Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang

paling populer di dunia. Mereka yang turut mempopulerkan permainan

sepak bola ini bukan tidak mungkin, karena berkat latihan-latihan keras

dan seriusnya dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah latihan

kelincahan (Agility) yang nantinya sangat membantu mereka bergerak

bebas, cepat dan berkelit dari sergapan maupun penyergapan lawan.

Agar dapat melakukan semua itu dengan baik dan berhasil, seorang

pemain sepak bola hendaklah memiliki kelincahan yang mengagumkan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Soekarman bahwa kelincahan adalah

kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak

dalam kecepatan tinggi, (Soekarman, 1987:71). Kelincahan merupakan

faktor yang penting untuk dapat berpartisipasi dalam bermacam-macam

kegiatan olahraga. Latihan kelincahan disesuaikan dengan macam

olahraga. Kecepatan merupakan unsur penting dalam kelincahan,

disamping perlu adanya koordinasi.

Permainan sepak bola merupakan permainan kolektif yang

dimainkan oleh dua regu secara berhadapan selama 2x45 menit (waktu

normal), yang mana tiap regu terdiri atas 11 (sebelas) orang pemain. Di

lapangan luas itu banyak kesempatan yang muncul bagi para pemain

untuk kepentingan regunya. Serangan dan bertahan silih berganti

mendorong perlunya memanfaatkan ide-ide atau pikiran baru dalam waktu

1
2

singkat. Hal ini tergantung pada kecepatan pemain memahami keadaan

dan mengambil keputusan.

Mengatasi kegagalan dalam pertandingan membantu

meningkatkan kekuatan, latihan yang teratur serta pemberian semangat

pemain. Pemain sepak bola dapat dilatih menjadi lebih kuat. Benturan

badan sering terjadi dalam permaian sepak bola, ini memerlukan

pengerahan tenaga yang maksimal. Sifat dan situasi permainan yang

mengadu kelincahan dan keterampilan untuk mengunggulin lawan, berlari

sepanjang permainan berlangsung, kecepatan, kelincahan dan kekuatan

menendang, unsur kondisi fisik yang prima. Seorang pemain yang

memiliki kelincahan yang baik akan dapat menyesuaikan diri dengan

pergerakan bola yang selalu berubah ketika si pemain kehilangan bola,

maka dengan kemampuan dan kelincahannya, lebih memungkinkan

baginya untuk mendapat bola itu kembali, tentu saja dengan usaha dan

latihan yang keras.

Adapun teknik dasar permainan sepak bola yang perlu dikuasai oleh

para pemain pada umumnya adalah : menendang bola, menggiring bola,

menahan dan menghentikan bola, menyundul bola, melempar bola,

merampas atau merebut bola.

Suatu kesebelasan agar dapat menguasai jalannya pertandingan

salah satu cara yaitu setiap pemainnya harus dapat menguasai teknik-

teknik dasar bermain sepak bola. Salah satu teknik dasar yang penting

adalah menggiring bola. Dalam menggiring bola dapat dibedakan


3

beberapa cara menggiring bola yaitu: 1), Menggiring bola dengan kura-

kura kaki bagian dalam, 2). Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian

luar, 3). Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian atas atau kaki

penuh, 4). Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. 5). Menggiring bola

dengan kaki bagian luar.

Dalam menggiring bola, seorang pemain harus dapat merubah arah

dan melewati lawan dengan cepat serta harus dapat menggunakan

seluruh bagian kakinya sesuai dengan yang ingin dicapai. keterampilan

menggiring merupakan model dasar dalam bermain sepak bola dan bagi

pemain merupakan modal sukses untuk mencetak gol, dan

mempertahankan kemasukan gol. Dengan kemampuan kelicahan dan

kecepatan akan memudahkan pemain dalam rangka membawa bola.

Komponen kondisi fisik tersebut tentunya mempunyai peranan yang

berbeda-beda dalam mendukung kemampuan seorang pesepakbola

dalam menggiring bola. Dengan demikian, dalam latihan penguasaan

teknik dasar terutama kelincahan Menggiring bola dengan kaki bagian

dalam, unsur kelincahan hendaklah mendapatkan perhatian khusus.

Sebab latihan itu merupakan gerakan keseluruhan yang mengaktifkan

pergelangan kaki maupun pinggul. melalui gerak memutar dengan

cepat yang sering dilakukan. Kelincahan dalam menggiring bola

menyebabkan pemain dapat menghemat tenaganya.

Diantara teknik dasar menggiring bola yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah keterampilan dasar menggiring bola menggunakan


4

kaki bagian dalam, Mengingat pentingnya unsur kelincahan dalam

permainan sepak bola khususnya dalam menggiring bola, maka perlu

diteliti tentang latihan kelincahan dan dampaknya terhadap kemampuan

menggiring bola. Dalam kaitannya dengan permasalahan di atas, maka

penulis mengadakan penelitian di bidang olahraga, khususnya sepak bola

dengan judul “ Pengaruh Latihan Kelincahan Terhadap Kecepatan

Menggiring Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada Permainan

Sepak Bola Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 10 Kota Ternate

Tahun Pelajaran 2014-2015

B. Batasan Masalah

Mengingat masalah dalam penelitian ini sangat luas, maka penulis

memberikan batasan masalah hanya menitik beratkan pada “pengaruh

latihan kelincahan terhadap kecepatan menggiring bola menggunakan

kaki bagian dalam pada permainan sepak bola Pada Siswa Putra Kelas X

SMA Negeri 10 Kota Ternate.

C. Rumusan Masalah.

Berdasarkan judul dan latar belakang tersebut di atas maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu, Apakah ada pengaruh antara latihan

kelincahan terhadap kecepatan menggiring bola menggunakan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola ?.

D. Tujuan Penelitian.

Dengan adanya tujuan yang jelas dapat dijadikan pedoman

mengenai apa yang perlu dilakukan dan cara yang paling baik ditempuh
5

untuk sampai pada tujuan yang diharapkan. Dalam kaitannya dengan

penelitian ini, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah “untuk

mengetahui ada atau tidaknya. Hubungan antara pengaruh latihan

kelincahan terhadap kecepatan menggiring bola menggunakan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola.

E. Manfaat Penelitian.

1. Bagi Guru

a. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh latihan kelincahan

terhadap kecepatan menggiring bola menggunakan kaki bagian

dalam pada permainan sepak bola.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan latihan

olahraga, khususnya cabang olahraga sepak bola.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih bentuk-bentuk

latihan untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola dalam

permainan sepak bola.

2. Bagi Siswa

Sebagai informasi mengenai tingkat penguasaan teknik menggiring

bola yang dimilikinya, sehingga diharapkan timbul kesadaran untuk

melakukan latihan-latihan baik teknik maupun fisik,

3 Bagi Lembaga

a. Sebagai bahan kepustakaan bagi peneliti lain yang meneliti

tentang masalah serupa.

b. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa, khususnya jurusan


6

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, untuk memperkaya

pengetahuan di bidang olahraga.

4. Bagi Peneliti

a. Sebagai pengalaman bagi peneliti dalam ilmu olahraga.

b. Sebagai dasar penelitian yang serupa di kemudian hari.

c. Sebagai bahan akhir bagi peneliti dalam menyelesaikan tugas

akhir.
7

BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Sejarah Singkat Sepak Bola

Permainan sepak bola berasal dari Inggris. Pada tanggal 26 Oktober

1963 terdapat organisasi yang menyusun peraturan permainan. Yaitu The

Foodball Association .Federasi sepak bola dunia yaitu Federaion

Internasional the Foodball Association (FIFA) dibentuk pada tanggal 21

September 1904, diketuai oleh guirin. Bangsa Indonesia mengenal

permainan sepak bola dari bangsa Belanda. Pada tanggal 19 april 1930 di

Yogyakarta, dibentuk Persatuan Sepak bola seluruh Indonesia (PSSI)

yang diketuai oleh Mr Soeratin sosro Soegondo

2. Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang berlari dan bergerak

sambil mengubah arah dengan cepat dan efektif, sambil berlari dan

bergerak dalam kecepatan penuh. Yang dimaksud dengan kelincahan

dalam menggiring bola adalah membawa bola sambil berlari dan bola

tetap dalam penguasaan untuk selanjutnya berusaha melewati lawan.

