Anda di halaman 1dari 48

Alga Merah, Sumber Mineral Alami dari

Dasar Laut
by UD. MEKAR JAYA on 02:33 AM, 20-Jun-11

Category: Berita Sehat


Lautan merupakan sumber mineral terkaya di dunia. Kerusakan yg terjadi di tanah & proses
erosi yg terus terjadi, menyebabkan mineral terbawa oleh air & berkumpul di lautan. Kedua
hal ini menjadikan lautan menjadi sumber mineral yg baik bagi kehidupan.
Di lautan, ada bnyk makhluk hidup yg memanfaatkan kekayaan mineral alami. Salah satunya
adalah rumput laut jenis alga merah. Alga merah memiliki kandungan mineral yg cukup
tinggi, menjadikannya bahan pangan yg baik bagi kesehatan manusia.
Lithothamnion calcareum adalah salah satu alga merah yg kaya akan mineral. Alga yg satu
ini dpt hidup selama 5 thn, menyerap mineral & nutrisi selama hidupnya. Kekayaan mineral
pada L. Calcareum dpt dibuktikan dgn kandungan 74 mineral di dlmnya, termasuk kalsium,
magnesium, zinc, ferum, fosfor & selenium. Istimewanya, alga ini hanya dpt ditemukan di 3
tempat didunia, salah satunya di laut Islandia, Samudra Atlantis yg dingin.

Alga merah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ganggang merah)
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?Alga merah

Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukariota
(tidak termasuk) Archaeplastida
Filum: Rhodophyta
Wettstein, 1922
kemungkinan kelas
 Florideophyceae
 Bangiophyceae
 Cyanidiophyceae

Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.

Alga ini pada umumnya bersel banyak (multiseluler) dan makroskopis. Panjangnya antara 10
cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran.

Beberapa alga merah memiliki nilai ekonomi sebagai bahan makanan (sebagai pelengkap
minuman penyegar ataupun sebagai bahan baku agar-agar). Alga merah sebagai bahan
makanan memiliki kandungan serat lunak yang baik bagi kesehatan usus.

Habitat
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup
di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang
hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan
Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai laut dangkal.

Perkembangbiakan
Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.

 Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan


spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid.
Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya
haploid.
 Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel
kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan
jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel.
Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil
pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot
itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan
pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet.
Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.

Manfaat
Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain
yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus
crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus dan Gigortina
mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat
krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema
spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa
gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium
biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak
makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.

HATI - HATI NYERI HAID


Endometriosis, Jangan sepelekan Nyeri Haid

30-06-2009 | Dr. Ryan Saktika Mulyana

Nyeri haid merupakan keadaan yang normal terjadi pada pasien yang mengalami menstruasi.
Namun tak jarang nyeri haid menjadi suatu tanda adanya gangguan pada organ reproduksi wanita,
endometriosis salah satunya.

Endometriosis merupakan kondisi medis pada wanita yang ditandai dengan tumbuhnya sel
endometrium di luar kandung rahim. Kandung rahim dilapisi oleh sel endometrium yang sangat
berpengaruh terhadap hormon wanita. Normalnya, sel endometrium rahim akan menebal selama
siklus kewanitaan berlangsung agar nantinya siap untuk menerima hasil pembuahan antara sel telur
dan sperma. Bila sel telur tidak mengalami pembuahan, maka sel endometrium yang menebal akan
meluruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Pada endometriosis, sel endometrium yang semula berada dalam rahim akan berpindah dan tumbuh
di luar kandung rahim. Sel ini bisa saja tumbuh dan berpindah ke ovarium, saluran telur (tuba
fallopi), belakang rahim, ligamentum uterus bahkan dapat sampai ke usus dan kandung kencing. Sel
endometrium ini memiliki respon yang sama seperti sel endometrium pada rahim dan sangat
berpengaruh terhadap hormon kewanitaan. Pada saat menstruasi berlangsung, sel-sel endometrium
yang berpindah ini akan mengelupas dan menimbulkan perasaan nyeri di sekitar panggul.

Umumnya, penyakit endometriosis muncul pada usia reproduktif. Angka kejadian endometriosis
mencapai 5-10% pada wanita umumnya dan lebih dari 50% terjadi pada wanita perimenopause.
Gejala endometriosis sangat tergantung pada letak sel endometrium ini berpindah. Yang paling
menonjol adalah adanya nyeri pada panggul, sehingga hampir 71-87% kasus didiagnosa akibat
keluhan nyeri kronis hebat pada saat haid, dan hanya 38% yang muncul akibat keluhan infertile
(mandul). Tetapi ada juga yang melaporkan pernah terjadi pada masa menopause dan bahkan ada
yang melaporkan terjadi pada 40% pasien histerektomi (pengangkatan rahim). Beberapa studi juga
mengatakan bahwa wanita jepang mempunyai prevalensi yang lebih besar diantara wanita
kauskasia. Selain itu juga 10% endometriosis ini dapat muncul pada mereka yang mempunyai
riwayat endometriosis di keluarganya.
Gejala dari endometriosis ini bervariasi dan tidak
bisa diprediksi. Nyeri haid (dismenorea), nyeri
pinggang yang kronis, nyeri pada saat
berhubungan (dispareunea), kemandulan
(infertile) merupakan gejala yang umum terjadi.
Banyak spekulasi dari berbagai peneliti mengenai
nyeri yang timbul. Pada dasarnya, nyeri pada
endometriosis muncul sebagai akibat materi
peradangan yang dihasilkan oleh endometriosis
yang aktif. Sel endometrium yang berpindah tadi
akan terkelupas dan terlokalisir di suatu tempat dan merangsang respon inflamasi dengan
melepaskan materi citokin sehingga muncul perasaan nyeri. Selain itu, nyeri juga dapat ditimbulkan
akibat sel endemetrium yang berpindah tersebut menyebabkan jaringan parut di tempat
perlekatannya dan menimbulkan perlengkatan organ, seperti ovarium, ligamentum ovarium, saluran
telur (tuba fallopi), usus, kandung kencing dll. Perlengketan ini akan merusak organ tersebut dan
menimbulkan nyeri yang hebat di sekitar panggul.

Endometriosis ditemukan pada 25% wanita infertil (mandul) dan diperkirakan 50% – 60% dari kasus
endometriosis akan menjadi infertil (mandul). Endometriosis yang invasiv akan menimbulkan
kemandulan akibat berkurangnya fungsi rahim dan adanya pelengketan pada tuba dan ovarium.
Namun beberapa teori mengatakan bahwa endometriosis akan menghasilkan prostaglandin dan
materi peradangan yang lain yang dapat mengganggu fungsi dari organ reproduksi seperti kontraksi
atau spasme. Disebutkan juga pada endometriosis fungsi tuba fallopi dalam melakukan pengambilan
sel telur dari ovarium menjadi terganggu. Bahkan dapat merusak epitel dinding rahim dan
menyebabkan kegagalan dalam implantasi hasil pembuahan (sehingga pasien dengan endometriosis
memiliki riwayat abortus 3 kali lebih besar dari orang normal).

Secara garis besar endometriosis ini dibagi menjadi empat tingkatan berdasarkan beratnya penyakit,

 Stage 1
Lesi besrsifat superficial, ada perlengketan di permukaan saja
 Stage 2
Adanya pelengketan sampai di daerah cul-de-sac
 Stage 3
Sama seperti stage 2, namun disertai endometrioma yang kecil pada ovarium dan
ada perlengketan juga yang lebih banyak.
 Stage 4
Sama seperti stage 3, namun disertai endometrioma yang besar dan
perlengketan yang sangat luas.

Anda perlu berkunjung ke dokter untuk mengetahui adanya penyakit endometriosis ini.
Biasanya, dengan wawancara (anamnesis) dan pemeriksaan fisik, endometriosis dapat
diketahui.
Pada pasien dengan endometriosis, saat dilakukan pemeriksaan fisik, akan ditemukan
nodul pada ligamen uterus. Selain itu, nodul juga ditemukan pada uterosacral. Rasa
nyeri dialami pasien saat pemeriksaan berlangsung. Pemeriksaan penunjang
laindibutuhkan untuk memastikan diagnosa endometriosis, seperti USG (ultrasonografi)
dan MRI (magnetic resonance imaging). Pada beberapa kasus endometriosis, pasien
mendapatkan hasil negatif dari pemeriksaan penunjang sehingga dibutuhkan
pemeriksaan yang lebih akurat. Pemeriksaan yang lebih akurat tersebut yaitu
laparoskopi dengan biopsy serta pemeriksaan tumor marker CA-125.

Harus disadari bahwa endometriosis bersifat progresif dan berulang, sehingga


pengankatan rahim (histerektomi) dan kedua saluran telur menjadi pilihan yang paling
mungkin untuk menghilangkan endemetriosisnya. Namun tindakan ini tidak mungkin
dilakukan pada mereka yang masih ingin mempunyai keturunan atau belum menikah.
Sehingga pilihan tepat yang dapat dilakukan yaitu menggunakan obat-obatan.

Terapi dapat dilakukan menggunakan:

 Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID/obat antiinflamasi nonsteroid).


NSAID tidak hanya mengurangi nyeri, namun dapat mengurangi perdarahan yang
terjadi. Pada kasus yang berat, diperkenankan penggunaan morfin.
 Progesterone atau progestin
Progesterone dapat “melawan” aktivitas estrogen dan mencegah terjadinya
penebalan pada endometrium. Progestin merupakan zat kimia turunan
progesterone.
 Menghindari segala bentuk bahan yang bersifat estrogenik.
 Kontrasepsi oral
Terapi kontrasepsi oral dapat mengurangi nyeri yang berhubungan dengan
endometriosis. Kontrasepsi oral akan menekan LH dan FSH untuk mencegah
terjadinya ovulasi sehingga endometrium tidak menebal. Kontrasepsi oral (Pil KB)
dapat menekan keluhan nyeri hingga 75% pada penderita endometriosis.
o Pil KB ini dapat diminum secara kontinyu atau sesuai siklus menstruasi
dan dapat dihentikan setelah 6 sampai 12 siklus.
o Efek samping yang mungkin muncul adalah nyeri kepala, mual dan
hipertensi.
o Pil ini diminum sesuai dengan aturan, dengan tidak meminum pil
placebonya.
 Danazole (steroid) yang bekerja dengan menciptakan suasana androgenik, dapat
menekan pertumbuhan endometriosis. Namun ada efek samping yang muncul
seperti hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih pada wanita dengan distribusi
seperti laki-laki), acne, dll.
 Lupron (GnRH agonis) bekerja dengan meningkatkan kadar GnRH di darah,
seingga kadar LH dan FSH turun, namun efek samping yang mungkin muncul
adalah munculnya osteoporosis. Dapat digunakan hanya 6 bulan saja. Dosis yang
diberikan 11,25 mg untuk 3 bulan, kemudian dilanjutkan sebukan sekali selama 6
bulan 3,75 mg.
 Aromatase inhibitor merupakan pengobatan yang memblok peroduksi dari
estrogen.
Pengobatan dengan pembedahan dibagi menjadi 3 kelompok

 Pembedahan konservatif, dilakukan jika organ reproduksi masih diperlukan,


tindakan ini dilakukan dengan jalan mengeksisi, mengangkat jaringan
endometriosisnya saja, dan menjaga organ panggul tetap dalam keadaan baik.
 Semi konservatif , jika fungsi ovarium masih dibutuhkan.
 Pembedahan radikal, jika rahim indung telur dan ovarium diangkat total, ini
dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri hebat dan sudah resisten dengan
medikamentosa (obat-obatan), serta sudah tidak menginginkan keturunan lagi.
Tetapi tindakan radikal ini juga tidak menjamin pasien akan terbebas dari
masalah nyeri.

Faktor yang menentukan kesembuhan penyakit ini sangat bergantung dari pasien. Hal
ini dikarenakan belum ada penanganan yang benar-benar dapat membebaskan pasien
endometriosis dari nyeri yang hebat. Perlu diingat, penanganan dengan melakukan
operasi awal laparoskopi sangat diperlukan untuk menentukan tingkat keparahan
endometriosis sehingga dapat dijadikan acuan dalam pemberian terapi. Adanya
keinginan pasien untuk terbebas dari nyeri dan keinginannya memiliki keturunan
memerlukan pertimbangan bagi dokter dalam memilih terapi pada pasien.

Angka kekambuhan endometriosis ini sangat besar yaitu 5-20%, bahkan mencapai 40%,
kecuali dilakukan histerektomi pada pasien atau pasien sudah memasuki masa
menopause. Endometriosis ini jarang menjadi ganas dan tidak ada hubungannya dengan
kanker endometrial. Kurang dari 50 kasus keganasan ovarium muncul dari kasus
endometriosis dan kebanyakan dari kasus ini telah menjadi adenoakantomas. So, jangan
sepelekan nyeri haid bila tanda endometriosis telah anda rasakan. (rsm)

Tentang Dr. Ryan Saktika Mulyana , S Ked

Penulis merupakan dokter muda kelahiran Bali lulusan Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana, Bali. Penulis merupakan praktisi
di Rumah Sakit Prima Medika.
Selain itu penulis juga merupakan dokter on call di beberapa hotel
di Bali di antaranya Grand-Hyatt hotel dan Intercontinental-Bali
Resort.

SUMBER :www.medicastore.com
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tahukah Anda Jam Piket Organ Tubuh Kita?


Jam Piket Organ Tubuh

LAMBUNG Jam 07.00 – 09.00

Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan
energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut
masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.

LIMPA Jam 09.00 – 11.00

Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan.
Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula,
lemak,minyak dan protein hewani.

JANTUNG Jam 11.00 – 13.00

Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi
terutama pada penderita gangguan pembuluh darah .

HATI Jam 13.00 – 15.00

Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan
terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk
menangkal semua penyakit.

PARU-PARU Jam 15.00 – 17.00

Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun
dan proses pembentukan energi paru-paru

GINJAL Jam 17.00 – 19.00

Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses
pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG Jam 19.00 – 21.00

Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makan yang sulit dicerna
atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan

LIMPA Jam 21.00 – 23.00

Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel
limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk
meningkatkan imunitas.

JANTUNG Jam 23.00 – 01.00

Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus
bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.
HATI Jam 01.00 – 03.00

Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh.
Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada
luka dalam akan terasa nyeri.

PARU-PARU Jam 03.00 – 05.00

Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-
paru, apabila terjadi batuk,bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan
fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru
yang sehat dan kuat.

USUS BESAR Jam 05.00 – 07.00

Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.

***

Dari Sahabat

Rahasia Sujud

Assalamualaikum,

Subhanallah, sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua
rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita
menunggu untuk bisa masuk diakal kita? Naudzubillah….

Seorang doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya
di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat
diterima oleh akal fikiran.

Dia adalah seorang doktor neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan
secara Islam dan oleh sebab itu itu telah membuka sebuah klinik yang bernama “Pengobatan
Melalui Al Qur’an” Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang
digunakan seperti yang terdapat di dalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu , biji hitam
(Jadam) dan sebagainya.

Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka doktor tersebut
memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di
dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.

Setelah membuat kajian yang memakan waktu akkhirnya dia menemukan bahwa darah tidak
akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut
bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat
tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar
sembahyang waktu yang di wajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah.
Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah
yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini
sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam “sepenuhnya” karena sifat fitrah
kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.

Kesimpulannya :

Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi lagi bukan yang
beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam
sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara
normal.

Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak Segan-segan untuk melakukan hal
hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara
yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak
bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-
macam gejala-gejala sosial Masyarakat saat ini.

Sunat Tak Hanya Cegah HIV Tapi Juga Kanker Penis

Sydney, Selama ini manfaat sunat pada laki-laki selalu dikaitkan dengan risiko penularan
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kini manfaat sunat bertambah setelah ditemukan
bahwa pemotongan kulit penis bisa mencegah kanker di bagian tersebut.

Brian Morris, MD, seorang peneliti dari University of Sydney mengatakan risiko kanker
penis pada laki-laki yang tidak disunat adalah 1:1.000. Angka itu sebenarnya kecil, namun
tetap lebih besar dibandingkan risiko pada laki-laki yang disunat yaini 1:50.000.

“Kanker penis lebih banyak ditemukan di negara-negara yang penduduk laki-lakinya jarang
disunat. Namun hubungan sunat dengan kanker bukan hanya semacam kecenderungan, ada
alasan ilmuah di belakangnya,” ungkap Morrris seperti dikutip dari MensHealth.com, Sabtu
(23/7/2011).

Menurut Morris, kulit yang ketat di bagian depan membuat alat kemaluan laki-laki yang tidak
disunat jadi sulit dibersihkan. Jika menumpuk, kotoran yang menempel di bagian itu dapat
memicu radang atau inflamasi yang merupakan salah satu faktor pencetus kanker penis.

Faktor lain yang mendasarinya adalah infeksi Human Pappoloma Virus (HPV), sejenis virus
yang ditularkan melalui hubungan kelamin dan pada perempuan bisa memicu kanker serviks
atau leher rahim. Kondisi kepala penis yang tertutup cenderung lembab, sehingga disukai
oleh HPV.

Meski infeksi HPV bisa dicegah, Morris mengatakan bahwa vaksinasi saja tidak cukup.
Vaksin yang ada saat ini hanya bisa mencegah infeksi 2 dari sekitar 20 jenis HPV, sehingga
kadang-kadang dibutuhkan upaya pencegahan lain dalam hal ini sunat.

Kalaupun tetap memilih untuk tidak disunat, Morris menekankan agar laki-laki selalu
menjaga kebersihan alat kelamin terutama di bagian yang tertutup kulup (kulit yang menutup
kepala penis). Cara membersihkannya adalah dengan menarik kulup itu ke belakang, lalu
dibersihkan sambil mandi.
***

AN Uyung Pramudiarja – detikHealth

detikhealth.com/read/2011/07/23/163159/1687859/763/sunat-tak-hanya-cegah-hiv-tapi-juga-
kanker-penis?l991101755

http://ervakurniawan.wordpress.com/category/kumpulan-artikel-kesehatan/

KLIPING cyberMEDIA
MENANGKAL RASA SAKIT MENJELANG HAID
Maret 9, 2008 pada 4:37 pm (Tak Berkategori)
Tags: kesehatan

Hampir separuh populasi wanita dewasa mengalami sindrom pra-menstruasi


alias PMS (pre-menstruation syndrome). Gejalanya sangat beragam dan
acap kali berbeda antara penderita yang satu dengan yang lain. Ada empat
tipe PMS yang masing-masing memiliki gejalanya sendiri. PMS Anda
termasuk tipe yang mana? Simak pula diet tepat untuk mencegah sindrom
yang menjengkelkan ini.

Setiap menjelang haid, selalu saja Murti merasa pusing dan gampang marah. Sampai-sampai
pekerjaan kantornya terganggu kalau ia sedang didera gejala-gejala yang menjengkelkan itu.
Yang lebih membuat dongkol, teman-temannya jarang merasakan gejala demikian.Gangguan
kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum
haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif. Sekitar 40% wanita
berusia 14 – 50 tahun, menurut suatu penelitian, mengalami sindrom pra-menstruasi atau
yang lebih dikenal dengan PMS (pre-menstruation syndrome). Bahkan survai tahun 1982 di
Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah
yang datang ke klinik ginekologi.

PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus
saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada
saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.

Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara
lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan
progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti
melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan
genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan
pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan
perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan
hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko
terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah
melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi
seperti toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak
mengalami PMS dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan
mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 – 45 tahun). Keempat, stres
(faktor stres memperberat gangguan PMS).

Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman
bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-
zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi,
seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat
memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik
menyebabkan semakin beratnya PMS).

Tipe dan gejalanya


Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari
Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C,
dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%,
PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan,
misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti
rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi
ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi
dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan
untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi
kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi
makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.

PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri


pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid.
Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu
terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan
garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi
(penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk
mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada
diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-
manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20
menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti
kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia
timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap
makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak
terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.
PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah,
gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan
kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D
berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-
benar murni tipe D.

PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di
mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon
estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau
kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D
yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

Ada pula kram perut


Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang mengeluh sakit
perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada
kalanya bersamaan dengan gejala PMS.

Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. Gangguan
nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan
acap kali mengharuskan penderita beristirahat bahkan meninggalkan pekerjaannya selama
berjam-jam atau beberapa hari.

Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer umumnya tidak ada hubungannya
dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau
hari pertama haid. Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa
10 – 14 hari sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang. Kalau dismenorea
membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian
dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.

Untuk mengatasi PMS, biasanya dokter memberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi
retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki dan tangan. Pemberian hormon
progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama 8 – 10 hari sebelum haid untuk mengimbangi
kelebihan relatif estrogen. Pemberian hormon testosteron dalam bentuk methiltestosteron
sebagai tablet isap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen. (Dr. Elvina
Karyadi, MSc, ahli gizi Masyarakat-SEAMEO Tropmed UI

Tips Jitu Mengatasi Nyeri Haid


TRIBUNNEWS.COM – Menjelang jadwal menstruasi datang, biasanya kita mulai merasa pusing,
lemas, sedikit nyeri di perut bagian bawah, atau malas beraktivitas. Perempuan yang lain akan
merasa tubuh jadi lemas dan cepat lelah, berat badan bertambah, berjerawat, sampai pinggang
terasa pegal. Inilah tanda-tanda Anda sedang mengalami PMS, alias premenstrual syndrome.
“Yang paling sering terjadi adalah perempuan jadi
mudah marah, emosi labil, dan nafsu makannya meningkat,” tutur dr Ryan Thamrin,
konsultan masalah reproduksi seksual, saat acara “Shine with Charm” di STIE Perbanas,
Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2011) lalu.

Menurut Ryan, ada beberapa trik yang bisa digunakan untuk mengurangi keluhan PMS ini,
khususnya dalam hal asupan makanan. Contohnya:

Mengurangi makanan gurih.

Lebih baik hindari makanan yang bersifat gurih atau asin, seperti kentang goreng, kacang-kacangan,
atau makanan berbumbu lainnya. Kandungan garam yang tinggi dalam tubuh akan mempercepat
proses pelepasan air berlebih di dalam tubuh, sehingga tubuh cepat terasa lemas.

Menambah konsumsi serat.

Serat dari sayuran dan buah-buahan bisa membantu mengurangi keluhan PMS. Pisang, misalnya,
mengandung vitamin B6 yang mampu mengurangi gejala PMS seperti payudara yang menegang,
retensi air, dan mood yang berubah-ubah. Sedangkan nenas, kaya akan vitamin A, B, dan C, serta
mangan. Mineral ini telah terbukti mampu meningkatkan mood dan mengurangi retensi air,
sehingga Anda terbebas dari problem perut kembung.

Memperbanyak minum air putih.

Hindari minum terlalu banyak gula, kafein, cokelat, dan es. Kondisi dingin dalam tubuh tidak baik
untuk aliran darah. Sebaiknya minum air putih hangat untuk memperlancar aliran darah.

Mengonsumsi zat besi.

Saat menstruasi, kita kehilangan 12-15 mg elemen zat besi. Karena itu, saat menstruasi Anda perlu
minum vitamin penambah darah. Selain dengan mengonsumsi vitamin, Anda bisa memenuhi
kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Beberapa jenis
makanan yang mengandung zat besi adalah daging sapi, kambing, ayam, ikan, ikan tuna, telur,
oatmeal, serta berbagai sayuran berwarna hijau.

Konsumsi vitamin C.

Untuk memperkuat daya tahan tubuh, sebaiknya tambahkan makanan yang mengandung kalsium
dan vitamin C. Selain jeruk, nenas, mangga, atau pepaya, sumber vitamin C ada pada strawberry,
brokoli, semangka, kembang kol, kubis, dan tomat.
Incoming search terms:

 Cara mengatasi nyeri haid


 mengatasi nyeri haid
 cara menghilangkan nyeri haid
 cara mengurangi nyeri haid
 demam saat haid
 nyeri halangan
 cara mengatasi nyeri haid secara alami
 menstruasi dan demam
 yeri dan demam saat haid
 mengatasi perut kembung saat haid

Gejala Endometriosis



 inShare

Nyeri panggul

Gejala utama dari endometriosis berulang nyeri panggul. Rasa sakit dapat ringan sampai
kram parah yang terjadi pada kedua sisi panggul, ke punggung bawah dan daerah dubur dan
bahkan turun kaki. Jumlah rasa sakit wanita merasa tidak selalu berkaitan dengan tingkat atau
tahap (1 sampai 4) dari endometriosis. Beberapa wanita akan mengalami sakit sedikit atau
tidak meskipun memiliki endometriosis yang luas yang mempengaruhi area besar atau
memiliki endometriosis dengan jaringan parut. Di sisi lain, wanita mungkin mengalami sakit
parah bahkan meskipun mereka hanya memiliki area kecil dari endometriosis. Namun, rasa
sakit tidak biasanya memburuk dengan keparahan. Gejala terkait endometriosic nyeri dapat
mencakup:

 dismenore - menyakitkan, kadang-kadang melumpuhkan kram, rasa sakit mungkin


bertambah buruk dari waktu ke waktu (nyeri progresif), juga nyeri punggung bawah
dikaitkan ke panggul
 nyeri panggul kronis - biasanya disertai nyeri punggung bawah atau nyeri perut
 dispareunia - seks menyakitkan
 dyschezia - buang air besar yang menyakitkan
 disuria - kencing urgensi, frekuensi, dan berkemih kadang menyakitkan

Infertilitas

Banyak wanita dengan infertilitas memiliki endometriosis. Seperti endometriosis dapat


menyebabkan distorsions anatomi dan adhesi (band fibrosa yang membentuk antara jaringan
dan organ-organ berikut pemulihan dari cedera), kausalitas dapat mudah dipahami, namun
hubungan antara infertilitas dan endometriosis tetap misterius ketika tingkat endometriosis
terbatas. Ia telah mengemukakan bahwa lesi endometriosis rilis faktor yang merugikan gamet
atau embrio, atau, alternatif, endometriosis mungkin lebih mungkin berkembang pada wanita
yang gagal untuk hamil karena alasan lain dan dengan demikian menjadi fenomena sekunder;
untuk alasan ini adalah lebih baik untuk berbicara endometriosis infertilitas terkait dalam
kasus tersebut.

Lainnya

Gejala lain mungkin hadir, termasuk:

 mual, muntah, pingsan, pusing, vertigo atau diare-terutama sesaat sebelum atau selama
masa atau setelah
 sering atau konstan aliran menstruasi
 kelelahan kronis
 berat atau lama periode menstruasi yang tidak terkendali dengan gumpalan darah kecil atau
besar
 beberapa wanita mungkin juga menderita perubahan mood
 ekstrim sakit di kaki dan paha
 sakit punggung
 ringan sampai rasa sakit yang hebat selama hubungan seksual
 ekstrim sakit dari kista ovarium sering
 sakit dari adhesi yang dapat mengikat ovarium ke sisi dinding panggul, atau mereka dapat
memperpanjang antara kandung kemih dan usus, rahim, dll
 ekstrim nyeri dengan atau tanpa kehadiran menstruasi
 ringan sampai sembelit parah
 pramenstruasi bercak
 demam ringan sampai berat

Selain itu, perempuan yang didiagnosis dengan endometriosis mungkin memiliki gejala
gastrointestinal yang meniru sindrom iritasi usus besar

Pasien yang pecah suatu kista endometriosis dapat hadir dengan abdomen akut sebagai
darurat medis.

Kadang-kadang nyeri juga mungkin terjadi di daerah lain. Kista dapat terjadi pada kandung
kemih (meskipun jarang) dan menyebabkan rasa sakit dan bahkan perdarahan selama buang
air kecil. Endometriosis dapat menyerang usus dan menyebabkan buang air besar atau diare
yang menyakitkan.

Selain rasa sakit selama menstruasi, rasa sakit endometriosis dapat terjadi pada waktu lain
bulan dan tidak harus tepat pada tanggal mens. Ada dapat menjadi sakit dengan ovulasi, nyeri
yang berhubungan dengan adhesi, nyeri yang disebabkan oleh peradangan pada rongga
panggul, nyeri saat buang air besar dan buang air kecil, selama latihan umum yaitu gerakan
tubuh, sakit dari berdiri atau berjalan, dan rasa sakit dengan hubungan seksual. Tapi rasa sakit
yang paling putus asa adalah biasanya dengan menstruasi dan banyak perempuan takut
mengalami haid mereka. Juga rasa sakit dapat mulai seminggu sebelum menstruasi, selama
dan bahkan seminggu setelah mens, atau dapat konstan. Tidak ada obat dikenal untuk
endometriosis.

Recent Endometriosis News


 Clinical trial to investigate safety and effectiveness of Elagolix against
endometriosisAccording to the Centers for Disease Control (CDC), endometriosis, a
gynecological disorder in which cells from the uterus lining grow in other areas of the body,
is the number one reason for a hyster...
 Surgeons should not resist rectal resection in endometriosisRectal resection for deeply
infiltrating endometriosis can be performed with limited morbidity, say the authors of an
Australian study.
 Continuous oral contraceptives provide earlier relief for women with dysmenorrheaTaking
oral contraceptives continuously, rather than as traditionally prescribed for each cycle,
provides earlier relief for moderate to severe menstrual cramps -- dysmenorrhea --
according to researc...
 Research roundup: Slowdown in medical imaging; Hospitals' efforts mixed on reducing
readmissionsRecent research showed a slowdown in the use of medical imaging for people
enrolled in Medicare. This article follows up and finds that annual imaging growth slowed
down from an average of 14 percent ...
 Ampio announces results from Optina trial on DMEAmpio Pharmaceuticals, Inc., a
biopharmaceutical company developing innovative proprietary drugs for inflammation, eye
disease, kidney disease, CNS disease, metabolic disease and male sexual dysfuncti...

Alga Merah, Antioksidan Paling Ampuh

Alga (ganggang) merah atau red algae dipandang


paling ampuh menangkal radikal bebas, kata Kepala Poli Obat Tradisional Indonesia RSUD
Dr.Soetomo Surabaya, dr.Arijanto Jonosewojo, SpPD, di Surabaya, Jumat.

Dia mengatakan, suplemen dan multivitamin kimia yang dikonsumsi dalam jangka waktu
lama, dikhawatirkan menyebabkan penumpukan prooksidan atau radikal bebas yang bisa
memicu terjadinya kanker dan diabetes melitus.

Asta Xanthine, zat aktif yang terdapat pada alga merah mempunyai kandungan anti oksidan
6000 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C dan 1.000 kali vitamin E.

Karena itu, selain mempunyai kemampuan menangkal radikal bebas secara alami, alga merah
juga berfungsi sebagai anti aging atau mencegah penuaan.
“Alga merah juga bisa digunakan untuk memperlancar sirkulasi darah, memperbaiki sel-sel
yang rusak, dan memproduksi insulin dalam darah,” katanya.

Untuk menghasilkan zat Hematococcus Pluviallis yang terdapat pada Asta Xanthine, alga
merah perlu proses yang panjang.
Awalnya alga merah tidak bewarna merah, namun hijau.

Alga merah yang awalnya bewarna hijau dimasukkan ke dalam sebuah tabung yang
mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Karena mendapat sinar matahari yang cukup, tumbuhan berklorofil tersebut berubah warna
menjadi merah.

“Pengembangbiakan alga merah saat ini masih dilakukan di Hawaii, meskipun aslinya berasal
dari Jepang,” katanya.

Sementara di Indonesia sendiri, produksi alga merah belum banyak diproduksi secara massal,
karena belum ada yang mengembangbiakkannya.

“Kalaupun ada, pasti harganya sangat mahal, karena harus diimpor dari luar negeri,” katanya.

Like
Be the first to like this.

Alga Laut sebagai Biotarget Industri


Ditulis oleh Sinly Evan Putra pada 27-06-2006

Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3


wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42
Km. Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air
maupun hewan air. Salah satu mahluk hidup yang tumbuh dan berkembang di laut adalah
alga.

Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri
dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Didalam alga terkandung bahan-bahan
organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini,
pemanfaatan alga sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil
jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal
komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri
makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.

Berbagai jenis alga seperti Griffithsia, Ulva, Enteromorpna, Gracilaria, Euchema, dan
Kappaphycus telah dikenal luas sebagai sumber makanan seperti salad rumput laut atau
sumber potensial karagenan yang dibutuhkan oleh industri gel. Begitupun dengan Sargassum,
Chlorela/Nannochloropsis yang telah dimanfaatkan sebagai adsorben logam berat,
Osmundaria, Hypnea, dan Gelidium sebagai sumber senyawa bioaktif, Laminariales atau
Kelp dan Sargassum Muticum yang mengandung senyawa alginat yang berguna dalam
industri farmasi. Pemanfaatan berbagai jenis alga yang lain adalah sebagai penghasil
bioetanol dan biodiesel ataupun sebagai pupuk organik.

Alga Laut sebagai Sumber Makanan


Kandungan bahan-bahan organik yang terdapat dalam alga merupakan sumber mineral dan
vitamin untuk agar-agar, salad rumput laut maupun agarose. Agarose merupakan jenis agar
yang digunakan dalam percobaan dan penelitian dibidang bioteknologi dan mikrobiologi.

Potensi alga sebagai sumber makanan (terutama rumput laut), di Indonesia telah
dimanfaatkan secara komersial dan secara intensif telah dibudidayakan terutama dengan
tehnik polikultur (kombinasi ikan dan rumput laut).

Alga Laut sebagai Adsorben Logam Berat


Pemanfaatan sistem adsorpsi untuk pengambilan logam-logam berat dari perairan telah
banyak dilakukan. Beberapa spesies alga telah ditemukan mempunyai kemampuan yang
cukup tinggi untuk mengadsorpsi ion-ion logam, baik dalam keadaan hidup maupun dalam
bentuk sel mati (biomassa). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa gugus fungsi yang
terdapat dalam alga mampu melakukan pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi tersebut
terutama adalah gugus karboksil, hidroksil, sulfudril, amino, iomodazol, sulfat, dan sulfonat
yang terdapat didalam dinding sel dalam sitoplasma.

Menurut Harris dan Ramelow (1990), kemampuan alga dalam menyerap ion-ion logam
sangat dibatasi oleh beberapa kelemahan seperti ukurannya yang sangat kecil, berat jenisnya
yang rendah dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain. Untuk mengatasi
kelemahan tersebut berbagai upaya dilakukan, diantaranya dengan mengimmobilisasi
biomassanya. Immobilisasi biomassa dapat dilakukan dengan mengunakan (1) Matrik
polimer seperti polietilena glikol, akrilat, (2) oksida (oxides) seperti alumina, silika, (3)
campuran oksida (mixed oxides) seperti kristal aluminasilikat, asam polihetero, dan (4)
Karbon.

Berbagai mekanisme yang berbeda telah dipostulasikan untuk ikatan antara logam dengan
alga/biomassa seperti pertukaran ion, pembentukan kompleks koordinasi, penyerapan secara
fisik, dan pengendapan mikro. Tetapi hasil penelitian akhir-akhir ini menunjukan bahwa
mekanisme pertukaran ion adalah yang lebih dominan. Hal ini dimungkinkan karena adanya
gugus aktif dari alga/biomassa seperti karboksil, sulfat, sulfonat dan amina yang akan
berikatan dengan ion logam.

Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Bioaktif


Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif
yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri,
anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri agrokimia terutama untuk
antifeedant, fungisida dan herbisida.
Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai
senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem
seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman
predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat
unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan
bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya
akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini
berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.

Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Alginat


Alginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga
coklat (Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan
rantai monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga
tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat kering) dapat
diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya mengandung 16-18
% berat kering.

Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat
dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan
industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga
banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah
pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan
pelapis kapsul dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk
tehnik pengobatan seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.

Alga Laut sebagai Penghasil Bioetanol dan Biodiesel


Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam, potensi alga laut sebagai penghasil
bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti
Amerika Serikat, Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati
(biofuel) bisa diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin.
Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak butuh traktor seperti didarat, tanpa
penyemaian benih, gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan
panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu.

Berikut adalah gambar skenario mekanisme pembuatan bioetanol dan biodiesel dari alga laut.
Sumber : Tatang H. Soerawidjaja (2005)

Alga Laut sebagai Pupuk Organik


Dikarenakan kandungan kimiawi yang terdapat dalam alga laut merupakan nutrien yang
sangat penting bagi semua mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka alga laut dapat
dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung
bahan kimia sintesis.

Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral
seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat meningkatkan daya
tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk
organik ditunjang pula oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat
dimanfaatkan untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk
mikroorganisme tanah.

Penutup
Indonesia adalah negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42
Km. Disepanjang garis pantai, tumbuh dan berkembang berbagai jenis alga laut yang
berpotensi sebagai biotarget industri. Berbagai riset mutlak dilakukan untuk pemanfaatan
secara optimal kekayaan hayati ini secara berkelanjutan. Riset-riset kimiawan terutama
dituntut untuk mencari bahan baku industri, senyawa bioaktif, pengembangan produk-produk
turunan berbasis alga, dan mempelajari misteri dan keunikan-keunikan alga dalam
hubungannya sebagai bagian dari ekosistem.

Daftar Pustaka

 Harris dan Ramelow. 1990. Binding of Metal Ions by Particulate


Quadricauda. Environ. Sci. 627-652
 Putra, Sinly Evan. 2006. Tinjauan Kinetika dan Termodinamika Proses
Adsorpsi Ion Logam Pb, Cd, dan Cu oleh Biomassa Alga Nannochloropsis sp. Yang
DiImmobilisasi Polietilamina-Glutaraldehid. Laporan Penelitian. Universitas
Lampung. Bandar Lampung
 Setiawan, Andi. 2004. Potensi Pemanfaatan Alga Laut Sebagai Penunjang
Perkembangan Sektor Industri. Makalah Ilmiah Ketua Jurusan Kimia. Universitas
Lampung. Bandar Lampung
 Soerawidjaja, Tatang H. 2005. Membangun Industri Biodiesel di Indonesia.
Makalah Ilmiah Forum Biodiesel Indonesia. 16 Desember 2005. Bandung
Ganggang (Algae)
1. Pendahuluan

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena
belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan
ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga
(jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti
yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning

Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang
bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang hijau)
- Chrysophyta (ganggang keemasan)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
- Rhodophyta (ganggang merah)

Ganggang atau Alga Orang-orang di negara Jepang banyak yang memakan ganggang, karena
tumbuhan itu selain lezat juga merupakan sumber vitamin C dan mineral. Selain ganggang, di
dalam laut juga ada bunga laut. Ada lagi yang disebut dengan rumput laut. Rumput laut
banyak sekali ditemukan di Laut daerah Mediterania.
Sebagian tumbuhan laut dapat ditemukan dekat dengan tepi laut, sebagian lagi dapat
ditemukan tumbuh di laut bebas. Tiap tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk
berfotosintesis maka tumbuhan laut tumbuh dekat dengan permukaan laut. Banyak ilmuwan
yang mengemukakan bahwa Alga (Ganggang) sebenarnya bukanlah tumbuhan. Mereka
memiliki jenis yang terpisah disebut Protist. Sebagian besar Protist tidak dapat berfotosintesis
(membuat makanannya sendiri).

Seperti diketahui dari namanya, ganggang laut adalah tumbuhan laut yang hidup di air asin.
Ganggang ada yang mengambang secara bebas tetapi sebagian besar hidup berdekatan
dengan permukaan laut di batu-batu karang, rumah keong atau siput. Ganggang hidup di
sepanjang tepi laut yang dangkal sering juga disebut “Intertidal Zone” (daerah pasang surut
air). Ganggang dapat ditemukan dalam jarak 40 meter (130 kaki) dibawah laut atau daerah
yang masih terkena sinar matahari.

Ganggang biasanya ditemukan di pantai-pantai kecuali di Pantai barat Afrika dan di barat
tengah Amerika. Beberapa tumbuhan laut dan Ganggang hidup dengan satu sel yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Kebanyakan ganggang laut tersusun dari banyak sel, karena
itu dapat dilihat langsung dengan mata kita.
Ganggang terbagi menjadi 3 grup berdasarkan warnanya, yaitu Ganggang Hijau, Coklat dan
Merah.Yang diketahui sekarang Ganggang Merah 6000 jenis, Ganggang Coklat 2000 jenis
dan ganggang Hijau 1200 jenis.
Ganggang yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi;
a. Epilitik ( hidup diatas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. Epipitik ( melekat pada tanaman )
d. Epizoik ( melekat pada hewan).
a. Habitat Alga

Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat
sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini
merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah
intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah
atau alga coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut
(seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau
berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat.
Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang
molusca, potongan kayu dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan
kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan
dangkal. Alga ini melekat dengan
Menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali membentuk
hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut

Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut,
setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau
jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil
yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat
warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-
kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang),
fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:


a. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun
air akibat pasang surut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan

b. Pigmen

Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan.
Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu,
berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan
ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya melayang – laying didalam air,
tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut neustonik
Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput
laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena mengandung
pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum
menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah. Contoh gangganng merah
adalah Euchema spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata. Euchemma spinosum
merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah mempunyai pigmen yang
disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini
memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya
yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi
matahari ke molekul klorofil.

c. Cadangan makanan

Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan didalam
selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yang dapat menyimpan pati seperti pada tumbuhan
tingkat tinggi \
Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat mneghasilkan oksigen mclalui proses
fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa micrometer sarnpai beberapa meter
panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hanipir di segala macam lingkungan
yang terkena sinar matahari
Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yang tumbuh pada air tawar atnu air laut.
Beberapa .icnis alga fotosintetik yang menggunakan CO sebagai sumber karbon dapat
tumbuh dengan baik di tempat gelap (lengan mcnggunnkun senyawa organic sebagai sumber
karbon, jadi bcrubah dan metabol isme fotosintesis menjad I metabolisme pernafasan dan
perubahan mi bergantung pada keberadaan matahari
Alga memiliki sel-sel kloroplas yang berwarna hijau. mengandung kiorofil a dan b serta
karcionoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid hash asimilasi berupa tepung dan lemak.
Cloropyceae terdiri atas scI kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-
cabang atau tidak adapula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbt ban
tingkat tiriggi. Biasanyan hidup dalarn air tawar, menempatkan suatu bentos. Yang bersel
besar dan ada pula yang hisup di air taut, terutama dekat pantai.

d. Flagel
Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang, macamnya
adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik, Pada sel yang dapat bergerak
terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola ini berfungsi sebagai alat
osmoregulasi
Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
1. Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
2. Bentuk multiseluler:
1. a. koloni yang motil, b. koloni yang kokoid
2. Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
3. Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen
pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
4. Bentuk sifon/pipa.
5. Pseudoparenkhimatik
e. Stuktur tubuh sel

Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuahn tinggi,
misalnya bryopsis,
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau
jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil
yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat
warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-
kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.

The structure of the single-celled alga Protococcus is similar in some ways to a plant cell.
Algal cells, like those in plants, have a nucleus and a stiff cell wall made of cellulose.
Floating in the cell’s cytoplasm is a chloroplast, which contains chlorophyll. The chlorophyll
uses energy from sunlight to make food from carbon dioxide and water. Colonies of these
algae cells form green scum on ponds and moist rocks

f. Dinding Sel
Macam bentuk tubuh ganggan yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa
filament atau kolini yang tidak membentuk filament.
Sebagian ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil), dan yang
tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.
Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang yang membentuk
koloni berupa filament berukuran cukup besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang,
sel yang terletak paling bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada
batu, batang pohon, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekat.
Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk pola atau pipih tanpa
pelekat.Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang
berupa filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya
koloni menjadi beberapa bagian
Ganggang masuk ke dalam kelompok bakteri. Ganggang memiliki struktur sel prokariotik
seperti halnya bakteri, dan bisa melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil.
Sebelumnya, ganggang ini dikenal dengan sebutan Cyanophyta dan bersama bakteri masuk
ke dalam kingdom Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa
ganggang ini memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri
(Eubacteria)
g. Inti sel
Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut eukarion
h. Pekembangbiakan
Reproduksi akan menghasilkan dua sel anakan yang masing – masing akan menjadi individu
baru, terjadi pada ganggang bersel tunggal.
Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang berupa
filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya koloni
menjadi beberapa bagian.
perkembangbiakan alga ada dua macam yaitu secara aseksual san seksul. Secara aseksual
terjadi pada alga hijau dan alga pirang dimana perkembangbiakan dilakukan dengan cara
membentuk zoospora yang dilengkapi flagel berambut. Sedangkan perkembangbiakan alga
hijau adalah anisogami dimana gamet jantan selalu bergerak mendekati gamet betina dengan
cara kemotaksis. Perkembangbiakan seksual pada alga pirang dengan isogami dan anisogami.
Pada hakekatnya alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang berfungsi seperti pada
tumbuhan darat. Seluruh wujud alga terdiri dari semacam batang yang disebut thallus, hanya
bentuknya yang beraneka ragam. Substansinya pun bermacam-macam ada yang lunak, keras
mengandung kapur atau berserabut
2.Morfologi Alga secara Umum
Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh berbentuk Thallus ciri
lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup
sendiri tanpa tergantung pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa
fungsi penting didaerah pesisir.
Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang berukuran makroskopis, dan
susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, sehingga
keseluruhan tubuhnya dikenal dengan nama Thallus. Beberapa tumbuhan mempunyai bentuk
kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan berdaun atau berbuah, tetapi
semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut sebetulnya hanyalah thlallus.
Rumput laut atau seaweeds termasuk tumbuhan thallus yang banyak dijumpa hampir
diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai yang mempunyai rataan terumbu
karang. Didalam perairan rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer yang
menyokong kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.
Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi kadang-kadang
menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk thallus alga makroskopis bermacam-
macam antara lain bulat, pipih, gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada
yang tersusun uniseluler dan multiseluler.
Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (sederet
searah pada satu sisi thallus utama ), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus
utama secara berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama),
dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thalli juga beraneka ragam ada
yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras mengandung zat kapur (calcareous), lunak
seperti tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious)

Pigmen yang terdapat dalam thallus makro alga dapat digunakan untuk membedakan
berbagai kelasnya. Pigmen ini dapat pula menentukan warna thallus sehingga diketahui
kelasnya misalnya Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Cyanophyceae.
Pigmen ini antara lain klorofil, karoten, fikoeritrin, dan fikosanin yang merupakan pigmen
utama disamping pigmen-pigmen yang lainnya.

Ekologi Makro Alga


Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis. Banyaknya
sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut.
Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat
hara sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu
memudahkan rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan
melangsungkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk
pertumbuhan rumput laut ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang
tidak lebih dari 30 cm. Bila arus air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat
dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman misalnyapatah atau terlepas dari substratnya
Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan temperatur.
Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin,
yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit
artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi;
dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang tumbuh pada kisaran salinitas yang
luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang
bervariasi
Manfaat Makro Alga
seaweeds memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena
dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat traditional, pupuk organik, makanan ternak dan
sebagainya. Bahkan senyawa kimia yang di ekstraksi dari alga laut makro bentik ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-
obatan dan kosmetik.
Makro alga diperairan Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya yang tersebar di
Indonesia. Potensi usaha makro alga di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan
potensi produktif sebesar 482.400 ton/ tahun
budidaya makro alga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi
perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar
dalam dan luar negeri. Pemanfaatan alaga secara tradisional terutama sebagai bahan pangan
misalnya ada yang dimakan mentah seperti lalap, dibuat sayur atau sebagai obat.
Pemanfaatan untuk industri dan sebagai komoditi ekspor baru berkembang daalm beberapa
dasawarsa terakhir ini.
kandungan yang terdapat dalam makro alga adalah algin, agar dan keraginan. Algin adalah
bahan yang terkandung dalam alga coklat yang banyak digunakan dalam industri kosmetika
dan farmasi. Agar-agar bisa diperoleh dari alga merah yaitu dari marga Gellidium,
Gracillaria, Hypnea merupakan bahan pokok pembuatan agar-agar. Sedangkan karaginan
merupakan bahan yang juga diperoleh dari berbagai jenisalga merah. Abhan ini dalam
industri perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan Agar dan Algin.
Klasifikasi Makro alga
Bayart dan Robert (1983) mengolongkan alga menjadi 3 kelas besar subfillum dari tallophyta
sebagai berikut : alga hijau, alga Coklat / perang dan alga merah. Webber & thurman (1985);
Aslan (1996) menggolongkan Makro alga menjadi 3 classis yaitu
1 Alga Hijau (Chlorophyceae)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di
air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel
membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak
untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan
karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang
airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu
dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk
pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke
gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini
berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru
yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung
(amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil
juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan
konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas
dan tiap ruas bercabang kecil.

Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :


a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah
warna dan berbau.
Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan
tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel
terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung).
Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis,
filamen, ( benang ), sefon ( bunga karang ) atau bentuk thallus.

Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung
khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa
tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang
bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab
atau yang basah
klasifikasi dari alga hijau ini sebagai berikut :
Divisio : Chlorophyta
Classsis : Cholrophyceae
Ordo : Ulvales
Familia : Ulvaceae
Genus : Ulva
Species : Ulva sp.

Adapun ciri-ciri dari alga ini adalah :


Ø Reproduksi mempunyai stadia berbuluk cambuk, seksual dan aseksual.
Ø Mengandung khlorofil a dan b, beta, gamma karoten dan santhofil.
Ø Berwarna hijau
Ø Persediaan (cadangan) makanan berupa kanji dan lemak.
Ø Dalam dinding selnya terdapat selulosa, sylan dan mannan.
Ø Memiliki thilakoid
Ø Dalam plastiada terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan produk hasil sintesis.
Ø Thalli satu sel, berbentuk pita, berupa membaran, tubulat, dan kantong atau bentuk lain.
a. Ciri talus
1. Ada yang bersatu dan bersel banyak (koloni )
2. Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuahn
tinggi, misalnya bryopsis,
3. Kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti busa,
seperti jala, dan seperti bintang,
4. Pada pirenoid yang terdapat pada kloroplas gangganh hiaju motil dan pada sel reproduktif
yang bergerak terdapat stigma (bintik mata merah).
5. Pada sel yang dapat bergerak terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola
ini berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
6. Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut eukarion.
7. Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang, macamnya
adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik.

b. Habitat
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di
tempat – tempat kering.

c. Cara hidup
Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang bersimbiosis dengan organism
lain, mislanya dengan jamur membentuk lumut kerak.

d. Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu spora yang dapat bergerak
atau berpindah tempat. Reproduksi aseksualnya berlangsung secara konjugasi.Hasil konjugasi
berupa suatu zigospora , zigospora tidak mempunyai alat gerak.
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox, chalamidomonas, vulva dan
stigeoslonium.
Dinding sel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang transparan.


Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur),
dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel
hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin,
selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan
(suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari
kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida
sederhana (gula).
Ø Umumnya Eukariotik, berinti satu atau banyak (Kanositik)
Ø Bersifat binthik atau planktonik.

Sel Prokariotik & Eukariotik

Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural
berbeda, sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang
memiliki sel prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya
mempunyai sel eukariotik
Species yan tergolong dalam dua marga dari divisio ini adalah Caulerpa sp dan Ulva sp dan
Enteromorpha sp. Adapun gambarnya sebagai berikut :

Contoh ganggang hijau biru bersel satu adalah Chroococcus dan Gloeocapsa.
Chroococcus
Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas.
Biasanya sel-sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan
berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel tetap
bergandengan sehingga membentuk koloni.

2. Alga Coklat (Phaeophyceae)


Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen
fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau
lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak

Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan
zat tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat
pada batu-batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit.
Menurut Abbot (1978) klasifikasi dari alga coklat ini sebagai berikut :
Divisio : Phaeophyta
Classsis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species : Sargassum sp
Adapun alga divisio ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Saat reproduksi alga ini memiliki stadia gamet atau zoospora berbulu cambuk seksual
dan aseksual.
Ø Mempunyai pigmen khlorofil a dan c, beta karoten, Violasantin dan Fukosantin.
Ø Warna umumnya coklat.
Ø Persediaan makan (hasil fotosintesis) berupa laminaran (Beta, 1-3 ikatan glukan).
Ø Pada bagian dalam dinding selnya tedapat asam alginik dan alginat.
Ø Mengandung pirenoid dan tilakoid (lembaran fotosintesis).
Ø Ukuran dan bentukm thalli beragam dari yang berukuran kecil sebagai epifit, sampai
yang berukuran besar, bercabang banyak, berbentuk pita atau lembaran, cabang ada Yang}”
sederhana dan ada pula yang tidak bercabang.
Ø Umumnya tumbuh sebagai algae benthik.
Phaeophyta (algae coklat) berwarna coklat karena fukoxantin yang menutupi klorofil a dan c,
karotin dan xantofil lainnya. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan asam alginik. Hasil
makanan cadangan adalah karbohidrat. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen
atau bentuk thallus
warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan
menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung
pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan
fukosantin.

a. Ciri – ciri talus


1. ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai dengan maksoskopis, ada yang berbentuk
tegak, bercabang, filament tidak bercabang, dan filament dasar.
2. Ganggang ini melalui kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan discoid
(cakram) dan ada pula yang seperti benang.
3. Mempunyai pirenoid yang terdapat didalam kloroplas.
4. Bagian dalam dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa sedangkan bagian luar tersusun
dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antar sel terdapat asam alginate atau algin.
5. Merupakan jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
tranzportasi pada tumbuhan darat.

b. Habitat
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang.
c. Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan
ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.

d. Peranan ganggang coklat dalam kehidupan


Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang
coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion
dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup
tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.

e. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
1. Focus serratus
2. Makro cystis pyrefera
3. Sargassum vulgare
4. Turbinsaris decurrens

Dari divisio ini, yang akan dikemukakan disini adalah species dari marga Sargassum,
Hormophysa, dan Turbinaria.

3. Alga Merah (Rhodophyceae)

Rhodophyta (algae merah) umumnya warna merah karena adanya protein fikobilin,terutama
fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke coklat atau kadang-kadang hijau
karena jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik,
seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah karbohidrat
yang kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis dari
divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau bentuk thallus, beberapa dari mereka
bentuknya seperti lumut.
Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a,
klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.
Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.
Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh :
- Batrachospermum
- Gelidium
- Eucheuma
- Gracililaria
- Chondrus
- Porphyra
- Polysiphonia
- Nemalion
- dll

Peranan ganggang merah :


Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

Ganggang merah (Rodophyceae)


Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang
atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung
klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah
fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi

a. Ciri talus
1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
2. Tidak berflagella.
3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis – lapis.
4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang terletak didalam
koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi.

b. Cara hidup
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki kromatofora dan biasanya parasit pada ganggang lain.

c. Habitat
Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang coklat. Hidup
diperairan tawar.

d. Reproduksi
Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium pada ujung – ujung cabang
talus. Arteridium menghasilakn gamet jantang yang berupa spermatium dan betinanya
karpogamium terdapat pada ujung cabang lainnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tetraspora kemudian menjadi gametania
jantan dan gametania betina, akan membentuk satu karkospofrafit. Karkosporafit akan
menghasil tentranspora.
Contoh anggota ganggang merah antara lain: porallina, parmalia, bateracospermum
moniniformi, gelidium, gracilaria,eucheuma, dan skinaia furkellata.

e. Peran ganggang merah pada kehidupan.


Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.misalnya eucheuma spinosum ,
selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media pertumbuhan bakteri.
Berwarna merah sampai ungu, kromotofora berbentuk cakram atau sesuatu lembaran, sebagai
hasil asimilasi terdapat sejenis karbohidrat yang disebut tepung floride, hidupnya diair laut,
da berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan pembentuka spora dan seksual atau
oogami.

Sebaran alga atau rumput laut diindnesia ada beberapa jenis yaitu rumput laut penghasil agar-
agar (agarophyte) diantaranya adalah Gracillaria sp, Gelidium, Gelediupsis, Hypnea, dan
rumput laut penghasil keraginan yaitu spinosum, Euchema catini dan Eucheuma striatum.
Selain itu juga rumput laut penghasil algin yaitu sargasum, Marcocystis, dan lessonia.

Klasifikasi dari alga merah ini sebagai berikut :


Divisio : Rhodophycophyta
Classsis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Familia : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Species : Gracilaria sp
Adapun alga dari devisi ini ditandai oleh sifat-sifat sebagai berikut :
Ø Dalam reproduksinya tidak mempunyai stadia gamet berbulu cambuk
Ø Reproduksi seksual denga karpogonia dan spermatia
Ø Pertumbuhannya bersifat uniaksial (astu sel diujung thallus) dan multikasial (banyak sel
diujung thallus).
Ø Alat perekat (Holdfast) terdiri dari perakan sel tunggal atau sel banyak.
Ø Memiliki pigmen fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (berwarna merah) dan fikosianin
(berwarna biru)
Ø Bersifat adaptasi kromatik, yaitu memiliki penyesuaian antara proporsi pigmen dengan
berbagai kualitas pencahayaan dan dapat menimbulkan berbagai warna pada thalli seperti :
merah tua, Merah muda, pirang, coklat kuning dan hijau.
Ø Memilki persediaan makanan berupa kanji (Floridean starch).
Ø Dalam dinding selnya terdapat selulosa, agar, carragean, porpiran dan fulselaran.

4.Chrysophyceae
Chrysophyta ( ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan
fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa
lembaran melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan
mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp.
Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak,
sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.

Peranan ganggang dalam kehidupan :


1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik
dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit,
penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu,
contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.

Synura sp. . Ganggang keemasan (Chrysophayceae)


Kelompok ini paling beragam dalam komposisi pigmennya, dinding selnya, dan tipe flagella
selnya. Dan mengandung klorofil a , klorofil c, karoten dan xactofil.
a. Ciri talus
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella jheterodinamik
yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella seperti
ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah
ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan.

b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan anggota
[enyusun plankton.

c. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan sendiri
dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.

d. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan pembelahan diri, sedangkan
reproduksi seksual dengan oogami.

e. Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan


Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat
saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.
Ganggang (Algae)

1. Pendahuluan

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena
belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan
ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga
(jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti
yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning

Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang
bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang hijau)
- Chrysophyta (ganggang keemasan)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
- Rhodophyta (ganggang merah)

Ganggang atau Alga Orang-orang di negara Jepang banyak yang memakan ganggang, karena
tumbuhan itu selain lezat juga merupakan sumber vitamin C dan mineral. Selain ganggang, di
dalam laut juga ada bunga laut. Ada lagi yang disebut dengan rumput laut. Rumput laut
banyak sekali ditemukan di Laut daerah Mediterania.
Sebagian tumbuhan laut dapat ditemukan dekat dengan tepi laut, sebagian lagi dapat
ditemukan tumbuh di laut bebas. Tiap tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk
berfotosintesis maka tumbuhan laut tumbuh dekat dengan permukaan laut. Banyak ilmuwan
yang mengemukakan bahwa Alga (Ganggang) sebenarnya bukanlah tumbuhan. Mereka
memiliki jenis yang terpisah disebut Protist. Sebagian besar Protist tidak dapat berfotosintesis
(membuat makanannya sendiri).

Seperti diketahui dari namanya, ganggang laut adalah tumbuhan laut yang hidup di air asin.
Ganggang ada yang mengambang secara bebas tetapi sebagian besar hidup berdekatan
dengan permukaan laut di batu-batu karang, rumah keong atau siput. Ganggang hidup di
sepanjang tepi laut yang dangkal sering juga disebut “Intertidal Zone” (daerah pasang surut
air). Ganggang dapat ditemukan dalam jarak 40 meter (130 kaki) dibawah laut atau daerah
yang masih terkena sinar matahari.

Ganggang biasanya ditemukan di pantai-pantai kecuali di Pantai barat Afrika dan di barat
tengah Amerika. Beberapa tumbuhan laut dan Ganggang hidup dengan satu sel yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Kebanyakan ganggang laut tersusun dari banyak sel, karena
itu dapat dilihat langsung dengan mata kita.
Ganggang terbagi menjadi 3 grup berdasarkan warnanya, yaitu Ganggang Hijau, Coklat dan
Merah.Yang diketahui sekarang Ganggang Merah 6000 jenis, Ganggang Coklat 2000 jenis
dan ganggang Hijau 1200 jenis.
Ganggang yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi;
a. Epilitik ( hidup diatas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. Epipitik ( melekat pada tanaman )
d. Epizoik ( melekat pada hewan).
a. Habitat Alga

Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat
sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini
merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah
intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah
atau alga coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut
(seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau
berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat.
Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang
molusca, potongan kayu dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan
kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan
dangkal. Alga ini melekat dengan
Menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali membentuk
hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut

Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut,
setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau
jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil
yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat
warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-
kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang),
fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:


a. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun
air akibat pasang surut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan

b. Pigmen

Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan.
Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu,
berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan
ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya melayang – laying didalam air,
tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut neustonik
Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput
laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena mengandung
pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum
menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah. Contoh gangganng merah
adalah Euchema spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata. Euchemma spinosum
merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah mempunyai pigmen yang
disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini
memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya
yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi
matahari ke molekul klorofil.

c. Cadangan makanan

Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan didalam
selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yang dapat menyimpan pati seperti pada tumbuhan
tingkat tinggi \
Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat mneghasilkan oksigen mclalui proses
fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa micrometer sarnpai beberapa meter
panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hanipir di segala macam lingkungan
yang terkena sinar matahari
Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yang tumbuh pada air tawar atnu air laut.
Beberapa .icnis alga fotosintetik yang menggunakan CO sebagai sumber karbon dapat
tumbuh dengan baik di tempat gelap (lengan mcnggunnkun senyawa organic sebagai sumber
karbon, jadi bcrubah dan metabol isme fotosintesis menjad I metabolisme pernafasan dan
perubahan mi bergantung pada keberadaan matahari
Alga memiliki sel-sel kloroplas yang berwarna hijau. mengandung kiorofil a dan b serta
karcionoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid hash asimilasi berupa tepung dan lemak.
Cloropyceae terdiri atas scI kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-
cabang atau tidak adapula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbt ban
tingkat tiriggi. Biasanyan hidup dalarn air tawar, menempatkan suatu bentos. Yang bersel
besar dan ada pula yang hisup di air taut, terutama dekat pantai.

d. Flagel
Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang, macamnya
adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik, Pada sel yang dapat bergerak
terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola ini berfungsi sebagai alat
osmoregulasi
Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
1. Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
2. Bentuk multiseluler:
1. a. koloni yang motil, b. koloni yang kokoid
2. Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
3. Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen
pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
4. Bentuk sifon/pipa.
5. Pseudoparenkhimatik

e. Stuktur tubuh sel


Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuahn tinggi,
misalnya bryopsis,
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau
jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil
yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat
warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-
kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.

Structur cell alga

The structure of the single-celled alga Protococcus is similar in some ways to a plant cell.
Algal cells, like those in plants, have a nucleus and a stiff cell wall made of cellulose.
Floating in the cell’s cytoplasm is a chloroplast, which contains chlorophyll. The chlorophyll
uses energy from sunlight to make food from carbon dioxide and water. Colonies of these
algae cells form green scum on ponds and moist rocks

f. Dinding Sel
Macam bentuk tubuh ganggan yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa
filament atau kolini yang tidak membentuk filament.
Sebagian ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil), dan yang
tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.
Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang yang membentuk
koloni berupa filament berukuran cukup besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang,
sel yang terletak paling bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada
batu, batang pohon, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekat.
Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk pola atau pipih tanpa
pelekat.Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang
berupa filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya
koloni menjadi beberapa bagian
Ganggang masuk ke dalam kelompok bakteri. Ganggang memiliki struktur sel prokariotik
seperti halnya bakteri, dan bisa melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil.
Sebelumnya, ganggang ini dikenal dengan sebutan Cyanophyta dan bersama bakteri masuk
ke dalam kingdom Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa
ganggang ini memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri
(Eubacteria)
g. Inti sel
Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut eukarion
h. Pekembangbiakan
Reproduksi akan menghasilkan dua sel anakan yang masing – masing akan menjadi individu
baru, terjadi pada ganggang bersel tunggal.
Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang berupa
filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya koloni
menjadi beberapa bagian.
perkembangbiakan alga ada dua macam yaitu secara aseksual san seksul. Secara aseksual
terjadi pada alga hijau dan alga pirang dimana perkembangbiakan dilakukan dengan cara
membentuk zoospora yang dilengkapi flagel berambut. Sedangkan perkembangbiakan alga
hijau adalah anisogami dimana gamet jantan selalu bergerak mendekati gamet betina dengan
cara kemotaksis. Perkembangbiakan seksual pada alga pirang dengan isogami dan anisogami.
Pada hakekatnya alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang berfungsi seperti pada
tumbuhan darat. Seluruh wujud alga terdiri dari semacam batang yang disebut thallus, hanya
bentuknya yang beraneka ragam. Substansinya pun bermacam-macam ada yang lunak, keras
mengandung kapur atau berserabut
2.Morfologi Alga secara Umum
Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh berbentuk Thallus ciri
lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup
sendiri tanpa tergantung pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa
fungsi penting didaerah pesisir.
Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang berukuran makroskopis, dan
susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, sehingga
keseluruhan tubuhnya dikenal dengan nama Thallus. Beberapa tumbuhan mempunyai bentuk
kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan berdaun atau berbuah, tetapi
semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut sebetulnya hanyalah thlallus.
Rumput laut atau seaweeds termasuk tumbuhan thallus yang banyak dijumpa hampir
diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai yang mempunyai rataan terumbu
karang. Didalam perairan rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer yang
menyokong kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.
Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi kadang-kadang
menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk thallus alga makroskopis bermacam-
macam antara lain bulat, pipih, gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada
yang tersusun uniseluler dan multiseluler.
Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (sederet
searah pada satu sisi thallus utama ), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus
utama secara berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama),
dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thalli juga beraneka ragam ada
yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras mengandung zat kapur (calcareous), lunak
seperti tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious)

Pigmen yang terdapat dalam thallus makro alga dapat digunakan untuk membedakan
berbagai kelasnya. Pigmen ini dapat pula menentukan warna thallus sehingga diketahui
kelasnya misalnya Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Cyanophyceae.
Pigmen ini antara lain klorofil, karoten, fikoeritrin, dan fikosanin yang merupakan pigmen
utama disamping pigmen-pigmen yang lainnya.

Ekologi Makro Alga


Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis. Banyaknya
sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut.
Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat
hara sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu
memudahkan rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan
melangsungkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk
pertumbuhan rumput laut ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang
tidak lebih dari 30 cm. Bila arus air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat
dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman misalnyapatah atau terlepas dari substratnya
Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan temperatur.
Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin,
yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit
artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi;
dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang tumbuh pada kisaran salinitas yang
luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang
bervariasi
Manfaat Makro Alga
seaweeds memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena
dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat traditional, pupuk organik, makanan ternak dan
sebagainya. Bahkan senyawa kimia yang di ekstraksi dari alga laut makro bentik ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-
obatan dan kosmetik.
Makro alga diperairan Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya yang tersebar di
Indonesia. Potensi usaha makro alga di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan
potensi produktif sebesar 482.400 ton/ tahun
budidaya makro alga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi
perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar
dalam dan luar negeri. Pemanfaatan alaga secara tradisional terutama sebagai bahan pangan
misalnya ada yang dimakan mentah seperti lalap, dibuat sayur atau sebagai obat.
Pemanfaatan untuk industri dan sebagai komoditi ekspor baru berkembang daalm beberapa
dasawarsa terakhir ini.
kandungan yang terdapat dalam makro alga adalah algin, agar dan keraginan. Algin adalah
bahan yang terkandung dalam alga coklat yang banyak digunakan dalam industri kosmetika
dan farmasi. Agar-agar bisa diperoleh dari alga merah yaitu dari marga Gellidium,
Gracillaria, Hypnea merupakan bahan pokok pembuatan agar-agar. Sedangkan karaginan
merupakan bahan yang juga diperoleh dari berbagai jenisalga merah. Abhan ini dalam
industri perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan Agar dan Algin.
Klasifikasi Makro alga
Bayart dan Robert (1983) mengolongkan alga menjadi 3 kelas besar subfillum dari tallophyta
sebagai berikut : alga hijau, alga Coklat / perang dan alga merah. Webber & thurman (1985);
Aslan (1996) menggolongkan Makro alga menjadi 3 classis yaitu
1 Alga Hijau (Chlorophyceae)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di
air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel
membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak
untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan
karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang
airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu
dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk
pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke
gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini
berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru
yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung
(amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil
juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan
konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas
dan tiap ruas bercabang kecil.

Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :


a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah
warna dan berbau.
Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan
tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel
terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung).
Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis,
filamen, ( benang ), sefon ( bunga karang ) atau bentuk thallus.

Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung
khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa
tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang
bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab
atau yang basah
klasifikasi dari alga hijau ini sebagai berikut :
Divisio : Chlorophyta
Classsis : Cholrophyceae
Ordo : Ulvales
Familia : Ulvaceae
Genus : Ulva
Species : Ulva sp.

Adapun ciri-ciri dari alga ini adalah :


Ø Reproduksi mempunyai stadia berbuluk cambuk, seksual dan aseksual.
Ø Mengandung khlorofil a dan b, beta, gamma karoten dan santhofil.
Ø Berwarna hijau
Ø Persediaan (cadangan) makanan berupa kanji dan lemak.
Ø Dalam dinding selnya terdapat selulosa, sylan dan mannan.
Ø Memiliki thilakoid
Ø Dalam plastiada terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan produk hasil sintesis.
Ø Thalli satu sel, berbentuk pita, berupa membaran, tubulat, dan kantong atau bentuk lain.
a. Ciri talus
1. Ada yang bersatu dan bersel banyak (koloni )
2. Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuahn
tinggi, misalnya bryopsis,
3. Kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti busa,
seperti jala, dan seperti bintang,
4. Pada pirenoid yang terdapat pada kloroplas gangganh hiaju motil dan pada sel reproduktif
yang bergerak terdapat stigma (bintik mata merah).
5. Pada sel yang dapat bergerak terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola
ini berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
6. Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut eukarion.
7. Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang, macamnya
adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik.

b. Habitat
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di
tempat – tempat kering.

c. Cara hidup
Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang bersimbiosis dengan organism
lain, mislanya dengan jamur membentuk lumut kerak.

d. Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu spora yang dapat bergerak
atau berpindah tempat. Reproduksi aseksualnya berlangsung secara konjugasi.Hasil konjugasi
berupa suatu zigospora , zigospora tidak mempunyai alat gerak.
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox, chalamidomonas, vulva dan
stigeoslonium.
Dinding sel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang transparan.


Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur),
dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel
hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin,
selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan
(suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari
kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida
sederhana (gula).
Ø Umumnya Eukariotik, berinti satu atau banyak (Kanositik)
Ø Bersifat binthik atau planktonik.

Sel Prokariotik & Eukariotik

Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural
berbeda, sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang
memiliki sel prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya
mempunyai sel eukariotik
Species yan tergolong dalam dua marga dari divisio ini adalah Caulerpa sp dan Ulva sp dan
Enteromorpha sp. Adapun gambarnya sebagai berikut :
a. Ulva sp

b. Enteromorpha sp

c. Caulerpa sp

d. Ulva fasciata Delile

Sumber: www.iptek.net.id

e. Caulerpa lentifera

Sumber: www.iptek.net.id
f. Codium geppi Schmitts

Sumber: www.iptek.net.id
Contoh ganggang hijau biru bersel satu adalah Chroococcus dan Gloeocapsa.
Chroococcus
Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas.
Biasanya sel-sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan
berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel tetap
bergandengan sehingga membentuk koloni.

2. Alga Coklat (Phaeophyceae)


Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen
fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau
lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak

Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan
zat tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat
pada batu-batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit.
Menurut Abbot (1978) klasifikasi dari alga coklat ini sebagai berikut :
Divisio : Phaeophyta
Classsis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species : Sargassum sp
Adapun alga divisio ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Saat reproduksi alga ini memiliki stadia gamet atau zoospora berbulu cambuk seksual
dan aseksual.
Ø Mempunyai pigmen khlorofil a dan c, beta karoten, Violasantin dan Fukosantin.
Ø Warna umumnya coklat.
Ø Persediaan makan (hasil fotosintesis) berupa laminaran (Beta, 1-3 ikatan glukan).
Ø Pada bagian dalam dinding selnya tedapat asam alginik dan alginat.
Ø Mengandung pirenoid dan tilakoid (lembaran fotosintesis).
Ø Ukuran dan bentukm thalli beragam dari yang berukuran kecil sebagai epifit, sampai
yang berukuran besar, bercabang banyak, berbentuk pita atau lembaran, cabang ada Yang}”
sederhana dan ada pula yang tidak bercabang.
Ø Umumnya tumbuh sebagai algae benthik.

Phaeophyta (algae coklat) berwarna coklat karena fukoxantin yang menutupi klorofil a dan c,
karotin dan xantofil lainnya. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan asam alginik. Hasil
makanan cadangan adalah karbohidrat. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen
atau bentuk thallus
warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan
menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung
pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan
fukosantin.

a. Ciri – ciri talus


1. ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai dengan maksoskopis, ada yang berbentuk
tegak, bercabang, filament tidak bercabang, dan filament dasar.
2. Ganggang ini melalui kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan discoid
(cakram) dan ada pula yang seperti benang.
3. Mempunyai pirenoid yang terdapat didalam kloroplas.
4. Bagian dalam dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa sedangkan bagian luar tersusun
dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antar sel terdapat asam alginate atau algin.
5. Merupakan jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
tranzportasi pada tumbuhan darat.

b. Habitat
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang.
c. Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan
ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.

d. Peranan ganggang coklat dalam kehidupan


Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang
coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion
dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup
tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.

e. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
1. Focus serratus
2. Makro cystis pyrefera
3. Sargassum vulgare
4. Turbinsaris decurrens

Dari divisio ini, yang akan dikemukakan disini adalah species dari marga Sargassum,
Hormophysa, dan Turbinaria. Adapun gambar dari marga ini sebagai berikut:
a. Sargassum ssp

b. Hormophysa ssp

Hormophysa tryqueetra (Linn) Kuets.

c. Turbinaria ssp

e. Sargassum crassifolium

f. Sargassum duplicatum

Sumber: www.iptek.net.id
g. Sargassum echinocarpum

Sumber: www.iptek.net.id

h. Dictyota indica Sonder

Sumber: www.iptek.net.id\

3. Alga Merah (Rhodophyceae)

Rhodophyta (algae merah) umumnya warna merah karena adanya protein fikobilin,terutama
fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke coklat atau kadang-kadang hijau
karena jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik,
seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah karbohidrat
yang kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis dari
divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau bentuk thallus, beberapa dari mereka
bentuknya seperti lumut.
Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a,
klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.
Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.
Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh :
- Batrachospermum
- Gelidium
- Eucheuma
- Gracililaria
- Chondrus
- Porphyra
- Polysiphonia
- Nemalion
- dll

Peranan ganggang merah :


Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

Ganggang merah (Rodophyceae)


Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang
atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung
klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah
fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi

a. Ciri talus
1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
2. Tidak berflagella.
3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis – lapis.
4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang terletak didalam
koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi.

b. Cara hidup
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki kromatofora dan biasanya parasit pada ganggang lain.

c. Habitat
Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang coklat. Hidup
diperairan tawar.

d. Reproduksi
Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium pada ujung – ujung cabang
talus. Arteridium menghasilakn gamet jantang yang berupa spermatium dan betinanya
karpogamium terdapat pada ujung cabang lainnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tetraspora kemudian menjadi gametania
jantan dan gametania betina, akan membentuk satu karkospofrafit. Karkosporafit akan
menghasil tentranspora.
Contoh anggota ganggang merah antara lain: porallina, parmalia, bateracospermum
moniniformi, gelidium, gracilaria,eucheuma, dan skinaia furkellata.

e. Peran ganggang merah pada kehidupan.


Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.misalnya eucheuma spinosum ,
selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media pertumbuhan bakteri.
Berwarna merah sampai ungu, kromotofora berbentuk cakram atau sesuatu lembaran, sebagai
hasil asimilasi terdapat sejenis karbohidrat yang disebut tepung floride, hidupnya diair laut,
da berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan pembentuka spora dan seksual atau
oogami.

Sebaran alga atau rumput laut diindnesia ada beberapa jenis yaitu rumput laut penghasil agar-
agar (agarophyte) diantaranya adalah Gracillaria sp, Gelidium, Gelediupsis, Hypnea, dan
rumput laut penghasil keraginan yaitu spinosum, Euchema catini dan Eucheuma striatum.
Selain itu juga rumput laut penghasil algin yaitu sargasum, Marcocystis, dan lessonia.
Klasifikasi dari alga merah ini sebagai berikut :
Divisio : Rhodophycophyta
Classsis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Familia : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Species : Gracilaria sp
Adapun alga dari devisi ini ditandai oleh sifat-sifat sebagai berikut :
Ø Dalam reproduksinya tidak mempunyai stadia gamet berbulu cambuk
Ø Reproduksi seksual denga karpogonia dan spermatia
Ø Pertumbuhannya bersifat uniaksial (astu sel diujung thallus) dan multikasial (banyak sel
diujung thallus).
Ø Alat perekat (Holdfast) terdiri dari perakan sel tunggal atau sel banyak.
Ø Memiliki pigmen fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (berwarna merah) dan fikosianin
(berwarna biru)
Ø Bersifat adaptasi kromatik, yaitu memiliki penyesuaian antara proporsi pigmen dengan
berbagai kualitas pencahayaan dan dapat menimbulkan berbagai warna pada thalli seperti :
merah tua, Merah muda, pirang, coklat kuning dan hijau.
Ø Memilki persediaan makanan berupa kanji (Floridean starch).
Ø Dalam dinding selnya terdapat selulosa, agar, carragean, porpiran dan fulselaran.

Adapun gambar dari marga ini sebagi berikut :


a. Eucheuma ssp

b. Gracillaria ssp

c. Gelidium ssp

d. Hypnea ssp

e.

Gigartina ssp

f.

Rhodymenia ssp

g. Rhodymenia palmata

4.Chrysophyceae
Chrysophyta ( ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan
fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa
lembaran melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan
mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp.
Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak,
sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.

Peranan ganggang dalam kehidupan :


1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik
dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit,
penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu,
contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.

Synura sp. . Ganggang keemasan (Chrysophayceae)


Kelompok ini paling beragam dalam komposisi pigmennya, dinding selnya, dan tipe flagella
selnya. Dan mengandung klorofil a , klorofil c, karoten dan xactofil.
a. Ciri talus
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella jheterodinamik
yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella seperti
ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah
ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan.

b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan anggota
[enyusun plankton.

c. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan sendiri
dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.

d. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan pembelahan diri, sedangkan
reproduksi seksual dengan oogami.
e. Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan
Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat
saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.

Anda mungkin juga menyukai