Anda di halaman 1dari 5

Ide Bagaimana E-Commerce Membantu Meningkatkan Kesejahteraan

Petani
Teknologi dan sistem informasi berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade
akhir - akhir ini, dimana semua bergantung pada sistem elektronik seperti televisi, internet,
dan jaringan sistem elektronik lainnya. Hal tersebut mengubah pola hidup manusia kearah
yang lebih modern, canggih serta menuntut segala sesuatu harus berjalan efisien serta
memiliki mobilitas yang baik. Salah satu kecanggihan teknologi yang berkembang pesat ialah
e-commerce.

E-commerce atau perdagangan elektronik adalah salah satu teknologi yang dapat
mengubah pola hidup manusia, yang dahulu jika manusia ingin melakukan transaksi jual beli,
harus bertemu disuatu tempat dan barang yang diperdagangkan tampak nyata didepan mata.
Tetapi, setelah e-commerce berkembang dan menjadi primadona di masyarakat pola transaksi
jual beli di masyarakat mulai beralih ke e-commerce karena kemudahan dan keefisienannya.
Hal tersebut menuntut para pelaku pasar seperti para pedagang asongan, para pemilik toko,
para pengusaha kecil menengah sampai perusahaan besar untuk mengubah arah penjualannya
ke arah e-commerce.

Sekarang semua arah perdagangan serba e-commerce. Seharusnya, hal tersebut harus
disadari oleh para petani. Petani petani khususnya para petani di Indonesia, masih
menggunakan sistem konvensional tak terkecuali dalam hal pemasaran hasil panennya. Hal
tersebut sangat saya rasakan sendiri karena saya adalah anak petani. Jika musim panen tiba
seluruh petani di daerah saya bahkan seluruh Indonesia melakukan panen bersama. Alhasil,
hasil komoditi yang dipanen tersebut melimpah ruah di pasaran. Hal tersebut mengakibatkan
harga komoditi itu menjadi turun dan murah. Harga yang dijual di pasaran tidak sebanding
dengan modal untuk bercocok tanamnya, merawatnya, dan untuk kehidupan sehari-hari.
Selain harga komoditi yang dipanen menjadi murah harganya di pasaran, hal lain yang
menjadi masalah petani ialah tempat penjualannya. Saat musim panen tiba, stok komoditi
yang dipanen melimpah ruah, para petani menyimpan hasil panennya di rumahnya masing
masing sebelum dijualkan. Terkadang saat menjual hasil panennya kepada para pedagang di
pasar, para petani mengalami beberapa kendala, antara lain hasil yang ditawar oleh para
pedagang yang sangat murah serta para pedagang tersebut telah memiliki langganan petani
sendiri. Oleh karena itu, mau tidak mau para petani harus menjualnya kepada para pedagang
pasar atau tengkulak dengan harga yang murah atau menyimpan sendiri komoditi hasil panen
itu sampai membusuk. Gambar dibawah ini ialah contoh gambar hasil panen bawang merah
dari tetangga saya, beberapa hari yang lalu. Hasil panennya dapat mencapai 2 kuintal tetapi
tetangga saya bingung memasarkan hasil panennya, dan jika tidak langsung dijual maka
bawang merah ini akan cepat membusuk dan menjadi merugi. Tetangga saya pernah
membawa bawang merah ini ke pasar tetapi harga yang ditawar para pedagang sangat murah
sekali selain ditawar murah para pedagang juga sudah ada yang memiliki petani
langganannya sendiri. Jika dijual disekitar juga percuma, karena tetangga tetangga sekitar
juga melakukan panen bawang merah bersama sama.
Dari berbagai permasalahan yang dialami para petani, sebuah inovasi dan teknologi
harus segera diperlukan untuk memajukkan kesejahteraan petani. Sebenarnya jika kita
mengambil inti dari beberapa permasalahan para petani yang telah dijabarkan, intinya
permasalahannya terletak pada pemasarannya. Di zaman modern ini, seharusnya para petani
mulai melirik e-commerce sebagai salah satu strategi pemasarannya. Sebagai contoh nyata
yang saya rasakan sebagai anak petani ialah saat panen raya bawang merah ditempat saya,
masalah pemasaran adalah masalah klasik para petani yang terjadi setiap tahun didaerah saya
mungkin bukan daerah saya saja, di daerah daerah di Indonesia lainnya mungkin
mengalami hal yang demikian. Tetapi, beberapa hari yang lalu pula saat panen raya saya
mencoba menawarkan e-commerce dan media sosial sebagai sarana pemasaran kepada orang
tua saya. Alhasil, hanya dalam beberapa hari saja sudah habis semua hasil panennya dijual
dengan harga yang adil. Sedangkan, para tetangga saya yang juga melakukan panen masih
belum laris hasil panennya dan masih bingung mau dijualkan kemana. Oleh sebab itu, saya
berpikir bahwa efek e-commerce dan media sosial sebagai media pemasaran sangat begitu
efektif dan luar biasa.

E-commerce ini seharusnya dapat berguna sebagai salah satu solusi bagi para petani
untuk meningkatkan kesejahteraan bagi mereka. Akan tetapi, ketertinggalan dan
ketidakpahaman akan kemajuan teknologi penyebab mereka tidak melirik e-commerce ini
sebagai salah satu strategi untuk pemasaran mereka. Oleh sebab itu, melalui tulisan ini, saya
sebagai penulis ingin menawarkan sebuah ide dan terobosan baru. Ide dan terobosan tersebut
adalah dengan sosialisasi kepada para petani serta membuat sebuah portal online untuk para
petani.

Sebuah portal online untuk para petani adalah sebuah langkah revolusioner yang
harus ditempuh untuk memajukan kesejahteraan para petani. Jadi, semua yang berhubungan
dengan kegiatan pertanian semuanya terangkul dalam sebuah portal online tersebut. Dalam
portal online tersebut para petani dapat menjual komoditi hasil panennya. Para petani juga
dapat membeli barang barang untuk pertanian dengan harga yang murah. Seperti pupuk,
cangkul, pestisida, dan lain lain. Sebab, portal online ini juga akan merangkul para
produsen barang barang pertanian. Alhasil, para petani dapat membeli barang barang
pertaniannya langsung dari para produsennya, tidak membeli dari para distributor seperti
sekarang ini. Dan para pembeli yang ingin membeli komoditi hasil panen dari para petani pun
dapat membeli melalui portal online atau e-commerce tersebut. Akan tetapi, sebelumnya para
pembeli dan petani harus mendaftar dahulu di portal online tersebut. Data diri yang benar
serta scan KTP harus diinputkan saat proses pendaftaran, sebab hal tersebut untuk
meminimalkan kecurangan.Serta untuk para pembeli, hal tersebut dilakukan agar untuk
mendeteksi siapa saja yang membeli komoditi hasil panen para petani serta untuk mengetahui
hal hal apa saja yang akan dilakukan para pembeli tersebut terhadap komoditi hasil panen
yang telah dibelinya melalui portal online tersebut. Jika pada saat harga komoditi tersebut
melambung tinggi, pihak kepolisian dapat terbantu dalam melakukan penyidikan dan
penyelidikan untuk mengetahui apakah ada komoditi tersebut yang ditimbun dan menjualnya
saat harga lagi melambung tinggi. Pada portal online ini sistem pembayarannya dapat transfer
melalui bank atau kartu kredit, mereka akan mentransfer uang tersebut ke rekening portal
online tersebut, dan disimpan sementara. Setelah itu, pihak portal online ini akan
mengirimkan pemberitahuan kepada para petani melalui sms. Mengapa pemberitahuan
tersebut melalui sms, karena mayoritas para petani di Indonesia masih menggunakan telepon
seluler yang tidak canggih yang hanya bisa sms dan telepon saja. Setelah para petani
mendapatkan pemberitahuan tersebut, para petani pun akan mengirimkan komoditi tersebut
kepada para pembeli. Jika petani tersebut telah mengirimkan komiditi tersebut kepada
pembeli, lalu petani itu harus mengirimkan bukti pengiriman kepada pihak portal online itu.
Maka, pihak portal akan mentransferkan uangnya tapi hanya setengahnya terlebih dahulu.
Sisanya akan dibayarkan beberapa hari setelah pengiriman jika tidak ada komplain dari pihak
pembeli. Jadi, lebih tepatnya portal online ini hanya sebagai peranta saja, agar tidak terjadi
kecurangan dan bertransaksi, dan memudahkan para petani untuk memasarkan produknya
serta mendapatkan barang barang pertanian yang lebih murah. Beginilah kurang lebih
gambaran dari portal online tersebut.
Mengapa saya tidak menyarankan para petani tersebut untuk menggunakan sosial
media sebagai sarana penjualan, dan lebih menyarankan untuk menggunakan sebuah portal
online sarana pertanian seperti diatas. Karena, para petani ini masih tertinggal dalam hal
teknologi, dan terlalu sibuk mengurusi ladangnya, jadi para petani tidak sempat untuk
bersosial media. Dan soal keamanan, sosial media ini rawan dengan kecurangan. Dan jika
menggunakan portal online ini seluruh pertani di Indonesia khususnya, memiliki satu wadah
bersama untuk memajukan kesejahteraan bersama.

Secanggih canggih teknologi jika tidak didukung dengan sumber daya manusianya
yang baik, maka teknologi tersebut tidak ada gunanya. Maka dari itu, pihak dari portal online
atau e-commerce ini butuh memberikan sosialisasi terhadap para petani agar portal online
atau e-commerce pertanian ini dapat digunakan semaksimalnya. Mungkin pihak dari portal
online atau e-commerce pertanian ini akan memberikan sosialisasi kepada kelompok
kelompok tani serta pemerintah daerah di daerah daerah. Pihak portal online akan
memberikan penyuluhan cara menggunakannya, cara bertransaksi, dan lain lain. Mungkin
kendala yang akan dialami pihak portal online ini adalah koneksi internet yang masih jarang
di pelosok. Oleh karena itu, pihak portal online dalam memberikan penyuluhan juga akan
mengawal para petani ini dalam tahap awal penggunaan portal online atau e-commerce
tersebut. Jadi, pihak portal online akan kedaerah daerah saat musim panen tiba dengan
membawa peralatan yang terhubung ke internet. Jika dirasa para petani desa tersebut sudah
baik dan cakap dalam menggunakan portal online tersebut, maka pihak portal online tidak
perlu lagi ke desa untuk menyediakan koneksi internet, tetapi para petani ini akan ke kota
untuk mencari warung internet, supaya bisa mengakses internet dan membuka portal online
tersebut. Hal tersebut akan membuat para petani tidak ketinggalan zaman dan ketinggalan
teknologi, karena kita sudah hidup di zaman teknologi canggih, mau tidak mau kita harus
mengikutinya, jika kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman otomatis tidak ada
harapan bagi kita untuk sejahtera.

Portal online atau sarana e-commerce pertainan ini selain menyediakan sarana untuk
jual beli, portal online ini juga harus menyediakan berita berita seputar pertanian, agar para
petani yang mengakses portal online tersebut juga mendapatkan informasi seputar pertanian
terkini dari berbagai daerah.

Permasalahan yang dialami dalam dunia pertanian khususnya di Indonesia, yang


paling meresahkan adalah regenerasi para petani yang berjalan lambat. Banyak stigma di
masyarakat yang beredar bahwa petani tidak akan bisa menghidupi anak cucu kita, petani
dianggap sebagai pekerjaan orang desa dan kuno, maka dari itu para pemuda enggan menjadi
petani. Jika para pemuda enggan untuk bertani, maka lahan pertanian akan dijual. Jika lahan
pertanian dijual dan dijadikan rumah serta pabrik, bukan tidak mungkin bumi ini akan
menjadi sangat panas karena pemanasan global. Oleh karena itu, dalam portal online ini akan
menyediakan tutorial cara bercocok tanam serta bertani yang modern. Bukan tidak mungkin,
dari belajar bercocok tanam ini, jiwa bertani para pemuda itu akan muncul dan menjadi suka
bertani. Dan menjadikan regenerasi para pemuda berjalan dengan baik.

Dari beragam permasalahan dalam dunia pertanian ini, teknologi e-commerce hadir
menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan banyaknya permasalahan dalam dunia
pertanian ini. Walaupun e-commerce dapat meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi jika
para petani tidak dapat menggunakan teknologi tersebut, kehidupan para petani tidak akan
dapat sejahtera. Oleh karena itu, Teknologi dan kualitas sumber daya manusianya harus bisa
berjalan berdampingan. Karena teknologi diciptakan untuk membantu aktivitas manusia,
maka dari itu tidak ada salahnya berubah menuju era teknologi yang serba modern dan
efektif. Mau tidak mau dunia pertanian harus bisa memanfaatkan teknologi sebagai sebuah
sarana peningkatan taraf hidup manusianya.

Ditulis Oleh :Ramadhan Shalahudin Al Ayyubi

Anda mungkin juga menyukai