Bahwa permainan sepak bola adalah merupakan permainan perebutan

yaitu memperebutkan bola dari lawan guna diumpan ke teman yang

berdiri bebas dan berusaha menembak ke gawang lawan. Hal ini dapat

dilakukan bila pemain yang memiliki kelincahan.

7
8

Soekarman mengatakan kelincahan adalah kemampuan untuk

mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dalam kecepatan

tinggi, (Soekarman, 1987:71). Dengan demikian, dari pendapat tersebut di

atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan

seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat dan

tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi yang dihadapi di arena

tertentu tanpa kehilangan keseimbangan tubuhnya.

Dalam situasi pertandingan dilapangan, pemain tidak hanya berlari

lurus menggiring bola. Akan tetapi senantiasa harus berbalik, berbelok

atau berlari untuk menghindari sergapan-sergapan pihak lawan. Dengan

adanya rintangan tersebut, pemain yang menggiring bola harus

menggunakan kelincahannya untuk mengamankan bola dan melewati

rintangan tersebut.

Berdasarkan definisi kelincahan tersebut di atas, apabila

dihubungkan dengan definisi menggiring bola yaitu membawa bola sambil

berlari dan bola tetap dalam penguasaan untuk dimainkan. Kemudian

dikaitkan lagi dengan prinsip menggiring bola yaitu jumlah dari pada

kecakapan mengontrol bola didaerah terbatas dengan langkah terbatas

diwaktu pemain sedang berlari, berhenti, berputar dan sanggup

mengubah arah serta kecakapan menggiring bola secara tiba-tiba. Maka

dapat disimpulkan bahwa unsur kelincahan dapat mendukung

peningkatan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola.


9

Perlu diketahui bahwa kelincahan ada dua macam, yaitu agility

umum dan agility khusus, sebagai mana dikemukakan oleh Ilyas Haddade

& Ismail Tola (1983: Internet) berikut ini : a ). Agility umum (General

Agility) adalah kelincahan seseorang untuk menghadapi situasi hidup

sesuai dengan lingkungannya. Untuk jelasnya agility berbunga bagi atlet

untuk menjalankan olahraga apa saja dan problem hidup sesuai dengan

lingkungannya. b). Agility khusus (Special Agility) adalah kelincahan

seseorang untuk menjalankan olahraga khusus (sepak bola, senam, dsb.)

berbeda tuntutan Special Agilitynya.

Memperhatikan pengertian di atas, maka kelincahan mempunyai

peranan penting dalam permainan sepak bola, khususnya teknik

menggiring bola. Dengan demikian, untuk mencapai prestasi yang

optimal. Maka pemain perlu diberikan latihan yang dapat meningkatkan

kelincahan. Latihan kelincahan merupakan latihan gerakan keseluruhan

yang mengaktifkan pergelangan kaki ataupun pinggulnya. Tulang

punggungpun ikut serta melakukan gerakan memutar dengan cepat.

Kelincahan mengendalikan bola menyebabkan pemain dapat menghemat

tenaga.

Kekuatan dan kecepatan merupakan dua faktor yang penting dalam

kelincahan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Harsono & Yusuf,

1995:Internet), bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan dua faktor

tertentu dalam kelincahan. Kekuatan pada otot yang diperlukan, untuk

gerakan kelincahan tertentu harus dikembangkan.


10

Dalam cabang olahraga sepak bola memerlukan dodging (lari

menghindari rintangan), latihan diutamakan guna mengembangkan

perentang punggung, lutut dan mata kaki. Dengan demikian untuk

mencapai prestasi yang optimal, pemain perlu ditingkatkan kelincahan.

3. Keterampilan Menggiring Bola

Menggiring bola merupakan salah satu unsur teknik dalam

permainan sepak bola yang harus dikuasai oleh seorang pemain. Teknik

menggiring bola yaitu pengelolaan bola dalam beberapa bagian dari kaki

dilakukan dengan kehalusan gerakan yang bervariasi.

Dalam permainan sepak bola terkini pada umumnya di bagi dua,

yaitu teknik dengan bola dan teknik tanpa bola, (Feri Kurniawan, 2011:50).

Teknik menggiring bola meliputi gerakan dengan bola yaitu menendang,

menerima, menggiring bola, menyundul bola, melempar bola, gerak tipu

dengan bola, merebut bola dan teknik khusus menjaga gawang.

Sedangkan teknik tanpa bola meliputi gerakan berlari cepat dan

mengubah arah, melompat, gerak tipu dengan badan dan gerakan-

gerakan khusus penjaga gawang.

Pengertian menggiring bola dapat dilihat dari sudut pandang masing-

masing, (Harsono & Yusuf, 1995:Internet). Kemudian Soegijanto,

Soerdeono dan Soedjono menjelaskan bahwa teknik menggiring bola

yaitu menggunakan beberapa bagian menyentuh atau menggulingkan

bola terus menerus, (Soegijanto dkk, 1998:144).


11

Dari pengertian di atas, penekanan dalam menggiring bola adalah

tetap dalam penguasaan, penggunaan bagian kaki dan kecepatan

menggiring bola. Penguasaan teknik dengan bola pada saat menggiring

bola diperlukan berbagai bentuk gerak seperti berlari, berhenti, berputar

dan bergerak tipu untuk melewati lawan. Penggunaan bagian-bagian kaki

untuk melindungi bola sangat penting walaupun tanpa melihat bola, kaki

senantiasa kontak dengan bola sehingga pandangan tetap tertuju pada

lapangan atau lawan. Kecepatan gerakan menggiring bola dibutuhkan

untuk menghindari usaha lawan merebut bola, dan yang lebih penting

agar cepat mendekati gawang lawan untuk memperoleh ruang tembak.

Joseph Luxbacher (2004:Internet) membagi tiga teknik menggiring bola

dengan menggunakan bagian kaki sebagai berikut :1). Menggiring bola

dengan kura-kura kaki bagian luar. Yaitu Posisi kaki yang digunakan untuk

menggiring bola sesuai dengan kaki pada waktu menendang bola dengan

kura-kura kaki bagian luar, kaki diputar ke dalam pada pergelangan

kakinya kearah kaki tumpuk, bola disentuh pada titik pusatnya dengan

kura-kura kaki bagian luar. 2). Menggiring bola dengan kura-kura kaki

bagian dalam, dimana Posisi kaki sesuai dengan posisi kaki yang

digunakan untuk menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam,

kaki yang digunakan untuk menggiring bola ditarik ke bawah diputar ke

dalam pada pergelangan kakinya. Teknik ini terutama digunakan apabila

pemain menggiring bola dengan melingkar.


12

4. Tujuan Menggiring Bola

Adapun tujuan menggiring bola menurut Sukatamsi (1988:158)

adalah: (1) melewati lawan, (2) mencari kesempatan memberikan bola

umpan kepada teman dengan tepat dan (3) menahan bola tetap dalam

penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan

atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada

teman.

5. Prinsip – Prinsip Menggiring Bola

Beberapa prinsip yang perlu diketahui untuk dapat menggiring bola

dengan baik menurut A. Sarumpaet (1992:24) antara lain: (1) Bola harus

dikuasai sepenuhnya, berarti tidak mungkin dirampas lawan, (2) Dapat

menggunakan seluruh bagian kaki sesuai dengan tujuan apa yang ingin

dicapai, (3) Dapat menguasai situasi pemain pada waktu menggiring

bola.

6. Teknik Dasar Sepak Bola

Teknik dasar bermain bola merupakan semua gerakan-gerakan yang

diperlukan untuk bermain sepak bola. Kemudian ditingkatkan menjadi

ketrampilan teknik bermain sepak bola yaitu penerapan teknik dasar

bermain dalam permainan. Menurut Sukatamasi (1998:2.4) macam-

macam teknik dasar bermain bola yaitu teknik dengan bola dan teknik

tanpa bola.

Teknik dasar bermain bola dalam permainan sepak bola menurut

Sukatamsi (1998:31) sebagai berikut : 1) Menggiring bola dengan kura-


13

kura kaki bagian dalam ,2) Menggiring bola dengan kura-kura kaki

penuh, 3) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar, 4) Teknik

menyundul bola, 5) Teknik melempar boal 6) Teknik gerak tipu, 7)

Teknik merampas bola, 8) Teknik khusus penjaga gawang.

B. Kerangka Berpikir

Kelincahan adalah kemampuan seseorang berlari dan bergerak

sambil mengubah arah dengan cepat dan efektif, sambil berlari dan

bergerak dengan kecepatan penuh. Yang dimaksud dengan kelincahan

dalam menggiring bola adalah membawa bola sambil berlari dan bola

tetap dalam penguasaan untuk selanjutnya berusaha melewati lawan.

Bahwa permainan sepak bola adalah merupakan permainan perebutan

yaitu memperebutkan bola dari lawan guna diumpan ke teman yang

berdiri bebas dan berusaha menembak ke gawang lawan. Hal ini dapat

dilakukan bila pemain memiliki kelincahan. Soekarman mengatakan

kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat

pada waktu bergerak dalam kecepatan tinggi, (Soekarman, 1987:71).

Dalam situasi pertandingan dilapangan, pemain tidak hanya berlari

lurus menggiring bola. Akan tetapi senantiasa harus berbalik berbelok

atau berlari untuk menghindari sergapan-sergapan pihak lawan.

Berdasarkan definisi kelincahan tersebut di atas, apabila dihubungkan

dengan definisi menggiring bola yaitu membawa bola sambil berlari dan

bola tetap dalam penguasaan untuk dimainkan. Kemudian dikaitkan lagi

dengan prinsip menggiring bola yaitu jumlah dari pada kecakapan


14

mengontrol bola didaerah terbatas dengan langkah terbatas diwaktu

pemain sedang berlari, berhenti, berputar, dan sanggup mengubah arah

serta kecakapan menggiring bola secara tiba-tiba.

C. Hipotesis Penelitian

Pada umumya setiap penelitian menggunakan hipotesis, demikin

juga terhadap penelitian ini. Sebelum mengemukakan hipotesis tersebut

ada baiknya dijelaskan arti dan peranan hipotesis dalam penelitian. Untuk

mengemukakan pengertian hipotesis, peneliti menggaris bawahi beberapa

penjelasan pengertian hipotesis seperti: hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

teori yang relevan, belum didasarkan dengan fakta-fakta emperis yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum

jawaban yang emperis. (Sugiyono, 2008:64).

Untuk mengemukakan pengertian hipotesis, peneliti menggaris

bawahi beberapa penjelasan pengertian hipotesis seperti: Arikunto

menjelaskan bahwa hipotesis terdiri dari dua kata yaitu “hypo” berarti

“dibawah”, sedangkan “thesa” berarti “kebenaran”. Jadi, hipotesis adalah

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, (Suharsimi Arikunto, 2002:64).

Sedangkan Sugiyono mengemukakan secara etimologi, hipotesa


15

berarti sesuatu yang masih kurang dari (hypo), sebuah kesimpulan

pendapat (thesa). Dengan kata lain, hipotesa adalah sebuah keputusan,

kesimpulan, pendapat tetapi kesimpulan ini belum final masih harus

dibuktikan kebenarannya. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empiris, (Sugiyono, 2008:64).

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti mengajukan hipotesis

alternatif yang berbunyi “ Di duga ada pengaruh antara latihan kelincahan

terhadap kecepatan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam

pada permainan sepak bola.


16

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penilitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, dilakukan dimana ada observer yang melakukan
pengendalian unsur – unsur yang penting dalam penelitian ini, sesuai
dengan tujuan penelitian yang di rencanakan sebelumnya, sehingga tidak
terjadi hal – hal yang dapat mempengaruhi situasi itu. Adapun konstelasi
dalam penelitian ini sebagai berikut.

T0 X T1

Pre-test perlakuan Post-test

Desain penelitian
Sumber : Arikunto, Suharsimi, (2006)
Keterangan :
T0 = Hasil pre – test kemampuan menggiring bola dengan kaki bagian
dalam
T1 = Hasil post – test Hasil kemampuan menggiring bola dengan kaki
bagian dalam
X = perlakuan (eksperimen) tentang tentang latihan kelincahan

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Kota Tenate, dan

penelitian ini dilakukan selama 6 minggu.

16
17

C. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil

menghitung maupun hasil mengukur. Baik kualitatif maupun kuantitatif dari

karasteristik mengenai sekjumpulan objek yang lengkap dan jelas.

(Sudjana, 1996: 161) dalam purwanto (2007). Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra SMA Negeri 10 Kota

Ternate kelas X.

b. Sampel

Sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk

mewakili keseluruhan kelompok populasi (soenarto, 1987: 2) dalam

purwanto (2007). Populasi dalam penelitian ini bersifat homogeny. Dalam

hal ini populasi penelitian ini berasal dari seluruh siswa putra SMA Negeri

10 Kota Ternate kelas X, maka teknik pengambilan sampelnya dilakukan

secara Random atau acak. Dalam penelitia ini di tetapkan sampelnya

sebanyak 20 siswa

D. Instrumen Penelitian.

1. Tes kecepatan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam.

a. Defenisi operasional.

Seorang pemain sepak bola agar dia dapat bermain dengan baik dan

moderen, dilakukan dengan kecepatan menggiring bola dan operan bola

dengan gerakan gerakan yang sedehana disertai dengan kecepatan dan

ketepatan. Hal tersebut biasa di kenal dengan menggiring bola. Tes


18

kecepatan menggiring bola dengan mencatat waktu tempuh pada saat

menggiring bola dengan kaki bagian dalam dengan tes, sedangkan tes

tekhnik menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam adalah

penilaian pola gerak yang ditampilkan sampel dengan mengikuti

instrumen menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam.

b. Kisi – kisi instrumen tes kecepatan menggiring bola menggunakan

kaki bagian dalam.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen kecepatan mendribbling bola

Demensi Indikator Yang diukur Alat ukur

Kecepatan Menggiring bola Jumlah Menggiring Stop wacth


Menggriring sambil berlari zig- Bola dalam waktu
Bola zag mengintari 60 detik
rintangan yang
ditempuh

c. Alat dan Perlengkapan

(1) Rintangan, (2) bola kaki, (3) stop wacth, (4) alat tulis, (5) pulit dan (6)

lapangan

d. petugas pelaksanan

Seseorang penghitung waktu dan pencatat hasil teste

e. Pelaksanaan tes

Sebelum melakukan tes, teste berdiri dengan bola di belakang garis star,

setelah aba-aba “ya’’ atau pluit teste melakukan dribling bola memalui

enam rintangan dengan rute sudah di tentukan, teste diberikan waktu 60

detik untuk melewati rintangan sebanyak dan secepat mungkin, apabila


19

setelah teste mencapai titik start kembali waktu 60 detik belum habis

maka teste melanjutkan dribling bola dengan rute seperti semula, skor

ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui teste. Apabila teste

melakukan salah dribling bola atau melalui rute yang salah, maka tes

harus diulang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh dala dalam penelitian ini, maka perlu dilakikan

langkah – langkah sebagai berikit

1. Mengurus surat ijin penelitian

2. Mempersiapkan sampel yang akan di teliti

3. Mempersiapkan tempat dan alat yang akan dipergunakan.

4. Melaporkan kepada pembimbing tentang waktu pelaksanaan tes dan

latihan yang di lakukan kemudian mengadakan pos test, peneliti

kembali melaporkan pelaksanaan tes tersebut kepada pembimbing.

5. Membuat formulir untuk pengambilan data.

6. Penulis memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada anak – anak

sebelum dilaksanakan pra test, latihan dan pos test serta

memberikan contoh – contoh sebelum dilaksanakan kegiatan tes dan

pengukuran.

F. Teknik Analisa Data.

Anas Sudijono (2001:289) Data hasil penelitian dianalisis dengan

menggunakan t-tes pada taraf singnifikan α = 0,5% dan α = 0,01%,

dengan rumus sebgai berikut.


20

Md
t=
ΣX2d
√ N(N-1)

Keterangan :
t = t – Observasi
MD = Mean diffrensce
ΣX2d = Jumlah Kelipatan Deviasi
N = Jumlah ampel
G. Hipotesis Statistik

H0 : 𝜇𝑥= 𝜇𝑦

H0 : 𝜇𝑥 > 𝜇𝑦

H0 : Tidak ada pengaruh Latihan Kelincahan Terhadap Kecepatan

Menggiring Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada Permainan

Sepak Bola

H1 : Ada pengaruh Latihan Kelincahan Terhadap Kecepatan

Menggiring Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada Permainan

Sepak Bola.

Anda mungkin juga menyukai