Anda di halaman 1dari 27

MOTIVASI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN

MELALUI E-COMMERCE (Studi Kasus di TaniHub)


Usulan Penelitian

Disusun oleh:

Iqbal Muhammad Yulianto

20160220018

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu sub sektor pertanian yang memiliki nilai jual tinggi di

Indonesia adalah hortikultura. Biasanya masyarakat menjual produk-produk

hortikultura secara mentah atau pun terlebih dahulu sehingga dapat

menambah niali ekonomisnya. Sub Sektor hortikultura memiliki nilai jual

yang tinggi maka hortikultura saat ini makin banyak dikembang dari segi

produksi hingga teknologinya penanamannya.berbagai macam jenis lahan

pun dapat diusahakan untuk tanaman hortikultura,dari lahan perkebunan

atau ladang hingga cara penanaman vertikultur dan hidroponik yang dapat

menyiasati lahan sempit menjadi lahan yang dapat berfungsi untuk

menaman hidroponik sub sector hortikultura pun mennghasilkan devisi

yang cukup besar menurut data Kementrian Pertanian pada bulan Desember

tahun 2017 subsektor hortikultura menghasilkan devisa sebesar US$

32,810,450.08 (Kementrian Pertanian, 2017). Hortikultura merupakan

subsektor yang mencakup komiditi sayuran, buah-buah, tanaman hias.

Sayuran merupakan komiditi yang banyak dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia. Kandungan dalam sayuran sangat dibutuhkan tubuh

manusia. Menurut Kementrian Kesehatan Secara umum sayuran dan buah-

buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan.

Sebagian vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah

buahan berperan untuk membantu proses-proses metabolisme di dalam

tubuh ( Kementrian Kesehatan, 2019). Sayuran merupakan salah satu unsur

pokok dari pola makan 4 sehat 5 sempurna.Kebutuhan yang semakin


meningkat pun masih diimbangi oleh jumlah produksi sayuran yang di

hasilkan oleh petani.Produksi dari komditi sayuran pun masih cukup

melimpah menurut data Kementrian pertanian jumlah produksi sayuran di

Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 12.080.269 ton, untuk tahun 2016

mengalami pertumbuhan jumlah produksi sebesar 3,88 % dari tahun 2015.

Jumlah lahan yang diusahakan untuk komditi pun masih cukup luas yaitu

seluas 1.110.583 hektar(Kementrian Pertanian,2017).

Perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan pada era saat

ini,terutama Internet. Kemajuan teknologi memberikan pengaruh yang besar

di era globalisasi saat ini. Terutama Indonesia saat ini telah memasuki

revolusi industri 4.0 dimana peningkatkan teknologi sangat dibutuhkan

dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan dalam mengakses infromasi dapat

dirasakan sejak adanya internet. Manfaat yang didapatkan oleh Internet pun

sebagian besar masyarakat Indonesia sesuai data dari Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pada tahun 2016

pengguna internet sejumlah 143,26 juta orang (Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia, 2017). Perkembangan teknologi informasi dan jumlah

pengguna internet yang semakin banyak memberi dampak yang sangat pesat

terhadap pertumbuhan pasar online di Indonesia (Wuryani, 2018).

E-commerce merupakan pemanfaatan internet untuk

mengembangkan usaha bisnis (Manalu, Sumarwan, & Suroso, 2007)

Adanya pasar online dirasakan sangat bermanfaat bagi penduduk Indonesia

karena kemudahan akses dalam membeli suatu produk.Luasnya lingkungan

yang dapat di tuju sehingga masyarakat mulai mengembangkan bisnisnya


melalui pasar online.dari pemilik hinggga konsumen pun merasakan

manfaat akan perkembangan pasar online.beberapa masyarakat pun saat ini

lebih memilih menggunakan e-commerce ini dibanding membeli di

lapak/toko.Hal itu dikarenakan masyarakat merasa dimudahkan saat

membeli produk tanpa merasakan lelah untuk pergi ke toko .Biasanya para

pelaku bisnis menggunakan pasar online ini melalui beberapa media online

seperti social media,web atau aplikasi start up khusus e-commerce.

Keberedaan pasar online atau e-commerce pun kini sudah

merambah ke bidang pertanian,e-commerce tersebut dapat disebut dengan e-

agribussines .Adapun beberapa e-commerce yang sudah terkenal di sebagian

masyarakat Indonesia ,seperti TaniHub, LimaKilo, Sikumis.com, 8villages,

dll. Dengan adanya e-commerce dibidang pertanian ini dapat membantu

Indonesia dalam mengembangkan pembangunan di sektor pertanian.e-

commerce ini dapat membantu pelaku dunia pertanian dari sektor hulu

hingga hilir .e-commerce di bidang pertanian ini biasanya dimanfaatkan

untuk memberi informasi mengenai produk-produk pertanian pada petani

maupun konsumen,hingga jual beli atau memasarkan alat-alat maupun

produk produk hasil pertanian.Dengan adanya e-agribisnis dapat membantu

mensejahterahkan petani. Hal tersebut karena dapat menjamin produk dari

petani dapat terjual langsung tanpa perlu melewati saluran pemasaran yang

panjang sehingga dapat mengurangi biaya produk. Semua pihak yang

berperan di e-agribussines ini mendapatkan keuntungan atau manfaat yang

diinginkan
TaniHub merupakan salah satu e-commerce yang bergerak

dibidang penjualan produk produk pertanian terbesar di Indonesia.Kini

TaniHub telah memiliki cabang gudang di beberapa kota besar seperti DKI

Jakarta,Surabaya,Yogyakarta. Tak hanya itu,tanihub tidak hanya mencari

keuntungannya semata saja. Tanihub juga meberikan kesejahteran sosial

bagi masyarakat sekitar dengan program-program sosial yang tanihub

bentuk.TaniHub memiliki visi untuk mempercepat penciptaan dampak

positif dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi

informasi.Misi dari TaniHub yaitu. Memberdayakan petani lokal dengan

menyediakan akses pasar dan akses keuangan. Melalui TaniHub, para petani

lokal dapat menjual hasil panen mereka kepada para individu maupun

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah.Untuk

memenuhi permintaan konsumen TaniHub bermitra langsung dengan para

petani.TaniHub memang memiliki tujuan utama membantu

mensejahterakan petani-petani.TaniHub menjual hasil produksi pertanian

secara luas.TaniHub menyediakan segala macam sayuran dan buah-

buahan,pertenakan ,hingga perikanan. (Tanihub, t.t.)

Adanya e-agribisnis ini dapat merubah pola kebiasaan masyarakat

dalam membeli kebutuhan bahan bahan pokok terutama sayuran. Dahulu

masyarakat terutama kaum ibu-ibu jika ingin membeli kebutuhan pokok

perlu pergi menuju pasar ataupun warung,kini dengan adanya e-agribisnis

ini konsumen hanya tinggal memilih jenis sayuran yang akan dibeli melalui

aplikasi ataupun pun web setelah itu hanya tinggal menunggu sayuran yang

dibeli datang ke rumah .Dalam memasarkan produk pertanian melalui e-


commerce biasanya membutuhkan beberapa proses yang membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk produk smpai ke tangan konsumen. Produk

pertanian sendiri memiliki sifat mudah rusak sehingga dalam pembelian

produk pertanian melalui e-commerce memiliki resiko terutama sayuran

yang mudah rentan rusak dan busuk, Namun pada kenyataan masyarakat

Indonesia kini mulai memanfaatkan e-agribisnis untuk membeli produk

produk pertanian dalam memenuhi kebutuhan rumah sehari-hari.

Revolusi industri kini telah dirasakan di bidang pertanian Semakin

berkembangnya teknologi e-commerce membuat konsumen semakin tertarik

menggunakan atau memanfaatkan e-commerce di bidang pertanian ,

walaupun memiliki resiko terhadap daya tahan produknya. Perusahaan e-

commere semakin meningkatkan kualitas pelayanan agar menciptakan

loyalitas konsumen terhadap produk yang disediakan. Peningkatan loyalitas

konsumen diharapkan menjadi saran untuk memperluas pemasaran produk.

Selain pemilik perusahaan,para pelaku agribisnis di e-commerce juga

mendapatkan manfaat tidak terkecuali petani. Hal ini dapat menjadi

pendorong pembangunan pertanian di Indonesia melalui teknologi

informasi.

B. Tujuan

1. Mengetahui profil konsumen yang membeli sayuran melalui e-

commerce TaniHub

2. Mengetahui Motivasi Konsumen terhadap pembelian sayuran melalui e-

commerce TaniHub
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen

dalam membeli sayuran melalui e-commerce TaniHub

C. Kegunaan

1. Bagi Perusahaan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

dalam penjualan sayuran di Perusahaan e-commerce sehingga dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan penjualan sayuran

selanjutnya

2. Bagi Peneliti : Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

informasi mengenai motivasi konsumen dalam membeli di e-commerce

3. Bagi Masyarakat : Penelitian ini diharapakan menambahan wawasan

mengenai pemanfaatan e-commerce sehingga dapat mendorong

masyrakat menggunakan e-commerce


II. Kerangka Pendekatan Teori

A. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Konsumen

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan pemberi daya penggerak yang menciptakan

kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, berkerja efektif, dan

terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. (Zeky, 2018)

Kondisi dimana seseorang didalam dirinya memiliki dorongan keinginan

secara individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.

Keinginan ini membentuk suatu dorongan yang menyebabkan adanya motivasi di

dalam dirinya (Wahyuni,2008)

Konsumen selalu dihadap pada persoalan biaya atau pengorbanan yang

akan dikeluarkan dan seberapa penting produk yang dibutuhkan dan di

ingikan.Oleh karena itu,Konsumen akan dihadapkan pada persoalan motivasi dan

pendorong.Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukan suatu

perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.

(Setiadi, S. E., 2015)

Tujuan motivasi konsumen untuk meningkatkan kepuasan,

mempertahankan loyalitas, efisiensi, efektivitas, dan menciptakan suatu

hubungan yang harmonis antara produsen atau penjualan dan pembeli atau

konsumen.Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh

konsumen.Kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul

karena konsumen merasakan ketidaknyaman antara yang seharusnya dirasakan


dan yang sesungguhnya dirasakan. Dalam memenuhi kebutuhnya, seseorang

konsumen harus memiliki tujuan dan tindakannya.(Nurhidayah, 2016)

b. Proses Terbentuknya Motivasi


Menurut Yuniarti dalam (Zeky, 2018) Motivasi dihasilkan oleh keadaan

tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi secara sadar

ataupun tidak sadar berjuang untuk mengurangi ketegangan tersebut melalui

perilaku yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan. Tujuan dan pola

perilaku yang dipilih merupakan hasil pemikiran dan proses belajar individu.

Perilaku tersebut akan membebaskan individu dari keadaan tertekan yang

timbul dari belum terpenuhinya kebutuhan

2. Konsep Kebutuhan

Menurut Seseorang berperilaku, karena adanya dorongan untuk

memenuhi bermacammacam kebutuhan. Dalam Setiadi (2010) Maslow

berpendapat bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang tersebut berjenjang.

Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat

terpenuhi akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya juka kebutuhan

tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya

sampai tingkat kebutuhan yang kelima. Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain

adalah :

1) Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal,

dan bebas dari rasa sakit.

2) Kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan kebebasan dari

ancaman, yakni aman dari ancaman kejadian atau lingkungan.

3) Kebutuhan sosial. Kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi, dan cinta.


4) Kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan akan penghargaan diri dan

penghargaan orang lain.

5) Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri

dengan memaksimalkan penggunaan kemampuan, dan

potensi.(Nurhidayah, 2016)

3. Sayuran

Sayuran merupakan semua jenis tanaman atau bagian tanaman yang bisa

diolah menjadi makanan. Beberapa jenis sayuran bisa dimakan begitu saja atau

secara mentah sedangkan sebagian lainnya hanya bisa dikonsumsi setelah

dimasak terlebih dahulu. Makanan ini mengandung banyak nutrisi penting untuk

kesehatan tubuh seperti karbohidrat, garam, mineral, vitamin, lemak, protein, dll.

Sayuran termasuk kelompok barang kacang merah convenience yaitu sering dibeli

oleh sejumlah konsumen dengan segera dan dengan usaha minimum sehingga

ketersediaan sayuran pun sangat mudah diperoleh. (Saodah.Malia, 2017)

A. Pengelompokan Sayuran

Menurut (Rukmana, 2005) berdasarkan bagian yang dimanfaatkan sayuran

dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

1) Sayuran buah,misalnya tomat,terung,dan kecipir.

2) Sayuran biji,missalnya kacang merah,dan kacang panjang.

3) Sayuran daun ,missal bayam,kubis krop,dan sawi.

4) Sayuran umbi,missal wortel, bawang merah, dan kentang.

5) Sayuran bunga,missal kembang kol dan brokoli

6) Sayuan tunas muda,missal asparagus dan rebung bamboo


B. Potensi Pengembangan Sayuran

a. Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia

Indonesia memiliki kondisi agroekologi dataran rendah

sampai dataran tinggi yang dapat menghasilkan komoditas

sayuran. Lahan pertanian yang dapat digunakan untuk

mengembangkan tanaman sayuran meliputi 16,54 hektar. Lahan

tersebut berupa lahan kering yang terdiri atas 8,54 juta hektar lahan

tegalan (kebun). 3,2 juta hektar ladang, dan 4,8 juta lahan

pekarangan.Selain sumber daya alam lahan yang luas,Indonesia jga

kaya dalam sumber daya manusia.Jumlah petani dan keluarga tani

di Indonesia sebagai pelaku pembangunan pertanian sangat

banyak.

b. Potensi produksi

Hampir sebagian besar jenis sayuran dapat di hasilkan di

Indonesia,termasuk jenis sayuran yang berasal dari daerah

subtropis. Walaupun telah terjadi peningkatan produksi sayuran

nasional yang cukup berarti, namun masih belum sebanding

dengan potensi sumberdaya lahan yang luas. Selain itu,

kemungkinan untuk mengembangkan teknologi yang dapat

diterapkankan secara lokalita masih besar

c. Potensi pasar

Prospek pemasaran dalam negeri bagi komoditas sayuran sangat

cerah. Hal ini ditunjukan dengan fakta sebagai berikut:


1) Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan permintan

pasar dalam negeri (pasar domestic) terhadap komoditas

sayuran semakin bertambah

2) Peningkatan jumlah penduduk kota dan bertambahnya

kawasan indsutri dan pariwisata merupakan daerah

pemasaran yang potensial bagi komoitas sayuran

3) Peningkatan pendidikan dan kesadaran akan pentingnya

gizi membawa pengaruh positif terhadap permintaan akan

sayuran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif

4) Arus pengunjung dari luar negeri ke Indonesia yang

semakin deras membawa pengaruh pada jumlah, jenis,

maupun kualitas produksi yang dibutuhkan

4. E – commerce

E-commerce online adalah logika konsumsi yang mendekatkan diri kita

secara virtual. Bisnis online dengan segala unsur virtualnya membuat semakin

mudah untuk berbelanja. Kita melakukan transaksi dengan sesuatu yang nyata

namun tidak konkret. Kemudahan teknologi virtual sekarang ini membuat

semuanya menjadi sederhana dan gampang. Inilah yang dimanfaatkan oleh para

pelaku bisnis dalam memanfaatkan kesederhanaan dan kepraktisan dalam belanja

yang semakin mudah. Karena kemudahaan dan kepraktisan itu membuat

konsumsi menjadi lebih menggoda ( Muktaf,2018)

Menurut (Sugiarti, 2014) e-commerce memiliki keuntungan bagi beberapa pihak

antara lain :

1) Bagi Perusahan:
 Memperpendek jarak

Perusahaan dapat lebih medekatkan diri kepada konsumen

 Perluasan pasar

Jangkaun perusahaan menjadi tidak terbatas oleh area geografis

dimana perusahaan berada

 Perluaan jaringan mitra bisnis

Menghindari masalah kurangnya informasi posisi grafis mitra kerja

suatu perusahaan

 Efisien

Memangkas biaya biaya operasional sepertikertas-kertas untuk

transaksi, periklanan, dan pencacatan

2) Bagi Konsumen:

 Efektif:

Konsumen mendapatkan informasi yang diinginkkanya dengan lebih

cepat

 Aman secara fisik

Konsumen tidak perlu mendatangi toko atau tempat perusahan dengan

membawa uang tunai

 Fleksibel

Konsumen dapat melakukan penawan dimanapun ia berada

3) Bagi Masyrakat umum

 Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan sehingga konsumen

tidak perlu melakukan perjalanan ke toko atau perusahaan sehingga

akan mengurangi polusi


 Membuka peluang kerja baru dimana perdagangan elektronik 9e-

commerce) akan menimbulkan pekerja baru seperti pemrograman

komputer,perancang web,ahli basis data,ahli jaringan dan sebagainya

 Mendukung dunia akademis untuk ikut mempelajari tentang e-

commerce sebagai ilmu pengetahuan yang terus berkembang

Menurut (Nugrahani, 2011) e-commerce sifat transaksinya adala sebagai

berikut:

1) Bussiness to Business (B2B)

Menurut Ustidiyanto dalam (Ariwibowo & Nugroho, 2013)

merupakan bentuk transaksi perdagangan melalui internet yang

dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan.

2) Bussines to consumen (B2C)

Merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual

3) Consumer to Consumer (C2C)

Merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara

langsung kepada konsumen lainnya .

4) Consumen to Business ( C2B)

Merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada

organasasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi

(Fuady dalam Nugrahani,2011 )

5) Non Business Electronic Commerce


Meliputi kegiatan non bisns seperti kegiatan lembaga

pendidikan,organisasi nirlaba,keagamaan dan lain-lain (Fuady dalam

Nugrahini,2011)

6) Intrabussines ( Organizational ) Elecctronic Commerce

Kegiatan in meliputi semua aktivitas internal organisasi melaui

inertnet untuk melakukan pertukaran barang.jasa,dan

infomrasi,menjual produk perusahaan kepada karyawan dan lain-lain

Kegiatan dalam e-commerce antara lain meliputi ttaransfer dana

elektronk, pertukaran data eleketronik. Sistem manajemen invetori otomatis

dan sistem pengumpulan sistem pengumpulan data otomotis.E-commerce

sediri merupakan aplikasi e-bisnis yang berkaitan dengan tranasaksi bisnis

yang berkaitan dengan transaksi komersial

B. Penelitian Terdahulu

(Shrivastava, Sahney, & Ghosh, 2013) melakukan penelitian

tentang ‘‘ Motivasi pembeli 'untuk pembelian online: kasus empiris e-tiket

kereta api di Indonesia Konteks India”,Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengeksplorasi faktor-faktor motivasi kritis yang mempengaruhi

keputusan pembelian online orang, dan untuk membangun dampak sebab

akibat mereka, jika ada, melalui pengembangan model yang terintegrasi.

Hasil penelitian menunjukan penerapan layanan ritel online berbasis

teknologi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi

pemahaman untuk menarik, mempertahankan, dan memuaskan pelanggan

dalam konteks seperti itu masih terbatas. Sementara pelanggan saat ini,

didorong oleh motif fungsional dan hedonis, suka mencari di internet dan
mencari produk dan layanan, proses tersebut jarang mengarah pada

kulminasi dalam transaksi dan pertukaran. Memahami dan mengelola

dinamika perilaku konsumen menjadi sangat penting dan ini memerlukan

perlunya analisis dalam hal masalah perilaku.

(Lim, Sia, & Lee, 2004) melakukan penelitian tentang Efek dari

individualisme-kolektivisme dan ketidakpastian penghindaran belanja

internet.Hasil penelitian adalah mengidentifikasi dua budaya nasional

dimensi individualisme-kolektivisme dan penghindaran ketidakpastian, dan

interaksi mereka yang mempengaruhi tingkat belanja internet di berbagai

spektrum negara, faktor-faktor ini menyumbang 14% dari varian yang

dijelaskan (ke varian gabungan) dari 63% dijelaskan oleh tingkat

pendapatan nasional, tingkat pendidikan, tingkat pertumbuhan ekonomi,

tingkat pengangguran, dan tingkat kejahatan) dalam tingkat belanja internet

prediktif. Untuk negara-negara yang lebih rendah dalam penghindaran

ketidakpastian, dalam budaya daftar dua menunjukkan tingkat belanja

internet yang lebih tinggi daripada budaya mengumpulkan. Implikasi untuk

tingkat desain web tingkat perusahaan nasional dan Internet dibahas.

Wuryani (2018) melakukan penelitian tentang Peran Kepuasan

Pelanggan dalam memediasi E-CRM dan E-Service quality terhadap

loyalitas pelanggan E-commerce,Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk

mengetahui pengaruh dari E-CRM terhadap loyalitas pelanggan 2) Untuk

mengetahui pengaruh dari e-service qualitycterhadap loyalitas pelanggan

3) Untuk mengetahui pengaruh dari E-CRM terhadap kepuasan

pelanggan.4) Untuk mengetahui pengaruh dari e-service quality terhadap


kepuasan pelanggan, 5) Untuk mengetahui pengaruh dari kepuasan

pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.Hasil dari penilitian hasilnya

menunjukkan bahwa E-CRM tidak berpengaruh secara signifikan pada

loyalitas pelanggan. E-commerce menggunakan E-CRM dengan

menyederhanakan tampilan-tampilan website dengan maksud untuk

mempemudah pelanggan dalam menggunakan website, namun ini

bukanlah hal yang dibutuhkan oleh pelanggan, maka dari itu E-CRM tidak

berhubungan secara signifikan dengan loyalitas pelanggan, E-SQ tidak

berpengaruh secara signifikan pada loyalitas pelanggan. E-SQ pada e-

commerce dapat memudahkan pelanggan akan tetapi pelanggan tidak

dipenuhi kebutuhannya secara penuh sehingga pelanggan merasa bahwa

E-SQ bukan alasan mereka untuk tetap loyal, sehingga E-SQ tidak

mempengaruhi secara signifikan loyalitas pelanggan, menunjukkan bahwa

E-CRM berpengaruh positif dan signifikan pada kepuasan pelanggan. E-

CRM pada e-commerce dimaksudkan untuk menarik pelanggan, karena

tampilan e-commerce yang menjadi menarik sehingga pelanggan akan

dengan mudah merasa puas dengan belanja di ecommerce. Pelanggan

sudah disajikan dengan navigasi navigasi yang mudah untuk mereka

mengakses apa yang mereka butuhkan. Menunjukkan bahwa kepuasan

pelanggan berpengaruh positif dan signifikan pada loyalitas pelanggan.

Rasa senang hati pelanggan atas kepuasan berbelanja menggunakan

ecommerce akan meningkatkan loyalitas pelanggan. kepuasan pelanggan

memiliki peran dalam memediasi ECRM dan E-SQ, karena nilai indirect

lebih besar dari pada direct. Faktor yang mempengaruhi kepuasan


pelanggan dapat memediasi E-CRM terhadap loyalitas karena E-CRM

dianggap menarik oleh pelanggan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan dapat memediasi E-SQ terhadap loyalitas karena E-SQ dirasa

memudahkan oleh pelanggan.

(Anwar & Adidarma, 2016) meneliti tentang pengaruh kepercayaan dan

risiko pada minat beli belanja online bertujuan untuk Penelitian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh faktor kepercayaan pada risiko yang

dirasakan konsumen dalam melakukan transaksi jual-beli online,

sekaligus menguji pengaruh kepercayaan dan risiko tersebut pada

minat beli konsumen dalam berbelanja secara online. Hasil penelitian

ini membuktikan bahwa semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap

situs belanja online akan mengurangi risiko yang konsumen rasakan

dalam bertransaksi secara online. studi ini tidak membuktikan adanya

pengaruh yang signifikan antara risiko dengan minat beli belanja

online. Hal ini menunjukkan bahwa, risiko yang tinggi dalam bertransaksi

secara online tidak serta merta mengurungkan minat konsumen untuk

bertransaksi jual-beli secara online.

Astari dan Nugroho (2018) melakukan penelitian mengenai

motivasi pembelian empulsif online shopping pada Instagram. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui motivasi konsumen dalam melakukan

aktivitas online shopping yang berdampak langsung terhadap tingginya

pembelian impulsif pada instagram. n. Hasil penelitian menunjukan

adanya motif utilitarian atau motif irrasional yang mendominasi

argumentasi para informan yang kerap melakukan pembelian


impulsif.Karakteristik pribadi yang mempengaruhi adalah umur dan daur

hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan konsep diri. Sedangkan,

faktor eksternal yang paling mempengaruhi adalah faktor lingkungan.

Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan motivasi pembelian impulsif

dalam kegiatan online shopping adalah hadirnya hasrat hedonistik,

kebutuhan self esteem dan self actualization, persepsi konsumen terhadap

pengambilan keputusan dan persepsi konsumen terhadap keputusan. Selain

itu, peneliti menemukan keberalihan cara pandang setiap konsumen

terhadap suatu produk. Para konsumen tidak hanya melihat dari fungsinya

saja sebagai suatu kebutuhan, namun, melihatnya sebagai alat

pemenuhankepuasaan dan pengaktualisasian diri.

Ongsano dan Sondak melakukan penelitian tentang faktor –faktor

yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli makanan

melalui media sosial.penelitian bertujuan untuk megetahui untuk

mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen melakukan pembelian makanan secara online dan mengetahui

faktor yang paling dominan dalam keputusan konsumen melakukan

pembelian makanan secara online. Populasi yang diterapkan dalam

penelitian ini yaitu seluruh masyarakat Indonesia yang pernah melakukan

transaksi online, sedangkan sampel yang diteliti adalah 73 konsumen yang

pernah melakukan transaksi pembelian makanan secara online. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan

kuesioner yang menggunakan instrumen skala Likert. Selanjutnya, peneliti

mengolah data hasil penelitian menggunakan SPSS dengan uji analisis


faktor. Setelah melakukan uji analisis faktor hasil yang didapatkan adalah

terdapat lima faktor yang menjadi pengaruh konsumen melakukan

pembelian makanan melalui media sosial dan faktor yang paling dominan

adalah faktor gaya hidup karena memiliki nilai eigen yang paling tinggi.

Nurhasanah (2013) melakukan penelitian bertujuan untuk untuk

mengetahui dan memahami secara mendalam tentang perilaku konsumen

terhadap keputusan pembelian E-commerce pada mahasiswa lintas

Universitas di Wilayah Bandung Raya. hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel independen (budaya, gaya

hidup dan kelompok referensi) terhadap variabel dependen adalah sebesar

0,410 atau 41%, sedangkan sisanya sebesar 59% dipengaruhi oleh variabel

lain, hal ini menunjukan bahwa pengaruh yang diberikan masuk ke dalam

kategori cukup tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan terjadi

pengaruh yang cukup tinggi antara Perilaku Konsumen Terhadap

Keputusan Pembelian E-commerce pada Mahasiswa Lintas Universitas Di

Wilayah Bandung Raya

(Rambe, 2014) melakukan penelitian mengenai analisisi faktor

faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian online

(E-Commerce) pada pengguna internet dan pembeli online toko online

lazada co.id di Kota Medan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang

terdiri dari kemudahan pembayaran,kepercayaan, keuntungan belanja

online, kualitas informasi, dan estetika web pada toko online lazada.co.id.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variable kemudahan dalam


pembayaran dan kualitas informasi berpengauh positif dan signifikan

terhadapa keputusan pembelian konsumen pada toko online lazada.co.id

(Hanifa, 2018) melakukan penelitian mengenai berbagai

faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

produk fashion ( Studi pada konsumen e-commerce c2c Shoope ).

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk fashion pada e-

commerce c2c Shopee.

Putri dan Susanta melakukan penelitian faktor-faktor yang

mempengaruhi loyalitas konsumen pada bisnis e-commerce studi

kasus konsumen traveloka pada mahasiswa unirvesitas diponegoro

semarang.Tujuan penelitian ini untuk mempengaruhi loyalitas

konsumen pada bisnis e-commerce.Hasil dari penelitian bahwa dapat

diketahui variable kemudahan akses, Kelengkapan produk, Harga

produk, Metode pembayaran, dan tampilan secara parsial maupun

simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

C. Kerangka Pemikiran

Produk pertanian memiliki karakteristik yang khusus dibanding produk

lainnya seperti mudah rusak,musiman, dan bersifat bulky.Karakteristik yang

khusus itulah yang mendorong pemasok atau produsen untuk menjual agar segera

sampai ke tangan konsumen.Salah satu untuk menangani karakteristik ini dengan

perkembangan zaman yaitu dengan e-commerce.

Tanihub merupakan e-commerce yang menyediakan produk-produk

pertanian secara luas. Salah satu produk yang dijual pada e-commece taniHub
adalah sayuran. TaniHub merupakan e-commerce yang bermodel c2c TaniHub

sudah berkembang sejak 2016. Kini TaniHub telah memiliki cabang di 4 kota

besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya. Konsumen banyak

menggunakan tanihub karena Teknis pembayaran yang mudah,popularitas,

Pelayanan yang baik, dan kelengkapan produk. Profil konsumen merupakan

gambaran mengenai identitas dari konsumen yang membeli sayuran melalui e-

commorce TaniHub meliputi umur, pekerjaan, jenis kelamin, Domisili,

pendidikan. Motivasi konsumen merupakah indikator dalam mempengaruhi

konsumen untuk membeli sayuran melalui e-commerce mencakup kesegaran,

higienitas, kemasan, Teknis pembayaran, Harga, pelayanan.

Karakteristik Produk Pertanian


 Mudah rusak
 Musiman
 Bersifat bulky

E-commerce TaniHub
 Aspek Pembayaran
 Popularitas
 Pelayanan
 Kelengkapan Produk

Profil Konsumen
 Umur Konsumen
 Pekerjaan
 Jenis Kelamin
 Domisili
 Pendidikan
Motivasi Konsumen
 Pendapatan
 Kecepatan
 Akses Internet Distrubisi
 Teknis Pembayaran
 Harga
 Pelayanan
 Keperceyaan
 Promosi
III. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

set kondisi, suatu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran,

atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, dalam (Wulandari, 2017)

A. Pengambilan Sampel

1. Penetuan lokasi

Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive).TaniHub

merupakan salah satu e-agribusiness yang terbsesar di Indonesia.TaniHub

memiliki 4 kantor cabang di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.

TaniHub menyediakan produk sayuran setiap harinya.Yogyarkarta dipilih

karena merupakan daerah domisili peneliti

2. Pengambilan sampel

Metode yang dignakan untuk pengambilan sampel dalam

penelitian ini yaitu random sampling.pemilihan sampel secara acak

dimana semua nama responden merupakan konsumen taniHub yang

membeli sayuran.Responden dari penelitian ini yaitu Konsumen TaniHub

secara perorangan atau rumah tangga yang pernah membeli sayuran lebih

dari satu kali melalui aplikasi TaniHub.


B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yang terdiri data primer

dan data sekunder yang di ambil sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam

menyelesaikan permasalahan

a. Data Primer

Data primer adalah data utama yang didapatkan dari sumber data

yang dapat menjadi bahan dalam menyelesaikan permsalahan penelitian.

Dalam penelitian ini data primer di peroleh melalui angket kuisioner dan

wawancara . Data yang dikumpulkan melalui angket tersebut meliputi

profil konsumen, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi dalam

membeli sayuran melalui e-commerce

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang menjadi pendukung dalam

melakukan penelitian.data sekunder didapatkan secara sistemtias dari

Perusahaan TaniHub atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini.Data

sekunder ini meliputi data jumlah pembelian sayuran dan jumlah konsumen

sayuran

C. Asumsi dan Pembatasan Masalah

1. Asumsi

Diasumsikan bahwa konsumen Tanihub yang pernah membeli dalam

sekali

2. Pembatasan Masalah

Konsumen yangdiambil adalah konsumen rumah tangga disekitar Provinsi

DIY
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Profil konsumen adalah infomasi data diri responden yang menunjukan

keterangan umur,domisili,pekerjan,pendidikan,pendapatan,akses internet

2. Umur adalah usia yang diinjak saat penelitian dilakukan denga satuan

tahun

3. Domisili adalah lokasi tempat tinggal konsumen

4. Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang telah selesai ditempuh

5. Pendapatan adalah gaji yang diterima oleh konsumen setelah berkerja

dalam sebulan

6. Pekerjaan adalah aktivitias untuk mendapatkan penghasilan

7. Akses Internet adalah

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, R., & Adidarma, W. (2016). Pengaruh Kepercayaan dan Risiko Pada

Minat Beli Belanja Online. JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS

SRIWIJAYA, 14(2), 155–168.

Ariwibowo, D. P. J., & Nugroho, M. A. (2013). PENGARUH TRUST DAN

PERCEIVED OF RISK TERHADAP NIAT UNTUK BERTRANSAKSI

MENGGUNAKAN E-COMMERCE. Nominal, Barometer Riset

Akuntansi Dan Manajemen, 2(1).

https://doi.org/10.21831/nominal.v2i1.1646
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2017). Penetrasi & Perilaku

Pengguna Internet. Diambil 30 Maret 2019, dari

https://apjii.or.id/content/read/39/342/Hasil-Survei-Penetrasi-dan-

Perilaku-Pengguna-Internet-Indonesia-2017

Hanifa, F. H. (2018). Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Produk Fashion (Studi Pada Konsumen E-

commerce C2c Sophee). Ikraith Humaniora, 2(2), 54–60.

Lim, K. H., Sia, C. L., & Lee, M. K. (2004). Is eCommerce boundary-less?

Effects of individualism–collectivism and uncertainty avoidance on

Internet shopping. Diambil 1 April 2019, dari

https://link.springer.com/article/10.1057/palgrave.jibs.8400104

Manalu, A. S. B., Sumarwan, U., & Suroso, A. I. (2007). Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Online. Diambil 28 Maret

2019, dari http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/3323

Nugrahani, D. S. (2011). E-COMMERCE UNTUK PEMASARAN PRODUK

USAHA KECIL DAN MENENGAH. (1), 16.

Nurhidayah, R. (2016). ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI

PRODUK SAYURAN SEGAR DI PASAR MODERN SUPERINDO

GODEAN KOTA YOGYAKARTA (Thesis, FP UMY). Diambil dari

http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6549

Rambe, D. S. (2014). ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN ONLINE (E –

COMMERCE) (PADA PENGGUNA INTERNET DAN PEMBELI

ONLINE, TOKO ONLINE LAZADA.CO.ID DIKOTA MEDAN). 138.


Rukmana, I. H. R. R., MBA. (2005). Bertanam Sayuran Di Pekarangan.

Kanisius.

Setiadi, S. E., N. J. S., S. E. (2015). Perilaku Konsumen. Kencana.

Shrivastava, A., Sahney, S., & Ghosh, K. (2013). “Buyer’s motivation” for online

buying: an empirical case of railway e-ticketing in Indian context. Journal

of Asia Business Studies, 8(1), 43–64. https://doi.org/10.1108/JABS-07-

2011-0036

Sugiarti, Y. (2014). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AGRIBISNIS E-

COMMERCE BUAH PISANG. 8(1), 12.

Tanihub. (t.t.). Dukung pertumbuhan dan perkembangan petani lokal hari ini.

Diambil 30 Maret 2019, dari https://www.tanihub.com

Wulandari, O. (2017). MOTIVASI KONSUMEN SUSU SAPI MURNI

PADAWARUNG PENJUALAN SUSU MILIK KOPERASI WARGA

MULYA DI KOTA YOGYAKARTA. Diambil dari

http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14452

Zeky, A. (2018). MOTIVASI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU

KEDELAI “BU ADE” DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Diambil

dari http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20247

Anda mungkin juga menyukai