OUR FUTURE
‘Crafting Our Future’ menjadi kelanjutan komitmen PT Pertamina (Persero) sebagai salah
satu perusahaan energi terbesar di Indonesia untuk meneruskan langkah nyata dalam
berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan. Pertamina telah mengambil bagian
dalam merenda berbagai kegiatan terkait green energy, green refinery, implementasi Biosolar
B30, serta penyelesaian proses integrasi Proyek Langit Biru Cilacap dengan Refinery Unit IV
Cilacap. Semua ini dilakukan untuk sebuah ‘masa depan’. Masa depan yang akan kita siapkan
bagi generasi yang akan datang, yang perlu kita bangun bersama melalui keseimbangan
antara aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
PT Pertamina (Persero) adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2019 ini.
Untuk memudahkan penyebutan dalam Laporan ini, PT Pertamina (Persero)
disebut pula sebagai “Pertamina”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami”.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan
Daftar Isi
Pelatihan Antikorupsi 71
Tentang Pertamina 34
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan 38
Struktur Organisasi 40
Kinerja
Bidang Usaha 42 Ekonomi 73
Lokasi dan Jaringan Wilayah Operasi 47
Dampak Ekonomi Langsung 74
Operasional dan Pengembangan Kilang 50
Pasar yang Dilayani 51 Pengungkapan Pendekatan Manajemen 74
Aspek Lingkungan
Daya (GWh)
Bentuk Energi
2019 2018 2017
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 4.292,16 4.182,15 3.900,22
Peringkat Penghematan
PROPER EMAS Energi (Juta GJ)
19
20 2019
13 105,5
18
20 2018
14
17
80,56
20 2017
11
81,92
TAHAP COMBAT
DAN KILLING TAHAP SECURE TAHAP RESTORE
YYA - 1 DI BLOK ONWJ DAN CLEANING DAN RECOVERY
Aspek Sosial
Nilai/Volume/Jumlah
Indikator Satuan
2019 2018 2017
Total Investasi Sosial USD Juta 19 31 32
Pelatihan Pekerja (Perusahaan Induk) % 90 59 54
Fatalitas Kecelakaan Kasus 3 7 4
Keterangan:
* Disajikan kembali akibat dikonsolidasikannya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan reklasifikasi akun tertentu
Rekrutmen 31 penyandang
Menciptakan Generasi Sehat Melalui Mengembangkan Pendidikan
disabilitas untuk menjadi
Program Pertamina Sehat Berkualitas melalui Program pekerja pada tahun 2019
Pertamina Cerdas
Penyuluhan Pola Hidup Pendidikan Vokasi untuk
Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pembinaan sarana belajar mendukung kesempatan kerja
penyediaan sarana kesehatan dalam program Setapak untuk
bagi 610 warga lokal hingga
10.230 siswa sejak tahun tahun 2019
Pembinaan 255 Posyandu 2017-2019
hingga akhir tahun 2019 melalui
Program Pertamina Sehat Anak Pencapaian jam kerja 1,8 juta
Program sekolah Adiwiyata di
dan Ibu Tercinta (SEHATI) learning hours tahun 2019
daerah operasi RU II Dumai,
MOR III, dan MOR IV
Pertamina Energi Negeri (PEN) Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Membangun Kemandirian Ekonomi
bersama Lingkungan melalui Program
untuk 1.668 mahasiswa
Kegiatan kesukarelawanan oleh hingga tahun 2019
Pertamina Hijau
pekerja Pertamina yang tersebar
Program perlindungan
di 50 lokasi seluruh Indonesia
41 Sekolah Dasar dan 3.578 400.000 flora dan
dan melibatkan 346 pekerja siswa menerapkan kurikulum
Pertamina hingga tahun 2019 muatan lokal Pendidikan fauna melalui 16 program
Lingkungan Hidup Tematik keanekaragaman hayati
Mangrove
Program Pemberdayaan
Pendidikan baca tulis bagi Suku Masyarakat untuk Pengelolaan
Anak Dalam (SAD) Jambi Sampah di 13 provinsi dan
total 29 program hingga
tahun 2019
PAM
E
Pembinaan pemasaran
30 Program Creating Shared
U M RAN
KM
Pertamina menetapkan beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmennya, antara lain:
1. Pemberdayaan masyarakat berkelanjutan (melalui pendidikan perubahan perilaku, perubahan pola pikir, serta pelatihan
keterampilan dan kesehatan);
2. Berwawasan pelestarian lingkungan;
3. Inisiatif strategis terkait strategi bisnis;
4. Dilaksanakan secara tuntas (termasuk penyediaan prasarana, perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan/
keterampilan).
Pertamina mengelola kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang mencakup program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR), program Bina Lingkungan (BL) dan Program Kemitraan (PK).
1 Tanpa Kemiskinan
2 Tanpa Kelaparan
4 Pendidikan Berkualitas
5 Kesetaraan Gender
10 Berkurangnya Kesenjangan
14 Ekosistem Lautan
15 Ekosistem Daratan
Perdamaian, Keadilan,
16
dan Kelembagaan yang Tangguh
• Berkurangnya biaya operasi dan produksi, meningkatnya efisiensi, dan kelestarian lingkungan.
Target Kegiatan
• Meningkatnya efisiensi energi dan efisiensi biaya produksi.
• Meningkatnya pasar energi terbarukan dalam bauran energi global.
• Optimalisasi produksi dan komersialisasi panas bumi sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.
• Produksi panas bumi tahun 2019 mencapai 94,31% dari target sebesar 4.551 GWh
• Efisiensi energi tahun 2019 sebesar 105,05 juta GJ, naik 30,40% dari tahun 2018
Strategi Pencapaian
• Menerapkan teknologi dan peralatan dengan konsumsi energi yang rendah, termasuk melakukan audit energi berkala.
• Mencari sumber energi baru yang ramah lingkungan.
• Membangun budaya hemat energi.
• Mendukung target reduksi GRK yang disampaikan Pemerintah, yaitu sebesar 29-41% pada tahun 2030.
Strategi Pencapaian
• Efisiensi energi, pemanfaatan suar bakar, konversi bahan bakar, penggunaan peralatan hemat energi dan rendah emisi,
serta optimasi dan modifikasi peralatan.
NICKE WIDYAWATI
Direktur Utama
Melalui Laporan ini, kami ingin menyampaikan kinerja keberlanjutan Pertamina sepanjang tahun 2019, dan upaya kami
untuk menciptakan nilai dari setiap kegiatan operasi dan usaha yang dijalankan. Tema Laporan Keberlanjutan 2019 adalah
Crafting Our Future. Tema ini dipilih sejalan dengan upaya kami terus merajut masa depan Pertamina mewujudkan visi
sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia.
tahun 2018. Terjaganya kinerja operasi dan usaha juga Tidak hanya menjamin kelangsungan operasi dan usaha,
memastikan Pertamina mampu terus mendatangkan tapi kami juga harus memastikan terjaganya pasokan
kemanfaatan bersama, baik langsung maupun tidak energi. Walau dihadapkan pada isu LST/ESG, namun dalam
langsung kepada para pemangku kepentingan, Termasuk beberapa tahun mendatang, sektor pertambangan migas
dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. masih akan menjadi sumber pasokan bagi kebutuhan energi
nasional maupun dunia. Upaya bersama untuk mendapatkan
Pertamina menerapkan praktik health, safety, security sumber-sumber EBTKE yang lebih ramah lingkungan,
and environment (HSSE) melalui kegiatan praktik-praktik masih memerlukan waktu yang tidak sebentar, meski terus
terbaik keselamatan dan kesehatan kerja (K3), keamanan, dilaksanakan. Pertamina bersiap mendukung era mobil listrik
serta perlindungan lingkungan. Pertamina memiliki dan melakukan disruption business, dengan mengoperasikan
SUPREME yakni Sustainability Pertamina Expectations for Green Energy Station (GES) di Kuningan, Jakarta Selatan yang
HSSE Management Excellence, yang merupakan sistem memiliki tiga konsep, yakni konsep hijau karena dilengkapi
manajemen untuk mengintegrasikan praktik HSSE terbaik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS); konsep masa depan
berkelas dunia secara terstruktur dan sistematis pada tingkat dengan empat unit Electric Vechicle Charging Station; konsep
korporat, direktorat, unit operasi, dan AP. SUPREME juga digital MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU
memastikan bahwa praktik HSSE memberikan kontribusi nontunai dan adanya layanan mandiri. Perseroan juga tengah
terhadap keberlanjutan bisnis secara keseluruhan dan akan mengembangkan khusus stasiun pengisian listrik umum
mendukung tercapainya HSSE Beyond Culture. (SPLU) khusus untuk mobil listrik, yang dilengkapi PLTS
sebagai sumber pasokan listrik.
Dalam hal pelestarian lingkungan, Pertamina mendorong
AP melakukan standarisasi sistem pengelolaan lingkungan Pertamina berupaya agar entitas AP mengoptimalkan kinerja
dan keikutsertaan dalam penilaian PROPER Kementerian keberlanjutan mereka di masing-masing Wilayah Kerja
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam penilaian (WK) yang dikelola. Saat ini Pertamina memiliki 57 WK di
PROPER tahun 2019, entitas AP telah mendapatkan 13 Indonesia dengan total produksi minyak tahun 2019 sebesar
PROPER Emas, 76 PROPER Hijau dan 88 PROPER Biru. Tidak 413,68 MBOPD dan produksi gas sebesar 2.822,46 MMSCFD.
ada anak entitas AP yang mendapatkan PROPER Merah. Pertamina juga memiliki 27 WK di luar negeri yang meliputi
13 negara dengan total produksi minyak 104,11 BOPD dan
Terkait peristiwa tumpahan minyak dari Sumur YYA – 1 produksi gas sebesar 273,36 MMSCFD.
di Blok ONWJ, Pertamina telah menunjukkan komitmen
melakukan penanggulangan dan penanganan dengan cepat. Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Perseroan, bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Tantangan utama yang dihadapi Pertamina dalam penerapan
PHE ONWJ telah menyiapkan peta jalan penanggulangan prinsip-prinsip keberlanjutan adalah kegiatan operasi
tumpahan minyak dari Sumur YYA – 1 di Blok ONWJ, yang dan usaha yang meliputi sektor hulu (upstream) hingga
meliputi tahap combat dan killing, secure dan cleaning, serta sektor hilir (downstream), dengan WK mencakup seluruh
restore dan recovery. Harus diakui bahwa penanggulangan Indonesia, bahkan luar negeri. Kondisi ini menjadikan tingkat
dan penanganan peristiwa tumpahan minyak dari Sumur pemahaman tentang keberlanjutan pada masing-masing AP
YYA - 1 di Blok ONWJ telah menghabiskan banyak energi, tidak sama. Secara bertahap, kami berupaya meningkatkan
waktu dan material yang tidak sedikit. Namun di balik pemahaman pada keberlanjutan yang lebih baik, di antaranya
itu, kita telah menyaksikan kesiapan Pertamina bersama dengan melaksanakan pelatihan dan penerapan standar
entitas anak untuk menghadapi setiap situasi darurat/kritis, Quality dan HSSE.
sehingga menegaskan kesiapan Pertamina untuk mencapai
visi sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia. Tantangan lain adalah belum adanya organ tata kelola
khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kinerja
keberlanjutan yang berkaitan dengan topik ekonomi,
Peluang dan Prospek Usaha lingkungan dan sosial. Pengelolaan kinerja keberlanjutan
Keberlanjutan hingga saat ini dilakukan bersama-sama oleh seluruh
Direktorat, sesuai pembagian tugas dan tanggung jawab
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
masing-masing, dengan tetap merujuk pada Pedoman Tata
Kami menyadari banyak hal yang harus diperbaiki dalam
Kelola Perusahaan, dan didelegasikan kepada setiap fungsi
meningkatkan kinerja keberlanjutan di masa mendatang.
yang berkepentingan di Perseroan maupun AP.
Untuk mengoptimalkan kinerja operasi dan usaha, kami atas dukungan selama ini. Dukungan yang diberikan telah
berupaya meminimalkan setiap risiko yang bisa menghambat dapat mendorong kami berupaya merealisasikan target-
keberlanjutan Perusahaan. Kami telah memiliki sistem target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
pengelolaan risiko yang disusun berdasarkan Piagam (RKAP) 2019. Kami berharap, para pemangku kepentingan
Manajemen Risiko Pertamina dan Sistem Tata Kerja akan terus memberikan dukungan bagi pencapaian kinerja
Pengelolaan Risiko yang meliputi Pedoman Manajemen keberlanjutan pada masa-masa mendatang, sehingga
Risiko yang berlaku di Pertamina, serta Tata Kerja Organisasi kinerja operasi dan usaha menjadi lebih baik lagi.
(TKO) & Tata Kerja Individu (TKI) yang berisi petunjuk teknis
pengelolaan Manajemen Risiko. [102-11] Akhir kata, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan
untuk bekerja bersama dan melanjutkan apa yang telah kita
Menjaga Keberlanjutan mulai, demi masa depan kita semua. Kami meyakini bahwa
Nicke Widyawati
Direktur Utama
Pernyataan Dewan
Pernyataan Dewan Komisaris
Komisaris dan
dan Direksi
Direksi Tentang
Tentang
Tanggung Jawab
Tanggung Jawab atas
atas Laporan
Laporan Keberlanjutan
Tahunan 2019 2019
PT Pertamina
PT Pertamina (Persero)
(Persero)
Kami yang
Sesuai bertanda
dengan tangan
prinsip di bawah ini
Good Corporate menyatakan
Governance seluruh
(tata kelola informasi
perusahaanyang disampaikan
yang dalam Laporan
baik) dan peraturan Keberlanjutan
perundang-undangan
2019
yang PT Pertamina
berlaku (Persero)maka
di Indonesia, telah PT
sesuai dengan(Persero)
Pertamina Peraturanmenerbitkan
OJK No. 51/POJK.03/2017
Laporan Tahunantentang
2019.Keuangan
Laporan Berkelanjutan.
Tahunan 2019
Kami secara penuh
PT Pertamina bertanggung
(Persero) jawab
menyajikan atas kebenaran
informasi mengenai isi laporan
kinerja ini.
perusahaan, penerapan tata kelola perusahaan, pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan, laporan keuangan konsolidasian untuk periode 1 Januari sampai 31 Desember 2019,
serta informasi lain yang relevan dan signifikan bagiJakarta, Juni 2020kepentingan.
para pemangku
Dewan
Kami, segenap Dewan Komisaris dan Komisaris
Direksi PT Pertamina
PT Pertamina (Persero)
(Persero) yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2019 PT Pertamina (Persero). Demikian pernyataan ini
dibuat dengan sebenarnya.
SahalaLumban
Sahala LumbanGaol
Gaol AhmadBambang
Ahmad Bambang GatotTrihargo
Gatot Trihargo
Komisaris Komisaris Komisaris
Komisaris
(Periode 1 Januari – 29 April 2019)
Komisaris
(Periode 1 Januari – 29 April 2019)
Komisaris
(Periode 30 April - 22 November 2019)
(Periode 1 Januari - 29 April 2019) (Periode 1 Januari - 29 April 2019) (Periode 30 April - 22 November 2019)
Nicke Widyawati
Direktur Utama
Kami mengakui bahwa penanggulangan dan penanganan kami juga menyaksikan kesiapan kerja sama seluruh Grup
peristiwa tumpahan minyak dari Sumur YYA - 1 di Blok ONWJ Pertamina dalam menghadapi setiap situasi darurat/kritis.
ini telah menghabiskan banyak energi, waktu, dan material Kami menegaskan bahwa kinerja keselamatan kerja akan
yang tidak sedikit. Namun di balik itu, kami belajar. Kami menjadi prioritas utama dalam setiap langkah kami dalam
telah merasakan pengalaman yang sangat berharga ini, dan mempertahankan ketersediaan energi bagi Bumi Pertiwi.
Identifikasi Prioritas
1 2
Pertamina mengidentifikasi topik-topik yang relevan Kami memprioritaskan topik-topik yang relevan dalam
dengan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari matriks materialitas berdasarkan kriteria:
aktivitas, produk, dan jasa Perseroan. Identifikasi 1. Tingkat kepentingan bagi keberlanjutan Pertamina.
merujuk pada topik-topik material dalam Consolidated 2.
Pengaruh dampak terhadap pemangku
Set of GRI Sustainability Reporting Standards 2016 kepentingan.
yang dikeluarkan Global Sustainability Standards
Board (GSSB). Identifikasi dilakukan dalam focused Setiap topik yang relevan diuji melalui uji materialitas
group discussion (FGD) yang diikuti perwakilan kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal,
pemangku kepentingan internal maupun eksternal. dengan memberikan penilaian 4-5 dengan tingkatan
“Sangat Penting”, 3-4 dengan tingkatan “Penting”,
2-3 dengan tingkatan “Menengah” dan 1-2 dengan
tingkatan “Kurang Penting”.
Review Validasi
4 3
Pertamina terus meningkatkan kualitas pengungkapan Hasil uji materialitas divalidasi.
informasi pelaporan, berdasarkan masukan dari
Lembar Umpan Balik maupun hasil penilaian oleh
pihak-pihak independen.
8
1
4
2
3 10 9
5
7
6
4 8
9
10
TOPIK SANGAT
3 No.
PENTING DAN PENTING
No. TOPIK MENENGAH
11
13 12 1 Efluen dan Limbah 11 Kepegawaian
Aspek Ekonomi
Kinerja Ekonomi
Dampak Ekonomi Tidak Langsung Menggambarkan pencapaian pengelolaan Perseroan yang bersih dan transparan
selama periode pelaporan, serta manfaatnya bagi pemangku kepentingan.
Anti Korupsi
Aspek Lingkungan
Energi
Kepatuhan Lingkungan
Aspek Sosial
Pelatihan dan Pendidikan Menggambarkan komitmen dan pencapaian Perseroan dalam memenuhi kebutuhan
pekerja, masyarakat, pelanggan, pemasok/mitra kerja dengan mengutamakan
kepatuhan hukum dan penghormatan kepada hak asasi manusia (HAM).
Masyarakat Lokal
• Regulator/Legislatif
• Pemegang Saham • Pelanggan
• Investor • Masyarakat
• Pekerja • Kontraktor
• Media Massa
• Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO
• Regulator/Legislatif
• Masyarakat
• Pemegang Saham
• Kontraktor
• Investor
• Media Massa
• Pekerja
• Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi
• Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO
• Regulator/Legislatif
• Pelanggan
• Pemegang Saham • Masyarakat
• Investor • Kontraktor
• Pekerja • Media Massa
• Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi
• Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO
Desember 2019 dan berkesinambungan dengan Laporan status Pertamina sebagai Perseroan Terbatas tertutup serta
periode sebelumnya, yang telah diterbitkan pada bulan Mei kegiatan operasi Pertamina sebagai induk perusahaan
2018. [102-50] [102-51] [102-52] energi nasional. Laporan ini juga telah disesuaikan
dengan persyaratan SGXST Listing Rules, Practice Note
Pernyataan Kesesuaian 7.6 – Sustainability Reporting Guide, sebagai kepatuhan
• The Oil and Gas Industry Guidance an Voluntary Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110
Sustainability Reporting edisi ke-3 yang diterbitkan Telepon : (021) 3815111, 3816111
Kami juga menyesuaikan pengungkapan informasi informasi dalam Laporan ini dan menyediakan lembar
pelaporan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) umpan balik pada halaman 153 dan referensi silang Indeks
No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Isi Standar GRI dengan POJK No. 51 tahun 2017 halaman
Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan 145 untuk memudahkan pengguna Laporan mendapatkan
Perusahaan Publik, dengan tetap mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan. [102-55]
Perseroan saat ini maupun di masa mendatang. Perseroan kepentingan eksternal yang dilakukan oleh Divisi
berkomitmen membangun hubungan harmonis dengan Stakeholder Relations. Proses identifikasi pemangku
para pemangku kepentingan, dan melibatkan mereka kepentingan dalam pemetaan tersebut dilakukan melalui
untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan Perseroan. proses sesuai AA1000 Stakeholder Engagement Standard
Berdasarkan Code of Conduct Pertamina, pelibatan pemangku (SES) 2015 yang dikeluarkan Account Ability’s. Proses
kepentingan dilakukan sesuai tujuan dalam upaya mencapai yang dijalankan terbagi dalam lima atribut: [102-42]
kepentingan menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab Jika Perusahaan memiliki ketergantungan pada individu
Pertamina memberikan dukungan kepada pekerja untuk komersial atau etika terhadap individu atau kelompok.
akhir tahun 2019 terdapat sembilan belas Serikat Pekerja yang Jika individu atau kelompok membutuhkan perhatian
terdaftar di Pertamina dan bergabung dalam Federasi Serikat segera dari Perusahaan terkait isu ekonomi, sosial atau
pekerja tergabung dalam keanggotaan Serikat Pekerja yang Jika individu atau kelompok memiliki pengaruh
terafiliasi pada FSPPB. [102-41] terhadap Perusahaan atau strategi atau kebijakan
pemangku kepentingan lain.
maupun bukan, dilindungi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Jika individu atau kelompok memiliki pandangan
yang disusun FSPPB sebagai perwakilan pekerja dengan yang berbeda yang dapat mempengaruhi situasi dan
manajemen. Pada 15 April 2019, telah disepakati PKB tahun mendorong adanya aksi yang tidak ada sebelumnya.
FSPPB dan telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan dilakukan diawali dengan melaksanakan focused group
Transmigrasi. Seluruh Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) discussion (FGD) bersama 24 AP Pertamina pada tanggal
kelompok usaha Pertamina (100%) telah tercakup dalam 17-18 Oktober 2019 di Bogor. Hasil dari pelaksanaan
Perjanjian Kerja Bersama tahun 2019-2021. FGD ini berhasil mengumpulkan daftar pemangku
kepentingan Pertamina Grup yang terdiri dari beberapa
PKB adalah wujud hubungan industrial yang terbuka, kategori pemangku kepentingan kunci (key stakeholder)
transparan dan komunikatif yang bertujuan mengatur dan diantaranya yakni pemerintah, non-pemerintah, pemegang
menjadi pedoman dalam menunaikan hak dan kewajiban saham, rekan usaha, dan media.
mengatur tentang syarat-syarat kerja bagi Pekerja yang kepentingan akan dilakukan FGD bersama Unit Operasi dan
belum diatur dalam peraturan perundangan, cara-cara Direktorat/Fungsi di Pertamina dan nantinya dilanjutkan
menyelesaikan perbedaan/perselisihan hubungan industrial dengan menentukan prioritas dan analisis pemangku
dengan sebaik-baiknya, untuk mempertahankan, memperbaiki kepentingan kunci berdasarkan hasil konsolidasi FGD
serta mengembangkan adanya kerja sama dan hubungan kerja secara keseluruhan antara AP, Unit Operasi serta
PT Pertamina (Persero)
telah menempuh lebih dari
enam dekade dalam
industri energi nasional
dan senantiasa bekerja keras
membangun bangsa dengan
mengokohkan komitmen dalam
bidang energi baru dan terbarukan,
serta diversifikasi usaha guna
menciptakan pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan.
Pendahuluan Kebijakan Perusahaan Terkait Profil Perusahaan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan
Tentang Pertamina
Identitas Perusahaan
PT Pertamina (Persero)
Nama Perusahaan [102-1] Tidak ada perubahan nama selama periode pelaporan.
VISI MISI
Tujuan Perusahaan
Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
terutama di bidang penyelenggaraan usaha minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun luar negeri, serta kegiatan lain yang
terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut, serta pengembangan optimalisasi sumber daya
yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
CAPABLE
(BERKEMAMPUAN)
Budaya Perusahaan
Pertamina memiliki Tata Nilai 6C, sebagai pondasi
COMMERCIAL CLEAN
perusahaan mewujudkan visi dan misinya berdasarkan
6C
(KOMERSIAL) (BERSIH) standar global dan penerapan tata kelola perusahaan yang
baik (GCG). Tata Nilai 6C menjadi pedoman bagi seluruh
pekerja dalam aktivitas sehari-hari dan setiap individu
pekerja di Pertamina harus memastikan dirinya berperilaku
CUSTOMER sesuai dengan Tata Nilai 6C. Pemahaman dan pelaksanaan
FOCUS COMPETITIVE Tata Nilai 6C akan membentuk perilaku yang menjadi
(FOKUS PADA (KOMPETITIF)
PELANGGAN)
budaya, sebagai ciri khas Pertamina di antara perusahaan-
perusahaan lainnya.
CONFIDENT
(PERCAYA DIRI)
Kami terus melakukan sosialisasi atas Visi, Misi, Tujuan tersebar pada 50 lokasi di seluruh Indonesia serta
dan Budaya Perusahaan kepada segenap pemangku melibatkan 346 pekerja Pertamina dan Anak Perusahaan.
kepentingan, serta memastikan penerapannya dalam 7. Speech Competition Pertamina Group dengan tema
segala kegiatan operasi maupun bisnis Pertamina. “Ignite Your Agility” untuk memperkuat rasa percaya
Sosialisasi yang dilakukan pada tahun 2019 di antaranya: diri dan kemampuan bahasa Inggris para pekerja.
1. Pendampingan, coaching dan proses upskilling untuk 8. Leaders Forum untuk memperkuat peran para Senior
para Culture Change Leader dan Culture Change Agent. Leaders di lingkungan Pertamina Group.
Dengan demikian, diharapkan program budaya spesifik 9. Penguatan digital mindset para Senior Leaders di
di setiap Direktorat dan Fungsi dapat lebih bermanfaat lingkungan Pertamina Group melalui Pertamina Digital
dan sesuai dengan kebutuhan aktual. Mindset Think Shop.
2. Meningkatkan kolaborasi kerja secara digital dengan
roll out office 365 dalam sosialisasi Ms Teams di Nilai-Nilai Keberlanjutan
lingkungan Pertamina. Dalam menjalankan bisnisnya, Pertamina memiliki
3. Internalisasi value 6C (Clean, Commercial, Capable, tanggung jawab untuk menjaga kelestarian fungsi
Competitive, Confident, Customer Focus) melalui desain lingkungan hidup. Untuk menjalankan peran keberlanjutan,
interior area kerja kantor Pertamina yang baru (Gedung Pertamina berupaya menjalankan maksimal dalam
Sopodel), berupa poster budaya dan penamaan ruang mendorong pengembangan sumber-sumber energi baru
rapat dengan menggunakan perilaku spesifik serta terbarukan agar keberlanjutan bisnis dapat terwujud.
sosialisasi etika rapat.
4. Modernisasi program Value Based Development Program Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina
(VBDP) melalui kerjasama dengan Ruangguru. Dengan berkomitmen membangun budaya keberlanjutan dengan
adanya aplikasi belajar online tersebut, diharapkan proses memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam,
internalisasi dapat berlangsung lebih luas dan fleksibel. lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan
5. Penerapan Program Top Five Influencer dan The Best bisnis yang berkelanjutan. Pertamina menetapkan
Culture Change Agent sebagai salah satu positive beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmen
reinforcement untuk para Pekerja. membangun budaya keberlanjutan:
6. Pertamina Energi Negeri (PEN) merupakan kegiatan • Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan
kesukarelawanan yang diinisasi pekerja Pertamina dan (melalui pendidikan perubahan perilaku, pola pikir,
Anak Perusahaan, untuk bersentuhan langsung dengan serta pelatihan keterampilan dan kesehatan)
dunia pendidikan. PEN menjadi wujud kepedulian • Berwawasan pelestarian lingkungan.
pekerja Pertamina dan Anak Perusahaan pada kemajuan • Terkait strategi bisnis.
Pendidikan Indonesia serta menumbuhkan kecintaan • Dilaksanakan secara tuntas (termasuk penyediaan
terhadap Indonesia. Dimulai tahun 2016 di 10 sekolah prasarana, perubahan pola pikir, perilaku, tata nilai,
dasar di DKI Jakarta, pada tahun 2019 PEN sudah dan membekali dengan pengetahuan/keterampilan).
Corporate Secretary
Tajudin Noor
SVP Upstream SVP Refining SVP Gas & LNG SVP SVP Shipping
Business Development Operation Management Business Operation
Joko Widi Wijayanto Erry Widiastono
Ida Yusmiati Alfian Nasution Yanuar Budi Hartanto
SVP Exploration
SVP Development
& Production
R.Panji Sumirat
Direktur Utama
Nicke Widyawati
SVP SVP Research & SVP Controller SVP Human Capital SVP Asset Operation
Project Execution Technology Center Management Management
Fadjar Harianto Widodo
Amir H Siagian Dadi Sugiana Beni Syarif Hidayat Alam Yusuf
SVP Corporate
Business
Optimization
Afandi
Bidang Usaha
L U I R
HU HIL
Trading/Ekspor/
Minyak Mentah Fasilitas Produksi Kilang Domestik
Eksplorasi,
Pengembangan, PROSES
dan Produksi
Fasilitas
Hidrokarbon
Gas Alam Produksi Pipa Transmisi Penjualan/Transmisi Gas
PABRIK LPG
Kilang LNG
UAP
Listrik
Eksplorasi,
Pengembangan, Pembangkit
dan Produksi Listrik
Panas Bumi
LU
HU
• PT Pertamina EP
• PT Pertamina EP Cepu
• PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Distribusi melalui Depot • PT Pertamina EP Cepu ADK
Kilang Minyak BBM: bensin, diesel, • PT Pertamina Hulu Energi
Produk minyak tanah
• PT Pertamina Geothermal Energy
Petrokimia • PT Pertamina International Exploration
& Production
• PT Pertamina Hulu Indonesia
• PT Elnusa Tbk
Kilang Petrokimia
LPG
IR
Penjualan dan Pemasaran HIL
Kilang pemprosesan LPG
Distributor Listrik
Anak usaha terkait bisnis operasional*
Jasa
Jasa angkutan laut internal customer crude, intermedia, Jasa niaga, transportasi, distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya
produk BBM & Non-BBM yang terkait dengan gas alam dan produk turunannya
Jasa pengembangan SDM, pengkajian dan konsultasi sistem
Jasa angkutan laut eksternal customer (charter out)
manajemen
Jasa floating storage & offloading Jasa hotel/motel, perkantoran dan penyewaan properti/hotel
Jasa asuransi kerugian yang berkaitan dengan operasional industri
Jasa vetting
migas dan marine hull
Marine services: teknik bawah air, docking, agency dan Jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit di Jakarta dan
mooring master sekitarnya, Cirebon, Balikpapan, Tanjung, dan Prabumulih
Jasa transportasi udara, penyewaan pesawat udara dan
Jasa offshore support vessel, sarana kepelabuhanan dan
penerbangan terjadwal (reguler), menyelenggarakan usaha lain
dermaga
yang terkait atau menunjang kegiatan usaha
Eksplorasi
Produksi
KANADA
VENEZUELA
REPUBLIK KOLOMBIA
ALJAZAIR
GABON
IRAK
TANZANIA
NAMIBIA
ANGOLA NIGERIA
NGRR Bontang
RU II Dumai
RU V Balikpapan RU VII Kasim
RU III Plaju
RU VI Balongan
RU IV Cilacap
NGRR Tuban
RU II RU III RU IV RU V RU VI RU VII
Spesifikasi
Dumai Plaju Cilacap Balikpapan Balongan Kasim
Kapasitas (MBPOD) 170 118 348 260 125 10
NCI *) 7,5 3,1 7,4 3,4 11,9 2,4
*per September 2019
Rantai Pasokan
Pengadaan barang dan jasa di Pertamina dilakukan secara dan jasa untuk perusahaan nasional mencapai Rp65,5
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan triliun, atau 98% dari total nilai pengadaan barang dan
melibatkan pemasok yang mempunyai reputasi dan jasa.
catatan kerja/prestasi baik sesuai ketentuan Perseroan.
Pengadaan barang dan jasa di Pertamina menjadi tanggung Jumlah Pemasok Barang dan Jasa
jawab Fungsi Integrated Supply Chain (ISC). Dalam Keterangan 2019 2018 2017
pengadaan barang dan jasa, Perseroan berkomitmen Pemasok Barang
mencari perusahaan nasional, yakni perusahaan berbadan Perusahaan Nasional 1.385 1.543 1.899
Jumlah dan Komposisi Pekerja bertambah 78 orang atau 1% dibanding tahun 2018 yang
berjumlah 13.660 orang. Selain itu ada 1.559 Pekerja
Metode pengumpulan data kepegawaian diambil dari data
Waktu Tertentu (PWT) yang merupakan pekerja tidak
yang tersedia di enterprise resource planning (ERP). ERP
tetap, turun 77 orang atau 5% dibanding tahun 2018 yang
yang digunakan adalah SAP. Pengumpulan data pekerja
berjumlah 1.636 orang.
untuk keperluan Laporan ini dilakukan menggunakan
menggunakan SAP dengan mekanisme Ad Hoc Query
Pertamina memberikan kesempatan setara kepada
dan dikolaborasikan dengan look up data dari pelaporan
setiap pekerja untuk mengembangkan karir tanpa
standar yang telah dikeluarkan SAP.
mempertimbangkan latar belakang jenis kelamin maupun
pertimbangan diskriminatif lain. Sampai dengan akhir tahun
Secara keseluruhan jumlah pekerja Perseroan hingga
2019 ada 135 pekerja perempuan yang menduduki jabatan
akhir tahun 2019 ada 13.738 orang, naik dibanding tahun
di tingkat manajemen. Kebijakan ini menjadi bentuk dukungan
2018 sebanyak 13.660 orang. Kondisi tersebut sejalan
Pertamina pada salah satu target dan indikator Tujuan ke-5
kebutuhan kegiatan operasional dan pengembangan bisnis
dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). [102-8]
Pertamina. Para pekerja Pertamina terdiri atas Pekerja
Waktu Tidak Tertentu (PWTT) sebanyak 13.738 orang,
Target Indikator
Menjamin partisipasi penuh dan efektif dan kesempatan yang Proporsi perempuan yang berada di posisi manajerial.
sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat
pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan
masyarakat.
Pekerja Waktu Tidak Tentu/PWTT Pekerja Waktu Tertentu/PWT Tenaga Kerja Jasa Penunjang
Jenis (Pekerja Tetap) (Pekerja Tidak Tetap) (TKJP)
Kelamin
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017
Pria 12.149 12.021 11.792 1.489 1.542 1.750
18.229 19.291 20.053
Perempuan 1.589 1.639 1.614 70 94 86
Jumlah 13.738 13.660 13.406 1.559 1.636 1.836 18.229 19.291 20.053
Pekerja Waktu Tidak Tentu/PWTT Pekerja Waktu Tertentu/PWT Tenaga Kerja Jasa Penunjang
Wilayah Kerja (Pekerja Tetap) (Pekerja Tidak Tetap) (TKJP)
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017
Jumlah 13.738 13.660 13.406 1.559 1.636 1.836 19.291 19.291 20.053
SD dan Sederajat 0 1 0 1 2 0
Inisiatif Eksternal
Pertamina berkomitmen memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan/konsumen. Perseroan senantiasa taat
dan mematuhi berbagai peraturan maupun ketentuan dari pemerintah serta sertifikasi standar baku mutu yang berlaku sesuai
bidang usaha Pertamina, baik standar yang berlaku di Indonesia maupun internasional. Komitmen Perseroan mencapai kinerja
terbaik dalam berbagai kegiatan operasi maupun usaha sepanjang tahun 2019, mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak
melalui pemberian penghargaan. [102-12]
Jumlah
Masa Badan Pemberi Cakupan Area
No. Sertifikasi Bidang Sertifikasi yang
Berlaku Sertifikasi Tersertifikasi
Masih Berlaku
Jumlah
Masa Badan Pemberi Cakupan Area
No. Sertifikasi Bidang Sertifikasi yang
Berlaku Sertifikasi Tersertifikasi
Masih Berlaku
Badan Pemberi
No Tanggal Nama Penghargaan Peringkat dan Kategori
Penghargaan
Sustainable Business Awards (SBA) Kategori Best Energy Management dan UN
1 7 Januari Global Initiatives
Indonesia 2018 Sustainable Development Goals
Pelumas Fastron Kategori 4 Wheel Engine
2 14 Februari Top Brand Award 2019 Top Brand
Lubricants
Sekolah Mangrove berhasil meraih
penghargaan Museum Rekor Indonesia
3 15 Februari Museum Rekor Indonesia (MURI) (MURI) sebagai Kurikulum Pendidikan MURI
Lingkungan Hidup Tematik Mangrove
Pertama di Indonesia
Asia Sustainability Reporting Highly Commended Asia’s Best Carbon
4 6 Maret CSR Works International
Award 2018 Disclosure
Wajib pajak besar yang patuh menunaikan
5 13 Maret Patuh Wajib Pajak Menteri Keuangan
kewajibannya dalam membayar pajak
Indonesia WOW Brand Festive Day Produk branding dan kampanye komunikasi
6 14 Maret MarkPlus, Inc
2019 korporat
Penghargaan atas pelaksanaan berbagai
7 27 Maret Indonesia Green Awards (IGA) 2019 program CSR di wilayah operasi School of CSR La Tofi
perusahaan
Public Relations Indonesia Awards Kategori Platinum, Gold dan Silver untuk
8 28 Maret PR Indonesia
(PRIA) 2019 sejumlah publikasi dan program CSR
Peringkat terbaik untuk pengelolaan
9 28 Maret BUMN Award 2019 Majalah BUMN Track
korporasi
Penghargaan dalam pengelolaan
10 23 April BUMN Marketeers Award 2019 perusahaan baik dari sisi branding, Kementerian BUMN
marketing dan bisnis.
Pertamina EP sebagai penyumbang pajak Kementerian Keuangan melalui
11 24 April Apresiasi untuk Sahabat minyak dan gas bumi (migas) kedua Direktorat Jenderal (Ditjen)
terbesar tahun 2018. Pajak
Role Model Perusahaan Angkutan Barang Direktorat Jenderal
Pengakuan atas keunggulan kinerja Berbahaya (B3) yang menerapkan SMK Perhubungan Darat
12 21 Juni
operasional (Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Kementerian Perhubungan
Umum) Republik Indonesia.
Peringkat Terbaik 2 dalam kategori Kinerja
13 26 Juni HSE AWARD SKK MIGAS
Keselamatan Kerja
14 26 Juni Fortune Global 500 Peringkat 175 Fortune Global Fortune Magazine
Kontribusi terhadap kegiatan keagamaan,
15 3 Juli Penghargaan dari Kementerian Agama Kementerian Agama
kemasyarakatan, dan kemajuan Aceh
Penghargaan atas peran aktif Pertagas
bersinergi dengan Badan Anti Narkotika
16 15 Juli Hari Anti Narkotika International Nasional Provinsi (BNNP) Jabar Pemprov Jawa Barat
menyelesaikan masalah penyalahgunaan
narkoba di Jabar
Kantor Staf Presiden RI (KSP),
Kementerian Komunikasi dan
Anugerah Manajemen Informasi Arus
17 19 Juli Kategori Informatif, Inovatif, Responsif Informatika (Kemkominfo),
Mudik 2019
serta Komisi Informasi Pusat
(KIP)
Badan Pemberi
No Tanggal Nama Penghargaan Peringkat dan Kategori
Penghargaan
Penghargaan Program Kampung Iklim Penghargaan di bidang lingkungan tingkat
18 23 Juli Gubernur Sumatera Selatan
(Proklim) Provinsi Sumatera Selatan
Penghargaan Platinum dan Gold untuk Corporate Forum for
19 6 September Indonesia SDGs Award (ISDA) sejumlah program CSR Pertamina di Community Development
berbagai wilayah (CFCD)
Penghargaan atas pelayanan Contact
Pertamina yang secara umum meraih Indonesia Contact Center
20 10 September The Best Contact Center Indonesia
peringkat ke 6 The Best Contact Center Association (ICCA)
Indonesia
Penghargaan atas pelaksanaan berbagai
21 18 September Nusantara CSR AWARD 2019 program CSR di wilayah operasi School of CSR La Tofi
perusahaan
Direktorat Jenderal Kekayaan
18-19 Penetapan Hak Paten untuk sejumlah Intelektual, Kementerian
22 Sertifikat Hak Paten
September inovasi karya insan Pertamina Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Apresiasi dari Badan Pengawas Hilir Migas
23 27 September Hilir Migas Expo 2019 sebagai pembayar iuran badan usaha BBM Badan Pengawas Hilir Migas
terbesar
Penghargaan atas pengembangan SDM,
24 27 September Penghargaan Subroto 2019 Keselamatan Kerja Migas, Penyumbang Kementerian ESDM
PNBP terbesar, dan Efisiensi Energi Nasional
Komitmen Desa Binaan Pertagas yaitu
Desa Sidomulyo, Muara Enim yang aktif Kementerian Lingkungan
25 2 Oktober Proklim Lestari 2019
melakukan upaya adaptasi dan mitigasi Hidup dan Kehutanan
terhadap perubahan iklim.
National Center for
Asia Sustainability Reporting Rating Penghargaan terhadap Sustainability
26 23 November Sustainability Reporting
2019 (ASRRAT) Reporting tingkat Internasional
(NCSR)
Majalah SWA bersama
Indonesia GCG Award The Most
27 19 Desember Kategori Perusahaan Terpercaya Indonesia Institute for
Trusted Company 2018
Corporate Governance (IICG)
Keanggotaan Asosiasi
Sampai dengan akhir tahun 2019, Pertamina berpartisipasi dalam berbagai organisasi atau asosiasi, sesuai dengan bidang
usaha yang dijalankan Perseroan.
Sebagai induk perusahaan energi nasional, Pertamina mendukung penerapan kinerja keberlanjutan melalui
menyadari kendala dan tantangan yang dihadapi dalam program/kegiatan kolaboratif.
menerapkan kinerja keberlanjutan. Kendala utama adalah
banyaknya AP, sehingga menjadikan tingkat pemahaman Secara berkesinambungan, Pertamina mendorong AP
pada kinerja keberlanjutan pada setiap AP tidak berada untuk menerapkan kinerja keberlanjutan dalam kegiatan
pada tingkat yang sama. Kondisi ini juga membuka peluang operasi maupun usaha mereka.
bagi kerjasama dan sinergi lebih luas di antara AP, untuk
Pengendalian Risiko
Terkait Keberlanjutan [102-11] [102-30]
Landasan penerapan Manajemen Risiko di Pertamina Dalam menunjang bisnis keberlanjutan Perusahaan,
mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ terdapat beberapa risiko utama yang secara signifikan
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang dapat menyebabkan tidak tercapainya target perusahaan
Baik pada Badan Usaha Milik Negara, khususnya pasal 25 yang ditetapkan dalam RJPP. Risiko utama tersebut dapat
mengenai pemenuhan kewajiban melaksanakan Manajemen bersumber dari business disruptions, kegiatan operasional
Risiko. Perseroan juga memiliki landasan lain dalam mengelola perusahaan, regulasi, fluktuasi pasar, penjualan non tunai,
risiko, yakni: likuiditas perusahaan, perkembangan teknologi dan bisnis
1. Piagam Manajemen Risiko Pertamina sebagai bentuk energi, serta penggunaan asumsi dalam RJPP. Akan tetapi
komitmen Direksi atas penerapan Manajemen Risiko apabila semua risiko tersebut dapat dikelola dengan baik,
diperbaharui dan ditandatangani pada 01 November maka dapat memunculkan beberapa business opportunities
2017. baru bagi perusahaan.
2. Sistem Tata Kerja Pengelolaan Risiko yang berisi:
i. Pedoman Manajemen Risiko yang berlaku di Atas potensi dampak inheren yang signifikan
Pertamina; mempengaruhi keadaan perusahaan, perusahaan perlu
ii. Tata Kerja Organisasi (TKO) & Tata Kerja Individu (TKI) mengidentifikasi risiko-risiko utama sehingga dapat
yang berisi petunjuk teknis pengelolaan Manajemen direncanakan upaya-upaya mitigasi atas potensi kejadian
Risiko. yang dapat menghambat tercapainya target Perusahaan.
Adapun risiko-risiko utama (key risks) yang teridentifikasi sesuai dengan Risk Intelligence Map (RIM) antara lain:
Key Risk tersebut kemudian menjadi perhatian Utama bertanggung jawab di setiap Direktorat/Fungsi Leher/
Direksi dan dipantau dalam pengelolaan risikonya. AP yang dikoordinasikan oleh Fungsi Manajemen Risiko
Korporat.
Penerapan Manajemen Risiko di Pertamina dapat berjalan
dengan baik dengan dukungan penuh dari Manajemen Pengungkapan informasi lain terkait Manajemen Risiko
dan Pekerja di lingkungan Perusahaan. Untuk memastikan disampaikan terpisah dalam Laporan Tahunan 2019
dan mengoordinasikan manajemen risiko berjalan sesuai PT Pertamina (Persero).
dengan kebijakan yang berlaku, ditunjuk Fungsi yang
Evaluasi GCG
Secara berkala Pertamina melakukan penilaian atas ii. Pemegang Saham dan RUPS
penerapan tata kelola Perusahaan, guna memperoleh iii. Dewan Komisaris
gambaran mengenai kondisi penerapan GCG terhadap iv. Direksi
praktik-praktik kerja terbaik di Perseroan. Penilaian v. Pengungkapan Informasi dan Transparansi
penerapan GCG mengacu pada parameter yang diatur vi. Aspek Lainnya.
dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-
16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/ Penilaian atas penerapan GCG dilakukan setiap tahun
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata oleh assessor/penilai independen. Hasil assessment
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) GCG Pertamina pada tahun 2019 mencapai skor 92,65%
Pada BUMN. Kriteria dimaksud adalah: (kategori: Sangat Baik) sedangkan tahun sebelumnya
i. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan sebesar 92,37%.
yang Baik Secara Berkelanjutan
Tingkat
No Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Bobot Skor Capaian Pemenuhan /
Skor Capaian (%)
1 Komitmen Terhadap Penerapan GCG Secara Berkelanjutan 7 7,00 100
2 Pemegang Saham dan RUPS 9 9,00 100
3 Dewan Komisaris 35 32,58 93,09
4 Direksi 35 32,22 92,05
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 6,85 76,08
6 Aspek Lainnya 5 5,00 100
Skor Capaian Keseluruhan 100 92,65 92,65
Pengungkapan informasi mengenai komposisi keanggotaan Dewan Komisaris serta Direksi, serta proses nominasi dan seleksi
anggota Dewan Komisaris serta Direksi, pencegahan benturan kepentingan serta informasi terkait uraian tugas, tanggung
jawab dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan terpisah dalam Laporan Tahunan 2019 Pertamina. [102-
22][102-24]
Khusus untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Direksi telah menunjuk Fungsi CSR &
SMEPP di bawah Corporate Secretary sebagai penanggung jawab pada Perseroan, termasuk mewakili Perseroan
untuk berkonsultasi dengan pemangku kepentingan sesuai kebutuhan mereka. Selanjutnya Fungsi CSR & SMEPP
berkoordinasi dan bekerjasama dengan pejabat perusahaan ditunjuk pada masing-masing AP, untuk melaksanakan CSR.
Health
Safety
Operasional
Security
Environment
Integritas dalam Bekerja
Sikap Kerja Profesional
Sumber Daya Manusia
Kesempatan Karier yang Sama
Menghindari Diskriminasi
Persaingan Usaha yang Sehat
Hadiah, Jamuan Makan dan Hiburan
Komitmen kepada Mitra Kerja dan Pelanggan
Tindak Pidana Pencucian Uang
Komitmen terhadap Pelanggan
Komitmen terhadap Pemerintah sebagai Pemegang Saham
Komitmen terhadap Pemangku Kepentingan
Komitmen Kepada Pemegang Saham dan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Pemangku Kepentingan
Aktivitas Politik dan Organisasi Profesi
Keterbukaan Informasi Publik
Ketentuan Pokok Untuk Melindungi Aset Perseroan
Kerahasiaan Data dan Informasi
Perlindungan Terhadap Aset Perseroan
Hak Kekayaan Intelektual
Whistleblowing System
CoC Pertamina bersifat mengikat dan berlaku bagi seluruh Direksi No.Kpts-088/Cooooo/2009-SO tentang Konflik
anggota organisasi dari setiap tingkatan jabatan di Pertamina. Kepentingan/Conflict of Interest. [102-25]
Sosialisasi dan penyebarluasan CoC selama tahun 2019
dilakukan ke seluruh fungsi dan direktorat Pertamina melalui Sesuai ketentuan tersebut, Pedoman Benturan Kepentingan
portal Compliance Online System, sosialisasi secara tatap berlaku bagi seluruh insan Pertamina dan patut diketahui
muka dan pembentukan champion GCG. oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pedoman Benturan
Kepentingan mengatur tentang hal-hal yang harus dilakukan
Pencegahan Benturan apabila menghadapi situasi yang berbenturan kepentingan,
Kebijakan Antigratifikasi
Pertamina berkomitmen menjaga integritas Perusahaan dalam berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai pihak
baik internal maupun eksternal, dari upaya pemberian hadiah/gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Perseroan
menerapkan prinsip antigratifikasi dengan memberlakukan kebijakan antigratifikasi Pertamina yang tertuang dalam
Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) No.A-002/
N00010/2012-S0. Dalam Pedoman ini diatur ketentuan tentang gratifikasi, batasan-batasan penerimaan dan pemberian
gratifikasi dan mekanisme pelaporannya serta pengklasifikasian gratifikasi yang dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Gratifikasi yang dianggap suap
2. Gratifikasi dalam kedinasan
3. Bukan Gratifikasi.
1
Pengajuan Pelaporan Menghubungi WBS
Pernyataan kepada Melalui beberapa Saluran
Pelapor
Investigasi Terbukti
2
Pemberian Nomor Benar
Identifikasi
Pelaporan Pelapor
Sanksi
Tidak
Terbukti
3 feedback
Pembuatan Laporan Tidak
Penyingkapan Benar
Tertulis dan
Rekomendasi Konsultan Tim Closed
External WBS Compliance
4
Laporan
Penyingkapan
Dimasukan ke
dalam eRoom
Mekanisme penanganan laporan WBS dilakukan berdasarkan Tata Kerja Organisasi Whistleblowing System No. B-001/
M00000/2018-S0 Revisi ke-5 yang berlaku terhitung mulai tanggal 02 April 2018.
Setelah laporan diterima dari Konsultan Independen, Fungsi Legal Counsel & Compliance akan melakukan penelaahan awal
untuk meyakini apakah laporan WBS tersebut benar dan layak untuk diinvestigasi. Proses investigasi akan dilaksanakan oleh
Fungsi Internal Audit. Tindak lanjut penanganan laporan pengaduan WBS dilakukan dengan sinergi antara lain Fungsi Legal
Counsel & Compliance, Fungsi Security, Bunker & Operation Compliance (BOC) dan Internal Audit.
Selama tahun 2019 diterima 97 laporan WBS. Berdasarkan hasil evaluasi oleh Fungsi Legal Counsel & Compliance, 53 laporan
WBS telah diberikan rekomendasi dan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dengan melibatkan fungsi-fungsi maupun AP terkait.
Tindak lanjut laporan WBS yang belum diselesaikan pada tahun berjalan akan diteruskan pada tahun berikutnya.
Jumlah
Bentuk Laporan Pelanggaran
2019 2018 2017
Korupsi 6 11 7
Penyuapan 5 3 5
Konflik Kepentingan 6 10 10
Pencurian 17 22 8
Penipuan 7 12 3
Lainnya 0 0 0
Jumlah 97 95 75
Jumlah Jumlah
Tahun %
Laporan Pelanggaran Selesai Ditindaklanjuti
2019 97 53 54,6%
2018 95 25 26,31%
2017 75 27 39,13%
Antikorupsi
Target Indikator
Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam Indeks Perilaku Antikorupsi
segala bentuknya. Indeks Persepsi Korupsi
Untuk mencegah terjadinya korupsi, Pertamina telah melakukan terhadap dugaan korupsi dilakukan oleh Fungsi Internal Audit.
pengkajian risiko di seluruh (100%) fungsi perusahaan dan Perusahaan dapat mengenakan sanksi terhadap pekerja yang
entitas anak. Khusus risiko fraud, Pertamina telah melakukan terbukti melakukan pelanggaran baik berupa sanksi teguran,
fraud risk assessment pada proses bisnis pengadaan barang peringatan, demosi atau PHK. [205-1][205-3]
dan jasa (investasi) di Direktorat Megaproyek Pengolahan
& Petrokimia (MP2) dan Direktorat Logistic, Supply Chain Pelatihan Antikorupsi
& Infrastructure (LSCI). Hal ini sejalan dengan hasil survei Setiap pekerja Pertamina juga diwajibkan mengikuti Value
fraud awareness Pertamina tahun 2017 yang menyatakan Based Development Program. Tujuan pelatihan ini adalah
proses pengadaan barang dan jasa memiliki risiko fraud tinggi. internalisasi Tata Nilai Perusahaan, yaitu 6C termasuk tata
Berdasarkan hasil fraud risk assessment, telah ditetapkan nilai pertama: “Clean” yang menuntut insan Pertamina
rencana mitigasi berupa komitmen reward & punishment untuk menjalankan pekerjaan secara profesional, menghindari
pekerja terkait dan peningkatan internal control melalui revisi benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung
Sistem Tata Kelola (STK). [205-1] tinggi kepercayaan dan integritas berpedoman pada asas-
asas GCG. Pelatihan diselenggarakan dengan cara e-learning
Selama tahun 2019, Perseroan dihadapkan pada pelaporan melalui aplikasi "Ruang Kerja" yang dimiliki Perusahaan.
pelanggaran yang patut diduga sebagai bentuk perbuatan Dalam pelatihan ini tahapan yang harus dilalui peserta
korupsi. Laporan disampaikan kepada Perseroan melalui adalah melakukan pre-test, menyaksikan video sosialisasi,
mekanisme WBS. Penanganan WBS terhitung sejak tanggal membaca rangkuman materi, dan post-test, serta terdapat
11 Mei 2020 dialihkan kepada Fungsi Internal Audit. Sistem passing-grade yang harus dipenuhi peserta untuk bisa lulus
pelaporan WBS dikelola bekerjasama dengan konsultan dan mendapatkan sertifikat e-learning ini. Dengan adanya
independen dan pelaporan dapat dilakukan oleh pihak pelatihan tersebut, maka seluruh pekerja Pertamina (100%)
manapun. Kami telah memberikan sanksi kepada pihak-pihak telah mengikuti program yang sejalan dengan kebijakan
yang terbukti melakukan perbuatan korupsi, sesuai dengan antikorupsi dengan berbagai aspeknya. [103-3][205-2]
peraturan yang berlaku di Pertamina. Tindak lanjut investigasi
Pembayaran Pajak
Kami berkomitmen membayarkan pajak kepada Pemerintah tepat waktu. Secara keseluruhan, pajak yang dibayarkan
Pertamina terdiri dari PPh Potong/Pungut, Pajak Dibayar Di Muka, PPN Keluaran, cukai/bea masuk, dan Pajak Daerah.
Sampai dengan transaksi bulan Desember 2019, jumlah pajak yang dibayarkan Perseroan mencapai Rp128,66 triliun, naik
0,66% dibanding tahun 2018 sebesar Rp112,21 triliun.
Realisasi dan Target Produksi Minyak dan Gas Harian Tahun 2019
Realisasi Target %
4.292,16 4.551 94,31
Kesinambungan produksi migas Perseroan tidak bisa dilepaskan dari keberadaan cadangan migas terbukti (proven reserves/
P1). Tahun 2019 tambahan cadangan P1 yang tercatat sebesar 309,28 MMBOE, atau 72,56% dari cadangan P1 tahun
2018. Reserve Replacement Ratio (RRR) migas adalah 102,24%, sedangkan pada tahun 2018 sebesar 137,81%. Tambahan
cadangan migas tahun 2019 sebagian besar berasal dari PHI. [OG1]
Realisasi dan Target Tambahan Cadangan Migas Terbukti (P1) (MMBOE) [OG1]
Realisasi Target %
309,28 215,03 143,83
%
Pengolahan Kilang Satuan Realisasi Target
Realisasi vs Target
Pengolahan mentah, gas dan intermedia MMbbl 351,29 330,70 106,23%
Total Produksi MMbbl 331,79 331,00 106,00%
Yield total output kilang (perbandingan total output terhadap sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan penetapan dan
total intake) selama tahun 2019 mencapai 94,45%. Capaian pengadaan lahan. Sementara tahap II masih dilakukan
tersebut meningkat 100,01% dibanding tahun 2018 studi kelayakan.
sebesar 94,44%. Kondisi ini disebabkan adanya upaya untuk RDMP Kilang Cilacap, masih tahap valuasi bersama
memaksimalkan penggunaan gas di RU II Dumai dan optimasi Saudi Aramco. Pertamina menawarkan dua opsi ke
secondary unit process, terutama RFCC RU IV Cilacap dan Saudi Aramco. Opsi pertama adalah tawaran investasi
RCC RU VI Balongan. kilang Cilacap yang masih dinegosiasikan untuk nilai
valuasinya. Kedua, Pertamina menyiapkan investasi
Persentase Output-Input Kilang (Persen) dengan skema kilang Balikpapan sebagai alternatif
Juta BBL 2019 2018 2017 untuk Saudi Aramco.
% Yield Total 94,45 94,44 94,69 RDMP Dumai, dalam tahap negosiasi dengan mitra dari
Timur Tengah. Kilang Dumai difokuskan untuk mengolah
Pertamina melanjutkan pengembangan 4 kilang RDMP dan green BBM.
pembangunan 2 kilang baru GRR, yakni Refinery Development NGRR Kilang Tuban, memasuki tahapan pembayaran
Master Plan (RDMP) Balikpapan, Balongan, Cilacap dan lahan. Pertamina dan Rosneft yang menjadi mitra telah
Dumai. Kemudian, dua lainnya merupakan kilang baru yakni menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan
Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan GRR Bontang. Realisasi kontraktor terpilih, serta telah memulai tahapan Basic
pembangunan keenam kilang tersebut sampai dengan akhir Engineering Design (BED) dan Front End Engineering
tahun 2019 adalah: Design (FEED). Selain itu telah dilakukan konstruksi fasilitas
RDMP Kilang Balikpapan, dimulai sejak awal 2019 pendukung dan persiapan lahan restorasi sekitar 20 hektar
dan sudah masuk progres konstruksi dengan realisasi di pesisir pantai.
mencapai 9%, lebih tinggi dibanding target 6%. NGRR Kilang Bontang, memasuki tahap
Pembangunan kilang ditargetkan selesai 2022. penandatangan kemitraan dan penerbitan izin
RDMP Kilang Balongan, sudah menerapkan dual feed prinsip lokasi dari Gubernur Kalimantan Timur serta
competition sehingga realisasi proyek bisa selesai satu pelaksanaan studi/review dokumen Rencana Tata
tahun lebih cepat dari jadwal. Studi kelayakan tahap I Ruang dan Wilayah (RTRW).
Dari sisi pemasaran, pada tahun 2019 Pertamina Realisasi dan Target Kinerja Pemasaran Tahun 2019
mempertahankan posisi kuat di pasar domestik dengan Uraian Satuan Realisasi Target %
penguasaan pangsa pasar di atas 90% untuk sektor Ritel Penjualan Produk
Juta KL 71 70 102%
dan 75% untuk sektor industry & marine. Penjualan produk BBM
Penjualan Produk
BBM tahun 2019 mencapai 71 juta Kilo Liter (KL), naik Juta KL 17 11 156%
Non-BBM
1% dibanding tahun 2018 sebanyak 70 juta KL; sedang Penjualan Gas BBTU 916 904 101%
penjualan produk non-BBM tahun 2019 mencapai 17 juta Transportasi Gas BSCF 952 996 96%
KL, naik 5% dibanding tahun 2018 sebanyak 16 juta KL.
Penjualan gas pada tahun 2019 mencapai 916 BBTU (Gas
Korporat 452,9 ribu BBTU dan Nusantara Regas 102,3 Kinerja Pemasaran
ribu BBTU, dan PGN 361 BBTU, atau mencapai 75% dari Uraian Satuan 2019 2018 2017
realisasi tahun 2018 sebanyak 1.222 BBTU; sementara Penjualan Produk
Juta KL 71 70 67
BBM
untuk transportasi gas pada tahun 2019 mencapai 952
Penjualan Produk
BSCF, naik 23% dibanding tahun 2018 sebesar 777 BSCF Juta KL 17 16 16
Non-BBM
(termasuk oleh PGN). Penjualan Gas BBTU 916 1222 823
Transportasi Gas BSCF 952 777 502
Pengungkapan informasi terkait Nilai Ekonomi Diperoleh dan Didistribusikan tidak dibedakan berdasarkan negara, regional, wilayah
pemasaran dan/atau kriteria lain. Uraian tentang hal tersebut disampaikan dalam Laporan Keberlanjutan entitas anak maupun unit
bisnis, yang disusun dan diterbitkan terpisah dari Laporan ini.
Pasok Barang dan Jasa menggerakkan perekonomian lokal serta menimbulkan efek
berantai dari dampak (manfaat) tidak langsung. [203-2]
Dampak (manfaat) tidak langsung dari pelibatan rantai
pasok barang dan jasa berkaitan dengan ketersediaan Pengungkapan informasi lain terkait pelibatan rantai pasok
lapangan kerja bagi masyarakat. Perseroan berkomitmen barang dan jasa Perseroan, disampaikan dalam bahasan
melibatkan perusahaan nasional dalam rantai pasok Rantai Pasokan pada halaman 41 Laporan ini.
barang dan jasa. Tujuannya agar perusahaan-perusahaan
yang menjadi pemasok bisa tumbuh dan berkembang
bersama Pertamina, sehingga dapat menyediakan lebih Program BBM Satu Harga
banyak lapangan kerja bagi masyarakat. untuk Semua
Program BBM Satu Harga adalah penugasan Pemerintah
Sampai dengan akhir tahun 2019 tercatat ada 5.832 kepada Pertamina yang dilatarbelakangi tidak meratanya
perusahaan nasional yang menjadi bagian dari rantai harga BBM di beberapa daerah di Indonesia. Fokus Program
pasok barang dan jasa Perseroan. Pekerja dari pemasok BBM Satu Harga adalah daerah tertinggal, terdepan, dan
Perseroan tentu merasakan dampak tidak langsung dari terluar (3T), sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM
kerja sama dengan Pertamina. Mereka menerima imbal Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan
jasa pekerjaan yang kemudian digunakan dan dibelanjakan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus
Penugasan Secara Nasional.
Permen tersebut mengamanatkan agar badan usaha hingga pesawat air tractor khusus pengangkut BBM.
penyalur BBM mendirikan penyalur di lokasi-lokasi yang Perseroan berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T
belum terdapat penyalur jenis BBM tertentu dan jenis BBM secara berkelanjutan sehingga seluruh pelosok Tanah Air
khusus penugasan, sehingga masyarakat dapat membeli bisa merasakan BBM dengan harga yang sama.
BBM dengan harga jual eceran sesuai Peraturan Presiden
No.191 Tahun 2014. Target akumulasi kebijakan BBM Satu Kebijakan BBM Satu Harga diyakini Pemerintah bisa
Harga hingga akhir tahun 2019 adalah pembangunan 150 membantu menumbuhkan ekonomi dan memperbaiki
lembaga penyalur, dengan tambahan 10 target menjadi kesejahteraan masyarakat. Harga BBM yang lebih murah akan
total 160 lembaga penyalur. Realisasi akumulasi hingga menekan biaya transportasi dan logistik, dan berdampak
akhir tahun 2019 mencapai 161 lembaga penyalur. pada harga berbagai barang kebutuhan sehingga lebih
Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai terjangkau oleh. Dengan demikian masyarakat dapat
moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan merasakan efek berantai dari dampak (manfaat) tidak
langsung dari keberadaan Pertamina. [203-2]
Sebelum Program BBM Satu Harga (Rp/Liter) Sesudah Program BBM Satu Harga (Rp/Liter)
Wilayah
Terendah Tertinggi Solar Premium
Sumatera 8.000 40.000
Kalimantan 8.000 40.000
Sulawesi 8.000 25.000
5.150 6.450
Maluku 8.000 17.000
Nusa Tenggara 8.000 9.500
Papua 15.000 100.000
Tahun 2019 Pertamina melanjutkan pelaksanaan BBM oleh Pertamina pada tahun 2019 adalah 39 penyalur,
penugasan khusus dari Pemerintah: BBM Satu Harga pada wilayah dengan infrastruktur darat & laut cukup sulit
dengan pangsa pasar masyarakat di daerah 3T di (belum ada). Target tersebut termasuk 10 lokasi tambahan.
Indonesia. Melalui kebijakan BBM Satu Harga, masyarakat Adapun realisasinya adalah 38 lembaga penyalur, dengan
di daerah 3T dan daerah lain di seluruh Indonesia dapat satu di antaranya dipercepat realisasinya pada tahun 2018.
membeli BBM Premium dan Solar dengan harga sesuai
Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 yaitu Premium Sejak tahun 2017 sampai dengan- akhir tahun 2019, total
Rp6.450/liter, dan produk Solar seharga Rp5.150/liter. akumulasi realisasi penyaluran BBM Satu Harga mencapai
161 titik di seluruh wilayah Indonesia, dengan perincian
Berdasar Peta Jalan Pencapaian BBM Satu Harga BPH sebagai berikut:
Migas, target penugasan pendirian lembaga penyalur
Secara nasional, pada akhir 2019 jangkauan layanan SPBU Jawa dan Madura 3 titik, Bali dan Nusa Tenggara 29 titik,
Program BBM Satu Harga yang didirikan Pertamina, telah Kalimantan 35 titik, Sulawesi 16 titik, serta Maluku dan
melampaui target 160 titik dengan pencapaian 161 titik. Papua 50 titik.
Titik-titik tersebut tersebar di Pulau Sumatera 28 titik,
Pengungkapan informasi terkait kinerja pengelolaan lingkungan dalam Laporan ini disesuaikan dengan topik material
meliputi pengelolaan energi, pengendalian emisi, pengelolaan effluent dan limbah, dan kepatuhan lingkungan. Selain itu
Laporan ini juga menyertakan pengungkapan informasi kinerja pengelolaan lingkungan dalam Peraturan OJK No.51 Tahun
2017, yang disesuaikan dengan status Pertamina sebagai Perseroan Terbatas tertutup.
Mengendalikan dan
mengurangi emisi
Memantau secara
Mengelola lingkungan
memadai emisi GRK
dan perubahan iklim
PENGENDALIAN
RISIKO
PERUBAHAN Mematuhi semua
Mengefektifkan peraturan yang
program pengurangan IKLIM relevan terkait emisi
emisi karbon GRK/pengendalian
pencemaran
Mengadopsi dan
Menghasilkan karbon
meningkatkan teknologi
kredit mampu jual
pengendalian
(tradable carbon credit)
pencemaran
Perseroan menyediakan biaya lingkungan untuk membiayai Kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan mendukung
program/kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pencapaian tidak adanya sanksi hukum terkait dugaan
HSSE, atau tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) pelanggaran ketentuan hukum yang terkait pengelolaan
“Pertamina Hijau”. Laporan ini hanya mengungkapkan lingkungan pada tahun 2019. Khusus peristiwa tumpahan
informasi tentang biaya lingkungan dalam HSSE yang minyak dari Sumur YYA-1 di Blok ONWJ, Pertamina maupun
dikelola langsung Perseroan pada tahun 2019. Biaya entitas AP telah menunjukkan kesungguhan melakukan
lingkungan dalam HSSE pada entitas AP disampaikan penanggulangan dan pemulihan. [307-1]
terpisah dalam Laporan Tahunan dan/atau Laporan
Keberlanjutan masing-masing AP. Tingkat kepatuhan unit operasi Perseroan dan entitas AP
dalam mengelola lingkungan, dapat dilihat dari pencapaian
Biaya lingkungan yang dikeluarkan untuk penanggulangan peringkat PROPER yang diselenggarakan Kementerian
dampak tumpahan minyak dari Sumur YYA-1 Blok ONWJ Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam kesertaan
hingga akhir 2019 sebesar USD57,8 juta. Biaya tersebut selama tiga tahun terakhir, berdasarkan data dari KLHK
digunakan untuk kegiatan penanggulangan dampak capaian PROPER Emas Pertamina memperoleh 50% dari
tumpahan minyak. [103-3] Capaian PROPER Emas Nasional, Tahun 2017 Pertamina
memperoleh 11 dari 19 PROPER Emas, Tahun 2018
Kebijakan Pertamina dalam pengelolaan lingkungan Pertamina memperoleh 14 dari 20 PROPER Emas sedangkan
adalah memastikan kepatuhan pada peraturan perundang- Tahun 2019 memperoleh 13 dari 26 PROPER Emas Nasional.
undangan dan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk Pencapaian tersebut menandakan Pertamina telah konsisten
meminimalkan dampak merugikan terhadap lingkungan menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses
maupun masyarakat. Pengelolaan lingkungan dimulai produksi dan jasa serta melaksanakan bisnis yang beretika
sebelum proyek dilaksanakan dengan menyertakan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Selain itu
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), juga Pertamina telah melakukan pengelolaan lingkungan
sesuai dengan skala dan sifat dampak kegiatan yang akan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond
dilakukan. Perencanaan pengelolaan dan pemantauan compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan
lingkungan disusun berdasarkan potensi dampak untuk lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien
mencegah terjadinya pencemaran dan memaksimalkan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
manfaat bagi masyarakat.
ada material pembantu untuk proses pemisahan minyak cadangan panas bumi yang digunakan dalam kegiatan
mentah dan gas bumi yang sifatnya juga habis terpakai dan produksi listrik pada pembangkit listrik tenaga panas bumi
tidak bisa didaur ulang. (PLTP), serta material pembantu berupa bahan kimia tertentu
untuk proses pemisahan material gas terikut. Total cadangan
Selama tahun 2019, total volume cadangan terbukti (P1) panas bumi yang dikelola Perseroan selama tahun 2019
yang menjadi sumber bahan baku produksi migas mencapai mencapai 885 MW. Laporan ini tidak menyajikan material
2.141,71 MMBOE. Selain itu juga ada material berupa tertentu yang digunakan dalam kegiatan pengolahan migas.
Material Utama Digunakan Dalam Kegiatan Produksi Migas dan Panas Bumi [301-1] [301-2]
Jenis dan Sifat Material Satuan 2019 2018 2017
Material Utama
Cadangan P1 (awal tahun) MMBOE 2.141,71 2.442,98 2.885,45
Cadangan Panas Bumi P1 (awal tahun) MW 885 835 820
Konsumsi Energi
Dalam melakukan aktivitas operasional, Pertamina juga Informasi terkait kegiatan efisiensi energi secara sistematis
menggunakan energi. Pengelolaan energi di lingkungan wajib disiapkan oleh UO setiap tahun dan dinilai oleh KLHK.
Pertamina dilakukan dengan mengacu pada Kebijakan Perusahaan mengacu Kepmen LH No 3 Thn 2014 (lampiran
HSSE Perusahaan yang disahkan oleh Direktur Utama 3 dan 5) dalam menyiapkan dan menyampaikan informasi
Pertamina. Pengungkapan informasi dalam bahasan terkait pelaksanaan efisiensi energi. Setiap tahun sebelum
ini meliputi penghitungan pemakaian energi di dalam pelaksanaan PROPER, KLHK akan memberikan bimbingan
Perseroan. Laporan belum menampilkan informasi teknis terkait format laporan, satuan perhitungan serta
penghitungan pemakaian energi di luar Perseroan, baik parameter apa saja yang harus ada dalam kegiatan
oleh perusahaan kontraktor maupun pemasok. efisiensi energi.
Perseroan juga melakukan berbagai inisiatif untuk Dalam kegiatan efisiensi energi, setiap unit memiliki tim
mendorong penggunaan energi secara bertanggung jawab, sendiri yang tersertifikasi sesuai persyaratan dari KLHK
di antaranya penghematan energi serta pengembangan yang bertugas melakukan perhitungan penggunaan energi
energi baru dan terbarukan (EBT). Tahun 2019 Perseroan dalam kegiatan operasi.
memulai penyaluran biodiesel B30 pertama di dunia dan
lebih cepat dari target pada tahun 2020, serta melanjutkan Metode perhitungan penggunaan energi peralatan
berbagai program penghematan energi. Pengembangan menggunakan metode langsung dan tidak langsung. Data
EBT menjadi tanggung jawab Fungsi Research & Technology atau asumsi perhitungan menggunakan data spesifikasi alat
Center (RTC), sementara program penghematan energi dan pengukuran langsung konsumsi energi, serta mengacu
yang berdampak pada lingkungan menjadi tanggung best practices dan ketentuan pemerintah yang relevan.
jawab Fungsi HSSE Secara berkala realisasi program
pengembangan EBT dan penghematan energi dilaporkan KLHK mewajibkan pelaksanaan audit energi minimal tiga
kepada pemegang saham. [103-1][103-2][103-3] tahun sekali, yang bertujuan mengetahui tingkat kewajaran
penggunaan energi yang digunakan dan memberikan
Konsumsi Energi rekomendasi perbaikan. Pelaksanaan audit dilakukan oleh
Perseroan telah menghitung total pemakaian energi dengan pihak ke-3 yang independen dan tersertifikasi.
cakupan seluruh Direktorat, yang dihitung dari penggunaan
bahan bakar, baik bahan bakar minyak ataupun gas, serta Upaya Perseroan menekan konsumsi energi dalam
dinyatakan dalam satuan energi GigaJoule (GJ) berdasarkan kegiatan operasional maupun kegiatan pendukung
tabel konversi satuan energi. Perseroan belum mengungkapkan dilakukan dengan menerapkan teknologi dan peralatan
informasi terkait intensitas energi untuk proses produksi bahan dengan konsumsi rendah energi. Total pemakaian energi
bakar, lubricants dan petrokimia, maupun mengungkapkan data dan intensitas energi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Total Konsumsi Energi dan Intensitas Energi [302-1] [302-2] [302-3]
Selama tahun 2019 Pertamina juga mendorong tumbuhnya 2. Aplikasi Alat Penyangga (Pemegang) Perekam
budaya hemat energi ke semua elemen. Penghematan Data Elektronik Untuk Mengukur Tekanan Bawah
energi menjadi salah satu fokus dalam pengelolaan energi Sumur (Aplikasi GGA) merupakan proyek baru Jambi
karena berpengaruh langsung pada pengurangan biaya Field yang bertujuan mengurangi lama pekerjaan
serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Beberapa perekaman tekanan bawah sumur sehingga dapat
inisiatif penghematan energi yang dilakukan Pertamina menekan besarnya production losses, mengurangi
selama tahun 2019: waktu downtime rig dan menggabungkan 2 (dua) jenis
1. Implementasi Advanced Process Control (APC) dalam tahapan pekerjaan (swab dan pengukuran tekanan
Optimasi Boiler Utilities. bawah sumur) menjadi 1 (satu) tahapan pekerjaan.
Utilities ini menggunakan teknologi APC dengan Aplikasi tersebut merupakan inovasi mengubah
Multivariable Model Predictive Control (MPC) dengan sistem. Inovasi ini merupakan teknologi baru dan
Optimizer di RU IV Cilacap. Pemanfaatan sistem ini telah mendapatkan paten sederhana dengan nomor
pertama kali diaplikasikan di Kilang Indonesia. Dengan paten IDS000002418 pada tanggal 15 Juli 2019.
sistem ini, dapat dilakukan optimasi konsumsi energi
dengan prinsip pengaturan Load Allocation dan Fuel 3. Program Self Powered Geothermal Well Monitoring di
Gas Allocation yang bertujuan untuk mengatur beban PGE Kamojang adalah inovasi pemantauan data sumur
setiap boiler berdasarkan efisiensi dan memaksimalkan produksi pionir memadukan sumber listrik dari inovasi
penggunaan fuel gas untuk mendapatkan efisiensi yang termoelektrik sesuai dengan Surat Balai Besar Bahan
lebih tinggi. Hal ini tentu sangat memberikan keuntungan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian
bagi kilang karena supply steam juga menjadi optimal. RI. Inovasi ini merupakan inovasi yang pertama kali
dibuat di kegiatan Produksi Panas Bumi di Indonesia. memutar alternator untuk menghasilkan tegangan
Inovasi ini merupakan salah satu inovasi tingkat yang kemudian disimpan dalam elemen penyimpanan
sistem, karena mampu menggantikan peran flow meter energi listrik (baterai). Dengan mengayuh selama 3 jam
analog dan transmitter menjadi alat monitoring online secara bergantian, dapat menghasilkan listrik 420 watt
berbasis arduino dan web server. Alat ini mendapatkan hour yang dapat digunakan untuk lampu penerangan
sumber listrik mandiri memanfaatkan sumber panas di pos sekuriti PHE JM. Inovasi ini juga telah direplikasi
pada pipa melalui alat termoelektrik. di Desa Mendis yang merupakan desa binaan PHE JM.
Inovasi ini telah memiliki paten dengan nomor paten
4. Poskamin merupakan program inovasi baru dari TBBM IDS000002427.
Bandung Group. Program Poskamin mengubah sistem
supply listrik kantor yang berasal dari PLN, menjadi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
supply listrik kantor yang berasal dari peralatan Sejalan dengan kebijakan Pemerintah, Perseroan
renewable energy, Panel Surya dan Turbine Air mengembangkan sumber-sumber energi baru dan
Ventilation. Selain digunakan untuk kantor, kelebihan terbarukan (EBT) dan telah menyusun peta jalan hingga
renewable energy yang diperoleh juga disalurkan tahun 2026. Pengembangan EBT sangat penting untuk
kepada warga sekitar. Inovasi ini Pertama kali bisnis Pertamina yang berkelanjutan karena pertimbangan
diimplementasikan di TBBM Bandung Group. beberapa faktor, yakni menurunnya produksi minyak dan
gas, defisit pada neraca perdagangan, meningkatnya
5. Bara-biri (Bakar Kalori Beri Energi) adalah suatu penggunaan kendaraan listrik, isu lingkungan hidup, dan
inovasi perangkat pengisi daya statis dari sepeda besarnya potensi EBT di Indonesia. Pengembangan EBT
yang dikembangkan di PHE Jambi Merang. Alat ini menjadi bentuk dukungan Perseroan pada pencapaian
bekerja menggunakan sumber tenaga manusia Tujuan ke-7 SDGs. [OG2]
dengan cara mengayuh sepeda statis sehingga dapat
Perseroan menganggarkan belanja modal 428,57 juta USD nabati dari kelapa sawit. Pengembangan B30 yang
atau sekitar Rp6 triliun selama periode 2020-2026 untuk mampu menyerap crude palm oil (CPO) sekitar 10 juta
pengembangan EBT. kiloliter, bisa menghemat devisa mencapai US$8 miliar
atau setara Rp 112,8 triliun (kurs Rp14.000), serta
Besarnya biaya belanja modal sebanding dengan potensi potensi penghematan energi fosil. Penerapan biodiesel
besar pengembangan EBT di Indonesia, antara lain air B30 telah diuji coba sejak November 2019 di delapan
(hydro power), tenaga surya (solar power), angin (wind titik pencampuran meliputi terminal BBM dan kilang
power), bioenergi (bioenergy to power), panas bumi Pertamina. Perseroan melakukan pencampuran di 28
(geothermal), dan laut (ocean). Perseroan berkeyakinan titik di seluruh wilayah Indonesia, sementara pasokan
bahwa EBT akan memperlihatkan prospek menguntungkan FAME akan dilakukan 18 Badan Usaha Bahan Bakar
dalam beberapa tahun mendatang, seiring kecenderungan Nabati (BUBBN) yang ditunjuk pemerintah melalui
terus menurunnya harga EBT dari tahun 2010 hingga Kementerian ESDM.
tahun 2019.
Program biodiesel B30 akan meningkatkan penggunaan
Sampai dengan akhir tahun 2019 ada beberapa energi terbarukan dan menurunkan penggunaan
pengembangan EBT yang telah dilakukan Perseroan. energi berbasis fosil, serta menjaga keberlangsungan
1.
Memasuki akhir tahun 2019, Perseroan perkebunan dan petani sawit di Indonesia sebagai
mendistribusikan biodiesel 30%, sebagai yang penyedia bahan baku dan produsen FAME. Terhadap
pertama di dunia. Peresmian dilakukan Presiden RI lingkungan, penggunaan biodiesel B30 diklaim
di SPBU COCO Pertamina di Jakarta. Biodiesel B30 Kementerian ESDM dapat mengurangi tingkat emisi CO
merupakan bahan bakar biosolar dengan kandungan sebesar sebesar 0,1 sampai 0,2 gram per kilometer dan
30% Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau minyak emisi PM sebesar 0,1 hingga 0,08 gram per kilometer.
Kondisi ini menjadikan biodiesel B30 lebih ramah Bertumbuhnya produksi sawit year on year (YoY) itu
lingkungan ketimbang solar konvensional. [OG3] [OG14] menjadi peluang bagi Pertamina karena di saat yang
sama, jumlah limbah tandan kosong kelapa sawit juga
2. Perseroan bekerjasama dengan PT Bukit Asam Tbk meningkat. Di saat yang sama, sinergi industri kelapa
(PTBA) dan Air Product and Chemical Inc. membangun sawit sebagai subtitusi migas dengan Pertamina
proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera berpotensi mengurangi porsi impor migas nasional.
Selatan. Kerjasama meliputi pembuatan desain awal
(Front End Engineering Design/FEED) disusul kontrak Campuran bioetanol sebanyak 5% dari kebutuhan
rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC), dan nasional (setara 3 juta – 3,5 juta kiloliter) berpotensi
pengerjaan konstruksi. Total biaya investasi mencapai mengurangi impor bensin hingga Rp 22 triliun.
3,5 miliar USD dan ditargetkan beroperasi pada 2023.
Pada proses gasifikasi, batubara akan diolah menjadi Cangkang kelapa sawit juga dapat dikembangkan
dimethyl ether (DME) sebagai substitusi liquified sebagai biomassa untuk pembangkit listrik. Pertamina
petroleum gas (LPG). Pemanfaatan DME ini diperkirakan telah menyusun peta jalan pengembangan pembangkit
mampu mengurangi ketergantungan impor LPG sampai listrik tenaga biomassa (PLTBm), dengan kapasitas
16%. Selain itu, produk turunan gasifikasi batubara awal 7 MW pada tahun 2020 dan akan dikembangkan
lainnya adalah methanol untuk mendukung program hingga 20 MW pada 2026.
biodiesel B30, amonia, maupun pupuk. [OG2] [OG3]
5. Perseroan kini sedang menyiapkan konsep bisnis
3. Perseroan membangun konsep Green Energy Station baterai dan melakukan riset untuk jenis baterai lithium
(GES), dan telah diterapkan pada SPBU Pertamina nickel cobalt aluminum oxide (NCA) dan lithium nickel
di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Konsep manganese cobalt oxide (NMC). Kedua jenis baterai
GES merupakan upaya Pertamina mendukung itu memiliki densitas energi yang tinggi. Berdasarkan
pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. GES kajian, potensi penggunaan baterai untuk transportasi
adalah konsep SPBU ramah lingkungan yang memakai di Indonesia diprediksi mencapai 48 gigawatt per jam
sumber energi hijau, yakni panel surya di area SPBU. pada tahun 2035. Sesuai peta jalan, pada tahun 2021
Selain itu terdapat fitur pengisian bahan bakar untuk Pertamina akan mendirikan pabrik baterai Lithium-Ion
kendaraan listrik atau EV Charging Station. Ada pula fitur dan mulai berproduksi pada 2022 dengan kapasitas
pembayaran digital yang dilengkapi layanan mandiri. 500 Ribu Mwh sampai dengan 2024. Kapasitas
produksi akan terus ditingkatkan hingga 1.300 Ribu
Pertamina juga telah memakai panel surya di sejumlah MWh pada tahun 2026. Bahan baku produksi baterai Li-
wilayah operasional. Salah satunya kilang Pertamina ion berasal dari produksi pengolahan mineral tambang
RU IV Cilacap yang menerapkan panel surya dengan di Morowali, Sulawesi Tengah.
sistem on grid. Energi surya diterapkan di RU IV Cilacap
yang lokasinya belum terjangkau jaringan listrik umum. Perseroan juga mengembangkan Thin Film Solar
Photovoltaics yang memanfaatkan sinar matahari
4. Perseroan sedang menyiapkan komponen campuran menjadi listrik. Pertamina telah mengembangkan
bensin dari sumber energi terbarukan yakni tandan thin film solar cell yang dapat dipasang di berbagai
kosong (cangkang) kelapa sawit yang tergolong sebagai permukaan dan tak harus dipasang dengan konstruksi
limbah industri sawit. Cangkang kelapa sawit kemudian rigid. Pertamina juga sudah menginisiasi pembangunan
diolah untuk menjadi bioethanol. Berdasarkan data pabrik cell jenis thin film itu di Indonesia.
dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(GAPKI), produksi minyak kelapa sawit (CPO) nasional Perseroan bekerja sama dengan HyET Solar, perusahaan
tumbuh 11,26% dari 39,59 juta ton pada periode asal Belanda, untuk membangun pabrik Thin Film Solar
Januari – Oktober 2018 menjadi 44,05 juta ton pada Photovoltaics di Indonesia pada tahun 2021. Tahun
periode yang sama di tahun 2019. Di saat yang sama, 2022, pabrik tersebut diharapkan sudah berproduksi
negara Uni Eropa dan beberapa negara lain melakukan dengan 90% bahan baku berasal dari Indonesia.
pembatasan belanja minyak sawit yang berdampak
pada turunnya ekspor minyak sawit Indonesia.
Emisi
Perseroan berupaya memaksimalkan penurunan emisi bahan bakar untuk kendaraan operasional dan pemakaian
GRK dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang pembangkit, dengan jenis emisi GRK adalah karbon dioksida
ada termasuk potensi energi baru dan terbarukan (EBT). (CO2), metana (CH4) dan natrium oksida (N2O). Pengukuran
Pengendalian emisi GRK menjadi tanggung jawab Fungsi emisi GRK Cakupan 2 meliputi emisi GRK yang berasal dari
HSSE dan secara berkala dilaporkan kepada Direksi. konsumsi energi yang berasal dari luar Perseroan, di antaranya
Pertamina telah melakukan perhitungan baseline emisi GRK pemakaian listrik. Perseroan belum melakukan pengukuran
pada tahun 2010 sesuai arahan dari HSSE PT Pertamina emisi GRK Cakupan 3, yakni emisi GRK yang berasal dari
(Persero) sebagai tindak lanjut atas target Pemerintah RI pemakaian energi oleh pihak-pihak yang menjadi bagian dari
dalam menurunkan emisi GRK sebesar 26% pada tahun rantai pasok Pertamina dan berada di luar kendali Perseroan.
2020. Referensi Perhitungan adalah Metodologi Inventarisasi
Sumber Emisi dan Perhitungan Beban Emisi Kegiatan Industri Metode perhitungan jumlah emisi GRK yang dihasilkan
Minyak dan Gas, PT Pertamina (Persero) tahun 2010. dan yang berhasil direduksi oleh Pertamina pada tahun
Perhitungan Emisi GRK Tahun 2019 menggunakan referensi 2019 mengalami perubahan sesuai dengan ketentuan
Peraturan MENLH No 12 Tahun 2012. [103-3] dalam Program PROPER KLHK serta adanya penambahan
data dari beberapa lokasi APH yang baru bergabung di
Emisi GRK Langsung Pertamina. Perhitungan data emisi ini mencakup seluruh
dan Tidak Langsung [305-1][305-2][305-5] direktorat dan sudah diverifikasi oleh pihak ke tiga yang
independen. Terdapat pernyataan kembali terkait data dari
Pertamina berinisiatif untuk mengendalikan emisi GRK dimulai
tahun 2017-2018.
dengan menginventarisasi sumber emisi dengan tahun
dasar 2010, perhitungan serta pelaporan beban emisi gas
Data emisi dan intensitas emisi yang disajikan pada laporan
rumah kaca secara berkala. Pengukuran emisi GRK Cakupan
ini mencakup Direktorat Pengolahan (Refinery Unit), serta
1 hanya meliputi sumber-sumber emisi GRK yang berasal
beberapa AP yaitu Pertamina Hulu Energi, Pertamina
dari pemakaian energi langsung di antaranya konsumsi
Geothermal Energy, dan Pertamina EP.
Sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan terus melanjutkan Penyuplaian Listrik Menggunakan Tenaga Surya
berbagai upaya untuk mengurangi emisi GRK dari proses di PGE Ulubelu. Pemanfaatan energi tenaga surya
produksi (Scope 1). Upaya pengurangan emisi GRK dilakukan sebagai penggantian sumber listrik untuk portable level
melalui efisiensi energi, pemanfaatan suar bakar, konversi transmitter. Pemanfaatan suplai listrik secara mandiri
bahan bakar, penggunaan peralatan hemat energi dan rendah dengan memanfaatkan tenaga surya mengeliminasi
emisi serta optimasi dan modifikasi peralatan. Beberapa kebutuhan genset pada peralatan portable sehingga
2.583.641 ton CO2e per tahun. Pengukuran, monitoring dan Inisiatif CDM dan mekanisme carbon credit lainnya dilakukan
pelaporan emisi GRK yang saat ini dilakukan menggunakan Pertamina bukannya tanpa risiko, terlebih lagi setelah
metode dari UNFCCC yaitu ACM0002. berakhirnya Kyoto Protocol. Tantangan terbesar proyek
CDM adalah sulitnya implementasi monitoring dan penjualan
Dari tujuh proyek CDM, sebanyak lima unit telah mencapai carbon credit dan isu global terkait penurunan GRK. Persiapan
Gold Standard (GS) sejak tahun 2014 berdasarkan CDM telah berjalan sejak tahun 2009 bekerjasama dengan
benchmark dari Gold Carbon Standard. GS merupakan konsultan CDM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
standar kredit karbon yang diakui lebih dari 80 LSM seluruh Konsultan CDM juga berperan sebagai pembeli dengan basis
dunia dan kredit karbon yang telah ditingkatkan statusnya kontrak 3 kali tujuh tahun mengacu pada kontrak Emission
menjadi GS berpotensi memiliki nilai jual premium. Satu Reduction Purchase Agreement (ERPA) dengan PGE.
proyek lainnya menggunakan VCS voluntary program.
Perbedaan antara CDM, CDM-GS, dan VCS adalah pasar
karbon yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK dan
indikator keberlanjutan lainnya.
Sampai dengan akhir periode pelaporan dari total 108 WK, ada dua WK di darat dan dua WK di perairan, yang berada
dan/atau berdekatan dengan kawasan dilindungi atau kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan di
lindungi. Seluruh kegiatan operasi yang dilakukan di dalam maupun di sekitar kawasan dilindungi telah mendapatkan izin
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sampai dengan akhir tahun 2019 Perseroan tidak pernah mendapatkan
sanksi hukum. [304-1] [OG4]
WK Berada dan/atau Berdekatan dengan Kawasan Dilindungi Atau Kawasan Dengan Keanekaragaman Hayati Tinggi
Diluar Kawasan Dilindungi
Kawasan Dilindungi Atau Kawasan Dengan
Wilayah Kerja
Keanekaragaman Hayati Tinggi Terdekat
MOR VIII TBBM Jayapura Cagar Alam Cycloop
PT PGE Area Kamojang Hutan Lindung Kamojang
PT PHE, Blok ONWJ Taman Nasional Kepulauan Seribu
Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Indramayu
serta Upaya Restorasi Demikian pula pada WK PT PGE Area Kamojang, Perseroan
Kami menyadari kegiatan operasi yang dilakukan Perseroan bersama AP sampai dengan tahun 2019 telah melakukan
berpotensi menimbulkan dampak berupa gangguan habitat sejumlah upaya untuk mengurangi dampak kegiatan operasi
asli beserta ekosistem di dalamnya, sehingga memengaruhi terhadap kawasan hutan lindung Kamojang. [304-3]
keberlangsungan hidup fauna maupun flora yang ada. - Pembibitan tumbuhan langka dan tumbuhan asli Kamojang
Perseroan berkomitmen meminimalkan dampak yang - Perindukan dengan pendekatan metode vegetatif
ditimbulkan. Upaya yang dilakukan meliputi pencegahan, buatan untuk proses perkembangbiakan bibit Kiara
minimalisasi dan mitigasi risiko terhadap keanekaragaman yang merupakan tanaman langka lokal
hayati sepanjang siklus bisnis perusahaan, tanggung - Perbaikan habitat Elang Jawa dengan persemaian bibit
jawab terhadap tata guna lahan serta merencanakan dan Ki Hujan yang telah menjadi pohon langka lokal
memodifikasi desain, konstruksi dan praktik operasi untuk - Reboisasi Hutan Kamojang dengan tumbuhan langka
melindungi spesies fauna dan flora tertentu yang endemik dan tumbuhan asli Kamojang
atau dilindungi. Langkah yang dilakukan di antaranya dengan - Sterilisasi media tumbuh anggrek lokal dengan
pembentukan kawasan konservasi sebagai habitat baru menggunakan uap panas bumi sebagai bentuk
bagi spesies fauna dan flora yang terganggu oleh kegiatan budidaya tanaman lokal
operasi. Sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan telah - Pengembangbiakan bibit Kondang sebagai pohon
memiliki 96 kawasan konservasi yang dikelola oleh unit endemik langka penahan longsor, dengan metode
operasi maupun entitas AP, bekerjasama perguruan tinggi, vegetatif buatan
lembaga independen dan masyarakat. [304-2][304-3] - Umbi Mini Kentang Geotermal “Geotato”
punah. Penetapan status spesies fauna dan flora mengacu tahun 2019 upaya konservasi telah dilakukan terhadap 42
Daftar Merah yang diterbitkan IUCN. Sampai dengan akhir fauna dan 24 flora dilindungi maupun endemik. [304-4]
Daftar Fauna dan Flora Berstatus Critically Endangered (CR) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Penyu Pariaman (Chelonia mydas, Lepidochelys olivacea,
Eretmochelys imbricata)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Yaki (Macaca nigra)
Tuntong laut (Batagur borneoensis)
Daftar Fauna dan Flora Berstatus Endangered (EN) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna
Owa Jawa (Hylobates moloch)
Bekantan (Nasalis larvatus)
Arwana (Scleropages formosus)
Banggai (Pterapogon kauderni)
Maleo (Macrocephalon maleo)
Owa Ungko (Hylobates agilis)
Gelatik Jawa (Lonchura oryzivora)
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica)
Daftar Fauna dan Flora Berstatus Vulnerable (VU) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna Nama Flora
Rusa Sambar (Cervus unicolor) Cendana (Santalum album)
Senyulong (Tomistoma schlegelii) Merbau (Intsia bijuga)
Surili (Presbytis natunae) Damar (Agathis dammara)
Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) Kemiri Sunan (Reutealis trisperma)
Rusa Jawa (Cervus timorensis) Keruing (Dipterocarpus turbinatus)
Rangkong (Buceros sp) Meranti (Shorea mecistopteryx)
Burung Punai (Treron capellei)
Daftar Fauna dan Flora Berstatus Near Threatened (NT) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna
Mambruk (Goura victoria)
Ikan Belida (Notopterus sp.)
Lutung Kelabu (Trachypithecus cristatus)
Daftar Fauna dan Flora Berstatus Least Concern (LC) Berdasarkan Daftar Merah IUCN
Nama Fauna Nama Flora
Nuri Kepala Hitam (Lorius lory) Jelutung (Dyera costulata)
Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster) Pule (Alstonia scholaris)
Elang Kamojang (Accipiter trivirgatus) Seru (Schima wallichii)
Kambing Saburai Laban (Vitex pinnata)
Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) Ketapang Kencana (Terminalia mantaly)
Serak Jawa (Tyto alba) Cemara Laut (Casuarina equisetifolia)
Ayam Kalkun (Meleagris gallopavo) Juwet (Syzygium cumini)
Ayam Bekisar (Gallus varius) Pidada Merah (Sonneratia caseolaris)
Burung Nuri (Eclectus roratus) Ki Hujan (Samanea saman)
Ikan Takifugu (Takifugu bimaculatus) Kiara (Ficus benjamina)
Elang Bondol (Haliastur indus) Tembesu (Fagraea fragrans)
Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis) Cempaka (Magnolia champaca)
Ular Sanca Kembang (Python reticulatus) Kondang (Ficus variegata)
Burung Kenari (Serinus canaria) Anggrek Stuberi (Dendrobium lasianthera)
Ikan Komet (Carassius auratus) Petanang (Dryobalanops oblongifolia)
Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)
Burung Kakatua (Cacatua galerita)
Laporan ini tidak mengungkapkan informasi jumlah total Laporan tidak mengungkapkan jumlah masing-masing Spesies
spesies dalam IUCN dan lokasi habitat yang terkena dampak Daftar Merah IUCN Spesies Daftar Merah dan spesies daftar
operasi, karena luasnya wilayah kerja Perseroan. Penjelasan konservasi nasional dengan habitat di daerah yang terkena
terkait informasi tersebut, disampaikan terpisah dalam dampak operasi organisasi, berdasarkan tingkat risiko
Laporan Keberlanjutan entitas anak maupun fungsi Perseroan. kepunahan.
Laporan ini hanya mengungkapkan informasi pengelolaan perlakuan biologis maupun kimiawi di instalasi pengolahan
dan pengolahan limbah secara umum di Perseroan. air limbah (IPAL). Untuk Kantor Pusat Perseroan di Jakarta,
Pengungkapan informasi lebih rinci tentang pengelolaan dan total volume air limbah domestik yang dihasilkan pada
pengolahan limbah disampaikan terpisah dalam Laporan tahun 2019 mencapai kurang lebih 18.894,2 m3 dan tidak
Tahunan dan/atau Laporan Keberlanjutan masing-masing digunakan kembali oleh pihak lain. Olahan air limbah
unit operasi maupun entitas AP yang diterbitkan terpisah dari dari IPAL dilepaskan ke badan air di sekitar Kantor Pusat
Laporan ini. Perseroan. [306-1]
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah Dari IPAL Tahun 2019 [306-1]
Hasil Pengukuran
Parameter Satuan Baku Mutu*
Terendah Tertinggi
pH - 6-9 7 7,8
TSS mg/L 30 8 15
BOD mg/L 30 2,45 10
COD mg/L 100 10 34
Minyak dan Lemak mg/L 5 <0,5 0,58
Amoniak mg/L 10 2,37 6,95
Total Coliform Jumlah/100 mL 3.000 0 0
Keterangan:
* Berdasarkan Permen LHK No.P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
Pengelolaan Limbah Padat Non-B3 • Pengurangan penggunaan AMK (Air Minum Kemasan)
dan kudapan rapat dalam bungkus plastik. Diganti dengan
Limbah padatan non-B3 dihasilkan dari kegiatan operasional
menyediakan Dispenser Air di setiap ruang rapat dan
maupun perkantoran, di antaranya kertas bekas, sampah
pemilihan kudapan rapat tanpa bungkus plastik dan kotak.
organik, sampah anorganik, karton bekas kemasan, kayu bekas
dan rumput/potongan tanaman. Limbah tersebut dikelola
dengan cara dimanfaatkan kembali baik oleh Perseroan
maupun dengan melibatkan pihak ketiga berizin. [306-2]
Beberapa inisiatif untuk mengurangi limbah padatan dengan cara pembuatan aplikasi checklist pemeriksaan
B3 yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah sebagai mobil tangki dengan menggunakan device berupa tablet.
berikut: Alat ini mengubah sistem dan menambah komponen
1. SENT-Power (sentralisasi power) adalah inovasi dalam pemeriksaan mobil tangki BBM di fungsi HSSE
pengurangan limbah B3 melalui penggabungan dan QQ. Awalnya pekerja QQ dan HSSE saat memeriksa
(sentralisasi) set aki yang semula ada 3 (tiga) unit mobil tangki harus menggunakan checklist kertas
menjadi 1 (satu) unit pada sistem power DC yang yang dicetak oleh petugas HSSE dan QQ. Setelah ada
berfungsi untuk kontrol sistem daya ke pompa motor inovasi ini, checklist pemeriksaan mobil tangki tidak lagi
946 P1 A/B, 946 P 2 A/B, dan 946 P3 B di Installation menggunakan printer untuk mencetak form checklist,
& Tank Yard (ITY) di RU II Sei Pakning. Penggabungan tetapi langsung dilakukan menggunakan device (tablet)
ini bertujuan untuk mengurangi timbulan limbah B3 untuk melakukan checklist pemeriksaan mobil tangki.
jenis aki bekas dan mengefisiensikan biaya penyediaan
set aki pada kontrol sistem daya pompa di ITY. Inovasi Penanganan Keluhan Dampak
ini merupakan ide pekerja Kilang Sei Pakning yang
Lingkungan
diimplementasikan pertama kali di kilang Indonesia
Kami menyediakan akses kepada masyarakat dan pemangku
berdasarkan analisis Life Cycle Assessment 2017 dan
kepentingan lain, untuk menyampaikan pengaduan maupun
telah mendapatkan sertifikat Hak Cipta No. 000155527.
keluhan terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
kegiatan operasi dan bisnis Perseroan. Pengaduan maupun
2. Pembuatan absorbent pad dan absorbent boom
keluhan dapat disampaikan melalui layanan Contact
dengan material organik buah bintaro (Cerbera
Pertamina 1-500 000.
manghas). Penggunaan oil spill equipment buah
bintaro ini mampu menyerap minyak mentah sampai
Setiap pengaduan maupun keluhan yang disampaikan akan
tiga kali pemakaian (reusable). Proses recovery crude
ditindaklanjuti oleh fungsi-fungsi terkait di manajemen
oil hasil penyerapan buah bintaro dapat dikembalikan
sesuai persoalan yang disampaikan. Selama tahun 2019
ke tangki. Absorbent pad dan absorbent boom
tidak pengaduan maupun keluhan mengenai pengelolaan
bintaro ini pernah digunakan dalam penanggulangan
lingkungan termasuk dampak lingkungan dari kegiatan
tumpahan minyak di Teluk Balikpapan sebagai bentuk
operasi dan bisnis Perseroan.
bantuan dari PT Pertamina EP Tambun Field. Salah
satu alasan pemakaian buah bintaro kering sebagai
Pada situasi tertentu, di antaranya peristiwa tumpahan
material organik pengganti peralatan eksisting adalah
minyak dari Sumur YYA-1 di lepas pantai Karawang,
keunggulan kemampuan serapnya bila dibandingkan
Perseroan membuka layanan informasi dan pengaduan
dengan material organik lainnya (kulit durian, serbuk
langsung di lokasi. Perseroan membuka Posko Informasi
kelapa, serbuk kayu, serat bambu). Selain itu, buah
dan Pengaduan Pertamina di Balai Desa Cemarajaya,
bintaro merupakan tanaman tropis yang mudah tumbuh
Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang.
dan dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia.
Peta Jalan Sumber Daya Manusia Menyikapi hal tersebut, Perseroan perlu menyiapkan
pekerja yang cepat beradaptasi dan menguasai bisnis
Sektor migas yang menjadi bidang usaha Perseroan
energi non-fuel. Pertamina juga perlu lebih intensif
dihadapkan pada dinamika yang menuntut keberadaan
membangun budaya yang mampu menciptakan SDM yang
pekerja andal. Salah satu kondisi yang perlu lebih cepat
agile, memiliki sense of urgency, sense of business yang
diantisipasi adalah perubahan lingkungan bisnis yang
tinggi dan menunjukkan daya saing global berlandaskan
signifikan, di antaranya perubahan peraturan perundangan
tata nilai 6C. Dalam tataran organisasi, Pertamina perlu
yang lebih longgar dan memberikan kesempatan pihak
lebih sistematis dalam menata organisasi bisnis. Selain
lain untuk menjalankan bisnis migas nasional. Beberapa
itu, pengelolaan SDM di Pertamina mutlak memerlukan
kebijakan internal juga perlu kajian lebih lanjut untuk
infrastruktur sistem dan teknologi untuk mendukung
memastikan bisnis Pertamina berkelanjutan dan mengikuti
proses transformasi kapabilitas perusahaan ke arah digital,
perkembangan bisnis energi. Selain itu, tantangan
sehingga dapat berperan lebih strategis untuk mendukung
eksternal yang cukup signifikan adalah fluktuasi harga
visi dan misi Perusahaan.
minyak mentah dunia serta disrupsi bisnis migas terkait
perkembangan energi nonmigas.
Guna mendukung Pertamina mencapai visi serta menjawab diharapkan pengelolaan sumber daya manusia berjalan
tantangan bisnis Perusahaan, maka disusunlah HC secara terstruktur dan efektif agar setiap individu mampu
Strategy House yang merefleksikan visi dan strategi HC memberikan kontribusi terbaik sesuai kompetensinya dan
yang selaras dengan kebutuhan bisnis. Dengan demikian, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
1 2 3
Raise Value of Increase National Create &
Domestic Market Asset Value Nature Synergy
1. Succession plan: accelerate & 1. Aligning Holding and sub-holding 1. Re-align corporate culture & values
develop talent pool Oil & Gas 2. Deploy change management program
2. Revitalige corporate university 2. Reshape parenting model
3. Assure industrial peace 3. Redesign shared service
4. Align Comp & Benefit business process
5. Integrate performance Mgt sys
Corporate Values, Good Corporate Governance, HSSE, Culture One Pertamina Spirit and Research & Technology
Realisasi implementasi masing-masing strategi di atas pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
No. Strategi % Kontribusi
Perubahan Realisasi
Vacancy Rate
Rekrutmen Pekerja baru yang terdiri dari:
1 Buy a. Fresh Graduate : 297 orang
30,5% b. Experienced Hire : 33 orang
Jumlah perbantuan dari AP ke Pertamina meningkat 102% dibanding tahun sebelumnya (172
2 Borrow
orang pada Desember 2019 dibanding 85 orang pada Desember 2018).
Reorganiasi di Direktorat Hulu, Direktorat SDM, Direktorat Pemasaran (Group),
3 Transform
dan lain sebagainya.
Implementasi Shared Service Center sebagai berikut:
69,5% a. Tower Finance – Wave 2
b. Tower Human Capital – Wave 2
4 Regroup
c. Tower Corporate ICT
d. Tower Procurement (on progress)
e. Tower Asset Management (on progress)
Implementasi blended learning bagi Pekerja melalui in-class training, mobile learning,
5 Build *
Breakthrough Project, Continuous Improvement Program, job assignment, dan lain sebagainya.
6 Bind * Pelaksanaan Top Talent Development Program (TTDP) Program Pekerja terpilih.
*) Strategi build dan bind tidak memiliki dampak langsung pada penurunan vacancy rate
Program pengembangan kepemimpinan yang dilaksanakan pada tahun 2019 merupakan kelanjutan dari tahun 2018, yaitu sebagai
berikut:
Directorship Program:
1. Advance Leadership
SVP Value Based Executive
1. Upstream Program HSSE Executive Executive National
VP/GM Development Conference/
Academy 2. Pertamina Global Conference Call Program
Program K-24 Seminar
2. Refining Executive Dev.
Academy Program
3. MPP Academy
4. M & T Academy
Executive HSSE
5. Finance Catalyser
Program
Academy
Manager
6. Audit Academy
7. HC Academy
TDA Mid Level
8. Legal Academy Value Based
9. ISC Academy Strategic Nation
Development
10. Asset Academy Call Program
Program M-30 Master
Example: 11. HSSE Academy Senior HSSE
Ast Program/
Manager/ 12. Maritime Program Doctoral
• Certified Risk Academy Senior Managerial
Sr Analyst Program
Management
Profesional
• Loading Master
• Instrument
• Planner Early Professional
Engineer Junior HSSE
Development Junior Managerial
Analyst Program
Program
Value Based
People Leader
Development
Nation Call
Program F-28
Operator/ Program
Operator/ Basic HSSE Diploma
Technician Basic Managerial
Technician Program Program
Training Program
Dalam kerangka talent management, Pertamina telah mempertimbangkan Career Success Factor dan penentuan
melaksanakan rangkaian kegiatan succession planning short list successor melalui Talent Review Meeting.
untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan suksesor
jabatan strategis demi keberlangsungan bisnis Pada tahun 2019, telah dikembangan aplikasi Integrated
Perusahaan. Succession planning tersebut dilakukan untuk Talent Management System sebagai tools untuk
pengisian jabatan Manager ke atas dengan kegiatan: pelaksanaan succession planning yang real time dan lebih
penentuan kriteria talent pool (terdiri dari nilai assessment objekif sesuai kriteria yang ditetapkan. Dalam succession
dan nilai kinerja), identifikasi talent pool, penentuan planning berbasis sistem informasi tersebut, aspek aspirasi
long list successor dengan prinsip job matching yang karir dari pekerja yang bersangkutan merupakan salah satu
item yang dipertimbangkan dalam penentuan suksesor pada Melalui PPB BUMN, Pertamina Group ikut berpartisipasi
suatu jabatan. Hal ini karena diyakini bahwa pekerja yang dalam pemberdayaan masyarakat dengan telah
menduduki suatu jabatan sesuai dengan minat/passion mempekerjakan sejumlah 31 (tiga puluh satu) orang
akan termotivasi untuk lebih produktif. Selain itu, salah penyandang disabilitas yang tersebar di Pertamina dan
satu yang menjadi pertimbangan juga adalah rekomendasi beberapa AP. Selain itu, untuk mendukung program
atasan untuk karir bawahannya/rekomendasi pejabat yang pemerintah dalam pemberdayaan putra daerah Papua,
menduduki jabatan untuk suksesor penggantinya. maka pada tahun 2019 jumlah putra daerah Papua di
lingkungan Pertamina dan AP telah bertambah sejumlah
Rekrutmen dan Tingkat Turnover 54 (lima puluh empat) orang untuk mendukung sejumlah
Pertamina melaksanakan rekrutmen untuk mendapatkan proyek dan aktivitas operasional Perusahaan.
kandidat yang sesuai dengan perencanaan SDM dan
kebutuhan bisnis. Proses rekrutmen dilaksanakan b. Rekrutmen Reguler Pertamina
dengan prinsip keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan, Untuk menjaga operational excellence serta mendukung
dengan kualitas dan kompetensi calon pekerja menjadi pertumbuhan bisnis Perusahaan di masa depan,
pertimbangan utama. Pertamina juga menyelenggarakan program rekrutmen
reguler fresh graduate maupun experienced hire.
Pada tahun 2019, Pertamina telah melakukan rekrutmen
pekerja melalui beberapa program: Selama tahun 2019 Perusahaan merekrut pekerja
a. Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN yang sebanyak 519 orang, baik fresh graduate maupun pro hire
diinisiasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk mengisi berbagai posisi sesuai dengan kebutuhan
Kementerian BUMN untuk memberikan kesempatan yang organisasi. Mereka terdiri dari 449 laki-laki dan 70
sama bagi para pencari kerja dari seluruh Indonesia, perempuan. Pengungkapan informasi rekrutmen informasi
termasuk penyandang disabilitas dan putra daerah. berdasarkan wilayah kerja, disampaikan dalam Laporan
Keberlanjutan entitas anak dan fungsi Perseroan. [401-1]
Salah satu tujuan rekrutmen pekerja baru adalah alasan. Jumlah tersebut mencapai 0,25% dibanding total
menggantikan pekerja yang meninggalkan Perseroan pekerja Perseroan. Mereka terdiri dari 8 laki-laki dan 15
(turnover) karena beberapa alasan. Tahun 2019 ada 23 perempuan. [401-1]
pekerja yang meninggalkan Perseroan karena beberapa
Selain program rekrutmen di atas, secara reguler Perusahaan Tunjangan dan Manfaat bagi Pekerja
melakukan Program Magang (internship). Program Magang Berdasarkan statusnya, pekerja di Perseroan terbagai dalam
Perusahaan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut: tiga kategori besar, yakni Pekerja Waktu Tidak Tertentu
a. Program Magang Reguler yang diikuti oleh 134 peserta (PWTT), Pekerja Waktu Tertentu (PWT), dan Tenaga Kerja Jasa
lulusan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan Penunjang (TKJP). Perbedaan status tersebut berpengaruh
swasta, dan terhadap tunjangan yang diterima pekerja sebagai komponen
b. Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) upah. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
yang merupakan salah satu bagian dari 5 program menyebutkan komponen upah terdiri dari upah pokok dan
kerja unggulan FHCI BUMN. Program ini diikuti 318 tunjangan tetap. Secara rinci, tunjangan yang diterima
mahasiswa dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta. oleh masing-masing pekerja berdasarkan statusnya adalah
sebagai berikut:
Hak Cuti Melahirkan selama 45 hari kerja sebelum melahirkan dan 45 hari kerja
Perseroan menjamin hak pekerja perempuan yang sudah setelah melahirkan. Untuk Pekerja Waktu Tidak Tertentu,
selesai mengambil cuti hamil dan melahirkan untuk bekerja ketentuan cuti melahirkan diatur juga di dalam Perjanjian Kerja
kembali pada posisi yang sama atau sebanding. Kebijakan Bersama. Pekerja pria yang istrinya melahirkan diberikan hak
cuti melahirkan di Pertamina bagi pekerja waktu tidak tertentu untuk cuti selama lima hari kerja. [401-3]
(PWTT) dan Pekerja Waktu Tertentu (PWT) mengacu pada
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selama tahun 2019 ada 97 pekerja perempuan yang
Pekerja Perempuan yang hamil mendapatkan hak istirahat mengambil cuti hamil dan melahirkan.
Hubungan Ketenagakerjaan dan Kebebasan Berserikat tahun 2019 Pertamina tidak pernah menerima laporan
Hubungan ketenagakerjaan antara Perseroan dengan dan/atau pengaduan terkait dugaan terjadinya praktik-
pekerja dibangun atas prinsip saling menghargai. Pertamina praktik diskriminasi dalam bekerja. [405-2][406-1]
senantiasa menghargai hak-hak dan kepentingan para pekerja,
di antaranya dalam hal waktu minimum pemberitahuan Dalam membangun relasi ketenagakerjaan yang
terkait perubahan operasional dan kebebasan berserikat. berhubungan dengan jam kerja, Perseroan mengacu
ketentuan dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003
Sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku, tentang Ketenagakerjaan dan PKB yang berlaku. Perseroan
Perseroan berkewajiban memberikan waktu pemberitahuan menghindari segala bentuk pemaksaan kerja melebihi
kepada pekerja minimal 30 (tiga puluh) hari kalender dalam jam kerja yang telah ditentukan. Dalam hal keperluan jam
hal terjadi perubahan operasional yang mengharuskan kerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan, Perseroan
terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Perseroan juga telah mengatur ketentuan imbal jasa bagi pekerja. Kami
berkewajiban memberikan waktu pemberitahuan kepada juga menyediakan berbagai perlengkapan dan fasilitas
pekerja minimal 30 (tiga puluh) hari kalender dalam hal terjadi pendukung bagi pekerja yang melakukan pekerjaan
perubahan penempatan lokasi kerja karena mutasi maupun lembur. Sampai dengan akhir tahun 2019 tidak pernah ada
rotasi (tour of duty). Selama tahun 2019 tidak ada PHK perselisihan dengan pekerja terkait ketentuan jam kerja
terhadap pekerja karena penghentian kegiatan operasional maupun pekerjaan lembur.
unit operasi maupun entitas AP, sedang pekerja yang menjalani
mutasi dan/atau rotasi penugasan ada 8.666 orang. [402-1] Perseroan menjamin kebebasan berserikat kepada pekerja
dan membentuk serikat pekerja. Selama tahun 2019
Perseroan menempatkan setiap pekerja setara dalam tidak ada unit operasi, entitas AP maupun pemasok, yang
menetapkan besaran imbal jasa pekerjaan kepada pekerja. diketahui melakukan hal-hal yang sifatnya menghalang-
Penetapan besaran imbal jasa pekerjaan didasarkan halangi kebebasan dan kegiatan berserikat, termasuk
pada prinsip meritokrasi, dengan mempertimbangkan kegiatan pekerja sebagai pengurus serikat pekerja. Sampai
pencapaian kinerja masing-masing pekerja. Penetapan dengan akhir periode pelaporan di Pertamina terdapat
promosi jabatan sepenuhnya mempertimbangkan 19 serikat pekerja yang terdaftar dan bergabung dalam
kompetensi dan pencapaian kinerja setiap pekerja. Selama Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
VISION
To Become a World-Class National Company
Company Growth-Grow Pertamina by optimizing portofolio to grow according to our Shareholder’s expectations
ROIC: 12-14% Revenue: 3-5% Debt: 2,5-3,4 R/P ration: 15 tahun Fuel Market Share: 95%
03 04 05 06 07
Value-driven Intentional In Customer-focus Adaptable Extend Energy
UPSTREAM growing GAS MARKETING REFINING & BUSINESS
PETCHEM
Rebalancing portfolio Akselerasi pertumbuhan Pengembangan logistik Eksekusi RDMP dan GGR Pengembangan potensi
hulu (value driven) bisnis gas (antara lain: dan infrastruktur untuk secara terintegrasi & bisnis solar, battery
city gas, power, industrial, operational excellence dan komprehensif dengan storage, dan biofuel 1.5-
LNG, dll) pengembangan pasar tetap mempertahankan 2G melalui kemitraan dan
Penurunan Unit cast posisi keuangan yang baik investasi kepemilikan
01
HSSE & Sustainability Implementasi budaya HSSE excellence dengan baik di semua aspek operasional
Implementasi transformasi dan shared service center (SSC) diseluruh lini bisnis perusahaan, dan ICT
Digital Transformation
excellence
02
Human Capital Dev. Budaya kinerja tinggi (HR excellence). Fokus pada upaya menutup gap pada demografi pekerja saat ini
Asset Management Efisiensi operasional, Optimalisasi APU, Kepemilikan & kendali terhadap lahan milik
Subsidiary Restrukturisasi AP (konsep strategic holding). AP sebagai entitas portfolio bisnis yang independen dan
Management profitable
KEBIJAKAN
HEALTH, SAFETY, SECURITY
AND ENVIRONMENT (HSSE)
PERUSAHAAN
PT. Pertamina (Persero) beserta Anak Perusahaannya berkomitmen melaksanakan kegiatan operasi secara aman, nyaman dan
berwawasan lingkungan dengan menerapkan standar tinggi terhadap aspek HSSE Perusahaan untuk meminimalkan risiko
dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan, dan gangguan
keamanan serta dampak lain akibat kegagalan operasi terhadap lingkungan di sekitar kegiatan Pertamina.
Untuk memenuhi hal tersebut, Dewan Direksi dan seluruh insan Pertamina, berkomitmen:
1. Mengutamakan aspek HSSE Perusahaan dalam pengelolaan bisnis perusahaan;
2. Mematuhi peraturan perundangan HSSE serta menggunakan teknologi tepat guna sesuai standar nasional dan
internasional;
3. Mengurangi risiko serendah mungkin untuk mencegah terjadinya insiden pada personil, aset, informasi dan lingkungan;
4. Melakukan intervensi terhadap kondisi maupun tindakan yang dinilai tidak aman;
5. Memastikan pemahaman dan implementasi Corporate Life Saving Rules (CLSR) pada pekerja dan mitra kerja;
6. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja serta mitra kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan secara benar, aman
dan berwawasan lingkungan;
7. Melaporkan seluruh insiden secara transparan dan melakukan investigasi untuk mencegah terjadinya insiden serupa;
8. Menjadikan kinerja HSSE personil, aset, data dan informasi Perusahaan dalam penilaian dan penghargaan terhadap
seluruh pekerja.
Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) bertanggung jawab menjamin implementasi Kebijakan ini dan melakukan upaya
perbaikan secara berkelanjutan.
Setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di bawah pengendalian PT. Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan bertanggung
jawab menaati dan melaksanakan Kebijakan ini.
Nicke Widyawati
Faktor Hazard, Risiko dan Penanganan Insiden Golden Rules merupakan aturan mendasar yang wajib
Berdasarkan identifikasi faktor-faktor risiko utama yang dipahami dan dipatuhi oleh siapapun yang memasuki
mempengaruhi keberlanjutan kegiatan operasi dan tempat kerja Pertamina. Penerapan HSSE Golden Rules
usaha Perseroan, risiko K3 menjadi bagian dari Risiko diperkuat Corporate Life Saving Rules dan penerapan
Operasional dan Infrastruktur yang merupakan risiko Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA), yaitu hasil
terkait dengan kegiatan operasional dan prasarana observasi atas kondisi atau perilaku tidak aman di
Pertamina. Risiko Operasional dan Infrastruktur yang sekitar lingkungan kerja. PEKA dapat dilaporkan secara
dihadapi antara lain risiko keselamatan dan kesehatan off line maupun online. Pemahaman dan kepedulian juga
pekerja serta pencemaran lingkungan; dan risiko aset- ditingkatkan dengan inisiatif Safety Stand Down (SSD)
aset Pertamina yang tidak optimal. Mitigasi yang dilakukan kepada seluruh karyawan untuk memperhatikan insiden
untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut adalah: tertentu sehingga dapat melakukan langkah pencegahan
• Risiko keselamatan dan kesehatan pekerja serta yang perlu di tempat kerja masing-masing.
pencemaran lingkungan, dikendalikan dengan
meningkatkan safety awareness pekerja melalui Perseroan memiliki prosedur dalam penanganan insiden
program training dan mendaftarkan aspek keselamatan kecelakan kerja. Segera setelah insiden terjadi, dilakukan
sebagai KPI seluruh pekerja. investigasi oleh tim investigator yang telah ditunjuk oleh
• Risiko aset-aset Pertamina yang tidak optimal, diatasi pimpinan tertinggi sesuai hirarki tingkat insiden. Hasil
dengan melakukan perbaikan, perawatan, peremajaan investigasi awal akan disusun menjadi bahan safety alert
aset produksi dengan teknologi baru. [403-2] yang dibagikan ke seluruh unit operasi dan lapangan
sebagai bahan untuk melakukan SSD dengan tujuan agar
Untuk meningkatkan derajat kepedulian setiap individu unit operasi ataupun lapangan melakukan mitigasi risiko
pada K3, Pertamina terus melakukan kampanye HSSE sejenis agar di lokasi kerja mereka tidak terjadi kecelakaan
Golden Rules kepada pekerja maupun kontraktor. HSSE yang sama. [403-2]
Sistem pencatatan dan pelaporan insiden di Pertamina kesehatan kerja untuk memastikan kondisi kesehatan pekerja
mengacu pada beberapa referensi internasional, yaitu dan mitra kerja yang sesuai dengan pekerjaannya (fit to work).
OSHA (Occupational Safety and Health Administration), Semua pekerja wajib melaksanakan medical check up (MCU)
IPIECA (International Petroleum Industry Environmental setahun sekali, sedangkan mitra kerja diwajibkan melakukan
Conservation Association), IOGP (International Association MCU/pemeriksaan kesehatan pada awal kontrak kerja. [403-3]
of Oil & Gas Producers) dan referensi lain sesuai peraturan [403-5]
pemerintah. Sistem tersebut disahkan dalam pedoman
pencatatan dan pelaporan insiden di Pertamina. Selain itu selama tahun 2019 Perseroan juga
menyelenggarakan beberapa kegiatan promosi kesehatan
Kesehatan Pekerja dan Promosi Kesehatan Kerja kerja, baik dalam bentuk promosi kesehatan di broadcast,
Perseroan menjamin semua pekerja dapat bekerja secara sehat workshop kesehatan, serta pelatihan kesehatan dengan
dan produktif, serta mencegah penyakit akibat kerja (PAK). jumlah peserta sebanyak 1.400 peserta untuk mendukung
Upaya yang dilakukan adalah dengan mengelola lingkungan pencapaian tujuan mencegah PAK dan menciptakan
kerja yang sehat serta menerapkan gaya hidup sehat sehingga iklim kerja yang sehat. Dengan demikian para pekerja
pekerja dapat mempertahankan dan meningkatkan derajat dapat bekerja dengan produktif tanpa adanya gangguan
kesehatannya. Kami juga melakukan pemeriksaan rutin kesehatan akibat pekerjaan. [403-6]
Komitmen Pertamina untuk menghadirkan sumber daya terhadap pekerja. Beberapa upaya dilaksanakan sesuai
manusia unggul diwujudkan dengan melakukan berbagai kegiatan operasional yang dijalankan unit operasi maupun
program pendidikan dan pelatihan. Selama tahun 2019, entitas AP. [403-7]
learning hours rata-rata pekerja per tahun telah mencapai 1. Kampanye Corporate Life Saving Rules
59,6 Jam. Pencapaian tersebut tidak hanya melalui training Kampanye Corporate Life Saving Rules merupakan
classroom melainkan juga e-learning, baik yang disediakan evaluasi secara statistik di Pertamina dan bench-
dalam web based intra Pertamina maupun melalui aplikasi marking dari bahaya-bahaya utama dalam pengelolaan
Ruang Kerja bekerja sama dengan Ruang Guru. dan pengoperasian bisnis minyak dan gas (IOGP)
juga sumber-sumber energi terbarukan yang potensi
Upaya Pencegahan K3 Sesuai Kegiatan Operasional menyebabkan kecelakaan berakibat meninggal dunia
Selama periode pelaporan, Perseroan telah melakukan (fatality). Secara keseluruhan ada 12 elemen Corporate
berbagai upaya untuk mencegah terjadinya insiden K3 Life Saving Rules yang harus diketahui, dipahami dan
dilaksanakan oleh setiap pekerja.
Personal
Permit To Work Floatation Device
Setiap pekerjaan wajib mempunyai izin kerja Pastikan pelampung digunakan saat bekerja di
sesuai dengan risikonya. area yang memiliki potensi bahaya tenggelam.
2. Implementasi Reward & Consequences atas kinerja sebagai baseline pengelolaan lingkungan UO/Lokasi/
HSSE serta memasukkan bobot HSSE dalam fit proper AP yang tidak masuk penilaian PROPER. PROPER EMAS
test, fit interview pejabat dan blast learning from event diberikan kepada perusahaan yang telah secara konsisten
(LFE). menunjukkan keunggulan lingkungan (Environmental
3. Melaksanakan crisis management exercise dan excellence) dalam proses produksi dan/atau jasa,
emergency drill secara rutin untuk melatih kesiapan melakukan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab
saat menghadapi kondisi krisis/sebenarnya. terhadap masyarakat. Unit Operasi/AP yang berhasil
4. Penerbitan Corporate Life Saving Rules yang mendapatkan Peringkat PROPER EMAS sebanyak 13
dikombinasikan dengan Demo Room untuk peningkatan Lokasi atau 65% dari Jumlah penerima PROPER Emas
kompetensi pekerja, khususnya outsourcing. Nasional. Unit Operasi/AP yang berhasil mendapatkan
5. Pelaksanaan cross & internal directorate management Peringkat PROPER Hijau sebanyak 76 lokasi atau 45%
walkthrough (MWT) sebagai wadah pembelajaran dari total penerima PROPER Hijau Nasional.
leader serta wadah komunikasi langsung leader ke 7. Pelaksanaan penilaian survei Budaya HSSE tahun 2019
frontliner. dilaksanakan di 72 (tujuh puluh dua) Lokasi UO/AP,
6. Pelaksanaan PROPER dan Audit Protokol Pertamina dengan capaian skor budaya HSSE sebesar 3,98 (Level
Environment Regulation Compliance Assurance (PERCA) Proactive). Budaya HSSE tahun 2019 tersebut lebih
baik jika dibandingkan skor budaya HSSE tahun 2018 setiap pelaksanaan kegiatan operasi. Sehubungan
sebesar 3,97 (Level Proactive). dengan hal tersebut, Pertamina memiliki Panitia Pembina
8. Penilaian rapor kinerja dan Penilaian penghargaan HSSE Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang disahkan
Pertamina Patra Adikriya Bhumi untuk unit operasi/ oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat.
AP yang dikepalai oleh General Manager atau selevel. Keanggotaan P2K3 tahun 2019 pada Kantor Pusat,
Pelaksanaan penilaian pada tahun 2019 meliputi 59 Direktorat Hulu, Direktorat Pengolahan, dan Direktorat
unit operasi/AP dengan hasil terpilih 13 unit operasi/ Pemasaran berjumlah 1.175 orang.
AP yang berhak mendapatkan penghargaan.
9. Demo room telah go live sebanyak 14 unit di seluruh Tingkat Kecelakaan Kerja
wilayah Pertamina 1 unit diantaranya adalah Mobile Seluruh insan Pertamina berkomitmen mewujudkan angka
Unit Demo Room dan Pedoman serta Materi Training kecelakaan kerja nihil (zero accident). Walau demikian, pada
Demo Room telah terbentuk. tahun pelaporan terdapat beberapa insiden kecelakaan
10. Follow up recommendation ISRS & SMP telah dilaksanakan kerja yang terjadi. Seluruh pekerja yang mengalami
di semua direktorat sesuai dengan jadwal TW IV yang kecelakaan kerja merupakan pekerja pria.
telah ditentukan dalam workplan dan sudah dilakukan
workshop challenge untuk memastikan rekomendasi telah Berdasarkan Klasifikasi dan Pedoman Pencatatan Insiden
sesuai di bulan Desember 2019 dengan realisasi rata-rata No. A-0010-S00100-2018-S9 Rev-0, klasifikasi dan
pencapaian closing adalah 90%. pencatatan insiden fatality dan injury di Pertamina
11. Pelaksanaan Assessment FTW bertujuan untuk dilakukan secara lebih ketat dibadingkan perhitungan
memastikan pekerja dan mitra kerja yang bekerja di umum yang berlaku. Perhitungan dilakukan berdasarkan
lingkungan perusahaan berada dalam kondisi sehat consequence/loss yang terjadi untuk menghindari double
dan dapat beraktivitas sesuai dengan beban pekerjaan counting dengan pencatatan event, serta dimaksudkan
yang diberikan kepadanya (fit to work), di tahun 2019 untuk membangun kesadaran serius di tingkat manajemen
dilaksanakan di 89 (delapan puluh sembilan) Lokasi bahwa pekerja adalah aset yang sangat berharga.
UO/AP, dengan rata-rata score capaian konsolidasi
level Corporate Pertamina adalah 2,7 dari target 2,5 Sesuai kriteria OSHA 300, insiden tercatat (recordable
(Skala skor 4), capaian tahun 2019 lebih baik dibanding incident) adalah jika cedera/luka/sakit terkait pekerjaan
dengan capaian Assessment FTW tahun 2018 yaitu merupakan kasus baru yang mengakibatkan kematian
sebesar 2,4. Unit Operasi/AP yang mendapatkan hasil (fatality), hari kerja hilang (days away from work/DAFW),
assessment Fit to Work level ≥ 3,0 sebanyak 36 lokasi. pembatasan kerja atau pemindahan tugas (restricted work
days/RWD), dan pengobatan melebihi P3K. TRIR dihitung
Perwakilan Pekerja dalam Panitia Pembina dengan membagi jumlah kasus insiden tercatat (recordable
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) atau incident) x 1.000.000/total jam kerja.
Lembaga Sejenis
Pertamina akan selalu mengedepankan Aspek Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan dalam
2019 2018
Kategori Kontraktor Pekerja Kontraktor Pekerja 2017
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Fatalitas 3 0 0 0 6 0 0 1 4
LTI-Lost Time Incident /DAFW-Days Away From Work
16 0 0 0 19 0 0 0 13
(Insiden mengakibatkan kehilangan hari kerja)
Restricted Work Days
24 0 0 0 9 0 0 0 6
(Pembatasan Kerja/Pemindahan Tugas)
Medical Treatment
60 0 0 0 32 0 0 0 39
(Perawatan Medis melebihi P3K)
Jumlah Kasus Recordable Incident 103 0 0 0 66 0 0 1 62
Kenaikan kasus recordable incident terkait akuisisi blok-blok baru di grup PHI (PHSS, PHM, PHKT). Pencatatan data di AP finance
& services yang baru dilakukan di 2019, dan sebelumnya belum tercatat). Karena jumlah pekerja tetap dan kontraktor meningkat,
maka FAR, LTIR mengecil.
Perseroan mewajibkan pekerja dan mitra kerja yang • Mewajibkan pekerja/mitra kerja melaksanakan MCU
melaksanakan pekerjaan dengan kategori risiko tinggi, (medical check up) sebagai upaya monitoring rutin
harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan harian tingkat kesehatan pekerja.
sebelum bekerja sesuai potensi bahaya di tempat kerjanya,
dengan pertimbangan sebagai berikut: [403-9] Pencegahan PAK dilaksanakan oleh lintas direktorat, dan
• Pada pemeriksaan kesehatan sebelumnya (berkala melibatkan Fungsi HR serta manajemen lini. Pekerja yang bekerja
maupun umum) diketahui/diduga terdapat gangguan/ di lingkungan kerja dengan potential hazard direkomendasikan
kelainan akibat pajanan potensi bahaya di tempat kerja. untuk melakukan pemeriksaan MCU terhadap potensi risiko
• Pajanan potensi bahaya di tempat kerja telah melebihi potential hazard tersebut. Apabila ditemukan potensi risiko
nilai ambang batas (NAB) yang ditentukan. PAK, maka akan dilaporkan ke Laporan Medik PAK dan dibahas
• Dinilai tim pengawas kesehatan kerja terdapat pajanan dalam sidang tim penguji kesehatan, untuk selanjutnya akan
potensi bahaya yang tinggi, meskipun belum terbukti dievaluasi bersama oleh Fungsi HR, HSSE dan manajemen lini.
dengan monitoring lingkungan kerja. Dari pemeriksaan yang dilakukan tahun 2019 diketahui tidak
• Terdapat kondisi penyakit umum yang memerlukan ada kasus PAK yang terjadi di Perseroan.
pemantauan menyeluruh yang ketat.
Keselamatan Kontraktor
Berdasarkan hasil pemeriksaan berkala pada tahun 2019 Budaya kerja aman tidak hanya untuk pekerja Pertamina
diketahui tidak ada pekerja yang terpajan bahaya sehingga dan entitas AP, tetapi juga seluruh pihak yang terlibat
mengalami penyakit akibat pekerjaan yang dijalaninya. dalam operasional Perseroan. Berdasarkan evaluasi,
90-95% musibah kecelakaan kerja di lingkungan
Kami juga memberikan perhatian pada pencegahan PAK, Pertamina terjadi pada mitra kerja. Dalam kebijakan HSSE,
untuk menjaga produktivitas dan kesehatan pekerja atau menyatakan dengan tegas bahwa setiap pekerja dan mitra
mitra kerja berada dalam kondisi kesehatan optimal dan fit to kerja bertanggung jawab mengelola HSSE.
work. Penyakit Akibat kerja (PAK) merupakan suatu penyakit
yang berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja. Kami menerapkan tahapan Contractor Safety Management
Upaya pencegahan PAK mengacu pada Keputusan Presiden System (CSMS) dalam pengelolaan mitra kerja yang bekerja
RI No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena di lokasi operasi Perseroan. Penerapan CSMS didasarkan
Hubungan Kerja. Sampai dengan akhir tahun 2019 ada ketentuan:
beberapa upaya yang telah dilaksanakan Perseroan untuk 1. SK Dirut No. Kpts-43/C00000/2015-S0 tentang
mencegah PAK, di antaranya: [403-10] Sistem & Tata Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
• Melakukan program kesehatan kerja, higiene industri dan 2. SK Dirut No. Kpts-34/C00000/2015-S0 tentang
kesehatan lingkungan yang didasarkan pada identifikasi penerapan CSMS.
bahaya-bahaya kesehatan melalui penilaian risiko.
• Mengontrol dan memitigasi bahaya-bahaya kesehatan CSMS merupakan mandat/kewajiban yang harus dilakukan
sampai ke level yang diterima oleh standar Pertamina setiap vendor/kontraktor yang bekerja sama dengan
dan peraturan Indonesia. Pertamina. Mandat tersebut tertulis dalam kebijakan HSSE
• Edukasi kepada pekerja/mitra kerja tentang kondisi Perseroan yaitu setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di
dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja. bawah pengendalian Perseroan dan entitas AP, bertanggung
• Menyediakan pengamanan dan alat perlindungan jawab menaati dan melaksanakan kebijakan HSSE Perseroan.
yang harus ada di tempat kerja. Menyediakan alat
perlindungan diri bagi pelaksana pekerjaan. Setiap vendor/kontraktor/pihak ketiga wajib mengurangi
• Menyiapkan prosedur kerja aman sebagai upaya risiko serendah mungkin untuk mencegah terjadinya
pencegahan kecelakaan kerja dan PAK. insiden pada personel, aset, informasi dan lingkungan dan
meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja & mitra sertifikat yang dapat bekerja di lokasi Pertamina. Sampai
kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan secara benar, dengan akhir tahun 2019 ada 1.675 kontraktor/mitra kerja
aman dan berwawasan lingkungan. Hanya mitra kerja dengan tiga tingkatan klasifikasi risiko berbeda.
yang telah memenuhi persyaratan CSMS dan mendapatkan
Keselamatan Masyarakat Sekitar keadaan darurat untuk memastikan kesiapan setiap unsur
Keselamatan merupakan faktor utama yang harus pada masing-masing unit operasi maupun entitas AP
diperhatikan dalam kegiatan operasi migas, baik di sektor hulu dalam penanggulangan keadaan darurat. Selama 2019 ada
maupun hilir. Keselamatan tidak hanya untuk para pekerja beberapa kegiatan emergency drill yang diselenggarakan:
tapi juga bagi publik, termasuk pelanggan. Keselamatan - Emergency drill internal yang dilakukan di Lingkungan
publik mencakup perlindungan bagi keamanan masyarakat Kantor Pusat Pertamina
umum agar terhindar dari kecelakaan yang disebabkan - Emergency drill yang dilakukan bersama pengelola
oleh kegiatan usaha migas. Untuk pencegahan dan mitigasi gedung Sopo Del bersama pengguna Gedung Sopo Del
keselamatan publik, Pertamina melakukan penyuluhan lainnya
terhadap bahaya migas, memasang tanda peringatan atau - Simulasi keadaan darurat (emergency drill) yang
larangan, memastikan sertifikat kelayakan terhadap instalasi diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2019,
dan peralatan, memastikan tanda keselamatan produk dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) melaksanakan
sebagainya. Secara berkala Perseroan melakukan assessment Simulasi Medical Evacuation bekerjasama dengan HSSE
pada setiap tahapan kegiatan untuk memastikan kesiapan Pertamina, PT Pelita Air Service (PAS) dan Pertamina
prosedur pencegahan dan mitigasi, termasuk pengoperasian Hulu Energi (PHE) OSES. Skenario simulasi diawali
emergency crisis center dalam hal terjadi insiden yang dengan adanya kejadian kecelakaan kerja (Korban luka
memengaruhi keselamatan masyarakat sesuai dengan skala bakar) di Pabelokan – Kepulauan Seribu pada Field PHE
tanggap darurat. Assessment dilaksanakan oleh masing- OSES. Selanjutnya PHE OSES menghubungi PAS untuk
masing unit operasi maupun entitas AP. mengirimkan Helikopter Medivac ke Area Pabelokan. Di
saat yg bersamaan, PHE OSES juga menghubungi RSPP
Perseroan juga melakukan emergency drill secara rutin di untuk mempersiapkan kebutuhan medis. Evakuasi
semua lini operasi, baik secara mandiri maupun bersama dilakukan dari Pabelokan, menuju RSPP. Dalam simulasi
pihak eksternal. Emergency drill merupakan simulasi tersebut dihadiri oleh pihak SKK Migas dan Dit.Jend
Migas.
Pelatihan dan Pendidikan jabatan dan bagian dari pengembangan karir pekerja,
untuk mendukung suksesi kepemimpinan di masa depan.
Pengungkapan pendekatan Manajemen
Pelaksanaan pelatihan bagi pekerja melibatkan tiga pihak
Pekerja adalah pemangku kepentingan strategis yang di lingkungan Perseroan yang berperan signifikan dalam
secara langsung turut mempengaruhi keberlanjutan pengembangan Pekerja, yaitu Business Leader di Lini Bisnis,
Perseroan. Para pekerja dituntut terus mengembangkan Fungsi Human Capital dan pekerja yang bersangkutan.
kompetensi agar mampu menyesuaikan diri dengan Perseroan secara berkala mengukur kompetensi pekerja
teknologi dan berinovasi guna mendukung kebijakan yang terdiri dari perilaku kepemimpinan (soft competency)
efisiensi Perseroan. [103-1] dan kompetensi teknis sesuai kebutuhan jabatannya
(technical competency). Dari pengukuran yang dilakukan,
Pertamina memiliki Peta Jalan Sumber Daya Manusia akan diketahui gap competency antara kompetensi pekerja
dalam mengelola sumber daya manusia. Pengembangan dan persyaratan kompetensi jabatan. Pelatihan dan
kompetensi SDM menjadi tanggung jawab Direktorat SDM pengembangan karir dilakukan untuk mengisi kekosongan
dan dilaksanakan dengan pendekatan kesempatan setara tersebut.
kepada setiap pekerja, serta mengedepankan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) yang berada di bawah tanggung Perencanaan pengembangan pekerja dilakukan melalui
jawab Fungsi HSSE. [103-2] Individual Development Plan (IDP) Online. Pendekatan
pengembangan Pekerja dilakukan secara blended learning
Selama tahun 2019 Perseroan telah mengalokasikan yang menggabungkan beberapa metode pembelajaran
anggaran pelatihan sebesar Rp668 miliar dan yaitu:
menyelenggarakan pelatihan rata-rata 157,93 jam per 1. Formal pembelajaran dalam bentuk pelatihan di kelas
pekerja. [103-3] (10%)
2. Pembelajaran lain melalui coaching internal atau
Pelatihan dan Pengembangan Karir Pekerja eksternal, mentoring, benchmarking dan feed back (20%).
Pertamina menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan 3. Pembelajaran berbasis pengalaman melalui pemberian
yang komprehensif bagi pekerja sesuai kebutuhan tugas proyek khusus, exposure berupa on the job
teaching/training dan gugus tugas (70%).
Pekerja
Sumber Formal:
20% - Pelatihan
- Pembelajaran mandiri
Pengembangan
Pekerja
Pengalaman:
- Penugasan Sumber Daya Manajer Lini
- Pengajaran lapangan Manusia (User)
70% - Proyek Khusus
- On/Off
- Task force Pekerja memilliki peran signifikan dalam
pengembangan
Dalam proses pengembangan pekerja, terdapat tiga pihak pengembangan pekerja yang telah disepakati antara Pekerja
yang berperan signifikan dalam pengembangan Pekerja, dengan Atasan untuk mengembangkan kompetensi Pekerja.
yaitu pekerja yang bersangkutan, atasan pekerja serta Proses penyusunan rencana pengembangan pekerja
Fungsi Human Capital. Pekerja menyampaikan aspirasi tahunan tersebut didukung oleh sistem online melalui
pengembangannya untuk didiskusikan dan disepakati Individual Development Plan (IDP) Online. Sistem yang
bersama atasan sedangkan Fungsi Human Capital menjadi tools rencana pengembangan pekerja ini digunakan
berperan sebagai mitra bisnis dalam memfasilitasi proses sejak tahun 2019, yang terdiri dari assignment, coaching
dan training selama satu tahun ke depan. Pemilihan Pada tahun 2019 Perusahaan mendorong seluruh karyawan
assignment, coaching dan training (non mandatory) yang untuk melakukan pelatihan secara menyeluruh. Kegiatan
relevan dengan kebutuhan bisnis Perusahaan saat ini pelatihan menjadi salah satu target pencapaian kinerja (KPI)
dan/atau untuk mengisi competency gap Pekerja yang yang harus dicapai oleh level Manager sampai dengan level
bersangkutan, dilakukan berdasarkan kompetensi jabatan/ Direktur di seluruh Direktorat. Target tersebut berusaha
persyaratan jabatan saat ini maupun sesuai kerangka dicapai dengan strategi memperbanyak kelas-kelas pelatihan
development skillgroup/jenjang jabatannya. Sebanyak serta mengembangkan pelatihan secara digital melalui mobile
10.377 pekerja atau 84% dari total pekerja Pertamina learning dan e-learning.
telah menyusun rencana pengembangannya melalui IDP
online yang dimonitor realisasinya pada mid-year dan end- Target jam pelatihan yang ditetapkan tahun 2019 adalah
year tahun 2019. Selanjutnya IDP tersebut akan menjadi 1,2 juta jam pembelajaran atau setara dengan 100 jam per
target Individual Goal - Talent Development Atasan yang pekerja. Pada 31 Desember 2019, telah tercapai sebanyak
bersangkutan atas perannya dalam mengembangkan 1.864.553 jam pembelajaran atau setara dengan 157,93
bawahannya. jam per pekerja.
Pencapaian jam kerja tersebut tidak hanya melalui training atas dengan usia maksimal 45 tahun. Program ini terbagi
classroom melainkan juga melalui e-learning, baik yang menjadi empat jenis, yaitu Catalyser Enterprise, Catalyser
disediakan dalam web based intra Pertamina maupun Energy, Catalyser Global, dan Catalyser Technology. Para
melalui aplikasi “Ruang Kerja” bekerja sama dengan pemimpin masa depan sebagai katalisator diharapkan
aplikasi “Ruang Guru”. [404-1] mampu dan siap untuk bekerja baik di lingkup nasional
yaitu antar perusahaan BUMN dan juga bersaing di tingkat
Perseroan juga melanjutkan pelaksanaan Top Talent World-Class Level.
Development Program (TTDP) yang disebut pula sebagai
katalisator (catalyser) untuk mengakselerasi kemampuan, Realisasi TTDP pada tahun 2019 meliputi penyelenggaraan
kompetensi dan kesiapan para pimpinan satuan kerja guna peningkatan kompetensi kepemimpinan, guna menyiapkan
mengisi posisi-posisi kepemimpinan kunci (key leadership talenta-talenta terbaik dalam suksesi kepemimpinan
positions) dalam 3-5 tahun ke depan. TTDP merupakan Pertamina di masa mendatang. Ada beberapa kegiatan
program pengembangan kapabilitas kepemimpinan yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 yang mendukung
sebagai persiapan mengisi dua jenjang jabatan di atasnya pencapaian Leadership Competency Index tahun 2019
dari talenta potensial setingkat Assistant Manager ke sebesar 2,90 dari target 2,83. [404-2]
Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan bagi pekerja Program pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kesiapan
yang memasuki usia pensiun. Selama tahun 2019 Perseroan mereka saat purnatugas dengan beberapa keterampilan
menyelenggarakan beberapa program pelatihan kepada 92 yang dapat dimanfaatkan untuk melanjutkan kegiatan
(sembilan puluh dua) pekerja yang memasuki usia pensiun. mereka setelah tidak lagi bekerja. [404-2]
Dalam pengembangan pekerja, Pertamina mengoptimalkan dari total pekerja Perseroan. [404-3]
sumber daya internal di Perusahaan maupun di entitas
AP. Fasilitas pembelajaran yang telah dibentuk untuk Salah satu bentuk indentifikasi performa lain adalah dengan
mendukung tujuan ini adalah Pertamina Corporate melakukan pengukuran Strategic Organization & Leadership
University, HSE Training Center, Maritime Training Center dan Assessment melalui Survei Efektivitas Organisasi dan
fasilitas operasi lainnya. Perseroan juga menginvestasikan Kepemimpinan di Pertamina. Survei yang diikuti oleh 98%
dana pelatihan dan pengembangan kompetensi pekerja pekerja Perseroan tersebut menunjukkan hasil yang sangat
sebesar Rp 668 miliar pada tahun 2019, naik 3% dibanding positif.
tahun 2018 yang mencapai Rp 646 miliar.
RATING SCALE
Selain melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi,
Excellent 91-100
pengembangan karir pekerja juga ditentukan hasil penilaian Very good 76-90
kinerja individu. Secara prinsip Perseroan memberikan Good 61-75
Fair 40-60
kesempatan setara kepada setiap pekerja untuk Poor 0-39
mengembangkan karir mereka, tanpa melihat latar belakang
jenis kelamin, suku, agama, ras, afiliasi politik maupun hal-hal
lain yang bersifat diskriminatif. Sebagai baseline, peringkat efektivitas Pertamina sebagai
organisasi berada pada tingkat yang baik (good). Hal ini
Pada 2019 Pertamina fokus pada mengidentifikasi menunjukkan bahwa Pertamina secara kolektif sudah mulai
performa atau kinerja para pekerja terkait dengan praktik selaras kinerjanya menuju praktik kerja profesional yang
kepemimpinan dan siklus manajemen kerja yang dilakukan. efisien, konsisten dan optimal.
Dari hasil penilaian kinerja masing-masing pekerja dan Selain itu, pada tahun 2019 Perusahaan juga tetap
pertimbangan kompetensi, Perseroan melakukan promosi melakukan survei yang mengukur kadar kesehatan budaya
jabatan maupun demosi jabatan. Selama tahun 2019 perusahaan. Survei ini menggambarkan sebanyak apa
pekerja yang memperoleh promosi jabatan mencapai 22% faktor penghambat produktivitas pekerja Pertamina.
13.24%
12.78%
Minor Issues
Requiring cultural and structural 40%-49%
Critical issues
20%-29% Requiring cultural and structural transformation,
Significant Issues selective changes leadership, leadership mentoring/
Requiring cultural and structural transformation coaching, and leadership development
and leadership coaching
>50%
2015 2016 2017 2018 2019 Cultural Crisis
For private sector or corporation, high risk of bankrupty,
takeover or omplasion
Pada grafik di atas, dapat kita lihat bahwa faktor penghambat kesehatan budaya Perseroan selalu berada pada tingkat di
bawah 14%. Hal tersebut menggambarkan bahwa Perseroan cukup sehat dan produktif.
Rasio Gaji Pokok dan Remunerasi sekaligus mendukung upaya Pemerintah mencapai Tujuan-
Sistem remunerasi dirancang dan dikembangkan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Upaya yang
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: dilakukan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial
a. Memastikan adanya program remunerasi yang perusahaan (CSR) serta Program Kemitraan dan Bina
kompetitif agar dapat attract, retain dan motivate talent Lingkungan (PKBL). [103-1]
Bertumbuh bersama Masyarakat Pelaksanaan CSR dan PKBL menjadi tanggung jawab Fungsi
Pengungkapan Pendekatan Manajemen CSR & SMEPP (Corporate Social Responsibility & Small
Medium Enterprises Partnership Program) yang berada
Masyarakat lokal adalah salah satu pemangku kepentingan
di bawah koordinasi Corporate Secretary. Secara berkala
yang keberadaannya penting bagi Pertamina. Pertamina
pelaksanaan CSR dan PKBL dilaporkan kepada Direksi.
menyadari bahwa perkembangan operasi dan bisnis saat ini
Perseroan membuka akses bagi masyarakat menyampaikan
dapat terwujud karena dukungan dan sinergi dengan para
keluhan/pengaduan guna memastikan pelaksanaan CSR
pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. Kami terus
dan PKBL benar-benar tepat sasaran. [103-2]
berupaya agar keberadaan unit operasi maupun entitas
AP dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama yang
Tahun 2019 realisasi dana CSR mencapai Rp103,04 miliar
berada di sekitar wilayah Perseroan berkegiatan. Dengan
atau 72,49% dari target Rp142,15 miliar, sementara
demikian mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan
realisasi dana PKBL mencapai Rp676,47 miliar. Hal ini
kesejahteraan. Pada akhirnya dengan manfaat yang telah
disebabkan karena adanya perubahan RKAP di akhir tahun
dirasakan, masyarakat akan terus memberikan dukungan
2019 sehingga angka realisasi kurang mencapai maksimal
bagi operasi dan usaha Perseroan yang berkelanjutan.
sampai dengan tahun 2019 berakhir. [103-3]
kondisi sosial masyarakat oleh BUMN. Hal ini berdasar 3. Penyediaan sarana mandi cuci kakus;
pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/ 4. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi,
MBU/7/2017 tanggal 5 Juli 2017. dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya
peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain
Selain itu, dana Bina Lingkungan juga disalurkan Mitra Binaan Program Kemitraan;
untuk bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka
pengentasan kemiskinan, termasuk untuk: Secara keseluruhan ada tujuh program pendukung yang
1. Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik; dibiayai oleh Dana Bina Lingkungan.
2. Penyediaan sarana air bersih;
Program Bina Lingkungan tahun 2019 berfokus pada Sosial Program CSR
Kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan
Tujuan strategis program CSR adalah meningkatkan
dan bantuan sarana ibadah.
reputasi dan kredibilitas Pertamina melalui kegiatan
TJSL yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Untuk
Disaster Management, atau pengelolaan bencana merupakan
mewujudkan tujuan ini, Pertamina mengimplementasikan
salah satu program Bina Lingkungan Pertamina yang
strategi-strategi besar:
dilaksanakan dalam rangka melakukan respon cepat terhadap
• saling memberi manfaat (fair shared value);
kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia. Program
• berkelanjutan;
yang dilaksanakan oleh CSR Pusat bekerjasama dengan
• prioritas wilayah operasi dan daerah terkena dampak;
Unit Operasi dan AP ini meliputi Koordinasi dan pemenuhan
• pengembangan energi hijau sebagai tanggung jawab
kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana,
terhadap dampak operasi;
pendirian Posko Bencana, pelayanan medis (pemeriksanaan
• sosialisasi dan publikasi yang efektif.
kesehatan & trauma healing), pelibatan masyarakat untuk
dapur umum, serta penyusunan strategi dalam rangka
Pertamina memfokuskan pelaksanaan CSR guna
evaluasi program dan perencanaan program berkelanjutan.
mendukung pencapaian PROPER dengan mengedepankan
aspek lingkungan, baik alam dan masyarakat sesuai
Lebih dari 30 program bantuan bencana yang tersebar di
persyaratan yang ditetapkan Dewan PROPER Kementerian
seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Pertamina
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
selama tahun 2019. Bantuan yang diberikan antara lain
saat terjadinya bencana asap di Pekanbaru, bantuan
Ruang Lingkup Kegiatan
penanganan bencana kebakaran hutan di Kalimantan,
bantuan air bersih akibat bencana banjir di Bojonegoro, Komitmen Pertamina dalam melaksanakan TJSL diwujudkan
serta berbagai program lainnya yang tersebar di seluruh dalam berbagai kegiatan CSR yang meliputi bidang pendidikan,
Indonesia dengan total bantuan mencapai lebih dari Rp2 kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
miliar selama tahun 2019. Realisasi kegiatan dilaksanakan seluruh unit kerja fungsi CSR
Pertamina, baik di kantor pusat, unit operasi, maupun AP.
Beberapa kegiatan khususnya di bidang pendidikan dilakukan
bersama dengan Pertamina Foundation.
Di bawah payung tema “Pertamina Sobat Bumi”, Pertamina CSR Pertamina berfokus pada empat pilar:
mengimplementasikan program CSR untuk tujuan people, 1. Pendidikan - Pertamina Cerdas
planet, and profit (3P). Tujuan ini menjadi fokus Pertamina 2. Kesehatan - Pertamina Sehat
dalam menjalankan operasinya, di mana produk-produk 3. Lingkungan - Pertamina Hijau
yang dikembangkan dan jasa yang diberikan peduli 4. Pemberdayaan - Pertamina Berdikari
terhadap kelestarian lingkungan khususnya bumi untuk
kepentingan dan masa depan generasi yang akan datang.
Visi CSR
Menuju kehidupan lebih baik
Misi CSR
1. Melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan
memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan
perusahaan.
2. Melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat
yang berkelanjutan.
Komitmen CSR
a. Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan
nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan.
b. Memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah
operasi perusahaan.
c. Meningkatkan regulasi perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha, dan menerapkan mitigasi risiko bisnis.
Operasi dengan Keterlibatan Masyarakat Lokal Perencanaan program/kegiatan CSR didasarkan pada hasil
Dengan wilayah operasi dan spektrum bisnis yang sangat pelibatan masyarakat yang dilakukan masing-masing unit
luas, pelaksanaan program/kegiatan CSR dilakukan operasi dan entitas AP sehingga sesuai dengan kebutuhan
Perseroan bersama-sama dengan unit operasi maupun masyarakat. Program/kegiatan CSR disusun dan secara
entitas AP. Program/kegiatan CSR utamanya ditujukan berkala dievaluasi dengan mempertimbangkan strategi:
untuk masyarakat di sekitar wilayah unit operasi dan • Saling memberikan manfaat dan berkelanjutan
entitas AP, yang terkena dampak langsung dari kegiatan • Prioritas pada masyarakat di wilayah operasi dan
operasi maupun usaha yang berlangsung. [413-1] terkena dampak
• Penjelasan tentang dampak aktual dan potensi dampak
pada wilayah operasi disampaikan dalam Laporan
Keberlanjutan entitas anak dan fungsi Perseroan.
• Pengembangan energi hijau dan selaras dengan Berdasarkan konsep tersebut, Perseroan mengelompokan
PROPER-Kementerian Lingkungan Hidup dan Program CSR dan PKBL menurut empat pilar:
Kehutanan 1. Pertamina Cerdas yang memayungi program-program
• Sosialisasi dan publikasi yang efektif di bidang pendidikan
2. Pertamina Berdikari yang memayungi program-
Program/kegiatan CSR yang dijalankan Perseroan sampai program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal
dengan akhir tahun 2019 mengacu pada tiga konsep 3. Pertamina Hijau yang memayungi program-program
yakni CSR sebagai filantropi perusahaan, CSR sebagai pelestarian lingkungan hidup
manajemen risiko, dan CSR sebagai value creation. 4. Pertamina Sehat yang memayungi program-program di
bidang kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak
Tanam Mangrove
Keanekaragaman Hayati Pertamina Sehat
4 Pilar CSR
PERTAMINA
Desa Binaan
Kawasan Ekonomi Olimpiade Sains Nasional
Masyarakat
UKM Mitra Binaan Beasiswa
Realisasi program CSR selama tahun 2019 pada 4 Pilar CSR Realisasi program-program 4 Pilar CSR Pertamina juga
didukung sinergi Pertamina dengan berbagai pihak baik menjadi kontribusi Perseroan dalam mendukung pencapaian
internal meliputi unit operasi dan AP. Sinergi juga dilakukan Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang
dengan berbagai pihak eksternal, untuk mengoptimalkan digagas Pemerintah. Beberapa program CSR yang dijalankan
manfaat dan nilai tambah yang diperoleh masyarakat dari pada tahun 2019 telah memiliki kesesuaian dengan target
program-program CSR yang dilaksanakan. dan indikator dalam SDGs yang ditetapkan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
PILAR 1:
Pertamina Cerdas
Pendidikan adalah hal yang sangat fundamental karena semakin baiknya pendidikan maka akan melahirkan anak-anak
bangsa yang cerdas, berkarakter dan bermoral baik. Pendidikan menjadi fokus dari pelaksanaan Pilar 1 CSR Pertamina, yakni
Pertamina Cerdas. Pertamina Cerdas juga menjadi kontribusi Perseroan pada pengembangan kemampuan dan pembentukan
karakter anak-anak bangsa, sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selama periode pelaporan, Pertamina bersama dengan unit operasi dan AP, menyelenggarakan beberapa kegiatan yang
ditujukan bagi peningkatan kualitas anak didik maupun fasilitas pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan meliputi
seluruh jenjang pendidikan sehingga turut mendukung upaya pencapaian Tujuan ke-4 SDGs yakni Pendidikan Berkualitas.
Pendidikan Anak Usia Dini Program Akademi Sampah di daerah operasi Refinery Unit III
Plaju
Program pemberian beasiswa kepada siswa PAUD,
pelatihan bagi guru PAUD, pelatihan bagi wali murid Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi di wilayah
PAUD di daerah operasi Fuel Terminal di wilayah operasi operasi Fuel Terminal Lomanis – Marketing Operation
Fuel Terminal Maos – Marketing Operation Region IV Jawa Region IV Jawa Bagian Tengah. Program dilaksanakan di
Bagian Tengah. SMA Muhammadiyah 1 Cilacap, dengan penerima manfaat
dari 2016 - 2019 sebanyak 863 pelajar.
Sekolah Dasar dan Lanjutan Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi Fuel Terminal
di wilayah operasi Fuel Terminal Maos – Marketing
Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi RU II Dumai Operation Region IV Jawa Bagian Tengah.
& Sei Pakning untuk 4.398 siswa penerima manfaat dari 27
SD di Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil, Bandar Laksamana, Sekolah Mangrove di daerah operasi RU VI Balongan.
dan Dumai Timur. Digitalisasi Kurikulum Sekolah Gambut Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu,
di daerah operasi RU II Dumai & Sei Pakning dengan program ini meraih Rekor MURI sebagai Kurikulum Pendidikan
penerima manfaat 25 SD di Kecamatan Bukit Batu, Siak Lingkungan Hidup Tematik Mangrove Pertama di Indonesia.
Kecil dan Bandar Laksamana dan 3.295 siswa. Pada tahun 2019, terdapat 3.578 siswa dari 41 Sekolah
Dasar yang menerapkan kurikulum muatan lokal Pendidikan
Program sekolah Adiwiyata di daerah operasi Fuel Terminal Lingkungan Hidup Tematik Mangrove.
Tanjung Gerem. Program pendampingan dilakukan di
MTs Negeri 3 Kota Cilegon melalui program pendidikan Program Green Care School di wilayah operasi Integrated
lingkungan sekolah sebagai kelanjutan sekolah dan media Terminal Balikpapan - Marketing Operation Region VI
pembelajaran sekolah. Kalimantan bekerja sama dengan Sahabat Alam (SALAM)
dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Program Setapak
Young Innovation Project di wilayah operasi RU V
Balikpapan untuk dapat membuat sebuah ide pemanfaatan Program Setapak atau “Sehari Tanpa Alas Kaki”, merupakan
energi terbarukan di lingkungan sekitar. bentuk kerelawanan pekerja Pertamina pada anak bangsa
yang bersekolah tetapi dihadapkan pada keterbatasan
Program Sigab (Siswa Siaga Bencana) di wilayah operasi kepemilikan alas kaki. Kerelawanan pekerja Pertamina
DPPU Sepinggan Group. Program dilaksanakan bekerja sama diwujudkan melalui donasi sepatu kepada para murid,
dengan Perkumpulan KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan). sementara untuk pihak sekolah bantuan yang disalurkan
berupa sarana dan prasarana sekolah. Donasi sepatu
Pengembangan pendidikan suku Talang Mamak di daerah diharapkan makin menumbuhkan semangat kepada
operasi PT Pertamina EP Field Lirik. para anak bangsa yang sedang bersekolah. Para pekerja
Pertamina yang menjadi relawan juga bertemu dengan para
siswa dan memberikan semangat kepada mereka. Sejak
Pendidikan Tinggi
dimulai tahun 2017, Program Setapak menjangkau siswa
dan sekolah di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau serta
Pertamina melalui Pertamina Foundation memberikan
di Kabupaten Asmat, Papua. Sampai dengan akhir tahun
beasiswa “Sobat Bumi” di beberapa perguruan tinggi yang
2019 pelaksanaan program telah memiliki 10.230 siswa
tersebar di berbagai kota di Indonesia. Sampai dengan
sebagai penerima manfaat. Sepanjang tahun 2019, jumlah
akhir tahun 2019 telah disalurkan beasiswa kepada 1.668
penerima manfaat sebanyak 337 siswa di dua sekolah.
mahasiswa di seluruh Indonesia.
Pendidikan Vokasi
Pendidikan Non Formal
Pertamina berkomitmen membangun kapasitas anak
Sekolah Anak Percaya Diri di Daerah Operasi Fuel Terminal
bangsa melalui pendidikan. Selain pendidikan akademik,
Makassar - Marketing Operation Region VII Sulawesi.
upaya lain adalah melalui pendidikan vokasi. Tujuannya
Bekerja sama dengan local hero Nuraeni, program ini
agar peserta didik memiliki kompetensi tertentu, yang
bertujuan membantu anak – anak korban kekerasan dalam
mendukung terciptanya kesempatan kerja bagi generasi
rumah tangga di Kelurahan Pattingalloang Kota Makassar.
muda. Salah satu program yang dilaksanakan Pertamina
pada tahun 2019 adalah pendidikan vokasi pelatihan
Pendidikan bagi Suku Anak Dalam (SAD) Jambi,
Safetyman & Welder. Kegiatan dijalankan sebagai bentuk
mengajarkan baca tulis hitung bagi anak – anak SAD yang
CSR dari Proyek New Grass Root Refinery (NGRR)/Kilang
hidup di hutan dan edukasi pola hidup bersih dan sehat
Tuban, Jawa Timur. Kegiatan ditujukan bagi 610 warga lokal
(PHBS).
di sekitar proyek, dengan pelaksanaan pelatihan di Balai
Latihan Kerja dan Industri (BLKI) Pemprov Jawa Timur.
Pendampingan Program Natsir’s English Nature School di
Pelatihan yang diselenggarakan juga diharapkan mampu
daerah operasi Fuel Terminal Palopo - Marketing Operation
menopang perkembangan industri melalui ketersediaan
Region VII Sulawesi.
tenaga kerja muda yang profesional.
PERTAMIN
PILAR 2 :
Pertamina Sehat
NA SEHAT
Kesehatan jasmani menjadi salah satu faktor penting Pertamina Sehat pada tahun 2019 melibatkan 103 pos
dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan layanan terpadu (posyandu) di wilayah unit operasi dan
masyarakat. Pertamina meyakini bahwa kualitas kesehatan AP, terutama yang termasuk dalam remote area serta
sudah seharusnya dimulai sejak seorang anak sudah wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Bantuan yang
dimulai sejak di dalam kandungan sang ibu. Ada beberapa diberikan berupa pembinaan kader posyandu, penyuluhan
kegiatan unggulan Program Pertamina Sehat, di antaranya ibu hamil dan menyusui, pembangunan posyandu/
Pertamina Sehati yang menyasar ibu hamil, menyusui, polindes/pusban, mobil ambulans, dan pemberian
bayi, dan balita. Cakupan kegiatan Pertamina Sehati makanan tambahan.
meliputi revitalisasi posyandu, pelaksanaan capacity
building kader-kader posyandu, awareness dan aktivasi Kegiatan lain yang telah dilakukan dalam rangka
terhadap para ibu pada khususnya dan masyarakat pada mewujudkan Pilar CSR Pertamina Sehat adalah bantuan
umumnya, serta merancang dan menerapkan dasar-dasar untuk peningkatan lingkungan hidup yang sehat, sebagai
kemandirian untuk posyandu-posyandu binaan program bentuk dukungan pada pencapaian Tujuan ke-6 SDGs: Air
Pertamina Sehati. [413-2] Bersih dan Sanitasi Layak. Sampai dengan akhir tahun
2019 ada beberapa kegiatan yang telah dijalankan untuk
meningkatkan akses masyarakat di sekitar wilayah unit
Pembinaan Posyandu operasi dan AP:
- Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Program Pertamina Sehat menjadi bentuk dukungan
- Penyediaan sarana air bersih
pada Tujuan ke-3 SDGs: Kehidupan Sehat dan Sejahtera,
- Pembinaan pengelolaan air bersih
terutama mengurangi rasio angka kematian ibu. Program
- Gerakan air bersih dan jamban sehat
Pertamina Sehat mempunyai target rasio angka kematian
- Pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
ibu 0,08% dalam pada tahun 2020. Pelaksanaan program
domestik
PERTAMIN
PILAR 3 :
Pertamina Hijau
NA HIJAU
Selama tahun 2019 ada beberapa program pendukung Penanaman Mangrove
yang telah dilaksanakan yang ditujukan untuk mendukung
pelestarian lingkungan sekaligus mendatangkan manfaat Di sejumlah pesisir yang menjadi bagian dari wilayah
bagi masyarakat sekitar: operasi dan kegiatan unit operasi maupun AP. Mangrove
merupakan pohon yang dapat tumbuh di daerah pesisir
dan mendatangkan manfaat berantai, karena dapat
Program Keanekaragaman Hayati
menjadi habitat bagi hewan laut seperti kepiting bakau,
beragam jenis ikan, serangga, dan juga hewan-hewan
Secara garis besar, program ini bertujuan untuk
lain. Mangrove juga mampu diolah menjadi produk kuliner
melestarikan kekayaan flora dan fauna endemik asli
dan kerajinan, serta sebagai kawasan studi dan migrasi
Indonesia. Melalui unit operasi maupun AP yang tersebar di
satwa. Sepanjang tahun 2019, telah dilakukan penanaman
seluruh Indonesia, Pertamina berupaya untuk melindungi
mangrove sebanyak 32.000 bibit.
satwa dan flora endemik nusantara, terutama yang sudah
masuk dalam dilindungi. Secara keseluruhan ada lebih dari
400.000 fauna dan flora yang menjadi sasaran program
ini yang diwujudkan melalui 16 program keanekaragaman
hayati di seluruh wilayah Indonesia.
PILAR 4 :
Pertamina Berdikari
Pertamina berkomitmen bahwa keberadaan Perseroan kerakyatan untuk menciptakan pemerataan pembangunan.
harus dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat, Selama periode pelaporan, Pertamina telah menyalurkan
baik masyarakat sekitar maupun masyarakat secara dana Program Kemitraan kurang lebih sebesar Rp516
umum. Melalui Pilar Pertamina Berdikari, kami mendorong miliar ke 2.067 mitra binaan di berbagai sektor, antara lain
kemandirian ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasi perdagangan, industri, pertanian, perkebunan, peternakan,
Pertamina melalui program Pertamina Village atau Desa perikanan, jasa, dan lainnya. Sejak tahun 1993 hingga
Binaan Pertamina. akhir tahun 2019, total UMKM yang menjadi mitra binaan
Pertamina mencapai 62.405. [413-2]
Selama tahun 2019, Pertamina telah berkontribusi dalam telah meningkatkan ekonomi para mantan pekerja migran
perluasan pasar Mitra Binaannya dengan mengikutkan 24 Indonesia dengan melibatkan 1.500 mantan pekerja
pameran dalam dan luar negeri dengan nilai penjualan migran Indonesia. Nurchaeti mengaku setelah menjadi
Rp11,92 miliar. Perluasan pasar dan peningkatan Mitra Binaan Pertamina, omzetnya meningkat hingga
omset disertai dengan program kurasi produk, business 200%. Tidak hanya itu saja, Nurchaeti juga telah menjajaki
matching, pembuatan Katalog Pertamina SME 1.000 yang pasar internasional seperti Singapuran, Timur Tengah,
tidak hanya sebagai media promosi produk UMKM namun hingga Benua Eropa seperti Belanda, Perancis, dan Jerman.
juga berisi daftar Mitra Binaan unggulan Pertamina yang
berfungsi untuk alat promosi yang efektif dan efisien serta Dukungan Pertamina bagi UMKM juga diwujudkan melalui
media pertukaran informasi antar Mitra Binaan dalam program Rumah Kreatif BUMN. Rumah Kreatif BUMN (RKB)
memenuhi kebutuhan dalam berwirausaha (business merupakan sarana berkumpul, belajar dan membina para
matching). Selain itu, di tahun 2019 dilakukan optimalisasi pelaku UMKM menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas,
kanal media sosial yang dibuat khusus bagi Mitra Binaan serta sebagai wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam
Pertamina dalam mempromosikan dan memperluas akses membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan
pasar. bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.
RKB berperan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai
Di tahun 2019 Pertamina telah memberikan penghargaan pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM.
kepada local hero yang menginspirasi masyarakat. Pada
kategori Program Kemitraan, penghargaan diberikan Hingga akhir tahun 2019 Pertamina telah mendirikan
kepada pelaku UMKM naik kelas yang dinilai memiliki 29 RKB yang membina 2.163 UMKM dengan berbagai
komitmen kuat terhadap lingkungan sosial, komunitas kegiatan untuk pembinaan. Sejumlah 1.065 pembinaan
maupun masyarakat luas. Salah satu profil Mitra Binaan dari RKB berupa pelatihan, sertifikasi, maupun izin edar
unggulan dari Pertamina adalah pengusaha Kopi dari usaha kepada UMKM yang tergabung dalam RKB telah
Aceh bernama Bawadi. Sejak bergabung dengan program diselenggarakan selama tahun 2019. Di tahun 2019,
PK Pertamina, omzet Bawadi meningkat hingga 200%. telah dilakukan pembenahan dalam upaya pembinaan
Selain itu Bawadi berhasil memberdayakan 1.140 petani agar lebih terstruktur dengan diadakannya Kurikulum
kopi di Aceh dan berhasil memasarkan produknya di UMKM. Kurikulum dibuat secara sistematis agar UMKM
pasar internasional diantaranya ke Malaysia, Singapura, dapat mengikuti serangkaian tahapan modul, dari
Thailand, Kamboja, China, dan beberapa negara di Eropa. tahapan Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global
Bawadi juga mendapat penghargaan Local Hero Pertamina yang menghasilkan UMKM naik kelas. Modul Go Modern
di tahun 2019 karena kontribusi sosialnya yang turut mencakup materi standardisasi laporan keuangan, strategi
memberdayakan petani kopi di Aceh. Selain itu Mitra Binaan pemasaran (marketing & pameran), sertifikasi produk, dan
unggulan lain yakni pengusaha Catering dan Industri pengelolaan brand. Modul Go Digital meliputi pemanfaatan
Keripik, Nurchaeti yang berhasil menjadi pemenang karena aplikasi sosial media secara efektif untuk pemasaran
produk. Modul Go Online meliputi pembuatan website usaha Pada tahun pelaporan Pertamina juga mendapatkan
dan listing situs market place. Dan Modul Go Global meliputi rekor MURI untuk penyelenggaraan pelatihan UMKM di
kapasitas produksi mencukupi ekspor, pemahaman syarat titik terbanyak dengan mengoptimalkan RKB sebagai titik
dan ketentuan ekspor, sertifikasi produk ekspor. penyelenggaraan pelatihan serentak. Penghargaan rekor
MURI tersebut diterima oleh Pertamina tepat pada ulang
tahun Pertamina ke-62 pada 10 Desember 2019.
Selama tahun 2019, Pertamina juga melaksanan program- Program ini telah berkembang menjadi 30 program dengan
program inisiatif strategis, antara lain CSV atau Creating nilai lebih dari Rp6 miliar selama tahun 2019. Beberapa
Shared Value. CSV diharapkan dapat membantu perusahaan di antaranya adalah Program Pengembangan Bengkel dan
menciptakan prospek bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh Aplikasi Pertamax Otopreneur di TBBM Bandung Group,
masyarakat sekitar wilayah operasi Pertamina. Program Program Pemberdayaan Anak Jalanan yang dilaksanakan
ini merupakan inovasi dari program CSR & SMEPP untuk oleh PHE ONWJ di Tj Priok Jakarta, Enduro Home Service
memberikan nilai tambah di masyarakat dan bisnis perusahaan. dan Enduro Entrepreneurship oleh Pertamina Lubricants,
Program Bank Sampah di Pertamina Hulu Mahakam (PHM)
dan lain sebagainya.
Pengaduan Masyarakat dan Assessment Pemasok Secara berkala Perseroan juga melakukan assessment
Sejalan dengan komitmen untuk menerapkan tata kelola terhadap pemasok, untuk memastikan bahwa mereka juga
perusahaan yang baik (GCG), Perseroan juga membuka telah memenuhi pelaksanaan TJSL. Dalam evaluasi yang
akses seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin dilakukan tahun 2019, sebagian pemasok mensinergikan
menyampaikan pengaduan/laporan terkait pelaksanaan pemenuhan TJSL mereka dengan program-program CSR
kinerja keberlanjutan di bidang sosial kemasyarakatan. yang dilakukan Perseroan. Selain memastikan tidak ada
Pengaduan/pelaporan dapat disampaikan Contact duplikasi program/kegiatan, sinergi yang dilakukan juga
Pertamina 1 500 000. Setiap pengaduan/pelaporan yang mengoptimalkan manfaat dan nilai tambah yang dirasakan
disampaikan akan ditindaklanjuti oleh fungsi-fungsi terkait. masyarakat dari program-program CSR yang dilaksanakan.
[308-1]
Bawadi Coffee,
Operasi Perusahaan yang Berdampak Negatif Agar semua roadmap berjalan dengan lancar, PHE ONWJ
Terhadap Masyarakat Lokal juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan
Sinergi Pertamina dengan berbagai pihak juga dilakukan termasuk Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga
Swadaya Masyarakat, serta penggiat lingkungan hidup,
dalam tahapan pemulihan peristiwa tumpahan minyak
bergandengan tangan, untuk memulihkan kehidupan
Sumur YYA-1 yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi
masyarakat pesisir menjadi lebih baik.
(PHE) melalui PHE ONWJ. Tahapan pemulihan dilaksanakan
setelah tumpahan minyak dari Sumur YYA - 1 di Blok ONWJ Adapun beberapa program CSR jangka menengah dan
di lepas pantai Karawang, Jawa Barat dapat dihentikan. panjang berkelanjutan yang sudah disiapkan Pertamina
Tahapan pemulihan akan berlangsung dalam tempo dua bersama PHE dan PHE ONWJ serta pihak-pihak terkait
tahun dan difokuskan pada pemulihan dampak lingkungan mencakup: [413-2] [OG9]
dan sosial ekonomi bagi masyarakat terdampak tumpahan 1. Pendidikan
minyak. - Peningkatan sarana dan prasarana
- Peningkatan pendidikan masyarakat
Program pemulihan yang akan dijalankan tetap akan - Program pendidikan berbasis lingkungan
mengacu pada program lingkungan, kesehatan, pendidikan - Peningkatan life skill masyarakat
dan pemberdayaan ekonomi yang menjadi pilar kegiatan 2. Kesehatan
- Peningkatan sarana kesehatan desa
tanggung jawab sosial PHE ONWJ.
- Pemenuhan dasar air bersih
- Sosialisasi dan edukasi kesehatan
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan selama Dalam rangka meningkatkan performa pelayanan PCC,
tahun 2019, Perseroan tidak melakukan penarikan setiap triwulan PCC melakukan survei kepuasan pelanggan
produk baik karena sanksi hukum dari pihak berwenang, yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dalam rangka menjaga
maupun atas inisiatif sendiri akibat kesalahan produksi. Ini kerahasiaan dan independensi. Angka Customer Satisfaction
menandakan seluruh produk Pertamina telah dapat dijamin tahun 2019 mencapai 88,98 %, di atas pencapaian best
kualitas dan keamanan penggunaannya. [416-2] practices Contact Center di angka 85%.
Call Center 135 melayani masyarakat yang membutuhkan menargetkan efisiensi sekitar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun
informasi mengenai produk BBM, LPG & pelumas, per tahun melalui perluasan digitalisasi dari hulu ke hilir.
masukan masyarakat mengenai pelayanan SPBU dan kanal
pemasaran produk Pertamina lain seperti agen & pangkalan Sampai dengan akhir tahun 2019, realisasi SPBU digital
LPG dan gerai pelumas. Pelanggan juga dapat memperoleh mencapai 2.975 SPBU atau 53% dari target sebanyak
informasi mengenai program-program promosi Pertamina 5.518 SPBU. Proses digitalisasi SPBU ditargetkan selesai
dan program promosi produk. pada pertengahan 2020. Masih belum maksimalnya
digitalisasi SPBU karena adanya beberapa kendala:
Sampai dengan akhir tahun 2019, “Call Center 135” rata- • Infrastruktur SPBU yang belum siap
rata menerima 2.689 panggilan per bulan atau 93 panggilan • Beberapa pengelola SPBU masih belum siap menerima
per hari. perubahan dan penggunaan teknologi baru
• Masih belum maksimalnya pengetahuan teknisi
Dari jumlah tersebut, sebagian besar pelanggan menanyakan pelaskana proyek digitalisasi di sektor migas
mengenai promo yang sedang berjalan pada aplikasi • Integrasi aplikasi pengukuran SPBU dan pos
MyPertamina, serta pengiriman produk BBM dan Gas. Selain pembayaran yang dikelola pihak lain membutuhkan
kategori informasi, kategori keluhan masih didominasi waktu.
dengan pelaporan kendala transaksi menggunakan
MyPertamina di SPBU dan pelayanan BBM & LPG. Per Perseroan terus memperluas penggunaan aplikasi
Desember 2019, sebanyak 92% keluhan pelanggan sudah MyPertamina kepada pelanggan, setelah diperkenalkan
ditindaklanjuti (closed). kepada publik pada Agustus 2018 dan kini telah diunduh
lebih dari 1,1 juta pengguna. MyPertamina merupakan
Digitalisasi Layanan Pelanggan aplikasi pada telepon pintar berbasis Android dan iOS, yang
Perseroan terus memperkuat layanan distribusi BBM memberikan kemudahan kepada pelanggan Pertamina, di
dengan pemasangan sistem digital pada SPBU di wilayah antaranya informasi SPBU serta informasi hadiah-hadiah
Jabodetabek dan wilayah lain di Indonesia. Melalui SPBU menarik bagi pelanggan setia. Memasuki tahun 2019, aplikasi
digital, Pertamina menghadirkan layanan yang lebih MyPertamina bekerjasama dengan LinkAja dalam mendukung
modern dengan sistem pembayaran lengkap dan mudah, sistem pembayaran sehingga lebih mempermudah pelanggan
serta menjamin ketersediaan pasokan BBM. SPBU digital saat bertransaksi. Penggunaan MyPertamina melalui telepon
sudah terkoneksi dengan dashboard, sehingga seluruh selular di SPBU tetap memperhatikan aspek keamanan dan
data transaksi dan stok SPBU dapat diperoleh secara real keselamatan, selama prosedur diikuti serta ditaati pelanggan.
time. Digitalisasi SPBU juga akan menjadi platform dasar Selama periode pelaporan, aplikasi MyPertamina juga
pengembangan sistem digitalisasi selanjutnya seperti self menyelenggarakan program Berkah Energi Pertamina
service, automatic order, loyalty program dan customer (BEP), yakni program undian yang diselenggarakan
profiling. sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan Pertamina
yang telah setia menggunakan produk-produk Pertamina
Selain untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan, baik produk subsidi maupun non subsidi seperti Pertamax
digitalisasi SPBU juga akan mendukung kebijakan efisiensi Series, Dex Series, LPG Non Subsidi seperti Bright Gas dan
melalui perbaikan administrasi internal. Perseroan LPG 12 kg, dan Pelumas Fastron, Enduro serta pengguna
produk subsidi dari Pertamina.
• Untuk melindungi keselamatan konsumen pengguna menunjukkan indeks loyalitas pelanggan terhadap Pemasaran
masih dapat dikatakan stabil. Kedepannya, Pemasaran Ritel
pelumas, Perseroan melalui: PT Pertamina Lubricants
akan berusaha untuk selalu mengedepankan kepentingan
telah melakukan sertifikasi seluruh produk pelumas
pelanggan (customer focus) sehingga tercipta kepuasan dan
dengan standar nasional Indonesia (SNI). Dengan
loyalitas pelanggan yang lebih baik.
adanya SNI ini, Perseroan telah mematuhi ketentuan
dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25
Kami juga terus melakukan inovasi produk dan layanan
Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggaan
Indonesia Pelumas Secara Wajib.
dan memastikan produk-produk yang dihasilkan benar-
benar ramah lingkungan. Beberapa produk inovasi yang
Peraturan Ketentuan SNI mulai diberlakukan tahun 2018.
diluncurkan ke pasar pada tahun 2019 adalah:
Namun Perseroan telah secara sukarela mendaftakan
• Layanan Pertamina Delivery Service (PDS) di 62 SPBU
produk-produk pelumas untuk SNI sejak tahun 2013.
di Jawa dan Bali, dimana pelanggan dapat memesan
Hingga akhir tahun 2019, terdapat 96 produk pelumas
BBM untuk diantar ke lokasi melalui call center 135
yang telah mendapatkan sertifikasi SNI. Peraturan
• Inovasi formula Pertatec pada produk Pertamax
Ketentuan SNI juga menjadikan produk-produk pelumas
yang membersihkan mesin, melindungi mesin, dan
Pertamina juga diakui dunia internasional.
pembakaran yang optimal.
*Isi ulang/Refill
POJK 51/OJK.03/2017 6.e.5.a Jumlah limbah dan efluen yang dihasilkan berdasarkan jenis 102
6.e.5.b Mekanisme pengelolaan limbah dan efluen 102
6.e.5.c Tumpahan yang terjadi (jika ada) 22
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 26.87
Manajemen 2016
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 87
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 87-88
GRI 307: Kepatuhan 307-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan 88
Lingkungan 2016 hidup
POJK 51/OJK.03/2017 6.d.1 Biaya Lingkungan Hidup yang dikeluarkan 88
ASSURANCE STATEMENT
The information in the Sustainability Report of PT. Pertamina (Persero) and its presentation are the responsibility
of the Directors or Governing Body and the management of PT. Pertamina (Persero). PT. SGS Indonesia has
not been involved in the preparation of any of the material included in the Sustainability Report 2019.
Our responsibility is to express an opinion on the text, data, graphs and statements within the scope of verification
with the intention to inform all PT. Pertamina’s (Persero) stakeholders.
The SGS Group has developed a set of protocols for the Assurance of Sustainability Reports based on current
best practice guidance provided by the Global Reporting Initiative and the AA1000 Assurance Standard (2008)
with 2018 Addendum. These protocols allow for different options for assurance depending on the reporting history
and capabilities of the Reporting Organization.
The assurance comprised a combination of pre-assurance research and interviews with relevant accountable
managers and employees at the Head Office of PT. Pertamina (Persero) at Jakarta via online meeting. PT.
Pertamina’s (Persero) Sustainability Report 2019 covers PT. Pertamina (Persero) and its subsidiaries.
Financial data drawn directly from independently audited financial accounts has not been checked back to source
as part of this assurance process.
The assurance team was assembled based on their knowledge, experience, and qualifications for this
assignment, and comprised auditors registered with International Register of Certificated Auditors (IRCA),
Environmental Management System (EMS) Lead Auditor, Quality Management System (QMS) Lead Auditor,
Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) Lead Auditor, the IRCA Corporate Responsibility
Training Programme and has experience of auditing in Oil and Gas Industries.
The assurance team is of the opinion that the Report can be used by the Reporting Organization’s Stakeholders.
We believe that the organization has chosen an appropriate level of assurance for this stage in their reporting.
Inclusivity
PT. Pertamina (Persero) has made a commitment to be accountable to those on whom it has an impact or who
have an impact on it as stated in some Policies such as Environment Policies, Safety and Health Policy, and
Code of Conduct. Inclusivity is the participation of stakeholders in developing and achieving an accountable and
strategic response to sustainability. Process of engagement and participation that provides comprehensive and
balanced involvement and results in strategies, plan, action, and outcomes that address and respond to issues
and impacts in an accountable way. The company has a process of stakeholder participation (all stakeholders)
through a periodic meeting.
Materiality
PT. Pertamina (Persero) has identified stakeholders and those issues that are material to each group of
stakeholders and the report addresses these at an appropriate level to reflect their importance and priority to
these stakeholders. In order to establish Key Material issues PT. Pertamina (Persero) conducted Focus Group
Discussion on 13-14 November 2019. The result of workshop are presented in the Sustainability Report 2019.
The materiality topics are classified into Very Important topics, Important topics, and Moderate topics.
Responsiveness
PT. Pertamina (Persero) has responded to stakeholders’ issues that affect to its sustainability performance and
is released through decisions, actions and performance, as well as communication with stakeholders.
Impact
PT Pertamina (Persero) has identified and fairly represented impacts that were monitored and measured. PT
Pertamina (Persero) has established processes to monitor, measure and evaluate impacts that lead to effective
decision making management within organization.
In our opinion, the PT. Pertamina (Persero) Sustainability Report 2019 is presented in accordance with the Core
Option for Global Reporting Initiative Sustainability Reporting Standards 2016 and Oil and Gas Sector Disclosures
and fulfills all the required content and quality criteria.
Foundation
In our opinion, the content and quality of the report adhere to the four GRI Report Content Principles of Materiality,
Stakeholder Inclusiveness, Sustainability Context and Completeness, and the six GRI Report Quality Principles
of Balance, Comparability, Accuracy, Timeliness, Clarity, and Reliability.
GP5008 Issue 5
General Disclosures
All the General disclosures required for reporting in accordance with the Core option for Global Reporting Initiative
Sustainability Reporting Standards 2016 and Oil and Gas Sector Disclosures are included or referenced in the
report.
Recommendation
Further opportunities were identified during the assurance for consideration to ensure continual improvement in
next report, including the following:
• PT. Pertamina (Persero) covers wide range of energy businesses from Upstream to Downstream
including Public Service Obligation (PSO). We recommend involving more employees from subsidiaries
in Focus Group Discussion for determining material aspects to be reported in the Sustainability Report.
i.e.: Employees from Pertamina’s (Persero) Refineries, Pertamina’s (Persero) Lubricants.
• Scope of Pertamina’s (Persero) Sustainability Report covers Directorates and Subsidiaries. Each
Directorate covers several Divisions/ Functions from Upstream to Downstream. Coordination for collecting
data should be improved, because it involves many organizations and persons in charge. Validation of
economic, social, and environmental data from all directorates and all subsidiaries should be conducted prior
publishing as data of sustainability report.
Signed:
For and on behalf of SGS Indonesia
Shashibhushan Jogani
Managing Director
Jakarta, Indonesia
July 2020
WWW.SGS.COM
GP5008 Issue 5
Profil Anda
Nama (bila berkenan) : ……………..........................................................................................................................................
Institusi/Perusahaan : ……………..........................................................................................................................................
Email : ……………..........................................................................................................................................
2. Laporan ini sudah menggambarkan informasi aspek material yang sesuai dengan kegiatan usaha Perusahaan:
Tidak Setuju Netral Setuju
3. Mohon berikan penilaian topik material yang paling penting menurut anda (nilai 1 = paling tidak penting s/d 5= paling
penting)
Efluen dan Limbah ( )
Energi ( )
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( )
Kepatuhan Lingkungan ( )
Dampak Ekonomi Tidak Langsung ( )
Kinerja Ekonomi ( )
Emisi ( )
Antikorupsi ( )
Pelatihan dan Pendidikan ( )
Masyarakat Lokal ( )