PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional
Dosen Pengampu: Ir. Besar Agung Martono, M.M., DBA.
Oleh:
ASEP NASRULLOH (202262053)
LINA MARETASARI (202262051)
TURMUDZI (202262048)
PENDAHULUAN ...................................................................................................2
1
PENDAHULUAN
berbagai sektor seperti SDM, infrastruktur, reformasi birokrasi dan lain-lain dalam
perencanaan dapat dijadikan parameter dalam pelaksanaan APBN yang efektif dan
untuk menghasilkan capaian RO yang telah dicapai berdasarkan alokasi per target
yang direncanakan.
2
kewajiban pemerintah sebagai agen dalam mengelola sumber daya publik dan
anggaran pendapatan dan belanja negara harus dilakukan secara tertib, taat pada
pada Standar Akutansi Pemerintah (SAP) yang disusun oleh Komite Standar
Akutansi Pemerintah dan ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010 dengan basis
cukup dengan laporan lisan saja, namun perlu dengan didukung dengan laporan
3
konkrit dalam mewujudkan transparasi dana, akuntabilitas pengelolaan keuangan
Laporan keuangan merupakan alat penting yang digunakan oleh sektor publik
menjadi faktor krusial dalam menilai kinerja sektor publik dalam pengelolaan
Efektivitas menurut Mahmudi (2010) adalah sejauh mana unit yang dikeluarkan
hubungan antara hasil pungutan suatu pajak dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output
halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Penyerapan anggaran yang efektif dan efisien pada laporan keuangan sektor
bahwa sumber daya keuangan yang tersedia benar-benar digunakan untuk mencapai
hasil yang diharapkan. Dengan memaksimalkan hasil dari setiap anggaran yang
4
dialokasikan, sektor publik dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada
masyarakat dan mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Selain itu,
sumber daya yang terbatas. Dalam konteks sumber daya yang terbatas, sektor
anggaran dengan efisien, sektor publik dapat meningkatkan daya saing ekonomi,
signifikan setiap tahun. Namun, pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
memerlukan alokasi anggaran yang tepat dan penggunaan anggaran yang efisien.
Oleh karena itu, efektivitas dan efisiensi penyerapan anggaran pada Laporan
Keuangan KKP menjadi penting untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan
yang tersedia digunakan secara optimal dalam mendukung tujuan strategis sektor
5
Laporan keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
anggaran serta kinerja keuangan dalam sektor kelautan dan perikanan. Efektivitas
dan efisiensi penyerapan anggaran pada laporan keuangan KKP memiliki peran
yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan sektor tersebut. Namun,
efektivitas dan efisiensi penyerapan anggaran pada laporan keuangan KKP. Hal ini
secara efektif dan efisien. Pertama, kompleksitas sektor kelautan dan perikanan
anggaran pada laporan keuangan KKP. Pengelolaan sumber daya kelautan dan
kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan keuangan publik juga dapat
keuangan KKP.
yang efektif. Kurangnya kapasitas sumber daya manusia dalam hal pengelolaan
anggaran. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas juga menjadi faktor penting
6
dalam efektivitas dan efisiensi penyerapan anggaran pada laporan keuangan KKP.
penelitian ini juga dapat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan dan strategi
yang lebih baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyerapan anggaran
pada laporan keuangan KKP, sehingga tujuan pembangunan sektor kelautan dan
7
2. Bagaimana tingkat efektivitas penyerapan anggaran pada laporan keuangan
tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan
berikut:
8
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
9
KAJIAN PUSTAKA
ilmu manajemen atau pengendalian dari sebuah sistem atau proses yang
sebuah nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah suatu input menjadi
output.
operasional yaitu pengelolaan penggunaan semua faktor produksi yang ada menjadi
berdasarkan buku Operation Management (Heizer & Render, 2009), yaitu adalah:
10
1. Pemasaran yang menghasilkan permintaan, paling tidak, menerima
pemesanan untuk sebuah barang dan jasa (tidak akan ada aktivitas jika tidak
ada penjualan)
Selain itu tujuan dan fungsi manajemen operasional dapat diuraikan sebagai
berikut:
bahwa barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard an kualitas
yang ditentukan.
