FAKULTAS TEKNIK
NIM : 5301415013
Teknik Elektro S1
Fakultas : Teknik
titik lain yang akan saling mempengaruhi jika terjadi gangguan pada sistem tanah.
pelepasan arus gangguan ke tanah sehingga menjadi salah satu pemegang peran
penting dalam sistem proteksi. Jika dilihat dari fungsinya, sistem pembumian
dibagi atas pembumian titik netral pada sistem tenaga listrik yang berfungsi
sebagai pembatas bagi peralatan yang tidak dialiri arus listrik dan bagian peralatan
dengan tanah sampai dengan harga yang aman untuk semua kondisi operasi baik
keadaan normal ataupun dengan gangguan. (Hutauruk, dkk. 1987). Faktor yang
adalah sistem pentanahan yang baik, semakin kecil nilai tahanan dari pentanahan
maka kemampuan aliran arus ketanah akan semakin besar sehingga arus gangguan
nilai tahanan pentanahan <5 ohm, dan untuk peralatan elektronik sebesar <3 ohm,
bahkan untuk beberapa peralatan akan membutuhkan nilai resistansi sebesar <1
ohm (PUIL 2000). Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai pentanahan
adalah jenis tanah itu sendiri dan terletak pada struktur serta kandungan tanah.
kelembapan dan kandungan elektrolit. Faktor yang dibahas dalam penelitian ini
adalah jenis tanah dan kelembapan. Karena jenis tanah menjadi salah satu faktor
tahanan jenis tanah yang terkecil agar tercapai instalasi pembumian yang paling
ekonomis, namun kita juga harus bisa menyesuaikan dengan keadaan lingkungan
menyerap gas ataupun cairan dengan baik. Zat aditif yang digunakan dapat berupa
digunakan sebagai zat aditif untuk menurunkan tahanan jenis tanah karena mampu
menyerap air dan memperbaiki struktur tanah (Martin, dkk. 2018),bentonit dipilih
karena merupakan suatu zat aditif yang mampu menyerap dan menahan air dalam
waktu yang lama (Lim, et al. 2013), sedangkan kandungan karbon aktif yang
besar dalam arang kayu dapat meningkatkan daya serap air karena bersifat
Zat aditif yang digunakan juga untuk melindungi batang elektroda dari benda
keras seperti batu karena permukaan elektroda yang langsung mengenai batu dan
selain itu juga, elektroda yang ada dipasaran terbuat dari baja / besi digalvanis
earth tester dengan menggunakan metode 3 titik, metode ini merupakan yang
dengan injeksi dan tanpa injeksi. Dengan penambahan gypsum, arang, dan
bentonit dapat memperbaiki sistem pentanahan serta dapat menjadi acuan dalam
1.Gangguan pada sistem tenaga listrik salah satu penyebabnya adalah dari
pentanahan;
3.Salah satu faktor penyebab besarnya resistansi tanah adalah tahanan jenis tanah
1.Jenis tanah yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah tanah
berkerikil/berbatu;
5.Arang kayu digunakan sebagai zat aditif karena kandungan karbon aktif yang
besar dalam arang dapat meningkatkan daya serap air karena bersifat
V. Rumusan Masalah
berkerikil/berbatu dengan injeksi zat aditif berupa gypsum, bentonit dan arang?
2.Bagaimana analisis penggunaan zat aditif gypsum, bentonit dan arang terhadap
sistem pentanahan?
3.Berapa perbandingan massa soil tratment yang tepat untuk menghasilkan nilai
VI. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai penulis
dalam sebuah penelitian. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah:
1.Merancang serta membangun sistem pentanahan elektroda pada tanah
berkerikil/berbatu dengan injeksi zat aditif berupa gypsum, bentonit dan arang.
3.Membandingkan hasil nilai tahanan resistansi supaya massa soil treatment yang
digunakan lebih tepat untuk mendapatkan hasil pembumian yang lebih kecil.
VII.Manfaat
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
kekurangannya. Oleh sebab itu, terbuka lebar bagi peneliti lain untuk
Selain itu, penelitian ini didasarkan pada informasi dari buku-buku ilmiah yang
informasi, segi teori maupun judul yang dapat digunakan untuk membangun
penelitian ini menggunakan bentonit dan arang dari tempurung kelapa dengan
perbandingan 2:1 serta menambah saluran air kedalam tanah untuk menjaga
elektroda di pentanahan tanah jenis lempung yaitu 60 cm, 90 cm, 120 cm, 150
cm dan 180 cm, sedangkan pada sistem pentanahan tanah jenis kerikil
dilakukan pada kedalaman 60 cm, 80 cm, 100 cm dan 120 cm. Dengan hasil
tanah kerikil dan 20% sampai 30% pada daerah jenis tanah lempung.
dengan menggunakan campuran gypsum dan arang pada elektroda plat”. Pada
penelitian ini media tanah yang digunakan adalah tanah liat dengan kondisi
dari soil traatmennya yaitu campuran gypsum dan arang diletakkan diatas plat
gypsum 0,5kg : 1,5kg massa arang dan massa gypsum 1kg : 1kg arang, hasil
ini sebagai tolak ukur untuk menentukan komposisi yang pas atau yang sesuai
untuk mendapatkan hasil tahanan tanah yang lebih rendah atau kecil.
Bantonit and salt for improving the resistance of electrode rods”. Penelitian
pemberian zat aditif dengan tidak memberikan zat aditif. Pemberian bentonite
dan garam dilakukan pada kedalam 80-110 cm. Waktu pengukuran dari
penelitian ini dibagi menjadi 3 sesi yaitu siang jam 12.00, sore jam 16.00 dan
skripsi ini adalah zat aditif yang digunakan pada setiap penelitian hanya
menggunakan dua atau bahkan satu zat aditif. Pada kajian pertama, peneliti
menggunakan arang dan bentonit untuk menurunkan resistansi tanah, kajian kedua
peneliti menggunakan pencampuran gypsum dan arang dan dilakukan pada sistem
menggunakan bentonit dan garam sebagai zat aditif untuk soil treatmen dalam
sistem pentanahan. Adapun penelitian yang dilakukan peneliti pada skripsi ini
menggunakan pencampuran tiga buah zat aditif untuk menurunkan resistansi
pentanahan, yang terdiri dari gypsum, bentonite dan arang. Tempat penelitian
yang dilakukan peneliti pertama ditanah lempung dan berkerikil, peneliti kedua
dan ketiga ditanah ladang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tanah
berkerikil saja karena sifatnya yang memiliki kandungan air sedikit dan kasar
penelitian ini berbeda dari peneliti sebelumnya, dimana peneliti membuat variasi
injeksi dengan mengubah massa gypsum dan komposisi bentonite serta arang
massa arang. Beda injeksi yang digunakan adalah 25%, 50%, dan 75% pada tiap
yang digunakan dan membandingkan pentanahan dengan injeksi dan tanpa injeksi
soil treatment dengan perbandingan 3:1, 1:3, 1:1, dan untuk peneliti 3
Keterangan :
L1 = Lubang 1
L2 = Lubang 2
L3 = Lubang 3
1. Komposisi injeksi yang digunakan yaitu 25%, 50% dan 75% pada tiap
2. Komposisi injeksi yang digunakan yaitu 25%, 50% dan 75%pada tiap
3. Komposisi injeksi yang digunakan yaitu 25%, 50% dan 75%pada tiap
Langkah-langkah penelitian
Mulai
PembuatanDesainpenelitian
END
photoshop.
Gambar 3 desain penelitian
seperti earth tester dan elektroda sebagai alat dan bahan utama sebagai
6. Analisis data
Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui
Jika layar tampak bersih tanpa simbol kondisi baterai lemah berarti dalam
kondisi baik. Jika layar menunjukkan simbol baterai lemah atau bahkan layar
utama dan elektoda bantu. Jarak antar elektroda bantu minimal 5 meter dan
maksimal 10 meter.
dan pastikan bahwa nilai indikator 10 V atau kurang. Jika earth voltage lebih
dari 10V diperkirakan akan terjadi banyak kesalahan dalam pengukuran
tahanan.
5. Mengecek penghubung atau penjepit pada elektroda utama dan bantu dengan
utama.
2πL. Rt
𝜌= 4𝐿
((ln 𝑎 ) − 1)
dari hasil perhitungan tahanan jenis tanah kemudian hitung nilai tahanan jenis