Ruptur Serviks

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

RUPTUR SERVIKS

I. PENDAHULUAN
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SKDI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi
yaitu sebesar 359 per 100.0000 kelahiran hidup. Sedangkan penyebab
terbesar kematian ibu pada tahun 2013 masih tetap sama dengan tahun-
tahun sebelumnya yaitu perdarahan (30,3%), hipertensi (27,1%),
infeksi (7,3%) dan lain-lain (40,8%). Perdarahan obstetrik yang sampai
menyebabkan kematian maternal terdiri atas solusio plasenta dan
koagulopati, robekan jalan lahir termasuk ruptur uteri, plasenta previa
dan plaseta inkreta/akreta, dan atonia uteri. 1
Pada kehamilan dan persalinan dapat terjadi perlukaan pada
alat genital. Perlukaan alat genital pada kehamilan dapat terjadi baik
pada uterus, serviks maupun pada vagina. Sedangkan pada persalinan
perlukaan dapat juga terjadi pada vulva dan perineum. Derajat luka
dapat ringan dapat berupa luka lecet saja sampai dengan berat berupa
luka robekan yang luas disertai perdarahan yang hebat.
Pada umumnya perlukaan tersebut atau robekan jalan lahir
terjadi pada persalinan dengan trauma. Pertolongan persalinan yang
semakin manipulatif dan traumatik akan memudahkan robekan jalan
lahir dan karena itu dihindarkan memimpin persalinan pada saat
pembukaan serviks belum lengkap. Robekan jalan lahir biasanya
akibat episiotomi, robekan spontan perineum, trauma forseps atau
vakum ekstraksi atau karena versi ekstraksi. 2
Sebuah studi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Calabar
(2015) menunjukkan penyebab kejadian robekan jalan lahir di rumah
sakit tersebut yaitu, rupture perineum tingkat 1-2 (58%), robekan
paraurethral (14.5%), robekan serviks (11.9%), robekan vagina
(8.2%), rupture perineum tingkat 3-4 (0.9%), dan hematom pada vulva
(0.7%). 3
Robekan serviks superfisial terjadi pada lebih dari setengah
persalinan pervaginam, namun biasanya <0,5 cm dan tidak
membutuhkan tindakan perbaikan. Robekan serviks yang lebih dalam
terjadi lebih jarang. Robekan ini akan menjadi masalah apabila
menimbulkan perdarahan atau mencapai 1/3 atas vagina. Pada
beberapa kasus dapat terjadi kondisi serviks yang hancur sebagian atau
seluruhnya, dan robekan serviks yang mencapai segmen bawah rahim.
4

Anda mungkin juga menyukai