Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH AKADEMI FARMASI MUHAMADIYAH KUNINGAN

Profil Kampus :

Akademi Farmasi Muhammadiyah Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Perguruan


Tinggi Swasta atau Akfar Muhammadiyah Kuningan yang telah beridiri sejak 28 Agustus
2008 , kampus ini beralamat di Jl. Raya Cigugur No. 28 Kuningan , Kuningan, Jawa Barat,
Indonesia.

Informasi Tambahan :

Kode Post : - 45511


Nomor Telp : - 0232-871279
Fax : - 0232-871279
Email : - akfarmuh_kng@yahoo.co.id

Usaha pengembangan Iptek itu dibuktikan dengan berdirinya SMK, yang telah membangun
jaringan kerjasama dengan dunia usaha dan menyalurkan para lulusan. Selanjutnya,
mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AKFAR dan STKIP) di Kuningan bertujuan
mencetak kader kepada masyarakat.
Ke depan, akan membangun Asrama dan Pesantren di atas tanah wakaf seluas 400 bata.
Pembangunan akan memanfaatkan bantuan dari Menteri Perumahan Rakyat berupa dua
twint block rusunawa.
Ketua Panitia, Drs. Arief Yani, MM menjelaskan, Musda XI Muhammadiyah diikuti oleh 166
peserta. Mereka berasal dari unsur PDM, pengurus cabang, pengurus ranting, dan organisasi
otonom (pemuda, IKPM, Ikatan Pelajar, dan Aisyiah) masing-masing dua peserta.
Ia menyebutkan, setiap calon harus diusulkan oleh peserta, jadi tidak boleh mencalonkan diri.
Panlih kemudian melakukan verifikasi terhadap 31 calon yang memenuhi syarat, selanjutnya
hasil verifikasi itu menghasilkan 22 calon yang memenuhi syarat dan berhak dipilih. Setelah
itu, ke 11 orang ini akan melakukan musyawarah untuk menentukan siapa yang menjadi
ketua dan pengurus lainnya. Tidak harus, bahwa orang yang mendapat suara terbanyak lantas
menjadi ketua.
Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda menjelaskan, Kabupaten Kuningan dalam
mewujudkan visinya tak hanya membangun sektor infrastruktur saja, melainkan juga
pembangunan mental spiritual.
Nampak dari pembangunan Kuningan Islamic Centre (KIC) di Jalan Lingkar Cijoho yang
telah mencapai 90% dan akan diresmikan pada 1 September depan. Kita juga membangun
obyek wisata baru yakni Taman Bungkirit, dan untuk sementara masih gratis, kata Aang.
Berkenaan Musda Muhammadiyah, Ia memberikan apresiasi bahwa organisasi itu sudah
mampu melewati berbagai zaman untuk menjadikan umat terbaik yang berpegang pada
aqidah, syariah dan muamalah. Muhammadiyah merupakan asset masyarakat Kuningan.
Apalagi kerukunan umat beragama di Kuningan sangat baik dan kondusif, ucapnya.
Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Jawa Barat, Prof. Dr. H.
Mahfud Safii memberikan apresiasi atas kepedulian Bupati Kuningan yang telah
mengalokasikan bantuan sebesar Rp. 250 juta untuk pembangunan sarana dan prasana
Muhammadiyah.
Muhammmadiyah memang telah teruji. Sejak berdiri tahun 1912 hingga kini tetap eksis
dibidang pendidikan dan pembangunan umat. Begitu pula pada masa kemerdekaan,
Muhammadiyah berperan besar dalam menggoalkan salah satu tujuan negara yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kita akan tetap berdiri dengan berpegang teguh kepada lima doktrin dan tidak bergerak pada
politik praktis. Sehingga kader-kades Muhammadiyah bisa masuk ke partai mana saja,
ungkapnya.
Perkembangannya pun sungguh luar biasa. Hingga saat ini secara nasional tercatat sebanyak
35 juta orang menjadi anggota Muhammadiyah. Di Jawa Barat sendiri tercatat 15 juta
anggota.
Salah satu keunggulan kami yakni asset adalah milik perserikatan, bukan orang per orang,
sebutnya. (tan)

Sejarah STIKESMAHARDIKA CIREBON

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika Cirebon merupakan salah satu Perguruan Tinggi
Swasta atau STIKES yang telah beridiri sejak 1 Agustus 2002 , kampus ini berlokasi di Jalan
Terusan Sekar Kemuning No. 199 Evakuasi, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan , Cirebon,
Jawa Barat, Indonesia.

Informasi Tambahan :

Kode Post : - 45135


Nomor Telp : - (0231) 488123
Fax : - (0231) 488123
Email : - akademik@stikesmahardika.ac.id

Sesuai dengan dinamika laju pertubuhan dan perkembangan sebuah daerah serta kebutuhan
nyata akan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditekan pada 3 domain
yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Maka digagaslah sebuah yayasan yang bermaksud
ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa dan lebih khusus mendukung
pencapaian IPM Kota Cirebon yang lebih mapan. Yayasan tersebut berdiri pada tanggal 8
januari 2002 dengan Akta Pendirian Yayasan Pengembangan Ilmu Mahardika (YPIM) No.21.

YPIM telah terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU-
3461.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 Agustus 2008. Sebagai wujud nyata dari tujuan
pendirian YPIM, maka sebagai langkah pertama diusulkannya pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Mahardika ke Dirjen Dikti. Pada taggal 14 Agustus 2002 STIkes
Mahardika mendapat `Ijin Operasional` dengan SK Mendiknas RI Nomor 169/D/O/2002
dengan Rekomendasi Dep. Kes RI Nomor KS.02.1.5.2154. Pada awal operasional STIKes
Mahardika (STIKMA) dipusatkan di Kampus Jalan Perjuangan No. 51 Kel. Karya Mulya
Cirebon dan sekarang seluruh operasional dipindahkan di Kampus Jalan Terusan Sekar
Kemuning No. 199 Evakuasi Cirebon.

Pada awal pendirian tahun akademik 2002/2003, STIKes Mahardika memiliki dua program
studi yaitu Kesehatan Masyarakat (Nomor Ijin : KM 34/DIKTI/Kep/2002) dan Keperawatan
dan Ners (Nomor Ijin : Kp 34/DIKTI/Kep/2002). Pada tahun akademik 2009/2010 dibuka
Program Studi Kebidanan (Nomor Ijin : Bidan 152/D/I/2009).

Hingga tahun akademik 2010/2011 STIKes Mahardika telah memiliki mahasiswa 758 orang
terdiri dari 74 orang Program Studi Kesehatan Masyarakat, 385 orang Program Studi
Keperwaan, 122 orang Program Studi Kebidanan dan 177 orang Program Profesi (Ners).
Berikut adalah tampilan screenshot dari halaman direktori akreditasi BAN-PT
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cirebon

Sejarah Singkat

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cirebon yang merupakan Perguruan Tinggi Swasta
(PTS) di Cirebon mempunyai tugas pokok penyelenggaraan pendidikan tinggi. Inti dari tugas
PTS adalah menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas ini STIE Cirebon harus
membuat perencanaan yang baik sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.

Rencana pengembangan dibuat sesuai dengan tahapan, rencana jangka panjang yang dikenal
sebagai Renstra (Rencana Strategis). Oleh karena tugas utama STIE Cirebon adalah dalam
bidang akademik maka arah pengembangan akademik yang jelas harus tercermin di
dalamnya sehingga menunjukkan benang merah yang jelas.

Landasan yuridis untuk menyusun rencana pengembangan akademik STIE Cirebon adalah
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 14 tahun 2005) ). Sedangkan landasan
operasionalnya adalah Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Nasional, yang khusus
untuk pendidikan tinggi dikenal sebagai PJPT/HELTS, serta Rencana Strategis Pendidikan
Nasional (2004 2009), serta visi Depdiknas yaitu menghasilkan insan cerdas dan kompetitif.
Di lingkungan STIE Cirebon sendiri, pengembangan akademik didasarkan pada Statuta STIE
Cirebon Tahun 2007, yang di dalamnya mengandung Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi.
Kemudian juga didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra) STIE Cirebon. Tentu saja hal ini
harus diselaraskan dengan kepentingan daerah.

Dalam rencana operasional ini oleh karena keterbatasan ruangan tulisan hanya disampaikan
pokok-pokok arah kebijakan pengembangan jangka panjang dan menengah STIE Cirebon.

PROFIL

VISI DAN MISI STIE CIREBON

VISI STIE CIREBON

Terwujudnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon(STIE) menjadi lembaga


penyelenggara pendidikan dan pengembangan ekonomi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (Information Communication Technology) terkemuka di Indonesia 2024.
MISI STIE CIREBON

1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia profesional melalui program pendidikan sarjana


yang dapat berpikir kritis terhadap teori ekonomi manajemen dan akuntansi, kreatif,
inovatif serta antisipatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
2. Menyelenggarakan Program Pendidikan di bidang ekonomi manajemen dan akuntansi
yang didukung oleh kurikulum berbasis kompetensi bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Information Communication Technology) dengan staf pengajar yang
kompeten serta sarana dan prasarana yang menunjang.
3. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang merupakan
bentuk kegiatan akademis profesional dan berkinerja tinggi.
4. Meningkatkan kerja sama dengan alumni ang terkait dengan pertemuan ikatan alumin
(Alumni Gathering) dan penyaluran lulusan.

Arti Lambang

Lambang STIE Cirebon terdiri dari lingkaran, dua segitiga dan jajaran genjang. Arti dari
masing masing lambang tersebut adalah sebagai berikut :

Lingkaran : Menunjukkan STIE siap untuk memasuki era globalisasi Teknologi


Informasi.
Disket : Merupakan lambang teknologi IT yang sedang berkembang pada saat ini
Dua segitiga : Pena merupakan kekuatan intelektual yang dapat menjadi bekal bagi
kehidupan yang akan datang
Warna Merah : Menunjukkan keberanian dalam setiap mengambil keputusan.
Warna Putih : Menunjukkan kesucian dan kejujuran dalam menjungjung moral
akademik

Anda mungkin juga menyukai