Oleh:
Kelompok V
1. Nunung Sukaemi (166070064)
PROGRAM PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
URINDO JAKARTA
T.A. 2016/2017
A. Kasus Kontrol
p0 ( OR ) 0.10 ( 2.0)
= ----------------------- = ---------------------- = 0.18
1 + p0 (OR – 1 ) 1 + 0.10 (2 – 1)
Jika kasus:kontrol = 1 : 3
p1 + p0 0.18 + 0.10
p = ------------- = ----------------- = 0.14 q = 0.86
2 2
2. Pengaruh kebiasaan minum minuman beralkohol sebanyak 1-2 minuman per
hari terhadap Ca Oesophagus.
Minuman Beralkohol
Kasus
>3 x / hari 1-2 x / hari Tidak/Jarang
Ca Oesophagus 71 17 12
Kontrol 26 26 48
71(48)
OR= 12(26) =10.92
17(48)
OR= 12(26) =2.62
71(26)
OR= =4.18
17(26)
Arti :
B. Kasus Kohort
3. Menentukan sampel
Dengan α 5%, proporsi 28. 8 %, β 0. 1, RR = 2
(Prevalensi ISPA) = 28. 8% = 0. 28
= RR x = 0.56
P = 0. 42
1.28
Karena adanya kemungkinan DO, maka peneliti mengambil tambahan 10 %,
sehingga total sampel minimalnya = 64 + (10% x 64) = 71, maka total sampel
adalah 71 anak.
5. Analisis data
Analisis data menggunakan SPSS 13.0, Seanjutnya data yang telah diperoleh
dimasukan ke dalam tabel kontingensi 2 x 2, sbagai berikut:
C. Kasus Eksperimental
Latar Belakang
Sejak diberlakukan, Undang-undang RI No 20 tahun 2003 yang ditindak
lanjuti tingkat satuan pendidikan, maka sejak itu sekolah diberi otonomi untuk
mengembangkan sendiri kurikulumnya. Berkenaan dengan itu pemerintah
memberikan wewenang penuh kepada BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan) untuk menjalankan standar pendidikan (standar isi, standar proses,
standar penilaian, standar prasarana).
Khusus untuk guru diberi kewenangan pada standar isi, standar proses,
standar prasarana, standar penilaian. Standar isi termasuk di dalamnya materi,
standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Pada standar proses dijelaskan
mengenai silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Standar
penilaian dijelaskan tentang jenis dan tekhnik penilaian. Standar prasarana
menyangkut media dan sumber serta bahan belajar.
Sejalan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) diatas dalam
implementasi KTSP khusus untuk SMK 2 dalam mata pelajaran matematika
ditetapkan KKM rata-rata 65 dengan pertimbangan intake, daya dukung dan
kompleksitas materi matematika. Namun sesuai data dari guru matematika dalam
tiga tahun terakhir, nilai ulangan semester kelas X Busana sangat jauh dari
standar KKM. berikut data rata-rata nilai ulangan semester sebelum diadakan
remedial :
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Semester
Kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
No Tahun Ajaran Nilai Rata-rata
1. 2008/2009 52
2. 2009/2010 55
3. 2010/2011 50
sumber : Guru mata pelajaran Matematika
Berdasarkan dari data di atas pada data tiga tahun terakhir tidak mencapai
nilai rata-rata 65. rata-rata kelas yang pada tahun pelajaran 2008/2009 hanya 52,
pada tahun pelajaran 2009/2010 rata-rata kelas meningkat namun belum mencapai
standar KKM yang ditetapkan oleh sekolah sedangkan pada tahun pelajaran
2010/2011 rata-rata nilai ulangan semester kembali menurun yaitu hanya berada
pada angka 50, keadaan demikian cukup memprihatinkan.
Penelusuran lebih lanjut yang peneliti lakukan melalui observasi terhadap
pembelajaran yang berlangsung pada kelas X Busana, dimana dari 30 siswa pada
ulangan kompetensi pertama nilai yang didapat jauh dari standar KKM,
selanjutnya pada kompetensi yang ke-2 dari 30 siswa terdapat 5 orang siswa yang
mulai aktif mengikuti kegiatan pembelajaran misalnya, aktif bertanya,
mengerjakan soal dipapan. Setelah ulangan kompetensi yang ke-2 ternyata kelima
siswa tersebut mendapatkan nilai jauh di atas nilai standar KKM .
Dari data di atas akhirnya patut diduga bahwa penyebab nilai rata-rata
tidak mencapai KKM adalah peserta didik kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran khususnya matematika, oleh karena itu perlu dipikirkan dan
diterapkan berbagai upaya yang dapat mngaktifkan peserta didik dalam
pembelajaran matematika khususnya kelas X Busana SMK Negeri 2
Bungoro. Penelitian Eksperimen matematika.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan model,
pendekatan, metode, strategi, taktik/ tekhnik pembelajaran matematika, melalui
penelitian pra eksperimen ini peneliti mencoba mengaktifkan peserta didik dikelas
dengan strategi pembelajaran aktif dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, ditetapkanlah judul
“PERANAN PEMBELAJARAN AKTIF DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 2
BUNGORO”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan
masalah yang akan dikaji pada penelitian ini antara lain adalah :
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dicapai berdasarkan rumusan masalah
penelitian adalah sebagai berikut :
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan dicapai setelah diadakannya penelitian ini
adalah :
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti khususnya
yang terkait dengan penelitian yang menggunakan strategi pembelajaran
aktif
2. Bagi pihak sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukkan untuk mengadakan variasi
model pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa
3. Bagi siswa
Dapat menambah semangat kerja sama antar siswa, meningkatkan
motivasi dan daya tarik siswa terhadap matematika.
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian di SMK Negeri 2 Bungoro Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang akan diteliti adalah peserta didik kelas X Busana SMK
Negeri 2 Bungoro, jumlah populasi hanya ada satu kelas (30 peserta
didik)
2. Sampel
Tekhnik Sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi
sampel juga merupakan populasi (peserta didik kelas X Busana SMK
Negeri 2 Bungoro).
Variabel Penelitian
1. Strategi pembelajaran aktif sebagai Variabel bebas atau indevendent (x)
2. Hasil belajar matematika (kognitif, afektif, psikomotor) peserta didik kelas
X Busana SMK Negeri 2 Bungoro sebagai Varibel tidak bebas
atau devendent (Y)
Defenisi Operasional Variabel
1. Strategi pembelajaran aktif di defenisikan sebagai cara yang digunakan
oleh guru matematika di SMK Negeri 1 Bungoro Kec. Bungoro Kab.
Pangkajene dan kepulauan untuk menyampaikan materi pembelajaran
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran dengan membagi siswa
kedalam 4 – 5 kelompok diskusi untuk.
2. Hasil belajar peserta didik aspek kognitif dengan menggunakan strategi
pemelajaran aktif dalam pembelajaran diukur melalui tes pada proses
pembelajaran dan tes hasil belajar (pretes dan postes) matematika dalam
bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 item kemudian dibandingkan
dengan KKM yaitu 65.
3. Hasil belajar aspek afektif adalah nilai atau skor yang dicapai peserta
didik setellah mengikuti pembelajaran dengan mengggunakan strategi
pembelajaran aktif, diukur melalui lembar observasi dan tes hasil belajar
dalam bentuk pilihan yang terdiri 15 item kemudian dibandingkan dengan
kategori penilaian sikap.
4. Hasil belajar aspek afektif adalah nilai atau skor yang dicapai peserta
didik setellah mengikuti pembelajaran dengan mengggunakan strategi
pembelajaran aktif, diukur melalui lembar observasi dan tes hasil belajar
dalam essay tes yang terdiri 5 item, kemudian dibandingkan dengan
kategori penilaian aspek psikomotor.
Desain Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan yaitu dalam bentuk Eksperimen
(experiment designs) desain ini adalah “one group pretest-posttest “ yaitu desain
penelitian dengan melakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan
peneliti menguji perubahan–perubahan (kognitif, afektif dan psikomotor) yang
terjadi pada observasi kedua (posttest ).Adapun bentuk rancangan tersebut adalah: