Pada penyakit sendi gejala yang banyak terjadi adalah nyeri dan terjadi proses peradangan, karena
itu terapi farmakologi untuk penyakit sendi adalah obat yang bersifat analgesik(penghilang nyeri)
dan anti inflamasi.
Obat golongan ini memiliki banyak jenis . Aspirin merupakan obat pertama kali ada dari
golongan ini. Pada umumnya bekerja dengan menekan tanda dan gejala inflamasi. Biasanya
digunakan untuk penyakit artritis rheumatoid, osteoartritis, gangguan muskuloskeletal (mis.terkilir,
low -back pain) dan gout. Dengan derajat yg bervariasi semua obat golongan ini biasnya bersifat
analgesik, anti-inflamasi, dan antipiretik.
Farmakodinamik
ASPIRIN
Asam asetilsalisilat
Bekerja sebagai Anti-inflamasi sebagai penghambat nonselektif COX-1 &COX-2
Bersifat Menstabilkan lisosom
Dapat menghambat kemotaksis lekosit PMN dan makrofag
Sekarang sudah jarang digunakan sebagai anti-inflamasi
Memiliki efek analgesik .
Efek analgesik-nya bekerja melalui efeknya pada inflamasi.
Memiliki efek antipiretik
Dapat menurunkan suhu tubuh yg meningkat. Bila suhu tubuh normal hanya sedikit yang
dipengaruhi.
Memiliki efek anti-trombotik
Asetilasi COX-1 trombosit tidak terbentuk TXA2 anti aggregasi trombosit (berakhir 8-10
hari).
Dosis
Dalam pemberian dosis kadar, anti-inflamasi harus lebih besar dari analgesic. Anti inflamasi :50-
75 mg/kg/hari dibagi 4 dosis .
Efek samping pemberian aspirin adalah dapat menyebabkan gangguan lambung, tukak
lambung/duodeni. Terkadang dapat terjadi hepatotoksisitas, asma, dan gangguan ginjal.
DIKLOFENAK
IBUPROFEN
KETOPROFEN
PIROKSISAM
DAFTAR RUJUKAN
1. Gunawan GS. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta :Departemen Farmakologi dan
Terapeutik FKUI.Balai Penerbit FKUI; 2007. Hal. 239-46