Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUBUNGAN KARAKTER POSITIF DENGAN PRILAKU

REMAJA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas rahmad serta
ridhonyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hubungan Karakter Positif
Dengan Perilaku Remaja Dalam Kehidupah Sehari Hari . Shollawat serta salam penulis
sampaikan junjungan nabi besar kita Muhammad Saw. Kepada keluarga dan para sahabatnya
kita sebagai umatnya semoga mendapat syafaat darinya .Makalah ini berisi membahas dan
berisi tentang Hubungan Karakter Positif Dengan Perilaku Remaja Dalam Kehidupah Sehari
Hari . Penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak pihak yang membatu penulis dalam
menyelesaikan makalah penulis, pihak pihak tersebut yaitu :

1. Allah SWT
2. Ibu Luluk Ekawati S.Pd sebagai guru pembimbing ekstrakulikuler KIR
3. Kedua Orang tua
4. Teman-teman yang membantu menyelesaikan makalah ini

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
kritikan sarta saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar tulisan ini dapat
lebih baik di kedepanya .Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan tercatat sebagai amal shaleh .

Lumajang April 2013

Penulis

Deby prastyawan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakag masalah

Dalam kehidupan sehari hari perilaku baik dan beraklak mulia sangat diperlukan oleh
semua pihak. Mulai dari masyarakat yang menilai maupun pihak yang melakukan dalam
perilaku baik memiliki banyak faktor mulai dari faktor keluarga sampai hal yang kecil yaitu
kebiasaanorang tersebut .Dalam era global seperti sekarang ini remaja sangatlah menjadi
sorotan dalam pelaksanaan perilaku yang baik. Remaja sangat rentan melekukan perilaku
negative, dan kebanyakan dikarenakan oleh pergaulan yang bebas.
Pembentukan Karakter adalah salah satu progam yang digencarkan oleh dinas
pendidikan mulai dari pelatian pramuka sampai pelatian pendidikan . Karakter sangat
diperlukan oleh remaja dalam menempuh kehidupan yang akan datang dengan karakter
remaja dapat menafsirkan aka jadi apa dia di masa yang akan datang .Remaja memerlukan
karakter yang positif dalam kehidupan agar dapat memiliki perilaku yang baik pula . Makalah
ini akan membahas hal diatas .

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah,
tapi penulis tidak dapat menjelaskan semua masalah dan penulis mengabil beberapa
rumusan masalah yang dianggap pokok, antara lain :
1.2.1 Apakah pengertian dan definisi dari karakter positif, remaja, perilaku ?
1.2.2 Apakah hubungan karakter positif dengan kebiasaan remaja dalam kehidupan sehari hari ?
1.2.3 Mengapa karakter positif dapat mempengaruhi kebiasaan remaja dalam kehidupan
1.2.4 sehari hari ?
2.2.5 Kebiasaan apa sajakah yang dipengaruhi oleh karakter positif ?
1.2.6 Bagaimana agar remaja dapat memiliki karakter positif
1.2.7 Apasajakah karakter positif itu ?
1.2.8 Dampak memiliki karakter positif ?

1.3 Tujuan perumusan masalah

1.3.1 Agar remaja mengerti tentang karakter positif.


1.3.2 Agar remaja memiliki karakter posifif dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari.
1.3.3 Agar remaja dapat menjadi remaja yang lebih baik di masa yang akan datang.
1.3.4 Agar remaja mengerti pentingnya menerapkan karakter positif.
1.3.5 Agar remaja dapat menambah wawasan dalam ilmu peengetahuan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian karakter positif, Remaja dan Perilaku dalam kehidupan sehari hari

Pengertian karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas
individu untuk hidup baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat,
artinya adalah watak sebagai ciri khas seorang individu dalam berprilaku dan akan
melakukan sesuatu . Karakter positif dapat didefinisikan cara berfikir dan berprilaku yang
menjadi ciri khas seorang ndividu yang lebih menuju pada sesuatu yang baik dan terpuji .
Remaja adalah individu yang berapa pada masa peralihan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa yang sangat labil dalam menentukan segala hal . Pengertian paling
mudah dipahami adalah seorang yang duduk di bangku SMA . Perilaku adalah tingkah laku
yang dilakukan dalam kehidupan sehari hari , Perilaku ada yang positif atau sesuai dengan
norma dan adat yang berlaku dan juga ada perilaku yang negatif atau yang menyimpang dari
norma yang berlaku .
Perilaku positif pada remaja dalam kehidupan sehari adalah perilaku atau kebiasaan ,
kegiatan sehari hari yang sesuai dengan norma yang berlaku dan dilakukan oleh dilakukan
oleh remaja atau siswa SMA pda umumnya .

2.2 Karakter positi dan kebiasaan sehari hari

Karakter positif sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari . Dengan adanya
karakter positif maka kegiatan sehari hari akan menjadi positif juga . Kita mengambil contoh
dari jika kita memiliki karakter disiplin secara tidak langsung pasti dalam kehidupan sehari
hari kita akan selalu disiplin dalam bidang apapun.
Sehingga dengan adanya karakter positif maka tingkah laku dalam kehidupan pun
akan jadi baik juga dan imbasnya jauh dari hukuman dan sebagainya . seperti di gunjing
orang, dipares guru dan lain sebagainya .
Karakter positif akan mempengaruhi tingkah laku menjadi positif juga dan kebiasaan
menjadi positif sehingga membuat hidup kita menjadi positif karna jauh dari perbuatan yang
negatif yang mungkin dilakukan . Sebagai contoh kita sudah memiliki dan sudah menanam
kedisiplinan maka dalam kehidupan pasti akan disiplin dalam bidang apapun .

2.3 Macam macam karakter positif dalam kehidupan sehari hari

Dalam kehidupan sehari hari tingkah laku manusia memang sangatlah beragam mulai
dari yang menuju pada tingkah yang sesuai dengan norma yang berlaku atau biasa disebut
kebiasaan positif . dan yang menuju pada tingkah laku yang menyimpang dari norma yang
berlaku atau disebut karakter positif .

Macam macam karakter positif antara lain :


- Religious : sikap selalu taat kepada tuhan YME
- Jujur : sikap selalu berkata apa adanya
- Toleransi : sikap selalu menghargai perbedaan
- Disiplin : sikap selalu menaati peraturan
- Kerja keras : sikap selalu sungguh-sungguh dan tidak menyerah
- Kreatif : sikap selalu membuat hal baru
- Mandiri : sikap selalu berusaha menyelesaikan tugas tanpa bantuan
- Demokratis :sikap selalu menilai hak dan kewajiban sama
- Rasa inngin tahu : sikap selalu berupaya untuk mengetahui sesuatu
- Semangat kebangsaan :sikap selalu mementingkan kepentingan bangsa
- Cinta tanah air ; sikap selalu menghargai bangsa dan Negara
- Menghargai prestasi ; sikap selalu membuat diri menjadi berguna bagi orang lain
- Bersahabat / komunikatif : sikap selalu bergaul dengan semua orang
- Cinta damai : sikap selalu membuat orang merasa tenang atas yang dilakukan
- Gemar membaca : sikap selalu membaca setiap hari
- Peduli lingkungan : sikap selalu merawat dan menjaga kelestarian lingkungan
- Peduli sosial : sikap selalu ingin memberikan bantuan pada orang lain
- Tanggung jawab : sikap selalu melaksanakan tugas sebaik-baiknya

2.4 Dampak karakter terhadap kehidupan

Banyak dampak yang diperoleh jika memiliki karakter positif dan diterapkan dalam
keidupan sehari hari umumnya bagi remaja .
- Menambah motifasi dalam segala bidang
- Menambah kecerdasan emotional
- Jauh dari kelakuan negative
- Dapat mengontrol emosi
- Lebih dekat dengan tuhan
- Lebih menghargai sesame
- Lebih menghargai lingkungan
- Dihargai orang lain
- Dipercaya orang lain
- Menambah wawasan
- Jauh dari hukuman
- DLL
Masih banyak lagi dampak dari penerapan karakter positif dalam kehidupan seharai hari dan
yang pasti dampak itu positif juga , karna kita melakukan hal yang positif .

2.5 Cara membangun karakter positif

Karakter akan terbentuk dari 3 hasil pemahaman yang pasti dialami manusia (triangle
relationship) yaitu hubungan dengan diri sendiri, (intrapersonal) dengan lingkungan /
hubunga sosial atau alam sekitar dan hubunga dengan tuhan yme (spiritual) . Setiap hasil dari
hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan atau yang pada akirnya anak menjadi nilai
dan keyakinan remaja . Cara remaja untuk memahami ketiga hubungan tersebut akan
mempengaruhi remaja memperlakukan dunianya . Pemahaman yang negatif akan berimbas
pada perlakuan yang negatif pula, pemahaman yang positif aka mempengaruhi dan berimbas
pada perlakuan yang positif pula . Dan pada akhirnya remaja akan menemukan keyakinan
dan dunianya .
Untuk itu menanamkan pemahaman diantara ketiga hasil pemahaman yang positif
akan mempengaruhi pada sifat dan penanganan yang positif juga dari remaja tersebut .
Remaja akan bersosialisasi dan berekplorasi denga sendirinya apabila remaja tersebut
menentukan pilihan, tinggal pilihan mana yang akan dipilih oleh remaja tersebut apakah
pilihan yang dengan penanganan positif dan dengan akhir yang positif, atau dengan pilihan
yang negatif dan akhir yang negatif pula .
Sesungguhnya untuk memiliki karakter yang positif seorang remaja terbentuk dari
dirinya sendiri dengan jalan penanganan yang positif . Seorang remaja akan menilai hal yang
dia angap positif tapi pada kenyataanya itu hal yang negative dari situlah sedikit penyalahan
terjadi . Jadi untuk memiliki karakter yang positif adalah dengan cara melakukan semua hal
dengan positif, merenungi apa yang telahg dikerjakan dan berusaha lebih baik di hari nanati
dan menanyakan pada teman apakah yang saya lakukan sesuai dengan norma .

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Hubungan karakter positif dengan perilaku remaja dalam kehidupan sehari hari
memiliki timbal balik yang sangat besar . Karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang
menjadi ciri khas individu untuk hidup baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat . Artinya adalah watak sebagai ciri khas seorang individu dalam berprilaku dan
akan melakukan seesuatu . Remaja adalah individu yang berapa pada masa peralihan dari
masa anak-anak menuju masa dewasa yang sangat labil dalam menentukan segala hal .
Pengertian paling mudah dipahami adalah seorang yang duduk di bangku SMA . Perilaku
adalah tingkah laku yang dilakukan dalam kehidupan sehari hari, perilaku ada yang positif
atau sesuai dengan norma dan adat yang berlaku dan juga ada perilaku yang negatif atau yang
menyimpang dari norma yang berlaku .
Perilaku positif pada remaja dalam kehidupan sehari adalah, perilaku atau kebiasaan,
kegiatan sehari hari yang sesuai dengan norma yang berlaku dan dilakukan oleh dilakukan
oleh remaja atau anak SMA pada umumnya . Hubungan karakter dengan kehidupan remaja
adalah apabila karakter positif maka perilaku akan baik juga . Dengan adanya karakter positif
maka kebiasaan akan positif juga sehinga kebiasaan akan terpengaruh dari positif tersebut .
Hampir semua kebiasaan terpengaruh oleh kepositifan kepribadian kita karna macam macam
sifat positif hampir mrncangkup seluruh kebiasaan dalam kehidupan sehari hari . Macam
macam karakter positif sudah penulis jelaskan di bab II 2.2 . Jadi untk memiliki karakter yang
positif adalah dengan cara melakukan semua hal dengan positif, merenungi apa yang telah
dikerjakan dan berusaha lebih baik di hari nanti dan menanyakan pada teman apakah yang
saya lakukan sesuai dengan norma . dampak jika kita memiliki karakter positi sudah
dijelaskan penulis di bab II 2.4 . Karakter positif sangat diperlukan makanya kita harus
memiliinya .

DAFTAR PUSTAKA

- http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/
- http://koleksi-skripsi.blogspot.com/2008/07/teori-pembentukan-karakter.html?m=1
- http://www.duniapsikologi.com/remaja-pengertian-dan-devinisinya/

KOMPONEN KARAKTER
Posted on Mei 5, 2014 by syafrinamaula
Standar
Menurut Lickona (2013:85-100), komponen-komponen karakter yang baik adalah:

1. Moral Knowing (Pengetahuan Moral)


Moral knowing akan lebih mengisi pada ranah kognitif individu, yang memiliki aspek yaitu:
1. Kesadaran Moral (moral awareness)
Aspek dalam kesadaran moral ini adalah pertama, menggunakan pemikirannya untuk melihat suatu situasi yang
memerlukan penilaian moral. Sehingga kemudian dapat memikirkan dengan cermat tentang apa yang dimaksud
dengan arah tindakan yang benar. Kedua, memahami informasi dari permasalahan yang bersangkutan. Jadi,
dalam pengetahuan moral ini, harus mebngetahui fakta yang sebenarnya mengenai suat hal yang bersangkutan
sebelum mengambil suatu penilaian moral.
1. Pengetauan Nilai Moral (knowing moral values)
Nilai-nilai moral diantaranya yaitu menghargai kehidupan dan kemerdekaan, tanggung jawab terhadap orang
lain, kejujuran, keadilan, toleransi, penghormatan, disiplin diri, integritas, kebaikan, belas kasihan, dan dorongan
atau dukungan. Jika seluruh nilai digabung, maka akan menjadi warisan moral yang diturunkan dari satu
generasi, ke generasi yang berikutnya.

Mengetahui sebuah nilai berarti memahami bagaimana caranya menerapkan nilai yang bersangkutan dalam
berbagai macam situasi. Pengetahuan moral ini membutuhkan “penerjemahan”, yang mana membantu setiap
individu menerjemahkan nilai-nilai abstrak dari seluruh nilai yang ada ke dalam hubungan personal mereka.

1. Penentuan Perspektif/ sudut pandang (perspective taking)


Penentuan perspektif atau penentuan sudut pandang ini merupakan kemampuan untuk mengambil sudut
pandang orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, membayangkan bagaimana mereka akan berfikir,
bereaksi, dan merasakan masalah yang ada.

1. Pemikiran/logika Moral (moral reasoning)


Pemikiran moral mengikutsertakan pemahaman atas prinsip moral klasik yaitu, “hormatilah hak hakiki intrinsik
setiap individu”, bertindaklah untuk mencapai kebaikan yang terbaik demi jumlah yang paling besar”, dan
“bertindaklah seolah-olah Anda akan membuat semua orang lain akan melakukan hal yang sama di bawah
situasi yang serupa”.

1. Pengambilan Keputusan/ Keberanian mengambil sikap (decision making)


Aspek komponen moral knowing ini lebih kepada individu itu mampu memikirkan cara bertindak melalui
permasalahan moral pada situasi tertentu.
1. Pengtahuan Pribadi/ Pengenalan diri (self knowledge)
Pengetahuan tentang diri masing-masing sangat diperlukan dalam pendidikan karakter. Menjadi orang yang
bermoral memerlukan keahlian untuk mengulas kelakuan dirinya sendiri dan mengevaluasi perilakunya masing-
masing secara kritis.

2. Moral Feeling (Perasaan Moral)


Komponen karakter ini merupakan komponen yang akan mengisi dan menguatkan aspek afeksi individu agar
menjadi manusia yang berkarakter baik. Beberapa aspek komponen ini adalah:

1. Hati Nurani/ kesadaran akan jati diri (conscience)


Hati nurani memiliki empat sisi yaitu sisi kognitif, mengetahui apa yang benar, dan sisi emosional, serta merasa
berkewajiban untuk melakukan apa yang benar. Banyak orang tahu apa yang benar, namun merasakan sedikit
kewajiban untuk berbuat sesuai dengan hal tersebut.

1. Harga Diri (self esteem)


Berdasarkan penelitian, anak-anak dengan harga diri yang tinggi lebih tahan terhadap tekanan teman sebayanya
dan lebih mampu untuk mengikuti penilaian mereka sendiri daripada anak-anak yang memiliki harga diri yang
rendah (Lickona, 2013:93).

Harga diri yang tinggi tidak menjamin karakter yang baik karena lebih kepada kepemkilikan, popularitas, atau
kekuasaan. Seharusnya, mampu mengembangkan harga diri berdasarkan nilai seperti tanggung jawab,
kejujuran, dan kebaikan serta berdasarkan pada keyakinan kemampuan diri sendiri demi kebaikan.

1. Empati (empathy)
Perlunya empati yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga kita mampu keluar dari zona kita.
Sebagai aspek dari komponen karakter, empati harus dikembangkan secara generalisasi. Mempu melihat di luar
perbedaan dan menanggapi kemanusiaan bersama.

1. Mencintai Hal yang Baik/ Mencintai kebenaran (loving the good)


Ketika setiap individu mencintai hal-hal yang baik atau mencintai kebenaran, maka setiap individu akan
melakukan hal-hal yang bermoral baik dan benar atas dasar keinginan, bukan hanya karena tugas.

1. Kendali Diri/ Pengendalian Diri (self control)


Kendali diri atau pengendalian diri sangat diperlukan dalam pendidikan karakter. Emosi tinggi mampu membuat
karakter baik menjadi buruk ketika tidak ada pengendali diri. Dengan pengendalian diri, juga dapat menahan
segala hasrat dan keinginan negatif dalam diri.

1. Kerendahan Hati (humility)


Kerendahan hati merupakan keterbukaan yang sejati terhadap kebenaran dan keinginan untuk bertindak guna
memperbaiki kegagalan kita. Kerendahan hati adalah sisi afektif pengetahuan pribadi.

3. Moral Acting (Tindakan Moral)


Komponen tindakan ini merupakan hasil dari kedua komponen karakter lainnya yaitu moral knowing dan moral
feeling. Aspek dari komponen tindakan moral atau moral acting ini yaitu:
1. Kompetensi (competence)
Aspek ini mampu mengubah penilaian dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif. Untuk hal ini,
kita harus mampu merasakan dan melaksanakan rencana tindakan.

1. Keinginan (will)
Keinginan berada pada inti dorongan moral. Menjadi orang yang baik memerlukan tindakan keinginan yang baik,
suatu penggerakkan energy moral untuk melakukan apa yang kita pikir harus dilakukan.

1. Kebiasaan (habit)
Kebiasaan yang baik melalui pengalaman yang diulangi dalam apa yang dilakukan itu membantu, ramah, dan
adil dapat menjadi kebiasaan baik yang akan bermanfaat bagi dirinya ketika menghadapi situasi yang berat.

Melalui ketiga komponen di atas dengan aspek komponennya masing-masing yang saling bekerjasama untuk
saling mendukung dapat menciptakan karakter yang bai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan diharapkan mampu melahirkan masyarakat yang terdidik berakhlak mulia dan mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk hidup secara harmonis, toleran dalam kemajemukan, berwawasan kebangsaan
yang demokrasi serta berwawasan global. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 3. Akhlak mulia
merupakan aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembentukan akhlak mulia dapat melalui
jalur pendidikan formal non formal maupun informal. Jalur pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
menengah dan pendidikan tinggi. Pembentukan akhlak mulia identik dengan pembentukan watak atau karakter
seseorang. Tanpa karakter yang baik seseorang akan dengan mudah melakukan apa saja asal dirinya senang
walaupun menyakiti orang lain. Mengingat pentingnya karakter bagi seseorang maka pembentukan karakter
harus dilakukan sedini mungkin agar terbentuk sumber daya manusia (SDM) yang kuat karakternya dengan
berbudi luhur dan berhati mulia serta berkepribadian yang mantap. Pembentukan karakter sangat diperlukan
dalam melangsungkan kehidupan, berbangsa dan bernegara yang aman, adil dan sejahtera. Oleh karena itu
untuk membentuk karakter bangsa diperlukan perhatian dari berbagai pihak, baik oleh pemerintah, masyarakat,
keluarga maupun sekolah. Pembentukan kerakter dapat diartikan membentuk kepribadian yang dalam proses
pembentukan dipengaruhi oleh keluarga, sekolah dan masyarakat. Sekolahb merupakan tempat yang strategis
dalam membentuk karakter siswa sehingga siswa akan memiliki kepribadian yang mantap. Sekolah dasar
merupakan lembaga pendidikan dasar yang siswanya berusia antara 6 – 13 tahun dan memiliki karakteristik
selalu ingin tahu dan membutuhkan pembimbing yang dapat dijadikan idolanya. Guru kelas memiliki peranan
yang sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian atau karakter siswa SD karena guru kelas merupakan
salah satu idola bagi dirinya. Oleh karena itu guru kelas harus memiliki kepribadian yang mantap atau
berkarakter yang kuat sehingga bisa menjadi teladan bagi siswanya. Salah satu karakter yang perlu
dikembangkan pada anak didik adalah sikap peduli terhadap lingkungan. Dengan pembentukan karakter ini
dapat menjadikan lingkungan bersih, aman dan terawat baik dilingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan
dimana individu itu berada.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat pentingnya pembentukan karakter peduli terhadap lingkungan ini maka peran pendidik
sangatlah penting dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada anak didiknya agar selalu peduli
terhadap lingkungannya. Dalam lingkup proses belajar diharapkan agar setiap individu pendidik dapat
mengintegrasikan mata pelajaran yang sesuai dengan pembentukan karakter tersebut. Misalkan pada
pembelajaran IPA dan IPS yang seringkali terdapat materi yang berhubungan dengan lingkungan. Peran
pendidik sangatlah penting dalam membangun karakter peserta didik dalam menempa peserta didik yang
merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan cita-cita bangsa.

Oleh karena itu rumusan masalah dalam makalah ini meliputi: 1. Apakah definisi karakter peduli terhadap
lingkungan? 2. Kagiatan apa saja yang dapat dilakukan agar dapat membudayakan karakter peduli lingkunagan
di Sekolah Dasar?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Karakter,
disamping itu juga untuk wahana bagi pembaca agar mengetahui bahwa sebagai guru bukan hanya memiliki
kewajiban untuk mengajar tetapi juga memiliki kewajiban dan tanggungjawab dalam membimbing anak didiknya
terutama dalam mengembangkan karakter yang ada di dalam dirinya. Dalam hal ini menyangkut kepedulian
siswa terhadap lingkungannya.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang kami harapkan dalam penyusunan makalah ini adalah: 1. Mengetahui makna kepedulian
terhadap lingkungan. 2. Memahami pentingkan sikap peduli terhadap lingkungan 3. Dapat melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang mengarahkan pada nilai kepedulian terhadap lingkungan sebagai salah satu
pendidikan berkarakter dalam mata pelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBUDAYAAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

A. Pembudayaan Karakter Peduli Terhadap Lingkungan

Pembudayaan dalam makalah ini diartikan sebagai proses penanaman dan/atau penumbuhkembangan karakter
melalui berbagai kegiatan lingkungan yang dilakukan secara berkala dan melibatkan peserta didik di Sekolah
Dasar, sehingga membentuk suatu kebiasaan pada siswa. Karakter peduli lingkungan merupakan suatu sikap
peduli terhadap lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi yang dapat
meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.
Pembudayaan Karakter peduli lingkungan melalui kegiatan pembuangan sampah pada tempatnya dan kegitan
satu hari bersih sampah.

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,
bersikap, dan bertindak (Azmi, Fatih Verwiata Nurul, 2001:4). Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan
norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang
dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa Karakteristik anak sekolah dasar
secara umum sebagaimana dikemukakan Basset dkk, (dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana 2011: 11)
berikut ini : (1) mereka secara ilmiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik pada dunia sekitar yang
mengelilingi diri mereka sendiri, (2) mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang, (3) mereka suka
mengatur dirinya untuk menangai berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha – usaha
baru, (4) mereka bergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka
mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan – kegagalan, (5) mereka belajar secara efektif ketika mereka
merasa puas dengan situasi yang terjadi, (6) mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif,
dan mengajar anak – anak lainnya. Sikap peduli lingkungan merupakan sikap saling berinteraksi dalam
memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu obyek Menurut Azwar (dalam Faizal, 2008:6). Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak dapat lepas dari lingkungan. Obyek dalam penelitian ini adalah lingkungan. Sikap
peduli lingkungan dalam penelitian ini yaitu sikap positif dalam menjaga dan mempertahankan kualitas dan
kelestarian lingkungan. Perilaku peduli lingkungan adalah kemampuan untuk membuat pilihan tentang
bagaimana bersikap merespon berdasarkan impuls dorongan hati.

B. Kegiatan yang Dapat menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan

Dengan karakteristik anak yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dalam penanaman sikap peduli terhadap
lingkungan perlu metode yang sesuai agar anak termotivasi untuk melakukannya.

1. Membuang Sampah Pada Tempatnya

Pembuangan sampah pada tempatnya yang menjadi program atau kegiatan yang merupakan salah satu
program kegiatan untuk pembudayaan karakter peduli lingkungan dalam lingkungan sekolah. Kegiatan ini
membudayakan seluruh aparat sekolah dan siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah. Sebelumnya,
sampah dibedakan menjadi dua, yaitu: sampah basah dan sampah kering. Sampah basah dibuang pada tempat
sampah warna biru, sedangkan sampah kering dibuang pada tempat sampah warna kuning. Dengan
pengarahan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru maka dengan kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

2. Melakukan kegiatan satu hari bersih sampah


Kegiatan satu hari bersih sampah adalah merupakan kegiatan yang bisa dilakukan pada tiap sekolah dasar, yaitu
dimana dalam setiap minggunya diadakan satu hari untuk kegiatan membersihkan lingkungan sekolah. Kegiatan
seperti ini bisa dilakukan dengan cara:

a. Mengambil/mengumpulakan sampah dan kemudian membunag ketempat pembuangan sampah untuk dibakar
b. Membakar sampah dari bahan yang tidah mudah diurai tanah c. Memilah sampah yang mungkin masih bisa
dibuat kerajinan tangan atau daur ulang. 3. Membuat Jadwal Menyapu

Membuat jadwal menyapu untuk tiap kelas mungkin sudah menjadi kegiatan umum yang selalu dilaksakan
disetiap sekolah, baik tingkat sekolah dasar, menengah maupun tingkat lanjutan. Dengan pembuatan jadwal
menyapu kelas yang diterapkan di sekolah dasar seyogyanya dapat memberikan modal utama bagi anak untuk
selalu membuat ruangan selalu bersih.

Dengan pemberian jadwal menyapu ini anak mendapat tanggung jawab untuk menjaga kelasnya dari sampah
ataupun debu yang dapat menghambat proses pembelajaran karena ruangan tidak nyaman.

Dalam pemberian jadwal ini yang perlu diperhatikan adalah segi gender (jenis kelamin), karena tidak jarang
ditemui anak laki-laki cenderung malas dalam melakukan kegiatan menyapu kelas ini. Sehingga dengan
demikian perlu di adakan pengelompokan secara heterogen (campuran), dimana dalam kelompok daftar
menyapu terdapat anak laki-laki dan anak perempuan bukan berdasarkan pengabjadan.

Dengan kebiasaan-kebiasaan seperti itu maka anak senantiasa terbiasa sehingga pada akhirnya anak akan
melakukannya tidak hanya di lingkungan sekolah. Kegiatan untuk membiasakan bersih lingkungan merupakan
salah satu kegiatan yang dapat menanamkan sikap peduli lingkungan sehingga lingkungan jadi terawat, bersih
dan sehat. Lingkungan bersih dan sehat akan membuat setiap individu yang berada di lingkungan tersebut juga
akan menjadi sehat. Sehingga pada akhirnya roses pembelajaran jadi nyaman dan kondusif.

C. Kendala dalam Penbudayaan Karakter Peduli Lingkungan

Dalam sistem pendidikan nasional (UU RI No.2 Tahun 1989) dikemukakan, bahwa pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esadan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1989).

Tujuan pendidikan tersebut tidaklah selalu tercapai, dan pendidikan tidak hanya tanggung jawab guru tetapi
tanggung jawab bersama baik pemerintah, guru dan masyarakat. Seperti halnya tujuan pendidikan nasional
tersebut tujuan pembentukan karakter peduli juga tidak 100% berhasil dan tidak mendapat kendala. Kendala
yang dalam pembudayaan karakter peduli lingkungan acap kali terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor.

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penenman karakter jujur pada anak sekolah dasar meliputi:
1. Faktor lingkungan

Lingkunagan dimana anak itu berada sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Anak yang
tinggal dilingkungan yang masyarakatnya kurang menjaga lingkungan akan sulit untuk menerima perubahan
walaupun perubahan itu kearah kebaikan. Lingkungan yang dimaksud bisa berupa lingkungan keluarga,
masyarakat ataupun lingkungan sekitar. Misalnya dalam lingkungan keluarga, anak terbiasa meniru orang tuanya
yang suka buang sampah/pembungkus makanan seenaknya didalan rumah atau di halaman. Orang tua tidak
menyediakan tempat sampah dirumah juga menjadikan anak suka membuang sampah sembaranagan. Begitu
juga di lingkungan lainnya. Anak usia sekolah dasar cenderung masih melakukan hal-hal yang sering dilihatnya.
Sehingga untuk itu para orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik terutama kepeduliannya terhadap
lingkungan atau kebersihan.

2. Faktor hubungan sosial

Karena masyarakat mempunyai tata krama dan tradisi yang harus dijadikan sebagai habitat tempat tumbuh-
kembangnya anak, agar kelak mereka mempraktekkannya, selain juga mereka bisa menghormatinya. Tidak
seharusnya anak mengasingkan diri dari masyarakat, tetapi sebaliknya, harus berinteraksi. Ia harus mampu
memberikan pengaruh, bukannya terpengaruh. Ia harus mempengaruhi masyarakat dengan akhlak yang mulia.
Jangan sampai terpengaruh dengan tradisi dan sikap yang buruk seperti kurang peduli terhadap lingkungan
dalam masyarakat tersebut. Kita harus mengarahkan anak agar tidak mengikuti pergaulan yang kurang peduli
terhadap lingkungan.(Syaikh Muhammad Said Mursi: 2001;23). Pendidikan karakter peduli lingkungan yang
paling dasar sebenarnya terjadi di lingkungan keluarga sehingga pendidikan disekolah makin terarah dan
terminimalisir segala kendala yang bakal terjadi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembudayaan karakter peduli lingkungan adalah penanaman dan penumbuhkembangan sikap atau watak untuk
peduli terhadap lingkungan yang kita diami dengan bergai kegitan seperti membuang sampah pada tempatnya,
mengadakan satu hari bersih sampah dan pembuatan jadwal menyapu di kelas. Faktor yang menjadi kendala
pembudayaan sikap peduli lingkungan meliputi faktor lingkungan dan faktor hubungan anak dengan masyarakat.
Untuk membiasakan anak selalu peduli terhadap lingkungan perlu pendidikan karakter ini dimulai dari lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan pendidikan karakter peduli lingkungan ini anak mempunyai bekal
pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar anak menjadi manusia yang sehat jasmani dan
rohani.

B. Saran

Kita harus senantiasa peduli terhadap lingkungan karena lingkungan merupakan tempat tinggal kita. Kepedulian
terhadap lingkungan akan menciptakan suasana yang tenang, tentram dan sehat. Biasakan memrikan contoh
sikap peduli terhadap lingkungan kepada anak untuk dapat diterapkannya dalam kehidupannya dimasa kini dan
masa yang akan datang, karena anak merupakan generasi penerus keluarga, masyarakat dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai