A. DEFENISI
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi
kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
B. BOUNDING ATTACHEMENT
1) Suatu kondisi / tindakan agar terjadinya hubungan positif antara bayi,ibu, ayah
dan sibling serta keluarga yang lain
2) Bayi merasa dicintai, diperhatikan,aman dan nyaman sehingga terbentuk sosial
dan dapat bereksplorasi yang merupakan awal pembentukan konsep diri
3) Jika gagal,gangguan perkembangan tingkah laku (stereotipi) misalnya
menghisap jari, menyakiti diri, tidur dilantai atau ketakutan , apatis,
kemunduran kognitif/verbal
C. PRINSIP DASAR PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
1) Tujuan : menjaga jalan napas, mempertahankan suhu tubuh, cegah infeksi &
identifikasi
2) Prinsip dasar: penanganan faktor2 risiko kematian perinatal( perdarahan,
hipertensi kelahiran preterm, asfiksia & hiportermi) > 50% kematian bayi pada
masa neonatal misal karna hipotermi/ cold stress→hipoglikemi→
hipoksia→kerusakan otak/perdarahan otak.
D. ADAPTASI
1) Sistem Kardiovaskular
2) Sistem Pernapasan
3) Sistem Hematopoiesis
4) Sitem Gastrointestinal
5) Sistem Imunitas
6) Sistem Integumen
7) Sistem Termogenik
8) Sistem Reproduksi
9) Sistem Neuromuskular
E. PEMBERIAN ASI
1) Bayi normal dapat disusui segera setelah lahir dangan menghisap mencegah
perdarahan, perangsangan pembentukan ASI,terbina bonding
2) Ibu dijelaskan manfaat ASI termasuk kolostrum
3) Kontra indikasi ASI : mamae abses/ca, ibu sakit jantung berat/HIV/hevatitis
dll
F. KEBUTUHAN BAYI BARU LAHIR
1) Merawat tali pusat : sesudah /sebelum placenta lepas tak masalah
2) Menilai APGAR menit 1,5,10. normal7-10, asfiksia ringan 4-6 ,berat <3
3) Nutrisi
4) Stimulasi melalui sentuhan / belaian. Saat ini stimulasi untuk merangsang
pernafasan tak dianjurkan,kalau terpaksa dilakukan isap lender
5) Identifikasi
6) Kebersihan
7) Profilaksis: tetes mata, vit K
8) Mempertahankan suhu
9) Antropometri
10) Menentukan gestasi
11) Pakaian dan selimut
12) Posisi dan lingkungan: miring dengan kepala sedikit rendah, lingkungan
hangat /tenang.
G. PEMERIKSAAN
1) Laboratorium
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium,
namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu
H. PENGOBATAN
1) Vitamin K
2) Tetes / zalf mata
I. PENATALAKSANAAN
1) mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang
cukup hangat untuk mencegah hipotermi
2) Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan
kebutuhan.
3) Memotong dan mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan
setempat.
4) Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya.
5) Menilai apgar menit pertama dan menit kelima
6) Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu,
pemasangan gelang nama sesuai ketentuan setempat
7) Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.
8) Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa
tunggu sampai enam jam setelah lahir)
9) Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.
10) Pemerikksaan fisik dan antropometri.
11) Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.
12) Rooming in (rawat gabung): penuh atau partial.
SOP PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
PENGERTIAN : Asuhan yang diberikan pada tersebut selama jam pertama setelah
kelahiran
TUJUAN : Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan
sponton serta mencengah Hypotermi.
PERSIAPAN :
1) Delee
2) Klem 2 buah
3) Penjepit tali pusat
4) Gelas steril
5) Handuk kering
6) Salep mata
7) Metelin
8) Penimbangan bayi
9) Kartu bayi
10) Pakaian bayi 1 set
PROSEDUR :
1 2 3 4
A. Persiapan alat
3. Cuci tangan
4. Siapkan/dekatkan alat-alat
C. Tahap orientasi
D. Tahap kerja
7. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
16 Kaji leher dan dada: panjang leher, clavicula, lingkar dada, gerakan
dada, kesimetrisan putting susu, pengeluaran puting susu, bunyi
napas, bunyi jantung (apeks jantung), refleks tonic neck
E. Tahap terminasi
20 Akhiri kegiatan
21 Cuci tangan
F. Dokumentasi
Saifuddin AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo