A. Definisi Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standart pelayanan antenatal. Pelayanan
antenatal yang lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dankebidanan, pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta intervensi dasar
dan khusus, (sesuai resiko yang ada). Penerapan operasionalnya dikenal standart,
minimal “5T” untuk pelayanan antenatal (timbang berat badan, tinggi badan, ukur
tekanan darah, pemberian tetanus toksoid secara lengkap, pengukuran tinggi fundus
uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan) (Syafrudin,
2009).
Pelayanan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
kepada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pemeriksaan antenatal
adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik
ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan
ASI dan kembalinya kesehatan produksi secara wajar (Manuaba, 2008).
Fertilisasi
Perkembangan blasofit
Sitotrofoblas
Korpus luteum
Perkembangan trofoblas
Perut membesar
Terdesaknya diafragma desakan pembesaran rahim sekresi saliva menjadi asam lebih
banyak
bentuk dan rongga dada berubah kapasitas bladder mual muntah
b. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual dan muntah.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
(NOC)
Tujuan: pasien dapat 1. Pengelolaan elektrolit
mempertahankan keseimbangan cairan Cek ulang elektrolit:
dan elektrolit Natruim, kalium, clorida dan
Kriteria Hasil: kreatinin
Pasien tidak mengalami 2. Pengelolaan cairan
kehausan yang berlebihan Pantau kelembaban mukosa
Tanda vital dalam batas normal dan turgor kulit
Berat badan tetap/stabil Pantau tanda-tanda vital
Nilai hematokrit dan Tingkatkan asupan cairan
hemoglobin dalam batas normal peroral
Nilai elektrolit dalam batas Berikan cairan sesuai dengan
normal program terapi
Timban BB
Catat dan laporkan bila
keluaran kurang dari 25 cc
3. Pemantauan cairan
Pantau jumlah dan frekuensi
kehilangan cairan
Observasi terhadap
kehilangan cairan
Identifikasi terhadap faktor-
faktor yang dapat menambah
dehidrasi (demam, stress,
obat-obatan)
Catat intake dan output cairan
d. Evaluasi
S : Kata-kata yang diungkapkan oleh pasien langsung, misalnya pasien sudah bisa
melakukan mobilisasi atau perpindahan
O: Data yang didapatkan saat melakukan pemeriksaan, misalnya kondisi umum
pasien, tanda-tanda vital, hasil laboratorium, dan hasil pemeriksaan lainnya.
A: diagnosa keperawatan yang muncul.
P: intervensi yang akan dilanjutkan maupun yang dipertahankan.
Daftar Pustaka
Manuaba, 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta :
EGC