Anda di halaman 1dari 7

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1.

Februari 2015

HUBUNGAN DIARE DENGAN KEJADIAN MALNUTRISI PADA


BALITA DI IRINA E BAWAH RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU
MANADO
Mega Pricilia Kurnia Sampul
Amatus Yudi Ismanto
Linnie Pondaag

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : megapricilia@gmail.com

Abstract: Malnutrition will occur when the body not have an enough supply nutrition. One of
infection disease that can cause malnutrition is diarrhea. Diarrhea on toddler at E room Prof.
Dr. R. D. Kandou Hospital Manado City is stand at the first place from ten disease’s and some
of them have malnutrition because of diarrhea. The aim of this study were to identify the
diarrhea and incident of malnutrition and to analyze relation between diarrhea and incident of
malnutrition. The sample in this study is 57 respondents were obtained using a purposive
sampling technique. The design study is a Cross Sectional design where the information will
collecting by using the observation sheet. Research results Chi Square test have significant
value p = 0,000. It is show there is have relationship between diarrhea and incident of
malnutrition in toddler (p ≤ 0,05). Recommendations for further research are expected to
examine about relation between diarrhea and incident of malnutrition in toddler, the other
factors that can cause malnutrition.
Key words : Diarrhea, Incident of Malnutrition

Abstrak: Malnutrisi akan terjadi apabila tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan malnutrisi adalah diare. Diare pada
balita di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado merupakan penyakit tertinggi
diantara 10 penyakit yang ada dan beberapa balita mengalami malnutrisi akibat penyakit
diare. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penyakit diare dan kejadian malnutrisi
serta untuk menganalisis hubungan antara diare dengan kejadian malnutrisi. Sampel pada
penelitian ini berjumlah 57 responden yang di dapat dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Cross Sectional dan data
dikumpulkan dari responden menggunakan lembar observasi. Hasil Penelitian uji Chi Square
diperoleh nilai signifikan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
diare dengan kejadian malnutrisi pada balita di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado (p ≤ 0,05). Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih
lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan malnutrisi.
Kata kunci : Diare, kejadian malnutrisi

PENDAHULUAN
Diare merupakan penyebab utama dapat menghabiskan 15% waktunya
kesakitan dan kematian pada anak di dengan diare. Kurang lebih 80% kematian
negara berkembang, dengan perkiraan 1,3 yang berhubungan dengan diare terjadi
miliar episode dan 3,2 juta kematian pada 2 tahun pertama kehidupan (Sodikin,
setiap tahun pada balita. Secara 2011).
keseluruhan, anak-anak mengalami diare Laporan Riset Kesehatan Dasar
rata-rata 3,3 episode per tahun, akan tetapi (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan
pada beberapa tempat dapat lebih dari 9 periode prevalensi nasional diare adalah
episode per tahun. Pada daerah dengan 3,5% dengan rentang 4,2%-18,9%. Data
episode diare yang tinggi, seorang balita nasional menyebutkan setiap tahunnya di
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

Indonesia 100.000 balita meninggal dunia status gizi, untuk bertumbuh dan
karena diare. Itu artinya setiap hari ada berkembang, anak membutuhkan zat gizi
273 balita yang meninggal dunia dengan yang esensial mencakup protein, lemak,
sia-sia, sama dengan 11 jiwa meninggal karbohidrat, mineral, vitamin dan air yang
setiap jamnya atau 1 jiwa meninggal harus dikonsumsi secara seimbang,
setiap 5,5 menit akibat diare (Depkes RI, dengan jumlah yang sesuai kebutuhan
2011).Penyakit diare masih menjadi pada tahap usianya (Supartini, 2004).
masalah kesehatan di Indonesia terutama Menurut Diah (2011), malnutrisi
pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. merupakan suatu keadaan kurang energi
Diare merupakan keadaan kehilangan protein dan defisiensi mikronutrien yang
cairan dan elektrolit secara berlebihan sampai saat ini masih merupakan masalah
yang terjadi karena frekwensi satu kali yang membutuhkan perhatian khusus
atau lebih buang air besar dengan bentuk terutama di negara-negara berkembang.
tinja yang encer atau cair (Suriadi & Berdasarkan laporan Riskesdas
Yuliani, 2006). tahun 2013, prevalensi gizi kurang pada
Beberapa penelitian menunjukkan balita memberikan gambaran yang
bahwa diare tidak hanya menyebabkan fluktuatif dari tahun 2007 yaitu 18,4%
kematian tetapi dapat juga menyebabkan menurun di tahun 2010 menjadi 17,9%
malnutrisi. Diare dapat mengakibatkan kemudian meningkat lagi di tahun 2013
berkurangnya nafsu makan dan gangguan menjadi 19,6% (2013). Data dari WHO
pencernaan yang menyebabkan pada tahun 2010 menunjukkan sebanyak
menurunnya absorbsi zat-zat nutrisi dalam 18% anak usia dibawah 5 tahun di negara
tubuh sehingga menimbulkan malnutrisi. berkembang mengalami underweight.
Penelitian yang dilakukan oleh Iswari Menurut Krisnansari D. (2010) malnutrisi
(2011) mengatakan bahwa kejadian diare atau kurang gizi dapat meningkatkan
memiliki hubungan yang signifikan resiko terkena penyakit infeksi karena
dengan status gizi pada anak usia di daya tahan tubuh menurun. Sebaliknya
bawah 2 tahun. Penelitian yang dilakukan penyakit infeksi juga dapat mempengaruhi
oleh Aulina (2008), yaitu terdapat status gizi karena asupan makanan
hubungan antara diare kronis dengan menurun, malabsorbsi dan katabolisme
kejadian malnutrisi pada balita. Penelitian tubuh meningkat. Malnutrisi atau gizi
ini sejalan dengan penelitian yang buruk merupakan masalah yang perlu
dilakukan Putra (2008) yang mengatakan penanganan yang serius karena gizi buruk
bahwa malnutrisi merupakan penyakit dapat mempengaruhi kualitas sumber daya
penyerta pada diare persisten. Tetapi manusia.
penelitian ini tidak sejalan dengan Pada tahun 2013, provinsi
penelitian yang dilakukan oleh Rosari Sulawesi Utara mempunyai kasus gizi
(2013) yang mengatakan bahwa tidak ada buruk terbanyak dengan lima orang anak
hubungan yang bermakna antara diare meninggal. Berbagai upaya yang telah
dengan status gizi pada balita. dilakukan dalam rangka menangani kasus
Menurut Supariasa, dkk (2011), gizi buruk diantaranya melakukan
gizi merupakan suatu proses penggunaan pelatihan penanganan kasus gizi buruk
makanan yang dikonsumsi secara normal bagi petugas kesehatan khususnya yang
melalui proses digesti, absorpsi, ada di kota Manado (Kemenkes RI, Profil
transportasi, penyimpanan, metabolisme Kesehatan Indonesia tahun 2013).
dan pengeluaran zat-zat yang tidak Dari data yang diperoleh di irina E
digunakan untuk mempertahankan bawah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi Manado, diare merupakan penyakit
normal dari organ-organ serta tertinggi diantara 10 penyakit yang ada.
menghasilkan energi. Berkaitan dengan Dalam 5 bulan terakhir (Mei 2014 –

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

September 2014) jumlah penderita diare metode wawancara langsung dengan


tiap bulannya adalah 285 pasien, dan yang orang tua dan observasi. Kuesioner yang
mengalami malnutrisi karena diare kurang ada terdiri dari 2 bagian yaitu diare dan
lebih 43 pasien. kejadian malnutrisi. Kuesioner diare,
Berdasarkan uraian latar belakang menjelaskan tentang keadaan anak yang
diatas, maka penulis merasa perlu untuk dirawat dengan diagnosa medis diare.
melakukan penelitian di salah satu rumah Dikatakan diare akut jika berlangsung
sakit yang ada di kota Manado yaitu kurang dari 14 hari dan dikatakan diare
tentang hubungan diare dengan kejadian kronik jika berlangsung lebih dari 14 hari.
malnutrisi pada balita di irina E bawah Kejadian malnutrisi dapat diketahui
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. dengan menggunakan tabel antropometri
BB/U untuk kriteria malnutrisi adalah gizi
METODE PENELITIAN kurang = -3 SD s/d < -2 SD dan gizi buruk
Penelitian ini menggunakan = < -3 SD, sedangkan untuk kriteria tidak
metode survei analitik, dengan pendekatan malnutrisi adalah gizi baik = -2 SD s/d 2
cross sectional. Studi cross sectional SD dan gizi lebih = > 2 SD.
adalah desain yang paling banyak Metode pengumpulan data dalam
dimanfaatkan dalam penelitian sosial. penelitian ini terdiri dari data primer; data
Desain ini sangat sesuai dengan studi atau yang diperoleh melalui wawancara dan
penelitian yang bertujuan untuk observasi dengan menggunakan alat bantu
menemukan suatu kejadian pada suatu kuesioner dan data sekunder; data yang
fenomena, situasi, masalah perilaku atau diperoleh melalui instansi terkait.
isu melalui pengambillan cross-section Pengumpulan data dimulai dengan
dari suatu populasi (Widi, 2010). membuat surat izin penelitian di bagian
Penelitian ini dilaksanakan di irina akademik program studi ilmu keperawatan
E bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou dan ditujukan dibagian pendidikan dan
Manado pada tanggal 8 Desember – 31 penelitian (Diklit) RSUP Prof. DR. R. D.
Desember 2014. Populasi dalam Kandou Manado. Awalnya surat izin
penelitian ini adalah semua balita yang pengambilan data ditujukan di bagian tata
mengalami diare yang dirawat di irina E usaha untuk mendapatkan persetujuan dari
bawah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou direktur Rumah Sakit dan diproses selama
Manado. Sampel adalah sebagian dari seminggu kemudian surat diambil di
keseluruhan obyek yang diteliti dan bagian Diklit Rumah Sakit. Surat yang
dianggap mewakili seluruh populasi sudah ada, sebelum dibawa ke
(Setiadi, 2013). Teknik pengambilan penanggung jawab irina E bawah harus
sampel dalam penelitian ini menggunakan ditanda tangani atau mendapat persetujuan
non probability sampling yaitu purposive dari kepala instalasi irina E, sesudah
sampling, sampel pada penelitian ini mendapat persetujuan dibawa ke
berjumlah 57 responden. Pemilihan penanggung jawab ruangan. Setelah
sampel dilakukan berdasarkan tujuan dan mendapat izin dari rumah sakit untuk
kriteria yang telah ditentukan yaitu: penelitian, pengumpulan data dilakukan
kriteria inklusi; orang tua balita dengan dengan cara pasien yang memenuhi
diagnosa medis diare yang bersedia kriteria (calon responden) dijelaskan
menjadi responden, pasien dengan mengenai maksud dan tujuan penelitian
diagnose medis diare, pasien dibawah usia dengan menunjukkan lembar informed
5 tahun, sedangkan kriteria ekslusi; pasien consent. Memberikan waktu untuk calon
penderita diare dengan komplikasi responden membacanya, bila setuju
penyakit lain. diberikan lembar persetujuan menjadi
Instrumen pada penelitian ini yaitu responden untuk ditanda tangani.
kuesioner yang diisi oleh peneliti melalui Kemudian peneliti mengisi lembar

3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

kuesioner yang telah disediakan. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden


Selanjutnya peneliti mengisi lembar Ibu Menurut Pekerjaan
kuesioner data sosiodemografik (usia, Pekerjaan N (%)
jenis kelamin dan diagnosa medik) IRT 48 84,2
berdasarkan kartu folder data pasien yang PNS 4 7,0
ada di rumah sakit untuk melengkapi data SWASTA 5 8,8
responden yang diperlukan. Pengolahan Total 57 100,0
dan analisis data dilakukan dengan Sumber: Data Primer, 2014
tahapan editing, coding, cleaning dan
tabulating. Penelitian ini menggunakan Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
analisis univariat dan bivariat. Etika Balita Menurut Jenis Kelamin
penelitian dengan menekankan prinsip- Jenis Kelamin N (%)
prinsip dalam etika yang berlaku,
meliputi; lembar pesetujuan menjadi Laki-laki 25 43,9
responden (Informed Consent), tanpa Perempuan 32 56,1
nama (Anonimity), kerahasiaan Total 57 100,0
(Confidentiality). Sumber: Data Primer, 2014

HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden


A. Hasil Penelitian Balita Menurut Berat Badan
1. Analisis Univariat Berat Badan N (%)
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden 5-10 kg 42 73,7
Ibu Menurut Umur 11-15 kg 12 21,1
Umur N (%) 16-20 kg 2 3,5
18-25 tahun 26 45,6 >20 kg 1 1,8
26-30 tahun 9 15,8 Total 57 100,0
31-35 tahun 16 28,1 Sumber: Data Primer, 2014
36-40 tahun 4 7,0 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden
>40 tahun 2 3,5 Balita Menurut Umur
Total 57 100,0 Umur N (%)
Sumber: Data Primer, 2014 0-10 bulan 6 10,5
11-20 bulan 26 45,6
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden 21-30 bulan 12 21,1
Ibu Menurut Pendidikan 31-40 bulan 4 7,0
Pendidikan N (%) 41-50 bulan 3 5,3
SD 5 8,8 51-60 bulan 6 10,5
SMP 14 24,6 Total 57 100,0
SMA 31 54,4 Sumber: Data Primer, 2014
PT 7 12,3
Total 57 100,0 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden
Sumber: Data Primer, 2014 Balita Menurut Jenis Diare
Jenis Diare N (%)
Kronik 13 22,8
Akut 44 77,2
Total 57 100,0
Sumber: Data Primer, 2014

4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden kesehatan dan kedokteran. Malnutrisi


Balita Menurut Kejadian Malnutrisi adalah kondisi seseorang yang nutrisinya
Kejadian Malnutrisi N (%) di bawah rata-rata. Malnutrisi atau gizi
Malnutrisi 15 26,3 buruk ditentukan berdasarkan beberapa
Tidak Malnutrisi 42 73,7 pengukuran yaitu pengukuran klinis dan
Total 57 100,0 pengukuran antropometrik. Pengukuran
Sumber: Data Primer, 2014 klinis digunakan untuk mengetahui status
gizi balita tersebut gizi buruk atau tidak.
2. Analisis Bivariat Metode ini pada dasarnya didasari oleh
Tabel 9. Hubungan Diare dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan
Kejadian Malnutrisi pada Balita di Irina E dihubungkan dengan kekurangan zat gizi.
Bawah Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
Kejadian Malnutrisi seperti, kulit, rambut atau mata.
Diare Malnutrisi Tidak Tot p Sedangkan pada pengukuran
Malnutrisi al antropometrik dilakukan beberapa macam
N (%) N (%) pengukuran antara lain pengukuran tinggi
Kronik 12 92,3 1 7,7 13 badan, berat badan dan lingkar lengan
0,0
00
atas.
Akut 3 6,8 41 93,2 44 Berdasarkan hasil penelitian yang
Total 15 26,3 42 73,7 57 dilakukan di Irina E Bawah RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado dengan
B. Pembahasan melakukan pengukuran antropometrik
Diare merupakan suatu penyakit yang (BB/U), 15 responden mengalami
ditandai dengan perubahan bentuk dan malnutrisi sedangkan 42 responden tidak
konsistensinya melembek sampai mencair malnutrisi. Adapun hasil penelitian yang
dan bertambahnya frekuensi buang air dilakukan oleh Muhammad K. (2013)
besar lebih dari biasanya, umumnya tiga yang menunjukkan bahwa balita dengan
kali atau lebih dalam sehari. Penyakit status gizi buruk didominasi oleh usia
diare dipengaruhi dan disebabkan oleh toddler (53,3%). Berdasarkan hasil
adanya bibit penyakit seperti bakteri, virus penelitian yang dilakukan di Irina E
dan parasit (Salmira, 2010). Bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Menurut klasifikasinya diare Manado menunjukkan bahwa 1 responden
terbagi atas 2 macam yaitu diare akut dan mengalami diare kronik tanpa disertai
diare kronik. Diare akut adalah diare yang kejadian malnutrisi dan 3 responden
terjadi sewaktu-waktu, berlangsung mengalami diare akut disertai kejadian
kurang dari 14 hari, dengan pengeluaran malnutrisi. Menurut Krisnansari D.
tinja lunak atau cair yang dapat atau tanpa (2010), malnutrisi tidak hanya disebabkan
disertai lendir dan darah. Diare kronik oleh penyakit diare tetapi ada juga
adalah diare yang berlangsung terus- penyebab lain seperti penyakit infeksi
menerus selama lebih dari 2 minggu atau saluran pernapasan atas (ISPA), cacingan,
lebih dari 14 hari, yang secara umum tuberculosis, malaria dan HIV/AIDS.
diikuti kehilangan berat badan secara Hasil uji statistik Chi Square yang
signifikan dan masalah nutrisi (Sodikin, dibaca pada uj Fisher’s Exact diperoleh
2011). Penelitian yang dilakukan oleh nilai signifikan p = 0,000 yakni lebih kecil
Ghani L. (2011) yang mengatakan bahwa dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
penderita penyakit diare terbanyak adalah Ho ditolak, artinya terdapat hubungan
di bawah umur 2 tahun. yang bermakna antara keadaan
Menurut Novitasari, D (2012) perlangsungan diare (akut-kronik) dengan
malnutrisi merupakan istilah teknis yang kejadian malnutrisi pada balita di Irina E
biasanya digunakan oleh kalangan gizi, Bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

Manado. Odds Ratio dalam penelitian ini Diare, Lima Langkah Tuntaskan
sebanyak 164 yang mengindikasikan diare Diare. Jakarta: Direktorat Jenderal
kronik memiliki peluang 164 kali Pengendalian Penyakit dan
menyebabkan malnutrisi dibandingkan Penyehatan Lingkungan.
dengan diare akut.
Ghani L. (2011). Faktor-Faktor Risiko
SIMPULAN Diare Persisten Pada Anak Balita
Berdasarkan hasil penelitian dan (http://www.univmed.org.Lannyw
pembahasan dapat dikemukakan beberapa ati Ghani.pdf diakses pada tanggal
simpulan yaitu gambaran diare pada balita 17 Januari 2015).
di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R.D.
Haryati N. (2013). Perilaku Ibu Terhadap
Kandou Manado sebagian besar
Pencegahan dan Pengobatan Anak
responden mengalami diare akut,
Balita Penderita Diare di Wilayah
gambaran kejadian malnutrisi pada balita
Kerja Puskesmas Belawa
di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R.D.
Kecamatan Belawa Kabupaten
Kandou Manado sebagian besar
Wajo
responden tidak malnutrisi, terdapat
(http://repository.unhas.ac.id.Hary
hubungan keadaan perlangsungan diare
ati Ningsih.pdf// diakses tanggal
(akut-kronik) dengan kejadian malnutrisi
03 Februari 2015).
pada balita di Irina E Bawah RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado (p < 0,05). Iswari Y. (2011). Analisis Faktor-Faktor
Resiko Kejadian Diare Pada Anak
DAFTAR PUSTAKA Usia Di Bawah 2 Tahun Di RSUD
Adyanastri F. (2012). Etiologi dan Koja Jakarta
Gambaran Klinis Diare Akut di (http://lib.ui.ac.id.Yeni Iswari.pdf/
RSUP Dr. Kariadi Semarang diakses tanggal 23 September
(http://eprints.undip.ac.id.Festy 2014).
Adyanastri.pdf/ diakses tanggal 19 Kementerian Kesehatan RI (2011).
November 2014). Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak.
Anggraeni A.C. (2012). Asuhan Gizi;
Nutritional Care Proces. Ed. 1. Muhammad K. (2013). Perbedaan Lama
Yogyakarta: Graha Ilmu. Tidur Pada Balita Dengan Status
Gizi Buruk dan Status Gizi Baik di
Atik S.W. (2013). Hubungan Kasus Diare
Wilayah Kerja Puskesmas 1
dengan Faktor Sosial Ekonomi
Kembaran Kabupaten Banyumas
dan Perilaku
(http://keperawatan.unsoed.ac.id.
(http://elib.fk.uwks.ac.id.Atik Sri
Muhammad Khasan.pdf/ diakses
Wulandari.pdf// diakses pada
pada tanggal 18 Januari 2015).
tanggal 03 Februari 2015).
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Aulina S. (2008). Hubungan Diare Kronis
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Dengan Malnutrisi Pada Balita
Rineka Cipta
Yang Dirawat di RSUD Bunder
Kabupaten Gresik Novitasari D.A. (2012). Faktor-Faktor
(http://eprints.umm.ac.id.Sofia Resiko Kejadian Gizi Buruk pada
Aulina.pdf/ diakses tanggal 14 Balita yang Dirawat di RSUP Dr.
September 2014). Kariadi Semarang.
(http://eprints.undip.ac.id.Dewi
Departemen Kesehatan RI. (2011). Buku
Novitasari.pdf/ diakses tanggal 20
Saku Kesehatan Petugas: Lintas
November 2014).

6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

Supariasa, dkk. (2011). Penilaian Status


PSIK FK UNSRAT. (2013). Panduan Gizi. Jakarta: Penerbit Buku
Penulisan Tugas Akhir Proposal Kedokteran EGC.
dan Skripsi.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep
Putra D. (2008). Diare Persisten: Dasar Keperawatan Anak.
Karakteristik Pasien, Klinis, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Laboratorium dan Penyakit EGC.
Penyerta
(http://saripediatri.idai.or.id.Deddy Sutomo, B. & Anggraini, D.Y. (2010).
Putra.pdf/ diakses tanggal 14 Menu Sehat Alami Untuk Balita &
September 2014). Batita.Jakarta: PT. Agromedia
Pustaka.
Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan
RISKESDAS 2013 – Departemen Suriadi & Yuliani, R. (2006). Asuhan
Kesehatan Republik Indonesia Keperawatan pada Anak (Ed. 2).
(www.litbang.depkes.go.id/...rkd2 Jakarta: Sagung Seto.
013/...pdf/ diakses tanggal 14
September 2014). Widi, R.K. (2010). Asas Metodologi
Penelitian; Sebuah Pengenalan
Rosari A. (2013). Hubungan Diare dan Penuntun Langkah demi
dengan Status Gizi Balita di Langkah Pelaksanaan Penelitian
Kelurahan Lubuk Buaya (Ed.1). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang Widjaja, M.C. (2004). Mengatasi Diare
(http://jurnal.fk.unand.ac.id.Alania dan Keracunan pada Balita:
Rosari.pdf/ diakses pada tanggal Kawan Pustaka.
14 September 2014).Sabri, L. &
Wiko S. (2012). Faktor Demografi dan
Hastono, S.P. (2006). Statistik
Risiko Gizi Buruk dan Gizi
Kesehatan. Ed. 2. Jakarta: PT.
Kurang.
Raja Grafindo Persada. (http://journal.ui.ac.id.Wiko
Salmira (2010). Faktor-Faktor Yang Saputra.pdf// diakses pada tanggal
Berhubungan Dengan Penyakit 20 Januari 2015).
Diare Pada Balita Di Wilayah
World Health Organization (2009).
Kerja Puskesmas Mutiara
Diarrhoeal disease.
Kecamatan Mutiara Timur
(http://www.who.int/mediacenter/f
Kabupaten Pidie
actsheets/fs330/en/index.html).
(http://180.241.122.205/dockti/Sal
mira-fkm2.pdf/ diakses pada World Health Organization (2010).
tanggal 17 Januari 2015). Underweight In children.
(http://www.who.int/gho/mdg/pov
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
erty_hunger/underweight_text/en/i
Penulisan Riset Keperawatan.
ndex.html diakses pada tanggal 14
Ed.2. Jogjakarta : Graha Ilmu.
September 2014).
Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan
Anak: Gangguan Sistem
Gastrointestinal dan Hepatobilier.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai