Anda di halaman 1dari 60

RSON

ISSN: 9.772407.157113

Edisi Kedua - Tahun II I Januari - Maret 2015

RSON
Aset
Bangsa
PROFIL hal. 7 SAJIAN UTAMA hal. 9 TIPS SEHAT hal. 31

Imam Teknik Rekayasa Jaringan


Untuk Peyembuhan
• Jogging Untuk Sehat
• Cegah Gigi Berlubang
Nahrawi Cedera Olahraga • Madu Menyehatkan1
2
Pengantar Redaksi

RSON Salam Olahraga...


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kemampuan kepada kami untuk
PENASEHAT dapat menerbitkan Media Informasi Rumah Sakit
H. Imam Nahrawi, S.Ag Olahraga Nasional (RSON) edisi ke 2. Pada edisi
ini, redaksi menampilkan ulasan mengenai betapa
DEWAN REDAKSI pentingnya keberadaan RSON sebagai aset bangsa.
Dr. H. Alfitra Salamm, APU Untuk itu, kami menyajikan informasi mengenai apa
Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS saja yang telah dicapai oleh RSON sepanjang tahun
Dr. Ismun Dwi Karyatiningsih, M.Pd 2014. Antara lain, Bapak Menpora Imam Nahrawi,
dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG dalam profilnya mengingatkan, harus ada keinginan
drg. Afrida Aryani. MPH politik dan kemauan besar untuk menjadikan RSON
sebagai andalan pemerintah. Sejumlah pejabat
PEMIMPIN REDAKSI Kemenpora dan atlet juga mengutarakan kesannya
drg. Sri Maryani
mengenai rumah sakit ini. Lalu ada tulisan mengenai
teknik rekayasa jaringan untuk penyembuhan cedera
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
olahraga. Teknik ini menjadi salah satu keunggulan
dr. Dini Wulan Sari
RSON.
REDAKTUR PELAKSANA Rubrik Tips Sehat tak kalah menariknya untuk
Dra. Ratih Sayidun menambah pengetahuan pembaca. Kilas peristiwa
menampilkan kegiatan apa saja yang telah
STAF REDAKSI dilaksanakan di RSON.
dr. Danarto Hari Adhimukti
Penyajian Media Informasi edisi ke 2 ini masih
Rusda Louissa P, SE
jauh dari sempurna. Kami mengharapkan saran
Yuli Setiyorini, AMK
dari pembaca, untuk membenahi kekurangan dan
FOTOGRAFER kesalahan kami.
Muh Aria Bangun, S.iKOM

ARTISTIK Terima kasih


Muh Aria Bangun, S.iKOM
Efika Ambar Utari

EDITOR
Muh Aria Bangun, S.iKOM
Redaksi
SIRKULASI Menerima Sumbangan Tulisan Dan Foto.
Nurmadinah, AMK Tulisan Dikirim Ke Alamat Redaksi Melalui
Srie Soendari, SE Pos atau Email. Tulisan Atau Foto Yang
Tidak Dimuat Akan Dikembalikan Jika
ALAMAT REDAKSI Disertai Perangko Balasan (Untuk Yang
Jl. Jambore Raya No.1, Cibubur, Dikirimkan Melalui Surat). Redaksi Berhak
Jakarta Timur Telp: (021) 87753997
Mengedit Atau Mengubah Tulisan Jika
Fax: (021) 87753977
Email: rsolahragacibubur@gmail.com
Dianggap Perlu, Dan Tidak Mengubah
Esensi Isi.

3
Daftar Isi

PENGANTAR REDAKSI 3

DAFTAR ISI 4

SURAT PEMBACA 5

SAMBUTAN MENPORA 6

PROFIL 7
Imam Nahrawi

SAJIAN UTAMA
Teknik Rekayasa Jaringan 9
Untuk Penyembuhan
Cedera Olahraga

TOPIK KITA
Keberhasilan RSON 19
Tahun 2014

KARYA ILMIAH
Sport Science Dukung 31
Prestasi Olahraga

TIPS SEHAT
• Jogging Untuk Sehat
33
• Cegah Gigi Berlubang
• Madu Menyehatkan

GALERI FOTO 38

KILAS PERISTIWA 46

TESTIMONI 50

KONSULTASI KESEHATAN 53

CERPEN 56

JADWAL PRAKTEK RSON 58

4
Surat Pembaca

Menunggu Edisi Berikutnya


Saya mendapat Media Informasi RSON, ketika saya mengunjungi stand RSON di Hospital Expo. Setelah
saya baca, saya sangat antusias menunggu edisi berikutnya. Karena didalam media informasi tersebut
banyak ilmu yang saya dapat. Khususnya untuk saya sebagai mahasiswa kedokteran. Dan saran saya,
untuk edisi berikutnya agar halamannya ditambah, agar lebih banyak lagi informasi yang disajikan.
Terima Kasih.

Nadya - Depok

Jawab: Terima kasih mba Nadya atas kritik dan sarannya. Insya Allah untuk edisi selanjutnya
kami akan menambah halaman dan memberikan informasi yang lebih banyak.

Informasi Jadwal Praktek Dokter


Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas terbitnya Media Informasi RSON. Saya baru tahu kalau
di Indonesia ada Rumah Sakit Khusus Olahraga. Setelah membaca media informasi ini, saya sangat
bangga ternyata Indonesia mempunyai rumah sakit yang mendukung kesehatan para atletnya. Untuk
itu, saya mohon media informasi ini juga memberikan informasi tentang jadwal praktek dokter dan
pelayanan apa saja yang sudah ada di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).
Terima kasih

Rizky - Tangerang

Jawab: Terima kasih pak Rizky yang telah memberikan apresiasi kepada RSON. Pada edisi 2
kali ini kami telah menampilkan jadwal dokter dan pelayanan yang ada di RSON. Semoga RSON
semakin diterima oleh masyarakat luas. Khususnya para atlet.

Tips Sehat Diperbanyak


Saya (35) adalah pasien salah satu dokter spesialis di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Saya
bersyukur pelayanan di rumah sakit ini, memuaskan. Ketika saya sedang menunggu untuk konsultasi
dengan dokter, saya membaca Media Informasi RSON. Saya kagum rumah sakit ini sudah memiliki media
informasi. Saya mendapatkan banyak informasi dengan membaca media informasi ini. Bahasanya
mudah dimengerti oleh orang seperti saya yang bukan dokter.
Saya ingin menyarankan, agar rubrik tips sehat diperbanyak. Rubrik ini sangat bermanfaat untuk
masyarakat awam seperti saya yang bukan dokter ataupun non medis. Semoga di edisi berikutnya,
Media Informasi ini semakin berkualitas. Terima kasih.

Anisa - Cilandak

Jawab:Terima kasih ibu Anisa. Semoga ibu lekas sembuh. Kami bersyukur ibu puas dengan
pelayanan rumah sakit ini. Dan berkesempatan membaca Media Informasi RSON . Demi kepuasan
pembaca, kami berusaha keras untuk menjadikan Media Informasi RSON semakin berkualitas.
Antara lain menyajikan rubrik Tips Sehat .

5
Sambutan Menpora

Salam Olahraga....

S
aya beserta seluruh jajaran
Kementerian Pemuda dan Olahraga
menyambut gembira atas terbitnya
Media Informasi RSON edisi ke 2. Melalui
media informasi ini, kalangan olahraga
mendapat informasi mengenai betapa
pentingnya dukungan RSON terhadap
kemajuan prestasi olahraga di Indonesia.
Sepanjang tahun 2014, RSON sudah banyak
mengalami kemajuan. Semakin banyak pula
insan olahraga yang memanfaatkan fasilitas-
fasilitas yang ada di rumah sakit ini. Semoga
dimasa mendatang, RSON semakin mampu
meningkatkan kualitasnya. Sehingga kelak
rumah sakit ini bisa menjadi salah satu aset bangsa yang patut
dibanggakan.
Media Informasi RSON diharapkan dapat menjadi sumber informasi
untuk atlet, insan olahraga dan masyarakat pada umumnya.
Informasinya bisa menjadi acuan untuk pembinaan kesehatan,
dalam rangka meningkatkan prestasi atlet. Kami berharap media
informasi ini kian berkembang sebagai wahana edukasi bagi
kalangan olahraga.
Kami mengucapkan selamat atas terbitnya Media Informasi RSON.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan selamat kepada Direktur
RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS atas segala
dedikasi, prestasi dan kerjasama dalam mengembangkan Rumah
Sakit Khusus Rehabilitasi Medik (Olahraga) Sentra Pelayanan
Rehabilitasi Cedera Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan
Olahraga. Semoga sukses dan jaya olahraga Indonesia.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI


H. Imam Nahrawi, S.Ag

6
Profil

J
angan pernah berhenti
memberikan harapan
dan kegembiraan kepada
orang lain. Inilah salah satu
prinsip hidup Menteri Pemuda
dan Olahraga (Menpora) Imam
Nahrawi. Tak heran bila menteri
yang lulusan IAIN Sunan Ampel
Surabaya tahun 1998 ini, selalu
tersenyum. Karena sebagai
pemimpin, harus menampilkan
raut wajah yang memberikan
harapan, melalui senyumnya.
Meskipun, menteri yang hobi
bermain bulutangkis dan tenis
meja ini belum yakin sudah bisa
melakukan itu. Paling tidak,
setiap hari terus belajar untuk
bisa memberikan kegembiraan,
kebahagiaan dan kesenangan
kepada siapapun. Ayo kita H. Imam Nahrawi, S.Ag
semua membiasakan diri untuk
tersenyum saat bertemu dengan
orang lain. Secara psikis, sikap

Jangan Berhenti
ramah ini, mampu memberikan
harapan, layaknya seorang
sahabat. Maka, cobalah
memberikan harapan dan

Memberi Harapan
kegembiraan kepada orang lain,
melalui wajah kita, yang ramah
dan selalu tersenyum.

Paling obyektif
Kini politisi Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) itu layak atau tidak untuk oleh atlet. Sehingga RSON
ini mengemban tugas berat menjadi atlet. Dan cocoknya menjadi rujukan bagi lahirnya
untuk memajukan olahraga menjadi atlet apa. Disinilah atlet - atlet yang sehat, yang
di Indonesia. Salah satunya pentingnya peran Rumah Sakit mampu untuk melatih diri dan
adalah pembinaan atlet. Olahraga Nasional (RSON). meyakini bahwa dalam dirinya
Menpora Imam Nahrawi Kenapa penting? Rumah ada kekuatan untuk berprestasi.
mengingatkan, sport science sakit khusus untuk kalangan Karenanya, RSON harus terus
menjadi alat ukur yang olahraga ini telah dilengkapi dikembangkan. Tujuannya
paling obyektif. Yaitu untuk dengan berbagai peralatan agar bisa menjadi model dan
menentukan apakah seseorang ke­sehatan yang diperlukan pusat pengembangan sport

7
Profil

“...Kita harus menjadikan tubuh kita


sebagai kekuatan yang mampu untuk
menghadapi keadaan...”
(Imam Nahrawi)
agar bisa berdiri sendiri. Bahkan Kebiasaan itu akan
menjelang Asean Games 2018 memunculkan nilai
dan Sea Games 2015, Menpora kebersamaan, kesederajatan
sudah menginstruksikan kepada dan keseimbangan. Kalau
Satlakprima agar setiap atlet sudah seperti itu, maka etos
pelatnas harus dirujuk ke kerja lebih baik, suasana
RSON. Selain itu, pihak rumah kerja lebih harmonis dan lebih
sakit juga harus lebih aktif lagi semangat untuk berprestasi
mempromosikan berbagai dibidang apapun.
fasilitas kesehatan yang ada, Ingin tahu bagaimana
yang sudah disesuaikan dengan Menpora menjaga kesehatan?
kebutuhan atlet dan kalangan Mudah saja. Pertama, yang
science, bagi kelangsungan olahraga. pasti minumnya harus air
prestasi olahraga. Sport science putih. Air putih diyakini dapat
memungkinkan kita untuk Olahraga mencegah penyakit. Kedua,
secara obyektif mendapatkan Pembinaan olahraga berpikir positif. Ketiga, kita
atlet - atlet yang mampu bukan hanya ditujukan untuk harus menjadikan tubuh
berprestasi. atlet. Olahraga harus menjadi kita sebagai kekuatan yang
Menpora mengakui kebiasaan hidup masyarakat mampu untuk menghadapi
harus ada keinginan politik luas dari segala usia. Kita keadaan. Keempat, hati harus
dan kemauan besar untuk semua bertanggungjawab untuk tenang agar bisa berpikir baik.
menjadikan RSON sebagai memasyarakatkan olahraga dan Kemudian jalan cepat menjadi
andalan pemerintah. Beliau mengolahragakan masyarakat. olahraga Menpora akhir-akhir
sungguh-sungguh berniat Menpora menghimbau semua ini. Dengan segala aktivitas
menjadikan RSON sebagai pihak untuk menjadikan yang semakin padat, setelah
rujukan nasional bagi atlet. olahraga sebagai sarana untuk menjadi Menpora. Apalagi ketika
Menpora beberapa waktu memersatukan bangsa. harus pergi keluar kota, begitu
lalu juga sudah menandatangani Untuk itu, Senam Kesegaran turun dari mobil, pasti jalannya
Peraturan Menteri tentang Jasmani (SKJ) hendaknya cepat-cepat. Supaya banyak
Penerimaan Negara Bukan digalakkan kembali oleh instansi bergerak. Kapanpun waktu yang
Pajak (PNBP). Artinya kantor pemerintah maupun swasta memungkinkan, jalan cepat
Menpora sangat serius dan sekolah. Dengan demikian, selalu dilakukannya.
menjadikan RSON sebagai harus disediakan waktu untuk (Ratih Sayidun)
andalan pemerintah. Selain itu, berkumpul di lapangan bersama
rumah sakit ini harus menjadi pimpinannya, untuk berolahraga
Badan Layanan Umum (BLU), dan bersilaturahmi.

8
Sajian Utama

TEKNIK REKAYASA JARINGAN UNTUK


PENYEMBUHAN CEDERA OLAHRAGA
Basuki Supartono*

S
etiap atlet mempunyai risiko cedera baik
saat berlatih maupun saat bertanding1.
Cedera akan menimbulkan kerusakan
struktur dan gangguan fungsi2. Walaupun
tubuh mempunyai kemampuan regenerasi
untuk memperbaiki jaringan yang rusak namun
beberapa jaringan tubuh tertentu seperti
ligamen, meniskus, tulang rawan, dan saraf,
tidak dapat melakukan regenerasi secara
sempurna sehingga terbentuk jaringan parut
yang menyisakan keluhan dan problema.
Masalahnya, baik terapi dengan obat-obatan
Gb 1: Sel Punca Embrional (Pluripoten) Manusia (dikutip dari kepustakaan 46)
maupun tindakan bedah belum berhasil
mengatasi masalah tersebut. Maka alternatifnya adalah asam hialuronat dan PRP (Plasma Rich
adalah teknik rekayasa jaringan. Platelet).18-21 Asam hialuronat dan PRP, secara
tunggal atau bersamaan telah sering digunakan
APAKAH REKAYASA JARINGAN? untuk terapi kerusakan muskuloskeletal seperti
Rekayasa jaringan adalah cabang ilmu otot, meniskus atau tulang rawan. Selanjutnya
kedokteran untuk memperbaiki jaringan akan lebih dijelaskan mengenai sel punca
atau organ tubuh yang rusak.3-6 Berbagai dalam sifat, potensi dan manfaatnya.
jaringan dapat diperbaiki secara aman dengan
terapi ini.7,8 Rekayasa jaringan membutuhkan APAKAH SEL PUNCA ?
tiga komponen yaitu sel, molekul sinyal dan Sel punca adalah sel yang belum mempunyai
perancah. Teknik ini dapat dilakukan dengan bentuk dan fungsi tertentu namun mempunyai
menggunakan satu, dua atau bahkan tiga kemampuan memperbarui, memperbanyak diri,
komponen sekaligus.3,7-12 Sel yang digunakan dan membentuk sel atau jaringan tubuh. Sel
adalah sel punca sedangkan molekul sinyalnya punca yang ditemukan di sel embrio, disebut
adalah faktor pertumbuhan.13-17 Perancah adalah sebagai sel punca embrional, sedangkan yang
lingkungan buatan tempat sel hidup. Perancah berada di jaringan tubuh disebut sebagai sel
yang sering digunakan dalam terapi klinis punca jaringan. 22-45

* Direktur Utama RSON , Ahli Bedah Ortopedi dan Trauma, Doktor Dalam bidang Sel Punca. (FKUI)

9
Sajian Utama

Sedangkan jaringan likuid berupa cairan tubuh


seperti cairan sendi, cairan sumsum tulang,
darah tali pusat, atau darah tepi. 47-52 Ditinjau
dari karakternya, sel punca jaringan dibedakan
menjadi dua jenis yaitu sel punca mesenkim,
dan sel punca hematopoietik (Gb.6-7).
Sel punca jaringan mempunyai sifat khusus
yaitu sifat regeneratif dan sifat plastis. Sifat
Gb 2: Sel Punca Embrional (Hewan Mencit) Gb 3: Sel MNC (Sel Mononuklear) regeneratif maksudnya sel punca ini dapat
memperbaiki jaringan yang rusak secara mandiri.
Sifat regeneratif mempunyai karakter konstitutif
dan fakultatif. Konstitutif berarti perbaikan
jaringan dilakukan hanya bila diperlukan dan
fakultatif berarti aktivasi terjadi hanya bila ada
jaringan yang cedera.3
Sifat plastis maksudnya sel punca jaringan
dapat membentuk sel yang berbeda dengan
Gb 6: Sel Punca Mesenkim Gb. 7: Sel Punca Hematopoietik
garis keturunannya.33 Misalnya, sel punca darah
dapat membentuk sel endotel, sel osteoblas
(tulang) dan sel kondrosit (tulang rawan).53-57
Sel Punca Embrional
Sel punca embrional dapat diisolasi dari
Sel Punca Mesenkim
sel embrio tikus, primata atau manusia.30,31
Sel punca mesenkim bersifat multipoten
Sel tersebut diisolasi dari sel blastosit yang
artinya sel tersebut mempunyai kemampuan
berusia sekitar 5-7 hari. Untuk mendapatkannya
membentuk berbagai jenis sel dewasa dalam
terlebih dahulu lapisan luar sel blastosit dirusak
lini yang sama seperti sel tulang rawan, tulang,
agar dapat diambil massa sel dalamnya (Inner
lemak dan jaringan penyangga pembuluh darah.
Cell Mass = ICM). Selanjutnya sel tersebut 14,19,24,25,30,58
dibiakkan pada kondisi dan waktu tertentu
Sel punca mesenkim bentuk selnya sel
sehingga menjadi sel punca embrional (Gb.1-
fibroblas dan melekat pada lempeng plastik.
2). Pembuatan dan penggunaan sel punca ini
(Gb.3) Sel punca mesenkim memiliki kriteria a)
mempunyai banyak kendala yaitu hal etika,
melekat pada lempeng plastik kultur, b) positif
hukum, risiko teratoma (tumor embryonal), risiko
terhadap penanda CD 78, CD 95, CD 105, CD
penolakan dan faktor teknis.22,43,46
146, c) negatif terhadap penanda CD 11 b, CD
14, CD 19, CD 34, CD 45, CD 84-α, HLA-DR,
Sel Punca Jaringan
d) dapat membentuk sel osteoblas, lemak dan
Sel punca jaringan diperoleh dengan cara
kondroblas secara in vitro (International Society
melakukan isolasi sel mononuklear (MNC)
for Cellular Therapy).22 Sifat plastis sel punca
(Gb.3) untuk selanjutnya diberi perlakuan khusus
mesenkim membuatnya dapat membentuk sel
agar menjadi sel punca. Isolasi dapat dilakukan
ginjal, jantung, saraf, hepar, dan sel meniskus.
secara manual atau dengan menggunakan 13,24,27,45
Sel punca mesenkim dibuat dengan
mesin penghasil sel punca (Gb.4-5). Sumber sel
membiakkan sel MNC hasil isolasi dari cairan
punca ini bisa berasal dari jaringan yang padat
atau jaringan tubuh dalam medium dan waktu
(solid) atau cair (likuid). Jaringan solid misalnya
tertentu. 22,23,47,58,59
kulit, lemak, lemak sinovium, otot, dan gigi.

10
Sajian Utama
Sel Punca Hematopoietik
Sel punca hematopoietik adalah sel progenitor
Bagaimana Pemanfaatan
pembentuk sel darah, bersifat pluripoten dan Teknik Rekayasa Jaringan?
totipoten, 60-61 sehingga dapat juga membentuk
sel jantung, hati, pankreas, otot, lemak, tulang Pemanfaatan perancah
dan tulang rawan.18,37,40,50,54,55 Salah satu perancah yang banyak dan telah
Sel ini didapatkan dengan melakukan seleksi digunakan pada pasien adalah asam hialuronat.
dari populasi sel MNC.54,60-67 Perancah ini tersedia dalam bentuk cairan.
Perancah untuk sendi mempunyai sifat yang
mirip dengan kualitas cairan sendi manusia
sehingga dapat digunakan untuk mengatasi
defisit cairan sendi dan sekaligus melapisi
defek atau luka pada jaringan sendi. Sediaan
ini digunakan untuk mengobati gangguan akibat
kerusakan lapisan di dalam sendi seperti tulang
rawan, meniskus atau ligamen.
Sediaan ini digunakan untuk mengobati
gangguan akibat kerusakan lapisan di dalam
sendi seperti tulang rawan, meniskus atau
ligamen. Sendi yang sering membutuhkan
pengobatan adalah sendi lutut, bahu, panggul,
Gb 4: Bio Safety Cabinet, ruang kerja pembuatan komponen rekayasa jaringan. dan pergelangan kaki.

Pemanfaatan molekul sinyal


Molekul sinyal yang digunakan pada teknik
rekayasa jaringan adalah faktor pertumbuhan.
Faktor pertumbuhan ini bermanfaat untuk
memicu regenerasi jaringan yang cedera atau
mengalami kerusakan. Sediaan aslinya dalam
bentuk bubuk konsentrat namun harganya
sangat mahal berkisar 100 juta rupiah untuk
satu kali pengobatan, lagipula tidak tersedia di
Indonesia. Alternatifnya, kita dapat memperoleh
faktor pertumbuhan tersebut dari darah pasien
sendiri. Pasien diambil darahnya seperti
Gb.5: Penulis Bersama Mesin Prodigy; mesin pembuat sel punca, produksi Miltenyi,
di Koln - Jerman. biasa, kemudian darah tersebut diisolasi di
laboratorium sel punca untuk dipisahkan
lapisan plasmanya. Lapisan plasma yang
Sel punca hematopoietik diidentifikasi dengan banyak mengandung faktor pertumbuhan
penanda permukaan sel seperti CD 34, atau tersebut selanjutnya diberikan pada jaringan
CD 133.68-70 tubuh yang mengalami kerusakan atau cedera.
Faktor pertumbuhan ini dapat diberikan secara
tunggal atau diberikan bersama-sama dengan
perancah untuk meningkatkan potensinya.
Pemberian faktor pertumbuhan ini bermanfaat

11
Sajian Utama

dalam penyembuhan jaringan muskuloskeletal mempunyai kendala yang tidak sedikit. Kendala
yang cedera seperti putusnya tendon akiles tersebut diantaranya dalam hal pengambilan,
(urat kambing) atau otot sendi bahu. Selain itu sifat, pengembangan dan hasil regenerasinya.
juga bermanfaat untuk gangguan sendi seperti Pengambilan sumber sel punca mesenkim
cedera sendi lutut yang mengalami kerusakan pada sumsum tulang harus dilakukan melalui
lapisan tulang rawan, meniskus, atau ligamen. tindakan operasi, sehingga menimbulkan nyeri
dan berisiko infeksi.13 Selain itu potensi selnya
Pemanfaatan sel Mononuklear (Sel melemah seiring dengan bertambahnya usia
MNC) donor.13,20,22 Pengembangbiakannya juga
Sel mononuklear merupakan kumpulan sel menimbulkan risiko kontaminasi dan perubahan
yang di dalamnya terkandung bakal sel punca potensi sel.58
baik sel punca Karena itu, seorang peneliti sel punca
Beberapa peneliti memanfaatkannya
untuk penyembuhan kerusakan jaringan seperti
kerusakan lapisan tulang rawan sendi lutut.
Penulis memanfaatkan untuk penyembuhan
luka stadium akhir pada kaki pasien dengan
penyakit kencing manis (diabetes) yang tidak
terkontrol sedangkan pasien menolak amputasi.
Pemberian sel MNC dapat menyembuhkan luka
tersebut dengan sempurna (Gb. 8a-8b).

Pemanfaatan sel punca mesenkim


Pemanfaatan sel punca mesenkim
sudah banyak dilakukan. Pertimbangannya
karena sel punca mesenkim mempunyai Gb.8a; Sebelum Terapi
kemampuan menyatu dengan jaringan yang Penyembuhan luka dengan sel MNC (komplikasi penyakit kencing manis)
membutuhkan (homing), membentuk jenis sel
sesuai kebutuhan (diferensiasi), memperbaiki bernama Khan, menyarankan adanya alternatif
kerusakan jaringan, mencegah peradangan yang lebih mudah dan lebih kecil risiko
(inflamasi) dan mempertahankan kekebalan pengambilannya. Selain itu konsentrasi dan
tubuh.71 Pemanfaatan sel punca mesekim sifat selnya tidak berubah dengan bertambah­nya
hanya dilakukan dalam lingkup penelitian. umur donor.13 Hal ini dibenarkan oleh Terayama,
Artinya sel punca ini belum dilepas ke pasaran seorang peneliti sel punca dari Jepang.
sebagaimana asam hialuronat yang tersedia Ia merekomendasikan penggunaan sel
di apotek. Namun pemanfaatan sel punca punca hematopoietik sebagai pengganti sel
mesenkim tersebut telah mencapai uji klinis punca mesenkim. 53
tahap III artinya telah diberikan pada pasien
dalam jumlah tertentu sesuai protokol penelitian. Pemanfaatan Sel Punca Hematopoietik
Sel punca mesenkim terbukti dapat Sebenarnya, sel punca hematopoietik telah
memperbaiki kerusakan jaringaan seperti otot, lama dimanfaatkan untuk penyembuhan pasien
saraf, tulang atau tulang rawan. 8,11,13,22,23,59,72 kanker darah.53 Selain itu telah dimanfaatkan juga
Penggunaan sel punca mesenkim sebagai untuk pengobatan penyakit iskemik menahun
terapi memang sangat menjanjikan namun pada kaki dan kelainan tulang pada anak-anak

12
Sajian Utama

dimana tulangnya rapuh dan mudah patah.


(osteogenesis imperfekta).56,65 Penggunaan
Prinsip Pemanfaatan Teknik
sel punca hematopoietik untuk terapi non darah Rekayasa Jaringan
seperti gangguan otot, tulang dan sendi mulai
dikembangkan melalui berbagai penelitian pada Teknik rekayasa jaringan terbukti sangat
hewan coba. Sel punca hematopietik yang bermanfaat bagi penyembuhan penyakit-
digunakan adalah sel CD34+dan sel CD133+. penyakit yang selama ini belum teratasi namun
Sel CD133+ terbukti dapat memicu regenerasi dalam penerapannya perlu mempertimbang­
otot dan dapat membentuk pembuluh darah kan beberapa prinsip. Pemanfaatan atau
(angiogenesis) sel saraf, sel lemak, dan sel penggunaan komponen rekayasa-rekayasa
tulang (osteosit).28,50,61 Penelitian membuktikan hendaknya tidak bertentangan dengan
ketentuan medis, aspek legal dan keyakinan
pasien. Kesemua hal tersebut itu harus
dikomunikasikan dan disetujui oleh pasien.

Komponen Rekayasa Jaringan


Komponen rekayasa jaringan dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu komponen
sel dan komponen bukan sel. Komponen
bukan sel bersifat tidak hidup (benda mati)
yaitu protein. komponen ini meliputi perancah
dan faktor pertumbuhan. Perancah tersedia
dalam dua sediaan yaitu hasil fermentasi sel
bakteri tertentu atau hasil isolasi jaringan tubuh
hewan. Peneliti dapat memilih perancah yang
terbaik dan sesuai dengan keyakinan pasien.
Gb.8a; Setelah Terapi Komponen sel yaitu sel punca yaitu sel yang
hidup dengan segala sifat kehidupannya.
Penggunaan sel punca perlu memperhatikan
bahwa pemberian sel CD34+ melalui pembuluh beberapa hal yaitu mengenai donor, jenis
darah (intra vena) dapat membuat tulang paha material dan cara penghantaran sel punca ke
tikus yang patah menyambung kembali. Hal ini jaringan yang membutuhkan.
menunjukkan bahwa sel CD34+ mempunyai Donor sel punca dapat berasal dari dari
kemampuan membentuk pembuluh darah baru hewan atau manusia. Donor manusia dapat
(vaskulogenik) dan membentuk jaringan tulang berasal dari orang lain atau diri sendiri
baru (osteogenik).53,73 (pasien). Berdasarkan hal tersebut pemberian
Penulis dalam disertasinya membuktikan (transplantasi) sel punca dapat dibedakan
pemberian sel punca CD34+ yang berasal menjadi tiga macam yaitu Xenograf, Alograf
dari darah tepi manusia dapat memperbaiki dan Autolog. Xenograf adalah pemberian sel
kerusakan tulang rawan pada sendi lutut tikus. punca hewan kepada manusia atau sebaliknya.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa sel Alograf adalah pemberian sel punca antar
punca CD34+ bersifat plastis dan terbukti dapat manusia. Autolog adalah pemberian sel punca
membentuk sel kondrosit (Gb.9). 5 yang berasal dari tubuh orang itu sendiri.
Jenis sel punca yang ditransplantasikan dapat
menggunakan sel punca embrional atau sel

13
Sajian Utama

Defek Dangkal

Defek Dalam

Keterangan:
PBS: Larutan Serum Fosfat GB. 9
CD34 : Sel Punca Hematopoietik Penyembuhan Defek
AH: Asam Hialuronat Tulang Rawan Sendi Lutut Tikus
FP: Faktor Pertumbuhan dengan Teknik Rekayasa Jaringan

punca jaringan seperti sel punca mesenkim disesuaikan dengan kondisi penyakit,
atau sel punca hematopoietik. ketersediaan sel punca, kemudahan teknik,
Adapun cara transplantasi sel punca dapat aspek legal dan kesepakatan pasien.
melalui 4 pilihan rute yaitu topikal, intravenus,
intra artrikular atau intra lesi. Rute topikal adalah Aspek Legal Penggunaan Sel Punca
pemberian sel punca langsung Pada luka pada Negara Indonesia memberikan apresiasi
jaringan kulit atau jaringan di bawah kulit. terhadap penelitian dan pemanfaatan sel
Rute intravena adalah pemberian sel punca punca namun negara juga harus melindungi
melalui pembuluh darah (infus), penghantaran kesehatan warganya. Keseimbangan kedua
ini dilakukan bila defek atau lokasi jaringan hal tersebut diatur dalam Undang-Undang
yang sakit berada pada organ di dalam tubuh Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bagian Kelima,
dan organ targetnya mempunyai akses Pasal 63 ayat 3, Pasal 64 ayat 1 dan 2, Pasal
pembuluh darah yang memadai. Sedangkan 66 dan Pasal 70 ayat 1,2 dan 3. Selanjutnya
rute intraartrikular adalah pemberian sel punca pemerintah membuat ketentuan teknisnya
dengan menyuntikkannya ke dalam rongga melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No
sendi. Hal ini dilakukan bila jaringan yang 833 tahun 2009. Selain regulasi tersebut
rusak berada pada rongga sendi dan jaringan pemerintah juga menyiapkan kelembagaannya
tersebut tidak memiliki akses pembuluh darah yaitu Komite Nasional Sel Punca.74-75 Pada
yang memadai (avaskular). Pemberian intra prinsipnya Indonesia mengizinkan penggunaan
lesi adalah pemberian sel punca langsung sel punca untuk penelitian dan pengembangan
pada jaringan yang rusak (luka). Penggunaan ilmu pengetahuan serta pelayanan medik namun
sel punca dan pilihan rute penghantarannya dengan beberapa pembatasan. Pembatasan

14
Sajian Utama

itu menyangkut beberapa aspek yaitu tujuan, Aspek Religi Penderita


jenis sel punca dan syarat penggunaannya. Pemanfaatan teknik rekayasa jaringan
Tujuan penggunaan sel punca yang diizinkan dengan Menggunakan perancah, molekul
di negara kita hanyalah tujuan kemanusiaan sinyal dan sel punca mempunyai dampak
dan bukan untuk komersialisasi. Pemberiannya bagi keyakinan penerima donor (pasien)
kepada pasien hanya boleh dilakukan setelah terutama bagi masyarkat di negara Indonesia
terbukti keamanan dan kemanfaatannya. yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Pemberian sel punca hanya boleh dilakukan Esa. Apakah secara umum terapi berbasis
untuk penyembuhan, dan bukan untuk tujuan teknik rekayasa jaringan dapat diterima oleh
reproduksi. keyakinan agama pasien? Hal lain yang
Sel punca embrional dilarang digunakan di perlu mendapatkan klarifikasi yaitu apakah
Indonesia. Sel punca Yang diizinkan di Indonesia kebolehannya bersifat mutlak atau hanya
adalah sel punca jaringan. Sel punca tersebut dalam kondisi darurat? Apakah pemanfaatan
harus berasal dari isolasi jaringan tubuh manusia sel punca embrional diperbolehkan atau tidak?
karena sel punca hasil isolasi hewan dilarang Apakah semua jenis sel punca jaringan dilarang
digunakan di Indonesia. Pengambilan sel atau diizinkan semuanya? Atau diizinkan
punca di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh sebagiannya? Apakah sel punca hewan boleh
Rumah Sakit yang telah memiliki kemampuan digunakan sebagai terapi penyebuhan pada
namun penjelasan rincinya belum ada sehingga manusia? Apakah sel punca dari orang lain boleh
menyisakan beberapa pertanyaan. digunakan untuk penyembuhan seseorang?
Rumah sakit yang tidak punya laboratorium Sebaiknya kita semua meminta fatwa hukum
sel punca namun bekerjasama dengan dan agama mengenai hal ini. Sesungguhnya
laboratorium swasta apakah diizinkan? Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan
Bagaimana hukumnya rumah sakit yang belum Maha Pengampun. Amin Ya Rabbal Alamin.
mempunyai laboratorium sel punca namun Tulisan ini telah menjelaskan berbagai
melayani tindakan sel punca? Bagaimanakah hal mengenai teknik rekayasa jaringan untuk
jaminan kualitas sel punca yang diproduksi oleh penyembuhan jaringan dari berbagai aspeknya.
laboratorium swasta ? Sampai saat ini belum Semoga tulisan ini bermanfaat memperluas
ada regulasi yang mengatur standar baku khasanah ilmu pengetahuan dan menambah
laboratorium sel punca di Indonesia. Dalam wawasan, menjadi sumber motivasi dan
kenyataannya beberapa sarana kesehatan di inspirasi bagi kita semua. Amiin.
Indonesia secara terbuka atau tertutup, baik
secara individu atau kelembagaan, secara
sendiri atau bekerja sama dengan lembaga
manca negara telah melakukan aplikasi sel
punca. Sudah seharusnya pemerintah bersikap
responsif, progresif dan adaptif sesuai dengan
kebutuhan hajat hidup masyarakat luas.

15
Daftar Pustaka

1. Supartono,Basuki. Kajian Kebijakan Penatalaksanaan released hybrid microspheres. JBSpin. 2010;77(1):27-31.


Cedera Olahraga pada Olahragawan. Kementerian Pemuda doi:10.1016/j.jbspin.2009.05.013.
dan Olahraga. 2010
15. Bessa PC, Cerqueira MT, Rada T, et al. Expression,
2. Miller MD, Thompson SR. Delee & Drez’s Orthopaedic purification and osteogenic bioactivity of recombinant
Sports Medicine: Principles and Practice, Fourth Edition. human BMP-4, -9, -10, -11 and -14. Protein Expr Purif.
Philadelpia:Elsevier. 2015 2009;63(2):89-94. doi:10.1016/j.pep.2008.09.014.
3. Kim BS, Park KI, Hosiba T, et al. Design of artificial 16. Orr AW, Helmke BP, Blackman BR, Schwartz MA.
extracellular matrices for tissue engineering. J Mechanisms of mechanotransduction. Dev Cell.
Progpolymsci. 2011;36(2):238-68. doi:10.1016/j.prog- 2006;10(1):11-20. doi:10.1016/j.devcel.2005. 12.006.
polymsci.2010.10.001.
17. Altman GH, Horan RL, Martin I, et al. Cell differentiation by
4. Khan WS, Malik AA, Hardingham TE. Stem cell applications mechanical stress. FASEB J. 2002;16(2):270-2. doi:10.1096/
and tissue engineering approaches in surgical practice. J fj.01-0656fje.
Perioper Pract. 2009;19(4):130-5.
18. Richardson JB, Lim JTK, Hui JHP, Lee EH. Stem cells and
5. Grayson LW, Martens PT, Eng MG, Radisic M, Vunjak GN. cartilage. In : Bongso A, Eng HL, editors. Stem Cell from
Biomimetic approach to tissue engineering. Semin Cell Dev Bench to Beside. Singapore : World Scientific Publishing Co.
Biol. 2009;20(6): 665-73. doi:10.1016/j.semcdb.2008.12.008 Pte. Ltd.; 2005. p. 466 - 493.
6. Burdick JA, Novakovic GV. Enginereed microenvirontments 19. Choi KH, Choi BH, Park SR, Kim BJ, Min BH. The
for controlled stem cell differentiation. Tissue Eng Part A. chondrogenic differentiation of mesenchymal stem cells
2009;15(2):205-19. doi:10.1089/ten.tea.2008.0131. on extracellular matriks scaffold derived from porcine
chondrocytes. Biomaterials. 2010;31(20):5355-65.
7. Chiang H, Jiang CC. Repair of articular cartilage
doi:10.1016/j.biomaterials. 2010.03.053
defect: Review and prespectives.J Formos Med Assoc.
2009;108(2):87-101. 20. Schulz RM, Bader A. Cartilage tissue engineering and
bioreactor systems for the cultivation and stimulation
8. Haleem AM, Chu CR. Advances in tissue engineering
of chondrocytes. Eur Biophys J. 2007;36(4-5):539-68.
techniques for articular cartilage repair. Optechorthopaedics.
doi:10.1007/s00249-007-0139-1.
2010;20(2):76-89. doi:10.1053/j.oto.2009. 10.004.
21. Muzzarelli RAA. Chitins and chitosan for the repair of wounded
9. Gelse K, Schneider H. Ex vivo gene therapy approaches to
skin, nerve, cartilage and bone. Carbohydrate Polymers.
cartilage repair. J.Addr. 2006;58(2):259-84. doi:10.1016/j.
2009;76(2):167-82. Doi:10.1016/j.carbpol.2008.11.002.
addr.2006.01.019.
22. Shenaq DS, Rastegar F, Petkovic D, et al. Mesenchymal
10. Chen FH, Rousche KT, Tuan RS. Technology insight: adult
progenitor cells and their orthopedic application: forging a
stem cells in cartilage regeneration and tissue engineering.
path towards clinical tials. Stem Cells Int. 2010;14 pages.
Nat Clin Pract Rheumatol. 2006;2(7):373-82. doi:10.1038/
ncprheum0216. 23. English D, Islam MQ. Mesenchymal Stem Cell: Use
in Cartilage Repair. Current Rheumatology Reviews.
11. Murphy JM, Fink DJ, Hunziker EB, Barry FP. Stem cell
2009;5(1):24-33.
therapy in a caprine model of osteoarthritis. Arthritis Rheum.
2003;48(12):3464- 74. doi:10.1002/art.11365. 24. Raghunath J, Sutherland J, Salih V, Mordan N, Butler PE,
Seifalian AM. Chondrogenic potential of blood-acquired
12. Kelly DJ, Prendergast PJ. Mechano regulation of stem cell
mesenchymal progenitor cells. JPRAS. 2010;63(5):841-7.
differentiation and tissue regeneration in osteochondral
doi:10.1016/j.bjps.2009.01.063.
defects.J Biomech. 2005;38(7):1413-22.
25. Sell S. Stem Cells: What Are They ? Where Do They Come
doi:10.1016/j.jbiomech.2004.06.026.
From ? Why Are They Here ? When do They Go Wrong
13. Khan WS, Johnson DS, Hardingham TE. The potential of ? Where Are They Going ?. In: Sell S, editor. Stem cells
stem cells in the treatment of knee cartilage defect. Knee. Handbook. New Jersey : Humana Press Inc; 2004. P.1-18
2010;17(6):369-74. Doi:10.1016/j.knee.2009.12.003.
26. Marot D, Knezeviv M, Novakovic GV. Bone tissue engineering
14. Han Y, Wei Y, Wang S, Song Y. Cartilage regeneration with human stem cells.Stem Cell Res Ther. 2010; 1(2):10.
using adipose-derived stem cells and the controlled- doi:10.1186/scrt10. 2010;31(20):5355-65. doi:10.1016/j.

16
Daftar Pustaka

biomaterials. 2010.03.053. doi:10.1302/0301-620X.85B5.13587.


27. Choi YH, Burdick DM, Strieter RM. Human circulating 39. Pittenger MF, Mackay AM, Beck SC, et al. Multilineage
fibrocytes have the capacity to differentiate osteoblasts and potential of adult human mesenchymal stem cells.
chondrocytes. Int J Biochem Cell Biol. 2010;42(5):662-71. Science.1999;284(5411):143-7.
doi:10.1016/j.biocel.2009.12.011.
40. Halim D, Murti H, Sandra F, Boediono A, Djuwantono T,
28. Shi M, Ishikawa M, Kamei N, et al. Acceleration of skeletal Setiawan B. Stem Cell Dasar Teori & Aplikasi Klinis. Jakarta:
muscle regeneration in a rat skeletal muscle injury model Penerbit Erlangga; 2010.
by local injection of human peripheral blood-derived CD133-
41. Doyonnas R, Blau HM. What is the Future for Stem Cell
positive cells. Stem Cells. 2009;27(4):949-60.
Research? Whether Entity or Function?. In: Sell S, editor.
29. Bryant JP, Schwartz HP. Stem Cells. In : Monroe KR, Stem Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004.
Miller RB, Tobis JS, editors. Fundamentals of the Stem P.491-9
Cell Debate The Scientific, Religious, Ethical, and Political
42. Stem Cells Basics [internet] 2011 [cited 2011 Feb 17].
Issues. London. University of California Press; 2008.
Available from: http://stemcells.nih.gov/info.
30. Hee HT, Ismail HD, Lim CT, Goh JC, Wong HK.. Effects
43. Syamsuhidajat, Sandra F, Tarwadi, Sardjono CT, Widyawati
of implantation of bone marrow mesenchymal stem
H, Ismail, dkk. Pedoman Riset Sel Punca Manusia. Jakarta:
cells, disc distraction and combined therapy on reversing
Asosiasi Sel Punca Indonesia; 2010.
degeneration of the intervertebral disc. J Bone Joint Surg Br.
2010;92(5):726-36. doi: 10.1302/0301-620X.92B5.23015 44. Forbes SJ, Vig P, Poulsom R, Wright NA, Alison MR. Adult
stem cell: new pathway of tissue regeneration become
31. Pera MF, Dottori M. Stem Cells and Their Developmental
visible. Clin Sci (Lond). 2002;103(4):355-69.
Potential. In: Bongso A, Lee EH, editors. Stem Cell from
Bench to Bedside. Singapore. World Scientific Publishing 45. Horie M, Sekiya I, Muneta T, et al. Intra-articular Injected
Co. Pte. Ltd; 2005. p.55-70 synovial stem cells differentiate into meniscal cells directly
and promote meniscal regeneration without mobilization to
32. Vats A, Tolley NS, Buttery LDK, Polak JM. The stem cell in
distant organs in rat massive meniscal defect. Stem Cells.
orthopaedic surgery. J Bone Joint Surg Br. 2004;86(2):159-
2009;27(4):878-87.
64. doi:10.1302/0301-620X.86B2.14756.
46. Fadel Hossam E. Prospects and Ethics of Stem Cell
33. Wagers AJ, Weissman IL. Plasticity of adult stem cells. Cell.
Research: An Islamic Perspective. JIMA: 2007;39: 73
2004;116(5):639-48.
47. Milljkovic ND, Cooper GM, Marra KG. Chondrogenesis,
34. Raff M. Adult stem cell plasticity: fact or artifact?. Annu
bone morphogenetic protein-4 and mesenchymal stem
Rev Cell Dev Biol. 2003;19:1-22. doi:10.1146/annurev.
cells. OARSI. 2008;16(10):1121-30.. doi:10.1016/j.
cellbio.19.111301.143037.
joca.2008.03.003.
35. Kim SJ, Cho HH, Kim YJ, et al. Human adipose stromal cells
48. Koga H, Shimaya M, Muneta T, et al. Local adherent
expanded in human serum promote engraftment of human
technique for transplanting mesenchymal stem cells
peripheral blood hematopoietic stem cells in NOD/SCID
as a potential treatment of cartilage. Arthritis Res Ther.
mice.
2008;10(4):R84.1-10. doi:10.1186/ar2460.
BBRC. 2005;329(1):25-31. doi:10.1016/j.bbrc. 2005.01.092.
49. Morito T, Muneta T, Hara K, et al. Synovial fluid-derived
36. Barry PF, Murphy MJ. Mesenchymal stem cells: clinical mesenchymal stem cells increase after intra-articular
application and biological characterization. IJBCB. ligament injury in humans. Rheumatology (Oxford).
2004;36(4):568-84.doi:10.1016/ j.biocel.2003.11.001. 2008;47(8):1137-43. doi:10.1093/rheumatology/ken114.
37. Kuwana M, Okazaki Y, Kodama H, et al. Human circulating 50. Peault B, Rudnicki M, Torrente Y, et al. Stem and progenitor
CD14+ monocytes as a sources of progenitors that cells in skeletal muscle development, maintenance, and
exhibit mesenchymal cell differentiation. J Leukoc Biol. therapy. Mol Ther.2007;15(5):867-77.
2003;74(5):833-45. doi:10.1189/jlb.0403170.
51. Krampera M, Pizzolo G, Aprili G, Franchini M. Mesenchymal
38. Dragoo JL, Samimi B, Zhu M, et al. Tissue-engineered stem cells for bone, cartilage, tendon and skeletal
cartilage and bone using stem cells from human infrapatellar muscle repair. Bone. 2006;39(4):678-83. doi:10.1016/j.
fat pads.J Bone Joint Surg Br. 2003;85(5):740-7. bone.2006.04.020.

17
Daftar Pustaka
52. Sakaguchi Y, Sekiya I, Yagishita K, Muneta T. Comparison 64. Vokurka S, Koza V, Lysak D, et al. Successful peripheral
of human stem cells derived from various mesenchymal blood stem cells collection in imatinib pretreated and
tissues: superiority of synovium as a cell source. Arthritis nilotinib-treated chronic myeloid leukemia patient. J Oncol.
Rheum. 2005;52(8):2521-9. doi:10.1002/art.21212. 2010:460859. doi:10.1155/2010/460859.
53. Terayama H, Ishikawa M, Yasunaga Y, et al. Prevention of 65. Gopall J, Huang W, Zhao Y. Prospect of adult stem
osteonecrosis by intravenous administration of human cells therapy in peripheral vascular disease. BJMP.
peripheral blood-derived CD34-positive cells in a rat 2010;3(4):a345.
osteonecrosis model. J Tissue Eng Regen Med.2011;5(1):32-
66. Mattoli S, Bellini A, Schmidt M. The role of human
40. doi:10.1002/term.285.
hematopoietic mesenchymal progenitor in wound healing
54. Supartono,B. Regenerasi Tulang Rawan Hialin Pada Defek and fibrotic diseaes and implications for therapy. Curr Stem
Osteokondral Melalui Penyuntikan Intraartrikular Suspensi Cell Res Ther. 2009;4(4):266-80.
Sel Punca CD34+ Darah Tepi Manusia, Asam Hialuronat,
67. Kawano Y, Takaue Y, Watanabe T, et al. Efficacy of the
TGF- β1, IGF, FGF dan Fibronektin Pada Tikus Spraque
mobilization of peripheral blood stem cells by granulocyte
Dawley (disertasi). Fakultas Kedokteran Universitas
colony-stimulating factor in pediatric donors. Cancer Res.
Indonesia. 2013.
1999;59(14): 3321-4.
55. Kraft DL, Weissman IL. Hematopoietic Stem Cells: Basic
68. Krzyzanowski PM, Navarro MAA. Identification of novel stem
Science to Clinical Applications. In: Bongso A, Lee EH,
cell markers using gap analysis of gene expression data.
editors. Stem Cell from Bench to Bedside. Singapore. World
Genome Biol. 2007;8(9):R193-19. doi:10.1186/gb-2007-8-
Scientific Publishing Co. Pte. Ltd; 2005. p. 253-91.
9-r193.
56. Korbling M, Estrov Z. Adult stem cells for tissue repair - a new
69. Miraglia S, Godfrey W, Yin AH, et al. A novel five-
therapeutic concept?.N Engl J Med. 2003;349(6):570-82
transmembrane hematopoietic stem cell antigen:
57. Grove JE, Bruscia E, Krause DS. Plasticity of bone marrow- isolation, characterization, and molecular cloning. Blood.
derived stem cells. Stem Cells. 2004;22(4):487-500 1997;90(12):5013-21.
58. Dennis JE, Caplan AI. Bone marrow mesenchymal stem 70. Yin AH, Miraglia S, Zanjani ED, et al. AC133,a novel
cells. In: Sell S, editor. Stem Cells Handbook. New Jersey. marker for human hematopoietic stem and progenitor cells.
Humana Press; 2004. p.107-17 Blood.1997;90(12):5002-12.
59. Battiwalla M, Hematti P. Mesenchymal stem cells in 71. Wang Shihua, Qu Xuebin, Zhao Robert Chunhua. Clinical
hematopoietic stem cell transplantation. Cytotherapy. applications of mesenchymal stem cells. Journal of
2009;11(5):503-15. doi:10.1080/1465324090319-3806. Hematology & Oncology. 2012;5:19
60. Ponting I, Zhao Y, Anderson WF. Hematopoietic stem cells 72. Saw KY, Anz A, Merican S, et al. Artricular cartilage
Identification, characterization and assays. In: Sell S, editor. regeneration with autologous peripheral blood
Stem Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004. progenitor cells and hyaluronic acid after arthroscopic
p.155-61 subchondral drilling: a report of 5 cases with histology.
Arthroscopy.2011;27(4):493-506. doi:10.1016/j.
61. Tondreau T, Meuleman N, Delforge A, et al. Mesenchymal
arthro.2010.11.054.
stem cells derived from CD133-positive cells in mobilized
peripheral blood and cord blood: proliferation, Oct4 73. Matsumoto T, Kawamoto A, Kuroda R, et al. Therapeutic
expression, and plasticity. Stem Cells. 2005; 23(8):1105-12. potential of vasculogenesis and osteogenesis promoted
doi:10.1634/stemcells.2004-0330. by peripheral blood CD34-positive cells for functional bone
healing. Am J Pathol. 2006;169(4):1440-57. doi:10.2353/
62. Zvaifler NJ, Mutafchieva LM, Adams G, et al. Mesenchymal
ajpath.2006.060064.
precursor cells in the blood of normal individuals. Arthritis
Res. 2000;2(6):477-88. 74. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
63. Hu G, Liu P, Feng J, Jin Y. A novel population of mesenchymal
75. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 833/
progenitors with hematopoietic potential originated from
MENKES/PER/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Sel
CD14 peripheral blood mononuclear cells.Int J Med Sci.
Punca.
2010;8(1):16-29.

18
Tamu Kita

Kemenpora Harus Memberi Peluang


R
umah Sakit Olahraga Nasional
(RSON) bagai permata yang
tinggal diasah saja. Satu -
satunya rumah sakit di Indonesia yang
khusus untuk atlet. Karenanya rumah
sakit ini harus lebih ditingkatkan
kualitasnya. Mantan Menteri Pemuda
dan Olahraga, KRMT Roy Suryo
Notodiprojo, menghimbau seluruh
jajaran Kemenpora agar mendukung
dan ikut mengembangkan RSON.
Rumah sakit ini hendaknya ditata
perlahan - lahan. Laksanakan apa
yang sudah dirintis sebelumnya.
Mengingat RSON yang dibangun
Kemenpora ini, memiliki potensi yang
sangat bagus. Didukung pula oleh
peralatan kesehatan yang sangat
canggih. Kelak rumah sakit ini harus
bisa menjadi kebanggaan.
Janganlah membongkar pasang
mulai dari desain sampai peralatan
di RSON. Pakar informatika,
multimedia dan telematika ini
mengingatkan, bahwa setiap orang
pasti punya keinginan untuk maju.
Tapi keinginan untuk maju itu juga
perlu ada evaluasinya. Orang pasti
punya kelebihan. dibandingkan
kekurangannya. Jangan melihat KRMT Roy Suryo
kekurangannya saja. Ambil saja
kelebihannya. Artinya, jangan asal Kuncinya di Sport Science. membangun klinik kecil di Gelora
merombak apa yang sudah ada Nah, Peranan Sport Science ada Bung Karno (GBK). Untuk lebih
di rumah sakit itu. Tidak ada yang di RSON. Seseorang bisa di tes mendekatkan pelayanan kesehatan
diubah di RSON semasa KRMT Roy untuk mengetahui tepatnya bisa jadi kepada atlet selama berlangsung
Suryo Notodiprojo, sebagai Menpora atlet apa. Atau di tes untuk melihat perhelatan akbar itu. Sebelum dikirim
apakah menjadi atlet itu cocok untuk ke RSON di Cibubur. (Ratih Sayidun)
Sport Science dirinya. Kekuatan RSON ada di
Kalangan olahraga di Indonesia Sport Science. Tugas Kemenpora
harus lebih mengembangkan Sport adalah memberi peluang bagi
Science. Berbeda dengan negara RSON untuk mengembangkan Sport “ Kekuatan RSON
lain yang sudah sangat berkembang Science. Dengan demikian seorang ada di
Sport Science nya. Dulu betapa atlet bisa dimulai dari RSON untuk Sport Science...”
bangganya kita memiliki atlet mengembangkan prestasinya. (Roy Suryo)
bulutangkis legendaris Rudi Hartono. Menjelang Asean Games 2018
Semoga kelak akan lahir kembali di Indonesia, RSON hendaknya
atlet-atlet yang dapat mengharumkan memanfaatkan kesempatan itu.
nama bangsa. Mulailah merintis kemungkinan

19
Tamu Kita

Tidak Bisa Datang Tiba-Tiba


Ketua Koni Pusat Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman

Prestasi atlet tidak bisa datang


tiba-tiba. Ada proses panjang
untuk akhirnya menemukan atlet
yang mampu mengukir prestasi.
Menurut Ketua KONI pusat
Mayjen TNI (Purn.) FX Suhartono
Suratman, pasti ada yang namanya
pemassalan atau perkenalan/
sosialisasi. Setelah sosialisasi,
dilanjutkan dengan pendidikan.
Setelah itu baru dilakukan
pengembangan prestasi untuk
meraih prestasi.
Yang terjadi di Indonesia, justru
belum ada perkenalan/sosialisasi.
Contohnya, dulu ada Senam
Kesegaran Jasmani (SKJ) yang
pernah menjadi senam massal yang
wajib dilakukan semua masyarakat.
Mendengar lagu pengiringnya saja
kita sudah tahu bahwa itu adalah
lagu pengiring SKJ.
Kalau pemassalan ini sudah
dilakukan, mantan atlet anggar
yang sempat memperkuat Tim
Nasional dalam berbagai kejuaraan
anggar ini, yakin akan mudah
mendapatkan calon-calon atlet
yang berprestasi. Dengan catatan, Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman
tersedia sarana, prasarana dan
pelatihan yang berjenjang.
RSON. Rumah sakit ini ikut pulih, bisa bertanding serta tidak
Cedera berperan mendukung prestasi atlet. patah semangat. Disinilah RSON
Salah satu sarana yang Sebab, bicara tentang prestasi atlet, berperan penting. Untuk itu,
sekarang telah tersedia adalah maka cedera atlet tentunya harus hendaknya RSON harus ada di
Rumah Sakit Olahraga Nasional ditangani oleh dokter spesialis di setiap propinsi. Bukan sekadar ada,
(RSON). Mayjen TNI (Purn.) FX rumah sakit khusus untuk kalangan rumah sakit ini juga harus terus
Suhartono Suratman mengakui, olahraga. mengikuti perkembangan teknologi
perkembangan zaman menuntut Terapi yang dilakukan kepada kesehatan olahraga.
adanya rumah sakit khusus. atlet yang menderita cedera, Mantan atlet anggar yang
Kalangan olahraga harus punya bukan hanya supaya sembuh saja. sekarang menjadi Ketua KONI
rumah sakit khusus semacam Melainkan haruslah bisa sembuh, itu, kemudian bercerita tentang

20
Tamu Kita

pengalamannya menderita cedera, Contohnya anak-anak sekolah


saat menjadi atlet. Bapak dua anak hingga karyawan kantor bisa
ini pernah mengalami cedera di melaksanakan Senam Kesegaran
lengan kanan. Padahal malamnya Jasmani setiap pagi, Olahraga itu
harus bertanding. Cederanya untuk semua usia. Dari anak kecil
diobati oleh lebih dari satu terapis, hingga orang lanjut usia (lansia).
supaya bisa bertanding malamnya. Tidak ada kata tua untuk
Pengalaman itu membuktikan, berolahraga. Bukankah semua
betapa pentingnya dukungan orang ingin sehat dan bugar. Selain
terapis untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan, jangan
semangat atlet untuk berprestasi. lupakan manfaatnya olahraga.
Ketua KONI ini menghimbau, Putra ke 12 dari 14 bersaudara
agar menjadikan olahraga sebagai sejak dulu senang menulis buku.
bagian dari kehidupan. Kita harus Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman Hingga kini sudah ada 4 buku yang
berolahraga. Karena manusia harus ditulisnya. Antara lain berjudul
bergerak untuk bisa hidup. Disinilah Makan yang cukup serta istirahat ”Untuk Negaraku”, ”Patriotisme”,
pentingnya pemassalan/sosialisasi yang cukup, tanpa olahraga tidak dan ”Pramuka”. Kelak akan
mengenai betapa bermanfaatnya akan cukup, kalau tanpa olahraga. menulis buku berjudul ”Hidup Untuk
olahraga untuk kesehatan. Jadi olahraga yang cukup, Memberi”. (Ratih Sayidun)
Sehingga masyarakat akhirnya plus makan dan istirahat yang
jadi senang berolahraga. Saat ini cukup, maka badan akan sehat.
olahraga yang populer dikalangan Pemerintah hendaknya membuat
masyarakat luas, adalah atletik, kebijakan untuk menjadikan
senam dan berenang. olahraga sebagai kewajiban.

“...Olahraga sebagai bagian dari kehidupan.


Kita harus berolahraga karena manusia harus bergerak
untuk bisa hidup...“
Tono Suratman

Senam bersama menjalin silaturahmi

21
Ulasan
tamuUlasan
kita

RSON Kebutuhan Nasional

SS
esmenpora DR.
esmenpora DR. H.H. Alfitra
AlfitraSalamm,
Salamm,APU, berpartisipasi pada Hospital Expo. Ini merupakan
menyatakan,
APU, Kemenpora
menyatakan, sangat membutuhkan
Kemenpora sangat cara untuk meyakinkan publik dan pemerintah,
Rumah Sakit Olahraga
membutuhkan Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). bahwa RSON betul-betul menjadi kebutuhan
Mengingat,
Nasional salah Mengingat,
(RSON). satu fungsi salah
Kemenpora adalah
satu fungsi nasional.
membina atlet. Selama latihan dan bertanding, atlet
Kemenpora adalah membina atlet. Selama latihan Sesmenpora berharap rumah sakit ini unggul,
berisiko mengalami cedera. Nah, sudah menjadi tugas
dan bertanding, atlet berisiko mengalami cedera. kompetitif dan bisa melayani masyarakat. Kelak
kemenpora juga untuk memperhatikan nasib atlet
Nah, sudah menjadi tugas Kemenpora juga untuk RSON mampu mengembangkan rumah sakitnya
yang sedang menderita gangguan kesehatan. Antara
memperhatikan
lain cedera. nasib atlet yang sedang menderita hingga ke tingkat propinsi. Mendirikan rumah
gangguan kesehatan.
Semula Antara RSON
spesifikasi lain cedera.adalah untuk sakit adalah ibadah. Karena fungsinya menolong
merehabilitasi cedera olahragaadalah
Semula spesifikasi RSON untuk
pada atlet. me­
Fungsinya orang. Kami berharap dalam perspektif ibadah ini,
rehabilitasi
melakukancedera olahraga
pengobatan pada atlet.
rehabilitasi untukFungsinya
atlet yang semua pihak dapat membantu agar RSON dapat
melakukan
menderita pengobatan rehabilitasiterlalu
cedera. Tapi tampaknya untukkecilatlet
kalau melaksanakan fungsinya secara optimal. Antara
yang
hanyamenderita cedera.
berfungsi untuk Tapi tampaknya
rehabilitasi saja. terlalu lain, RSON menjadi bagian dari sport science.
Maka
kecil kalau namanya
hanya berubah
berfungsi untukmenjadi Rumah
rehabilitasi Sakit
saja. Misalnya bagaimana mengukur kemampuan
olahraga
Maka Nasional.
namanya berubahSupaya kalangan
menjadi olahraga
Rumah fisik dan psikis untuk bisa menjadi atlet yang
memahami dan mengerti bahwa rumah
Sakit olahraga Nasional. Supaya kalangan olahraga sakit ini berprestasi.
DR. H. Alfitra Salamm, APU
memiliki kekhususan.
memahami dan mengertiYaitu untuk kalangan
bahwa rumaholahraga.
sakit (Ratih Sayidun)
Sekarang RSON sudah berkembang.
ini memiliki kekhususan. Yaitu untuk kalangan Direktur
RSON, DR. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
olahraga.
sudah bergerak cepat mengembangkan rumah sakit
Sekarang RSON sudah berkembang. Direktur Semoga RSON tahun 2015 sudah menjadi BLU.
ini. Dr. Basuki memiliki kemampuan manajerial untuk
Utama RSON, DR. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, Mengingat Indonesia akan menyelengggarakan
bisa secara bertahap membenahi infrastruktur dan
FICS, MARS sudah
melengkapi bergerak cepat mengembangkan
SDM nya. perhelatan besar Asean Games 2018. RSON diharapkan
rumahSehingga
sakit ini.dapat
Dr. Basuki memiliki
menciptakan kemampuan
landasan yang kuat kelak dapat memberikan kontribusinya dibidang
manajerial untuk bisa secara bertahap
untuk menjadikan RSON sebagai Badan Layanan membenahi pelayanan kesehatan. Rumah sakit ini perlu lebih giat
infrastruktur
Umum (BLU). dan
Agarmelengkapi
rumah sakit SDM nya.menjadi rumah
ini bisa melakukan promosi. Misalnya berpartisipasi pada
Sehingga dapat menciptakan
sakit yang mandiri. Kelak bisa memberikan landasan yang
pelayanan Hospital Expo. Ini merupakan cara untuk meyakinkan
kuat untuk untuk
kesehatan menjadikan RSON umum.
masyarakat sebagai Terutama
Badan publik dan pemerintah, bahwa RSON betul-betul menjadi
masyarakat
Layanan disekitar
Umum Cibubur.
(BLU). Agar rumah sakit ini kebutuhan nasional.
Sesmenpora berharap rumah sakit ini unggul,
bisa menjadi rumah sakit yang mandiri. Kelak
kompetitif dan bisa melayani masyarakat. Kelak RSON
bisa memberikan pelayanan kesehatan untuk
mampu mengembangkan rumah sakitnya hingga ke
masyarakat umum. Terutama masyarakat di sekitar
tingkat propinsi. Mendirikan rumah sakit adalah ibadah.
Cibubur. Karena fungsinya menolong orang. Kami berharap dalam
Semoga RSON tahun 2015 sudah menjadi BLU. perspektif ibadah ini, semua pihak dapat membantu agar
Mengingat Indonesia akan menyelengggarakan RSON dapat melaksanakan fungsinya secara optimal.
perhelatan besar Asean Games 2018. RSON Antara lain, RSON menjadi bagian dari sport science.
diharapkan kelak dapat memberikan kontribusinya Misalnya bagaimana mengukur kemampuan fisik dan
dibidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit ini psikis untuk bisa menjadi atlet yang berprestasi.
DR. H. Alfitra Salamm, APU
perlu lebih giat melakukan promosi. Misalnya (Ratih Sayidun)
DR. H. Alfitra Salamm, APU

22
22 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
Ulasan Ulasan
Kesehatan Bagian
Kesehatan Bagian
Pembinaan Atlet
Pembinaan Atlet
K etua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita
Subowo mengingatkan, sekarang ini kesehatan
menjadi bagian dari pembinaan atlet. Dengan
demikian, Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)
tentunya diharapkan membantu para atlet. Terutama
untuk mencegah, atau kalau sampai terjadi cedera,
RSON bisa memberikan pengobatan yang tepat. Yang
penting bagaimana KOI dan RSON bekerjasama untuk
memberikan informasi kepada atlet, pembina, pelatih,
Rita Subowo
wasit dan pemangku olahraga, mengenai keberadaan
RSON. Sebab atlet adalah aset nasional. Jadi harus dijaga Jangan sampai atlet mengalami cedera ditengah
fisiknya agar siap untuk bertanding. pertandingan. Kejadian tersebut akan menimbulkan
Mantan Ketua KONI ini mengimbau agar RSON lebih kerugian yang besar. Bila atlet tidak bisa melanjutkan
sering lagi memberikan informasi mengenai bahaya pertandingan akibat cedera.
cedera pada atlet. Termasuk bagaimana terapinya. Untuk itulah, perlu edukasi kepada atlet, supaya
Sehingga atlet mengetahui bagaimana menjaga dirinya mereka mengetahui anatomi tubuh. Sehingga bisa
agar tidak cedera. Disinilah pentingnya peran RSON. dijaga supaya tidak cedera. RSON diharapkan
Untuk itulah harus lebih sering lagi interaksi antara mengembangkan pelayanannya hingga ke daerah-
RSON dengan pemangku olahraga. daerah. Atlet-atlet ini datang dari berbagai daerah.
Sebab pencegahan ini bukan hanya ditujukan Seandainya atlet mengalami cedera di daerahnya, tentu
kepada atlet. Tapi juga pelatihnya. Selama ini harus secepatnya diobati di daerah tersebut.
kendalanya belum intensif melakukan pencegahan (Ratih Sayidun)
cedera. Supaya atlet siap bertanding.

Pelayanan Kesehatan
Untuk Atlet

Tapi masih terbatas sarana dan prasarananya.


Sehingga pelayanan kesehatan untuk atlet jadi kurang
KRT Drs. Bambang Trijoko, MM, MH maksimal. Disinilah pentingnya keberadaan RSON.

M
Rumah sakit ini menyediakan pelayanan kesehatan yang
enurut Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga, lebih lengkap untuk atlet.
KRT Drs. Bambang Trijoko, MM, MH, Rumah Kemenpora sudah memberitahukan kepada
Sakit Olahraga Nasional (RSON) sangat kalangan olahraga tentang keberadaan RSON. Tugas kita
memberikan nilai tambah kepada para atlet. Artinya, RSON sekarang adalah mengarahkan atlet yang cedera untuk
berperan penting mendukung prestasi atlet. Karena ikut berobat ke RSON. Bukan untuk berobat saja, RSON juga
memperhatikan kesehatan dan kebugaran atlet. menyediakan fasilitas uji kebugaran untuk atlet.
Sebelum ada RSON, sudah ada Pusat Pengembangan Mengingat RSON adalah satu-satunya rumah sakit
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kesehatan Olahraga umum dengan kekhususan untuk atlet. Kita harus
Nasional (PP ITKON). Yaitu pusat pelayanan kesehatan untuk optimis rumah sakit ini bisa segera beroperasi secara
atlet yang berlokasi di kantor Kemenpora. optimal melayani pasien. (Ratih Sayidun)

23
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 23
Ulasan
tamuUlasan
kita

Semua Pihak Harus


Bekerjasama
Tujuannya terutama untuk menangani masalah
kesehatan atlet. Kami bersyukur rumah sakit ini dipimpin
oleh Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS, yang
sudah pakar dibidang Orthopedi.
orthopaedi. Sehingga dapat
menangani cedera atlet secara lebih spesifik.
Syaiful Rakhmat Hasibuan, AK Karena RSON milik Kemenpora, maka semua pihak

A
di kementerian ini harus bekerjasama. Tujuannya untuk
tlet memiliki kekhususan. Karenanya, membantu rumah sakit ini agar bisa secepatnya
Inspektur Kemenpora Syaiful Rakhmat melaksanakan fungsinya secara optimal. Untuk itu,
Hasibuan, AK mengingatkan, bahwa kementerian ini harus memperhatikan kebutuhan RSON.
keberadaan Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Yang terpenting perlu membangun koordinasi. Koordinasi
sangatlah penting. Jika atlet mengalami cedera, haruslah internal antara Kemenpora dengan RSON. Dan koordinasi
ditangani secara khusus. Bukan sekadar untuk sembuh ekternal dengan pengurus besar cabang olahraga.
tapi harus bisa bertanding kembali. Inilah kelebihan RSON, Sejauh ini dr. Basuki sudah giat melakukan
yang sekarang merupakan rumah sakit khusus untuk atlet, koordinasi dengan pihak luar. Sekarang RSON harus lebih
yang pertama di Indonesia. Meskipun demikian, rumah sering melakukan promosi agar lebih dikenal kalangan
sakit ini juga dapat melayani kalangan masyarakat luas. olahraga dan masyarakat luas. Sambil melengkapi jajaran
Salah satu fungsi RSON adalam membina atlet. SDM bidang kesehatan, terutama dokter spesialis.
Untuk itu, Kemenpora berinisiatif membangun RSON. (Ratih Sayidun)

Pulih, Sembuh, dan


Bisa Bertanding
Di beberapa negara, fasilitas pengobatan cedera khusus
untuk atlet, menjadi unit tersendiri di rumah sakit umum.
Makanya RSON memang dibutuhkan. Karena
menyediakan pelayanan kesehatan khusus untuk atlet.
Agar atlet bisa sembuh dan bisa bertanding lagi. Apapun
tantangan kedepan, semua pihak di Kemenpora harus bisa

K
Ramidin Saragih, SE, MM bekerjasama untuk mendukung rumah sakit ini.
RSON harus secepatnya beroperasi sebagaimana
epala Biro Perencanaan dan Organisasi H.
mestinya. Kebutuhan itu sudah mendesak. Menjelang
Ramidin Saragih, SE, MM mengingatkan, atlet
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean
membutuhkan RSON. Rumah sakit umum belum
Games 2018. Sebelum para atlet bertanding,tentu
ada yang menyediakan pelayanan khusus untuk
semakin banyak latihan. Kian banyak pula kemungkinan
menangani cedera atlet. Atlet perlu penanganan khusus terjadi cedera.
saat mengalami cedera. Cedera mereka bukan hanya Selain itu, menyongsong Asean Games 2018 di
supaya sembuh. Tapi harus bisa secepatnya pulih dan Indonesia, harus ditingkatkan pendayagunaan alat - alat
bisa bertanding lagi. Ini tujuan utamanya, yaitu pulih kesehatan di RSON. Perlu dipikirkan pula kemungkinan
dari cedera dan bisa bertanding. menambah fasilitas alat kesehatan yang baru. Intinya,
Dikalangan negara ASEAN, baru Indonesia yang RSON harus memperkuat infrastruktur, SDM serta
berhasil membangun rumah sakit khusus untuk keuangannya. Selain lebih menggalakkan upaya promosi,
kalangan olahraga. untuk memperkenalkan rumah sakit ini.

24 Media Informasi RSON Edisi Kedua - Tahun II I Januari - Maret 2015


24 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
Ulasan
Ulasan

Perlu Diperjuangkan
Sebagai satu - satunya rumah sakit khusus olahraga
di Indonesia. Cedera karena olahraga harus ditangani
oleh dokter spesialisnya. Penanganan di rumah sakit
Sriyono, SH, MM
umum dikhawatirkan asal sembuh saja.Belum tentu

M
atlet tersebut bisa bertanding lagi.
enurut Kepala Biro Humas, Hukum dan U n i t t e k n i s d i Ke m e n p o ra h a r u s g i a t
Kepegawaian, Bpk. Sriyono SH,MM. Rumah mensosialisasikan keberadaan RSON. Apalagi sarana
Sakit Olahraga Nasional (RSON) perlu dan prasarana di rumah sakit itu sudah bagus. Patut
diperjuangkan. Perjuangannya secara gradual dan diperjuangkan agar secepatnya memenuhi syarat untuk
simultan. Hingga menjadi rumah sakit yang dapat menjadi rumah sakit yang dapat melayani pasien.
beroperasi secara full. Sebagaimana rumah sakit lainnya. (Ratih Sayidun)

Atlet Membutuhkan
Pengobatan Khusus

K epala Puskesmas Kecamatan Ciracas dr.


Ahrahayati Wildany mengatakan, cedera pada
atlet membutuhkan pengobatan khusus.
Disinilah Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)
berperan penting. Kenapa? RSON adalah rumah sakit
khusus untuk kalangan olahraga. Sehingga rumah sakit
ini sudah dilengkapi dengan peralatan kesehatan
berteknologi canggih. Terutama untuk terapi pemulihan
cedera atlet. Tidak hanya itu, juga memungkinkan RSON bisa bekerjasama dengan BPJS serta pabrik-
rumah sakit melakukan pemeriksaan khusus secara pabrik yang banyak berlokasi disekitar cibubur dan jalan
keseluruhan untuk atlet. raya Bogor. Karyawan pabrik juga berisiko tinggi
RSON perlu lebih sering melakukan sosialisasi. mengalami cedera akibat kecelakaan kerja. Kerjasama
Mengingat rumah sakit ini baru berdiri. Terutama agar dengan BPJS memungkinkan puskesmas merujuk pasien
lebih dikenal oleh atlet daerah dan kalangan olahraga di ke RSON. (Ratih Sayidun)
daerah. Juga SDM nya harus diperkuat.

Edisi Kedua
Edisi Kedua - Tahun II I Januari
- Tahun II |- Maret 2015 Media
Januari Informasi
- Maret 2015 2525
RSON
Ulasan
tamuUlasan
kita

RSON Sering
Bersosialisasi

D r. Bayu Rahadian, Sp.KJ, Asisten Deputi Olahraga


Layanan Khusus, Deputi Bidang Pembudayaan
Olahraga Kemenpora, mengimbau agar Rumah
Sakit Olahraga Nasional (RSON) lebih sering lagi
mensosialisasikan rumah sakit ini. Dr. Bayu sempat
menjadi Pelaksana Teknis di RSON. Imbauan ini
disampaikan mengingat pentingnya peran RSON bagi Dr. Bayu Rahadian, SpKJ
pembinaan prestasi atlet.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri, RSON masih Sehingga ada SDM yang mengurus organisasi rumah
harus berbenah diri untuk meningkatkan kualitasnya. sakit dan tersedia SDM yang khusus melaksanakan
Terutama memperkuat SDM. Kekuatan SDM yang fungsional pelayanan. Contohnya, lebih baik ada tiga
semakin besar berarti memperkuat organisasi rumah perawat daripada satu perawat. Supaya ada perawat
sakit ini. Hal ini bisa dimulai dengan menambah SDM yang mengurus organisasi keperawatan dan ada perawat
secara kuantitas yang sesuai bidangnya. yang bertugas merawat pasien. (Ratih Sayidun)

Rumah Sakit Kebutuhan


Tak Terhindarkan

D osen Fakultas Hukum UI Heru susetyo, SH,


LL.M.M.Si.Ph.D menegaskan, Rumah Sakit
Olahraga Nasional (RSON) wajib ada. Rumah
sakit ini sebagai pendukung prestasi olahraga serta
kesehatan atlet.
RSON milik Kemenpora. Maka sudah seyogyanya
Kemenpora menjadikan RSON sebagai prioritas.
Mengingat olahraga tidak akan berjalan tanpa peran
rumah sakit ini. Jadi RSON adalah kebutuhan tak
terhindarkan, untuk menyediakan dukungan kesehatan Heru Susetyo, SH, LL.M.M.Si.Ph.D
kepada kalangan olahraga di Indonesia. Misalnya, atlet
bola yang gampang cedera. Pengobatannya bagai- Indonesia bisa mencontoh Thailand dalam hal
mana? Proses pemulihannya bagaimana ? Disinilah perkembangan olahraga di negara tersebut. Sebagai
pentingnya peran RSON. perbandingan, di Thailand, sejak dari kampus sudah
Maka pemerintah harus serius meyakinkan dikembangkan budaya hidup sehat, lengkap dengan
berbagai pihak, agar rumah sakit ini dapat secepatnya fasilitas olahraga, seperti fitness. Hampir semua
beroperasi. Perlu ada dukungan peraturan dan hukum mahasiswa setiap sore jogging atau lari serta rutin
yang jelas. Pihak RSON pun perlu proaktif untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Dari kebiasaan
membuat perangkat hukum dan peraturan yang itulah akan terlihat calon - calon atlet berprestasi.
mendukung beroperasinya rumah sakit ini. (Ratih Sayidun)

26
26 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
Ulasan Ulasan

Mendukung
Prestasi Atlet
Rumah sakit juga menjadi pusat informasi mengenai
kecukupuan gizi yang tepat untuk atlet, misalnya atlet
renang.
Untuk itu RSON harus lebih giat melakukan
promosi. Apalagi Indonesia pada tahun 2018 nanti
menjadi tuan rumah Asean Games. RSON sangat
berpotensi mendukung kegiatan berskala internasional
itu.
Denny Anggeri Olahraga renang sebenarnya minim cedera.

P
Diperkirakan sekitar 20 persen atlet renang yang
elatih renang, Denny Anggeri mengenal Rumah berisiko mengalami cedera. Risiko cedera terutama
Sakit Olahraga Nasional (RSON) dari rekomendasi dialami oleh atlet polo air, loncat indah dan renang
seorang pelatih kempo. Sudah empat kali pelatih indah.
ini bolak balik ke rumah sakit ini. Karena ingin Tapi kalau sudah cedera, proses pemulihannya
mengetahui apa saja fasilitas pelayanan kesehatan yang membutuhkan waktu lama. Sekitar enam bulan.
tersedia. Terbukti RSON sesuai dengan kebutuhan atlet Biasanya yang sering mengalami cedera adalah bahu
renang. Antara lain ada dokter spesialis orthopedi dan belakang. Cedera ini biasanya terjadi pada atlet yang
syaraf. mengalami over head training.Yaitu latihan renang yang
Eksistensi RSON sangat penting. Karena ikut sangat berlebihan melebihi batas normal. Akibatnya,
mempengaruhi kemajuan prestasi atlet. Bagaimanapun otot menjadi jenuh. Kalau dipaksakan latihan juga, bisa
juga atlet membutuhkan Medical Center seperti RSON. menimbulkan nyeri otot. Cedera ini kalau tidak cepat
Bukan hanya untuk menangani cedera. diobati, bisa mengganggu syaraf. (Ratih Sayidun)

Pelatih dan Atlet


Membutuhkan RSON
Kenapa bisa begitu? Atlet dan pelatih sangat
memerlukan RSON. Rumah sakit ini memungkinkan
penanganan cedera atlet lebih terarah. Cedera dapat
menyebabkan atlet tidak bisa bertanding untuk
selamanya. Kalau cederanya tidak diobati dengan benar

P
Iskandar
dan oleh dokter spesialis ortopedi. Apalagi kalau sudah
elatih pencak silat, Iskandar bercerita, bahwa dulu cedera, atlet masih memaksakan diri untuk latihan. Karena
pelatih sering bingung kalau atlet mengeluh sakit. khawatir tidak bisa bertanding. Keadaan ini lebih
Bingung mau kemana membawa atlet berobat. berbahaya lagi. Organ tubuh yang cedera bisa rusak.
Iskandar bersyukur, Kemenpora memperhatikan kesehatan Atlet yang cedera biasanya harus istirahat selama dua
atlet, dengan didirikannya Rumah Sakit Olahraga Nasional bulan. Kadang-kadang atlet suka tidak mau istirahat.
(RSON). Berbeda dengan atlet luar negeri, yang akan istirahat total
Atlet yang cedera bisa berobat ke RSON. Sekitar 10 untuk memulihkan cederanya. Sehingga proses
atlet pencak silat yang cedera sudah berobat ke rumah sakit pemulihannya cepat. Sebaliknya atlet Indonesia maunya
tersebut. Bukan hanya atlet, pelatih pun tidak bingung lagi. latihan terus. Padahal sudah diminta untuk istirahat.
Karena pengobatan cedera jadi lebih efisien. Artinya atlet Cedera yang dialami atlet pencak silat biasanya di lutut,
mendapat terapi yang tepat, sehingga atlet bisa lebih pergelangan kaki, kadang-kadang patah tulang kering,
panjang prestasinya. atau lengan. (Ratih Sayidun)

Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 2727


Ulasan
tamuUlasan
kita

Pelatih
Saling Memberitahu
Pelatih nasional anggar Rini Ismalasari
mengingatkan perlunya kerjasama antara pelatih, atlet
dan tim medis. Untuk itu Rumah Sakit Olahraga Nasional
(RSON) berperan penting mendukung prestasi atlet.
Mantan atlet anggar ini mengetahui adanya RSON,
setelah diberitahu oleh sesama pelatih anggar, yang
sudah mengikuti pelatihan tentang cedera di RSON.
Sejak itu, Rini datang ke RSON, mengantar atletnya yang
menderita cedera lutut dan cedera bahu. Rini Ismalasari

Satu-satunya pelatih wanita di PB Ikasi ini


menyatakan, kami memerlukan kerjasama dengan Atlet anggar melakukan gerakan seluruh tubuh.
RSON. Supaya atlet yang cedera bisa diobati secara Cedera terbanyak terjadi di pergelangan kaki, lutut,
tepat. Sebab, bagi atlet anggar, istirahat lebih dari tiga paha belakang, paha depan, bahu dan siku. Bila cedera
hari saja, berarti kembali ke nol lagi. Atlet tidak bisa tidak cepat diobati dengan baik, dikhawatirkan atlet
istirahat total. Karena harus siap pakai alias harus siap tidak bisa latihan.
bertanding. Atlet anggar sangat berisiko cedera. Maka pelatih
Dengan demikian, Jadi kalaupun cedera, misalnya berusaha meminimalkan risiko cedera itu. Misalnya,
kakinya cedera. Maka kakinya istirahat tidak latihan, tapi tidak boleh latihan fisik di jalan aspal atau jalan yang ada
tangannya yang latihan. paving blok. (Ratih Sayidun)

Pembinaan Kesehatan
Lebih Optimal

P elatih timnas taekwondo Rahmi Kurnia bersyukur


sekarang ada Rumah Sakit Olahraga Nasional
(RSON). Sangat tertolong sekali dengan adanya
rumah sakit ini. Pembinaan kesehatan atlet bisa lebih
optimal. Contohnya, ketika atlet cedera, bisa langsung
S
p
berobat ke RSON. p
Sejak tahun 2013, mantan atlet taekwondo peraih p
medali perak Olimpiade 1992 di Barcelona ini, sudah Rahmi Kurnia
membawa sejumlah atletnya yang cedera untuk s
berobat dan melakukan fisioterapi di rumah sakit ini. Latihan olahraga harus berdasarkan ilmu pengetahuan. k
Kebanyakan cederanya di lutut dan pergelangan kaki. Karenanya atlet, pelatih dan pembina olahraga harus p
Waktu pemulihan tergantung parah tidaknya cedera. terus belajar. Salah satu tujuannya untuk mencegah e
Saat pemulihan, latihan biasanya tetap dilakukan sambil cedera. o
tetap mengistirahatkan organ tubuh yang cedera. RSON sekarang sudah buka 24 jam. Tidak bingung u
Misalnya, kaki kanan yang cedera yang lagi ketika atlet sakit saat malam hari. Baru - baru ini 2 k
diistirahatan. Maka kaki kiri yang digunakan untuk atlet taekwondo sakit gejala tipus sehingga harus
latihan. Atau karena cedera jadi tidak boleh latihan lari, dirawat di RSON. Dengan adanya RSON, sakitnya atlet
diganti dengan latihan beban. jadi lebih cepat diobati. (Ratih Sayidun)

28
28 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
Topik Kita

Topik Kita
Topik Kita

Keberhasilan RSON
Keberhasilan RSON Selama Tahun 2014

Selama Tahun 2014


S
Keberhasilan RSON Selama Tahun 2014
ebagai bentuk apresiasi kepada atlet, Kementerian Pada februari 2014, Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT
Pemuda dan Olahraga membangun Rumah Sakit FICS, MARS dilantik sebagai Direktur Utama RSON. Dokter

S
Olahraga Nasional (RSON). Kesehatan termasuk hal spesialis orthopedi ini segera bergerak cepat untuk
penting yang ebagaiharusbentuk
diperhatikan, untukatlet,
apresiasi kepada meningkatkan
Kementerian menjadikan rumah
Pada februari 2014,sakit
Dr. dr. ini,
Basukisiap memberikan
Supartono, Sp.OT,pelayanan
prestasi atlet. Pemuda Mulai dari pencegahan
dan Olahraga membangun Rumah hingga
Sakit kesehatan
FICS, secara
MARS dilantik umum
sebagai bagi
Direktur Atlet
Utama atau
RSON. Olahragawan.
Dokter
pengobatannya. Olahraga Nasional (RSON). Kesehatan termasuk hal spesialis orthopedi ini segera bergerak cepat untukluas pada
Khususnya kepada atlet serta masyarakat
Olahragawan
penting yang berisiko
harus tinggi mengalami
diperhatikan, untuk cedera. Baik
meningkatkan umumnya.rumah
menjadikan Sepanjang
sakit ini,tahun 2014, sejumlah
siap memberikan keberhasilan
pelayanan
saat latihan maupun
prestasi ketikaMulai
atlet. bertanding. Atlet bisa kehilangan
dari pencegahan hingga telah dicapai
kesehatan secaraoleh
umumRSON.bagi Atlet atau Olahragawan.
kesempatan untuk bertanding, bila cedera. Akibat cedera
pengobatannya. Dalam
Khususnya bidang
kepada atlet dukungan
serta masyarakat kesehatan,
luas padaRSON telah
pula, para olahragawan
Olahragawanbisa kehilangan
berisiko masa depan
tinggi mengalami di usia
cedera. Baik melakukan
umumnya. Medical
Sepanjang Check
tahun 2014,Up kepada
sejumlah 504 pasien. Terdiri
keberhasilan
saat latihan
emas. Cedera maupun
tentu ketika bertanding.
sangat Atlet bisa kehilangan
mempengaruhi prestasi telah
dari:dicapai oleh RSON.
kesempatan
olahragawan. untuk
Disinilah bertanding,
peran RSON.bilaRumah
cedera. sakit
Akibatkhusus
cedera Ÿ Dalam bidang
190 atlet prima dukungan kesehatan,
dari 21 cabang RSON telah
olahraga.
pula, para olahragawan bisa kehilangan
untuk atlet ini mengkoordinasikan seluruh pelayanan masa depan di usia melakukan Medical Check Up kepada
Ÿ 80 atlet Ragunan dari 9 cabang olahraga 504 pasien. Terdiri
dalam rangka
kesehatanemas.
untukCedera
atlet. tentu sangat mempengaruhi prestasi dari: International Sport School Games di Thailand.
olahragawan. Disinilah peran RSON. Rumah sakit khusus Ÿ 190 atlet prima dari 21 cabang olahraga.
untuk atlet ini mengkoordinasikan seluruh pelayanan Ÿ 80 atlet Ragunan dari 9 cabang olahraga dalam rangka
kesehatan untuk atlet. International Sport School Games di Thailand.
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 29
29
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 29
Topik Kita
Topik Kita

Ÿ 98 calon atlet Ragunan dari 8 cabang olahraga. Kemenpora.go.id dan Media Informasi RSON)
Ÿ 136 calon anggota Paskibraka Nasional dari 34 Ÿ ATLS dan Bimtek Mental Spiritual. Berupa
provinsi di Indonesia. tarhib dan buka puasa bersama.
Pada bidang pelayanan medik. Sepanjang Ÿ Bimtek Penatalaksanaan Cedera Olahraga (di
tahun 2014, RSON telah membuka pelayanan publikasikan di Hospital Expo di portal website
medik bagi para atlet, karyawan Kemenpora dan Kemenpora.go.id dan Media Informasi RSON)
keluarga karyawan Kemenpora. Pelayanan medik Ÿ Peminjaman ruang auditorium untuk berbagai
bagi masyarakat umum belum dapat dilakukan macam kegiatan. Diantaranya rapat persiapan
karena tarif PNBP RS Olahraga Nasional belum pelaksanaan tes atlet PRIMA, penataran
disahkan. pelatih dan wasit IPSI dan pelatihan BSMI.
Pelayanan yang sudah berjalan yaitu Pelayanan Ÿ Sosialisasi sengketa medik dari IDI Jakarta
Umum (IGD,Poli Gigi, Poli Psikolog), Pelayanan Timur
Spesialis (Poli Orthopedi, Poli Penyakit Dalam, Poli Ÿ Mengadakan berbagai macam pelatihan.
Rehabilitasi Medik, Poli Kebidanan dan Kandungan, Antara lain pelatihan penyadaran bahaya
Poli Anak, Kedokteran gigi spesialis periodontia) destruktif pornografi dan Pelatihan SBH SMP –
dan Pelayanan Penunjang Medik (Instalasi Farmasi, SMA dari Puskesmas Ciracas.
Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi (MRI) Ÿ Melaksan akan b erb agai kegiatan.
dan Instalasi Rehabilitasi Medik). Jumlah kunjungan Diantaranya, mengikuti kegiatan Hospital Expo
pasien ke RSON hingga 24 Desember 2014 mencapai di JCC Senayan, rapat persiapan paskibraka,
3672 pasien. Kemudian pencapaian bidang ad­minis­ Rakernas dan Mukernas IPSI.
trasi dan keuangan antara lain: Ÿ Melakukan kunjungan-kunjungan ke Rumah
Ÿ Penyusunan PERMENPORA no. 0524 tahun Sakit Pembina dan percontohan serta
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSON Universitas-universitas. Antara lain RS PMI
Ÿ Perpanjang Izin Operasional Sementara dari Bogor,RS PON, RS Mata AINI, RS Ortopedi Solo,
Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Pengurusan RS Lokapala, UNS dan UNY.
Izin Operasional Tetap RSON Ÿ Menerima Kunjungan dari Universitas
Ÿ Terbitnya Surat Rekomendasi Penetapan Kelas Ganesha Bali dan Fakultas Keolahragaan dan
RSON dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta Pendidikan Universitas Wahid Hasyim
Ÿ Pengurusan kelengkapan administrasi Rumah Semarang.
Sakit antara lain : Status Badan Layanan Umum Ÿ Publikasi pengumuman penerimaan CPNS di
(BLU) RSON, kerjasama dengan BPJS Jakarta Harian Republika dan Radio Elshinta.
Timur, Surat Izin Praktek dan Surat Tanda Ÿ Tergabung dalam website PERSI
Registrasi Dokter Spesialis, dokter umum dan RSON juga turut mengirim tim medisnya untuk
dokter gigi, perawat, radiographer, apoteker dan mendukung beberapa kegiatan :
asisten apoteker, analis laboratorium, fisioterapi Ÿ Tim Medis Paskibraka Nasional, Juli-
dan izin Instalasi Pengolahan Air Limbah. September 2014.
Ÿ Terbitnya Izin Undang Undang Gangguan RSON Ÿ Tim medis Rally Mobil Tua Lintas Katulistiwa
Ÿ Penyusunan tarif PNBP RSON Jakarta-Padang, September 2014.
Ÿ Terbitnya sertifikat RSON sebagai anggota Ÿ Tim Medis Hari Pramuka Nasional.
Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Ÿ Tim Medis Pertandingan Wushu Internasional.
Ÿ Keluarnya Revisi V RKA KL RSON Ÿ Tim medis pada pertandingan Pencak silat di
POPKI.
Berikut apa saja yang telah dilaksanakan oleh Ÿ Tim Medis Festival Senam Lansia.
bidang Pengembangan SDM dan Kerjasama Antar (Ratih Sayidun)
Lembaga.
Ÿ Talkshow dan seminar Osteoporosis (di
publikasikan di Hospital Expo di portal website

3030Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015


Karya ilmiah
Karya Ilmiah

SPORTSport
PERANPeranan SCIENCE
ScienceDALAM
Dalam Mendukung
MENDUKUNG Prestasi
PRESTASI Olahraga
OLAHRAGA
S alah satu kesuksesan atlet di negara maju
berawal dari sumbangan ilmu pengetahuan
olahraga dan ilmu kedokteran serta ilmu
lainnya. Tidak disangsikan bahwa bermutunya
pertandingan olahraga akibat dari ilmu
Menghadapi olympic games membutuhkan
persiapan beberapa tahun sebelumnya dengan
target sasaran yang telah di tentukan. Selama
meningkatkan kualitas fisik ada keterlibatan
pemanfaatan dan penerapan iptek yang
pengetahuan. Latihan di kalangan atlet andalan terprogram secara proporsional. Kualitas fisik
dalam mempersiapkan pertandingan mengacu dihasilkan dari teknik yang terbaik. Menganalisa
pada hasil penelitian dan kajian serta pengamatan teknik suatu gerakan dari cabang olahraga
ilmiah. memerlukan keilmuan tersendiri sesuai ciri
Beberapa faktor penting yang berpengaruh kecabangannya. Teknik atlet dapat dibentuk dari
terhadap perkembangan olahraga yakni: latihan. Melalui latihan antara lain untuk
Ÿ Ilmu pengetahuan yang mengarah pada memperbaiki atau membentuk teknik terbaik.
hubungan sebab akibat dari prestasi rekor. Ilmu olahraga atau lebih dikenal dengan
Ÿ Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sport science adalah disiplin ilmu olahraga yang
prestasi tinggi dalam arti luas memusatkan mempelajari bagaimana tubuh bekerja selama
perhatian kepada penelitian dan realisasi latihan, dan bagaimana olahraga serta aktivitas
perkembangan sejak usia muda sampai prestasi fisik dapat meningkatkan kesehatan. Ilmu
puncak hingga stabilisasi tingkat prestasi. Keolahragaan menggabungkan bidang Fisiologi
Ÿ Ilmu pengetahuan dalam usaha pengembangan (Fisiologi Latihan, Anatomi, Biomekanik dan
metode terbaik dalam menangani atlet dunia Biokimia (K inesiology) ). Pengembangan
melalui upaya peningkatan prestasi sebagai pemahaman lebih besar tentang bagaimana
penjabaran dari program latihan efektif, adanya tubuh bereaksi terhadap latihan, lingkungan yang
inovasi dari bidang peralatan serta fasilitas berbeda dan banyak rangsangan lainnya.

Hydropool Untuk Rehabilitasi


dan Latihan Penguatan otot
“ ...Selama
meningkatkan
kualitas fisik ada
keterlibatan
pemanfaatan dan
penerapan iptek
yang terprogram
secara
proporsional....

31
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 31
Karya ilmiah
Karya Ilmiah

Nilai fisik adalah himpunan struktur, himpunan Alat Mayoline untuk mengukur kemampuan kekuatan
maksimal setiap bagian otot (Maximum Strength Test)
kualitas dan himpunan kelakuan kinetik serta
berbagai cara ekspresi dari dimensi biologis.
Struktur dapat menetapkan perbedaan pokok
dukungan fungsi serta hubungan. Sedangkan
kualitas adalah ekspresi gerak metabolik, mekanik
serta estetik berdasarkan struktur fisik.
Kerja fisik memerlukan persentase otot yang
yang dapat di dukung oleh kerja jantung,
pernafasan serta peredaran darah secara baik.
Kualitas otot didasarkan pada perlakuan faal dan
mekanis otot yang bekerja secara aerobik dan an-
aerobik. Sedangkan kelakuan kinetik erat kaitannya
dengan bakat atau hasil latihan secara Motion analysis system Untuk
menyeluruh. menganalisa gerakan melalui hasil kamera
Untuk mengetahui kualitas fisik atlet
dibutuhkan teknik analisa secara cermat. Teknologi
modern telah menyediakan peningkatan secara
tepat dalam memperoleh perbaikan dan efisiensi
gerakan melalui penggunaan peralatan canggih
seperti video perubahan kecepatan, analisa
komputer, dan pengukuran kekuatan. Seluruh
bidang ilmu keolahragaan (ilmu biomekanika, ilmu
genetika, ilmu gerak) menjadi sangat penting.
(Dr. Ismun Dwi Karyatiningsih, M.Pd)

VacuSport Untuk Recovery

3232 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015


Tips Sehat Tips Sehat

Pencegahan Gigi Berlubang

G igi yang bersih dan kuat merupakan impian


setiap orang. Maka untuk menghindari sakit gigi
diperlukan perawatan gigi secara berkala.
Terutama agar gigi tidak berlubang. Bukankah
mencegah gigi berlubang lebih baik daripada mengobati
2. Karies Dentin, adalah karies yang sudah mencapai
dentin. Pada karies ini akan terasa ngilu kalau
makan makanan manis, asam atau dingin. Rasa
ngilu bertahan beberapa waktu. Sampai kurang
lebih satu menit.
sakit gigi. 3. Karies Pulpa. Yaitu karies yang sudah mencapai
Walaupun tampak sederhana tapi perawatan gigi jaringan pulpa. Sehingga terjadi peradangan pada
sering diabaikan. Akibatnya gigi jadi mudah berlubang. pulpa. Rasa ngilunya terasa spontan, yang tidak
Keadaan ini menyebabkan gigi terasa ngilu. Bahkan bisa terus menerus. Rasa sakitnya hilang timbul. Apalagi
sampai ke tahap paroksisma(sakit yang sangat hebat) saat malam hari.
yang dapat mengganggu aktivitas dan konsentrasi.
Salah satu penyebab gigi berlubang yaitu Plak. Plak Berikut beberapa tips untuk mencegah gigi berlubang:
itu sendiri merupakan lapisan. Proses terjadinya plak 1. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi
dimulai 20 menit setelah kita makan. Sisa sisa makanan berflouride setelah makan dan sebelum tidur.
yang menumpuk akan difermentasi oleh bakteri 2. pilihlah sikat gigi yang tepat, untuk membersihkan
menjadi asam. Bakteri ini cukup berbahaya karena gigi. Pilihlah sikat gigi yang memiliki kepala sikat yang
mineral gigi dapat larut atau luluh sehingga kecil dan bulu sikat menyilang, sehingga mudah
menimbulkan karies. menjangkau bagian dalam gigi.
3. Makan makanan yang bergizi. Hindari makanan yang
Ada tiga macam karies: manis dan lengket
1. Karies Email. Yaitu karies yang terjadi pada 4. Menggunakan benang gigi. Benang gigi atau dental
permukaan enamel gigi (lapisan gigi yang terluar floss bisa membantu menghilangkan partikel kecil
dan terkeras pada gigi). Pada karies ini akan terasa yang tersangkut di celah–celah gigi
ngilu kalau makan makanan manis, asam dan 5. Periksa gigi ke dokter gigi secara teratur 6 bulan
dingin. Rasa ngilu akan hilang bila tidak menyantap sekali. Meskipun sedang atau tidak sedang sakit gigi.
makanan yang manis. asam atau dingin. (drg. Sri Maryani)

Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 33


33
Tips Sehat
Tips Sehat

Jogging Untuk Tubuh Sehat dan Segar

S aat ini olahraga lari semakin banyak digemari oleh


masyarakat dari seluruh kalangan. Banyak
kegiatan lari yang diadakan di Ibukota. Mulai dari
Fun Running yang dapat diikuti oleh seluruh anggota
keluarga hingga kegiatan lari marathon tingkat nasional
fisik tersebut.
Tujuannya untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan, juga menurunkan berat
badan. Untuk dewasa usia 18 - 65 tahun direkomendasikan
melakukan aktivitas aerobik sedang seperti berjalan
maupun internasional sering diadakan di Ibukota. selama minimal 30 menit sekurang - kurangnya 5 hari
Jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang setiap minggunya. Sedangkan untuk melakukan aktivitas
dilakukan dengan cara lari-lari kecil. Pada saat berjalan, aerobik yang lebih berat seperti jogging dilakukan minimal
kaki menapak ke tanah secara bergantian. Sedangkan 20 menit sekurang - kurangnya 3 hari setiap minggunya.
menurut weill, pada jogging ada saat melayang dimana Selain dapat mengurangi resiko terjadinya berbagai
kedua kaki tidak menyentuh tanah. Jogging termasuk penyakit kronik, jogging juga memiliki manfaat lain
olahraga yang murah dan bisa dilakukan oleh siapapun yaitu:
baik wanita maupun pria disegala umur. Dan Ÿ Jogging dapat membantu menurunkan berat
bermanfaat begitu besar bagi kesehatan tubuh. badan. Jogging sangat bermanfaat untuk membakar
Warburton di dalam jurnal International Journal of lemak dan kalori pada tubuh kita. Sehingga jogging
Exercise Science mengatakan, bahwa aktifitas fisik sangat membantu bagi seseorang yang ingin
secara teratur merupakan pengobatan primer maupun menurunkan berat badannya.
sekunder dari beberapa penyakit kronik. Seperti Ÿ Jogging menguatkan tulang dan otot. Jogging akan
penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, hipertensi, memperkuat otot dan densitas tulang dari kedua
obesitas dan dapat mencegah terjadinya kematian kaki, panggul dan punggung. Jogging atau lari tidak
secara dini. akan menghasilkan otot bulky seperti saat latihan
Mengingat banyak keuntungan dari aktivitas beban berat, tapi akan meningkatkan kekuatan kaki.
fisik secara teratur, maka American College of Sport Contohnya, seorang pelari jarak jauh badannya
Medicine dan American Heart Association me­ terlihat kurus, tetapi memiliki kaki yang sangat kuat.
rekomendasikan jumlah dan intensitas dari aktivitas

34 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015


34
TipsTips
tamu Sehat
Sehatkita

Ÿ Jogging membuat kualitas tidur lebih baik. Ÿ Melakukan pemanasan sebelum melakukan
Jogging secara rutin akan membuat tidur lebih aktifitas dan pendinginan setelah melakukan
mudah dan kualitas tidur lebih baik. aktivitas.
Ÿ Jogging meningkatkan daya tahan tubuh. Ÿ Mencukupi kebutuhan cairan tubuh sebelum,
Penelitian yang dilakukan oleh Professor Mike saat dan sesudah jogging.
Gleeson dari Universitas Loughborough dan Ÿ Menyediakan waktu kosong selama sekurang -
dipresentasikan dalam Konferensi Association for kurangnya 2 hari untuk istirahat. Agar tidak
Science Education (ASE) tahun 2011 menyatakan, terjadi overtraining yang dapat menimbulkan
bahwa aktivitas aerobik seperti jogging dapat cidera.
membantu menangkal terjadinya influenza Ÿ Melakukan jogging tidak melebihi 80% dari
sampai diatas 33%. detak jantung
Jogging terbukti dapat maksimal. Detak
meningkatkan daya jantung maksimal
tahan tubuh. (220 dikurangi
Ÿ J o g g i n g usia).
meningkatkan Ÿ S e g e r a
kesehatan mental. menghentikan
Jogging secara rutin jogging, jika terjadi
dapat mencegah cedera saat jogging.
terjadinya depresi. Dari pembahasan
Sehingga dapat diatas sudah terbukti
meningkatkan bahwa jogging
kapasitas kerja dan memiliki banyak
kehidupan yang lebih manfaat dalam
aktif menjaga kesehatan dan kebugaran. Memiliki
Dalam melakukan jogging ada beberapa hal yang tubuh yang sehat dan bugar adalah impian dari
harus diperhatikan sebelumnya, yaitu: setiap individu. Jogging adalah salah satu solusi
Ÿ Konsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi olahraga mudah dan murah untuk mewujudkan
medis diri kita sebelum melakukan impian tersebut.
Ÿ Memakai sepatu yang sesuai pada kaki (dr. Danarto Hari Adhimukti)

“membakar
...Jogging sangat bermanfaat untuk
lemak dan kalori pada tubuh
kita. Sehingga jogging sangat membantu
bagi seseorang yang ingin menurunkan
berat badannya....

Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 35


35
TipsTips
Sehat
Sehat

Ÿ Tipe pasif adalah pemanasan yang dilakukan dengan


bantuan dari luar tubuh misalnya: mandi dengan air panas
ini kurang efektif meskipun dapat menaikkan suhu tubuh.
Ÿ Tipe Non Spesifik adalah suhu tubuh dinaikkan dengan
gerakan–gerakan kelompok otot besar yang aktif misalnya:
senam cara ini lebih efektif dan banyak digunakan
Ÿ Tipe Spesifik adalah pemanasan spesifik kecabangan atau
untuk bagian otot atau saraf tubuh tertentu yang akan
digunakan misalnya: pada angkat besi. Pemanasan ini
tidak hanya menaikkan suhu tubuh tetapi juga
memberikan kesempatan melalukan percobaan sebelum
bertanding, Pemanasan ini biasanya dilakukan oleh atlet.
Ÿ Intensitas dan lama pemanasan sangat individual
tergantung dari kemampuan fisik atlet yang bersangkutan
Pentingnya Pemanasan contoh: pemanasan 25 menit.
Hal penting yang harus diingat adalah pemanasan
Sebelum Berlatih dikatakan cukup jika diawali dengan keluarnya keringat suhu

B
tubuh naik 1–2 ºC pada kondisi lingkungan normal.
anyak yang berpendapat bahwa untuk mencapai Pemanasan disesuaikan dengan perimbangan antara
puncak prestasi olahraga harus terorganisir secara intensitas dan lama pemanasan. Suhu tubuh kembali normal
baik. Keadaan demikian dapat dicari kembali melalui setelah istirahat ± 45 menit. Jadi diperhitungkan antara
mekanisme yang dinamis serta modernisasi latihan. Proses
pemanasan dengan latihan ataupun pertandingan.
latihan selalu berkembang sepanjang zaman. karenanya
Keuntungan melakukan pemanasan, atlet akan lebih siap
proses latihan memerlukan pengetahuan dan intelegensi dari
individunya (Atlet). baik fisik ataupun mental. Setelah melakukan pemanasan
Latihan dapat menjadi masalah apabila tidak harus diikuti dengan pendinginan (Cool Down). Inipun sama
terkoordinasi dengan baik. Sebelum melakukan latihan ada pentingnya. Pemanasan dilakukan secara berurutan dari atas
baiknya melakukan pemanasan (warm up ) terlebih dahulu. kebawah atau dari bawah keatas dan dari gerak statis ke gerak
Tujuan pemanasan antara lain untuk: dinamis. (Dr. Ismun Dwi Karyatiningsih, M.Pd)
Ÿ Peregangan (Streches) otot dan tali pengikat (Tendon)
Ÿ Meningkatkan suhu tubuh khususnya otot dan persendian.
Ÿ Mengkonsentrasikan pikiran dan mengulang kembali
Aktivitas Tujuan Waktu
keterampilan dengan keterampilan yang akan dihadapi
kemudian. (Min)
Pemanasan sangat penting. Terutama untuk
penampilan fisik yang membutuhkan kemampuan puncak Lari ringan Meningkatkan 5 menit
dalam waktu singkat. Contohnya: Lari Jarak Pendek, Angkat
dengan suhu otot
Besi atau lainnya. Pemanasan yang cukup dan tepat dapat
mencegah terjadinya cedera (otot, tendon, ligamen dan Aerobik
jaringan pengikat lainnya)
Latihan Memperbaiki 10 menit
Hasil penelitian menyatakan bahwa Hemoglobin lebih
cepat dan sempurna jika suhu tubuh naik, dan proses oksidasi kelenturan jangkauan
akan lebih meningkat pada otot yang aktif. Kenaikan suhu
gerak
tubuh merangsang pelebaran pembuluh darah dan
mempercepat aliran darah ke otot. Latihan drill Koordinasi 10 menit
Agar terhindar dari cedera sebaiknya melakukan latihan.
khusus dan persiapan
Dimulai dari pemanasan, kemudian latihan dari intensitas
rendah ke intensitas cukup tinggi secara bertahap. sehingga kecabangan latihan
kekurangan oksigen pada dinding jantung dapat terhindar.
kecabangan
Beberapa tipe pemanasan adalah sebagai berikut:

36 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015


36
tamu
Tips kita
Sehat
Tips Sehat

Madu,
Yang Menyehatkan

Ingin sehat ? Mudah saja. Cobalah rutin minum


madu. Si manis yang satu ini sungguh banyak
manfaatnya. Sekaligus menjadi obat pula.
Menurut Kang Dwin, pendiri Budidaya Lebah Madu
Segar Shofi, madu memiliki komposisi nutrisi dan
enzym yang terbentuk secara alami. Minuman manis Madu tersusun dari protein, berbagai zat gula yaitu
tapi menyehatkan ini dapat membantu memperbaiki fruktosa, glukosa dan sukrosa, beberapa mineral seperti
sel tubuh yang rusak. Sel yang sehat dapat menghasilkan besi, tembaga, mangan, kalsium, sodium, belerang,
zat imunitas, yang berfungsi untuk melawan penyakit. potassium dan fosfor. Juga vitamin seperti vitamin B1
thiamin, vitamin B2 flavin (Riboflavin), vitamin C,
Madu asli Vitamin A, vitamin B6, vitamin B3 dan vitamin B5.
Seperti apa sih…madu asli itu ? Berikut ciri madu asli, Vitamin – vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan
hasil uji coba dari Budidaya Lebah Madu Segar Shofi : tubuh dan perlindungan dari penyakit. Madu banyak
- Disukai semut. Madu asli akan didatangi semut. Karena mengandung vitamin B2 flavin, setara dengan
binatang adalah pendeteksi yang sensitif terhadap zat kandungan flavin dalam daging ayam, 17 kali lipat lebih
berbahaya. Binatang tidak akan mengonsumsi madu banyak dibandingkan sari buah anggur dan apel segar,
yang dicampur zat kimia. dan lima kali lipat lebih banyak dibandingkan keju
- Madu asli akan semakin mencair bila dibiarkan rendah lemak, strawberi dan wortel.
beberapa menit diudara terbuka (minimal 5 menit). Madu juga diyakini sebagai sumber alami terbesar
Karena sifat alami madu adalah mudah menyerap vitamin C. Bahkan lebih banyak mengandung vitamin C
kandungan air dalam udara atau disebut sifat dibandingkan sayuran hijau dan buah – buahan. Karena
higroskopis (madu akan mengikat uap air diudara). serbuk sari (pollen) di dalam madu sangat kaya akan
Dan inilah alasan ilmiah mengapa kemasan madu vitamin C. Vitamin C berkhasiat meningkatkan imunitas
harus tertutup rapat. Cobalah ambil 1 sendok madu tubuh terhadap racun, membantu tubuh menyerap zat
dan letakan setengah jam diatas meja. Maka madu besi, membentuk butiran sel darah merah dan
murni akan semakin mencair/encer. Begitupun bila memelihara sel – sel hati. Kekurangan vitamin ini dapat
kita gunakan masker madu. Maka madu diwajah akan melemahkan daya tahan tubuh. Sehingga tubuh mudah
banyak menetes karena makin encer dibandingkan diserang bakteri.
saat didalam toples. Sejak ribuan tahun lalu, madu sudah dimanfaatkan
sebagai pemanis alami. Madu merupakan asupan
Manis yang menyehatkan karbohidrat lengkap yang paling cepat dapat diserap
Ahli madu ini mengingatkan, mengonsumsi madu tubuh manusia. Sehingga menghasilkan energi , lebih
murni secara rutin selama minimal 3 hari akan cepat dibandingkan dengan tepung dan gula. Hebatnya
meningkatkan vitalitas tubuh. Caranya, minum madu lagi, madu dengan cepat menghasilkan energi di dalam
setiap pagi dan menjelang tidur, dalam kondisi perut tubuh. Tanpa harus melelahkan organ pencernaan.
kosong atau sebelum makan. Cara terbaik minum madu, Bahkan rasa manis yang terdapat pada madu itu, dua
yaitu minum campuran madu dengan air hangat. Atau kali lipat lebih manis dibandingkan gula tebu. Rasa
lulur wajah dengan madu murni selama minimal manis pada madu, dihasilkan dari gula buah (fruktosa),
setengah jam, menghasilkan kulit wajah yang terasa bukan dari gula sukrosa (gula tebu). (Ratih Sayidun)
lembab.

Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 37


37
Galeri Foto

Direktur Utama RSON, staf dan karyawan RSON berfoto bersama sejumlah
ahli perumahsakitan usai mengadakan Rapat Evaluasi Kinerja di Hotel
Amarosa, Bekasi

Sesmenpora DR. H. Alfitra Salamm, APU bersama Direktur Utama dan Staf
RSON usai Rapat Koordinasi Sosialisasi Permenpora

dr. M. Saptadji, MARS., dr. Prihadi G, dan E. Hermawan mengikuti Rapat


Koordinasi Rintisan Kerjasama yang digelar RSON di Hotel Amarosa, Bekasi

38
Galeri Foto

Kunjungan Menpora Imam Nahrawi, S.Ag ke Gedung RSON


bertemu dengan Direktur Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS

Menpora Imam Nahrawi, S.Ag bersama Direktur Utama RSON Dr. dr.
Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS dan jajaran staf dan karyawan
RSON usai kunjungan Menpora ke Gedung RSON

Para peserta Bimbingan Teknis di RSON sedang melakukan praktek


penanganan cedera olahraga pada atlet

39
Galeri Foto

Direktur Utama dan Staf RSON bersama peserta bimbingan


teknis penatalaksana cedera olahraga dari tim medis dan pelatih
KONI18 November 2014

Direktur Utama RSON bersama pelatih cabang olahraga Taekwondo


PBTI usai pelatihan penatalaksanaan cedera olahragadi Ruang
Auditorium RSON

Direktur Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
memberikan materi penatalaksanaan cedera olahragakepada para
pelatih Taekowondo PBTI

40
Galeri Foto

Menpora KIB 2KRMT Roy Suryo Notodiprojo bersama Direktur


Utama dan Staf RSON di depan stand pameran RSON pada Hospital
Expo di JCC

Staf RSON memberikan hadiah door price kepada salah satu


pengunjung stand pameran RSON pada acara Hospital Expo di JCC

Direktur Utama & Staf RSON sedang melakukan olahraga rutin


setiap hari Jum’at di area lapangan sepakbola lingkungan RS

41
Galeri Foto

Direktur Utama, staf dan karyawan RSON melaksanakan upacara


pengibaran bendera untuk memperingati HUT KORPRI ke-43 di
halaman RSON

Apel pagi sebagai kegiatan rutinitas staf dan karyawan RSON yang
diawali dengan membaca do’a

Tim penguji dari RSON melaksanakan wawancara kepada peserta


seleksi CPNS Kemenpora RI di RSON

42
Galeri Foto

Dirut Utama RSON mengunjungi pabrik mesin Stemcell (Sel


Punca) di Miltenyi, Koln, Jerman, Desember 2014.

Direktur Utama RSON menyerahkan plakat penghargaan


Kemenpora kepada Staf Konjen RI Bpk. Rizal di Frankfurt,
Jerman, Desember 2014.

Direktur Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS,


MARS sedang berdiskusi dengan Mr. Antonio Capuano
mengenai hasil alat Diers, Jerman, Desember 2014.

43
Galeri Foto

Staf RSON sedang melakukan test analisa gerak dengan alat Simi
Motion di Jerman, Desember 2014.

Rintisan kerjasama antara RSON dengan RUMAH SAKIT “JIH”


Yogjakarta

Direktur Utama bersama staf RSON, berdiskusi dengan


Direktur Keuangan RS JIH dalam rangka rintisan kerjasama
RSON dan RUMAH SAKIT “JIH” Yogjakarta

44
Seluruh Direksi dan Staf
Rumah Sakit Olahraga Nasional
mengucapkan

Selamat Kepada:

Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS


(Direktur Utama RSON )
Atas segala dedikasi, prestasi dan kerjasama
dalam mengembangkan Rumah Sakit Khusus
Rehabilitasi Medik (Olahraga), Sentra Pelayanan
Cedera Olahraga Nasional di lingkungan
Kementrian Pemuda dan Olahraga

45
Kilas Peristiwa

RSON Meriahkan
Hospital Expo
R
umah Sakit Olahraga melihat secara langsung kesibukan RSON membuat kuis interaktif,
Nasional (RSON) untuk stand RSON menerima kunjungan untuk menarik minat pengunjung,
pertama kalinya menjadi puluhan dokter dan kalangan rumah agar tertarik mendatangi stand
peserta Indonesian International sakit. Mereka ingin mengetahui RSON. Hadiahnya berupa kaos
Hospital Expo 2014, di Jakarta segala hal mengenai RSON. Timnas Sepakbola Indonesia
Convention Center, 15 -18 Oktober Ada pula pengunjung dari Ke– dan bola, yang masing-masing
2014. Keikutsertaan RSON dalam menterian Pemuda dan Olahraga, bertandatangan KRMT Roy Suryo
pameran ini sangat didukung pelatih, atlet, kalangan manajemen Notodiprojo. Pengunjung terbanyak
oleh Kementerian Pemuda dan rumah sakit, supplier alat berasal dari kalangan dokter, baik
Olahraga. Menpora KIB 2 KRMT kesehatan, akademisi, mahasiswa, dokter Umum, dokter gigi maupun
Roy Suryo Notodiprojo, pada masyarakat dan pengunjung dari dokter spesialis.
hari ketiga pameran, Jumat, 17 luar negeri. Pada Hospital Expo ini, RSON
Oktober 2014, mengunjungi stand Total pengunjung yang menampilkan 2 alat unggulannya,
RSON. Pada kesempatan tersebut, khusus mendatangi stand RSON yaitu Vacusport dan Ergo Cycle VO2
KRMT Roy Suryo Notodiprojo berjumlah 179 orang. Stand Max (Cardiopulmonary Exercise

46
Kilas Peristiwa
Test). Vacusport merupakan alat vacusport secara ritmik. jaringan. Vacusport berfungsi untuk
yang awalnya dikembangkan oleh Sehingga membuat dilatasi dan mempercepat regenerasi setelah
NASA. Cara kerjanya, membuat kompresi pembuluh darah dan limfa latihan dan kompetisi pada atlet,
tekanan negatif dan positif pada secara bergantian. Mekanisme rehabilitasi, mengurangi edema
tubuh bagian bawah seseorang, kerja tersebut diharapkan dapat dan mengurangi nyeri. Vacusport
yang masuk ke dalam chamber meningkatkan aliran darah ke otot/ banyak digunakan dalam berbagai
bidang disiplin ilmu kedokteran
diantaranya sport medicine,
rehabilitasi medik dan ortopedi.
Sedangkan Ergo Cycle VO2
Max (Cardiopulmonary Exercise
Test) adalah alat yang digunakan
untuk melakukan pemeriksaan
VO2 Max. Istilah olahraga VO2
Max biasa disebut dengan istilah
maximal oxygen consumption atau
maximal oxygen uptake. VO2 Max
adalah kapasitas maksimum tubuh
seseorang untuk menggunakan
oksigen dalam melakukan kegiatan
yang intensif. Pemeriksaan ini dapat
digunakan sebagai parameter
kesehatan atau kebugaran jasmani.
Pada kesempatan ini, RSON
juga menampilkan beberapa alat
unggulan lainnya. Diantaranya
Milwaukee Brace, Boston Brace,
Boston Brace Modifikasi, Hand
Grip Dynamometer, Push &
Pull Dynamometer, Leg & Back
Dynamometer. (drg. Afrida Aryani)

“...Vacusport merupakan alat yang awalnya dikembangkan


oleh NASA. Cara kerjanya, membuat tekanan negatif dan
positif pada tubuh bagian bawah seseorang...”

47
Tamu
Kilas Kita
Peristiwa

Bimbingan Teknis
Penatalaksanaan Cedera
Olahraga
C
edera menjadi salah Olahraga, Prof. Dr. Djoko Pekik DKI Jakarta, Ikatan Dokter
satu masalah kesehatan Irianto, M.Kes, AIFO. Kegiatan Indonesia Cabang Jakarta Timur,
yang paling ditakuti para ini merupakan upaya promosi dan beberapa Rumah Sakit mitra
atlet, Kalangan olahraga wajib kesehatan dibidang kesehatan kerja RSON.
mengetahui apa saja upaya olahraga, terutama berkaitan Pada saat pelaksanaan
pencegahan dan penanganan dengan preventif/pencegahan pelatihan, peserta dibagi menjadi
cedera. Untuk itu, RSON terhadap cedera olahraga. 2 kelas yaitu kelas Tim Medis dan
menyelenggarakan Bimbingan Pesertanya sekitar 100 orang. kelas Pelatih (Non-Medis). Materi
Teknis Penatalaksanaan Cedera Diikuti oleh pelatih dan tim medis pelatihan terdiri dari 2 materi yaitu
Olahraga bagi Pelatih dan Tim Medis dari berbagai Pengurus Besar Pertolongan Pertama Gawat
di Lingkungan Komite Olahraga cabang olahraga di Indonesia. Darurat (PPGD) dan Cedera
Nasional Indonesia (KONI), Selasa, Seperti PB PASI, PB Pertina, Olahraga.
18 November 2014. PB IPSI, PB PSTI, PB Forki, PB Dr. Chandra Svaras, Sp.B dari
Bimbingan teknis ini dibuka Perkemi, PB Ikasi, PB PRSI dan Rumah Sakit Pusat Angkatan
secara resmi oleh Sekretaris PB Persani. Peserta lainnya dari Udara Dr. Esnawan Antariksa,
Kementerian Pemuda dan Sekolah Khusus Olahragawan menyampaikan materi tentang
Olahraga, DR. H. Alfitra Salamm, Ragunan, Puskemas Kelurahan Penatalaksanaan Cedera Olahraga
APU, didampingi oleh Deputi Cibubur, Puskesmas Kecamatan bagi Tenaga Medis dan Pelatih.
Bidang Peningkatan Prestasi Ciracas, Dinas Kesehatan Provinsi Menurutnya, Pertolongan Pertama

48
Kilas Peristiwa

Gawat Darurat (PPGD) adalah sakit, agar kejadian yang lebih materi seputar cedera. Mulai dari
pengetahuan dan keterampilan buruk dapat dihindari. pengenalan cedera olahraga,
yang harus dilatih secara terus Peserta tampak sangat antusias. jenis-jenis cedera olahraga serta
menerus. Terbukti dari banyaknya pertanyaan penanganan cedera olahraga,
Tujuannya untuk meningkatkan dan serunya diskusi, mengenai hingga rehabilitasi. Dilanjutkan
kesiapan mental dan ketepatan kasus cedera olahraga yang pernah dengan praktek penatalaksanaan
penanganan pada setiap kasus dialami oleh para peserta. cedera olahraga. Peserta dibagi
cedera olahraga. PPGD bertujuan Diskusi bahkan tetap menjadi 2 kelompok, agar lebih
untuk memberikan pertolongan berlangsung di luar sesi materi dan efektif mengikuti praktek yang
pertama pada kecelakaan di tempat tanya jawab. dipandu oleh 6 orang instruktur.
kejadian dengan cepat dan tepat. Direktur Utama RSON, Dr. (drg. Afrida Riyani)
Sebelum tenaga medis datang atau dr. Basuki Supartono, Sp.OT,
sebelum korban dibawa ke rumah FICS, MARS, menyampaikan

Peringatan Hari KORPRI Ke-43


Hari Senin (1/12) pagi RS
Olahraga Nasional (RSON)
mengadakan upacara peringatan
HUT KORPRI ke-43. Direktur
RSON Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS bertindak
sebagai Inspektur Upacara.
Upacara yang diikuti seluruh
karyawan dan karyawati RSON
ini berjalan dengan khidmat dan
lancar.
“Dengan telah diterbitkannya
Undang-undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), maka organisasi KORPRI akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai
Aparatur Sipil Negara atau disingkat Korps ASN RI. Dengan tujuan menjaga kode etik profesi
dan standar pelayanan profesi Aparatur Sipil Negara serta mewujudkan Jiwa Korps Aparatur
Sipil Negara sebagai pemersatu bangsa” demikian dikata Presiden Ir. H. Joko Widodo selaku
penasehat nasional KORPRI dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Direktur RSON.
(Yanti, AMK

49
Testimoni

Harus Cepat Berobat


Jangan menyepelekan cedera. Bila sudah mulai terasa sakit.
Jangan dibiarkan begitu saja. Karena dapat merugikan diri sendiri. Begitulah
pengalaman atlet pencak silat Puspa Arum Sari (21).

A
tlet yang hobi jalan-jalan dan olahraga ini
sebenarnya mulai menderita cedera sejak
empat tahun lalu. Ketika masih menjadi pelajar
SMU sekitar tahun 2010. Cedera terjadi ketika sedang
berlatih. Kaki terasa sakit, kaku dan sulit beraktivitas.
Rasa sakit itu tidak terlalu dirasakannya. Puspa tidak
terlalu peduli dengan rasa sakitnya itu.
Ternyata rasa sakitnya tidak sembuh juga. Malah
terus menerus sakit. Bahkan sejak tiga bulan terakhir
itu, kaki semakin sakit dan sangat menghambat
aktivitas sehari - hari. Terutama saat latihan. Latihan
jadi tidak maksimal dan konsentrasi pun menurun.
Akhirnya atlet ini kemudian menceritakan tentang
cederanya itu kepada pelatih. Pelatihnya menyarankan
untuk konsultasi kepada Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS, Direktur Rumah Sakit Olahraga
Nasional (RSON). Mula - mula beliau meminta untuk
dilakukan MRI. Hasil MRI, lutut atlet ini mengalami
pengapuran.
Puspa diminta istirahat alias tidak berlatih dulu, juga
dilarang berlatih fisik berat selama seminggu setelah
MRI. Kemudian dr. Basuki memberikan suntikan
plasma dan disarankan untuk istirahat. Setelah itu,
dokter menyarankan untuk latihan jalan sejauh 20
km selama seminggu. Dilanjutkan dengan suntik lagi
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Setelah mendapat pengobatan, kaki atlet ini
merasa jauh lebih baik dan nyaman ketika bertanding. harus memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Atlet
Meskipun masih harus satu kali suntik lagi untuk inipun akhirnya berhasil meraih medali emas pada
menyelesaikan pengobatan secara tuntas. Puspa Asean University Games.
merasakan banyak manfaat dari pengobatan tersebut. Puspa merasa mendapat hikmah dari cedera yang
Bersyukur sekali kaki bisa pulih dari rasa nyerinya. dialaminya. Harus lebih bisa mengendalikan diri dan
Padahal dulu dia sering merasa cemas dan sangat menjaga emosi, terutama ketika berlatih. Supaya tidak
khawatir akan masa depannya sebagai atlet. Takut cedera lagi. Dan harus lekas berobat ketika mulai
karena cedera jadi tidak bisa latihan maksimal.Tapi merasa nyeri. (drg. Sri Maryani)

50
Testimoni

Ida Ayu Putu Candra Murttiadi (tengah)

Cedera Menyebabkan
Tidak Konsentrasi
Cedera tidak diperhatikan. Padahal rasa sakit sudah tiga hari, kaki yang cedera itu sudah jauh lebih baik
dirasakan sejak tahun 2012. Begitulah pengalaman dan nyaman.
atlet pencak silat Ida Ayu Putu Candra Murtiadi. Lutut Selanjutnya mulailah terapi pemulihan. Candra
sebelah kiri terasa sakit. Tapi tidak terlalu dirasakan disarankan untuk latihan jalan sejauh 20 km selama
nyeri itu. Candra terus saja aktif berlatih. Cedera seminggu. Plus beberapa terapi latihan kekuatan
tersebut semakin kronis ketika atlet ini sampai di otot kaki. Sekarang cederanya sudah sembuh.
pelatnas. Rasa nyeri semakin akut dan sangat Bukan sekadar sembuh. Atlet ini sudah pulih dari
menghambat aktivitasnya. Keadaan ini membuat cederanya dan sudah bisa bertanding kembali. Hingga
Candra tidak konsentrasi saat berlatih dan sering mendapatkan medali emas pada kejuaraan Asean
merasa nyeri di lutut. Pelatihnya menyarankan untuk University Games.
berobat ke Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Cedera membuat atlet ini khawatir akan masa depan
dan konsultasi dengan Dr. dr. Basuki Supartono, profesinya sebagai atlet. Rasa nyeri akibat cedera
Sp.OT, FICS, MARS. ternyata dapat menganggu konsentrasi saat latihan.
Semula atlet pencak silat ini hanya bermaksud Sakit karena cederanya dahulu menjadi pengalaman
check up saja ke RSON. Ternyata hasil rontgen hidup paling berharga. Mulai sekarang harus lebih
menunjukkan adanya pengapuran sendi. Dokter memperhatikan kesehatan diri sendiri. Badan sehat
langsung memberikan suntikan plasma. Setelah menyebabkan latihan dapat lebih konsentrasi.
disuntik, rasa sakit hilang meskipun kakinya kaku. Sehingga lebih bisa hati- hati saat berlatih. Hal ini tentu
Sehingga diberi penyangga kaki oleh dokter. Setelah akan mengurangi risiko cedera. (drg. Sri Maryani)

51
Testimoni

Reynaldy Atmanegara
Merasa Lega
A
tlet taekwondo Reynaldi Atmanegara (19) merasa lega
karena sekarang sudah ada Rumah Sakit Olahraga Nasional
(RSON). Atlet jadi tidak bingung lagi kemana harus berobat.
Terutama saat mengalami cedera. Sebelum ada RSON, cedera atlet
kadang-kadang salah pengobatan. Akibat kurangnya pengetahuan
atlet mengenai bagaimana pengobatan cedera yang benar.
Sebagai rumah sakit khusus untuk kalangan olahraga, RSON
telah memiliki dokter spesialis orthopedi yang sudah berpengalaman
menangani cedera. Apalagi bagi atlet, cedera adalah musibah besar
yang dapat mengakhiri profesinya sebagai atlet.
Atlet peraih medali emas di kejuaraan Asean University Games
ini mulai mengenal RSON ketika melakukan MCU (Medical Check
Up). Kemudian melakukan terapi saat mengalami cedera hamstring
yang ditandai dengan nyeri. Pengobatan yang tepat di RSON telah menyembuhkan cedera tersebut.
(drg. Sri Maryani)

Menjelang Matahari Terbit


Darwis Abdullah
Siapa tak kenal Darwis Abdullah (49) di lingkungan Rumah Sakit
Olahraga Nasional (RSON). Bapak satu anak ini adalah satu - satunya
supir yang bertugas di rumah sakit itu. Rasa tanggung jawabnya
yang begitu besar membuat dirinya ikhlas melaksanakan tugasnya.
Setiap hari, setelah sholat subuh, Darwis sudah berangkat dari
rumahnya di kawasan Ciputat. Udara segar dan dingin menjelang
matahari terbit menambah semangatnya untuk memulai tugasnya
sebagai supir.
Direktur RSON pernah bertanya, jam berapa Darwis berangkat
dari rumah. ”Saya berangkat setelah sholat subuh. supaya bisa tiba
di kantor jam 7.00 pagi,” begitu jawab Darwis. Rasa tanggungjawab
itu yang membuat dia disiplin dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tempat tinggal yang jauh tidak menjadi halangan untuk tetap
semangat bekerja.
Menjadi supir di rumah sakit, membuat Darwis semakin menghargai kehidupan. Kian menyadari
bahwa sehat merupakan nikmat Allah yang sangat berharga. Tanpa sehat, kita tidak bisa bekerja
dengan baik.(drg. Sri Maryani)

52
Konsultasi Kesehatan

Cedera saat
Anak Main Bola,
Solusinya?
Tanya:
Dok, anak saya usia 10 tahun, senang main bola di sekolah. Saya ingin menanyakan tips untuk
menangani cedera pada anak saat bermain sepak bola. Mengingat anak saya masih dalam masa
pertumbuhan. Terima kasih.

Aryani, Bekasi

Jawab: dilanjutkan dengan memeriksa secara langsung


Senang sekali mendengar anak ibu sudah apakah ada lebam, luka terbuka, kemerahan pada
aktif olahraga sepak bola di usianya yang baru kulit, kulit terasa hangat atau panas lokal, maupun
10 tahun. Pada dasarnya semua olahraga yang adanya nyeri tekan pada daerah-daerah tersebut di
dilakukan dengan benar dapat bermanfaat bagi atas. Perhatikan pula apakah anak dalam kondisi
kesehatan tubuh kita. Namun jika salah dalam demam dan batuk pilek yang membuat keluhan sakit
metode maupun terlalu banyak porsinya dapat anak bertambah berat, jika diizinkan berolahraga.
menyebabkan cedera. Berikut akan kami berikan
tips mencegah terjadinya cedera olahraga. Kedua, lakukan peregangan yang cukup
sebelum berolahraga.
Pertama, cek kondisi tubuh Selalu awali olahraga dengan pemanasan
sebelum berolahraga. selama 10-15 menit. Otot yang telah melalui
Hal ini penting dilakukan terutama pada pemanasan dapat menyerap oksigen lebih efektif
anak-anak, karena anak-anak cenderung tidak sehingga dapat mencegah terjadinya kelelahan
mengetahui dan memperhatikan kondisi fisiknya (fatigue). Kemudian lakukan peregangan.
sendiri ketika akan berolahraga. Oleh karena itu, Dengan peregangan yang cukup diharapkan
orang tua harus lebih banyak mencari tahu tentang fleksibilitas tubuh tercapai dengan baik. Bila
kondisi fisik anak. Tanyakan hal-hal seputar keluhan fleksibilitas tubuh baik, anak dapat bergerak lebih
cedera olahraga yang biasa terjadi pada pemain mudah dan efisien sehingga dapat memperkecil
sepak bola seperti, resiko cedera olahraga. Fokuskan peregangan
• Apakah terasa nyeri di lutut, betis, tulang kering untuk seluruh sendi tubuh. Lakukan secara perlahan
bawah lutut, pergelangan kaki, maupun telapak dan tahan selama 30 detik pada setiap gerakan.
kaki? Konsepnya adalah mulailah dari olahraga
• Apakah terasa kesemutan, kebas, mati rasa di yang ringan, lakukan pemanasan peregangan juga
daerah-daerah tersebut? pendinginan ketika selesai berolahraga.
• Apakah terasa ada otot yang seperti tertarik
atau menegang? Ketiga, gunakan perlengkapan yang tepat.
• Apakah ada tulang yang terasa bergeser Perlengkapan yang tepat berperan penting dalam
pada saat melakukan gerakan tertentu seperti mencegah terjadinya cedera olahraga. Pakaian
menendang , berlari, berjongkok dan lain-lain? olahraga harus disesuaikan dengan aktivitas
Setelah menanyakan keluhan dapat olahraga dan suhu lingkungan, misalnya tidak

53
Konsultasi Kesehatan

menggunakan warna hitam saat terik matahari. mudah kram. Oleh karena itu, selama berolahraga
Jangan sampai anak kepanasan maupun dianjurkan rutin minum walaupun tidak merasa
kedinginan selama berolahraga. Pakailah sepatu haus. Minuman yang paling baik adalah air mineral.
dengan nomor yang tepat dan memiliki peredam Penting pula untuk menanyakan kondisi anak
benturan serta bantalan perlengkapan dengan setelah beberapa jam berolahraga. Bila anak
kualitas yang baik. mengeluh lelah, lemas, pusing, terlalu banyak
berkeringat atau sempoyongan maka segera
Keempat, cukup minum dan tidak over exercise. istirahatkan karena bisa jadi hal itu merupakan
Olahraga yang kontinyu tanpa diimbangi tanda anak sudah over exercise
dengan minum yang cukup dapat menyebabkan otot

Mengatasi
Anak Didik
“Kram”
Saat Berlatih
Tanya
Saya seorang guru pendidikan jasmani di salah satu SMP di Jakarta. Apa yang harus saya lakukan
pertama kali jika siswa saya mengalami kram otot saat berlatih?

Agung S.Pd, Jakarta


Jawab: Untuk tata laksana pertama yang dapat bapak
Kram otot adalah nyeri akibat kontraksi otot atau lakukan di lapangan saat para siswa berolahraga
sekelompok otot secara terus-menerus. Keluhan adalah
ini biasanya menyerang otot-otot besar tubuh • Pijat ringan daerah yang mengalami kram otot
seperti perut, tangan maupun kaki. Beberapa • Lakukan peregangan pada otot yang mengalami
penyebab terjadinya kram otot antara lain : kram dengan cara menahan otot pada saat
• Kelelahan otot (fatigue) berkontraksi dengan arah berlawanan. Hal ini
• Kontraksi otot secara tiba-tiba yang disebabkan bertujuan untuk merelaksasi otot.
oleh pemanasan dan peregangan yang tidak • Kompres air hangat pada otot yang mengalami
cukup kram
• Kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) • Bila tersedia oleskan krim untuk mengobati
• Ketidakseimbangan elektrolit tubuh, yaitu kram otot
kalsium, kalium atau natrium yang terlalu • Rendam kaki dengan air hangat selama ±15
rendah menit untuk relaksasi otot kembali.
• Penyempitan pembuluh darah daerah kaki
yang menyebabkan aliran darah ke otot kaki
tidak lancar
• Kekurangan vitamin B kompleks

54
KATA BIJAK
DIREKTUR
UTAMA RSON

”Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan),


tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain), dan hanya
kepada Tuhanmu lah engkau berharap !” (Al-Insyiroh Ayat 7-8)

”Seorang juara tak akan berhenti berusaha. Orang yang


berputus asa tak akan pernah menjadi juara”

Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS

55
Cerpen

Jendela Rumah Sakit


Oleh : Jihaduddin Fikri Amrullah
”Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa
berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan”

D
ua orang pria, keduanya menderita sakit yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak
keras, sedang dirawat rumah sakit. Seorang dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat
di antaranya menderita penyakit yang melihatnya melalui pandangan mata pria yang
mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu pertama yang menggambarkan semua itu dengan
jam, setiap sore untuk mengosongkan cairan dari kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari
paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.
tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas
air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria
punggungnya.
yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama
dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu
berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga,
rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk
dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria
selama liburan. yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu.
berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang
menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela hati dan mempersiapkan segala sesuatu ya. Ketika
kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang
pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah diri dalam kamar.
membayangkan betapa luas dan indahnya semua Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini
kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana. memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali
”Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu.
kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri
cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang,
perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela
bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan
di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya?
berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah
Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK
pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas
KOSONG!!!
sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu
senja yang indah.” Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi
jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan
berbaring memejamkan mata membayangkan semua yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu
keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah
lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok
sakit itu. Semangat hidup dan percaya dirinya menjadi sekalipun. ”Barangkali ia ingin memberimu semangat
lebih kuat. hidup,” kata perawat itu.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di
dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval
**Disarikan dari web ceceem.blogspot.com

56
Seluruh Direksi dan Staff
Rumah Sakit Olahraga Nasional
mengucapkan

“ Selamat Tahun Baru “


1 Januari 2015 M

Jl. Jambore Raya No. 1 Cibubur, Jakarta Timur


Telp: (021) 87753975, Fax: (021) 87753977 57
Email: rsolahragacibubur@gmail.com
58
59
60

Anda mungkin juga menyukai