Anda di halaman 1dari 6

KODE UNIT : ASKP : 004

JUDUL UNIT : Evaluasi Asesmen Kompetensi Keperawatan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang


dibutuhkan untuk mengkaji ulang asesmen dalam
konteks yang spesifik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mengkaji ulang prosedur


asesmen 1.1 Proses kaji ulang yang ditetapkan oleh Rumah Sakit
atau Instansi dimana assesmen kompetensi
berlangsung.

1.2 Prosedur asesmen dikaji ulang di tempat yang telah


ditentukan bersama dengan asesi, Instansi /
Rumah Sakit/ lemdiklat dan atau perwakilan
sesuai peraturan pemerintah.

1.3 Kegiatan kaji ulang didokumentasikan, temuan-


temuan dibuatkan substansinya untuk revisi
assesmen kompetensi yang akan datang

02 Memeriksa konsistensi 2.1 Bukti – bukti dari keseluruhan asesmen di periksa


terhadap keputusan agar konsisten dengan dimensi kompetensi yang
asesmen terkandung didalamnya.

2.2 Bukti – bukti assesmen di periksa terhadap


kompetensi kunci.

2.3 Konsistensi keputusan asesmen sesuai dengan


standar kinerja dikaji ulang dan ketidaksesuaian
serta ketidak konsistenan dicatat dan
ditindaklanjuti.

03 Membuat laporan hasil 3.1 Rekomendasi untuk modifikasi prosedur


kaji ulang asesmen sesuai dengan hasil asesmen dibuat dan
disampaikan kepada personil yang berkepentingan.

3.2 Dokumentasi assesmen dan atau rekaman


dievaluasi untuk menetapkan apakah kebutuhan
assesmen telah tercapai

3.3 Konstribusi yang efektif dibuat untuk melakukan


sistem kaji ulang dalam proses asesmen dan
prosedur umpan balik.

Batasan Variabel

15
1. Sistem asesmen dapat dikembangkan oleh:
1.1 Industri termasuk Rumah Sakit
1.2 Perusahaan
1.3 Lemdiklat
1.4 Atau kombinasi

2. Sistem Asesmen harus menspesifikasikan/mendeskripsikan:


2.1 Tujuan asesmen.
2.2 Persyaratan kompetensi asesor.
2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman
2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi
2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi.
2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses asesmen.
2.7 Keterkaitan antara asesmen dengan kualifikasi pelatihan, klasifikasi
kepegawaian, remunerasi, kenaikkan pangkat (bila ada).
2.8 Kebijakan yang relevan.
2.9 Mekanisme penjamin mutu.
2.10 Pengaturan tentang verifikasi.
2.11 Pembagian pembiayaan / honor secara merata (jika ada)
2.12 Pengaturan untuk kemitraan (jika ada)

3. Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh:


3.1 Tujuan asesmen seperti :
3.1.1 Untuk memperoleh kualifikasi atau lisensi tertentu.
3.1.2 Menentukan klasifikasi kepegawaian
3.1.3 Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki
sekarang.
3.1.4 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang
sudah dicapai.
3.2 Lokasi asesmen seperti:
3.2.1 Ditempat kerja atau diluar tempat kerja.
3.2.2 Kombinasi dari keduanya
3.3 Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar
kompetensi bidang asesmen dan pelatihan

4. Kriteria evaluasi dalam proses kaji ulang termasuk :


4.1 Jumlah orang-orang yang diases.
4.2 Jangka waktu kegiatan asesmen.
4.3 Faktor-faktor kesehatan dan keselamatan organisasi.
4.4 Faktor-faktor kesehatan dan keselamatan jabatan
4.5 Mitra kerja assessor selama proses asesmen berlangsung
4.6 Frekwensi prosedur asesmen.
4.7 Hambatan dana.
4.8 Kebutuhan-kebutuhan informasi dari pemerintah dan regulator lainnya.
4.9 Kebutuhan-kebutuhan pendukung dan kebutuhan akan peningkatan
kemampuan assessor.
4.10 Karakteristik-karakteristik dari orang yang diases.
4.11 Dampak-Dampak terhadap sumber daya manusia.
4.12 Konsistensi terhadap keputusan asesmen.
4.13 Tingkat fleksibilitas terhadap prosedur asesmen.
4.14 Keadilan dari prosedur asesmen.
4.15 Efisiensi dan efektivitas dari prosedur asesmen.
4.16 Pencapaian kompetensi dari orang yang diases.
4.17 Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses perencanaan maupun
pelaksanaan asesmen.

16
4.18 Motivasi dari orang yang diases.
4.19 Lokasi dan sumber daya yang memadai.
4.20 Reliabilitas, validitas, keadilan dan fleksibilitas dari instrumen asesmen.
4.21 Relevansi asesmen untuk konteks khusus.
4.22 Gugatan / ketidaksepakatan terhadap keputusan asesmen oleh orang-
orang yang diases maupun oleh supervisor/manager/pemilik perusahaan.
4.23 Kemudahan administrasi.
4.24 Pertimbangan terhadap akses keadilan maupun kesetaraan.
4.25 Segi kepraktisan.

5. Karakteristik orang yang diases dapat meliputi:


5.1 Kemampuan berbahasa, membaca, menulis dan berhitung
5.2 Latar belakang budaya dan bahasa.
5.3 Latar belakang pendidikan maupun pengetahuan umum.
5.4 Jenis kelamin.
5.5 Usia
5.6 Kemampuan fisik
5.7 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases
5.8 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases
5.9 Tingkat percaya diri, rasa gugup atau kegelisahan
5.10 Struktur organisasi / sesuai jadwal kerja

6. Personil yang sesuai meliputi:


6.1 Asesor kompetensi
6.2 Asesi
6.3 Pekerja atau serikat pekerja
6.4 Panitia konsultatif
6.5 Pengguna hasil asesmen seperti diklat, pemilik perusahaan, departemen
pengembangan Sumber Daya Manusia.
6.6 Pemerintah / Training Center Perusahaan / Otoritas kompetensi.
6.7 Koordinator pelatihan dan asesmen.
6.8 Manajer / Supervisor / Team Leader yang relevan.
6.9 Tenaga spesialis.

7. Prosedur asesmen :
7.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang
bertanggungjawab terhadap asesmen di:
7.1.1 Industri
7.1.2 Perusahaan
7.1.3 Lemdiklat
7.1.4 atau kombinasi di antaranya
7.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang:
7.2.1 Prosedur rekaman
7.2.2 Mekanisme untuk mengkaji ulang dan naik gugatan
7.2.3 Metode asesmen yang dipergunakan
7.2.4 Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases
7.2.5 Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten
7.2.6 Jumlah asesor yang dibutuhkan
7.2.7 Bukti-bukti yang dipersyaratkan
7.2.8 Tempat atau lokasi asesmen
7.2.9 Waktu asesmen
7.2.10 Jumlah asesi / kelompok asesi yang diuji

17
7.2.11 Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas
karakteristik asesi yang diuji

8 Metode asesmen dapat merupakan kombinasi dari :


8.1 Contoh – contoh hasil pekerjaan maupun hasil kegiatan simulasi
8.2 Observasi langsung terhadap unjuk kerja, produk maupun kegiatan
simulasi
8.3 Pengkajian terhadap logbook atau bukti portfolio
8.4 Tanya jawab
8.5 Pertimbangan terhadap laporan pihak ketiga atau atasan langsung
mengenai hasil yang diraih asesi sebelumnya terjamin kesahihannya
(otentik)
8.6 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer
8.7 Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti
sebagai dasar pemberian keputusan asesmen

9. Instrumen asesmen mencakup:


9.1 Perintah yang spesifik untuk diberikan yang terkait dengan kriteria unjuk
kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi
9.2 Instruksi spesifik terkait dengan hasil proyek maupun latihan
9.3 Satu set soal tertulis / lisan / yang dihasilkan komputer
9.4 Daftar log book
9.5 Petunjuk / Marking guides
9.6 Deskripsi kriteria unjuk kerja kompetensi
9.7 Kombinasi dari beberapa instrumen uji
Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti untuk
dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan.

10. Penyesuaian yang diperkenankan mencakup:


10.1 Dukungan tenaga bantuan (pembaca, penterjemah, penasehat karir,
notulen).
10.2 Penggunaan peralatan berteknologi / peralatan khusus (word processor,
lifting gear)
10.3 Rancangan waktu asesmen yang lebih singkat untuk memberi
kesempatan beristirahat maupun dalam rangka pengobatan.

11. Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup:


11.1 Waktu
11.2 Lokasi
11.3 Personil
11.4 Anggaran / Biaya
11.5 Peralatan
11.6 Bahan
11.7 Persyaratan keselamatan, keamanan, kesehatan kerja
11.8 SOP dari industri / perusahaan

Panduan Penilaian

1. Keterampilan dan Pengetahuan yang harus dikuasai :


Untuk menunjukkan kompetensi, bukti – bukti keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan :

1.1 Pengetahuan tentang standar kinerja industri, perusahaan dan pedoman


asesmen.

18
1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggungjawab etika termasuk
didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak
mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang
relevan dengan konteks asesmen.
1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang
lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku
1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas,
fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi
1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi
asesmen dan pelatihan lainnya
1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan
asesmen sesuai tempat kerja
1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi
konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan.
1.8 Keterampilan berbahasa, kemampuan membaca dan menulis serta
menghitung yang diperlukan untuk :
1.8.1 Membaca dan memahami prosedur untuk mengkaji ulang
asesmen.
1.8.2 Berpartisipasi dalam diskusi-diskusi dan membuat daftar strategi
untuk mengevaluasi informasi secara kritis.
1.8.3 Mengumpulkan, memilih dan mengorganisasi
kesimpulan/penemuan dari sejumlah sumber.
1.8.4 Membaca dokumen temuan dalam bentuk ringkasan, grafik atau
tabel.
1.8.5 Menyajikan temuan dalam bentuk laporan singkat kepada orang
yang relevan.
1.8.6 Membuat rekomendasi berdasarkan atas temuan yang
diketemukan.
1.8.7 Menetapkan efektifitas pembiayaan.
1.9 Keahlian berkomunikasi sesuai dengan budaya ditempat kerja dan
individu-individu.

2. Konteks terhadap asesmen:

Asesmen dapat dilaksanakan di tempat kerja atau tempat kerja simulasi. Calon
asesor sebaiknya menggunakan unit kompetensi yang memiliki keahlian
dibidangnya.

3. Aspek Penting Penilaian :


Carilah:
3.1 Prosedur asesmen yang terdokumentasi untuk dipergunakan sebagai
bahan mengkaji ulang prosedur asesmen.
3.2 Laporan tentang kegiatan pemeriksaan, hasil akhir dari prosedur asesmen
termasuk kesimpulan dan beberapa masukan untuk memodifikasi
prosedur asesmen.

4. Bukti-bukti yang diperlukan dalam asesmen adalah sebagai berikut :

4.1 Bagaimana implementasi di perusahaan, industri maupun organisasi


terhadap hasil kaji ulang proses asesmen.
4.2 Hal - hal yang mendasari pemilihan metode asesmen.

19
4.3 Bagaimana asesi maupun orang lain yang terlibat dalam proses asesmen
dapat dimintakan pendapatnya sebagai bagian dari kegiatan mengkaji
ulang asesmen.

5. Dampak terhadap sumber daya:


Akses terhadap kompetensi yang relevan, sumber informasi mengenai metode
asesmen, instrumen dan prosedur asesmen.
Akses terhadap asesi, peralatan sesuai dengan tempat kerja, informasi dan
personil yang sesuai

6. Konsistensi dalam melaksanakan tugas:


Kompetensi dalam unit ini harus diases secara berkala, dalam aneka konteks
pada kesempatan yang berbeda berulangkali, melibatkan kombinasi bukti
langsung, tidak langsung maupun bukti pendukung.

7. Keterkaitan dengan unit – unit lainnya:


Unit kompetensi ini dapat diases dengan unit-unit lain sesuai fungsi dalam
pekerjaan

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

20

Anda mungkin juga menyukai