TNMN Padi PDF
TNMN Padi PDF
KAJIAN PUSTAKA
tahun. Akarnya serabut mencapai kedalaman 20-30 cm, tinggi batang beragam
tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi yang besar), palea (gabah padi
yang kecil), putik, kepala putik, tangkai sari, kepala sari, dan bulu (awu)
( pada
Gambar 2.1
Bunga padi (Oryza sativa L.)
Keterangan : a. lemma steril, b. palea, c. lemma, d. lodicule,, e. kepala sari
(anther),
), f. tangkai sari (filament),
( g. kepala putik (stigma),
), h. tangkai putik
(stylus
stylus), i. tangkai bunga (pedicellus)) (Keng, 1969)
dengan panjang 15 - 40 cm. Malai padi terdiri dari sekumpulan bunga padi yang
6
7
timbul dari buku paling atas, berupa bulir yang beranekaragam, kadang tidak
berjarum, berjarum pendek atau panjang, licin atau kasar, berwarna hijau atau
Gambar 2.2
Bulir padi (Oryza sativa L.) (AAK,
AAK, 1995)
1995
Ciri khas daun tanaman padi yaitu adanya lidah dan telinga daun, hal ini
yang menyebabkan daun tanaman padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang
lengkap karena hanya terdiri atas helaian dan upih daun (Tjitrosoepomo
(Tjitrosoepomo, 2005).
Helaian daun terletak pada batang padi serta berbentuk memanjang seperti
pita.
8
2) Upih/Pelepah
Pelepah daun (vagina)
daun berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak.
Panjang lidah daun berbeda - beda, tergantung varietas padi yang ditanam.
b
a
c
3 d
Gambar 2.3
Bagian – bagian daun tanaman padi (Oryza sativa L.)
Keterangan : a. helaian daun (lamina), b. lidah daun (ligula),, c. telinga daun, d.
pelepah daun (vagina) (Dokumentasi Budiwati, 2015)
Keseluruhan organ tanaman padi terdiri dari dua kelompok yaitu : organ
batang dan daun, sedangkan bagian generatif terdiri dari malai, gabah dan bunga.
Dari berkecambah hingga panen, tanaman padi memerlukan waktu 3-6 bulan,
yang seluruhnya terdiri dari dua fase pertumbuhan, yakni vegetatif dan generatif.
yang sebelumnya tertumpuk rapat dekat permukaan tanah. Stadia reproduktif juga
malai biasanya dimulai 30 hari sebelum pembungaan. Stadia inisiasi ini hampir
berbunga.
(heading) adalah stadia keluarnya malai, sedangkan anthesis segera mulai setelah
selama 10-14 hari, karena terdapat perbedaan laju perkembangan antar tanaman
10
maupun antar anakan. Apabila 50% bunga telah mekar maka pertanaman tersebut
Anthesis telah mulai bila benang sari bunga yang paling ujung pada tiap
cabang malai telah tampak keluar dari bunga. Pada umumya anthesis berlangsung
antara jam 08.00 – 13.00 dan pembuahan akan selesai dalam 5-6 jam setelah
anthesis. Dalam suatu malai, semua bunga memerlukan 7-10 hari untuk anthesis,
tetapi pada umumnya hanya 7 hari. Anthesis terjadi 25 hari setelah bunting
(Arafah, 2009).
bunga keluar dari pelepah daun bendera. Jumlah malai pada tiap satuan luas tidak
bertambah lagi 10 hari setelah jumlah anakan maksimal. Periode pemasakan bulir
terdiri dari 4 stadia masak dalam proses pemasakan bulir (Arafah, 2009).
Ruas batang bawah kelihatan kuning. Gabah bila dipijit dengan kuku keluar cairan
seperti susu.
Seluruh tanaman tampak kuning, dari semua bagian tanaman, hanya buku-
buku sebelah atas yang masih hijau. Isi gabah sudah keras, tetapi mudah pecah
dengan kuku.
11
kering. Isi gabah sukar dipecahkan. Pada varietas-varietas yang mudah rontok,
Isi gabah keras dan kering. Pada varietas yang mudah rontok pada stadia
ini sudah mulai rontok. Stadia masak mati terjadi setelah ± 6 hari setelah masak
penuh.
45°LU sampai 45°LS, cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4
bulan. Curah hujan yang baik, rata-rata 200 mm per bulan atau 1.500 - 2.000
tanaman padi adalah 23 °C dan ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman padi
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah
yang kandungan fraksi pasir, debu, lempung dalam perbandingan tertentu dan air
dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang
1976).
anakan dan jumlah panjang malai per rumpunnya. Pada populasi rendah (jarak
tanam lebar), pertumbuhan padi akan lebih baik, namun per luasannya hasil dan
komponen hasilnya lebih rendah dibandingkan jarak tanam yang lebih rapat.
Jarak tanam yang lebar akan meningkatkan penangkapan radiasi surya oleh tajuk
produktif, volume dan panjang akar total, meningkatkan bobot kering tanaman
dan bobot gabah per rumpun, tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil per satuan
luas (Kurniasih et al., 2008, Lin et al., 2009, Hatta et al., 2012). Sebaliknya, pada
jarak tanam rapat jumlah malai per rumpun menurun, tetapi jumlah malai per m2
Menurut Sohel et al. (2009), jarak tanam yang optimum akan memberikan
pertumbuhan bagian atas tanaman dan pertumbuhan bagian akar yang baik
lebih banyak unsur hara. Sebaliknya, jarak tanam yang terlalu rapat akan
mengakibatkan terjadinya kompetisi antar tanaman yang sangat hebat dalam hal
cahaya matahari, air, dan unsur hara. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat
yaitu faktor luar (eksternal) yang berupa faktor lingkungan dan faktor dalam
1. Iklim
cocok tumbuh pada iklim tropis dan banyak mengandung uap air. Keadaan iklim
ini meliputi curah hujan, suhu, ketinggian tempat, sinar matahari, angin dan
a. Curah hujan
Tanaman padi membutuhkan curah hujan yang baik, rata – rata 200
hujan yang baik akan memberikan dampak yang baik dalam pengairan, sehingga
genangan air yang diperlukan tanaman padi di sawah dapat tercukupi (Hasanah,
2007).
b. Suhu
untuk perkecambahan, 22°- 23°C untuk pembungaan, dan 20°- 25°C untuk
c. Ketinggian tempat
tanaman. Intensitas cahaya matahari yang tinggi selama periode pengisian bulir
yang masak yang selanjutnya akan meningkatkan hasil tanaman padi (Takai et al.,
2006).
e. Angin
yaitu membantu dalam proses penyerbukan dan pembuahan. Namun angin juga
memiliki peran negatif karena berbagai penyakit pada tanaman padi ditularkan
oleh angin. Selain itu angin juga menyebabkan buah menjadi hampa dan tanaman
f. Musim
dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Penanaman tanaman padi pada
musim hujan dan kemarau memiliki dampak yang cukup besar terhadap kuantitas
dan kualitas tanaman padi. Penanaman tanaman padi akan lebih baik pada musim
Proses penyerbukan dan pembuahan padi pada musim kemarau tidak akan
terganggu oleh hujan sehingga padi yang dihasilkan lebih banyak. Akan tetapi
padi yang ditanam pada musim hujan, proses penyerbukan dan pembuahannya
terganggu oleh hujan. Akibatnya banyak biji padi yang hampa (Mubaroq, 2013).
g. Air
Kebutuhan air pada budidaya tanaman padi secara umum dipengaruhi oleh
membutuhkan 2.500 liter air yang berasal dari hujan atau irigasi. Stress atau
cekaman air dapat berarti kelebihan atau kekurangan air. Kelebihan air berupa
awal penurunan air tanah adalah penggulungan daun yang pada akhirnya
h. Unsur hara/nutrisi
Nitrogen merupakan unsur hara utama yang diperlukan dalam jumlah yang
banyak pada budidaya padi sawah. Penggunaannya yang tidak tepat akan
pembentukan primordial bunga dan pada fase awal generatif, pemberian N dapat
(midtillering) dan tahap awal pembentukan malai. Suplai nitrogen selama proses
selama pengisian biji dan meningkatkan kadar protein dalam biji (Dobermann and
padi sawah, sedangkan sumber pupuk N yang utama adalah urea. Namun,
tanaman menyerap hanya 30% dari pupuk N yang diberikan (Dobermann and
Fairhurst, 2000).
memanfaatkan hara dari pupuk bersifat spesifik dan terbatas untuk setiap varietas.
Selain itu, unsur hara N bersifat mudah larut, sangat mudah berpindah dan juga
lain:
Hormon Auksin
proses pemanjangan sel. Hormon ini dihasilkan pada bagian koleoptil (titik
tumbuh) pucuk tumbuhan, yaitu ujung akar dan batang. Peran auksin pertama kali
ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama Fritz Went (1903-1990). Cara kerja
hormon auksin dipengaruhi oleh cahaya. Hormon auksin akan aktif bila tidak
terkena cahaya. Apabila tumbuhan terkena cahaya, maka hormon auksin tidak
dimana sisi yang tidak terkena cahaya lebih panjang daripada yang terkena cahaya
sehingga batang menjadi bengkok ke arah sisi batang yang terkena cahaya.
Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal (ujung) batang dapat menghambat
b. Mempercepat perkecambahan
Hormon Giberelin
enzim amilase yang berfungsi untuk memecah senyawa amilum yang terdapat di
seorang ilmuwan Jepang bernama Eiichi Kurosawa pada tahun 1926 yang
meneliti penyakit padi "bakanae". Hormon ini pertama kali diisolasi oleh Teijiro
Yabuta dari jamur Giberella fujikuroi pada tahun 1935 (Wattimena, 1987).
buah
Hormon Sitokinin
tanaman tembakau dan disebut kinetin. Hormon sitokinin dibentuk pada bagian
sitokinin juga terdapat pada tanaman jagung dan disebut zeatin (Wattimena,
dan batang
19
Asam Absisat
penuaan dan gugurnya daun. Asam absisat (ABA) juga berperan penting dalam
tahap inisiasi dormansi biji, maturasi biji dan menjaga biji agar berkecambah di
musim yang diinginkan. Selain itu Asam Absisat (ABA) juga berfungsi untuk
kekeringan, musim dingin, dan kadar garam (salinitas) tinggi. Asam Absisat
stomata pada epidermis daun sehingga transpirasi melalui stomata tidak terjadi
(Wattimena, 1987).
lapisan lilin untuk mencegah kehilangan air. Dalam menghadapi musim dingin,
Hormon Asam Absisat yang dihasilkan pada tunas terminal ini memperlambat
melindungi tunas dorman selama musim dingin. Asam Absisat (ABA) termasuk
Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi mahluk hidup. Bentuk fisiknya
adalah urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang
20
sperma berarti biji dan phyta berarti tumbuhan. Umumnya memiliki kotiledon
merupakan tanaman herba semusim, batang berbuku – buku dan daun dengan
pertulangan daun sejajar serta merupakan daun berupih yang terdiri atas upih dan
helaian daun sehingga termasuk ke dalam bangsa Poales dan suku Gramineae.
Pada daun juga terdapat alat tambahan yaitu lidah daun (ligula). Fungsi lidah daun
adalah mencegah masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun serta
Tanaman padi termasuk ke dalam marga Oryza, dengan nama jenis Oryza sativa
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Poales
Suku : Gramineae
Marga : Oryza
spesies yaitu O. sativa dan O. glaberrima. Tanaman padi O. sativa lebih banyak
kelompok O. sativa yang mengalami seleksi baik secara alami mapun bantuan
1. Padi beras, jenis tanaman padi yang hasilnya untuk dijadikan makanan
2. Padi ketan, jenis tanaman padi yang hasilnya bukan untuk dijadikan
Perbedaan jenis padi pada umumnya terletak pada usia tanaman, hasil
produksi, mutu beras, dan ketahanannya terhadap hama dan penyakit (Yandianto,
2003).
Menurut Sugeng (2001), tanaman padi dapat dibedakan dalam dua jenis
sawah, yaitu lahan yang cukup memperoleh air. Padi sawah pada waktu-
22
Padi kering merupakan jenis padi yang tidak membutuhkan banyak air
sebagaimana padi sawah. Bahkan padi kering ini dapat tumbuh hanya
daerah-daerah yang kurang atau sedikit air. Padi kering dapat dibedakan
1. Padi ladang, sejenis padi kering yang ditanam di wilayah hutan yang
baru dibuka.
2. Padi tegalan, padi kering yang ditanam pada tanah tegalan atau disebut
padi tegalan.
3. Padi gogo rancah, sejenis padi kering yang ditanam di tegalan pada
subspesies yaitu :
Selatan.
terbagi menjadi empat ras/golongan, yaitu (1) indica dengan ciri umumnya gabah
ramping dan tidak berbulu, (2) javanica dengan ciri gabah besar dan berbulu, (3)
japonica dengan ciri gabah bulat, gundil dengan ukuran sedang, (4) intermediate
atau hibrida (Badan Litbang Pertanian dan Komisi Nasional Plasma Nutfah,
2003).
Varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu spesies yang ditandai oleh
bentuk dan pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji dan ekspresi karakter
atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dengan spesies yang sama oleh
Secara botani, varietas adalah suatu populasi tanaman dalam satu spesies
yang menunjukkan ciri berbeda yang jelas. Penulisan namanya dicetak miring
(atau digaris bawah jika tulisan tangan) dan didahului dengan singkatan "var."
Padi hibrida merupakan turunan pertama (F1) hasil persilangan antara dua
tetua galur homozygot yang berbeda sifat. Melalui perkawinan itulah terkumpul
fenomena dimana tanaman yang tumbuh dari benih hasil persilangan dua genotipe
yang berbeda (disebut generasi F1) memiliki sifat lebih baik dari tetuanya
(Kustera, 2008).
antara dua tetua padi yang berbeda secara genetik. Apabila tetua - tetua diseleksi
secara tepat maka hibrida turunannya akan memiliki vigor dan daya hasil yang
lebih tinggi daripada kedua tetua tersebut. Keunggulan dari varietas padi hibrida
unggul dan lokal, vigor lebih baik sehingga lebih kompetitif terhadap gulma.
Keunggulan dari aspek fisiologi yaitu aktivitas perakaran yang lebih luas, area
fotosintesis yang lebih luas, intensitas respirasi yang lebih rendah dan translokasi
seperti sistem perakaran lebih kuat, anakan lebih banyak, jumlah gabah per malai
lebih banyak dan bobot 1000 butir gabah isi yang lebih tinggi (Balai Besar
Kelemahan dari varietas padi hibrida adalah hasil panennya tidak dapat
dijadikan benih kembali, harga benih mahal, tidak tahan terhadap serangan
penyakit, rawan terhadap serangan hama wereng, sundep/ beluk dan ulat,
rendah sehingga hanya cocok tumbuh pada lokasi tertentu saja. Varietas padi
hibrida ada yang dilepas pemerintah, ada juga yang didatangkan (import) dari
negara lain. Contoh Padi hibrida: Intani 1 dan 2; PP1; H1; Bernas Prima; Rokan;
SL : 8 dan 11 SHS; Segera Anak; Sembada : B3, B5, B8 dan B9; Hipa : 4, 5
Ceva, 6 Jete, 7, 8, 9, 10, 11; Long Ping (pusaka 1 dan 2); Adirasa-1 dan -64;
Hibrindo R-1 dan R-2; Manis -4 dan 5; MIKI-1,2 dan 3; SL 8 SHS dan 11 HSS
(Kustera, 2008).
Varietas padi unggul adalah varietas yang dilepas oleh pemerintah dengan
SK Menteri Pertanian. Varietas ini sebelum dilepas telah melewati berbagai uji
coba. Kelebihan dari padi varietas unggul adalah hasil produksi tinggi (5–8 t/Ha),
hasil panen dari padi varietas unggul dapat dijadikan benih kembali, tanaman
pendek, tanaman tahan rebah, jumlah anakan produktif sedang – banyak (14-20),
umur panen yang lebih pendek (genjah, 105 – 125 hari), rasa nasi sedang – enak,
yang sempit, mudah terserang penyakit dan memiliki adaptasi lingkungan yang
rendah sehingga hanya cocok tumbuh pada lokasi tertentu saja (Sitaresmi et al.,
2013). Contoh dari varietas ini yang banyak ditanam petani adalah ‘Ciherang’
2013).
Varietas padi lokal adalah varietas padi yang sudah lama beradaptasi di
tersebut. Kelemahan dari varietas padi lokal adalah umur panen yang lebih lama
(150 - 180 hari) dan hasil produksi (3 - 5 t/Ha) yang lebih rendah dibandingkan
varietas padi hibrida dan unggul, jumlah anakan produktif sedikit (5 - 10) dan
tanaman mudah rebah. Kelebihan dari varietas padi lokal adalah memiliki daya
(memerlukan sedikit pupuk), memiliki kualitas beras yang baik, rasa nasi enak
dan beraroma (Irawan dan Kartika, 2008). Contoh varietas lokal di daerah lain
yaitu varietas Kebo, Dharma Ayu, Pemuda Idaman (Indramayu), Gropak, Ketan
Tunjung, Rijal, Sri Kuning, Untup, Tumpang Karyo, Rangka Madu, Sawah Kelai,
Wereng coklat merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi,
karena pada serangan yang berat dapat menyebabkan puso (gagal panen).
27
Wereng hijau merupakan hama dari kelompok Hemiptera. Ada empat jenis
a. Nephotettix virescens
b. N. nigropictus
c. N. cincticeps
d. N. malayanus
Tikus adalah hama yang sangat merugikan pada banyak jenis tanaman
Hama ini menimbulkan masalah karena menyerang tanaman padi dari fase
Walang sangit adalah hama yg merusak bulir padi pada fase pemasakan.
Apabila ada gangguan akan mengeluarkan bau untuk mempertahankan diri dan
menarik sesamanya.
mengeluarkan benang untuk melipat daun. Ulat hidup dalam lipatan daun dan
makan bagian dalam lipatan. Bila populasi ulat tinggi maka akan terjadi kerusakan
Hama putih adalah penggulung daun (leaf roll = case worm). Gulungan
daun yang berisi larva hama putih mengapung di atas permukaan air.
Ulat grayak menyerang tanaman pada malam hari secara tiba-tiba, bersifat
polypag, menyerang pucuk dan daun tanaman serta pada serangan berat dapat
menimbulkan puso.
Keong mas merupakan salah satu hama tanaman yang sering menimbulkan
kerugian pada tanaman padi, karena hama ini menyerang tanaman muda dengan
cara memotong daun dan batang tanaman yang dapat menyebabkan kematian.
10. Burung
Burung juga merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi
karena pada serangan berat dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar
bahkan gagal panen. Burung menyerang tanaman padi yang sudah dalam fase
matang susu sampai pemasakan biji (sebelum panen). Beberapa jenis burung yang
lebak, dan pasang surut apabila tidak ada genangan air. Di bawah ini merupakan
gambar beberapa jenis hama yang umumnya menyerang tanaman padi (Siregar,
a b
c d
e f
Gambar 2.4
Hama yang menyerang tanaman padi (Oryza sativa L.)
Keterangan : a.
a Wereng coklat, b. Wereng hijau, c. Kepinding tanah
(Scotinophara coarctata d. Hama pelipat daun (Cnaphalocrosis
Scotinophara coarctata), Cnaphalocrosis medinalis),
medinalis)
e. Hama putih,, f. Keong emas (http://apps.cs.ipb.ac.id/ipm/main/galeri/
http://apps.cs.ipb.ac.id/ipm/main/galeri/)
30
(Jawa).
a b
c
Gambar 2.5
Gulma yang menyerang tanaman padi (Oryza sativa L.)
Keterangan : a. Echinochloa colonum (L) Link., b. Cyperus difformis L.,
c. Marsilea crenata Prest. (Caton et al., 2010)
pada ciri-ciri tertentu yang dimiliki setiap mahluk hidup. Ilmu yang mempelajari
hubungan atau total kesamaan antara kelompok tanaman berdasarkan sifat atau
32
data yang digunakan untuk menentukan jauh dekatnya kekerabatan antara dua
sebagai acuan utama (Stuessy, 1990). Metode fenetik didasarkan pada kesamaan
lebih didasarkan pada nilai evolusi dari masing - masing karakter dimana hasil
klasifikasi dalam bentuk kladogram (Radford, 1986). Salah satu cara untuk
mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis yang satu dengan yang lainnya
morfologi merupakan metode yang paling mudah dan cepat untuk menentukan
Analisis cluster
paling dekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang sama