Anda di halaman 1dari 3

Pencegahan TB paru

Agar orang yang sehat tidak tertular penyakit TBC, ada dua jalan, yaitu tindakan dari orang yang sehat
dan tindakan dari penderita TBC itu sendiri. Usahakanlah penderita TBC tidak membuang ludah, batuk
dan bersin di sembarang tempat. Ada baiknya dilakukan di tempat yang terkena sinar matahari
langsung. Jadi, seperti yang dikatakan di atas, kamar penderita TBC harus mendapatkan sinar matahari
langsung. Sinar matahari akan membunuh bakteri-bakteri TBC yang tersebar.

Ada baiknya bagi seorang yang sehat menghindari kontak bicara pada jarak yang dekat dengan
penderita TBC. Atau Anda bisa menggunakan masker, namun hal ini masih tetap rentan. Bila penderita
TBC batuk atau bersin, sebaiknya orang yang sehat menutup mulut. Satu hal yang perlu diperhatikan,
yaitu arah angin. Jangan sampai angin berhembus mengarah ke orang yang sehat setelah sebelumnya
melalui orang yang menderita TBC. Bukan mencegah arah anginnya, namun kita yang harus menghindari
angin tersebut yang bisa merupakan angin karena alam atau angin karena kipas angin dll. Ingat, bakteri
TBC bisa terbawa oleh angin.

Jemur tempat tidur penderita TBC di panas matahari langsung, ini untuk menghindari hidupnya bakteri
di tempat tidur tersebut. Pada bayi, jangan pernah melewatkan imunisasi BCG, ini penting untuk
mencegah dari terserangnya penyakit TBC di kemudian hari.

Dari semua hal-hal diatas, daya tahan tubuh orang yang sehat sangat berperan dalam mencegah
penularan TBC. Karena rasanya sulit untuk menghindari terhirupnya bakteri TBC di saat tinggal serumah
dengan penderita TBC. Bila seseorang itu memiliki daya tahan tubuh yang kuat, walaupun bakteri TBC
masuk, sistem pertahanan tubuhnya akan memusnahkannya. Apa saja yang harus dilakukan untuk
memiliki daya tahan tubuh yang kuat ini? Tidak lain adalah rajin berolahraga, konsumsi cukup makanan
yang seimbang, terapkan pola hidup sehat seperti tidur yang cukup dan tidak merokok.

Tim medkes. 2013. http://www.medkes.com/2013/04/penyebab-pengobatan-pencegahan-


penyakit-tbc.html. Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Penyakit TBC
1. Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen O2 dan CO2 yang
berada di luar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ pernafasan pada keadaan
tertentu tubuh kelebihan CO2, maka tubuh berusaha untuk mengeluarkan kelebihan
tersebut menghembuskan nafas (ekspirasi) sehingga terjadi suatu keseimbangan
antara O2 dan CO2 di dalam tubuh. Anatomi dari pernapasan adalah hidung, faring,
laring, trakea, dan bronkus.

2. Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium


tuberculosis yang menyerang paru-paru dan bronkus. Penyebab tuberkulosis adalah
Mycobacterium tubercolusis, basil ini tidak bespora sehingga mudah di basmi dengan
pemanasan, sinar matahari, dan sinar ultraviolet. Dalam perjalanan penyakitnya
terdapat 4 fase : fase pertama (fase tuberkulosis primer) yaitu, masuk ke dalam paru
dan berkembang biak tanpa menimbulkan reaksi pertahanan tubuh.Fase kedua, Fase
ketiga ( fase laten ) yaitu, fase dengan kuman yang tidur (bertahun tahun / seumur
hidup) dan beraktifitas jika terjadi perubahan keseimbangan daya tahan tubuh dan
bisa terdapat di tulang panjang, veterba, tuba fallopi, otak, kelenjar limfhilus, leher
dan ginjal.Fase ke empat yaitu, dapat sembuh tanpa cacat atau sebaliknya, juga dapat
menyebar ke organ yang lain dan ke ginjal setelah paru.

3. Penyakit tuberculosis dapat diklasifikasikan berdasarkan 4 hal yaitu lokasi atau oragn
tubuh yang terkena, bakteriologi, tingkat keparahan penyakit dan riwayat pengobatan
tuberculosis sebelumnya. Keluhan yang dirasakan pasien tuberculosis dapat
bermacam-macam, yang sering ditemukan adalah demam, batuk hingga berdarah,
sesak nafas, nyeri dada, dan malaise.

4. Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB,
cara penularanya yaitu, sumber penularan adalah pasien TBBTA positif, pada waktu
batuk atau bersin, terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama, daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya, faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB
ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara
tersebut. Klien dengan diagnose TB aktif biasanya mulai diberikan tiga jenis medikasi
atau lebih untuk memastikan bahwa organisme yang resisten telah disingkarkan.
beberapa program mempunyai dua fase yaitu, fase intensif dan fase rumatan.

5. Pengobatan TB menggunakan obat kombinasi dengan tidak menggangu bio-


availability dari obat-obat termasuk kombinasi obat-obatan tersebut dinamakan FDC
(Fixed Dose Combination), yang terdiri 2 jenis tablet yaitu, 4FDC dan 2FDC. Obat-
obat untuk antituberculosis yaitu, isoniazid, rifampin, ethambutol, streptomisin.
6.

Anda mungkin juga menyukai