Anda di halaman 1dari 17

FORMAT SAMPUL

BERKAS PERKARA, BUNDEL A, BUNDEL B DAN RIGISTER


PENGADILAN AGAMA SE WILAYAH PTA BANJARMASIN

Format sampul berkas, bundel A dan bundel B harus terpenuhi kriteria sebagai
berikut:

1. Ukuran map sampul berkas, bundel A dan bundel B folio, bahan dari bufallo.
Untuk perkara Cerai Gugat map berwarna merah tue, untuk perkara cerai
talak map berwama merah muda, Untuk perakara Waris dan Harta Bersama
map berwama Kuning sedangkan perkara permohonan map berwarna biru
muda . Dan pada bagian dalam map terdapat kantung.
2. Bagian Kanan Atas :
Garis segi empat yang isinya kata "MINUTASI : "dan "TANGGAL: "(tanggal
waktu paraf) dan "KETUA MAJELIS : " (untuk paraf). Garis segi empat
dan isinya tersebut dibuat sebagaimana stempel untuk menghindari
kesalahan antara tanggal putusan dan tanggal minutasi.
3. Bagian atas :
Nama Pengadilan, misalnya PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN (tanpa
alamat Pengadilan), sedang di bawahnya ditulis jenis perkaranya,
misalnya JENIS PERKARA Cerai gugat atau Perkara gugat Waris
.
4. Bagian Tengah atas :
Logo Pengadilan yang bersangkutan dengan ukuran 4,5 cm x 3,5 cm,
sedangkan logo Pengadilan untuk kertas segel dengan ukuran 4 cm x 3 cm.
5. Bagian Tengah:
BERKAS, BUNOEL A, dan BUNDEL B dengan huruf kapital.
6. Bagian Tengah Bawah :
Nomor perkara dan tanggal, misalnya NOMOR: 0355/PdtG/2015/PA.Bjm dan
TANGGAL: 06 Juni 2015. / Tanggal putus
7. Bagian Tengah Bawah :
Kata "ANT ARA" ....•............ "MELAWAN" .
(disesuaikan, gugatan atau permohonan). Pihak berperkara yang lebih dari
satu orang, cukup ditulis dengan , dkk.
8. Di bagian kiri tengah berkas perkara, bundel A dan bundel B, masing-masing
dijahit dengan benang besar putih/benang SOL (tidak dijahit bersama
map), kemudian disegel dengan kertas berbentuk bulat telur berstempel
PA/PTA (jenis kertasnya adalah kertas yang bisa dibubuhi paraf dan tanggal
Ketua Majelis) dan untuk pembuatan segel tersebut sebaiknya dari kertas
stiker khusus.
9. Sampul putusan dibuat 2/3 (dua pertiga) dari kertas ukuran folio, bahan dari
bufallo, dibuat di bagian kanan putusan yang tertulis sebagaimana pada
bundel A atau bundel B, hanya saja berbeda letaknya. Logo di bagian kanan
nama Pengadilan yang diawali dengan kata PUTUSAN kemudian disusul
dengan kata dan kalimat lainnya.

1
3cm

2
MINUTASI:
1
TANGGAL
3cm KETUAMAJELIS: _

4cm PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN

JENIS PERKARA
... ---------

2cm

BERKAS PERKARA
NOMOR

TANGGAL :
-------
'II

• ANTARA:

MELAWAN:

3cm

3
3cm

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN

3
JENIS PERKARA -------
4cm
3cm

2cm

BUNDELA
NOMOR

TANGGAL =~~~~~~

ANTARA:

MELAWAN:

3cm

4
PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN

JENIS PERKARA --------


4cm

· 2cm
BUNDELB
NOMOR

TANGGAL ; ------

ANTARA:

MELAWAN:

3cm
3cm

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN

JENIS PERKARA -------


4cm

5
2cm
PUTUSAN
3cm
NOMOR
TANGGAL =~~~~~-
I
I

+
I
ANTARA:

MELAWAN:

3cm

6
KETERANGAN:
1. Minutasi Berkas Perkara
1) Minutasi berkas perkara harus selesai selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak putusan diucapkan.
2) Majelis hakim bertanggung jawab atas penyelesaian minutasi berkas perkara
yang pelaksanaannya dibantu oleh panitera pengganti.
3) Berkas disusun secara berangsur dan kronologis.
4) Berkas perkara yang telah diminutasi, diserahkan ke meja Ill untuk diberi
sampul, dijahit dan disegel.
5) Selanjutnya berkas tersebut diparaf dan diberi tanggal oleh ketua majelis
dikanan sebelah atas map perkara
2. Pemberkasan Perkara
1) Berkas perkara terdiri dari:
a) Surat gugatan/permohonan.
b) Surat kuasa dari kedua belah pihak (bila ada).
c) SKUM.
d) Penetapan majelis/hakim.
e) Penunjukkan panitera pengganti.
f) Penunjukkan jurusita/jurusita pengganti.
g) Penetapan hari sidang.
h) Relaas panggilan.
i) Berita acara sidang (jawaban/replik/duplik dimasukkan dalam kesatuan berita
acara).
j) Penetapan sita conservatoir/revindicatoir (bila ada).
k) Serita acara sita conservatoir/revindicatoir (bila ada).
I) Lampiran-lampiran surat yang diajukan oleh kedua belah pihak (bila ada).
m) Surat-surat bukti penggugat (bila ada).
n) Surat-surat bukti tergugat (bila ada).
o) Tanggapan bukti-bukti tergugat dari penggugat (bila ada).
p) Tanggapan bukti-bukti penggugat dari tergugat (bila ada).
q) Gambar situasi (bila ada dan dimasukkan sesuai kronologis)
r) Surat-surat lain.
2) Dalam hal perkara diajukan upaya hukum banding, kasasi dan penm1auan
kembali, maka berkas dibuat menjadi 2 bundel, yaitu bundel A dan bundel B.
Bundel A merupakan himpunan surat-surat yang diawali dengan surat gugatan
dan semua kegiatan proses persidangan/pemeriksaan perkara tersebut yang
selalu disimpan di pengadilan agama yang terdiri dari:
a) Surat gugatan/permohonan.
b) Surat kuasa dari kedua belah pihak (bila ada).
c) SKUM.
d) Penetapan majelis/hakim.
e) Penunjukkan panitera pengganti.
f) Penunjukkan jurusita/jurusita pengganti.
g) Penetapan hari sidang.
h) Relaas panggilan.
i) Berita acara sidang (jawaban/replik/duplik pihak-pihak, dimasukkan dalam
kesatuan berita acara).
j) Penetapansita conservatoir/revindicatoir (bila ada).
k) Berita acara sita conservatoir/revindicatoir (bila ada).
I) Lampiran-lampiran surat yang diajukan oleh kedua belah pihak (bila ada dan
penempatannya sesuai kronologis).
m) Surat-surat bukti penggugat (bila ada).
n) Surat-surat bukti tergugat (bila ada).
o) Tanggapan bukti-bukti tergugat dari penggugat (bila ada).
p) Tanggapan bukti-bukti penggugat dari tergugat (bila ada).
q) Gambar situasi (bila ada).
r) Surat-surat lain.
s) Semua surat tersebut dalam huruf i) sampai dengan huruf r) dan relaas
panggilan selama proses persidangan disusun secara kronologis merupakan
bagian dari berita acara.
Bundel B yang berkaitan dengan permohonan banding yang pada akhirnya akan
menjadi arsip Pengadilan Tinggi Agama, adalah himpunan-himpunan perkara
yang diawali dengan permohonan pernyataan banding serta semua kegiatan
berkenaan dengan adanya permohonan banding yang terdiri dari:
a) Salinan putusan pengadilan agama.
b) Surat kuasa dari kedua belah pihak (bila ada).
c) Akta banding.
d) Akta penerimaanmemori banding.
e) Memori banding (bila ada).
f) Akta pemberitahuan banding.
g) Pemberitahuan penyerahan memori banding.
h) Akta penerimaan kontra memori banding (bila ada).
i) Kontra memori banding (bila ada).
j) Pemberitahuan penyerahan kontra memori banding.
k) lnzage.
I) Surat kuasa khusus (bila ada).
m) Bukti pengiriman biaya perkara banding.
n) Bukti setor biaya pendaftaran ke kas
negara.
Bundel B yang berkaitan dengan permohonan kasasi yang pada akhirnya akan
menjadi arsip beras perkara pada Mahkamah Agung adalah himpunan surat•
surat perkara yang diawali dengan pernyataan kasasi serta semua kegiatan
berkenaan dengan adanya permohonan kasasi yang terdiri dari:
a) Relaas pemberitahuanamar putusan banding kepada kedua belah
pihak.
b) Surat kuasa dari kedua belah pihak (bila ada).
c) Akta permohonan kasasi.
d) Relaas pemberitahuan akta permohonan kasasi kepada pihak lawan.
e) Memori kasasi.
f) Tanda terima memori kasasi.

7
g) Surat keterangan panitera jika pemohon kasasi tidak menyerahkan memori
kasasi.

7
h)Relaas pemberitahuan memori kasasi kepada pihak lawan.
i)Kontra memori kasasi (bila ada).
j) Relaas pemberitahuan kontra memori kasasi kepada pihak lawan.
k)Salinan putusan pengadilan agama
I)Salinan putusan Pengadilan Tinggi Agama.
m)Tanda pengiriman bukti biaya kasasi melalui pengiriman bank/kantor pos.
n)Surat-surat lain (bila ada).
o)Dokumen elektronik berisi:
(1) Salinan putusan pengadilan agama dan pengadilan tinggi agama.
(2) Memori kasasi dan kontra memori kasasi, jika pihak menyampaikan.
Bundel B berkaitan dengan permohonan peninjauan kembali yang pada
akhirnya akan menjadi arsip berkas perkara pada Mahkamah Agung adalah
merupakan himpunan surat-surat perkara yang diawali dengan permohonan
pernyataan peninjauan kembali serta semua kegiatan berkenaan dengan adanya
permohonan peninjauan kembali terdiri dari:
a) Relaas pemberitahuan amar putusan kasasi kepada pemohon peninjauan
kembali ( jika peninjauan kembali diajukan terhadap putusan kasasi) atau
relaas pemberitahuan amar putusan banding (iika permohonan peninjauan
kembali diajukan atas putusan Pengadilan Tinggi Agama.
b) Surat kuasa khusus (bila ada).
c) Akta permohonan peninjauan kembali.
d) Surat permohonan peninjauan kembali dilampiri dengan surat bukti.
e) Tanda terima surat permohonan peninjauan kembali.
f) Surat pemberitahuan dan penyerahan salinan permohonan peninjauan
kembali kepada pihak lawan.
g) Jawaban surat permohonan peninjauan kembali.
h) Surat pemberitahuan dan penyerahan salinan jawaban atas permohonan
peninjauan kembali.
i) Salinan putusan pengadilan agama.
j) Salinan putusan Pengadilan Tinggi Agama (bila perlu).
k) Salinan putusan kasasi (bila perlu).
I) Tanda bukti pengiriman biaya permohonan peninjauan kembali dari
bank/kantor pos.
m) Surat-surat lain (bila perlu).
n) Dokumen elektroknik berisi:
(1) SaIinan putusan pengadilan agama dan pengadilan tinggi agama.
(2) Memori dan kontra memori peninjauan kembali, jika pihak menyampaikan.
REGISTERPERKARA :

1. Pendaftaran perkara dalam buku register harus dilakukan dengan tertib dan
cermat.
2. Buku register perkara di Pengadilan Agama terdiri dari :
1. Register lnduk Perkara Gugatan. (RI-PA 1 G).
2. Register induk Perkara Permohonan.(Rl-PA1P).
3. Register Permohonan Banding. (Rl-PA2).

8
4. Register Permohonan Kasasi. (Rl-PA3).
5. Register Permohonan Peninjauan Kembali. (Rl-PA4).
6. Register Penyitaan Barang Bergerak. (RI-PAS).
7. Register Penyitaan Barang Tidak Bergerak. (RI-PA&).
8. Register Surat Kuasa Khusus. (Rl-PA7).
9. Register Eksekusi. (Rl-PA8).
10. Register Akta Cerai. (Rl-PA9).
11.Register P3HP. (Rl..PA11).
12.Register Perkara Ekomomi Syari'ah. (Rl-PA12).
13. Register ltsbat Rukyat Hilal dan pemberian nasehat/keterangan tentang
perbedaan Penentuan Arah Kiblat dan Penentuan Awai Waktu Shalat. (RI•
PA 13)
14. Register Eksekusi Putusan Arbitrase Syari'ah. (Rl..PA14).
15.Register Mediasi. (Rl-PA15).
16. Register mediator. (Rl-PA16).
3. Ketentuan Penggunaan buku register :
1. Buku register diberi nomor halaman, halaman pertama dan terakhir
ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama dan halaman lainnya diparaf.
2. Banyaknya halaman pada setiap buku register dinyatakan pada halaman
awal dan keterangan tersebut ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama.
Jika sudah penuh, dan ganti buku register baru maka halaman awal ditulis "
Buku register ini merupakan lanjutan dari buku sebe/umnya terdiri
tlllri l'lalll1711111'~
3. Buku register induk perkara memuat seluruh data perkara dalam tingkat
pertama, banding, kasasi, peninjauan kembali, dan eksekusi.
4. Buku register perkara ekonomi syari'ah (Rl-PA12) berfungsi sebagai buku
bantu yang memuat tahapan penanganan perkara ekonomi syari'ah.
5. Buku register harus diganti setiap tahun dan tidak boleh digabung dengan
tahun sebelumnya.
6. Buku Register lnduk Perkara Gugatan dan Buku Register lnduk Perkara
Permohonan ditutup setiap bulan. Nomor urut halaman dimulai dari nomor 1,
sedangkan nomor perkara berlanjut untuk satu tahun.
7. Penutupan Buku Register setiap akhir bulan, ditandatangani oleh petugas
register dan diketahui oleh Panitera, dengan perincian sebagai berikut :
1, Sisa bulan lalu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,perkara.
2. Masuk buIan ini perkara.
3. Putus bulan ini. perkara.
4. Sisa bulan ini Perkara.
8. Penutupan Buku Register setiap akhir tahun di tanda tangani oleh Panitera
dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Agama, dengan perincian sebagai
berikut:
1. Sisa tahun lalu perkara.
2. Masuk tahun ini........................................ ..perkara.
3. Putus tahun ini. perkara.
4. Sisa tahun ini. perkara.

9
9. Buku Register Permohonan Banding, Buku Register Permohonan Kasasi dan
Buku Register Permohonan Peninjauan Kembali ditutup setiap akhir tahun,
dengan rekapitulasi sebagai berikut :
1. Sisa tahun lalu perkara.
2. Masuk tahun ini perkara.
3. Putus tahun ini. perkara.
4. Sisa Akhir tahun perkara.
5. Sudah dikirim perkara.
6. Belum dikirim perkara.
10.Register Mediasi kolomnya terdiri dari :
1. Nomor urut, 2. Nomor Perkara, 3. Para pihak, 4. Majelis Hakim, 5. Tanggal
Penetapan, 6. Penunjukan Mediator, 7. Nama Mediator, 8. Tanggal
kesepakatan perdamaian, 9. lsi akta perdamaian/kesepakatan perdamaian,
10. Tanggal putusan/Penetapan dan 11. Keterangan.
11.Register Mediator kolomnya terdiri dari :
1. Nomor urut, 2. Nama, 3. Pendidikan, 4. Lembaga yang mengeluarkan
sertifikat, 5. Nomor dan tanggal sertifikat, 6. Keterangan.

ADMINISTRASIBIAVA PERKARA :

1. Panitera bertanggung jawab atas pengelolaan biaya perkara.


2. Dalam melaksanakan tugas tersebut Panitera menunjuk petugas
administrasi biaya perkara yaitu : Kasir, Pemegang Buku lnduk Keuangan
Perkara dan buku keuangan lainnya.
3. Hak-hak kepeniteraan yang berupa biaya perkara pendaftaran dikeluarkan
dari Buku Jurnal Keuangan Perkara (Kl-PA1) dan Buku lnduk Keuangan
Perkara (Kl-PA&)setelah diterimanya panjar biaya perkara.
4. Biaya meterai dan hak redaksi dikeluarkan pada saat perkara diputus.
5. Setelah dikeluarkan dari Kl-PA1 dan Kl-PA6, biaya pendaftaran dan hak
redaksi dibukukan pada Buku Penerimaan Hak-Hak Kepaniteraan(Kl-PA8)
6. Penerimaan dan pengeluaran uang hak kepaniteraan lainnya sebagai
PNBP dibukukan dalam buku tersendiri.
7. Semua pengeluaran uang yang merupakan hak-hak kepaniteraan adalah
sebagai pendapatan negara.
8. Seminggu sekali Kasir menyerahkan uang HHK kepada bendaharawan
penerima untuk disetor ke kas negara. Setiap penyerahan besarnya uang
dicatat dalam kolom 19 (kolom keterangan)Kl-PA8 dengan dibubuhi
tanggal dan tanda tangan serta nama Bendaharawan Penerima.
9. Pengeluaran uang yang diperlukan bagi penyelenggaraan peradilan untuk
ongkos-ongkos panggilan, pemberitahuan, pelaksanaan sita,
pemeriksaan setempat, sumpah, penerjemah dan eksekusi harus dicatat
dengan tertib dalam masing-masing buku jurnal.
10.Kasir mencatat penerimaan dan pengeluaran uang setiap hari dalam buku
jurnal yang bersangkutan dan mencatat dalam buku kas bantu yang

10
dibuat rangkap dua, lembar pertama disimpan oleh Kasir dan lembar
kedua diserahkan kepada Panitera sebagai laporan.
11.Panitera atau petugas yang ditunjuk dengan surat keputusan ketua
pengadilan Agama mencatat penerimaan dan pengeluaran uang dan Buku
lnduk Keuangan Perkara yang bersangkutan.
12.Buku Keuangan Perkara terdiri dari :
1. Buku Jurnal Perkara Gugatan (Kl-PA1/G).
2. Buku Jumal Perkara Permohonan( Kl-PA1/P).
3. Buku Jurnal permohonan Banding ( Kl-PA2)
4. Buku Jurnal Permohonan Kasasi (Kl-PA3).
5. Buku Jurnal Permohonan Peninjauan Kembali (Kl-PA4).
6. Buku Jurnal Permohonan Eksekusi (Kl-PAS).
7. Buku lnduk KeuanganPerkara (Kl-PA6).
8. Buku Keuangan Biaya Eksekusi ( Kl-PA7).
9. Buku Penerimaan Uang Hak-hak Kepaniteraan (Kl-PASa).
10.Buku Keuangan Hak Kepaniteraan lainnya ( Kl-PASb).
13.Buku Jurnal Keuangan Perkara digunakan untuk mencatat semua
kegiatan penerimaandan pengeluara.nbiaya untuk setiap perkara:
1. Untuk perkara tingkat pertama (gugatan dan permohonan) dimulai
dengan penerimaan panjar dan ditutup pada tanggal perkara
diputus.
2. Untuk perkara banding, kasasi, dan peninjauan kembali dimulai
dengan penerimaanpanjar dan ditutup pada tanggal
pemberitahuan putusan pada tingkat masing-masing kepada para
pihak.
3. Permohonan eksekusi dimulai dengan penerimaan panjar dan
ditutup pada tanggal selesai pelaksanaan eksekusi.
4. Buku Jurnal diberi nomor halaman, halaman pertama dan terakhir
ditandatangani Ketua Pengadilan Agama dan halaman lainya
diparaf.
5. Banyaknya halaman pada setiap buku jumal dinyatakan oleh ketua
Pengadilan Agama pada halaman awal, dan keterangan tersebut
ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama.
6. Jika Buku lnduk Keuangan Perkara.penuh dan pindah ke buku
selanjutnya, maka dalam buku baru tersebut ditulis " Buku ini
merupakan lanjutan dari buku sebelumnya berisi halaman,
dimu/ai dari ha/aman s.d ( nomor halaman me/anjutkan
nomor buku sebelumnya/ nomor berlanjut)" dan ditanda tangani
oleh ketua serla distempel.
7. Buku lnduk Keuangan Perkara digunakan untuk mencatat seluruh
kegiatan penerimaan dan pengeluaran dari seluruh perkara
(kecuali permohoan eksekusi), dan dicatat menurut urutan
tanggal penerimaan dan pengeluaran dalam buku Jumal yang
terkait, yang dimu/ai setiap awal bu/an dan ditutup pada akhir bu/an.

11
8. Buku keuangan biaya eksekusi digunakan untuk mencatat seluruh
kegiatan penerimaan dan pengeluaran eksekusi menurut tanggal
penerimaandan pengeluarandalam buku jumal eksekusi.
9. Buku Penerimaan HHK, digunakan untuk mencatat penerimaan
uang Hak-hak Kepaniteraan, dan dalam kolom keterangan diisi
dengan tanggal, jumlah uang yang disetor, serta tanda tangan dan
nama Bendaharawan Penerima.
10. Buku lnduk KeuanganPerkara,Buku KeuanganBiaya Eksekusi dan
Buku Penerimaan Uang Hak-hak Kepaniteran diberi nomor halaman.
Halaman pertama dan terakhir ditandatangani oleh Ketua
Pengadilan Agama dan halaman lainya diparaf.
11. Banyaknya halaman dan adanya tandatangan serta paraf tersebut
diterangkan pada halaman awal dari masing-masing buku, dan
keterangan tersebut ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama.
12. Penutupan Buku lnduk Keuangan Perkara dan Buku Keuangan
Biaya Eksekusi dilakukan oleh Panitera dan diketahui oleh Ketua
Pengadilan Agama.
13. Pada setiap penutupan Buku lnduk Keuangan tersebut, harus
dijelaskan sisa uang menurut buku kas, sisa uang dalam kas
maupun yang disimpan di Bank, dengan disertai bukti penyimpanan
uang di Bank.
14. Jika terdapat selisih antara jumlah uang menurut buku kas dengan
uang kas sesungguhnya, maka harus dijelaskan alasan terjadinya
selisih tersebut
15. Ketua Pengadilan Agama setiap saat dapat memerintahkan panitera
untuk menutup Buku lnduk Keuangan perkara dan meneliti
kebenaran setiap penerimaan dan pengeluaran uang perkara,
sesuai dengan Buku Jurnal yang berkaitan, dan meneliti keadaan
uang menurut buku kas dan uang yang ada dalam brankas maupun
vanQ. disiml?an di Bank, disertai bukti-buktinva.
16. Penutupan Buku lnduk Keuangan Perkara atas dasar perintah Ketua
Pengadilan Agama tersebut diatas, hendaknya dilakukan secara
mendadak sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali, dengan
dibuatkan berita acara pemeriksaan.
17. Buku Jurnal dan Buku lnduk Keuangan setiap tahun harus diganti
dan tidak boleh digabung dengan tahun sebelumnya.

12

Anda mungkin juga menyukai