Sistem Pendeteksi Banjir Dan Peringatan Dini Berbasis Wireless Sensor Network Dan SMS Gateway Untuk Daerah Aliran Sungai Das Rawan Banjir Di Indones PDF
Sistem Pendeteksi Banjir Dan Peringatan Dini Berbasis Wireless Sensor Network Dan SMS Gateway Untuk Daerah Aliran Sungai Das Rawan Banjir Di Indones PDF
Disusun oleh:
1101134488
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Judul Kegiatan :
SISTEM PENDETEKSI BANJIR DAN PERINGATAN DINI BERBASIS
WIRELESS SENSOR NETWORK DAN SMS GATEWAY UNTUK
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) RAWAN BANJIR DI INDONESIA
2. Penulis
a. Nama Lengkap : Arifiana Satya Nastiti
b. NIM : 1101134488
c. Jurusan : S1 Teknik Telekomunikasi
d. Universitas : Universitas Telkom
e. Alamat Rumah dan No Telp./HP :Pondok Den Ayi PGA, Jalan
Telekomunikasi 01, Dayeuh Kolot,
Bandung / 08562203550
f. Alamat Email : arifiana.satyanastiti@yahoo.com
3. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha, karena berkat
kemurahanNya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan. Dalam karya tulis yang
berjudul “SISTEM PENDETEKSI BANJIR DAN PERINGATAN DINI
BEBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DAN SMS GATEWAY UNTUK
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) RAWAN BANJIR DI INDONESIA “ ini
penulis membahas tentang permasalahan banjir yang kerap kali terjadi di Indonesia
dan solusinya. Karya tulis ilmiah ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat seleksi
mahasiswa berprestasi tingkat kampus Telkom University.
Dalam karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar karya tulis ini
dapat lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan II
Kata pengantar III
Daftar Isi IV
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Uraian Singkat Gagasan 2
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Tujuan 4
1.5 Manfaat 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
iv
4.2 Rekomendasi 19
Daftar Pustaka V
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Wireless sensor network (WSN) merupakan salah satu solusi dari
kebutuhan teknologi penunjang sistem deteksi banjir untuk memonitor keadaan
pada sejumlah titik pada DAS dari jarak jauh. WSN adalah jaringan nirkabel
yang terdiri dari banyak sensor sumber/node dengan kemampuan deteksi
(sensing), komputasi dan komunikasi secara nirkabel. Tiap sensor
mengumpulkan data dari area yang dimonitor, kemudian mengirimkannya ke
base station (BS). Transmisi data yang digunakan biasanya bersifat multi-hop,
yakni data dikirimkan dari node ke node menuju BS. Informasi peringatan
nantinya akan disampaikan ke masyarakat setempat dengan sms gateway.
Ide pengembangan ini bertujuan untuk mempermudah dalam
memberikan peringatan dini banjir kepada masyarakat sekitar sehingga
diharapkan masyarakat sekitar akan lebih siap mengantisipasi terjadinya banjir.
2
Yakni harus ada pengecekan secara langsung oleh petugas, ataupun informasi
yang didapat hanya tersimpan pada kantor-kantor yang bertanggungjawab
melakukan pengontrolan. Masyarakat disekitar aliran sungai tidak dapat
menerima informasi secara langsung dan cepat.
Wireless Sensor Network adalah teknologi yang tepat untuk
dikembangkan dalam perancangan sistem pendeteksi banjir dan peringatan dini.
Komunikasi wireless yang menjadi tren dalam dunia telekomunikasi saat ini
terbukti unggul dalam hal efektivitas dan efisiensi dibandingkan komunikasi
wired yang kini mulai ditinggalkan. Informasi dapat tersampaikan lebih cepat
(delay minimum) tanpa harus membangun infrastruktur telekomunikasi wired
yang membutuhkan biaya tinggi, baik dalam pembangunan maupun
pemeliharaannya. Perangkat-perangkat yang digunakan dalam WSN pun relatif
lebih murah serta mudah diimplementasikan. Informasi hasil deteksi nantinya
akan disampaikan ke masyarakat sekitar DAS mengunakan SMS Gateway.
Cara ini dinilai lebih efektif melihat bahwa hampir seluruh masyarakat di
Indonesia sudah menggunakan teknologi ponsel.
3
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana peran pemerintah daerah
dan pemerintah pusat dalam meminimalisasi tingginya kerugian akibat bencana
banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS), mengetahui kesiapan masyarakat
setempat dalam menghadapi bencana banjir, melakukan perancangan sistem
pendeteksi banjir dan peringatan dini berbasis WSN serta penginformasian
mengunakan SMS gateway, dan menjelaskan peran apasajakah yang harusnya
dilakukan oleh stakeholder dalam mengatasi masalah ini.
