6 Ekv. Rp2.297 Rp669 million (15%).
juta (51%).
Berikut kegiatan-kegiatan beserta realisasi dana program The following are program activities and fund realization
yang dilaksanakan pada tahun 2014 berdasarkan tiga conducted in 2014 based on three sources explained above.
sumber yang telah dijelaskan.
Tabel 12.1 Kegiatan dan Realisasi Dana Program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat
Table 12.1 Activities and Fund Realization of Community Socio-Economic Welfare Development Program
1 Sponsorship kepada Ikatan Mahasiswa Teknik Sponsorship to Chemical Engineering Student 2,104.73
Kimia Universitas Indonesia dalam acara "Petro Association of University of Indonesia in "Petro
Gas Days (PGD) 2014" Gas Days (PGD) 2014" event
2 Sponsorship kepada Institut Teknologi Bandung Sponsorship to Bandung Institute of Technology 841.89
dalam acara "Grand Prix Marching Band (GPMB) in "Marching Band Grand Prix 2014" event
2014"
Sponsorship to Geology Engineering Student
3 Sponsorship kepada Himpunan Mahasiswa Association (HMTG) of Bandung Institute of 1.683.79
Teknik Geologi (HMTG) Institut Teknologi Technology in "International Geology Student
Bandung dalam acara "International Geology Festival (IGSFi) 2014" event
Student Festival (IGSFi) 2014"
4 Sponsorship kepada Universitas Gajah Mada Sponsorship to Gadjah Mada University in 841.89
dalam acara "Farmers on Campus " "Farmers on Campus" event
5 Sponsorship kepada Universitas Trisakti dalam Sponsorship at Trisakti University in Anniversary 420.95
acara Dies Nalatis Universitas Trisakti dengan Trisakti University with a discussion theme
Tema diskusi " Transformasi Budaya Korporasi "Transforming Corporate Culture Through Good
Melalui Good Corporate Governance" Corporate Governance
6 Sponsorship seminar dan workshop yang diadakan Sponsorship to seminars and workshops 321.01
oleh Asian Law Students Association (ALSA) Local organized by the Asian Law Students Association
Chapter Universitas Diponegoro Semarang dalam (ALSA) Local Chapter Diponegoro University
acara Implikasi UU Pertambangan Mineral dan Semarang in "Implications of Mineral and Coal
Batubara Terhadap Investasi Pertambangan di Mining Law Towards Mining Investment in
Indonesia Indonesia" event
7 Kuliah Umum PEPC Perkenalkan Mahasiswa PEPC Public Lecture, Introduction of Oil and Gas
dengan Migas to Students 4,079.39
8 Pelatihan Industri Migas (Sertifikasi) Oil and Gas Industry Training (Certification) 158,991.16
2 Sponsorship acara turnamen Golf G83 : Sponsorship to G83Golf tournament: STEAM 2,104.73
STEAM EDUCATION (Science, Technology, EDUCATION (Science, Technology,
Engineering, Arts and Mathematics) kepada Engineering, Arts and Mathematics) to
Institut Teknologi Bandung Bandung Institute of Technology
1 Program menabung 10.000 bibit pohon 10,000 Albizia salman (trembesi) tree seedling 2,1831.95
trembesi di Kabupaten Bojonegoro saving program in Bojonegoro Regency
2 Bantuan kepada Badan Lingkungan Hidup Assistance to Environment Agency of Bojonegoro 210.47
(BLH) Bojonegoro berupa 75 bibit pohon in the form of 75 tree seedlings for reforestation
untuk penghijauan dalam rangka to commemorate the 337th anniversary of
memperingati HUT Bojonegoro yang ke- 337 Bojonegoro Regency
3 Sponsorship acara Lomba Adipura Tingkat Sponsorship to Adipura Competition at Village Level 902.93
Desa di Kecamatan Purwosari in Purwosari Sub-district
4 Feasibility study kemiri sunan Reutealis trisperma (kemiri sunan) feasibility study 8,102.37
1 Program peningkatan kualitas Community health quality improvement Pro bono 37,043.27
kesehatan masyarakat melalui akses program through access to clean water
air bersih (pembuatan sumur artesis) (artesian well construction)
2 Program peningkatan kualitas Community health quality improvement Pro bono 26,368.08
kesehatan melalui akses air bersih di program through access to clean water
Desa Jatimulyo Kecamatan in Jatimulyo Village Tambakrejo
Tambakrejo Sub-district
3 Pembangunan dan renovasi total Construction and total renovation of Pro bono 10,734.13
masjid/mushola mosques/mushollas
5 Program Papan Informasi, Community Community Infoboard Program Pro bono 5,017.68
Infoboard
5. Kegiatan dan Bantuan Sosial Lainnya Other Social Activities and Assistance
3 Santunan anak yatim dan buka bersama Donation for orphans and iftar 46,464,72
4 Sponsorship kegiatan perayaan hari besar Sponsorship to holiday festivity (2014 7,825,39
(Hari Lingkungan Hidup tahun 2014, HUT Environment Day, Bojonegoro 337th
Bojonegoro yang ke - 337, Hari Jadi Propinsi anniversary, East Java Province's 69th
Jawa Timur yang ke - 69, HUT Kemerdekaan anniversary, Indonesian Independence Day,
RI, Hari Raya Idul Qurban) Eid al-Adha)
TOTAL 169,284.81
Selain dari tiga sumber pendanaan tersebut, selama tahun Aside from the three sources of fund, throughout 2014 was
2014 dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat also conducted the community development program
yang dikelola oleh mitra PEPC yaitu MCL, dimana PEPC managed by MCL, a partner of PEPC, in which PEPC
berkontribusi 45% dari total dana sebesar USD 5,156,000 contributed 45% of the total funds amounting to USD
yang dialokasikan untuk kegiatan antara lain pemberdayaan 5,156,000 which are allocated among others for community
masyarakat, ekonomi, infrastruktur, kesehatan masyarakat development, economy, infrastructure, community health,
dan lingkungan. and environment.
164 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Acara tersebut disambut dengan baik dan antusias oleh para The event was well-received and welcomed enthusiastically by the
mahasiswa. Pada kesempatan tersebut para mahasiswa banyak students. During the occasion, a lot of students asked questions
bertanya seputar pengeboran, pengambilan minyak sampai dengan about drilling, oil extraction, and oil and gas processing. During
pengolahan migas. Selain itu, dalam acara tersebut juga digelar the event a book review was also held on "The A to Z of Upstream
bedah buku A to Z Bisnis Hulu Migas karangan A. Rinto Pudyantoro. oil and Gas Businesses" by A. Rinto Pudyantoro. Students also
Beberapa mahasiswa bertanya mengenai sejumlah kegiatan di inquired about several activities on site, particularly in Bojonegoro.
lapangan, terutama yang ada di Kabupaten Bojonegoro. "Kami "We are very pleased that SKK Migas and KKKS can be present in
sangat senang SKK Migas dan KKKS bisa hadir dalam acara ini. this event. Hopefully, students can learn valuable lessons," said
Semoga mahasiswa dapat mengambil pelajaran berharga," kata the Chairman of STIE Cendikia, Tri Suwarno.
Ketua STIE Cendekia, Tri Suwarno.
Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap peningkatan To show Company's awareness in human resource quality
kualitas sumber daya manusia di wilayah Kabupaten Bojonegoro, development in the Bojonegoro Regency, the Company has initiated
Perusahaan berinisiatif menyelenggarakan Program Pelatihan dan the Oil and Gas Industry Training and Certification Program as a
Sertifikasi Industri Migas yang merupakan salah satu rekomendasi recommendation resulting from the Socio-economic Study
dari Hasil Studi Sosio Ekonomi (community needs assessment) conducted by the Company in cooperation with the University of
yang dilakukan oleh Perusahaan dengan berkerja sama dengan Proklamasi (1945). The training program is aimed to prepare the
Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Proklamasi (1945). Tujuan local workforce with expertise in the oil and gas sector to be able
diselenggarakannya program pelatihan yaitu untuk mempersiapkan to compete with manpower sourced from outside Bojonegoro
tenaga kerja lokal yang terampil dibidang migas agar dapat bersaing Regency. The program also aims to reduce unemployment both
dengan tenaga kerja dari luar Kabupaten Bojonegoro untuk in the formal and informal sectors.
mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro baik
di sektor formal maupun informal.
Dalam pelaksanaannya, Perusahaan bekerja sama dengan lembaga In its implementation, the Company in cooperation with a
professional yang mempunyai keahlian untuk memberikan pelatihan professional institution which has expertise/certification in oil and
dan sertifikasi dibidang migas dengan berkoordinasi dengan Dinas gas field as well as coordinating with Social and Manpower and
Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Diskertransos) Kabupaten Transmigration Department of Bojonegoro regency as the
Bojonegoro sebagai institusi pemerintah yang bertugas untuk Government institution which is tasked with upgrading the
meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal. Secara tidak langsung, workforce quality . This program is indirectly improving harmonious
program ini juga dapat menciptakan hubungan sosial yang industrial relationship between Company and local community as
harmonis antara Perusahan dengan masyarakat setempat serta well as with Government of Bojonegoro regency particularly with
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. the Social and Manpower and Transmigration Department of the
Bojonegoro regency
Pelatihan migas yang akan diikuti oleh peserta diantaranya adalah The Oil and Gas trainings which will be attended by the participants
Pelatihan Scaffolding, Juru Ikat Beban (Rigger), Crane Mobile dan cover, among other Scaffolding, Rigger, Crane Mobile, and Pipe
Pipe Fitter. Pelatihan ini telah memberikan bekal keterampilan serta Fitter trainings. The program has provided its participants with
sertifikasi kepada para peserta agar dapat digunakan untuk mengisi skills and certification for the purpose of filling job vacancies that
lowongan pekerjaan yang ada. will be available in the future.
Dengan adanya insiatif ini, diharapkan masyarakat lokal dapat ikut With this initiative, the local community is expected to gain benefit
mendapatkan manfaat dari pertumbuhan industri migas yang from oil and gas industry development which requires skilled and
membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan memiliki sertifikasi. certified manpower. Graduates of this training are also expected
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para lulusan dapat to be able to use the acquired skills and certification to apply in
menggunakan ketrampilan dan sertifikat yang telah dimiliki untuk oil and gas companies operating in Bojonegoro, whether for PEPC
masuk di perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi di or other domestic or foreign oil and gas companies.
Bojonegoro baik PEPC maupun perusahaan-perusahaan migas
lainnya dari dalam negeri maupun di luar negeri.
Program Peningkatan
Akses Air Bersih (Pembuatan
Sumur Artesis)
Clean Water Access Improvement
Program (Artesian Well Construction)
[G4-SO1, G4-EC7, SE1, SE4]
Setiap tahunnya sejumlah desa di beberapa kecamatan di wilayah A number of villages in several sub-districts of the Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro mengalami kekeringan. Sejumlah upaya regency experience drought annually. Several efforts were
sudah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat salah satunya conducted by the local government, such as providing clean water
dengan memberikan tangki air bersih ke desa-desa yang mengalami tanks to selected villages. Based on data from the Bojonegoro
kekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Disaster Management Agency (BPBD Bojonegoro) dated October
Daerah (BPBD) Bojonegoro pada tanggal 24 Oktober 2014 (sumber 24, 2014 (source www.tempo.co.id), 18 sub-districts in the southern
www.tempo.co.id), terdapat 18 kecamatan di bagian selatan part of the Bojonegoro Regency, suffer from drought. As a result,
Kabupaten Bojonegoro dilanda kekeringan. Akibatnya sekitar 27 approximately 27,000 families or 87,000 people face difficulty in
ribu kepala keluarga atau sekitar 87 ribu jiwa mengalami kesulitan accessing clean water.
mendapatkan air bersih.
166 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap permasalahan As Company shows concern on this social issue, PEPC has initiated
sosial tersebut, PEPC berinisiatif melaksanakan Program a Clean Water Access Improvement Program in the Jatimulyo
Peningkatan Akses Air Bersih di Desa Jatimulyo, Kecamatan Village, Tambakrejo Sub-district, Bojonegoro Regency which is
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang lokasinya berdekatan located nearby the Cepu Block Work Area and Jambaran-Tiung
dengan Wilayah Kerja Blok Cepu dan Proyek Pengembangan Gas Biru Unitization Field Gas Development Project, considering its
Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, karena wilayah tersebut status as drought-emergency area. In the implementation of the
termasuk dalam daerah dengan status darurat kekeringan. Dalam program, the Company has cooperated with local work partners
pelaksanaannya, Perusahaan telah bekerja sama dengan mitra in accordance with Regional Regulation of Bojonegoro Regency
kerja lokal sesuai amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro No. 23 of 2011 on the Acceleration of Regional Economic
No 23 Tahun 2011 tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Development in the Implementation of Exploration and Exploitation
Daerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi serta and Processing of Oil and Natural Gas in Bojonegoro Regency.
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Bojonegro.
Selain untuk membantu mengatasi permasalahan kekeringan, In addition to helping to overcome drought issue, the program
manfaat yang diperoleh masyarakat dari program ini antara lain: also benefits the community, with:
1. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan dan 1. Easy access and consumption of clean water for the
mengkonsumsi air bersih dengan biaya cukup murah yang community at affordable cost with a direct impact on the
secara langsung berdampak pada peningkatan kualitas improvement of public health quality.
kesehatan masyarakat sekitar;
2. Masyarakat sudah tidak tergantung pada bantuan dropping 2. The community no longer depends on water supplied by the
air dari PEMDA yang diberikan di setiap musim kemarau; Local Government during each dry season.
3. Masyarakat dapat fokus pada mata pencarian utama, tidak 3. The people are able to focus on their main livelihoods because
seperti sebelumnya yang setiap malam harus mengambil air they no longer need to extract water from remote sources
dari sumber yang berjarak cukup jauh. during the night.
Dalam pelaksanannya, warga bersama Badan Usaha Milik Desa In practice, the community and Village-Owned Enterprises agree
menyepakati sistem pengelolaan untuk operasional akses air on a management system to run the clean water access
bersih. Bagi warga, dengan sekali membayar uang sebesar operations. With contribution of Rp350,000 in a lump sum, and
Rp350.000,- dan Rp5.000,- per bulan sebagai sumbangan Rp5,000 monthly for maintenance, each house can benefit from
pemeliharaan, setiap keluarga sudah mendapatkan akses air clean water access. The villagers need to pay a mere Rp2,000
bersih langsung ke rumah-rumah mereka. Warga hanya per m3 for their water consumption. In the reporting period,
mengeluarkan biaya pemakaian air sebesar Rp2.000 per m3. average water usage per house in the village is 5 m3. This means
Pada periode pelaporan, rata-rata penggunaan air oleh satu rumah that by spending Rp10,000 per month, rather than facing difficulty
di desa tersebut mencapai adalah 5 m3. Artinya, hanya dengan in accessing water from remote sources, the villagers can obtain
mengeluarkan uang sejumlah Rp10.000 per bulan, ratusan warga clean water easily and with affordable access. Furthermore, the
yang selama ini harus bersusah payah untuk mengambil air program may also assist in strengthening social community
bersih ke sumber air yang cukup jauh jaraknya, dapat memperoleh structure with an agreed-upon maintenance system.
akses air bersih dengan sangat mudah dan murah. Lebih lanjut,
program ini juga membantu memperkuat struktur sosial
masyarakat dengan sistem pemeliharaan yang disepakati.
Saat pertama kali program ini dilaksanakan, Perusahaan During the first implementation of the program, the Company
membangun 10 titik saluran air untuk beberapa fasilitas publik constructed 10 water channel points for a number of public
seperti sekolah, masjid, serta rumah warga yang dinilai sangat facilities such as schools, mosques, and houses in dire need of
membutuhkan. Sampai dengan periode pelaporan, kami telah clean water. As of the reporting period, more than 280 clean
membangun lebih dari 280 titik akses air bersih yang seluruhnya water channel points have been constructed at houses. Assuming
merupakan rumah warga. Dengan asumsi satu rumah rata-rata that one house has two heads of families, it can be estimated
memiliki dua kepala keluarga, maka dapat diperkirakan kurang that approximately 500 families benefit from the clean water
lebih ada 500 kepala keluarga yang dapat memanfaatkan akses access. This number will increase considering that 50 houses
air bersih. Jumlah ini akan bertambah dengan sekitar 50 rumah are currently in the waiting list for the clean water access
yang sedang mengantri untuk mendapatkan kesempatan installation.
pemasangan akses air bersih ke rumah-rumah mereka.
Batik adalah ekspresi budaya yang memiliki makna simbolis yang Batik is a cultural expression with unique symbolic significance
unik serta nilai estetika yang tinggi bagi masyarakat. Batik juga and high aesthetic value to the community. Batik also plays an
memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dengan important role in the Indonesian economy by absorbing substantial
menyerap tenaga kerja yang sangat besar mulai dari proses workforce, starting from the manufacturing to the marketing
pembuatannya hingga pemasarannya. Semenjak dikukuhkan process. Since its inauguration as Indonesian Cultural Heritage
sebagai Warisan Budaya Indonesia oleh UNESCO 2009, by UNESCO in 2009, development of the batik industry has
perkembangan industri batik semakin meluas sampai ke beberapa increasingly extended to several areas including Bojonegoro
daerah termasuk Kabupaten Bojonegoro. Daerah yang dulunya Regency. The Bojonegoro Regency, not previously known as a
tidak dikenal sebagai produsen batik ini dalam perkembangannya batik producer, is currently able to establish a Batik industry with
mampu membangun industri batik dan berhasil memiliki sembilan nine typically Bojonegoro patterns known as "Jonegoroan" batik,
motif batik khas Bojonegoro yang dikenal dengan batik depicting the natural and socio-cultural condition of Bojonegoro
"Jonegoroan", yaitu batik yang bermotif kondisi alam dan sosial people.
budaya masyarakat Bojonegoro.
Pengembangan industri kreatif menjadi faktor penting dalam Development of the creative industry becomes a significant factor
pembangunan Kabupaten Bojonegoro kedepannya karena dapat in the future development of the Bojonegoro Regency, with its
meningkatkan branding dan repurtasi Kabupaten Bojonegoro dalam ability to improve Bojonegoro's branding and reputation both
lingkup nasional dan internasional melalui produk-produk seni nationally and internationally through art products derived from
yang diangkat dari budaya lokal. Sebagai salah satu Perusahaan the local culture. As a Company operating in the Bojonegoro area,
yang beroperasi di wilayah Bojonegoro, PEPC senantiasa PEPC constantly contributes to advancing the people's economy
berkontribusi untuk mengembangkan kualitas perekonomian in Bojonegoro through the creative industry development program.
masyarakat Bojonegoro melalui program pengembangan industri
kreatif. Lingkup dan tahapan pelaksanaan program Program
Peningkatan Kualitas Pengrajin Batik di Bojonegoro:
1 2
SOSIALISASI DAN
MOBILISASI DIKLAT TEKNIK
INFORMATION DISSEMINATION
BATIK CAP
AND MOBILIZATION BATIK STAMP TECHNIQUE
TRAINING AND EDUCATION
3 DIKLAT MANAJEMEN
USAHA
BUSINESS MANAGEMENT
TRAINING AND EDUCATION
4 PRODUKSI
PRODUCTION
5 PEMASARAN PRODUK
BATIK
BATIK PRODUCT
MARKETING
6 STRATEGI
KEBERLANJUTAN
SUSTAINABILITY
STRATEGY
Melalui peningkatan kegiatan industri kreatif ini diharapkan dapat Such improvement to the creative industry activities is expected
meningkatkan kemampuan teknis produksi batik cap Jonegoroan to upgrade the technical capabilities of Jonegoroan Batik stamp
di Bojonegoro sekaligus meningkatkan kreativitas desain batik in Bojonegoro as well as to enhance the creativity of the Jonegoroan
Jonegoroan di kalangan masyarakat dengan berbasis pada seni, batik design in the community based on art, culture, history, and
budaya, sejarah dan kekhasan lokal. Lebih lanjut, program ini juga local characteristics. Furthermore, the progam may also improve
dapat meningkatkan mental kerja keras, inovatif, kerjasama, hard-working mentality, innovation, cooperation, tolerance, and
toleransi, dan terbuka terhadap gagasan baru untuk pengembangan opennes to new ideas for the development of creative industries,
industri kreatif, khususnya batik cap. especially the batik stamp.
170 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
Terima kasih atas kesediaan Anda untuk membaca Thank you for your willingness to read this PT
Laporan Keberlanjutan PT Pertamina EP Cepu 2014. Pertamina EP Cepu 2014 Sustainability Report. To
Untuk memperbaiki kualitas Laporan Keberlanjutan improve the quality of this Sustainability Report and
dan meningkatkan transparansi kinerja keberlanjutan develop the transparency of PEPC performance, we
Perusahaan, kami mengharapkan saran dan expect your inputs and feedbacks on this Report:
tanggapan Anda atas laporan ini:
Tabel 13.1 Saran dan Tangapan atas Laporan Ini Table 13.1 Inputs and Feedback
Ya Tidak
No Pertanyaan Question
Yes No
2 Materi dalam laporan ini disajikan secara The materials presented in this report are
terstruktur well-structured
3 Data dan informasi yang diungkapkan The disclosed data and information are
mudah dipahami easy to comprehend
4 Data dan informasi telah diungkapkan The disclosed data and information are
dengan lengkap, transparan dan complete, transparent, and balanced
berimbang
5 Data dan informasi yang disajikan berguna The presented data and information are
dalam pengambilan keputusan reliable for decision-making
7 Layout, jenis font, ukuran, tata warna, The layout, types of font, size, color
tampilan dan gambar dalam laporan ini scheme, display, and images of this report
menarik dan mudah dibaca are interesting and easy to read
Formulir Tanggapan
Formulir Tanggapan 171
Umur Age
Pendidikan terakhir
Educational Background
Pekerjaan Occupation
Kami sangat menghargai saran dan tanggapan yang We highly appreciate your suggestions and comments
Anda berikan kepada kami atas informasi yang on information presented in this report. To deliver this
disajikan dalam laporan ini. Untuk menyampaikannya to our Company, please send this completed form to:
kepada Perusahaan, kirimkan formulir ini ke: [G4-31] [G4-31]
G4-1, G4-2
Aspek Material & Boundary dan Profil Laporan Pelibatan Pemangku Kepentingan
Material Aspect & Boundary and Report Profile Stakeholders Engagement
KETERANGAN DESCRIPTION
Indeks Deskripsi Hal Indeks Deskripsi Hal
Index Description Page Index Description Page
STRATEGI DAN ANALISIS STRATEGI DAN ANALISIS G4-8 Pasar terlayani Served Markets 24
G4-1 Sambutan Direksi Foreword from the 13, 46 G4-9 Skala Perusahaan Company Scale 25
Board of Directors
G4-10 Komposisi pegawai Employee Composition 86
G4-2 Risiko, peluang dan Risks, opportunities, 46, 48
dampak and impacts G4-11 Perjanjian Kerja Collective Labour 88
Bersama (PKB) Agreement
PROFIL ORGANISASI PROFILE OF ORGANIZATION
G4-12 Rantai pasokan Company supply chain 24, 25,
17
perusahaan 68
G4-3 Nama organisasi Name of organization
G4-13 Perubahan Significant 18, 19
G4-4 Bidang usaha dan Line of business and 17, 24 signifikan organizational changes
produk products organisasi
G4-5 Lokasi kantor pusat Location of head office 17, 171 108, 111,
G4-14 Prinsip Precautionary
pencegahan Principles 123, 137,
G4-6 Tempat beroperasi Operation area 17, 25 156
ASPEK: EKONOMI ASPECT: ECONOMICS G4-EN11 E5 Wilayah operasi Operational area 128
berdekatan nearby protected
dengan area
G4-DMA- Pendekatan Management 63 dilindungi
EC manajemen approach of
terkait ekonomi economics G4-EN12 E5 Dampak dari Impacts from 128
produksi akan production on
G4-EC1 Nilai Ekonomi Direct Economic 65, 66 keaneka- biodiversity
langsung Values ragaman hayati
G4-EC2 Dampak Financial and 46, 131 G4-EN15 E1 Emisi gas rumah Direct emission of 133
finansial & operational kaca langsung greenhouse gas
operasional impacts relating to
terkait climate change G4-EN18 E1 Intensitas emisi Emission Intensity
perubahan iklim 133
gas rumah kaca of greenhouse gas
G4-EC4 SE13 Bantuan Financial 18 G4-EN19 E1 Pengurangan Greenhouse gas
finansial dari assistance from 136
emisi gas rumah emission reduction
Pemerintah the Government kaca
Dampak Impacts from 129, 162, G4-EN21 E1 Emisi lainnya Other emission
G4-EC7 SE1, SE4 investasi infrastructure 133
165
infrastruktur dan investment and
layanan sosial social services G4-EN24 E8 Jumlah Type of spills 145
tumpahan
G4-EC8 Dampak Indirect Economic 71
Ekonomi Tidak Impacts G4-EN25 E10 Pengangkutan Waste transport 140
Langsung limbah
G4-EC9 SE7 Pendayagunaan Empowerment of 68, 70 G4-EN27 HS4 Usaha mitigas Mitigation of 144, 149,
pemasok lokal local suppliers dampak environmental 150
lingkungan impact relating to
terkait produk product
ASPEK: LINGKUNGAN ASPECT: ENVIRONMENT
G4-EN28 Persentase Percentage of 148
G4-DMA-EN Pendekatan Management 121 bahan recycled packaging
manajemen approach of pembungkus materials
terkait environment daur ulang
lingkungan
G4-EN29 Jumlah denda Amount of fines 126
G4-EN1 HS4 Penggunaan Utilization of 150, 151, ketidakpatuhan from violation of
material dalam materials in 152 peraturan environmental
proses produksi production process lingkungan regulation
G4-EN3 E2 Jumlah Amount of energy 120, 121 G4-EN30 Dampak Impact from 148
konsumsi energi consumption transportasi transportation
Perusahaan
G4-EN4 Jumlah Amount of energy 121
konsumsi energi consumption
di luar outside the
Perusahaan Company
ASPEK: HAK ASASI MANUSIA ASPECT: HUMAN RIGHTS G4-PR6 HS4 Penjualan produk Product sales compliant with 78
yang mematuhi the rules
aturan
G4-DMA- SE8, SE18 Pendekatan Management approach of 90
HR manajemen Human Rights G4-PR7 HS4 Tanggung jawab Corporate responsibility on 82
terkait HAM kepatuhan aturan the compliance with
komunikasi communication rules
G4-HR2 SE8 Pelatihan HAM Human rights training 95
G4-PR8 Pengaduan Complaints relating to 81
G4-HR3 SE8, SE18 Insiden Human right violation 90 terhadap violation of customer's
pelanggaran incidents pelanggaran privacy
HAM privasi pelanggan
G4-HR4 SE8, SE9 Hak kebebasan Freedom of association 89 G4-PR9 Jumlah denda Amount of fines from 81
berserikat for workers pelanggaran violation of product rules and
aturan dan standards
G4-HR5 SE8, SE9 Pekerja dibawah Underage workers 91 standar produk
umur
176 Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report PT Pertamina EP Cepu
OG1, OG4, OG5, OG6, OG7, OG8, OG9, OG10, OG11, OG12, OG13,
OG14, E3, E4, E5, E9, E10, SE1, SE2, SE3, HS5
OG4 E5 Jumlah wilayah dengan penilaian dan Number of areas with risk assessment 126
pemantauan risiko and monitoring
OG5 E9 Volume dan pembuangan air Volume and disposal of produced water 141
terproduksi
OG6 E4 Volume gas flaring dan venting Volume of gas flaring and venting 136
OG7 E10 Jumlah lumpur dan limbah pemboran Amount of sludge and drilling waste 143, 144
OG8 Bahan benzene dan sulfur dalam Benzene and sulfur contents in oil 150
minyak
OG9 SE2 Operasi dengan pelibatan masyarakat Operations with community engagement 157
OG10 SE1, SE2, SE3 Jumlah dan deskripsi perselisihan Number and description of significant 157
yang signifikan dengan masyarakat disputes with the community
OG11 Jumlah lokasi yang telah atau sedang Number of decommissioned locations 157
dalam proses decommissioned or locations in decommissioning process
OG12 SE3 Operasi yang di non-aktifkan atau De-activated operations or eviction or 157
terjadi penggusuran atau transfer, resettlement
dipindahkan, pemukiman kembali
OG13 HS5 Jumlah peristiwa-peristiwa terkait Number of events related to process 110
dengan keselamatan proses, safety, based on business activities
berdasarkan kegiatan usaha
OG14 E3 Derivasi energi selain energi fosil Energy derivatives apart from fossil 78
energy