2015
sustainability
report
Laporan Keberlanjutan
Dengan Potensi dan peluang usaha tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) atau Angkasa Pura II/
Perseroan bergerak cepat membenahi diri, menyeimbangkan kompetensi dan kinerja, merancang strategi
usaha, sehingga dapat mewujudkan keunggulan dalam pencapaian kinerja keberlanjutan (sustainability
performance), yaitu keunggulan usaha yang dilandaskan pada keseimbangan kinerja di bidang ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Angkasa Pura II berkomitmen untuk terus mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan
peran dalam merealisasikan tanggung jawab sosial melalui pendekatan triple bottom line (People, Planet,
Profit). Strategi Perseroan menghadirkan bandar udara dengan konsep eco airport dan Airport Garden
(Green Airport) dan pengembangan fasilitas beserta pelayanan bandara bertaraf world class airport.
Meningkatkan peran dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup masyarakat yang
lebih baik melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Menciptakan sumber daya manusia
yang handal dan profesional dengan kompetensi sesuai dengan kualifikasi dalam mengelola usaha jasa
kebandarudaraan.
Pada gilirannya, strategi dan upaya tersebut dapat memantapkan Angkasa Pura II sebagai bandar udara
kelas dunia dan mendukung peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
The improvement on public welfare brings positive influences on the awareness of the needs of more
effective and efficient transportation. This matter is inline with the increasing number of people who
use air transport as their mode of transportation that best suit with the geographical condition of the
Indonesian archipelago.
With the potential and opportunities of the business, PT Angkasa Pura II (Persero) or Angkasa Pura II/
the Company, Angkasa Pura II quicky improved itself, balanced the competence and performance, and
designed the business strategy so as to actualize the excellence in the achievement of sustainability
performance, which is a business excellence based on the performance balance in economic, social,
and environmental.
Angkasa Pura II is committed to continue to achieve sustainable development by enhancing the role in
actualizing corporate social responsibility through triple bottom line approach (People, Planet, Profit).
The Companys strategy is to present airport with the concept of eco airport and Airport Garden (Green
Airport) and facility development as well as world class airport. Improving roles in realizing economic
independency and better publics quality of life through Partnership and Environmental Development
Program (PKBL). Creating reliable and professional human resources with competence that is in
accordance with the qualification in managing business of airport services.
In turn, those strategy and efforts will enable Angkasa Pura II to lead as world class airport and support the
acceleration improvement of Indonesian economic development.
Perolehan nilai ekonomi dari pendapatan Usaha tahun 2015 Generated economic value from revenues in 2015 amounted
mencapai Rp5,64 triliun, meningkat terhadap pendapatan to Rp5,64 trillion, higher compared to the revenues in 2014
usaha tahun 2014 sebesar Rp4,87 triliun. amounted to Rp4.87 trillion.
Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran kepada Distributed economic value on the payment of employees
karyawan tahun 2015 mencapai Rp1,16 triliun, meningkat expenses in 2015 amounted to Rp1,16 trillion, higher
dibandingkan pembayaran kepada karyawan tahun 2014 compared to the payment of employees expenses in 2014
sebesar Rp1,01 triliun. amounted to Rp1.01 trillion.
Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran pajak kepada Distributed economic value on tax payment to the state in
negara tahun 2015 mencapai Rp585,70 miliar, lebih rendah 2015 amounted to Rp585,70 billion, lower compared to the
dibandingkan pembayaran pajak tahun 2014 sebesar tax payment in 2014 amounted to Rp624,43 billion.
Rp624,43 miliar.
Pembayaran Pemasok & Pihak Ketiga Lain Payment to Suppliers & Other Third Party
Distribusi nilai ekonomi melalui pembayaran kepada pemasok, Distributed economic value to suppliers, contractors, and
kontraktor dan pihak ketiga lain tahun 2015 mencapai Rp1,94 other third party in 2015 amounted to Rp1,94 trillion, higher
triliun, meningkat dibandingkan kepada pemasok, kontraktor compared to the payment of suppliers, contractors, and
dan pihak ketiga lain tahun 2014 sebesar Rp748,30 miliar. other third party in 2014 amounted to Rp748,30 billion.
Rp 63,15 miliar
Dana Program Bina Lingkungan
Program-program: Programs:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport 1. Airport Garden and Eco Airport Concept
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura Airport development owned by Angkasa Pura II has used
II telah menggunakan konsep airport garden dengan the airport garden concept by providing water infiltration
memberikan ruang/daerah resapan air dan tata ruang space/area and airport layout with garden ambience.
bandara bernuansa taman.
2. Environmentally-friendly Building Design
2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan Design of airport building with environmentally friendly
Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah theme has been implemented in some airports such
lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara as in Kualanamu Airport and Soekarno-Hatta Airport
antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan development.
Bandar Udara Soekarno-Hatta.
3. Wastewater/ Liquid Waste Management
3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair) Water treatment system so that the water can be restored
Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan to the nature safely as plant watering and airport garden.
ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan
taman bandara. 4. Solid Waste Management
Solid waste management through burning process
4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat to eliminate the disease endemics from other region,
Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran especially from foreign.
untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,
khususnya dari luar negeri.
Rp 51,43 miliar
Dana Program Kemitraan
Rp 11,89 miliar
Dana Bina Lingkungan & Pengentasan
Kemiskinan
Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Program The public economic empowerment through Partnership
Kemitraan dengan realisasi pelaksanaan program dana Program with realization of program implementation fund
mencapai Rp51,43 miliar. amounted to Rp51,43 billion.
Penyaluran dana pinjaman terhadap 1.104 mitra binaan Distribution of loan fund to 1.104 partnership of business
mencakup sektor usaha antara lain: industri, perdagangan, sectors comprosing industry, trading, services, plantation,
Jasa, perkebunan, peternakan, pertanian dan perikanan. livestock, agriculture and fishery.
Pada 2015, Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan In 2015, the Company contributed to the publics quality
kualitas hidup masyarakat melalui program bina lingkungan of life improvement through environmental development
dan pengentasan lingkungan berupa pemberian bantuan program and poverty alleviation by distributing natural
bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan disaster donation, health improvement donation, facilities
pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana and infrastructure development donation, religious facilities
ibadah dan bantuan pengentasan kemiskinan di seluruh donation and poverty alleviation donation in all Angkasa Pura
cabang Angkasa Pura II dengan dana mencapai Rp11,89 miliar. II branches with fund amounted to Rp11,89 billion.
Indikator
Indeks Halaman
Indicator
Index Description
Pengungkapan Standar Umum | General Standard Disclosure
Strategi dan Analisis | Strategy and Analysis
Laporan Komisaris dan Direksi
G4-1 20,24
Report from the Board of Commissioners and Directors
Profil Organisasi | Organization Profile
Nama Organisasi
G4-3 38
Organization Name
Produk dan Jasa
G4-4 39
Products and Services
Lokasi Kantor Pusat Organisasi
G4-5 39
Location of the Organizations Headquarters
Wilayah Operasi
G4-6 42
Operations Area
Kepemilikan dan Bentuk hukum
G4-7 43
Ownership and Legal Form
Pangsa Pasar
G4-8 39, 42
Market Share
Skala Organisasi
G4-9 44
Scale of the Organization
Distribusi Karyawan
G4-10 142
Employees Distribution
Persentase Jumlah Karyawan yang tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
G4-11 142
Percentage of Total Employees Covered by Collective Bargaining Agreements
Rantai Pasokan (Supply chain)
G4-12 80
Supply Chain
Perubahan signifikan dalam periode pelaporan
G4-13 43
Significant changes during Reporting Period
Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan dan kehati-hatian
G4-14 71
Precautionary and Prudence Approach and Principle
Inisiatif internasional dalam bidang lingkungan dan sosial yang didukung atau diadopsi
G4-15 73
International initiative in environmental and social subscribed and adopted
Keanggotaan dalam asosiasi industri
G4-16 80
Membership of Industry Association
Aspek Penting dan Boundary | Material Aspect and Boundary
Daftar Perusahaan Anak
G4-17 31
List of Subsidiaries
Proses Penetapan Konten dan Boundary
G4-18 32
Process for Defining Content and Boundary
Daftar Identifikasi Aspek Penting
G4-19 33
List of Identified Material Aspect
Daftar Boundary
G4-20 33
List of Boundary
Boundary di luar perusahaan
G4-21 33
Boundary outside the Organization
Rhenald Kasali
Komisaris Utama
President Commissioner
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin dinamis The increasingly dynamic changes in business environment
mendorong lahirnya kesadaran baru bahwa keunggulan daya encourages the emergence of a new awareness that
saing tidak hanya ditentukan oleh keunggulan laba semata, competitive advantage is not only determined by the profit
namun harus pula ditopang oleh keunggulan dibidang advantage but also by the excellence in the field of social
kesejahteraan sosial dan kelestariaan alam sekitar. welfare and the preservation of natural surroundings.
Kami selaku komisaris bersama Direksi Angkasa Pura II We as the commissioner and the Directors Angkasa Pura
meyakini sepenuhnya bahwa keunggulan daya saing II fully believe that sustainable competitive advantage of
berkelanjutan Angkasa Pura II sangat tergantung dari Angkasa Pura II is highly dependent on the commitments and
komitmen dan inisiatif kami dalam menerapkan konsep Triple our initiatives in applying the concept of the Triple Bottom
Bottom Line. Untuk itu kami telah menerapkan keseimbangan Line. For that we have implemented a balance between profit
antara profit people planet dalam strategi kami yang - people -planet in our strategy which is contained in the
tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Companys Long Term Plan (RJPP) as well as the Annual Work
maupun Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT). Plan and Budget (RKAT).
Laporan ini juga merupakan bagian integral dari fungsi This report also served as the integral part of the supervisory
pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris atas function implemented by the Board of Commissioners on the
jalannya pengelolaan Perusahaan. Laporan Keberlanjutan Companys management. This Sustainability Report delivers
ini secara terintegrasi memaparkan kinerja ekonomi, sosial the performance of the integrated economic, social and
dan lingkungan yang dijalankan berdasarkan tata kelola environment run by good corporate governance (GCG) to
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) untuk achieve its targets as a business entity, and also to implement
mencapai target targetnya selaku entitas bisnis, sekaligus social functions for the surrounding society and environment.
menjalankan fungsi sosial bagi masyarakat dan lingkungan [G4-1] [G4-2]
sekitar. [G4-1] [G4-2]
Penyusunan Laporan Keberlanjutan ini merupakan salah satu The preparation of this Sustainability Report is part of our
upaya meningkatkan nilai tambah bagi Pemegang Saham efforts in improving the added values for the Shareholders and
dan pemangku kepentingan. Bagi Angkasa Pura II, laporan ini Stakeholders. For Angkasa Pura II, this report was prepared as
dibuat sebagai wujud perhatian Perusahaan terhadap Triple the realization of the Companys concern on Triple Bottom
Bottom Lines (People, Planet, Profit) yang menjadi tolak ukur Lines (People, Planet, Profit) that became a sustainability
keberlanjutan suatu Perusahaan. Dewan Komisaris berharap benchmark for a company. The Board of Commissioners
bahwa dengan adanya evaluasi melalui laporan ini, dapat expected that with the evalution undertakeh through this
menjadikan Angkasa Pura II terus meningkatkan perhatian report, Angkasa Pura II will be able to improve its concern
terhadap keberlanjutan bisnisnya. towards its business sustainability.
Secara umum, Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas In general, the Board of Commissioners gave an appreciation
pencapaian kinerja keberlanjutan Perusahaan tahun 2015 for the achievement of the Companys sustainability
telah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Pada performance in 2015 that has shown proud achievement.
aspek kinerja ekonomi, Angkasa Pura II berhasil mencatatkan In the aspect of economic performance, Angkasa Pura II
pendapatan usaha sebesar Rp5,64 triliun dengan laba tahun managed to record revenues of Rp5,64 trillion with income
Pada aspek sosial kemasyarakatan, aktivitas pemberdayaan In social community aspect, the community empowerment
komunitas berlangsung secara simultan dengan kegiatan activity was undertaken simultanously with the Companys
operasional Perusahaan dalam mencapai target Millenium operational activity in achieving the Millenium Development
Development Goals (MDGs) melalui program kemitraan Goals (MDGs) target through partnership program and
dan program bina lingkungan (PKBL). Sedangkan pada environmental development program (PKBL). Meanwhile
aspek lingkungan, Perusahaan telah mengambil peran untuk in the environmental aspect, the Company has playes roles
berkontribusi dalam menjaga dan memelihara lingkungan to contribute in maintaing and preserving the environment
hidup melalui pengembangan bandara dengan konsep Airport through airport development with the concept of Airport
Garden dan Eco Airport, desain bandara ramah lingkungan Garden and Eco Airport, environmental friendly airporat
dan pengembangan sistem pengolahan limbah baik limbah design and waste management system development for solid
padat maupun limbah cair. Pada aspek pelanggan/Pelanggan, and liquid. In the customers aspect, the Company continously
Perusahaan terus melakukan berbagai upaya perbaikan pada conducted various improvemen on the airport facilities and
fasilitas dan sarana bandara serta peningkatan kualitas layanan infrastructure as well as airport services quality improvement
kebandarudaran yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna that may fulfill the needs of airport users. The sustainability
jasa bandara. Keberlangsungan bisnis Angkasa Pura II tidak lepas of Angkasa Pura II business can not be separated from the
dari partisipasi pemangku kepentingan dalam memanfaatkan stakeholders participation in utilizing the services provided by
layanan yang disediakan oleh Perseroan. [G4-2] the Company. [G4-2]
Dewan Komisaris mendukung upaya jajaran manajemen The Board of Commissioners supported all efforts of the
Angkasa Pura II dalam melaksanakan tanggung jawab atas management board of Angkasa Pura II in implementing their
pengelolaan lingkungan dan sosial melalui Program Kemitraan responsibilities on the environmental and social management
dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini sebagai wujud kepedulian through Partnership and Environmental Development
perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang Program (PKBL). This is part of the Companys concern
telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses and appreciation to the society who has given trust and
bisnis Perusahaan. Dewan Komisaris berharap pelaksanaan support on the Companys busines process. The Board of
tanggung jawab atas pengelolaan ekonomi, lingkungan dan Commissioners expected the responsibility implementation
sosial, mampu meningkatkan keuntungan bagi stakeholders on the economic, environment, and social management
dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Angkasa enabled the Company to improve the values for stakeholders
Pura II untuk keberlanjutan bisnis perusahaan yang lebih baik. and strengthen the trust of society to Angkasa Pura II for
Oleh karena itu, Dewan Komisaris memberikan apresiasi better business sustainability. Therefore, the Board of
dan dukungan atas upaya manajemen terkait penyusunan Commissioner has given appreciation and support on the
Laporan Keberlanjutan yang tahun 2015 ini. management efforts concerning with the preparation of this
2015 Sustainability Report.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar- We would like to express our greatest gratitude to all
besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah stakeholders who have given their trust and support to
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Angkasa Angkasa Pura II in achieving this proud achievement.
Pura II dalam mencapai prestasi yang membanggakan ini. Through this Sustainability Report, the harmonization and
Melalui Laporan Keberlanjutan ini, semoga harmonisasi dan communication between the Company and all stakeholders
komunikasi antara Perseroan dengan seluruh pemangku are expected to be well maintained and provide positive
kepentingan senantiasa terjaga serta memberi timbal balik return in the business sustainability.
positif dalam keberlanjutan bisnis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya Hope God blessed us all.
kepada kita semua.
Rhenald Kasali
Komisaris Utama
President Commissioner
Angkasa Pura II will keep improving its services quality for airport business
development by more taking into account the aspect of environment, economy,
and social to ensure the business sustainability.
Pencapaian kinerja Perseroan sebagai Perusahaan yang The achievement of the Companys performance as a
mengelola usaha jasa kebandarudaraan dalam beberapa company that manages business services of airport in recent
tahun terakhir telah menumbuhkan keyakinan bahwa years has been growing belief that a sustainable competitive
keunggulan daya saing berkelanjutan hanya dapat diperoleh advantage can only be obtained through a balance between
melalui keseimbangan antara kinerja ekonomi (profit), economic performance (profit), the support of the employees
dukungan karyawan dan lingkungan sosial (people), serta and the social environment (people), as well as the support
dukungan lingkungan alam sekitar (planet). Kesadaran of the surrounding natural environment (planet). Awareness
terhadap pengelolaan usaha yang ramah terhadap lingkungan of the management of the business to an environmentally
green business sebagai respon masyarakat dunia terhadap friendly green business as the world communitys response
isu pemanasan global, telah menuntut para pelaku bisnis to the issue of global warming, have been demanding
berkontribusi dalam perbaikan kualitas lingkungan dan businesses contribute to the improvement of the quality of
komunitas sekitar. the environment and surrounding community.
Kami menyadari bahwa Triple Bottom Line (3P) bukanlah We realize that the Triple Bottom Line (3P) is not merely
hanya sekedar konsep yang perlu dipahami, melainkan a concept that needs to be understood, but it must be
harus diimplementasikan dalam strategi dan proses bisnis implemented in everyday business strategies and processes.
keseharian. Perusahaan terus berkomitmen mengembangkan The Company continues to commit to develop the business
usaha dengan menunjukkan tanggung jawab sosial yang by realizing its high social responsibility towards the
tinggi terhadap kelestarian lingkungan, berkontribusi environmental preservation, contribute to the improvement
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melakukan of publics quality of life and operate the company effectively
kegiatan operasional perusahaan yang efektif dan efisien and efficiently to improve the economic performance. Those
untuk meningkatkan kinerja ekonomi. Seluruh upaya efforts are dedicated to fulfill the expectation of stakeholders
tersebut ditujukan untuk memenuhi harapan para pemangku as well as improve the shareholders value for the long term.
kepentingan sekaligus meningkatkan shareholders value
dalam jangka panjang.
Pada kesempatan ini, Direksi (kami) menyampaikan pencapaian In this opportunity, the Board of Directors (we) delivered the
kinerja keberlanjutan tahun 2015 meliputi aspek ekonomi, 2015 sustainability performance achievement comprising the
aspek lingkungan dan aspek sosial. Laporan Keberlanjutan ini aspect of economy, environment, and social. This Sustainability
merupakan Laporan tahun kedua yang disusun sesuai standar Report is the second report prepared in accordance with the
internasional Global Reporting Initiatives (GRI) dan laporan international standard Global Reporting Initiatives (GRI) and the
tahun pertama menggunakan GRI versi G4 Core. first report that used GRI version G4 Core.
Kami meyakini bahwa dengan pendekatan triple bottom We believe that the thorough approach of the triple bottom
lines secara menyeluruh, akan mendukung tercapainya lines will support the goal achievement of sustainable
tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development, which is development activity to fulfill the
development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan needs of current generation without sacrificing the interest
untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa of future generation. [G4-1]
mengorbankan kepentingan generasi mendatang. [G4-1]
Laporan Keberlanjutan ini merupakan bukti komitmen kami This Sustainability Report is part of our commitment to
untuk mengevaluasi diri dalam menjalankan operasional evaluate the Companys operations. With the sustainability
Perseroan. Berbekal standarisasi pelaporan keberlanjutan reporting standard Global Reporting Initiatives (GRI) G4
Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core, Angkasa Pura Core, Angkasa Pura II has evaluated some matters for the
II telah mengevaluasi beberapa hal untuk kemajuan sustainability growth in the future.
berkesinambungan ke depan.
Kinerja ekonomi tahun 2015, Angkasa Pura II membukukan Economic performance in 2015, Angkasa Pura II recorded
pendapatan usaha sebesar Rp5,64triliun, meningkat Rp783,63 operating revenue of Rp5,64 trillion, an increase of Rp783,63
miliar atau sebesar 16,12% dari perolehan pendapatan billion or 16,12% of the operating revenues in 2014 amounted
usaha tahun 2014 sebesar Rp4,86 triliun. Semua segmen to Rp4,86 trillion. All business segments increased revenue
usaha mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2015 in 2015 which was the largest increase of non-aeronautical
dimana peningkatan terbesar adalah dari pendapatan non- revenue amounted to Rp2.185,08 billion or an increase of
aeronautika meningkat sebesar 32,71% menjadi Rp2.185,08 32,71% compared to 2014. In 2015, aeronautical revenue
miliar dibandingkan tahun 2014. Di tahun 2015, pendapatan increased by Rp3.310,23 billion or 6,87% and cargo revenue
aeronautika meningkat sebesar 6,97% menjadi Rp3.310,23 increased by 24,48% amounted to Rp148,83 billion compared
miliar dan pendapatan kargo meningkat sebesar 24,48% to 2014.
menjadi Rp148,83 miliar dibandingkan tahun 2014.
Pada posisi laba, Angkasa Pura II berhasil membukukan laba Angkasa Pura II also recorded a net income of Rp1,69
bersih sebesar Rp1,69 triliun. Laba bersih tersebut meningkat trillion. The net income increased by Rp560,55 billion,
sebesar Rp560,55 miliar atau 49,75% dibandingkan tahun 2014 or approximately 49,75% compared to 2014 which was
yang tercatat sebesar Rp1,13 triliun. Peningkatan pada Laba recorded at Rp1,13 trillion. The increase in Profit Before Tax
Sebelum Pajak dan Laba Usaha menjadi faktor pendukung and operating Income was the most important increase of
meningkatkan Laba Bersih Perseroan di tahun 2015. the Companys Net Income in 2015.
Disamping itu, peningkatan penghasilan komprehensif In addition, an increase in the comprehensive income
memberi dampak pada meningkatnya penghasilan has an impact on the increase the comprehensive income
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas attributable to the owners of the parent entity. The
induk. Penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan comprehensive income attributable to the owners of the
kepada pemilik entitas induk tahun 2015 sebesar Rp1,63 parent entity amounted to Rp1,63 trillion in 2015, an increase
triliun, meningkat Rp496,27 miliar atau 43,5% dibandingkan of Rp496,27 billion, or 43.5% compared to the comprehensive
penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan income attributable to the owners of the parent entity in 2014
kepada pemilik entitas induk tahun 2014 sebesar Rp1,14 amounted to Rp1.14 trillion. While the comprehensive income
triliun. Sedangkan penghasilan komprehensif yang dapat attributable to the non-controlling interests increased by
Angkasa Pura II merealisasikan program pengembangan Angkasa Pura II realized the community development program
komunitas melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan through the Partnership and Environmental Development
(PKBL). Program kemitraan, merupakan program Program (PKBL). The partnership program, is community
pengembangan kemasyarakatan sekitar daerah operasional development program around the Companys operations
Perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan area, with final aim to improve the public prosperity and
masyarakat dan mengangkat perekonomian bangsa. improve the nations economic.
Selama tahun 2015, Angkasa Pura II telah melaksanakan During 2015, Angkasa Pura II has implemented the partnership
program kemitraan dalam rangka pemberdayaan ekonomi program to empower the public economy with total allocated
masyarakat dengan total alokasi dana yang terdistribusikan fund distributed amounted to Rp51,43 billion. This is higher
sebanyak Rp51,43 miliar. Hal ini meningkat dibandingkan than the distribution of fund for the partnership program in
penyaluran dana program kemitraan tahun 2014 sebesar 2014 of Rp40.90 billion. The total receivers of Partnership
Rp40,90 miliar. Adapun jumlah penerima dana Program Program fund in 2015 were 1.104 partnerships.
Kemitraan tahun 2015 mencapai 1.104 mitra binaan.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam Corporate social responsibility implementation to support
mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat the improvement of publics quality of life was conducted
dilaksanakan dalam bentuk Program Bina Lingkungan (BL). within Environmental Development Program (BL). The
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilakukan melalui implementation of Environmental Development Program was
pemberian bantuan pendidikan, pemberian bantuan conducted by distributing the education donation, natural
bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan disaster donation, health improvement donation, facility
pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan and infrastructure development donation, religious facility
sarana ibadah dan bantuan pengentasan kemiskinan serta donation and poverty alleviation and education and training
pendidikan dan pelatihan baik berupa sarana pendidikan, in the form of education facilities, training or scholarships in
pelatihan maupun beasiswa di seluruh cabang Angkasa all branches of Angkasa Pura II. Meanwhile the contribution
Pura II. Sedangkan kontribusi terhadap peningkatan kualitas towards the improvement of publics quality of life through
hidup masyarakat melalui program bina lingkungan dan the environment development and poverty alleviation
pengentasan lingkungan mencapai Rp11,89 miliar. program amounted to Rp11,89 billion.
Sebagai entitas bisnis, Angkasa Pura II memiliki kepedulian As business entity, Angkasa Pura II has concern to participate
untuk ikut serta terlibat dalam menjaga keseimbangan and involve in maintaining the ecosystem balance by preserving
ekosistem dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. the environment. Throughout 2015, the contribution of
Selama tahun 2015, kontribusi Angkasa Pura II dalam Angkasa Pura II in preserving the environment was conducted
menjaga kelestarian lingkungan dilaksanakan dalam bentuk in the form of trash bin donation, trash bin motor, plant
bantuan tempat sampah, motor sampah, budidaya tanaman cultivation and business capital donation for waste company
dan bantuan modal usaha Perusahaan sampah dengan by distributing fund amounted to Rp41,50 million.
penyaluran dana sebesar Rp41,50 juta.
Untuk memenuhi kepuasan Pelanggan terhadap pelayanan To fulfill the customer satisfaction towards the airport services,
jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura II tidak henti-hentinya Angkasa Pura II continuously conducted several efforts to
melakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas layanan improve the services quality and facilities of public facilities
serta fasilitas atau sarana umum di bandara. Perseroan juga in the airport. The Company also has provided information
telah menyediakan sarana informasi dan media pengaduan center and complaints center for customers as part of the
keluhan bagi pelanggan sebagai bagaian dari penerapan implementation of services quality standard policy.
kebijakan standar mutu pelayanan.
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, To support the achievement of Companys Vision and Mission,
pada tahun 2015 Angkasa Pura II melanjutkan transformasi in 2015 Angkasa Pura II continued the transformation of the
organisasi dan pengelolaan SDM melalui pengembangan organization and Human Resources management through
sistem SDM yang terintegrasi dengan tujuan meningkatnya integrated Human Resources system development to
efisiensi dan produktivitas karyawan serta tersedianya kader improve the efficiency and employees productivity and the
pemimpin yang bertalenta di masa depan. Berbagai program availability of talented cadre of leaders in the future. Various
pelatihan dan pengembangan SDM telah disediakan dan training programs and Human Resources development have
diberikan kepada Insan Angkasa Pura II untuk meningkatkan been provided and given to all Angkasa Pura II individuals to
kompetensi dan produktivitas kerja. Selama tahun 2015, improve the competency and work productivity. Throughout
Angkasa Pura II telah mengeluarkan biaya pendidikan dan 2015, Angkasa Pura II has disbursed the education and
pelatihan sebesar Rp70,45 miliar. training costs amounted to Rp70,45 billion.
Penutup Closing
Akhir kata, atas nama PT Angkasa Pura II (Persero), kami Last but not least, on behalf of PT Angkasa Pura II (Persero),
mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi- we express our gratitude and highest appreciation to all
tingginya kepada semua karyawanAngkasa Pura II, Pemegang employees of Angkasa Pura II, Shareholders, Government and
Saham, Pemerintah dan masyarakat sekitar, pelanggan serta surrounding community, customers and business partners
para mitra kerja dan stakeholders lainnya atas kerja sama and other stakeholders for the cooperation and support to
dan dukungannya bagi pengembangan bisnis Perusahaan the development of Companys sustainable business.
yang berkelanjutan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya Hope God blessed us all.
kepada kita semua.
Mengingat laporan ini merupakan laporan keberlanjutan Since this report is the second sustainability report with GRI
dengan format GRI G4 yang kedua, kami memilih G4 format, we have chosen Core option in preparing this
menggunakan opsi Core dalam penyusunan laporan 2015 sustainability report.
keberlanjutan tahun 2015 ini.
Laporan Keberlanjutan 2015 Angkasa Pura II, merupakan The 2015 Sustainability Report of Angkasa Pura II, is the third
laporan tahun ke-3 dengan menggunakan nama Laporan report that used the name of Sustainability Report since
Keberlanjutan sejak tahun 2013. Penerbitan laporan 2013. The issuance of this sustainability report was made as
keberlanjutan ini kami maksudkan sebagai upaya memberikan our effort in delivering added values for the stakeholders by
nilai tambah kepada para stakeholders dengan melaporkan reporting various programs and participation undertaken by
berbagai program dan partisipasi yang dilakukan Perusahaan the Company in maintaing the airport business sustainability
dalam upaya menjaga keberlanjutan bisnis kebandarudaraan and the sustainability of the earth and everything within.
dan keberlanjutan bumi beserta seluruh isinya.
Penerbitan laporan juga kami maksudkan untuk memenuhi The issuance of this report was made to fulfill the provisions of
ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company,
Perusahaan Terbatas, yang mewajibkan Perusahaan Terbatas that required Limited Liability Company to deliver corporate
menyampaikan laporan kegiatan tanggung jawab sosial dan social and environmental responsibility activities report in
lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan. Annual Report.
Periode Laporan [G4-28, G4-30, G4-32] Reporting Period [G4-28, G4-30, G4-32]
Laporan Keberlanjutan tahun 2015 ini memuat informasi This 2015 Sustainability Report comprised of sustainability
keberlanjutan untuk periode pelaporan 1 Januari 2015 information for reporting period of January 1 to December 31,
hingga 31 Desember 2015. Laporan Keberlanjutan mencakup 2015. The report comprised of the performances of Angkasa
kinerja Angkasa Pura II dalam bidang ekonomi, lingkungan, Pura II in economy, environment, and social. As in the previous
dan sosial. Seperti tahun sebelumnya, laporan ini ditujukan year, this report was issued for the shareholders and other
untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya stakeholders including creditors, employees association,
meliputi kreditor, serikat karyawan, pemasok, pelanggan, suppliers, customers, government and other stakeholders as
pemerintah dan pihak- pihak lainnya yang berkepentingan the reference for them to make decisions. With this report,
sebagai dasar bagi mereka dalam pengambilan keputusan. they can access to what extent Angkasa Pura II has delivered
Melalui laporan ini mereka juga dapat menilai sejauh mana corporate social and environmental responsibilities as
Angkasa Pura II telah menunaikan kewajiban tanggung jawab mandated by the prevailing rules and regulations. Therefore,
sosial dan lingkungan seperti yang diamanatkan peraturan Angkasa Pura II is committed to prepare Sustainability Report
perundangan yang berlaku. Untuk itu, Angkasa Pura II regularly every year.
berkomitmen untuk menyusun Laporan Keberlanjutan secara
berkala setiap tahun.
Penggunaan Pedoman GRI-G4 Sebagai Rujukan[G4-32] Use GRI-G4 Guideline As Reference [G4-32]
Global Reporting Initiative (GRI) telah menerbitkan Pedoman Global Reporting Initiative (GRI) has issued Sustainability
Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) Reporting Guidelines as the fourth Generation, known as
Generasi ke-4, yang dikenal dengan GRI G4. Merujuk pada GRI G4. Referring to the guideline, this report is the first
pedoman tersebut,maka Laporan ini merupakan laporan Sustainability Report that used GRI G4. The previous report
Keberlanjutan tahun pertama menggunakan GRI G4. Laporan used GRI G3.1 guideline. Even though there are a slightly
sebelumnya menggunakan pedoman GRI G3.1. Sekalipun ada different in the presentation, but the changes did not have
sedikit perbedaan penyajian, namun perubahan yang terjadi significant impact on the comparability with the presented
tidak memberi pengaruh signifikan terhadap komparabilitas previous year data. [G4-29]
dengan data tahun sebelumnya yang disajikan.[G4-29]
Sesuai dengan GRI G4, terdapat dua opsi format laporan In accordance with GRI G4, there are two options of
keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive. Opsi Core sustainability report format, Core and Comprehensive. The
memuat informasi keberlanjutan yang mendasar dan Core option comprises basic and material sustainability
penting untuk diketahui oleh pemangku kepentingan. Opsi information to be acknowledged by the Stakeholders. The
Comprehensive merupakan perluasan dari Opsi Core, Comprehensive option is the expansion of Core option,
dimana substansi dan data pendukung yang dilaporkan serta in which the substance and supporting data reported and
ditampilkan menjadi jauh lebih lengkap. Mengingat laporan presented are more complete. Since this report is the first
ini merupakan laporan keberlanjutan dengan format GRI G4 sustainability report with GRI G4 format, we have chosen
yang pertama, kami memilih menggunakan opsi Core dalam Core option in preparing this 2015 sustainability report.
penyusunan laporan keberlanjutan tahun 2015.
Untuk menunjukan pemenuhan indikator sesuai dengan To show the indicator fulfillment in accordance with the GRI
pedoman GRI G-4 Core kami memberikan tanda khusus G4 guideline Core we gave special mark on every relevant
pada setiap halaman yang relevan, agar para pembaca dapat page, so that the readers will be able to find the related
dengan mudah menemukan informasi terkait untuk setiap information for every indicator. In addition, we complete this
indikator. Selain itu kami melengkapi laporan ini dengan report with G2-Core index list. [G4-32]
daftar indeks G4-Core. [G4-32]
Data-data keuangan yang disajikan dalam laporan ini merujuk Financial data presented in this report referred to the
pada data Laporan Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Financial Statement data of PT Angkasa Pura II (Persero) as
tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir of December 31, 2014 and for the year ended on that date
pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen. with the independent auditor report. The financial statement
Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan has been audited by Public Accountant Hertanto, Sidik,
Hertanto, Sidik dan Rekan (Independent Member Firm of and Partners (Independent Member Firm of IGAF Polaris
IGAF Polaris Worlwide, Ltd.) dan mendapat opini wajar, dalam Worldwide, Ltd.) and earned fair opinion, in all material issues,
semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian consolidated financial position and subsidiaries, consolidated
dan entitas anak, hasil usaha konsolidasian, serta arus kas business result, and consolidated cash flow for the year
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 ended December 31, 2015 and 2014.
Desember 2015 dan 2014.
Sedangkan data dan Informasi terkait dengan kinerja lingkungan Meanwhile the data and information concerning with
dan sosial bersumber dari data implementasi CSR baik oleh the environmental and social performance from the CSR
Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Angkasa Pura II. implementation data conducted by Head Office or Angkasa
Pura II branch offices.
Sesuai dengan GRI G4, Penetapan konten laporan ini didasarkan In accordance with GRI G4, determination of this reports
pada 4 (empat) prinsip, yakni: Stakeholders inclusiveness content was based on 4 (four) principles comprising of
(Pelibatan Pemangku Kepentingan); Materiality (Materialitas) Stakeholders inclusiveness; Materiality, Sustainability context,
dan Sustainability context (Konteks Keberlanjutan) dan and Completeness.
Completeness (Lengkap).
Angkasa Pura II mempertimbangkan ekspektasi pemangku Angkasa Pura II considered the expectation of stakeholders,
kepentingan, termasuk memperhatikan masukan/ tanggapan including considering the input/feedback received on the last
yang diterima atas laporan tahun yang lalu dalam menentukan years report in determining the report content (Stakeholders
konten laporan (Stakeholders inclusiveness). Sesuai asas inclusiveness). Based on materiality principle, this report
materiality, laporan ini menekankan pada penyajian isu-isu emphasized on the presentation of material issues or aspects
atau aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan pemangku and needed by the stakeholders in making decision. In
kepentingan dalam membuat keputusan. Selain itu, laporan addition, the report has considered the relevant sustainability
telah mempertimbangkan isu-isu keberlanjutan yang relevan issues for the reporter (sustainability context) and tried
bagi pembuat laporan (sustainability context) serta berupaya to present complete quantitative and qualitative data in
menampilkan data kuantitatif dan kualitatif yang lengkap accordance with the report scope based on GRI G-4 Core.
sesuai konteks lingkup pelaporan berbasiskan GRI G-4 Core.
Langkah dalam menetapkan konten laporan dapat Steps in determining report content can be described in the
digambarkan dalam Bagan Alir Proses Penetapan Konten Chart of Determination Process of Report Content as follows:
Laporan sebagai berikut:
Menentukan Aspek-Aspek Material Dan Boundary [G4-19, Determining Material Aspects And Boundary [G4-19,G4-
G4-20, G4-21] 20,G4-21]
Penetapan aspek material dan boundary didasarkan pada Determining the material aspects and boundary based onthe
isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi Angkasa Pura II issues that have significant impact to Angkasa Pura II and
dan pemangku kepentingan lainnya. Proses penetapan ini other stakeholders. This determination process involved
melibatkan karyawan Angkasa Pura II melalui forum diskusi. employees of Angkasa Pura II through forum discussion.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan aspek-aspek material From the discussion, the material aspects and boundary on
dan boundary atas konten Laporan Keberlanjutan 2015, the content of Sustainability Report 2014 can be summarized
dengan hasil sebagai berikut: as follows:
Boundary Di luar
Aspek Material Anak Perusahaan
Angkasa
Material Aspects Perusahaan Outside the
Pura II
Subsidiary Company
Kinerja Ekonomi
X X
Economic Performance
Dampak Ekonomi
X
Economic Impact
Penghematan Energi
X
Energy Saving
Kelestarian Alam
X
Environment Preservation
Ketenagakerjaan
X
Employment
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
X
Occupational Health and Safety
Pelatihan dan Pendidikan
X
Training and Education
Kesetaraan Peluang
X
Equal Opportunity
Anti Korupsi
X
Anticorruption
Pemberian Label Produk dan Jasa
X
Product and Service Labelling
Pelanggan
X
Customer
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
X
Public Economy Empowerment
Pemasok
X
Supplier
Angkasa Pura II terus berupaya meningkatkan kualitas laporan Angkasa Pura II kept improving the quality of the report
yang disajikan. Atas laporan tahun 2015 ini, Perusahaan presented. For this 2015 report, the Company has not assigned
belum menugaskan eksternal assuror independen untuk the independent external assuror to provide assurance service
melakukan jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Namun of this sustainability report. For the future reporting period,
demikian, Perusahaan terus berkomitmen untuk melaporkan we are planning to assign the independent external assuror
kinerja keberlanjutan dan meningkatkan kualitas pelaporan to provide assurance service on the Sustainability Report of
sesuai indeks Global Reporting Initiative (GRI) melalui laporan Angkasa Pura II.
keberlanjutan Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II mengharapkan saran dan umpan balik dari Angkasa Pura II expected suggestion and feedbacks from
para pembaca untuk perbaikan Laporan Keberlanjutan readers for the future Sustainability Report improvement.
periode mendatang. Penyampaian saran maupun umpan The submission of feedback concerning this report can be
balik mengenai laporan ini dapat ditujukan kepada Angkasa designated to Angkasa Pura II with the contact information
Pura II dengan informasi kontak sebagai berikut. as follows.
Kontak Perusahaan
Corporate Contact
Corporate Secretary & Legal
PT Angkasa Pura II (Persero)
Kantor Pusat
Head Office
Soekarno Hatta International Airport
Building 600, PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120 Indonesia
Website: www.angkasapura2.co.id
Call Center: 1500 138
Laporan
Laporan
Laporan Penerapan
Penerapan
Penerapan Application
Application
Application Reports
Reports
Reports ofof of
Global
Global
Global Reporting
Reporting
Reporting Initiative
Initiative
Initiative(GRI) (GRI)
(GRI)G4 G4 Core Global
G4Core
Core Global
Global Reporting
Reporting
Reporting Initiative
Initiative
Initiative(GRI) (GRI)
(GRI)G4 G4 Core
G4Core
Core
PT PT
PTKharisma Kharisma
Kharisma Integrasi
Integrasi
Integrasi Manajemen
Manajemen
Manajemen (K.I.M. (K.I.M.PT
(K.I.M. PT
PTKharismaKharisma
Kharisma Integrasi
Integrasi
Integrasi Management
Management
Management (K.I.M. (K.I.M.
(K.I.M.
Consult)
Consult) telah
Consult) telah
telah melakukanmelakukan
melakukan pengecekan pengecekan
pengecekan Consult)
Consult)
Consult) have have
have checked checked
checked the the
conformity ofof of
the conformity conformity
kesesuaian
kesesuaian
kesesuaian standar standar
standar Global Global
Global Reporting Reporting
Reporting standard
standard
standardofofGlobalof Global
GlobalReporting Reporting
ReportingInitiative Initiative
Initiative (GRI)
(GRI) (GRI)
Initiative
Initiative
Initiative (GRI)
(GRI)(GRI)
G4 G4
G4 Core atasatas
CoreCore
atas Laporan LaporanSustainability
Laporan Sustainability
Sustainability G4 G4
CoreCore
G4 Core for for Sustainability
for Sustainability
Sustainability
Keberlanjutan
Keberlanjutan
KeberlanjutanPT PT
PTAngkasa Angkasa
AngkasaPura Pura II (Persero)
PuraII II(Persero)
(Persero) Report Report
ReportofofPT of PT
PTAngkasa Angkasa
AngkasaPura Pura II
PuraII II(Persero)(Persero)
(Persero)2015 2015 2015
2015 2015 (Laporan).
2015 (Laporan).
(Laporan). PengecekanPengecekan
Pengecekan dilakukan dilakukan
dilakukan (the "Report").
(the"Report").
(the "Report").The The
Thechecking checking
checkingcarried carried
carriedout outtoto to
out
untuk untuk
untuk memberikanmemberikan
memberikan gambaran gambaran
gambaran tentang tentang
tentang give give an overview
giveananoverview
overviewofofthe of the
theextent extent
extenttotowhich to
which which
the the
the
sejauh sejauh
sejauh mana
mana mana kriteria
kriteria
kriteria GRIGRI
GRI G4 G4
G4CoreCoreCore telahtelahGRI
telah GRIG4GRI G4
CoreCore
G4Core criteria
criteria
criteria havehave
have beenbeen
been applied applied
applied inin in
diterapkan
diterapkan
diterapkan dalam dalam
dalam Laporan Laporan
Laporan tersebut. tersebut.
tersebut. the the
thereport.report.
report.The The
Thecheckingchecking
checkingisisnot is not opiniononon on
an
notananopinion opinion
Pengecekan
Pengecekan
Pengecekan iniini bukan ini bukan merupakan
bukan merupakan
merupakan opini opiniopini the the sustainability
thesustainability performance
sustainabilityperformance
performanceand and
andquality quality
quality ofof of
atas atas
ataskinerja kinerja
kinerja keberlanjutan
keberlanjutan
keberlanjutan maupun
maupun
maupun kualitasinformation
kualitas
kualitas information
information contained
contained
contained ininthe inreport.
the the report.
report.
informasi
informasi
informasi yang yang
yang dimuat dimuat
dimuat dalam dalam
dalam Laporan Laporan
Laporan
tersebut.
tersebut.
tersebut.
Kami
KamiKami menyimpulkan
menyimpulkan
menyimpulkan bahwa bahwa
bahwa Laporan
Laporan
Laporan iniini iniWe We
Weconclude conclude
conclude that
thatthis
that this
thisreportreport
report has presented
haspresented
has presented
telah telah menyajikan
telahmenyajikan pengungkapan
menyajikanpengungkapan informasi-
pengungkapaninformasi-
informasi- the the disclosure
thedisclosure of sustainability
disclosureofofsustainability information,
sustainabilityinformation,
information,
informasi
informasi keberlanjutan,
informasi keberlanjutan,
keberlanjutan, baik baik sepenuhnya
baik sepenuhnya
sepenuhnya either either
eitherwholly wholly or
whollyororininpart,in part, in accordance
part,ininaccordance withwith
accordancewith
maupunmaupun sebagian,
maupunsebagian,
sebagian,sesuaisesuai
sesuaidengan dengan
dengankriteriakriteria
kriteria the the criteria
thecriteria
criteriaofofGRI of
GRIG4GRI G4
G4Core. Core.
Core.
GRI GRI
GRIG4 G4 Core.
G4Core.
Core.
PT PT Kharisma
PTKharisma
Kharisma Integrasi
Integrasi
Integrasi Manajemen
Manajemen
Manajemen
(K.I.M.
(K.I.M. Consult)
(K.I.M.Consult)
Consult)
IsmayaIsmaya
Ismaya Aji, Aji, M.Ec,
Aji,S.E,
S.E, S.E, M.Ec,
M.Ec,CSRA.CSRA.
CSRA.
Direktur/Director
Direktur/Director
Direktur/Director
PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned
Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan Enterprises in the Ministry of Transportation, engaged in
yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa the business of airport services and airport related services
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di in Western part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned
wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan the trust of the Government of the Republic of Indonesia to
kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk manage and develop the business of the Airport of Jakarta
mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Cengkareng that has changed its name to Soekarno-Hatta
Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi International Airport and Halim Perdanakusuma Airport since
Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim August 13, 1984.
Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari perusahaan Angkasa Pura II owes its origin from a public company under
Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta the name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 through Government Regulation No. 20/1984, subsequently
tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan on May 19, 1986 through Government Regulation No. 26/
Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum 1986 was amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on
Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui March 17, 1992 through Government Regulation No.14/1992,
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah it became a limited liability state-owned company or Persero.
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan In line with its evolution, on November 18, 2008 pursuant to
perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta the Notarial Deed of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Number
Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38. Perubahan 38, the Company officially became PT Angkasa Pura II
tersebut telah disahkan pula oleh Menteri Hukum dan Hak (Persero). The Companys Articles of Association in 2008 has
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan been amended again with the Notarial Decree Number 38,
nomor AHU- 98879.AH.01.02, tanggal 18 Nopember 2008 dated November 18, 2008 by Notary Silvia Abbas Sudrajat,
dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik S.H. That amendment has been approved by the Minister
Indonesia nomor 10, tanggal 3 Februari 2009 sehingga resmi of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero). [G4-3] through Decree Letter number AHU-98879.AH.01.02, dated
November 18, 2008 and was published in the State Gazette
of the Republic of Indonesia number 10, dated February 3,
2009 and the Company officially became PT Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero), didirikan berdasarkan Akta PT Angkasa Pura II (Persero), was established based on
nomor 3, tanggal 2 Januari 1993 oleh Muhani Salim S.H., Notarial Decree number 3, dated January 2, 1993, by
Notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta nomor 96, tanggal Muhani Salim S.H., Notary in Jakarta and was amended by
19 Maret 1993 oleh notaris yang sama. Anggaran Dasar Notarial Decree number 96, dated March 19, 1993, by the
Perusahaan dan perubahannya telah mendapat pengesahan same Notary. The Companys Articles of Association and its
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan amendments has been approved by the Minister of Justice of
Surat Keputusan nomor C2-2471.HT.01.01.Th.93, tanggal 24 the Republic of Indonesia as in the Decree Letter number C2-
April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik 2471.HT.01.01. Th.93, dated April 24, 1993, and was published
Indonesia nomor 63, tanggal 8 Agustus 1995. Anggaran Dasar in State Gazette of the Republic of Indonesia number 63,
Perusahaan mengalami perubahan kembali dengan Akta dated August 8, 1995. The Companys Articles of Association
nomor 19, tanggal 21 Juli 1998 oleh H. Harjono Moekiran amended again with the Notarial Decree number 19, dated
S.H., Notaris di Jakarta dan diperbaiki dengan Akta nomor July 21, 1998 by H. Harjono Moekiran S.H., Notary in Jakarta
27, tanggal 26 November 1998 oleh notaris yang sama and and was amended with Notarial Decree number 27, dated
dalam rangka penyesuaian anggaran dasar dengan Undang- Novembe 26, 1998 by the same Notary to comply the articles
undang Perusahaan Terbatas nomor 1 tahun 1995. Perubahan of association with the Law of Limited Liability Company
Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan number 1 year 1995. The amendment of Companys Articles
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan of Association has been approved by the Minister of Justice
Surat Keputusan Nomor C-1008.HT.01.04.TH.99, tanggal 12 of the Republic of Indonesia based on the Decree Letter
Januari 1999 dandiumumkan dalam lembaran Berita Negara Number C-1008.HT.01.04.TH.99, dated January 12, 1999
Republik Indonesia nomor 19, tanggal 5 Maret 1999. and was published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia number 19, dated March 5, 1999.
Selanjutnya Perusahaan mendapatkan izin usaha dari The Company then earned business permit from the
Perusahaan Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Perusahaan Indonesia based on the Decree of Perusahaan
Perusahaan Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Indonesia Governor No. 1/24/KEP.GBI/1999 dated October
Oktober 1999 sebagai Perusahaan umum berdasarkan 25, 1999 as a general Company based on the principle and
prinsip dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. started operating since November 1, 1999. In accordance with
Sesuai denganAkta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan the Deed of Meeting Resolution on Amendment of Articles
Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat di of Association No. 38 dated March 10, 2000, drawn up in the
hadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., presence of Lia Muliani, S.H., who replaced Sutjipto, S.H., Notary
Notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan perubahan jumlah inJakarta, the Company amended the total shares that have
modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri been approved by the Minister of Justice and Human Rights
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia of Republic of Indonesia based on the Decree No. C-11545.
berdasarkan Surat Keputusan No. C-11545.HT.01.04.TH.2000 HT.01.04.TH.2000 dated June 6, 2000, and was published in
tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated
Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, October 31, 2000, Additional No. 6589. [G4-4, G4-7]
Tambahan No. 6589. [G4-4, G4-7]
Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara The Company is located with head office in Soekarno Hatta
Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan Airport, Tangerang, Banten. The Company currently has 13
hingga saat ini mempunyai 13 (tiga belas) kantor cabang yang (thirteen) branc offices that each is located in the airport
masing-masing berkedudukan di bandar udara (bandara) managed by the Company, as follows: [G4-5, G4-8]
yang dikelola Perusahaan, sebagai berikut : [G4-5, G4-8] 1) Soekarno Hatta International Airport,Tangerang.
1) Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, Tangerang. 2) Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta.
2) Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 3) Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang.
3) Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. 4) Supadio Airport, Pontianak.
4) Bandar Udara Supadio, Pontianak. 5) Kualanamu International Airport, Deli Serdang.
5) Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang. 6) Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru.
6) Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. 7) Minangkabau International Airport, Padang.
7) Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. 8) Sultan Iskandar Muda International Airport, Banda Aceh.
8) Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, 9) Husein Sastranegara International Airport, Bandung.
Bandung. 10) Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang.
9) Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda 11) Sultan Thaha Airport, Jambi.
Aceh. 12) Depati Amir Airport, Pangkal Pinang.
10) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang. 13) Silangit Airport, Siborong-Borong
11) Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi.
12) Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang.
13) Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas To achieve that aims and goals, the Company is engaged in
Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut: the following activities:
a. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas a. Provision of facilities for the exploitation and development
untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir of service activities landing, taking off, parking and storage
dan penyimpanan pesawat udara; of aircraft;
b. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas b. Provision exploitation and development of terminal
terminal untuk pengangkutan penumpang; facilities for cargo and passenger transport;
c. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas c. Provision of facilities operation and development of
elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan; electronics, navigation, power, water and waste disposal
d. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan kawasan installations;
industri serta gedung/bangunan yang berhubungan d. Provision of land for field and indistrial buildings, as well
dengan kelancaran angkutan udara; as buildings, buildings relating to smoothing air transport
e. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan services;
yang berkaitan dengan kebandarudaraan; e. Providing education and training consultating services
f. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung related to airport affairs;
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi f. The provision of services that directly support the flight
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan includes supplying aircraft hangars for aircraft, aircraft
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, overhaul, warehousing, aircraft catering services, aircraft
jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa ramp services, passenger and baggage services, cargo
penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load control, and mail handling services, load control services, flight
komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa communications and operations, observation services,
pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan aircraft maintenance and repair services, and aircraft fuel
pesawat udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian distribution and supply;
bahan bakar pesawat udara; g. The provision of services that directly or indirectly support
g. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau the airport which includes the provision of inn/hotel
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara yang services, restaurants and cafes, vehicle placement/
meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan parking services, general maintenance services (building
restoran dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/ maintenance services at the airport), and automated fligh
parkir, jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang departure reporting services.
melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan h. Services supporting the activities of other airports,
kantor di bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi including the sale of fuel and lubricants in the airports,
pelaporan keberangkatan penerbangan; goods transport services, passengers in the arrival and
h. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi departure terminals, postal services, telecommunication
penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor services, playground and recreation, travel agents,
di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan barang, airport banking services, money changers, land transport
penumpang di terminal kedatangan dan pemberangkatan, services, goods storage, advertisement, first class lounge,
jasa pelayanan pos, jasa pelayanan telekomunikasi, jasa business class lounge and VIP room, wellness and beauty
tempat bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen salon, agrobusiness service, nursery, insurance, room
perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di provision services, vending machine, waste treatment
bandar udara, penukaran uang, jasa pelayanan angkutan services, health services, provision of industrial areas, and
darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge, other services that directly or indirectly support business
business class lounge dan VIP room, wellness and beauty activities at the airports
salon, agrobusiness service, nursery, asuransi, jasa
penyediaan ruangan, vending machine, jasa pengolahan
limbah buang, jasa pelayanan kesehatan, jasa penyediaan
kawasan industri, jasa lainnya yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan usaha bandar udara.
Operating Area
Kantor Pusat
Head Office
Kantor Cabang
Branch Office
Halim Perdanakusuma Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Depati Amir Airport
Terminal Building, 2nd Floor Pekanbaru 28284 Pangkalpinang 3371
Jakarta 13610 Tel : (62-761) 674 694 Kepulauan Bangka Belitung
Tel : (62-21) 809 1108, 808 99200 Fax : (62-761) 674 827 Tel : (62-717) 421 041
Fax : (62-21) 809 3351 E-mail : ap2_pku@angkasapura2.co.id Fax : (62-717) 421 042
E-mail : ap2_hlp@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_pgk@angkasapura2.co.id
Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki Composition of Share Ownership Angkasa Pura II is 100%
oleh Negara Republik Indonesia. owned by Republic of Indonesia.
Tabel Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih Per Table of Share Ownership Achieve 5% or More as of December
31 Desember 2015 31, 2015
perubahan
signifikan [G4-13]
Significant Changes
Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha MBU/2014 Based on the letter from Minister of State Owned Enterprise
tanggal 3 Februari 2014 tentang Persetujuan Pengalihan MBU/2014 dated February 3, 2014 concerning the approval
Aset Tetap Kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero) kepada on Aeronautical Fixed Assets Transfer of PT Angkasa Pura II
Perum LPPNPI, berdampak pada: (Persero) to Perum LPPNPI, has impacted on:
1) Pengalihan aset kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero) 1) Transfer of aeronautical assets of PT AngkasaPura II
kepada Perum LPPNPI dengan nilai buku sebesar (Persero) to Perum LPPNPI with book value amounted to
Rp.337.629.801.103,23. Rp337,629,801,103.23.
2) Pengurangan Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik 2) Reduction on State Capital Investment (PMN) of Republic
Indonesia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) senilai of Indonesia to PT Angkasa Pura II (Persero) amounted to
Rp.337.629.801.103,23 ekuivalen dengan jumlah saham Rp337,629,801,103.23 equivalent with certain total shares
tertentu berdasarkan nilai wajar. based on fair value.
3) Pengurangan PMN, efektif sejak ditetapkannya Peraturan 3) Reduction of PMN, effectively since the enactment of
Pemerintah mengenai pengurang PMN. Government Regulation concerning the reduction of PMN.
Berikut adalah skala organisasi Angkasa Pura II dilihat dari Below is the organization scale of Angkasa Pura II from the
aspek Keuangan, sumber daya manusia dan operasional. aspect of Finance, human resources and operations.
Uraian
2014 2015
Description
Kinerja Keuangan (dalam Rp miliar)
Financial Performance (in billion Rp)
Aset
15.932,52 20.270,76
Assets
Liabilitas
3.173,09 4.034,99
Liability
Ekuitas
12.759,42 16.235,77
Equity
Pendapatan Usaha
4.860,51 5.644,15
Operation Revenues
Laba Sebelum Pajak
1.474,50 2.266,19
Profit Before Tax
Laba (Rugi) Bersih
1.126,77 1.687,32
Net Profit (Loss)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
1.138,41 1.634,68
Comprehensive Income for Current Tax
Kinerja Non Keuangan
Non Financial Performance
Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute)
630.584 632.418
Aircraft Movement (in Route)
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax)
763.507 726.809
Passenger Movement (in Pax)
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
85.131 84.292
Cargo Movement (in Kg)
Jaringan Kantor Cabang (Bandara)
13 13
Branch Offices Network (Airport)
Karyawan (Orang)
8334 8322
Employees (People)
Angkasa Pura II merumuskan Visi dan Misi Perusahaan Angkasa Pura II formulated the Companys vision and
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Perusahaan. mission to support the aims achievement of the Company.
Penguatan Misi Perusahaan dilakukan dengan cara The mission statement of the Company was undertaken by
menyesuaikan rumusan misi yang ada sebelumnya dengan adjusting to the prior mission with the curent condition.
kondisi saat ini.
Perseoan telah menetapkan dan menyosialisasikan Visi, The Company has determined and disseminated the Vision,
Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan kepada seluruh Jajaran Mission, and Corporate Values to all management of
Angkasa Pura II. Angkasa Pura II.
Visi Vision
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka To become leading and professional world-class airport
dan profesional management company
Misi Mission
Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan Managing world-class airport services by prioritizing
mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan the safety, security, and comfort to improve customer
kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan; satisfaction;
Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang Developing human resources and high-performing
berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen company culure by applying world-class management
kelas dunia; system;
Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara Optimizing profitable business growth strategy to increase
menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang shareholders value and improve the welfare of employees
saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan and other stakeholders;
pemangku kepentingan lainnya; Having mutual cooperation with business and working
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan partners and in synergy developing airport services
mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara management;
sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara; Generating optimal added value for the community and
Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat environment.
dan lingkungan.
Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE Angkasa Pura II has corporate values called THE BEST that
BEST yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work, consists of 7 important elements, i.e. Team Work, Hospitality,
Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction,
Satisfaction, Trustworthy. Penjabaran dari nilai-nilai Trustworthy. The explanation of those corporate values are
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: as follows:
T
Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif Cooperative and able to work together effectively
Saling menghargai dan dapat menerima perbedaan pendapat Appreciate each other and able to accept dissenting opinions.
Team Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif Proactive in providing constructive inputs.
Work
Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap Friendly in providing the best service to internal and
H
pelanggan internal dan eksternal external customers.
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik dengan Harmony in maintaining synergetic relationship with all
Hospitality semua pemangku kepentingan stakeholders.
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar Care to the surrounding environment.
B jangka panjang)
Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan
term)
Fair in action and decision making
Balance Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan pemangku Balance in fulfilling the needs of internal and external
kepentingan internal dan eksternal stakeholders.
Efektif dalam pengambilan keputusan dan pencapaian Effective in decision making and achievement of
E tujuan
Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar akan
objectives.
Efficient in the use of resources as well as aware of the
Effectiveness biaya dan profitabilitas (cost and profitability concern) costs and profitability (cost and profitability concern)
& Efficiency Efektif dalam bekerja (3AS: Kerja KerAS, Kerja IkhlAS, Kerja Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard), Kerja
CerdAS) IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work smart))
Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan Focus on the satisfaction, interests and requirements of
pelanggan customers
Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan Full commitment to continuously improve internal and
THE BEST dibangun dari nilai-nilai dasar sebelumnya yang telah tertanam dengan kokoh di Angkasa Pura II (Persero), yakni PEDULI, 3
As, Zero Tolerance to Errors, Zero Complaints, dan K5HLT.
THE BEST was built from the previous core values that were integrated in Angkasa Pura II (Persero), which was PEDULI, 3As, Zero
Tolerance to Errors, Zero Complaints, and K5HLT.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Implementation of excellent and consistent Good Corporate
Governance/GCG) yang unggul dan konsisten merupakan Governance (GCG) is a need in achieving sustainable
suatu kebutuhan dalam mencapai pertumbuhan kinerja yang performance growth. GCG implementation can improve
berkelanjutan. Penerapan GCG dapat meningkatkan kinerja the performance of Angkasa Pura II, that may optimize the
Angkasa Pura II, yang dapat mengoptimalkan nilai saham share values in the long ter, by taking into account the entire
dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan seluruh stakeholders. GCG implementation with wide point of view
pemangku kepentingan lainnya. Implementasi GCG dengan as a performance supporting system and compliance aspect
sudut pandang yang luas sebagai suatu sistem penunjang fulfillment on several prevailing rules and regulations, has
kinerja dan pemenuhan aspek kepatuhan terhadap berbagai become a foundation in managing ethical business.
peraturan perundang-undangan, telah menjadi landasan
dalam mengelola bisnis yang berbudaya dan beretika.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai By taking into account the GCG principles in accordance
ketentuan dan peraturan yang berlaku, Angkasa Pura II with the prevailing rules and regulations, Angkasa Pura II has
telah menyusun dan mengembangkan struktur dan sistem prepared and developed structure and system of governance.
tata kelola perusahaan. Upaya perbaikan penerapan praktek The improvement efforts in implementing the best practices
terbaik berkelanjutan GCG dilaksanakan sebagai tindak of sustainable GCG was undertaken as a respond on the
lanjut atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No.
01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan PER- 01/MBU/2011 concerning Implementation of Good
Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Corporate Governance on State Owned Enterprises and
Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri the amendment on Regulation of Ministry of State Owned
Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal Enterprises No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012.
06 Juli 2012. Penerapan GCG mengacu pada 5 prinsip GCG implementation referred to 5 basic principles of TARIF
dasar TARIF yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas comprising transparency, accountability, responsibility,
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independency, and fairness.
independen (independency), dan kewajaran (Fairness).
Kebijakan Dan Struktur Tata Kelola (G4-34) Governance Policy And Structure (G4-34)
Dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi To support the achievement of Companys Vision and Mission
Perusahaan serta mewujudkan mewujudkan pengelolaan and realize the world class airport business management,
bisnis kebandarudaraan bertaraf kelas dunia (world class Angkasa Pura II has set governance policy and structure. This
airport), Angkasa Pura II telah menetapkan kebijakan also part of Angkasa Pura IIs commitment who consistently
dan struktur tata kelola perusahaan. Hal ini juga sebagai implementing GCG practices by referring to the prevailing
bentuk komitmen Angkasa Pura II secara konsisten dalam rules and regulations.
menegakkan praktik GCG dengan mengacu kepada ketentuan
dan peraturan perundang-undangan.
Komitmen tersebut tertuang dalam kebijakan-kebijakan/ The commitment was stated in the policies/internal guideline
pedoman internal terkait penerapan GCG baik melalui Surat concerning GCG implementation through Joint Decree or
Keputusan Bersama maupun Surat Keputusan/Surat Edaran the Board of Directors Decree/Circulation Letter, as follows:
Direksi, antara lain:
1. Pedoman GCG sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan 1. Code of GCG as stated in Joint Decree of the Board of
Direksi Nomor: Commissioners and Directors Number:
DKOM.390.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 DKOM.390.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014
Optimalisasi penerapan GCG Angkasa Pura II terus dilakukan Optimizing the GCG implementation in Angkasa Pura II was
dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik conducted continuously by strengthening the infrastructure
terbaik, pengujian keandalan, dan penyesuaian sistem to achieve best practice, reliable test, and system or
maupun prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan procedure adjustment in accordance with the business
regulasi kebandarudaraan untuk mendukung pelaksanaan development and airport regulation to support the effective
GCG yang semakin efektif. GCG implementation.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang As one of the companies in airport sector, apart to comply with
kebandarudaraan, selain mematuhi Undang-undang No. Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company,
40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Undang Law No. 19 year 2003 concerning SOEs (Article 5 point 3)
Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN (Pasal 5 ayat 3) and Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No.
dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/ PER-01/MBU/2011 concerning Good Corporate Governance
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Implementation in SOEs and its amendment of Minsitry of
Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik State Owned Enterprises No. No. PER-09/MBU/2012 dated
Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha July 6, 2012.
Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan organ 1. General Meeting of Shareholders, is the highest organ in
tertinggi dalam Perusahaan, mempunyai wewenang yang the Company, that has the authority not granted to Board
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris, atau Direksi of Commissioners or Directors within specific limits in
dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan accordance with the prevailing Articles of Association and
peraturan perundang-undangan yang berlaku. rules and regulations.
2. Dewan Komisaris, bertindak sebagai organ perusahaan 2. Board of Commissioners is in charge as corporate organ
yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan that is collectively responsible for overseeing and advising
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta the Board of Directors and ensuring Angkasa Pura II
memastikan bahwa Angkasa Pura II mematuhi seluruh complied with all rules, implemented the GMS resolutions
peraturan, menjalankan keputusan RUPS sesuai kaidah in accordance with GCG principles in all levels of the
GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. organization.
3. Direksi adalah organ Perusahaan yang bertugas dan 3. Board of Directors is in charge as corporate organ that
bertanggung jawab secara kolektif untukmelakukan is collectively responsible to manage the Company in
pengelolaan Perusahaan sesuai peraturan yang berlaku, accordance with the prevailing rules, implement theGMS
menjalankan keputusan RUPS serta melaksanakan resolutions and GCG best practices in all levels of the
praktek terbaik GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organization.
organisasi.
Dengan pembagian tersebut, bagan struktur tata kelola With that division, the chart of Angkasa Pura IIs governance
Angkasa Pura II adalah sebagai berikut. [G4-34] structure is as follows. [G4-34]
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ
dalam struktur tata kelola Angkasa Pura II. RUPS memiliki in the governance structure of Angkasa Pura II. GMS has
wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota authority to appoint and dismiss the members of the Board
Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan of Commissioners and Directors, evaluate the performance
Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran of the Board of Commissioners and Directors, approve
Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, the amendment of Articles of Association, approve the
menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan annual report, determine the profit allocation, appoint
publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta public accountant, and determine the total and type of
fasilitas pengurus. compensation and facilities of the committees.
Berdasarkan waktu penyelenggaraan, RUPS terdiri dari dua Based on the time of event, GMS consists of two types, i.e.:
jenis, yakni:
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang 1. Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held
diselenggarakan tiap tahun buku selambat - lambatnya annually latest by six months after the fiscal year ended.
enam bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup. 2. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) is
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu General Meeting of Shareholders held anytime deemed
Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu- necessary.
waktu berdasarkan kebutuhan.
RUPST dan RUPSLB merupakan wadah para pemegang saham AGMS and EGMS are a platform for the shareholders to act
untuk bertindak dan mengambil keputusan penting berkaitan and make important decision concerning with investment
dengan investasi yang ditanamkan ke perusahaan dengan injected to the company with the same position. Through this
kedudukan yang setara. Melalui RUPS ini pemegang saham GMS, the shareholders can use their rights and provie opinion
dapat menggunakan haknya dan memberikan pendapat serta and voting to make decision concerning the matters related
suaranya untuk mengambil keputusan berkaitan dengan hasil with the operations result, business development plan in the
operasional, rencana pengembangan usaha ke depan dan future and even the Companys management changes with
bahkan pergantian pengurus perusahaan dengan kedudukan the same position. GMS is also a forum for the shareholders to
setara. RUPS juga merupakan forum pemegang saham untuk evaluate the Companys committees performance, including
melakukan evaluasi kinerja pengurus Perusahaan, baik kinerja the performance in economic, social and environment, that
di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, yang menjadi dasar become the reference for term of office continuity and
bagi kelanjutan masa tugas dan besaran remunerasi serta number of remuneration and incentive for the management.
insentif bagi para pengurus.
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II menyelenggarakan 2 kali Throughout 2015, Angkasa Pura II organized Annual General
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (apabila diperlukan). Meeting of Shareholders for twice and and Extraordinary
General Meeting of Shareholders (when needed).
Dewan Komisaris organ perusahaan yang bertugas dan Board of Commissioners is a corporate organ who is in charge
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan and collectively responsible for overseeing and advising the
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi atas Board of Directors for the Companys management. The
pengelolaan perusahaan. Dewan Komisaris diangkat dan Board of Commissioners is appointed and dismissed through
diberhentikan melalui mekanisme RUPS, memiliki tanggung the mechanism of GMS, has fiduciary responsibility that shall
jawab masing-masing secara kolektif dan kolegial (fiduciary be reported through GMS. The position of each member of the
responsibility) yang harus dipertanggung-jawabkan melalui Board of Commissioners including President Commissioner
RUPS. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris is the same. The Duty of President Commissioner as primus
termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris inter pares is to coordinate the activities of the Board of
Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan Commissioners.
kegiatan Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung Board of Commissioners has clear authority and responsibility
jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing in accordance with each function as mandated in the Articles
sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan of Association and prevailing rules and regulations. The Board
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan of Commissioners also has guideline and work manual that
Komisaris juga telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja is evaliated and updated regularly. Board Manual has been
yang dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala. Board updated based on the joint decree letter (SKB) of the Board of
Manual telah dimutakhirkan berdasarkan SKB Dewan Komisaris Commissioners and Directors Number: DKOM.390.1/HK.201/
dan Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/08/2014.3 updated
dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan tanggal 5 Agustus on August 5, 2014. The Board Manual set the main duties,
2014. Pedoman dan Tata Terbit Kerja tersebut mengatur organization structure, work ethics, work time, and meeting
mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu of the Board of Commissioners.
kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris secara kolektif memiliki keahlian untuk Board of Commissioners collectively has skills to implement
dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. the mandated responsibilities. The Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi has adequate understanding and competence, so that it
yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan can solve any problems raised in the business activity of
yang timbul dalam kegiatan usaha Perusahaan, membuat the Company, make independent decision, encourage the
keputusan secara independen, mendorong peningkatan Companys performance improvement, and can effectively
kinerja Perusahaan, serta dapat secara efektif melakukan review and provide costructive input to the Board of Directos
penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap performance.
kinerja Direksi.
Komposisi anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 Composition of the Board of Commissioners members per
sebagai berikut: December 31, 2015 as follows:
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu In implementing its duties, the Board of Commissioners is
oleh komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada assisted by the committees that established and responsible
Dewan Komisaris. Komite tersebut adalah: to the Board of Commissioners. The Committees are:
1. Komite Audit 1. Audit Committee
Peran dan tanggung jawab Komite Audit, seperti tertuang Roles and responsibilities of Audit Committee, as stated
dalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), in the Audit Committee Charter, is to give opinion and
adalah untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada support to the Board of Commissioners in order to
Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya fulfill its responsibilities including oversight of financial
termasuk pengawasan terhadap sistem dan proses reporting system and process, audit process of company
Pelaporan Keuangan, proses audit atas laporan Keuangan financial report, evaluate the performance of company
Perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal control, evaluate the performance of company
internal (internal control) Perusahaan, evaluasi atas kinerja internal auditor and supervise the technical and
Internal Auditor Perusahaan, dan pengawasan kinerja operational performance and also fulfillment of other
teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan dan laws and regulations.
peratuan perundang undangan lainnya.
Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Audit Committee is appointed and dimissed based on
Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan the Decree of the Board of Commissioners with term
selama 2 (dua) tahun). Anggota komite Angkasa Pura II of office of 2 (two) years. Members of Angkasa Pura IIs
telah memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki Committees have education backgrounds and skills in
keahlian di bidang akuntansi atau keuangan, dan the field of accounting or finance, and understand the
memahami industri/bisnis perusahaan. companys industry/business.
Komposisi Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari Composition of Angkasa Pura IIs Audit Committees
seorang Ketua yang merupakan anggota Dewan Komisaris consists of one Chairman who is a member of the
Angkasa Pura II, seorang wakil ketua dan 2 (dua) orang Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a Vice
anggota komite yang berasal pihak profesional yang Chairman and 2 (two) committee members who are
independen. from independent professional.
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II Membership composition of Angkasa Pura IIs Audit
ditetapkan berdasarkan: Committee is determined based on:
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/ Regulation of Minister of SOEs Number: PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 MBU/2012 dated August 24, 2012
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.343/ Board of Commissioners Decree Number: KEP.343/
KP.1013.3/APII-2015 tanggal 15 Juni 2015 tentang KP.1013.3/APII-2015 dated June 15, 2015 concerning
Pemberhentian dan Pengangkatan ketua dan Wakil Dismissal and Appointment of Chairman and Vice
Ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero). Chairman of PT Angkasa Pura II (Persero)s Audit
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.420/ Committee.
KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 Surat Keputusan Board of Commissioners Decree Number:
Dewan Komisaris Nomor KEP.193/KP.1013.3/APII- KEP.420/KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 Board of
2015 tanggal 30 April 2015 tentang Penunjukan Ketua, Commissioners Decree Number: KEP.193/KP.1013.3/
Wakil Ketua dan Pengangkatan Anggota Komite Audit APII-2015 dated April 30, 2015 concerning the
PT Angkasa Pura II (Persero). Appointment of Chairman, Vice Chairman, and the
Appointment of Members of PT Angkasa Pura II
(Persero)s Audit Committee.
Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko & The composition of Risk Management and Human
SDM Angkasa Pura II berjumlah 4 (empat) orang, terdiri Resources Committee members of Angkasa Pura II
dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Dewan is 4 (four) people, that consist of one Chairman who
Komisaris, seorang wakil ketua yang berasal dari anggota is also a member of the Board of Commissioners, a
Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota komite yang vice chairman who is from the member of the Board
berasal pihak profesional yang independen. Anggota of Commissioners and 2 (two) members of committee
Komite Manajemen Risiko & SDM memiliki keahlian dalam who are from independent professional. The Risk
bidang manajemen risiko dan kebandarudaraan. Adapun Management Committee members have the skills in risk
tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko & management and airport. The duties and responsibilities
SDM secara umum, antara lain: of Risk Management and Human Resources Committee
1) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam generally are as follows:
penyusunan dan perbaikan kebijakan Manajemen 1) Provide input to the Board of Commissioners in
Risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko developing and improving risk management policies
di bidang pengelolaan asset dan liability, financial, related to risk management in the areas of asset
investasi, teknik dan operasional perusahaan, management, liability, financial, investment, company
pengelolaan sumber daya manusia. technical and operational, and human resources
2) Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan development.
validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko. 2) Evaluate the accuracy of the model and data validity
3) Melakukan evaluasi terhadap usulan calon pejabat that are used to measure the risk.
1 (satu) tingkat di bawah Direksi sesuai permintaan 3) Evaluate proposed candidate by 1 (one) level below
Dewan Komisaris. the Board of Directors as requested by the Board of
4)
Melakukan pemantauan dan mengevaluasi Commissioners.
pelaksanaan kebijakan pengembangan SDM sesuai 4) Monitor and evaluate the implementation of human
permintaan Dewan Komisaris. resource development as requested by the Board of
5) Melakukan monitoring dan mengevaluasi konsep Commissioners.
struktur organisasi sesuai permintaan Dewan 5) Monitor and evaluate the concept of organizational
Komisaris. structure as requested by the Board of Commissioners.