4
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi, dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori dan literatur pendukung mengenai fenomena banjir dan dampak
negatifnya, sistem pendeteksi banjir dan peringatan dini, Wireless Sensor
Network, SMS Gateway, dan Gammu.
BAB III: ANALISIS DAN SINTESIS
Berisi analisi dan sintesis permasalahan yang telah diangkat serta alternatif
penyelesaiannya.
BAB IV: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berisi kesimpulan atas hasil kerja yang telah dilakukan beserta rekomendasi
untuk pengembangan dan perbaikan selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
3. Daerah hilir: terdapat di kawasan dataran. Alur sungai lebar dengan
tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Di kiri
dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh
air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”.
Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang
diendapkan sebelumnya.
Berdasarkan segmen aliran sungai tersebut, dapat dipredikisi bahwa banjir
yang meluas hanya terjadi di daerah hilir dari suatu aliran dan melanda
dataran di kiri dan kanan aliran sungai.
Banjir selalu mendatangkan dampak negatif baik kecil maupun
besar dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang. Secara umum
dampak banjir di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Primer, meliputi:
- Kerusakan fisik. Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk
jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya,
dankanal.
2. Sekunder, meliputi:
- Persediaan air. Terjadi kontaminasi air sehingga air bersih menjadi
susah didapatkan.
- Penyakit. Dipicu oleh kondisi tidak higienis, adanya
penyebaran penyakit yang dibawa oleh air.
- Pertanian dan persediaan makanan. Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh gagal panen.
- Pepohonan. Matinya berbagai spesies pepohonan karena kondisi
yang ekstrim.
- Transportasi. Jalur transportasi rusak sehingga berbagai aktivitas
terhambat.
3. Tersier, meliputi:
- Ekonomi. Terjadi gejolak perekonomian bahkan menurunnya nilai
tukar mata uang.
7
2.2 Sistem Pendeteksi Banjir dan Peringatan Dini
Berdasarkan penelitian, hampir sebagian besar banjir di Indonesia
tidak dapat dipredikisi karena belum tersedianya sistem pendeteksi banjir
dan peringatan dini. Akibatnya, penanganan banjir hanya ditekankan pada
rehabilitasi pascabanjir, yang tentunya memerlukan biaya, waktu, dan
tenangga yang lebih banyak.
Untuk membangun sistem pendeteksi banjir dan peringatan dini,
diperlukan perangkat-perangkat otomatis dengan kemampuan mengukur
curah hujan dan debit suatu DAS. Sederhananya, suatu sistem pendeteksi
banjir dan peringatan dini dapat dirakit dengan menggabungkan alat ukur
curah hujan otomatis (Automatic Rain Gauge), alat deteksi muka air sungai
otomatis (Automatic Water Level Recorder/AWLR) di bagian hulu, dan alat
deteksi muka sungai otomatis (Automatic Water Level Recorder/AWLR) di
bagian hilir yang dipantau terus-menerus oleh pusat kendali komputer.
Sistem peringatan dini yang tesedia saat ini adalah kumpulan dari
berbagai perangkat baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang
mampu menyajikan informasi kuantitatif beberapa waktu yang akan datang
dari curahan dan limpahan air, terutama air hujan, serta ketinggian air pada
daerah aliran air (sungai) dan memberikan keputusan apakah jumlah air
tersebut akan mendatangkan banjir atau tidak. Jika sistem memutuskan akan
tejadi banjir maka pemberitahuan akan disampaikan kepada masyarakat
melalui berbagai media.
8
Gambar 2.1 Skema Flood Early Warning System
9
adanya teknologi WSN, informasi dapat diakses dari jarak jauh melalui
laptop, remote control, server, dan sebagainya.
10
2.5 Gammu
Gammu adalah apikasi cross-platform yang digunakan untuk menjembatani
database SMS Gateway dengan SMS devices. Gammu akan memonitor
SMS devices dan database SMS gateway. Saat ada SMS masuk ke SMS
devices, maka Gammu langsung memindahkannya ke dalam inbox dalam
database SMS gateway. Sebaliknya saat aplikasi pengirim SMS
memasukkan SMS ke dalam outbox dalam database SMS gateway, maka
Gammu mengirimkannya melalui SMS devices, dan memindahkan SMS ke
sent item dalam database.
11
BAB III
12
3.2 Kesiapan Masyarakat DAS menghadapi Banjir
Sampai saat ini, kesiapan masyarakat DAS dalam menghadapi
banjir boleh dibilang sangat minim. Bencana banjir hampir selalu datang
tanpa terprediksi. Belum banyak bantaran sungai yang dilengkapi dengan
pendeteksi otomatis. Biasanya pengontrolan dilakukan secara manual oleh
petugas dengan melihat debit dan ketinggian air menggunakan alat atau
metode pengukuran konvensional. Kalaupun sudah dilengkapi dengan
pendeteksi otomatis, biasanya terdapat central office di dekat sensor
tersebut karena penyaluran data sensor masih dilakukan secara wired.
Dengan sistem seperti ini, pemantauan hanya akan dilakukan pada
titik-titik tertentu dalam jumlah yang terbatas, mengingat perangkat dan
infrastruktur yang harus disediakan tidaklah sederhana. Belum lagi di desa
dan kota-kota kecil dengan kondisi geografis yang tidak mendukung serta
infrastrutur telekomunikasi wired-nya belum terbangun. Pada kondisi
seperti ini, upaya yang dapat dilakukan hanya yang bersifat kuratif.
13
Mulai
Inisialisasi
Node Sensor
Merekam Data
Node Sensor
Mengirim Data
Gateway Controller
Menerima Data
Gateway Controller
Mengolah Data
Tidak Berpotensi Ya
Banjir?
Kirim Informasi
ke Masyarakat
Tampilkan
Setempat
Informasi DAS
dengan SMS
Gateway
Gambar 3.1 Diagram Alir Sistem Pedeteksi Banjir dan Peringatan Dini
14
4. Apabila terdeteksi banjir, makan sistem akan mengirimkan informasi ke
masyarakat setempat dengan menggunakan SMS Gateway. Apabila
tidak terdeteksi banjir, maka informasi akan disimpan pada database dan
ditampilkan pada komputer server Gateway Controller saja.
- Praktis dan ringkas karena tidak perlu ada instalasi kabel yang rumit
dan dalam kondisi gografis tertentu sangat menguntungkan
dibanding wired sensor.
- Sensor bersifat mobile, artinya pada suatu saat dimungkinkan untuk
memindahkan sensor agar didapat pengukuran yang lebih tepat
tanpa harus khawatir mengubah desain ruang maupun susunan
jaringan (topologi yang fleksibel).
15
- Meningkatkan efisiensi operasional, karena tidak lagi memerlukan
pengecekan berkala oleh petugas.
- Mengurangi total biaya sistem secara signifikan.
- Dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang besar.
- Konfigurasi software mudah.
- Memungkinkan komunikasi digital dua arah.
- Menyediakan konektivitas internet secara global, kapanpun
dimanapun informasi tersebut dapat diakses melalui server, laptop,
dan sebagainya.
1. Masyarakat Setempat
Bencana banjir pada dasarnya berkaitan erat dengan kearifan
lokal masyarakat setempat. Mereka yang memilih untuk tinggal
di dekat DAS pada dasarnya harus lebih aware terhadap
tindakan-tindakan yang dapat memicu terjadinya banjir.
- Secara langsung, tindakan yang harusnya dilakukan oleh
masyarakat setempat adalah menjaga kebersihan dan
tidak melakukan penebangan liar. Hakikatnya, jumlah air
yang ada di permukaan bumi tidak berkurang dan tidak
bertambah. Namun kenyataannya, banjir yang dirasakan
terkadang kecil dan terkadang besar. Hal ini berarti ada
16
unsur kesalahan manusia hingga bencana banjir yang
parah terjadi.
- Secara tidak langsung, tindakan yang dapat dilakukan
adalah mendukung setiap upaya pemerintah dalam
mencegah terjadinya banjir. Masyarakat setempat harus
proaktif merumuskan kebijakan serta terlibat langsung
dalam pelaksanaannya.
2. Akademisi dan Penggiat Sosial
17
menyediakan tarif murah untuk SMS Gateway, dan ambil bagian
dalam merumuskan kebijakan Telekomunikasi.
18
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Rekomendasi
Dalam implementasi sistem pendeteksi banjir dan peringatan dini berbasis
WSN ini diperlukan analisis mendalam untuk penempatan node sensor.
Dengan demikian informasi yang didapat akan semakin akurat. Disamping
itu, sebelum melakukan implementasi pastikan bahwa DAS target benar-
19
benar membutuhkan sistem ini. Kerja sama dengan penyedia layanan
telekomunikasi mutlak diperlukan khususnya dalam mempersiapakan
layanan SMS Gateway.
20
DAFTAR PUSTAKA
[5] Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Direktoran Pengairan dan Irigasi,
"Kebijakan Penanggulangan Banjir di Indonesia," Indoesia, 2008.