Disusun Oleh :
Kelas : TE-4A
2017
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM ( WDS )
1. Dasar Teori
Wireless Distribution System (WDS) yang disebut juga sebagai Wireless Repeater
merupakan sistem untuk mengembangkan jaringan nirkabel tanpa harus menggunakan
kabel sebagai media transfer data, melainkan memanfaaatkan jalur nirkabel dari setiap
perangkat AP. WDS memungkinkan interconnection pada setiap perangkat AP dalam
satu environment pada jaringan wireless. Dengan menggunakan WDS memungkinkan
koneksi wireless network dapat dikembangkan dengan beberapa AP atau back station
tanpa harus menggunakan backbone pada jaringan kabel agar dapat terhubung dengan
AP. Semua base station dalam WDS harus dikonfigurasi dengan menggunakan channel
radio yang sama, method inkripsi (tanpa inkripsi, WEP, atau WAP) dan juga pada kunci
inkripsi yang sama. Dimana koneksi berupa konfigurasi dengan menggunakan SSID
(Service Set Identifiers) yang berbeda pada setiap pengguna.
Keuntungan yang dapat dilihat dari teknologi WDS jika dibanding dengan solusi
lainnya adalah bahwa teknologi WDS ini dapat mengintegrasikan semua AP menjadi
satu kesatuan serta memiliki mobilitas dan reabilitas tinggi. Pada setiap AP yang
terkoneksi dengan perangkat AP lainnya disebut dengan repeater, kekurangan repeater
pada setiap AP yang terkoneksi dapat mengurangi kinerja jaringan wireless LAN.
Repeater harus menerima dan mengirim setiap frame pada kanal radio yang sama.
Mengakibatkan terjadinya penggandaan jumlah traffic pada jaringan.
(http://if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal%20riko.pdf)
Macam-macam mode para wireless distribution system(WDS) dapat dibagi menjadi
2 jenis, yaitu mode bridge dan mode repeater:
1. Mode Bridge point to point
Yang ditinjau pada mode ini adalah komunikasi antar dua access point.
AP 1 : Server
IP : 192.168.0.1/28
AP 2
IP : 192.168.0.2/28
8) Kemudian dilanjutkan dengan setting IP. Pilih menu IP klik Addresses, pada
kotak Address List klik pada tanda + (Plus). Masukkan IP dan Subnetmask,
serta pada interface pilih wlan1 (karena IP ini diperuntukan untuk wireless). Klik
Apply dan OK
9) Kemudian konfigurasi WDS pada AP2, sambungkan kabel UTP ke AP2 dengan
laptop. Pilih mode Station Bridge. Biarkan settingan yang lain secara default,
kemudian klik Apply > OK.
10) Selanjutnya mengkonfigurasi WDS mode. Pilih mode static mesh, lalu klik OK
Gambar 2.13 Konfigurasi wlan pada AP2
Gambar 2.13 merupakan konfigurasi WDS mode yang diatur sebagai static mesh.
12) Kemudian dilanjutkan dengan setting IP. Pilih menu IP klik Addresses, pada
kotak Address List klik pada tanda + (Plus). Masukkan IP dan Subnetmask, serta
pada interface pilih wlan1 (karena IP ini diperuntukan untuk wireless). Klik
Apply dan OK.
b. AP2
Jika ping IP bisa dilakukan antara AP1 dan AP2, antara AP1 ke Client, dan antara Client
ke Client maka konfigurasi WDS telah berhasil.