Anda di halaman 1dari 32

Pendidikan Kesehatan

dalam Keperawatan

Oleh:
Ani Nuraeni

Promkes@2015
Pendidikan kesehatan di dalam keperawatan
merupakan salah satu jenis intervensi/
tindakan yang ditujukan untuk memecahkan
diagnosa keperawatan yaitu kurang
pengetahuan
Tujuan:
1. Memperluas pengetahuan
2. Memperbaiki sikap
3. Mengubah perilaku tidak sehat menjadi
sehat
Pengkajian Kebutuhan
Belajar
1. Pengkajian faktor predisposisi
2. Pengkajian faktor pemungkin
3. Pengkajian faktor penguat
1.Pengkajian Faktor Predisposisi

Pengkajian riwayat keperawatan

Pengkajian fisik

Pengkajian kesiapan klien untuk belajar


Pengkajian motivasi
Pengkajian kemampuan membaca
Pengkajian Riwayat Keperawatan
Dapatkan informasi mengenai:
 Usia
 Persepsi klien
 Kepercayaan klien tentang kesehatan,
agama, peran gender
 Ekonomi
 Cara belajar klien
 Sistem pendukung
Pengkajian Fisik
Pengkajian fisik dapat memberikan petunjuk
terhadap kebutuhan belajar seperti:
1. Status mental
2. Kekuatan fisik
3. Status nutrisi
4. Pernyataan klien tentang kapasitas fisik untuk
belajar dan aktifitas perawatan diri sendiri
5. Kemampuan melihatn dan mendengar
6. Fungsi sistem muskuloskeletal
7. Toleransi aktivitas
Pengkajian Kesiapan untuk Belajar
Klien yang siap belajar akan mencari informasi
dengan bertanya, membaca buku atau artikel,
tukar pendapat dengan klien yang lain.
Hal yang perlu dikaji:
1. Kesiapan fisik
2. Kesiapan emosi
3. Kesiapan kognitif
4. Kesiapan berkomunikasi
Pengkajian Motivasi
Motivasi dan memberikan stimulus untuk belajar
merupakan faktor penentu yang sangat kuat untuk
kesuksesan dalam mendidik klien.
Motivasi dapat dipengaruhi:
1. Keuangan
2. Penolakan terhadap status kesehatan
3. Kurang dukungan dari lingkungan sosial
4. Pengingkaran terhadap penyakit
5. Konsep diri negatif, kecemasan, ketakutan,malu
6. Sikap dan kepercayaan
Pengkajian Kemampuan Membaca
Mengkaji tingkat bacaan dengan mengkaji tingkat
kesenangan membaca klien. Berikan sesuatu untuk
dibaca dan minta klien menjelaskan apa yang
dibacanya dengan menggunakan bahasa sendiri.
Sederhanakan materi pendidikan kesehatan dengan cara:
1. Gunakan kata-kata yang lebih pendek
2. Hindari kata-kata dengan beberapa suku kata
3. Tulis kalimat-kalimat pendek
4. Jelaskan istilah yang digunakan
5. Gunakan kata-kata yang mudah dan sering digunakan
2.Pengkajian Faktor Pemungkin
 Keterampilan: Bagaimana keterampilan
klien untuk melakukan perubahan
perilaku
 Sumber daya: fasilitas yang tersedia,
SDM yang ada, ruangan, dll
 Keterjangkuan sumber-sumber tsb:
biaya, jarak, waktu dapat dijangkau?
3.Pengkajian Faktor Penguat
Faktor penguat adalah faktor yang
menentukan apakah tindakan kesehatan
memperoleh dukungan atau tidak.
Faktor penguat tersebut tergantung
kepada tujuan dan jenis program. Jika
pendkes di RS, penguat dapat diberikan
oleh dokter, perawat, ahli gizi, atau klien
dan keluarga
Penegakkan Diagnosis
Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang berkaitan dengan
kebutuhan belajar dikelompokkan dibawah
katagori “kurang pengetahuan”
Definisi kurang pengetahuan adalah pernyataan
saat individu, keluarga atau komunitas tidak
dapat memahami, tidak dapat belajar, tidak
dapat menunjukkan pengetahuan tentang
tindakan keperawatan yang penting untuk
memertahankan kesehatan
Penegakkan diagnosa kurang pengetahuan
bisa sebagai problem atau etiologi.
Contoh:
1. Kurang pengetahuan tentang .....b.d
kesalahan penafsiran informasi
2. Risiko terjadi gangguan proses menjadi
orang tua b.d kurang pengetahuan
dalam merawat bayi dan menyusui
Perencanaan Pendidikan
Kesehatan
1. Menentukan Prioritas Pengajaran
2. Menetapkan tujuan belajar
3. Memilih substansi atau isi materi yang harus
dipilih
4. Memilih strategi belajar
5. Memilih alat bantu mengajar
6. Membuat rencana evaluasi
Menentukan Prioritas Pengajaran
Kriteria penentuan priortas:
1. Motivasi belajar
2. Kebutuhan maslow
3. Teori Bailon & Maglaya (pengajaran di keluarga)
4. Prioritas pengajaran di komunitas:
a. Kesadaran komunitas terhadap masalah
b. Motivasi komunitas memecahkan masalah
c. Kemampuan perawat mempengaruhi
pemecahan masalah
d. Berat & konsekuensi masalah jika tdk diatasi
Menentapkan Tujuan Belajar
1. Tujuan belajar dinyatakan dalam perilaku
yg dikehendaki, contoh:
Klien dapat mendemonstrasikan teknik
pemberian ASI (psikomotor)
Klien dapat menjelaskan alasan makan
dalam porsi sedikit (kognitif)
Klien dapat mengungkapkan perasaan
nyaman setelah pemberian obat (afektif)
2. Tujuan belajar dapat diobservasi, sementara
aktivitasnya dapat diukur, contoh:
klien dapat berjalan di sekitar tempat tidur
3. Dalam tujuan harus terkandung kondisi yang
diinginkan untuk mengklarifikasi dimana, kapan,
atau bagaimana perilaku ditampilkan.
4. Dalam tujuan harus ada kriteria waktu yg spesifik
Contoh: pada akhir diskusi kedua, klien dapat
mendemonstrasikan injeksi insulin sendiri dalam
dosis dan cara yang benar sebelum klien
dipulangkan
Memilih substansi atau isi materi
1. Isi pembelajaran harus disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai.
2. Pengetahuan yang dibutuhkan perawat dapat
diperoleh melalui pendidikan, buku, jurnal,
perawat lain, atau tenaga kesehatan lain.
3. Sumber yang dipilih hendaknya akurat, terbaru,
didasarkan atas tujuan belajar, disesuaikan
dengan usia, budaya, kemampuan, dll.
4. Materi dipilih dengan mempertimbangkan
waktu dan sumber daya untuk belajar.
Memilih strategi belajar
Memilih strategi atau metode belajar disesuaikan
dengan:
1. Individu yang akan diberikan pengajaran
2. Materi yang diajarkan
3. Tujuan belajar
Memilih alat bantu mengajar

Alat bantu mengajar berguna untuk


menambah atau menguatkan mengajar
dengan strategi tatap muka.
Alat bantu mengajar ditentukan oleh tujuan
belajar yang ingin dicapai
Membuat rencana evaluasi
Rencana evaluasi harus dibuat dalam
perencanaan pendidikan kesehatan.
Evaluasi dapat dibedakan:
1. Evaluasi pend.kesehatan: menilai langkah-
langkah yang telah dijadwalkan (waktu,
tempat, alat peraga, dll)
2. Evaluasi hasil kegiatan: menilai apakah sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Misal:
perubahan pengetahuan, sikap, dan
tindakan/perilaku
Implementasi Pendidikan
Kesehatan
Petunjuk bagi perawat dalam
mengimplementasikan rencana pengajaran
1. Waktu yang optimal untuk masing-masing sesi
bergantung pada klien yang belajar.
2. Ketepatan dari setiap sesi mempengaruhi
belajar.
3. Lingkungan dapat menurunkan atau
meningkatkan proses belajar
4. Alat bantu mengajar akan membantu
perkembangan belajar & memfokuskan
perhatian klien.
5. Temukan sendiri isi atau substansi
belajar akan membuat klien lebih
efektif belajar
6. Melakukan pengulangan, merangkum
isi substansi, menjelaskan dengan kata-
kata lain dapat menguatkan belajar.
7. Materi dibuat dari yang tidak diketahui
dan dilihat hubungan secara logis
8. Gunakan bahasa sederhana
Evaluasi Pendidikan Kesehatan

Evaluasi dilakukan selama proses belajar


dan akhir pembelajaran
Perawat, klien, dan orang-orang yang
mendukung klien menentukan apa yang
telah dipelajari
Proses evaluasi ini sama dengan evaluasi
terhadap pencapaian tujuan untuk
diagnosis keperawatan lain.
Jenis Evaluasi Pendidikan Kesehatan

Evaluasi
Mengajar
• Evaluasi kognitif
• Evaluasi • Waktu
psikomotor • Strategi mengajar
• Evaluasi sikap • Jumlah informasi
Evaluasi • Informasi
Belajar Klien berguna/ tidak
Alat Evaluasi Kognitif
Observasi • Mengobservasi klien dng memilih
langsung cara pemecahan masalah yg
perilaku menggunakan pengetahuan baru
Pengukuran
dengan cara • Memberikan tes kepada klien
menulis
Pernyataan • Bertanya kepada klien tentang
secara oral informasi yang telah diberikan

Pengawasan &
pencatatan
sendiri
Evaluasi psikomotor dilakukan dengan
mengobservasi bagaimana klien
melakukan prosedur seperti mengganti
balutan, memandikan bayi, dll.

Perawat memberikan umpan balik


terhadap prosedur yang telah dilakukan
klien.
Evaluasi sikap dinilai dengan
mendengarkan respon klien terhadap
pertanyaan, mencatat bagaimana klien
berbicara tentang subjek yang relevan,
dan dengan mengobservasi perilaku
klien yang mengekspresikan perasaan
dan nilai-nilai
Setelah dilakukan evaluasi, jika tujuan tidak
tercapai atau hanya tercapai sebagian
maka perlu melakukan modifikasi atau
mengulang pembelajaran
Perubahan perilaku tidak terjadi segera
setelah belajar, biasanya klien baru
menerima perubahan intelektual.
Perubahan perilaku terjadi secara periodik
sehingga evaluasi harus dilanjutkan
ketika klien sudah berada di rumah.
Dokumentasi Pendidikan Kesehatan

Dokumentasikan pendidikan kesehatan


sebagai bukti legalitas pencatatan bahwa
pendidikan kesehatan telah dilakukan dan
dokumen ini merupakan alat komunikasi
dengan profesi lain.
Hal-hal yang perlu didokumentasikan:
1. Respon klien dan sistem pendukungnya
2. Diagnosa kep
3. Tujuan belajar
4. Topik
5. Hasil yang dicapai
6. Kebutuhan mengajar tambahan
7. Sumber-sumber yang diberikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai