6689 13079 1 SM PDF
6689 13079 1 SM PDF
Februari 2015
Abstract: Malnutrition will occur when the body not have an enough supply nutrition. One of
infection disease that can cause malnutrition is diarrhea. Diarrhea on toddler at E room Prof.
Dr. R. D. Kandou Hospital Manado City is stand at the first place from ten disease’s and some
of them have malnutrition because of diarrhea. The aim of this study were to identify the
diarrhea and incident of malnutrition and to analyze relation between diarrhea and incident of
malnutrition. The sample in this study is 57 respondents were obtained using a purposive
sampling technique. The design study is a Cross Sectional design where the information will
collecting by using the observation sheet. Research results Chi Square test have significant
value p = 0,000. It is show there is have relationship between diarrhea and incident of
malnutrition in toddler (p ≤ 0,05). Recommendations for further research are expected to
examine about relation between diarrhea and incident of malnutrition in toddler, the other
factors that can cause malnutrition.
Key words : Diarrhea, Incident of Malnutrition
Abstrak: Malnutrisi akan terjadi apabila tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan malnutrisi adalah diare. Diare pada
balita di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado merupakan penyakit tertinggi
diantara 10 penyakit yang ada dan beberapa balita mengalami malnutrisi akibat penyakit
diare. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penyakit diare dan kejadian malnutrisi
serta untuk menganalisis hubungan antara diare dengan kejadian malnutrisi. Sampel pada
penelitian ini berjumlah 57 responden yang di dapat dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Cross Sectional dan data
dikumpulkan dari responden menggunakan lembar observasi. Hasil Penelitian uji Chi Square
diperoleh nilai signifikan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
diare dengan kejadian malnutrisi pada balita di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado (p ≤ 0,05). Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih
lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan malnutrisi.
Kata kunci : Diare, kejadian malnutrisi
PENDAHULUAN
Diare merupakan penyebab utama dapat menghabiskan 15% waktunya
kesakitan dan kematian pada anak di dengan diare. Kurang lebih 80% kematian
negara berkembang, dengan perkiraan 1,3 yang berhubungan dengan diare terjadi
miliar episode dan 3,2 juta kematian pada 2 tahun pertama kehidupan (Sodikin,
setiap tahun pada balita. Secara 2011).
keseluruhan, anak-anak mengalami diare Laporan Riset Kesehatan Dasar
rata-rata 3,3 episode per tahun, akan tetapi (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan
pada beberapa tempat dapat lebih dari 9 periode prevalensi nasional diare adalah
episode per tahun. Pada daerah dengan 3,5% dengan rentang 4,2%-18,9%. Data
episode diare yang tinggi, seorang balita nasional menyebutkan setiap tahunnya di
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015
Indonesia 100.000 balita meninggal dunia status gizi, untuk bertumbuh dan
karena diare. Itu artinya setiap hari ada berkembang, anak membutuhkan zat gizi
273 balita yang meninggal dunia dengan yang esensial mencakup protein, lemak,
sia-sia, sama dengan 11 jiwa meninggal karbohidrat, mineral, vitamin dan air yang
setiap jamnya atau 1 jiwa meninggal harus dikonsumsi secara seimbang,
setiap 5,5 menit akibat diare (Depkes RI, dengan jumlah yang sesuai kebutuhan
2011).Penyakit diare masih menjadi pada tahap usianya (Supartini, 2004).
masalah kesehatan di Indonesia terutama Menurut Diah (2011), malnutrisi
pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. merupakan suatu keadaan kurang energi
Diare merupakan keadaan kehilangan protein dan defisiensi mikronutrien yang
cairan dan elektrolit secara berlebihan sampai saat ini masih merupakan masalah
yang terjadi karena frekwensi satu kali yang membutuhkan perhatian khusus
atau lebih buang air besar dengan bentuk terutama di negara-negara berkembang.
tinja yang encer atau cair (Suriadi & Berdasarkan laporan Riskesdas
Yuliani, 2006). tahun 2013, prevalensi gizi kurang pada
Beberapa penelitian menunjukkan balita memberikan gambaran yang
bahwa diare tidak hanya menyebabkan fluktuatif dari tahun 2007 yaitu 18,4%
kematian tetapi dapat juga menyebabkan menurun di tahun 2010 menjadi 17,9%
malnutrisi. Diare dapat mengakibatkan kemudian meningkat lagi di tahun 2013
berkurangnya nafsu makan dan gangguan menjadi 19,6% (2013). Data dari WHO
pencernaan yang menyebabkan pada tahun 2010 menunjukkan sebanyak
menurunnya absorbsi zat-zat nutrisi dalam 18% anak usia dibawah 5 tahun di negara
tubuh sehingga menimbulkan malnutrisi. berkembang mengalami underweight.
Penelitian yang dilakukan oleh Iswari Menurut Krisnansari D. (2010) malnutrisi
(2011) mengatakan bahwa kejadian diare atau kurang gizi dapat meningkatkan
memiliki hubungan yang signifikan resiko terkena penyakit infeksi karena
dengan status gizi pada anak usia di daya tahan tubuh menurun. Sebaliknya
bawah 2 tahun. Penelitian yang dilakukan penyakit infeksi juga dapat mempengaruhi
oleh Aulina (2008), yaitu terdapat status gizi karena asupan makanan
hubungan antara diare kronis dengan menurun, malabsorbsi dan katabolisme
kejadian malnutrisi pada balita. Penelitian tubuh meningkat. Malnutrisi atau gizi
ini sejalan dengan penelitian yang buruk merupakan masalah yang perlu
dilakukan Putra (2008) yang mengatakan penanganan yang serius karena gizi buruk
bahwa malnutrisi merupakan penyakit dapat mempengaruhi kualitas sumber daya
penyerta pada diare persisten. Tetapi manusia.
penelitian ini tidak sejalan dengan Pada tahun 2013, provinsi
penelitian yang dilakukan oleh Rosari Sulawesi Utara mempunyai kasus gizi
(2013) yang mengatakan bahwa tidak ada buruk terbanyak dengan lima orang anak
hubungan yang bermakna antara diare meninggal. Berbagai upaya yang telah
dengan status gizi pada balita. dilakukan dalam rangka menangani kasus
Menurut Supariasa, dkk (2011), gizi buruk diantaranya melakukan
gizi merupakan suatu proses penggunaan pelatihan penanganan kasus gizi buruk
makanan yang dikonsumsi secara normal bagi petugas kesehatan khususnya yang
melalui proses digesti, absorpsi, ada di kota Manado (Kemenkes RI, Profil
transportasi, penyimpanan, metabolisme Kesehatan Indonesia tahun 2013).
dan pengeluaran zat-zat yang tidak Dari data yang diperoleh di irina E
digunakan untuk mempertahankan bawah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi Manado, diare merupakan penyakit
normal dari organ-organ serta tertinggi diantara 10 penyakit yang ada.
menghasilkan energi. Berkaitan dengan Dalam 5 bulan terakhir (Mei 2014 –
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015
Manado. Odds Ratio dalam penelitian ini Diare, Lima Langkah Tuntaskan
sebanyak 164 yang mengindikasikan diare Diare. Jakarta: Direktorat Jenderal
kronik memiliki peluang 164 kali Pengendalian Penyakit dan
menyebabkan malnutrisi dibandingkan Penyehatan Lingkungan.
dengan diare akut.
Ghani L. (2011). Faktor-Faktor Risiko
SIMPULAN Diare Persisten Pada Anak Balita
Berdasarkan hasil penelitian dan (http://www.univmed.org.Lannyw
pembahasan dapat dikemukakan beberapa ati Ghani.pdf diakses pada tanggal
simpulan yaitu gambaran diare pada balita 17 Januari 2015).
di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R.D.
Haryati N. (2013). Perilaku Ibu Terhadap
Kandou Manado sebagian besar
Pencegahan dan Pengobatan Anak
responden mengalami diare akut,
Balita Penderita Diare di Wilayah
gambaran kejadian malnutrisi pada balita
Kerja Puskesmas Belawa
di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R.D.
Kecamatan Belawa Kabupaten
Kandou Manado sebagian besar
Wajo
responden tidak malnutrisi, terdapat
(http://repository.unhas.ac.id.Hary
hubungan keadaan perlangsungan diare
ati Ningsih.pdf// diakses tanggal
(akut-kronik) dengan kejadian malnutrisi
03 Februari 2015).
pada balita di Irina E Bawah RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado (p < 0,05). Iswari Y. (2011). Analisis Faktor-Faktor
Resiko Kejadian Diare Pada Anak
DAFTAR PUSTAKA Usia Di Bawah 2 Tahun Di RSUD
Adyanastri F. (2012). Etiologi dan Koja Jakarta
Gambaran Klinis Diare Akut di (http://lib.ui.ac.id.Yeni Iswari.pdf/
RSUP Dr. Kariadi Semarang diakses tanggal 23 September
(http://eprints.undip.ac.id.Festy 2014).
Adyanastri.pdf/ diakses tanggal 19 Kementerian Kesehatan RI (2011).
November 2014). Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak.
Anggraeni A.C. (2012). Asuhan Gizi;
Nutritional Care Proces. Ed. 1. Muhammad K. (2013). Perbedaan Lama
Yogyakarta: Graha Ilmu. Tidur Pada Balita Dengan Status
Gizi Buruk dan Status Gizi Baik di
Atik S.W. (2013). Hubungan Kasus Diare
Wilayah Kerja Puskesmas 1
dengan Faktor Sosial Ekonomi
Kembaran Kabupaten Banyumas
dan Perilaku
(http://keperawatan.unsoed.ac.id.
(http://elib.fk.uwks.ac.id.Atik Sri
Muhammad Khasan.pdf/ diakses
Wulandari.pdf// diakses pada
pada tanggal 18 Januari 2015).
tanggal 03 Februari 2015).
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Aulina S. (2008). Hubungan Diare Kronis
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Dengan Malnutrisi Pada Balita
Rineka Cipta
Yang Dirawat di RSUD Bunder
Kabupaten Gresik Novitasari D.A. (2012). Faktor-Faktor
(http://eprints.umm.ac.id.Sofia Resiko Kejadian Gizi Buruk pada
Aulina.pdf/ diakses tanggal 14 Balita yang Dirawat di RSUP Dr.
September 2014). Kariadi Semarang.
(http://eprints.undip.ac.id.Dewi
Departemen Kesehatan RI. (2011). Buku
Novitasari.pdf/ diakses tanggal 20
Saku Kesehatan Petugas: Lintas
November 2014).
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015