Osteoarthritis
Oleh: Fitria Isnarsandhi Yustisia, 0806323971
Definisi
Gejala Klinis
Gejala dari osteoarthritis sangat bervariasi namun pada prinsipnya terdapat 3 gejala umum, yaitu:
1. Pain
2. Loss of movement
3. Altered function
Rasa sakit atau nyeri biasanya menyerang ketika sedang tidur lebih sering terjadi pada penderita
osteoarthritis yang parah. Kekakuan pada sendi setelah tidak melakukan kegiatan juga cukup
seing terjadi dan berlangsung selama kurang dari 20 menit. Karena sendi kartilago merupakan
aneural, sehingga rasa nyeri pada sendi mungkin disebabkan oleh peregangan nervus endings di
periosteum yang melapisi osteofit. Ketidakstabilan sendi yang akan menyebabkan peregangan
kapsul sendi, serta spasma otot juga dapat menyebabkan rasa nyeri.
Ketidakmampuan bergerak terjadi akibat perubahan bentuk dari osteofit dan sendi. Gejala ini
menyerang secara lambat dan dapat disadari oleh pasien dari awal.
Perubahan fungsi pada sendi terjadi secara kentara dan tiba-tiba tanpa dapat disadari. Pasien akan
mengalami keterbatasan pada aktivitas yang melibatkan sendi-sendi, akibatnya pasien memilih
untuk tidak berjalan jauh seperti dulu, atau tidak bekerja dengan berat tanpa istirahat.
Laboratory Findings
Tidak ada tes laboratorium yang spesifik untuk osteoarthritis, namun tes darah secara rutin yang
mencakup perhitungan sel darah, acute phase reactans (erythrocyte sedimentation rate dan C-
reactive protein), skrining autoantibody dapat dilakukan untuk membedakan antara osteoarthritis
dengan rheumatid arthritis. Pada dasarnya, rheumatid arthritis akan mengalami peningkatan
jumlah acute phase reactans dan terjadi anemia.
Imaging Studies
Radiographic imaging dapat mengkonfirmasi diagnosis dari osteoarthritis. Pada pasien dewasa
yang mengalami perbesaran tulang dan aktivitas yang berat yang mengakibatkan nyeri, x-ray
mungkin tidak mengindikasikan adanya osteoarthritis karena kurang sensitive. MRI juga dapat
dilakukan untuk konfirmasi osteoarthritis namun gejala klinis yang diberikan umum pada orang
dewasa sehingga tidak spesifik.
Differential Diagnosis
Pada saat mengevaluasi pasien, hal penting yang harus diketahui adalah anamnesis, pemeriksaan
fisik dan beberapa tes agar dapat mendiagnosis dengan benar. Terdapatnya nyeri sendi akibat
aktivitas berlebihan, perbesaran tulang dan keterbatasan aktivitas dapat mengindikasikan
osteoarthritis. Tidak kalah penting yang harus diketahui adalah pola dari osteoarthritis karena
osteoarthritis memiliki predileksi di lutut, pinggul, distal interphalangeal (DIP), proximal
interphalangeal (PIP) dan carpometacaprhal I. Predileksi ini juga dapat membantu membedakan
osteoarthritis dengan rheumatid arthritis, psoriatic arthritis dan gout, yang memiliki predileksi
berbeda.
Pengobatan
Daftar Pustaka
1. Imboden JB. Current Rheumatology Diagnosis and Treatment. 2nd Ed. Lange Medical
Books/McGraw-Hill; 2007. P. 340-4
2. Fauci AS, Langford CA. Harrison’s Rheumatology. McGraw-Hill; 2006. P. 245-6
3. Dandy DJ. Essential Orthopaedics and Trauma. 2nd Ed. Longman Singapore Publishers
Ltd; 1990.p 283-6