Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap bayi lahir dihadapkan pada kondisi yang berkala, sehingga diperkirakan
mempunyai umur kelangsungan hidup yang berbeda. Dimana kelangsungan
hidup bayi di Indonesia masih rendah terlihat pada angka kematian bayi yang
menempati posisi ke-6 di ASEAN (tahun 2003), yaitu 35 bayi/1000 kelahiran
hidup.

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kelangsungan hidup bayi antara lain
berat badan lahir, penolong persalinan, pemeriksaan antenatal, gizi ibu hamil,
sosial ekonomi pada tingkat individu, dimana hal tersebut dapat menyebabkan
lahirnya bayi resiko tinggi.

BBLR merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian besar
masyarakat yang ditandai dengan berat lahir yang kurang dari 2500 gram.
Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan
nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor
dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan
kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun kejadian BBLR juga dapat
terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat
saja terjadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup.

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badan saat lahir kurang dari 2.500 gram (Yeyeh, 2010). Bayi berat lahir rendah
(BBLR) adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita energi kronis dan
akan mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya angka
kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi
mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak,
serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005). BBLR sendiri

1 Akademi Keperawatan Fatmawati

Anda mungkin juga menyukai