6)
Melakukan pemantauan dan mengevaluasi 6) Monitor and evaluate the implementation of the
pelaksanaan kebijakan remunerasi sesuai permintaan remuneration policy as requested by the Board of
Dewan Komisaris. Commissioners.
7) Melakukan diskusi/koordinasi dengan unit terkait. 7) Perform discussion/coordination with the related
8) Memberikan masukan terhadap pelaksanaan tugas units.
pada rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat 8) Provide input on the execution of the tasks at
gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi. the internal meetings BoC and the joint meetings
between the Board of Commissioners and the
Board of Directors.
Direksi bertugas dan bertanggung jawab penuh secara Board of Directors is in charge and collegially responsible
kolegial dalam mengelola kepengurusan untuk kepentingan in managing the management for the Companys interest
perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian in accordance with the aims and purpose of the Companys
perusahaan yakni memaksimalkan nilai perusahaan dengan establisment which is to optimize the corporate values by
menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan utilizing entire resources owned optimally. The Board of
secara optimal. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Directors is appointed and dismissed by Shareholders through
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Proses the mechanism of GMS. The appointment and dismissal of
pemilihan dan pengangkatan Direksi akan didahului oleh the Board of Directors will be started by fit and proper test
proses fit and proper test termasuk penilaian atas kinerja including assessment of the previous performance, for the
periode sebelumnya, untuk anggota Direksi yang telah members of the Board of Directors who have assigned on
bertugas pada periode sebelumnya. Direksi bertugas dan the previous period. The Board of Directors is in charge and
bertanggungjawab secara kolegial kepada RUPS, sekalipun collegially responsible to GMS, even though can act and
dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai pembagian make decision based on the division of duties and authorities,
tugas dan wewenangnya, termasuk dalam aspek ekonomi, including in the aspect of economy, environment, and social.
lingkungan dan sosial.
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris The Board of Directors refers to the Board Manual. The
dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang Board Manual consists of work guidelines of the Baord of
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta Commissioners and Directors and explains the activities in
menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, structure, systematic, and easy to understand and can be
mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, implemented consistently, can be the reference for the
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors in implementing
dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai each duties to achieve the Companys Vision and Mission,
Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai so that it is expected can achieve the highest work standard
standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. with GCG principles.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Board Manual is prepared based on the principles of corporation
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan law, provisions of Articles of Association, regulations and
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan prevailing rules and laws, the direction of Shareholders and
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance best practices.
Good Corporate Governance.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, To minimize conflict of interest occured, each Director is
setiap Direktur juga diwajibkan untuk membuat Daftar also obliged to make Special List, consists of share ownership
Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham description for each Director and/or his or her families in
setiap Direktur dan/atau keluarganya pada Angkasa Pura Angkasa Pura II and other companies. The Special List is kept
II maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan and documented by the Corporate Secretary & Legal.
diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan dan Hukum.
Pada komposisi Direksi per 31 Desember 2014, dari 7 (tujuh) The composition of the Board of Directors as of December
orang Anggota Direksi, 4 (empat) orang berasal dari luar 31, 2014, from 7 (seven) members of the Board of Directors,
Angkasa Pura II, sementara 3 (tiga) orang berasal dari internal 4 (four) people are from outside Angkasa Pura II, meanwhile
Angkasa Pura II, sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut: 3 (three) people are from internal of Angkasa Pura II, as
described below:
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap As part of GCG implementation in every activities of Angkasa
kegiatan Angkasa Pura II, Direksi telah melakukan pembagian Pura II, the Board of Directors has divided the duties based on
tugas sesuai kebutuhan pengembangan usaha dan ketentuan the needs of business development and prevailing rules and
peraturan perundangan yang berlaku sebagai berikut: regulations. In general, the division of the Board of Directors
division is as follows:
Djoko Director of 1. Melakukan pembinaan/pemberdayaan baik secara individu maupun kelompok (unit
Murjatmodjo Operations & kerja) di kantor pusat dan di seluruh kantor cabang terkait dengan bidang operasi dan
Engineering teknik secara professional sehingga mampu mewujudkan tujuan perusahaan;
Conduct training / empowerment both individually and collectively (work unit)
at the headquarters and in all branches associated with the field of operations and
engineering in a professional manner so as to realize the companys goals;
2. Memberikan masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan
target kinerja Direktorat Operations & Engineering;
Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of
performance targets of the Directorate of Operations & Techniques;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan teknik sesuai
perencanaan strategis korporasi;
Leading and directing the management of operations and techniques in accordance
with the corporates strategic planning;
4. Memberi masukan terhadap semua pekerjaan yang berada dalam kewenangannya di
lingkup kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan teknik;
Providing input to all the jobs that are within the authority in the scope of the
management of operations and techniques;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Operation, Civil
Engineering, Electronical & Mechanical Engineering dan Airport Safety;
Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Airport Operations, Civil
Engineering, Electrical & Mechanical Engineering and Airport Safety;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director
dalam pengelolaan kegiatan operasi dan teknik lainnya;
Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the
Board of Directors in the management of operations and other techniques;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya
kegiatan pengelolaan operasi dan teknik dalam bentuk laporan lainnya jika diminta
oleh RUPS;
Giving accountability and any information about the state and the activities of the
management of operations and techniques in the form of other reports if requested by
the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
ketetapan RUPS.
Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of
Association of the GMS.
Daan Achmad Director 1. Membina kegiatan Human Capital, General Affairs & Information Technology serta
of Human mengoptimalkan standar kualitas karyawan untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam
Capital, implementasi strategi dan pencapaian kinerja korporasi;
General Affairs Fostering the activities of Human Capital, General Affairs and Information Technology
& Information as well as optimizing the quality standards of employees to support the activities of the
Technology units in implementing the strategy and achieving corporate performance;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target
kinerja Human Capital, General Affairs & Information Technology;
Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination
of performance targets of the Human Capital, General Affairs, and Information &
Technology;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan
Human Capital, General Affairs & Information Technology sesuai perencanaan strategis
korporasi;
Leading and directing the management activities related with the Human Capital,
General Affairs & Information Technology in accordance with the corporates strategic
planning;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang berada dalam
kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan sumber daya manusia & umum serta
teknologi informasi;
Providing input to all airport development projects that are within the authority in the
scope of general and human resource and information & tecnology management
activities;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Human Capital, Training &
Development, General Affairs & Administration dan Information Technology;
Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Human Capital, Training
& Development, General Affairs and Administration and Information Technology;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director
dalam pengelolaan kegiatan Human Capital, General Affairs & Information Technology;
Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the
Board of Directors in managing the Human Capital, General Affairs & Information
Technology;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya
kegiatan pengelolaan Human Capital, General Affairs & Information Technology dalam
bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS;
Giving accountability and any information about the state and the progress of the
management activities of Human Capital, General Affairs and Information Technology
in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
ketetapan RUPS.
Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of
Association of the GMS.
Menjaga standar etika sangat penting untuk mempertahankan Maintaining ethical standards is essential to maintain the
loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan loyalty of stakeholders in making decisions and solving
dan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi Angkasa problems faced by Angkasa Pura II. This is due to all of the
Pura II. Hal ini disebabkan semua keputusan Perusahaan Companys decisions greatly affect and are affected by the
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder interests of the stakeholders and affect the decisions of the
yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan- Company. Therefore, Angkasa Pura II has a Code of Conduct
keputusan Perusahaan. Oleh karena itu, Angkasa Pura II (Code of Conduct) as the basis for Angkasa Pura II personnel
memiliki Pedoman Perilaku (Code of Conduct) sebagai dasar to behave in carrying out its mission to achieve the Companys
bertingkah laku Insan Angkasa Pura II dalam menjalankan misi vision. This Code of Conduct applies to all Individuals of
untuk mencapai visi Perusahaan. Code of Conduct ini berlaku Angkasa Pura II, namely the Board of Commissioners, Board
untuk seluruh Insan Angkasa Pura II yakni Dewan Komisaris, of Directors, all employees and all stakeholders or partners
Direksi, seluruh Karyawan dan seluruh stakeholders atau who conduct business transactions with Angkasa Pura II,
mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan Angkasa which is integrated with the principles of GCG.
Pura II yang terintegrasi dengan prinsip GCG.
Angkasa Pura II memiliki Budaya Perusahaan yang disebut Angkasa Pura II has Corporate Culture called as THE BEST,
dengan THE BEST, dengan penjabaran sebagai berikut: with explanation as follows:
Hospitality Hospitality
Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap Friendly in providing the best service to external and
pelanggan internal dan eksternal internal customers
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik dengan Harmony in maintaining synergistic relationship with all
semua pemangku kepentingan stake holders
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar Care to the surrounding environment
Excellence Excellence
Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik Excellent in Attitude and Action at all times
Persisten melakukan perbaikan kesinambungan Persistent in continuous improvement
Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
Balance Balance
Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka pendek dan Balance in achieving goals (short and long term)
jangka panjang) Impartial in action and decision making
Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan Balance in fulfilling internal and external shareholders
Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan pemangku demand
kepentingan internal dan eksternal
Satisfaction Satisfaction
Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan Focus on the satisfaction, interest and requirements of
pelanggan customers
Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan Fully committed to continuously improve the internal and
kepuasan pelanggan internal dan eksternal external customers satisfaction
Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Prima, Persistent in implementing PEDULI (Pelayanan Prima,
Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan
Internasional) Internasional (Excellent Service, Effective & efficient, High
Dedication, Superior, Environmental and International)
Trustworthy Trustworthy
Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan undang- Compliance to the applicable policy, laws and regulation
undang yang berlaku Harmony between words and action
Selaras antara kata dan perbuatan Consistency in implementing the spirit/character,
Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Keteladanan, exemplary, courage, precision, secrecy, fairness, no
Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan, Keadilan, Husnuzon prejudice, loyalty, and not avengeful.
(tidak berburuk sangka), Loyalitas dan Tindak Pendendam
(KHSLT)
Visi dan Misi Angkasa Pura II akan sulit tercapai apabila Budaya Vision and Mission Angkasa Pura II will be difficult to achieve
Perusahaan yang hadir adalah Budaya Perusahaan kuno, if the Corporate Culture is out-of-date. In attaining a good
maka demi tercapainya suatu Budaya Perusahaan yang baik Corporate Culture, it requires the presence of a professional
diperlukan hadirnya sikap profesional, disiplin, kesolidan serta attitude, discipline, solidity and commitment from all
komitmen yang tinggi bagi setiap Insan Angkasa Pura II dalam individuals of Angkasa Pura II in supporting the development
mendukung pengembangan industri kebandarudaraan. of airport industry. The internalization of corporate culture
Internalisasi budaya perusahaan dalam setiap insan Angkasa in every personnel of Angkasa Pura II is expected to bring
Pura II diharapkan dapat memberikan manfaat multiplier multiplier effect benefits on the performance and business
effect terhadap kinerja dan perkembangan bisnis Angkasa developments Angkasa Pura II.
Pura II.
Preventing Corruption
Angkasa Pura II menyadari bahwa proses pengelolaan usaha Angkasa Pura II realizes that the process of airport business
kebandarudaraan melibatkan berbagai pihak dengan tingkat management involving several parties with high risk level.
risiko yang besar. Untuk mencegah terjadinya tindakan fraud To prevent fraud and corruption form the airport services
dan korupsi dari kegiatan pengelolaan jasa kebandarudaraan, management activities, Angkasa Pura II has strengthened the
Angkasa Pura II telah memperkuat sistem pengendalian internal control system and develop anti corruption policy
internal dan mengembangkan kebijakan pencegahaan by referring to the Regulation of the State Minister for State-
korupsi yaitu dengan mengacu pada Peraturan Menteri Owned Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011 concerning
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Implementation of Good Corporate Governance in State-
Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Owned Enterprises, Article 26. [G4-DMA]. [G4-DMA]
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal
26. [G4-DMA]
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan komitmen As a response to the signing of the commitment, the Task Force
tersebut dibentuk Satuan Tugas yang menyusun aturan PPG was established and is responsible for setting the rules of PPG
dan menunjuk Risk Management & Compliance sebagai and appointing the Risk Management & Compliance as the
fungsi/unit kerja yang bertugas mengelola PPG sesuai function/unit in charge of managing PPG in accordance with
Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.02.01/00/04/2013/155 the Directors Decree No. KEP.02.01 / 00/04/2013/155 dated
tanggal 8 April 2013 tentang Penerapan Risk Management 8 April 2013 concerning the Application of Risk Management
& Compliance sebagai Unit Pengelola dan Pengendalian & Compliance as Gratification Control and Management Unit.
Gratifikasi.
Untuk penguatan perangkat telah disahkan Pedoman To strengthen the tool, Guidelines for the Gratification
Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Management and Control in the Environment of Angkasa
Angkasa Pura II melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Pura II was approved by the Decree of the Joint Board of
Komisaris dan Direksi Nomor DKOM.036.2/HK.201/AP Commissioners and Board of Directors Number DKOM.036.2
II-2014 tanggal 22 Januari 2014. KEP.02.03.01/01/2014. / HK.201 / AP II-2014 dated January 22, 2014. KEP.02.03.01
Implementasi Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian / 01 / 2014. The Implementation of the Guidelines for the
Gratifikasi dilaksanakan oleh seluruh Insan Angkasa Pura Management and Control Gratification is implemented by
II. Untuk itu, Angkasa Pura II melaksanakan sosialisasi dan all Individuals of Angkasa Pura II. Therefore, Angkasa Pura
internalisasi untuk memastikan pedoman tersebut diketahui II performed socialization and internalization to ensure
dan dijalankan oleh seluruh Insan Perusahaan. Sosialisasi juga that these guidelines are known and exercised by all the
dilakukan kepada para pemangku kepentingan di seluruh Company Individuals. Socialization was also performed to the
Kantor Cabang dengan memfokuskan materi sosialisasi stakeholders in all Branches by focusing socialization material
kepada Program Pengendalian Gratifikasi. on Gratification Control Program.
Sebagai bentuk komitmen Insan Angkasa Pura II untuk As all Angkasa Pura II individuals commitment to always
selalu mentaati Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian obeying the Guidelines of Gratification Control and
Gratifikasi, maka Insan Angkasa Pura II wajib melakukan Management, then all Angkasa Pura II individuals are required
penandatanganan Pernyataan Komitmen Kepatuhan to sign the Statement of Compliance Commitment in
Terhadap Penghindaran Gratifikasi, Korupsi, Kolusi dan Avoiding Gratuities, Corruption, Collusion and Nepotism
Nepotisme (KKN), yang diperbaharui setiap tahun. (KKN), which is renewed every year.
Kebijakan internal mengenai pengendalian gratifikasi/ The internal policy concerning the gratification control/anti
anti korupsi didukung oleh aktivitas pangawasan dan corruption is supported by the supervisory activities and
pengendalian internal serta diperkuat dengan implementasi internal control and strengthened with the implementation
whistleblowing system. Pedoman Sistem Pengaduan of whistleblowing system. The whistleblowing system in
Pelanggaran (Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II was set through the joint decree of the Board
Angkasa Pura II ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama of Commissioners and Directors Number: DKOM.036.3/
Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/HK.201/ HK.201/ Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014.2
Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 yang telah which was updated on January 22, 2014. This system is a
diperbaharui tanggal 22 Januari 2014. Sistem ini merupakan reporting sytem that enable any party to be involved in the
sistem pelaporan yang memungkinkan setiap pihak untuk prevention and early detection of any violation in Angkasa
terlibat dalam upaya pencegahan dan pendeteksian dini Pura II.
tindakan penyimpangan di Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II telah memiliki Aplikasi Whistleblowing System Angkasa Pura II already has a Whistleblowing System
yang secara resmi telah diluncurkan dan efektif berlaku sejak Application which has been officially launched and effective
bulan April 2015 yang merupakan bagian dari implementasi since April 2015, which is part of the implementation of the
Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of
Nomor: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan Directors No.: DKOM.036.3 / HK.201 / Angkasa Pura II-2014
KEP.02.03.01/01/2014.2 dengan tujuan untuk memperoleh and PEM. 02:03:01 / 01 / 2014.2 in order to obtain information
informasi dan laporan atas tindakan pelanggaran/fraud dari and report on violations / fraud of the entire personnel of
seluruh Insan Angkasa Pura II. Angkasa Pura II.
Ruang lingkup kebijakan tersebut mencakup kebijakan Scope of policies comprising the Companys policy
Perusahaan terkait penyimpangan dari peraturan dan concerning the violation of the prevailing rules and regulation,
perundangan yang berlaku, penyalahgunaan jabatan untuk misuse of the position for other interest outside the Company,
kepentingan lain di luar Perusahaan, pemerasan, perbuatan extortion, cheating, conflict of interest and gratification.
curang, benturan kepentingan dan gratifikasi.
Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan Every report will be explored, classified and responded
ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan through in depth investigation based on the facts gained. The
fakta-fakta yang diperoleh. Pengaduan terhadap dugaan report on the violation allegation can be submitted through
pelanggaran dapat disampaikan melalui berbagai sarana various means of available reporting as follows:
pelaporan yang tersedia, antara lain: phone (021-5505042);
telepon (021-5505042); faximile (021-5501536);
faksimili (021-5501536); website (www.angkasapura2.co.id);
website (www.angkasapura2.co.id); email (spi.wbs@angkasapura2.co.id).
email (spi.wbs@angkasapura2.co.id).
Selain dari beberapa sarana pelaporan pengaduan diatas, Apart from some reporting media stated above, Angkasa Pura
Angkasa Pura II juga memberikan sarana penyampaian II also provides reporting by mail with a sealed envelope and
pelaporan melalui surat dengan amplop tertutup serta WBS code on the top right of the envelope and addressed to
memberikan kode WBS pada bagian kanan atas amplop President Director (President) or on Head of Internal Audit at
tersebut dan ditujukan kepada President Director (Direktur the address:
Utama) atau kepada Kepala SPI dengan alamat:
Seluruh Pelaporan Pengaduan ditujukan kepada Pengelola The complain reporting to Whistleblowing System admin.
Whistleblowing Sistem. Seluruh pengaduan yang diterima All received complaints through reporting media will be
melalui sarana pelaporan akan didokumentasikan dan documented and followed up by the Internal Auditor.
ditindaklanjuti oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Angkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan Angkasa Pura II is committed to provide maximum protection
perlindungan secara maksimal kepada pelapor pelanggaran to the whistleblower. Concerning such matter, Angkasa Pura
(whistleblower). Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II II provides guarantee to:
memberikan jaminan untuk: 1. Whistleblower indentity is kept confidentially by the
1. Identitias Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan company
2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor 2. The Company guarantees the protection for whistleblower
dari segala bentuk ancaman, intiimadasi ataupun tindakan from any type of treats, initimidation and any unpleased
tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor action from any party as long as the whistleblower kept
menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada secret the report to any party.
pihak manapun. 3. Protection to whistleblower is also applied to investigators
3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para or any parties who deliver related information with the
pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak violation.
yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/
Penyingkapan tersebut.
Selain perlindungan diatas, Perusahaan juga akan menyediakan Apart from the above protection, the Company will also
perlindungan hukum. Diharapkan, dengan adanya jaminan provide law protection. It is expected that with the protection
perlindungan ini, akan mendorong setiap Insan Perusahaan guarantee, will encourage every individuals in the Company
dan Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran and other Whistleblowers to have courage in reporting any
dan menjamin keamanan Pelapor dan keluarganya. violation and guarantee the safety of whistleblowers and their
families.
Risk Management
Pengelolaan bisnis di era dengan dinamika perubahan yang Business management in an era of rapid change and the
cepat serta ketatnya persaingan bisnis maka diperlukan dynamics of business competition needs a mechanism that
mekanisme dalam mengantisipasi risiko-risiko yang berpotensi can anticipate the potential risks inherent in the companys
melekat pada bisnis perusahaan (Inherent Risk). Risiko tersebut business (Inherent Risk). These risks generally can be affected
secara umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, by human factor, assets, nature, funding, environment, and
aset, alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan reputation. Meanwhile specifically, the risks faced based on
secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya the characteristics may be in the form of failure of flight
dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan, operations, failure of airport operations, failure of service, and
kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan, kegagalan non-compliance with the regulations. These various risks are
memberikan keselamatan dan keamanan stakeholders serta handled through the effort of existing control, risk mitigation,
ketidakpatuhan pada regulasi terkait. Berbagai risiko tersebut or risk transfer. Evaluation is always conducted periodically in
ditangani melalui upaya existing control, mitigasi risiko, accordance with the change of condition due to the dynamic
ataupun pengalihan risiko. Evaluasi selalu dilakukan secara nature of risks.
berkala sesuai dengan perubahan kondisi karena risiko itu
sendiri sifatnya dinamis.
Mengingat sifat usaha pengelolaan bisnis kebandarudaraan Since the nature of airport management business has high
memiliki risiko yang tinggi, Angkasa Pura II mengembangkan risks, Angkasa Pura II developed risk management that can
manajemen risiko yang dapat mengidentifikasi dan memitigasi identify and minitage all potential risks that may cause impacts
seluruh risiko potensial yang dapat menyebabkan dampak substantially to the business activities. To ensure qualified risk
substansial terhadap kegiatan usaha. Untuk memastikan management, the Company implemented Enterprise Risk
pengelolaan risiko yang berkualitas, menerapkan pendekatan Management (ERM) approach. The risk management policy of
Enterprise Risk Management (ERM). Kebijakan Manajemen Angkasa Pura II refers to ISO 31000:2009 Risk Management-
Risiko Angkasa Pura II mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Principles and Guidelines, that has been adopted and
ManagementPrinciples and Guidelines, yang telah diadopsi become the national standard SNI ISO 31000:2011. The risk
menjadi standar nasional SNI ISO 31000:2011. Sistem management system consists of 3 related components of:
Manajemen Risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait yaitu: 1) Risk management principles;
1) Prinsip-prinsip manajemen risiko; 2) Framework in managing risks; and
2) Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan 3) Risk management process. [G4-15]
3) Proses pengelolaan risiko. [G4-15]
Gambar Hubungan 3 Komponen Sistem Manajemen Risiko Picture of Connection between 3 Risk Management System
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang In order to develop appropriate risk management according
sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen to international airport standards, the management of
Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk Angkasa Pura II has established risk profile for Operational
fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis and Engineering function that focus on the Companys
perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through business process, namely: Safety, Security, Services
Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam through Compliance (3S + 1C) which is compulsory in
pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan risk management, as well as in the area of Administration,
dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi. Financial and Commercial that focus on high risks that may
affect the Companys business process directly.
Melalui sistem manajemen risiko tersebut Direksi menetapkan With this risk management system, the Board of Directors has
Kebijakan Manajemen Risiko sebagai acuan dalam mencapai established Risk Managemenr Policy as reference in achieving
sasaran jangka panjang Perseroan. Direksi juga telah Companys long term target. The Board of Directors has set
menetapkan Manual Proses Manajemen Risiko sebagai Risk Management Process Manual as a guideline to implement
pedoman untuk menerapkan manajemen risiko di seluruh risk management in all organization lines. The guideline is
lini organisasi secara menyeluruh. Pedoman tersebut juga also used to integrate the risk management process in the
digunakan untuk mengintegrasikan proses manajemen risiko Companys business process in systematic and measurable in
ke dalam proses bisnis perusahaan secara sistematis dan accordance with the international requirements. To support
terukur sesuai persyaratan internasional. Untuk mendukung the effectiveness the qualified implementation, Angkasa Pura
efektivitas pelaksanaan yang berkualitas, Angkasa Pura II telah II has completed the risk management implementation with
melengkapi pelaksanaan manajemen risiko dengan seluruh all needed procedures.
prosedur yang dibutuhkan.
Stakeholders Management
Dengan bidang usaha yang langsung berhubungan dengan With business field that is directly related with public interest,
kepentingan publik, Angkasa Pura II menyadari keberhasilan Angkasa Pura II realizes that the long term business success
usaha dalam jangka panjang sangat erat kaitannya is closely related with the Companys ability to interact and
dengan kemampuan perusahaan dalam berinteraksi dan create positive relaitonship that provide mutual benefit
menyelenggarakan hubungan positif yang memberi mutual to stakeholders. The positive interaction is defined as
benefit dengan para pemangku kepentingan. Interaksi understanding and fulfilling the expectation of stakeholders
positif dimaksud adalah dipahami dan dipenuhinya harapan through the entire resources management optimally and
pemangku kepentingan melalui pengelolaan seluruh sumber efficiently.
daya secara optimal dan efisien.
Pemangku kepentingan dalam hal ini adalah individu atau Stakeholders in this case is individuals or group that may
kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh oleh affect or be affected by the airport services and activities and
aktivitas dan layanan jasa kebandarudaraan serta kinerja the Companys performance. In accordance with the nature
Perusahaan. Sesuai dengan sifat pengaruh dan dominasi of influence and dominance of influence and impact on
pengaruh tersebut serta dampaknya terhadap aktivitas dan acitivties and performance of the Company, Angkasa Pura II
kinerja Perusahaan, Angkasa Pura II kemudian menyusun then developed the framework for the relationship and the
kerangka hubungan dan pelibatan terbatas para pemangku limited involvement of stakeholders in the management of
kepentingan dalam kegiatan pengelolaan Perusahaan. the Company.
Kelompok pemangku kepentingan Angkasa Pura II adalah: Groups of stakeholders of Angkasa Pura II are: Sharehodlers,
Pemegang Saham, Kreditur, Pemerintah, baik Pusat maupun Creditors, Government, both Central or Region, including
Daerah, termasuk instansi yang ada didalamnya, Karyawan, the institutions within, Employees, Customers, Competitors,
Pelanggan, Pesaing, Mitra Usaha/Pemasok/Kontraktor, Business Partners/Suppliers/Contractors, Social community
Komunitas Masyarakat/Masyarakat Sekitar dan lembaganya, and its intitutions, Mass media. [G4-14]
serta Media massa. [G4-14]
Berdasarkan kepentingan timbal balik dengan para pemangku Based on the mutual interests with these stakeholders,
kepentingan tersebut, Angkasa Pura II menetapkan empat Angkasa Pura II specifies four types of limited engagement
jenis kegiatan pelibatan terbatas, yakni: pemberdayaan, activities, namely: empowerment, cooperation, consultation
kerjasama, konsultasi dan komunikasi. and communication.
Pendekatan
Pemangku Kepentingan Basis Identifikasi Topik Utama
Hubungan
Stakeholders Identification Basis Main Topic
Relationship Approach
Pemegang Saham Tanggung jawab, 1. RUPST 1. Memastikan keberlangsungan bisnis
Stakeholders Pengaruh 2. RUPSLB perusahaan dalam jangka panjang.
Responsibilities, 3. RUPS Sirkuler 2. Mempertahankan dan meningkatkan nilai
Impacts 1. AGMS usaha sesuai harapan pemegang saham.
2. EGMS 3. Menghormati hak-hak dan tanggung
3. Circular GMS jawab pemegang saham sesuai peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain
yang berlaku.
1. Ensuring the sustainability of Companys
business in the long term.
2. Maintaining and improving business
value as expected by the shareholders.
3. Respecting rights and responsibilities
of shareholders in accordance with the
prevailing rules and regulations.
Pemerintah dan Pembuat Pengaruh 1. Komunikasi dan 1. Menjaga hubungan yang harmonis
Kebijakan Impact pelaporan rutin dengan regulator.
Government and Policy 2. Kerjasama event 2. Seluruh insan Angkasa Pura II tunduk
Maker promosi bersama dan mematuhi hukum dan perundang-
1. Regular undangan, dan peraturan bisnis terkait
communication yang berlaku.
and reporting 3. Angkasa Pura II melaporkan secara rutin
2. Joint event kepada pemerintah sebagai regulator.
promotion 1. Maintaining relationship with regulator in
cooperation harmony
2. All individuals of Angkasa Pura II subject
to and comply the prevailing law, rules,
and regulations
3. Angkasa Pura II reports regularly to
government as regulator
Mitra kerja (local supplier) Ketergantungan 1. Kontrak 1. Mekanisme pengadaan secara adil dan
Business partner (local Dependency pengadaan transparan.
supplier) 2. Penilaian mitra 2. Sistem seleksi dan evaluasi secara
kerja secara obyektif dalam pemilihan mitra
transparan 3. Tidak ada pungutan biaya apapun dalam
3. Penandatanganan proses pengadaan
pakta integritas 1. Mechanism of fair and transparent
1. Procurement procurement
contract 2. Objective selection and evaluation
2. Transparent process of business partner selection
business partner 3. No charge applied in the procurement
assessment process
3. Pact of integrity
signing
Industri Sejenis (Penyedia Pengaruh Pertemuan di 1. Terciptanya iklim persaingan usaha yang
jasa kebandarudaraan) Impact organisasi/asosiasi sehat.
Similar industries (Airport yang menaungi 2. Kerjasama di antara sesama industri jasa
Service Provider) kebandarudaraan
industri jasa
3. Pertemuan rutin di antara sesama pelaku
kebandarudaraan bisnis.
Meeting in the 1. Creating soundness business
organization/ competition
association tha 2. Cooperation among the airport services
thouses the airport industry companies
services industry 3. Regular meeting among the business
practitioners
supplier
Angkasa Pura II mendefinisikan pemasok sebagai mitra kerja Angkasa Pura II defined supplier as business partner that
yang mendukung Perseroan dalam menyediakan rantai supports the Company in providing supply chain to business
pasokan untuk keberlanjutan kegiatan usaha. Pengelolaan activities sustainability. The management of supply chain
rantai pasokan merupakan sesuatu yang penting bagi is something that is matter for the Company, since the
Perseroan, mengingat adanya hubungan yang signifikan significant relationship between image and Companys
antara citra dan reputasi perusahaan dengan kinerja pemasok reputation with certain suppliers performances. With
tertentu. Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II regard to that matter, Angkasa Pura II conducted selection
melakukan seleksi terkait aspek lingkungan, hak asasi manusia conerning with the aspect of environment, human rights and
dan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan. compliance towards employment regulation.
Pemasok tertentu yang mendapatkan perhatian Certain suppliers received special attention with tight
khusus dengan seleksi yang ketat menggunakan kriteria selection by using criterias of employment and human
ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, disamping rights, in addition to completeness of the companys legal
kelengkapan dokumen legalitas perusahaan antara lain: documents which are: Cleaning Service, Office Boy and
Petugas Jasa Kebersihan, Office Boy, dan Pengemudi. Seleksi Driver. Such selection needs to be undertaken to maintain
tersebut perlu dilakukan untuk menjaga citra dan reputasi image and the Comapnys reputation since their practices will
Perseroan karena praktik yang mereka lakukan berdampak affect the Companys image.
langsung dan erat terhadap citra Perseroan.
Angkasa Pura II telah menetapkan adanya asesmen/penilaian Angkasa Pura II has set regular assessment on the
berkala atas kinerja para pemasok dalam aspek penghormatan performances of suppliers in the aspects of respecting
terhadap hak asasi manusia, kepatuhan terhadap peraturan human rights, compliance towards the employment rules
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Namun and regulation. However, Angkasa Pura II kept ensuring and
demikian, Angkasa Pura II terus memastikan dan menjamin providing guarantee that each supplier is treated fairly and
bahwa setiap pemasok diberlakukan secara adil dan transparently. (G4-12)
transparan. (G4-12)
Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk melayani Angkasa Pura II has commitment ot serve customers
pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan and other stakeholders with care and proactive and
bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan emphasize on the prudence principle. Moreover, to develop
kehati-hatian. Lebih lanjut, dalam rangka membangun sinergi synergy and strengthen the position of Angkasa Pura II as
dan mengokohkan posisi Angkasa Pura II sebagai entitas organization entity that has important roles in developing
organisasi yang memiliki peran penting dalam pembangunan community, the Company is actively participating in the
masyarakat, Perseroan turut berperan aktif dalam asosiasi airport service provider industry association, namely: Airport
industri penyedia jasa kebandarudaraan antara lain: Airport Council International (ACI) and International Civil Aviation
Council International (ACI) dan International Civil Aviation Organization (ICAO). (G4-16)
Organization (ICAO). (G4-16)
Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik, In the middle of various external and domestic challenges, the
perekonomian Indonesia 2015 mencatat kinerja yang Indonesian economy in 2015 recorded a positive performance.
positif. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Macroeconomic stability and financial system are maintained
terjaga sementara momentum pertumbuhan ekonomi mulai while the momentum of economic growth started to roll.
bergulir. Terjaganya stabilitas makroekonomi tercermin pada Maintaining macroeconomic stability is reflected in the
inflasi yang kembali pada kisaran sasarannya 41%, defisit inflation rate that went back to the targeted range 41%,the
transaksi berjalan yang menurun ke sekitar 2% dari PDB, nilai current account deficits that decreased to approximately 2%
tukar rupiah yang terkendali terutama sejak triwulan IV 2015, of GDP, the exchange rate that is controlled mainly since the
dan sistem keuangan yang resilien didukung oleh kecukupan fourth quarter of 2015, and the resilient financial system that
modal yang kuat. is supported by the strong capital adequacy.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang berada pada tren In the meantime, the economic growth that is on the
melemah mulai menemukan momentum pembalikan pada weakening trend reversal began to find the reversal momentum
semester II 2015. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut tidak in the second half of 2015. The achievement of economic
terlepas dari sinergi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia performance can not be separated from the synergies of
dan Pemerintah untuk mengawal stabilitas makroekonomi policies pursued by Bank Indonesia and the Government to
dan sistem keuangan serta mendorong proses pemulihan safeguard macroeconomic stability and financial system and
perekonomian. to encourage the process of economic recovery.
Perekonomian Indonesia telah menemukan kembali Indonesias economy has rediscovered momentum of
momentum perbaikan sejak semester II 2015. Pertumbuhan improvement since the second half of 2015. The growth of
ekonomi domestik terus melambat sampai semester I 2015, the domestic economy continued to slow in the first half
sejalan dengan pelemahan ekonomi global, penurunan 2015, in accordance with the global economic slowdown,
harga komoditas, dan tersendatnya belanja pemerintah falling commodity prices, and the delays in government
akibat permasalahan nomenklatur. Namun, pertumbuhan spending over the issue of nomenclature. However,
ekonomi mulai berbalik arah pada semester II 2015, economic growth began to reverse in the the second half
didorong oleh perbaikan permintaan domestik. Belanja of 2015, driven by an improvement in domestic demand.
pemerintah meningkat signifikan, ditopang oleh peningkatan Government spending increased significantly, supported by
belanja modal pemerintah terutama terkait pembangunan an increase in government capital expenditures primarily
infrastruktur. Stimulus fiskal pemerintah tersebut juga related to infrastructure development. The governments
telah direspons oleh sektor swasta. Hal ini tercermin pada fiscal stimulus has also been responded by private sectors.
membaiknya pertumbuhan investasi di beberapa sektor, This is shown in the improvement of investment growth in
seperti sektor konstruksi. some sectors, such as construction sector.
Gambaran kondisi perekonomian makro pada tahun 2015, The illustration of macro economic conditions in 2015 pretty
sedikit banyak mempengaruhi industri penerbangan di much influence aviation industry in Indonesia, especially in
Indonesia khususnya dalam hal jumlah pergerakan pesawat, terms of the aircraft, passenger, and cargo movement at
penumpang dan kargo di bandara-bandara yang dikelola di airports managed by Angkasa Pura II. However, the increase
wilayah Angkasa Pura II. Namun demikian, Peningkatan arus in the flow of passengers, cargo and the aircraft movement
penumpang, kargo dan pergerakan pesawat setiap tahunnya every year is attempted to be in line with the rising standards
selalu diupayakan sejalan dengan meningkatnya standar of airport management and geographical condition of
pengelolaan bandara dan kondisi geografis Indonesia sebagai Indonesia as the country of wide Islands that continues to
Negara Kepulauan yang luas terus mendorong peningkatan encourage the activity of air transportation.
aktivitas moda transportasi udara.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ekspansi armada It is proven by the expansion of fleets and routes, which
dan rute penerbangan yang dilakukan sejumlah maskapai carried out by a number of domestic and international
penerbangan domestik dan internasional. Pergerakan airlines. The movement of aircraft, passengers and cargo in
pesawat, penumpang, dan kargo di bandara wilayah Angkasa the airport area Angkasa Pura II in 2015.
Pura II pada tahun 2015.
Pergerakan pesawat pada tahun 2015 sedikit meningkat The aircraft movement in 2015 slightly increased compared
dibandingkan pergerakan pesawat pada tahun 2014. to the aircraft movement in 2014. The number of passengers
Jumlah pergerakan penumpang yang menggunakan jasa using the movement of aviation services at airports Angkasa
penerbangan di bandara-bandara Angkasa Pura II mencapai Pura II reached as much as 84,291,588 pax. While cargo
sebanyak 84.291.588 pax. Sedangkan pergerakan kargo movement in 2015 was recorded at 726.808.953 kg. The
tahun 2015, tercatat sebanyak 726.808.953 kg. Pergerakan movement of the passenger and cargo flow in 2015 decreased
arus penumpang dan kargo pada tahun 2015 mengalami compared to the previous year. However, in general, the last 5
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, years still showed a positive trend.
secara umum dalam kurun waktu 5 tahun terakhir masih
menunjukkan tren positif.
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Description
Pergerakan Pesawat (dalam satuan rute)
559.183 612.850 648.561 630.584 632.418
Aircraft Movement (in Route)
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax)
72.315 82.021 86.354 85.131 84.292
Passenger Movement (in thousand Pax)
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
695.313 746.835 771.049 763.507 726.809
Cargo Movement (in thousand Kg)
Development Strategy
Dengan melihat kondisi Perusahaan tahun 2015 dan untuk Regarding at the condition of the Company in 2014 and in
menjawab tantangan yang semakin tinggi dalam bisnis order to meet the higher challenges in the airport business
kebandarudaraan dan mewujudkan visi menjadi World Class and to realize the vision of becoming a World Class Company,
Company, Angkasa Pura II telah merumuskan kebijakan Angkasa Pura II has set winning strategies, namely AP2WAY.
winning strategies, yaitu AP2WAY. Penetapan strategi AP2WAY AP2WAY strategy is aimed to facilitate understanding of
bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap strategi corporate strategy to enable effective implementation.
perusahaan sehingga implementasi strategi dapat berjalan AP2WAY strategy consists of the following 6 key elements:
secara efektif. Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting Airport Best Practices, People, Process, World Class System,
sebagai berikut Airport Best Practices, People, Process, World Asset, dan Yield.
Class System, Asset, dan Yield.
Perubahan dinamika lingkungan industri transportasi The changing dynamics of the transport industry environment,
khususnya angkutan udara, menuntut adanya pemenuhan particularly in air transportation, requires the fulfillment of
kebutuhan dan harapan pelanggan selaku pengguna jasa customer needs and expectations as users of airport services.
kebandarudaraan. Kualitas layanan dan pengembangan Quality of service and development of airport facilities is an
fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas yang penting bagi important priority for the Company to be improved in order
Perseroan untuk ditingkatkan guna memenuhi harapan dan to meet the expectations and demands of customers.
tuntutan kebutuhan pelanggan.
Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus terhadap This encourages the Company to focus more on the
kegiatan pengembangan jasa non-aeronautika. Strategi activities development of non-aeronautical services. Business
pengembangan usaha difokuskan pada pengembangan development strategy is focused on the development of
usaha eksisting dan pengembangan usaha baru. existing business and new business development.
Tabel Karakteristik Tailored Business Stream (TBS) Table of Characteristics of Tailored Business Stream
Strategic
Aero Non ATS Non Aero Airport Non Aero Property Cargo
Element
Pelayanan yang Jenis pelayanan Pelayanan yang Pelayanan yang
mengutamakan yang bervariasi mengutamakan mengutamakan
kecepatan dan menjangkau semua kenyamanan pengguna kecepatan, akurasi, dan
keamanan tanpa segmen pengguna jasa didukung tingkat/realibility yang
mengorbankan bandar udara kelengkapan fasilitas tinggi
kenyamanan untuk menciptakan Services that prioritize Services that prioritize
pengguna jasa kenyamanan services users speed, accuracy and high
Service
Services that pengguna jasa comfort supported level of reliability
prioritize speed Multiple type of with completeness
and safety without services that reach of facilities.
reducing the all segments of
comfort of services airport users to
users create comfort for
services users.
Kapabilitas SDM Kapabilitas Kapabilitas SDM Kapabilitas SDM yang
sesuai dengan SDM yang yang mengutamakan sesuai dengan industri
bidang aeronautika mengutamakan kemampuan kargo
(misal: sertifikasi hospitality manajemen dan HR capabilities in
yang sesuai, dll) HR capabilities that business judgement accordance with
People HR capabilities prioritize hospitality yang baik cargo industry
in accordance HR capabilities that
with aeronautical prioritize management
field (example: skill and good
appropriate business judgement
certification, etc.)
Proses bisnis yang Proses bisnis yang Proses bisnis yang Proses bisnis yang
efisien, sederhana, mengutamakan transparan dalam mengutamakan
tidak berbelit-belit kenyamanan menjalin kerjasama operation excellence
serta cepat pengguna jasa dengan pihak lain Business process that
Process Business process Business process Transparent business prioritizes operational
that is efficient, that prioritizes process in establishing excellence
simple, and the comfort for cooperation with
straightforward services users. other parties.
and fast.
Penambahan tenant dan partner strategis lainnya Pengembangan aerospace park (logistic)
Addition of other strategic tenants and partners Development of aerospace park (Logistic)
Pengelolaan bandar udara yang belum dikelola PT Angkasa Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll)
New Market
Pura II (persero) (Bandar Udara Lampung, Batam, dll) Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc.)
Management of airports that have not been managed by
PT.Angkasa Pura II (Persero) (Lampung Airport, Batam, etc.) Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-
aset tanah di luar kawasan bandar udara
Development of property/real estate business in land
assets outside the airport areas
Revenue assurance management (otomatisasi, perbaikan Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge &
metode collection, dan proses pelayanan penumpang) - pengembangan e-kiosk
termasuk bagi penumpang transit, PSC, dll Development of Check-in Lounge/CIP Lounge &
Revenue assurance management (automation, improvement development of e-kiosk
of collection method, and passenger services process) -
including for transit passengers, PSC, etc. Komersialisasi ICT/Information Communication
Technology (airport backbone, jaringan data, single
Current Market
Optimalisasi pelayanan garbarata (contoh: kerjasama dengan antenna, common use check-in, Flight Information
ground handling/airline) System, call centre, dll)
Optimization of jet bridge services (example: cooperation with Commercialization of ICT/Information Communication
ground handling/airline) Technology (airport backbone, data network, single
antenna, common use check-in, Flight Information
Penataan & modernisasi area komersial bandar udara (tenant System, call centre, etc.)
mixing, digital media, parking, hotel, dll)
Restructuring & modernization of the airport commercial Pengembangan e-payment dan e-commerce
areas (tenant mixing, digital media, parking, hotel, etc.) e-payment and e-commerce development
Penataan & modernisasi pergudangan kargo Pengembangan HUB airport (Soekarno-Hatta dan
Restructuring & modernization of cargo warehousing Kualanamu) (atas masukan dari airline)
HUB airport development (Soekarno-Hatta &
Penambahan area komersial di setiap bandar udara Kualanamu) (according to airlines suggestion)
Addition of commercial areas in every airport.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan bagian The implementation of social responsibilities is part of the
dari kesungguhan Perusahaan dalam memenuhi hak-hak Company seriousness in fulfilling the rights of stakeholders.
stakeholders. Angkasa Pura II turut serta berupaya menjaga Angkasa Pura II took part in preserving the environment,
kelestarian lingkungan, adanya pemerataan kesempatan giving equal opportunities in human resource competence
dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia development, and maintaining and preserving the values
serta upaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan di of wisdom in society. Angkasa Pura II in 2015 has tried
masyarakat. Angkasa Pura II di tahun 2015 telah berupaya to do improvement, renovation, maintenance and the
melakukan perbaikan, peremajaan, perawatan dan replenishment of airport facilities in increasing the positive
penambahan fasilitas-fasilitas pengelolaan kebandarudaraan on the Companys revenue. Therefore, increase the ability
dalam upaya meningkatkan dampak positif terhadap of the Company to contribute to stakeholders. At the same
peningkatan pendapatan Perusahaan. Hal tersebut pada time, Angkasa Pura II is also able to increase the contribution
akhirnya meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk of the Company in Corporate Social Responsibility (CSR)
memberikan kontribusi kepada pemangku kepentingan. Pada through the Partnership and Community Development
saat yang sama, Angkasa Pura II juga mampu meningkatkan Program (PKBL). In general, this condition will also increase
kontribusi Perseroan dalam kegiatan Corporate Social the economic value that can be received by stakeholders.
Responsibility (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL). Secara umum kondisi ini juga akan
meningkatkan nilai ekonomi yang dapat dinikmati oleh
pemangku kepentingan.
Tahun 2015, Kinerja keuangan Angkasa Pura II telah In 2015, the financial performance Angkasa Pura II has shown
menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari adanya good performance. This can be seen from an increase in
peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan performance both in terms of balance sheet and income
maupun laporan laba rugi perusahaan. Dari sisi laporan statement of the company. From the statement of financial
posisi keuangan, aset perusahaan meningkat sebesar 27,23% position, the companys assets increased by 27.23% to
menjadi Rp20.270,76 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan Rp20.270,76 billion, while the companys equity increased by
meningkat sebesar 27,25% menjadi Rp16.235,77 miliar. 27.25% to Rp16.235,77 billion.
On the income statement (loss), operating income increased On the income statement (loss), operating income increased
by 16,12% to Rp5.644,15 billion, while the comprehensive by 16,12% to Rp5.644,15 billion, while the comprehensive
profit increased by 43,59% to Rp1.634,68 billion. profit increased by 43,59% to Rp1.634,68 billion.
Ikhtisar Keuangan dan Operasional Perusahaan Overview of Financial and Companys Operations
Dengan pertumbuhan pendapatan sebagai perolehan nilai With revenue growth as the acquisition of the economic
ekonomi Perseroan, Angkasa Pura II mempunyai kesempatan value of the Company, Angkasa Pura II has the opportunity
dalam mendistribusikan nilai-nilai ekonomi kepada para to distribute economic value to the stakeholders. As a
pemangku kepentingan. Sebagai bentuk komitmen dalam commitment in fulfilling our responsibility to the interests of
memenuhi tanggung jawab Perusahaan terhadap kepentingan the stakeholders, Angkasa Pura II seeks to distribute economic
para pemangku kepentingan, Angkasa Pura II berupaya value obtained during the operational period of a year in the
untuk mendistribusikan nilai ekonomis yang diperoleh form of benefits. From the following table is presented the
selama setahun periode operasional dalam bentuk manfaat. amount of economic value distributed to the stakeholders,
Dari tabel berikut disajikan jumlah nilai-nilai ekonomi yang including partners, employees, shareholders, creditors,
didistribusikan kepada para pemangku kepentingan, yang government, and community.
meliputi mitra kerja, karyawan, pemegang saham, kreditor,
pemerintah, dan masyarakat.
Kinerja Ekonomi dan Distribusi Nilai Ekonomi (dalam Rp juta) Economic Performance and Distribution of Economic Value
(in million Rp)
Angkasa Pura II sebagai salah satu BUMN yang berusaha Angkasa Pura II as one of the State-Owned Enterprises
dalam bidang usaha pengelolaan Jasa Kebandarudaraan (BUMN ) that seeks in business management of Airport
terus memberikan kontribusi kepada negara dalam berbagai Services continues to contribute to the country in various
bentuk, mencakup Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) forms, including Non-Tax Income State (PNPB) and various
dan berbagai jenis pajak sesuai ketentuan peraturan types of taxes in accordance with legislation. Tax payments
perundang-undangan. Pembayaran pajak yang telah have been fulfilled to the state treasury for 2015 reached
ditunaikan kepada kas negara untuk tahun 2015 mencapai Rp585,70 billion, while tax payments in 2014 amounted to
Rp585,70 miliar, sedangkan pembayaran pajak tahun 2014 Rp624,43 billion.
sebesar Rp624,43 miliar.
Kontribusi keuangan langsung yang dibayarkan Perseroan Direct financial contribution paid by the Company to the
kepada negara selain pembayaran pajak yakni dividen. Hal ini, state other than the tax payment is dividend. This, because
karena Pemerintah Indonesia selaku pemegang saham utama the Indonesian government as the major shareholder with
dengan komposisi kepemilikan sebesar 70%. Sesuai dengan the composition of 70% ownership. In accordance with the
keputusan RUPS terhadap penggunaan laba tahun buku decision of RUPS on the profit use of financial year 2014 and
2014 dan 2013, secara berurutan pembagian dividen sebesar 2013, in respectively dividend amounted to Rp219,61 billion
Rp219,61 miliar dan Rp367,46 miliar. and Rp367,46 billion.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan kontribusi Angkasa Thus, the total of Angkasa Pura II contribution to the state
Pura II kepada negara yang telah dibayarkan pada tahun 2015 that has been paid in 2015 amounted to Rp991.74 billion,
sebesar Rp805,31 miliar, sedangkan kontribusi Perseroan while the contribution of the Company to the state in 2014
kepada negara tahun 2014 sebesar Rp985,89 miliar. Dalam amounted to Rp996.48 billion. In realizing all operations
merealisasikan seluruh kegiatan operasional sebagaimana as in previous years, the Company does not receive direct
tahun-tahun sebelumnya, Perseroan tidak menerima bantuan assistance from the state. [G4-EC4]
langsung dari negara. [G4-EC4]
Angkasa Pura II menyadari keberlangsungan bisnis Angkasa Pura II realizes that the Companys business
Perusahaan tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Partisipasi sustainability can not be separated from the community
dan dukungan masyarakat terhadap pencapaian kinerja participation. Community participation and support
Perusahaan menuntut Angkasa Pura II untuk memberikan towards the achievement of the Companys performance
imbal balik manfaat kepada masyarakat sebagai bentuk demands Angkasa Pura II to provide reciprocal benefits to
tanggung jawab sosial kemasyarakatan. Sebagai Badan the community as a form of social responsibility. As a State-
Usaha Milik Negara, implementasi tanggung jawab sosial Owned Enterprise, the implementation of the corporate
perusahaan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina social responsibility is manifested through the Partnership
Lingkungan (PKBL). and Community Development Program (PCDP).
Untuk memastikan pencapaian tujuan strategis pelaksanaan To ensure the achievement of the strategic objectives of
program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, corporate social responsibility program, Angkasa Pura II
Angkasa Pura II senantiasa mengembangkan program dengan continues to develop program by considering the positive
mempertimbangkan dampak positif bagi seluruh pemangku impact for all stakeholders and the continuing benefits of
kepentingan dan berlanjutnya manfaat pelaksanaan the program implementation for growth and development
program bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian of the community self-reliance. Through tripple bottom lines
komunitas sekitar. Melalui pendekatan triplle bottom lines approach that includes economic indicators, environmental
yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), indicators, and social indicators, it is expected the existence
kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja of Angkasa Pura II is not only beneficial to the shareholders,
sosial (social indicators), diharapkan keberadaan Angkasa but also to broader stakeholders namely customer/consumer,
Pura II tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham community, and environment. In other words, Angkasa Pura
(shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan II strives to maximize the Companys profit in line with the
(stakeholders) yang lebih luas yaitu Pelanggan/konsumen, aim to provide maximum benefit to people, and planet. [G4-
masyarakat, dan lingkungan. Dengan kata lain, Angkasa Pura DMA]
II berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit)
selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang
sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan
(planet). [G4-DMA]
Angkasa Pura II menyakini implementasi CSR akan Angkasa Pura II believes that CSR implementation will provide
memberikan banyak manfaat bagi Angkasa Pura II. many benefits for Angkasa Pura II. Successful implementation
Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini of CSR in the long term is believed to be influential, especially
berpengaruh, terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, in the aspect of trust, the creation of harmony and enhance
terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi the reputation which in turn has implications on the creation
yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan of added value that encourage stability and smoothness of
nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan the Companys business growth.
pertumbuhan usaha Perusahaan.
Salah satu sasaran konsep CSR dalam Program Kemitraan One of the goals of CSR concept in the Partnership and
dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah kesejahteraan (Economic Community Development Program (PKBL) is welfare
Empowerment). Konsep CSR ini diimplementasikan (Economic Empowerment). The concept of CSR is
dalam bentuk Program Kemitraan melalui pembinaan implemented in the form of the Partnership Program through
dan pengembangan ekonomi masyarakat dengan economic community development with the provision of
pemberian bantuan modal, peningkatan kompetensi, dan capital, the increase of competence, and the entrepreneurial
membangkitkan jiwa wirausaha. spirit development.
Hal ini sejalan dengan tujuan dasar implementasi CSR, bahwa This is in line with the basic purpose of CSR implementation,
Angkasa Pura II sebagai entitas bisnis kebandarudaraan which Angkasa Pura II as a business entity of airport must
mesti memiliki kontribusi dalam pembangunan ekonomi have contribution to sustainable economic development
berkelanjutan dengan membantu meningkatkan dan dan by helping to improve and empower the community and
memberdayakan masyarakat menjadi komunitas yang become economically independent communities. To foster
mandiri secara ekonomi. Untuk membina hubungan a conducive relationship with the community surrounding
yang kondusif dengan masyarakat sekitar wilayah the operational area, Angkasa Pura II realizes various
operasionalnya, Angkasa Pura II merealisasikan berbagai activities of community economic potential development
kegiatan pengembangan potensi ekonomi masyarakat with a purpose, improving the ability of small and medium
dengan satu tujuan, meningkatkan kemampuan unit-unit enterprises (SMEs) units to be able to grow and develop
usaha kecil dan menengah (UKM) agar mampu tumbuh dan into strong and independent businesses. To realize the
berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. development program, Angkasa Pura II has established a
Untuk merealisasikan program pengembangan, Angkasa Pura special unit that handles fund management of the Partnership
II telah membentuk unit khusus yang menangani Pengelolaan and Community Development Program (PCDP).
dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Penggunaan dana pada Program Kemitraan diperuntukan Partnership program funds are utilized for loan disbursement
untuk penyaluran kepada mitra binaan, hibah dan biaya to Program Partners, Grants, and Operational Expenses.The
operasional. Adapun realisasi dana tersedia untuk Program realization of the funds available for the Partnership Program
Kemitraan pada tahun 2015 sebesar Rp51.432.915.867,87 atau in 2015 amounted to Rp51.432.915.867,87 or 11.06% above
11,06 % diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA) Angkasa the Work Plan Budget (RKA) Angkasa Pura II. Of the total
Pura II. Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah disalurkan funds available have been distributed to the partners who
kepada para mitra binaan yang berada di sekitar wilayah kerja are around the working area of the Company amounted to
Perusahaan sebesar Rp45.240.000.000,00. [G4-EC8] Rp45.240.000.000,00.
Kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan Cooperation in partnership program disbursement has been
sejak tahun 2009 kepada beberapa Perusahaan Modal conducted since 2009 with several Regional Ventures Capital
Ventura Daerah (PMVD) yang merupakan anak perusahaan Companies that are subsidiaries of PT. Bahana Artha Ventura
PT. Bahana Artha Ventura (BAV) sebagai BUMN Penyalur. (BAV) as SOE Distributor.
Untuk tahun 2015, kerjasama penyaluran program kemitraan For 2015, the cooperation of disbursement of partnership
telah dilaksanakan dengan PT. Bahana Artha Ventura dengan program has been implemented by PT. Bahana Artha Ventura
total penyaluran dana sebesar Rp29.000.000.000,00 terdiri with total disbursements amounted to Rp 29,000,000,000.00
dari: consist of:
Jumlah mitra binaan Angkasa Pura II yang mendapat Total program partners that received loan from the partnership
penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun 2015 adalah program in 2015 were 1.104 partners.
1.104 mitra binaan.
Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan dari tahun 2014 In detail, the disbursement that has been done in 2014 and
dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : 2015 can be seen in the following table:
Jumlah Mitra Binaan dan Jumlah Penyaluran Dana Pada Number of Partners and Number of Fund Distribution in 2015
Tahun 2015 Berdasarkan Sektor Usaha Based on Business Sector
Sehingga seluruh jumlah mitra binaan yang tersebar di The entire number of partners who are distributed to the
wilayah kerja Angkasa Pura II dari tahun 1991 sampai 2015 work area of Angkasa Pura II from 1991 to 2015 amount to
adalah sebanyak 27.730 mitra binaan. 27.730 partners.
Keberlangsungan bisnis Perusahaan tidak lepas dari partisipasi The continuity of the Companys business can not be
masyarakat dalam menggunakan jasa kebandarudaraan separated from communitys participation in using the airport
dan dan moda transportasi udara. Partisipasi dan dukungan services and air transportation. Participation and support
masyarakat terhadap pencapain kinerja Perusahaan menuntut of the community in the achievement of the Companys
Angkasa Pura II untuk memberikan imbal balik manfaat performance demanded Angkasa Pura II to provide benefit
kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial feedback to the community as a form of social responsibility.
kemasyarakatan.
Penggunaan dana pada Program Bina Lingkungan The use of the funds in the the Community Development
diperuntukan untuk penyaluran program bantuan Bina Program is intended for the distribution of Community
Lingkungan, program BUMN Peduli dan biaya operasional. Development assistance program, SOEs Care program, and
Adapun realisasi dana untuk penyaluran Program Bina operational costs. The realization of funds for the distribution
Lingkungan pada tahun 2015 sebesar Rp11.931.072.345,17 of the Community Development Program in 2015 amounted
atau 0,60% diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA) Rp11.931.072.345,17 or 0.60% above the Work Plan and
Angkasa Pura II. Budget (RKA) of Angkasa Pura II.
Penyaluran bantuan secara rinci sebagai berikut: The distribution of the funds is described as follows:
Tahun Year
Jenis Bantuan Jumlah
Sd. Desember 2015
Type of Assistance 2014 Total
Until December 2015
Bantuan Korban Bencana Alam 2,149,733,615 177,073,500 2,326,807,115
Natural Disaster Victims Assistance
Bantuan Pendidikan/Pelatihan 10,329,944,735 3,102,424,140 13,432,368,875
Education/Training Assistance
Bantuan Peningkatan Kesehatan 4,492,099,690 1,194,677,500 5,686,777,190
Health Improvement Assistance
Bantuan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Umum 12,251,405,683 5,339,075,374 17,590,481,057
Public Facilities and Infrastructure Development
Assistance
Bantuan Sarana Ibadah 2,367,247,656 1,977,977,881 4,345,225,537
Religious Facilities Assistance
Bantuan Pelestarian Alam 937,980,500 41,500,000 979,480,500
Nature Conservation Assistance
Bantuan Pengentasan Kemiskinan 866,501,905 2,250,000 868,751,905
Poverty Allevation Assistance
Bantuan Pendidikan/Pelatihan Dan Promosi Mitra - 96,093,950 96,093,950
Assistance for Education/Training and Promotion of
Assisted Partners
Total 33,394,913,784 11,931,072,345 45,325,986,129
Tahun Year
Wilayah Jumlah
No Sd. Desember 2015
Region 2014 Total
Until December 2015
1 Aceh 1,755,412,500 812,812,000 2,568,224,500
2 North Sumatera 5,538,258,100 1,243,317,500 6,781,575,600
3 West Sumatera 1,339,354,000 440,993,000 1,780,347,000
4 Riau 1,007,072,086 503,565,000 1,510,637,086
5 Riau Islands 1,142,328,000 795,180,520 1,937,508,520
6 Jambi 1,561,522,475 856,929,500 2,418,451,975
7 South Sumatera 1,330,686,000 982,344,950 2,313,030,950
8 Bangka Belitung Islands 1,319,577,000 376,990,000 1,696,567,000
9 DKI Jakarta 13,454,748,581 3,520,573,912 16,975,322,493
10 West Java 1,154,087,545 388,672,220 1,542,759,765
11 Banten 2,935,271,297 1,366,425,743 4,301,697,040
12 West Kalimantan 856,596,200 643,268,000 1,499,864,200
Total 33,394,913,784 11,931,072,345 45,325,986,129
Program Pendidikan atau Pelatihan adalah sebagai salah satu Education or Training Program is as a form of guidance for
bentuk pembinaan kepada para Mitra Binaan supaya menjadi the Development Partners in order to become strong and
tangguh dan mandiri. Pelaksanaan Program Pendidikan dan independent. Implementation of the Education and Training
Pelatihan yang diberikan kepada Mitra Binaan dengan tujuan Program given to Partners is aimed to increase knowledge
untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam berusaha, and insights in doing the business, so that they can further
sehingga mereka dapat lebih meningkatkan produktifitas improve their productivity.
Dana Pendidikan dan Pelatihan yang telah disalurkan Education and training funds that have been disbursed until
sampai dengan bulan Desember 2015 adalah sebesar December 2015 amounted Rp67.500.000,00 or absorbed
Rp67.500.000,00 atau terserap 3,42 % dari anggaran sebesar 3,42% of the budget of Rp1.975.000.000,00 whereas in
Rp1.975.000.000,00 sedangkan pada tahun 2014 dana 2014 Education and training funds have been disbursed by
Pendidikan dan Pelatihan yang telah disalurkan sebesar Rp661.661.700 , 00 or absorbed 17,32% of the budget of
Rp661.661.700,00 atau terserap 17,32 % dari anggaran sebesar Rp3.820.000.000,00.
Rp3.820.000.000,00.
Pelaksanaan Pendidikan/Pelatihan yang telah dilaksanakan Implementation of education / training that has been
dengan melibatkan Mitra Binaan adalah sebagai berikut: conducted involving Partners are as follows:
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan Mitra Training for Development Partners with the theme of
Binaan yang diselenggarakan tanggal 28 s.d 29 April Partners Training held on April 28-29, 2015 at Gedung
2015 di Gedung Serbaguna Bandara Kualanamu dengan Serbaguna Bandara Kualanamu with 18 participants
peserta 18 orang mitra binaan Cabang Kualanamu. trained by Kualanamu Branch.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan Motivasi Training for Development Partners with the theme of
Usaha dan Pelayanan Prima Bagi UKM Mitra Binaan Business Motivation Training and Excellent Service For
yang diselenggarakan tanggal 29 s.d 30 April 2015 di SMB for Development Partners held on April 29-30, 2015
Hotel Dyan Graha dengan peserta 30 orang mitra binaan at Hotel Dyan Graha with 30 participants trained by Sultan
Cabang Sultan Syarif Kasim II. Syarif Kasim II Branch.
Program Promosi adalah sebagai salah satu bentuk Promotion Program is as a form of guidance for Development
pembinaan kepada para Mitra Binaan dengan sasaran para Partners with the target of trained partners so that they can
mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang increase production capacity until they eventually become
pada akhirnya menjadi tangguh dan mandiri. Seperti halnya strong and independent. As in previous years, promotion
pada tahun-tahun sebelumnya program Promosi diberikan program awarded to Development Partners by inviting them to
kepada Mitra Binaan dalam bentuk mengikut sertakan dalam participate in exhibition events held in the country and abroad.
acara-acara pameran yang diselenggarakan di dalam negeri
maupun di luar negeri.
Dana promosi yang telah disalurkan pada 31 Desember Promotional funds that have been disbursed on December
2014 sebesar Rp. 545.680.000,00 atau terserap 9,76 % dari 31, 2014 amounted to Rp. 545,680,000.00 or absorbed 9.76%
anggaran sebesar Rp. 5.590.000.000,00. Sampai dengan of the budget of Rp. 5,590,000,000.00. Up until November
bulan November 2015 sebesar Rp. 351.026.603,00 atau 2015 the funds amounted to Rp. 351,026,603.00 or absorbed
terserap 14,59 % dari anggaran sebesar Rp. 2.406.250.000,00. 14.59% of the budget of Rp. 2,406,250,000.00.
Pelaksanaan Promosi telah dilaksanakan dengan melibatkan The promotion have been implemented with the involvement
Mitra Binaan pada event-event yaitu: of Development Partners in the events as follows:
Pameran BUMEX 2015 yang diselenggarakan dari tanggal BUMEX 2015 Exhibition held from April 9-12, 2015 at Graha
9 s.d 12 April 2015 di Gedung Graha Manggala Siliwangi Jl. Manggala Siliwangi Jl. Aceh No. 66 Bandung attended
Aceh No. 66 Bandung yang diikuti oleh 2 Mitra Binaan dari by 2 Development Partners of the Husein Sastranegara
Kantor Cabang Husein Sastranegara Bandung. Bandung Branch Office.
Pameran INACRAFT yang diselenggarakan dari tanggal 8 INACRAFT Exhibition held from April 8-12, 2015 at Jakarta
s.d 12 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) yang Convention Center (JCC), attended by 8 Development
diikuti oleh 8 Mitra Binaan dari Kantor Cabang Soekarno- Partners of Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma,
Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Husein Sastranegara, Sultan Mahmud Badaruddin II
Mahmud Badaruddin II. Branch Offices.
Pameran JAMBI EMAS EXPO yang diselenggarakan dari JAMBI EMAS EXPO held from June 8-13, 2015 in Jambi
tanggal 8 s.d 13 Juni 2015 di Jambi yang diikuti oleh 1 attended by 1 Development Partners of Sultan Taha
Mitra Binaan dari Kantor Cabang Sultan Thaha. Branch Office.
Untuk dana hibah dialihkan ke pengeluaran dana program Grant funds were transferred to the expenditure of
bina lingkungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri environmental development program in accordance with the
BUMN Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03 Juli 2015 Decree of the Minister of SOE No. PER-09 / MBU / 07/2015
tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dated July 3, 2015 concerning SOEs Partnership Program
dan Program Bina Lingkungan yang menyatakan bahwa with Small Business and Community Development Program
hibah (pelatihan dan promosi) menjadi bantuan Program which states that the grant (training and promotion) becomes
bina lingkungan sektor Bantuan pendidikan, pelatihan, a supporting program for environmental development
pemagangan, pemasaran, promosi, dam bentuk bantuan programs as assistance in sectors of education, training,
lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra apprenticeship, marketing, promotions, and other forms of
Binaan Program Kemitraan. assistance related to improving the capacity of the partners.
Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk turut serta dalam upaya untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Planet Bumi yang kita tempati merupakan satu-satunya The earth we live is the only planet that can be occupied by
planet yang ditempati umat manusia dan telah berumur tua. humans and the planet is getting older. The development of
Perkembangan kehidupan manusia membawa tingginya human life brings rapid changes in the role and function of
laju perubahan peran dan fungsi lingkungan. Akibat hal the environment. And there are changes that can negatively
tersebut, terjadi perubahan yang berdampak negatif affect the sustainability of mankind in the future. The biggest
sehingga dapat mengganggu keberlanjutan kelangsungan threat of environmental damage that is currently concerning
kehidupan anak cucu umat manusia di masa yang akan the global is climate change that can bring long term and
datang. Ancaman kerusakan lingkungan yang saat ini significant impacts on the sustainability of human life, such
menjadi kekhawatiran secara global adalah Perubahan Iklim as drought, difficulty in obtaining energy (Energy Security)
(Climate Change) berdampak jangka panjang dan signifikan to support life, presence of strange diseases, and threats to
terhadap keberlangsungan kehidupan umat manusia, seperti food availability (food security). Thus, Angkasa Pura II has
kekeringan, sulitnya perolehan energi (Energy Security) untuk committed to participate in efforts to reduce the negative
mendukung kehidupan, hadirnya penyakit-penyakit aneh impacts on the environment.
serta ancaman terhadap ketersedian pangan (Food Security).
Maka dengan itu Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk
turut serta dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan.
Secara umum, kegiatan operasional Perusahaan tidak In general, the operational activities of the Company do
memberikan dampak signifikan secara langsung terhadap not provide direct significant impact on the environment.
lingkungan hidup. Namun demikian, Perusahaan memiliki However, the Company has a strong commitment to the
komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait implementation of CSR related to the environment and
dengan lingkungan hidup dan kepedulian terhadap kelestarian concern for the preservation of nature. Care and commitment
alam. Komitmen dan kepedulian tersebut diwujudkan dalam is manifested in the implementation of the Community
pelaksanaan Program Bina Lingkungan (BL). Pada tahun Development Program (BL). In 2015, the Community
2015, kegiatan Bina Lingkungan terkait pelestarian alam yang Development activities related to nature conservation have
telah dilakukan oleh Perusahaan antara lain: Penggunaan been carried out by the Company include: greening or tree
Energi Ramah Lingkungan, Sistem Pengelolaan Limbah, planting, provision of garbage bins and animal conservation.
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca, Sertifikasi Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap Implementation of corporate social responsibility towards
lingkungan merupakan tindak lanjut atas ketentuan dalam the environment is a follow-up to the provisions of Law
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company, namely the
Terbatas, yakni Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Social and Environmental Responsibility of the Company
Perusahaan (TJSL) adalah komitmen Perseroan untuk (TJSL) is the Companys commitment to participate in the
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan sustainable economic development to improve the quality of
guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan beneficial life and environment, both for the Company, local
yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas community, and society in general and Decree of the State
setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya dan Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/ dated April 27, 2007 on the Partnership and Community
MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Development Program (PKBL).
dan Bina Lingkungan (PKBL).
Komitmen PT Angkasa Pura II (Persero) untuk tetap menjaga The commitment of PT Angkasa Pura II (Persero) to be
dan mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan responsible towards the environment is stated in the
telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor Company Regulation No. 38 regarding the Eco-Airport Master
38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura II Plan of PT Angkasa Pura II (Persero), which is stipulated in
(Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: the Board of Directors Decision Number KEP.02.04/10/2012.
KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari Master Plan Eco- The objectives and initiatives of the Eco-Airport Master Plan
Airport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh is to protect the environment from the critical impacts arising
dampak penting pengoperasian serta pengembangan bandar from the operations and development of airports based on
udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan the environmental management framework at the airports
di bandar udara dan sekitarnya. and surrounding areas.
Lebih lanjut, Angkasa Pura II telah melakukan upaya untuk Furthermore, Angkasa Pura II has conducted the initiatives
mengembangkan konsep bandar udara yang mendukung to develop airport concept that supporting the natural
pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara lain: preservation and environmental friendly, among others:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport 1. Airport Garden and Eco Airport Concept
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura Development of airports owned by Angkasa Pura II have
II telah menggunakan konsep airport garden dengan used the airport garden concept by providing water
memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang absorption space/area and garden atmosphere spatial
bandara bernuansa taman. plan for airport.
Angkasa Pura II dalam menjalankan operasional usaha jasa Angkasa Pura II in carrying out the airport services
kebandarudaraan tidak menggunakan material dan energi operations does not utilize direct materials and energy,
langsung, namun menggunakan energi tidak langsung berupa but use the indirect energy in the form of electrical power
energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Salah satu supplied by PT PLN (Persero). One of the realization of
wujud kepedulian terhadap energy ramah lingkungan melalui awareness to environmental energy through energy saving
upaya penghematan energi yaitu pemasangan taxiway light efforts is the installation of taxiway light in Soekarno-Hatta
di Bandara Soekarno-Hatta sudah menggunakan lampu jenis Airport, which using the energy saving type of LED lamps.
LED yang lebih hemat energi. [G4-EN2, G4-EN6] [G4-EN2, G4-EN6]
Total penggunaan energi listrik untuk 13 bandara yang dimiliki The total electrical energy use to 13 airports owned by
oleh Angkasa Pura II selama tahun 2015 sebesar 288.687.466 Angkasa Pura II during 2015 amounted to 288.687.466 KWH,
KWH, sedangkan penggunaan energi listrik tahun 2014 while the use of electrical energy in 2014 amounted to
sebesar 278.204.050 KWH. 288.687.466 KWH.
Tabel Penggunaan Energi Listrik di 13 Bandara Table of Electrical Energy Use in 13 Airports
Pemanfaatan air selama proses bisnis Perseroan tidak terkait Utilization of water during the business process is not directly
langsung pada bisnis utama, karena Angkasa Pura II bergerak related to the Companys main business, since Angkasa Pura
pada bidang pelayanan jasa kebandarudaraan. Pemakaian II particularly operates in the field of airport services. The use
air di kawasan bandara dalam rangka penyediaan layanan of water in the airport area was included in the provision of
dan kenyamanan kepada pelanggan atau pengguna jasa airport services and providing convenience to the customers
bandarudara. Penggunaan air oleh bandara-bandara yang or airport users. Water used by Angkasa Pura IIs airports
dimiliki Angkasa Pura II bersumber dari Perusahaan Daerah came from the Regional Water Company (PDAM) along with
Air Minum (PDAM) dan pengelolaan air sendiri melalui WTP/ self-owned water management through Water Treatment
sumur bor. Plant (WTP)/wellbore.
Total pemakaian air untuk 13 bandara yang dimiliki oleh Total water consumption for the 13 airports owned by
Angkasa Pura II tahun 2015 sebanyak 6.660.185 m3, Angkasa Pura II in 2015 amounted to 6.660.185 m3, while
sedangkan pemakaian air tahun 2014 sebanyak 4.707.375 m3. water consumption in 2014 amounted to 4.707.375 m3.
Angkasa Pura II senantiasa melakukan upaya-upaya Angkasa Pura II continues to make efforts in water saving
penghematan baik pemakaian air melalui penyadaran kepada through increasing awareness among the employees at
karyawan kantor pusat dan cabang/bandara serta pelanggan the head office and its branches, as well as promoting the
tentang pentingnya penggunaan hemat air. Lebih lanjut importance of water saving to the customers. Furthermore,
Perseroan telah melakukan proses pengolahan limbah air the Company has conducted wastewater management
(recycle) dari penggunaan air di bandara melalui sistem daur process (recycle) in its airports through water treatment
ulang water treatment. Sistem water treatment bertujuan recycling system. The water treatment system aims to return
agar air dapat dikembalikan ke alam dengan aman, dan water to the nature, and then use it for watering plants and
selanjutnya digunakan sebagai penyiraman tanaman dan airport gardens. [G4-EN2]
taman bandara. [G4-EN2]
Dalam rangka mewujudkan bandar udara yang bersih dan In order to realize clean and healthy airport, it requires the
sehat, diperlukan suatupengelolaan limbah padat/sampah solid waste/trash as well as B3 waste management which
serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasidengan baik is well integrated and will not bring negative impacts such
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau, as smells, disease, dirts or other impact. The commitment
penyakit,kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap on natural preservation has been included in the Company
pelestarian lingkungan tersebut telah dituangkan dalam Regulation Number 38 regarding Master Plan of Eco-Airport
Peraturan Perusahaan Nomor 38 Tentang Master Plan Eco- PT Angkasa Pura II (Persero) which was stipulated in the Board
Airport PT Angkasa Pura II (Persero) yang ditetapkan dalam of Directors Decision Number KEP.02.04/10/2012. Later it was
Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Kemudian enforced with the Board of Directors Decision of PT Angkasa
diperkuat dengan keputusan Direksi PT Angkasa Pura II Pura II (Persero) Number KEP.14.11/04/2014 regarding Solid
(Persero) Nomor: KEP.14.11/04/2014 tentang Pengelolaan Waste/Trash Management as well as Dangerous and Toxic
Limbah Padat/Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Waste Materials (B3) in the Airports of Angkasa Pura II.
Beracun (B3) di Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero).
Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian One of the environmental components that has become
dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah the attention in realizing the eco airport in the solid waste
padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan management, including the Dangerous and Toxic Waster
Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan Materials (B3 Waste). Solid Waste/Trash is one of the impacts
salah satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah of airport operations. The trash resulted by airport can be
yang dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah categorized as household type of trash in specific area.
sejenis rumah tangga dalam kawasan khusus.
Limbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4 Waste/Trash in the Airport is grouped into 4 (four) categories:
(empat) kategori antara lain:
1. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo, Perkantoran, 1. Landside waste/trash (Terminal, Cargo, Offices,
Landscape, Parkir) Landscape, Parking)
2. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape) 2. Airside waste/trash (Airplane, Landscape)
3. Limbah/Sampah B3(Limbah Airside, Limbah Landside, 3. B3 waste/trash (Airside waste, Landside waste, Vehicles,
Kendaraan, Genset) Genset)
4. Limbah/SampahProyek Pengembangan Bandar udara 4. Waste/Trash of Airport Development Project
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Landside Bandar Udara Scheme of Airport Landside Waste/Trash Management
Skema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan Scheme of waste/trash management from airport
bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan development project is similar with the scheme of airport
limbah/sampah lanside bandar udara. landside waste/ trash management.
Scheme of Airport B3 (Hazardous and Toxic Materials) Waste/ Scheme of Airport B3 (Hazardous and Toxic Materials) Waste/
Garbage Management Garbage Management
Angkasa Pura II terus mendukung upaya Pemerintah dalam Angkasa Pura II continues to support the Governments efforts
program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya dan in the mitigation program of Greenhouse Gas emissions.
inisitif pengurangan energi yang dilaksanakan oleh Angkasa Efforts and initiatives to reduce energy are undertaken by
Pura II, yakni melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasi Angkasa Pura II through the reduction of emissions from
dengan melakukan penghematan energi dan pengurangan operations by saving energy and reducing emissions by
emisi secara alami dengan merealisasikan program actualizing the tree-planting program in and outside the
penanaman pohon di dalam maupun di luar daerah operasi Companys operating area with plants to absorb CO2.
Perusahaan dengan tanaman yang mampu menyerap CO2.
Bandar udara yang berada di lingkungan Angkasa Pura II Airports which located in the neighborhood Angkasa Pura
dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal) II are equipped with documents of Environmental Impact
sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup terkait Assessment (EIA) for guidance in managing the environment
dengan pengembangan dan operasional bandar udara. associated with the development and airport operations. The
Pemantauan hasil pengelolaan lingkungan di setiap bandar monitoring of the results of the environmental management
udara dilaporkan dalam bentuk laporan RKL/RPL kepada at each airport is reported on an RKL / RPL to local
badan lingkungan hidup setempat, Kementerian Lingkungan environmental agency, the Ministry of Environment, and the
Hidup, dan Kementerian Perhubungan. Ministry of Transportation.
Bagi Angkasa Pura II, penyediaan segala kebutuhan layanan dan fasilitas
kebandarudaraan menjadi prioritas utama dalam pengembangan usaha
Perseroan dalam rangka memenuhi harapan para pelanggan.
For Angkasa Pura II, providing all the needs of airport services and facilities become a
priority in the development of the Companys business to meet the customer expectations.
Pelanggan atau pengguna jasa bandar udara merupakan Customer or user of airport services has some major
stakeholders utama Angkasa Pura II, untuk itu Angkasa Pura expectations, namely getting the services and facilities with
II memiliki beberapa harapan utama terhadap pemenuhan quality that exceeds customer expectations and gaining
ekspektasi Pelanggan Bandar Udara, yakni mendapatkan easy access to information of airport services. Angkasa Pura
layanan dan fasilitas dengan kualitas yang melebihi II believes customer as stakeholders have a central role in
ekspektasi pelanggan serta mendapatkan kemudahan akses ensuring the sustainability of the business, so it is a major
informasi layanan kebandarudaraan. Oleh karenanya bagi partner in developing the business. Therefore for Angkasa
Angkasa Pura II, penyediaan segala kebutuhan layanan dan Pura II, providing all the needs of airport services and facilities
fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas utama dalam become a priority in the development of the Companys
pengembangan usaha Perseroan dalam rangka business to meet the customer expectations.
memenuhi harapan para pelanggan.
Untuk menunjukan pelaksanaan komitmen dan To show the implementation of commitment and put the
menempatkan pemenuhan harapan para pelanggan sebagai fulfillment of the customer expectations as a top priority,
prioritas utama, Angkasa Pura II menerapkan langkah layanan Angkasa Pura II implementing strategic service measures,
strategis, yakni: memberikan jaminan keamanan pengguna namely: provides security guarantees to user of airport
jasa kebandarudaraan, meningkatan kualitas layanan yang services, improves the service quality provided to customer,
diberikan kepada pelanggan, meningkatkan kemudahaan improves ease of access to information and airport services,
akses informasi dan layanan kebandarudaraan, dan and provides a customer complaints center. [G4-DMA]
menyediakan pusat pengaduan Pelanggan. [G4-DMA]
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang According to the Law No. 1 of 2009 concerning Aviation,
Penerbangan pasal 219 ayat (1) menyebutkan bahwa: Article 219 (1) states that: any business entity related to
setiap badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara airports or airport organizer unit is obliged to provide airport
bandar udara wajib menyediakan fasilitas bandar udara facilities that meet the requirements of aviation safety
yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan and security, as well as airport services in accordance with
penerbangan, serta pelayanan jasa bandar udara sesuai specified service standards . In the provision of security
dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Dalam facilities as mentioned above, PT Angkasa Pura II (Persero)
penyediaan fasilitas keamanan sebagaimana dimaksud di atas, analyzes the needs and considers the effectiveness of the
PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan analisa kebutuhan equipment, the classification of airports and the level of
dengan mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi available threat or disturbance.
bandar udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada.
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh To provide security to all service users at the airport, then
pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem the application of a good security system at airports become
keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban yang an absolute obligation undertaken by PT Angkasa Pura II
mutlak dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun (Persero). The security systems at airports are:
sistem keamanan di bandar udara adalah:
1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan) 1. Screening (People, Goods and Vehicles Inspection)
2. Access control/perimeter protection 2. Access control/perimeter protection
3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli) 3. Surveillance (Surveillance and Patrol)
4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan 4. Protection against infiltration (through coordination
informasi dari pihak eksternal: Kepolisian & BIN) and information from external parties; Police & State
5. Staff participating (Partisipasi petugas dlm bentuk security Intelligence Agency)
awareness melibatkan airport community) 5. Staff participating (officers participation in the form of
6. Quality Control & Quality Assurance security awareness involving airport community)
6. Quality Control & Quality Assurance
Mengacu kepada Peraturam Menteri Perhubungan Nomor: Referring to the Minister of Transportation Regulation No. PM
PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan 31 Year 2013 on the National Aviation Security Program, that
Nasional bahwa untuk kepentingan keamanan penerbangan, in the interests of flight safety, the airport organizer units and
unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar airport business entity should identify areas that are used for
udara harus mengidentifikasi daerah-daerah yang digunakan flight operations which include:
untuk kegiatan operasional penerbangan yang meliputi:
orang, kendaraan, kargo dan pos, dan hewan yang tidak safety. Moreover, these areas should be separated by a
berkepentingan yang dapat membahayakan keamanan public area with physical limits and systems that must be
dan keselamatan penerbangan. Selain itu, DKT harus controlled by specified permissions.
dipisahkan dengan daerah publik dengan batas fisik dan
untuk masuk DKT harus dikendalikan dengan sistem
perizinan yang ditetapkan.
2. Daerah Steril: Dalam DKT, pemeriksaan keamanan, 2. Sterile Areas: Inside the DKT, security checks, licensing,
perizinan, daerah fix dan imajiner. Ketentuan yang berlaku fix and imaginary area. Applicable provisions in this area
di dalam daerah ini antara lain: include:
Tidak ada senjata (Weapons) No Weapons
Tidak ada peralatan berbahaya (Dangerous Articles) No Dangerous Articles
Tidak ada bahan peledak (Explosives) No Explosives
Tidak ada bahan Barang berbahaya (Dangerous No Dangerous Subtances
Subtances)
Untuk memastikan semua larangan tersebut di atas To ensure the above restrictions are controllable, the
dapat dikendalikan maka seluruh petugas keamanan entire aviation security officers of PT Angkasa Pura II
penerbangan PT Angkasa Pura II (Persero) secara (Persero) consistently perform checks on passengers and
konsisten melakukan pemeriksaan terhadap penumpang luggage at the specified security check point (SCP).
dan barang bawaannya pada security screening point
(SCP) yang telah ditentukan.
Flow Chart Pemeriksaan Barang Bawaan di SCP Baggage Inspection Flow Chart in SCP
Peningkatan kompetensi personil keamanan juga menjadi The improvement of the competence of security personnels
fokus untuk meningkatkan pelayanan keamanan kepada is also a focus on increasing the security services to all service
seluruh pengguna jasa. Dengan terpenuhinya standar baik users. With the compliance to the standards both in terms of
dari sisi SDM, fasilitas dan prosedur maka diharapkan akan human resources, facilities and procedures that are expected
semakin meningkatkan pelayanan keamanan di seluruh to further increase the security services in all work areas
wilayah kerja yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) managed by PT Angkasa Pura II (Persero) which indirectly
yang secara tidak langsung juga akan menjaga nama baik maintain the good name of Indonesia as a safe destination
Indonesia sebagai daerah tujuan yang aman bagi pengunjung for visitors from other countries. Several types of training
dari negara lain. Beberapa jenis training yang dilakukan undertaken during the period of 2014 were:
selama kurun waktu 2014 adalah: 1. Avsec Senior
1. Senior Avsec 2. Avsec Junior
2. Avsec Junior 3. Quality Control
3. Quality Control 4. Security Awareness and Suspicious Activities
4. Security Awareness and Suspicious Activities 5. Technical Guidance on Internal Quality Control
5. Bimbingan Teknis Internal Quality Control
Selanjutnya untuk menjaga tingkat kemampuan personil tetap Furthermore, to maintain the level of proficiency of personnel
dalam kondisi yang standar sesuai dengan aturan regulator remain under standard conditions in accordance with the
maka dilakukan perpanjangan license dan rating petugas rules of the regulator to extend the security guard license and
keamanan di 10 (sepuluh) bandara kantor cabang yaitu: CGK, rating in 10 (ten) airport branches, namely CGK, MES, PDG,
MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK DAN PNK dengan PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK, and PNK with the total of 737
total jumlah personil yang mengikuti adalah 737 orang. personnels.
Dalam mempertahankan standar kinerja unit PKPPK, dilakukan In maintaining performance standards of PKPPK units, the
peningkatan kinerja baik yang terkait dengan personil, fasilitas Company runs the best performance enhancement both in
maupun prosedur, diantaranya: terms of personnel, facilities and procedures, including:
1. Pelaksanaan recurrent license dan rating personil PKPPK. 1. Implementation of recurrent license and PKPPK personnel
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat rating. This activity is intended to maintain the level of
kehandalan seluruh personil PKPPK dapat terjaga dengan reliability throughout PKPPK personnel so that they are
baik sesuai standar serta dilengkapi dengan legalitas yang equipped with legalized standards approved by the
disahkan oleh regulator; regulator;
2. Untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan personil 2. To increase the competence and skills of PKPPK personnel,
PKPPK diselenggarakan berbagai jenis pendidikan The Company held various types of educational
pelatihan seperti: Diklat Junior PKPPK, Senior PKPPK, trainings such as: Training PKPPK Junior, Senior PKPPK,
Salvage dan Aircraft Familiarization melalui kerja sama Salvage and Aircraft Familiarization through cooperation
dengan berbagai unit diklat yang berpengalaman dan with various experienced training units such as: PPSDM
seperti: PPSDM Curug, Balai Diklat Palembang dan Curug, Balai Diklat Palembang and Aviation Training
Aviation Training Centre. Center.
3. Sesuai dengan standar yang tertuang dalam Keputusan 3. According to the standards set out in the Decision
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: of the Director General of Civil Aviation Number:
SKEP284/X/1999 tentang Standar Kinerja Operasional SKEP284/X/1999 on Airport Operational Performance
Bandar Udara Yang Terkait dengan Tingkat Pelayanan Standards Associated with the Level of Service at Airports.
(Level of Service) di Bandar Udara Sebagai Dasar As foundation for airport services pricing policy stated
Kebijakan Pentarifan Jasa Kebandarudaraan disebutkan that the standard of care of PKPPK is measured through
bahwa standar pelayanan unit PKPPK diukur melalui response time achievement of PKPPK units in the
pencapaian response time unit PKPPK dalam pelaksanaan implementation of aid to the accident flight with standard
pertolongan terhadap kecelakaan penerbangan dengan time less than 3 minutes. PKPPK units across all branches
standar waktu < 3 menit. Unit PKPPK di seluruh kantor held the response time test each month and report the
cabang melakukan uji response time setiap bulannya results to supervisor units at headquarters.
dan melaporkan hasilnya kepada unit pembina di kantor 4. Efforts fulfillment for both major facilities and supporting
pusat. operations in order to meet the appropriate standards of
4. Upaya pemenuhan fasilitas baik utama maupun the Director General of Civil Aviation Regulation number:
pendukung operasi terus dilakukan dalam rangka KP 420 Year 2011 is continuously done.
pemenuhan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara nomor: KP 420 Tahun 2011.
Upaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara akan The efforts for countermeasure emergency service at the
sangat saling terkait dengan peran dan fungsi dari berbagai airport will be highly interrelated with the role and functions
unit yang ada baik internal maupun eksternal. Sehingga of the various units that exist both internally and externally.
untuk menentukan efektifitas sistem komunikasi, koordinasi Therefore, to determine the effectiveness of communication
dan komando dalam upaya penanggulangan gawat darurat system, a coordination and command in the response to
di bandar udara digelar Latihan Penanggulangan Keadaan the emergency at the airport was held through Emergency
Darurat (PKD) di bandar udara yang frekwensi latihannya Response Exercise (PKD) at airports that training frequency is
adalah sekali dalam 2 tahun. once in 2 years.
Sesuai amanat yang tertuang dalam Undang-Undang According to the mandate contained in the Act No 1 of
No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan menyebutkan 2009 on Aviation that states that every provider of aviation
bahwa setiap penyedia jasa penerbangan wajib membuat, services shall create, implement, evaluate, and improve the
melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakan secara safety management system on an ongoing basis based on the
berkelanjutan sistem manajemen keselamatan (safety national aviation safety program.
management system) dengan berpedoman pada program
keselamatan penerbangan nasional.
PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai salah satu operator PT Angkasa Pura II (Persero) as one of the operators
bandar udara di Indonesia juga telah mengimplementasikan of airports in Indonesia has also implemented a safety
safety management system (SMS) dalam penyelenggaraan management system (SMS) in the implementation of airport
operasional bandara di seluruh bandar udara yang dikelola, operations across airports managed in accordance with the
sesuai dengan kerangka kerja SMS yaitu: SMS framework, namely:
Dalam proses jaminan keselamatan ini, PT Angkasa Pura In this safety assurance process, PT Angkasa Pura II
II (Persero) melakukan pengawasan dan pengukuran (Persero) monitors and measures the implementation of
pelaksanaan keselamatan melalui kegiatan pelaporan safety through safety reporting, inspections, investigations
keselamatan, inspeksi, investigasi keselamatan internal of internal safety and security audits.
dan audit keselamatan.
Dalam menjalin komunikasi keselamatan ini, telah dilakukan In communicating this safety, the Company has done several
beberapa kegiatan baik di tingkat pusat maupun cabang, yaitu: activities both at the head quarter and branch, namely:
Mengintensifkan fungsi Runway Safety Team (RST) di Intensifying the function of Runway Safety Team in
masing-masing kantor cabang. Runway Safety Team each branch office. Runway Safety Team is a team
merupakan tim di masing-masing kantor cabang in each branch consisting of the entire internal and
yang terdiri dari seluruh instansi baik internal maupun external agencies related to airport operations primarily
eksternal terkait operasional bandar udara terutama related to safety on the runway. One of the bases for the
yang terkait dengan keselamatan di runway. Salah satu establishment of RST is the Form Letter of the Director
dasar pembentukan RST ini adalah Surat Edaran Direktur General of Civil Aviation Number: SE 013 Year 2012 on
Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SE 013 Tahun June 11, 2012 on the Implementation of Runway Safety
2012 tanggal 11 Juni 2012 tentang Pelaksanaan Runway Program and Establishment of Runway Safety Team,
Safety Program dan Pembentukan Runway Safety Team, which stated that the airport operator should establish an
Menggelar Ramp Safety Campaign yang melibatkan Deploying Ramp Safety Campaign involving all
seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasional stakeholders involved in the operation, especially in the
terutama di sisi udara, sehingga diharapkan tingkat air zone, so that the expected rate of accidents in the air
kecelakaan yang terjadi di sisi udara menurun seiring decreases with increasing awareness of all parties to give
dengan meningkatnya kesadaran semua pihak untuk priority to safety in its daily operations.
mengutamakan keselamatan dalam operasional sehari- Organizing Runway Safety Workshop attended by
harinya. representatives of the branch office with speakers from
Menyelenggarakan Runway Safety Workshop yang dihadiri various agencies that are competent in their fields, namely:
oleh perwakilan kantor cabang dengan menghadirkan KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot
pembicara dari berbagai instansi yang berkompeten di Coordinator and Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
bidangnya antara lain: KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa as the regulator.
Pura 1, Indonesia Slot Coordinator dan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator.
Perseroan senantiasa memastikan kesiagaan seluruh fasilitas Company always ensures readiness of all airport aviation
keselamatan penerbangan bandara melalui Unit Manajemen safety facilities through the Safety Management Unit. Safety
Keselamatan. Unit tersebut berfungsi untuk mengelola, Management Unit is a unit that serves to manage control and
mengendalikan dan membina kegiatan: develop the following activities:
a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan; a. Implementation of Safety Management System;
b. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik elektronika; b. Standardization, calibration and maintenance of
c. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik, electronics engineering;
mekanikal dan peralatan; c. Standardization, calibration and maintenance of electrical
d. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara. engineering, mechanical and equipment;
d. Standardization, calibration and maintenance of airport
engineering.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin kesiagaan The activities carried out in order to ensure preparedness
fasilitas keselamatan penerbangan bandara antara lain: airport aviation safety facilities, among others:
b. Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan; b. Electrical Engineering, Mechanical & Equipment;
Unit Teknik Listrik, Mekanikal & Peralatan merupakan unit Electrical Engineering, Mechanical & Equipment unit is
yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi a unit that performs the planning, implementation, and
terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan evaluation towards standardization activities, calibration
fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat-alat besar dan and maintenance of electrical facilities, PKPPK facilities
fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh kantor cabang and big equipments and operations facilities at the air
bandara PT Angkasa Pura II (Persero). zone at airports across all branches of PT Angkasa Pura II
(Persero ).
Alur Penanganan Layanan Contact Center Angkasa Pura II Customer Service Complaints Handling Process of Angkasa Pura II
Jumlah Pengaduan Pelanggan Tahun 2015 [G4-PR8] Number of Customer Complaints in 2015 [G4-PR8]
dengan waktu tunggu maksimal 20 detik sebanyak 19553 call, maximum waiting time of 20 seconds, and 299 abandoned
sementara yang abandon call hanya berkisar 299 call. calls.
Tingginya jumlah call di bulan September dan Oktober The high number of calls in September and October 2015
2015 karena banyaknya pemintaan informasi yang berkaitan was caused by many requests of information relating to the
dengan kondisi kabut asap yang menutupi beberapa bandara condition of smog covering several airports that caused many
yang menyebabkan banyak flight delay/cancel. flights to delay/cancel.
Tabel Top Ten Komplain Melalui 1500138 Tahun 2015 Table of Top Ten Complaints Through 1500138 in 2015
Kategori
No Total
Categories
1 Lost & Properties 219
2 Layanan Maskapai Airline Services 58
3 Layanan Petugas Bandara Airport Officials Services 29
4 Layanan Taxi Taxi Services 20
5 Kemacetan Dalam Kawasan Congestion Inside Airport Areas 14
6 Fasilitas Parkir Parking Facility 10
7 Kemacetan Luar Kawasan Congestion Outside Airport Areas 10
8 Fasilitas Lain-Lain Other Facilities 9
9 Troley 7
10 Aksi Premanisme Thuggery acts 5
Komplain tertinggi yang diterima melalui 1500138 sepanjang The highest complaints received through 1500138
tahun 2015 yaitu mengenai lost and properties dengan throughout 2015 were about lost and properties with the
total keluhan sebanyak 219 call, yang terjadi dalam periode total of complaints of 219 calls, which occurred in the period
semester I 2015, yang kemudian berkurang cukup signifikan of the first half of 2015, then decreased significantly at the
di akhir tahun 2015. end of 2015.
Tabel Top Ten Komplain Tahun 2015 melalui @ Contactap2 Table pf Top Ten Complaints through @ Contactap2 in 2015
Kategori
No Total
Categories
1 Maskapai Airlines 123
2 Petugas Bandara Airport Officials 74
3 Kebersihan Toilet Toilet Hygene 66
4 Pembangunan Development 60
5 Kemacetan Dalam Kawasan Congestion Inside Airport Area 59
6 Proses Pengambilan Bagasi Baggage Claim Process 46
7 Fasilitas Toilet Toilet Facility 41
8 Fasilitas Parkir Parking Facility 33
9 Layanan Taxi Taxi Services 31
10 Antrian Penumpang Passengers Queue 28
Keluhan tertinggi melalui twitter @Contactap2 sepanjang The highest complaints submitted via twitter @ Contactap2
bulan Januari hingga Desember 2015 yaitu mengenai from January to December 2015 were mainly about airline
pelayanan maskapai dengan total keluhan sebanyak 123. service with a total of 123 complaints.
Tabel Top Ten Komplain Tahun 2015 melalui Twitter Spy Table of Top Ten Complaints through Twitter Spy in 2015
Kategori
No Total
Categories
1 Layanan Maskapai Airlines Services 9455
2 Kemacetan di Luar Kawasan Congestion Outside Airport Area 2016
3 Cuaca Weather 1641
4 Penumpukan Penumpang Passenger Accumulation 1409
5 Kemacetan Dalam Kawasan Congestion Inside Airport Area 817
6 Antrian Penumpang Passengers Queue 802
7 AC Ruangan Room Air Conditioner 625
8 Bandara Sepi Quiet Airport 453
9 Layanan Umum Public Services 361
10 Layanan Taxi Taxi Services 352
Komplain tertinggi melalui media sosial twitter spy yaitu The highest complaints submitted through twitter spy were
mengenai layanan maskapai, yang sangat signifikan hingga about airline service, which is very significant amounted to
mencapai 9455 keluhan, disusul dengan komplain atas 9455 complaints, followed by complaints over the traffic
kemacetan di luar kawasan bandara sebanyak 2016. congestion outside the airport area in 2016.
Dari total keseluruhan penanganan/eskalasi komplain hingga The total of complaint escalation amounted to 761. There
Desember 2015 yaitu sebanyak 761. Adapun komplain dengan are 601 complaints with closed status (78.98%) and 160
status closed sebanyak 601 (78,98%) dan yang masih open complaints with open status (21.02%).
sebanyak 160 (21,02%).
Penanganan
Bandara Escalation Total Eskalasi
No
Airports Total of Escalation
Closed Open
1 Soekarno-Hatta 558 109 667
2 Husein Sastranegara 13 0 13
3 Halim Perdanakusuma 4 8 12
4 Sultan Iskandar Muda 0 1 1
5 Kualanamu 4 14 18
6 Pontianak 5 6 11
7 Raja Haji Fisabilillah 0 1 1
8 Depati Amir 0 5 5
9 Sultan Mahmud Badaruddin II 2 2 4
10 Sultan Syarif Kasim II 13 6 19
11 Minangkabau 1 5 6
12 Sultan Thaha 1 3 4
Total 601 160 761
Sumber daya manusia (SDM) atau Insan Angkasa Pura II merupakan aspek
terpenting dalam pencapaian visi dan misi. Insan Angkasa Pura II menjadi
penentu dinamika perusahaan ke arah positif atau negatif dalam rangka
menjadi World Class Airport.
Human resources (HR) or personnel of Angkasa Pura II is the Companys most important
asset for his role as the subject of implementing the policy and operational activities in
order to realize the vision and mission of the company.
Sumber daya manusia (SDM) atau Insan Angkasa Pura II Human resources (HR) or personnel of Angkasa Pura II is the
merupakan aspek terpenting dalam pencapaian visi dan misi. Companys most important asset for his role as the subject
Insan Angkasa Pura II menjadi penentu dinamika perusahaan of implementing the policy and operational activities in
ke arah positif atau negatif dalam rangka menjadi World order to realize the vision and mission of the company. To
Class Airport. Maka dalam rangka mendukung tercapainya support the achievement of the Vision and Mission, in 2014
visi dan misi Perusahaan serta menindaklanjuti transformasi Angkasa Pura II continued transformation of the organization
perusahaan yang dicanangkan pada tahun 2014, Angkasa Pura and management of HR through the development of an
II pada tahun 2015 menindaklanjuti transformasi organisasi integrated HR system with the aim of increasing the efficiency
dan pengelolaan SDM melalui pengembangan Sistem SDM and productivity of employees and the availability of talented
yang terintegrasi dengan tujuan meningkatnya efisiensi dan HR in the future. [G4-DMA]
produktivitas karyawan serta tersedianya SDM bertalenta di
masa depan. [G4-DMA]
Dengan demikian, SDM kini menjadi subjek/pelaku sebagai Thus, HR now become the subject/actor as partner in an
mitra dalam upaya meningkatkan kinerja Perusahaan (partner effort to improve the performance of the Company (partner
in profit), mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in profit), partner in carrying out operational tasks (partner in
in responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas responsibility) and partner in improving productivity (partner
(partner in production). Oleh karenanya pengelolaan SDM in production). Therefore, HR management adapted to
disesuaikan dengan kerangka dan posisi strategis Angkasa Pura the framework and strategic position of Angkasa Pura II in
II dalam merealisasikan tujuan jangka panjang. realizing the long-term goals.
Dalam merealisasikan perubahan pola dan program In realizing the pattern changes and the HR development
pengembangan SDM tersebut, Angkasa Pura II tetap program, Angkasa Pura II sticks to the results of intensive
berpegang pada hasil-hasil komunikasi intensif serta tetap communication and keep putting the understanding
menempatkan pemahaman atas harapan insan Angkasa of expectations of Angkasa Pura II personnel as part of
Pura II sebagai bagian dari perencanaan. Angkasa Pura II the planning. Angkasa Pura II understands that the main
memahami bahwa harapan utama SDM sebagai pemangku expectation of HR as stakeholders includes: a conducive
kepentingan meliputi: suasana kerja yang kondusif, jenjang working atmosphere, career path and clear performance
karir dan penilaian kinerja yang jelas, remunerasi yang appraisal, remuneration based on performance and ensuring
sesuai kinerja dan terjaminnya kesejahteraan, kesehatan dan the welfare, health and safety. [G4-DMA]
keselamatan kerja. [G4-DMA]
Jumlah karyawan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2015 Number of Angkasa Pura II employees until the end of 2015
tercatat sejumlah 5546 orang, jumlah tersebut meningkat amounted to 5,546 people, the number increased by 24%
24% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 4457 orang. compared to 2014 with 4,457 people.
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Lokasi Kerja Number and Composition of Employees by Job Location
Pada tahun 2015, jumlah karyawan terbanyak berada di In 2015, the largest number of employees is located in
Bandara Internasional Soekarno Hatta, Hal ini dikarenakan Soekarno-Hatta International Airport. This is due to its size,
Bandara tersebut merupakan Bandara terbesar yang dikelola the largest Airport managed by PT Angkasa Pura II added with
oleh PT Angkasa Pura II dan adanya proses pengembangan the development process of Terminal 3 Ultimate.
Terminal 3 Ultimate.
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Number and Composition of Employees by Gender
Pada prinsipnya, Angkasa Pura II tidak melakukan diskriminasi In principle, Angkasa Pura II does not conduct gender
gender dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini discrimination in terms of human resources management.
berlaku dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga This applies from the process of recruitment and development
berakhirnya masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah until the end of someones tenure. However, the number
karyawan laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari jumlah of male employees in Angkasa pura II is much larger than
karyawan perempuan. Pada tahun 2015, jumlah karyawan the number of female employees. In 2015, the number
laki-laki mencapai 4483 orang dan karyawan perempuan of male employees reached 4,483 people and women
mencapai 1063 orang karyawan perempuan. Dengan jumlah employees amounted to 1,063 people. With this amount, the
tersebut, maka komposisi karyawan perempuan tahun 2015 composition of female employees in 2015 is only 19% of the
hanya 19% dari total karyawan. total employees.
Jumlah Karyawan
Jenis Kelamin
No Number of Employees
Gender
2013 2014 2015
1 Laki-laki Male 3671 3635 4483
2 Perempuan Female 749 822 1063
Total 4420 4457 5546
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Number and Composition of Employees by Employment
Kepegawaian Status
Jumlah karyawan tetap pada tahun 2015 mencapai 5546 The number of permanent employees in 2015 reached 5,546
orang, jumlah tersebut meningkat 24% dari tahun 2014 yang people, that number increased by 24% from 2014 with 4,457
mencapai 4457 orang, Sedangkan jumlah karyawan tidak people. While for the non-permanent employees in 2015
tetap pada tahun 2015 mencapai 2776 orang. jumlah tersebut amounted to 2,776 people. That number decreased by 28%
menurun 28% dari tahun 2014 yang mencapai 3877 orang. from 2014 with 3,877 people.
Jumlah Karyawan
Status Kepegawaian
No Number of Employees
Employment Status
2013 2014 2015
1 Tetap Permanent 4420 4457 5546
2 Tidak Tetap Non-Permanent 3318 3877 2776
Total 7738 8334 8322
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Number and Composition of Employees by Education Level
Pendidikan
Dibandingkan dengan periode 2013-2015, kualitas karyawan Compared with the period of 2013-2015, the quality of
Angkasa Pura II pada tahun ini lebih baik, karena proporsi Angkasa Pura II employees in this year is better, since the
karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana semakin employees proportion with undergraduate education level
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II terus has increased. This shows that Angkasa Pura II is committed
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan to improve the work quality of employees by setting the
Jumlah Karyawan
Pendidikan
No Number of Employees
Education Level
2013 2014 2015
1 SD, SLTP, SLTA 2688 2486 3034
Elementary School, JHS, SHS
2 Diploma Diploma 1207 1337 1738
3 Sarjana Bachelor 475 590 729
4 Pasca Sarjana Master 50 44 45
5 Doktor Doctor
Total 4420 4457 5546
Berdasarkan penggolongan usia, pada tahun 2015 komposisi Based on age classification, in 2015, composition with the
jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia dibawah 30 highest number is employees with age under 30 years old,
tahun, sejumlah 3183 orang atau 57%. Sedangkan komposisi amounted to 3,183 people or 57%. While the lowest number
jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia diatas composition is employees with age group above 55 years old
55 tahun yaitu sebanyak 234 orang atau 4%. as many as 234 people or 4%.
Jumlah Karyawan
Usia (tahun)
No Number of Employees
Age (years old)
2013 2014 2015
1 30 1833 2023 3183
2 31-40 569 697 908
3 41-50 904 784 653
4 51-54 822 702 568
5 55 292 251 234
Total 4420 4457 5546
Pada tahun 2015, komposisi karyawan pada jabatan manajerial In 2015, the composition of employees in managerial
sebanyak 627 orang atau 11%, pada jabatan operasional 3882 positions amounted to 627 people or 11%, operational
orang atau 70 %, dan pada jabatan administrasi sebanyak positions as many as 3,882 people or 70% and administrative
1037 orang atau 19%. positions with the amount of 1,037 people or 19%.
Jumlah Karyawan
Jabatan
No Number of Employees
Position
2013 2014 2015
1 Manajerial Managerial 601 649 627
2 Operasional Operational 2841 2794 3882
3 Administrasi Administration 978 1014 1037
Total 4420 4457 5546
Pada tahun 2015, terdapat perubahan Kelas Jabatan. In 2015, there are changes in Grade Level.
Beberapa alasan terkait dengan tingkat perpindahan Several reasons related to the turnover rate of employees
karyawan yang keluar dari perusahaan antara lain: Pensiun who left the company for various reasons, among others,
Normal, Pensiun Sakit, Pensiun Meninggal Dunia, dan Normal Pensions, Sickness Pensions, Death Pensions, and
Pensiun Mengundurkan Diri/Atas Permintaan Sendiri. Jumlah Resignation Pensions/Over Own Request. Total employees
karyawan keluar (pensiun) selama tahun 2015 sebanyak 284 resigned (pension) during 2015 is 284 people, compared to
orang, pada tahun 2014 adalah sebanyak 335 orang. 335 people in 2014.
Angkasa Pura II tidak memiliki kebijakan internal terkait Angkasa Pura II does not have internal employment
ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya that distinguishes its implementation based on gender.
berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku All regulations are applied consistently and equal to all
diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh employees regardless of gender. As well as with employment
karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan opportunities offered that applies to all employees.
kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh
karyawan.
kebebasan
berserikat
Union Freedom
Komunikasi berkesinambungan baik formal maupun informal Continuous communication, both formal and informal
perlu terus dijaga agar manajemen dan serikat dapat mencari need to be maintained so that management and the union
jalan keluar permasalahan terkait kebutuhan karyawan can find a solution of problems related to the need of
sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan. Hubungan employees in accordance with labor law. The relationship
antara karyawan dengan manajemen telah terbina dengan between employees and management have been nurtured
baik dengan adanya jaminan kebebasan berserikat. Selama well with the guarantee of freedom of association. During
periode pelaporan tidak ada pelanggaran terhadap hak the reporting period there was no violation of the right to
kebebasan berserikat dalam lingkungan perusahaan. [G4- freedom of association in the corporate environment. [G4-
DMA] [G4-HR4] DMA] [G4-HR4]
Angkasa Pura II memberikan kebebasan berorganisasi dan Angkasa Pura II provides the freedom of association and
menyediakan wadah bagi pengawai dalam pengembangan provides a forum for employees in the potential development
potensi dan penyelenggaraan kegiatan komunitas karyawan. and implementation of community activities of employees.
Perseroan memiliki Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura The Company has Angkasa Pura II Union (Sekarpura II) or
II) atau disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar abbreviated as SEKARPURA which comprise approximately
82% karyawan. 82% of employees.
SEKARPURA merupakan organisasi yang berhak mewakili SEKARPURA is an organization that eligible to represent
karyawan dalam berhubungan dengan manajemen dan the employees in dealing with management and has been
telah terlibat secara aktif dalam perundingan Perjanjian actively involved in negotiating the Joint Working Agreement
Kerja Bersama (PKB) dengan manajemen. Saat ini PKB yang (CBA) with the management. Currently the applicable CLA
berlaku adalah PKB Periode 2012-2013 dengan Nomor: (PKB) is CLA 2012-2013 Period Number: KEP.03.15/01/2013
KEP.03.15/01/2013 dan 001/PKS.DPP-SP II/I/2013. and 001/ PKS.DPP-SP II/I/2013.
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan Strengthening of HR competencies is conducted through
dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan training and education to improve and develop competency,
pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung both directly and indirectly related to the business strategy
maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan and operations. Training for competency improvement is
operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi aimed to prepare the competency of employees to enable
bertujuan untuk menyiapkan kompetensi karyawan agar them in responding to changes. Meanwhile, training for
mampu menyikapi perubahan. Sementara itu, pelatihan untuk competency development is aimed to prepare employees
pengembangan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan with specific competencies in order to support business
karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portfolio of Angkasa Pura II.
portofolio bisnis Angkasa Pura II.
Selain itu, Angkasa Pura II juga menyelenggarakan berbagai Moreover, Angkasa Pura II also organized various training and
program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi competency improvement programs for employees, which
karyawannya yang saat ini dikelola melalui Unit Pendidikan currently are managed by the Education and Training Unit. HR
dan Pelatihan. Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura Development activities in Angkasa Pura II implemented in the
II dilaksanakan dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan form of a number of activities in Education and Training. The
dan Pelatihan (Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun Training Program (Diklat) in 2014, namely: [G4-DMA, G4-LA9]
2015 yaitu: [G4-DMA, G4-LA9]
jalur profesi yang mensyaratkan surat tanda kecakapan profession which requires a letter of personnel skills
personil (STKP), sesuai tingkatan STKP yang diperlukan. (STKP), as the appropriate level of STKP needed.
Pada tahun 2015 Diklat Teknis telah menyerap biaya In 2015, the Technical Training has spent Rp
sebesar Rp 30.850.029.000 dari alokasi biaya yang sudah 30.850.029.000 from the Companys budget allocation
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 58.681.169.000. of Rp58.681.169.000.
Pada tahun 2015 Diklat Formal yang dilaksanakan adalah In 2015, Formal Training conducted is a continuation of
program lanjutan dari tahun 2014. Biaya yang terserap the program in 2014. The costs absorbed during 2015
selama tahun 2015 sebesar Rp429.624.000 dari alokasi amounted to Rp429.624.000 from the Companys budget
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar allocation of Rp 1.000.000.000
Rp1.000.000.000
Uraian
KP BSH KNO PKU HLP PGK BTJ BDO DJB PNK
Descriptions
Pembekalan Manajerial
11 5 3 - - - - - - -
Managerial Debriefing
Manajemen Bandara
16 9 7 1 1 1 1 1 1 2
Airport Management
KP BSH KNO PKU PLM PDG PGK TNJ BTJ BDO DJB PNK HLP
15 52 19 9 9 11 6 7 9 7 5 5 7
b. Existing Training & Development Centre b. Existing Training & Development Centre
- Pembentukan Training Centre - Traning Center Establishment
Tersedia fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan There are learning facilities to meet the needs and
kebutuhan serta untuk menjawab kebutuhan serta to respond to the challenges of cost efficiency.
untuk menjawab tantangan efisiensi biaya.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pembentukan Activities that have been carried out during the the
Training Centre yaitu: Establishment of Training Centre are:
Penyiapan Administrasi dan Perijinan; Preparing Permission and Administration;
Pembangunan Dormitory dilengkapi ruang kelas; Constructing a classroom-equipped dormitory;
Penyiapan Learning Technology Preparing the Learning Technology
- Sertifikasi Internasional Training Centre (ICAO-Train - International Certification Training Centre (ICAO-
AirPlus). Pengakuan secara internasional terhadap Train AirPlus). International recognition of the PT
lembaga training PT AP II serta berpotensi sebagai AP II training institute as a potential revenue center.
revenue center.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Sertifikasi Activities that have been carried out during the the
Internasional Training Centre (ICAO-Train AirPlus) yaitu: International Certification Training Centre (ICAO-Train
Readiness Assesment (Selesai); AirPlus) are as follows:
Penyusunan Training Prosedur Manual dan Quality Readiness of the Assessment (Done);
Manual; Drafting the Manual Procedure and Manual Quality
ICAO-Training Instructure Course; Training;
ICAO-Training Developer Course; ICAO-Training Course Instructure;
Penyiapan Standard Training Package (STP); ICAO-Training Course Developer;
Preparing Standard Training Package (STP);
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menerapkan One key to the companys success in implementing
Knowledge Management (KM) adalah dengan memperbanyak Knowledge Management (KM) is to multiply the good
knowedge sharing baik antar karyawan maupun dengan knowledge sharing among employees as well as with other
karyawan lain di luar perusahaan guna mendapatkan employees outside the company in order to obtain the
knowledge yang dibutuhkan. Aktivitas knowledge sharing required knowledge. Knowledge sharing initiated activity
yang digulirkan banyak dipicu oleh suatu komunitas tertentu, triggered by a particular community, the community called
komunitas tersebut dinamakan Community of Practice (CoP). the Community of Practice (CoP).
Community of Practice (CoP) merupakan suatu komunitas Community of Practice (CoP) is a community built to
yang dibangun untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan facilitate the exchange of tacit knowledge (knowledge of the
secara tacit (pengetahuan individu) ke eksplisit. Dengan individual) to explicit. Through this CoP, each group having a
melalui CoP ini, maka setiap kelompok yang mempunyai knowledge and interest in the same field, can meet, discuss,
pengetahuan dan minat pada bidang yang sama, dapat learn, knowledge sharing and experience to solve problems
berkumpul, berdiskusi, belajar, saling berbagi pengetahuan/ or make innovations to achieve better performance of the
knowledge sharing dan pengalaman untuk memecahkan company and is one of the ways in which organizations to
masalah atau melakukan inovasi untuk mencapai kinerja create a conducive environment to the establishment of a
perusahaan yang lebih baik serta merupakan salah satu cara learning atmosphere as a Knowledge Driven Company.
yang dilakukan organisasi untuk menciptakan lingkungan
kondusif bagi terciptanya suasana belajar sebagai Knowledge
Driven Company.
Aktivitas yang sudah dilakukan tahun 2015 Activities that have been carried out in 2015
Dalam rangka menstimulir peningkatan kompetensi dan Dalam rangka menstimulir peningkatan kompetensi dan
kinerja yang optimal dari para karyawan, serta menjamin agar kinerja yang optimal dari para karyawan, serta menjamin agar
perusahaan dapat menarik talenta-talenta terbaik, Angkasa perusahaan dapat menarik talenta-talenta terbaik, Angkasa
Pura II memberikan paket kesejahteraan yang sangat bersaing Pura II memberikan paket kesejahteraan yang sangat bersaing
dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Uraian berbagai dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Uraian berbagai
paket kesejahteraan yang kini berlaku adalah sebagai berikut. paket kesejahteraan yang kini berlaku adalah sebagai berikut.
Angkasa Pura II senantiasa berupaya meningkatkan Angkasa Pura II strives to improve the welfare of employees
kesejahteraan karyawan berdasarkan pencapaian kinerja. based on the achievement of performance. Remuneration
Program remunerasi yang telah dilakukan Angkasa Pura II program has carried out by Angkasa Pura II in 2015 is to
pada 2015 adalah dengan melakukan penyesuaian gaji pokok perform the employees base salary adjustments made by the
karyawan yang dilakukan dengan model peningkatan umum general improvement model (general increase) associated
(general increase) yang dikaitkan dengan inflasi & peningkatan with inflation and an increase in achievement (merit increase)
prestasi (merit increase) yang dikaitkan performa karyawan. linked to the performance of employees.
Angkasa Pura II berupaya memberikan paket remunerasi yang Angkasa Pura II strives to provide a competitive remuneration
kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji dasar, insentif package for employees consisting of basic salary, performance
prestasi, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain : incentive, various allowance and facilities including:
- Bulanan - Monthly
Tunjangan transportasi/BBM, tunjangan uang makan, Transport allowances/fuel, meal allowances, overtime
tunjangan uang lembur, tunjangan license dan allowances, license and ratings allowances, functional
rating, tunjangan jabatan, tunjangan telepon, dan allowances, telephone allowances, and Operational
Tunjangan Operasional allowances
- Tahunan - Annual
Bantuan Sewa Rumah, Tunjangan Cuti, Tunjangan Housing Rent Assistance, Leave Allowances, Family
Kesejahteraan Keluarga, Tunjangan Khusus serta Welfare Allowances, Special Allowances and Production
Insentif Produksi. Incentives.
Untuk karyawan tidak tetap, Angkasa Pura II memastikan bahwa For non-permanent employee, Angkasa Pura II ensures
hak-hak normatifnya senantiasa berada di atas ketentuan that the normative rights always be above the prevailing
yang berlaku, meskipun tanggung jawab pembinaan berada regulations, although the responsibility of coaching is in the
di tangan perusahaan penyedia tenaga kerja. hands of labor provider.
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun The Company organizes Pension Benefit for all its permanent
manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program employees. The program is implemented through a Pension
ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun Angkasa Pura II Fund of Angkasa Pura II (DAPENDA) with the Decree of the
(DAPENDA) dengan Surat Keputusan Direksi Angkasa Pura II Board of Directors of Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/
No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 tanggal 06 Oktober Angkasa Pura II-98 dated October 6, 1998 and has been
1998 serta telah diperbaharui dengan SK No.KEP.695/KP.308/ updated with SK No.KEP.695/KP .308/Angkasa Pura II-2003
Angkasa Pura II-2003 tanggal 31 Desember 2003. dated December 31, 2003.
Bonus Bonus
Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen The bonus is determined based on estimates of the
Perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Companys management and approved by the General
saham (RUPS), dibukukan sebagai beban (expense) tahun Meeting of Shareholders (RUPA), is recorded as an expense
berjalan. for the current year.
Program Santunan Hari Tua dan Penghargaan Masa Kerja Retirement Benefit Program and Work Period Award
[G4-LA2] [G4-LA2]
Retirement Benefit Program and Work Period Award [G4-LA2] The Company entered into an agreement with Employee
Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama dengan Union to organize Angkasa Pura II Retirement Allowance
Serikat Pekerja Angkasa Pura II untuk menyelenggarakan (SHT) and Work Period Award (PMK) which is expressed
Santunan Hari Tua (SHT) dan Penghargaan Masa Kerja appreciation to employees in the form of money or things.
(PMK) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan
dalam bentuk uang maupun benda.
Cuti Tahunan, Cuti Panjang dan Tunjangan Annual Leave, Long Leave and Allowance
Perusahaan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama The company gives the opportunity of annual leave (12 days
12 hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 90 per year) and a sabbatical leave (given for 90 days per six
hari per enam tahun). untuk melengkapi pelaksanaan cuti years). To complete the leave implementation, the Company
tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, provides annual leave allowance, sabbatical allowance and
tunjangan cuti panjang dan tunjangan rekreasi. recreation allowance.
Perusahaan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan Company provides health care benefits from either outpatient
dari baik itu rawat jalan atau rawat inap, perusahaan or inpatient care, the company has rules and policies for
mempunyai ketetapan dan kebijakan untuk karyawan dan employees and their families on the health insurance (which
keluarganya atas jaminan kesehatan tersebut (yang meliputi includes husband/wife and a maximum of two children under
suami/istri dan maximum dua anak dibawah umur 21 tahun 21 years of age and unmarried).
dan belum menikah).
Program Asuransi Jiwa dan Jaminan Ketenagakerjaan Life Insurance and Social Security (Jamsostek) Program
Angkasa Pura II funds life insurance program for employees. Angkasa Pura II funds life insurance program for employees.
Company is working with several insurance companies to Company is working with several insurance companies to
support the program. Company employees are also included support the program. Company employees are also included
in the employment guarantee program in Workers Social in the employment guarantee program in Workers Social
Security Agency (BPJS Ketenagakerjaan). Security Agency (BPJS Ketenagakerjaan).
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan Angkasa Pura II provides health services managed
yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi independently by a unit that is in charge, which is the Medical
yaitu Medical Service Management dan diikutsertakan pada Service Management and IS Included in BPJS program. The
program BPJS Kesehatan. Besarnya fasilitas kesehatan yang amount of health care facilities received by the employees
diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai depending on the position in accordance with the prevailing
dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2015, jumlah regulations. During 2015, the number of employees and their
karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan families who participated in health services of Angkasa Pura II
kesehatan Angkasa Pura II mencapai 13.747 orang. Jumlah reached 13.747 people. [G4-DMA, G4-LA8]
tersebut meningkat 11% dari tahun 2014 yang mencapai
12.427 orang. [G4-DMA, G4-LA8]
Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan Angkasa Pura II is committed to the management of
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan occupational health and safety (K3) which is focused to
untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. achieve a zero accident. The commitment is embodied in the
Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan Companys policies related to K3 stipulated in the Decree of
terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/ Directors No.KEP.088 / KP.204 / apii-2002. K3 management
KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa conducted by Angkasa Pura II is based on the employment
Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan regulations and the rules of K3 local Department of Labor and
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai evaluated and assessed every year.
setiap tahun.
Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah As for minimizing the risk and preventing incidents of
terjadinya insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II occupational accidents, Angkasa Pura II seeks a work
mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman environment that is comfortable and safe for employees
bagi karyawan dengan memastikan seluruh unit operasi to ensure that all operating units have the facilities and
memiliki sarana dan prasarana terkait aspek keamanan dan infrastructure related to security and safety aspects of work.
keselamatan kerja. Angkasa Pura II juga terus melakukan Angkasa Pura II also continues to socialize and take affirmative
sosialisasi dan tindakan tegas dalam rangka membudayakan actions in order to to cultivate the attitude of employees
sikap patuh karyawan terhadap peraturan perundangan obedience towards the laws concerning the workplace safety.
tentang keselamatan kerja.
Kami mohon kesediaan para pemangku kepentingan We would like to ask all stakeholders to kindly provide
untuk memberikan umpan balik setelah membaca Laporan feedback after reading this sustainability report by sending
Keberlanjutan ini dengan mengirim email atau mengirim email or send this form by fax or mail.
formulir ini melalui fax atau pos.
Profil Anda
Your Profile
Pemerintah Media
Government
Media
LSM Akademik
NGO
Academic
Masyarakat
Community
Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada:
Thank you for your participation. Kindly send this form to: