Anda di halaman 1dari 11

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

A. Topik : System Grounding Instalasi Listrik


B. Tujuan
1. Menggunakan alat ukur tahanan pentanahan
2. Mengukur tahanan grounding di FT UNY

C. Alat Dan Bahan


1. Kabel
2. Palu besi
3. Besi patok
4. Grounding Tester Analog
5. Grounding Tester Digita
6. Meteran

D. Dasar Teori
A. Komponen-komponen pembumian:
1. Copper Butter Connector

Alat ini digunakan untuk menyambung kabel, dan biasanya kabel yang disambung pada
instalasi penangkal petir Flash Vectron adalah kabel grounding sistem, karena kabel penyalur
pada penangkal petir Flash Vectron tidak boleh terputus atau tidak boleh ada sambungan.

Setelah kabel tersambung oleh alat ini tentunya harus diperkuat dengan isolasi sehingga
daya rekat dan kualitas sambungannya dapat terjaga dengan baik. Penyambungan kabel
instalasi penyalur petir konvensional umumnya menggunakan alat ini, karena pada penangkal
petir konvensional jalur kabel terbuka hanya di lindungi oleh conduite dari PVC.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

1. Ground Rod Drilling Head

Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat pembuatan grounding penangkal petir,
dengan cara memasang di bagian bawah Copper Rod atau Ground Rod yang akan di
masukkan ke dalam tanah, sehingga Copper Rod atau Ground Rod tersebut ketika didorong
kedalam tanah akan cepat masuk karena bagian ujung alat ini runcing. Selain itu, alat ini juga
dapat menghindari kerusakan Copper Rod ketika di pukul kedalam tanah

2. Ground Rod Driver Head

Alat ini dipasang dibagian atas Copper Rod atau Ground Rod dan berfungsi untuk
menghindari kerusakan Copper Rod atau Ground Rod bagian atas yang akan di masukkan ke
dalam tanah, karena disaat Copper Rod didorong ke dalam tanah dengan cara di pukul, alat
pemukul tersebut tidak mengenai Copper Rod akan tetapi mengenai alat ini.

3. Ground Rod Coupler

Alat ini digunakan ketika kita akan menyambung beberapa segmen copper rod atau
ground rod yang dimasukkan kedalam tanah sehingga copper rod atau ground rod yang
masuk kedalam tanah akan lebih panjang,

misalnya ketika kita akan membuat grounding penangkal petir sedalam 12 meter dengan
menggunakan copper rod, maka alat ini sangat diperlukan karena copper rod yang umumnya
ada dipasaran paling panjang hanya 4 meter.

4. Bentonit

Dalam aplikasi grounding system atau pembumian, bentonit dipergunakan untuk


membantu menurunkan nilai resistansi atau tahanan tanah. Bentonit digunakan saat
pembuatan grounding jika sudah tidak ada cara lain untuk menurunkan nilai resistansi.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

5. Bus Bar Grounding

Alat ini digunakan sebagai titik temu antara kabel penyalur petir dengan kabel grounding.
Biasanya terbuat dari plat tembaga atau logam yang berfungsi sebagai konduktor, sehingga
kualitas dan fungsi instalasi penangkal petir yang terpasang dapat terjamin.

Kabel Grounding

a. Kabel Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga
sebagai kawat pentanahan di karna kan kabel baja sangat lah kuat dan juga
memiliki daya hantar yang baik.
b. Kabel Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun
memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan
di karnakan kekuatan mekanikal nya yang besar.

B. Tahanan Pentanahan

Sambungan ke tanah diperlukan untuk melindungi peralatan peralatan komunikasi dan


personal terhadap bahaya petir atau kesalahan pada power sistem dan juga dapat berfungsi
sebagai service pada suatu sistem. Untuk merencanakan suatu sistem pentanahan ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain Tahanan Jenis Tanah, Struktur tanah,
keadaan lingkungan, biaya, ukuran dan bentuk sistemnya. Biasanya tahanan pentanahan yang
lebih rendah sangat efektif, tetapi biaya menjadi besar. Untuk itu perlu dipertimbangkan efek
fungsi dan ekonomisnya.

a. Syarat syarat sistem pentanahan yang efektif

1. Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk suatu


keperluan pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
o Bahan Konduktor yang baik
o Tahan Korosi
o Cukup Kuat
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

3. Jangan sebagai sumber arus galvanis


4. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
5. Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
6. Biaya pemasangan serendah mungkin.

b. Faktor-faktor yang menentukan tahanan pentanahan

Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :

1. Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke


peralatan yang ditanahkan.
2. Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.

Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi
tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi
yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi
lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan ini di usahakan dibuat sependek
mungkin.

Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan sekeliling
elektroda atau dengan kata lain tahanan jenis tanah ().

Tahanan jenis tanah ()

Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical R =
/2r terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya . Untuk berbagai
tempat harga ini tidak sama dan tergantung pada beberapa faktor :

1. sifat geologi tanah


2. Komposisi zat kimia dalam tanah
3. Kandungan air tanah
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

4. Temperatur tanah
5. Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.

Sifat Geologi Tanah

Ini merupakan faktor utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan dasar dari
pada tanah relatif bersifat bukan penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai tahanan jenis
terendah, sedang batu-batuan dan quartz bersifat sebagai insulator.

Tabel dibawah ini menunjukkan harga-harga ( ) dari berbagai jenis tanah.

Tabel. 1

TAHANAN JENIS
No. JENIS TANAH
TANAH( ohm.meter )
Tanah yang mengandung air
1. 56
garam
2. 30
Rawa
3. 100
Tanah liat
4. 200
Pasir Basah
5. 500
Batu-batu kerikil basah
6. 1000
Pasir dan batu krikil kering
7. 3000
Batu
Komposisi zat zat kimia dalam tanah

Kandungan zat zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun anorganik
yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula. Didaerah yang mempunyai tingkat curah
hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang
terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam
dimana larutan garam masih terdapat.

Kandungan air tanah

Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah ( )
terutama kandungan air tanah sampai dengan 20%. Dalam salah satu test laboratorium untuk
tanah merah penurunan kandungan air tanah dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis
tanah naik samapai 30 kali.Kenaikan kandungan air tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit
sekali.

Temperatur tanah

Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan
temperatur permukaan. Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun
tidak banyak, sehingga faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.

Elektroda pentanahan

Jenis Elektroda pentanahan

Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu :

1. Elektroda Batang
2. Elektroda Pelat
3. Elektroda Pita

Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara
gabungan dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

1. Elektroda batang

Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam vertikal di dalam
tanah. Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu
diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat
menyebabkan korosi. Ukuran Elektroda: diameter 5/8 3/4 Panjang 4feet8feet.
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian
pentanahan yang lain.

2. Elektroda pelat

Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegu atau empat


persegi panjang yang tebuat dari tembaga, timah atau pelat baja
yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman biasanya secara
vertical, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak
berbeda jauh dengan vertical. Penanaman secara vertical adalah lebih praktis dan
ekonomis.

3. Elektroda pita

Elektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BCC yang
di tanam di dalam tanah secara horizontal sedalam 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang
pada struktur tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah
yang tidak mengalami kekeringan.Hal ini cocok untuk daerah daerah pegunungan dimana
harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

Pengkondisian tanah

Bagi daerah daerah yang mempunyai struktur tanah dengan tahanan jenis tanah yang
tinggi untuk memperoleh tahanan pentanahan yang diinginkan seringkali sukar diperoleh.
Ada tiga cara untuk mengkondisikan tanah agar pada lokasi elektroda ditanam tahanan jenis
tanah menjadi rendah, yaitu :

1. Dengan membuat lubang penanaman elektroda yang lebar dan dimasukkan mengelilingi
elektroda tersebut bahan bahan seperti tanah liat atau cokas.
2. Mengelilingi elektroda pada suatu jarak tertentu diberi zat-zat kimia yang mana akan
memperkecil tahanan jenis tanah di sekitarnya. Zat-zat kimia yang biasa di pakai adalah
sodium chloride, calsium chloride, magnesium sulfat, dan coper sulfat.
3. Dengan Bentonite. Bubuk bentonita bersifat mengabsorb air, karena itu dengan
mencampur bubuk bentonite, garam dapur dan air maka campuran bentonite tersebut
dapat menghasilkan tahanan jenis tanah yang rendah. Dengan menanamkan campuran
bentonite tersebut disekeliling elektroda maka tahanan pentanahan dapat diperkecil 1/10
1/15 kali. Komposisi campuran bentonite menurut perbandingan : Bentonite : garam
dapur : air = 1 : 0,2 : 2

Alat ukur pentanahan

a) Megger Earth Tester Digital b) Megger Earth Tester Analog

E.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

F. Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan praktik
Selalu perhatikan keselamatan kerja
Minta izin pada pengguna/pihak user tempat pentanahan yang akandi ukur
Ikuti prosedur pengukuran sebagai berikut
Tanamlah elektroda 1 sedalam 20 cm lurus di dalam tanah dengan jarak 10 20 meter
dari elektroda yang diukur (elektroda pentanahan) kemudian elektroda 2 ditanam
antara elektroda yang diukur dengan elektroda 1.
Perhatian : elektroda harus ditanam benar-benar di tanah jangan menanam elektroda
ditanah yang berada di atas pondasi atau lantai karna akan mengurangi ke akuratan
pengukuran
Hubungkan terminal E dengan kabel putih dengan elektroda pentanahan yang diukur,
terminal P dengan kabel hitam dihubungkan dengan elektroda 2, sedangkan terminal
C disambung dengan elektroda 1 dengan kabel merah.
Set saklar pada ACV dan baca penunjukan penunjuk toleransi pengukuran. ACV
berfungsi menunjukkan potensial pentanahan, sedangkan toleransi pengukuran
berdasarkan potensial pentanahan :
5% pada 5V potensial pentanahan
10% pada 10V potensial pentanahan
Set saklar pada Battery dan tekan tombol, apabila jarum penunjuk berada diantara
skala |Battery| maka alat tersebut dapat digunakan jika tidak berarti alat tersebut.
Tidak bekerja dengan baik minta kepada instruktur untuk mengganti alat tersebut
Set saklar pada kedudukan Check dan tekan tombolnya untuk memeriksa kondisi
pentanahan setiap elektroda (1) dan (2). Jika menunjukkan dalam range |C| maka
kondisi pentanahan elektroda bantu (1) dan (2) adalah bagus.
Tahanan elektroda pentanahan dapat dibaca pada posisi saklar pengatur pada range
yang tinggi dahulu. Tahanan pentanahan elektroda ditunjukkan dari hasil perkalian
harga penunjukan dengan skala setting saklar pemilih
Thanan pentanahan = penunjukkan jarum X kelipatan
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

G. Data Pengamatan
Tabel hasil pengmatan
Jarak Arah Alat pengukuran
Tempat Keterangan
pengukuran pengukuran Alat 1 Alat 2
utara 20 18
5-10m
Barat daya 20 18
JPTE
utara 21 20
10-20m
Barat daya 21 20
5-10m Barat laut 7 6,5
PTBB
10-20m Barat laut 4 5,2
5-10m timur 5 5,1
UNY Pres utara 7 7,6
10-20m
Timur 4,4 4,8
Gambar prngukukuran di JPTE
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK KOMERSIAL
SEM.3 PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN Tgl :14
Desember 2017
NIM:
Maulana Fauzan Hal 1 dari
16501244019

Gambar pengukuran di PTBB

Gambar pengukuran di UNY Pres

H. Kesimpulan
Berdasarkan praktik yang telah di laksanakan
dapat diambil kesimpulan bahwa grounding merupakan
Rangkaian Kelistrikan yang sangant penting pada
kelistrikan khususnya pada instalasi listrik
banguna/gedung. Selain dapat digunakan sebagai
pengaman pada instalasi listrik groun merupakan polaritas 0 yang baik untuk
kelistrikan. Baik buruknya grounding pada sebuah instalsi listrik bangunan/gedung
salah satunya ditentukan oleh hambatan tanah, jadi berdasarkan data yang diambil
saat praktik pengukuran grounding, semakin jauh jarak yang diukur dari elektroda
maka hambatan tanahnya akan semakin tinggi. Dari tiga pengukuran yang berbeda
lokasi, grounding yang terbaik adalah di bangunan PTBB karena hasil pengukuran
dari dua alat sekaligus sudah memenuhi setandart PUIL yaitu hambatan groundingnya
dibawah 5ohm. Karena pada PUIL dijelaskan bahwa nilai sebesar 5ohm merupakan
nilai maksimal atau batas tertinggi dari hail resistansi pembumian.

Anda mungkin juga menyukai