Paul Ehrlich,seorang dokter dan peneliti dari Jerman,bekerja dibidang hematologic,imunologi dan
kemoterapi antimicrobial.Ehrlich adalah penemu pertama Teknik pewarnaan Gram untuk
bakteri,kemudia mengembangkannya untuk mewarnai jaringan yang dapat membedakan sel-sel
daran sehingga dapat dipergunakan untuk diagnose sejumlah penyakit darah.Ehrlich juga
melakukan peneitian untuk menemukan obat yang dapat menghancurkan pathogen tanpa
menimbulkan bahaya pada hospes yang terinfeksi. Pada tahun 1910,setelah melalukan uji ratusan
bahan,Ehrlich menemukan kemoterapi yang disebut salvarsan (arsfenamin),suatu derivate arsenic
yang dapat untuk mengobati sifilis. Nama salvarsan diamnil dari kata salvation
(menyelamatkan/menyembuhkan)dari sifilis dan mengandung arsenic. Konsep kemoterapi
Ehrlich dikenal dengan “Magic Bullet”.
Tahun 1908,Egrlich memperoleh penghargaab Nobel dalam bidang fisiologi medik karena
kontribusinya dalam bidang imunologi.
Pengembangan metode untuk memperbaiki penghantaran obat yang digunakan pada penyakit-
penyakit yang membahayakan jiwa seperti kanker dan infeksi virus sangat dibutuhkan saat ini.
Menurut Paracelsus (1493-1541) semua substansi adalah racun, tidak ada satupun yang bukan
racun, dosis yang tepat yang membedakan antara racun dan obat. Oleh karena itu kemampuan
penghantaran obat pada target spesifik banyak diteliti dan dikembangkan dalam penelitian farmasi
untuk mengurangi toksisitas dan efek samping yang tidak diinginkan pada tempat nontarget.
Selektifitas dalam pengobatan sangat dibutuhkan, sebagai contoh pengobatan kanker. Kanker
merupakan penyakit komplek dimana antara sel kanker dan sel normal tidak dapat dibedakan,
sehingga banyak obat kanker yang menunjukkan bahwa antara rasio efek samping dan efek
bermanfaatnya saling overlap. Hal tersebut merupakan tantangan bagi industri farmasi untuk
mengembangkan sistem penghantaran tertarget yang memiliki fungsi spesifik pada target aksi
tertentu. Tujuan utama pengembangan sistem penghantaran tertarget adalah untuk meningkatkan
kontrol dosis obat pada tempat spesifik seperti pada sel, jaringan, atau organ, sehingga akan
mengurangi efek samping yang tidak diinginkan pada organ non target. Suatu molekul obat sangat
sulit mencapai tempat aksinya karena jaringan seluler yang komplek pada suatu organisme,
sehingga sistem penghantaran ini berfungsi untuk mengarahkan molekul obat mencapai sasaran
yang diinginkan.
Konsep sistem penghantaran obat tertarget mulai dikembangkan pada awal abad 20 ketika Paul
Erlich menemukan konsep “magic bullet” yang menekankan pada penghantaran obat yang
ditujukan pada target spesifik. Kebanyakan sistem penghantaran obat bersifat tertarget pasif,
sehingga untuk mengkonversi menjadi sistem penghantaran tertarget aktif, sistem penghantaran
obat dibuat lebih pintar melalui penggabungan dengan ligan yang dapat dikenali oleh reseptor pada
target sel. Keuntungan sistem penghantaran tertarget selain dapat mengurangi toksisitas dengan
mengurangi efek samping yang ditimbulkan, juga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan
mereduksi biaya pemeliharaan kesehatan.
Muatan Permukaan
Sediaan liposom yang bersifat netral akan tersirkulasi lebih lama dalam tubuh, sedangkan yang
muatan permukaannya negatif akan cepat dibersihkan oleh sel Kupfer yang ada di liver. Liposom
dengan muatan positif akan berinteraksi dengan muatan negative plasma protein dalam sirkulasi
darah sehingga dikenali sebagai obyek asing oleh sistem imun14. Namun demikian apabila muatan
positif permukaan berlebih maka akan berinteraksi kuat dengan proteoglikan pada sel endothelial
yang bermuatan negatif dan terdeposit di tempat tersebut sehingga pada sistem penghantaran yang
membawa material genetik seperti DNA dapat memediasi ekspresi gen pada sel endotelial tersebut.
Polimer Misel
Misel adalah partikel koloid dengan ukuran dalam kisaran 5-100 nm. Misel terdiri dari amfifil atau
bahan aktif permukaan (surfaktan), dimana sebagian besar kepala merupakan kelompok-hidrofilik
dan ekor hidrofobik. Pada konsentrasi rendah dalam medium berair, amfifil berupa monomer
dalam larutan, namun ketika konsentrasi meningkat, agregasi dan self-assembly berlangsung
sehingga misel terbentuk. Konsentrasi di mana misel yang terbentuk disebut sebagai konsentrasi
misel kritis (CMC). Pembentukan misel dipicu oleh penataan ekor hidrofobik yang mengarah ke
keadaan yang menguntungkan entropi. Fungsionalisasi misel sebagai penghantar obat dapat
ditingkatkan dengan cara menempelkan ligan pentarget yang secara khusus mengenali dan
mengikat reseptor yang diekspresikan pada sel tumor. Misel juga sangat menarik digunakan dalam
pemberian obat yang ditargetkan pada sel-sel kanker karena: 1) akumulasi misel polimer pada
tumor dapat meningkat karena efek EPR sehingga pendekatan pentargetan pasif dapat berlaku di
sini; 2) polimer misel dapat dibuat sensitif terhadap perubahan suhu atau pH, yang berpotensi
berguna untuk penghantaran obat yang ditargetkan pada kanker, karena banyak proses patologis
dalam jaringan kanker yang disertai dengan peningkatan suhu atau keasaman; 3) Ligan yang
berinteraksi dengan reseptor spesifik untuk selsel kanker juga dapat melekat pada unit hidrofilik
dari misel. Pendekatan ini dikenal sebagai penargetan aktif.
Nanopartikel
Nanopartikel adalah sistem koloid dengan ukuran submikron (< 1 M) terbuat dari berbagai macam
bahan dalam berbagai komposisi. Vektor nanopartikel meliputi: liposom, misel, dendrimers,
nanopartikel lipid padat, nanopartikel logam, semikonduktor nanopartikel dan polimer
nanopartikel. Nanopartikel sangat baik untuk penargetan tumor karena sifat unik yang mampu
melekat pada tumor padat. Pertumbuhan tumor padat yang cepat menyebabkan drainase
Keterangan: a) Skematik misel; b) Misel yang terkonjugasi dengan ligan18 Ligan/homing device
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 10 No. 2 2013: 75-81 . limfatik pembuluh darah yang jelek serta
peningkatan efek permeabilitas dan retensi (EPR) yang memungkinkan nanopartikel terakumulasi
di lokasi tumor. Penelitian menunjukkan bahwa sistem penghantaran nanopartikel memungkinkan
konsentrasi obat pada tumor mencapai 10 - 100 kali lipat lebih tinggi dibandingkan ketika
pemberian obat bebas. Selain pentargetan tumor secara pasif melalui efek EPR, lokalisasi
intratumoral nanopartikel dapat lebih ditingkatkan dengan pentargetan aktif melalui konjugasi
partikel dengan molekul kecil pengenal tumor spesifik seperti asam folat, tiamin, dan antibodi atau
lektin.
Dendrimer
Dendrimer merupakan makromolekul dengan struktur bercabang dan terdiri atas inti, cabang dan
gugus ujung. Dendrimer yang didekorasi dengan bioaktif ligan yang terbuat dari peptide dan
sakarida pada gugus perifer, membentuk nanomaterial yang memiliki sifat mampu berikatan
dengan reseptor spesifik. Pada level selular konjugat bioaktif dendrimer dapat berinteraksi dengan
sel berdasar afinitas dan selektifitas sehingga menarik banyak minat karena potensi pentargetan
untuk desain sistem penghantaran obat. Selain itu konjugat dendrimer juga banyak dipelajari
karena dapat menaikkan stabilitas, solubilitas, dan absorbsi berbagai jenis tipe bahan aktif
terapetik.
Sistem Penghantaran Obat tertarget Pada Sel Kanker Para peneliti mengembangkan sistem
penghantaran multifungsional baru untuk meningkatkan efektifitas dan keamanan terapi kanker
dengan menggunakan penghantaran spesifik ke sel atau organ tertentu. Pada sistem penghantaran
pasif, pembawa seperti nanopartikel dapat terakumulasi pada sel tumor melalui efek EPR yang
dipengaruhi oleh sifat fisikakimianya seperti ukuran partikel dan muatan permukaan, serta waktu
paruh yang lebih lama akibat penambahan molekul hidrofil permukaan seperti PEG. Untuk tumor
targeting adanya ligan pentarget dapat meningkatkan pengambilan oleh sel dan retensi obat
melalui reseptor yang memediasi endositosis. Selain itu dengan metode pentargetan aktif
menggunakan ligan ini akan mengurangi efek samping pengobatan tumor karena obat tidak akan
terakumulasi pada selain sel tumor.