Anda di halaman 1dari 156

CRAFTING

OUR FUTURE
‘Crafting Our Future’ menjadi kelanjutan komitmen PT Pertamina (Persero) sebagai salah
satu perusahaan energi terbesar di Indonesia untuk meneruskan langkah nyata dalam
berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan. Pertamina telah mengambil bagian
dalam merenda berbagai kegiatan terkait green energy, green refinery, implementasi Biosolar
B30, serta penyelesaian proses integrasi Proyek Langit Biru Cilacap dengan Refinery Unit IV
Cilacap. Semua ini dilakukan untuk sebuah ‘masa depan’. Masa depan yang akan kita siapkan
bagi generasi yang akan datang, yang perlu kita bangun bersama melalui keseimbangan
antara aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.

Pertamina terus meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan potensi keberadaan sumur-


sumur yang masih produktif, tapi juga memanfaatkan potensi sumber-sumber energi baru dan
terbarukan. Sebagai sebuah perusahaan energi, Pertamina juga memanfaatkan kesempatan
lain, di antaranya adalah mendapatkan green financing melalui Anak Perusahaan (AP) untuk
mendukung keberadaan energi baru dan terbarukan. Selain itu, terkait green energy, tahun
2019 merupakan stepping stone menuju tahun 2026 dalam memenuhi standar Euro V,
melalui Program RDMP Cilacap dan RDMP Balikpapan. Pertamina siap dan tetap konsisten
memperhatikan aspek keberlanjutan, termasuk dalam setiap proses bisnis usahanya.

Di sisi lain, Pertamina berkomitmen melakukan pemberdayaan ekonomi dengan mendorong


kemandirian masyarakat, termasuk mereka yang berada di pelosok negeri. Masyarakat Suku
Anak Dalam, salah satunya, menjadi binaan kami untuk mampu berdiri menatap masa depan
yang lebih berarti. Mereka adalah bagian kita semua, bagian Negeri ini.

PT Pertamina (Persero) adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2019 ini.
Untuk memudahkan penyebutan dalam Laporan ini, PT Pertamina (Persero)
disebut pula sebagai “Pertamina”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami”.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Daftar Isi

Penjelasan Tema 3 Tata Kelola


Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 6 Perusahaan 61

Pertamina Membangun Generasi Unggul Komitmen Penerapan Tata Kelola
Penggerak Bangsa 9 dan Manajemen Risiko 62
Mendorong Pemberdayaan Ekonomi melalui Pengendalian Risiko Terkait Keberlanjutan 63
Program Pertamina Berdikari 9 Evaluasi GCG 64
Komitmen dan Strategi Keberlanjutan 10 Struktur Tata Kelola 65

Pemetaan Tujuan Pembangunan Pejabat Perusahaan Terkait


Berkelanjutan (TPB) 11 Kinerja Keberlanjutan 65

Laporan Direktur Utama 16 Peningkatan Kompetensi Direksi Terkait


Kinerja Keberlanjutan 66
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang
Etika dan Integritas 67
Tanggung Jawab atas Laporan Keberlanjutan 2019
PT Pertamina (Persero) 20 Kode Etik Perseroan 67

Tentang Laporan Keberlanjutan 2019 24 Pencegahan Benturan Kepentingan 67

Keterlibatan Pemangku Kepentingan 30 Kebijakan Antigratifikasi 68

Topik Utama Bagi Pemangku Kepentingan 31 Kewajiban Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggaraan Negara (LHKPN) 68
Whistleblowing System (WBS) 69
Antikorupsi 71
Profil
Perusahaan 33 Pengungkapan Pendekatan Manajemen 71

Pelatihan Antikorupsi 71
Tentang Pertamina 34
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan 38
Struktur Organisasi 40
Kinerja
Bidang Usaha 42 Ekonomi 73
Lokasi dan Jaringan Wilayah Operasi 47
Dampak Ekonomi Langsung 74
Operasional dan Pengembangan Kilang 50
Pasar yang Dilayani 51 Pengungkapan Pendekatan Manajemen 74

Rantai Pasokan 51 Kontribusi Kepada Pemerintah


Informasi Mengenai Pekerja 52 (Dividen dan Pajak) 74

Perubahan Signifikan pada Organisasi Komitmen Pertamina untuk Ketersediaan Energi 76


dan Rantai Pasokan 56 Kinerja Operasional Hulu 77
Inisiatif Eksternal 57 Kinerja Operasional Pengolahan
Keanggotaan Asosiasi 59 dan Pengembangan Kilang 78

Laporan Keberlanjutan 2019


4 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Kinerja Operasional Pemasaran 80 Jenis dan Metode Pengelolaan


Bantuan Keuangan dari Pemerintah 81 Efluen dan Limbah 101

Dampak Ekonomi Tidak Langsung 82 Pengelolaan dan Pengolahan Efluen 102

Pengungkapan Pendekatan Manajemen 82 Penanganan Keluhan Dampak Lingkungan 104

Membangun dan Memberdayakan Masyarakat


(Pembangunan Infrastruktur) 82

Pelibatan Rantai Pasok Barang dan Jasa 82 Kinerja


Sosial 107
Program BBM Satu Harga untuk Semua 82
Peta Jalan Sumber Daya Manusia 108

Kesehatan dan Keselamatan Kerja 114


Kinerja
Pengelolaan Lingkungan 85 Pelatihan dan Pendidikan 122

Rasio Gaji Pokok dan Remunerasi 126


Peduli pada Kelestarian Bumi
dan Kepatuhan Lingkungan 87 Bertumbuh Bersama Masyarakat 126

Pemakaian Material 88 Program Bina Lingkungan 126

Material Digunakan pada Kegiatan Produksi Program CSR 127


di Sektor Hulu 88
Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan 141
Konsumsi Energi 90
Pemasaran dan Pelabelan 144
Pengungkapan Pendekatan Manajemen 90
Indeks Isi Standar GRI 145
Konsumsi Energi 90
Indeks SGX-ST Listing Rules Practice Note 7.6 149
Emisi 94 Pernyataan Assurance Independen 150
Pengungkapan Pendekatan Manajemen 94 Lembar Umpan Balik 153

Emisi GRK Langsung dan Tidak Langsung 94

Intensitas Emisi GRK 96

Mekanisme Pembangunan Bersih 97


Perlindungan Keanekaragaman Hayati 97

Dampak terhadap Keanekaragaman Hayati


serta Upaya Restorasi 98

Keberadaan Spesies yang Dilindungi 98


Efluen dan Limbah 101

Pengungkapan Pendekatan Manajemen 101

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
5
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Hingga akhir tahun 2019, titik penyaluran BBM


Satu Harga telah melampaui target 160 titik
dengan pencapaian 161 titik di seluruh Indonesia.

Tahun 2019, 98%


dari total nilai kontrak pengadaan barang
dan jasa berasal dari pemasok nasional.

Aspek Lingkungan

PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Daya (GWh)
Bentuk Energi
2019 2018 2017
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 4.292,16 4.182,15 3.900,22

Peringkat Penghematan
PROPER EMAS Energi (Juta GJ)

19
20 2019
13 105,5
18
20 2018
14
17
80,56
20 2017
11
81,92

“ Pertamina berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara


kinerja ekonomi, kelestarian alam, lingkungan, dan masyarakat “
untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
7
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Tahapan Penanggulangan Tumpahan Minyak Sumur


YYA - 1 di Blok ONWJ

TAHAP COMBAT
DAN KILLING TAHAP SECURE TAHAP RESTORE
YYA - 1 DI BLOK ONWJ DAN CLEANING DAN RECOVERY

14 JULI 2019 21 SEPTEMBER 2019 24 DESEMBER 2019


↓ ↓ ↓
21 SEPTEMBER 2019 24 DESEMBER 2019 2021

Aspek Sosial

PENCAPAIAN KINERJA SOSIAL

Nilai/Volume/Jumlah
Indikator Satuan
2019 2018 2017
Total Investasi Sosial USD Juta 19 31 32
Pelatihan Pekerja (Perusahaan Induk) % 90 59 54
Fatalitas Kecelakaan Kasus 3 7 4

REALISASI BIAYA PROGRAM CSR

Program Satuan 2019 2018*


Pendidikan - Pertamina Cerdas 16.860 39.666
Kesehatan - Pertamina Sehat 28.774 34.849
Lingkungan - Pertamina Hijau 7.020 18.056
Juta Rp
Pemberdayaan Masyarakat -
50.387 83.145
Pertamina Berdikari
Total Realisasi Program CSR 103.041 175.715

Keterangan:
* Disajikan kembali akibat dikonsolidasikannya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan reklasifikasi akun tertentu

Laporan Keberlanjutan 2019


8 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Pertamina Menghubungkan Kebutuhan Industri


dengan Kompetensi
Membangun Generasi Unggul Perencanaan pengembangan

Penggerak Bangsa pekerja dilakukan melalui


Individual Development Plan
(IDP) Online

Rekrutmen 31 penyandang
Menciptakan Generasi Sehat Melalui Mengembangkan Pendidikan
disabilitas untuk menjadi
Program Pertamina Sehat Berkualitas melalui Program pekerja pada tahun 2019
Pertamina Cerdas
Penyuluhan Pola Hidup Pendidikan Vokasi untuk
Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pembinaan sarana belajar mendukung kesempatan kerja
penyediaan sarana kesehatan dalam program Setapak untuk
bagi 610 warga lokal hingga
10.230 siswa sejak tahun tahun 2019
Pembinaan 255 Posyandu 2017-2019
hingga akhir tahun 2019 melalui
Program Pertamina Sehat Anak Pencapaian jam kerja 1,8 juta
Program sekolah Adiwiyata di
dan Ibu Tercinta (SEHATI) learning hours tahun 2019
daerah operasi RU II Dumai,
MOR III, dan MOR IV

Pertamina Energi Negeri (PEN) Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Membangun Kemandirian Ekonomi
bersama Lingkungan melalui Program
untuk 1.668 mahasiswa
Kegiatan kesukarelawanan oleh hingga tahun 2019
Pertamina Hijau
pekerja Pertamina yang tersebar
Program perlindungan
di 50 lokasi seluruh Indonesia
41 Sekolah Dasar dan 3.578 400.000 flora dan
dan melibatkan 346 pekerja siswa menerapkan kurikulum
Pertamina hingga tahun 2019 muatan lokal Pendidikan fauna melalui 16 program
Lingkungan Hidup Tematik keanekaragaman hayati
Mangrove
Program Pemberdayaan
Pendidikan baca tulis bagi Suku Masyarakat untuk Pengelolaan
Anak Dalam (SAD) Jambi Sampah di 13 provinsi dan
total 29 program hingga
tahun 2019

Penanaman 32.000 bibit


mangrove pada tahun 2019

Mendorong Pemberdayaan Ekonomi


melalui Program Pertamina Berdikari
Pertamina berpartisipasi aktif dalam pengentasan kemiskinan melalui peningkatan ekonomi dalam berbagai program.

Program eco-tourism dengan


Lebih dari 62.000 mitra
pencapaian 21 lokasi dan
binaan hingga tahun 2019
2.255 penerima manfaat

131 Program, 60 Desa Sarana pembinaan UMKM


Binaan, dan 43.000 melalui Rumah Kreatif BUMN
penerima manfaat program (RKB), dengan pencapaian
Pertamina Village 29 RKB dan 2.163 UMKM
hingga tahun 2019

PAM
E
Pembinaan pemasaran
30 Program Creating Shared
U M RAN
KM

produk UMKM pada 24


Value dengan nilai lebih dari
pameran dengan nilai
Rp6 miliar
penjualan Rp11,92 miliar

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
9
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Komitmen dan Strategi Keberlanjutan


Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam,
lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Pertamina menetapkan beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmennya, antara lain:
1. Pemberdayaan masyarakat berkelanjutan (melalui pendidikan perubahan perilaku, perubahan pola pikir, serta pelatihan
keterampilan dan kesehatan);
2. Berwawasan pelestarian lingkungan;
3. Inisiatif strategis terkait strategi bisnis;
4. Dilaksanakan secara tuntas (termasuk penyediaan prasarana, perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan/
keterampilan).

Pertamina mengelola kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang mencakup program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR), program Bina Lingkungan (BL) dan Program Kemitraan (PK).

Laporan Keberlanjutan 2019


10 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Pemetaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)


/ Sustainable Development Goals (SDGs)
PT Pertamina (Persero) melakukan pemetaan Tujuan Pemetaan dilakukan secara internal oleh Tim Corporate Secretary
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan menetapkan tujuh dan praktisi keberlanjutan, serta akademisi pada 9 April 2020.
tujuan sebagai prioritas (skala 1 hingga 5). Prioritas ini adalah:
1. Energi Bersih dan Terjangkau Tujuan prioritas untuk mendukung TPB disesuaikan dengan
2. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi berbagai program perusahaan yang dijalankan untuk
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera mencapai target, sejalan dengan strategi bisnis Perseroan.
4. Pendidikan Berkualitas Pertamina akan terus berkomitmen mendukung TPB sesuai
5. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dengan Peraturan Presiden No.59/2017 melalui kolaborasi
6. Kesetaraan Gender dengan seluruh unit bisnis dan Anak Perusahaan, pelaksanaan
7. Penanganan Perubahan Iklim tata kelola perusahaan, dan pelibatan pemangku kepentingan.

Pemetaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)


Prioritas
Dukungan Dampak TPB
Dukungan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pertamina Pada Kegiatan
Pertamina
Pada TPB Usaha Pertamina
Pada TPB

1 Tanpa Kemiskinan

2 Tanpa Kelaparan

3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera

4 Pendidikan Berkualitas

5 Kesetaraan Gender

6 Air Bersih dan Sanitasi Layak

7 Energi Bersih dan Terjangkau

8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

9 Industri Inovasi dan Infrastruktur

10 Berkurangnya Kesenjangan

11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung


12
Jawab

13 Penanganan Perubahan Iklim

14 Ekosistem Lautan

15 Ekosistem Daratan

Perdamaian, Keadilan,
16
dan Kelembagaan yang Tangguh

17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
11
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Prioritas 1 : Energi Bersih dan Terjangkau

Kegiatan yang Dilakukan


• Reduksi dan efisiensi konsumsi energi.
• Pengembangan energi baru, terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).
• Produksi panas bumi 4.292,16 GWh pada tahun 2019
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan

• Berkurangnya biaya operasi dan produksi, meningkatnya efisiensi, dan kelestarian lingkungan.

Target Kegiatan
• Meningkatnya efisiensi energi dan efisiensi biaya produksi.
• Meningkatnya pasar energi terbarukan dalam bauran energi global.
• Optimalisasi produksi dan komersialisasi panas bumi sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.
• Produksi panas bumi tahun 2019 mencapai 94,31% dari target sebesar 4.551 GWh
• Efisiensi energi tahun 2019 sebesar 105,05 juta GJ, naik 30,40% dari tahun 2018
Strategi Pencapaian
• Menerapkan teknologi dan peralatan dengan konsumsi energi yang rendah, termasuk melakukan audit energi berkala.
• Mencari sumber energi baru yang ramah lingkungan.
• Membangun budaya hemat energi.

Prioritas 2 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan yang Dilakukan


• Meningkatkan produksi dan menambah cadangan migas baru.
• Revamping dan upgrading sebagian Reffinery Unit (RU) eksisting dan pembangunan kilang minyak baru.
• Penerimaan pekerja baru di Pertamina dan Anak Perusahaan.
• Penyediaaan lapangan kerja melalui pemasok lokal mencapai 96,65% dari total pelibatan pemasok, kontraktor,
maupun mitra kerja.
• Pelaksanaan Program CSR - Pertamina Berdikari.
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan
• Penguasaan produk Pertamina pada pasar domestik di atas 70%.
• Pembayaran pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kepada negara.
• Kesejahteraan pekerja dan mitra kerja melalui pemberian imbal jasa pekerjaan.
• Terdapat total 5.832 perusahaan nasional yang menjadi bagian dari rantai pasokan barang dan jasa Perseroan.
• Terdapat total 2.067 mitra binaan baru pada tahun 2019 sehingga total mitra binaan sampai tahun 2019 sebanyak
lebih dari 62.000 mitra binaan.
Target Kegiatan
• Target produksi 650 ribu barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD) dari operasi internasional sebagai bagian dari target
produksi Pertamina 1,9 juta BOEPD pada 2025.
• Target 2.300 mitra binaan baru di tahun 2020 sesuai dengan target yang ditentukan oleh Kementerian BUMN.
Strategi Pencapaian
• Program 8 Pilar Prioritas Strategi Pertamina.
• Peta jalan sumber daya manusia menuju tahun 2016-2030 (HR Roadmap).
• Membangun hubungan harmonis dengan semua pekerja, pemasok, kontraktor, dan mitra kerja.

Laporan Keberlanjutan 2019


12 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Prioritas 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kegiatan yang Dilakukan


• Assessment Fit to Work Level, untuk meningkatkan implementasi Fit to Work di lokasi kerja Pertamina.
• Pelaksanaan Program CSR - Pertamina Sehat melalui Pembinaan 103 Posyandu pada tahun 2019
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan
• Terwujudnya HSSE Excellence.
• Menurunnya Lost Time Incident Rate (LTIR) yaitu 0,03 per 1.000.000 work hour
Target Kegiatan
• Nihil penyakit akibat kerja.
• Nihil gizi rendah pada ibu dan balita yang terdata di posyandu binaan.
Strategi Pencapaian
• Penyusunan SUPREME dan kampanye Corporate Life Saving Rules.
• Bekerja sama dengan pemerintah daerah, yayasan, dan lembaga swadaya masyarakat untuk bantuan kesehatan
masyarakat.

Prioritas 4 : Pendidikan Berkualitas

Kegiatan yang Dilakukan


• Program magang bagi mahasiswa dan/atau pelajar
• Program pelatihan dan pendidikan dengan total 1,86 juta jam pelatihan dan rata-rata 157,93 jam per pekerja selama
tahun 2019
• Investasi dana pelatihan untuk pekerja sebesar Rp 668 miliar, meningkat 3% dibanding tahun 2018
• Pelaksanaan Program CSR - Pertamina Cerdas
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan
• Efektivitas rencana suksesi dan Perusahaan memiliki ketersediaan calon pimpinan sesuai dengan standar Leadership
Pertamina.
Target Kegiatan
• Program pelatihan dan pendidikan untuk pekerja dan masyarakat dilaksanakan sesuai rencana.
• Investasi dana pelatihan untuk pekerja sebesar 5% dari total anggaran SDM di tahun 2020 sesuai arahan Kementerian
BUMN.
Strategi Pencapaian
• Fasilitas pembelajaran, di antaranya Pertamina Corporate University, HSE Training Center, Maritime Training Center.
• Pengembangan modul blended learning yaitu penggabungan pembelajaran antara metode pelatihan formal, metode
pembelajaran lain, dan metode pembelajaran berbasis pengalaman.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
13
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Prioritas 5 : Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh

Kegiatan yang Dilakukan


• Standarisasi operasional dan proses (ISO).
• Penerapan pengelolaan risiko.
• Penyampaian LHKPN dengan tingkat kepatuhan 93%, melebihi target 92,65%.
• KPI Direksi untuk skor asesmen GCG 92,65%, melebihi target.
• Pelatihan antikorupsi kepada 100% pekerja.
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan
• Keamanan proses produksi dan situasi kerja yang kondusif bagi pekerja.
• Kegiatan usaha yang bersih dan berintegritas.
Target Kegiatan
• Pelatihan antikorupsi kepada 100% pekerja.
• Penyampaian LHKPN dengan tingkat kepatuhan 92%.
• Nihil tindak korupsi dan gratifikasi.
• Target KPI Direksi untuk skor asesmen GCG 90%.
Strategi Pencapaian
• Penerapan mekanisme whistleblowing system.
• Penerapan Tata Nilai Perusahaan di seluruh bidang usaha.
• Bekerja sama dengan KPK untuk mencegah tindak korupsi.

Prioritas 6 : Kesetaraan Gender

Kegiatan yang Dilakukan


• Perencanaan tenaga kerja (strategic workforce planning), perencanaan suksesi dan pemberian imbal jasa pekerjaan
(remunerasi) maupun fasilitas/tunjangan berdasar prinsip kesetaraan.
• Keterbukaan dan kewajaran, serta menghindari praktik-praktik diskriminasi dan pelecehan dalam bekerja.
• Partisipasi pekerja perempuan di tingkat manajemen tahun 2019 meningkat 6% dari tahun 2018.
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan
• Performance Management System yang selaras dengan program pembinaan pekerja.
• Adanya prinsip kesetaraan gender dalam bekerja.
Target Kegiatan
• Tingkat partisipasi perempuan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, ditunjukkan dengan bertambahnya pekerja
perempuan pada tingkat manajemen.
Strategi Pencapaian
• Program Talent Development Acceleration (TDA) Mid Level.
• Program Top Talent Development Program (TTDP).
• Program pergerakan pekerja (talent mobility).

Laporan Keberlanjutan 2019


14 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Prioritas 7 : Penanganan Perubahan Iklim

Kegiatan yang Dilakukan


• Inventarisasi sumber emisi dengan tahun dasar 2010, perhitungan serta pelaporan beban emisi gas rumah kaca
secara berkala.
• Perkuat sistem pencahayaan fasilitas perusahaan menjadi pencahayaan LED yang hemat energi.
• Pelaksanaan Program CSR - Pertamina Hijau.
Dampak pada Kinerja Ekonomi, Sosial atau Lingkungan
• Realisasi penghematan energi tahun 2019 mencapai 105,05 juta GJ, naik 30,40% dari tahun 2018.
• Pencapaian penanaman Mangrove sebanyak 32.000 bibit pohon selama tahun 2019.
Target Kegiatan

• Mendukung target reduksi GRK yang disampaikan Pemerintah, yaitu sebesar 29-41% pada tahun 2030.

Strategi Pencapaian
• Efisiensi energi, pemanfaatan suar bakar, konversi bahan bakar, penggunaan peralatan hemat energi dan rendah emisi,
serta optimasi dan modifikasi peralatan.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
15
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Laporan Direktur Utama [102-14]

Kami bekerja sama dengan


semua pemangku kepentingan,
termasuk masyarakat sekitar
dalam mengatasi terjadinya
tumpahan minyak dari sumur
YYA - 1 di Blok ONWJ melalui
tahap tahap combat dan killing,
secure dan cleaning,
serta restore dan recovery.
Melalui komitmen bersama,
kami dapat menyelesaikan
seluruh proses penanggulangan
yang dijalankan.

NICKE WIDYAWATI
Direktur Utama

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Salam sejahtera untuk kita semua.

Para pemangku kepentingan yang terhormat,


Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan 2019 PT Pertamina (Persero). Puji dan syukur kita panjatkan bersama
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya, Pertamina dapat melalui tahun 2019 yang penuh dinamika
serta melaksanakan komitmen menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan pada seluruh kegiatan operasi dan usaha yang
dijalankan.

Melalui Laporan ini, kami ingin menyampaikan kinerja keberlanjutan Pertamina sepanjang tahun 2019, dan upaya kami
untuk menciptakan nilai dari setiap kegiatan operasi dan usaha yang dijalankan. Tema Laporan Keberlanjutan 2019 adalah
Crafting Our Future. Tema ini dipilih sejalan dengan upaya kami terus merajut masa depan Pertamina mewujudkan visi
sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia.

Laporan Keberlanjutan 2019


16 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Kebijakan Merespon melalui beberapa inisiatif strategis yang menjadi bagian


dari penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan. Secara
Keberlanjutan dan Perubahan keseluruhan, kinerja keberlanjutan yang dijalankan selama
Iklim [102-14] tahun 2019 telah mampu mengelola setiap isu LST/
Para pemangku kepentingan yang terhormat, ESG, sehingga Perseroan dapat menjaga kinerja ekonomi
Pertamina merespon keberlanjutan dengan senantiasa dan berkontribusi pada perekonomian nasional melalui
berkomitmen memprioritaskan keseimbangan dan pembayaran dividen kepada Pemerintah atas kinerja tahun
kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat untuk mencapai buku 2018 sebesar Rp7,95 triliun, dengan ketentuan dividend
pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Secara berkesinambungan payout ratio 22%. Kami juga membayarkan pajak Rp128,66
kami terus menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan triliun pada tahun 2019, naik 15,66% dibanding tahun 2018
pada setiap kegiatan operasi dan usaha yang dijalankan sebesar Rp112,21 triliun. Selain itu melalui penyaluran bahan
Perseroan maupun entitas anak. Penerapan prinsip-prinsip bakar minyak (BBM) oleh 7.311 lembaga penyalur di seluruh
keberlanjutan dilakukan dengan mengedepankan kepatuhan Indonesia termasuk Program BBM Satu Harga, Pertamina
pada perundang-undangan dan menyesuaikan tuntutan turut mendorong perekonomian di masing-masing daerah.
global pada pengelolaan isu-isu lingkungan, sosial dan tata Kontribusi lain pada perekonomian Indonesia juga dilakukan
kelola (LST atau environment, social and governance/ESG). melalui pelibatan 5.832 perusahaan nasional yang menjadi
bagian dari rantai pasok barang dan jasa Perseroan.
Laporan ini merupakan salah satu bentuk kepatuhan
berdasarkan persyaratan Singapore Exchange (SGXST) Secara bersamaan, Pertamina berkomitmen memenuhi
Practice Note 7.6 Listing Rules 711A, sebagai kepatuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), dengan
Pertamina yang merupakan emiten Global Bond di Bursa Efek melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Singapura dan Peraturan OJK (POJK) No. 51/POJK.03/2017 (PKBL) serta program tanggung jawab sosial perusahaan
Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga (corporate social responsibility/CSR). Program Bina
Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Selain Lingkungan tahun 2019 berfokus pada pengentasan
itu, Laporan ini juga menggunakan rujukan dari GRI kemiskinan, bantuan sarana ibadah, serta pengelolaan
Sustainability Reporting Standards 2016, The Oil and Gas bencana dengan lebih dari 30 program bantuan bencana
Industry Guidance an Voluntary Sustainability Reporting di seluruh Indonesia. Melalui “Pertamina Sobat Bumi”,
dari International Petroleum Industry Environmental Perseroan menerapkan program CSR pada empat pilar,
Conservation Association (IPIECA). yakni Pertamina Cerdas, Pertamina Sehat, Pertamina
Hijau dan Pertamina Berdikari, sekaligus dukungan
Pada Laporan ini, kami menyampaikan salah satu upaya Perseroan pada pencapaian Tujuan-Tujuan Pembangunan
kami dalam memanfaatkan energi dan mengendalikan emisi. Berkelanjutan (TPB/SDGs). Selama tahun 2019, Pertamina
Sebagai perusahaan dengan leading sector pada energi, juga melaksankan program-program inisiatif strategis, yakni
Pertamina berupaya mendukung penurunan emisi gas creating shared value (CSV) guna membantu perusahaan
rumah kaca (GRK) sesuai Rencana Aksi Nasional Penurunan menciptakan prospek bisnis yang dapat dimanfaatkan
Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK). Selama tahun 2019 kami masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina. Program
melaksanakan Peta Jalan Pengurangan Gas Rumah Kaca CSV telah berkembang menjadi 30 kegiatan dengan nilai
2020. Kami juga berupaya mengembangkan energi baru, lebih dari Rp 6 miliar, di antaranya Program Pengembangan
terbarukan dan konservasi energi (EBTKE)sebagai strategi Bengkel dan Aplikasi Pertamax Otopreneur di TBBM Bandung
menjaga ketersediaan energi, sekaligus mengurangi emisi Group, Program Pemberdayaan Anak Jalanan oleh PHE
GRK dari pemakaian energi fosil. ONWJ di Tanjung Priok Jakarta, serta Enduro Home Service
dan Enduro Entrepreneurship oleh Pertamina Lubricants.
Isu ESG dan Strategi Pencapaian
Target Kinerja Keberlanjutan Secara keseluruhan, kinerja keberlanjutan yang dijalankan
selama tahun 2019 telah mampu mengelola setiap isu
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
LST/ESG, sehingga Perseroan dapat menjaga kinerja
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tidak bisa
operasi dan usaha. Realisasi Pendapatan Usaha dan Laba
lepas dari isu-isu LST/ESG. Pertamina merespon situasi ini
Usaha pada tahun 2019 mengalami peningkatan dibanding

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
17
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

tahun 2018. Terjaganya kinerja operasi dan usaha juga Tidak hanya menjamin kelangsungan operasi dan usaha,
memastikan Pertamina mampu terus mendatangkan tapi kami juga harus memastikan terjaganya pasokan
kemanfaatan bersama, baik langsung maupun tidak energi. Walau dihadapkan pada isu LST/ESG, namun dalam
langsung kepada para pemangku kepentingan, Termasuk beberapa tahun mendatang, sektor pertambangan migas
dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. masih akan menjadi sumber pasokan bagi kebutuhan energi
nasional maupun dunia. Upaya bersama untuk mendapatkan
Pertamina menerapkan praktik health, safety, security sumber-sumber EBTKE yang lebih ramah lingkungan,
and environment (HSSE) melalui kegiatan praktik-praktik masih memerlukan waktu yang tidak sebentar, meski terus
terbaik keselamatan dan kesehatan kerja (K3), keamanan, dilaksanakan. Pertamina bersiap mendukung era mobil listrik
serta perlindungan lingkungan. Pertamina memiliki dan melakukan disruption business, dengan mengoperasikan
SUPREME yakni Sustainability Pertamina Expectations for Green Energy Station (GES) di Kuningan, Jakarta Selatan yang
HSSE Management Excellence, yang merupakan sistem memiliki tiga konsep, yakni konsep hijau karena dilengkapi
manajemen untuk mengintegrasikan praktik HSSE terbaik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS); konsep masa depan
berkelas dunia secara terstruktur dan sistematis pada tingkat dengan empat unit Electric Vechicle Charging Station; konsep
korporat, direktorat, unit operasi, dan AP. SUPREME juga digital MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU
memastikan bahwa praktik HSSE memberikan kontribusi nontunai dan adanya layanan mandiri. Perseroan juga tengah
terhadap keberlanjutan bisnis secara keseluruhan dan akan mengembangkan khusus stasiun pengisian listrik umum
mendukung tercapainya HSSE Beyond Culture. (SPLU) khusus untuk mobil listrik, yang dilengkapi PLTS
sebagai sumber pasokan listrik.
Dalam hal pelestarian lingkungan, Pertamina mendorong
AP melakukan standarisasi sistem pengelolaan lingkungan Pertamina berupaya agar entitas AP mengoptimalkan kinerja
dan keikutsertaan dalam penilaian PROPER Kementerian keberlanjutan mereka di masing-masing Wilayah Kerja
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam penilaian (WK) yang dikelola. Saat ini Pertamina memiliki 57 WK di
PROPER tahun 2019, entitas AP telah mendapatkan 13 Indonesia dengan total produksi minyak tahun 2019 sebesar
PROPER Emas, 76 PROPER Hijau dan 88 PROPER Biru. Tidak 413,68 MBOPD dan produksi gas sebesar 2.822,46 MMSCFD.
ada anak entitas AP yang mendapatkan PROPER Merah. Pertamina juga memiliki 27 WK di luar negeri yang meliputi
13 negara dengan total produksi minyak 104,11 BOPD dan
Terkait peristiwa tumpahan minyak dari Sumur YYA – 1 produksi gas sebesar 273,36 MMSCFD.
di Blok ONWJ, Pertamina telah menunjukkan komitmen
melakukan penanggulangan dan penanganan dengan cepat. Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Perseroan, bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Tantangan utama yang dihadapi Pertamina dalam penerapan
PHE ONWJ telah menyiapkan peta jalan penanggulangan prinsip-prinsip keberlanjutan adalah kegiatan operasi
tumpahan minyak dari Sumur YYA – 1 di Blok ONWJ, yang dan usaha yang meliputi sektor hulu (upstream) hingga
meliputi tahap combat dan killing, secure dan cleaning, serta sektor hilir (downstream), dengan WK mencakup seluruh
restore dan recovery. Harus diakui bahwa penanggulangan Indonesia, bahkan luar negeri. Kondisi ini menjadikan tingkat
dan penanganan peristiwa tumpahan minyak dari Sumur pemahaman tentang keberlanjutan pada masing-masing AP
YYA - 1 di Blok ONWJ telah menghabiskan banyak energi, tidak sama. Secara bertahap, kami berupaya meningkatkan
waktu dan material yang tidak sedikit. Namun di balik pemahaman pada keberlanjutan yang lebih baik, di antaranya
itu, kita telah menyaksikan kesiapan Pertamina bersama dengan melaksanakan pelatihan dan penerapan standar
entitas anak untuk menghadapi setiap situasi darurat/kritis, Quality dan HSSE.
sehingga menegaskan kesiapan Pertamina untuk mencapai
visi sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia. Tantangan lain adalah belum adanya organ tata kelola
khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kinerja
keberlanjutan yang berkaitan dengan topik ekonomi,
Peluang dan Prospek Usaha lingkungan dan sosial. Pengelolaan kinerja keberlanjutan
Keberlanjutan hingga saat ini dilakukan bersama-sama oleh seluruh
Direktorat, sesuai pembagian tugas dan tanggung jawab
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
masing-masing, dengan tetap merujuk pada Pedoman Tata
Kami menyadari banyak hal yang harus diperbaiki dalam
Kelola Perusahaan, dan didelegasikan kepada setiap fungsi
meningkatkan kinerja keberlanjutan di masa mendatang.
yang berkepentingan di Perseroan maupun AP.

Laporan Keberlanjutan 2019


18 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Untuk mengoptimalkan kinerja operasi dan usaha, kami atas dukungan selama ini. Dukungan yang diberikan telah
berupaya meminimalkan setiap risiko yang bisa menghambat dapat mendorong kami berupaya merealisasikan target-
keberlanjutan Perusahaan. Kami telah memiliki sistem target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
pengelolaan risiko yang disusun berdasarkan Piagam (RKAP) 2019. Kami berharap, para pemangku kepentingan
Manajemen Risiko Pertamina dan Sistem Tata Kerja akan terus memberikan dukungan bagi pencapaian kinerja
Pengelolaan Risiko yang meliputi Pedoman Manajemen keberlanjutan pada masa-masa mendatang, sehingga
Risiko yang berlaku di Pertamina, serta Tata Kerja Organisasi kinerja operasi dan usaha menjadi lebih baik lagi.
(TKO) & Tata Kerja Individu (TKI) yang berisi petunjuk teknis
pengelolaan Manajemen Risiko. [102-11] Akhir kata, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan
untuk bekerja bersama dan melanjutkan apa yang telah kita
Menjaga Keberlanjutan mulai, demi masa depan kita semua. Kami meyakini bahwa

Masa Depan penerapan kinerja LST/ESG dapat mempertahankan kinerja


ekonomi. Hasil dari semua upaya ini adalah peningkatan
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
kesejahteraan, baik kesejahteraan di lingkungan Pertamina
Atas nama Pertamina, izinkan kami mengucapkan terima
maupun kesejahteraan para pemangku kepentingan.
kasih kepada semua pihak dan para pemangku kepentingan

Mari merangkai masa depan kita bersama.


Jakarta, Juni 2020

Nicke Widyawati
Direktur Utama

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
19
Pembuka Laporan Manajemen
Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendahuluan Keterlibatan Pemangku Kepentingan Profil Perusahaan
Laporan Keberlanjutan

Pernyataan Dewan
Pernyataan Dewan Komisaris
Komisaris dan
dan Direksi
Direksi Tentang
Tentang
Tanggung Jawab
Tanggung Jawab atas
atas Laporan
Laporan Keberlanjutan
Tahunan 2019 2019
PT Pertamina
PT Pertamina (Persero)
(Persero)
Kami yang
Sesuai bertanda
dengan tangan
prinsip di bawah ini
Good Corporate menyatakan
Governance seluruh
(tata kelola informasi
perusahaanyang disampaikan
yang dalam Laporan
baik) dan peraturan Keberlanjutan
perundang-undangan
2019
yang PT Pertamina
berlaku (Persero)maka
di Indonesia, telah PT
sesuai dengan(Persero)
Pertamina Peraturanmenerbitkan
OJK No. 51/POJK.03/2017
Laporan Tahunantentang
2019.Keuangan
Laporan Berkelanjutan.
Tahunan 2019
Kami secara penuh
PT Pertamina bertanggung
(Persero) jawab
menyajikan atas kebenaran
informasi mengenai isi laporan
kinerja ini.
perusahaan, penerapan tata kelola perusahaan, pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan, laporan keuangan konsolidasian untuk periode 1 Januari sampai 31 Desember 2019,
serta informasi lain yang relevan dan signifikan bagiJakarta, Juni 2020kepentingan.
para pemangku

Dewan
Kami, segenap Dewan Komisaris dan Komisaris
Direksi PT Pertamina
PT Pertamina (Persero)
(Persero) yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2019 PT Pertamina (Persero). Demikian pernyataan ini
dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Mei 2020

Dewan Komisaris PT Pertamina


Basuki Tjahaja Purnama (Persero)
Komisaris Utama/Komisaris Independen

Basuki Tjahaja Purnama


Komisaris Utama/Komisaris Independen

Budi Gunadi Sadikin Alexander Lay Ego Syahrial


Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris

Budi Gunadi Sadikin Alexander Lay Ego Syahrial


Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris

Condro Kirono Isa Rachmatarwata


Komisaris Komisaris
Condro Kirono Isa Rachmatarwata
Komisaris Komisaris

Arcandra Tahar Tanri Abeng Suahasil Nazara


Wakil KomisarisTahar
Arcandra Utama Komisaris Utama/Komisaris
Tanri Abeng Independen Komisaris
Suahasil Nazara
(Periode 1 Januari - 22 November 2019) (Periode 1 Januari - 22 November 2019) (Periode 1 Januari - 23 Desember 2019)
Wakil Komisaris Utama Komisaris Utama/Komisaris Independen Komisaris
(Periode 1 Januari – 22 November 2019) (Periode 1 Januari – 22 November 2019) (Periode 1 Januari – 23 Desember 2019)

SahalaLumban
Sahala LumbanGaol
Gaol AhmadBambang
Ahmad Bambang GatotTrihargo
Gatot Trihargo
Komisaris Komisaris Komisaris
Komisaris
(Periode 1 Januari – 29 April 2019)
Komisaris
(Periode 1 Januari – 29 April 2019)
Komisaris
(Periode 30 April - 22 November 2019)
(Periode 1 Januari - 29 April 2019) (Periode 1 Januari - 29 April 2019) (Periode 30 April - 22 November 2019)

Laporan Tahunan 2019


Laporan Berkelanjutan 2019
36
20 PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Direksi PT Pertamina (Persero)

Nicke Widyawati
Direktur Utama

Dharmawan H. Samsu Budi Santoso Syarif


Direktur Hulu Direktur Pengolahan

Basuki Trikora Putra Mas’ud Khamid Emma Sri Martini


Direktur Pemasaran Korporat Direktur Pemasaran Retail Direktur Keuangan

Mulyono Ignatius Tallulembang Heru Setiawan


Direktur Logistik, Supply Chain Direktur Megaproyek Pengolahan Direktur Perencanaan Investasi
dan Infrastruktur dan Petrokimia dan Manajemen Risiko

Koeshartanto M. Haryo Yunianto


Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Manajemen Aset

Pahala N. Mansury Gandhi Sriwidodo


Direktur Keuangan Direktur Logistik, Supply Chain
(Periode 1 Januari - 22 November 2019) dan Infrastruktur
(Periode 1 Januari - 26 Desember 2019)

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
21
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Kerja Cepat Cegah Bencana [306-3] [413-2] [OG13]


Tanggal 12 Juli 2019, di kala waktu lewat tengah malam, meningkatkan respon apabila terjadi kejadian tumpahan minyak
ketika pekerja di Anjungan YY dan rig Ensco-67 menyadari yang sampai ke pesisir atau shoreline untuk meminimalisasi
ada hal tak biasa. Lokasi anjungan ini berada di lepas dampak yang akan terjadi.
pantai Karawang, Jawa Barat, di wilayah operasi Offshore
North West Java (ONWJ) yang dikelola PHE ONWJ, anak Secara keseluruhan, Perseroan, bersama PHE dan PHE
usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE). ONWJ menyiapkan peta jalan penanggulangan tumpahan
minyak dari Sumur YYA-1, dalam tiga tahap kegiatan:
Kala itu mereka tengah melakukan pre-entry di Sumur 1. Tahap Combat and Killing YYA : 14 Juli 2019 – 21
YYA-1 dan pada kegiatan perforasi, muncul gelembung September 2019.
gas. Kejadian ini langsung direspon PHE ONWJ dengan Prioritas pada tahap ini adalah penutupan permanen
mengaktifkan Incident Management Team (IMT). Sumur YYA-1.
2. Tahap Secure dan Cleaning: 21 September – 24
Hampir 48 jam berselang, 14 Juli 2019 malam, seluruh Desember 2019.
pekerja di anjungan dan di sekitar area tersebut, dievakuasi Prioritas pada tahap ini pengamanan dan pembersihan
ke tempat yang aman. Kerja cepat yang membuat semua area terdampak tumpahan minyak.
pekerja selamat. Kerja cepat yang terus berlanjut dengan 3. Tahap Restore dan Recovery untuk lingkungan dan
bersurat ke SKK Migas dan Kementerian ESDM, dan terbukti komunitas : 24 Desember 2019 – 2021.
dapat menghindari bencana. Tahapan restorasi dan pemulihan akan berlangsung
dalam tempo dua tahun dan difokuskan pada
Kerja cepat untuk menanggulangi tumpahan minyak mendapat pemulihan dampak lingkungan dan sosial ekonomi bagi
dukungan dari seluruh jajaran Grup Pertamina. Perseroan, masyarakat terdampak tumpahan minyak.
bersama PHE dan PHE ONWJ total mengerahkan segala
daya dan sumber daya yang dimiliki, dengan menerapkan Mengacu kepada Pedoman Klasifikasi dan Pencatatan Insiden
sistem Rencana Tanggap Darurat yang selama ini telah Pertamina, jumlah tumpahan minyak dikategorikan sebagai
diuji keandalannya. Pembentukan tim tanggap darurat Recordable Incident jika jumlahnya ≥ 1 bbls dan dikategorikan
tumpahan minyak berbasis masyarakat juga dilakukan untuk sebagai kejadian tumpahan minyak besar (NOA-Number of
Accident) jika jumlah tumpahan ≥ 15 bbls.

Tahap Combat and Killing


1 Agustus 2019
Pengeboran relief well (RW): Sumur YYA-1 RW, dari Rig Soehanah

Tahap Secure and Cleaning


22 September 2019 8 Oktober 2019
Sumur YYA-1 RW tersambung dengan Sumur YYA-1. Sumur YYA-1 ditutup permanen setelah proses plug and
abandon.
Lepas Pantai Strategi proteksi berlapis di sekitar  Pemasangan hampir 9.000 meter oil boom di lepas
anjungan; mengejar, melokalisasi pantai sekitar anjungan YY.
dan menyedot ceceran minyak yang  Pemasangan lebih dari 10.000 meter oil boom
melewati batas sabuk oil boom. di sepanjang garis pantai Karawang, Bekasi dan
Kepulauan Seribu.
Pantai dan Darat Proteksi daerah yang sensitif termasuk Inovasi fix static waring boom with oil trap point, fix
hutan bakau dan pemukiman warga floating waring boom with oil trap point, dynamic waring
boom dan laydown waring for shoreline protection,
sepanjang total 21.000 meter, serta pembersihan lapisan
minyak di laut dan pantai dengan total volume 7.019.551
karung minyak tercampur tanah/pasir.
Penyediaan layanan kesehatan untuk Didukung 10 dokter, 69 paramedik dan lima ambulans di
warga di wilayah terdampak. 10 Posko Kesehatan, dengan total kunjungan lebih dari
32.000 orang.

Laporan Keberlanjutan 2019


22 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Tahap Secure and Cleaning


Relokasi sementara terhadap warga 27 KK terdampak di tiga dusun di Desa Cemara Jaya.
terdampak.
Pemberian dana kompensasi tahap awal 14.487 warga terdampak, dengan rincian:
kepada warga terdampak.  Kabupaten Karawang: 10.271 warga
 Kabupaten Kepulauan Seribu: 713 warga
 Kabupaten Bekasi: 2.111 warga
 Kabupaten Tangerang: 67 warga
 Kota Serang: 326 warga
 Kabupaten Serang: 902 warga
 Kabupaten Cilegon: 97 warga

Tahap Restore and Recovery


Pendidikan Peningkatan sarana dan prasarana
Peningkatan pendidikan masyarakat
Program pendidikan berbasis lingkungan
Peningkatan life skill masyarakat
Kesehatan Peningkatan sarana kesehatan desa
Pemenuhan dasar air bersih
Sosialisasi dan edukasi kesehatan
Lingkungan Penataan lingkungan desa pesisir
Rehabilitasi kawasan mangrove dan konservasi terumbu karang
Pengolahan sampah terpadu
Pemberdayaan Ekonomi Pengembangan ekowisata pesisir
Peningkatan ekonomi masyarakat pesisir nelayan
Program kemitraan

Kami mengakui bahwa penanggulangan dan penanganan kami juga menyaksikan kesiapan kerja sama seluruh Grup
peristiwa tumpahan minyak dari Sumur YYA - 1 di Blok ONWJ Pertamina dalam menghadapi setiap situasi darurat/kritis.
ini telah menghabiskan banyak energi, waktu, dan material Kami menegaskan bahwa kinerja keselamatan kerja akan
yang tidak sedikit. Namun di balik itu, kami belajar. Kami menjadi prioritas utama dalam setiap langkah kami dalam
telah merasakan pengalaman yang sangat berharga ini, dan mempertahankan ketersediaan energi bagi Bumi Pertiwi.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
23
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Tentang Laporan Keberlanjutan 2019


Kebijakan Perusahaan Terkait Laporan Keberlanjutan
Laporan ini mengungkapkan informasi pelaksanaan kinerja keberlanjutan Pertamina selama tahun 2019, termasuk
komitmen, strategi dan pencapaian dalam mendukung ketahanan energi Indonesia, mengelola lingkungan, dan perubahan
iklim. Pertamina berkomitmen menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahun, sebagai pelengkap informasi yang tersedia
di Laporan Tahunan.

Proses Pemilihan Topik dan Batasan Laporan


Topik-topik material dalam Laporan ini ditetapkan dengan memperhatikan tingkat kepentingan bagi kesinambungan
Perseroan, kebutuhan pemangku kepentingan, serta isu-isu keberlanjutan di sektor migas nasional sepanjang tahun 2019.
Penetapan topik-topik material dilakukan melalui tahapan identifikasi, prioritas, validasi dan tinjauan berdasarkan umpan
balik maupun penilaian dari pihak-pihak independen. [102-46]

Tahapan Penetapan Isi Laporan dan Topik Material

Identifikasi Prioritas

1 2
Pertamina mengidentifikasi topik-topik yang relevan Kami memprioritaskan topik-topik yang relevan dalam
dengan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari matriks materialitas berdasarkan kriteria:
aktivitas, produk, dan jasa Perseroan. Identifikasi 1. Tingkat kepentingan bagi keberlanjutan Pertamina.
merujuk pada topik-topik material dalam Consolidated 2.
Pengaruh dampak terhadap pemangku
Set of GRI Sustainability Reporting Standards 2016 kepentingan.
yang dikeluarkan Global Sustainability Standards
Board (GSSB). Identifikasi dilakukan dalam focused Setiap topik yang relevan diuji melalui uji materialitas
group discussion (FGD) yang diikuti perwakilan kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal,
pemangku kepentingan internal maupun eksternal. dengan memberikan penilaian 4-5 dengan tingkatan
“Sangat Penting”, 3-4 dengan tingkatan “Penting”,
2-3 dengan tingkatan “Menengah” dan 1-2 dengan
tingkatan “Kurang Penting”.

Review Validasi

4 3
Pertamina terus meningkatkan kualitas pengungkapan Hasil uji materialitas divalidasi.
informasi pelaporan, berdasarkan masukan dari
Lembar Umpan Balik maupun hasil penilaian oleh
pihak-pihak independen.

Laporan Keberlanjutan 2019


24 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Daftar Topik Material


Topik material Laporan Keberlanjutan 2019 dalam tabel di bawah ini hanya menampilkan kategori “Sangat Penting”.
“Penting”, dan “Menengah” serta tidak diurutkan berdasarkan peringkat. Urutan kepentingan topik material dapat dilihat
di matriks topik material.

Daftar Topik Material ‘Sangat Penting dan Penting’ [102-47]

Aspek Topik Material Pengungkapan Opsi Inti (Core)


Ekonomi 1. Kinerja Ekonomi 201-1
2. Dampak Ekonomi Tidak Langsung 203-1
3. Antikorupsi 205-1
Lingkungan 4. Energi 302-3
5. Emisi 305-4
6. Efluen dan Limbah 306-3
7. Kepatuhan Lingkungan 307-1
Sosial 8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 403-1
9. Pelatihan dan Pendidikan 404-2
10. Masyarakat Lokal 413-1

Daftar Topik Material ‘Menengah’ [102-47]

Aspek Topik Material


Lingkungan 1. Material
2. Keanekaragaman Hayati
3. Penilaian Lingkungan Pemasok
Sosial 4. Kepegawaian
5. Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen
6. Keanekaragaman dan Kesempatan Setara
7. Non-diskriminasi
8. Kebebasan Berserikat/Perundingan Kolektif
9. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
10. Pemasaran dan Pelabelan

Matriks Topik Material 1


4
2
5 3
7
5 6
Mempengaruhi Kebijakan dan Evaluasi Pemangku Kepentingan

8
1
4
2
3 10 9
5
7
6
4 8
9

10
TOPIK SANGAT
3 No.
PENTING DAN PENTING
No. TOPIK MENENGAH
11
13 12 1 Efluen dan Limbah 11 Kepegawaian

19 Hubungan Tenaga Kerja/


2 Energi 12
20 15 Manajemen
2 16
Kesehatan dan
3 13 Material
keselamatan kerja
14
Kebebasan Berserikat/
4 Kepatuhan lingkungan 14
18 Perundingan Kolektif
17
1 Dampak ekonomi tidak Penilaian Lingkungan
5 15
langsung Pemasok
6 Kinerja Ekonomi 16 Keanekaragaman Hayati
Kesehatan dan Keselamatan
7 Emisi 17
Pelanggan
0 1 2 3 4 5
Keanekaragaman dan
8 Anti korupsi 18
Berdampak Signifikan pada Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Kesempatan Setara
Pelatihan dan
9 19 Nondiskriminasi
pendidikan
10 Masyarakat Lokal 20 Pemasaran dan pelabelan

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
25
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Topik Material Laporan Keberlanjutan 2019 [102-44][102-47] [102-46] [103-1]

Topik Material Penjelasan Mengapa Material


[102-47] [103-1]

Aspek Ekonomi

Kinerja Ekonomi

Dampak Ekonomi Tidak Langsung Menggambarkan pencapaian pengelolaan Perseroan yang bersih dan transparan
selama periode pelaporan, serta manfaatnya bagi pemangku kepentingan.
Anti Korupsi

Aspek Lingkungan

Energi

Emisi Menggambarkan komitmen dan pencapaian Perseroan dalam mengelola dan


Efluen dan Limbah melestarikan lingkungan, serta mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT).

Kepatuhan Lingkungan

Aspek Sosial

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pelatihan dan Pendidikan Menggambarkan komitmen dan pencapaian Perseroan dalam memenuhi kebutuhan
pekerja, masyarakat, pelanggan, pemasok/mitra kerja dengan mengutamakan
kepatuhan hukum dan penghormatan kepada hak asasi manusia (HAM).
Masyarakat Lokal

Laporan Keberlanjutan 2019


26 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Batasan Dampak dan Pemangku Kepentingan Terdampak [102-46]


Pemangku Kepentingan Terdampak
Anak
Perusahaan Di dalam Di luar
Perusahaan
Perusahaan Perusahaan

  • Regulator/Legislatif
• Pemegang Saham • Pelanggan
  • Investor • Masyarakat
• Pekerja • Kontraktor
  • Media Massa
• Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO

  • Regulator/Legislatif
• Masyarakat
  • Pemegang Saham
• Kontraktor
• Investor
• Media Massa
  • Pekerja
• Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi
  • Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO

  • Regulator/Legislatif
• Pelanggan
  • Pemegang Saham • Masyarakat
• Investor • Kontraktor
• Pekerja • Media Massa
  • Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi
• Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
27
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Penyajian Kembali Informasi Periode Pelaporan, Lingkup


Kami melakukan pernyataan kembali untuk beberapa data Pelaporan, dan Penjaminan
dan informasi yang telah diungkapkan dalam Laporan Eksternal
Keberlanjutan sebelumnya, yaitu terkait kinerja Nilai Data dan informasi dalam Laporan ini mencakup kinerja
Ekonomi, Langsung yang Didistribusikan terkait dengan keberlanjutan Pertamina. Pengungkapan informasi
akuisisi yang dilakukan Perusahaan; serta data terkait mengenai Laporan Keuangan disusun terpisah dari
HSSE terkait limbah, air, energi dan emisi. [102-48] Laporan ini dan menjadi bagian dari Laporan Keuangan
Konsolidasian Pertamina termasuk seluruh AP, dan telah
Perubahan dalam Pelaporan diaudit Kantor Akuntan Publik. [102-45]
Terdapat perubahan topik material dalam Laporan
Keberlanjutan 2019 dibanding tahun sebelumnya. Topik Seluruh informasi non-keuangan yang diungkapkan dalam
material dalam Laporan ini ditetapkan berdasarkan Laporan ini telah melalui proses penjaminan (assurance)
pelaksanaan FGD internal pada 13-14 November 2019 pihak independen, yaitu SGS Indonesia. [102-56]
di Semarang. FGD dilakukan dengan mempertimbangkan
masukan dari pihak akademisi dan dari pihak internal Tanggal Laporan Terbaru
Perseroan. Dalam FGD tersebut, sepuluh topik yang Kami menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahun.
dianggap “penting dan sangat penting” ditetapkan sebagai Periode pelaporan meliputi kurun waktu 1 Januari – 31
material untuk tahun 2019. [102-49]

Laporan Keberlanjutan 2019


28 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Desember 2019 dan berkesinambungan dengan Laporan status Pertamina sebagai Perseroan Terbatas tertutup serta
periode sebelumnya, yang telah diterbitkan pada bulan Mei kegiatan operasi Pertamina sebagai induk perusahaan
2018. [102-50] [102-51] [102-52] energi nasional. Laporan ini juga telah disesuaikan
dengan persyaratan SGXST Listing Rules, Practice Note
Pernyataan Kesesuaian 7.6 – Sustainability Reporting Guide, sebagai kepatuhan

dengan GRI Pertamina yang merupakan emiten Global Bond di Bursa


Efek Singapura.
Pengungkapan informasi kinerja keberlanjutan dalam
Laporan ini meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan
yang disusun berdasarkan:
Kontak terkait Laporan
• Standar Global Reporting Initiatives (GRI) dengan opsi: Kontak terkait Laporan: [102-53]
Inti [102-54] Investor Relations
• Oil and Gas Supplement Sector (OGSS) GRI PT Pertamina (Persero)

• The Oil and Gas Industry Guidance an Voluntary Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110

Sustainability Reporting edisi ke-3 yang diterbitkan Telepon : (021) 3815111, 3816111

International Petroleum Industry Environmental Faksimili : (021) 3843882, 3856865

Conservation Association (IPIECA) bersama American E-mail : Pertamina_IR@pertamina.com


Petroleum Institute (API) and the International Website : www.pertamina.com

Association of Oil & Gas Producers (IOGP)


Kami berkomitmen meningkatkan kualitas pengungkapan

Kami juga menyesuaikan pengungkapan informasi informasi dalam Laporan ini dan menyediakan lembar

pelaporan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) umpan balik pada halaman 153 dan referensi silang Indeks

No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Isi Standar GRI dengan POJK No. 51 tahun 2017 halaman

Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan 145 untuk memudahkan pengguna Laporan mendapatkan
Perusahaan Publik, dengan tetap mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan. [102-55]

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
29
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Keterlibatan Pemangku Kepentingan


Kami mengidentifikasi pemangku kepentingan sebagai Mengidentifikasi dan Memilih
kelompok atau individu yang: 1) terdampak dari kegiatan
Pemangku Kepentingan
operasional Perusahaan maupun 2) memiliki dampak secara
langsung atau pengaruh yang besar terhadap keberlanjutan Pertamina telah melakukan pemetaan pemangku

Perseroan saat ini maupun di masa mendatang. Perseroan kepentingan eksternal yang dilakukan oleh Divisi

berkomitmen membangun hubungan harmonis dengan Stakeholder Relations. Proses identifikasi pemangku

para pemangku kepentingan, dan melibatkan mereka kepentingan dalam pemetaan tersebut dilakukan melalui

untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan Perseroan. proses sesuai AA1000 Stakeholder Engagement Standard

Berdasarkan Code of Conduct Pertamina, pelibatan pemangku (SES) 2015 yang dikeluarkan Account Ability’s. Proses

kepentingan dilakukan sesuai tujuan dalam upaya mencapai yang dijalankan terbagi dalam lima atribut: [102-42]

keseimbangan dan harmoni. Pengelolaan pemangku 1. Dependency

kepentingan menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab Jika Perusahaan memiliki ketergantungan pada individu

Fungsi Stakeholder Relations-Corporate Secretary beserta atau kelompok, atau sebaliknya.

jajarannya di Unit Operasi/Area/AP. 2. Responsibility


Jika Perusahaan memiliki tanggung jawab legal,

Pertamina memberikan dukungan kepada pekerja untuk komersial atau etika terhadap individu atau kelompok.

berorganisasi dan membentuk Serikat Pekerja. Sampai dengan 3. Tension

akhir tahun 2019 terdapat sembilan belas Serikat Pekerja yang Jika individu atau kelompok membutuhkan perhatian

terdaftar di Pertamina dan bergabung dalam Federasi Serikat segera dari Perusahaan terkait isu ekonomi, sosial atau

Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). Per Desember 2019, lingkungan.

berdasarkan verifikasi keanggotaan, 9.128 pekerja (66,8%) 4. Influence

pekerja tergabung dalam keanggotaan Serikat Pekerja yang Jika individu atau kelompok memiliki pengaruh

terafiliasi pada FSPPB. [102-41] terhadap Perusahaan atau strategi atau kebijakan
pemangku kepentingan lain.

Seluruh pekerja Pertamina, baik anggota Serikat Pekerja 5. Diverse Perspective

maupun bukan, dilindungi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Jika individu atau kelompok memiliki pandangan

yang disusun FSPPB sebagai perwakilan pekerja dengan yang berbeda yang dapat mempengaruhi situasi dan

manajemen. Pada 15 April 2019, telah disepakati PKB tahun mendorong adanya aksi yang tidak ada sebelumnya.

2019-2021 yang merupakan PKB yang ke-7. PKB tersebut


telah melalui proses perundingan antara Perusahaan dengan Pemetaan pemangku kepentingan secara internal telah

FSPPB dan telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan dilakukan diawali dengan melaksanakan focused group

Transmigrasi. Seluruh Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) discussion (FGD) bersama 24 AP Pertamina pada tanggal

kelompok usaha Pertamina (100%) telah tercakup dalam 17-18 Oktober 2019 di Bogor. Hasil dari pelaksanaan

Perjanjian Kerja Bersama tahun 2019-2021. FGD ini berhasil mengumpulkan daftar pemangku
kepentingan Pertamina Grup yang terdiri dari beberapa

PKB adalah wujud hubungan industrial yang terbuka, kategori pemangku kepentingan kunci (key stakeholder)

transparan dan komunikatif yang bertujuan mengatur dan diantaranya yakni pemerintah, non-pemerintah, pemegang

menjadi pedoman dalam menunaikan hak dan kewajiban saham, rekan usaha, dan media.

Pengusaha, Serikat Pekerja dan Pekerja serta memperteguh


hubungan industrial yang harmonis di Perusahaan. PKB Untuk tahapan berikutnya, pemetaan pemangku

mengatur tentang syarat-syarat kerja bagi Pekerja yang kepentingan akan dilakukan FGD bersama Unit Operasi dan

belum diatur dalam peraturan perundangan, cara-cara Direktorat/Fungsi di Pertamina dan nantinya dilanjutkan

menyelesaikan perbedaan/perselisihan hubungan industrial dengan menentukan prioritas dan analisis pemangku

dengan sebaik-baiknya, untuk mempertahankan, memperbaiki kepentingan kunci berdasarkan hasil konsolidasi FGD

serta mengembangkan adanya kerja sama dan hubungan kerja secara keseluruhan antara AP, Unit Operasi serta

yang harmonis antara Pengusaha dan Pekerja. Direktorat/Fungsi di Pertamina.

Laporan Keberlanjutan 2019


30 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Topik Utama Bagi Pemangku Kepentingan [102-42]


Keterlibatan Pemangku Kepentingan [102-40] [102-43] [102-44]

Pemangku Cara Pelibatan dan Frekuensinya


Topik utama
Kepentingan Bentuk Pelibatan Frekuensi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 1-3 Kali per tahun • Kinerja Perusahaan
Pemegang Saham • Penerapan tata kelola Perusahaan
RUPS Luar Biasa jika diperlukan Sesuai kebutuhan • Keberlanjutan Perusahaan
Survei Pelanggan 1-2 Kali per tahun
• Informasi produk dan jasa
Layanan Pelanggan Setiap waktu
Pelanggan • Mutu produk dan jasa
Interaksi dengan pelanggan melalui event • Layanan Pelanggan
Sesuai kebutuhan
tertentu
Survei Pekerja 1-2 Kali per tahun
• Pengembangan karir
Publikasi broadcast email Setiap waktu
• K3
Pekerja Program K3 Setiap waktu • Pendidikan dan pelatihan
• Perjanjian Kerja Bersama
Town Hall Meeting 1-3 Kali per tahun
• Kesejahteraan pekerja
Kegiatan sosial karyawan Sesuai kebutuhan
Roadshow 1-2 Kali per tahun
• Kinerja Perusahaan
Investor Ekspose umum tahunan dan saat tertentu 1-4 Kali per tahun • Penerapan GCG
• Keberlanjutan Perusahaan
Earning calls, investor day & site visit Sesuai kebutuhan
Program pertemuan 1-2 kali per tahun
Laporan kepada instansi terkait Setiap semester • Kinerja Perusahaan
• Tata kelola perusahaan
Regulator & Narasumber pada berbagai acara Sesuai kebutuhan
• Kepatuhan
Legislatif
Konsultasi, kunjungan kerja, dengar • Pelaporan pelaksanaan
1-4 kali per tahun
pendapat
Program kerja sama Sesuai kebutuhan
Konsultan publik Di awal kegiatan • Kepatuhan dalam pengelolaan
Masyarakat
dampak
di Sekitar Musyawarah perencanaan pembangunan Sesuai kebutuhan
• Manfaat kepada masyarakat
Wilayah Operasi
Sosialisasi dan kerjasama penanganan • Pelaksanaan program tanggung
Perusahaan Sesuai kebutuhan
bencana jawab sosial dan lingkungan
Pertemuan dan program kerjasama • Kerjasama berkesinambungan
1-2 Kali per tahun
berdasarkan jadwal kegiatan • Etika dan tata kelola termasuk
Kontraktor
antikorupsi
Program K3 Setiap waktu • K3
Press release dan press conference Sesuai kebutuhan
Media briefing dan media gathering Sesuai kebutuhan
Media roadshow dan press tour Sesuai kebutuhan
Keterbukaan informasi
Media Massa
Layanan Pelanggan melalui Contact yang cepat, akurat dan tepat
Setiap waktu
Pertamina
Interaksi dengan Bagian Kehumasan di
Sesuai kebutuhan
masing-masing wilayah hukum kepolisian
Lembaga Penelitian
Kerjasama penelitian dan pengembangan Riset dan pengembangan
dan Perguruan Sesuai kebutuhan
berdasarkan rencana kegiatan dengan perguruan tinggi
Tinggi
Dialog komunitas 2-3 Kali per tahun • Kinerja Perseroan
• Penerapan GCG
Kerjasama melalui MoU dengan lembaga
Lembaga Swadaya Sesuai kebutuhan • Keberlanjutan Perseroan
terkait
Masyarakat (LSM) • Keterbukaan informasi
Program kerjasama berdasarkan rencana • Informasi produk dan jasa
Sesuai kebutuhan
kegiatan • Mutu produk dan jasa

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
31
PROFIL
PERUSAHAAN

PT Pertamina (Persero)
telah menempuh lebih dari
enam dekade dalam
industri energi nasional
dan senantiasa bekerja keras
membangun bangsa dengan
mengokohkan komitmen dalam
bidang energi baru dan terbarukan,
serta diversifikasi usaha guna
menciptakan pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Tentang Pertamina

Terus Membangun Ketahanan Pengembangan BBN merupakan terobosan Pertamina

Energi Indonesia dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan


demi mencapai target porsi energi baru dan terbarukan
Diawali sekitar tahun 1950-an dengan pendirian PT (EBT) dalam bauran energi yang ditetapkan Pemerintah
Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara, Pertamina sebesar 23% pada 2025. Pengembangan BBN juga untuk
terus tumbuh dan berkembang hingga menjadi perusahaan mendukung program Pemerintah mengurangi impor bahan
energi kelas dunia yang memiliki akses operasi di dua bakar minyak (BBM) dan membantu kemandirian energi
belas negara dan tersebar di empat benua. Pertamina nasional.
menargetkan produksi 650 ribu barel ekuivalen minyak per
hari (BOEPD) pada tahun 2025 dari operasi internasional, Untuk memastikan pasokan energi terutama berbasis
sebagai bagian dari target produksi Pertamina 1,9 juta hidrokarbon dan gas bumi, Pertamina bersama SKK
BOEPD pada 2025 dalam upaya menuju ketahanan dan Migas terus mencari sumber-sumber cadangan migas
kemandirian energi Indonesia. baru. Pertamina melakukan survei seismik laut regional
2D terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pertamina telah tahun terakhir. Survei tersebut merupakan usaha
memproyeksikan pengembangan bisnis lebih lanjut yang Pemerintah untuk memperoleh data seismik terbaru
mampu mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia. Langkah dengan menggunakan teknologi terkini. Teknologi yang
strategis dimulai dengan mengembangkan kilang ramah canggih membantu menemukan cadangan baru yang sulit
lingkungan (green refinery) di Refinery Unit (RU) III Plaju, diidentifikasi sebelumnya dikarenakan belum tersedianya
Palembang. Pengembangan green refinery merupakan era data seismik pada daerah yang menjadi interest, ataupun
baru bagi industri bahan bakar nabati (BBN) di Indonesia. kurangnya kualitas dari data seismik yang lama. Cakupan
Saat ini, unit Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC) Kilang survei membentang dari perairan sekitar Bangka di wilayah
Plaju berkapasitas 20,5 million barrel steam per day (MBSD) Barat Indonesia sampai ke perairan Papua di wilayah Timur
dan bila beroperasi akan mampu menghasilkan green fuel Indonesia, dengan panjang lintasan yang mencapai sekitar
yang ramah lingkungan sebanyak 405 ribu barel per bulan, 30 ribu km.
setara 64.500 kiloliter per bulan.

Laporan Keberlanjutan 2019


34 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Skala Perusahaan [102-7]


Indikator Satuan 2019 2018 2017
Jumlah Pekerja* Orang 13.738 13.660 13.406
Pendapatan USD Juta 54.585 57.934 46.001
Total Aset
Total Liabilitas USD Juta 35.867 35.108 30.426
Total Ekuitas USD Juta 31.219 29.610 27.013
Total Kepemilikan Saham oleh Pemerintah % 100 100 100
Produksi Harian
Minyak MBOPD 413,68 393 342
Gas MMSCFD 2.822,46 3.059 2.035
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PTLP) GWh 4.292,16 4.182,15 3.900,22
Keterangan: Pekerja Tetap Perusahaan Induk
*

Identitas Perusahaan

PT Pertamina (Persero)
Nama Perusahaan [102-1] Tidak ada perubahan nama selama periode pelaporan.

Bidang Usaha [102-2] Energi dan produk terkait

Modal Disetor USD16.191.204 ribu

Rp600.000.000.000.000,- (enam ratus triliun Rupiah), terdiri dari


Modal Dasar 600.000.000,- (enam ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per lembar saham

• Akta No.22 tanggal 10 Desember 1957, Meester Raden Pranowo Soewandi,


Notaris Pengganti Raden Meester Soewandi.
• Peraturan Pemerintah No.198 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan
Negara Pertambangan Minyak Nasional (PN Permina)
• Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1968 tentang Pendirian Perusahaan
Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
• Undang-undang No.8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan
Akta Pendirian Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Negara
• Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2003 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina)
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
• Undang-undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
• Akta No.20 tanggal 17 September 2003, Notaris Lenny Janis Ishak, S.H.
• Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 21 November 2003 No.93
Tambahan No. 11620
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina No.29 Tanggal 13 April 2018,
Notaris Aulia Taufani, S.H. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Akta Perubahan Terakhir Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0008395.AH.01.02. Tahun 2018 Tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pertamina tanggal 13 April 2018.

Total Aset USD67.086.408 ribu

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
35
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan [102-16]


Pertamina telah menetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Budaya Perusahaan yang berorientasi jangka panjang. Visi dan Misi
Perusahaan telah dibahas dan disetujui oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham pada tanggal 14 Juni 2011
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), sedangkan Tujuan Perusahaan telah diperbaharui bersamaan
dengan pengesahaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2011 - 2015.

VISI MISI

Menjadi Perusahaan Energi Menjalankan Usaha Minyak, Gas,


Nasional Kelas Dunia Serta Energi Baru dan Terbarukan
Secara Terintegrasi, berdasarkan
Prinsip-Prinsip Komersial yang Kuat

Tujuan Perusahaan
Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
terutama di bidang penyelenggaraan usaha minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun luar negeri, serta kegiatan lain yang
terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut, serta pengembangan optimalisasi sumber daya
yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

CAPABLE
(BERKEMAMPUAN)
Budaya Perusahaan
Pertamina memiliki Tata Nilai 6C, sebagai pondasi
COMMERCIAL CLEAN
perusahaan mewujudkan visi dan misinya berdasarkan

6C
(KOMERSIAL) (BERSIH) standar global dan penerapan tata kelola perusahaan yang
baik (GCG). Tata Nilai 6C menjadi pedoman bagi seluruh
pekerja dalam aktivitas sehari-hari dan setiap individu
pekerja di Pertamina harus memastikan dirinya berperilaku
CUSTOMER sesuai dengan Tata Nilai 6C. Pemahaman dan pelaksanaan
FOCUS COMPETITIVE Tata Nilai 6C akan membentuk perilaku yang menjadi
(FOKUS PADA (KOMPETITIF)
PELANGGAN)
budaya, sebagai ciri khas Pertamina di antara perusahaan-
perusahaan lainnya.
CONFIDENT
(PERCAYA DIRI)

Laporan Keberlanjutan 2019


38 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

CLEAN COMPETITIVE CONFIDENT


(BERSIH) (KOMPETITIF) (PERCAYA DIRI)
Dikelola secara profesional, Mampu berkompetensi Berperan dalam pembangunan
menghindari benturan dalam skala regional maupun ekonomi nasional, menjadi
kepentingan, tidak menoleransi internasional, mendorong pelopor dalam reformasi Badan
suap, menjunjung tinggi pertumbuhan investasi, Usaha Milik Negara (BUMN), dan
kepercayaan dan integritas. membangun budaya sadar biaya membangun kebanggaan bangsa.
Berpedoman pada asas-asas tata dan menghargai kinerja.
kelola perusahaan yang baik.

CUSTOMER FOCUS COMMERCIAL CAPABLE


(FOKUS PADA PELANGGAN) (KOMERSIAL) (BERKEMAMPUAN)
Berorientasi pada kepentingan Menciptakan nilai tambah dengan Dikelola oleh pemimpin dan
pelanggan dan berkomitmen untuk orientasi komersial, mengambil pekerja yang profesional dan
memberikan pelayanan terbaik keputusan berdasarkan prinsip- memiliki talenta dan penguasaan
kepada pelanggan. prinsip bisnis yang sehat. teknis tinggi, berkomitmen dalam
membangun kemampuan riset dan
pengembangan.

Kami terus melakukan sosialisasi atas Visi, Misi, Tujuan tersebar pada 50 lokasi di seluruh Indonesia serta
dan Budaya Perusahaan kepada segenap pemangku melibatkan 346 pekerja Pertamina dan Anak Perusahaan.
kepentingan, serta memastikan penerapannya dalam 7. Speech Competition Pertamina Group dengan tema
segala kegiatan operasi maupun bisnis Pertamina. “Ignite Your Agility” untuk memperkuat rasa percaya
Sosialisasi yang dilakukan pada tahun 2019 di antaranya: diri dan kemampuan bahasa Inggris para pekerja.
1. Pendampingan, coaching dan proses upskilling untuk 8. Leaders Forum untuk memperkuat peran para Senior
para Culture Change Leader dan Culture Change Agent. Leaders di lingkungan Pertamina Group.
Dengan demikian, diharapkan program budaya spesifik 9. Penguatan digital mindset para Senior Leaders di
di setiap Direktorat dan Fungsi dapat lebih bermanfaat lingkungan Pertamina Group melalui Pertamina Digital
dan sesuai dengan kebutuhan aktual. Mindset Think Shop.
2. Meningkatkan kolaborasi kerja secara digital dengan
roll out office 365 dalam sosialisasi Ms Teams di Nilai-Nilai Keberlanjutan
lingkungan Pertamina. Dalam menjalankan bisnisnya, Pertamina memiliki
3. Internalisasi value 6C (Clean, Commercial, Capable, tanggung jawab untuk menjaga kelestarian fungsi
Competitive, Confident, Customer Focus) melalui desain lingkungan hidup. Untuk menjalankan peran keberlanjutan,
interior area kerja kantor Pertamina yang baru (Gedung Pertamina berupaya menjalankan maksimal dalam
Sopodel), berupa poster budaya dan penamaan ruang mendorong pengembangan sumber-sumber energi baru
rapat dengan menggunakan perilaku spesifik serta terbarukan agar keberlanjutan bisnis dapat terwujud.
sosialisasi etika rapat.
4. Modernisasi program Value Based Development Program Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina
(VBDP) melalui kerjasama dengan Ruangguru. Dengan berkomitmen membangun budaya keberlanjutan dengan
adanya aplikasi belajar online tersebut, diharapkan proses memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam,
internalisasi dapat berlangsung lebih luas dan fleksibel. lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan
5. Penerapan Program Top Five Influencer dan The Best bisnis yang berkelanjutan. Pertamina menetapkan
Culture Change Agent sebagai salah satu positive beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmen
reinforcement untuk para Pekerja. membangun budaya keberlanjutan:
6. Pertamina Energi Negeri (PEN) merupakan kegiatan • Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan
kesukarelawanan yang diinisasi pekerja Pertamina dan (melalui pendidikan perubahan perilaku, pola pikir,
Anak Perusahaan, untuk bersentuhan langsung dengan serta pelatihan keterampilan dan kesehatan)
dunia pendidikan. PEN menjadi wujud kepedulian • Berwawasan pelestarian lingkungan.
pekerja Pertamina dan Anak Perusahaan pada kemajuan • Terkait strategi bisnis.
Pendidikan Indonesia serta menumbuhkan kecintaan • Dilaksanakan secara tuntas (termasuk penyediaan
terhadap Indonesia. Dimulai tahun 2016 di 10 sekolah prasarana, perubahan pola pikir, perilaku, tata nilai,
dasar di DKI Jakarta, pada tahun 2019 PEN sudah dan membekali dengan pengetahuan/keterampilan).

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
39
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Struktur Organisasi [102-18]

Corporate Secretary
Tajudin Noor

Chief Legal Counsel & Compliance


Aji Prayudi

Chief Audit Executive

Direktur Direktur Direktur Direktur


Direktur Hulu Pengolahan Logistik, Supply
Pemasaran Korporat Pemasaran Ritel
Dharmawan H Samsu Chain & Infrastruktur
Budi Santoso Syarif Basuki Trikora Putra Mas’ud Khamid
Mulyono

SVP Upstream SVP Business Dev. SVP Supply,


Strategic Planning & SVP Corporate SVP Retail
& Performance Distribution &
Performance Evaluation Marketing Business Marketing & Sales
Excellence Infrastructure
Ekariza Ferdy Novianto Jumali
Ivan Airlangga E. P. Faisal Yusra

SVP Upstream SVP Refining SVP Gas & LNG SVP SVP Shipping
Business Development Operation Management Business Operation
Joko Widi Wijayanto Erry Widiastono
Ida Yusmiati Alfian Nasution Yanuar Budi Hartanto

SVP Exploration

SVP Development
& Production
R.Panji Sumirat

Laporan Keberlanjutan 2019


40 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Direktur Utama
Nicke Widyawati

SVP Corporate Health, Safety,


Security & Environment
Lelin Eprianto

SVP Integrated Supply Chain


Hasto Wibowo

Direktur Perencanaan, Direktur


Direktur Megaproyek
Investasi & Direktur Keuangan Direktur SDM Manajemen Aset
Pengolahan & Petrokimia
Manajemen Risiko
Ignatius Tallulembang Emma Sri Martini Koeshartanto Muhamad Haryo
Heru Setiawan Yunianto

SVP Corporate SVP SVP SVP Asset Strategic


SVP
Strategic Planning Corporate Finance Human Capital Planning &
Project Development
& Development Development Optimization
Suwahyanto Sjahril Rachmad Atas
Daniel Syahputra Purba Torang M. Napitupulu Mulyono

SVP SVP Research & SVP Controller SVP Human Capital SVP Asset Operation
Project Execution Technology Center Management Management
Fadjar Harianto Widodo
Amir H Siagian Dadi Sugiana Beni Syarif Hidayat Alam Yusuf

SVP Corporate
Business
Optimization
Afandi

SVP Corporate ICT


Jeffrey Tjahja Indra

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
41
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Bidang Usaha

Sesuai Keputusan Menteri BUMN


selaku RUPS tanggal 24 November
2016 tentang Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pertamina pada
akta No. 27 tanggal 19 Desember
2016, kegiatan usaha Pertamina
adalah kegiatan usaha di bidang
penyelenggaraan usaha energi,
yaitu minyak dan gas bumi, energi
baru dan terbarukan, serta kegiatan
lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha di bidang energi,
yaitu minyak dan gas bumi,
energi baru dan terbarukan, serta
pengembangan optimalisasi sumber
daya yang dimiliki Perusahaan.

Berdasarkan Anggaran Dasar, Pertamina dapat 7. Kegiatan penyimpanan (penerimaan, pengumpulan,


melaksanakan usaha utama, antara lain melaksanakan: penampungan dan pengeluaran) minyak bumi, BBM, BBG
1. Eksplorasi minyak dan gas bumi; dan/atau hasil/produk lain pada lokasi di atas dan/atau di
2. Eksploitasi minyak dan gas bumi; bawah permukaan tanah dan/atau permukaan air;
3. Kegiatan di bidang energi listrik termasuk tetapi tidak 8. Kegiatan niaga (pembelian, penjualan, ekspor, impor)
terbatas pada eksplorasi dan eksploitasi energi panas minyak bumi, BBM, BBG dan/atau hasil/produk lain,
bumi, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), termasuk niaga energi listrik;
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan energi listrik 9. Kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga
yang dihasilkan Perusahaan; energi baru dan terbarukan.
4. Kegiatan pengolahan yang menghasilkan bahan bakar
minyak (BBM), bahan bakar khusus, non-bahan bakar Selain kegiatan usaha utama tersebut, Pertamina dapat
minyak (non-BBM), petrokimia, bahan bakar gas (BBG), melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi
LNG, GTL dan hasil/produk lainnya baik produk akhir pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk:
ataupun produk antara; 1. Trading house, real estate, pergudangan, pariwisata,
5. Kegiatan penyediaan bahan baku, pengolahan, resort, olahraga dan rekreasi, rest area, rumah sakit,
pengangkutan, penyimpanan dan niaga bahan bakar pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi,
nabati (BBN); jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan
6. Kegiatan pengangkutan minyak bumi, BBM, BBG dan/ prasarana yang dimiliki Perusahaan, jalan tol dan pusat
atau hasil/produk lain melalui darat, air dan/atau udara perbelanjaan;
termasuk pengangkutan gas bumi melalui pipa; 2. Pengelolaan kawasan ekonomi khusus;

Laporan Keberlanjutan 2019


42 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

3. Pengelolaan kawasan industri; nabati non-konvensional, termasuk melakukan


4. Kegiatan usaha dalam rangka melaksanakan kegiatan studi kelayakan untuk pembangkit listrik tenaga
usaha lainnya yang menunjang dan terkait dengan biogas dan pembangkit listrik tenaga surya,
kegiatan usaha utama. serta pengembangan bahan bakar nabati
a. Sektor Hulu terdiri dari kegiatan eksplorasi, berupa green diesel dan bio LNG. Sektor ini juga
pengembangan dan produksi minyak dan gas. membawahi proyek-proyek infrastruktur gas seperti
Kegiatan usaha lainnya pada sektor ini adalah pembangunan fasilitas regasifikasi LNG, jalur pipa
jasa teknologi bidang hulu, jasa pengeboran, jasa gas, dan SPBG.
perawatan sumur, pengembangan energi panas d. Sektor Pemasaran di sektor pemasaran, Pertamina
bumi dan gas metana batubara (GMB) serta shale melakukan usaha pemasaran, perdagangan dan
gas. distribusi berbagai jenis produk seperti bahan bakar
b. Sektor Pengolahan Sektor pengolahan mencakup minyak (BBM), pelumas, LPG, produk petrokimia
kegiatan usaha di dalam negeri di antaranya kilang serta produk-produk non-BBM lainnya untuk pasar
pengolahan (refinery) dan pengelolaan kilang domestik dan mancanegara.
petrokimia. e. Sektor Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia
c. Sektor Gas, Energi Baru dan Terbarukan Di Sektor mega proyek pengolahan dan petrokimia
sektor Gas dan Energi Baru Terbarukan (GEBT), merupakan entitas pendukung usaha sektor
Pertamina telah melakukan beragam penelitian pengolahan dengan target meningkatkan
dan pendekatan terkait pengembangan EBT untuk kapabilitas dan daya saing kilang.
pembangkit listrik dan EBT sebagai bahan bakar

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
43
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Kegiatan Usaha Terintegrasi Pertamina

L U I R
HU HIL

Impor Minyak Mentah


dan Produk Minyak

Trading/Ekspor/
Minyak Mentah Fasilitas Produksi Kilang Domestik

Eksplorasi,
Pengembangan, PROSES
dan Produksi
Fasilitas
Hidrokarbon
Gas Alam Produksi Pipa Transmisi Penjualan/Transmisi Gas

PABRIK LPG

Kilang LNG

UAP

Listrik

Eksplorasi,
Pengembangan, Pembangkit
dan Produksi Listrik
Panas Bumi

Laporan Keberlanjutan 2019


44 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

LU
HU

• PT Pertamina EP
• PT Pertamina EP Cepu
• PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Distribusi melalui Depot • PT Pertamina EP Cepu ADK
Kilang Minyak BBM: bensin, diesel, • PT Pertamina Hulu Energi
Produk minyak tanah
• PT Pertamina Geothermal Energy
Petrokimia • PT Pertamina International Exploration
& Production
• PT Pertamina Hulu Indonesia
• PT Elnusa Tbk
Kilang Petrokimia

LPG

IR
Penjualan dan Pemasaran HIL
Kilang pemprosesan LPG

LNG • PT Pertamina Patra Niaga


• PT Pertamina Trans Kontinental
• PT Pertamina Retail
• PT Pertamina Lubricants
Pengapalan LNG
• PT Pertamina International Shipping
Ekspor • Pertamina International Timor S.A*
• PT Kilang Pertamina Internasional
• PT Perusahaan Gas Negara Tbk
• PT Pertamina Power Indonesia
• PT Nusantara Regas
• Pertamina International Marketing &
Distribution, Pte., Ltd.

Distributor Listrik
Anak usaha terkait bisnis operasional*

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
45
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Produk, Merek, dan Jasa


Produk Bahan Bakar Minyak (BBM)
Produk BBM Bersubsidi untuk Rumah Tangga Minyak Tanah
Produk BBM Bersubsidi/Penugasan untuk kendaraan Solar
bermotor
Premium
Produk BBM Non Subsidi Pertalite
untuk Kendaraan Bermotor
Pertamax
Pertamax Turbo
Pertamax Racing
Dexlite
Pertamina Dex
Produk BBM untuk Industri High Speed Diesel (HSD)
Industrial Fuel Oil (IFO)
Industrial Diesel Oil (IDO)
Produk BBM untuk Marine/Kapal Marine Fuel Oil (MFO)
Produk Bahan Bakar untuk Penerbangan Avtur
Avgas

Produk Non-Bahan Bakar Minyak (BBM)


Gas Domestik Petrokimia
Elpiji 3 kg (bersubsidi) Bitumen
Elpiji 12 Kg Envogas (untuk kendaraan bermotor)
Bright Gas Pelumas untuk kendaraan bermotor
Musicool (refrigerant) Pelumas untuk industri
Vigas (untuk kendaraan bermotor)

Jasa
Jasa angkutan laut internal customer crude, intermedia, Jasa niaga, transportasi, distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya
produk BBM & Non-BBM yang terkait dengan gas alam dan produk turunannya
Jasa pengembangan SDM, pengkajian dan konsultasi sistem
Jasa angkutan laut eksternal customer (charter out)
manajemen

Jasa floating storage & offloading Jasa hotel/motel, perkantoran dan penyewaan properti/hotel
Jasa asuransi kerugian yang berkaitan dengan operasional industri
Jasa vetting
migas dan marine hull
Marine services: teknik bawah air, docking, agency dan Jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit di Jakarta dan
mooring master sekitarnya, Cirebon, Balikpapan, Tanjung, dan Prabumulih
Jasa transportasi udara, penyewaan pesawat udara dan
Jasa offshore support vessel, sarana kepelabuhanan dan
penerbangan terjadwal (reguler), menyelenggarakan usaha lain
dermaga
yang terkait atau menunjang kegiatan usaha

Laporan Keberlanjutan 2019


46 PT Pertamina (Persero)
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Wilayah Kerja di Luar Negeri


Pertamina juga memiliki WK di luar negeri, baik yang dikelola sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain. Sampai
dengan akhir tahun 2019, terdapat 27 WK Pertamina di 13 negara luar negeri yang dikelola oleh PIEP, 2 WK yang dikelola
oleh PHE (dalam proses relinquishment). Total produksi minyak dari WK luar negeri sebesar 104,11 BOPD dan produksi gas
sebanyak 273,36 MMSCFD.

Eksplorasi

Produksi

KANADA

VENEZUELA
REPUBLIK KOLOMBIA

ALJAZAIR

GABON

Laporan Keberlanjutan 2019


48 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

PERANCIS ITALIA MALAYSIA

IRAK

TANZANIA

NAMIBIA

ANGOLA NIGERIA

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
49
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Operasional dan Pengembangan Kilang


Sampai dengan akhir tahun 2019 Pertamina memiliki enam 2. Operasi Kilang Petrokimia, terdiri dari Kilang Paraxylene
operasi kilang, yakni Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III di RU IV Cilacap yang memproduksi Paraxylene dan
Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan, Benzene serta produk lainnya, Kilang Polypropylene di
dan RU VII Kasim. Kapasitas pengolahan terpasang total RU III Plaju yang memproduksi Polytam (Polypropylene
dari kilang-kilang tersebut mencapai 1.031 MBOPD, Pertamina) serta Kilang OCU (Olefin Conversion Unit) di
atau sekitar 90% dari kapasitas pengolahan yang ada di RU VI Balongan yang memproduksi Propylene.
Indonesia. Operasi kilang-kilang tersebut adalah sebagai 3. Operasi Kilang Lube Base di RU IV Cilacap yang
berikut: memproduksi Lube Base HVI-60, HVI-95, HVI-160,
1. Operasi Kilang BBM, terdiri dari Kilang RU II sampai HVI650, Paraffinic, Slack Wax, Minarex dan Asphalt.
dengan RU VII yang memproduksi BBM dan non BBM
serta produk lainnya.

Peta Wilayah Kerja Unit Pengolahan

NGRR Bontang
RU II Dumai
RU V Balikpapan RU VII Kasim

RU III Plaju

RU VI Balongan

RU IV Cilacap
NGRR Tuban

Spesifikasi Kilang Pertamina

RU II RU III RU IV RU V RU VI RU VII
Spesifikasi
Dumai Plaju Cilacap Balikpapan Balongan Kasim
Kapasitas (MBPOD) 170 118 348 260 125 10
NCI *) 7,5 3,1 7,4 3,4 11,9 2,4
*per September 2019

Proyek Pengembangan Kilang dan Pembangunan Kilang Baru

RDMP RU II RDMP RU IV RDMP RU V RDMP RU VI NGRR NGRR


Spesifikasi
Dumai Cilacap Balikpapan Balongan Tuban Bontang
Kapasitas (MBPOD) 300 400 360 269 300 300
NCI 9 9 9 11,9 9 9

Kantor Pusat dan AP


Kantor Pusat Perseroan [102-3] Instagram : @Pertamina
Jl. Medan Merdeka Timur 1A Facebook : @Pertamina
Jakarta 10110 Indonesia Twitter : @Pertamina
Telepon : (62-21) 381 5111, 381 6111
Contact Pertamina : 1 500 000 (PSTN dan Telp seluler) Alamat Kantor AP
Faksimili : (62-21) 384 3882, 384 6865 Pengungkapan informasi tentang alamat kantor AP
Email : pcc@pertamina.com disampaikan terpisah dalam situs web Perseroan.
Web : www.pertamina.com

Laporan Keberlanjutan 2019


50 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Pasar yang Dilayani


Pertamina menjalankan bisnis pada dua segmen pasar Pertamina memasarkan BBM ritel untuk sektor transportasi,
berbeda, yaitu segmen ritel dan segmen korporat. rumah tangga dan nelayan melalui SPBU (Stasiun Pengisian
Pemasaran produk Pertamina dilakukan melalui dua fungsi Bahan Bakar Umum) di seluruh Indonesia. Hingga akhir
utama, dengan dukungan infrastruktur yang andal mulai tahun 2019 jumlah lembaga penyalur Pertamina mencapai
dari truk tangki BBM, skid tank, depot, pelabuhan hingga 6.934 terdiri atas SPBU reguler, mini dan SPBU nelayan.
kapal sehingga energi terdistribusi ke seluruh Indonesia
dengan lancar. [102-6] Kegiatan pemasaran korporat dilakukan baik secara langsung
maupun melalui keagenan untuk sektor industri dan marine
Fungsi utama pemasaran Pertamina, terdiri atas: fuel, serta sektor petrokimia, dan secara langsung untuk
1. Pemasaran Ritel menjual produk BBM di sektor sektor aviasi.
transportasi, pelumas dan LPG untuk rumah tangga
dan non-rumah tangga, baik produk bersubsidi maupun Pemasaran ke Luar Negeri
produk komersial. Selama tahun 2019 Pertamina juga memasarkan produknya
2. Pemasaran Korporat menjual produk BBM di sektor ke luar negeri (ekspor). Produk non-BBM yang dipasarkan
industri, penerbangan, perkapalan, dan produk Non-BBM adalah petrokimia. Produk yang dipasarkan meliputi
Petrokimia seperti aspal, special chemical dan aromatic Green Coke, EXDO-4, Slack Wax, Wax Spo, Paraxylene,
olefin sebagai bahan baku sektor industri kimia. Propylene, Benzene, Tahun 2019 Pertamina melakukan
pengembangan pasar ekspor, yakni untuk produk Smooth
Kegiatan pemasaran ritel dilakukan secara langsung Fluid 05 yang diekspor perdana ke Algeria.
maupun melalui lembaga penyalur (sistem dealership).

Rantai Pasokan
Pengadaan barang dan jasa di Pertamina dilakukan secara dan jasa untuk perusahaan nasional mencapai Rp65,5
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan triliun, atau 98% dari total nilai pengadaan barang dan
melibatkan pemasok yang mempunyai reputasi dan jasa.
catatan kerja/prestasi baik sesuai ketentuan Perseroan.
Pengadaan barang dan jasa di Pertamina menjadi tanggung Jumlah Pemasok Barang dan Jasa

jawab Fungsi Integrated Supply Chain (ISC). Dalam Keterangan 2019 2018 2017
pengadaan barang dan jasa, Perseroan berkomitmen Pemasok Barang

mencari perusahaan nasional, yakni perusahaan berbadan Perusahaan Nasional 1.385 1.543 1.899

hukum Indonesia dan secara geografis berkedudukan di Perusahaan Luar Negeri 80 82 59


Jumlah Pemasok Barang 1.465 1.625 1.958
Indonesia. Pelibatan perusahaan dari luar negeri sebagai
Pemasok Jasa
pemasok dilakukan apabila tidak ada perusahaan nasional
Perusahaan Nasional 4.447 4.652 5.625
yang mampu memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang
Perusahaan Luar Negeri 124 181 224
dibutuhkan Pertamina. [102-9]
Jumlah Pemasok Jasa 4.571 4.833 5.849
Subtotal Pemasok
Selama tahun 2019 ada 5.832 perusahaan nasional 5.832 6.195 7.524
Nasional
sebagai pemasok barang dan jasa Perseroan, terdiri atas Subtotal Pemasok
204 263 283
1.385 pemasok kebutuhan barang dan 4.447 pemasok Luar Negeri
jasa. Jumlah ini mencakup pemasok barang dan jasa yang Total Pemasok Barang
6.036 6.458 7.807
dan Jasa
mendapatkan purchase order (PO); tidak semua pemasok
mendapatkan PO. Total nilai kontrak pengadaan barang

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
51
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Informasi Mengenai Pekerja

Jumlah dan Komposisi Pekerja bertambah 78 orang atau 1% dibanding tahun 2018 yang
berjumlah 13.660 orang. Selain itu ada 1.559 Pekerja
Metode pengumpulan data kepegawaian diambil dari data
Waktu Tertentu (PWT) yang merupakan pekerja tidak
yang tersedia di enterprise resource planning (ERP). ERP
tetap, turun 77 orang atau 5% dibanding tahun 2018 yang
yang digunakan adalah SAP. Pengumpulan data pekerja
berjumlah 1.636 orang.
untuk keperluan Laporan ini dilakukan menggunakan
menggunakan SAP dengan mekanisme Ad Hoc Query
Pertamina memberikan kesempatan setara kepada
dan dikolaborasikan dengan look up data dari pelaporan
setiap pekerja untuk mengembangkan karir tanpa
standar yang telah dikeluarkan SAP.
mempertimbangkan latar belakang jenis kelamin maupun
pertimbangan diskriminatif lain. Sampai dengan akhir tahun
Secara keseluruhan jumlah pekerja Perseroan hingga
2019 ada 135 pekerja perempuan yang menduduki jabatan
akhir tahun 2019 ada 13.738 orang, naik dibanding tahun
di tingkat manajemen. Kebijakan ini menjadi bentuk dukungan
2018 sebanyak 13.660 orang. Kondisi tersebut sejalan
Pertamina pada salah satu target dan indikator Tujuan ke-5
kebutuhan kegiatan operasional dan pengembangan bisnis
dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). [102-8]
Pertamina. Para pekerja Pertamina terdiri atas Pekerja
Waktu Tidak Tertentu (PWTT) sebanyak 13.738 orang,

Tujuan ke-5 SDGS

Target Indikator
Menjamin partisipasi penuh dan efektif dan kesempatan yang Proporsi perempuan yang berada di posisi manajerial.
sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat
pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan
masyarakat.

Komposisi Pekerja Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin

Pekerja Waktu Tidak Tentu/PWTT Pekerja Waktu Tertentu/PWT Tenaga Kerja Jasa Penunjang
Jenis (Pekerja Tetap) (Pekerja Tidak Tetap) (TKJP)
Kelamin
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017
Pria 12.149 12.021 11.792 1.489 1.542 1.750
18.229 19.291 20.053
Perempuan 1.589 1.639 1.614 70 94 86
Jumlah 13.738 13.660 13.406 1.559 1.636 1.836 18.229 19.291 20.053

Jumlah Perempuan di Jajaran Manajerial dan Manajemen Senior

Jabatan 2019 2018 2017


Manajerial 116 108 63
Manajemen Senior (L2 dan L1) 19 19 12
Jumlah 135 127 75

Laporan Keberlanjutan 2019


52 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Komposisi Pekerja Berdasarkan Tingkat Jabatan dan Jenis Kelamin

2019 2018 2017


Tingkat Jabatan
Pria Perempuan Pria Perempuan Pria Perempuan
L1 (SVP Setara) 29 1 40 2 32 1

L2 (VP Setara) 178 18 186 17 103 11

L3 (Manager Setara) 836 116 846 108 510 63

L4 Lainnya 11.106 1.454 10.949 1.512 11.147 1.539

12.149 1.589 12.021 1.639 11.792 1.614


Jumlah
13.738 13.660 13.406

Komposisi Pekerja Berdasarkan Status Kepegawaian dan Penempatan Wilayah Kerja

Pekerja Waktu Tidak Tentu/PWTT Pekerja Waktu Tertentu/PWT Tenaga Kerja Jasa Penunjang
Wilayah Kerja (Pekerja Tetap) (Pekerja Tidak Tetap) (TKJP)
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017

Kantor Pusat 3.078 3.077 3.128 1.480 1.436 1.274


19.291 19.291 20.053
Kantor Daerah 10.66 10.383 10.278 79 200 562

Jumlah 13.738 13.660 13.406 1.559 1.636 1.836 19.291 19.291 20.053

Komposisi Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

2019 2018 2017


Tingkat Pendidikan
Pria Perempuan Pria Perempuan Pria Perempuan

Pascasarjana 958 203 1.048 213 1.071 199

Sarjana 4.513 1.136 4.507 1.159 4.338 1.122

Diploma 4.076 211 3.999 213 3.837 229

SMA dan Sederajat 2.593 32 2.454 46 2.531 61

SMP dan Sederajat 9 6 13 7 13 3

SD dan Sederajat 0 1 0 1 2 0

12.149 1.589 12.021 1.639 11.792 1.614


Jumlah
13.738 13.660 13.406

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
53
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Komposisi Pekerja Direktorat dan Jenis Kelamin

2019 2018 2017


Direktorat
Pria Perempuan Pria Perempuan Pria Perempuan
Hulu 130 37 170 50 52 10

Pengolahan 5.070 136 4.878 140 4.902 154

Mega Proyek Pengolahan dan 230 30 162 12 0 0


Petrokimia
Pemasaran Korporat 118 40 145 47

Pemasaran Ritel 2.771 180 2.563 165 3.360 309


Logistik, Supply Chain & Infrastruktur 734 90 885 107

Subtotal Persero 9.053 513 8.803 521 8.314 473

AP (Perbantuan) 1.507 272 1.532 260 1.574 264

Lainnya 1.589 804 1.686 858 1.904 877

Subtotal AP 3.096 1.076 3.218 1.118 3.478 1.141

12.149 1.589 12.021 1.639 11.792 1.614


Jumlah
13.738 13.660 13.406

Komposisi Pekerja Berdasarkan Masa Kerja dan Jenis Kelamin

2019 2018 2017


Masa Kerja
Pria Perempuan Pria Perempuan Pria Perempuan

< 5 tahun 3.848 338 3.899 415 3.184 395

6-10 tahun 3.754 620 3.104 587 3.112 623

11-15 tahun 1.726 306 1.790 360 1.637 261

16-20 tahun 541 133 367 38 207 38

>20 tahun 2.280 192 2.861 239 3.652 297

12.149 1.589 12.021 1.639 11.792 1.614


Jumlah
13.738 13.660 13.406

Laporan Keberlanjutan 2019


54 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Komposisi Pekerja Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

2019 2018 2017


Kelompok Usia
Pria Perempuan Pria Perempuan Pria Perempuan

< 20 tahun 97 1 177 2 0 0

20-25 tahun 2.194 100 1.747 108 1.194 57

26-30 tahun 2.051 351 2.069 400 1.836 386

31-35 tahun 2.907 453 2.856 479 2.838 475

36-40 tahun 1.439 354 1.228 294 1.206 290

41-45 tahun 908 120 899 97 881 93

46-50 tahun 950 43 1.111 74 1.108 72

51-55 tahun 1.559 165 1.903 182 1.964 189

>55 tahun 44 2 31 3 765 52

12.149 1.589 12.021 1.639 11.792 1.614


Jumlah
13.738 13.660 13.406

Keterangan :
• Pekerja Tetap (Pekerja Waktu Tidak Tertentu/PWTT) adalah pekerja yang bekerja di perusahaan berdasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
• Pekerja Kontrak (Pekerja Waktu Tertentu/PWT) adalah pekerja yang bekerja di perusahaan berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
• Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) adalah adalah pekerja dari Perusahaan Jasa Penunjang (PJP) yang ditempatkan di lokasi kerja Pertamina untuk melaksanakan
pekerjaan yang diserahkan kepada PJP
• Jajaran Manajerial: jabatan dibawah VP sampai dengan Manager
• Jajaran Manajemen Senior: jabatan VP ke atas

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
55
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Perubahan Signifikan pada


Organisasi dan Rantai Pasokan
Perubahan pada Organisasi Pengungkapan informasi lengkap mengenai perubahan
susunan keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi,
Selama periode pelaporan, terdapat perubahan signifikan
disampaikan dalam Laporan Tahunan 2019 PT Pertamina
di organisasi Perseroan.
yang diterbitkan terpisah dari Laporan ini.
1. Penambahan jumlah WK menjadi 84 WK pada akhir
tahun 2019, setelah Perseroan ditetapkan Pemerintah
Indonesia untuk mengelola WK Jambi Merang, WK
Perubahan pada Rantai Pasokan
[102-10]
Raja/Pendopo dan WK West Ganal.
2. Perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, Secara umum tidak ada perubahan signifikan dalam sistem
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar rantai pasokan Perseroan. Namun demikian pada tahun
Biasa (RUPSLB) pada 25 November 2019 di Jakarta, 2019 terjadi perubahan terkait jumlah pemasok barang
yang memutuskan: dan jasa menjadi 15.916 pemasok, dari sebelumnya 15.243
a. Mengangkat Basuki Tjahaja Purnama sebagai pemasok pada tahun 2018. Perubahan ini disebabkan
Komisaris Utama Perseroan dan memberhentikan oleh penyesuaian kebutuhan Perseroan untuk mendukung
dengan hormat Tanri Abeng dari jabatan Komisaris kegiatan operasional.
Utama Perseroan.
b. Mengangkat Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Selama tahun 2019 Pertamina telah menjatuhkan sanksi
Komisaris Utama Perseroan dan memberhentikan terhadap 153 pemasok dan menempatkan mereka dalam
dengan hormat Arcandra Tahar dari jabatan Wakil daftar hitam, sehingga mereka tidak dapat lagi mengikuti
Komisaris Utama Perseroan. segala kegiatan segala pengadaan barang/jasa di
c. Mengangkat Condro Kirono sebagai Komisaris Perseroan. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding tahun
Perseroan. 2018 yang mencapai 136 pemasok dalam daftar hitam
d. Memberhentikan dengan hormat Gatot Trihargo Perseroan. Sanksi yang diberikan merupakan bagian dari
dari jabatan sebagai Komisaris Perseroan. proses evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan
e. Mengangkat Emma Sri Hartini sebagai Direktur pemasok, sesuai dengan kriteria yang ditentukan Perseroan
Keuangan Perseroan dan memberhentikan dengan termasuk dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial
hormat Pahala Nugraha Mansury dari jabatan dan lingkungan (TJSL). [308-1][414-1]
Direktur Keuangan Perseroan. [102-10]

Laporan Keberlanjutan 2019


56 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Inisiatif Eksternal
Pertamina berkomitmen memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan/konsumen. Perseroan senantiasa taat
dan mematuhi berbagai peraturan maupun ketentuan dari pemerintah serta sertifikasi standar baku mutu yang berlaku sesuai
bidang usaha Pertamina, baik standar yang berlaku di Indonesia maupun internasional. Komitmen Perseroan mencapai kinerja
terbaik dalam berbagai kegiatan operasi maupun usaha sepanjang tahun 2019, mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak
melalui pemberian penghargaan. [102-12]

Daftar Sertifikasi Tahun 2019

Jumlah
Masa Badan Pemberi Cakupan Area
No. Sertifikasi Bidang Sertifikasi yang
Berlaku Sertifikasi Tersertifikasi
Masih Berlaku

1 ISO 14001:2015 Manajemen 126 2020 • BSI • Kantor Pusat


lingkungan 2021 • SGS • Direktorat Pemasaran
2022 • Sucofindo • Marketing Operation
• Bureau Region (MOR)
Veritas • Refinery Unit (RU)
• TUV NORD • AP
• MS CERT &
JAS-ANZ
• RINA
• PSC
2 ISO 9001:2015 Manajemen mutu 100 2022 • Lloyd’s • Kantor Pusat
• BSI • Direktorat Pemasaran,
• Bureau • Marketing Operation
Veritas DNV Region (MOR),
GL • Refinery Unit (RU),
• SGS • AP
• TUV NORD
• NQA
3 ISO 45001:2018 Keselamatan dan 12 2022 • Bureau • MOR III – Jawa Bagian
kesehatan kerja Veritas Barat
• BSI • PT PGE
• TUV Nord • PT PHE
• Sucofindo • PT PDSI
• SGS • PT Pertamina
• PSC Lubricants
• Refinery Unit
VI - Balongan
4 OHSAS Keselamatan dan 2020 • BSI • Kantor Pusat
18001:2007 kesehatan kerja 110 2021 • SGS • Direktorat Pemasaran
Sucofindo • Marketing Operation
• Bureau Region (MOR)
Veritas • Refinery Unit (RU)
• AJA • AP
• TUV SUD
• DNV-GL
• TUV NORD
• MS CERT &
JAS-ANZ
• RINA
• PSC
• Surveyor Ind.
5 SMK3 Keselamatan dan 1 2021 Kemenaker RI PHE ONWJ
PP.50/2012 kesehatan kerja
6 ISO 17025:2008 Laboratorium 11 2019 KAN • PTPL
pengujian dan 2024 • PGE
kalibrasi
7 ISO 55001:2014 Manajemen aset 1 2021 SGS PT Elnusa, Tbk.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
57
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Jumlah
Masa Badan Pemberi Cakupan Area
No. Sertifikasi Bidang Sertifikasi yang
Berlaku Sertifikasi Tersertifikasi
Masih Berlaku

8 ISO 50001:2018 Manajemen energi 3 2020 NQA • PHE ONWJ


2022 2024 BSI • MOR IV (Rewulu)
KAN • PHE Jambi Merang
9 PAS 99:2012 Sistem manajemen 2 2021, BSI • MOR II (Panjang)
terintegrasi 2022 • PGE Kantor Pusat

Daftar Penghargaan Tahun 2019

Badan Pemberi
No Tanggal Nama Penghargaan Peringkat dan Kategori
Penghargaan
Sustainable Business Awards (SBA) Kategori Best Energy Management dan UN
1 7 Januari Global Initiatives
Indonesia 2018 Sustainable Development Goals
Pelumas Fastron Kategori 4 Wheel Engine
2 14 Februari Top Brand Award 2019 Top Brand
Lubricants
Sekolah Mangrove berhasil meraih
penghargaan Museum Rekor Indonesia
3 15 Februari Museum Rekor Indonesia (MURI) (MURI) sebagai Kurikulum Pendidikan MURI
Lingkungan Hidup Tematik Mangrove
Pertama di Indonesia
Asia Sustainability Reporting Highly Commended Asia’s Best Carbon
4 6 Maret CSR Works International
Award 2018 Disclosure
Wajib pajak besar yang patuh menunaikan
5 13 Maret Patuh Wajib Pajak Menteri Keuangan
kewajibannya dalam membayar pajak
Indonesia WOW Brand Festive Day Produk branding dan kampanye komunikasi
6 14 Maret MarkPlus, Inc
2019 korporat
Penghargaan atas pelaksanaan berbagai
7 27 Maret Indonesia Green Awards (IGA) 2019 program CSR di wilayah operasi School of CSR La Tofi
perusahaan
Public Relations Indonesia Awards Kategori Platinum, Gold dan Silver untuk
8 28 Maret PR Indonesia
(PRIA) 2019 sejumlah publikasi dan program CSR
Peringkat terbaik untuk pengelolaan
9 28 Maret BUMN Award 2019 Majalah BUMN Track
korporasi
Penghargaan dalam pengelolaan
10 23 April BUMN Marketeers Award 2019 perusahaan baik dari sisi branding, Kementerian BUMN
marketing dan bisnis.
Pertamina EP sebagai penyumbang pajak Kementerian Keuangan melalui
11 24 April Apresiasi untuk Sahabat minyak dan gas bumi (migas) kedua Direktorat Jenderal (Ditjen)
terbesar tahun 2018. Pajak
Role Model Perusahaan Angkutan Barang Direktorat Jenderal
Pengakuan atas keunggulan kinerja Berbahaya (B3) yang menerapkan SMK Perhubungan Darat
12 21 Juni
operasional (Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Kementerian Perhubungan
Umum) Republik Indonesia.
Peringkat Terbaik 2 dalam kategori Kinerja
13 26 Juni HSE AWARD SKK MIGAS
Keselamatan Kerja
14 26 Juni Fortune Global 500 Peringkat 175 Fortune Global Fortune Magazine
Kontribusi terhadap kegiatan keagamaan,
15 3 Juli Penghargaan dari Kementerian Agama Kementerian Agama
kemasyarakatan, dan kemajuan Aceh
Penghargaan atas peran aktif Pertagas
bersinergi dengan Badan Anti Narkotika
16 15 Juli Hari Anti Narkotika International Nasional Provinsi (BNNP) Jabar Pemprov Jawa Barat
menyelesaikan masalah penyalahgunaan
narkoba di Jabar
Kantor Staf Presiden RI (KSP),
Kementerian Komunikasi dan
Anugerah Manajemen Informasi Arus
17 19 Juli Kategori Informatif, Inovatif, Responsif Informatika (Kemkominfo),
Mudik 2019
serta Komisi Informasi Pusat
(KIP)

Laporan Keberlanjutan 2019


58 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Badan Pemberi
No Tanggal Nama Penghargaan Peringkat dan Kategori
Penghargaan
Penghargaan Program Kampung Iklim Penghargaan di bidang lingkungan tingkat
18 23 Juli Gubernur Sumatera Selatan
(Proklim) Provinsi Sumatera Selatan
Penghargaan Platinum dan Gold untuk Corporate Forum for
19 6 September Indonesia SDGs Award (ISDA) sejumlah program CSR Pertamina di Community Development
berbagai wilayah (CFCD)
Penghargaan atas pelayanan Contact
Pertamina yang secara umum meraih Indonesia Contact Center
20 10 September The Best Contact Center Indonesia
peringkat ke 6 The Best Contact Center Association (ICCA)
Indonesia
Penghargaan atas pelaksanaan berbagai
21 18 September Nusantara CSR AWARD 2019 program CSR di wilayah operasi School of CSR La Tofi
perusahaan
Direktorat Jenderal Kekayaan
18-19 Penetapan Hak Paten untuk sejumlah Intelektual, Kementerian
22 Sertifikat Hak Paten
September inovasi karya insan Pertamina Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Apresiasi dari Badan Pengawas Hilir Migas
23 27 September Hilir Migas Expo 2019 sebagai pembayar iuran badan usaha BBM Badan Pengawas Hilir Migas
terbesar
Penghargaan atas pengembangan SDM,
24 27 September Penghargaan Subroto 2019 Keselamatan Kerja Migas, Penyumbang Kementerian ESDM
PNBP terbesar, dan Efisiensi Energi Nasional
Komitmen Desa Binaan Pertagas yaitu
Desa Sidomulyo, Muara Enim yang aktif Kementerian Lingkungan
25 2 Oktober Proklim Lestari 2019
melakukan upaya adaptasi dan mitigasi Hidup dan Kehutanan
terhadap perubahan iklim.
National Center for
Asia Sustainability Reporting Rating Penghargaan terhadap Sustainability
26 23 November Sustainability Reporting
2019 (ASRRAT) Reporting tingkat Internasional
(NCSR)
Majalah SWA bersama
Indonesia GCG Award The Most
27 19 Desember Kategori Perusahaan Terpercaya Indonesia Institute for
Trusted Company 2018
Corporate Governance (IICG)

Keanggotaan Asosiasi
Sampai dengan akhir tahun 2019, Pertamina berpartisipasi dalam berbagai organisasi atau asosiasi, sesuai dengan bidang
usaha yang dijalankan Perseroan.

Keanggotaan Asosiasi [102-13]

Nama Organisasi Sifat Keanggotaan


International Air Transport Association (IATA) Mitra Strategis
Aspelindo Anggota
Green Building Council Indonesia (GBCI) Anggota
International Energy Agency (IEA) Anggota
International Gas Union (IEU) Anggota
ARTDO International Anggota
World LPG Association (WLPGA) Anggota
Joint Inspection Group (JIG) Anggota
Asia Pacific Natural Gas Vehicle Association (ANGVA) Anggota
Society of Tribologists and Lubrication Engineers (STLE) Anggota

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
59
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Penerapan tata kelola perusahaan
yang baik (GCG) secara konsisten
dan berkesinambungan memberikan
pengaruh positif terhadap pencapaian
tujuan Perseroan, pemantauan
dan penilaian risiko usaha,
memaksimalkan kinerja serta
pengembangan budaya kerja.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Komitmen Penerapan Tata Kelola


dan Manajemen Risiko
Penerapan GCG mengacu pada kebijakan, peraturan- • Program-program edukasi lain seperti pelaksanaan
peraturan pada badan usaha milik negara (BUMN), di sosialisasi/internalisasi GCG bagi calon pekerja
antaranya: baru, manajemen baru termasuk AP dan perusahaan
• Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 jo. terafiliasi Pertamina yang baru didirikan/bergabung
No.PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola dengan Pertamina serta pembuatan broadcast dan
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) kampanye GCG sebagai reminder atas pentingnya
Pada BUMN. perilaku berintegritas dalam bekerja sesuai dengan
• Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S. prinsip-prinsip GCG.
MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian
dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Penerapan GCG di Pertamina sudah menjadi budaya dan
yang Baik (Good Corporate Governance) Pada BUMN, kebutuhan dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari,
sebagai langkah Perseroan mengimplementasikan mulai dari manajemen puncak hingga pekerja di lapangan.
Pasal 44 Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ Prinsip-prinsip GCG diterapkan ke dalam seluruh sistem
MBU/2011 dalam melakukan pengukuran (penilaian tata kerja Perusahaan yang wajib dipatuhi seluruh Insan
dan evaluasi) terhadap penerapan GCG. Pertamina. Sampai dengan akhir tahun 2019 penerapan
GCG di lingkungan Pertamina meliputi:
Bagi Pertamina, penerapan GCG tidak hanya sekedar 1. Menerapkan GCG Soft Structure yang terdiri dari:
melaksanakan kewajiban, namun suatu kebutuhan dalam a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of
menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Corporate Governance)
perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. b. Board Manual (komitmen antara Direksi dan Dewan
Pertamina terus mengembangkan penerapan GCG selaras Komisaris)
dengan praktik-praktik terbaik untuk memaksimalkan nilai c. Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis (Code of
Perusahaan; melaksanakan kegiatan usaha yang efektif Conduct)
dan efisien; pengelolaan Perusahaan yang profesional d. Pedoman Konflik Kepentingan (Conflict of Interest)
dan mandiri; menciptakan pengambilan keputusan oleh e. Tata Kerja Organisasi (TKO) Whistleblowing System
seluruh organ Perusahaan berdasarkan pada nilai moral f. Pedoman Gratifikasi
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan 2. Melakukan evaluasi dan menyampaikan rekomendasi
yang berlaku; memberikan perlindungan dan perlakuan atas hasil asesmen GCG Pertamina Tahun 2018 kepada
adil bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan fungsi terkait dan Organ Perseroan terkait.
lainnya secara maksimal; serta memberdayakan energi 3. Melakukan asesmen terhadap penerapan GCG di
untuk inovasi yang berkelanjutan. Pertamina.
4. Mengelola Whistleblowing System yang optimal disertai
Penerapan GCG di lingkungan Perseroan menjadi bagian dengan melakukan tindak lanjut melalui penelaahan
dari tugas dan tanggung jawab Fungsi Legal Counsel awal atas laporan yang diterima.
and Compliance. Komitmen Pertamina untuk menjadi 5. Mengelola Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
perusahaan yang bersih dan bebas korupsi sebagai suatu Negara untuk para pejabat perusahaan yang
rangkaian Roadmap BUMN Bersih terangkum dalam merupakan wajib lapor di Pertamina.
rangkaian program-program kerja Fungsi Legal Counsel 6. Menyampaikan broadcast dan campaign terkait GCG di
and Compliance, meliputi: lingkungan Pertamina secara internal dan eksternal.
• Implementasi Whistleblowing System (WBS) berikut 7. Melakukan sosialisasi dan internalisasi mengenai
tindak lanjut dan evaluasinya. perangkat GCG dan program-program kerja terkait
• Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara GCG dan Compliance.
(LHKPN). 8. Mengimplementasikan sistem manajemen risiko dan
• Unit Pengendali Gratifikasi. sistem pengendalian internal.

Laporan Keberlanjutan 2019


62 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Sebagai induk perusahaan energi nasional, Pertamina mendukung penerapan kinerja keberlanjutan melalui
menyadari kendala dan tantangan yang dihadapi dalam program/kegiatan kolaboratif.
menerapkan kinerja keberlanjutan. Kendala utama adalah
banyaknya AP, sehingga menjadikan tingkat pemahaman Secara berkesinambungan, Pertamina mendorong AP
pada kinerja keberlanjutan pada setiap AP tidak berada untuk menerapkan kinerja keberlanjutan dalam kegiatan
pada tingkat yang sama. Kondisi ini juga membuka peluang operasi maupun usaha mereka.
bagi kerjasama dan sinergi lebih luas di antara AP, untuk

Pengendalian Risiko
Terkait Keberlanjutan [102-11] [102-30]
Landasan penerapan Manajemen Risiko di Pertamina Dalam menunjang bisnis keberlanjutan Perusahaan,
mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ terdapat beberapa risiko utama yang secara signifikan
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang dapat menyebabkan tidak tercapainya target perusahaan
Baik pada Badan Usaha Milik Negara, khususnya pasal 25 yang ditetapkan dalam RJPP. Risiko utama tersebut dapat
mengenai pemenuhan kewajiban melaksanakan Manajemen bersumber dari business disruptions, kegiatan operasional
Risiko. Perseroan juga memiliki landasan lain dalam mengelola perusahaan, regulasi, fluktuasi pasar, penjualan non tunai,
risiko, yakni: likuiditas perusahaan, perkembangan teknologi dan bisnis
1. Piagam Manajemen Risiko Pertamina sebagai bentuk energi, serta penggunaan asumsi dalam RJPP. Akan tetapi
komitmen Direksi atas penerapan Manajemen Risiko apabila semua risiko tersebut dapat dikelola dengan baik,
diperbaharui dan ditandatangani pada 01 November maka dapat memunculkan beberapa business opportunities
2017. baru bagi perusahaan.
2. Sistem Tata Kerja Pengelolaan Risiko yang berisi:
i. Pedoman Manajemen Risiko yang berlaku di Atas potensi dampak inheren yang signifikan
Pertamina; mempengaruhi keadaan perusahaan, perusahaan perlu
ii. Tata Kerja Organisasi (TKO) & Tata Kerja Individu (TKI) mengidentifikasi risiko-risiko utama sehingga dapat
yang berisi petunjuk teknis pengelolaan Manajemen direncanakan upaya-upaya mitigasi atas potensi kejadian
Risiko. yang dapat menghambat tercapainya target Perusahaan.

Adapun risiko-risiko utama (key risks) yang teridentifikasi sesuai dengan Risk Intelligence Map (RIM) antara lain:

Risiko Utama yang Berpengaruh Pada Kinerja Keberlanjutan


Risiko Uraian Mitigasi
Risiko Strategis dan Merupakan risiko terkait dengan Upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan
Perencanaan perencanaan strategis antara lain: mencari cadangan migas baru secara organik
risiko terkait pelaksanaan Kebijakan maupun anorganik, diversifikasi produk minyak,
Pemerintah, geopolitics, corporate mengembangkan alternatif energi lain (energi baru
responsibility & sustainability. dan terbarukan) dan berkoordinasi dengan seluruh
pemangku kepentingan terkait implementasi
kebijakan serta perkembangan global.
Risiko Operasional dan Risiko yang dihadapi antara lain risiko Pertamina meningkatkan safety awareness
Infrastruktur keselamatan dan kesehatan pekerja, pekerja melalui program training dan
pencemaran lingkungan, serta risiko mendaftarkan aspek keselamatan sebagai
aset-aset Pertamina yang tidak optimal. KPI seluruh pekerja. Risiko terkait aset-aset
Pertamina diatasi dengan melakukan perbaikan,
perawatan, asuransi, peremajaan aset produksi
dengan teknologi baru.
Risiko Finansial Risiko terkait dengan kegiatan bisnis Penyusunan RKAP & RJPP beserta monitoringnya,
antara lain accounting, credit, liquidity penerapan mekanisme lindung nilai Valuta Asing,
& finance intelligence, financial market, mengupayakan tingkat suku bunga pinjaman
planning & budgeting, dan operational yang kompetitif, dan melakukan analisis risiko
yang mengakibatkan kerugian keuangan pasar.
Pertamina

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
63
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Risiko Uraian Mitigasi


Risiko Tata Kelola Risiko yang disebabkan oleh kurang Penerapan strategi top-down approach untuk
atau tidak patuhnya terhadap aturan memastikan pelaksanaan program di tingkat
Tata Kelola Pertamina (Corporate operasional, dan monitoring pelaksanaan.
Governance) dan Etika Bisnis (Business
Ethics) dalam pengelolaan Pertamina
Risiko Kepatuhan Risiko terkait dengan kegiatan bisnis Melakukan sosialisasi terhadap peraturan yang
Pertamina yang disebabkan oleh kurang berlaku, audit secara berkala dan sertifikasi
atau tidak patuhnya terhadap peraturan. Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001.

Key Risk tersebut kemudian menjadi perhatian Utama bertanggung jawab di setiap Direktorat/Fungsi Leher/
Direksi dan dipantau dalam pengelolaan risikonya. AP yang dikoordinasikan oleh Fungsi Manajemen Risiko
Korporat.
Penerapan Manajemen Risiko di Pertamina dapat berjalan
dengan baik dengan dukungan penuh dari Manajemen Pengungkapan informasi lain terkait Manajemen Risiko
dan Pekerja di lingkungan Perusahaan. Untuk memastikan disampaikan terpisah dalam Laporan Tahunan 2019
dan mengoordinasikan manajemen risiko berjalan sesuai PT Pertamina (Persero).
dengan kebijakan yang berlaku, ditunjuk Fungsi yang

Evaluasi GCG
Secara berkala Pertamina melakukan penilaian atas ii. Pemegang Saham dan RUPS
penerapan tata kelola Perusahaan, guna memperoleh iii. Dewan Komisaris
gambaran mengenai kondisi penerapan GCG terhadap iv. Direksi
praktik-praktik kerja terbaik di Perseroan. Penilaian v. Pengungkapan Informasi dan Transparansi
penerapan GCG mengacu pada parameter yang diatur vi. Aspek Lainnya.
dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-
16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/ Penilaian atas penerapan GCG dilakukan setiap tahun
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata oleh assessor/penilai independen. Hasil assessment
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) GCG Pertamina pada tahun 2019 mencapai skor 92,65%
Pada BUMN. Kriteria dimaksud adalah: (kategori: Sangat Baik) sedangkan tahun sebelumnya
i. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan sebesar 92,37%.
yang Baik Secara Berkelanjutan

Hasil Penilaian GCG Pertamina Tahun 2019

Tingkat
No Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Bobot Skor Capaian Pemenuhan /
Skor Capaian (%)
1 Komitmen Terhadap Penerapan GCG Secara Berkelanjutan 7 7,00 100
2 Pemegang Saham dan RUPS 9 9,00 100
3 Dewan Komisaris 35 32,58 93,09
4 Direksi 35 32,22 92,05
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 6,85 76,08
6 Aspek Lainnya 5 5,00 100
Skor Capaian Keseluruhan 100 92,65 92,65

Hasil Capaian GCG Pertamina 2017 - 2019

2019 2018 2017


92,65% 92,37% 92%

Laporan Keberlanjutan 2019


64 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Struktur Tata Kelola


Sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Investasi
Perseroan Terbatas, struktur tata kelola perusahaan di yang membantu Dewan Komisaris. Perseroan juga
Pertamina terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham memiliki organ pendukung lain yang membantu Direksi, di
(RUPS) sebagai organ tata kelola tertinggi, Dewan antaranya Sekretaris Perusahaan, Fungsi Legal Counsel
Komisaris yang bertanggung jawab mengawasi Direksi and Compliance, serta Satuan Pengawasan Intern. [102-18]
dalam mengelola Perseroan dan Direksi yang bertanggung
jawab mengelola Perseroan. Selain itu ada Komite Audit,

Rapat Umum Pemegang


Saham (RUPS)

Dewan Komisaris Direksi

Komite Komite Komite Nominasi Corporate Chief Legal Chief Audit


Audit Investasi dan Remunerasi Secretary Counsel Executive

Pengungkapan informasi mengenai komposisi keanggotaan Dewan Komisaris serta Direksi, serta proses nominasi dan seleksi
anggota Dewan Komisaris serta Direksi, pencegahan benturan kepentingan serta informasi terkait uraian tugas, tanggung
jawab dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan terpisah dalam Laporan Tahunan 2019 Pertamina. [102-
22][102-24]

Pejabat Perusahaan Terkait Kinerja Keberlanjutan


Seluruh organ tata kelola perusahaan menjalankan fungsi dan tanggung jawab untuk kepentingan Perseroan, sesuai
perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan ketentuan lainnya. Perseroan belum membentuk organ tata kelola khusus yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan kinerja keberlanjutan yang berkaitan dengan topik ekonomi, lingkungan dan sosial.
Pengelolaan kinerja keberlanjutan dilakukan bersama-sama oleh seluruh Direktorat, sesuai dengan pembagian tugas dan
tanggung jawab masing-masing, dengan tetap merujuk pada Pedoman Tata Kelola Perusahaan, dan didelegasikan kepada
setiap fungsi berkepentingan di Perseroan maupun AP.

Khusus untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Direksi telah menunjuk Fungsi CSR &
SMEPP di bawah Corporate Secretary sebagai penanggung jawab pada Perseroan, termasuk mewakili Perseroan
untuk berkonsultasi dengan pemangku kepentingan sesuai kebutuhan mereka. Selanjutnya Fungsi CSR & SMEPP
berkoordinasi dan bekerjasama dengan pejabat perusahaan ditunjuk pada masing-masing AP, untuk melaksanakan CSR.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
65
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Peningkatan Kompetensi Direksi


Terkait Kinerja Keberlanjutan
Perseroan memahami pentingnya kinerja keberlanjutan bagi kesinambungan operasi dan bisnis di masa depan. Perseroan
menyertakan Direksi maupun pejabat perusahaan lain yang ditunjuk dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan pemahaman
dan kompetensi terkait kinerja keberlanjutan. Selama tahun 2019 ada beberapa kegiatan yang diikuti Direksi maupun pejabat
perusahaan lain yang ditunjuk.

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Keberlanjutan yang Diikuti Direksi

Nama Jabatan Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan


Nicke Direktur Utama Peran BUMN dalam Menopang Ketahanan Makassar, 18 Januari 2019
Widyawati Energi Nasional ‐ Univ. Negeri Makassar
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Dharmawan H. Direktur Hulu Seminar Energi Ikatan Alumni Teknik Jakarta 19 Februari 2019
Samsu Geologi ITB ‐ Neraca Energi Indonesia
The 7th IIGCE (Indonesia International Jakarta 14 Agustus 2019
Geothermal Convention & Exhibition)
2019
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Budi Santoso Direktur Pengolahan Petroleum Industry Training: Opportunities Yogyakarta, 27 April 2019
Syarif & Sustainability of Oil & Gas Industry in
Indonesia ‐ Oil Refinery Business Challenge
Indonesianisme Summit: Pengembangan Jakarta, 14 Agustus 2019
Bahan Bakar Nabati di Pertamina-
Pengembangan Bisnis Perusahaan &
Mendukung Program Strategis Nasional
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Basuki Trikora Direktur Pemasaran Korporat Seminar Profil Bisnis Migas Jakarta 15 Agustus 2019
Putra
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Mas’ud Khamid Direktur Pemasaran Ritel Pacific Exposition 2019 Auckland, 14 Juli 2019
Digital Expo 2019 Jakarta, 29 Agustus 2019
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Emma Sri Martini Direktur Keuangan Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Ignatius Direktur Megaproyek Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Tallulembang Pengolahan dan Petrokimia
Heru Setiawan Direktur Perencanaan Kuliah Umum ‐ Unleashing Domestic Jakarta, 17 Oktober 2019
Investasi dan Manajemen Resources for Energy Security
Risiko
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Koeshartanto Direktur Sumber Daya Sertifikasi Manajemen Risiko Berbasis SNI Jakarta, 14 Maret 2019
Manusia ISO 3100 dan BNSP Skema QRGP
Rapat Kerja Corporate Social Jakarta, 4 Mei 2019
Responsibilities
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
M. Haryo Direktur Manajemen Aset Forum Sinergi Pertamina Group ‐ Jakarta, 11 September 2019
Yunianto Funvestment in Millennial Era
Board Greetings Jakarta 24 Oktober 2019
Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Gandhi Sriwidodo Direktur Logistik, Supply Pertamina Energy Forum Jakarta, 27 November 2019
Chain dan Infrastruktur

Laporan Keberlanjutan 2019


66 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Etika dan Integritas


Kode Etik Perseroan
Dukungan Perseroan pada antikorupsi juga dilakukan dengan menerapkan Kode Perilaku (Code of Conduct atau CoC) yang telah
disahkan pada tahun 2017. Kode Perilaku terdiri dari ketentuan-ketentuan tentang visi, misi, tata nilai unggulan, prinsip-prinsip
GCG dan model-model perilaku. Pemberlakukan Kode Perilaku ditandatangani Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan
dan diberlakukan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama No.Kpts-42/C00000/2017-S0 tanggal 22 Juni 2017. Kode
Perilaku menjadi panduan bagi Insan Pertamina untuk selalu berperilaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Perusahaan
berdasarkan nilai dan prinsip GCG. [102-16]

Pokok Pokok Kode Perilaku (Code of Conduct) Pertamina

Health
Safety
Operasional
Security
Environment
Integritas dalam Bekerja
Sikap Kerja Profesional
Sumber Daya Manusia
Kesempatan Karier yang Sama
Menghindari Diskriminasi
Persaingan Usaha yang Sehat
Hadiah, Jamuan Makan dan Hiburan
Komitmen kepada Mitra Kerja dan Pelanggan
Tindak Pidana Pencucian Uang
Komitmen terhadap Pelanggan
Komitmen terhadap Pemerintah sebagai Pemegang Saham
Komitmen terhadap Pemangku Kepentingan
Komitmen Kepada Pemegang Saham dan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Pemangku Kepentingan
Aktivitas Politik dan Organisasi Profesi
Keterbukaan Informasi Publik
Ketentuan Pokok Untuk Melindungi Aset Perseroan
Kerahasiaan Data dan Informasi
Perlindungan Terhadap Aset Perseroan
Hak Kekayaan Intelektual
Whistleblowing System

CoC Pertamina bersifat mengikat dan berlaku bagi seluruh Direksi No.Kpts-088/Cooooo/2009-SO tentang Konflik
anggota organisasi dari setiap tingkatan jabatan di Pertamina. Kepentingan/Conflict of Interest. [102-25]
Sosialisasi dan penyebarluasan CoC selama tahun 2019
dilakukan ke seluruh fungsi dan direktorat Pertamina melalui Sesuai ketentuan tersebut, Pedoman Benturan Kepentingan
portal Compliance Online System, sosialisasi secara tatap berlaku bagi seluruh insan Pertamina dan patut diketahui
muka dan pembentukan champion GCG. oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pedoman Benturan
Kepentingan mengatur tentang hal-hal yang harus dilakukan
Pencegahan Benturan apabila menghadapi situasi yang berbenturan kepentingan,

Kepentingan identifikasi sumber penyebab benturan kepentingan, dan


upaya pencegahan situasi berbenturan kepentingan.
Pertamina senantiasa menjalankan seluruh kegiatan
Penerapan Pedoman Benturan Kepentingan pada tahun
bisnis secara profesional tanpa benturan kepentingan
2019 telah mampu meminimalkan benturan kepentingan,
dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak
terutama dalam rantai pasok di Perseroan maupun AP.
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
Sampai dengan akhir periode pelaporan tercatat ada
prinsip korporasi sehat. Perseroan telah memiliki Pedoman
sembilan puluh laporan perihal benturan kepentingan yang
Benturan Kepentingan yang diterbitkan berdasarkan SK
diterima melalui whistleblowing system (WBS).

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
67
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Kebijakan Antigratifikasi
Pertamina berkomitmen menjaga integritas Perusahaan dalam berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai pihak
baik internal maupun eksternal, dari upaya pemberian hadiah/gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Perseroan
menerapkan prinsip antigratifikasi dengan memberlakukan kebijakan antigratifikasi Pertamina yang tertuang dalam
Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) No.A-002/
N00010/2012-S0. Dalam Pedoman ini diatur ketentuan tentang gratifikasi, batasan-batasan penerimaan dan pemberian
gratifikasi dan mekanisme pelaporannya serta pengklasifikasian gratifikasi yang dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Gratifikasi yang dianggap suap
2. Gratifikasi dalam kedinasan
3. Bukan Gratifikasi.

Kewajiban Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggaraan Negara (LHKPN)
Ketentuan mengenai kewajiban Laporan Harta Kekayaan 3. Senior Vice President/setara
Penyelenggara Negara (LHKPN) di Pertamina mengacu 4. Vice President/setara baik di Pertamina maupun AP
pada Undang Undang No. 28 Tahun 1999 tentang 5. Manajer/setara baik di Pertamina maupun AP
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari 6. Area/Unit/Region Manager
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Perseroan menindaklanjuti 7. Komisaris AP yang bukan Pejabat Tugas Perbantuan
ketentuan tersebut dengan menerbitkan Surat Keputusan
No.Kpts-70/C00000/2017-S0 tanggal 30 November Jumlah pejabat Perusahaan Wajib Lapor pada tahun 2019
2017, Direktur Utama Pertamina dan menetapkan Wajib yang telah memenuhi kewajiban LHKPN mencapai 2.089
Lapor LHKPN di lingkungan Pertamina dan AP terdiri dari: orang dari keseluruhan Wajib Lapor sebanyak 2.238 orang.
1. Dewan Komisaris baik di Pertamina maupun AP Dengan demikian tingkat kepatuhan LHKPN adalah 93%.
2. Direksi baik di Pertamina maupun AP

Laporan Keberlanjutan 2019


68 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Whistleblowing System (WBS)


WBS merupakan suatu sistem yang memberikan sarana kepada para pemangku kepentingan untuk membuat pengaduan
mengenai dugaan pelanggaran yang terjadi di Perusahaan. Pengelolaan WBS Pertamina dilakukan bekerjasama dengan
konsultan independen profesional dengan reputasi internasional. WBS Pertamina dapat diakses oleh seluruh pemangku
kepentingan termasuk masyarakat melalui berbagai saluran pengaduan.

Saluran Pengaduan WBS Pertamina 24

Telepon : (021) 381 5909/5910/5911


SMS dan Whatsapp : 0811 861 5000
Faksimili : (021) 381 5912
Situs : https://pertaminaclean.tipoffs.info
Email : pertaminaclean@tipoffs.com.sg
Pos : P.O.Box 2600 JKP 10026

Sistem Perlindungan Pelapor


Perseroan memberikan perlindungan kepada Pelapor dan dicantumkan dalam ketentuan Perjanjian Kerja Bersama yang
mengatur jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan hal-hal yang dilaporkan; perlindungan hukum terhadap konsekuensi
yang timbul akibat pelaporan; perlindungan terhadap gangguan/ancaman fisik bagi pelapor dan jaminan untuk tidak
mendapatkan tindakan diskriminasi kepersonaliaan seperti hambatan dalam pembinaan karier, mutasi atau demosi.
Perusahaan juga memberikan ancaman PHK bagi atasan yang memberikan sanksi kepada pelapor.

Alur Mekanisme Pelaporan dan Tindak Lanjut WBS

Mekanisme Penerimaan Laporan Pengaduan WBS

1
Pengajuan Pelaporan Menghubungi WBS
Pernyataan kepada Melalui beberapa Saluran
Pelapor

Investigasi Terbukti
2
Pemberian Nomor Benar
Identifikasi
Pelaporan Pelapor
Sanksi
Tidak
Terbukti
3 feedback
Pembuatan Laporan Tidak
Penyingkapan Benar
Tertulis dan
Rekomendasi Konsultan Tim Closed
External WBS Compliance

4
Laporan
Penyingkapan
Dimasukan ke
dalam eRoom

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
69
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Mekanisme Penanganan dan Tindak Lanjut Laporan WBS


Pengelolaan WBS dilakukan dengan prinsip rahasia, anonim dan independen. Setiap pengaduan yang masuk diterima
oleh Konsultan Independen yang akan menganalisis dan meminta keterangan lebih detail kepada pelapor untuk kemudian
disampaikan kepada Pertamina.

Mekanisme penanganan laporan WBS dilakukan berdasarkan Tata Kerja Organisasi Whistleblowing System No. B-001/
M00000/2018-S0 Revisi ke-5 yang berlaku terhitung mulai tanggal 02 April 2018.

Setelah laporan diterima dari Konsultan Independen, Fungsi Legal Counsel & Compliance akan melakukan penelaahan awal
untuk meyakini apakah laporan WBS tersebut benar dan layak untuk diinvestigasi. Proses investigasi akan dilaksanakan oleh
Fungsi Internal Audit. Tindak lanjut penanganan laporan pengaduan WBS dilakukan dengan sinergi antara lain Fungsi Legal
Counsel & Compliance, Fungsi Security, Bunker & Operation Compliance (BOC) dan Internal Audit.

Selama tahun 2019 diterima 97 laporan WBS. Berdasarkan hasil evaluasi oleh Fungsi Legal Counsel & Compliance, 53 laporan
WBS telah diberikan rekomendasi dan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dengan melibatkan fungsi-fungsi maupun AP terkait.

Tindak lanjut laporan WBS yang belum diselesaikan pada tahun berjalan akan diteruskan pada tahun berikutnya.

Jumlah dan Bentuk Pelanggaran yang Dilaporkan Melalui WBS

Jumlah
Bentuk Laporan Pelanggaran
2019 2018 2017

Korupsi 6 11 7

Penyuapan 5 3 5

Konflik Kepentingan 6 10 10

Pencurian 17 22 8

Penipuan 7 12 3

Pelanggaran Hukum dan Peraturan 56 37 42

Lainnya 0 0 0

Jumlah 97 95 75

Jumlah Pelaporan Pelanggaran Melalui WBS dan Tingkat Tindak Lanjut

Jumlah Jumlah
Tahun %
Laporan Pelanggaran Selesai Ditindaklanjuti
2019 97 53 54,6%

2018 95 25 26,31%

2017 75 27 39,13%

Laporan Keberlanjutan 2019


70 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Antikorupsi

Pengungkapan Pendekatan kinerja antikorupsi dibahas lebih lengkap dalam subbab


Manajemen Tata Kelola Perusahaan. [103-2][103-3]

Sebagai perusahaan milik Negara, Pertamina mendukung


Sosialisasi antikorupsi kepada mitra juga dilakukan melalui
kebijakan Pemerintah memberantas korupsi dengan
PEC (Procurement Excellence Center) dengan mewajibkan
komitmen menjadi perusahaan yang bersih dan bebas
adanya pakta integritas sebagai mitra Pertamina. Setiap
dari korupsi sebagai rangkaian Roadmap BUMN Bersih.
tahun Pertamina juga mengadakan kegiatan Vendor Day
Pengelolaan yang bersih dan bebas korupsi akan
untuk mengomunikasikan kebijakan dan upaya antikorupsi.
mendukung Perseroan untuk mencapai tujuan. Kebijakan
antikorupsi Pertamina dituangkan dalam Pedoman Unit
Pertamina bersama KPK tergabung dalam sejumlah inisiatif
Pengendalian Korupsi, yang merujuk pada Undang-Undang
antikorupsi, antara lain peresmian budaya Profesional
No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Berintegritas (PROFIT), pelatihan antikorupsi, dan GCG
Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Champion yang membantu promosi dan sosialisasi GCG.
Pidana Korupsi. Komitmen pada antikorupsi menjadi
bentuk dukungan kami pada pencapaian Tujuan ke-16 dari
Semua pekerja baru diberikan pelatihan induction terkait
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). [103-1]
GCG dan antikorupsi. Semua pekerja juga diwajibkan
memenuhi KPI GCG Implementation Compliance, salah
Masing-masing Direktorat bertanggung jawab dalam
satunya melaksanakan sosialisasi GCG sekali setiap
implementasi upaya antikorupsi. Pertamina memiliki
tahunnya. Pertamina memulai implementasi ISO 37001
beberapa kebijakan dan implementasi untuk mendukung
tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP )sejak
praktik antikorupsi, antara lain kebijakan pencegahan
tahun 2018. Adapun sertifikasi dilakukan secara bertahap
benturan kepentingan, antigratifikasi, kewajiban LHKPN,
dengan pilot project Fungsi Procurement Excellence Center.
dan WBS. Penjelasan lebih lengkap terkait kebijakan dan

Tujuan Ke-16 SDGS

Target Indikator
Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam Indeks Perilaku Antikorupsi
segala bentuknya. Indeks Persepsi Korupsi

Untuk mencegah terjadinya korupsi, Pertamina telah melakukan terhadap dugaan korupsi dilakukan oleh Fungsi Internal Audit.
pengkajian risiko di seluruh (100%) fungsi perusahaan dan Perusahaan dapat mengenakan sanksi terhadap pekerja yang
entitas anak. Khusus risiko fraud, Pertamina telah melakukan terbukti melakukan pelanggaran baik berupa sanksi teguran,
fraud risk assessment pada proses bisnis pengadaan barang peringatan, demosi atau PHK. [205-1][205-3]
dan jasa (investasi) di Direktorat Megaproyek Pengolahan
& Petrokimia (MP2) dan Direktorat Logistic, Supply Chain Pelatihan Antikorupsi
& Infrastructure (LSCI). Hal ini sejalan dengan hasil survei Setiap pekerja Pertamina juga diwajibkan mengikuti Value
fraud awareness Pertamina tahun 2017 yang menyatakan Based Development Program. Tujuan pelatihan ini adalah
proses pengadaan barang dan jasa memiliki risiko fraud tinggi. internalisasi Tata Nilai Perusahaan, yaitu 6C termasuk tata
Berdasarkan hasil fraud risk assessment, telah ditetapkan nilai pertama: “Clean” yang menuntut insan Pertamina
rencana mitigasi berupa komitmen reward & punishment untuk menjalankan pekerjaan secara profesional, menghindari
pekerja terkait dan peningkatan internal control melalui revisi benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung
Sistem Tata Kelola (STK). [205-1] tinggi kepercayaan dan integritas berpedoman pada asas-
asas GCG. Pelatihan diselenggarakan dengan cara e-learning
Selama tahun 2019, Perseroan dihadapkan pada pelaporan melalui aplikasi "Ruang Kerja" yang dimiliki Perusahaan.
pelanggaran yang patut diduga sebagai bentuk perbuatan Dalam pelatihan ini tahapan yang harus dilalui peserta
korupsi. Laporan disampaikan kepada Perseroan melalui adalah melakukan pre-test, menyaksikan video sosialisasi,
mekanisme WBS. Penanganan WBS terhitung sejak tanggal membaca rangkuman materi, dan post-test, serta terdapat
11 Mei 2020 dialihkan kepada Fungsi Internal Audit. Sistem passing-grade yang harus dipenuhi peserta untuk bisa lulus
pelaporan WBS dikelola bekerjasama dengan konsultan dan mendapatkan sertifikat e-learning ini. Dengan adanya
independen dan pelaporan dapat dilakukan oleh pihak pelatihan tersebut, maka seluruh pekerja Pertamina (100%)
manapun. Kami telah memberikan sanksi kepada pihak-pihak telah mengikuti program yang sejalan dengan kebijakan
yang terbukti melakukan perbuatan korupsi, sesuai dengan antikorupsi dengan berbagai aspeknya. [103-3][205-2]
peraturan yang berlaku di Pertamina. Tindak lanjut investigasi

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
71
KINERJA
EKONOMI

Kinerja ekonomi PT Pertamina (Persero)


sepanjang tahun 2019 memperlihatkan
pencapaian lebih baik dibanding
periode sebelumnya, yang ditandai
dengan kenaikan Laba Usaha. Sebagian
dari Laba Usaha yang diperoleh
didistribusikan kepada para
pemangku kepentingan.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Dampak Ekonomi Langsung

Pengungkapan Pendekatan Secara umum Perseroan mampu mengoptimalkan kinerja

Manajemen ekonomi selama 2019 sehingga relatif lebih baik dibanding


tahun 2018. Sebagian dari Pendapatan Usaha yang diperoleh
Pertamina merupakan perusahaan energi yang dimiliki didistribusikan sesuai kebutuhan pemangku kepentingan
sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia, dan berperan dan kebijakan pengembangan usaha. Perseroan menilai
penting dalam menjaga kestabilan dan ketersediaan pasokan selama tahun 2019 tidak terdapat implikasi finansial yang
energi di seluruh Indonesia. Kinerja ekonomi penting signifikan, baik berupa kerugian maupun keuntungan, yang
menjadi topik material karena berpengaruh langsung bagi berasal dari dampak perubahan iklim. [201-2]
kesinambungan operasi dan bisnis Perseroan.

Dalam mengelola kinerja ekonomi, setiap tahun Pertamina


menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP)
Kontribusi Kepada Pemerintah
sebagai target. Pengelolaan keuangan dilakukan dengan
(Dividen dan Pajak)
manajemen keuangan yang kuat serta audit keuangan Pembayaran Dividen
internal dan eksternal. RUPS tanggal 31 Mei 2019 memutuskan kewajiban
Pertamina membayar dividen atas kinerja tahun buku 2018
Kombinasi berbagai faktor internal dan eksternal telah sebesar Rp7,95 triliun dengan ketentuan dividend payout
mendorong membaiknya kinerja tahun 2019. Perolehan ratio 22%. Kewajiban tersebut telah disetorkan kepada
Pendapatan Usaha tahun 2019 mencapai USD54.585 juta atau Pemerintah sebagai Pemegang Saham Perseroan. Demikian
92,75% terhadap RKAP. Laba Usaha 2019 sebesar USD4.881 pula dengan dividen untuk tahun buku sebelumnya telah
juta. Perseroan terus mengoptimalkan berbagai sumber daya disetorkan kepada Pemerintah.
yang dimiliki baik di upstream maupun downstream, termasuk
Wilayah Kerja (WK) baru dan penambahan cadangan migas Kebijakan dividen kepada Pemerintah mengacu kepada
P1. Direksi secara bersama-sama mengelola Perseroan sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
tugas, tanggung jawab dan kewenangan masing-masing. dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pendanaan
Secara berkala Direksi melaporkan kinerja Perseroan kepada pengembangan Perseroan.
pemegang saham. [103-1][103-2][103-3]

Laporan Keberlanjutan 2019


74 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Pembayaran Dividen Pertamina


Berdasarkan RUPS Tahun Buku
2018 2017 2016
Keterangan
Tanggal Tanggal Tanggal
Uraian Uraian Uraian
Bayar Bayar Bayar
Dividen Payout Ratio 22% - 25% - 29% -
Jumlah Dividen Menurut RUPS
7.950.000 - 8.569.790 - 12.103.431 -
(Rp Juta)
Jumlah Lembar Saham 171.227.044 - 133.090.697 - 133.090.697 -
Jumlah yang Direalisasikan
7.950.000 - 8.569.790 - 12.103.431 -
(Rp Juta)
Pembayaran Dividen Interim 500.000 12/06/2016
(Rp Juta)
Pembayaran I 2.500.000 28/06/2019 2.142.447,5 31/05/2018 3.025.858 13/04/2017
Pembayaran II 2.000.000 30/08/2019 1.285.468,5 02/08/2018 1.715.515 16/05/2017
Pembayaran III 2.500.000 31/10/2019 1.285.468,5 03/09/2018 1.715.515 14/07/2017
Pembayaran IV 950.000 29/11/2019 1.285.468,5 02/10/2018 1.715.515 15/09/2017
Pembayaran V 0 2.570.937 02/11/2018 1.715.515 16/10/2017
Pembayaran VI 0 0 0 1.715.515 16/11/2017
Jumlah yang Belum 0
Direalisasikan

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
75
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Pembayaran Pajak
Kami berkomitmen membayarkan pajak kepada Pemerintah tepat waktu. Secara keseluruhan, pajak yang dibayarkan
Pertamina terdiri dari PPh Potong/Pungut, Pajak Dibayar Di Muka, PPN Keluaran, cukai/bea masuk, dan Pajak Daerah.
Sampai dengan transaksi bulan Desember 2019, jumlah pajak yang dibayarkan Perseroan mencapai Rp128,66 triliun, naik
0,66% dibanding tahun 2018 sebesar Rp112,21 triliun.

Besaran Pajak yang Dibayarkan Pertamina  (Rp Triliun)

Komponen Pajak 2019 2018 2017


PPh Potong/Pungut Pajak Dibayar Di Muka, PPN Keluaran Cukai/
128,66 112,21 94,99
Bea Masuk Pajak Daerah

Komitmen Pertamina untuk Ketersediaan Energi


Secara nasional, produksi (Lifting) minyak dan gas (migas) Selain dari produksi dalam negeri, pasokan minyak
pada 2019 mencapai 1.802,61 MBOPD ribu barel setara Pertamina juga berasal dari operasional Aset Pertamina
minyak per hari (MBOEPD). Jumlah tersebut mencapai di luar negeri yang dikelola melalui anak usaha Pertamina
94% dari realisasi produksi (Lifting) migas 2018 sebesar Internasional EP (PIEP). Sampai dengan akhir tahun 2019
1.917 MBOEPD. Sebagian dari produksi migas nasional ada tiga aset utama yang memasok migas ke Pertamina,
berasal dari kontribusi Pertamina. yakni di Algeria, Iraq, Malaysia dan beberapa negara lain.
Total produksi minyak dari WK di luar negeri pada tahun
Tahun 2019 produksi migas Pertamina mencapai 900,84 2019 adalah 104,11 MBOPD, meningkat 2,22% dibanding
MBOEPD atau 49.97% dari total produksi migas nasional. realisasi tahun 2018 sebanyak 101,85 MBOPD. Sedang
Jumlah tersebut terdiri dari produksi minyak sebesar produksi gas dari WK di luar negeri pada tahun 2019
413,68 ribu barel per hari (MBOPD), bertambah 5,16% mencapai 273,36 MMSCFD, atau 91,46% dari produksi
dibanding realisasi produksi tahun 2018 sebanyak 393 tahun 2018 sebanyak 298,90 MMSCFD.
MBOPD. Produksi gas Pertamina tahun 2019 tercatat
2.822,46 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau Untuk kinerja panas bumi, pada tahun 2019 Pertamina
mencapai 92,27% dari realisasi produksi tahun 2018 memproduksi 4.292,16 GWh atau 94,31% dari target
sebanyak 3.058,90 MMSCFD. sebesar 4.551 GWh dan naik dibanding 2018 sebesar
4.182 GWh.
Pertamina berkomitmen mengoptimalkan produksi migas
selama tahun 2019, sebagai upaya untuk terus memasok Sebagai BUMN dan pengelola aset negara, Pertamina terus
kebutuhan energi nasional. Secara umum kinerja hulu Perseroan memperkuat baseline produksi untuk memaksimalkan
sepanjang tahun 2019 menunjukkan tren positif. Selain karena recovery factor di semua lapangan migas Pertamina dan
adanya penambahan WK baru, optimalisasi produksi migas dengan pendekatan yang ekonomis dan efektif. Fokus
juga tidak terlepas dari keberhasilan menahan laju penurunan pendekatan dan langkah strategis yang telah dilakukan
produksi dari aset-aset eksisting. Sepanjang periode pelaporan, untuk tahun 2020, di antaranya:
Pertamina telah melakukan sejumlah pendekatan yang tidak 1. Mempertahankan baseline produksi dengan rencana
biasa (business unusual) dalam pengoperasian aset-aset hulu, kerja, meningkatkan lifting migas, sinergi antar AP Hulu
di antaranya optimasi penurunan tekanan di kepala sumur, dan mempercepat reserves progression.
penambahan program pengeboran dengan menerapkan teknik 2. Stepping out dengan peningkatan kegiatan eksplorasi,
nonkonvensional, serta melaksanakan program enhanced eksekusi firm commitment dan M&A untuk mencari
oil recovery (EOR). Secara bersamaan Perseroan berhasil peluang baru.
meminimalkan kehilangan produksi dengan menjaga integritas 3.
Mendukung transisi energi Pertamina, melalui
dari fasilitas produksi, meningkatkan efektivitas biaya operasi, peningkatan produksi dan kapasitas terpasang
serta pengembangan inovasi teknologi yang sesuai dengan geotermal.
kebutuhan lapangan.

Laporan Keberlanjutan 2019


76 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Kinerja Operasional Hulu


Kegiatan usaha Pertamina di sektor hulu dikelola Direktorat MBOEPD. Jumlah tersebut mencapai 97,81% dari realisasi
Hulu, mencakup kegiatan eksplorasi, pengeboran, produksi tahun 2018 sebanyak 921 MBOEPD.
pengembangan dan produksi minyak, gas dan panas bumi,
penyediaan jasa teknologi, serta jasa pemboran dan services, Produksi minyak tahun 2019 sebesar 413,68 MBOPD atau
baik dalam maupun luar negeri. Strategi usaha di sektor hulu 100,02% dari target 413,61 MBOPD, dan meningkat 5,16%
adalah meningkatkan produksi dan menambah cadangan dibanding tahun 2018 sebanyak 393 MBOPD. Produksi gas
migas baru, baik secara organik melalui kegiatan improved tahun 2019 mencapai 2.822,46 MMSCFD atau 95,91% dari
oil recovery (IOR) dan enhanced oil recovery (EOR) pada aset target 2.942,82 MMSCFD, 92,27% dari realisasi tahun 2018
yang telah ada, maupun secara anorganik dengan melakukan sebesar 3.058,90 MMSCFD. WK luar negeri memberikan
strategi merger and acquisition (M&A) blok-blok migas di kontribusi produksi migas 16,79% dari keseluruhan
dalam maupun di luar negeri. produksi Pertamina, yang berasal dari WK di Asset Asia,
Asset Middle East dan Asset Africa.
Strategi tersebut sejalan dengan upaya mencapai
pertumbuhan sektor hulu (upstream growth) sebagai Produksi panas bumi pada tahun 2019, terutama dipasok
salah satu dari 8 Pilar Prioritas Strategi Pertamina. Dalam kinerja optimal AP PT Pertamina Geothermal Energy (PGE),
pelaksanaannya kegiatan-kegiatan untuk mendukung yang mengelola total empat belas wilayah kerja panas bumi
strategi tersebut dilakukan melalui entitas Anak Perusahaan (WKP) dengan total kapasitas terpasang 1.822 MW, terdiri
Hulu (APH) yang bertindak sebagai strategic arm length dari 617 MW dari WKP own operation dan 1.205 MW dari WKP
Perseroan di sektor hulu. joint operation. Total realisasi produksi setara listrik PGE dari
area own operation pada tahun 2019 sebesar 4.292,16 GWh
Kinerja optimal sektor Hulu pada tahun 2019 telah mampu atau 94,31% dari target 4.551 GWh, dan lebih tinggi 2,63%
memproduksi minyak dan gas secara total sebesar 900,84 dibanding tahun 2018 sebesar 4.182 GWh.

Realisasi dan Target Produksi Minyak dan Gas Harian Tahun 2019

Uraian Satuan Realisasi Target %


Minyak Mentah MBOPD 413,68 413,61 100,02
Gas Bumi MMSCFD 2.822,46 2.942,82 95,91
Minyak dan Gas MBOEPD 900,84 921,54 97,75

Produksi Minyak dan Gas Harian Tahun 2019

Uraian Satuan 2019 2018 2017


Minyak Mentah MBOPD 413,68 393 342
Gas Bumi MMSCFD 2.822,46 3.059 2.035
Minyak dan Gas MBOEPD 900,84 921 693

Realisasi dan Target Produksi Minyak dan Gas Tahun 2019

Uraian Satuan Realisasi Target %


Minyak Mentah MMBO 150,99 150,97 100,02
Gas Bumi BSCF 1.030,19 1.074,13 95,91
Minyak dan Gas MMBOE 328,80 336,36 97,75

Produksi Minyak dan Gas Tahun 2019

Uraian Satuan 2019 2018 2017


Minyak Mentah MMBO 150,99 144 125
Gas Bumi BSCF 1.030,19 1.117 743
Minyak dan Gas MMBOE 328,80 336 256

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
77
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Realisasi dan Target Produksi Panas Bumi (GWh) Tahun 2019

Realisasi Target %
4.292,16 4.551 94,31

Produksi Panas Bumi (GWh)

2019 2018 2017


4.292,16 4.182,15 3.900,22

Kesinambungan produksi migas Perseroan tidak bisa dilepaskan dari keberadaan cadangan migas terbukti (proven reserves/
P1). Tahun 2019 tambahan cadangan P1 yang tercatat sebesar 309,28 MMBOE, atau 72,56% dari cadangan P1 tahun
2018. Reserve Replacement Ratio (RRR) migas adalah 102,24%, sedangkan pada tahun 2018 sebesar 137,81%. Tambahan
cadangan migas tahun 2019 sebagian besar berasal dari PHI. [OG1]

Realisasi dan Target Tambahan Cadangan Migas Terbukti (P1) (MMBOE) [OG1]

Realisasi Target %
309,28 215,03 143,83

Tambahan Cadangan Migas Terbukti (P1) (MMBOE) [OG1]

2019 2018 2017


309,28 426,25 313,70

Kinerja Operasional Pengolahan


dan Pengembangan Kilang
Sampai dengan akhir tahun 2019 Pertamina memiliki enam Catalytic Cracking (RFCC) di RU IV Cilacap dan optimasi
kilang yaitu Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju, RU IV unit Residue Catalytic Cracking (RCC) di RU VI Balongan,
Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan, dan RU VII Kasim. serta mengoperasikan kilang Trans Pacific Petrochemical
Kapasitas pengolahan terpasang total dari kilang-kilang Indotama (TPPI) Tuban. Upaya lain adalah melakukan
tersebut mencapai 1.031 MBOPD, atau sekitar 90% dari revamping dan upgrading pada RU eksisting dan
kapasitas pengolahan yang ada di Indonesia. Operasi kilang mengupayakan pembangunan kilang baru.
terdiri atas operasi kilang bahan bakar minyak (BBM), kilang
petrokimia dan kilang lube base. Secara umum kinerja sektor Pengolahan dan
Pengembangan Kilang memperlihatkan pencapaian lebih
Kami terus melanjutkan langkah-langkah strategis untuk baik dibanding 2018. Realisasi pengolahan (total intake)
mengamankan pasokan dan memenuhi kebutuhan BBM konsolidasi pada tahun 2019 lebih tinggi 104% dibanding
di dalam negeri, di antaranya optimasi unit Residual Fluid realisasi pada tahun 2018.

Realisasi dan Target Kinerja Operasi Kilang Tahun 2019

%
Pengolahan Kilang Satuan Realisasi Target
Realisasi vs Target
Pengolahan mentah, gas dan intermedia MMbbl 351,29 330,70 106,23%
Total Produksi MMbbl 331,79 331,00 106,00%

Realisasi Kinerja Operasi Kilang Tahun 2019


Dibandingkan dengan Target Tahun 2019 dan Realisasi 2017-2018

Pengolahan Kilang Satuan 2019 2018 2017


Pengolahan mentah, gas dan intermedia MMbbl 351,29 336,54 324,35
Total Produksi MMbbl 331,79 317,82 307,14

Laporan Keberlanjutan 2019


78 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Yield total output kilang (perbandingan total output terhadap sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan penetapan dan
total intake) selama tahun 2019 mencapai 94,45%. Capaian pengadaan lahan. Sementara tahap II masih dilakukan
tersebut meningkat 100,01% dibanding tahun 2018 studi kelayakan.
sebesar 94,44%. Kondisi ini disebabkan adanya upaya untuk  RDMP Kilang Cilacap, masih tahap valuasi bersama
memaksimalkan penggunaan gas di RU II Dumai dan optimasi Saudi Aramco. Pertamina menawarkan dua opsi ke
secondary unit process, terutama RFCC RU IV Cilacap dan Saudi Aramco. Opsi pertama adalah tawaran investasi
RCC RU VI Balongan. kilang Cilacap yang masih dinegosiasikan untuk nilai
valuasinya. Kedua, Pertamina menyiapkan investasi
Persentase Output-Input Kilang (Persen) dengan skema kilang Balikpapan sebagai alternatif
Juta BBL 2019 2018 2017 untuk Saudi Aramco.
% Yield Total 94,45 94,44 94,69  RDMP Dumai, dalam tahap negosiasi dengan mitra dari
Timur Tengah. Kilang Dumai difokuskan untuk mengolah
Pertamina melanjutkan pengembangan 4 kilang RDMP dan green BBM.
pembangunan 2 kilang baru GRR, yakni Refinery Development  NGRR Kilang Tuban, memasuki tahapan pembayaran
Master Plan (RDMP) Balikpapan, Balongan, Cilacap dan lahan. Pertamina dan Rosneft yang menjadi mitra telah
Dumai. Kemudian, dua lainnya merupakan kilang baru yakni menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan
Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan GRR Bontang. Realisasi kontraktor terpilih, serta telah memulai tahapan Basic
pembangunan keenam kilang tersebut sampai dengan akhir Engineering Design (BED) dan Front End Engineering
tahun 2019 adalah: Design (FEED). Selain itu telah dilakukan konstruksi fasilitas
 RDMP Kilang Balikpapan, dimulai sejak awal 2019 pendukung dan persiapan lahan restorasi sekitar 20 hektar
dan sudah masuk progres konstruksi dengan realisasi di pesisir pantai.
mencapai 9%, lebih tinggi dibanding target 6%.  NGRR Kilang Bontang, memasuki tahap
Pembangunan kilang ditargetkan selesai 2022. penandatangan kemitraan dan penerbitan izin
 RDMP Kilang Balongan, sudah menerapkan dual feed prinsip lokasi dari Gubernur Kalimantan Timur serta
competition sehingga realisasi proyek bisa selesai satu pelaksanaan studi/review dokumen Rencana Tata
tahun lebih cepat dari jadwal. Studi kelayakan tahap I Ruang dan Wilayah (RTRW).

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
79
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Kinerja Operasional Pemasaran


Pemasaran produk Pertamina dilaksanakan oleh Fungsi Pemasaran Ritel dan Fungsi Pemasaran Korporat. Kegiatan
pemasaran didukung infrastruktur andal mulai dari truk tangki BBM, skid tank, depot, pelabuhan hingga kapal untuk
mendistribusikan energi ke seluruh Indonesia. Kegiatan pemasaran ritel dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga
penyalur (sistem dealership). Pertamina memasarkan BBM ritel untuk sektor transportasi, rumah tangga, dan nelayan
melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2019, jumlah lembaga
penyalur BBM Pertamina mencapai 7.311 unit yang tersebar di seluruh Indonesia, baik SPBU Reguler, Mini, Modular, SPBU
Nelayan, dan Agen Minyak Tanah.

Jumlah dan Spesifikasi Lembaga Penyalur Pertamina Per 31 Desember 2019

Lembaga Penyalur Jumlah Spesifikasi


• Permanen
• Luas lahan minimal 1.400 m2
SPBU 5.735
• Minimal 2 pulau pompa
• Daerah perkotaan
• Semi permanen
• Luas lahan minimal 200 m2
SPBU Modular 94
• Minimal 1 tangki & dispenser modular
• Daerah perkotaan dan pinggiran
• Permanen
• Luas lahan minimal 400 m2
SPBU Nelayan 390 • Minimal 1 pompa
• Dispenser 2 nozzle
• Daerah sentra nelayan & usaha perikanan
• Permanen
• Luas lahan 500 – 700 m2
SPBU Mini 165
• 1 pulau pompa & maksimal 2 pompa dispenser
• Daerah perdesaan & pinggiran
• Semi Permanen
• Luas lahan 200 - 500 m2
SPBU Kompak 550
• Minimal tangka/drum, takaran minimal
• Daerah 3T dan perdesaan
• Disalurkan ke pangkalan
Agen Minyak Tanah
• Daerah yang belum terkonversi ke LPG

Dari sisi pemasaran, pada tahun 2019 Pertamina Realisasi dan Target Kinerja Pemasaran Tahun 2019
mempertahankan posisi kuat di pasar domestik dengan Uraian Satuan Realisasi Target %
penguasaan pangsa pasar di atas 90% untuk sektor Ritel Penjualan Produk
Juta KL 71 70 102%
dan 75% untuk sektor industry & marine. Penjualan produk BBM
Penjualan Produk
BBM tahun 2019 mencapai 71 juta Kilo Liter (KL), naik Juta KL 17 11 156%
Non-BBM
1% dibanding tahun 2018 sebanyak 70 juta KL; sedang Penjualan Gas BBTU 916 904 101%
penjualan produk non-BBM tahun 2019 mencapai 17 juta Transportasi Gas BSCF 952 996 96%
KL, naik 5% dibanding tahun 2018 sebanyak 16 juta KL.
Penjualan gas pada tahun 2019 mencapai 916 BBTU (Gas
Korporat 452,9 ribu BBTU dan Nusantara Regas 102,3 Kinerja Pemasaran
ribu BBTU, dan PGN 361 BBTU, atau mencapai 75% dari Uraian Satuan 2019 2018 2017
realisasi tahun 2018 sebanyak 1.222 BBTU; sementara Penjualan Produk
Juta KL 71 70 67
BBM
untuk transportasi gas pada tahun 2019 mencapai 952
Penjualan Produk
BSCF, naik 23% dibanding tahun 2018 sebesar 777 BSCF Juta KL 17 16 16
Non-BBM
(termasuk oleh PGN). Penjualan Gas BBTU 916 1222 823
Transportasi Gas BSCF 952 777 502

Laporan Keberlanjutan 2019


80 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Bantuan Keuangan dari Pemerintah


Pendapatan Usaha diperoleh dari penjualan migas dan bantuan finansial dari Pemerintah. Bantuan finansial dari Pemerintah
yang diperoleh Perseroan merupakan penggantian beban biaya atas penyaluran BBM bersubsidi, premium penugasan, dan
kebijakan BBM Satu Harga. Hal tersebut sesuai penugasan dari Pemerintah untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM
dari Pemerintah, sesuai Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191
Tahun 2014 tentang Penyediaan Pendistribusian dan Harga Jual Eceran. [201-4]

Nilai Ekonomi Diperoleh dan Didistribusikan [201-1]

Uraian Satuan 2019 2018* 2017*


Nilai Ekonomi yang Dihasilkan
Pendapatan 55.806 58.191 46.234
USD Juta
Penggantian Subsidi dari Pemerintah 4.875 5.632 3.572
Nilai Ekonomi yang Didistribusikan
Biaya Operasi 44.150 46.522 35.859
Biaya Karyawan 2.235 2.157 2.119
Pembayaran Bagi Pemodal USD Juta 813 711 564
Pembayaran Kepada Pemerintah 9.648 8.491 7.968
Investasi Sosial (CSR + SMEPP) 19 31 32
Nilai Ekonomi Ditahan
Jumlah USD Juta 3.817 5.911 3.264
Keterangan:
* Disajikan kembali akibat dikonsolidasikannya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan reklasifikasi akun tertentu

Pengungkapan informasi terkait Nilai Ekonomi Diperoleh dan Didistribusikan tidak dibedakan berdasarkan negara, regional, wilayah
pemasaran dan/atau kriteria lain. Uraian tentang hal tersebut disampaikan dalam Laporan Keberlanjutan entitas anak maupun unit
bisnis, yang disusun dan diterbitkan terpisah dari Laporan ini.

Bantuan Finansial Dari Pemerintah [201-4]

Uraian Satuan 2019 2018 2017*


Tax relief and tax credit SKB Ps 22 Impor, SKB Ps 22 Impor, berdasarkan SKB Ps 22 Impor,
berdasarkan Surat KPP LTO3 berdasarkan Surat KPP LTO3
Tax Relief Surat KPP LTO3 No. KET- No.KET-00004/IMPOR/ No.KET-00006/IMPOR/
Surat Keterangan Bebas 00006/IMPOR/WPJ.19/ WPJ.19/KP.03/2018 tanggal WPJ.19/KP.03/2017 tanggal
(SKB) KP.03/2019 tanggal 26 25 Mei 2018 21 Agustus 2017
Selama periode tahun pajak Juni 2019
2017 - 2019, perusahaan
mendapatkan pembebasan SKB Ps 22 non Impor, SKB Ps 22 non Impor, SKB Ps 22 non Impor,
pemungutan PPh Pasal 22 Berdasarkan berdasarkan Surat KPP LTO3 berdasarkan Surat KPP LTO3
dan pemotongan PPh Pasal Surat KPP LTO3 No. KET- No.KET-00011/POTPUT/ No.KET-00032/POTPUT/
23. Adapun untuk tahun 00018/POTPUT/WPJ.19/ WPJ.19/KP.03/2018 tanggal WPJ.19/KP.03/2017 tanggal
pajak 2016, perusahaan KP.03/2019 tanggal 12 22 Juni 2018 03 Nopember 2017
tidak mendapatkan Juli 2019
pembebasan pajak karena USD Juta SKB Ps 23, SKB Ps 23, berdasarkan Surat SKB Ps 23, berdasarkan Surat
tidak terdapat potensi Berdasarkan Surat KPP KPP LTO3 No.KET-00012/ KPP LTO3 No.KET-00031/
kelebihan pembayaran pajak. LTO3 No. KET-00019/ POTPUT/ POTPUT/
POTPUT/WPJ.19/ WPJ.19/KP.03/2018 tanggal WPJ.19/KP.03/2017 tanggal
KP.03/2019 tanggal 12 22 Juni 2018 13 Oktober 2017
Juli 2019
Tax Holiday
Selama periode tahun pajak
2016-2019, tidak ada
Tax Holiday yang diterima
Perusahaan dalam lingkup
Opsen.
Subsidi 4.875 5.632 3.572
Keterangan:
* Disajikan kembali akibat dikonsolidasikannya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan reklasifikasi akun tertentu

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
81
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Dampak Ekonomi Tidak Langsung


Pengungkapan Pendekatan baik yang langsung maupun tidak langsung dirasakan

Manajemen masyarakat. Manfaat langsung di antaranya ketersediaan


lapangan kerja bagi ribuan putra-putri terbaik Indonesia,
Keberadaan Pertamina sejak awal berdiri telah dapat pembayaran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
menyediakan lapangan kerja sebagai dampak langsung (PNBP) serta retribusi kepada pemerintah pusat maupun
bagi ribuan tenaga kerja Indonesia dan berkontribusi pemerintah daerah.
pada penerimaan negara. Pertamina tetap berkomitmen
memberikan nilai tambah sebagai dampak tidak langsung Manfaat tidak langsung dirasakan masyarakat melalui
bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lain. [103-1] penyelenggaraan program tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR), Program Kemitraan dan Bina
Kendali setiap sumber daya yang ada dilakukan oleh Lingkungan (PKBL), pelibatan perusahaan nasional dalam
masing-masing Direktorat dengan dibantu fungsi- rantai pasok barang dan jasa, serta Program BBM Satu
fungsi terkait termasuk di entitas AP, dan secara berkala Harga.
dilaporkan kepada pemegang saham melalui Dewan
Komisaris. [103-2] Membangun dan Memberdayakan
Masyarakat (Pembangunan
Selama tahun 2019, Pertamina telah menginvestasikan
pembangunan infrastruktur senilai Rp3.536.193.000 dan
Infrastruktur)
melibatkan lebih dari 68 pemasok lokal. [103-3] Sampai dengan akhir tahun 2019, ada beberapa bentuk
investasi infrastruktur dan jasa pendukung operasi
Sejak berdiri lebih dari enam dasawarsa di Indonesia, Pertamina, namun digunakan secara pro-bono oleh
Pertamina telah menghadirkan dampak (manfaat) masyarakat, untuk kepentingan ekonomi maupun sosial
mereka. [203-1]

Investasi bagi Masyarakat [203-1]

Bentuk Investasi Infrastruktur Manfaat Bagi Masyarakat


Membuka akses penghubung bagi masyarakat khususnya di wilayah yang kurang
Perbaikan jalan
berkembang sehingga mendorong pembangunan berkelanjutan
Elektrifikasi Menyediakan akses energi berkelanjutan bagi warga tidak mampu
Sarana air bersih Menyediakan akses air bersih sebagai pemenuhan kebutuhan dasar manusia

Pelibatan Rantai untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga akan turut

Pasok Barang dan Jasa menggerakkan perekonomian lokal serta menimbulkan efek
berantai dari dampak (manfaat) tidak langsung. [203-2]
Dampak (manfaat) tidak langsung dari pelibatan rantai
pasok barang dan jasa berkaitan dengan ketersediaan Pengungkapan informasi lain terkait pelibatan rantai pasok
lapangan kerja bagi masyarakat. Perseroan berkomitmen barang dan jasa Perseroan, disampaikan dalam bahasan
melibatkan perusahaan nasional dalam rantai pasok Rantai Pasokan pada halaman 41 Laporan ini.
barang dan jasa. Tujuannya agar perusahaan-perusahaan
yang menjadi pemasok bisa tumbuh dan berkembang
bersama Pertamina, sehingga dapat menyediakan lebih Program BBM Satu Harga
banyak lapangan kerja bagi masyarakat. untuk Semua
Program BBM Satu Harga adalah penugasan Pemerintah
Sampai dengan akhir tahun 2019 tercatat ada 5.832 kepada Pertamina yang dilatarbelakangi tidak meratanya
perusahaan nasional yang menjadi bagian dari rantai harga BBM di beberapa daerah di Indonesia. Fokus Program
pasok barang dan jasa Perseroan. Pekerja dari pemasok BBM Satu Harga adalah daerah tertinggal, terdepan, dan
Perseroan tentu merasakan dampak tidak langsung dari terluar (3T), sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM
kerja sama dengan Pertamina. Mereka menerima imbal Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan
jasa pekerjaan yang kemudian digunakan dan dibelanjakan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus
Penugasan Secara Nasional.

Laporan Keberlanjutan 2019


82 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Permen tersebut mengamanatkan agar badan usaha hingga pesawat air tractor khusus pengangkut BBM.
penyalur BBM mendirikan penyalur di lokasi-lokasi yang Perseroan berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T
belum terdapat penyalur jenis BBM tertentu dan jenis BBM secara berkelanjutan sehingga seluruh pelosok Tanah Air
khusus penugasan, sehingga masyarakat dapat membeli bisa merasakan BBM dengan harga yang sama.
BBM dengan harga jual eceran sesuai Peraturan Presiden
No.191 Tahun 2014. Target akumulasi kebijakan BBM Satu Kebijakan BBM Satu Harga diyakini Pemerintah bisa
Harga hingga akhir tahun 2019 adalah pembangunan 150 membantu menumbuhkan ekonomi dan memperbaiki
lembaga penyalur, dengan tambahan 10 target menjadi kesejahteraan masyarakat. Harga BBM yang lebih murah akan
total 160 lembaga penyalur. Realisasi akumulasi hingga menekan biaya transportasi dan logistik, dan berdampak
akhir tahun 2019 mencapai 161 lembaga penyalur. pada harga berbagai barang kebutuhan sehingga lebih
Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai terjangkau oleh. Dengan demikian masyarakat dapat
moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan merasakan efek berantai dari dampak (manfaat) tidak
langsung dari keberadaan Pertamina. [203-2]

Perbandingan Harga BBM Pada Daerah 3T


Sebelum dan Sesudah Program BBM Satu Harga Sesuai Perpres No.191 Tahun 2014

Sebelum Program BBM Satu Harga (Rp/Liter) Sesudah Program BBM Satu Harga (Rp/Liter)
Wilayah
Terendah Tertinggi Solar Premium
Sumatera 8.000 40.000
Kalimantan 8.000 40.000
Sulawesi 8.000 25.000
5.150 6.450
Maluku 8.000 17.000
Nusa Tenggara 8.000 9.500
Papua 15.000 100.000

Tahun 2019 Pertamina melanjutkan pelaksanaan BBM oleh Pertamina pada tahun 2019 adalah 39 penyalur,
penugasan khusus dari Pemerintah: BBM Satu Harga pada wilayah dengan infrastruktur darat & laut cukup sulit
dengan pangsa pasar masyarakat di daerah 3T di (belum ada). Target tersebut termasuk 10 lokasi tambahan.
Indonesia. Melalui kebijakan BBM Satu Harga, masyarakat Adapun realisasinya adalah 38 lembaga penyalur, dengan
di daerah 3T dan daerah lain di seluruh Indonesia dapat satu di antaranya dipercepat realisasinya pada tahun 2018.
membeli BBM Premium dan Solar dengan harga sesuai
Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 yaitu Premium Sejak tahun 2017 sampai dengan- akhir tahun 2019, total
Rp6.450/liter, dan produk Solar seharga Rp5.150/liter. akumulasi realisasi penyaluran BBM Satu Harga mencapai
161 titik di seluruh wilayah Indonesia, dengan perincian
Berdasar Peta Jalan Pencapaian BBM Satu Harga BPH sebagai berikut:
Migas, target penugasan pendirian lembaga penyalur

Target dan Realisasi Pendirian Lembaga Penyalur BBM Satu Harga

Pendirian Lembaga Penyalur oleh PT Pertamina (Persero)


2017 – 2019 2019 2018 2017

Akumulasi Di Wilayah dengan Di Wilayah dengan Di Wilayah Dengan


Infrastruktur Darat & Laut Infrastruktur Darat Infrastruktur Darat
Cukup Sulit (Belum Ada) & Laut Terbatas & Laut Cukup Baik
Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
161 160 37 39 70 67 54 54

Secara nasional, pada akhir 2019 jangkauan layanan SPBU Jawa dan Madura 3 titik, Bali dan Nusa Tenggara 29 titik,
Program BBM Satu Harga yang didirikan Pertamina, telah Kalimantan 35 titik, Sulawesi 16 titik, serta Maluku dan
melampaui target 160 titik dengan pencapaian 161 titik. Papua 50 titik.
Titik-titik tersebut tersebar di Pulau Sumatera 28 titik,

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
83
KINERJA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Pertamina berkomitmen turut serta


mengurangi laju perubahan iklim
melalui kegiatan operasi
yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan serta memberikan
kontribusi pada pelestarian alam.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Pengungkapan informasi terkait kinerja pengelolaan lingkungan dalam Laporan ini disesuaikan dengan topik material
meliputi pengelolaan energi, pengendalian emisi, pengelolaan effluent dan limbah, dan kepatuhan lingkungan. Selain itu
Laporan ini juga menyertakan pengungkapan informasi kinerja pengelolaan lingkungan dalam Peraturan OJK No.51 Tahun
2017, yang disesuaikan dengan status Pertamina sebagai Perseroan Terbatas tertutup.

Laporan Keberlanjutan 2019


86 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Peduli pada Kelestarian Bumi


dan Kepatuhan Lingkungan
Kami berkomitmen mendukung upaya Pemerintah untuk bersama-sama masyarakat internasional merespon perubahan
iklim. Selain berpotensi menimbulkan bencana lingkungan, perubahan iklim juga dapat memengaruhi keberlanjutan kegiatan
operasi dan bisnis Perseroan. Komitmen berkontribusi pada upaya penurunan emisi GRK juga menjadi dukungan Perseroan
pada pencapaian Tujuan ke-13 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tujuan ke-13 SDGs


Target Indikator
Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, Dokumen pelaporan penurunan emisi gas
strategi dan perencanaan nasional. rumah kaca (GRK).

Pengungkapan Pendekatan Manajemen Pertamina telah ditunjuk Pemerintah sebagai leading


Perusahaan berupaya menurunkan emisi dalam rangka sector penurunan emisi GRK, dan ditindaklanjuti dengan
mendukung upaya Pemerintah menurunkan emisi GRK menetapkan target dan rencana menuju operasi bersih
sebesar 29% (dengan upaya sendiri) hingga 41% (dengan beremisi GRK rendah dengan menetapkan Roadmap
bantuan internasional) hingga 2030. GRK merupakan emisi Pengurangan Gas Rumah Kaca tahun 2020 dengan target
gas yang secara langsung mempengaruhi perubahan iklim. pengurangan emisi GRK dari kegiatan Perusahaan adalah
Target penurunan emisi GRK sebesar 29% adalah bagian sebesar 6,48 juta ton CO2e dari baseline tahun 2010.
dari komitmen Pemerintah yang telah menandatangani [103-2]
Persetujuan Paris, sebagaimana disampaikan dalam
Undang-undang No. 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Untuk memastikan peta jalan berlangsung sesuai rencana,
Paris Agreement to the United Nations Framework Pertamina memasukkan perubahan iklim sebagai salah satu
Convention on Climate Change. [103-1] risiko penting yang harus dikelola secara cermat. Risiko ini
telah dimasukkan ke dalam Risk Intelligence Map (RIM). [103-2]

Mengendalikan dan
mengurangi emisi

Memantau secara
Mengelola lingkungan
memadai emisi GRK
dan perubahan iklim

PENGENDALIAN
RISIKO
PERUBAHAN Mematuhi semua
Mengefektifkan peraturan yang
program pengurangan IKLIM relevan terkait emisi
emisi karbon GRK/pengendalian
pencemaran

Mengadopsi dan
Menghasilkan karbon
meningkatkan teknologi
kredit mampu jual
pengendalian
(tradable carbon credit)
pencemaran

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
87
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Perseroan menyediakan biaya lingkungan untuk membiayai Kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan mendukung
program/kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pencapaian tidak adanya sanksi hukum terkait dugaan
HSSE, atau tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) pelanggaran ketentuan hukum yang terkait pengelolaan
“Pertamina Hijau”. Laporan ini hanya mengungkapkan lingkungan pada tahun 2019. Khusus peristiwa tumpahan
informasi tentang biaya lingkungan dalam HSSE yang minyak dari Sumur YYA-1 di Blok ONWJ, Pertamina maupun
dikelola langsung Perseroan pada tahun 2019. Biaya entitas AP telah menunjukkan kesungguhan melakukan
lingkungan dalam HSSE pada entitas AP disampaikan penanggulangan dan pemulihan. [307-1]
terpisah dalam Laporan Tahunan dan/atau Laporan
Keberlanjutan masing-masing AP. Tingkat kepatuhan unit operasi Perseroan dan entitas AP
dalam mengelola lingkungan, dapat dilihat dari pencapaian
Biaya lingkungan yang dikeluarkan untuk penanggulangan peringkat PROPER yang diselenggarakan Kementerian
dampak tumpahan minyak dari Sumur YYA-1 Blok ONWJ Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam kesertaan
hingga akhir 2019 sebesar USD57,8 juta. Biaya tersebut selama tiga tahun terakhir, berdasarkan data dari KLHK
digunakan untuk kegiatan penanggulangan dampak capaian PROPER Emas Pertamina memperoleh 50% dari
tumpahan minyak. [103-3] Capaian PROPER Emas Nasional, Tahun 2017 Pertamina
memperoleh 11 dari 19 PROPER Emas, Tahun 2018
Kebijakan Pertamina dalam pengelolaan lingkungan Pertamina memperoleh 14 dari 20 PROPER Emas sedangkan
adalah memastikan kepatuhan pada peraturan perundang- Tahun 2019 memperoleh 13 dari 26 PROPER Emas Nasional.
undangan dan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk Pencapaian tersebut menandakan Pertamina telah konsisten
meminimalkan dampak merugikan terhadap lingkungan menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses
maupun masyarakat. Pengelolaan lingkungan dimulai produksi dan jasa serta melaksanakan bisnis yang beretika
sebelum proyek dilaksanakan dengan menyertakan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Selain itu
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), juga Pertamina telah melakukan pengelolaan lingkungan
sesuai dengan skala dan sifat dampak kegiatan yang akan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond
dilakukan. Perencanaan pengelolaan dan pemantauan compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan
lingkungan disusun berdasarkan potensi dampak untuk lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien
mencegah terjadinya pencemaran dan memaksimalkan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
manfaat bagi masyarakat.

Pencapaian Peringkat PROPER


Peringkat PROPER 2019 2018 2017
Emas 13 14 11
Hijau 76 69 71
Biru 88 78 88
Merah 0 2* 0
Hitam 0 0 0
Total 177 163 163
*Disajikan kembali

Pemakaian Material Material Digunakan pada Kegiatan


Sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan Perseroan, Produksi di Sektor Hulu
pembahasan mengenai material di laporan ini mencakup Kegiatan produksi di sektor hulu utamanya adalah
cadangan hidrokarbon, migas, material yang digunakan menghasilkan minyak mentah dan gas bumi (migas).
untuk kegiatan produksi di sektor hulu, dan kegiatan Material utama yang digunakan sebagai bahan baku
pengolahan. adalah cadangan hidrokarbon di perut bumi, yang bersifat
habis terpakai dan tidak bisa didaur ulang. Selain itu juga

Laporan Keberlanjutan 2019


88 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

ada material pembantu untuk proses pemisahan minyak cadangan panas bumi yang digunakan dalam kegiatan
mentah dan gas bumi yang sifatnya juga habis terpakai dan produksi listrik pada pembangkit listrik tenaga panas bumi
tidak bisa didaur ulang. (PLTP), serta material pembantu berupa bahan kimia tertentu
untuk proses pemisahan material gas terikut. Total cadangan
Selama tahun 2019, total volume cadangan terbukti (P1) panas bumi yang dikelola Perseroan selama tahun 2019
yang menjadi sumber bahan baku produksi migas mencapai mencapai 885 MW. Laporan ini tidak menyajikan material
2.141,71 MMBOE. Selain itu juga ada material berupa tertentu yang digunakan dalam kegiatan pengolahan migas.

Material Utama Digunakan Dalam Kegiatan Produksi Migas dan Panas Bumi [301-1] [301-2]
Jenis dan Sifat Material Satuan 2019 2018 2017
Material Utama
Cadangan P1 (awal tahun) MMBOE 2.141,71 2.442,98 2.885,45
Cadangan Panas Bumi P1 (awal tahun) MW 885 835 820

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero) 89
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Konsumsi Energi

Pengungkapan Pendekatan berdasarkan aktivitas kelistrikan, pemanasan, pendinginan,

Manajemen dan penguapan.

Dalam melakukan aktivitas operasional, Pertamina juga Informasi terkait kegiatan efisiensi energi secara sistematis
menggunakan energi. Pengelolaan energi di lingkungan wajib disiapkan oleh UO setiap tahun dan dinilai oleh KLHK.
Pertamina dilakukan dengan mengacu pada Kebijakan Perusahaan mengacu Kepmen LH No 3 Thn 2014 (lampiran
HSSE Perusahaan yang disahkan oleh Direktur Utama 3 dan 5) dalam menyiapkan dan menyampaikan informasi
Pertamina. Pengungkapan informasi dalam bahasan terkait pelaksanaan efisiensi energi. Setiap tahun sebelum
ini meliputi penghitungan pemakaian energi di dalam pelaksanaan PROPER, KLHK akan memberikan bimbingan
Perseroan. Laporan belum menampilkan informasi teknis terkait format laporan, satuan perhitungan serta
penghitungan pemakaian energi di luar Perseroan, baik parameter apa saja yang harus ada dalam kegiatan
oleh perusahaan kontraktor maupun pemasok. efisiensi energi.

Perseroan juga melakukan berbagai inisiatif untuk Dalam kegiatan efisiensi energi, setiap unit memiliki tim
mendorong penggunaan energi secara bertanggung jawab, sendiri yang tersertifikasi sesuai persyaratan dari KLHK
di antaranya penghematan energi serta pengembangan yang bertugas melakukan perhitungan penggunaan energi
energi baru dan terbarukan (EBT). Tahun 2019 Perseroan dalam kegiatan operasi.
memulai penyaluran biodiesel B30 pertama di dunia dan
lebih cepat dari target pada tahun 2020, serta melanjutkan Metode perhitungan penggunaan energi peralatan
berbagai program penghematan energi. Pengembangan menggunakan metode langsung dan tidak langsung. Data
EBT menjadi tanggung jawab Fungsi Research & Technology atau asumsi perhitungan menggunakan data spesifikasi alat
Center (RTC), sementara program penghematan energi dan pengukuran langsung konsumsi energi, serta mengacu
yang berdampak pada lingkungan menjadi tanggung best practices dan ketentuan pemerintah yang relevan.
jawab Fungsi HSSE Secara berkala realisasi program
pengembangan EBT dan penghematan energi dilaporkan KLHK mewajibkan pelaksanaan audit energi minimal tiga
kepada pemegang saham. [103-1][103-2][103-3] tahun sekali, yang bertujuan mengetahui tingkat kewajaran
penggunaan energi yang digunakan dan memberikan
Konsumsi Energi rekomendasi perbaikan. Pelaksanaan audit dilakukan oleh
Perseroan telah menghitung total pemakaian energi dengan pihak ke-3 yang independen dan tersertifikasi.
cakupan seluruh Direktorat, yang dihitung dari penggunaan
bahan bakar, baik bahan bakar minyak ataupun gas, serta Upaya Perseroan menekan konsumsi energi dalam
dinyatakan dalam satuan energi GigaJoule (GJ) berdasarkan kegiatan operasional maupun kegiatan pendukung
tabel konversi satuan energi. Perseroan belum mengungkapkan dilakukan dengan menerapkan teknologi dan peralatan
informasi terkait intensitas energi untuk proses produksi bahan dengan konsumsi rendah energi. Total pemakaian energi
bakar, lubricants dan petrokimia, maupun mengungkapkan data dan intensitas energi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel Total Konsumsi Energi dan Intensitas Energi [302-1] [302-2] [302-3]

Direktorat Kinerja Satuan 2019 2018 2017


Total Pemakaian Energi GJ 479.484,16 400.373,06 374.057,84
Panas Bumi Total Produksi GJ 18.441.698,60 15.277.263,20 15.439.128,63
Intensitas GJ/GJ 0,03 0,03 0,02
Total Pemakaian Energi GJ 32.913.507,98 37.663.549,76 42.320.923,82
Migas Total Produksi TOE 27.290.410,70 35.022.192,83 33.805.150,86
Intensitas GJ/TOE 1,20 1,08 1,25
Total Pemakaian Energi GJ 80.389.093,60 50.795.382,52 105.231.382,02
Pengolahan Total Produksi TOE 52.633.151,94 48.025.817,14 52.253.457,57
Intensitas GJ/TOE 1,53 1,06 2,01

Laporan Keberlanjutan 2019


90 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Direktorat Kinerja Satuan 2019 2018 2017


Total Pemakaian Energi GJ 33.984.052,37 33.068.676,87 10.628.346,06
Pemasaran Total Produksi KL 256.626.041,44 368.392.038,29 354.217.199,44
Intensitas GJ/KL 0,13 0,09 0,03
*Disajikan kembali

Intensitas Energi proses operasi produksi tidak ada perubahan. Dengan


Intensitas energi dihitung sebagai volume energi yang demikian, kebutuhan energi tetap stabil.
dibutuhkan untuk memproduksi produk dalam satuan
tertentu. Pengungkapan informasi dalam Laporan ini meliputi Nilai Intensitas Energi untuk produksi panas bumi
penghitungan intensitas energi untuk proses produksi memperlihatkan kecenderungan stabil dibanding periode
minyak mentah dan gas serta panas bumi. Perseroan belum sebelumnya. Kenaikan konsumsi energi berbanding lurus
mengungkapkan informasi terkait intensitas energi untuk dengan produk yang dihasilkan.
proses produksi bahan bakar, lubricants dan petrokimia.
Informasi intensitas energi untuk proses produksi selain Penghematan Energi
minyak mentah dan gas bumi serta panas bumi, disampaikan Perseroan telah menghitung hasil efisiensi energi dengan
terpisah dalam Laporan Tahunan dan/atau Laporan cakupan meliputi setiap Direktorat. Penghitungan bersifat
Keberlanjutan masing-masing entitas AP. umum dengan basis periode satu tahun berdasarkan
selisih jumlah energi terpakai, dan belum dipilah untuk
Secara keseluruhan nilai Intensitas Energi untuk produk atau jasa tertentu.
produksi minyak mentah dan gas bumi memperlihatkan
kecenderungan peningkatan dibanding periode sebelumnya. Secara keseluruhan besaran nilai penghematan energi
Penyebabnya adalah penurunan produksi migas secara pada tahun 2019 mencapai 105,05 juta GJ, naik 30,40%
natural di area kegiatan offshore/lepas pantai a.l Pertamina dari tahun 2018 sebesar 80,56 juta GJ.
Hulu Mahakam, WMO yang cukup signifikan namun secara

Total Penghematan Energi Perseroan (juta GJ) [302-4] [302-5]


2019 2018* 2017*
105,05 80,56 81,92
*Disajikan kembali

Selama tahun 2019 Pertamina juga mendorong tumbuhnya 2. Aplikasi Alat Penyangga (Pemegang) Perekam
budaya hemat energi ke semua elemen. Penghematan Data Elektronik Untuk Mengukur Tekanan Bawah
energi menjadi salah satu fokus dalam pengelolaan energi Sumur (Aplikasi GGA) merupakan proyek baru Jambi
karena berpengaruh langsung pada pengurangan biaya Field yang bertujuan mengurangi lama pekerjaan
serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Beberapa perekaman tekanan bawah sumur sehingga dapat
inisiatif penghematan energi yang dilakukan Pertamina menekan besarnya production losses, mengurangi
selama tahun 2019: waktu downtime rig dan menggabungkan 2 (dua) jenis
1. Implementasi Advanced Process Control (APC) dalam tahapan pekerjaan (swab dan pengukuran tekanan
Optimasi Boiler Utilities. bawah sumur) menjadi 1 (satu) tahapan pekerjaan.
Utilities ini menggunakan teknologi APC dengan Aplikasi tersebut merupakan inovasi mengubah
Multivariable Model Predictive Control (MPC) dengan sistem. Inovasi ini merupakan teknologi baru dan
Optimizer di RU IV Cilacap. Pemanfaatan sistem ini telah mendapatkan paten sederhana dengan nomor
pertama kali diaplikasikan di Kilang Indonesia. Dengan paten IDS000002418 pada tanggal 15 Juli 2019.
sistem ini, dapat dilakukan optimasi konsumsi energi
dengan prinsip pengaturan Load Allocation dan Fuel 3. Program Self Powered Geothermal Well Monitoring di
Gas Allocation yang bertujuan untuk mengatur beban PGE Kamojang adalah inovasi pemantauan data sumur
setiap boiler berdasarkan efisiensi dan memaksimalkan produksi pionir memadukan sumber listrik dari inovasi
penggunaan fuel gas untuk mendapatkan efisiensi yang termoelektrik sesuai dengan Surat Balai Besar Bahan
lebih tinggi. Hal ini tentu sangat memberikan keuntungan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian
bagi kilang karena supply steam juga menjadi optimal. RI. Inovasi ini merupakan inovasi yang pertama kali

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
91
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

dibuat di kegiatan Produksi Panas Bumi di Indonesia. memutar alternator untuk menghasilkan tegangan
Inovasi ini merupakan salah satu inovasi tingkat yang kemudian disimpan dalam elemen penyimpanan
sistem, karena mampu menggantikan peran flow meter energi listrik (baterai). Dengan mengayuh selama 3 jam
analog dan transmitter menjadi alat monitoring online secara bergantian, dapat menghasilkan listrik 420 watt
berbasis arduino dan web server. Alat ini mendapatkan hour yang dapat digunakan untuk lampu penerangan
sumber listrik mandiri memanfaatkan sumber panas di pos sekuriti PHE JM. Inovasi ini juga telah direplikasi
pada pipa melalui alat termoelektrik. di Desa Mendis yang merupakan desa binaan PHE JM.
Inovasi ini telah memiliki paten dengan nomor paten
4. Poskamin merupakan program inovasi baru dari TBBM IDS000002427.
Bandung Group. Program Poskamin mengubah sistem
supply listrik kantor yang berasal dari PLN, menjadi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
supply listrik kantor yang berasal dari peralatan Sejalan dengan kebijakan Pemerintah, Perseroan
renewable energy, Panel Surya dan Turbine Air mengembangkan sumber-sumber energi baru dan
Ventilation. Selain digunakan untuk kantor, kelebihan terbarukan (EBT) dan telah menyusun peta jalan hingga
renewable energy yang diperoleh juga disalurkan tahun 2026. Pengembangan EBT sangat penting untuk
kepada warga sekitar. Inovasi ini Pertama kali bisnis Pertamina yang berkelanjutan karena pertimbangan
diimplementasikan di TBBM Bandung Group. beberapa faktor, yakni menurunnya produksi minyak dan
gas, defisit pada neraca perdagangan, meningkatnya
5. Bara-biri (Bakar Kalori Beri Energi) adalah suatu penggunaan kendaraan listrik, isu lingkungan hidup, dan
inovasi perangkat pengisi daya statis dari sepeda besarnya potensi EBT di Indonesia. Pengembangan EBT
yang dikembangkan di PHE Jambi Merang. Alat ini menjadi bentuk dukungan Perseroan pada pencapaian
bekerja menggunakan sumber tenaga manusia Tujuan ke-7 SDGs. [OG2]
dengan cara mengayuh sepeda statis sehingga dapat

Tujuan ke-7 SDGS


Target Indikator
Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa energi terbarukan Bauran energi terbarukan
dalam bauran energi global

Perseroan menganggarkan belanja modal 428,57 juta USD nabati dari kelapa sawit. Pengembangan B30 yang
atau sekitar Rp6 triliun selama periode 2020-2026 untuk mampu menyerap crude palm oil (CPO) sekitar 10 juta
pengembangan EBT. kiloliter, bisa menghemat devisa mencapai US$8 miliar
atau setara Rp 112,8 triliun (kurs Rp14.000), serta
Besarnya biaya belanja modal sebanding dengan potensi potensi penghematan energi fosil. Penerapan biodiesel
besar pengembangan EBT di Indonesia, antara lain air B30 telah diuji coba sejak November 2019 di delapan
(hydro power), tenaga surya (solar power), angin (wind titik pencampuran meliputi terminal BBM dan kilang
power), bioenergi (bioenergy to power), panas bumi Pertamina. Perseroan melakukan pencampuran di 28
(geothermal), dan laut (ocean). Perseroan berkeyakinan titik di seluruh wilayah Indonesia, sementara pasokan
bahwa EBT akan memperlihatkan prospek menguntungkan FAME akan dilakukan 18 Badan Usaha Bahan Bakar
dalam beberapa tahun mendatang, seiring kecenderungan Nabati (BUBBN) yang ditunjuk pemerintah melalui
terus menurunnya harga EBT dari tahun 2010 hingga Kementerian ESDM.
tahun 2019.
Program biodiesel B30 akan meningkatkan penggunaan
Sampai dengan akhir tahun 2019 ada beberapa energi terbarukan dan menurunkan penggunaan
pengembangan EBT yang telah dilakukan Perseroan. energi berbasis fosil, serta menjaga keberlangsungan
1.
Memasuki akhir tahun 2019, Perseroan perkebunan dan petani sawit di Indonesia sebagai
mendistribusikan biodiesel 30%, sebagai yang penyedia bahan baku dan produsen FAME. Terhadap
pertama di dunia. Peresmian dilakukan Presiden RI lingkungan, penggunaan biodiesel B30 diklaim
di SPBU COCO Pertamina di Jakarta. Biodiesel B30 Kementerian ESDM dapat mengurangi tingkat emisi CO
merupakan bahan bakar biosolar dengan kandungan sebesar sebesar 0,1 sampai 0,2 gram per kilometer dan
30% Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau minyak emisi PM sebesar 0,1 hingga 0,08 gram per kilometer.

Laporan Keberlanjutan 2019


92 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Kondisi ini menjadikan biodiesel B30 lebih ramah Bertumbuhnya produksi sawit year on year (YoY) itu
lingkungan ketimbang solar konvensional. [OG3] [OG14] menjadi peluang bagi Pertamina karena di saat yang
sama, jumlah limbah tandan kosong kelapa sawit juga
2. Perseroan bekerjasama dengan PT Bukit Asam Tbk meningkat. Di saat yang sama, sinergi industri kelapa
(PTBA) dan Air Product and Chemical Inc. membangun sawit sebagai subtitusi migas dengan Pertamina
proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera berpotensi mengurangi porsi impor migas nasional.
Selatan. Kerjasama meliputi pembuatan desain awal
(Front End Engineering Design/FEED) disusul kontrak Campuran bioetanol sebanyak 5% dari kebutuhan
rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC), dan nasional (setara 3 juta – 3,5 juta kiloliter) berpotensi
pengerjaan konstruksi. Total biaya investasi mencapai mengurangi impor bensin hingga Rp 22 triliun.
3,5 miliar USD dan ditargetkan beroperasi pada 2023.
Pada proses gasifikasi, batubara akan diolah menjadi Cangkang kelapa sawit juga dapat dikembangkan
dimethyl ether (DME) sebagai substitusi liquified sebagai biomassa untuk pembangkit listrik. Pertamina
petroleum gas (LPG). Pemanfaatan DME ini diperkirakan telah menyusun peta jalan pengembangan pembangkit
mampu mengurangi ketergantungan impor LPG sampai listrik tenaga biomassa (PLTBm), dengan kapasitas
16%. Selain itu, produk turunan gasifikasi batubara awal 7 MW pada tahun 2020 dan akan dikembangkan
lainnya adalah methanol untuk mendukung program hingga 20 MW pada 2026.
biodiesel B30, amonia, maupun pupuk. [OG2] [OG3]
5. Perseroan kini sedang menyiapkan konsep bisnis
3. Perseroan membangun konsep Green Energy Station baterai dan melakukan riset untuk jenis baterai lithium
(GES), dan telah diterapkan pada SPBU Pertamina nickel cobalt aluminum oxide (NCA) dan lithium nickel
di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Konsep manganese cobalt oxide (NMC). Kedua jenis baterai
GES merupakan upaya Pertamina mendukung itu memiliki densitas energi yang tinggi. Berdasarkan
pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. GES kajian, potensi penggunaan baterai untuk transportasi
adalah konsep SPBU ramah lingkungan yang memakai di Indonesia diprediksi mencapai 48 gigawatt per jam
sumber energi hijau, yakni panel surya di area SPBU. pada tahun 2035. Sesuai peta jalan, pada tahun 2021
Selain itu terdapat fitur pengisian bahan bakar untuk Pertamina akan mendirikan pabrik baterai Lithium-Ion
kendaraan listrik atau EV Charging Station. Ada pula fitur dan mulai berproduksi pada 2022 dengan kapasitas
pembayaran digital yang dilengkapi layanan mandiri. 500 Ribu Mwh sampai dengan 2024. Kapasitas
produksi akan terus ditingkatkan hingga 1.300 Ribu
Pertamina juga telah memakai panel surya di sejumlah MWh pada tahun 2026. Bahan baku produksi baterai Li-
wilayah operasional. Salah satunya kilang Pertamina ion berasal dari produksi pengolahan mineral tambang
RU IV Cilacap yang menerapkan panel surya dengan di Morowali, Sulawesi Tengah.
sistem on grid. Energi surya diterapkan di RU IV Cilacap
yang lokasinya belum terjangkau jaringan listrik umum. Perseroan juga mengembangkan Thin Film Solar
Photovoltaics yang memanfaatkan sinar matahari
4. Perseroan sedang menyiapkan komponen campuran menjadi listrik. Pertamina telah mengembangkan
bensin dari sumber energi terbarukan yakni tandan thin film solar cell yang dapat dipasang di berbagai
kosong (cangkang) kelapa sawit yang tergolong sebagai permukaan dan tak harus dipasang dengan konstruksi
limbah industri sawit. Cangkang kelapa sawit kemudian rigid. Pertamina juga sudah menginisiasi pembangunan
diolah untuk menjadi bioethanol. Berdasarkan data pabrik cell jenis thin film itu di Indonesia.
dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(GAPKI), produksi minyak kelapa sawit (CPO) nasional Perseroan bekerja sama dengan HyET Solar, perusahaan
tumbuh 11,26% dari 39,59 juta ton pada periode asal Belanda, untuk membangun pabrik Thin Film Solar
Januari – Oktober 2018 menjadi 44,05 juta ton pada Photovoltaics di Indonesia pada tahun 2021. Tahun
periode yang sama di tahun 2019. Di saat yang sama, 2022, pabrik tersebut diharapkan sudah berproduksi
negara Uni Eropa dan beberapa negara lain melakukan dengan 90% bahan baku berasal dari Indonesia.
pembatasan belanja minyak sawit yang berdampak
pada turunnya ekspor minyak sawit Indonesia.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
93
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Emisi

Pengungkapan Pendekatan Fokus pengendalian emisi yang dijalankan Perseroan adalah

Manajemen penurunan emisi GRK melalui pendekatan pada kepatuhan


dan kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan
Seluruh aktivitas bisnis tentu menghasilkan dampak terkait emisi GRK, termasuk Peraturan Presiden Nomor 61
negatif, salah satunya adalah lepasan emisi. Pengendalian tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi
emisi terutama emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi isu Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), dengan target reduksi GRK 29-
penting terkait dengan fenomena perubahan iklim yang 41% pada tahun 2030. Untuk memastikan terlaksananya
kian nyata dirasakan. Perseroan fokus dalam upaya reduksi emisi GRK, Perseroan telah melakukan pengukuran
penurunan emisi GRK dengan mengacu pada Rencana Aksi emisi GRK disertai pemantauan berkesinambungan atas
Nasional Penurunan Emisi GRK (RAN-GRK) dan peraturan sumber-sumber emisi GRK dan berbagai upaya untuk
lain. [103-1] mengurangi emisi GRK dihasilkan. Keterlibatan Perseroan
dalam upaya penurunan emisi GRK sesuai RAN-GRK, menjadi
dukungan pencapaian Tujuan ke-13 dari SDGs. [103-2]

Tujuan ke-13 SDGS


Target Indikator
Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, Dokumen pelaporan penurunan emisi gas
strategi dan perencanaan nasional. rumah kaca (GRK).

Perseroan berupaya memaksimalkan penurunan emisi bahan bakar untuk kendaraan operasional dan pemakaian
GRK dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang pembangkit, dengan jenis emisi GRK adalah karbon dioksida
ada termasuk potensi energi baru dan terbarukan (EBT). (CO2), metana (CH4) dan natrium oksida (N2O). Pengukuran
Pengendalian emisi GRK menjadi tanggung jawab Fungsi emisi GRK Cakupan 2 meliputi emisi GRK yang berasal dari
HSSE dan secara berkala dilaporkan kepada Direksi. konsumsi energi yang berasal dari luar Perseroan, di antaranya
Pertamina telah melakukan perhitungan baseline emisi GRK pemakaian listrik. Perseroan belum melakukan pengukuran
pada tahun 2010 sesuai arahan dari HSSE PT Pertamina emisi GRK Cakupan 3, yakni emisi GRK yang berasal dari
(Persero) sebagai tindak lanjut atas target Pemerintah RI pemakaian energi oleh pihak-pihak yang menjadi bagian dari
dalam menurunkan emisi GRK sebesar 26% pada tahun rantai pasok Pertamina dan berada di luar kendali Perseroan.
2020. Referensi Perhitungan adalah Metodologi Inventarisasi
Sumber Emisi dan Perhitungan Beban Emisi Kegiatan Industri Metode perhitungan jumlah emisi GRK yang dihasilkan
Minyak dan Gas, PT Pertamina (Persero) tahun 2010. dan yang berhasil direduksi oleh Pertamina pada tahun
Perhitungan Emisi GRK Tahun 2019 menggunakan referensi 2019 mengalami perubahan sesuai dengan ketentuan
Peraturan MENLH No 12 Tahun 2012. [103-3] dalam Program PROPER KLHK serta adanya penambahan
data dari beberapa lokasi APH yang baru bergabung di
Emisi GRK Langsung Pertamina. Perhitungan data emisi ini mencakup seluruh

dan Tidak Langsung [305-1][305-2][305-5] direktorat dan sudah diverifikasi oleh pihak ke tiga yang
independen. Terdapat pernyataan kembali terkait data dari
Pertamina berinisiatif untuk mengendalikan emisi GRK dimulai
tahun 2017-2018.
dengan menginventarisasi sumber emisi dengan tahun
dasar 2010, perhitungan serta pelaporan beban emisi gas
Data emisi dan intensitas emisi yang disajikan pada laporan
rumah kaca secara berkala. Pengukuran emisi GRK Cakupan
ini mencakup Direktorat Pengolahan (Refinery Unit), serta
1 hanya meliputi sumber-sumber emisi GRK yang berasal
beberapa AP yaitu Pertamina Hulu Energi, Pertamina
dari pemakaian energi langsung di antaranya konsumsi
Geothermal Energy, dan Pertamina EP.

Laporan Keberlanjutan 2019


94 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Hasil Pengukuran Emisi GRK Cakupan 1 dan Cakupan 2 [305-1][305-2][305-4][305-7]

 Pengolahan – Refinery Unit Satuan 2019 2018 2017


Total Produksi TOE 59.586.390 54.503.474 52.244.741
Total Emisi CO2 Ton CO2e/tahun 7.815.618 7.647.266 6.892.288
Intensitas Emisi CO2 Ton CO2e/tahun 0,13 0,14 0,13
Total Emisi Gas Konvensional + Proses
TON SOx/Th 10.493,18 14.898,27 7.765,72
Produksi+Fasilitas Penunjang
PGE
Intensitas Emisi SOx TON SOx/Th/TOE 0,0002 0,0003 0,0001
Total Emisi Gas Konvensional + Proses
TON NOx/Th
Produksi+Fasilitas Penunjang 60.196 57.808 14.510
Intensitas Emisi NOx TON NOx/Th/TOE 0,0010 0,0011 0,0003

 Pertamina Hulu Energi Satuan 2019 2018 2017


Total Produksi TOE  7.537.920,48 6.751.981,05 11.001.017,58
Total Pencemaran Udara Ton 1.366.162,00 1.377.615,53 1.602.432,66
Hasil Absolut Penurunan Emisi Ton 61.726.838,71 18.830.283,25 30.484.065,65
Intensitas Pencemaran Udara Ton/TOE
a. Proses Produksi Ton/TOE 0,12 0,18 0,13
b. Proses Produksi + Fasilitas Pendukung Ton/TOE 0,26 0,20 0,15
Rasio Penurunan Emisi %
a. Proses Produksi % 57,99 15,66 20,61
b. Proses Produksi + Fasilitas Pendukung % 26,90 13,67 19,02

 Pertamina Geothermal Energy Satuan 2019 2018 2017


Total Produksi GJ 15.606.766,40 15.511.175,20 15.439.128,70
Total Pencemaran Udara Ton 40.987,00 43.062,37 70.551,96
Hasil Absolut Penurunan Emisi Ton CO2eq 695.373.959,00 695.297.707,22 695.130.614,87
Intensitas Emisi    
a. Proses Produksi Ton CO2-eq/GJ 0,013 0,012 0,013
b. Proses Produksi + Fasilitas Pendukung Ton CO2-eq/GJ 0,013 0,012 0,013
Rasio Penurunan Emisi        
a. Proses Produksi % 189,21 94,55 94,45
b. Proses Produksi + Fasilitas Pendukung % 379,97 190,94 190,53

 Pertamina EP Satuan 2019 2018


Total Produksi TOE 12.724.862,92 15.595.542,58
Total Pencemaran Udara Ton CO2eq 2.653.459,93 2.902.330,47
Hasil Absolut Penurunan Emisi Ton CO2eq 92.726.521,11 92.684.688,15
Intensitas Emisi GRK Ton CO2eq 0,21 0,19

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
95
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Upaya Reduksi Emisi GRK 4. Optimalisasi Portable Level Transmitter Dengan

Sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan terus melanjutkan Penyuplaian Listrik Menggunakan Tenaga Surya

berbagai upaya untuk mengurangi emisi GRK dari proses di PGE Ulubelu. Pemanfaatan energi tenaga surya

produksi (Scope 1). Upaya pengurangan emisi GRK dilakukan sebagai penggantian sumber listrik untuk portable level

melalui efisiensi energi, pemanfaatan suar bakar, konversi transmitter. Pemanfaatan suplai listrik secara mandiri

bahan bakar, penggunaan peralatan hemat energi dan rendah dengan memanfaatkan tenaga surya mengeliminasi

emisi serta optimasi dan modifikasi peralatan. Beberapa kebutuhan genset pada peralatan portable sehingga

program unggulan yang dilakukan dalam rangka penurunan menghilangkan emisi.

emisi GRK adalah:[305-5]


1. Inovasi terkait aspek penurunan emisi yang ada di Emisi Zat Penipis Lapisan Ozon
Pertamina RU VI Balongan yaitu Perubahan Sistem Press- (ODS)
up Nitrogen ke Unit LEU merupakan program perubahan Laporan ini tidak menyertakan penghitungan volume substansi
subsistem yang memiliki nilai tambah perubahan rantai penipis lapisan ozon (ODS) mapun bahan perusak ozon (BPO)
nilai dimana Nitrogen untuk startup Wet Gas Compressor yang ditimbulkan Perseroan. Tidak ada produk Perseroan yang
(WGC) yang sebelumnya masih bergabung dengan berpotensi menimbulkan ODS/BPO. Sumber emisi ODS/BPO
Header/pengguna lain di kilang RU VI Balongan, diubah antara lain adalah pemakaian pendingin ruangan (AC), lemari
menjadi menggunakan storage C yang didedikasikan pendingin (freezer), dan alat pemadam api ringan (APAR).
khusus untuk WGC di Unit LEU dengan cara pengaplikasian Perseroan berupaya mengurangi emisi ODS/BPO yang dapat
valve by pass press up Storage Nitrogen 59-V-101. menyebabkan penipisan lapisan ozon. Sampai dengan akhir
tahun 2019, ada beberapa upaya yang telah dilakukan upaya
2. SEPLINA (Separation of Line Naptha) merupakan inovasi untuk mengurangi emisi ODS/BPO. [305-6]
di RU II Sungai Pakning dengan melakukan modifikasi 1. Pertamina memproduksi Musicool, bahan utama
Pipa Discharge P.2A/B untuk mengurangi emisi udara di Musicool adalah Hydrocarbon refrigerant yang
tangki timbun akibat aliran yang berasal dari flushing pipa berfungsi sebagai pendingin di Air Conditioner (AC) dan
pada proses loading naptha. SEPLINA dilakukan dengan Lemari Es, Musicool Pertamina dapat menggantikan
memodifikasi jalur pipa tersendiri yang digunakan untuk produk refrigerant sintetik Freon yang menyebabkan
kegiatan loading naptha. Perubahan sub-sistem ini menipisnya lapisan ozon.
mengubah kegiatan loading naptha yang semula jalur
pipa harus di-flushing terlebih dahulu menjadi tidak perlu 2. Mempersiapkan kendaraan shuttle sehingga mengurangi
melakukan flushing pipa. membawa kendaraan pribadi, kendaraan shuttle
menunggu di beberapa pick up point dan commuter antar
3. Penggunaan gas jack/mini compresor untuk kantor Pertamina.
pemanfaatan gas yang di-flare di cluster-cluster di
PEP Tambun Field. Secara umum di industri migas, 3. Berpartisipasi mengikuti Earth Hour, Setiap tahunnya
hasil separasi gas di daerah stasiun pengumpul dimana Pertamina rutin berpartisipasi dalam kegiatan Earth
fasilitasnya terbatas hanya dapat dibakar (flaring). Hour, yang pada tahun 2019 diselenggarakan pada
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi gas flare, hari Sabtu tanggal 30 Maret 2019.
salah satunya dengan menggunakan kompresor, namun
kompresor yang dimaksud di sini adalah mini compressor Mekanisme Pembangunan Bersih
yang enginenya merupakan hasil modifikasi dari engine Langkah lain untuk mendukung pengurangan emisi GRK
mobil (2 silinder). PT Pertamina EP Tambun Field menjadi adalah menerapkan mekanisme Pembangunan Bersih
pioneer di lingkungan Pertamina dalam penerapan sistem (CDM) pada unit-unit pembangkit panas bumi yang dikelola
ini pada gas flare untuk aplikasi efisiensi energi. Gas yang PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Hingga tahun
dihasilkan akan didistribusikan sebagai LPG dan pasokan 2019, PGE telah memiliki tujuh proyek CDM dan satu proyek
bahan bakar pembangkit listrik. Dengan program ini dapat Verified Carbon Standard (VCS) pada berbagai unit PLTP
menjaga kestabilan pasokan listrik untuk Kabupaten Bekasi milik sendiri dengan pengurangan emisi yang setara dengan
dan mengeliminasi gas buang (Zero Flaring).

Laporan Keberlanjutan 2019


96 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

2.583.641 ton CO2e per tahun. Pengukuran, monitoring dan Inisiatif CDM dan mekanisme carbon credit lainnya dilakukan
pelaporan emisi GRK yang saat ini dilakukan menggunakan Pertamina bukannya tanpa risiko, terlebih lagi setelah
metode dari UNFCCC yaitu ACM0002. berakhirnya Kyoto Protocol. Tantangan terbesar proyek
CDM adalah sulitnya implementasi monitoring dan penjualan
Dari tujuh proyek CDM, sebanyak lima unit telah mencapai carbon credit dan isu global terkait penurunan GRK. Persiapan
Gold Standard (GS) sejak tahun 2014 berdasarkan CDM telah berjalan sejak tahun 2009 bekerjasama dengan
benchmark dari Gold Carbon Standard. GS merupakan konsultan CDM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
standar kredit karbon yang diakui lebih dari 80 LSM seluruh Konsultan CDM juga berperan sebagai pembeli dengan basis
dunia dan kredit karbon yang telah ditingkatkan statusnya kontrak 3 kali tujuh tahun mengacu pada kontrak Emission
menjadi GS berpotensi memiliki nilai jual premium. Satu Reduction Purchase Agreement (ERPA) dengan PGE.
proyek lainnya menggunakan VCS voluntary program.
Perbedaan antara CDM, CDM-GS, dan VCS adalah pasar
karbon yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK dan
indikator keberlanjutan lainnya.

Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Kedekatan Kegiatan Operasional dengan Kawasan Dilindungi


Perseroan memberikan perhatian pada keanekaragaman hayati terutama yang berada di/dekat dengan area kegiatan operasi,
baik di daratan maupun perairan. Sebagian WK Perseroan berada di atau berdekatan dengan kawasan yang dilindungi
atau kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan dilindungi. Perseroan memberikan kontribusinya pada
pencapaian Tujuan ke-14 dan 15 SDGs.

Tujuan ke-14 SDGS


Target Indikator
Pada tahun 2020, melestarikan setidaknya 10 persen dari wilayah Jumlah luas kawasan konservasi perairan.
pesisir dan laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional
dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia.

Tujuan ke-15 SDGS


Target Indikator
Pada tahun 2020, menjamin pelestarian, restorasi dan pemanfaatan Proporsi situs penting keanekaragaman hayati
berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa daratan dan perairan darat dalam kawasan lindung,
lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan berdasarkan jenis ekosistemnya.
lahan kering, sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional.

Sampai dengan akhir periode pelaporan dari total 108 WK, ada dua WK di darat dan dua WK di perairan, yang berada
dan/atau berdekatan dengan kawasan dilindungi atau kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan di
lindungi. Seluruh kegiatan operasi yang dilakukan di dalam maupun di sekitar kawasan dilindungi telah mendapatkan izin
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sampai dengan akhir tahun 2019 Perseroan tidak pernah mendapatkan
sanksi hukum. [304-1] [OG4]

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
97
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

WK Berada dan/atau Berdekatan dengan Kawasan Dilindungi Atau Kawasan Dengan Keanekaragaman Hayati Tinggi
Diluar Kawasan Dilindungi
Kawasan Dilindungi Atau Kawasan Dengan
Wilayah Kerja
Keanekaragaman Hayati Tinggi Terdekat
MOR VIII TBBM Jayapura Cagar Alam Cycloop
PT PGE Area Kamojang Hutan Lindung Kamojang
PT PHE, Blok ONWJ Taman Nasional Kepulauan Seribu
Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Indramayu

Dampak terhadap terancam punah sebanyak 111 bibit pohon

Keanekaragaman Hayati - Penangkaran burung merpati

serta Upaya Restorasi Demikian pula pada WK PT PGE Area Kamojang, Perseroan
Kami menyadari kegiatan operasi yang dilakukan Perseroan bersama AP sampai dengan tahun 2019 telah melakukan
berpotensi menimbulkan dampak berupa gangguan habitat sejumlah upaya untuk mengurangi dampak kegiatan operasi
asli beserta ekosistem di dalamnya, sehingga memengaruhi terhadap kawasan hutan lindung Kamojang. [304-3]
keberlangsungan hidup fauna maupun flora yang ada. - Pembibitan tumbuhan langka dan tumbuhan asli Kamojang
Perseroan berkomitmen meminimalkan dampak yang - Perindukan dengan pendekatan metode vegetatif
ditimbulkan. Upaya yang dilakukan meliputi pencegahan, buatan untuk proses perkembangbiakan bibit Kiara
minimalisasi dan mitigasi risiko terhadap keanekaragaman yang merupakan tanaman langka lokal
hayati sepanjang siklus bisnis perusahaan, tanggung - Perbaikan habitat Elang Jawa dengan persemaian bibit
jawab terhadap tata guna lahan serta merencanakan dan Ki Hujan yang telah menjadi pohon langka lokal
memodifikasi desain, konstruksi dan praktik operasi untuk - Reboisasi Hutan Kamojang dengan tumbuhan langka
melindungi spesies fauna dan flora tertentu yang endemik dan tumbuhan asli Kamojang
atau dilindungi. Langkah yang dilakukan di antaranya dengan - Sterilisasi media tumbuh anggrek lokal dengan
pembentukan kawasan konservasi sebagai habitat baru menggunakan uap panas bumi sebagai bentuk
bagi spesies fauna dan flora yang terganggu oleh kegiatan budidaya tanaman lokal
operasi. Sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan telah - Pengembangbiakan bibit Kondang sebagai pohon
memiliki 96 kawasan konservasi yang dikelola oleh unit endemik langka penahan longsor, dengan metode
operasi maupun entitas AP, bekerjasama perguruan tinggi, vegetatif buatan
lembaga independen dan masyarakat. [304-2][304-3] - Umbi Mini Kentang Geotermal “Geotato”

Khusus pada WK MOR VIII Terminal BBM Jayapura di Papua


yang berdekatan dengan Cagar Alam Cycloop, sampai dengan Keberadaan Spesies
akhir tahun 2019 Perseroan bersama unit operasi setempat yang Dilindungi
telah melakukan beberapa upaya untuk meminimalkan Kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati oleh
gangguan terhadap kawasan Cagar Alam Cycloop. [304-3] Perseroan, antara lain dilakukan melalui program
- Penanaman 1.111 bibit pohon di Cagar Alam Cycloop pelestarian fauna yang dinyatakan terancam punah (CR/
termasuk pohon Soang/Sowang, spesies endemik dan critically endangered) dan flora endemis langka/terancam

Laporan Keberlanjutan 2019


98 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

punah. Penetapan status spesies fauna dan flora mengacu tahun 2019 upaya konservasi telah dilakukan terhadap 42
Daftar Merah yang diterbitkan IUCN. Sampai dengan akhir fauna dan 24 flora dilindungi maupun endemik. [304-4]

Daftar Fauna dan Flora Berstatus Critically Endangered (CR) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Penyu Pariaman (Chelonia mydas, Lepidochelys olivacea,
Eretmochelys imbricata)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Yaki (Macaca nigra)
Tuntong laut (Batagur borneoensis)

Daftar Fauna dan Flora Berstatus Endangered (EN) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna
Owa Jawa (Hylobates moloch)
Bekantan (Nasalis larvatus)
Arwana (Scleropages formosus)
Banggai (Pterapogon kauderni)
Maleo (Macrocephalon maleo)
Owa Ungko (Hylobates agilis)
Gelatik Jawa (Lonchura oryzivora)
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica)

Daftar Fauna dan Flora Berstatus Vulnerable (VU) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna Nama Flora
Rusa Sambar (Cervus unicolor) Cendana (Santalum album)
Senyulong (Tomistoma schlegelii) Merbau (Intsia bijuga)
Surili (Presbytis natunae) Damar (Agathis dammara)
Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) Kemiri Sunan (Reutealis trisperma)
Rusa Jawa (Cervus timorensis) Keruing (Dipterocarpus turbinatus)
Rangkong (Buceros sp) Meranti (Shorea mecistopteryx)
Burung Punai (Treron capellei)

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
99
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Daftar Fauna dan Flora Berstatus Near Threatened (NT) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna
Mambruk (Goura victoria)
Ikan Belida (Notopterus sp.)
Lutung Kelabu (Trachypithecus cristatus)

Daftar Fauna dan Flora Berstatus Least Concern (LC) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna Nama Flora
Nuri Kepala Hitam (Lorius lory) Jelutung (Dyera costulata)
Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster) Pule (Alstonia scholaris)
Elang Kamojang (Accipiter trivirgatus) Seru (Schima wallichii)
Kambing Saburai Laban (Vitex pinnata)
Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) Ketapang Kencana (Terminalia mantaly)
Serak Jawa (Tyto alba) Cemara Laut (Casuarina equisetifolia)
Ayam Kalkun (Meleagris gallopavo) Juwet (Syzygium cumini)
Ayam Bekisar (Gallus varius) Pidada Merah (Sonneratia caseolaris)
Burung Nuri (Eclectus roratus) Ki Hujan (Samanea saman)
Ikan Takifugu (Takifugu bimaculatus) Kiara (Ficus benjamina)
Elang Bondol (Haliastur indus) Tembesu (Fagraea fragrans)
Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis) Cempaka (Magnolia champaca)
Ular Sanca Kembang (Python reticulatus) Kondang (Ficus variegata)
Burung Kenari (Serinus canaria) Anggrek Stuberi (Dendrobium lasianthera)
Ikan Komet (Carassius auratus) Petanang (Dryobalanops oblongifolia)
Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)
Burung Kakatua (Cacatua galerita)

Laporan ini tidak mengungkapkan informasi jumlah total Laporan tidak mengungkapkan jumlah masing-masing Spesies
spesies dalam IUCN dan lokasi habitat yang terkena dampak Daftar Merah IUCN Spesies Daftar Merah dan spesies daftar
operasi, karena luasnya wilayah kerja Perseroan. Penjelasan konservasi nasional dengan habitat di daerah yang terkena
terkait informasi tersebut, disampaikan terpisah dalam dampak operasi organisasi, berdasarkan tingkat risiko
Laporan Keberlanjutan entitas anak maupun fungsi Perseroan. kepunahan.

Laporan Keberlanjutan 2019


100 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Efluen dan Limbah

Pengungkapan Pendekatan serta disposal. Perseroan juga berupaya menanggulangi

Manajemen setiap peristiwa tumpahan minyak. Pengelolaan limbah


dan efluen menjadi tanggung jawab Fungsi HSSE dan
Kegiatan operasi dan usaha Perseroan juga menghasilkan secara berkala dilaporkan kepada Direksi. [103-2]
limbah yang harus dikelola dengan baik untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Sejak memulai operasi, Perseroan Selama tahun 2019 Perseroan memastikan seluruh limbah
telah berkomitmen untuk meminimalkan dampak yang termasuk efluen telah dikelola dengan baik, sehingga tidak
ditimbulkan dari kegiatan yang dilakukan. [103-1] ada unit operasi maupun entitas AP yang memperoleh
peringkat PROPER Merah atau Hitam. Demikian pula dengan
Di sektor hulu, Perseroan senantiasa melakukan kejadian tumpahan minyak di WK yang dikelola PT PHE
penyusunan Rona Lingkungan Awal (Environmental Baseline ONWJ, telah dapat ditanggulangi sesuai target waktu dan
Assessment/EBA), yang akan menginformasikan daya kini dalam tahapan pemulihan lingkungan. Pengelolaan
dukung lingkungan permukaan untuk kegiatan eksplorasi limbah dilakukan di masing-masing unit operasi dan
dan produksi migas. Sedang di sektor pengolahan dan entitas AP, di bawah tanggung jawab Fungsi HSSE dan
sektor hilir migas, Perseroan memastikan setiap unit secara berkala dilaporkan kepada pihak-pihak berwenang
operasi dan entitas AP telah memenuhi setiap dokumen dalam pengawasan pengelolaan lingkungan, termasuk
terkait pengelolaan dan pengolahan limbah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui
dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), kesertaan dalam PROPER. [103-3]
serta pelaporan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL). Pengelolaan Segenap upaya yang dilakukan Perseroan terkait
limbah telah dilakukan sejak awal melalui penyusunan Rona pengelolaan dan pengolahan limbah, menjadi kontribusi
Lingkungan Awal (EBA), serta menerapkan prinsip 5RTD pada upaya bersama untuk mencapai Tujuan ke-12 SDGs.
yakni reduce, recycle, replace, return to supplier, treatment,

Tujuan ke-12 SDGS


Target Indikator
Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah Jumlah limbah B3 yang terkelola dan proporsi
yang ramah lingkungan, di sepanjang siklus hidupnya, sesuai kerangka limbah B3 yang diolah sesuai peraturan
kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi perundangan (sektor industri).
pencemaran bahan kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan tanah untuk
meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui Jumlah timbulan sampah yang didaur ulang.
pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

Jenis dan Metode Pengelolaan Efluen dan Limbah


Dengan cakupan kegiatan operasi dan usaha dari sektor hulu hingga hilir, maka limbah yang dihasilkan Perseroan maupun
masing-masing unit operasi dan entitas AP sangat beragam. Limbah yang dihasilkan dapat berbentuk cairan dan padatan;
maupun limbah mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) dan non-B3. Pengelolaan dan pengolahan limbah
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing jenis limbah. Namun secara umum, pengelolaan dan pengolahan limbah
dilaksanakan dengan menerapkan prinsip 5RTD, yakni reduce, reuse, recycle, replace, return to supplier, treatment, serta
disposal. [306-2]

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
101
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Laporan ini hanya mengungkapkan informasi pengelolaan perlakuan biologis maupun kimiawi di instalasi pengolahan
dan pengolahan limbah secara umum di Perseroan. air limbah (IPAL). Untuk Kantor Pusat Perseroan di Jakarta,
Pengungkapan informasi lebih rinci tentang pengelolaan dan total volume air limbah domestik yang dihasilkan pada
pengolahan limbah disampaikan terpisah dalam Laporan tahun 2019 mencapai kurang lebih 18.894,2 m3 dan tidak
Tahunan dan/atau Laporan Keberlanjutan masing-masing digunakan kembali oleh pihak lain. Olahan air limbah
unit operasi maupun entitas AP yang diterbitkan terpisah dari dari IPAL dilepaskan ke badan air di sekitar Kantor Pusat
Laporan ini. Perseroan. [306-1]

Pemantauan kualitas olahan air limbah dari outlet IPAL


Pengelolaan dan secara berkala dilakukan untuk memastikan telah memenuhi
Pengolahan Efluen baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. Selama tahun
2019 Perseroan tidak pernah dihadapkan pada pengaduan
Limbah cairan umumnya adalah air limbah domestik yang
maupun sanksi hukum karena dugaan pencemaran akibat
dikelola dengan cara diolah dengan metode memberikan
buangan olahan air limbah ke badan air.

Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah Dari IPAL Tahun 2019 [306-1]
Hasil Pengukuran
Parameter Satuan Baku Mutu*
Terendah Tertinggi
pH - 6-9 7 7,8
TSS mg/L 30 8 15
BOD mg/L 30 2,45 10
COD mg/L 100 10 34
Minyak dan Lemak mg/L 5 <0,5 0,58
Amoniak mg/L 10 2,37 6,95
Total Coliform Jumlah/100 mL 3.000 0 0
Keterangan:
* Berdasarkan Permen LHK No.P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

Pengelolaan Limbah Padat Non-B3 • Pengurangan penggunaan AMK (Air Minum Kemasan)
dan kudapan rapat dalam bungkus plastik. Diganti dengan
Limbah padatan non-B3 dihasilkan dari kegiatan operasional
menyediakan Dispenser Air di setiap ruang rapat dan
maupun perkantoran, di antaranya kertas bekas, sampah
pemilihan kudapan rapat tanpa bungkus plastik dan kotak.
organik, sampah anorganik, karton bekas kemasan, kayu bekas
dan rumput/potongan tanaman. Limbah tersebut dikelola
dengan cara dimanfaatkan kembali baik oleh Perseroan
maupun dengan melibatkan pihak ketiga berizin. [306-2]

Kami juga melanjutkan upaya pengurangan limbah padatan


non-B3. Selama tahun 2019, tingkat pengurangan limbah
padatan non-B3 mencapai 99,56%, naik dari tahun 2018
sebesar 62,89%. Beberapa inisiatif untuk mengurangi limbah
padatan non-B3 yang dilaksanakan pada tahun 2019: [306-2]
• Electronic correspondence (e-correspondence) untuk
mengurangi penggunaan kertas
• Daur ulang kertas bekas
• Pengelolaan sampah organik untuk kompos
• Pengendalian sampah plastik
• Penambahan umur ban mobil tangki dengan
memanfaatkan teknologi Lifting Up Thru Axle

Laporan Keberlanjutan 2019


102 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Padatan Non-B3 [306-2]

Direktorat Parameter Satuan 2019 2018 2017


Total Limbah Non-B3 Dihasilkan Ton 6.278,87 2.651,61 3.661,32
Hulu Pengurangan Limbah Non-B3 Ton 6.251,32 1.667,65 2.304,18
Persentase Pengurangan Limbah Non-B3 % 99,56 62,89 62,93
Total Limbah Non-B3 Dihasilkan Ton 1.204,42 1.431,70 1.663,29
Pengolahan Pengurangan Limbah Non-B3 Ton 1.074,21 925,74 6.080,08
Persentase Pengurangan Limbah Non-B3 % 89,19 64,66 365,55
Total Limbah Non-B3 Dihasilkan Ton 2.975,78 3.959,22 3.008,08
Pemasaran
Pengurangan Limbah Non-B3 Ton 1.203,04 1.024,64 1.886,80
Persentase Pengurangan Limbah Non-B3 % 40,43 25,88 62,72
Keterangan:
* Disajikan kembali. Data total limbah B3 yang dihasilkan mengacu kepada log book dan neraca limbah B3 yang dimiliki oleh masing-masing field/unit.

Untuk mengurangi timbulan limbah B3, sampai dengan akhir


Pengelolaan Limbah Padatan B3
tahun 2019 Perseroan melakukan inisiatif sebagai berikut:
Limbah padatan B3 dihasilkan dari kegiatan operasional
• Pemanfaatan pelumas bekas sebagai bahan pencampur
Perseroan. Pengelolaan limbah padatan B3 dilakukan
bahan bakar sintetik
dengan cara disimpan di tempat penampungan sementara
• Pemanfaatan sludge oil sebagai campuran bahan bakar
dan kemudian diserahkan kepada perusahaan pihak ke-tiga
alternatif tanur semen
berizin, untuk selanjutnya dikelola sesuai jenisnya. Proses
• Pembuatan sorbent pad dan sorbent boom dengan material
pengangkutan limbah B3 menjadi tanggung jawab pihak ketiga
organik buah bintaro
berizin, dengan pengawasan ketat Fungsi HSSE Perseroan.
• Sustainable packaging
[306-4]
• Penggunaan oil sorbent pengganti pasir, serbuk gergaji
untuk mengatasi ceceran BBM.
Limbah padatan B3 yang dihasilkan meliputi kemasan B3
bekas, obat kedaluwarsa, sarung tangan & majun bekas,
Metode perhitungan jumlah Limbah B3 dihasilkan dan yang
serbuk bor, filter bekas, lampu bekas, aki/baterai bekas dan
berhasil direduksi oleh Pertamina pada tahun 2017-2019
absorbent bekas. Sedangkan limbah B3 cair antara lain berupa
mengalami koreksi setelah dilakukan verifikasi oleh pihak
pelumas bekas, sludge oil dan limbah analisis laboratorium.
independen ke-tiga dengan menggunakan metode yang
disetujui oleh KLHK.

Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Padatan B3 [306-2]

Direktorat Parameter Satuan 2019 2018 2017


Hulu Total Limbah B3 yang dihasilkan Ton 22.235,00 34.321,30 27.700,73
Pengurangan Limbah B3 Ton 16.990,63 15.965,91 10.756,90
Persentase Pengurangan Limbah B3 % 76,41 46,52 38,83
Pengolahan Total Limbah B3 yang dihasilkan Ton 8.795,98 13.680,14 22.096,00
Pengurangan Limbah B3 Ton 2.670,55 2.670,55 5.822,54
Persentase Pengurangan Limbah B3 % 30,36 19,52 26,35
Pemasaran Total Limbah B3 yang dihasilkan Ton 863,27 1.161,12 693,58
Pengurangan Limbah B3 Ton 375,97 439,13 179,84
Persentase Pengurangan Limbah B3 % 43,55 37,82 25,93
* Disajikan kembali. Data total limbah B3 yang dihasilkan mengacu kepada log book dan neraca limbah B3 yang dimiliki oleh masing-masing field/unit.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
103
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Beberapa inisiatif untuk mengurangi limbah padatan dengan cara pembuatan aplikasi checklist pemeriksaan
B3 yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah sebagai mobil tangki dengan menggunakan device berupa tablet.
berikut: Alat ini mengubah sistem dan menambah komponen
1. SENT-Power (sentralisasi power) adalah inovasi dalam pemeriksaan mobil tangki BBM di fungsi HSSE
pengurangan limbah B3 melalui penggabungan dan QQ. Awalnya pekerja QQ dan HSSE saat memeriksa
(sentralisasi) set aki yang semula ada 3 (tiga) unit mobil tangki harus menggunakan checklist kertas
menjadi 1 (satu) unit pada sistem power DC yang yang dicetak oleh petugas HSSE dan QQ. Setelah ada
berfungsi untuk kontrol sistem daya ke pompa motor inovasi ini, checklist pemeriksaan mobil tangki tidak lagi
946 P1 A/B, 946 P 2 A/B, dan 946 P3 B di Installation menggunakan printer untuk mencetak form checklist,
& Tank Yard (ITY) di RU II Sei Pakning. Penggabungan tetapi langsung dilakukan menggunakan device (tablet)
ini bertujuan untuk mengurangi timbulan limbah B3 untuk melakukan checklist pemeriksaan mobil tangki.
jenis aki bekas dan mengefisiensikan biaya penyediaan
set aki pada kontrol sistem daya pompa di ITY. Inovasi Penanganan Keluhan Dampak
ini merupakan ide pekerja Kilang Sei Pakning yang
Lingkungan
diimplementasikan pertama kali di kilang Indonesia
Kami menyediakan akses kepada masyarakat dan pemangku
berdasarkan analisis Life Cycle Assessment 2017 dan
kepentingan lain, untuk menyampaikan pengaduan maupun
telah mendapatkan sertifikat Hak Cipta No. 000155527.
keluhan terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
kegiatan operasi dan bisnis Perseroan. Pengaduan maupun
2. Pembuatan absorbent pad dan absorbent boom
keluhan dapat disampaikan melalui layanan Contact
dengan material organik buah bintaro (Cerbera
Pertamina 1-500 000.
manghas). Penggunaan oil spill equipment buah
bintaro ini mampu menyerap minyak mentah sampai
Setiap pengaduan maupun keluhan yang disampaikan akan
tiga kali pemakaian (reusable). Proses recovery crude
ditindaklanjuti oleh fungsi-fungsi terkait di manajemen
oil hasil penyerapan buah bintaro dapat dikembalikan
sesuai persoalan yang disampaikan. Selama tahun 2019
ke tangki. Absorbent pad dan absorbent boom
tidak pengaduan maupun keluhan mengenai pengelolaan
bintaro ini pernah digunakan dalam penanggulangan
lingkungan termasuk dampak lingkungan dari kegiatan
tumpahan minyak di Teluk Balikpapan sebagai bentuk
operasi dan bisnis Perseroan.
bantuan dari PT Pertamina EP Tambun Field. Salah
satu alasan pemakaian buah bintaro kering sebagai
Pada situasi tertentu, di antaranya peristiwa tumpahan
material organik pengganti peralatan eksisting adalah
minyak dari Sumur YYA-1 di lepas pantai Karawang,
keunggulan kemampuan serapnya bila dibandingkan
Perseroan membuka layanan informasi dan pengaduan
dengan material organik lainnya (kulit durian, serbuk
langsung di lokasi. Perseroan membuka Posko Informasi
kelapa, serbuk kayu, serat bambu). Selain itu, buah
dan Pengaduan Pertamina di Balai Desa Cemarajaya,
bintaro merupakan tanaman tropis yang mudah tumbuh
Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang.
dan dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia.

Selama dioperasikan, posko dibuka setiap hari mulai pukul


3. Perubahan Sub-Sistem - Program Pengurangan
09.00-17.00 WIB untuk melayani warga terdampak yang
Limbah Aki/Baterai Bekas (Kulilaki) di PHE Jambi
melapor melalui pengisian formulir pengaduan. Laporan
Merang. Inovasi ini dilakukan dengan melakukan
kemudian ditindaklanjuti tim verifikasi untuk mengecek
metode penyesuaian spec dan metode reuse untuk
kebenaran data dan informasi yang disampaikan. Posko
on grid solar cell system, sehingga PHE Jambi Merang
Informasi dan Pengaduan Pertamina di Desa Cemarajaya
berhasil melakukan pengurangan limbah aki.
berlangsung dari Juli sampai pertengahan Agustus
2019, di mana setelahnya proses pendataan dilakukan
4. Digitalisasi Pemeriksaan Mobil Tangki TBBM Bandung
oleh KKP. Sampai dengan akhir periode operasional,
Group mempunyai inovasi baru (pionir) dalam
seluruh pengaduan yang disampaikan masyarakat telah
pengurangan Limbah B3, yaitu Digitalisasi Pemeriksaan
ditindaklanjuti.
MT Untuk Mengurangi Limbah Cartridge Printer yaitu

Laporan Keberlanjutan 2019


104 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
105
KINERJA
SOSIAL

Kinerja keberlanjutan dalam


bidang sosial menegaskan
komitmen PT Pertamina (Persero)
untuk melibatkan pemangku
kepentingan, sekaligus menjamin
kegiatan operasi dan usaha yang
berkelanjutan di masa mendatang.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Peta Jalan Sumber Daya Manusia Menyikapi hal tersebut, Perseroan perlu menyiapkan
pekerja yang cepat beradaptasi dan menguasai bisnis
Sektor migas yang menjadi bidang usaha Perseroan
energi non-fuel. Pertamina juga perlu lebih intensif
dihadapkan pada dinamika yang menuntut keberadaan
membangun budaya yang mampu menciptakan SDM yang
pekerja andal. Salah satu kondisi yang perlu lebih cepat
agile, memiliki sense of urgency, sense of business yang
diantisipasi adalah perubahan lingkungan bisnis yang
tinggi dan menunjukkan daya saing global berlandaskan
signifikan, di antaranya perubahan peraturan perundangan
tata nilai 6C. Dalam tataran organisasi, Pertamina perlu
yang lebih longgar dan memberikan kesempatan pihak
lebih sistematis dalam menata organisasi bisnis. Selain
lain untuk menjalankan bisnis migas nasional. Beberapa
itu, pengelolaan SDM di Pertamina mutlak memerlukan
kebijakan internal juga perlu kajian lebih lanjut untuk
infrastruktur sistem dan teknologi untuk mendukung
memastikan bisnis Pertamina berkelanjutan dan mengikuti
proses transformasi kapabilitas perusahaan ke arah digital,
perkembangan bisnis energi. Selain itu, tantangan
sehingga dapat berperan lebih strategis untuk mendukung
eksternal yang cukup signifikan adalah fluktuasi harga
visi dan misi Perusahaan.
minyak mentah dunia serta disrupsi bisnis migas terkait
perkembangan energi nonmigas.

Laporan Keberlanjutan 2019


108 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Guna mendukung Pertamina mencapai visi serta menjawab diharapkan pengelolaan sumber daya manusia berjalan
tantangan bisnis Perusahaan, maka disusunlah HC secara terstruktur dan efektif agar setiap individu mampu
Strategy House yang merefleksikan visi dan strategi HC memberikan kontribusi terbaik sesuai kompetensinya dan
yang selaras dengan kebutuhan bisnis. Dengan demikian, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

Human Capital as Reliable Engage Business Strategy


and Transformation to Create Business Impact

To Boost National Energy Security and


Become a World Class National Energy Company

1 2 3
Raise Value of Increase National Create &
Domestic Market Asset Value Nature Synergy

Driving Business Transformation as Reliable Business Partner

People Management Organization & Governance Corporate Culture


Grow and deploy human energy Lead and grow enterprise capability Sustain the competitive advantage

1. Succession plan: accelerate & 1. Aligning Holding and sub-holding 1. Re-align corporate culture & values
develop talent pool Oil & Gas 2. Deploy change management program
2. Revitalige corporate university 2. Reshape parenting model
3. Assure industrial peace 3. Redesign shared service
4. Align Comp & Benefit business process
5. Integrate performance Mgt sys

Integrated Human Capital Information System Enhance the employee experience

Corporate Values, Good Corporate Governance, HSSE, Culture One Pertamina Spirit and Research & Technology

Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Talenta


Pertamina melakukan perencanaan tenaga kerja (strategic workforce planning) dengan mempertimbangkan sejumlah aspek
secara komprehensif antara lain produktivitas, kinerja keuangan, strategi bisnis, desain organisasi, internal movement,
jumlah Pekerja yang akan pensiun dan kapabilitas yang dibutuhkan oleh organisasi. Hasil dari strategic workforce planning
tersebut diterjemahkan menjadi strategi pemenuhan jabatan (job fulfillment strategies) sebagai berikut:
1. Buy, melakukan rekrutmen eksternal sesuai kebutuhan Perusahaan, baik fresh graduate maupun experienced hire
dengan status PWTT maupun PWT.
2. Borrow, mengoptimalkan sumber daya AP melalui mekanisme perbantuan ke Pertamina.
3. Transform, menggunakan metode baru dalam menyelesaikan pekerjaan melalui reorganisasi, penggunaan teknologi,
dan transformasi digital.
4. Regroup, melakukan perubahan strategi bisnis maupun business process re-engineering.
5. Build, melakukan pengembangan kapabilitas Pekerja sesuai dengan tuntutan bisnis untuk memastikan ketersedian
suksesor di setiap level jabatan.
6. Bind, mempertahankan top talent melalui program pengembangan yang dapat meningkatkan nilai tambah terhadap
Perusahaan.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
109
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Realisasi implementasi masing-masing strategi di atas pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
No. Strategi % Kontribusi
Perubahan Realisasi
Vacancy Rate
Rekrutmen Pekerja baru yang terdiri dari:
1 Buy a. Fresh Graduate : 297 orang
30,5% b. Experienced Hire : 33 orang
Jumlah perbantuan dari AP ke Pertamina meningkat 102% dibanding tahun sebelumnya (172
2 Borrow
orang pada Desember 2019 dibanding 85 orang pada Desember 2018).
Reorganiasi di Direktorat Hulu, Direktorat SDM, Direktorat Pemasaran (Group),
3 Transform
dan lain sebagainya.
Implementasi Shared Service Center sebagai berikut:
69,5% a. Tower Finance – Wave 2
b. Tower Human Capital – Wave 2
4 Regroup
c. Tower Corporate ICT
d. Tower Procurement (on progress)
e. Tower Asset Management (on progress)
Implementasi blended learning bagi Pekerja melalui in-class training, mobile learning,
5 Build *
Breakthrough Project, Continuous Improvement Program, job assignment, dan lain sebagainya.
6 Bind * Pelaksanaan Top Talent Development Program (TTDP) Program Pekerja terpilih.
*) Strategi build dan bind tidak memiliki dampak langsung pada penurunan vacancy rate

Program pengembangan kepemimpinan yang dilaksanakan pada tahun 2019 merupakan kelanjutan dari tahun 2018, yaitu sebagai
berikut:

Technical Functional Managerial/ Corporate Values National Call Formal


HSSE Program
Certification Program Leadership Program Program Program Education

Directorship Program:
1. Advance Leadership
SVP Value Based Executive
1. Upstream Program HSSE Executive Executive National
VP/GM Development Conference/
Academy 2. Pertamina Global Conference Call Program
Program K-24 Seminar
2. Refining Executive Dev.
Academy Program
3. MPP Academy
4. M & T Academy
Executive HSSE
5. Finance Catalyser
Program
Academy
Manager
6. Audit Academy
7. HC Academy
TDA Mid Level
8. Legal Academy Value Based
9. ISC Academy Strategic Nation
Development
10. Asset Academy Call Program
Program M-30 Master
Example: 11. HSSE Academy Senior HSSE
Ast Program/
Manager/ 12. Maritime Program Doctoral
• Certified Risk Academy Senior Managerial
Sr Analyst Program
Management
Profesional
• Loading Master
• Instrument
• Planner Early Professional
Engineer Junior HSSE
Development Junior Managerial
Analyst Program
Program
Value Based
People Leader
Development
Nation Call
Program F-28
Operator/ Program
Operator/ Basic HSSE Diploma
Technician Basic Managerial
Technician Program Program
Training Program

Dalam kerangka talent management, Pertamina telah mempertimbangkan Career Success Factor dan penentuan
melaksanakan rangkaian kegiatan succession planning short list successor melalui Talent Review Meeting.
untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan suksesor
jabatan strategis demi keberlangsungan bisnis Pada tahun 2019, telah dikembangan aplikasi Integrated
Perusahaan. Succession planning tersebut dilakukan untuk Talent Management System sebagai tools untuk
pengisian jabatan Manager ke atas dengan kegiatan: pelaksanaan succession planning yang real time dan lebih
penentuan kriteria talent pool (terdiri dari nilai assessment objekif sesuai kriteria yang ditetapkan. Dalam succession
dan nilai kinerja), identifikasi talent pool, penentuan planning berbasis sistem informasi tersebut, aspek aspirasi
long list successor dengan prinsip job matching yang karir dari pekerja yang bersangkutan merupakan salah satu

Laporan Keberlanjutan 2019


110 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

item yang dipertimbangkan dalam penentuan suksesor pada Melalui PPB BUMN, Pertamina Group ikut berpartisipasi
suatu jabatan. Hal ini karena diyakini bahwa pekerja yang dalam pemberdayaan masyarakat dengan telah
menduduki suatu jabatan sesuai dengan minat/passion mempekerjakan sejumlah 31 (tiga puluh satu) orang
akan termotivasi untuk lebih produktif. Selain itu, salah penyandang disabilitas yang tersebar di Pertamina dan
satu yang menjadi pertimbangan juga adalah rekomendasi beberapa AP. Selain itu, untuk mendukung program
atasan untuk karir bawahannya/rekomendasi pejabat yang pemerintah dalam pemberdayaan putra daerah Papua,
menduduki jabatan untuk suksesor penggantinya. maka pada tahun 2019 jumlah putra daerah Papua di
lingkungan Pertamina dan AP telah bertambah sejumlah
Rekrutmen dan Tingkat Turnover 54 (lima puluh empat) orang untuk mendukung sejumlah
Pertamina melaksanakan rekrutmen untuk mendapatkan proyek dan aktivitas operasional Perusahaan.
kandidat yang sesuai dengan perencanaan SDM dan
kebutuhan bisnis. Proses rekrutmen dilaksanakan b. Rekrutmen Reguler Pertamina
dengan prinsip keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan, Untuk menjaga operational excellence serta mendukung
dengan kualitas dan kompetensi calon pekerja menjadi pertumbuhan bisnis Perusahaan di masa depan,
pertimbangan utama. Pertamina juga menyelenggarakan program rekrutmen
reguler fresh graduate maupun experienced hire.
Pada tahun 2019, Pertamina telah melakukan rekrutmen
pekerja melalui beberapa program: Selama tahun 2019 Perusahaan merekrut pekerja
a. Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN yang sebanyak 519 orang, baik fresh graduate maupun pro hire
diinisiasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk mengisi berbagai posisi sesuai dengan kebutuhan
Kementerian BUMN untuk memberikan kesempatan yang organisasi. Mereka terdiri dari 449 laki-laki dan 70
sama bagi para pencari kerja dari seluruh Indonesia, perempuan. Pengungkapan informasi rekrutmen informasi
termasuk penyandang disabilitas dan putra daerah. berdasarkan wilayah kerja, disampaikan dalam Laporan
Keberlanjutan entitas anak dan fungsi Perseroan. [401-1]

Rekrutmen Pekerja Baru [401-1]


2019 2018 2017
Usia
Pria Perempuan Pria Perempuan Pria Perempuan
< 30 Tahun 422 70 867 61 775 116
30-50 Tahun 1 0 31 4 111 33
> 50 Tahun 26 0 0 0 119 5
449 70 898 65 1.005 154
Jumlah
519 963 1.159

Salah satu tujuan rekrutmen pekerja baru adalah alasan. Jumlah tersebut mencapai 0,25% dibanding total
menggantikan pekerja yang meninggalkan Perseroan pekerja Perseroan. Mereka terdiri dari 8 laki-laki dan 15
(turnover) karena beberapa alasan. Tahun 2019 ada 23 perempuan. [401-1]
pekerja yang meninggalkan Perseroan karena beberapa

Turnover berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan Region [401-1]

Usia 2019 2018 2017

  Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan


Region Sumatera Bagian Utara ( MOR I dan RU II )
<30 tahun  0 1 0  0  0  0 
30-50 tahun 1 1 0  0  0  0 
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. Sumbagut 1  2  0  0  0  0 

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
111
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Usia 2019 2018 2017

  Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan


Region Sumatera Bagian Selatan ( MOR II dan RU III ) 
<30 tahun 0  0  0  0  0  0 
30-50 tahun 0  0  1 1 0  0 
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. Sumbagsel 0  0  1  1  0  0 
Region Jawa Bagian Barat (MOR III dan RU VI), dan, Kantor Pusat
<30 tahun  0 3 1 4 2 3
30-50 tahun 6 8 0  4 1 2
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. JBB dan KP 6  11  1  8  3  5 
Region Jawa Bagian Timur ( MOR IV dan RU IV ) 
<30 tahun 0  0  0  1 0  0 
30-50 tahun 0  0  0  0  0  0 
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. JBT 0  0  0  1  0  0 
Region Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (MOR V) 
<30 tahun 0  0  0  0  1 0 
30-50 tahun  0 1 0  0  0  3
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. Sumbagut 0  1 0  0  1 3 
Region Kalimantan ( MOR VI dan RU V ) 
<30 tahun 0  0  0  0  0  0 
30-50 tahun 0  0  0  0  0  1
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. Kalimantan 0  0  0  0  0  1 
Region Sulawesi (MOR VII)
<30 tahun  0 1 0  0  0  0 
30-50 tahun 0  0  0  0  0  1
>50 tahun 0  0  0  0  0  0
Total reg. Sulawesi 0  1 0  0  0  1
Region Maluku Papua (MOR VII & RU VII)
<30 tahun 0  0  0  0  0  0 
30-50 tahun 1 0  0  0  0  0 
>50 tahun 0  0  0  0  0  0 
Total reg. Maluku Papua 0  0  0  0  0  0 
TOTAL 8 15 2 10 14 15

Selain program rekrutmen di atas, secara reguler Perusahaan Tunjangan dan Manfaat bagi Pekerja
melakukan Program Magang (internship). Program Magang Berdasarkan statusnya, pekerja di Perseroan terbagai dalam
Perusahaan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut: tiga kategori besar, yakni Pekerja Waktu Tidak Tertentu
a. Program Magang Reguler yang diikuti oleh 134 peserta (PWTT), Pekerja Waktu Tertentu (PWT), dan Tenaga Kerja Jasa
lulusan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan Penunjang (TKJP). Perbedaan status tersebut berpengaruh
swasta, dan terhadap tunjangan yang diterima pekerja sebagai komponen
b. Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) upah. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
yang merupakan salah satu bagian dari 5 program menyebutkan komponen upah terdiri dari upah pokok dan
kerja unggulan FHCI BUMN. Program ini diikuti 318 tunjangan tetap. Secara rinci, tunjangan yang diterima
mahasiswa dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta. oleh masing-masing pekerja berdasarkan statusnya adalah
sebagai berikut:

Laporan Keberlanjutan 2019


112 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Jenis Tunjangan yang Diterima Pekerja Berdasarkan Status Kepegawaian [401-2]


Jenis Tunjangan Pekerja Tetap Pekerja Tidak Tetap Tenaga Kerja Jasa Penunjang
Tunjangan Hari Raya √ √ √
Tunjangan Jabatan √ √ -
Tunjangan Daerah √ √ -
Insentif Kehadiran - - √
Tunjangan Pensiun (BPJS) √ √ √
Kompensasi Fasilitas Istirahat Tahunan √ √ -
Hari cuti hamil, melahirkan, gugur kandungan √ √ √

Hak Cuti Melahirkan selama 45 hari kerja sebelum melahirkan dan 45 hari kerja
Perseroan menjamin hak pekerja perempuan yang sudah setelah melahirkan. Untuk Pekerja Waktu Tidak Tertentu,
selesai mengambil cuti hamil dan melahirkan untuk bekerja ketentuan cuti melahirkan diatur juga di dalam Perjanjian Kerja
kembali pada posisi yang sama atau sebanding. Kebijakan Bersama. Pekerja pria yang istrinya melahirkan diberikan hak
cuti melahirkan di Pertamina bagi pekerja waktu tidak tertentu untuk cuti selama lima hari kerja. [401-3]
(PWTT) dan Pekerja Waktu Tertentu (PWT) mengacu pada
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selama tahun 2019 ada 97 pekerja perempuan yang
Pekerja Perempuan yang hamil mendapatkan hak istirahat mengambil cuti hamil dan melahirkan.

Jumlah Hari Cuti Melahirkan


Status Pegawai Jumlah Pekerja Jumlah Cuti dalam Hari Rata-Rata Jumlah Hari Cuti
Karyawan tetap (PWTT) 94 6.969 74,14
Karyawan tidak tetap (PWT) 3 193 64,33
Keterangan:
- Data per 31 Desember 2019,
- Data pekerja Pertamina,
- Hari yang dihitung adalah hari kerja

Hubungan Ketenagakerjaan dan Kebebasan Berserikat tahun 2019 Pertamina tidak pernah menerima laporan
Hubungan ketenagakerjaan antara Perseroan dengan dan/atau pengaduan terkait dugaan terjadinya praktik-
pekerja dibangun atas prinsip saling menghargai. Pertamina praktik diskriminasi dalam bekerja. [405-2][406-1]
senantiasa menghargai hak-hak dan kepentingan para pekerja,
di antaranya dalam hal waktu minimum pemberitahuan Dalam membangun relasi ketenagakerjaan yang
terkait perubahan operasional dan kebebasan berserikat. berhubungan dengan jam kerja, Perseroan mengacu
ketentuan dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003
Sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku, tentang Ketenagakerjaan dan PKB yang berlaku. Perseroan
Perseroan berkewajiban memberikan waktu pemberitahuan menghindari segala bentuk pemaksaan kerja melebihi
kepada pekerja minimal 30 (tiga puluh) hari kalender dalam jam kerja yang telah ditentukan. Dalam hal keperluan jam
hal terjadi perubahan operasional yang mengharuskan kerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan, Perseroan
terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Perseroan juga telah mengatur ketentuan imbal jasa bagi pekerja. Kami
berkewajiban memberikan waktu pemberitahuan kepada juga menyediakan berbagai perlengkapan dan fasilitas
pekerja minimal 30 (tiga puluh) hari kalender dalam hal terjadi pendukung bagi pekerja yang melakukan pekerjaan
perubahan penempatan lokasi kerja karena mutasi maupun lembur. Sampai dengan akhir tahun 2019 tidak pernah ada
rotasi (tour of duty). Selama tahun 2019 tidak ada PHK perselisihan dengan pekerja terkait ketentuan jam kerja
terhadap pekerja karena penghentian kegiatan operasional maupun pekerjaan lembur.
unit operasi maupun entitas AP, sedang pekerja yang menjalani
mutasi dan/atau rotasi penugasan ada 8.666 orang. [402-1] Perseroan menjamin kebebasan berserikat kepada pekerja
dan membentuk serikat pekerja. Selama tahun 2019
Perseroan menempatkan setiap pekerja setara dalam tidak ada unit operasi, entitas AP maupun pemasok, yang
menetapkan besaran imbal jasa pekerjaan kepada pekerja. diketahui melakukan hal-hal yang sifatnya menghalang-
Penetapan besaran imbal jasa pekerjaan didasarkan halangi kebebasan dan kegiatan berserikat, termasuk
pada prinsip meritokrasi, dengan mempertimbangkan kegiatan pekerja sebagai pengurus serikat pekerja. Sampai
pencapaian kinerja masing-masing pekerja. Penetapan dengan akhir periode pelaporan di Pertamina terdapat
promosi jabatan sepenuhnya mempertimbangkan 19 serikat pekerja yang terdaftar dan bergabung dalam
kompetensi dan pencapaian kinerja setiap pekerja. Selama Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
113
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pengungkapan informasi topik material K3 pada bahasan ini merujuk pada indikator dalam GRI Standard versi 2018. Dengan
demikian ada beberapa perubahan signifikan dibandingkan Laporan terdahulu yang menggunakan versi 2016. [102-49]

Pengungkapan Pendekatan Manajemen


K3 menjadi bagian dari penerapan aspek HSSE Perseroan yang merupakan salah satu fokus Pertamina sesuai Strategi
Korporat 2019-2026. Manajemen menetapkan HSSE & Sustainability menjadi pondasi dalam Strategi Korporat 2019–2026,
dengan mandat utama penerapan budaya HSSE Excellence di semua aspek operasional. [103-2]

VISION
To Become a World-Class National Company

Company Growth-Grow Pertamina by optimizing portofolio to grow according to our Shareholder’s expectations
ROIC: 12-14% Revenue: 3-5% Debt: 2,5-3,4 R/P ration: 15 tahun Fuel Market Share: 95%

03 04 05 06 07
Value-driven Intentional In Customer-focus Adaptable Extend Energy
UPSTREAM growing GAS MARKETING REFINING & BUSINESS
PETCHEM

Rebalancing portfolio Akselerasi pertumbuhan Pengembangan logistik Eksekusi RDMP dan GGR Pengembangan potensi
hulu (value driven) bisnis gas (antara lain: dan infrastruktur untuk secara terintegrasi & bisnis solar, battery
city gas, power, industrial, operational excellence dan komprehensif dengan storage, dan biofuel 1.5-
LNG, dll) pengembangan pasar tetap mempertahankan 2G melalui kemitraan dan
Penurunan Unit cast posisi keuangan yang baik investasi kepemilikan

Pengembangan Peningkatan Kinerja Pengembangan potensi


Pengembangan strategic Pengembangan potensi
Infrastuktur gas operasional dan keuangan Pengembangan
bisnis bisnis dan
solar, battery
partnership bisnis non-fual retail
terintegrasi kilang eksisting, (yield, teknologidan
storage, yang berbasis
biofual 1.5-
GRM, dll) sumber
2G energi
melalui domestik
kemitraan dan
(l.e coal, palm,
investasi plantation,
kepemilikan
Pengembangan bisnis global trading & overseas marketing combined cycle,
Optimalisasi peluang/
geothermal, dll)
potensi M&A

Optimalisasi peluang Peningkatan kapabilitas bisnis petchem melalui kegiatan


trading Pengembangan bisnis
Optimalisasi bisnis kolaboratif NRE melalui model bisnis
pengembangan WK bersama konsumen
Peningkatan bisnis produk petchem dari drive secara selektif venture capital
geothermal eksisting utama (mis:PLN)

Optimalisasi pasokan jangka panjang (minyak mentah dan produk kilang)

01
HSSE & Sustainability Implementasi budaya HSSE excellence dengan baik di semua aspek operasional

Technology/Innovation Pengembangan teknologi untuk keberlanjutan Perusahaan

Implementasi transformasi dan shared service center (SSC) diseluruh lini bisnis perusahaan, dan ICT
Digital Transformation
excellence

02
Human Capital Dev. Budaya kinerja tinggi (HR excellence). Fokus pada upaya menutup gap pada demografi pekerja saat ini

Asset Management Efisiensi operasional, Optimalisasi APU, Kepemilikan & kendali terhadap lahan milik

Subsidiary Restrukturisasi AP (konsep strategic holding). AP sebagai entitas portfolio bisnis yang independen dan
Management profitable

Laporan Keberlanjutan 2019


114 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Sejak tahun 2018 Pertamina menetapkan indikator LTIR Peraturan Lain


sebagai KPI HSSE di seluruh lingkungan Pertamina. Hal ini 1. Surat Komisaris Utama kepada Direksi PT Pertamina
sesuai dengan hasil benchmark dari perusahaan migas lain (Persero) No.028/K/DK/2017 tanggal 17 Februari Tahun
yang menggunakan LTIR sebagai indikator KPI. Pada tahun 2017 Tentang Kinerja Pengelolaan HSSE Pertamina
2019 Pertamina menetapkan LTIR sebesar 0,09, serta 2. Komitmen Zero Fatality, Kita Bisa Tanggal 2 Maret 2017.
tercantum di KPI Direksi. [103-2]
Untuk mewujudkan HSSE Excellence, Pertamina telah
Kebijakan HSSE memiliki Delapan Kebijakan HSSE yang ditandatangani
Direktur Utama dan memuat komitmen-komitmen penerapan
Pertamina menyusun Kebijakan HSSE berdasarkan undang-
HSSE dalam semua aspek operasional yang harus dipatuhi
undang serta peraturan yang berlaku terkait K3, antara lain:
dan dilaksanakan para pekerja, pemegang saham, dan
pemangku kepentingan lain. Sesuai Kebijakan HSSE,
Peraturan Perundang-undangan K3 Terkait Bidang Migas
Perseroan beserta AP berkomitmen melaksanakan kegiatan
[403-1]
operasi secara aman, nyaman dan berwawasan lingkungan
dengan menerapkan standar tinggi terhadap aspek HSSE
Undang-Undang (UU)
Perusahaan, untuk meminimalkan risiko dengan cara
1. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
mencegah terjadinya kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat
2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kerja, pencemaran lingkungan dan gangguan keamanan serta
Kesehatan;
dampak lain akibat kegagalan operasi terhadap lingkungan
3. UU No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
di sekitar area operasi. Pertamina juga telah mengadopsi
4. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO
5. UU No.21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi.
45001 sebagai standar sistem manajemen dalam mengelola
aspek kesehatan dan keselamatan kerja.[403-1]
Peraturan Pemerintah (PP)
1. PP No.13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Komitmen-komitmen dalam Kebijakan HSSE antara lain:
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan;
1. Mengutamakan aspek HSSE Perusahaan dalam
2. PP No 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan
pengelolaan bisnis perusahaan.
Pengawasan Keselamatan Kesehatan Kerja di Bidang
2. Mematuhi peraturan perundangan HSSE serta
Pertambangan;
menggunakan teknologi tepat guna sesuai standar
3. PP no 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan
nasional dan internasional.
Eksplorasi dan Eksploitasi di Daerah Lepas Pantai;
3. Mengurangi risiko serendah mungkin untuk mencegah
4. PP No 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada
terjadinya insiden pada personil, aset, informasi dan
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi;
lingkungan.
5. PP No.50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
4. Melakukan intervensi terhadap kondisi maupun
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
tindakan yang dinilai tidak aman.
5. Memastikan pemahaman dan implementasi Corporate
Keputusan Presiden (Keppres)
Life Saving Rules (CLSR) pada pekerja dan mitra kerja.
1. Keppres No.22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul
6. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja serta
Akibat Hubungan Kerja
mitra kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan secara
2. Keppres No.63 Tahun 2004 tentang Objek Vital Nasional
benar, aman dan berwawasan lingkungan.
7. Melaporkan seluruh insiden secara transparan dan
Keputusan Menteri
melakukan investigasi untuk mencegah terjadinya
1. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3407 K/07/MEM/2012
insiden serupa.
tentang Penetapan Obyek Vital Nasinoal di Sektor Energi
8. Menjadikan kinerja HSSE personil, aset, data dan
dan Sumber Daya Mineral
informasi Perusahaan dalam penilaian dan penghargaan
2. Keputusan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2007 Tentang
terhadap seluruh pekerja.
Obyek Vital Nasional Bidang Sektor Energi dan Sumber
Daya Mieral

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
115
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

KEBIJAKAN HEALTH, SAFE


SECURITY & ENVIRONME
Delapan Kebijakan HSSE Pertamina [403-1]
(HSSE) PERUSAHAA
PERTAMINA

PT. PERTAMINA (PERSERO)

KEBIJAKAN
HEALTH, SAFETY, SECURITY
AND ENVIRONMENT (HSSE)
PERUSAHAAN
PT. Pertamina (Persero) beserta Anak Perusahaannya berkomitmen melaksanakan kegiatan operasi secara aman, nyaman dan
berwawasan lingkungan dengan menerapkan standar tinggi terhadap aspek HSSE Perusahaan untuk meminimalkan risiko
dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan, dan gangguan
keamanan serta dampak lain akibat kegagalan operasi terhadap lingkungan di sekitar kegiatan Pertamina.

Untuk memenuhi hal tersebut, Dewan Direksi dan seluruh insan Pertamina, berkomitmen:
1. Mengutamakan aspek HSSE Perusahaan dalam pengelolaan bisnis perusahaan;
2. Mematuhi peraturan perundangan HSSE serta menggunakan teknologi tepat guna sesuai standar nasional dan
internasional;
3. Mengurangi risiko serendah mungkin untuk mencegah terjadinya insiden pada personil, aset, informasi dan lingkungan;
4. Melakukan intervensi terhadap kondisi maupun tindakan yang dinilai tidak aman;
5. Memastikan pemahaman dan implementasi Corporate Life Saving Rules (CLSR) pada pekerja dan mitra kerja;
6. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja serta mitra kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan secara benar, aman
dan berwawasan lingkungan;
7. Melaporkan seluruh insiden secara transparan dan melakukan investigasi untuk mencegah terjadinya insiden serupa;
8. Menjadikan kinerja HSSE personil, aset, data dan informasi Perusahaan dalam penilaian dan penghargaan terhadap
seluruh pekerja.

Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) bertanggung jawab menjamin implementasi Kebijakan ini dan melakukan upaya
perbaikan secara berkelanjutan.

Setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di bawah pengendalian PT. Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan bertanggung
jawab menaati dan melaksanakan Kebijakan ini.

Jakarta, 31 Agustus 2018


Direktur Utama,

Nicke Widyawati

Faktor Hazard, Risiko dan Penanganan Insiden Golden Rules merupakan aturan mendasar yang wajib
Berdasarkan identifikasi faktor-faktor risiko utama yang dipahami dan dipatuhi oleh siapapun yang memasuki
mempengaruhi keberlanjutan kegiatan operasi dan tempat kerja Pertamina. Penerapan HSSE Golden Rules
usaha Perseroan, risiko K3 menjadi bagian dari Risiko diperkuat Corporate Life Saving Rules dan penerapan
Operasional dan Infrastruktur yang merupakan risiko Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA), yaitu hasil
terkait dengan kegiatan operasional dan prasarana observasi atas kondisi atau perilaku tidak aman di
Pertamina. Risiko Operasional dan Infrastruktur yang sekitar lingkungan kerja. PEKA dapat dilaporkan secara
dihadapi antara lain risiko keselamatan dan kesehatan off line maupun online. Pemahaman dan kepedulian juga
pekerja serta pencemaran lingkungan; dan risiko aset- ditingkatkan dengan inisiatif Safety Stand Down (SSD)
aset Pertamina yang tidak optimal. Mitigasi yang dilakukan kepada seluruh karyawan untuk memperhatikan insiden
untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut adalah: tertentu sehingga dapat melakukan langkah pencegahan
• Risiko keselamatan dan kesehatan pekerja serta yang perlu di tempat kerja masing-masing.
pencemaran lingkungan, dikendalikan dengan
meningkatkan safety awareness pekerja melalui Perseroan memiliki prosedur dalam penanganan insiden
program training dan mendaftarkan aspek keselamatan kecelakan kerja. Segera setelah insiden terjadi, dilakukan
sebagai KPI seluruh pekerja. investigasi oleh tim investigator yang telah ditunjuk oleh
• Risiko aset-aset Pertamina yang tidak optimal, diatasi pimpinan tertinggi sesuai hirarki tingkat insiden. Hasil
dengan melakukan perbaikan, perawatan, peremajaan investigasi awal akan disusun menjadi bahan safety alert
aset produksi dengan teknologi baru. [403-2] yang dibagikan ke seluruh unit operasi dan lapangan
sebagai bahan untuk melakukan SSD dengan tujuan agar
Untuk meningkatkan derajat kepedulian setiap individu unit operasi ataupun lapangan melakukan mitigasi risiko
pada K3, Pertamina terus melakukan kampanye HSSE sejenis agar di lokasi kerja mereka tidak terjadi kecelakaan
Golden Rules kepada pekerja maupun kontraktor. HSSE yang sama. [403-2]

Laporan Keberlanjutan 2019


116 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Sistem pencatatan dan pelaporan insiden di Pertamina kesehatan kerja untuk memastikan kondisi kesehatan pekerja
mengacu pada beberapa referensi internasional, yaitu dan mitra kerja yang sesuai dengan pekerjaannya (fit to work).
OSHA (Occupational Safety and Health Administration), Semua pekerja wajib melaksanakan medical check up (MCU)
IPIECA (International Petroleum Industry Environmental setahun sekali, sedangkan mitra kerja diwajibkan melakukan
Conservation Association), IOGP (International Association MCU/pemeriksaan kesehatan pada awal kontrak kerja. [403-3]
of Oil & Gas Producers) dan referensi lain sesuai peraturan [403-5]
pemerintah. Sistem tersebut disahkan dalam pedoman
pencatatan dan pelaporan insiden di Pertamina. Selain itu selama tahun 2019 Perseroan juga
menyelenggarakan beberapa kegiatan promosi kesehatan
Kesehatan Pekerja dan Promosi Kesehatan Kerja kerja, baik dalam bentuk promosi kesehatan di broadcast,
Perseroan menjamin semua pekerja dapat bekerja secara sehat workshop kesehatan, serta pelatihan kesehatan dengan
dan produktif, serta mencegah penyakit akibat kerja (PAK). jumlah peserta sebanyak 1.400 peserta untuk mendukung
Upaya yang dilakukan adalah dengan mengelola lingkungan pencapaian tujuan mencegah PAK dan menciptakan
kerja yang sehat serta menerapkan gaya hidup sehat sehingga iklim kerja yang sehat. Dengan demikian para pekerja
pekerja dapat mempertahankan dan meningkatkan derajat dapat bekerja dengan produktif tanpa adanya gangguan
kesehatannya. Kami juga melakukan pemeriksaan rutin kesehatan akibat pekerjaan. [403-6]

Pelatihan Bagi Karyawan dan Kontraktor Terkait K3 Tahun 2019 [403-5]


Kegiatan Peserta
Pelatihan & Sertifikasi First Aider Level 2 29
Pelatihan & Sertifikasi Hygiene Industri Muda 7
Ergonomics Risk Management 16
Pelatihan OSHA Log 300 16
Pelatihan Food Hygiene & HACCP 12
Pelatihan Health Risk Assessment 9
Pelatihan Pengukuran Hygiene Industri 23
Multiple Casuality Incident Plan (MCIP) and Site Assessment 21
Multiple Casuality Incident Plan (MCIP) and Rescue 11
Pelatihan (Seminar) First Aider saat pelaksanaan bulan K3 56
Pelaksanaan Training Online Fit to Work 180
Total Pelatihan Selama 2019 380

Partisipasi Pekerja dan Pelatihan K3 - Pasal 40 Keselamatan Kerja


Untuk meningkatkan efektivitas HSSE, Pertamina membentuk - Pasal 41 Perlengkapan Kerja
Komite K3 (Khusus area kerja Kantor Pusat PT Pertamina, - Pasal 42 Kecelakaan Kerja
yang beranggotakan pekerja pada level manajemen dan
melaporkan hasil kegiatannya kepada pimpinan tertinggi Selama tahun 2019, Perseroan juga menyelenggarakan
lokasi). Keanggotaan Komite K3 pada tahun 2019 berjumlah berbagai pelatihan untuk meningkatkan keahlian pekerja
35 orang, dengan perwakilan pekerja ada 35 orang. Melalui dalam menerapkan K3: [403-5]
Komite K3, para pekerja menyampaikan partisipasi, konsultasi - Pelatihan HSSE Management System Pertamina
dan berkomunikasi mengenai berbagai hal terkait dengan (SUPREME).
penerapan aspek-aspek K3 di Perseroan. [403-4] - Pelatihan untuk tenaga Pengajar Modul CLSR
(Corporate Life Saving Rules)
Selain melalui Komite K3, penerapan K3 yang melibatkan - Pelatihan HSSE Induction di Demo Room
pekerja juga diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama - Pelatihan dan Sertifikasi Gas Safety Inspector/Safety
(PKB) yang kini berlaku. Secara umum PKB yang berlaku Inspector Ahli Teknik
melindungi seluruh pekerja Perseroan, termasuk dalam - Pelatihan CSMS
penerapan aspek-aspek K3. Ada beberapa hal terkait K3 - Pelaksanaan Training HSSE Online (26 Modul HSSE
yang diatur dalam PKB: [403-8] Participation)
- Pasal 39 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Umum)

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
117
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Komitmen Pertamina untuk menghadirkan sumber daya terhadap pekerja. Beberapa upaya dilaksanakan sesuai
manusia unggul diwujudkan dengan melakukan berbagai kegiatan operasional yang dijalankan unit operasi maupun
program pendidikan dan pelatihan. Selama tahun 2019, entitas AP. [403-7]
learning hours rata-rata pekerja per tahun telah mencapai 1. Kampanye Corporate Life Saving Rules
59,6 Jam. Pencapaian tersebut tidak hanya melalui training Kampanye Corporate Life Saving Rules merupakan
classroom melainkan juga e-learning, baik yang disediakan evaluasi secara statistik di Pertamina dan bench-
dalam web based intra Pertamina maupun melalui aplikasi marking dari bahaya-bahaya utama dalam pengelolaan
Ruang Kerja bekerja sama dengan Ruang Guru. dan pengoperasian bisnis minyak dan gas (IOGP)
juga sumber-sumber energi terbarukan yang potensi
Upaya Pencegahan K3 Sesuai Kegiatan Operasional menyebabkan kecelakaan berakibat meninggal dunia
Selama periode pelaporan, Perseroan telah melakukan (fatality). Secara keseluruhan ada 12 elemen Corporate
berbagai upaya untuk mencegah terjadinya insiden K3 Life Saving Rules yang harus diketahui, dipahami dan
dilaksanakan oleh setiap pekerja.

CORPORATE LIFE SAVING RULES

Tools & Equipment Fit To Work


Pastikan peralatan dan perlengkapan layak
Pastikan anda memenuhi persyaratan medis dan
pakai, terawat dan sesuai dengan pekerjaan
fit untuk bekerja sesuai pekerjaan.
yang dilakukan.

Safe Zone Position Working at Height


Pastikan Anda bekerja di area dan posisi yang Pastikan tersedia alat pencegah jatuh saat
aman. bekerja di ketinggian.

Personal
Permit To Work Floatation Device
Setiap pekerjaan wajib mempunyai izin kerja Pastikan pelampung digunakan saat bekerja di
sesuai dengan risikonya. area yang memiliki potensi bahaya tenggelam.

Isolation System Override Pastikan mendapatkan izin dan otorisasi


Pastikan energi sudah diisolasi sebelum
sebelum melakukan override/bypass atau
melakukan pekerjaan, dengan aturan Log Out,
menonaktifkan/disabling safety critical
Tag Out dan Discharge Test.
equipment.

Confined Space Asset Integrity


Pastikan anda memiliki otorisasi dan izin kerja Pastikan fasilitas telah dilakukan inspeksi,
yang valid sebelum masuk ke dalam ruang pengujian dan pemeliharaan sesuai dengan
terbatas. prosedur dan peraturan.

Lifting Operation Driving Safety Pastikan pengemudi, penumpang dan kondisi


Pastikan operasi pengangkatan terencana,
kendaraan telah mematuhi pengelolaan resiko
terawasi dan dilaksanakan oleh personil yang
dan pemenuhan peraturan keselamatan
berkompeten.
berkendara yang berlaku.

2. Implementasi Reward & Consequences atas kinerja sebagai baseline pengelolaan lingkungan UO/Lokasi/
HSSE serta memasukkan bobot HSSE dalam fit proper AP yang tidak masuk penilaian PROPER. PROPER EMAS
test, fit interview pejabat dan blast learning from event diberikan kepada perusahaan yang telah secara konsisten
(LFE). menunjukkan keunggulan lingkungan (Environmental
3. Melaksanakan crisis management exercise dan excellence) dalam proses produksi dan/atau jasa,
emergency drill secara rutin untuk melatih kesiapan melakukan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab
saat menghadapi kondisi krisis/sebenarnya. terhadap masyarakat. Unit Operasi/AP yang berhasil
4. Penerbitan Corporate Life Saving Rules yang mendapatkan Peringkat PROPER EMAS sebanyak 13
dikombinasikan dengan Demo Room untuk peningkatan Lokasi atau 65% dari Jumlah penerima PROPER Emas
kompetensi pekerja, khususnya outsourcing. Nasional. Unit Operasi/AP yang berhasil mendapatkan
5. Pelaksanaan cross & internal directorate management Peringkat PROPER Hijau sebanyak 76 lokasi atau 45%
walkthrough (MWT) sebagai wadah pembelajaran dari total penerima PROPER Hijau Nasional.
leader serta wadah komunikasi langsung leader ke 7. Pelaksanaan penilaian survei Budaya HSSE tahun 2019
frontliner. dilaksanakan di 72 (tujuh puluh dua) Lokasi UO/AP,
6. Pelaksanaan PROPER dan Audit Protokol Pertamina dengan capaian skor budaya HSSE sebesar 3,98 (Level
Environment Regulation Compliance Assurance (PERCA) Proactive). Budaya HSSE tahun 2019 tersebut lebih

Laporan Keberlanjutan 2019


118 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

baik jika dibandingkan skor budaya HSSE tahun 2018 setiap pelaksanaan kegiatan operasi. Sehubungan
sebesar 3,97 (Level Proactive). dengan hal tersebut, Pertamina memiliki Panitia Pembina
8. Penilaian rapor kinerja dan Penilaian penghargaan HSSE Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang disahkan
Pertamina Patra Adikriya Bhumi untuk unit operasi/ oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat.
AP yang dikepalai oleh General Manager atau selevel. Keanggotaan P2K3 tahun 2019 pada Kantor Pusat,
Pelaksanaan penilaian pada tahun 2019 meliputi 59 Direktorat Hulu, Direktorat Pengolahan, dan Direktorat
unit operasi/AP dengan hasil terpilih 13 unit operasi/ Pemasaran berjumlah 1.175 orang.
AP yang berhak mendapatkan penghargaan.
9. Demo room telah go live sebanyak 14 unit di seluruh Tingkat Kecelakaan Kerja
wilayah Pertamina 1 unit diantaranya adalah Mobile Seluruh insan Pertamina berkomitmen mewujudkan angka
Unit Demo Room dan Pedoman serta Materi Training kecelakaan kerja nihil (zero accident). Walau demikian, pada
Demo Room telah terbentuk. tahun pelaporan terdapat beberapa insiden kecelakaan
10. Follow up recommendation ISRS & SMP telah dilaksanakan kerja yang terjadi. Seluruh pekerja yang mengalami
di semua direktorat sesuai dengan jadwal TW IV yang kecelakaan kerja merupakan pekerja pria.
telah ditentukan dalam workplan dan sudah dilakukan
workshop challenge untuk memastikan rekomendasi telah Berdasarkan Klasifikasi dan Pedoman Pencatatan Insiden
sesuai di bulan Desember 2019 dengan realisasi rata-rata No. A-0010-S00100-2018-S9 Rev-0, klasifikasi dan
pencapaian closing adalah 90%. pencatatan insiden fatality dan injury di Pertamina
11. Pelaksanaan Assessment FTW bertujuan untuk dilakukan secara lebih ketat dibadingkan perhitungan
memastikan pekerja dan mitra kerja yang bekerja di umum yang berlaku. Perhitungan dilakukan berdasarkan
lingkungan perusahaan berada dalam kondisi sehat consequence/loss yang terjadi untuk menghindari double
dan dapat beraktivitas sesuai dengan beban pekerjaan counting dengan pencatatan event, serta dimaksudkan
yang diberikan kepadanya (fit to work), di tahun 2019 untuk membangun kesadaran serius di tingkat manajemen
dilaksanakan di 89 (delapan puluh sembilan) Lokasi bahwa pekerja adalah aset yang sangat berharga.
UO/AP, dengan rata-rata score capaian konsolidasi
level Corporate Pertamina adalah 2,7 dari target 2,5 Sesuai kriteria OSHA 300, insiden tercatat (recordable
(Skala skor 4), capaian tahun 2019 lebih baik dibanding incident) adalah jika cedera/luka/sakit terkait pekerjaan
dengan capaian Assessment FTW tahun 2018 yaitu merupakan kasus baru yang mengakibatkan kematian
sebesar 2,4. Unit Operasi/AP yang mendapatkan hasil (fatality), hari kerja hilang (days away from work/DAFW),
assessment Fit to Work level ≥ 3,0 sebanyak 36 lokasi. pembatasan kerja atau pemindahan tugas (restricted work
days/RWD), dan pengobatan melebihi P3K. TRIR dihitung
Perwakilan Pekerja dalam Panitia Pembina dengan membagi jumlah kasus insiden tercatat (recordable
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) atau incident) x 1.000.000/total jam kerja.
Lembaga Sejenis
Pertamina akan selalu mengedepankan Aspek Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan dalam

Tingkat Kecelakaan pada Karyawan Tetap dan Kontraktor [403-9]

2019 2018
Kategori Kontraktor Pekerja Kontraktor Pekerja 2017
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Fatalitas 3 0 0 0 6 0 0 1 4
LTI-Lost Time Incident /DAFW-Days Away From Work
16 0 0 0 19 0 0 0 13
(Insiden mengakibatkan kehilangan hari kerja)
Restricted Work Days
24 0 0 0 9 0 0 0 6
(Pembatasan Kerja/Pemindahan Tugas)
Medical Treatment
60 0 0 0 32 0 0 0 39
(Perawatan Medis melebihi P3K)
Jumlah Kasus Recordable Incident 103 0 0 0 66 0 0 1 62

Kenaikan kasus recordable incident terkait akuisisi blok-blok baru di grup PHI (PHSS, PHM, PHKT). Pencatatan data di AP finance
& services yang baru dilakukan di 2019, dan sebelumnya belum tercatat). Karena jumlah pekerja tetap dan kontraktor meningkat,
maka FAR, LTIR mengecil.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
119
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Tingkat Kecelakaan pada Karyawan Tetap dan Kontraktor [403-9]


2019 2018 2017
Incident Ratio
Realisasi Realisasi Realisasi
Fatal Accident Rate (FAR) – per 100.000.000 Work Hour 0,54 1,63 0,97
Lost Time Incident Rate (LTIR) – per 1.000.000 Work Hour 0,03 0,06 0,04
Total Recordable Incident Rate (TRIR) – per 1.000.000 Work Hour 0,18 0,16 0,15
Mengacu kepada IOGP (International Association of Oil & Gas Procedures)

Perseroan mewajibkan pekerja dan mitra kerja yang • Mewajibkan pekerja/mitra kerja melaksanakan MCU
melaksanakan pekerjaan dengan kategori risiko tinggi, (medical check up) sebagai upaya monitoring rutin
harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan harian tingkat kesehatan pekerja.
sebelum bekerja sesuai potensi bahaya di tempat kerjanya,
dengan pertimbangan sebagai berikut: [403-9] Pencegahan PAK dilaksanakan oleh lintas direktorat, dan
• Pada pemeriksaan kesehatan sebelumnya (berkala melibatkan Fungsi HR serta manajemen lini. Pekerja yang bekerja
maupun umum) diketahui/diduga terdapat gangguan/ di lingkungan kerja dengan potential hazard direkomendasikan
kelainan akibat pajanan potensi bahaya di tempat kerja. untuk melakukan pemeriksaan MCU terhadap potensi risiko
• Pajanan potensi bahaya di tempat kerja telah melebihi potential hazard tersebut. Apabila ditemukan potensi risiko
nilai ambang batas (NAB) yang ditentukan. PAK, maka akan dilaporkan ke Laporan Medik PAK dan dibahas
• Dinilai tim pengawas kesehatan kerja terdapat pajanan dalam sidang tim penguji kesehatan, untuk selanjutnya akan
potensi bahaya yang tinggi, meskipun belum terbukti dievaluasi bersama oleh Fungsi HR, HSSE dan manajemen lini.
dengan monitoring lingkungan kerja. Dari pemeriksaan yang dilakukan tahun 2019 diketahui tidak
• Terdapat kondisi penyakit umum yang memerlukan ada kasus PAK yang terjadi di Perseroan.
pemantauan menyeluruh yang ketat.
Keselamatan Kontraktor
Berdasarkan hasil pemeriksaan berkala pada tahun 2019 Budaya kerja aman tidak hanya untuk pekerja Pertamina
diketahui tidak ada pekerja yang terpajan bahaya sehingga dan entitas AP, tetapi juga seluruh pihak yang terlibat
mengalami penyakit akibat pekerjaan yang dijalaninya. dalam operasional Perseroan. Berdasarkan evaluasi,
90-95% musibah kecelakaan kerja di lingkungan
Kami juga memberikan perhatian pada pencegahan PAK, Pertamina terjadi pada mitra kerja. Dalam kebijakan HSSE,
untuk menjaga produktivitas dan kesehatan pekerja atau menyatakan dengan tegas bahwa setiap pekerja dan mitra
mitra kerja berada dalam kondisi kesehatan optimal dan fit to kerja bertanggung jawab mengelola HSSE.
work. Penyakit Akibat kerja (PAK) merupakan suatu penyakit
yang berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja. Kami menerapkan tahapan Contractor Safety Management
Upaya pencegahan PAK mengacu pada Keputusan Presiden System (CSMS) dalam pengelolaan mitra kerja yang bekerja
RI No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena di lokasi operasi Perseroan. Penerapan CSMS didasarkan
Hubungan Kerja. Sampai dengan akhir tahun 2019 ada ketentuan:
beberapa upaya yang telah dilaksanakan Perseroan untuk 1. SK Dirut No. Kpts-43/C00000/2015-S0 tentang
mencegah PAK, di antaranya: [403-10] Sistem & Tata Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
• Melakukan program kesehatan kerja, higiene industri dan 2. SK Dirut No. Kpts-34/C00000/2015-S0 tentang
kesehatan lingkungan yang didasarkan pada identifikasi penerapan CSMS.
bahaya-bahaya kesehatan melalui penilaian risiko.
• Mengontrol dan memitigasi bahaya-bahaya kesehatan CSMS merupakan mandat/kewajiban yang harus dilakukan
sampai ke level yang diterima oleh standar Pertamina setiap vendor/kontraktor yang bekerja sama dengan
dan peraturan Indonesia. Pertamina. Mandat tersebut tertulis dalam kebijakan HSSE
• Edukasi kepada pekerja/mitra kerja tentang kondisi Perseroan yaitu setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di
dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja. bawah pengendalian Perseroan dan entitas AP, bertanggung
• Menyediakan pengamanan dan alat perlindungan jawab menaati dan melaksanakan kebijakan HSSE Perseroan.
yang harus ada di tempat kerja. Menyediakan alat
perlindungan diri bagi pelaksana pekerjaan. Setiap vendor/kontraktor/pihak ketiga wajib mengurangi
• Menyiapkan prosedur kerja aman sebagai upaya risiko serendah mungkin untuk mencegah terjadinya
pencegahan kecelakaan kerja dan PAK. insiden pada personel, aset, informasi dan lingkungan dan

Laporan Keberlanjutan 2019


120 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja & mitra sertifikat yang dapat bekerja di lokasi Pertamina. Sampai
kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan secara benar, dengan akhir tahun 2019 ada 1.675 kontraktor/mitra kerja
aman dan berwawasan lingkungan. Hanya mitra kerja dengan tiga tingkatan klasifikasi risiko berbeda.
yang telah memenuhi persyaratan CSMS dan mendapatkan

Hasil Penerapan Tahapan CSMS Terhadap Vendor/Kontraktor/Pihak Ketiga Tahun 2019


Uraian Jumlah
Vendor/Kontraktor/Pihak Ke-tiga berkemapuan mengelola pekerjaan berisiko tinggi 1.359
Vendor/Kontraktor/Pihak Ke-tiga berkemampuan mengelola pekerjaan berisiko sedang 196
Vendor/Kontraktor/Pihak Ke-tiga berkemampuan mengelola pekerjaan berisiko rendah 120
Jumlah Vendor/Kontraktor/Pihak Ke-tiga 1.675

Keselamatan Masyarakat Sekitar keadaan darurat untuk memastikan kesiapan setiap unsur
Keselamatan merupakan faktor utama yang harus pada masing-masing unit operasi maupun entitas AP
diperhatikan dalam kegiatan operasi migas, baik di sektor hulu dalam penanggulangan keadaan darurat. Selama 2019 ada
maupun hilir. Keselamatan tidak hanya untuk para pekerja beberapa kegiatan emergency drill yang diselenggarakan:
tapi juga bagi publik, termasuk pelanggan. Keselamatan - Emergency drill internal yang dilakukan di Lingkungan
publik mencakup perlindungan bagi keamanan masyarakat Kantor Pusat Pertamina
umum agar terhindar dari kecelakaan yang disebabkan - Emergency drill yang dilakukan bersama pengelola
oleh kegiatan usaha migas. Untuk pencegahan dan mitigasi gedung Sopo Del bersama pengguna Gedung Sopo Del
keselamatan publik, Pertamina melakukan penyuluhan lainnya
terhadap bahaya migas, memasang tanda peringatan atau - Simulasi keadaan darurat (emergency drill) yang
larangan, memastikan sertifikat kelayakan terhadap instalasi diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2019,
dan peralatan, memastikan tanda keselamatan produk dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) melaksanakan
sebagainya. Secara berkala Perseroan melakukan assessment Simulasi Medical Evacuation bekerjasama dengan HSSE
pada setiap tahapan kegiatan untuk memastikan kesiapan Pertamina, PT Pelita Air Service (PAS) dan Pertamina
prosedur pencegahan dan mitigasi, termasuk pengoperasian Hulu Energi (PHE) OSES. Skenario simulasi diawali
emergency crisis center dalam hal terjadi insiden yang dengan adanya kejadian kecelakaan kerja (Korban luka
memengaruhi keselamatan masyarakat sesuai dengan skala bakar) di Pabelokan – Kepulauan Seribu pada Field PHE
tanggap darurat. Assessment dilaksanakan oleh masing- OSES. Selanjutnya PHE OSES menghubungi PAS untuk
masing unit operasi maupun entitas AP. mengirimkan Helikopter Medivac ke Area Pabelokan. Di
saat yg bersamaan, PHE OSES juga menghubungi RSPP
Perseroan juga melakukan emergency drill secara rutin di untuk mempersiapkan kebutuhan medis. Evakuasi
semua lini operasi, baik secara mandiri maupun bersama dilakukan dari Pabelokan, menuju RSPP. Dalam simulasi
pihak eksternal. Emergency drill merupakan simulasi tersebut dihadiri oleh pihak SKK Migas dan Dit.Jend
Migas.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
121
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Pelatihan dan Pendidikan jabatan dan bagian dari pengembangan karir pekerja,
untuk mendukung suksesi kepemimpinan di masa depan.
Pengungkapan pendekatan Manajemen
Pelaksanaan pelatihan bagi pekerja melibatkan tiga pihak
Pekerja adalah pemangku kepentingan strategis yang di lingkungan Perseroan yang berperan signifikan dalam
secara langsung turut mempengaruhi keberlanjutan pengembangan Pekerja, yaitu Business Leader di Lini Bisnis,
Perseroan. Para pekerja dituntut terus mengembangkan Fungsi Human Capital dan pekerja yang bersangkutan.
kompetensi agar mampu menyesuaikan diri dengan Perseroan secara berkala mengukur kompetensi pekerja
teknologi dan berinovasi guna mendukung kebijakan yang terdiri dari perilaku kepemimpinan (soft competency)
efisiensi Perseroan. [103-1] dan kompetensi teknis sesuai kebutuhan jabatannya
(technical competency). Dari pengukuran yang dilakukan,
Pertamina memiliki Peta Jalan Sumber Daya Manusia akan diketahui gap competency antara kompetensi pekerja
dalam mengelola sumber daya manusia. Pengembangan dan persyaratan kompetensi jabatan. Pelatihan dan
kompetensi SDM menjadi tanggung jawab Direktorat SDM pengembangan karir dilakukan untuk mengisi kekosongan
dan dilaksanakan dengan pendekatan kesempatan setara tersebut.
kepada setiap pekerja, serta mengedepankan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) yang berada di bawah tanggung Perencanaan pengembangan pekerja dilakukan melalui
jawab Fungsi HSSE. [103-2] Individual Development Plan (IDP) Online. Pendekatan
pengembangan Pekerja dilakukan secara blended learning
Selama tahun 2019 Perseroan telah mengalokasikan yang menggabungkan beberapa metode pembelajaran
anggaran pelatihan sebesar Rp668 miliar dan yaitu:
menyelenggarakan pelatihan rata-rata 157,93 jam per 1. Formal pembelajaran dalam bentuk pelatihan di kelas
pekerja. [103-3] (10%)
2. Pembelajaran lain melalui coaching internal atau
Pelatihan dan Pengembangan Karir Pekerja eksternal, mentoring, benchmarking dan feed back (20%).
Pertamina menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan 3. Pembelajaran berbasis pengalaman melalui pemberian
yang komprehensif bagi pekerja sesuai kebutuhan tugas proyek khusus, exposure berupa on the job
teaching/training dan gugus tugas (70%).

Lainnya: PENDEKATAN BLENDED LEARNING SEBAGAI


- Umpan Balik ALAT PENGEMBANGAN
- Pelatihan/Mentoring
10% - Benchmark Peran Pengembangan

Pekerja
Sumber Formal:
20% - Pelatihan
- Pembelajaran mandiri

Pengembangan
Pekerja
Pengalaman:
- Penugasan Sumber Daya Manajer Lini
- Pengajaran lapangan Manusia (User)
70% - Proyek Khusus
- On/Off
- Task force Pekerja memilliki peran signifikan dalam
pengembangan

Dalam proses pengembangan pekerja, terdapat tiga pihak pengembangan pekerja yang telah disepakati antara Pekerja
yang berperan signifikan dalam pengembangan Pekerja, dengan Atasan untuk mengembangkan kompetensi Pekerja.
yaitu pekerja yang bersangkutan, atasan pekerja serta Proses penyusunan rencana pengembangan pekerja
Fungsi Human Capital. Pekerja menyampaikan aspirasi tahunan tersebut didukung oleh sistem online melalui
pengembangannya untuk didiskusikan dan disepakati Individual Development Plan (IDP) Online. Sistem yang
bersama atasan sedangkan Fungsi Human Capital menjadi tools rencana pengembangan pekerja ini digunakan
berperan sebagai mitra bisnis dalam memfasilitasi proses sejak tahun 2019, yang terdiri dari assignment, coaching

Laporan Keberlanjutan 2019


122 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

dan training selama satu tahun ke depan. Pemilihan Pada tahun 2019 Perusahaan mendorong seluruh karyawan
assignment, coaching dan training (non mandatory) yang untuk melakukan pelatihan secara menyeluruh. Kegiatan
relevan dengan kebutuhan bisnis Perusahaan saat ini pelatihan menjadi salah satu target pencapaian kinerja (KPI)
dan/atau untuk mengisi competency gap Pekerja yang yang harus dicapai oleh level Manager sampai dengan level
bersangkutan, dilakukan berdasarkan kompetensi jabatan/ Direktur di seluruh Direktorat. Target tersebut berusaha
persyaratan jabatan saat ini maupun sesuai kerangka dicapai dengan strategi memperbanyak kelas-kelas pelatihan
development skillgroup/jenjang jabatannya. Sebanyak serta mengembangkan pelatihan secara digital melalui mobile
10.377 pekerja atau 84% dari total pekerja Pertamina learning dan e-learning.
telah menyusun rencana pengembangannya melalui IDP
online yang dimonitor realisasinya pada mid-year dan end- Target jam pelatihan yang ditetapkan tahun 2019 adalah
year tahun 2019. Selanjutnya IDP tersebut akan menjadi 1,2 juta jam pembelajaran atau setara dengan 100 jam per
target Individual Goal - Talent Development Atasan yang pekerja. Pada 31 Desember 2019, telah tercapai sebanyak
bersangkutan atas perannya dalam mengembangkan 1.864.553 jam pembelajaran atau setara dengan 157,93
bawahannya. jam per pekerja.

2019 2018 2017


Jenis Program Pembelajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Program Peserta Program Peserta Program
Pre-Employment Program
Induction Training 1 16 6 1.457 -
BKJT/Pre-Employment Education 3 619 3 641 -
BPA 3 450 4 485 -
BPS 3 507 2 792 1
JUMLAH 10 1.592 15 3.375 1
Program Pendidikan Lanjutan
Politeknik Energi & Mineral (PEM) 1 32 1 111 4
Tugas Belajar Dalam Negeri S2 2 11 5 24
2
Tugas Belajar Dalam Negeri S3 1 1 - -
Tugas Belajar Luar Negeri S2 1 44 1 20
6
Tugas Belajar Luar Negeri S3 1 4 2 8
JUMLAH 6 92 9 163 12
Program Pelatihan Jangka Panjang dan Pendek
Leadership Program 39 3.211 21 1.782 28
Mandatory Program 3 1.232 36 575 13
General and Functional Program 264 8.653 303 6.996 248
Overseas Training Program 8 12 21 30 37
Maritime Training Program 10 644 4 311 26
HSE Mandatory Program 3 786 10 1.849 132
GE Oil & Gas University Program - - - - -
Sertifikasi Kompetensi 59 2.790 49 2.190 55
Jumlah 386 17.328 444 13.733 539
Program E-Learning/Mobile Learning
Mandatory (via Mobile Learning) 4 2.722 2 6.344 2.007
- Leadership (EWA/JMDP/SMDP) 3 1.675 1 4.736
- Basic HSE Mandatory 1 631 1 1.608
- Value Based Dev. Program 3 416
Non-Mandatory (GCG & HSSE-KPI) 22 2.333 25 13.534 9.228

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
123
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

2019 2018 2017


Jenis Program Pembelajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Program Peserta Program Peserta Program
Public Course 46 1.616
Pertamina Values 1 2.736 2.806
E-Learning 9 19.880
-    Sosialisasi GCG 1 12.105
-    HSSE KPI 26 4.665
-    ISEC 2 3.110
JUMLAH 104 26.551 30 22.614 14.041

Pencapaian jam kerja tersebut tidak hanya melalui training atas dengan usia maksimal 45 tahun. Program ini terbagi
classroom melainkan juga melalui e-learning, baik yang menjadi empat jenis, yaitu Catalyser Enterprise, Catalyser
disediakan dalam web based intra Pertamina maupun Energy, Catalyser Global, dan Catalyser Technology. Para
melalui aplikasi “Ruang Kerja” bekerja sama dengan pemimpin masa depan sebagai katalisator diharapkan
aplikasi “Ruang Guru”. [404-1] mampu dan siap untuk bekerja baik di lingkup nasional
yaitu antar perusahaan BUMN dan juga bersaing di tingkat
Perseroan juga melanjutkan pelaksanaan Top Talent World-Class Level.
Development Program (TTDP) yang disebut pula sebagai
katalisator (catalyser) untuk mengakselerasi kemampuan, Realisasi TTDP pada tahun 2019 meliputi penyelenggaraan
kompetensi dan kesiapan para pimpinan satuan kerja guna peningkatan kompetensi kepemimpinan, guna menyiapkan
mengisi posisi-posisi kepemimpinan kunci (key leadership talenta-talenta terbaik dalam suksesi kepemimpinan
positions) dalam 3-5 tahun ke depan. TTDP merupakan Pertamina di masa mendatang. Ada beberapa kegiatan
program pengembangan kapabilitas kepemimpinan yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 yang mendukung
sebagai persiapan mengisi dua jenjang jabatan di atasnya pencapaian Leadership Competency Index tahun 2019
dari talenta potensial setingkat Assistant Manager ke sebesar 2,90 dari target 2,83. [404-2]

Program Leadership Competency Index Tahun 2019 [404-2]


Program Peserta
Pekerja level Assistant Manager (PRL16-19) di lingkungan
Pertamina Leadership Development Program
Pertamina dan AP
Business Leader for Great Performance Program Pejabat strategis Pertamina, Direksi AP
Direksi dan Pejabat setingkat VP di lingkungan Pertamina
Leaders Forum
maupun AP
Advance Leadership Program Pejabat selevel VP di lingkungan Pertamina maupun AP
Directorship Program (Expand Leadership Program) Direksi Pertamina maupun AP, pejabat selevel SVP dan VP

Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan bagi pekerja Program pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kesiapan
yang memasuki usia pensiun. Selama tahun 2019 Perseroan mereka saat purnatugas dengan beberapa keterampilan
menyelenggarakan beberapa program pelatihan kepada 92 yang dapat dimanfaatkan untuk melanjutkan kegiatan
(sembilan puluh dua) pekerja yang memasuki usia pensiun. mereka setelah tidak lagi bekerja. [404-2]

Laporan Keberlanjutan 2019


124 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Program Pelatihan Bagi Pekerja yang Memasuki Usia Pensiun [404-2]


Program Jumlah Peserta
Pembekalan Masa Purna Karya – Kelompok Madya 26 pasang
Pembekalan Masa Purna Karya – Kelompok Utama 28 pasang
Pembekalan Masa Purna Karya – Kelompok Biasa 38 pasang

Dalam pengembangan pekerja, Pertamina mengoptimalkan dari total pekerja Perseroan. [404-3]
sumber daya internal di Perusahaan maupun di entitas
AP. Fasilitas pembelajaran yang telah dibentuk untuk Salah satu bentuk indentifikasi performa lain adalah dengan
mendukung tujuan ini adalah Pertamina Corporate melakukan pengukuran Strategic Organization & Leadership
University, HSE Training Center, Maritime Training Center dan Assessment melalui Survei Efektivitas Organisasi dan
fasilitas operasi lainnya. Perseroan juga menginvestasikan Kepemimpinan di Pertamina. Survei yang diikuti oleh 98%
dana pelatihan dan pengembangan kompetensi pekerja pekerja Perseroan tersebut menunjukkan hasil yang sangat
sebesar Rp 668 miliar pada tahun 2019, naik 3% dibanding positif.
tahun 2018 yang mencapai Rp 646 miliar.
RATING SCALE
Selain melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi,
Excellent 91-100
pengembangan karir pekerja juga ditentukan hasil penilaian Very good 76-90
kinerja individu. Secara prinsip Perseroan memberikan Good 61-75
Fair 40-60
kesempatan setara kepada setiap pekerja untuk Poor 0-39
mengembangkan karir mereka, tanpa melihat latar belakang
jenis kelamin, suku, agama, ras, afiliasi politik maupun hal-hal
lain yang bersifat diskriminatif. Sebagai baseline, peringkat efektivitas Pertamina sebagai
organisasi berada pada tingkat yang baik (good). Hal ini
Pada 2019 Pertamina fokus pada mengidentifikasi menunjukkan bahwa Pertamina secara kolektif sudah mulai
performa atau kinerja para pekerja terkait dengan praktik selaras kinerjanya menuju praktik kerja profesional yang
kepemimpinan dan siklus manajemen kerja yang dilakukan. efisien, konsisten dan optimal.

Dari hasil penilaian kinerja masing-masing pekerja dan Selain itu, pada tahun 2019 Perusahaan juga tetap
pertimbangan kompetensi, Perseroan melakukan promosi melakukan survei yang mengukur kadar kesehatan budaya
jabatan maupun demosi jabatan. Selama tahun 2019 perusahaan. Survei ini menggambarkan sebanyak apa
pekerja yang memperoleh promosi jabatan mencapai 22% faktor penghambat produktivitas pekerja Pertamina.

10% or less 30%-39%


Prime Serious Issues
Healthy functioning Requiring cultural and structural transformation,
13.51%

leadership mentoring/coaching, and leadership


11%-19% development
13.04%
13.50%

13.24%

12.78%

Minor Issues
Requiring cultural and structural 40%-49%
Critical issues
20%-29% Requiring cultural and structural transformation,
Significant Issues selective changes leadership, leadership mentoring/
Requiring cultural and structural transformation coaching, and leadership development
and leadership coaching
>50%
2015 2016 2017 2018 2019 Cultural Crisis
For private sector or corporation, high risk of bankrupty,
takeover or omplasion

Pada grafik di atas, dapat kita lihat bahwa faktor penghambat kesehatan budaya Perseroan selalu berada pada tingkat di
bawah 14%. Hal tersebut menggambarkan bahwa Perseroan cukup sehat dan produktif.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
125
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Rasio Gaji Pokok dan Remunerasi sekaligus mendukung upaya Pemerintah mencapai Tujuan-

Sistem remunerasi dirancang dan dikembangkan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Upaya yang

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: dilakukan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial

a. Memastikan adanya program remunerasi yang perusahaan (CSR) serta Program Kemitraan dan Bina

kompetitif agar dapat attract, retain dan motivate talent Lingkungan (PKBL). [103-1]

terbaik untuk mendukung pencapaian visi menjadi


perusahaan energi kelas dunia. Komitmen pada upaya peningkatan taraf hidup dan
b. Menciptakan terjadinya fairness untuk seluruh Pekerja kesejahteraan masyarakat diwujudkan melalui pelibatan
Pertamina group sesuai dengan referensi industri dalam program/kegiatan tanggung jawab sosial
berdasarkan kinerja perusahaan dan individu. perusahaan (CSR) yang menjadi bagian dari pelaksanaan
c. Program remunerasi berdasarkan konsep 3P (People, tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), sesuai
Position, Performance). Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan
d. Program remunerasi disusun sesuai dengan pencapaian Terbatas. Menurut undang-undang tersebut, Tanggung
kinerja Perusahaan. Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
e. Menjaga program remunerasi sesuai kemampuan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
Perusahaan untuk memastikan tingkat kompetisi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
Perusahaan. lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Besaran gaji pokok terendah pekerja tetap selalu sama
atau lebih besar dari upah minimum regionalnya. Selain itu sebagai badan usaha milik negara (BUMN),
pelaksanaan CSR juga merujuk pada Peraturan
Pertamina menjamin tidak terdapat perbedaan antara Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 jo PER-03/
pria dan Perempuan dalam pemberian remunerasi, kecuali MBU/12/2016 jo PER-02/MBU/7/2017 tentang Program
terkait perbedaan level dan penilaian kerja, serta manfaat- Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik
manfaat tertentu yang hanya dapat diberikan kepada Negara. Program Kemitraan ditujukan untuk meningkatkan
pekerja Perempuan seperti cuti melahirkan, haid, serta kemampuan usaha kecil mitra binaan Pertamina agar
waktu/ruangan laktasi. menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan efek
berantai bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
Pengungkapan informasi lain terkait kebijakan remunerasi sekitar wilayah operasi. Program Bina Lingkungan adalah
bagi Direksi dan Dewan Komisaris, disampaikan terpisah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di
dalam Laporan Tahunan 2019 Pertamina. sekitar wilayah operasi Pertamina.

Bertumbuh bersama Masyarakat Pelaksanaan CSR dan PKBL menjadi tanggung jawab Fungsi

Pengungkapan Pendekatan Manajemen CSR & SMEPP (Corporate Social Responsibility & Small
Medium Enterprises Partnership Program) yang berada
Masyarakat lokal adalah salah satu pemangku kepentingan
di bawah koordinasi Corporate Secretary. Secara berkala
yang keberadaannya penting bagi Pertamina. Pertamina
pelaksanaan CSR dan PKBL dilaporkan kepada Direksi.
menyadari bahwa perkembangan operasi dan bisnis saat ini
Perseroan membuka akses bagi masyarakat menyampaikan
dapat terwujud karena dukungan dan sinergi dengan para
keluhan/pengaduan guna memastikan pelaksanaan CSR
pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. Kami terus
dan PKBL benar-benar tepat sasaran. [103-2]
berupaya agar keberadaan unit operasi maupun entitas
AP dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama yang
Tahun 2019 realisasi dana CSR mencapai Rp103,04 miliar
berada di sekitar wilayah Perseroan berkegiatan. Dengan
atau 72,49% dari target Rp142,15 miliar, sementara
demikian mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan
realisasi dana PKBL mencapai Rp676,47 miliar. Hal ini
kesejahteraan. Pada akhirnya dengan manfaat yang telah
disebabkan karena adanya perubahan RKAP di akhir tahun
dirasakan, masyarakat akan terus memberikan dukungan
2019 sehingga angka realisasi kurang mencapai maksimal
bagi operasi dan usaha Perseroan yang berkelanjutan.
sampai dengan tahun 2019 berakhir. [103-3]

Kami berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang


bersama masyarakat dan senantiasa menghadirkan
Program Bina Lingkungan
manfaat bagi mereka. Dengan demikian mereka dapat Pertamina bersama seluruh unit operasinya melaksanakan
menjadi lebih sejahtera seiring berkembangnya Perseroan, Program Bina Lingkungan yaitu program pemberdayaan

Laporan Keberlanjutan 2019


126 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

kondisi sosial masyarakat oleh BUMN. Hal ini berdasar 3. Penyediaan sarana mandi cuci kakus;
pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/ 4. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi,
MBU/7/2017 tanggal 5 Juli 2017. dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya
peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain
Selain itu, dana Bina Lingkungan juga disalurkan Mitra Binaan Program Kemitraan;
untuk bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka
pengentasan kemiskinan, termasuk untuk: Secara keseluruhan ada tujuh program pendukung yang
1. Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik; dibiayai oleh Dana Bina Lingkungan.
2. Penyediaan sarana air bersih;

Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2019


Jumlah Realisasi Bina Realisasi Penyaluran Dana BL (%)
Jumlah Bantuan
Lingkungan (Rp) Terhadap Total Dana Lingkungan
Bantuan Bencana Alam 3.825.009.277 2,39%
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan 37.376.660.636 23,31%
Bantuan Kesehatan Masyarakat 15.644.961.186 9,76%
Bantuan Prasarana Umum 21.492.970.207 13,40%
Bantuan Sarana Ibadah 43.079.986.472 26,86%
Bantuan Pelestarian Alam 4.786.049.904 2,98%
Bantuan Sosial Pengentasan Kemiskinan 34.154.460.692 21,30%
Jumlah 160.360.098.374 100 %
Keterangan:
Angka penyaluran dana bina lingkungan telah mencakup konsolidasi dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan reklasifikasi akun tertentu.
Sumber data: Laporan Keuangan PKBL Tahun 2019 yang Telah Diaudit oleh Auditor Independen

Program Bina Lingkungan tahun 2019 berfokus pada Sosial Program CSR
Kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan
Tujuan strategis program CSR adalah meningkatkan
dan bantuan sarana ibadah.
reputasi dan kredibilitas Pertamina melalui kegiatan
TJSL yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Untuk
Disaster Management, atau pengelolaan bencana merupakan
mewujudkan tujuan ini, Pertamina mengimplementasikan
salah satu program Bina Lingkungan Pertamina yang
strategi-strategi besar:
dilaksanakan dalam rangka melakukan respon cepat terhadap
• saling memberi manfaat (fair shared value);
kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia. Program
• berkelanjutan;
yang dilaksanakan oleh CSR Pusat bekerjasama dengan
• prioritas wilayah operasi dan daerah terkena dampak;
Unit Operasi dan AP ini meliputi Koordinasi dan pemenuhan
• pengembangan energi hijau sebagai tanggung jawab
kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana,
terhadap dampak operasi;
pendirian Posko Bencana, pelayanan medis (pemeriksanaan
• sosialisasi dan publikasi yang efektif.
kesehatan & trauma healing), pelibatan masyarakat untuk
dapur umum, serta penyusunan strategi dalam rangka
Pertamina memfokuskan pelaksanaan CSR guna
evaluasi program dan perencanaan program berkelanjutan.
mendukung pencapaian PROPER dengan mengedepankan
aspek lingkungan, baik alam dan masyarakat sesuai
Lebih dari 30 program bantuan bencana yang tersebar di
persyaratan yang ditetapkan Dewan PROPER Kementerian
seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Pertamina
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
selama tahun 2019. Bantuan yang diberikan antara lain
saat terjadinya bencana asap di Pekanbaru, bantuan
Ruang Lingkup Kegiatan
penanganan bencana kebakaran hutan di Kalimantan,
bantuan air bersih akibat bencana banjir di Bojonegoro, Komitmen Pertamina dalam melaksanakan TJSL diwujudkan
serta berbagai program lainnya yang tersebar di seluruh dalam berbagai kegiatan CSR yang meliputi bidang pendidikan,
Indonesia dengan total bantuan mencapai lebih dari Rp2 kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
miliar selama tahun 2019. Realisasi kegiatan dilaksanakan seluruh unit kerja fungsi CSR
Pertamina, baik di kantor pusat, unit operasi, maupun AP.
Beberapa kegiatan khususnya di bidang pendidikan dilakukan
bersama dengan Pertamina Foundation.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
127
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Di bawah payung tema “Pertamina Sobat Bumi”, Pertamina CSR Pertamina berfokus pada empat pilar:
mengimplementasikan program CSR untuk tujuan people, 1. Pendidikan - Pertamina Cerdas
planet, and profit (3P). Tujuan ini menjadi fokus Pertamina 2. Kesehatan - Pertamina Sehat
dalam menjalankan operasinya, di mana produk-produk 3. Lingkungan - Pertamina Hijau
yang dikembangkan dan jasa yang diberikan peduli 4. Pemberdayaan - Pertamina Berdikari
terhadap kelestarian lingkungan khususnya bumi untuk
kepentingan dan masa depan generasi yang akan datang.

Visi CSR
Menuju kehidupan lebih baik

Misi CSR
1. Melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan
memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan
perusahaan.
2. Melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat
yang berkelanjutan.

Komitmen CSR
a. Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan
nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan.
b. Memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah
operasi perusahaan.
c. Meningkatkan regulasi perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha, dan menerapkan mitigasi risiko bisnis.

Prinsip CSR: ISO 26000


1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Mempertimbangkan ekspektasi semua pemangku kepentingan.
3. Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional.
4. Terintegrasi ke dalam bisnis.

Operasi dengan Keterlibatan Masyarakat Lokal Perencanaan program/kegiatan CSR didasarkan pada hasil
Dengan wilayah operasi dan spektrum bisnis yang sangat pelibatan masyarakat yang dilakukan masing-masing unit
luas, pelaksanaan program/kegiatan CSR dilakukan operasi dan entitas AP sehingga sesuai dengan kebutuhan
Perseroan bersama-sama dengan unit operasi maupun masyarakat. Program/kegiatan CSR disusun dan secara
entitas AP. Program/kegiatan CSR utamanya ditujukan berkala dievaluasi dengan mempertimbangkan strategi:
untuk masyarakat di sekitar wilayah unit operasi dan • Saling memberikan manfaat dan berkelanjutan
entitas AP, yang terkena dampak langsung dari kegiatan • Prioritas pada masyarakat di wilayah operasi dan
operasi maupun usaha yang berlangsung. [413-1] terkena dampak
• Penjelasan tentang dampak aktual dan potensi dampak
pada wilayah operasi disampaikan dalam Laporan
Keberlanjutan entitas anak dan fungsi Perseroan.

Laporan Keberlanjutan 2019


128 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

• Pengembangan energi hijau dan selaras dengan Berdasarkan konsep tersebut, Perseroan mengelompokan
PROPER-Kementerian Lingkungan Hidup dan Program CSR dan PKBL menurut empat pilar:
Kehutanan 1. Pertamina Cerdas yang memayungi program-program
• Sosialisasi dan publikasi yang efektif di bidang pendidikan
2. Pertamina Berdikari yang memayungi program-
Program/kegiatan CSR yang dijalankan Perseroan sampai program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal
dengan akhir tahun 2019 mengacu pada tiga konsep 3. Pertamina Hijau yang memayungi program-program
yakni CSR sebagai filantropi perusahaan, CSR sebagai pelestarian lingkungan hidup
manajemen risiko, dan CSR sebagai value creation. 4. Pertamina Sehat yang memayungi program-program di
bidang kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak

PERTAMINA HIJAU PERTAMINA SEHAT

Tanam Mangrove
Keanekaragaman Hayati Pertamina Sehat

4 Pilar CSR
PERTAMINA

Desa Binaan
Kawasan Ekonomi Olimpiade Sains Nasional
Masyarakat
UKM Mitra Binaan Beasiswa

PERTAMINA BERDIKARI PERTAMINA CERDAS

Realisasi program CSR selama tahun 2019 pada 4 Pilar CSR Realisasi program-program 4 Pilar CSR Pertamina juga
didukung sinergi Pertamina dengan berbagai pihak baik menjadi kontribusi Perseroan dalam mendukung pencapaian
internal meliputi unit operasi dan AP. Sinergi juga dilakukan Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang
dengan berbagai pihak eksternal, untuk mengoptimalkan digagas Pemerintah. Beberapa program CSR yang dijalankan
manfaat dan nilai tambah yang diperoleh masyarakat dari pada tahun 2019 telah memiliki kesesuaian dengan target
program-program CSR yang dilaksanakan. dan indikator dalam SDGs yang ditetapkan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

“ Pelaksanaan kegiatan CSR Pertamina mengacu


pada tiga konsep, yakni CSR sebagai filantropi perusahaan, “
CSR sebagai manajemen risiko, dan CSR sebagai value creation.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
129
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Kegiatan CSR Pilar Pertamina Cerdas 2019

PILAR 1:
Pertamina Cerdas

Pendidikan adalah hal yang sangat fundamental karena semakin baiknya pendidikan maka akan melahirkan anak-anak
bangsa yang cerdas, berkarakter dan bermoral baik. Pendidikan menjadi fokus dari pelaksanaan Pilar 1 CSR Pertamina, yakni
Pertamina Cerdas. Pertamina Cerdas juga menjadi kontribusi Perseroan pada pengembangan kemampuan dan pembentukan
karakter anak-anak bangsa, sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Selama periode pelaporan, Pertamina bersama dengan unit operasi dan AP, menyelenggarakan beberapa kegiatan yang
ditujukan bagi peningkatan kualitas anak didik maupun fasilitas pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan meliputi
seluruh jenjang pendidikan sehingga turut mendukung upaya pencapaian Tujuan ke-4 SDGs yakni Pendidikan Berkualitas.

Pendidikan Anak Usia Dini Program Akademi Sampah di daerah operasi Refinery Unit III
Plaju
Program pemberian beasiswa kepada siswa PAUD,
pelatihan bagi guru PAUD, pelatihan bagi wali murid Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi di wilayah
PAUD di daerah operasi Fuel Terminal di wilayah operasi operasi Fuel Terminal Lomanis – Marketing Operation
Fuel Terminal Maos – Marketing Operation Region IV Jawa Region IV Jawa Bagian Tengah. Program dilaksanakan di
Bagian Tengah. SMA Muhammadiyah 1 Cilacap, dengan penerima manfaat
dari 2016 - 2019 sebanyak 863 pelajar.

Sekolah Dasar dan Lanjutan Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi Fuel Terminal
di wilayah operasi Fuel Terminal Maos – Marketing
Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi RU II Dumai Operation Region IV Jawa Bagian Tengah.
& Sei Pakning untuk 4.398 siswa penerima manfaat dari 27
SD di Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil, Bandar Laksamana, Sekolah Mangrove di daerah operasi RU VI Balongan.
dan Dumai Timur. Digitalisasi Kurikulum Sekolah Gambut Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu,
di daerah operasi RU II Dumai & Sei Pakning dengan program ini meraih Rekor MURI sebagai Kurikulum Pendidikan
penerima manfaat 25 SD di Kecamatan Bukit Batu, Siak Lingkungan Hidup Tematik Mangrove Pertama di Indonesia.
Kecil dan Bandar Laksamana dan 3.295 siswa. Pada tahun 2019, terdapat 3.578 siswa dari 41 Sekolah
Dasar yang menerapkan kurikulum muatan lokal Pendidikan
Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi Fuel Terminal Lingkungan Hidup Tematik Mangrove.
Tanjung Gerem. Program pendampingan dilakukan di
MTs Negeri 3 Kota Cilegon melalui program pendidikan Program Green Care School di wilayah operasi Integrated
lingkungan sekolah sebagai kelanjutan sekolah dan media Terminal Balikpapan - Marketing Operation Region VI
pembelajaran sekolah. Kalimantan bekerja sama dengan Sahabat Alam (SALAM)
dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

Laporan Keberlanjutan 2019


130 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Sumbagsel, bekerjasama dengan Relawan Anak Sumatera


Selatan (RASS).

Program pengembangan anak berkebutuhan khusus


“Dreamable” di Desa Tegalluar di daerah operasi Pertamina
Fuel Terminal Bandung Group – Marketing Operation Region
III Jawa Bagian Barat bekerja sama dengan Yayasan PKBM
Hidayah, Pemerintah Desa Tegalluar dan Dinas Pendidikan
Kabupaten Bandung.

Program Setapak
Young Innovation Project di wilayah operasi RU V
Balikpapan untuk dapat membuat sebuah ide pemanfaatan Program Setapak atau “Sehari Tanpa Alas Kaki”, merupakan
energi terbarukan di lingkungan sekitar. bentuk kerelawanan pekerja Pertamina pada anak bangsa
yang bersekolah tetapi dihadapkan pada keterbatasan
Program Sigab (Siswa Siaga Bencana) di wilayah operasi kepemilikan alas kaki. Kerelawanan pekerja Pertamina
DPPU Sepinggan Group. Program dilaksanakan bekerja sama diwujudkan melalui donasi sepatu kepada para murid,
dengan Perkumpulan KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan). sementara untuk pihak sekolah bantuan yang disalurkan
berupa sarana dan prasarana sekolah. Donasi sepatu
Pengembangan pendidikan suku Talang Mamak di daerah diharapkan makin menumbuhkan semangat kepada
operasi PT Pertamina EP Field Lirik. para anak bangsa yang sedang bersekolah. Para pekerja
Pertamina yang menjadi relawan juga bertemu dengan para
siswa dan memberikan semangat kepada mereka. Sejak
Pendidikan Tinggi
dimulai tahun 2017, Program Setapak menjangkau siswa
dan sekolah di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau serta
Pertamina melalui Pertamina Foundation memberikan
di Kabupaten Asmat, Papua. Sampai dengan akhir tahun
beasiswa “Sobat Bumi” di beberapa perguruan tinggi yang
2019 pelaksanaan program telah memiliki 10.230 siswa
tersebar di berbagai kota di Indonesia. Sampai dengan
sebagai penerima manfaat. Sepanjang tahun 2019, jumlah
akhir tahun 2019 telah disalurkan beasiswa kepada 1.668
penerima manfaat sebanyak 337 siswa di dua sekolah.
mahasiswa di seluruh Indonesia.

Pendidikan Vokasi
Pendidikan Non Formal
Pertamina berkomitmen membangun kapasitas anak
Sekolah Anak Percaya Diri di Daerah Operasi Fuel Terminal
bangsa melalui pendidikan. Selain pendidikan akademik,
Makassar - Marketing Operation Region VII Sulawesi.
upaya lain adalah melalui pendidikan vokasi. Tujuannya
Bekerja sama dengan local hero Nuraeni, program ini
agar peserta didik memiliki kompetensi tertentu, yang
bertujuan membantu anak – anak korban kekerasan dalam
mendukung terciptanya kesempatan kerja bagi generasi
rumah tangga di Kelurahan Pattingalloang Kota Makassar.
muda. Salah satu program yang dilaksanakan Pertamina
pada tahun 2019 adalah pendidikan vokasi pelatihan
Pendidikan bagi Suku Anak Dalam (SAD) Jambi,
Safetyman & Welder. Kegiatan dijalankan sebagai bentuk
mengajarkan baca tulis hitung bagi anak – anak SAD yang
CSR dari Proyek New Grass Root Refinery (NGRR)/Kilang
hidup di hutan dan edukasi pola hidup bersih dan sehat
Tuban, Jawa Timur. Kegiatan ditujukan bagi 610 warga lokal
(PHBS).
di sekitar proyek, dengan pelaksanaan pelatihan di Balai
Latihan Kerja dan Industri (BLKI) Pemprov Jawa Timur.
Pendampingan Program Natsir’s English Nature School di
Pelatihan yang diselenggarakan juga diharapkan mampu
daerah operasi Fuel Terminal Palopo - Marketing Operation
menopang perkembangan industri melalui ketersediaan
Region VII Sulawesi.
tenaga kerja muda yang profesional.

Program Rumah Pintar di daerah operasi Integrated


Terminal Palembang - Marketing Operation Region

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
131
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

PERTAMIN
PILAR 2 :
Pertamina Sehat

Laporan Keberlanjutan 2019


132 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

NA SEHAT
Kesehatan jasmani menjadi salah satu faktor penting Pertamina Sehat pada tahun 2019 melibatkan 103 pos
dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan layanan terpadu (posyandu) di wilayah unit operasi dan
masyarakat. Pertamina meyakini bahwa kualitas kesehatan AP, terutama yang termasuk dalam remote area serta
sudah seharusnya dimulai sejak seorang anak sudah wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Bantuan yang
dimulai sejak di dalam kandungan sang ibu. Ada beberapa diberikan berupa pembinaan kader posyandu, penyuluhan
kegiatan unggulan Program Pertamina Sehat, di antaranya ibu hamil dan menyusui, pembangunan posyandu/
Pertamina Sehati yang menyasar ibu hamil, menyusui, polindes/pusban, mobil ambulans, dan pemberian
bayi, dan balita. Cakupan kegiatan Pertamina Sehati makanan tambahan.
meliputi revitalisasi posyandu, pelaksanaan capacity
building kader-kader posyandu, awareness dan aktivasi Kegiatan lain yang telah dilakukan dalam rangka
terhadap para ibu pada khususnya dan masyarakat pada mewujudkan Pilar CSR Pertamina Sehat adalah bantuan
umumnya, serta merancang dan menerapkan dasar-dasar untuk peningkatan lingkungan hidup yang sehat, sebagai
kemandirian untuk posyandu-posyandu binaan program bentuk dukungan pada pencapaian Tujuan ke-6 SDGs: Air
Pertamina Sehati. [413-2] Bersih dan Sanitasi Layak. Sampai dengan akhir tahun
2019 ada beberapa kegiatan yang telah dijalankan untuk
meningkatkan akses masyarakat di sekitar wilayah unit
Pembinaan Posyandu operasi dan AP:
- Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Program Pertamina Sehat menjadi bentuk dukungan
- Penyediaan sarana air bersih
pada Tujuan ke-3 SDGs: Kehidupan Sehat dan Sejahtera,
- Pembinaan pengelolaan air bersih
terutama mengurangi rasio angka kematian ibu. Program
- Gerakan air bersih dan jamban sehat
Pertamina Sehat mempunyai target rasio angka kematian
- Pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
ibu 0,08% dalam pada tahun 2020. Pelaksanaan program
domestik

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
133
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

PERTAMIN
PILAR 3 :
Pertamina Hijau

Kami memiliki kepedulian besar untuk turut mewujudkan


kelestarian lingkungan, termasuk dukungan pada
segala bentuk kehidupan bawah air dan segala bentuk
kehidupan di daratan, sesuai dengan Tujuan ke-14 SDGs,
yakni kehidupan bawah air dan Tujuan ke-15 SDGs yakni
kehidupan di daratan. Perseroan melaksanakan hal
tersebut melalui Program Pilar 4 CSR Pertamina: Pertamina
Hijau. [413-2]

Laporan Keberlanjutan 2019


134 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

NA HIJAU
Selama tahun 2019 ada beberapa program pendukung Penanaman Mangrove
yang telah dilaksanakan yang ditujukan untuk mendukung
pelestarian lingkungan sekaligus mendatangkan manfaat Di sejumlah pesisir yang menjadi bagian dari wilayah
bagi masyarakat sekitar: operasi dan kegiatan unit operasi maupun AP. Mangrove
merupakan pohon yang dapat tumbuh di daerah pesisir
dan mendatangkan manfaat berantai, karena dapat
Program Keanekaragaman Hayati
menjadi habitat bagi hewan laut seperti kepiting bakau,
beragam jenis ikan, serangga, dan juga hewan-hewan
Secara garis besar, program ini bertujuan untuk
lain. Mangrove juga mampu diolah menjadi produk kuliner
melestarikan kekayaan flora dan fauna endemik asli
dan kerajinan, serta sebagai kawasan studi dan migrasi
Indonesia. Melalui unit operasi maupun AP yang tersebar di
satwa. Sepanjang tahun 2019, telah dilakukan penanaman
seluruh Indonesia, Pertamina berupaya untuk melindungi
mangrove sebanyak 32.000 bibit.
satwa dan flora endemik nusantara, terutama yang sudah
masuk dalam dilindungi. Secara keseluruhan ada lebih dari
400.000 fauna dan flora yang menjadi sasaran program
ini yang diwujudkan melalui 16 program keanekaragaman
hayati di seluruh wilayah Indonesia.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
135
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

PILAR 4 :
Pertamina Berdikari

Pertamina berkomitmen bahwa keberadaan Perseroan kerakyatan untuk menciptakan pemerataan pembangunan.
harus dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat, Selama periode pelaporan, Pertamina telah menyalurkan
baik masyarakat sekitar maupun masyarakat secara dana Program Kemitraan kurang lebih sebesar Rp516
umum. Melalui Pilar Pertamina Berdikari, kami mendorong miliar ke 2.067 mitra binaan di berbagai sektor, antara lain
kemandirian ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasi perdagangan, industri, pertanian, perkebunan, peternakan,
Pertamina melalui program Pertamina Village atau Desa perikanan, jasa, dan lainnya. Sejak tahun 1993 hingga
Binaan Pertamina. akhir tahun 2019, total UMKM yang menjadi mitra binaan
Pertamina mencapai 62.405. [413-2]

Pertamina Village Sasaran penyaluran di tahun 2019 mengalami perluasan,


dari sebelumnya di 8 Unit Operasi/Region Pertamina
Pertamina Village atau desa binaan Pertamina merupakan
meliputi Marketing Operation Region I (MOR I), Region
program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah
Sumbagsel, MOR III, MOR IV, MOR V, Region Kalimantan,
operasi Perseroan dengan memanfaatkan potensi
MOR VII, dan MOR VIII menjadi 12 Unit Operasi dengan
unggulan desa yang terintegrasi baik di bidang pertanian,
penambahan 4 area Refinery Unit (RU), yakni RU II, RU IV,
perkebunan, perikanan, peternakan dan lain-lain. Tahun
RU VI, dan RU VII, sebagai bagian dari kuatnya komitmen
2019, sebanyak 62 desa binaan di seluruh Indonesia
Pertamina dalam mendukung usaha UMKM hingga naik
berkembang bersama Pertamina melalui program
kelas.
pemberdayaan ekonomi, program kesehatan, program
lingkungan dan program pendidikan. Total program yang
Program Kemitraan Pertamina mendampingi dan membina
dijalankan sebanyak 131 program. Jumlah penerima
para pelaku UMKM dalam menjawab tantangan utama
manfaat mencapai lebih dari 43.000 jiwa yang tersebar di
pengembangan usaha UMKM dalam hal peningkatan
berbagai wilayah Indonesia.
kompetensi, peningkatkan akses pemasaran dan
kemudahan akses permodalan dengan program terarah
Program Kemitraan untuk menghasilkan UMKM naik kelas. Pola pembinaan
Program Kemitraan Pertamina dilakukan dengan
Selain Desa Binaan Pertamina, Pertamina sebagai BUMN pemberian sertifikasi, perizinan, mentoring, coaching, dan
juga memiliki Program Kemitraan untuk meningkatkan pelatihan yang terarah serta pemberian fasilitas promosi
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri dan pengembangan pasar dalam ajang pameran maupun
sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan pemanfaatan digital platform, yang dilaksanakan dengan
kesejahteraan masyarakat. Para mitra binaan tersebut juga tujuan agar UMKM dapat tumbuh, berkembang, hingga
berpeluang untuk memberdayakan potensi dan kondisi menghasilkan UMKM naik kelas. Untuk tujuan ini, di tahun
ekonomi, sosial, lingkungan masyarakat di wilayahya 2019, Pertamina berhasil membina sebanyak 996 UMKM
dengan fokus diarahkan pada pengembangan ekonomi Mitra Binaan naik kelas.

Laporan Keberlanjutan 2019


136 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Selama tahun 2019, Pertamina telah berkontribusi dalam telah meningkatkan ekonomi para mantan pekerja migran
perluasan pasar Mitra Binaannya dengan mengikutkan 24 Indonesia dengan melibatkan 1.500 mantan pekerja
pameran dalam dan luar negeri dengan nilai penjualan migran Indonesia. Nurchaeti mengaku setelah menjadi
Rp11,92 miliar. Perluasan pasar dan peningkatan Mitra Binaan Pertamina, omzetnya meningkat hingga
omset disertai dengan program kurasi produk, business 200%. Tidak hanya itu saja, Nurchaeti juga telah menjajaki
matching, pembuatan Katalog Pertamina SME 1.000 yang pasar internasional seperti Singapuran, Timur Tengah,
tidak hanya sebagai media promosi produk UMKM namun hingga Benua Eropa seperti Belanda, Perancis, dan Jerman.
juga berisi daftar Mitra Binaan unggulan Pertamina yang
berfungsi untuk alat promosi yang efektif dan efisien serta Dukungan Pertamina bagi UMKM juga diwujudkan melalui
media pertukaran informasi antar Mitra Binaan dalam program Rumah Kreatif BUMN. Rumah Kreatif BUMN (RKB)
memenuhi kebutuhan dalam berwirausaha (business merupakan sarana berkumpul, belajar dan membina para
matching). Selain itu, di tahun 2019 dilakukan optimalisasi pelaku UMKM menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas,
kanal media sosial yang dibuat khusus bagi Mitra Binaan serta sebagai wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam
Pertamina dalam mempromosikan dan memperluas akses membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan
pasar. bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.
RKB berperan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai
Di tahun 2019 Pertamina telah memberikan penghargaan pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM.
kepada local hero yang menginspirasi masyarakat. Pada
kategori Program Kemitraan, penghargaan diberikan Hingga akhir tahun 2019 Pertamina telah mendirikan
kepada pelaku UMKM naik kelas yang dinilai memiliki 29 RKB yang membina 2.163 UMKM dengan berbagai
komitmen kuat terhadap lingkungan sosial, komunitas kegiatan untuk pembinaan. Sejumlah 1.065 pembinaan
maupun masyarakat luas. Salah satu profil Mitra Binaan dari RKB berupa pelatihan, sertifikasi, maupun izin edar
unggulan dari Pertamina adalah pengusaha Kopi dari usaha kepada UMKM yang tergabung dalam RKB telah
Aceh bernama Bawadi. Sejak bergabung dengan program diselenggarakan selama tahun 2019. Di tahun 2019,
PK Pertamina, omzet Bawadi meningkat hingga 200%. telah dilakukan pembenahan dalam upaya pembinaan
Selain itu Bawadi berhasil memberdayakan 1.140 petani agar lebih terstruktur dengan diadakannya Kurikulum
kopi di Aceh dan berhasil memasarkan produknya di UMKM. Kurikulum dibuat secara sistematis agar UMKM
pasar internasional diantaranya ke Malaysia, Singapura, dapat mengikuti serangkaian tahapan modul, dari
Thailand, Kamboja, China, dan beberapa negara di Eropa. tahapan Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global
Bawadi juga mendapat penghargaan Local Hero Pertamina yang menghasilkan UMKM naik kelas. Modul Go Modern
di tahun 2019 karena kontribusi sosialnya yang turut mencakup materi standardisasi laporan keuangan, strategi
memberdayakan petani kopi di Aceh. Selain itu Mitra Binaan pemasaran (marketing & pameran), sertifikasi produk, dan
unggulan lain yakni pengusaha Catering dan Industri pengelolaan brand. Modul Go Digital meliputi pemanfaatan
Keripik, Nurchaeti yang berhasil menjadi pemenang karena aplikasi sosial media secara efektif untuk pemasaran

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
137
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

produk. Modul Go Online meliputi pembuatan website usaha Pada tahun pelaporan Pertamina juga mendapatkan
dan listing situs market place. Dan Modul Go Global meliputi rekor MURI untuk penyelenggaraan pelatihan UMKM di
kapasitas produksi mencukupi ekspor, pemahaman syarat titik terbanyak dengan mengoptimalkan RKB sebagai titik
dan ketentuan ekspor, sertifikasi produk ekspor. penyelenggaraan pelatihan serentak. Penghargaan rekor
MURI tersebut diterima oleh Pertamina tepat pada ulang
tahun Pertamina ke-62 pada 10 Desember 2019.

Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Tahun 2019


Jumlah Usaha Jumlah Mitra Binaan Realisasi Penyaluran Dana PK (Rp)
Sektor Industri 302 17.812.500.000
Sektor Perdagangan 664 35.345.000.000
Sektor Pertanian 117 6.068.000.000
Sektor Peternakan 155 10.301.000.000
Sektor Perkebunan 301 23.216.140.500
Sektor Perikanan 346 34.722.000.000
Sektor Jasa 171 9.990.500.000
Sektor Lainnya 11 685.000.000
Penyaluran melalui BUMN Khusus (Pertamina
- 377.974.635.344
dan PGN)*
Jumlah 2.067 516.114.775.844
Keterangan: Angka penyaluran dana bina lingkungan telah mencakup konsolidasi dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan reklasifikasi akun tertentu.
Hibah melalui PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai BUMN Khusus.
Sumber data: Laporan Keuangan PKBL Tahun 2019 yang Telah Diaudit Oleh Auditor Independen

Selama tahun 2019, Pertamina juga melaksanan program- Program ini telah berkembang menjadi 30 program dengan
program inisiatif strategis, antara lain CSV atau Creating nilai lebih dari Rp6 miliar selama tahun 2019. Beberapa
Shared Value. CSV diharapkan dapat membantu perusahaan di antaranya adalah Program Pengembangan Bengkel dan
menciptakan prospek bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh Aplikasi Pertamax Otopreneur di TBBM Bandung Group,
masyarakat sekitar wilayah operasi Pertamina. Program Program Pemberdayaan Anak Jalanan yang dilaksanakan
ini merupakan inovasi dari program CSR & SMEPP untuk oleh PHE ONWJ di Tj Priok Jakarta, Enduro Home Service
memberikan nilai tambah di masyarakat dan bisnis perusahaan. dan Enduro Entrepreneurship oleh Pertamina Lubricants,
Program Bank Sampah di Pertamina Hulu Mahakam (PHM)
dan lain sebagainya.

2017 2018-2019 2020-2022 2023-2024 2025


• Perencanaan CSV
CSR di Unit Operasi
• 15 CSV • 30 CSV • 45 CSV • Pencapaian Total
dan AP
• 7 AP dan • 10 AP dan • 17 Seluruh AP dan Value Creation
• Capacity Building
7 Unit Operasi 10 Unit Operasi 14 Unit Operasi
• Launching CSV CSR
Initiative

Pengembangan Eco-tourism wisata sehingga memberikan keuntungan ekonomi bagi


mereka. Dengan demikian tidak hanya lingkungan menjadi
Program Eco-tourism adalah pengembangan dari lebih baik dan terjaga, tapi memberikan manfaat ekonomi
pelaksanaan kegiatan konservasi alam dan keanekaragaman kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, Program
hayati yang dijalankan Pertamina. Melalui Program Eco-tourism dijalankan bersama-sama antara Pertamina
Eco-tourism, Perseroan tidak hanya berupaya menjaga lembaga swadaya masyarakat (LSM), Dinas Lingkungan
kelestarian alam tapi juga memberdayakan masyarakat. Hidup dan pemerintah daerah setempat. Sampai dengan
Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun kapasitas akhir tahun 2019 tercatat ada 2.255 penerima manfaat
masyarakat, sehingga dapat memanfaatkan potensi alam dari program ini.
yang ada di sekitar mereka, untuk dikelola sebagai loka

Laporan Keberlanjutan 2019


138 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

KEM Kolok Bengkala,

Wujudkan Mimpi Masyarakat


ADAT BALI
Desa Bengkala di Kabupaten Buleleng, kehidupannya. Mimpi tersebut “Kami sangat berterima kasih sekali
Bali, memiliki keistimewaan yang tidak didukung oleh Pertamina dengan kepada Pertamina karena komunitas
dimiliki desa lain di dunia, dengan menggagas Kawasan Ekonomi Kolok menjadi lebih terbuka untuk
hadirnya komunitas Kolok yang Masyarakat (KEM) Kolok Bengkala belajar hal-hal baru, mau bergaul
jumlahnya sekitar 43 orang.  Kolok pada tahun 2015. KEM Bengkala dengan masyarakat lain di luar Kolok,
dalam bahasa Bali artinya tuli – bisu, dirancang selama lima tahun, sehingga serta lebih kreatif untuk berkarya
karena dari jumlah penduduk desa tahun 2020 diharapkan komunitas sehingga perekonomian lebih
Bengkala, sebanyak 2 persen lahir Kolok khususnya dan Desa Bengkala meningkat,” ungkap Koordinator KEM
dalam keadaan tuli – bisu. Komunikasi bisa tumbuh maju dan mandiri.  Kolok Bengkala, I Ketut Kanta.
sesama komunitas Kolok dilakukan
dengan bahasa isyarat yang berbeda Masyarakat Kolok pun diberikan pelatihan Kanta mengakui, kini KEM Kolok
dengan bahasa isyarat di komunitas berbagai keterampilan sehingga bisa Bengkala telah menjadi wadah bukan
masyarakat lainnya. Komunitas Kolok menghasilkan berbagai produk bernilai hanya bagi komunitas Kolok untuk
menggunakan sign lokal, yang asalnya ekonomi. Hasil utama dari komunitas mewujudkan mimpi-mimpinya, tetapi
dari bahasa ibu yang berbeda dengan Kolok adalah kain tenun Bengkala juga masyarakat Desa Bengkala
sign dari Bisindo (Bahasa Isyarat (Nundeka) yang sudah dikenal hingga ke serta desa-desa di sekitarnya. KEM
Indonesia) atau ISL (International mancanegara. Kini, komunitas Kolok pun Kolok Bengkala, menjadi role model
Sign Language). telah mampu menghasilkan berbagai pengembangan masyarakat adat,
produk unggulan seperti Ingke (piring dengan tetap mempertahankan
Sebagai desa adat yang berlokasi Bali) yang berbahan dasar lidi dan Dupa keunikan dan kearifan lokal. Hal ini,
di wilayah terpencil, kondisi Harum dari abu dingin.  Pertamina juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
kehidupan komunitas Kolok cukup turut serta mengentaskan buta huruf wisatawan, baik wisatawan domestik
memprihatinkan. Tingkat pendidikan dengan program Aksara Kolok Kelih bagi maupun mancanegara. KEM Kolok
masih rendah, karena sebagian tidak komunitas Kolok yang sudah dewasa Bengkala juga menjadi tempat studi
bisa menulis dan membaca. serta program pendidikan SMP pra banding para pemerhati seni dan
inklusi, bagi pelajar. Selain itu, Pertamina budaya serta pemerhati bahas Kolok
Seperti halnya masyarakat desa membangun berbagai fasilitas di area dari berbagai negara.
Bengkala dan desa lainnya di KEM yang mendukung aktivitas adat dan
Indonesia, Komunitas Kolok juga ekonomi untuk warga Kolok.
memimpikan kesejahteraan dalam

Pengaduan Masyarakat dan Assessment Pemasok Secara berkala Perseroan juga melakukan assessment
Sejalan dengan komitmen untuk menerapkan tata kelola terhadap pemasok, untuk memastikan bahwa mereka juga
perusahaan yang baik (GCG), Perseroan juga membuka telah memenuhi pelaksanaan TJSL. Dalam evaluasi yang
akses seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin dilakukan tahun 2019, sebagian pemasok mensinergikan
menyampaikan pengaduan/laporan terkait pelaksanaan pemenuhan TJSL mereka dengan program-program CSR
kinerja keberlanjutan di bidang sosial kemasyarakatan. yang dilakukan Perseroan. Selain memastikan tidak ada
Pengaduan/pelaporan dapat disampaikan Contact duplikasi program/kegiatan, sinergi yang dilakukan juga
Pertamina 1 500 000. Setiap pengaduan/pelaporan yang mengoptimalkan manfaat dan nilai tambah yang dirasakan
disampaikan akan ditindaklanjuti oleh fungsi-fungsi terkait. masyarakat dari program-program CSR yang dilaksanakan.
[308-1]

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
139
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Bawadi Coffee,

Buka “Serambi Mekah”


KE PASAR GLOBAL
Awalnya hanya bermodalkan Rp30 dari dukungan pinjaman modal usaha Kualitas kopi Aceh memang sudah
juta dan bekerjasama dengan 5 orang Program Kemitraan Pertamina untuk terkenal, apalagi Bawadi mengambil
petani kopi Aceh saja. Namun empat menambah kapasitas produksi Bawadi langsung suplai kopinya dari petani
tahun kemudian ia berhasil memperluas Coffee. Di tahun 2018 Bawadi Coffee kopi di Takengong Aceh Tengah. Saat
kerjasama dengan koperasi yang mendapatkan pinjaman modal usaha ini Bawadi telah memiliki tiga gerai
memiliki 1.140 orang petani kopi. sebesar Rp150 juta. Tahun 2019 toko dan cafe yang tersebar Di 3 Kota di
Omsetnya dari usaha kopi melonjak 200 Pertamina juga membawa Bawadi Indonesia. Tidak hanya menunjukkan
persen sejak ia memulai usaha kecilnya. Coffee untuk mengikuti pameran di minatnya pada kopi, Bawadi juga
The 16th China-ASEAN Expo (CAEXPO menunjukkan kepeduliannya kepada
Bawadi Coffee, merek kopi Aceh yang 2019) di Nanning International kemajuan UKM-UKM di Aceh, sehingga
diambil dari nama pemiliknya, Teuku Convention and Exhibition Center, ia kini dipercaya sebagai Ketua
Dharul Bawadi. Pemuda 31 tahun China dan berhasil mendapat pesanan Asosiasi IKM Aceh (ASIA).
ini berhasil mengibarkan namanya kopi total senilai Rp1,4 miliar.
sebagai pengusaha kopi muda sukses.
Insting bisnis dan keuletannya “Pertamina memberikan pembiayaan
tidak hanya mengantarkan Bawadi untuk Bawadi Coffee, sehingga kami
Coffee sukses di tanah air tapi juga bisa menambahkan unit (produksi)
menembus pasar internasional, baru. Kami pun jadi bisa menambah
di antaranya Malaysia, Singapura, tenaga kerja dan membuka pasar-
Thailand, Kamboja, dan Eropa. pasar baru yang ada di tingkat
Keberhasilannya ini juga tidak terlepas nasional dan internasional.

Operasi Perusahaan yang Berdampak Negatif Agar semua  roadmap berjalan dengan lancar, PHE ONWJ
Terhadap Masyarakat Lokal juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan
Sinergi Pertamina dengan berbagai pihak juga dilakukan termasuk Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga
Swadaya Masyarakat, serta penggiat lingkungan hidup,
dalam tahapan pemulihan peristiwa tumpahan minyak
bergandengan tangan, untuk memulihkan kehidupan
Sumur YYA-1 yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi
masyarakat pesisir menjadi lebih baik.
(PHE) melalui PHE ONWJ. Tahapan pemulihan dilaksanakan
setelah tumpahan minyak dari Sumur YYA - 1 di Blok ONWJ Adapun beberapa program CSR jangka menengah dan
di lepas pantai Karawang, Jawa Barat dapat dihentikan. panjang berkelanjutan yang sudah disiapkan Pertamina
Tahapan pemulihan akan berlangsung dalam tempo dua bersama PHE dan PHE ONWJ serta pihak-pihak terkait
tahun dan difokuskan pada pemulihan dampak lingkungan mencakup: [413-2] [OG9]
dan sosial ekonomi bagi masyarakat terdampak tumpahan 1. Pendidikan
minyak. - Peningkatan sarana dan prasarana
- Peningkatan pendidikan masyarakat
Program pemulihan yang akan dijalankan tetap akan - Program pendidikan berbasis lingkungan
mengacu pada program lingkungan, kesehatan, pendidikan - Peningkatan life skill masyarakat
dan pemberdayaan ekonomi yang menjadi pilar kegiatan 2. Kesehatan
- Peningkatan sarana kesehatan desa
tanggung jawab sosial PHE ONWJ. 
- Pemenuhan dasar air bersih
- Sosialisasi dan edukasi kesehatan

Laporan Keberlanjutan 2019


140 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

3. Lingkungan juga dimaksudkan sebagai apresiasi bagi para pelanggan


- Penataan lingkungan desa pesisir yang setia menggunakan produk-produk Pertamina.
- Rehabilitasi kawasan mangrove dan konservasi
terumbu karang Pada tahun 2019 Harpelnas diperingati dengan kegiatan
- Pengolahan sampah terpadu layanan khusus dan berbagai kejutah hadiah bagi
4. Pemberdayaan Ekonomi pelanggan setia BBM dan LPG. Kegiatan dilaksanakan
- Pengembangan ekowisata pesisir masing-masing Marketing Operation Region (MOR) dengan
- Peningkatan ekonomi masyarakat pesisir nelayan turun langsung menyapa di SPBU dan lokasi pengguna LPG,
- Program kemitraan sekaligus memberikan apresiasi kepada para pelanggan
setia. Apresiasi khusus juga diberikan kepada pelaku usaha
Selama tahun 2019, tidak ada perselisihan/bentrokan mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang sudah beralih
signifikan oleh masyarakat lokal maupun relokasi dari pengguna LPG subsidi ke produk Bright Gas yang
permukiman masyarakat lokal akibat aktivitas operasional merupakan LPG non-subsidi, dengan memberikan layanan
Perseroan. Hal ini merupakan hasil hubungan yang baik dan gratis isu ulang LPG selama setahun kepada UMKM terpilih.
terus menerus dibina antara Perseroan dan masyarakat Selain itu ada berbagai bentuk apresiasi lain bagi pelanggan
lokal. [OG10] [OG12] BBM berkualitas, mulai dari paket wisata sampai saldo Link
Aja serta cindera mata eksklusif.

Kesehatan dan Keselamatan Contact Pertamina 1-500 000


Pelanggan Perseroan telah menyediakan Contact Pertamina 1-500 000
Perseroan menempatkan pelanggan sebagai pemangku untuk melayani semua keluhan pemangku kepentingan.
kepentingan strategis, melalui salah satu Tata Nilai 6C:
Customer Focus. Kami berkomitmen memberikan layanan Pada tahun 2019, Pertamina Contact Center melakukan
terbaik kepada pelanggan termasuk menjaga keselamatan 228.551 kali interaksi melalui telepon, email, SMS, fax,
mereka ketika menggunakan produk maupun fasilitas LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat),
Pertamina. Tahun 2019 Perseroan mengoperasikan layanan Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Playstore, Appstore,
baru “Call Center 135”, dan menuntaskan digitalisasi 2.975 serta LinkedIn. PCC menangani hampir 4.000 keluhan
SPBU dari target 5.518 SPBU. Komitmen layanan terbaik dengan rata-rata tingkat penyelesaian sebesar 85,19%.
kepada pelanggan tetap memperhatikan Undang-Undang Sebagian besar pertanyaan/masukan yang diterima melalui
No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan PCC adalah terkait HR atau kepegawaian (penerimaan
Persaingan Usaha Tidak Sehat; serta Undang-Undang No.8 pekerja baru); Corporate Secretary (penawaran sponsorship,
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pelayanan media relations) serta Investor Relations; Pemasaran dan
kepada pelanggan menjadi tanggung jawab Fungsi Niaga terkait pelayanan pembelian produk Gas LPG, BBK,
Customer Care yang secara berkala menyampaikan laporan dan keluhan terkait Pemasaran; pengadaan barang dan jasa
kinerja kepada Direksi. serta hal-hal lain.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan selama Dalam rangka meningkatkan performa pelayanan PCC,
tahun 2019, Perseroan tidak melakukan penarikan setiap triwulan PCC melakukan survei kepuasan pelanggan
produk baik karena sanksi hukum dari pihak berwenang, yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dalam rangka menjaga
maupun atas inisiatif sendiri akibat kesalahan produksi. Ini kerahasiaan dan independensi. Angka Customer Satisfaction
menandakan seluruh produk Pertamina telah dapat dijamin tahun 2019 mencapai 88,98 %, di atas pencapaian best
kualitas dan keamanan penggunaannya. [416-2] practices Contact Center di angka 85%.

Hari Pelanggan Nasional Call Center 135


Setiap tahun Perseroan melakukan berbagai kegiatan Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
memperingati Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) produk-produk retail Pertamina, tahun 2019 Perseroan
setiap tanggal 4 September. Selain untuk memeriahkan meluncurkan layanan “Call Center 135”. Call Center 135
peringatan Harpelnas, berbagai kegiatan yang dilakukan berfokus pada pelayanan kepada pelanggan/pengguna
langsung produk Pertamina, agar bisa direspon semakin
baik dan semakin cepat.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
141
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Call Center 135 melayani masyarakat yang membutuhkan menargetkan efisiensi sekitar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun
informasi mengenai produk BBM, LPG & pelumas, per tahun melalui perluasan digitalisasi dari hulu ke hilir.
masukan masyarakat mengenai pelayanan SPBU dan kanal
pemasaran produk Pertamina lain seperti agen & pangkalan Sampai dengan akhir tahun 2019, realisasi SPBU digital
LPG dan gerai pelumas. Pelanggan juga dapat memperoleh mencapai 2.975 SPBU atau 53% dari target sebanyak
informasi mengenai program-program promosi Pertamina 5.518 SPBU. Proses digitalisasi SPBU ditargetkan selesai
dan program promosi produk. pada pertengahan 2020. Masih belum maksimalnya
digitalisasi SPBU karena adanya beberapa kendala:
Sampai dengan akhir tahun 2019, “Call Center 135” rata- • Infrastruktur SPBU yang belum siap
rata menerima 2.689 panggilan per bulan atau 93 panggilan • Beberapa pengelola SPBU masih belum siap menerima
per hari. perubahan dan penggunaan teknologi baru
• Masih belum maksimalnya pengetahuan teknisi
Dari jumlah tersebut, sebagian besar pelanggan menanyakan pelaskana proyek digitalisasi di sektor migas
mengenai promo yang sedang berjalan pada aplikasi • Integrasi aplikasi pengukuran SPBU dan pos
MyPertamina, serta pengiriman produk BBM dan Gas. Selain pembayaran yang dikelola pihak lain membutuhkan
kategori informasi, kategori keluhan masih didominasi waktu.
dengan pelaporan kendala transaksi menggunakan
MyPertamina di SPBU dan pelayanan BBM & LPG. Per Perseroan terus memperluas penggunaan aplikasi
Desember 2019, sebanyak 92% keluhan pelanggan sudah MyPertamina kepada pelanggan, setelah diperkenalkan
ditindaklanjuti (closed). kepada publik pada Agustus 2018 dan kini telah diunduh
lebih dari 1,1 juta pengguna. MyPertamina merupakan
Digitalisasi Layanan Pelanggan aplikasi pada telepon pintar berbasis Android dan iOS, yang
Perseroan terus memperkuat layanan distribusi BBM memberikan kemudahan kepada pelanggan Pertamina, di
dengan pemasangan sistem digital pada SPBU di wilayah antaranya informasi SPBU serta informasi hadiah-hadiah
Jabodetabek dan wilayah lain di Indonesia. Melalui SPBU menarik bagi pelanggan setia. Memasuki tahun 2019, aplikasi
digital, Pertamina menghadirkan layanan yang lebih MyPertamina bekerjasama dengan LinkAja dalam mendukung
modern dengan sistem pembayaran lengkap dan mudah, sistem pembayaran sehingga lebih mempermudah pelanggan
serta menjamin ketersediaan pasokan BBM. SPBU digital saat bertransaksi. Penggunaan MyPertamina melalui telepon
sudah terkoneksi dengan dashboard, sehingga seluruh selular di SPBU tetap memperhatikan aspek keamanan dan
data transaksi dan stok SPBU dapat diperoleh secara real keselamatan, selama prosedur diikuti serta ditaati pelanggan.
time. Digitalisasi SPBU juga akan menjadi platform dasar Selama periode pelaporan, aplikasi MyPertamina juga
pengembangan sistem digitalisasi selanjutnya seperti self menyelenggarakan program Berkah Energi Pertamina
service, automatic order, loyalty program dan customer (BEP), yakni program undian yang diselenggarakan
profiling. sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan Pertamina
yang telah setia menggunakan produk-produk Pertamina
Selain untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan, baik produk subsidi maupun non subsidi seperti Pertamax
digitalisasi SPBU juga akan mendukung kebijakan efisiensi Series, Dex Series, LPG Non Subsidi seperti Bright Gas dan
melalui perbaikan administrasi internal. Perseroan LPG 12 kg, dan Pelumas Fastron, Enduro serta pengguna
produk subsidi dari Pertamina.

Laporan Keberlanjutan 2019


142 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Mengutamakan Keselamatan Pelanggan • Pelatihan dan pemberian product knowledge bagi


Pertamina memberikan perhatian kepada keselamatan pelanggan industry & marine, aviasi dan petrokimia.
pelanggan terkait penggunaan produk-produk Pertamina, Pelatihan secara rutin diberikan kepada para pelanggan
termasuk produk-produk yang digunakan masyarakat. meliputi tata cara handling transportasi, penyimpanan
Seluruh (100%) proses produksi, produk Perseroan serta penggunaan. Pelatihan diberikan untuk menekan
serta pengembangannya, telah melalui penerapan potensi risiko kecelakaan dari penggunaan produk-
mutu, kesehatan, keselamatan, keamanan dan kelola produk Pertamina oleh konsumen.
lingkungan (QHSSE) untuk memastikan pengaruhnya pada
keselamatan dan kesehatan pelanggan. [416-1] Pertamina juga melakukan sosialisasi kepada pelanggan,
terkait penggunaan elpiji yang aman, pengisian aman BBM
• Dalam penjualan BBM di SPBU, Perseroan memasang di SPBU dan pemilihan pelumas asli, guna memastikan
rambu-rambu peringatan untuk mencegah terjadinya keselamatan pelanggan. Sosialisasi dilaksanakan secara
insiden yang mengancam keselamatan pelanggan. above the line di radio dan televisi, media massa cetak maupun
Secara berkala Perseroan menyelenggarakan kampanye media luar ruang; maupun below the line melalui media
keselamatan di SPBU untuk memberikan pengetahuan sosial, serta sosialisasi langsung ke masyarakat bekerja sama
pada konsumen maupun operator SPBU tentang dengan lembaga pemerintahan daerah setempat.
pentingnya mematuhi peraturan dan rambu-rambu di
SPBU, terutama saat melakukan pengisian BBM. Survei Kepuasan Pelanggan dan Inovasi Produk
• Dalam hal penggunaan elpiji, Pertamina melakukan Secara berkala Perseroan melakukan survei untuk mengetahui
pengujian ulang secara berkala di unit-unit retester untuk tingkat kepuasan pelanggan atas layanan dan produk yang
memastikan kondisi tabung dalam keadaan baik. Sesuai diberikan. Survei dilakukan oleh lembaga independen untuk
aturan tabung elpiji dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas memastikan tingkat objektivitas. Pada tahun 2019 survei
Bumi Nomor 26525.K/10/DJM.T/2009, tekanan tabung kepuasan pelanggan dilakukan oleh Nielsen di kota-kota
elpiji kuat menahan tekanan gas hingga lebih dari 24 bar, seluruh Indonesia dengan membagi responden berdasarkan
sementara tekanan rata-rata pada tabung hanya 8 bar 2 jenis, yaitu responden B2C dan responden B2B dengan
sehingga secara produksi telah didesain kuat menahan menggunakan metode random sampling & refferal. Hasil
kebocoran. Perseroan juga melengkapi penanda warna survei menyatakan secara umum pelanggan merasa puas
merah pada tabung elpiji sebagai indikator berbahaya dengan produk dan layanan yang diberikan. Survei kepuasan
mudah terbakar, sesuai ketentuan American National pelanggan untuk konsumen pemasaran retail memperoleh
Standards Institute (ANSI) atau National Fire Protection nilai 3,8 skala likert, hampir sama dibandingkan dengan hasil
Association (NFPA). Indikator kebocoran tabung elpiji tahun lalu sebesar 3,9 skala likert. Walaupun angka kepuasan
adalah bau merkaptan yang memiliki bau khas menyengat. sedikit mengalami penurunan, hasil Customer Loyalty Index

• Untuk melindungi keselamatan konsumen pengguna menunjukkan indeks loyalitas pelanggan terhadap Pemasaran
masih dapat dikatakan stabil. Kedepannya, Pemasaran Ritel
pelumas, Perseroan melalui: PT Pertamina Lubricants
akan berusaha untuk selalu mengedepankan kepentingan
telah melakukan sertifikasi seluruh produk pelumas
pelanggan (customer focus) sehingga tercipta kepuasan dan
dengan standar nasional Indonesia (SNI). Dengan
loyalitas pelanggan yang lebih baik.
adanya SNI ini, Perseroan telah mematuhi ketentuan
dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25
Kami juga terus melakukan inovasi produk dan layanan
Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggaan
Indonesia Pelumas Secara Wajib.
dan memastikan produk-produk yang dihasilkan benar-
benar ramah lingkungan. Beberapa produk inovasi yang
Peraturan Ketentuan SNI mulai diberlakukan tahun 2018.
diluncurkan ke pasar pada tahun 2019 adalah:
Namun Perseroan telah secara sukarela mendaftakan
• Layanan Pertamina Delivery Service (PDS) di 62 SPBU
produk-produk pelumas untuk SNI sejak tahun 2013.
di Jawa dan Bali, dimana pelanggan dapat memesan
Hingga akhir tahun 2019, terdapat 96 produk pelumas
BBM untuk diantar ke lokasi melalui call center 135
yang telah mendapatkan sertifikasi SNI. Peraturan
• Inovasi formula Pertatec pada produk Pertamax
Ketentuan SNI juga menjadikan produk-produk pelumas
yang membersihkan mesin, melindungi mesin, dan
Pertamina juga diakui dunia internasional.
pembakaran yang optimal.

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
143
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Pemasaran dan Pelabelan


Penyampaian Informasi Produk atau Jasa
Informasi mengenai produk juga disampaikan melalui label kemasan produk. Ketentuan tentang penempatan label
produk merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.73/M-DAG/PER/9/2015 tentang Kewajiban
Pencantuman Label dalam Bahasa Indonesia pada Barang. Informasi dalam label produk berisi tentang berbagai hal yang
patut diketahui pelanggan tentang produk, mulai dari spesifikasi produk sampai petunjuk penggunaan produk, sehingga
bermanfaat bagi tumbuhnya kepercayaan pelanggan. Perseroan berkomitmen menyampaikan informasi dalam label produk
dengan selengkap-lengkapnya dan sebenar-benarnya. [417-1]

Produk dan Materi Dalam Label Informasi


Produk Informasi Dalam Label

• Merek dan nama produk • Logo dan nomor SNI


• Penjelasan produk • Petunjuk penyimpanan kemasan bekas pakai
LUBRICANTS • Spesifikasi produk • Petunjuk penyimpanan dan penggunaan
• Contact Pertamina • Identitas Produsen

• Merek dan nama produk • Logo dan nomor SNI


BBM • Penjelasan Produk • Petunjuk penggunaan dan penyimpanan
KEMASAN* • Contact Pertamina • Identitas Produsen

• Merek dan nama produk • Contact Pertamina


BRIGHT • Penjelasan Produk • Petunjuk penggunaan dan penyimpanan
GAS • Spesifikasi Produk • Identitas Produsen

*Isi ulang/Refill

Ketidakpatuhan terkait Informasi dan Pelabelan Produk dan Jasa


Sampai dengan akhir tahun 2019 Perseroan tidak pernah mendapatkan pengaduan maupun sanksi hukum terkait
ketidakbenaran informasi dalam label produk yang dicantumkan. Perseroan juga tidak pernah mendapatkan sanksi denda
maupun sanksi hukum lain terkait dengan dugaan pelanggaran komunikasi pemasaran. [417-2][417-3]

Laporan Keberlanjutan 2019


144 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Indeks Isi Standar GRI [102-55]

Referensi Silang Indeks POJK No. 51/POJK.03/2017, GRI Standards,


Oil & Gas Sector Disclosures
Referensi silang GRI
Pengungkapan Halaman
Standards & POJK
GRI 101: Landasan 2016
PENGUNGKAPAN UMUM
GRI 102: Pengungkapan Umum 102-1 Nama organisasi 35
2016
102-2 Kegiatan, merek, produk, dan jasa 35
102-3 Lokasi kantor pusat 50
102-4 Lokasi operasi 47
102-5 Kepemilikan dan bentuk hukum 36
102-6 Pasar yang dilayani 51
102-7 Skala organisasi 35
102-8 Informasi karyawan dan pekerja lain 52-55
102-9 Rantai pasokan 51
102-10 Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokan 56
102-11 Pendekatan atau Prinsip Pencegahan 19, 63
102-12 Inisiatif eksternal 57-59
102-13 Keanggotaan asosiasi 59
102-14 Pernyataan dari pembuat keputusan senior 16-19
102-16 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku 38, 67
102-18 Struktur tata kelola 40-41, 65
102-22 Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya 65
102-24 Nominasi dan pemilihan badan tata kelola tertinggi 65
102-30 Efektivitas proses manajemen risiko 63
102-40 Daftar Kelompok pemangku kepentingan 31
102-41 Perjanjian perundingan kolektif 30
102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan 30-31
102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan 31
102-44 Topik utama dan masalah yang dikemukakan 26, 31
102-45 Entitas dalam laporan keuangan dikonsolidasi 28
102-46 Menetapkan isi laporan dan Batasan Topik 24, 26-27
102-47 Daftar topik material 25-27
102-48 Penyajian kembali informasi 28
102-49 Perubahan dalam pelaporan 28, 114
102-50 Periode pelaporan 29
102-51 Tanggal laporan terbaru 29
102-52 Siklus pelaporan 29
102-53 Kontak untuk pertanyaan mengenai laporan 29
102-54 Kesesuaian dengan Standar GRI 29
102-55 Indeks isi Standar GRI 29, 145
102-56 Assurance oleh pihak eksternal 28
POJK 51/OJK.03/2017 1. Penjelasan strategi keberlanjutan 7
2. Ikhtisar kinerja aspek keberlanjutan 6-9
5.a Tugas Direksi dan Dewan Komisaris terkait kinerja keberlanjutan 65
5.b Pengembangan kompetensi anggota Direksi terkait keberlanjutan 66

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
145
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Referensi silang GRI


Pengungkapan Halaman
Standards & POJK
5.c Penjelasan mengenai prosedur LJK dalam mengendalikan 63-64
risiko keuangan berkelanjutan
5.e Permasalahan terkait kinerja keberlanjutan 70-71
6.a Membangun budaya keberlanjutan internal 38
6.f.3 Dampak yang ditimbulkan dari Produk dan/atau Jasa dan proses distribusi 12-15
7 Verifikasi tertulis dari pihak independen 150
TOPIK MATERIAL
Kinerja Ekonomi
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 74
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 74
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 74
GRI 201: Kinerja Ekonomi 2016 201-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan 81
201-2 Implikasi finansial, risiko, dan peluang lainnya terkait perubahan iklim 74
201-4 Bantuan finansial dari pemerintah 81
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 82
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 82
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 82
GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak 203-1 Investasi infrastruktur dan dukungan layanan 82
Langsung 2016
203-2 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan 82, 83
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 71
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 71
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 71
GRI 205: Antikorupsi 2016 205-1 Operasi-operasi yang dinilai memiliki risiko terkait korupsi 71
205-2 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsi 71
205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil 71
Kinerja Lingkungan
GRI 301: Material 2016 301-1 Material yang digunakan berdasarkan berat atau volume 89
301-2 Material input dari daur ulang yang digunakan 89
Topik Spesifik Sektor: Cadangan OG1 Volume dan jenis cadangan terbukti 78
POJK 51/OJK.03/2017 6.d.2 Penggunaan material yang ramah lingkungan 92
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 90
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 90
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 90
GRI 302: Energi 2016 302-1 Konsumsi energi di dalam organisasi 90
302-2 Konsumsi energi di luar organisasi 90
302-3 Intensitas energi 90
302-4 Pengurangan konsumsi energi 91
302-5 Pengurangan pada energi yang dibutuhkan untuk produk dan jasa 91
Pengungkapan Spesifik Sektor OG2 Total investasi pada energi terbarukan 92
OG3 Total energi terbarukan yang diproduksi berdasarkan sumber 92
POJK 51/OJK.03/2017 6.d.3.a Jumlah dan intensitas energi 90
6.d.3.b Efisiensi energi 91
GRI 304: Keanekaragaman 304-1 Lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola, atau berdekatan dengan 97
Hayati 2016 kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di
luar kawasan lindung
304-2 Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada keanekaragaman 98
hayati
304-3 Habitat yang dilindungi atau direstorasi 98
304-4 Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies daftar konservasi nasional dengan 98
habitat dalam wilayah yang terkena efek operasi

Laporan Keberlanjutan 2019


146 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Referensi silang GRI


Pengungkapan Halaman
Standards & POJK
Pengungkapan Spesifik Sektor OG4 Jumlah dan persentase area operasi signifikan yang sudah dinilai dan 97
dimonitor risiko keanekaragaman hayatinya
POJK 51/OJK.03/2017 6.e.2 Kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak lingkungan 12-15
hidup
6.e.3.a Dampak dari wilayah operasional yang dekat atau berada di daerah 97
konservasi
6.e.3.b Upaya konservasi keanekaragaman hayati 98
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 94
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 94
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 94
GRI 305: Emisi 2016 305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsung 94-95
305-2 Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung 94-95
305-4 Intensitas emisi GRK 95
305-5 Pengurangan emisi GRK 96
305-6 Emisi zat perusak ozon (ODS) 96
305-7 Nitrogen oksida (NOX), sulfur oksida (SOX), dan emisi udara yang signifikan 96
lainnya
POJK 51/OJK.03/2017 6.e.4.a Jumlah dan intensitas emisi berdasarkan jenisnya 95
6.e.4.b Pengurangan emisi 96
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 101
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 101
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 101
306-1 Pelepasan air berdasarkan kualitas dan tujuan 102
GRI 306: Efluen dan Limbah 306-2 Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan 101-103
2016
306-3 Tumpahan yang signifikan 22
306-4 Pengangkutan limbah berbahaya 103

POJK 51/OJK.03/2017 6.e.5.a Jumlah limbah dan efluen yang dihasilkan berdasarkan jenis 102
6.e.5.b Mekanisme pengelolaan limbah dan efluen 102
6.e.5.c Tumpahan yang terjadi (jika ada) 22
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26.87
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 87
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 87-88
GRI 307: Kepatuhan 307-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan 88
Lingkungan 2016 hidup
POJK 51/OJK.03/2017 6.d.1 Biaya Lingkungan Hidup yang dikeluarkan 88

6.e.6 Jumlah dan materi pengaduan Lingkungan Hidup 104


GRI 308: Penilaian Lingkungan 308-1 Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria lingkungan 139
terhadap Pemasok 2016
Kinerja Sosial
GRI 401: Kepegawaian 2016 401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan 111, 112
401-2 Tunjangan yang diberikan kepada karyawan purnawaktu yang tidak 112
diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu
401-3 Cuti melahirkan 113
GRI 402: Hubungan 402-1 Pemberitahuan minimal terkait perubahan operasional 113
Ketenagakerjaan 2016
GRI 403: Kesehatan dan 403-1 Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja 115, 116
Keselamatan Kerja 2018
403-2 Pengidentifikasian bahaya, penilaian risiko, dan investigasi insiden 116
403-3 Layanan kesehatan kerja 117
403-4 Partisipasi, konsultasi, dan komunikasi pekerja tentang keselamatan 117
dan kesehatan kerja

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
147
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

Referensi silang GRI


Pengungkapan Halaman
Standards & POJK
403-5 Pelatihan pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan kerja 117
403-6 Peningkatan kualitas kesehatan pekerja 117
403-7 Pencegahan dan mitigasi dampak-dampak keselamatan dan kesehatan kerja 118
yang secara langsung terkait hubungan bisnis
403-8 Pekerja yang tercakup dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan 117
kerja
403-9 Kecelakaan kerja 119
403-10 Penyakit Akibat Kerja 120
Topik Spesifik Sektor: Integritas OG13 Jumlah kejadian keselamatan, berdasarkan aktivitas 22
dan Keamanan Proses
GRI 404: Pelatihan dan 404-1 Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan 124
Pendidikan 2016
404-2 Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan 124
peralihan
404-3 Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutin terhadap kinerja dan 125
pengembangan karier
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.2.d Pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai 122-125
GRI 405: Keberagaman dan 405-2 Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan laki-laki 113
Kesetaraan 2016
GRI 406: Antidiskriminasi 2016 406-1 Insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang dilakukan 113
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26, 126
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 126
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 126
GRI 413: Masyarakat Lokal 2016 413-1 Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan 128
program pengembangan
413-2 Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif 22, 133, 134,
signifikan terhadap masyarakat lokal 136, 140
Pengungkapan Spesifik Sektor OG9 Operasi yang berada di sekitar atau memberikan dampak kepada 140
masyarakat asli
OG10 Jumlah dan penjelasan terkait perselisihan dengan masyarakat lokal dan 141
masyarakat asli
OG12 Operasi yang menyebabkan perpindahan penduduk tanpa sukarela, jumlah 141
keluarga yang pindah serta dampak terhadap kehidupan keluarga tersebut
OG14 Volume biofuel dihasilkan dan dibeli yang memenuhi kriteria keberlanjutan 93
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.3.a Kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak literasi dan Tidak relevan
inklusi keuangan
6.c.3.b Mekanisme dan jumlah pengaduan masyarakat yang diterima dan 140
ditindaklanjuti
6.c.3.c Tanggung jawab sosial dan lingkungan pada tujuan pembangunan 12-15
berkelanjutan
GRI 416: Kesehatan dan 416-1 Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori produk 143
Keselamatan Pelanggan 2016 dan jasa
416-2 Insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan 141
keselamatan dari produk dan jasa
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.1 Produk dan/atau jasa yang setara bagi konsumen 82
6.f.1 Inovasi produk berkelanjutan 90
6.f.2 Jumlah dan persentase produk dan jasa yang sudah dievaluasi 141
keamanannya bagi pelanggan
6.f.4 Produk yang ditarik kembali 141
6.f.5 Survei kepuasan pelanggan 143

Laporan Keberlanjutan 2019


148 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Indeks SGX-ST Listing Rules Practice Note 7.6


SUSTAINABILITY REPORTING GUIDE
Pertamina adalah salah perusahaan yang menerbitkan Global Bond di Bursa Efek Singapura (SGX), oleh karena itu patuh
pada ketentuan-ketentuan SGX termasuk dalam pelaporan. Berdasarkan ketentuan dalam pedoman pencatatan efek tentang
kewajiban-kewajiban yang harus terus dilaksanakan, SGX telah menerbitkan ketentuan baru Rules 711A dan 711B.
Peraturan ini berlaku mulai berlaku untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2018.

Deskripsi Pelaksanaan Referensi Halaman


Pertamina telah menerbitkan
Penerbit efek harus menerbitkan laporan keberlanjutan Laporan Keberlanjutan setiap
Rules 711A Dipenuhi
berdasarkan tahun keuangannya tahun berdasarkan tahun
keuangan.
Rules 711B Penerbit efek harus menjelaskan praktik-praktik
keberlanjutan sebagaimana komponen utama berikut ini:
(i) Material ESG factors Dipenuhi 25-26
(ii) Policies, practices and performance Dipenuhi Dijelaskan di setiap Bab
(iii) Targets Dipenuhi Dijelaskan di setiap Bab
(iv) Sustainability reporting framework Dipenuhi 29
(v) Board statement Dipenuhi 16-19

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
149
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

ASSURANCE STATEMENT

SGS INDONESIA’S REPORT ON SUSTAINABILITY ACTIVITIES IN THE


PT. PERTAMINA (PERSERO) SUSTAINABILITY REPORT 2019

NATURE AND SCOPE OF THE ASSURANCE/VERIFICATION


PT. SGS Indonesia was commissioned by PT. Pertamina (Persero) to conduct an independent assurance of the
Sustainability Report 2019. The scope of the assurance, based on the SGS Sustainability Report Assurance
methodology, included the text, and data in accompanying tables, contained in this report.

The information in the Sustainability Report of PT. Pertamina (Persero) and its presentation are the responsibility
of the Directors or Governing Body and the management of PT. Pertamina (Persero). PT. SGS Indonesia has
not been involved in the preparation of any of the material included in the Sustainability Report 2019.

Our responsibility is to express an opinion on the text, data, graphs and statements within the scope of verification
with the intention to inform all PT. Pertamina’s (Persero) stakeholders.

The SGS Group has developed a set of protocols for the Assurance of Sustainability Reports based on current
best practice guidance provided by the Global Reporting Initiative and the AA1000 Assurance Standard (2008)
with 2018 Addendum. These protocols allow for different options for assurance depending on the reporting history
and capabilities of the Reporting Organization.

• Evaluation of the veracity of report content;


• A Type 2 evaluation of report content and supporting management systems against the AA1000
Accountability Principles (2018) using the AA1000 Assurance Standard (2008) with 2018 Addendum.
• Evaluation of the report against the relevant Global Reporting Initiative Sustainability Reporting
Standards 2016 and Oil and Gas Sector Disclosure.

The assurance comprised a combination of pre-assurance research and interviews with relevant accountable
managers and employees at the Head Office of PT. Pertamina (Persero) at Jakarta via online meeting. PT.
Pertamina’s (Persero) Sustainability Report 2019 covers PT. Pertamina (Persero) and its subsidiaries.

Financial data drawn directly from independently audited financial accounts has not been checked back to source
as part of this assurance process.

STATEMENT OF INDEPENDENCE AND COMPETENCE


The SGS Group of companies is the world’s leading inspection, verification, testing and certification company
operating in more than 140 countries and providing services including management systems and service
certification; quality, environmental, social and ethical auditing and training; environmental, social and
sustainability report assurance. PT. SGS Indonesia affirms our independence from PT. Pertamina (Persero),
being free from bias and conflicts of interest with the organization, its subsidiaries, and stakeholders.

GP5008 Issue 4 DRAFT

Laporan Keberlanjutan 2019


150 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

The assurance team was assembled based on their knowledge, experience, and qualifications for this
assignment, and comprised auditors registered with International Register of Certificated Auditors (IRCA),
Environmental Management System (EMS) Lead Auditor, Quality Management System (QMS) Lead Auditor,
Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) Lead Auditor, the IRCA Corporate Responsibility
Training Programme and has experience of auditing in Oil and Gas Industries.

VERIFICATION/ ASSURANCE OPINION


On the basis of the methodology described and the verification work performed, we are satisfied that the
information and data contained within Sustainability Report 2019 verified is accurate, reliable and provides a fair
and balanced representation of PT. Pertamina (Persero) sustainability activities in 2019.

The assurance team is of the opinion that the Report can be used by the Reporting Organization’s Stakeholders.
We believe that the organization has chosen an appropriate level of assurance for this stage in their reporting.

AA1000 ACCOUNTABILITY PRINCIPLES (2018) CONCLUSIONS, FINDINGS AND RECOMMENDATIONS

Inclusivity
PT. Pertamina (Persero) has made a commitment to be accountable to those on whom it has an impact or who
have an impact on it as stated in some Policies such as Environment Policies, Safety and Health Policy, and
Code of Conduct. Inclusivity is the participation of stakeholders in developing and achieving an accountable and
strategic response to sustainability. Process of engagement and participation that provides comprehensive and
balanced involvement and results in strategies, plan, action, and outcomes that address and respond to issues
and impacts in an accountable way. The company has a process of stakeholder participation (all stakeholders)
through a periodic meeting.

Materiality
PT. Pertamina (Persero) has identified stakeholders and those issues that are material to each group of
stakeholders and the report addresses these at an appropriate level to reflect their importance and priority to
these stakeholders. In order to establish Key Material issues PT. Pertamina (Persero) conducted Focus Group
Discussion on 13-14 November 2019. The result of workshop are presented in the Sustainability Report 2019.
The materiality topics are classified into Very Important topics, Important topics, and Moderate topics.

Responsiveness
PT. Pertamina (Persero) has responded to stakeholders’ issues that affect to its sustainability performance and
is released through decisions, actions and performance, as well as communication with stakeholders.

Impact
PT Pertamina (Persero) has identified and fairly represented impacts that were monitored and measured. PT
Pertamina (Persero) has established processes to monitor, measure and evaluate impacts that lead to effective
decision making management within organization.

GLOBAL REPORTING INITIATIVE SUSTAINABILITY REPORTING STANDARDS (2016) CONCLUSIONS,


FINDINGS, AND RECOMMENDATIONS

In our opinion, the PT. Pertamina (Persero) Sustainability Report 2019 is presented in accordance with the Core
Option for Global Reporting Initiative Sustainability Reporting Standards 2016 and Oil and Gas Sector Disclosures
and fulfills all the required content and quality criteria.

Foundation
In our opinion, the content and quality of the report adhere to the four GRI Report Content Principles of Materiality,
Stakeholder Inclusiveness, Sustainability Context and Completeness, and the six GRI Report Quality Principles
of Balance, Comparability, Accuracy, Timeliness, Clarity, and Reliability.

GP5008 Issue 5

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
151
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan

General Disclosures
All the General disclosures required for reporting in accordance with the Core option for Global Reporting Initiative
Sustainability Reporting Standards 2016 and Oil and Gas Sector Disclosures are included or referenced in the
report.

Management Approach and Topic Specific Standard


Disclosure Management Approach (DMA) for each materiality aspect have been disclosed in the report in
accordance with the Core option for Global Reporting Initiative Sustainability Reporting Standards 2016 and Oil
and Gas Sector Disclosure.

Recommendation
Further opportunities were identified during the assurance for consideration to ensure continual improvement in
next report, including the following:
• PT. Pertamina (Persero) covers wide range of energy businesses from Upstream to Downstream
including Public Service Obligation (PSO). We recommend involving more employees from subsidiaries
in Focus Group Discussion for determining material aspects to be reported in the Sustainability Report.
i.e.: Employees from Pertamina’s (Persero) Refineries, Pertamina’s (Persero) Lubricants.
• Scope of Pertamina’s (Persero) Sustainability Report covers Directorates and Subsidiaries. Each
Directorate covers several Divisions/ Functions from Upstream to Downstream. Coordination for collecting
data should be improved, because it involves many organizations and persons in charge. Validation of
economic, social, and environmental data from all directorates and all subsidiaries should be conducted prior
publishing as data of sustainability report.

Signed:
For and on behalf of SGS Indonesia

Shashibhushan Jogani
Managing Director
Jakarta, Indonesia
July 2020

WWW.SGS.COM

GP5008 Issue 5

Laporan Keberlanjutan 2019


152 PT Pertamina (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Ekonomi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kinerja Sosial Indeks GRI

Lembar Umpan Balik


Laporan Keberlanjutan 2019 PT Pertamina (Persero) menggambarkan kinerja keberlanjutan Perseroan. Kami mengharapkan
masukan dari Bapak/Ibu/Saudara sekalian atas Laporan Keberlanjutan ini melalui e-mail atau formulir ini.

Profil Anda
Nama (bila berkenan) : ……………..........................................................................................................................................
Institusi/Perusahaan : ……………..........................................................................................................................................
Email : ……………..........................................................................................................................................

Golongan Pemangku Kepentingan


Pemegang Saham Masyarakat
Pelanggan Kontraktor
Pekerja Media Massa
Investor Lembaga Pendidikan
Regulator & Legislatif LSM
Lain-lain, mohon sebutkan: ...........................................................

1. Laporan ini mudah dimengerti:


Tidak Setuju Netral Setuju

2. Laporan ini sudah menggambarkan informasi aspek material yang sesuai dengan kegiatan usaha Perusahaan:
Tidak Setuju Netral Setuju

3. Mohon berikan penilaian topik material yang paling penting menurut anda (nilai 1 = paling tidak penting s/d 5= paling
penting)
Efluen dan Limbah ( )
Energi ( )
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( )
Kepatuhan Lingkungan ( )
Dampak Ekonomi Tidak Langsung ( )
Kinerja Ekonomi ( )
Emisi ( )
Antikorupsi ( )
Pelatihan dan Pendidikan ( )
Masyarakat Lokal ( )

Saran atau informasi lain terkait laporan:


…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Terima kasih atas masukan anda. Mohon lembar umpan balik dapat dikirim melalui surat elektronik kepada kontak yang
tertera di laporan ini, atau langsung ke:

Investor Relations PT Pertamina (Persero)


Gedung Perwira 4 Lantai 1
Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110
Telp. : (021) 3815752, 3815048
Fax : (021) 3512738
E-mail : Pertamina_IR@pertamina.com
Contact Pertamina 1500 000

Laporan Keberlanjutan 2019


PT Pertamina (Persero)
153

Anda mungkin juga menyukai