11
Untuk meminimalkan waktu yang terbuang sia-sia pada proses produksi
pelaksanaan dapat terwujud dengan baik serta dijadikan sebagai masukan bagi
sehingga pada periode yang akan datang dapat dijadikan sebagai perbaikan yang
positif. Anggaran juga merupakan alat bantu bagi perusahaan dalam mencapai
tujuan utamanya yaitu memperoleh laba dengan memproduksi barang atau jasa
optimal
itu menurut Tendi Haruman (2007:3) dalam bukunya yang berjudul Sistem
12
terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya
penggunaan sumber daya perusahaan yang dinyatakan secara formal dan terperinci
pegawai.
yaitu:
13
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana,
yang maksimal.
Maka dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kurang
kelemahan dan keunggulan yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan dapat
selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
telah dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan dapat dinilai
dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi. Seperti
14
Manajemen mendefinisikan efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu
pusat tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapainya. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas lebih memfokuskan pada akibat atau
yaitu mencakup anggaran, waktu, tenaga, alat dan cara supaya dalam
lembaga atau organisasi telah memenuhi tujuan yang ditetapkan dalam mencapai
berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dimana suatu perusahaan dapat
b. Struktur organisasi,
15
Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Adanya
struktur yang menjalankan organisasi. Struktur yang baik adalah struktur yang kaya
akan fungsi dan sederhana. Selanjutnya, tanpa ada dukungan dan partisipasi serta
sistem nilai yang ada maka akan sulit untuk mewujudkan organisasi yang efektif.
berkaitan satu sama lain. Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas usahanya
organisasi. Di dalam efisiensi terdapat beberapa faktor yaitu ketika input yang
dibutuhkan lebih kecil, dan dapat menghasilkan output yang sama, atau juga dengan
input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar, dan ketika
penggunaan input yang besar dapat menghasilkan output yang jauh lebih besar juga
(Qurniawati, 2013).
organisasi atas usaha yang dijalankannya dan diukur dari segi besarnya sumber
yang digunakan untuk mencapai hasil kegiatan yang dijalankan. Efisiensi juga
16
dapat diartikan sebagai perbandingan antara masukan atau input dan keluaran atau
output (Novendra, 2014). Efisiensi juga dapat diartikan sebagai tolak ukur yang
digunakan untuk perbandingan antara masukan terhadap keluaran. Dalam hal ini
yang digunakan untuk proses produksi diukur dalam satuan unit produksi.
Sedangkan ukuran aktifitas input atau penerimaan dapat diukur dengan banyaknya
aktifitas penerimaan (input). Hal tersebut dapat dicapai apabila dengan mengurangi
jumlah penerimaan barang untuk jumlah pembelian yang lebih banyak (Siregar,
2013).
Seberapa besar entitas tersebut dapat mengatasi tantangan dalam industrinya dan
Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan cara menilai daya saing dari bagian
Menurut Al Amri (2015) penilaian efisiensi dapat dilihat dari tiga macam
efisiensi, yaitu:
17
a. Technical Efficiency. Efisiensi teknis dapat dilihat dan dinilai dari
dibagi menjadi dua yaitu efisiensi teknis murni dan efisiensi skala.
yang tidak dapat digunakan atau diinginkan konsumen, hal ini berarti
18
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian adalah tidak lebih dari 6 bulan (satu semester) atau selama mata kuliah
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data
Indonesia yang tertuang dalam laporan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
19
2. Metode studi pustaka yaitu metode dengan mengkaji dari berbagai literatur
kuantitatif, yaitu hasil penelitiaan yang kemudian diolah dan dianalisis untuk
metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang
20
Perhitungan rasio efektivitas pelaksanaan anggaran dituangkan dalam rumus
sebagai berikut:
Persentase Kinerja
Kriteria
Keuangan
100% Sangat Efektif
90% - 100% Efektif
80% - 90% Cukup Efektif
60% - 80% Kurang Efektif
Dibawah 60% Tidak Efektif
Sumber: Kepmendagri Nomor: 690.900.327, 1994.
Sub aspek efisiensi atas pelaksanaan kegiatan harus juga menjadi prioritas
dalam analisis ini agar dapat mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi atas realisasi
anggaran. Rasio efisiensi yang dihitung bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi
21
Keterangan:
E : Efisiensi
PAKi : Pagu Anggaran Keluaran Tahun Ke-i
CKi : Capaian Keluaran Tahun Ke-i
RAKi : Realisasi Anggaran Tahun Ke-i
Persentase Kinerja
Kriteria
Keuangan
Diatas 100% Tidak Efisien
90% - 100% Kurang Esifien
80% - 90% Cukup Efisien
60% - 80% Efisien
Dibawah 60% Sangat Efisien
22
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
fluktuatif dari tahun ke tahun tergantung pada kebijakan pemerintah dan prioritas
nasional. Data pagu anggaran dan realisasi anggaran Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Persentase
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Tahun Realisasi
(Rp.) (Rp.)
(%)
2017 9.138.167.255.000 6.111.444.828.030 66,88
Sumber: KKP RI. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2017-2020
Berdasarkan data di atas, rasio varians antara realisasi dengan pagu anggaran
menunjukan bahwa pelaksanaan anggaran pada kondisi wajar, hal ini ditunjukan
dari seluruh realisasi pelaksanaan anggaran dapat dipenuhi oleh pagu anggaran
yang tersedia (tidak adanya pagu minus). Realisasi anggaran terkecil terjadi pada
periode TA. 2017 yaitu sebesar 66,88 % (Enam Puluh Enam Koma Delapan Puluh
Delapan Persen) dan realisasi terbesar pada periode TA. 2019 yaitu sebesar 91,73%
23
(Sembilan Puluh Satu Koma Tujuh Puluh Tiga Persen), dengan pelaksanaan
pada tahun ini sekitar Rp 9,1 triliun. Anggaran ini digunakan untuk berbagai
pada tahun ini sekitar Rp 7,6 triliun. Anggaran ini masih difokuskan pada
pada tahun ini sekitar Rp 5,5 triliun. Dalam anggaran ini, pemerintah lebih
pada tahun ini sekitar Rp 5,2 triliun. Anggaran ini diprioritaskan untuk
24
pengembangan infrastruktur kelautan, peningkatan produksi perikanan,
Perikanan Republik Indonesia periode TA. 2017 sampai dengan TA. 2020 disajikan
Persentase
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Tahun Realisasi
(Rp.) (Rp.)
(%)
2017 9.138.167.255.000 6.111.444.828.030 66,88
Republik Indonesia periode TA. 2017 sampai dengan TA. 2020 adalah sebesar
80,12% masuk pada kriteria cukup efektif yaitu dalam range 80% - 90% (range
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ditunjukkan dalam Tabel 5. berikut ini:
25
Tabel 5. Persentase Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Periode TA. 2017 - 2020
Persentase
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Tahun Realisasi
(Rp.) (Rp.)
(%)
2017 9.138.167.255.000 6.111.444.828.030 94,13
Indonesia periode TA. 2017 – TA. 2020 secara average masuk pada kriteria cukup
efisien yaitu sebesar 88,97%, walaupun pada TA. 2017 dan TA. 2018 pelaksanaan
anggaran kurang efisien dengan persentasi efisiensi sebesar 94,13% dan 90,49%.
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia periode TA. 2017 - TA. 2020 untuk
1. Pada rasio varians menunjukkan realisasi anggaran yang baik hal ini
dikarenakan tidak ada realisasi yang tidak ada pagu anggarannya (tidak
Republik Indonesia periode TA. 2017 sampai dengan TA. 2020 adalah
26
sebesar 80,12% masuk pada kriteria cukup efektif yaitu dalam range 80% -
90%.
pelaksanaan anggaran masuk pada kriteria kurang efektif dan pada TA.
kriteria yang cukup efisien dengan nilai rasio efisiensi sebesar 88,97%.
pelaksanaan kegiatan.
anggaran tepat waktu dan pencapaian sesuai dengan rencana yang telah
realisasi anggaran tepat sasaran, efisien dan tidak terdapat kebocoran atau
penyalahgunaan anggaran.
27
DAFTAR PUSTAKA
28