Anda di halaman 1dari 4

Ag Bekti Sriraharjo/ Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Redaman Pada Sistim Massa Pegas 161

Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Redaman Pada Sistem Massa Pegas

Ag Bekti Sriraharjo, Ign Edi Santosa


Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Paingan, Maguwohardjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
edi@usd.ac.id

Abstrak – Telah dilakukan pengukuran koefisien redaman pada sistim massa pegas. Sistem massa pegas melakukan gerak
harmonis teredam karena pada beban dipasang lempeng peredam. Untuk mendapatkan koefisien redaman, posisi beban setiap
saat selama berosilasi, dimonitor dengan “motion detector”. Selanjutnya data tersebut difit dengan persamaan untuk gerak
harmonis teredam. Terdapat hubungan linear antara nilai koefisien redaman yang diperoleh dengan luas lempengnya.

Kata kunci: Gerak harmonis teredam, koefisien redaman.

Abstract – An oscillation on a spring- mass system has been investigated. Due to the plate attached to the system, the motion
of the system was damped. The position of the plate was monitored continuously using a motion detector. The damping
coefficient was determined from the fitting. There is a linear relation between the damping coefficient and the surface area of
the plate.

Key words: damped harmonic motion, damping coefficient.

I. PENDAHULUAN dy
Gerak harmonis dapat ditunjukkan pada sistem massa- F ' = −b (2)
dt
pegas. Pada kegiatan praktikum, biasanya gejala ini
dianggap tak teredam dan digunakan untuk menghitung dengan b: koefisien redaman
frekuensi osilasi dan konstanta pegas [1]. Osilasi yang
teredam telah banyak diteliti. Hal ini menyangkut
penggunaan alatnya seperti accelerometer [2] maupun
penghitungan koefisien redamannya [3]. Sedangkan proses
redamannya dikaitkan dengan keberadaan medium seperti
gliserin [4].
Untuk keperluan pembelajaran, gejala osilasi teredam
perlu ditunjukkan secara sederhana. Untuk itu pada makalah
ini sistim massa pegas dilengkapi dengan lempeng peredam.
Penghitungan koefisien redaman dilakukan dengan
menggunakan fasilitas fitting data yang tersedia dalam
program LoggerPro [5].

II. EKSPERIMEN
Susunan peralatan yang digunakan disajikan pada
Gambar 1. Sebuah beban (B) beserta lempeng / piringan (C)
digantungkan pada sebuah pegas (A). “Motion detector” (D)
diletakkan di bawah lempeng digunakan untuk memonitor
posisi beban ketika berosilasi. Motion detector ini
dihubungkan dengan komputer (F) melalui interface LabPro
Gambar 1. Susunan peralatan yang digunakan dalam eksperimen.
(E) [5].
A:pegas, B:beban, C: lempengan / piringan, D:
Ketika beban disimpangkan, pegas akan memberikan “motion detector”, E:interface LabPro, F: komputer.
gaya pelawan yang besarnya sebanding dengan besarnya Karena itu dengan menggunakan persamaan (1) dan (2),
simpangan. Bila konstanta pegas yang digunakan adalah k, persamaan geraknya menjadi
untuk simpangan sebesar y, gaya pelawan tersebut adalah
d2y dy
F = −k y (1) m = −ky − b (3)
dt 2 dt
Karena adanya lempengan gerakan sistem akan teredam.
Besarnya gaya redaman ini sebanding dengan kecepatan [6] Atau
mengikuti

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
162 Ag Bekti Sriraharjo/ Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Redaman Pada Sistim Massa Pegas

d2y dy disajikan sepenuhnya, tetapi hanya selama selang waktu 10


m 2
+b +ky=0 (4) detik.
dt dt
dengan m: massa beban beserta lempeng
Penyelesian dari persamaan (4) di atas memberikan
simpangan setiap saat mengikuti persamaan:
0.60
y = A e −γ t cos ω t (5)

posisi ( m )
dengan 0.56

A: amplitudo,

b 0.52
γ= (6)
2m
0 20 40 60
dan frekuensi angular ω mengikuti waktu ( s )

2 Gambar 2. Posisi fungsi waktu dari beban yang berosilasi


k  b 
ω = −
2
 (7) teredam. Luas lempeng: 100 cm2.
m  2m 
Untuk mendapatkan nilai koefisien redaman, posisi
setiap saat dari beban dan lempengan dimonitor dengan
0.60
“motion detector” yang dihubungkan ke komputer dengan
interface LabPro. Selanjutnya data simpangan setiap saat
dicocokan dengan persamaan (5) dengan menggunakan
posisi ( m )
software LoggerPro [5]. Hasil fitting akan memberikan nilai 0.56

konstanta γ. Kemudian dengan nilai massa m, koefisien


redaman b dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan (6). 0.52

Lempeng yang digunakan berbentuk lingkaran, segi


empat dan segi tiga. Untuk satu bentuk lempeng, luas
0 20 40 60
permukaan lempeng divariasi, untuk mengetahui efek luas waktu ( s )
lempeng pada redaman. Pada eksperimen tersebut massa
beban beserta lempengnya dibuat tetap. Untuk keadaan Gambar 3. Posisi fungsi waktu dari beban yang berosilasi
seperti ini pengaruh luas lempeng terhadap redaman secara teredam. Luas lempeng: 200 cm2.
relatif juga dapat langsung ditunjukkan dengan nilai
konstanta γ hasil fitting.
0.60
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil eksperimen untuk lempeng berbentuk lingkaran
dengan luas 100 cm2 dan 200 cm2 berturut-turut disajikan
pada Gambar 2 dan Gambar 3.
posisi ( m )

0.56
Pada Gambar 2 dan Gambar 3 tampak bahwa amplitudo
simpangan dari beban yang berosilasi akan semakin kecil.
Hal ini menandakan bahwa terjadi redaman. Redaman
tersebut dikarenakan selama berosilasi selain gaya pegas
juga ada gaya redaman. Gaya redaman tersebut disebabkan 0.52

oleh gesekan antara beban beserta lempeng dengan medium.


20 25 30
Karena itu luas permukaan lempeng akan mempengaruhi
waktu ( s )
besarnya gesekan. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya
redaman yang dialami. Penurunan amplitudo untuk luas Gambar 4. Posisi fungsi waktu dari beban yang berosilasi
lempeng 100 cm2 ( Gambar 2) lebih kecil dibandingkan teredam. Luas lempeng: 200 cm2. Titik data
untuk luas lempeng 200 cm2 ( Gambar 3). Untuk (eksperimen) dan hasil fiting (garis).
mendapatkan nilai koefisien redaman data posisi setiap saat
tersebut dicocokkan dengan persamaan (5). Hasil fitting
Hasil fitting untuk lempeng lingkaran dengan luas 200 cm2
untuk data pada Gambar 3, disajikan pada Gambar 4. Agar
memberikan nilai
lebih jelas pada Gambar 4 ini, data pada Gambar 3 tidak
γ = (13,54 ± 0,04 ) 10 −3 s −1
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Ag Bekti Sriraharjo/ Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Redaman Pada Sistim Massa Pegas 163

Untuk massa beban dan lempeng sebesar m=0,227 kg, nilai


γ tersebut menghasilkan nilai koefisien redaman sebesar

koefisien redaman (10 kg/dt)


6
−3 −1
b = (6,15 ± 0,02 ) 10 kg s

-3
Nilai koefisien redaman hasil fitting untuk berbagai luas 5

lempeng lingkaran disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 5.


4
Tabel 1. Nilai koefisien redaman untuk berbagai luas lempeng
lingkaran.
3
Luas Koefisien redaman
lempeng 10-3 (kg/s)
(cm2) 100 150 200
2
3,43 ± 0,01 luas lempeng ( cm )
100
120 3,86 ± 0,01
Gambar 6. Koefisien redaman sebagai fungsi dari luas lempeng.
140 4,39 ± 0,01
Lambang pada gambar sesuai denganbentuk lempeng
160 5,23 ± 0,02 yaitu lingkaran, segi tiga dansegi empat.
180 5,53 ± 0,02
Gambar 6 menunjukkan hubungan koefisien redaman
200 6,15 ± 0,02 sebagai fungsi luas lempeng untuk tiga bentuk lempeng
yaitu lingkaran, segi tiga dan segi empat. Ketiga bentuk
Pada Tabel 1 dan Gambar 5, tampak bahwa luas lempeng tersebut menunjukkan gejala yang sama, yaitu
permukaan lempeng berpengaruh terhadap nilai koefisien semakin besar luas lempeng, semakin besar pula koefisien
redaman. Hal ini berkaitan dengan gaya gesek yang dialami redamannya. Ketiganya memperlihatkan adanya hubungan
oleh beban ketika berosilasi. Pemukaan lempeng yang besar linear antara koefisien redaman terhadap luas lempeng.
akan mengakibatkan gaya gesekan yang besar pula. Redaman yang ada selain menyebabkan pengurangan
Sehingga redamannya juga besar. Garis lurus yang dapat amplitudo, juga mempengaruhi frekuensi osilasinya. Dari
dibuat pada Gambar 5, menunjukkan adanya hubungan hasil fiting juga dapat diperoleh nilai frekuensi angular.
linear antara koefisien redaman terhadap luas permukaan Untuk ketiga jenis lempeng frekuensi tersebut dinyatakan
lempeng. sebagai fungsi dari luas lempeng seperti pada Gambar 7.
Untuk ketiga jenis lempeng, tampak bahwa frekuensi
angular osilasi (ω) akan menjadi lebih kecil untuk luas
lempeng yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan persamaan
koefisien redaman (10 kg/dt)

6
(7). Hasil Gambar 6 menunjukkan bahwa untuk keping
dengan luas yang besar, koefisien redamannya juga besar.
-3

Sehingga berdasar persamaan (7) frekuensi angularnya (ω)


5
akan menjadi lebih kecil.

5,86
4

3
100 150 200 ) 5,84
2
1
-
td
luas lempeng ( cm ) (
w
Gambar 5. Hubungan antara koefisien redaman dengan luas
lempeng lingkaran. 5,82

Dengan cara yang sama telah dilakukan untuk bentuk


lempeng yang lain yaitu berbentuk segi tiga dan segi empat. 100 150 200
Pada percobaan tersebut luas lempeng divariasi seperti pada 2
luas lempeng ( cm )
lingkaran, sedangkan massa beban beserta lempengnya
dibuat tetap. Nilai-nilai yang digunakan sama seperti pada Gambar 7. Frekuensi osilasi angular (ω) sebagai fungsi dari
lempeng lingkaran. Hasil perhitungan koefisien redaman luas lempeng. Lambang pada gambar sesuai
untuk ketiga bentuk lempeng tersebut disajikan pada dengan bentuk lempeng yaitu lingkaran, segi tiga
Gambar 6. dan segi empat.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
164 Ag Bekti Sriraharjo/ Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Redaman Pada Sistim Massa Pegas

IV. KESIMPULAN [4] J.J. Mendoza-Arenas, E.L.D. Perico and F. Fajardo, Motion
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa luas lempeng of a damped oscillating sphere as a function of the medium
pada beban mempengaruhi redaman. Terdapat hubungan viscosity, Eur. J. Phys. 31, 2010, pp. 129-141.
linear antara koefisien redaman dengan luas lempeng. [5] http://www.vernier.com
[6] M. Alonso and E.J. Finn, Fundamental University Physics,
UCAPAN TERIMAKASIH Volume I, Mechanics, Addison-Wesley, Reading
Massachusetts, 1977.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada P. Ngadiono
yang telah membantu menyiapkan perlengkapan
eksperimen. TANYA JAWAB

PUSTAKA Muhammad Annas, Universitas Haluleo


? Bagaimana pengaruh pereda dan laju amplitudo?
[1] E. Armitage, Practical Physics in SI, John Murray, London,
1982.
Ag Bekti Sriraharjo, USD
[2] J.C.C. Palacio, L.V. Abad, M.H. Gimenez, and J.A.
@ Redaman mempengaruhi penurunan amplitudo mengikuti
Monsoriu, Using a mobile phone acceleration sensor in
physics experiments on free and damped harmonic persamaan Ae-γt cos ωt dan seperti ditunjukkan dalam data
oscillations, Am. J. Phys. 81 (6), 2013, pp. 472-475. eksperimen.
[3] M.C. LoPresto and P.R. Holody, Measuring the damping
constant for underdamped harmonic motion, The Physics
Teacher 41, 2003, pp. 22-24.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai