Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MODUL 1

CRUSHING (PEREMUKAN)

ANGGA ANDIKA
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN (3022016349)/KEL.3/SABTU, 2 DES 2017
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
Dosen / Asisten: Sy. Indra Septiansyah, S.Si,
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG M.T / Kurina Dewi Permata Sari, A. Md
Abstrak – Praktikum Modul 1 – Crushing merupakan proses reduksi ukuran material/bijih yang
berukuran kasar (sekitar 1 m) menjadi ukuran sampai kira-kira ½ “ – 3/8”. Dalam proses crushing bijih dengan
ukuran diatas 2,5 cm (biasanya diameter bijih ± 1 m) diumpankan pada crusher sehingga direduksi menjadi
ukuran 25 mm.

Tujuan dari percobaan ini yaitu: memahami mekanisme peremukan, prinsip kerja alat crusher dan
mekanisme pengayakan serta cara kerja alatnya. Mengetahui variable operasi yang terdapat dalam peremukan
serta mengetahui reducting ratio alat remuk.

Variabel yang ditentukan dalam percobaan ini batu granit yang diremukan dalam jaw crusher dengan
jarak bukaan 1.5 cm, kemudian dilakukan pengayakan dan diremuk kembali dengan alat Double Roll Crusher
dengan jarak bukaan 0.4 cm dan dilakukan pengayakan kembali.

I. DASAR TEORI 1.1.1 Jaw Crusher

Crushing (Peremukan) merupakan suatu Jaw crusher murupakan alat crusher yang
metode yang di gunakan untuk untuk memperkecil di gunakan pada pimary crushing. Jaw crusher
ukuran material dengan menggunakan suatu gaya. terdiri dari dua permukaan jaw (pelat baja
(Mandez, 2014). paduan Mn), satu diantaranya diam. - Tidak
dapat bergerak (Fixed jaw) - Dapat bergerak
Dalam metode crushing dalam proses (swing jaw).
kominusi terdapat 2 tahapan, yaitu:

 Primary Crushing
Primary Crushing merupakan tahap
penghancuran pertama, umpan pada tahanapn
ini ukurannya sangat besar, berupa bongkahan.
Diameter yang dimiliki ± 84 x 60 inchi.

 Secondary crushing
Secondary crushing adalah tahapan
selanjutnya setelah dari primary crushing, Gambar 1.1 Jaw Crusher
dimana feed (umpan) yang akan di crushing
lebih kecil dibanding dengan feed (umpan) pada
primary crushing. Sehingga produk yang Terdapat beberapa jenis Jaw crusher yang
dihasilkan juga memiliki ukuran yang lebih di gunakan dalam primary crusher diantaranya:
kecil
 Blake Alat ini menggunakan energi sebesar
2.25 – 225 Kw. Dan memiliki rata-rata rasio
1.1 Alat-alat Pimary Crushing
reduksi 7 : 1.
 Overhead Pivot Alat ini menggunakan
Pada tahapan pertama yaitu pimary crushing energi sebesar 11 – 150 Kw. Dan memiliki
feed(uman) maupun bijih dimasukan kedalam jaw rata-rata rasio reduksi 7 : 1.
crusher dan gyratory crusher.
LAPORAN MODUL 1
CRUSHING (PEREMUKAN)

ANGGA ANDIKA
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN (3022016349)/KEL.3/SABTU, 2 DES 2017
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
Dosen / Asisten: Sy. Indra Septiansyah, S.Si,
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG M.T / Kurina Dewi Permata Sari, A. Md

 Overhead Eccentric Alat ini menggunakan 1.2.1 Cone Crusher


energi sebesar 2.25 – 400 Kw. Dan memiliki
rata-rata rasio reduksi 7 : 1. d. Dodge Alat Cone crusher termasuk dalam jeni
ini menggunakan energi sebesar 2.25 – 11 Gyratory crusher namun di gunakan tahapan
Kw. Dan memiliki rata-rata rasio reduksi 7 : selanjutnya yaitu Secondary Crusher. Pada cone
1. crusher material akan diperkecil lagi. Diameter
cone yang digunakan pada cone crusher biasnya
1.1.2 Gyratory Crusher berkisaran 600 – 3050 mm. Pada tahapan kedua
ini rasio reduksi yang di peroleh 6:1 – 8:1. Daya
Gyratory Crusher juga merupakan alat atau yang digunakan sebesar 22 – 600 Kw.
yang di gunakan pada tahapan primary crushing
dan merupakan hasil pengembangan alat
crushing untuk mendapatkan kapasitas yang
besar.

Gambar 1.3 Cone Crusher

1.2.2 Hammer Mill


Gambar 1.2 Gyratory Crusher
Hammer mill termasuk ke dalam
Karakteristik penting pada Gyratory secondary crusher, bekerja dengan
Crusher yaitu : menggunakan prinsip shearing stress. Umpan
a. Ukuran partikel yang menurun atau material yang digunakan berukuran kecil
b. Perubahan permukaan luar crusher pada karena telah melewati tahapan pimary crusher.
bagian kerucut. Hammer mill ini dapat di golongkan kedalam
c. Permukaan mantel menjadi lebih sejajar Impact Crusher.

Terdapat beberapa jenis Gyratory Crusher


sebagai berikut::
a. True Gyratory Alat ini menggunakan
energi sebesar 5 – 750 Kw. Dan
memiliki rata-rata rasio reduksi 8 : 1.
b. Gyradisc Alat ini menggunakan energi
sebesar 100 – 400 Kw Dan memiliki
rasio reduksi berkisar 2 : 1 - 4 : 1.

1.2 Alat-alat Secondary Crushing


Gambar 1.4 Hammer Mill
Pada tahapan kedua ini terdapat alat-alt yang
diguanakan sebagai alat pengecil ukuran umpan
atau bijih setelah memlalui proses pimary
secondary.
LAPORAN MODUL 1
CRUSHING (PEREMUKAN)

ANGGA ANDIKA
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN (3022016349)/KEL.3/SABTU, 2 DES 2017
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
Dosen / Asisten: Sy. Indra Septiansyah, S.Si,
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG M.T / Kurina Dewi Permata Sari, A. Md

1.2.3 Roll Crusher  Double Rolls


Double roll ini menggunakan dua buah
Roll crusher juga merupakan secondary roll yang sama besar untuk memperkecil
crusher. Terdapat 2 jenis roll crusher, yaittu: umpan. Diameter roll yang di gunakan berkisar
750 – 1800 mm. Dan kapasitas yang dapat di
 Single Roll tampung sekitar 20 – 2000 ton/hr.
Single roll ini menggunakan satu buah roll
untuk memperkecil umpan. Diameter roll yang
digunakan berkisar 500 – 1500 mm. Dan
kapasitas yang dapat di tampung sekitar 20 –
1500 ton/hr.

Gambar 1.6 Double Roll Crusher

Gambar 1.5 Single Roll Crusher


LAPORAN MODUL 1
CRUSHING (PEREMUKAN)

ANGGA ANDIKA
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN (3022016349)/KEL.3/SABTU, 2 DES 2017
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
Dosen / Asisten: Sy. Indra Septiansyah, S.Si,
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG M.T / Kurina Dewi Permata Sari, A. Md
B. METODOLOGI C.ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan 3.1 Data Percobaan

a. Alat a. Jaw Crusher


 Jaw Crusher
 Single Roll Crusher
 Double Roll Crusher
 Hammer
 Mesh
 Timbangan

b. Bahan
 Sampel Batuan (Granit)
 Plastik Sampel

2.2 PROSEDUR KERJA

a. Jaw Crusher
Menyiapkan contoh bijih

Menjalankan Jaw Crusher dalm keadaan kosong

Mengamati cara kerjanya

Memasukan umpan

Mengamati hasil peremukan

Mengayak dengan seri 25.4mm, 5#, 8#, dan 10#

Menimbang per fraksi ayakan

Membuat grafik distribusi ukuran

Anda mungkin juga menyukai