Anda di halaman 1dari 8

BULETIN DAKWAH Edisi : Dzulqo’dah 1435 H

“AN NISWAH”
Membentuk Pribadi Wanita Sholihah
.............................................................................................................

Tarbiyah Islamiyah MABHATS

KEWAJIBAN

“Sesungguhnya Kami Islam merupakan Syari’at Allah bagi manusia. Yang mana
telah mengemukakan dengan bekal Syari’at itu manusia beribadah agar manusia
amanat kepada Langit, mampu merealisasikan amanat besar itu, maka manusia
Bumi, dan Gunung- membutuhkan pengajaran, pembinaan, pengalaman, dan
gunung, maka semuanya pengembangan, yang mana ke empat bagian itulah yang
enggan untuk memikul disebut dengan tarbiyah islamiyah.
amanat itu dan mereka Syari’at Islam hanya bia diterapkan melalui pribadi,
khawatir akan keluarga, generasi muda dan masyarakat yang di tempa, di-
mengkhianatinya, dan bimbing, dan dibina atas landasan iman dan taat kepada
dipikullah amanat itu Allah dan Rosul-Nya. Untuk itu, Tarbiyah Islamiyah
oleh manusia. merupakan amanat yang harus dikenalkan oleh suatu
Sesungguhnya manusia generasi ke generasi berikutnya, terutama dari orang tua
itu amat Dzolim dan atau pendidik kepada anak didiknya.
amat bodoh.” Tarbiyah Islamiyah mengantarkan manusia pada perila-
(QS. Al Ahzab: 7) ku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syari’at
Allah. Artinya, manusia tidak merasa keberatan atas keteta-
pan Allahdan Rosul-Nya. Sebagaimana dijelaskan oleh firman-Nya :
ِّ ُ‫ش َج َر بَ ْينَ ُه ْم ث ُ َّم َال يَ ِّجد ُْوا فِّي أ َ ْنف‬
َ َ‫س ِّه ْم َح َر ًجا ِّم َّما ق‬
َ‫ضيْت‬ َ ‫فَ ََل َو َربِّكَ الَيُ ْؤ ِّمنُ ْونَ َحتَّى يُ َح ِّك ُم ْوكَ فِّ ْي َم‬
ْ َ ‫س ِّل ُموا ت‬
‫س ِّل ْي ًما‬ َ ُ‫َوي‬
“Maka demi Robbmu, meeka (Pada Hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 1


keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima
dengan sepenuhnya.” [QS. An Nisa’: 65 ](
Allah telah mengisyaratkan dalam QS. Al-‘Ashr ayat 1 sampai 3, bahwasanya
keselamatan manusia dari kerugian dan adzab Allah dapat tercapai melalui tiga bentuk
pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan diri yang membawa manusia pada keimanan dan ketundukan kepada
syari’at Allah serta beriman kepada yang ghoib.
2. Pendidikan diri yang membawa manusia pada amal sholih dalam kehidupannya sehari-
hari.
3. Pendidikan masyarakat yang membawa manusia pada sikap saling menasehati untuk
menetapi kebenaran dan saling memberi pertolongan dalam mengahadapikesulitan
dalam mengamalkan kebenaran.
Wallahu ‘alam bishowab…..

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 2


Niswah

HANYA UNTUK ISTRI YANG CERDAS SAJA


Demi kehidupan rumah tangga yang sukses, dengan selahan –kesalhanya dan semakin
yang bisa mengunah konflik menjadi sarana berani mengganggu anda.
untuk lebih mesra, dan untuik menghilangkan  Toleransi yang sadar tidak bisa disebut
kebosanan rumah tangga serta mengakhiri kelemahan, tetapi adalah cara cerdas
segala kegelisahan atau amarah yang untuk keluar dari konflik. Hal itu
menumpukl, setiap istri harus memperhatikan bermanfaat, dismping membuat jiwa lebih
hal- hal berikut: tenang dan lebih sahat- dari pada harus
 Di dalam pernikahan ada saat bahagia dan menahan derita didalam jiawa, yang
ada saat berduka. Untu kituy,jangan membuat sang istri selalu panas oleh
meramalkan kalau hidup anda hanya akan amarah, dan mengawasi suami untuk
berjalan dalam satu rel saja, Berusalalah membalas tuduhannya, lalu meremehkan
untuk menambah poin bahagia, dan jangan susami. Tentu saja suami pun tidak akan
bersikap terlalu dalam menanggung derita. puas hanya dengan menyakiti, tetapi akan
Kehidupan jauh lebih sederhana dari apa membalas dua kali lipat lagi. Dengan
yang anda bayangkan. Jika anda mencari begitu, kerugian mereka akan semakin
sesautu dalam hidup, tentu anda akan bertambah yang mungkin saja mencapai
mendapatkannya. Lantas mengapa anda jalan buntu. Toleransi bukan berarti
tidak mencari kesenangan dan bahagia? melepaskan hak, karena mungkin saja
Mengapa anda malah gemar dengan hal itu seorang istri bisa bahagia
menegmbangkan konflik, mengingat hal tanpa berusaha menjatuhkan sanksi
buruk, dan menyusahkan diri sendiri? kepada suami.
 Sebagian lelaki senagn dipuji. Untuk itu, istri  Tak perlu memberi kuliah panjang lebar
yang cerdas adalah mereka yang ramah kepada suami tentang metode ideal atau
terhadap suami, yang bermulut manis, bagimana model interaksi suami yang anda
bersuara merdu, memiliki sentuhan – harapkan. Pun tak usah menuduh suami
sentuhan lembut khas wanita meski sudah telah melanggar sayari’at ketika
beranjak tua, tidak suka menyulut obrolan- berinteraksi dengan anda, atau
obrolan penuh emosi, dan tidak menentuh memberitahu kalau suami saudara
titik- titik kelemahan suami. Kita semua perempuan anda justru bersikap lebih baik.
memiliki masalah-masalh privasi yang tak Semua itu hanya akan mempeuncing
boleh disinggung orang lain.. konflik. Jalan paling tepat adalah
 Jika suami bersalah dan sudah mengakui menyataka pendapat anda dalam suatu
kesalahannya, anda jangan sampai keterlaluan konflik dengan cara yang tenang tanpa
dalam member reaksi. Jangan biarkan dia profokasi dan sesingkat mungkin. Baut
meminta maaf. Juga jangan jadikan kesalahan suami merasa kalau apa yang anda
itu sebagai senhjata yang selalu anda nyatakan adalah demi keuntungannya, dan
pamerkan di hadapannya saaat terjadi tidak mengurangi kemampuannya
pertengkaran di masa mendatang. Itu agar sedikitpun. EDISI BERSAMBUNG ( Nagla
suami tidak membenci anda, lalu tak perduli Mahfudz)

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 3


To Be Continued from ..... KISAH ISLAMI

AKHIR HAYAT PENGGEMAR MUSIK


DAN
PENGHAFAL AL-QUR’AN
Seorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di
sebuah terowongan menuju kota. Ia turun dari mobilnya untuk mengganti bannya yang
kempes. Ketika ia berdiri di belakang mobil untuk menurunkan ban seref. Tiba-tiba sebuah
mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari belakang. Lelaki ipupun langsung
tersungkur seketika Aku dengan seorang kawan,-bukan yang menemaniku pada kejadian
yang pertama- cepat-cepat menuju ke tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan
segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapatkan penanganan.
Di masih muda, dari tampangnya ia terlihat seorang yang taat menjalankan perintah
agama. Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat
memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam
mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya. Ia melantunkan ayat-
ayat suci Al-Qur’an… dengan suara amat lemah.
“ Subhahallah!” Dalam kondisi kritis seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-
Qur’an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup akau tak pernah mendengar suara
bacaan AlQur’an seindah itu,dalam batin aku berguman sendirian:” Aku akan menuntun
membaca syahadat sebagaimana yang di lakukan oleh temanku terdahulu…apalagi aku
sudah punya pengalaman.” Aku meyakinkan diriku sendiri.
Aku dan kawanku seperti terkena hipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur’an yang
merdu itu. Sekonyong-konyong tubuhku merinding menjalar dan menyelusup ke setiap
rongga.
Tiba-tiba suara itu berhenti. Aku menoleh ke belakang. Kusaksikan dia mengancungkan
jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang
tangannya,detak jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal dunia.
Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku,
takut di ketahui kawanku. Ku kabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah wafat.
Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya denganku. Aku terus
menangis, air mataku deras mengalir, suasana dalam mobil betul-betul sangat
mengharukan.
Sampai di rumah sakit….
Kepada orang-orang di sana kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan
peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh
dengan kisah kami, sehingga tak sedikt yang menetaskan air mata, salah seorang dari

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 4


mereka. Demi mendengarkan kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium
keningnya.
Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara
pasti kapan jenazah akan di sholatkan. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir
kepada jenazah, semua ingin ikut menyalatinya.
Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi salah satu kerabatnya..Kami ikut
mengantarkan jenazahnya hingga kerumah keluarganya, salah satu keluarganya
mengkisahkan ketika kecelakaan, sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di
desa. Pekerjaan itu rutin ia kerjakan setiap hari senin, di sana, almarhum juga menyantuni
anak yatim dan janda-janda serta orang miskin. Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh
dengan beras, gula, buah-buahan, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.Ia juga tak
lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk di bagikan
kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk di bagi-
bagikan kepada anak-anak kecil.
Bila ada yang mengeluhkan padanya tentang kejenuhan dalam perjalanan ia menjawab
dengan halus, ” justru saya memanfaatkan dengan menghafal dan mengulang-ngulang
bacaan Al-Qur’an, juga dengan mendengarkan kaset-kaset pengajian, aku mengharap ridha
Allah pada setiap langkah kaki yang aku ayunkan,” kata Almarhum.
Aku ikut meyalati jenazah dan mengantarkan sampai ke kuburan.
Dalam liang lahat yang sempit, Almarhum di kebumikan, wajahnya di hadapkan ke
kiblat.” Dengan nama Allah Atas agama Rasulullah”.
Pelan-pelan kami menimbunnya dengan tanah… mintalah kepada Allah keteguhan hati
saudaramu,sesungguhnya dia akan di tanya…
Almarhum menghadapi hari pertamanya dari hari-hari kahirat…
Dan aku… sungguh Seakan-akan sedang menhadapi hari pertamaku di dunia. Aku benar-
benar bertaubat dari kebiasaan burukku. Mudah-mudahan Allah mengampuni diosa-dosaku
di masa lalu dan meneguhkanku untuk tetap menta’ati-Nya, memberiku kesudahan hidup
yang baik ( Khusnul Khotimah) serta menjadikan kuburanku dan kuburan kaum muslimin
sebagai taman-taman syurga
Sumber: (“Saudariku apa yang menghalangimu untuk berhijab”; judul asli kesudahan
yang Berlawanan; Asy syaikh Abdul Hamim Al-Bilaly)

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 5


Sekali Bilang Tidak, Ya Tidak Tarbiyatul Aulad
Banyak OrangTua Yang Tak Tegas Menerapkan Aturan Kepada Anak

 Jangan Ajarkan Inkonsistensi


Fenomena seorang ibu mengikuti kemauan anaknya stelah ia melarangnya melakukan sesuatu
secara tidak sadar bahwa sikapnya itu telah mengajarkan kepada anak untuk tidak konsisten. Dan
sikap semacam ini akan terus tersimpan dimemori anak.. Ketika kita, para orang tua, ingin
mengajarkan hasil yang positif, maka kita harus mempertahankan apa yang telah kita ucapkan, jika
tidak, maka anak-anak akan berfikir bahwa usaha negative( megamuk dan lain sebagainya),
ternyata bisa menhasilkan hasil yang positif. Berarti usaha yang negative adalah baik karena ibu
mengabulkan. Mungkin sikap anak semacam ini dianggap hal yang remeh, padahal secara tidak
sadar kita telah mengajarkan anak bagaimana membual, erdusta, ingkar janji, bohong, dan
sebagianya. Kita telah menbuat kesepakatan atau mungkin ancaman, tapi kita tidak melakukan
tindak lanjut dari kesepakatan itu.Jika kita mengambil jalan pintas untuk meyelesaikan rewelnya
anak dengan cara membatalkan perkataan “tidak”,maka tanpa sadar kita telah belajar bahwa
menyerah pada tuntutan anak adalah satu-satunya cara untuk menghentikan tangisannya.
Mengajarkan “menyerah” satu kali, berarti kita telah mengajarkan anak kita maki sering marah
dimasa depan.

 Anak Adalah Cobaan


Dr Sutomo mengatakan bahwa orang tua sebenarnya tidak boleh memanjakannya,karena
kebiasaan ini bisa menjerumuskan anak. Menurut beliau, orang tua harus tega dalam membina
perkembangan anak. Artinya biarkanlah anak tumbuh sendiri sesuai dengan jiwa dan umurnya.
Kesalahan terbesar orang tua dalam mebimbing anak, lanjut dia adalah terlalu banyak berharap dan
memenuhi segala kemauan si anak sehingga perkembangan kemandiriannya berkurang. Allah
Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan perihal kecintaan anak kita dalam firmannya” Dijadikan indah
pada (pandangan) manusia kecinyaan kepada apa-apa yang diinginni, yaitu: wanita-wanita, anak-
anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
lading.Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.( ‘Ali Imran
:14).
Buya hamka menulis, diwaktu masih kecil anak laki-laki menyenangkan dan menjadi perhiasan
mata karena lucunya.ia menjadi tumpuan harapan, maka setelah dia besar, dia menjadi kebanggaan
karena kejayan hidupnya. Sehingga orang tua yang tidak bosan memuji anak laki-lakinya di hadapan
orang lain, dengan tidak mempeduliakn apakah oaring lain itu telah bosan mendengarkan atau
tidak.Islam telah sampai kepada kita.Islam memuliakan dan menempatkan perempuan di tempat
yang tingga, pun demikian dengan anak laki-laki. Sama tingkatan derajatnya di sisi Allaoh.
Hanyatakwa yang membedakan. Dan, baiknya perangai anak adalah bagaimana cara orang tua
medidiknya.* Fiqih Ulyana( hukum keluarga)

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 6


QUIZ AN NISWAH
EDISI DZULQO’DAH

1. Mereka adalah kaum yang mudah mencela dan cepat menganggap sesat tindakan
seseorang dan mereka sangat terburu-buru dan gegabah dalam menjatuhkan fonis
kafir atas diri orang lain.ciri khas di atas terdapat pada orang-orang:
a. Khawarij b. Murji’ah c. Syi’ah
2. Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, pemilik, dan pengendali alam
raya dengan takdir-Nya ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam
dengan sunnah-sunnah-Nya.Pengertian tersebut terkandung dalam:
a. Tauhid Uluhiyah b. Tauhid Rububiyah c. Tauhid Asma’ wa sifat
3. Bara mempunyai pengertian menjauhi, berlepas diri, dan memutuskan hubungan dgn
pihak yang dianggap musuh.dalil dalam Wala’ wal Bara’ terdapat dalam surah:
a. Qs.At -Taubah : 1 b. Qs. An Nisa’ : 74 c. Qs. Al Maidah : 50
4. Tahapan yang ke dua dalam menjalin ukhuwah fillah (ukhuwah karena Allah) adalah:
a. Tafahum b. Ta’aruf c. Ta’aluf
5. Rasulullah dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim di makkah pada:
a. Senin, 9 Rabi’ul Akhir Tahun Gajah / 22 april Tahun 671 M
b. Senin, 19 Rabi’ul awwal Tahun gajah/ 22 april Tahun 617 M
c. Senin, 9 Rabi’ul awwal Tahun Gajah/ 22 april Tahun 571 M
Essay
1. Hari terakhir dari hidupnya Rasulullah Muhammad adalah…….
2. Ibadah dibangun di atas tiga dasar, sebutkan tiga Dasar ibadah ibadah tersebut.
Ayo Ummahat sekalian buruan kirimkan jawaban anda ke redaksi kami dengan cara
ketik : QA*Jawaban Kuis*Nama*Alamat*Majelis Ta’lim
Contoh : [QA*Jawaban Quis* Ummu Balqis* Lawanga*An Nisa’]
Kirim jawaban anda ke no : 085240646754

Jangan ketinggalan loch ,,,tiga jawaban tercepat dan tepat yang dapat, pasti akan ada
bingkisan menarik untuk anda !!!!

NB : Quiz ini diperuntukkan bagi siapa saja yang membaca Buletin An Niswah.
S I A P A S A J A !!!!!

Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 7


Buletin Dakwah An Niswah Edisi: Dzulqo’dah 1435 H 8

Anda mungkin juga menyukai