Pedoman Penilaian
Pedoman Penilaian
PEDOMAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
DI SEKOLAH DASAR
2
KATA PENGANTAR
Pedoman penilaian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penilaian di sekolah dasar, serta dikembangkan sesuai dengan kondisi
sekolah.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………… i
DAFTAR ISI …………...…………..…………………………………………... ii
ii
a. Pengamatan/observasi ……………………………………... 14
b. Penugasan ............................................................................. 19
c. Produk ……………………………………………………… 20
d. Portofolio …………………………………………………... 22
iii
Buku ini merupakan satu kesatuan dengan buku lain, sebagai berikut:
1. Peraturan Mendiknas No. 22, 23, 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun 2007
2. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas I
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas II
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas III
6. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas IV
7. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas V
8. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas VI
9. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
10. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
11. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Agama Islam
12. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Kristen
13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Katolik
14. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Hindu
15. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Buddha
16. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD
17. Standar Kompetensi Lulusan SD
18. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD
19. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD
20. Model Silabus Tematis Kelas 1 SD
21. Model Silabus Tematis Kelas 2 SD
22. Model Silabus Tematis Kelas 3 SD
23. Model Silabus Kelas 4 SD
24. Model Silabus Kelas 5 SD
25. Model Silabus Kelas 6 SD
26. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SD
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
(c) memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik;
b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
diukur melalui ulangan, penugasan, dan atau bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik materi yang dinilai.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
dilakukan melalui:
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik;
b. Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak dapat dipisahkan dari Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diajarkan serta metode pembelajaran yang
digunakan. Oleh sebab itu sebelum penilaian dilaksanakan diperlukan kecermatan
dalam analisis kompetensi dasar, pemilihan materi, penyusunan indikator yang
representatif menjabarkan secara utuh tuntutan standar isi, sampai dengan pemilihan
dan penyusunan alat penilaian. Agar guru-guru di lapangan mempunyai gambaran
yang jelas maka disusunlah Pedoman Penilaian untuk Sekolah Dasar.
2
B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Pedoman Penilaian
Pedoman Penilaian ini disusun dengan tujuan agar para pendidik dapat
melaksanakan penilaian yang meliputi perencanaan, penyiapan bahan,
penyelenggaraan, pemeriksaan hasil penilaian, pengolahan, analisis, dan
pemanfaatan hasil penilaian serta penyusunan laporan pembelajaran yang sesuai
dengan prinsip/teknik penilaian dan tuntutan standar isi serta standar kompetensi
lulusan. Pedoman Penilaian ini dapat berfungsi sebagai acuan pendidik dalam
melaksanakan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik, laporan kemajuan
hasil belajar, dan perbaikan proses pembelajaran.
3
BAB II
A. Pengertian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP.
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran,
juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
64 ayat (1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas. Selanjutnya, ayat (2) menjelaskan bahwa penilaian hasil
belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta
didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki
proses pembelajaran.
Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian
dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR),
proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut
digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu.
Pada semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain
seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai
tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor pada semester dua.
4
B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar
1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
a. Tujuan Umum :
1) menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
2) memperbaiki proses pembelajaran;
3) sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
belajar siswa.
b. Tujuan Khusus :
1) mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
2) mendiagnosis kesulitan belajar;
3) memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) penentuan kenaikan kelas;
5) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
5
2. Objektif
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi,
budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3. Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
4. Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5. Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
7. Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
6
8. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9. Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
7
BAB III
JENIS DAN TEKNIK
PENILAIAN HASIL BELAJAR
8
b. Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan
8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara
lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah
dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar
siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat
diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.
9
Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan
menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat
diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui
sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah.
b. Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian
kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti: kerjasama,
menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran,
dan lain-lain.
B. Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi
menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1. Teknik Tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa
pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas
yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal tes hasil belajar yang
10
hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran
yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.
Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik
tes dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis,
baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan
harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes
tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat,
atau uraian (essay).
Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut.
1) Pilihan ganda (Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV)
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair
padat cair ; cair gas cair; padat gas.
Indikator : mendeskripsikan proses perubahan wujud dari padat ke
cair atau sebaliknya.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
benar!
Air didinginkan sampai di bawah 0˚ Celcius akan ….
a. mengembun
b. mendidih
c. membeku
d. menguap
11
b. Badan Pemeriksa Keuangan
c. Mahkamah Agung
d. Mahkamah Konstitusi
12
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya
atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan
spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.
c. Tes Praktik/Perbuatan
Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut
peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil
belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik/perbuatan dapat berupa tes
identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk
mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang
ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur
kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan
untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.
Rentang nilai 0 – 40 0 – 40 0 - 20
13
Keterangan :
Kolom 1, Nomor = Nomor urut siswa
Kolom 2, Nama = Nama siswa
Kolom 3, Penghayatan = Penghayatan isi puisi yang dibaca ( mimik,
gerak tangan, gerak tubuh )
Kolom 4, pelafalan dan
pengintonasian = Penggunaan lafal dan intonasi
Kolom 5, Penampilan = Kostum, sopan santun, penggunaan peraga.
Kolom 6, Jumlah Skor = Merupakan jumlah dari kolom 3, 4, dan 5
Kolom 7, Rata-rata Skor = Merupakan hasil rata-rata dari jumlah skor
dibagi aspek yang dinilai.
2. Teknik Nontes
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran
terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik
nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran
pada umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini
dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa.
Seiring dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik
penilaian harus disesuaikan dengan:
- kompetensi yang diukur;
- aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap;
- kemampuan siswa yang akan diukur;
- sarana dan prasarana yang ada.
14
kecepatan kerja;
kerjasama;
kejujuran.
15
Contoh :
Penilaian skala sikap terhadap kebersihan.
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Rumah sebaiknya dirawat
kebersihannya setiap hari
2. Kebersihan rumah menjadi tanggung
jawab semua anggota keluarga
3. Ruang kelas perlu dijaga kebersihannya
setiap hari
4. Kebersihan ruang kelas menjadi
tanggung jawab setiap anggota kelas
5. Setiap siswa sebaiknya melaksanakan
tugas piket dengan penuh rasa
tanggung jawab
6. Anak yang lalai melaksanakan tugas
piket harus menggantinya pada waktu
lain
7. Ketua kelas tidak perlu melaksanakan
tugas piket karena sudah bertugas
mengatur kegiatan kelas
Keterangan :
1. sangat tidak setuju
2. tidak setuju
3. kurang setuju
4. setuju
5. sangat setuju
Angket (kuesioner)
Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan tertulis
untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang keluarga
siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran, media, dan
lain-lain.
Contoh angket
16
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Petunjuk Pengisian angket!
Pilihlah salah satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c atau d.
1. Air minum di keluargamu berasal dari ....
a. sumur
b. kemasan
c. hujan
d. sungai
2. Air mandi di keluargamu berasal dari ....
a. sumur
b. kemasan
c. hujan
d. sungai
3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh ....
a. orang tua
b. pembantu
c. kakak
d. saya sendiri
4. Tempat tidurmu dirapikan oleh ....
a. orang tua
b. pembantu
c. kakak
d. saya sendiri
5. Setiap hari rumahmu dibersihkan oleh ....
a. orang tua
b. pembantu
c. saudara
d. seluruh anggota keluarga
17
Kompetensi Dasar : Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang
berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari
Indikator : Mencontoh nilai persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
Nama siswa : .................................
Jenis kelamin : ..................................
Kelas : ..................................
Petunjuk Pengisian angket!
Lingkari pada pernyataan (Ya/tidak) yang sesuai dengan pilihan Anda .
1. Mencontoh nilai persatuan
Dalam berteman memilih-milih berdasarkan suku, ras, agama. Ya /Tidak
Menghargai pendapat orang lain Ya/Tidak
Membuat kelompok belajar Ya/Tidak
Suka bertengkar dengan teman Ya/Tidak
Mengejek teman yang kurang beruntung Ya/Tidak
18
b. Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut
peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.
Tugas
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar
kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis
cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa
berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti:
laporan pengamatan.
Proyek
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
19
Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek
1. Tahap Persiapan : kemampuan membuat perencanaan,
merancang kegiatan, dan mengembangkan suatu ide.
2. Tahap Produksi : kemampuan memilih dan menggunakan bahan,
peralatan, dan langkah-langkah kerja.
3. Tahap Pelaporan : kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek,
kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan
laporan.
c. Produk
Penilaian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan menghasilkan
suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
baik dari segi proses maupun hasil akhir.
20
Contoh Produk Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas V/1)
Kompetensi Dasar : Memberikan contoh peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi,
lalu lintas, larangan merokok.
Indikator : Membuat rambu lalu lintas -
Tugas : Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok
lima orang. Kelompok bertugas untuk membuat
sebuah produk salah satu rambu lalu lintas
(1) Tahap Persiapan
a. Kelompok menyediakan alat-alat untuk membuat rambu
lalu lintas misal kertas, triplek, kayu, lem, cat, pewarna, penggaris,
dan sebagainya.
b. Kelompok membagi tugas sesuai rencana memproduk
rambu lalu lintas (semua anggota kelompok mempunyai beban tugas
masing-masing)
(2) Tahap pembuatan
a. Masing-masing anggota kelompok mengerjakan
tugasnya
b. Menggabungkan hasil kerja individu untuk menjadi
sebuah produk rambu lalu lintas
c. Merapikan, memperindah hasil produk rambu lalu
lintas.
(3) Tahap pemajangan
a. Mempresentasikan proses produk rambu lalu lintas
b. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses
produksi
c. Memajang produk di kelas
1. Kelompok I 15 45 30 90
2. Kelompok II 20 50 30 100
21
d. Portofolio
1) Pengertian
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis
dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio
digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan
kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.
2) Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang berisikan
dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian,
maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut.
a) Halaman Judul
Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi
nama siswa, kelas, dan sekolah.
Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam
map portofolio.
c) Dokumen Portofolio
d) Pengelompokan Dokumen
22
e) Catatan Pendidik dan Orangtua
Pada dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, hasil karya,
maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang berupa
tugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan
tanggapan orang tua. Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa
yang bersangkutan, dengan demikian pada setiap dokumen terdapat
informasi lengkap tentang masukan dari pendidik dan tanggapan dari orang
tua. Setiap siswa juga dapat memasukkan dokumen yang diperoleh secara
mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang membuat
anak tertarik untuk mempelajari atau mengoleksinya. Sehingga dalam
portofolio siswa, dokumen tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran
semata, tetapi juga bisa berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan
sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan
berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam
mengembangkan bakat dan minatnya serta keaktifannya dalam belajar. Dari
portofolio ini diperoleh informasi tentang bakat dan minat, kelebihan dan
kekurangan dari setiap siswa yang sangat membantu pendidik dalam
melakukan pembinaan kemampuan individu.
Catatan pendidik, siswa, dan orang tua dapat langsung dituliskan pada
dokumen yang ada, atau ditulis secara terpisah pada kertas kecil yang
ditempelkan atau disatukan pada dokumen.
Contoh catatan pendidik, siswa dan orang tua pada hasil menggambar yang
dimasukkan sebagai dokumen portofolio adalah sebagai berikut.
Catatan/Tanggapan
Orang Tua/Wali
Pendidik Siswa
Murid
Bentuk artistik bagus, Waktunya Perlu banyak berlatih.
teknik pewarnaan perlu kurang!
ditingkatkan.
23
3) Penggunaan Portofolio
Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem penilaian yang
ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen selama siswa belajar dalam kurun
waktu tertentu, dipilih kembali untuk dilampirkan dan dilaporkan kepada orang
tua bersama rapor.
Pada akhir suatu periode, misalnya semester, portofolio dianalisis dan hasil
analisis berupa catatan komentar guru tentang informasi proses dan hasil belajar
siswa selama periode tersebut.
24
BAB IV
PELAKSANAAN PENILAIAN
Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik bertujuan untuk memantau proses
dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran
1. Waktu
Penilaian oleh pendidik dapat dilakuakan setiap akhir satu atau beberapa kompetensi
dasar atau setiap dua minggu sekali atau minimal 3 kali dalam satu semester. Penilaian
oleh pendidik boleh dilakukan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
2. Teknik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dilakukan dengan berbagai teknik sebagai
berikut:
a. Tes
b. Observasi
c. Penugasan perorangan, pasangan, dan kelompok
Sebaiknya instrumen yang digunakan dalam teknik tes tersebut dibuat dan dianalisis
oleh guru.
25
Jumlah Skor Skor
No Bentuk Soal skor Keterangan
Soal Maksimal Perolehan
1 Pilihan Ganda 10 1 10 7
2 Menjodohkan 5 1 5 3
3 Isian 10 2 20 10
4 Uraian 5 3 15 12
Jumlah 50 32
Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk memperoleh
informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh
nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal
ketuntasan belajar akan diberi remedial, sedang bagi anak yang nilainya telah
mencapai batas ketuntasan akan diberikan pengayaan.
Analisis untuk ulangan akhir semester, ulangan harian dan tengah semester untuk
menentukan nilai di rapor semester satu. Sedangkan analisis ulangan kenaikan kelas,
nilai ulangan harian, dan tengah semester dipergunakan untuk menentukan nilai
rapor semester dua dan kenaikan kelas. Selain itu analisis dilakukan untuk
mengetahui ketuntasan belajar.
5. Tindak Lanjut
26
Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian
Tindak lanjut yang diberikan antara lain melalui remedial, dan pengayaan. Contoh,
jika kriteria minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata
pelajaran tertentu 75%, maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari
75%, perlu mendapatkan remedial untuk indikator-indikator yang belum dikuasai.
Sebaliknya bila seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut
perlu mendapatkan pengayaan.
Tindak lanjut remedial dan pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi
perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas,
dan menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan
minimal yang telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia,
kurangnya sarana prasarana, suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya
yang bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.
6. Pelaporan
Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan
kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil
belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di
sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.
2. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
dan dikaitkan dengan penilaiaan yang bermanfaat bagi pengembangan siswa.
3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan anaknya dalam belajar.
4. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi.
5. Memberikan Informasi yang benar , jelas, dan akurat.
27
3. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam mencapai
kompetensi.
7. Format Pelaporan
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk
laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami,
komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan
demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah
mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan.
Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar
Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan kualitas
pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan
baik intra maupun ektrakurikuler pada kurun waktu satu semester.
Berikut ini contoh format laporan pencapaian Hasil Belajar siswa untuk kelas
I – VI.
28
LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA
Keterangan:
A = Baik Sekali ( 86-100)
B = Baik (71 – 85)
C = Cukup (56 – 70)
D = Kurang (41 – 55)
E = Sangat kurang ( < 40)
29
CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI
CATATAN
..........., ........................
30
LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA
Keterangan:
A = Baik Sekali ( 86-100)
B = Baik (71 – 85)
C = Cukup (56 – 70)
D = Kurang (41 – 55)
E = Sangat kurang ( < 40)
31
CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI
CATATAN
Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka ditetapkan:
Naik ke kelas : .........(......................)
Tinggal di kelas : ..........(.......................)
..........., ........................
32
8. Unsur Penilaian Hasil Belajar
Hasil dari setiap kegiatan penilaian hasil belajar dicantumkan dalam buku daftar
nilai.
Unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah
sebagai berikut:
a. Ulangan Harian
b. Ulangan Tengah Semester
c. Tugas (seperti Penugasan, produk, pengamatan)
d. Ulangan Akhir Semester
e. Ulangan Kenaikan Kelas
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian di atas menjadi:
Semester II:
Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian,
Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada dasarnya
pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula.
Sebagai contoh penilaian rapor semester II menggunakan formula sebagai berikut.
33
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian di atas
menjadi:
Tugas P1: 70
P2: 75 68 68
P3: 60
Nilai Rapor
34
Keterangan:
HT : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes tulis
HL : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes lisan
HP : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes praktik/perbuatan.
TS : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes tulis
TL : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes lisan
TP : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan.
AS : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes tulis
AL : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes lisan
AP : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan.
P : Nilai tugas (dapat diperoleh dari nilai penugasan, pengamatan atau produk)
Tugas P1: 70
P2: 75 70 70
P3: 65
Nilai Rapor
Pendidik dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya
memberikan bobot 2 pada UAS atau memberikan bobot 2 pada UKK , maka formulasi
penilaian di atas menjadi:
35
Nilai rapor semester 2:
Catatan :
Langkah-langkah pengolahan nilai yang menggambarkan kompetensi masing-
masing mata pelajaran dilaksanakan dengan prinsip tertib, transparan, dan akuntabel
dengan mempertimbangkan unsur-unsur penilaian di atas. Sehingga nilai yang
dicantumkan dalam rapor menggambarkan realitas penguasaan kompetensi.
Nilai akhir pada rapor merupakan akumulasi ketiga ranah dengan komposisi
prosentase disesuikan dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Misalnya
PKn Apektif 60%, kognitif 20%, dan psikomotor 20%. Penjas Orkes Psikomotor
70%, 15 Apektif, dan 10% kognitif.
9. Pengembangan Diri
36
d. Perencanaan dan pengembangan karir, membantu individu dalam mencari dan
menetapkan pilihan erta mengambil keputuan berkenaan dengan karir tertentu,
baik karir di masa depan maupun karir yang sedang dijalaninya.
1. Waktu
Penentuan KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah antara guru,
kepala sekolah, dan stake holder lainnya. Begitupula penentuan kriteria kenaikan kelas
sebaiknya melalui musyawarah warga sekolah dan stake holder.
2. Teknik
Teknik pelaksanaan ujian sekolah dapat diberikan dalam bentuk tertulis dan praktik
37
2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan
kemampuan masing-masing aspek:
a. Aspek Kompleksitas:
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin
mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c. Aspek intake
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin
tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM
setiap KD!
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran!
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
CONTOH
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS : IV
Jumlah KD 10
SUMBER DAYA INTA
PENDUKUNG KE
KOMPLEK (PO- KETUN-
STANDAR -SITAS Sarana TASAN
KOMPETENSI DASAR TENSI
KOMPETENSI Pendidik*) Prasa- KD
rana**) SIS- (%)
WA)
40 -100 40-100 40-100 40-100
38
SUMBER DAYA INTA
PENDUKUNG KE
KOMPLEK KETUN-
STANDAR -SITAS Sarana (PO- TASAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI Pendidik*) Prasa- TENSI KD
rana**) (%)
SIS-
1.2 Mendeskripsik 70 70 70 60 66
an kenampakan
alam di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
serta
hubungannya
dengan
keragaman
sosial dan
budaya
1.3 Menunjukkan 60 70 70 60 63
jenis dan
persebaran
sumber daya
alam serta
pemanfaatan-
nya untuk
kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat
1.4 Menghargai 70 80 70 70 72
keragaman
suku bangsa
dan budaya
setempat
(kabupaten/kot
a, provinsi)
1.5 Menghargai 70 80 70 70 72
berbagai
peninggalan
sejarah di
lingkungan
setempat
(kabupaten/kot
a, provinsi) dan
menjaga
kelestariannya
39
SUMBER DAYA INTA
PENDUKUNG KE
KOMPLEK KETUN-
STANDAR -SITAS Sarana (PO- TASAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI Pendidik*) Prasa- TENSI KD
rana**) (%)
SIS-
40 -100 40-100 40-100 40-100
1.6 Meneladani 60 80 70 60 67
kepahlawanan
dan patriotisme
tokoh-tokoh di
lingkungannya
2.2. Mengenal 80 80 70 70 75
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2.3. Mengenal 70 70 70 70 70
perkembang an
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan transportasi
serta
pengalaman
menggunakanny
2.4. Mengenal 60 70 70 60 65
permasalahan
sosial di
daerahnya
Jumlah 10 KD 695
Keterangan
40
**) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, lingkungan
Rentang nilai antara 40 – 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah
untuk menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen.
Rentang Nilai:
80-100 : Tinggi
60-79 : Sedang
40-59 : Rendah
CATATAN:
Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan kelas dengan jumlah mata pelajaran
yang belum tuntas lebih dari 25 % atau kurang dari 25%, atas pertimbangan
tertentu.
41
C. Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk ujian nasional bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Materi yang diujikan
disesuaikan dengan kisi-kisi soal yang mengacu pada POS ujian nasional yang berlaku
pada tahun bersangkutan.
1. Waktu
Waktu pelaksanaan ujian nasional pada akhir tahun pelajaran dan diharapkan berentetan
dengan pelaksanaan ujian sekolah.
2. Teknik
Ujian nasional dilkukan dalam bentuk tertulis dan ujian praktiknya dilaksanakan oleh
sekolah.
42
BAB V
PENUTUP
Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik dapat dijadikan umpan balik
proses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi mengajar
maupun bagi siswa untuk memperbaiki cara belajar.
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan kompetensi yang diukur,
metode pembelajaran yang digunakan, sarana prasarana yang tersedia serta kemampuan
siswa. Selain itu teknik penilaian manapun yang digunakan guru perlu diinformasikan
secara terbuka baik kepada siswa maupun orang tua siswa.
Hasil analisis penilaian bahkan dapat pula digunakan sebagai masukan bagi peningkatan
mutu pendidikan secara umum oleh pengambil keputusan termasuk kepala sekolah,
dinas pendidikan dan komite sekolah. Sehingga dapat dilakukan perencanaan program
pembelajaran selanjutnya yang lebih baik.
43