Anda di halaman 1dari 102

1

PERNIKAHAN MUDA SEBAGAI SOLUSI


DARI PROBLEMATIKA REMAJA

PAPER

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian Mu’allimien Di

Pesantren Persatuan Islam 67 Benda Tasikmalaya

Disusun oleh :

Yahdi Sabila Rosyadi

NIS : 0022677481

MU’ALLIMIEN PESANTREN PERSATUAN ISLAM 67 BENDA

Jl. Cisalak Kel. Nagarasari No. 15 Tlp. (0265) 330006-332598

Kota Tasikmalaya

Kode Pos 46132, Website : www.persis67benda.com

2019/2020
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Allah swt. berpasang-pasangan, Allah telah

menciptakan mereka dari satu jiwa, dan darinya Allah menciptakan pasangannya,

yaitu Adam dan Hawa, dan selanjutnya Allah menjadikan mereka berbangsa-

bangsa. Kemudian Allah swt. memberitahukan mengenai apa yang dijadikan indah

bagi manusia dalam kehidupan dunia, berupa berbagai ragam kenikmatan.

Sebagaimana dalam firman Allah Swt.:

َّ ‫ب‬ َّ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ٓ ب‬ َّ ُّ ُ


َِّ ‫يَِّٱل ُمقنطرَة َِّمِّنَٱذله‬
ََِِّ َِّّ‫بَوَٱَلِف‬ َ ‫تَمِّنَٱلنِّسا َءَِّوَٱۡلنِّيََوَٱلقنَٰ ِّط‬
َِّ َٰ ‫بَٱلشهو‬ ِّ ‫ُزيِّنََل َِّّلن‬
‫اسَح‬

‫ب‬ َّ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب ب‬ ‫ب ب ب‬


ََِّ ‫ّللَعِّند َهُۥَ ُح بس ُنَٱلمَا‬
َُ ‫ثَذَٰل ِّكَمت َٰ ُعَٱۡلي َٰوَة َِّٱ ُّدلنياََوَٱ‬
َِّ ‫لَٱل ُمس َّومََِِّوَٱۡلنع َٰ َِّمَوَٱۡل بر‬
َِّ ‫وَٱۡلي‬

َ١٤

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang

bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan tanah

ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan diisi Allah lah tempat kembali yang

baik. (QS. Ali Imran: 14)

Allah swt. memulainya dengan menyebut wanita terlebih dahulu, karena fitnah

yang ditimbulkan oleh wanita itu lebih berat, sebagaimana yang disebutkan dalam

sebuah hadits shahih Muslim no. 2740.

1
3

ِّ‫َالرجا ِّلَمِّنَالن ِّسا َء‬ ‫َلَع‬ ‫ض‬ ‫َأ‬


ً ْ
ِ ‫ن‬ ‫ِّت‬ ‫ف‬ َ‫ي‬‫د‬ِّ ‫ع‬ ُ ‫ماَتر ْك‬
ْ ‫تَب‬
ِّ
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki

selain fitnah wanita.”

Jika keinginan terhadap wanita itu dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan

lahirnya bahkan keturunan, maka yang demikian itu sangat diharapakan, dianjurkan

dan disunahkan.

Namun pada zaman sekarang banyak kaum laki-laki yang memperlakukan

wanita dengan semau hawa nafsunya, melalui para kaum remaja yang berpacaran,

berduaan dengan yang bukan mahramnya di tempat yang sepi, bahkan sampai pada

tahap perzinahan hingga hamil di luar nikah.

https://media.radarbanyumas.co.id/wp-content/uploads/Duh-Muncul-26-Kasus-Hamil-Diluar-
Nikah.jpg
Masalah yang terjadi saat ini, banyak kaum muda yang melakukan pacaran dan

pergaulan bebas. Pacaran adalah sebuah kata yang anak kecil pun tahu apa

maknanya. Mengapa? Karena pacaran senantiasa diajarkan di berbagai sinetron dan

film dan banyak dipraktikkan oleh orang-orang di sekitar mereka.

Lihatlah! Bagaimana kita menyaksikan anak tetangga, teman sekolah, teman

kerja dan orang lain yang tak kita kenal begitu bebas dan mesra berpacaran tanpa
4

sungkan dilihat orang lain. Bahkan mereka biasa dengan tradisi berganti-ganti

pasangan, terpengaruh dengan pola hidup orang-orang kuffar dan mengikuti arus

budaya barat.

Pergaulan bebas dan berbaurnya antara laki-laki dengan perempuan telah

menjadi trend dan gaya hidup para remaja gedongan maupun pinggiran, bila kurang

gaul dan tidak pacaran dianggap santri puritan. Sehingga ikhtilat (berdua-duaan)

antara laki-laki dengan perempuan yang tidak disertai dengan mahram dianggap

lumrah. Sementara Nabi saw. bersabda:

ُ َّ َّ ٌ َّ ُ ْ
َ‫أالَالََيلونَر ُجلَبا ِّْمرأةٍَإِّالاكنَثاِلِّ ُهماَالشيْطان‬

“Sungguh tidaklah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang wanita,

kecuali syetan akan menjadi pihak yang ketiga. “ (Shahih: dikeluarkan oleh Imam

Tirmidzi dalam sunannya, no. 2165).

Gambar: Diagram pertumbuhan remaja


pra-nikah yang pernah melakukan
aktivitas seksual

Sumber: SKKRI (Buku Telat Nikah Bukan


Kiamat, hal. 129)

Pacaran kini dianggap sebagai kebiasaan yang sudah umum, bahkan yang tidak

berpacaran dianggap aneh oleh mereka. Mereka seharusnya sadar, bahwa sudah

begitu banyak akibat buruk dari pacaran yang notabene adalah pergaulan bebas.

Alhasil, kini pernikahan yang dilakukan pada saat Wanita dalam keadaan hamil
5

dianggap sudah lumrah, kecelakaan dirasakan sudah bukan hal yang memalukan

karena sudah seringnya kejadian.

Seharusnya keturunan dan kehormatan seorang wanita mampu menjadi filter

dari sifat sombong, angkuh, dan bangga diri. Sehingga wanita akan pandai

menjagadiri dari perbuatan keji, memelihara hati, dan menundukkan pandangan,

serta menjaga kemaluan dari perbuatan yang diharamkan. Dia selalu menjaga lisan

dan kecantikannya hanya untuk suami, tidak yang lain.

Maka solusi yang tepat untuk menjawab persoalan tersebut ialah dengan saling

mengikat hubungan dan saling mengenal melalui akad sehingga terjadilah proses

pernikahan. Namun, bukan sembarang pernikahan, tapi pernikahan di usia muda


6

alias nikah muda, karena dengan nikah muda, para pemuda-pemudi bisa mencegah

dari perzinahanyang salah satu dari permasalah para remaja pada zaman sekarang.

Sebagai agama fitrah, Islam mengatur tata hubungan antar sesama umatnya.

Termasuk hubungan manusia dengan sesamanya yang terikat dalam tali ikatan

pernikahan. Pernikahan adalah salah satu karunia agung dari Allah ta’ala. Allah

berfirman dalam surat an-Nahl ayat 72:

ٗ ُ َٰ ‫ب ب‬ ُ ٗ ‫نِف ُ ب ب‬ ُ ُ َّ
َ‫جكمَبنِّي َوحِفدة‬ِّ ‫سكم َأزوَٰجاَوجعل َلكمَمِّن َأزو‬ َُ ‫وَٱ‬
ِّ ‫ّلل َجعل َلكمَم بِّن َأ‬

ُ ‫ب‬ ُ َّ ‫ب‬ ُ ‫تَأف َبٱ بَلبَٰط َ ب‬ ُ


ِّ ‫لَيُؤمِّنونَوبِّنِّعم‬
َ٧٢َ‫ّللَِّه بمَيكِف ُرون‬ َّ
َ ‫تَٱ‬ ِّ ِّ ِّ َِّ َٰ‫ورزقكمَمِّنَٱلطيِّب‬

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan

bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki

dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan

mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72)

Islam menganjurkan manusia untuk menikah, karena nikah mempunyai

pengaruh yang baik bagi pelakunya, masyarakat, maupun seluruh umat manusia.

Nikah merupakan media terbaik untuk menyalurkan hasrat biologis secara syar’i.

Dengan nikah, jasmani menjadi segar bugar, jiwa menjadi tenang, dan terpelihara

dari melihat yang haram.

Nikah mewadahi naluri kebapakan dan keibuan pada waktu bersamaan.

Keduanya bersanding dengan istrinya, demikian juga sebalinya, seorang istri akan

merasa tidak lengkap kala berjauhan dengan suaminya. Para ulama sering

membahaskan hubungan suami istri dalam mahligai rumah tangga dengan istilah
7

“at-takamulbainaat-tarfain” (hubungan saling melengkapi antara kedua belah

pihak).

Manusia adalah makhluk pilihan Allah dan mempunyai peradaban yang sangat

tinggi. Agar kelangsungan hidupnya berkembang dengan baik, maka manusia harus

menurunkan generasi dengan jalan perkawinan syar’i.

Berdasarkan uraian diatas Penulis merasa tertarik untuk membahas

permasalahan tersebut dengan memberi judul karya tulis ini “Pernikahan Muda

Sebagai Solusi dari Problematika Remaja”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan, dapat

dirumuskan beberapa pertanyaan, yaitu:

1. Apa pengertian nikah muda?

2. Apa saja manfaat nikah muda?

3. Apa saja problematika remaja?

4. Apa saja tujuan dari nikah muda?

5. Apa saja bekal dan kuci sukses nikah muda?

6. Bagaimana analisis tafsir dari Qs. An-Nur ayat 32?

C. Tujuan Penulisan
8

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam menyusun karya tulis

ilmiah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian nikah muda.

2. Untuk mngetahui problem kaum muda.

3. Untuk mengetahui manfaat dari nikah muda.

4. Untuk mengetahui tujuan dari nikah muda.

5. Untuk mengetahui bekal-bekal dan kuci sukses nikah muda.

6. Untuk mengetahui tafsir Qs. An-Nur ayat 32.

D. Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode

penulisan dengan langkah-langkah berikut:

Langkah pertama : Mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pokok

pembahasan.

Langkah kedua : Mengklasifikasikan data yang ada kaitannya dengan

pembahasan.

Langkah ketiga : Membahas dan menganalisa bahan.

BAB II
9

PERNIKAHAN MUDA SEBAGAI SOLUSI DAI PROBLEMATIKA

REMAJA

A. Pengertian Nikah Muda

Nikah terdapat beberapa macam pengertian, diantaranya menurut:

1. Subulus Salam

An Nikah menurut pengertian bahasa ialah: penggabungan dan saling

memasukkan serta pencampuran. Kata nikah itu dalam subulus salam berarti

persetubuhan dan akad. Ada orang yang mengatakan nikah itu kata majaz dari

ungkapan secara umum bagi nama penyebab atas sebab. Ada juga yang mengatakan

bahwa nikah itu adalah pengertian hakikat bagi keduanya.

Sumber: via rebanas.com

2. H. Ahmad Idris

Nikah berarti terkumpul dan menyatu. Menurut istilah berarti ijab qobul

(akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang

diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, sesuai

peraturan yang diwajibkan oleh Islam.1

1
H. Idris Ahmad, 1983; Jil. 2, 54.

8
10

3. M. El Said Haleem, M.A.

Nikah berasal dari bahasa arab yaitu (nikkah) yang berarti perjanjian, juga

dari kata (nikah) berarti persetubuhan. Pernikhan adalah upacara pengikatan janji

nikah yang dinyatakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud

meresmikan ikatan perkawinan secaranorma agama, norma hukum, dan norma

sosial. Pria dan Wanita yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan

pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan

Istri dalam ikatan perkawinan.2

https://cdn-image. Hipwee.com/wp-content/uploads/2018

4. Buku Fiqih

Kata Nikah atau pernikahan sudah menjadi kosa kata dalam bahasa

Indonesia, sebagai padanan kata perkawinan. Nikah artinya suatu akad yang

menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang

bukan mahramnya hingga menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya,

dengan menggunakan lafadz inkah atau tazwij atau terjemahannya.

2
Badawi, El- Said M. ; Hakeem, M.A. Abdel (2008).
11

Dalam pengertian yang luas, pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin

yang dilaksanakan menurut syariat Islam antara seorang laki-laki dan seorang

perempuan, untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga guna mendapatkan

keturunan.

Setelah disebutkan beberapa pengertian nkah yang telah dipaparkan diatas

penulis memberikan kesimpulan bahwa nikah itu ialah “Suatu ‘aqad yang

menghalalkan seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim untuk

bersatu menjadi Suami Istri dengan ucapan ijab dan qabul yang disaksikan oleh

beberapa orang saksi dan wali dengan syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan oleh hukum syara’, dengan tujuan untuk membina suatu rumah tangga

yang bahagia berdasarkan tuntunan Allah Swt. dan mengikuti sunnah Rasulullah

saw. ”.

Sedangkan usia muda itu ialah usia yang dialami oleh seseorang, baik laki-

laki atau perempuan yang menginjak 14 sampai 23 tahun, dengan syarat utamanya

belum menikah. Sehingga pengertian ini mengindikasikan bahwa usia muda berada

pada masa peralihan dari yang dulunya anak-anak menjadi dewasa.

B. Anjuran untuk Menikah

1. Dalil Al-Qur’an
12

a. Q.S.An Nur: 32

ٓ ُ ْ ُ ُ ٓ ‫ُ ْ ب‬
َ‫كونُ َوا َفقراء‬ ُ
‫حيَ َم بِّن َعِّبادِّك بم َِإَومائِّك ب ۚۡم َإِّنَي‬
َّ ُ
ِّ ِّ ‫م َمِّنك بم َوَٱلصَٰل‬
ََٰ َٰ ‫وا َٱۡلي‬
َ ‫كح‬
ِّ ‫وأن‬

َّ ‫ب‬ َّ ‫ب‬
َُ ‫ّللَمِّنَفَّل ِّ َهِّۦََوَٱ‬
ٞ ِّ ‫ّللَو َٰ ِّس ٌعَعل‬
َ٣٢َ‫يم‬ َُ ‫ُيغن ِّ ِّه ُمَٱ‬

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan yang layak

(menikah) dari hamba-hamba sahaya mu yang laki-laki dan hamba-hamba

sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka

dengan karunia Nya. Dan Allah Maha luas (pemberiannya) lagi Maha

Mengetahui”. (QS An Nur: 32)

b. Qs. An-Nisa: 3

ُ َٰ ‫ٓ ب‬ ُ ْ ُ ‫ب‬ ْ ُ ‫ب ب ُ ب َّ ُ ب‬
ََ‫َن َوثلَٰث‬‫وا َماَطا َلكمَمِّن َٱلنِّساءََِّمث‬
َ ‫كح‬ ََٰ َٰ‫َِف َٱۡلت‬
ِّ ‫م َفَٱن‬ ِّ ‫سطوا‬
ِّ ‫خِفتم َأال َتق‬
ِّ َ ‫ِإَون‬
َ

ْ ُ َّ ْ ُ َّ ‫ب‬ ‫ب‬
ٰٓ ‫ك ب ۚۡمَذَٰل ِّكَأ بد‬
َ َ٣َ‫َنَأالَت ُعول َوا‬ ُ ُ َٰ ‫ب ب‬
‫حدةًَأ بوَماَملكتَأيمن‬ ‫ب‬ ُ َ‫و ُربَٰعَفإن‬
ِّ َٰ ‫خِفت بمَأالَتع ِّدلواَفو‬
ِّ ِّ

“...Maka nikahilah perempuan yang kamu senangi: dau, tiga, atau empat. Tetapi

jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil maka nikahilah seorang saja

atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat

agar kamu tidak berbuat zalim”. (Qs. An Nisa: 3)


13

c. Qs. An-Nisa:24-25

َٰ ‫ب ُ ْ ب َٰ ُ ُّ ب‬
ُ ‫مَُّمصنِّيَغ بي‬ ‫ب‬ ُ َٰ ٓ َّ ‫ك‬ُ َّ ُ
َ٢٤َ…ۡۚ‫ي‬
َ ‫ح‬
ِّ ِّ ‫ِف‬ ‫س‬ ‫َم‬ ِّ ‫ِّك‬ ‫ل‬‫و‬‫م‬ ‫أ‬ِّ ‫ب‬َ ‫وا‬‫غ‬‫ت‬ ‫ب‬ ‫نَت‬ ‫َأ‬ ‫م‬ ‫ِّك‬ ‫ل‬‫َذ‬ ‫ء‬‫ا‬‫ر‬ ‫اَو‬ ‫مَم‬ ‫َل‬ ‫ل‬ ‫ح‬
ِّ ‫ۚۡۡب…َوأ‬

َّ ‫ت َفمن‬
‫َما َملك ب‬
َ‫ت‬ َ َٰ ‫ِّن‬
‫م‬
‫بُ ب‬
‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬َ َ
‫ت‬ َٰ ‫ن‬ ‫ص‬‫ح‬‫ِّنك بم َط بو ًال َأن َينكِّح َٱل ب ُم ب‬
ُ َّ
‫ومن َل بم َي بست ِّط بع َم‬
ِّ ِّ ِّ

‫ُ ب ب‬ ُ
َِّ َٰ‫أيبم َٰ ُنكمَمِّنَفتيَٰتِّك ُمَٱل ُمؤمِّن‬
َ٢٥َ…‫ت‬

“..Dan dihalalkan bagi kamu sekalian selain itu, yaitu kamu mencari istri dengan

hartamu untuk kamu nikahi, bukan untuk berzina...”(24) Dan barangsiapa

diantara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang

beriman, maka dihalakan menikahi perempuan yang beriman dari hamba sahaya

yang kamu miliki...” (Qs. An-Nisa:24-25)

2. Dalil Hadis

ْ ُ ُ ْ
ْ ‫َفإنَّ ُهَأغ ُّضَل ِّلْبَصَوأ‬،‫َاۡلاءةَفلْيَت َّو ْج‬ َّ
َ‫حص ُن‬ ِّ ِّ
ْ ‫من‬، ‫َالشبا‬
‫َاستطاعَمِّنكم‬ ِّ ِّ ‫ياَم ْعَش‬

ٌ ‫ََلَوج‬
َ‫اء‬ َّ ‫َوم ْنَل ْمَي ْستط ْعَفعليْهَِّب‬،‫َل ِّلِْف ْر ِّج‬
ُ ‫َفإنَّ ُه‬،‫الص ْو ِّم‬
ِّ ِّ ِّ ِّ

“Dari Abdullah bin Mas’ud R.A ia berkata: Rasulullah . bersabda pada

kami : “wahai generasi muda, barangsiapadiantara kamu telah mampu

berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan

pandangan dan memelihara kemlauan. Barangsiapa belum mampu


14

hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” (Muttafaq

Alaih).

ُ
a. َ‫عنَأنسَبنَمالكَريضَاّللَعنهَقالَاكنَر ُس ْولَاّللَِّصىلَاّللَعليهَو‬

ْ ُ ْ ْ ُ َّ ُ ْ ُ ً ْ ْ ُّ ْ ُ ْ
ً َّ ُ
َ‫سلمَيأمرَبِّاۡلاءة َِّوينَهَع ِّنَاتلبت ِّلَنهياَش ِّديداَويقولَتزوجواَالودود‬

ْ ْ ْ ُ ‫الْول ُ ْودَفإَن‬
َِِّ ‫َمَكث ُِّرَاۡلنبِّياءَِّي ْومَالقِّيام‬ ِّ ِّ

“Dari Anas bin Malik ia berkata: Rasulullah . menyuruh kami


untuk menikah dan melarang kami membujang dengan larangan
yang keras, dan ia bersabda: “Nikahilah wanita yang banyak anak
(subur) dan penuh kasih sayang. Karena aku bangga dengan jumlah
kalian yang banyak dihadapan para Nabi di hari kiamat.” (HR.
Ahmad dan disahkan oleh Ibnu Hiban).

ََ‫دلي ْ ِّن‬
ْ ْ ُ ْ ُْ
b. ِّ ‫تنك ُحََالم ْرأ َةَِّۡل ْرب ٍعََل ِّمال ِّهاَو ِّۡلسبِّهاَو ِِّلمال ِّهاَو ِّدلِّينِّهاَفاظِف ْرََبِّذ‬
ِّ ‫اتََا‬

ْ ‫ترب‬
َ‫تََيداك‬ ِّ

“Dari Abu Hurairah RA. dari Nabi saw . beliau bersabda:


“Seseorangmenikahi perempuan karena empat perkara: karena
hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Oleh
itu, dapatilah perempuan yang mempunyai agama yang baik, karena
jika tidak binasalah dua tanganmu.” (HR. Muttafaq ‘alaih dan Imam
tujuh).
15

C. Problematika Remaja

Penyakit yang Penulis maksud penyakit disini bukanlah penyakit biologis,

namun penyakit moral yang seringkali di alami generasi muda. Saat berbagai

penyakit moral ini menjangkiti anak muda, maka kerinduan orang tua untuk

mendapatkan anak shalih hanya tinggal mimpi belaka, padahal anak shalihlah yang

akan memberi ketenangan dan menjadi tabungan paling berharga bagi orang tua.

Oleh karena itu orang tua maupun anak-anak harus waspada terhadap berbagai

penyakit moral ini:

1. Pacaran dan Pergaulan Bebas

Masalah yang terjadi saat ini, meski jargon Indonesia tanpa Pacaran sudah

tersebar dimana-mana, masih saja banyak remaja yang mempergunakan

perasaan cinta tidak pada tempatnya. Seperti yang telah kita ketahui di media

massa, tidak sedikit diberitakanremaja yang hamil diluar nikah, bahkan ada

pula yang sampai meninggal karena berusaha menggugurkan janin yang

dikandungnya. Na’udzubillah.

Kita akan berbicara mengenai nafsu. Nafsu banyak cabangnya, dari mulai

nafsu yang baik hingga nafsu yang buruk. Oke, kita akan mempersempit

pembahasan pada hawa nafsu yang buruk, yaitu nafsu yang tidak pada

tempatnya alias berzina.


ٗ ٓ ٗ َٰ ُ َّ َٰٓ ‫والََت بقربُواَْٱلز‬
َ٣٢َ‫حشَِوساءَسبِّيٗل‬
ِّ ‫نَإِّن َهۥَاكنَف‬ ِّ
16

Dan janganlah kamu mendekati zina;sesungguhnya zina itu adalah suatu

perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’:32)

Ada sebuah kisah nyata dan sungguh terjadi yang hendak saya ceritakan

kembali dari salah satu kisah yang terdapat dalam buku berjudul Menyimak

Kicau Merajut Makna Karya Ustadz Salim A. Fillah, tentang pentingnya

menghindari berdua-duaan sekalipun pernikahan telah di depan mata.

https://encrypted
Menurut saya, kisah ini sungguh menyayat hati, membuka sisi terdalam
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcTcDbqqthhMGIZ9F4xcAKLHOXi
diri ml41jP5LGvCzF-o-nw4i-n66O
kita bahwa sesungguhnya kita begitu rendah di hadapan Allah. Sekuat dan

semampu apapun diri kita, kalau sudah berhadapan dengan godaan setan, tidak

akan bisa menang kalau kita tidak berlindung kepada Allah dari derasnya

godaan setan menuju kemaksiatan.


17

Suatu waktu di akhir masa kuliah, seorang muslimah yang taat, aktivis

dakwah yang tangguh, akhwat yang menjadi teladan di kampus, dan penuh

dengan prestasi, hendak menikah dengan seorang ikhwan. Sang calon suami

adalah seorang lelaki yang menjadi dambaan para wanita.

Ia berasal dari keluarga terpandang, kaya raya, seorang yang terkenal di

kalangan para aktivis, dan pengusaha yang telah memotivasi rekan-rekannya.

Waktu itu tinggal sepekan lagi akad nikah akan berlangsung. Seluruh persiapan

telah dilakukan, hingga suatu hari sang ikhwan datang sendirian di kontrakan

sang akhwat mengendarai mobilnya.

Kedatangannya di awal, sesungguhnya telah menjadi keragu-raguan bagi

sang akhwat untuk menemuinya. Hari itu mereka berencana meninjau rumah

yang akan mereka tempati selepas menikah nanti. Awalnya, sang ibu dan adik

si ikhwan akan turut serta menemani agar batasan syar’i tetap terjaga. Namun,

sang ibu dan adik ikhwan tersebut ternyata berhalangan hadir dikarenakan sang

kakek masuk ICU terkena serangan jantung.

Sehingga, usaha mencari pihak ketiga untuk menemani pun dilakukan.

Namun, tidak ada penghuni kontrakan yang bersedia menemani dikarenakan

kesibukan dan urusan masing-masing. Sang akhwat sempat menolak dan

menyarankan agar rencana tersebutditunda. “Masalahnya besok saya harus

berangkat keluar kota untuk beberapa hari. Sepertinya tak ada waktu lagi.

Bagaimana?” ujar sang ikhwan.

Akhirnya dengan memaksa dan membujuk, salah seorang kawan

kontrakan, sang kawan pun berkenan menemani mereka. Qadarullah, di tengah


18

perjalanan sang kawan ditelepon untuk urusan yang mendadak dan mendesak.

Maka, turunlah kawan tersebut dari mobil, sehingga yang tersisa hanyalah

akhwat dan ikhwan tersebut berdua di dalam mobil. Di sepanjang perjalanan,

keduanya berusaha menjaga pandangan dan ucapan sebagaimana seorang

hamba yang takut kepada Allah. Sang ikhwan di depan menyupir dan sang

akhwat duduk di belakang.

Sesampainya di rumah yang akan mereka tempati kelak, sang akhwat pamit

ke kamar mandi sejenak hendak membuang hajat. Qadarullah, seekor kecoa

melewatinya hingga bagaikan setan yang tengah menampakkan wujudnya,

sang akhwat pun berteriak ketakutan dari kamar mandi. Dalam degup yang

kencang, setan berbisik dengan lihainya memacu keduanya hingga terlupa

bahwa di rumah itulah seharusnya mereka membangun surga dalam keridhaan-

Nya. Sebuah khilaf insan manusia, terjadilah perbuatan terlaknat tersebut.

Dengan rasa bersalah yang mendalam bagaikan dikepung panasnya siksa

neraka, setelah melakukan perbuatan itu, keduanya berjalan gontai ke luar

rumah, pulang mengendarai mobil berdua.

Tak ada tersisa harapan indah, semua bagaikan hilang di telan bayang-

bayang amarah kepada ibu dan adik yang tidak jadi ikut, kawan yang berhenti

di tengah jalan, kecoa yang datang, hingga rasa terpuruk dalam kesedihan dan

penyesalan yang mendalam.

Namun, terlambat sudah, isuk tangis tak mampu mengulang kembali waktu

dan kejadian yang menyertai sebelumnya. Hingga benar terjadi, rasa sesal dan

tangis yang belum terhenti itu mendadak hilang diikuti suara keras berdentum
19

dari mobil keduanya yang menghantam truk pengangkut kayu di tikungan.

Tepat sepekan sebelum pernikahan, mobil yang mereka naiki kecelakaan.

Setelah kecelekaan terjadi, waktu empat bulan dilalui sang akhwat

terbaring koma di rumah sakit, hingga suatu hari akhirnya ia terbangun dari

komanya.

Pemulihan yang memakan waktu dan tenaga itupun bertambah pahit

dengan datangya bahwa dirinya hamil, mengandung bayi. Perzinahan itu pun

membuahkan seorang janin!

Namun, tak ada sosok ayah lagi bagi sang jabang bayi, sebab didengarnya

bahwa calon suami, ayah dari anaknya yang telah berzina dengannya,

meninggal ditempat dalam kecelakaan itu. Dunia bagai hancur berkeping-

keping, runtuh baginya saat itu. Rasa malu yang mendalam ia rasakan terhadap

Allah, keluarganya, keluarga calon suaminya, tetangga, dan sahabat-

sahabatnya. Apa daya semua telah terjadi.

Dengan ketegaran, dilaluinya musibah itu meski keluarga calon suaminya

mencampakkannya. Keluarga yang disebutkan kaya dan terhormat itu,

mengatakan, “Bagaimana kami bisa percaya bahwa itu cucu kami dan bukan

hasil ketaksenonohanmu dengan pria lain yang membuat putra kami tersayang

meninggal karena frustasi?”.

Seorang yang tegar dan sabar melalui segala yang telah ditakdirkan-Nya.

Kita doakan bersama, semoga seseorang yang tengah diuji dengan ujian

demikian oleh Allah akan diampuni segala khilaf, ditutupkan segala aibnya

oleh Allah di mata penghuni bumi dan penghui langit, dan diberinya pahala
20

berlipat atas ilmu dan cerita yang dibagikannya, semoga Allah menjauhkan diri

kita dan anak keturunan kita dari hal yang demikian dan senantiasa mendapat

petunjuk dari Allah. Wallahua’lambishshawab.

Melalui hawa nafsu, Iblis berhasil menggoda Nabi Adam ‘Alaihissalam

dan Hawa memakan buah larangan yang telah dilarang oleh Allah Ta’ala, dan

Allah kemudian menurunkan dari surga ke bumi.

2. Miras dan Narkoba

Miras dan narkoba sangat mudah dikonsumsi generasi muda. Hal ini

dikarenakan anak muda rata-rata senang dengan hal-hal baru dan senang

mencoba-coba, apalagi kalau teman mereka yang menyeponsori, rasa tidak

enak karena takut dianggap tidak kompak atau tidak setia kawan, akhirnya

terjebur dalam kubangan lumpur miras dan narkoba. Sedangkan orang yang

sudah kecanduan akan sangat sulit melepaskan diri dari jerantannya. Miras dan

narkoba bukan saja merusak fisik dan akal sehat, namun juga merusak moral

dan akhlak pemakinya. Bahkan dari miras dan narkoba (khamr) inilah akan

lahir berbagai kemaksiatan dan kemungkaran, Nabi saw. bersabda,

ُ ‫اَي ْعز ُفَلَع‬


َْ‫َر ُءو ِّسهم‬ ْ
ْ ‫َاۡل ْمرَيُس ُّمونهاَبغ ْي‬
ُ ‫َاس ِّمه‬ َّ ُ ْ ٌ ‫لي َْشب َّنن‬
ِّ ِّ ِّ ‫اسَمِّنَأم ِِّت‬

ْ ْ ْ ُ ْ ُ َّ ‫س ُف‬ ْ ْ ْ
َ‫جعلَمِّن ُه ُمَالقِّردةَواۡلنازِّير‬ ‫َاّللَب ِّ ِّه ُمَاۡل ْرضَوي‬ ِّ َ‫بِّالمعازِّ ِّفَوال ُمغنِّي‬
ِّ ‫اتََي‬

“Sungguh akan ada sekelompok manusia dari umatku meminum khamr,

mereka memberi nama dengan bukan namanya, mereka berdendang yang


21

diiringi dengan musik dan Para biduanita, Allah menenggelamkan mereka

kedalam bumi dan Allah merubahdiantara mereka menjadi monyet dan

babi.”3 (HR. Ahmad)

Dari Utsman bin Affan bahwa beliau berkata, “Jauhilah khamr karena dia

induk kejahatan. Ada seorang hamba ahli ibadah sebelum kalian dan ada

seorang wanita terpikat dengannya, kemudian dia (wanita terseebut)

mengirimkan kepadanya seorang budak wanita dan berkata kepadanya, “Kami

mengundangmu untuk suatu kesaksian.” Dia berangkat bersama wanita

tersebut, maka wanita itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu nya lalu

dihadapkan kepada seorang wanita yang sangat cantik dan dia berkata, “Saya

mengundangmu bukan untuk suatu kesaksian namun agar kamu mau leyani

keinginan nafsuku atau minum secangkir khamr atau membunuh anak kecil

3
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, no. 22887 dan 22917.
22

ini.” Maka ahli ibadah itu berkata, “Tuangkan untukku segelas khamr.” Maka

wanita itu menuangkan segelas khamr. Maka ia berkata, “Tuangkan untukku

khamr.” Dia terus-menerus minum khamr hingga berzina dan membunuh anak

tersebut. Maka hindarilah khamr. Demi Allah, tidaklah berkumpul keimanan

dan kebiasaan minum khamr melainkan hampir-hampir salah satunya tidak

akan bertahan pada diri pelakunya.” 4

Oleh karena itu seorang anak hendaklah jeli dalam memilih teman yang

baik untuk dirinya, karena teman akan sangat kuat pengaruhnya untuk

kebaikan dunia dan akhirat seseorang. Teman yang shaleh dan pintar tentu

akan memudahkan dirinya meraih kebaikan dunia dan akhirat, sebaliknya

teman yang bodoh dan buruk akhlak serta agamanya akan memudahkan

seseorang terjerumus dalam keburukan dan mendekatkannya ke jurang neraka.

3. Lagu, Musik dan Game online

Banyak orang membuat statement akan manfaat musik bagi bayi, anak-

anak dan manusia pada umumnya, diantaranya akan membuat kendur urat-urat

syaraf, menyehatkan mencerdaskan, menghaluskan perasaan dan lain

sebagainya. Namun, banyak sekali pemusik dan penyanyi yang meninggal

karena penyakit, hidup mereka tetap gelisah dan keluarga berantakan, dan

kecerdasannya tidak ada peningkatan, bahkan kenyataannya musik itu

melenakan dan melupakan mereka hingga mengikis nilai-nilai moral dan

secara perlahan menggiring ke dalam kemaksiatan.

4
Lihat Tafsir Ibnu Katsir.
23

Rasulullah . bersabda,

َ،‫َصوتَعندَنعمَِاهوَولعب‬:‫انماَنهيتَعنَصوتيَأمحقيَفاجرين‬

َ‫َوداع‬، ‫َوشقَجيو‬،‫َوصوتعندَمصيبَِلكمَخدود‬،‫ومساميَشيطان‬

.ِ‫بدعوىَاِلاهلي‬

“Aku melarang dua suara kedunguan lagi jahat, pertama: suara ketika

mendengar musik dan permainan, dan seruling setan, kedua; suara ratapan

ketika tertimpa musibah dengan memukul-mukul pipi, menyobek-nyobek

kantong baju dan meratapikesedihan seperti ratapan orang jahiliyah.”5(Imam

Haitsami).

Lihatlah bagaimana pada akhirnya musik menjadi jampi dari perzinahan di

tempat dugem, atau menjadi nada-nada pengiring syahwat di berbagai tempat

hiburan, yang disana kebanyakan orang-orang mencari kebebasan dan

kesenangan. Kalaupun musik mampu memberi manfaat positif, mungkin hanya

sedikit manfaat dan hanya sesaat saja, karena Rasulullah telah jelas

mengingatkan kita akan keharamannya,

5
Shahih: Diriwayatkan dengan sanad yang Hasan oleh Imam Haitsami dalam kitab majma'
zawaid, 3/100, no. 4017.
24

ْ ُّ ْ ٌ ْ َّ ُ
،.َ‫َواۡلمرَوالمعازِّف‬،‫حلونَ اۡل ِّرَ واۡلَرِّير‬ ََّ ‫ۡلكون‬
ِّ ‫ يست‬،‫ن مِّن أمِت أقوام‬
“Akan mucul dari umatku sekelompok kaum yang menghalalkan zina, sutra

dan musik.”6(HR. Bukhari)

Syaikhul Islam berkata, “Nyanyian dan musik adalah jampinya zina, karena

hal tersebut adalah faktor paling utama manusia terjatuh ke dalam perbuatan

keji. Sungguh laki-laki, anak-anak dan wanita, seorang yang sangat menjaga

diri, tetapi setelah mendengar musik tidak mampu mengendalikan diri akhirnya

berbuat kekejian, sehingga condong kepadanya baik sebagai subyek atau

obyek, seperti yang terjadi di kalangan para pecandu khamr.7” (Majmufatawa).

Ibnu Qoyyim berkata, “jika semua alat bius, rebana, gitar, dan jogedam

bersatu menghantam perasaan dan emosi wanita, perasannya semakin

tenggelam dalam asmara dan cinta atau patah hati. Demi Allah, berapa banyak

wanita yang hamil di luar nikah karena musik dan nyanyian.”8

6
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, no. 5590.
7
Majmu' Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/417-418.
8
Ibnu Qayyim dalam ighatsatul Lahafan, 1/242,248.
25

Oleh karena itu, hendaklah seseorang menjauhi musik dan mendekatkan

dirinya dengan ayat-ayat suci alquran. Karena ayat-ayat suci tersebut terbukti

mampu memberi ketenangan dan menjadi obat mujarab bagi kita. Kenyataan

membuktikan, dengan mendengarkan musik hanya membuat kita terlena dan

meraskan ketenangan sesaat, sebaliknya dengan membaca dan mendengarkan

lantunan ayat-ayat suci alquran, terbukti semakin mendekatkan kita kepada

kebaikan dan ketakwaan, yang sangat bermanfaat untuk kebaikan dunia dan

akhirat kita.

4. Kecanduan Rokok

Islam melarang bahkan mengharamkan segala bentuk bahaya atau

https://i2.wp.com/cyberdakwah.com/wp-
content/uploads/2013/04/kandungan-Kimia-Dalam-Rokok

menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan orang lain sebagaimana sabda Nabi

َ‫َضار‬
ِّ ‫الَضرَوال‬

“Tidak boleh menimbulkan bahaya dengan tidak sengaja, dan tidak boleh

membalas bahaya dengan sengaja.”9(Imam Malik)

9
Hasan: Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwathainya, no. 332/651.
26

Ketahuilah bahwa setiap satu batang rokok yang dinyalakan mengandung

lebih 4800 bahan kimia beracun yang membahyakan dan mematikan. Diantara

kandungan asap rokok, bahan radioaktif (polonium-201), bahan cat (acetone),

pencuci lantai (ammonia), obat gegat (naphthalene), racun serangga (Doi),

racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogencyanide) yang digunakan di

“kamar gas maut” bagi penjahat yang menjalani hukuman mati, namun , racun

paling penting adalah Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida.

Mahkamah konstitusi telah mengeluarkan fatwa bahwa rokok termasuk zat

aditif yang berarti rokok termasuk zat yang dapat menimbulkan ketagihan

sampai pada ketergantungan. 10 Sehingga rokok bisa masuk dalam kategori

naza atau narkoba, bahkan Rokok bisa menjadi gerbang utama menuju

narkoba.

Allah Swt. berfirman,

َّ َّ ْ
ُّ ِّ‫ّللَ ُُي‬ ‫ب‬ ُ ُ ‫ُبُ ْ ب‬ َّ ْ ُ
َ‫ب‬ َ ‫س ُن ۚۡٓواَإِّنَٱ‬
ِّ ‫ّللَِّوالَتلقواَبِّأي ِّديك بمَإَِّلَٱ َّتل بهلكََِِّوأح‬
َ ‫يلَٱ‬
ِّ ِّ ِّ ‫وا‬
‫ب‬ ‫َس‬‫ِف‬َ َ ‫وأنِفِّق‬

‫ب ب‬
ِّ ‫ٱل ُمح‬
َ١٩٥ََ‫سنِّي‬

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al

Baqarah: 195).

10
Lihat NAZA hal, Dadang Hawari,. 62.
27

Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding

kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah nikotin

tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung karena beberapa dari rokok-

rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang

dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung

daripada rokok yang tidak menggunakan filter. Nikotin yang dikandung dalam

sebatang rokok bisa membuat jantung Anda berdebar lebih cepat dan

meningkatkan kebutuhan tubuh anda akan oksigen.

Britishmedical membuat studi tentang efek samping rokok dan penyakit

jantung koroner pada tahun 2004 yang melibatkan 4700 laki-laki di Inggris

yang terpapar asap rokok. Tingkat paparan asap rokok tersebut diperiksa

melalui kadar kotinin sebagai hasil metabolisme nikotin di dalam darah. Hasil

studi menunjukkan bahwa responden dengan kadar kotinin yang lebih banyak

ternyata berisiko 50% hingga 60% lebih tinggi terkena penyakit jantung.11

5. Kecanduan Olahraga

Olahraga sangat baik untuk kesehatan, kebugaran dan menghilangkan

penatnya pikiran. Namun saat olahraga menjadi candu dalam hidup seseorang,

bisa jadi hal itu justru menjadi penyakit untuk dirinya. Lihatlah orang-orang

yang telah kecanduan sepak bola misalnya, mereka seperti lupa waktu dan

begitu merasa kehilangan saat tak dapat menyaksikan laga kesebelasan

idolanya, sementara Rasulullah . bersabda,

11
Menaklukan Pembunuh No.1, Dr. A. Fauzi Yahya, So.J.P., hal. 50.
28

ُ ْ ُ َّ ٌ ُْ
ٌ ِّ ‫ونَفِّيهماَكث‬ ْ
َ ‫َالصحَِوالِفر‬،َ
‫اغ‬ ِّ ِّ َّ‫يَمِّنَانل‬
‫اس‬ ِّ ‫انَمغب‬
ِّ ‫ن ِّعمت‬

“Dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu dengannya, kesehatan dan

kesempatan.”12(HR. Bukhari)

Mereka seringkali menyiapkan segala macam suplemen untuk menemani

begadang saat menonton pertandingan bola di televisi, dan melupakan mereka

dalam ibadah salat malam yang memiliki banyak keutamaan, bekerja seseorang

menjadi terganggu karena rasa kantuk atau lelah akibat begadang semalaman.

Padahal Nabi saw. bersabda,

ً ْ ْ َّ ُ ُُ ُ َّ َّ
َ‫َوك ِّره‬،‫ات‬
ِّ ‫َومنعَاَوه‬،‫ات‬ ِّ ‫إِّنَاّللَح َّرمَعليْك ْمَعقوقَاۡلمه‬
ِّ ‫َووأدَاۡلن‬،‫ات‬

ُّ ‫َوك ْْثة‬،‫َقِّيلَوقال‬:َ‫ك ْم‬


َ‫َِإَوضاعَِالما ِّل‬،‫َالسؤا ِّل‬
ُ
‫ل‬

“Sesunguhnya Allah mengharamkan atas kalian mendurhakai ibu, mengubur

hidup-hidup anak perempuannya, bersikap suka melarang dan memerintah

kepada orang lain, dan Dia membenci kalian perkataan “katanya-katanya”,

banyak bertanya dan menghambur-hamburkan harta.”13 (HR. Bukhari)

Bahkan, kecanduan olahraga bisa membuat seseorang menjadi “militan”,

mereka bisa berubah menjadi suporter yang rela mengorbankan nyawa demi

mendukung kesebelasannya atau rela membunuh suporter lawan dalam sebuah

tawuran. Saat seseorang sudah kecanduan olahraga, seringkali menjadikan ia

12
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, no. 6412.
13
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, no. 6473.
29

memprioritaskan waktu untuk olahraga kesukannya dan mengalahkan waktu

salat yang jelas-jelas menjadi kewajibannya sementara Rasulullah . bersabda,

ْ ُ ْ ْ ْ ْ ُّ ُ ٌ َّ َّ
ِّ ‫ح ُّبمع‬
‫اۡلاۡلخٗلق ِّويكرهسِفسافها‬ ِّ ُ ‫ي‬ ‫و‬‫م‬ ‫ر‬‫ك‬ ‫ال‬ ‫ب‬‫ح‬ ‫ي‬ ‫يم‬
ِّ ِّ ‫ر‬‫ك‬‫ه‬ ‫الل‬ ‫إِّن‬

“Sesungguhnya Allah, Maha Pemurah mencintai orang yang mulia, dan Allah

mencintai perkara-perkara rendahan yang tidak bermanfaat.” 14 (HR. Ath-

Thabrani)

Oleh karena itu, saat seseorang senang dengan olahraga, hendaklah wajar

saja dalam menekuninya dan hanya bertujuan untuk kesehatan dan kebugaran

semata.

6. Racun dan Virus Pulsa Asmara

Berbagai macam sarana komunikasi dan transportasi diciptakan untuk

mempermudah segala urusan kehidupan. Dunia laksana satu daratan yang bisa

dijangkau dengan mudah dalam waktu sekejap tanpa menyisakan letih dan

lelah. Dunia laksana satu daratan yang bia dijangkau dengan mudah dalam

waktu sekejap tanpa menyisakan letih dan lelah. Padahal enam puluh tahun

yang lalu, sarana komunikasi dan transportasi masihlah sangat minim. Segala

sesuatu ditempuh dengan waktu yang sangat lama. Namun zaman sekarang

semuanya serba instan, hubungan jarak jauh bisa dilakukan tanpa jeda waktu.

Komunikasi dan transportasi semakin canggih serta teknologi semakin

mutakhir. Semuanya bagian dari nikmat yang akan ditanya oleh Allah swt.

14
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam ath-Thabari dalam al-Mu'jamal-Kabir, no. 5928.
30

ُ ‫ُ َّ ُ ب‬
َ٨َ‫سل َّنَي بومذ ِّ ٍذَع ِّنَٱنلَّعِّي َِّم‬
َ ‫َثمَلت‬

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan.”

(Qs. At takatsur: 8)

Gemerlapnya eksploitasi dan gencarnya penjajahan moral yang dilakukan

para kapitalis, semua pihak harus mengetahui racun dan virus berbahaya yang

diselipkan darinya. Racun atau virus itu sungguh cepat tersebar. Dua hal

tersebut begitu cepat menyebar dan menggerogoti kita sebagaimana ruas-ruas

https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2017/08/28/medsos-59a36ef

jemari yang putus satu persatu karena lepra ganas. Namun demikian, seringkali

penyakit yang sangat berbahaya itu tak terlihat karena mata kita terlalu silau

akan kecanggihannya.

Saat teknologi telepon semakin canggih, harga pesawat telepon dan

perangkat elektronik semakin murah. Jaringan pemasaran distribusinya pun

sudah merambah hingga ke pelosok-pelosok daerah sehingga penyakit itu pun

akan semakin rapat mengepung kita.


31

Dengan teknologi handphone berkamera, lahirnya fasilitas 4G, chatting

melalui internet dan komputer kamera, interaksi antar manusia pun semakin

menganga lebar. Pembicaraan lewat media tersebut bagai tak menyisakan

sekat-sekat lagi. Orang yang kita ajak bicara sudah jelas terpampang di depan

kita. Apa yang ditampilkan di kamera itulah keadaan lawan bicara kita yang

sesungguhnya. Gambar si dia yang sedang manja, senyumnya yang menggoda,

desah suaranya yang membuat terlena, dapat dengan mudahnya dinikmati

dengan fasilitas komunikasi semacam ini. Lihatlah, bagaimana handphone,

facebook, twitter, sudah begitu menguasai kehidupan anak-anak dan orang

dewasa.

Maka ketika batasan moral sudah semakin memudar dan hilang. Saat

pengawasan dari orang tua semakin renggang, para pemuda dan pemudi pun

semakin leluasa berhubungan dengan kamulfase teknologi tersebut. Mereka

dengan mudah membuat janji berbicara, mesra berkoordinasi dengan pasangan

untuk mengelabui orang tua guna bertemu, atau untuk khlawat elektronik

sangat mudah dilakukan.

Anak-anak sekolah dengan penuh bangga dan bahagia memanfaatkan

fasilitas kecanggihan handphone terbaru dan internet. Dan tanpa sadar mereka

telah terjebak oleh virus dan racun yang lambat laun terus menjalar dan

menyerang benteng-benteng keimanan yang mereka telah bangun, Allah swt.

berfirman,

ُ ْ ‫ىَفماَربحتَت ِّجَٰر ُت ُه بمَوماَاكنُوا‬


َ١٦َ‫َم بهت ِّدين‬ ََٰ ‫لَّلَٰلَََِب ِّٱل ب ُهد‬
َّ ْ ُ ‫ب‬
‫ٱ‬َ َ
‫ا‬‫و‬ ‫َت‬ ‫ش‬‫ٱ‬َ ‫ِّين‬
َ ‫ذل‬
َّ
‫ٱ‬َ ‫ك‬
َ ‫ذ‬‫ل‬ٰٓ ْ ُ‫أ‬
‫و‬
ِّ ِّ
32

“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka

tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat

petunjuk.” (Qs. Al Baqarah: 16)

Saat ini sungguh telah berlangsung kehancuran moral yang benar-benar

nyata. Sehingga saat pemuda dan pemudi sudah terjebak dalam jeratan

komunikasi yang semacam ini, akan sangat sulit untuk melepaskan diri.

Mereka sudah dapat merasakan indahnya janji dan harapan, hangatnya

pembicaraan, mesranya rayuan serta manisnya pujian. Sukma mereka pun

serasa melayang-layang. Pada akhirnya untuk terjerumus ke dalam hubungan

yang lebih gelap akan sangat mudah terjadi. Akibatnya dua sejoli yang pada

awalnya hanya membangun hubungan handphone, telepon, atau internet, kini

tergoda untuk mengenal lebih dekat. Janji dan pertemuan pun terjadi, awalnya

dengan sembunyi-sembunyi, itupun dilakukan di luar rumah. Pertemuan

pertama menyisakan rasa penasaran yang menggelitik kalbu. Setan pun tak

tinggal diam, ia dengan gencar menggoda mereka untuk bertemu kali kedua

dan seterusnya. Bahkan selanjutnya dengan terang-terangan apel ke rumah.

Sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:

‫نظرةَفأبتسامَِفسٗلم‬

.‫فكالم فموعد فلقاء‬

Berawal dari pandangan, lalu senyuman kemudian salam

Disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan pertemuan.


33

Setan dan iblis pun tertawa lebar. Mereka terus mengipasi api asmara yang

sedang membara hingga membakar keduanya, dan menjamah sutra haram,

waliyadzubillah. Akhirnya banyak wanita remaja yangmenjadi mangsa panas

asmara. Mereka benar-benar menjadi korban permainan api cinta.

Anak Baru Gede (ABG) atau bahkan orang dewasa sekalipun akan dengan

mudah terjebak dalam kubangan lumpur kehinaan semacam ini. Apalagi kalau

sudah tidak memiliki filter agama yang kuat. Pada akhirnya, hubungan bebas

oleh dua pasangan yang belum semestinya semakin mudah dilakukan.

Konsekuensinya adalah kehormatan melayang dan masa depan suram. Oleh

karena itu, wahai para pemuda dan pemudi, orang dewasa, orang tua!

Renungkanlah secara mendalam akan bahaya dari racun asmara dan virus pulsa

serta khalwat elektronik ini.

D. Tujuan Nikah

Diantara tujuan nikah di usia muda adalah mengendalikan diri dari gejolak

fitnah syahwat dan dalam rangka mewujudkan cita-cita mulia, yang antara lain:

1. Memelihara kelestarian Umat

Islam telah memotivasi generasi muda agar segera menikah dan berusaha

memiliki keturunan. Keturunan yang shalih menjadi aset dan kekuatan bagi

kaum muslimin. Ini berdasarkan hadis Anas bin Malik ra. bahwa Nabi saw.

bersabda:
ْ ْ ْ ُ ‫تز َّو ُج ْواَالْو ُد ْودَالْول ُ ْودَفإَن‬
ِ‫َمَكث ُِّرَاۡلنبِّياءَِّي ْومَالقِّيام‬ ِّ ِّ
34

“Nikahilah wanita yang banyak anak (subur) dan penuh kasih sayang.

Karena aku bangga dengan jumlah kalian yang banyak dihadapan para Nabi

di hari kiamat.”15

Saat ini, orang-orang kafir di barat bersama antek-anteknya secara terang-

terangan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) di setiap negeri

Islam. Tujuannya adalah untuk membatasi kelahiran orang-orang Muslim,

sementara di lain pihak, mereka sangat menganjurkan orang-orang non-muslim

memperbanyak keuturunan dengan memberikan berbagai macam penghargaan

dan hadiah kepada mereka yang mempunyai keturunan banyak. Bahkan

Negara Rusia, Jepang, Swedia, Israel, dan yang lain mengangkat motto

“Keluarga Besar Keluarga Bahagia.” Mereka memberikan berbagai bantuan

dan subsidi bagi keluarga besar. Semua itu adalah bertujuan agar jumlah

mereka bertambah banyak, sementara orang-orang muslim semakin sedikit.

Telah terbongkar maksud jahat bangsa barat, mengenai program KB

terhadap orang-orang Islam. Mereka berkata secara terang-terangan, “Tujuan

utama program KB di Negara-negara tersebut semakin tunduk dan tergantung

kepada mereka. Sehingga negara-negara Barat semaikneksis dan kuat

cengkeramannya di belahan dunia Islam.” Maka sungguh sangat disayangkan

jika kita mengajak dengan suara lantang meneriakkan motto, “Dua anak

Cukup” atau ‘Keluarga Kecil Keluarga Bahagia.”

Tidak boleh seorang Muslim memenuhi ajakan mereka, baik yang bersifat

khusus atau umum, yang merayu agar kita memiliki anak sedikit atau dua anak

15
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya, no. 2050.
35

saja cukup. Sebab hal demikian adalah ajakan menyesatkan dan bertentangan

dengan tujuan agama Islam karena program tersebut tidak lain untuk

membatasi kelahiran. Adapun khawatir miskin termasuk berburuk sangka

kepada Allah Swt. sebagaimana firman-Nya,

‫ُ َّ ب‬ ُ ‫َّ ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ُ ْ ُُ‫ب‬


َ‫خب‬
َ‫طا‬ ِّ َ ‫والَ َتقتل ٓوا َأ بولَٰدك بم َخشيِ َإِّملَٰقٖۖ ََّن ُن َن بر ُزق ُه بم َِإَويَّاك ب ۚۡم َإِّن َقتل ُه بم َاكن‬

ٗ ‫كب‬
َ٣١َ‫يا‬ ِّ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan,

kami lah yang akanmemberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.

Sesungguhnya membunuh mereka merupakan dosa yang besar.” (Qs. Al-Isra:

31)

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Swt. lebih sayang kepada hamba

Nya dibanding sayangnya seorang ibu kepada anak. Karenanya Allah Swt.

berwasiat kepada para bapak agar memberikan warisan kepada anak

perempuan sementara orang-orang jahiliyyah tidak memberikan bagian

warisan kepada anak perempuan. Bahkan diantara mereka tega membunuh

anak-anaknya hanya karena khawatir miskin. Maka Allah swt. melarang

mereka melakukan perbuatan itu, seperti tercantum dalam firmannya,

ُ ُ ُ ‫َّ ب‬ ُ ْ ُ ‫ب‬
َ١٥١َ…‫…والَتقتُل ٓواَأ بولَٰدَكمَم بِّنَإ ِّ بملَٰقََّن ُنَن بر ُزقك بمَِإَويَّاه بَم‬
36

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena taku kemiskinan.

Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.” (Qs. Al-An’am:

151)

Tidak dibenarkan membatasi kelahiran kecuali bersifat darurat. Dan

diperbolehkan demi mengatur kelahiran, tujuan menyusui atau jika seorang ibu

dalam keadaan sakit dengan syarat mendapat restu dari suami tanpa harus

menimpakan bahaya kepada salah satu dari kedua belah pihak. Karena Islam

tidak memperbolehkan umatnya saling menimpakan kerugian. Akan tetapi,

tidak boleh melakukan vasektomi atau pemutusan kandungan secara total

seperti yang telah difatwakan oleh beberapa Ulama. Allah Yang Maha Tinggi

dan Maha tahu.

2. Memaksimalkan Usia Produktif

Dengan menikah, peluang agar jumlah uamt Islam menjadi bertambah

banyak sangat terbuka. Apalagi jika menikah dalam usia muda, akan semakin

luaslah kesempatan itu. Usia muda adalah usia masih serba kuat yang sangat

berprestasi untuk kelancaran reproduksi. Sehingga Rasulullah saw.

Menganjurkan agar cepat menikah seperti yang ditegaskan beliau dalam

sabdanya kepada Ali bin Abi Thalib,

ْ
ْ
‫َواۡلي ِّ ُمَإِّذا‬،َ‫َواِلنازةَُإِّذاَحَضت‬،َ‫ت‬
ْ ‫الصٗلةَُإذاَأت‬
ِّ ِّ ُّ ِّ ‫ثٗلث ٌَِي‬
َّ َ:َ‫اَلَعَالَتُؤخ ْر ُه َّن‬

ً ُُ ْ
‫َوجدتَكِفؤا‬
37

“Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda-tunda, yaitu

shalat ketika telah masuk waktunya, jenazah ketika telah siap (diurus) dan

bujangan ketika telah menemukan jodoh yang serasi.” 16 (HR. Ahmad)

Dari Abu Hafshah RA. bahwa Nabi saw. bersabda:

ْ ٌ ُ َّ ُ ْ ُ ُ
َْ ِّ ‫دلََا َِّنقَطَعَََا‬
َ‫س َُم ُه‬ َ ََ‫جلَََا ِّذَاَمَاتََوَلَ َيْس‬
َ َ‫َلَو‬ َُ ‫الر‬
ََّ َ‫ن‬
َ ِّ ‫دلَفََا‬ َ ‫الَيَ َْد‬
َ ‫عَاَحَ َُد‬
َ َ‫ك َْمَطَلَبََ َالو‬

“Janganlahdaintara kalian enggan memiliki anak, sebab bila seseorang

meninggal dunia tidak mempunyai anak terputuslah namanya.”17 (HR. Ath-

Thabari)

Hadis ini menganjurkan umat agar memperbanyak memiliki anak selagi

belum meninggal dan memberi peringatan keras agar jangan sampai meninggal

dunia dengan tidak meninggalkan keturunan. Beliau tidak menyebut-nyebut

tentang kemiskinan, ketakutan, dan kurang rezeki karena Allah Swt. telah

menjamin rezeki masing-masing hamba Nya secara pasti dan jelas.

3. Mengikuti Sunah Nabi

Segera menikah di usia muda berarti telah berfikirpostiif untuk mengikuti

sunnah Nabi saw. Beliaupun menganjurkan agar setiap pemuda yang telah

mampu agar segera menikah, berdasarkan sebuah hadis, bahwa Nabi saw.

bersabda,

16
Hasan: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, no. 828 dan Imam at-Tirmidzi
dalam Sunannya, no. 171.
17
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam ath-Thabari dalam Al-Kabir, 210/23.
38

ُ ُ ‫َفإَن‬،‫َوتز َّو ُج ْوا‬،‫َس َّنِتَفم ْنَل ْمَي ْعم ْلَب ُس َّنِتَفليْسَمَِّن‬


َ‫َمَكث ٌِّرَبِّك ُم‬ ُ ْ ُ
ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ ‫انل َِّكحَمِّن‬

ُ ْ َّ َّ ِّ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ُ ْ
ٌ‫اء‬
َ ‫الصيامَفإِّنَالصومََلَوِّج‬
ِّ ِّ ‫ََيدَفعليهَِّب‬
ِّ ‫نَلم‬
َ ‫َوم‬،‫َومنَاكنَذاَطو ٍلَفلينكِّح‬،‫اۡلمم‬.

“Nikah termasuk sunnahku, barangsiapa yang tidak mengamalkan

sunnahku bukan termasuk golonganku. Menikahlah karena aku bangga

mempunyai umat banyak. Barangsiapa yang menemukan kecukupan

hendaknya menikah. Dan barangsiapa yang tidak menemukan, hendaknya

berpuasa karena puasa baginya adalah obat.”18(HR. Ibnu Majah)

Pernikahan merupakan sunah Nabi saw. banyaknya jumlah umat Islam

membuat Rasulullah . senang dan bergembira, karena beliau bangga di hadapan

para nabi dan umat lain pada hari kiamat.

4. Demi Mengejar Rida Allah

Bila seorang Muslim memberi nafkah, mendidik generasi, mengasuh, dan

membesarkan anak, serta memeras keringat membanting tulang siang malam

menjaga anak akan menjadi pahala besar bagi kedua orang tuanya. Dengan

syarat, semua itu dilakukan ikhlas dan tulus semata-mata untuk mengharap

balasan dari Allah dan juga demi kejayaan serta kemajuan kaum Muslimin.

Orang tua akan mendapatkan manfaat lebih besar dan akan merasakan

semua jasa baik anak shalih. Maka seorang anak mendapat balasan dari amal

perbuatannya, sementara orang tua akan mendapatkan pahala serupa setelah

18
Hasan: Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, no. 1846.
39

meninggal dunia, karena anak keturunan termasuk hasil usaha orang tua yang

merupakan karunia Allah Swt. sebagaimana sabda Nabi saw.

ُ ْ ْ ً ْ ‫اماَق ُطَخ‬
ً ‫ماَأكلَأح ٌدَطع‬
َ–َ‫َِإَونَن ِّبَاّللَِّد ُاود‬،َِّ ‫ياَم ِّْنَأنَيأكلَم ِّْنَعم ِّلَي ِّده‬

ُ ُ ْ
ِّ ‫عليْهَِّالسٗل ُمَ–َاكنَيأكلَم ِّْنَعم ِّلَي ِّد َه‬

“Sesungguhnya yang paling bersih makanan yang kamu makan adalah berasal

dari usaha tangan kalian. Dan (sungguh) anak-anakmu itu termasuk hasil jerih

payah yang kalian usahakan.”19(HR. Abu Dawud)

Anak laki-laki atau perempuan sama saja, karena semuanya karunia Allah

swt. sebagai bentuk rahmat untuk kedua orangtua. Dia memberi karunia anak

perempuan atau laki-laki kepada siapa saja yang dikehendaki Nya, sebagaimana

firman Allah swt.

ٓ ُ ‫َيلُ ُقَماَيشا ٓ ُء َيه‬


ُ ‫ب َل ِّمنَيشا ٓ ُءَإنَٰ ٗثاَويه‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ُ ‫َّ ُ ب‬
َّ ‫ك َٱ‬
َ‫بَل ِّمنَيشا ُء‬ ِّ ۡۚ َ‫ۡرض‬ َِّ َٰ ‫لسمَٰو‬
َ ِّ ‫ت َوَٱۡل‬ ‫ّللَِّمل‬
َ ِّ

ُ ُّ
َ٤٩ََ‫ٱذلكور‬

“Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak

perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki

kepada siapa yang dikehendaki.” (QS. Asy-Syura:49)

19
Shahih: Dikeluarkan oleh Abu Dawud, no. 3528, dari 'Aisyah R.A.
40

Seorang muslim menikah, selain untuk mendapatkan keturunan, juga sebagai

sarana untuk mencari ridha Allah swt.jadi, bukan hanya sekedar bangga memiliki

anak. Kebanggan yang hakiki adalah hanya karena Allah swt, bukan karena semata-

mata memiliki anak.

5. Memelihara Kesucian Diri

Tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk memelihara diri dan

menghindarkan dari perbuatan haram dan kotor, semoga Allah melindungi

kita.Nabi saw. bersabda,

ُ ُ ُ ْ ُ ْ ُ ٌ ُ ْ
َ‫َقالواَياَر ُسولَاّللَِّأيأ ِِّتَأحدناَشهوتهَويكونََلَفِّيها‬.»َِ‫و ِِّفَبَُّعِّ َأح ِّدك ْمَصدق‬
ُ

ٌْ ْ ْ ُْْ ْ
َ‫اَِف‬ ِّ ‫أج ٌرَقالَ«َأرأيتمَلوَوضعه‬
ِّ ‫اَِفَحرا ٍمَأكانَعليهَِّفِّيهاَوِّزرَفكذل ِّكَإِّذاَوضعه‬

ْ ‫ََلَأ‬ ْ
ُ ‫اۡلٗللَاكن‬
َ‫ج ٌر‬ ِّ

“Pada kemaluan diantara kalian ada sedekahnya.” Salah seorang sahabat

bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah diantara kita yang memenuhi

syahwatnya mendapatkan pahala darinya?’ Beliau bersabda, ‘jikalau

diletakkan pada tempat yang haram apakah kalian mendapatkan dosa?’

mereka menjawab, ‘Ya’. Beliau bersabda, ‘Begitulah bila diletakkan pada

tempat yang halal, maka kalian mendapatkan pahala.”20(HR. Muslim)

20
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, no. 1006 dan Imam Ahmad dalam
Musnadnya, no. 21365.
41

Pendidik mulia Nabi Muhammad telah menganjurkan kepada semua

pemuda agar segera menikah bila telah mampu menikah. Hal ini untuk

memelihara bila telah mampu menikah. Hal ini untuk memelihara kesucian diri

dan membentenginya dari perbuatan mungkar dan kotor.

Diantara cara dan langkah paling tepat untuk memelihara kesucian diri

adalah menikah atau berpuasa yang sekaligus beribadah kepada Allah Swt.

guna membentengi diri dari tipu daya setan.

6. Mencetak Generasi Tangguh

Mencetak dan membina kader generasi muslim yang tangguh adalah terget

sangat mendasar saat seorang muslim menikah hendaknya bertujuan agar

Allah Swt. memberi karunia anak saleh. Sehingga menjadi pembela agama dan

peran masing-masing di tengah masyarakat. Hendaknya perhatian terhadap

agama lebih tinggi daripada perhatian seorang muslim terhadap manisnya

kehidupan dan nikmatnya perhiasan dunia.

Anak harus dididik untuk lebih memperhatikan nilai-nilai Islam agar dalam

hidupnya lebih mementingkan agama Islam. Sebab itu adalah ruh dan tujuan

hidup yang sebenarnya. Dan yang dimaksud agama adalah Islam, seperti

firman Allah Swt.

‫ب‬ ُ ُ‫ب‬ ‫ب‬ُ ٗ ‫ب‬


‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬
ِّ ِّ َٰ‫خرَة َِّمِّنَٱلخ‬
َ َ٨٥ََ‫ِسين‬ ِّ ‫ومنَيبتغِّ َغيَٱ ِّۡلسل َٰ َِّمَدِّيناَفلنَيقبلَمِّنهَوهو‬
ِّ ‫َِفَٱٓأۡل‬

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah


akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.” (Qs. Ali Imran: 85)
42

Oleh sebab itu mendidik dan membina generasi muslim dengan pendidikan

dan pengasuhan yang baik akan bermanfaat untuk kejayaan negara dan umat

Islam.

7. Mencetak Mujahid Pemberani

Wahai saudaraku! Ketika bersetubuh, hendaklah kita berniat untuk

mendapatkan anak yang shalih dan berlindunglah dari keburukan setan. Lalu

berharaplah agar diberi rezeki anak shalih yang menegakkan tauhid, taat

beribadah, dan pandai bersyukur kepada Allah swt. sehingga ia akan menjadi

cahaya kebaikan, penegak kebenaran diantara makhluk, penebar manfaat,

pejuang nilai kejujuran, dan memakmurkan bumi Allah swt.

Hal di atas dikuatkan oleh riwayat yang ada dalam shahih Bukhari bab Man

thalabl walad lil jihad. Dari Abu Hurairah RA. dari Rasulullah . bersabda,

ْ ُّ ُ ُ
ْ ‫َُك‬ َّ َّ ُ
ْ ِ‫َالليْلَِبمائ‬ ُ
َ‫َامرأةٍَمِّن ُه َّن‬ ‫َت ِِّل‬،ٍ‫َِّامرأة‬ ِّ ِّ ‫َۡلطوفن‬:َ‫َسليْمانَبْ ُنَد ُاود‬
ُ ‫قال‬

ُ ‫ُغٗل ًم‬
ُ ‫َإ ْنَشاء‬:َ‫َ”َون ِِّسَأ ْنَي ُقول‬:َ‫َقال‬،“َِّ‫اَيقات ُِّلَِفَسبيلَاّلل‬
َ‫َفأطَاف‬،‫َاّلل‬ ِّ ِّ ِّ ِّ

ُ ْ ْ ‫َامرأةٌَإ َّالَواحدةٌَن‬
ْ ‫ِلَمِّنْ ُه َّن‬
ْ ِّ ‫َ”َفل ْمَت‬:َ‫َقال‬،“َ‫به َّن‬
َ‫َفقالَر ُسول‬،“َ‫ان‬ ‫س‬
ٍ ِّ ‫ن‬‫إ‬ َ ‫ف‬‫ِّص‬ ِّ ِّ ِّ ِّ

ً ْ ْ ُ ‫َإ ْنَشاء‬:َ‫َ”َل ْوَقال‬:َ‫َاّللَعليْهَِّوس َّلم‬


َ‫َوَكنَدرَك‬،‫َل ْمَُينث‬،‫َاّلل‬ ُ ‫اّللَِّص َّىل‬
ِّ

ِّ‫ِّۡلاجت ِّ َه‬
43

“Nabi Sulaiman bin Daud As. Berkata, “Saya akan menggilir seratus atau

sembilan puluh sembilan dari Istriku dan semuanya melahirkan anak ahli

perang yang berjihad di jalan Allah.” Maka temannya mengatakan kepadanya,

“Katakanlah Insya Allah.” Maka beliau tidak mengucapkan Insya Allah,

tidaklah hamil dari mereka melainkan satu istri saja yang melahirkan anak

laki-laki tidak utuh. Dan demi Dzat yang jiwaku ada di tangan Nya, jikalaudia

mengucapkan Insya Allah maka akan mendaptkan semua anak yang ahli

perang yang berjihad di jalan Allah.”21(HR. Bukhari dan Muslim)

Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari berkata pada Bab Thalabul Walad

Lil Jihad, “Hendaknya seorang Muslim ketika bersetubuh dengan istrinya

berniat mencari putera agar berjihad di jalan Allah sehingga akan meraih

pahala meskipun tidak mendapatkan anak.”22

8. Meraih Hidup Mapan di Usia Muda

Menikah di usia muda mampu meraih hidup mapan dan kecukupan sejak

dini, sehingga jauh dari perasaan gundah dan bimbang dalam menatap masa

depan seperti firman Allah swt,

ٓ ُ ْ ُ ُ ُ ٓ ُ َّ ُ ‫ُ ْ ب‬
َ‫حيََم بِّنَعِّبادِّك بمَِإَومائِّك ب ۚۡمَإِّنَيكونواَفقراء‬
ِّ ِّ ‫مَمِّنك بمَوَٱلصَٰل‬
ََٰ َٰ ‫واَٱۡلي‬
َ ‫كح‬
ِّ ‫وأن‬

َّ ‫ب‬ َّ ‫ب‬
َُ ‫ّللَمِّنَفَّل ِّ َهِّۦََوَٱ‬
ٞ ِّ ‫ّللَو َٰ ِّس ٌعَعل‬
َ٣٢َ‫يم‬ َُ ‫ُيغن ِّ ِّه ُمَٱ‬

21
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahihnya, no. 2819 dan 3424 dan Imam
Muslim dalam shahihnya, no. 1654.
22
Lihat Fath Al-Bari, Ibnu Hajar, 6/41.
44

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan yang

layak (menikah) dari hamba-hamba sahaya mu yang laki-laki dan hamba-

hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan

memampukan mereka dengan karunia Nya. Dan Allah Maha luas

(pemberiannya) lagi Maha Mengetahui”. (QS An Nur: 32)

Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah perintah menikah dan sebagian Ulama

berpendapat bahwa menikah mempunyai hukum wajib bagi setiap orang yang

telah mampu”, berdalih zhahir hadits Nabi saw.,

ْ ُّ ُ َّ ْ َّ ْ ْ ُ ُ ْ َّ
َ‫َص‬
ِّ ‫ب‬ ‫ِّل‬ ‫ل‬ َ‫ض‬‫غ‬ ‫َأ‬ ‫ه‬‫ن‬ِّ ‫إ‬ ‫َف‬، ‫ج‬ ‫و‬ ‫َت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫َف‬ ‫ة‬ ‫اء‬ ‫َاۡل‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ِّن‬
‫م‬ َ‫اع‬ ‫ط‬ ‫ت‬ ْ ‫َمن‬، ‫َالشبا‬
‫َاس‬ ِّ ِّ ‫ياَم ْعَش‬
ٌَ ‫ََلَوِّج‬
‫اء‬ ُ ‫َفإنَّ ُه‬،‫الص ْو ِّم‬ َّ ‫َوم ْنَل ْمَي ْستط ْعَفعليْهَِّب‬،‫حص ُنَل ِّلِْف ْر ِّج‬ْ ‫وأ‬
ِّ ِّ ِّ

“Dari Abdullah bin Mas’ud R.A ia berkata: Rasulullah . bersabda pada

kami : “wahai generasi muda, barangsiapadiantara kamu telah mampu

berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan

dan memelihara kemlauan. Barangsiapabelum mampu hendaknya berpuasa,

sebab ia dapat mengendalikanmu.” (MuttafaqAlaih).

Kemudian beliau menuturkan, menikah adalah sebab yang bisa

mendatangkan kecukupan hidup. Beliau . berdalih dengan firman Allah. (Qs.

An-Nur: 32)

Lalu beliau menuturkan riwayat dari Abu Bakar RA, bahwa Nabi saw.

bersabda,

.‫َينجزَلكمَماَوعدكمَمنَالغَن‬،‫اطيعواَاّللَفيماَأمركمَبهَمنَانلَكح‬
45

“Taatilah Allah dalam perintah menikah, maka Dia akan memenuhi janji

Nya kepadamu berupa kecukupan hidup.” Sebagaimana firman Allah . dalam

surat An-Nur:31.

E. Manfaat Nikah Muda

Bila seseorang telah berani menikah, maka berani menikah adalah

solusinya. Terkadang mengambil keputusan menikah memang bukan perkara

mudah tapi bisa diusahakan Insyaallah. Asalkan niat yang kita tempuh baik, Allah

akan memudahkannya. Sebagai penyemangat dan pemantap hati, berikut ini

beberapa manfaat menikah muda yang saya rangkum berdasarkan buku yang telah

saya baca:

1. Menghindari terjerumus ke dalam perbuatan zina

Hal ini sudah jelas kita pahami, menikah dapat menghindarkan pelakunya

dari perbuatan zina. Salah satu yang Rasulullah ajarkan untuk menjauhkan diri

dari zina adalah dengan menikah, sebab dengan menikah seseorang lebih dapat

menahan pandangan dan memelihara kemaluan.

Rasulullah . bersabda,

ْ ُّ ُ َّ ْ َّ ْ ْ ُ ُ ْ َّ
َ‫َص‬
ِّ ‫ب‬ ‫ِّل‬ ‫ل‬ َ‫ض‬‫غ‬ ‫َأ‬ ‫ه‬‫ن‬ِّ ‫إ‬ ‫َف‬،‫ج‬ ‫و‬ ‫َت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫َف‬ ‫ة‬ ‫اء‬‫َاۡل‬ ْ َ‫من‬، ‫َالشبا‬
‫استطاعَمِّنكم‬ ِّ ِّ ‫ياَم ْعَش‬

ٌ ‫ََلَوج‬
َ‫اء‬ َّ ‫َوم ْنَل ْمَي ْستط ْعَفعليْهَِّب‬،‫حص ُنَل ِّلِْف ْر ِّج‬
ُ ‫َفإنَّ ُه‬،‫الص ْو ِّم‬ ْ ‫وأ‬
ِّ ِّ ِّ ِّ
46

“Dari Abdullah bin Mas’ud R.A ia berkata: Rasulullah . bersabda pada kami

: “wahai generasi muda, barangsiapadiantara kamu telah mampu berkeluarga

hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan

memelihara kemlauan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa,

sebab ia dapat mengendalikanmu.” (Muttafaq Alaih).

Kawan, betapa mudah setan menggoda manusia dari jalan ini. Tidak peduli

dia pelaku maksiat yang kerap lalai dari Allah, atau pelaku ibadah yang kerap

mengingat Allah. Kita senantiasa berhati-hati dengan godaan setan terkait

hawa nafsu.

Melalui hawa nafsu, Iblis berhasil menggoda Nabi Adam ‘Alaihissalam dan

Hawa untuk memakan buah larangan yang telah dilarang oleh Allah Ta’ala,

dan Allah kemudian menurunkan ketetapan bagi keduanya untuk

meninggalkan segala kenikmatan di surge. Lewat hawa nafsu, Istri Al-Aziz

menggoda Nabi Yusuf ‘Alaihissalam hingga terbesitlah dalam dirinya untuk

condong pada wanita yang dikenal berparas indah itu. Namun, kalau bukan
47

karena Allah yang menyelamatkan hatinya, tentulah beliau termasuk dalam

orang-orang yang merugi.

Saya teringat sebuah kisah tentang pentingnya menjaga hawa nafsu ini.

Dikisahkan pada suatu masa terdapat seorang ahli ibadah di zaman Bani Israil

dan 3 orang bersaudara yang hendak berjihad di jalan Allah. Dikarenakan

mereka tidak tahu kepada siapa mereka akan meninggalkan

saudaraperempuannya dan rasa takut akan keselamatan adik perempuannya,

maka dititipkanlah adik perempuan yang masih gadis tersebut kepada sang ahli

ibadah dengan harapan agar ia mampu menjaganya.

Awalnya sang ahli ibadah tersebut menolak karena takut kepada Allah.

Setelah dibujuk, akhirnya ia menerima tawarannya dengan menempatkan gadis

tersebut di rumah yang dekat dengan tempatnya beribadah.

Melihat ini, setan berusaha mengambil kesempatan. Pertama, setan

mengajak agar sang ahli ibadah mau mengantarkan makanan di depan pintu

kamar gadis tadi. Setelah hal ini dilakukan, setan berstrategi lain agar sang ahli

ibadah mau menemani sang gadis mengobrol walau hanya berteriak dari atas

tempat ibadah. Kondisi ini dilakukannya hingga beberapa lama.

Beranjak ke strategi berikutnya, setan mengajak ahli ibadah tadi agar mau

berbincang di depan pintu masing-masing, maka berbincanglah sang gadis tadi

di depan pintu kamarnya dan sang ahli ibadah berbincang di depan pintu biara

ibadahnya. Tidak cukup sampai di sana, setan menggoda lagi sehingga sang

ahli ibadah mau berbincang di depan kamar sang gadis, sedangkan sang gadis

di dalam kamarnya.
48

Sampai pada kesempatan berikutnya, sang ahli ibadah memberanikan diri

masuk ke kamar gadis tersebut, berbincang, dan terjadilah perzinahan di antara

mereka hingga berujung kehamilan, dan akhirnya lahirlah anak dari hasil

perzinahan mereka, tentu peristiwa ini juga berasal dari bujuk rayu setan.

Mengetahui hal ini, senangalah setan karena berhasil melancarkan tipu

dayanya, dibujuklah kembali sang pemuda ahli ibadah tadi untuk membunuh

anaknya dengan menyisipkan rasa takut akan perbuatannya menghamili

perempuan tadi diketahui orang lain. Sehingga, pemuda ahli ibadah tadi tega

membunuh anak darah dagingnya sendiri.

Tidak selesai kisahnya, setan kembali berulah dengan memberikan rasa

takut kepada sang ahli ibadah, bagaimana kalau sampai diketahui oleh ketiga

saudaranya bahwa dirinya telah menghamili adik mereka dan membunuh

anaknya? Pasti kemarahan dan makian yang akan didapat. Maka, dibunuhlah

pula ibu dari anaknya dan dikuburkan mereka di sebuah lubang yang telah ia

gali, kemudian ia tutupi dengan sebuah batu besar setelah meratakan tanahnya

shingga tidak tampak jeraknya.

Selepas perbuatan keji itu dilakukannyam pulanglah ketiga saudara gadis

tadi dari berjihad dan langsung menemui sang pemuda untuk menanyakan

keberadaan adiknya. Sang ahli ibadah yang ketakutan berusaha

menyembunyikan perbuatannya.

Ditunjukkanlah sebuah gundukan tanah dan dikatakanlah pada mereka

bahwa adiknya tidak ada di tempat karena telah meninggal. Seketika awan
49

duka menyelimuti ketiganya, berhari-hari mereka beristirahat di depan

pemakaman adiknya.

Hingga suatu malam ketiganya bermimpi dengan mimpi yang sama, yaitu

mereka didatangi setan yang menyerupakan diri menjadi seorang musafir, yang

berkata bahwa adik mereka sesungguhnya dibunuh oleh sang ahli ibadah.

Singkat cerita ketiganya menurunkan sang ahli ibadah dari tempat biasa ia

beribadah, dan siap untuk menyalibnya sebagai pembalasan atas kejahatan

yang telah ia lakukan.

Sampai di penyaliban setan berkata untuk tarakhir kalinya pada sang ahli

ibadah, “Akulah temanmu yang tempo lalu telah mengujimu dengan wanita

tersebut sehingga ia hamil dan anaknya engkau bunuh. Jika sekarang ini kamu

mau patuh padaku dan kafir terhadap Allah Yang Menciptakan serta

membentukmu, aku akan menyelamatkanmu dari kondisimu saat ini.” Maka,

ahli ibadah itu pun menjadi kafir kepada Allah swt. Tatkala ia telah menyatakan

kekafirannya, setan pun lari dan ia pun mati disalib dalam keadaan kafir.

Sungguh, hawa nafsu merupakan salah satu fitrah bagi manusia, bahkan

termasuk pula hawa nafsu dalam perkara mencintai lawan jenis dan

melampiaskannya. Bagi yang menempatkannya di jalan yang benar, yakni

dengan menikah, maka hal-hal yang sebelumnya haram itu menjadi bernilai

ibadah.

Namun, sebaliknya jika hal tersebut dilakukan tanpa ikatan pernikahan,

maka perbuatan itu pun menjadi haram dan sungguh ia merupakan suatu

perbuatan yang keji di mata manusia apalagi di hadapan Allah swt.


50

2. Bisa berpacaran di usia muda secara halal

Siapa sih remaja yang tidak ingin kalau tiap pagi ada yang memboncengkan

berangkat ke kampus, menjemput saat jam pulang kuliah, saling menunggu

ketika jam kuliah belum usai, makan berdua di kantin kampus, berkirim pesan

mesra dan puisi romantis, berbagi cerita, dan tertawa bersama? Terlebih yang

kita ajak adalah seseorang yang sudah sah menjadi suami atau istri kita. Tidak

terbayang kebahagiaan yang kita dapatkan. Tidak sekadar romantis berdua,

tetapi juga berpahala. Sebelum menikah, berpacaran adalah perbuatan dosa.

Namun, setelah menikah, semua yang kita lakukan terhadap pasangan akan

bernilai ibadah dan romantisme.

3. Melatih kemandirian dan kedewasaan lebih dini

Pasangan yang menikah muda akan terlatih mandiri dan dewasa lebih dini.

Tidak bisa dipungkiri, pasangan yang menikah muda akan memiliki konflik

yang lebih banyak dibanding pasangan yang sudah mapan, dari mulai masalah

ekonomi, kuliah, mengurus anak, hingga perbedaan pendapat.

Dari segi usia, pasangan menikah muda akan cenderung masih labil dalam

mengambil keputusan dan mementingkan ego masing-masing. Perbedaan

pendapat barangkali menjadi hal lumrah terjadi pada pasangan yang masih

sama-sama muda.

Terlebih lagi, pasangan nikah muda cenderung menilai ekonomi dari nol.

Gelar Sekolah Menengah Atas yang didapat tentu belum mampu digunakan

untuk mendapatkan pekerjaan yang prestise. Namun, disanalah seninya


51

menikah muda. Segala konflik yang ada bagaikan warna-warni, bermacam-

macam. Tinggal bagaimana melukiskannya di atas kanvas agar tercipta lukisan

yang indah.

Begitu pula dengan pasangan yang menikah muda, segala kekurangan yang

ada pada pasangan dan segala konflik yang ada justru akan menjadikan

seseorang menjadi semakin dewasa dan mandiri sejak dini.

4. Hati menjadi tenang karena adanya anak dan pasangan

Hati yang tenang merupakan muara seseorang untuk giat dan bersemangat

menghadapi hidup. Banyak pasangan menikah muda membuktikan bahwa

kehadiran suami atau istri dan anak menambah energi positif bagi langkah

mereka.

Pekerjaan yang berat menjadi ringan, yang susah menjadi mudah,

dikarenakan ada pendamping hidup yang siap berbagi, mencari solusi bersama,

bertukar pendapat, dan saling mengingatkan saat satu dan lainnya salah.

Allah swt. berfirman,

‫وَٱ َّذلِّينََي ُقولُونَر َّبناَه ب‬


ً ‫بَنلاَم بِّنَأ بزوَٰجناَو ُذر َّيَٰتناَقُ َّرةَأ بع ُيَوَٱ بجع بلناَل بِّل ُم َّتقيََإم‬
َ‫اما‬ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ

َ٧٤

“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada

kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan

jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al Furqon:74).


52

Hal ini menunjukkan bahwa istri dan anak-anak dapat menjadi penyejuk dan

penentraman hati. Saat seorang suami lelah dengan rutinitas sehari-hari di luar

rumah, kemudian kembali ke rumah dan didapatinya seorang bidadari hangat,

maka seketika rasa lelah dan penat akan hilang.

Begitu pula saat bermain bersama anak, akan menambah gairah hidup untuk

tetap bersemangat seperti mereka yang selalu tersenyum menggemaskan.

5. Mempermudah dalam belajar dan menuntut ilmu

Kebanyakan orang berpendapat bahwa menikah muda dapat mengacaukan

seseorang dalam menuntut ilmu, konsentrasi menjadi bercabang karena harus

kuliah dan mengurus rumah tangga. Namun , saya katakan hal itu tidak selalu

benar.

Seseorang yang telah menikah cenderung merasa tenang jiwanya, terutama

dengan hadirnya pasangan dan anak. Keterangan inilah yang menjadi

pendorong dan penyemangat dalam menuntut ilmu. Terlebih bila pasangan

berada disamping kita, membantu berfikir, menenangkan hati saat perasaan dan

pikiran berkecamuk, tentu akan membuat beban studi yang berat menjadi

ringan.

Barangkali sekali dua kali kita pernah mendengar ada mahasiswa terlambat

merampungkan kuliah dikarenakan telah menikah. Kawan, menurut saya tidak

ada yang salah dari pernikahannya. Tidak tepat jika memosisikan pernikahan

sebagai penyebab dari keterlambatannya merampungkan kuliah. Ini hanya

masalah prioritas dan prioritas adalah hak individu untuk menetapkannya. Ada

yang memilih menunda kuliah karena ia lebih memilih mementingkan


53

anaknya, ada juga yang menunda kuliah karena ia lebih memilih

mementingkan anaknya, ada juga yang menunda kuliah karena dianggap

pekerjaan lebih penting baginya saat itu, dan sebagainya.

Tidak menikah pun, seandainya Allah menghendaki ada permasalahan di

luar kuliah yang lebih penting, pasti seseorang akan memilih yang lain

ketimbang kuliahnya, misalnya kebetulan ibunya sakit keras di luar kota dan

tidak ada yang menemani, atau sedang tidak ada biaya untuk melanjutkan

kuliah.

Kembali lagi, hidup adalah pilihan dan setiap masalah ada solusinya. Jadi,

tergantung bagaimana seseorang memanajemen masalahnya dan solusi yang

diambil.

Tidak ada yang salah dari sebuah pilihan. Manakala pilihan sudah diambil

sebagai langkah menyelesaikan masalah, maka itulah yang terbaik yang

mampu dilakukannya, tidak peduli orang mengatakan apa, yang terpenting kita

sebagai pengambil keputusan dapat mempertanggungjawabkan di hadapan

Allah swt. dengan baik.

6. Belajar manajemen waktu

Pasangan yang menikah muda dituntut untuk dapat menghargai dan

memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Hal ini dikarenakan pasangan menikah

muda cenderung memiliki aktivitas yang padat, dari mulai mengurus anak,

mengurus keperluan rumah tangga, mecari nafkah, hingga kuliah. Tidak jarang,

bagi pasangan yang menikah muda hal ini menjadi tantangan tersendiri.
54

Menyikapi hal ini maka diperlukan manajemen waktu yang baik dari kedua

belah pihak. Pelajaran harian mengenai manajemen waktu selalu diasah dan

diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan harian yang padat. Bagi yang

mampu memanajemen waktu dengan baik tentu menjadi kelebihan dan

keuntungan tersendiri bagi mereka.

7. Lebih banyak rezeki

Beberapa orang berpendapat bahwa menikah akan menghambat kelancaran

rezeki. Beberapa tawaran pekerjaan memang mengharuskan karyawannya

untuk berstatus single selama bekerja. Namun, bukan berarti pasangan menikah

muda harus menutupi status pernikahan atau berputus asa dari mencari rezeki

Allah.

Berdasarkan pengalaman para pasangan yang menikiah muda cenderung

memiliki ambisi besar untuk menjadi leader. Bayangkan saja, mereka masih

kuliah, belum memiliki ijazah, status sudah tidak single, dan dituntut

menghidupi anak dan istri.

Dalam kondisi seperti ini tak jarang dari mereka yang memilih jalan

membuka wirausaha sendiri, lari dari satu tempat ke tempat lain untuk

mendapat pelanggan, belajar memimpin , dan berlatih seni komunikasi. Inilah

yang menjadi modal mereka membuka jalan kesuksesan di kemudian hari.

Ingatlah wahai saudara seiman, kita punya Allah yang Maha Kaya, Maha

Pemberi rezeki, dan tentunya rezeki Allah sangat luas tak terbatas, yang akan

Allah berikan kepada setiap makhluknya dari arah yang tidak disangka-sangka
55

sebagai hambanya yang bertawakal kepada Nya. maka cukuplah Allah yang

akan memenuhi keperluan kita.

ُ ‫س‬ ‫ب‬ ُ ‫ب ُبُ ب ب‬ ‫َّ َّ ب َّ ُ ب‬


ٗ ‫َمر‬
َ َ٣َ…َ‫ب‬
ۡۚ ِّ ‫ت‬ ‫َُي‬ ‫َال‬‫ث‬ ‫ي‬ ‫َح‬ ‫ِّن‬
‫م‬ َ َ
‫ه‬ ‫ق‬‫ز‬ ‫ر‬‫ي‬ ‫و‬ َ ٢َ‫ا‬ ‫ج‬ َ‫لََلۥ‬
َ ‫ّللََيع‬
َ ‫…َومنَيت ِّقَٱ‬
ۡۚۡ

Selama Allah masih berkenan agar kita hidup di dunia ini, niscaya di mana

pun kita berada, apapun kondisi kita, pasti Allah memberikan rezekinya.
ُٞ ‫ُ ب ب‬ َّ ‫ب ُ ُ ب‬ ُ ‫َّ ب‬ َّ ‫ب‬ َّ
َ‫َِف‬
ِّ ‫ّللَِّرِّزقهاَويعلم َمستقرهاَومستودعها َُۚۡك‬
َ ‫ۡرضَإِّال َلَع َٱ‬
َ ِّ ‫َِف َٱۡل‬
ِّ ِ‫۞وماَمِّنَدٓاب‬

ُّ ‫كِّتَٰب‬
َ٦َ‫َمبِّي‬

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah

yang memberi rezekinya.” (Qs. Hud: 6)’

8. Kemudahan meniti karir

Seiring berjalannya waktu, pasangan menikah muda akan sama-sama belajar

bagaimana menghargai orang lain, belajar memanajemen pendapat, belajar

menyelesaikan konflik, termasuk dalam hal mengontrol emosi dan berhadapan

dengan orang lain. Kelak saat masuk di kehidupan dengan orang lain. Kelak

saat masuk di kehidupan masyarakat dan bekerja dengan orang banyak, Insya
56

Allah karakter-karakter tadi sangat dibutuhkan untuk berinteraksi dan

bersinergi dengan orang lain.

Ibarat sebuah besi yang ditempa dan diasah setiap hari, maka lama-

kelamaan ia akan tajam juga. Melalui pembelajaran hidup yang berulang-ulang

akan membuat pasangan menikah muda lebih menghargai hidup dan arti

perjuangan dalam pencapaian karir mereka.

F. Bekal dan Kunci Sukses Nikah Muda

1. Bekal Umum

Allah Swt. Telah menjadikan hak-hak yang besar bagi suami atas istrinya.

Istri salehah adalah istri yang cekatan dalam memenuhi hak-hak suaminya.

Agar tercapainya keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, maka


57

pasangan suami dan istri perlu adanya pembekalan dan bimbingan di bawah

ini:

a. Akidah Yang Lurus

Akidah yang lurus merupakan sumber ketenangan dan kebahagiaan hidup

berumah tangga. Akidah juga menjadi sumber keistiqomahan dan kekuatan

spiritual paling utama dalam membentuk karakter dan kepribadian

Pasangan Suami Istri dalam mengarungi bahtera kehidupan, Allah Swt.

Berfirman,

َّ َّ ‫اد ٓوا َْإيم َٰ ٗن‬


ُ ‫ب‬ ‫ب ب‬ ُُ َّ ‫ِّي َأنزل َٱ‬ َّ ُ
َِّ‫اَمع َإِّيمَٰن ِّ ِّه بم َو ِّّلل‬ ِّ ‫لسكِّينَِ َ ِِّف َقلو ِّ َٱل ُمؤ ِّمنِّيَ َل َِّيد‬ َٓ ‫هوَ َٱذل‬

ٗ ‫يماَحك‬ َّ ‫ب‬ ُ ُُ
َّ ‫ودَٱ‬
َ٤َ‫ِّيما‬ َُ ‫ۡرضَوَكنَٱ‬
ً ِّ ‫ّللَعل‬ َِّ َٰ ‫لسمَٰو‬
َ ِّ ‫تَوَٱۡل‬ ‫جن‬

“Dia yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang

mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka

(yang telah ada).” (QS. Al-Fath:4)

Dunia ini semuanya perhiasan. Seorang laki-laki kalau tidak kuat

akidahnya, ia akan tertipu oleh gemerlapnya dunia dan tergiur oleh

senyumnya wanita-wanita penggoda, yang tidak segan-segan menggoda

iman setiap laki-laki. Wanita yang shalihah adalah wanita yang memahami

akidah shalihah, sehingga dia bisa memenuhi hak-hak Rabb-nya dan bisa

menjalankan tugas rumah tangganya.

b. Amanah dan jujur


58

Amanah lawan dari khianat. Jika saja amanah menjadi karakteristik

kedua pasangan, puncak kebahagiaan akan digapai. Dengan sikap

amanahnya, mereka akan bersungguh-sungguh menjaga amanah dan tidak

menyia-nyiakan yang diberikan oleh Rabb-nya. Nabi saw. bersabda,

ُ ْ ْ
َ‫َوالََت ْنَم ْنَخانك‬،َ‫أدَِّاۡلمانَِإَِّلَم ْنَائتمنك‬

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang telah memberimu amanah, dan

janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu.”23(HR. Abu

Daud)

Dengan amanah, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan

perselingkuhan tidak akan terjadi lagi. Rasulullah . menjadikan amanah

sebagai inti dari seluruh keimanan dengan sabdanya,

ُ ِ‫اَالَالَإيمانَل ِّم ْنَالَأمان‬


َ‫ََل‬ ِّ

“Ingatlah, tidak ada imam bagi orang yang tidak amanah”24(Hasan: Imam

al-Baghawi)

c. Ketulusan

Ketulusan dan keikhlasan adalah rahasia kebahagiaan orang-orang

yang saling mencintai. Ia berarti bebasnya rumah tangga dari penipuan dan

kemunafikan. Nabi saw. bersabda

23
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya, no. 3535 dan Imam At-Tirmidzi.
24
Hasan: Diriwayatkan oleh Imam al-Baghawi dalam SyarhusSunnah, no. 38, hal 74-75.
59

ُْ ْ ٌ ْ ُ
َ‫َِإَوذاَاؤت ِّمن‬،َ‫َِإَوذاَوعدَأخلف‬،َ ‫َإِّذاَح َّدثَكذ‬:َ‫ٓايَِال ُمناف ِِّّقَثٗلث‬

َ‫خان‬

“Ada tiga perkara yang membuat hati seorang mukmin tidak gampang

kesal, ikhlas beramal karena Allah , memberi nasihat kepada para

pemimpin kaum Muslimin, dan tetap bersama jamaah mereka.” 25 (HR.

Ibnu Majah)

Jika keikhlasan terwujud, maka keluarga akan memperoleh

penyelesaian dari semua rasa kesal yang biasa menghambat kesucian

hidupnya. Keikhlasan merupakan rahasia yang menyelesaikan masalah,

sifat ini akan mengantar mereka menuju rumah tangga yang dihiasi dengan

kebahagiaan.

d. Akhlak mulia

Dengan akhlak yang baik, maka suami istri akan memiliki sikap

lemah lembut, jauh dari sikap keras, kasar, tinggi hati, dan sombong.

Sehingga yang dirasakan mereka adalah teduhnya kedamaian dan

lembutnya kasih sayang.

25
Shahih: Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, no. 230.
60

ْ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ ُ ُ ْ ُ ْ ُ ُّ ْ
َِّ‫َوك ِّرهتَأنَيطلِّعَعليه‬,َ‫َِفَصدرِّك‬
ِّ ‫َماَحاك‬:َ‫اۡلثم‬
ِّ ‫َو‬,َ‫َحسنَاۡلل ِّق‬:َ‫ال ِّب‬

ُ َّ‫انل‬
َ‫اس‬

Dari an-Nawas bin Sam’an RA., dari Nabi saw. beliau bersabda,

“kebajikan itu keluhuran akhlak sedangkan dosa adalah apa-apa yang

dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain

mengetahuinya.”26

e. Membekali Diri dengan Ilmu Agama

Sebelum menjalani hidup beramah tinggi, masing-masing pasangan

harus membekali dirinya dengan ilmu agama. Yaitu ilmu yang berkaitan

dengan ibadah, akhlak, fikih, ataupun akidahnya, wawasan tentang hak-

hak suami terhadap istrinya atau sebaliknya. Nabi saw. bersabda,

َ‫ِّين‬ ُ ْ ُ ًْ ُ َّ ُ ْ
ِّ ‫َِفَادل‬
ِّ ‫منَي ِّردَِّاّللَبِّهَِّخياَيِفقِّهه‬

“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan

memberi kepahaman kepadanya tentang agama. (HR. Bukhari)

Jika keduanya memiliki ilmu agama yang baik, maka kehidupan

mereka akan diliputi keistiqomahan, serta akan memperoleh kebahagiaan

yang bersumber dari ketakwaan kepada Allah swt.

f. Kesabaran

26
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, no. 17563, 17564 dan 17565.
61

Kesabaran dibutuhkan dalam segala hal. Mulai dari dakwah,

mencari nafkah, berumah tangga, dan bersahabat, selalu membutuhkan

kesabaran. Kedua pasangan harus bersabar dalam menghadapi gejolak

ekonomi rumah tangga. Janganlah kemiskinan dijadikan sebagai alasan

untuk meruaktali pernikahan karena Rasulullah . bersabda,

ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ ْ
َ‫َولكَنَأخَشَأنَتبْسطَادلنياَعليك ْمَكما‬
ِّ ‫فواّللَِّماَالِفقرَأخَشَعليك ْم‬

ُ ُ ْ ‫بُسط‬
َ‫وهاَفت ْهلِّكك ْمَكما‬
ُ ‫تَلَعَم ْنَاكنَقبلكمَفتناف ُسوهاَكماَتناف ُس‬ ِّ

ْ
‫أهلكت ُهم‬

“Demi Allah aku tidak mengkhawatirkan kemeralatan atas kalian.

Namun aku khawatirkan apabila dunia dilimpahkan kepada kalian, seperti

yang terjadi pada umat sebelum kalian. Maka kalian akan berlomba untuk

mendapatkannya, sebagaimana mereka berlomba-lomba dalam hal itu.

Dan dunia itu akan merusak kalian sebagaimana merusak mereka.”27(HR.

Bukhari)

Seorang suami harus bersabar dalam menghadapi akhlak yang

kurang baik, tindakan kasar, dan perlakuan buruk istri. Begitu juga

sebaliknya, karena Allah swt. Akan memberikan pahala besar bagi orang-

orang bersabar. Allah swt. Berfirman,

27
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, no. 2988.
62

ََّ‫لسيئَِ َومِّما‬ ‫ب‬


َّ ‫ۡلسنَِِّ َٱ‬ ‫ب‬ ْ ُ ‫ب ُ َّ َّ ب‬ ‫ب‬ ‫ُب‬ ْ ُ
ُ
‫ي َبِّما َصبوا َويدرءون ََب ِّٱ‬ ٰٓ
ِّ ِّ ‫أولذِّكَ َيؤتون َأجرهم َمرت‬

ُ ‫ب‬
َ٥٤َ‫رزقنَٰ ُه بمَيُنِفِّقون‬

“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka.”

(QS. Al-Qashash: 54)

2. Bekal Khusus

Disamping bekal secara umum, seorang calon suami maupun calon

istri juga harus memiliki bekal-bekal khusus, diantaranya:

a. Bekal khusus bagi suami

1) Gigih dalam Mencari Rezeki Halal

Seorang suami harus bisa menjadikan kegiatan mencari

nafkah sebagai ladang ibadah dan menopang dakwah. Kalau kita

mencermati perjalanan hidup para nabi dan para ulama, mereka

telah memberikan teladan dalam menyerasikan antara dakwah,

ibadah dan mencari nafkah. Rasulullah . bersabda,

ْ ْ ‫َفقالَأ‬،َ‫َاّللَنب ًّياَإالَرَعَالْغنم‬
َّ
َ‫َوأنت؟‬:‫صحابُه‬ ِّ ِّ ‫ماَبعث‬

ْ ُ ْ
ُ ْ‫َكن‬،
َ‫تَأ ْراعهاَلَعَقرارِّيطَۡله ِّل‬ ‫ نعم‬:َ‫قال‬

“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan pernah

mengembala kambing. Para sahabatnya bertanya, ‘Dan termasuk


63

engkau? Beliau bersabda, ‘Ya aku pernah menggembala kambing.

Penduduk Makkah dengan uaph beberapa dinar atau dirham.” 28

(HR. Bukhari).

2) Pandai Merawat Kesehatan

Setiap muslim harus merawat kesehatannya tubuhnya

dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan

tayyibah, tidur teratur, olahraga rutin, untuk meningkatkan

stamina, konsumsilah resep para nabi seperti madu,

habbatussauda’, minum sari buah kurma, minyak zaitun dan yang

lainnya.

Singkirkan rokok, lenyapkan narkoba, basmi minuman keras

dan obat terlarang, karena barang-barang tersebut sangat berbahaya

bagi kesehatan dan masa depannya.

Allah swt. tidak menjadikan jasad manusia tidak butuh

makan dan minum seperti firman Allah swt.

ُ ُ ُ ْ ً ُ ْ
َ ‫ادل‬
‫ِّين‬ ِّ ‫وماجعلناه ْمجسدااليأكلونالطعامومااكنواخ‬
َّ

“Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang

tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-

orang yang kekal.” (QS. Al-Anbiya: 8)

Agar tubuh seseorang sehat dan bugar hendaknya

mengkonsumsi makanan bergizi, berbagai macam herbal dan

28
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, no. 2262.
64

vitamin yang bermanfaat untuk tubuh dan segera berkonsultasi ke

dokter bila merasakan sakit pada tubuhnya. Dan dibolehkan

seorang muslim berobat kepada dokter kafir karena Nabi saw.

pernah meminta bantuan kepada Abdullah al-Uraiqith sebagai

penunjuk jalan ketika hijrah, hal ini menunjukkan bolehnya

konsultasi kepada orang kafir baik yang berkaitan dengan masalah

pengobatan, membuat celak mata, meramu obat-obatan, belajar

menulis dan membaca, atau semisalnya.112

3) Seimbang Mencari Nafkah dan Mencari Ilmu

Menurut pandangan Islam, tidak ada dikotomi antara

beribadah dan dakwah dengan mencari nafkah asalkan harta benda

di tangan, tidak menguasai hati dan mencarinya dengan halal. Tidak

benar bahwa ahli ibadah tidak perlu memikirkan urusan maisyah

dan sebaliknya businessman tidak perlu mengganggu profesinya

dengan ibadah dan dakwah agar karirnya melejit. Bahkan seorang

muslim harus bisa menjadikan kegiatan mencari nafkah sebagai

ladang ibadah dan menopang dakwah. Dengan ibadah maksimal,

dakwah istiqomahdan mencari nafkah optimal, seorang Muslim

menjadi hamba paripurna dan terpuji di hadapan Allah, Allah swt.

berfirman,

َّ ٗ ‫ب‬ ُ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب َّ َّ ُ ب‬


َٰ
َ‫ۡرض َوجعلنا َلكم َفِّيها َمعيِّش َقلِّيٗل َما‬ ِّ ‫ولق َد َمكنَٰكم‬
َ ِّ ‫َِف َٱۡل‬

ُ ‫ب‬
َ١٠َ‫تشك ُرون‬
65

"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka

bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber)

penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur."

Ibnu Katsir berkata, “Allah swt. mengingatkan kepada

seluruh umat manusia akan karuniaNya berupa kehidupan yang

mapan di muka bumi yang dilengkapi dengan gunung-gunung yang

terpancang kokoh, sungai-sungai mengalir indah, tanah yang

didirikan tempat tinggal dan rumah hunian, dan Allah swt.

menurunkan air hujan berasal dari awan. Dan Allah swt. juga

memudahkan kepada mereka untuk mengais rezeki dan membuka

peluang maisyah dengan berbagai macam usaha, bisnis dan niaga,

namun sedikit sekali mereka yang mau bersyukur.” 113

Setiap hamba dituntut bertemu dengan tuhannya dengan

membawa pahala, dan tidak mungkin tercapai semua itu kecuali

dengan ilmu dan amal. Sementara dua pilar dasar, yaitu ilmu dan

amal. Tidak mungkin terwujud kecuali dengan badan sehat. Dan

makanan merupakan sarana utama untuk meraih badan sehat.

b. Bekal Khusus Bagi Istri

1) Pandai Merawat Tubuh dan Penampilan

Islam sangat menganjurkan masing-masing suami istri berhias untuk

pasangannya, Rasulullah . sangat menganjurkan setiap kaum Muslim


66

agar menjaga kerapihan dan kebersihan gigi, badan, pakaian, dalam

setiap keadaaan terutama pada hari Jum’at, Beliau . bersabda,

ُ ْ ْ
ُ ُ‫كون‬ ُ ُُ ُ ْ ُ ‫سلُواَيوم‬ ْ
َ‫واَج ُن ًبا‬ ‫َوإنَلمَت‬،‫واَرؤوسك ْم‬ ِّ ‫َاِل ُمعَِِّواغ‬
‫سل‬ ِّ ‫اغت‬
َِّ ‫َالط‬
‫يب‬ ُ ‫ص‬
ِّ ‫يبواَمِّن‬ ِّ ‫وأ‬
“Mandilah pada hari Jum’at dan siramlah kepalamu meskipun kamu

tidak dalam keadaan junub serta oleskan minyak wangi (di

badanmu).”

Berhias sangat penting untuk kehidupan berumah tangga, karena

dengan berhias suasana menjadi segar, hati menjadi berbunga ingin

selalu dekat dengan pasangan. Akan tetapi banyak diantara kaum

muslimin yang kurang memperhatikan hal ini, mereka berhias di awal

pernikahan atau bahkan hanya saat menikah sajamereka tampil cantik

memesona akan tetapi setelah mereka menjalani kehidupan berumah

tangga, bukan bau parfum yang tercium tapi bau dapur yang menjadi

parfumnya sehari-hari apalagi setelah mempunyai anak parfumnya

bertambah dengan kencing, giginya berhias dengan warna-warni

sayuran, pakaiannya tidak lagi wangi dan licin. Ada sebagian wanita

mengatakan, “Jangankan untuk berhias untuk makan saja gak

sempat.”

Ukhti muslimah bukan tidak sempat tetapi kurang bisa mengatur

waktu sehingga semua pekerjaan terbengkalai, belajarlah mengatur

waktu dan mohonlah pertolongan kepada Allah swt. Jadilah anda

wanita yang selalu dirindukan oleh suami, karena laki-laki akan


67

tergoda dengan wanita yang wangi dan bersih, sebagaimana sabda

Rasulullah saw.

ِّ ‫َعيَنَِفَالصٗل َة‬ ُ ْ ُ ُ ُ ُ ُ ْ ُ
ِّ ‫حببَإَِّلَمِّنَدنياكمَالنساءَوالطيبَوج ِّعلتَقرة‬
“Aku dibuat tertarik terahdap urusan dunia;wanita dan parfum

sedang dijadikan ketenanganku dalam shalat.”29

Ibnu Abbas ra. ketika menegaskan pentingnya berdandan, “Saya

senang berdandan untuk istriku, sebagaimana aku senang dia

berdandan untukku.”30

Berdandan tidak hanya wajib dilakukan oleh wanita akan tetapi

berdandan juga dianjurkan untuk laki-laki. Banyak laki-laki pada saat

masih bujangan gemar berhias apalagi saat-saat meminang

tampilannya dipoles sedemikian rupa tapi beberapa saat setelah

nikah, semuanya berubah dari mulai penampilan, bau badan atau bau

mulut.

2) Pandai Mengatur Rumah

Semua orang sepakat bahwa fungsi utama rumah adalah sebagai

tempat tinggal sehingga semakin indah dan bersih, para penghuninya

akan semakin betah, tenang, aman, nyaman dan damai. Itulah maksud

firman Allah swt.

29
Shahih: Diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’I dalam sunannya, no. 3939.
30
Lihat Tafsir Zadul Masir, Ibnu Jauzi, 1/219.
68

ُ ُ ُ َّ ‫و‬
‫اّللَجعلَلك ْمَم ِّْن َُب ُيوت ِّك ْمَسك ًنا‬
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat

tinggal.” (QS. An-Nahl: 80)

Syaikh as-Sa’dy menegaskan, baik berbentuk rumah hunian, istana

atau semisalnya yang bisa melindungimu dari cuaca panas dan

dingin, atau sebagai tempat berteduh baik untuk diri dan anak-anak

anda, atau tempat menyimpan harta dan kebutuhan hidup, membuat

kamar-kamar dan bilik-bilik untuk suatu kemanfaatan dan

kemaslahatan sehingga harta dan kehormatanmu terpelihara dengan

baik.

Ketahuilah, rumah merupakan cerminan para penghuninya. Apabila

rumah bersih, dan tertata rapi menunjukkan penghuninya menyukai

kebersihan dan kerapihan. Bila seorang suami mendapati rumahnya

kotor dan tidak rapi, akan membuatnya tidak betah tinggal di rumah,

dan akan mencari tempat yang membuatnya nyaman.

3) Pandai Mengasuh dan Merawat Anak

Seorang ayah dan ibu harus bisa mengikuti dan mengawal

perkembangan jiwa anak-anak dari mulai merawat, melindungi,

memenuhi kebutuhan khusus anak-anak, bercanda, berlemah lembut

dan aktifitas lain yang membantu pertumbuhan anak hingga tumbuh

secara sempurna baik secara jasmani maupun rohani, sehinnga

berada di atas fitrahnya sebagaimana sabda Nabi saw.,


69

ُ ُ ُ ْ ُ ُ َّ ُ ْ ْ
َ،َِّ‫َصانِّه‬
ِّ ‫َأوَين‬،َِّ‫َفأبواهَيهوِّدانِّه‬،َِّ ‫ماَمِّنَمولو ٍدَإِّالَيودلَلَعَالِفِّطرة‬

ُ ْ ْ ً ُ ُْ
َ‫َهلَُتِّ ُّسونَفِّيهاَم ِّْن‬،‫َكماَتنت ُجَاۡل ِّهيمَِب ِّهيمََِجعاء‬،َِّ‫جسانِّه‬
َِّ ‫أ ْو َُيم‬

ْ ْ ْ ْ ُ َّ ُ ُ ُ ُ َّ ُ
َ‫َ"َواقر ُءواَإِّنَ ِّشئ ُت ْم‬:َ‫َاّللَعن ُه‬ ِّ ‫وَهريْرةَر‬
‫يض‬ ‫ج ْداعءَ)َثمَيقولَأب‬

“Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan

fitrah (bertauhid). Maka kedua ibu-bapaknyalah yang menjadikan

Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Bagaikan onta yang lahir sehat,

apakah kamu menemuinya cacat. Kemudian Abu Hurairah Ra.

berkata, ‘Dan bacalah firman Allah jika kamu mau, (Tetaplah atas)

fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.

Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.’” (QS. Ar-Rum: 30)

Seorang ibu harus memantau fase ddemi fase tumbuh kembangnya

anak, karena badan anak mengalami pertumbuhan dan jiwanya pun

mengalami perkembangan. Seorang ibu tidak boleh menyia-nyiakan

setiap aspek pendidikan anak, hendaknya memperhatikan tingkah

laku dan karakter anak sesuai dengan perkembangannya, bersegera

konsultasi dengan dokter jika ada sesuatu yang mengganggu

kesehatan dan tumbuh kembang anak-anaknya. Apalagi bila mereka

besar di lingkungan yang jauh dari pendidikan agama sehingga

cenderung memperturutkan hawa nafsu dan tidak mengenal halal

haram, nahkan kehidupannya penuh dengan kerusakan dan


70

kekerasan. Oleh sebab itu, seorang ibu harus cerdas, mempunyai

wibawa dan pengetahuan yang luas tentang perkembangan dunia luar

sehingga bisa memberi pengarahan kepada anak-anaknya.

Demikianlah beberapa bekal yang hendaknya dimiliki oleh lelaki

atau wanita yang berniat melangkah menuju jenjang pernikahan.

Sehingga di saat mereka sudah berada di ladang rumah tangga,

mereka akan bisa bekerjasama dan menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya secara maksimal, yang semata-mata untuk mengharap

ridha Allah Swt.semata karena mengikuti sunnahRasulNya .”

3. Kunci Sukses Nikah Muda

Ada beberapa langkah praktis yang dapat membantu pasangan suami

istri menyelesaikan masalah rumah tangga dan menghindari terjadinya

perceraian, serta menjadi bekal untuk merajut keharmonisan yaitu:

a. Jangan Berharap Kesempurnaan

Hampir semua pasangan suami-istri mengharapkan pasangan

hidupnya sempurna dalam segala hal, sehingga bila menemukan

kekurangan yang ada pada pasangannya,maka akan selalu digunakan

sebagai bahan perselisihan. Ketahuilah bahwa tidak ada satu manusia

pun yang memiliki kesempurnaan dan keistimewaan yang sempurna,


71

oleh sebab itu masing-masing suami istri hendaknya menerima apa

adanya sambil saling melengkapi satu dengan yang lainnya, dengan

demikian anda akan semakin memahami hakikat firman Allah swt.

Ingatlah, bahwa tidaklah anda memilih seseorang menjadi pasangan

hidup kecuali dia memiliki keistimewaan dari selainnya, dan ketahuilah

bahwa anda juga pasti memiliki kekurangan-kekurangan.

b. Dengarkan Pembicaraan Pasanganmu

Banyak pasangan suami istri yang gagal dalam pernikahannya

disebabkan oleh para istri yang menganggap suami-suami mereka tidak

mau mendengar pembicaraannya. Ketika istri mengungkapkan

masalahnya kepada suami, suaminya acuh tak acuh dan tidak

mendengarkan keluhan istrinya. Sikap seperti itu sangat menyakitkan

istri. Hendaknya para suami jangan segan-segan mendengar suara hati

sang istri, karena ia butuh tempat curhat, sehingga bisa mendapat obat

dari kegalauan, Rasulullah saw. menganjurkan pasangan saling

mengungkapkan rasa cinta.

ُ‫ك ْمَأخاهَُفلْ ُي ْعل ِّ ْم ُهَإيَّ َاه‬


ُ ُ َّ ‫إذاَأح‬
‫بَأحد‬
ِّ ِّ

“Apabila salah seorang diantara kalian mencintai saudaranya,

hendaklah memberitahukannya, karena hal itu lebih melanggengkan

kasih sayang dan lebih memperdalam cinta.”31

31
Shahih: DIriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya , no. 17105, 21191 dan 21406.
72

Ketahuilah bahwa mendengarkan keluhan dan ungkapan isi hati

pasangan hidupnya adalah salah satu bentuk perhatian kepada

pasangannya, walaupun apa yang diutarakan itu sesuatu yang sepele.

Para suami harus berupaya untuk mendengarkan istrinya dan

memberikan respon terhadap apa yang sedang dirasakan istrinya, jika

tidak demikian, maka ketidakpeduliananda akan menghancurkan

kehidupan rumah tangga.

c. Menjalin Hubungan Fleksibel

Membangun kehidupan yang bahagia di antara suami istri menjadi

tujuan berumah tangga, hal tersebut bisa dicapai dengan fleksibel dalam

menjalin hubungan yang baik di antara suami istri. Problem-problem

yang terjadi bisa saja menghancurkan sekian banyak ikatan pernikahan

dini sebelumnya bahagia oleh karena itu hindarilah sebisa mungkin

adanya problem dengan pasangan hidup jagalah keseimbangan cinta dan

benci karena semua tindakan bertahan lama, Rasulullah saw. Bersabda,

ْ ُ ْ ً ْ
ََ‫َوأبْغِّض‬،‫بََحبِّيبكََه ْوناَماَعِسََأنََيكونََبغِّيَّكََي ْو ًماَما‬
ْ ‫حب‬
ِّ ‫أ‬
ُ ْ ً
‫بغِّيَّكََه ْوناَماَعِسََأنََيكونََحبِّيبكََي ْو ًماَما‬
73

“Cintailah kekasihmu biasa saja bisa jadi suatu hari anda harus

membencinya dan bencilah musuhmu biasa saja bisa jadi satu hari ada

harus mencintainya.”32

Setiap pasangan hidup berusahalah untuk saling mencintai dan

menyayangi, saling berlemah lembut dan saling berlomba untuk segera

menampakan kecintaannya kepada pasangannya. Laki-laki mempunyai

sifat ingin mengetahui dari istrinya bawa ia dicintai dan dibutuhkan.

d. Harta Bukan Tujuan

Betapa banyak suami istri bertengkar hanya gara-gara harta, harta

bisa menjadi pemicu kehancuran rumah tangga. Maka benar sabda Nabi

saw.

ُ‫ َوفِ ْت َن َُة أ َّمتِي ْال َمال‬،‫إِنَُّ لِكلُ أمَّةُ فِ ْت َن ًة‬

“Sesungguhnya setiap umat ada fitnah yang merusak nya dan fitnah

umat ku dari harta.”

Kebanyakan para istri mengeluhkan sikap suami mereka yang

mencari harta hanya untuk memenuhi kepentingan pribadinya dan tidak

melibatkan istri dan anak-anaknya. Sementara para suami mengeluhkan

para istrinya yang membangkang dan bertingkah tatkala kondisi

keuangan yang memburuk.

e. Selalu Tersenyum

32
Shahih: Diriwayatkan Imam at-Tirmidzi dalam sunannya, no. 1997 dan di shahihkan Syaikh al-
Albani.
74

Senyuman manis ketika menyambut suami bisa menghangatkan

suasana dan menghilangkan sekian banyak perasaan negatif yang bisa

saja menjadi awal dari malapetaka bagi kehidupan rumah tangga.

Rasulullah saw. bersabda,

ْ ْ ‫الَُتْقر َّنَمِّنَالْم ْع ُروفَشيْئًاَول ْوَأ ْنَتلَْقَأخاكَبو‬


َ‫ج ٍهَطل ٍق‬ ِّ ِّ ِّ

“janganlah memandang rendah sedikitpun kebaikan meskipun kau

menemui saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.”33

Jadikan rumah anda menjadi tempat berteduh yang nyaman dan

tenang dari segala problem hidup sehari-hari, sehingga kalian bisa

menemukan waktu yang tepat untuk mendiskusikan berbagai macam

problem ayang datang silih berganti.

f. Butuh Sikap Terbuka

Setiap rumah tangga yang harmonis biasanya dibangun di atas

keterbukaan dan kebersamaan sehingga sikap tertutup diantara seorang

istri akan menimbulkan perasaan asing, istri tidak berani menceritakan

isi hatinya takut suaminya marah begitu pula suami tidak bisa

mengungkapkan isi hatinya kecuali dengan emosi. Keterbukaan dan

kebersamaan bagian dari akhlak mulia. Rasulullah saw. bersabda,

‫ َو ِخ َيارُ ُك ْم ِخ َيارُ ُك ْم لِن َِسائ ِِه ْم‬،‫ِين إِي َما ًنا أَحْ َس ُنه ْم ُخلُ ًقا‬
َ ‫أَ ْك َمل ْالم ُْؤ ِمن‬

33
Shahih: Diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya, no. 2626 dan Imam Tirmidzi dalam
sunannya, no. 1833.
75

“Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah mereka

yang paling baik akhlaknya, dan orang yang terbaik di antara kalian

adalah yang paling baik terhadap istri istri mereka.”34

Sementara suama istri membutuhkan tempat untuk mengungkapkan

isi hati dengan jujur dan terbuka, karena kejujuran dan keterbukaan bisa

meringankan kerisauan dan kegalauan yang dirasakan suami atau istri.

g. Jangan Sok Pintar

Para istri mempunyai potensi untuk menghancurkan kehidupan

pernikahan mereka dengan mencampuri urusan pribadi para suami

mereka secara detail. Sementara para suami menginginkan kebebasan

dan kewenangan penuh dalam mengurus kehidupan pribadinya. Sikap

bijak seorang istri hendaknya tidak selalu ingin tahu apa saja yang akan

dikerjakan suami dan harus fleksibel dalam bergaul dengan suami

sebagaimana sabda Nabi saw,

َ‫أالَأخبكمَبمنَُيرمَلَعَانلارَأوَبمنَُترمَعليهَانلار؟َلَعَُكَقريب‬

‫هيَسهل‬

“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang orang yang

diharamkan masuk neraka. Mereka berkata, “Silahkan ya

34
Shahih: Dikeluarkan Imam al-Hakim dalam Mustadraknya,no. 221.
76

Rasulullah.”Beliau bersabda “Bagi setiap orang yang lentur, lembut,

dekat dan mudah.”

Para suami juga menginginkan istrinya percaya penuh kepada

suaminya dan menjadikan suaminya tempat berlindung setelah Allah

swt. Para suami akan sangat kesal jika para istri selalu mengorek

kegiatan sekecil apapun yang dilakukan suaminya.

h. Cemburu Buta Menodai Cinta

Kecurigaan atau kecemburuan yang tidak beralasan terhadap suami

merupakan penyebab utama yang sering menyebabkan terjadinya

perceraian. Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib berpesan kepada anak

perempuannya saat hari pernikahannya “Waspadalah terhadap cemburu

karena cemburu kunci pembuka perceraian berhati-hatilah terhadap

cemoohan karena akan mengakibatkan kebencian, berhiaslah dan

sungguh sebaik-baik perhiasan adalah teladan sebaik-baik parfum

adalah air.”35

Kecemburuan dan ketidakpercayaan terhadap pasangan hanya akan

menimbulkan kegelisahan dan bisa merusak hubungan fisik antara

suami dan istri. Jika kecemburuan sudah sedemikian parah maka

hendaknya para suami istri bersejarah mencari solusi dengan bertanya

kepada para alim ulama yang tapi dalam masalah ini, sebelum semuanya

terlambat.

35 Lihat Tuhfatul Arus, Muhammad Mahdi Istambuli, hal. 91


77

i. Jangan Biarkan Perdebatan Menajam

Setiap pasangan harus berbicara pada tempatnya, dan jangan

berbicara jika pembicaraan tersebut tidak diperlukan dan tidak ada

manfaatnya, karena orang yang banyak bicara akan dibenci Rasulullah

saw. sebagaimana sabda beliau,

َ‫عنَجابرَبنَعبدَاّللَريضَاّللَعنهَأنَرسولَاّللَصىلَاّللَعليهَوسلم‬

َ‫َإنَمنَأحبكمَإَلَوأقربكمَمَنَجملساَيومَالقيامَِأحاسنكم‬:‫قال‬

َ‫أخٗلقاَوإنَأبغَّكمَإَلَ َوأبعدكمَمَنَجملساَيومَالقيامَِالْثثارون‬

‫والمتشدقونَوالمتِفيهقون‬

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat

denganku pada hari kiamat adalah orang yang terbaik akhlaknya

diantara kalian, dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan

paling jauh denganku kelak pada hari kiamat adalah ats-Tsatsaruun

(orang yang suka mengkritik), dan al-Mutasyaddiquun (orang yang

suka menghina) dan al-Mutafaiqihun.” Para sahabat bertanya,

“Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui orang yang banyak bicara

dan orang yang suka menghina, namun apa yang dimaksud dengan al-

Mutafaiqihuun? Rasulullah saw. Menjawab, Mereka adalah orang-

orang yang sombong.”36

36
Shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam sunannya, no. 2018.
78

Rumah tangga yang tidak pernah mengalami perselisihan, mustahil!

semua pasangan suami istri pasti pernah mengalami perselisihan namun

kadar perselisihan satu dengan yang lainnya berbeda pada perselisihan

yang gampang reda dan ada perselisihan yang semakin meluas dan

menjadi peperangan yang berujung dengan perceraian. Perhatikan

bagaimana cara berkomunikasi dan menyampaikan pendapat,

berbicaralah dengan tenang, pelan dan jangan mengulangi masalah yang

sama berulang-ulang. Hindari berteriak-teriak dalam berbicara atau

yang selalu memojokkan suami.

j. Tumbuhkan Komunikasi Sehat

Ada perbedaan cara dalam mengungkapkan rasa cinta diantara para

suami dan istri. Sang istri menginginkan pembuktian cinta sama dengan

ungkapan yang selalu di update setiap waktu baik dengan sentuhan

ringan maupun kata-kata manja dari sang suami bahwa dia sangat

mencintai istrinya. Pada sisi yang lain para suami berkeyakinan bahwa

selama mereka mampu melakukan hal-hal yang penting, seperti

mendapatkan gaji yang tinggi untuk keluarga dan menyiapkan rumah

yang bagus untuk istri, maka mereka merasa telah menunaikan apa yang

dapat menjamin kelangsungan kehidupan keluarga dengan baik.

Perbedaan cara pandang dalam mengungkapkan cinta bukan sebagai

sinyal adanya kelemahan sehingga harus melepaskan ikatan pernikahan.

Oleh sebab itu, kemampuan mengkomunikasikan perbedaan sudut

pandang tersebut akan membantu pasangan suami istri untuk mengenal


79

dan mengetahui karakter pribadi masing-masing dari mereka dan

akhirnya dapat merasakan kebahagiaan kehidupan keluarga.

k. Tulus Melayani Allah swt

Senantiasa berhubungan dengan Allah swt. akan melahirkan

kebahagiaan ketenangan dan ketentraman jiwa, Allah swt. berfirman,

ُ ُ‫ب‬ َّ ‫ب‬ َّ ‫ب‬ ُُ ْ َّ


َ٢٨ََُ ‫ّللَِّت بطمذ ِّ ُّنَٱلق َلو‬ َ ‫ٱذلِّينََءام ُنواَوت بطمذ ِّ ُّنَقلوبُ ُهمَب ِّ ِّذك ِّرَٱ‬
َ ‫ّللَِّأالَب ِّ ِّذك ِّرَٱ‬

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram?.” (Qs. Ar-Ra’du: 28)

Di antara sebab senang dan gembira adalah berdzikir kepada Allah

swt. dan sebaliknya, apabila berpaling dari mengingat Allah swt. dan

jauh dari ketaatan dan rasa syukur kepadaNya, maka akan melahirkan

kesengsaraan dan kesempitan di dunia dan di akhirat. Allah swt.

berfirman,

َ َ٣٦َ‫ين‬ َ ُ ‫ومنَي بع ُشَعنَذ بِّكرَٱ َّلرِنَٰمۡحَ ُنقي بض‬


ُ ‫ََلۥَش بيطَٰ ٗناَف ُهو‬
ٞ ‫ََلۥَقر‬ َ
ِّ ِّ ِّ

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha

Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan)

maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu

menyertainya”(Az- Zukhruf: 36) .


80

Agar kita senantiasa berhubungan dengan Allah swt. lakukanlah

amalan berikut ini:

1) Jagalah salat lima waktu tepat pada waktunya.

2) Bersungguh-sungguhlah melakukan salat sunnah.

3) Perbanyaklah dzikir kepada Allah swt dan bersalawatlah kepada nabi

Nya.

4) Perbanyaklah doa dan pujian tunduk dan beristighfar kepada allahswt.

5) Perbanyaklah membaca alquran.

6) Komitmen dalam melakukan kewajiban dan menjauhi hal-hal yang

haram.

7) Jagalah hijab yang syar'i.

8) Bersihkan rumah kita dari kemungkaran dan alat hiburan yang sia-sia

dan tidak berguna.

9) Biasakan salat qiyamul lail, terutama pada saat akhir malam.

10) Bacalah dzikir pagi dan petang secara rutin.

11) Bacalah surat al-Baqarah di rumahmu agar terjauhkan dari gangguan

setan.

12) Bacalah ayat kursi dan dua ayar terakhir dari surat al-Baqarah saat

menjelang tidur.

13) Berdoalah ketika keluar dan masuk rumah, keluar dan masuk toilet,

menjelang dan bangun dari tidur, berhubungan suami istri dan doa

sebelum dan sesudah makan.

l. Perbanyak Ibadah
81

Ada sebuah cerita yang diambil dari buku Telat Nikah Bukan Kiamat,

karya Zaha Sasmita, hal.96. Dan ini bias menjadi tips buat kita yang

sedang mencari jodoh.

“Aku seorang wanita berusia 23 tahun. Masih muda kata orang, tapi

aku berani memutuskan untuk menikah. Kata orang, di zaman sekarang,

usia 23 masih terlalu muda dan masih anak-anak. Tapi aku tidak peduli,

karena kedewasaan bukan diukur dari berapa banyak usia. Kedewasaan

dilihat dari cara bersikap saat menghadapi masalah dan berperilaku.

Sebelumnya aku pernah mengalami fase pacaran hingga 6 tahun

lamanya, dan itu adalah perbuatan yang sangat aku sesali sampai

sekarang. Kenapa? karena bukan dengan orang yang menjadi suamiku

sekarang. Pria tersebut adalah orang lain yang sekarang sekarang

menganggap aku sebagai musuhnya. Memang, soal jodoh, Allah yang

mengatur, sekuat apapun manusia berencana dan berkeinginan, jika

Allah swt. tidak berkehendak semuanya tidak mungkin terjadi.

Dari awal keluargaku memang menantang hubungan ini,f alasannya

hanya mereka yang tahu. Sampai puncaknya orang tuaku berkata “Jika

kamu tetap memilih dia dan menikah, Bapak tidak akan menganggap

kamu sebagai anak, kamu harus pergi dari rumah ini.” Hancur hati aku

mendengar ucapan bapak. Semarah itukah orang tuaku?

Setelah itu aku berani mengambil keputusan, tak sampai hati aku

membuat orang tuaku kecewa, dan aku berjanji akan menjadi anak yang

berbakti pada mereka. Aku berpikir, sebagai anak pertama dan paling
82

besar, sepatutnya aku memberi contoh kepada adik-adikku. Setelah

kejadian itu, setiap hari sang mantan pacar maneror aku dan keluarga.

Sampai-sampai dia mendoakan keburukan untuk keluarga kami

terutama untuk bapak, dia dendam karena cintanya tidak direstui.

Seiring waktu berjalan aku ingin menjadi lebih baik dan mencari

pengganti. Selama proses pencarian jati diri dan calon suami, banyak

laki-laki yang mendekatiku. Aku pilih salah satu diantara mereka,

ternyata aku dikecewakan dimanfaatkan, Dia bosan setiap hari aku

menyinggung tentang pernikahan. Ternyata dia belum siap menikah.

Impiannya adalah mempunyai rumah sendiri sebelum menikah. Dan aku

tahu pekerjaan pun dia tidak punya. Aku tetap membuka hati dan diri

untuk yang lain. Sampai dengan lelaki terakhir yang aku kenal yaitu

“Mantan Cinta Monyet”. Belum jodoh, hubungan kami berakhir sama

mengecewakannya dengan hubungan sebelumnya.

Ada resep putus asa dalam dada. Siapa yang akan jadi suamiku kelak?

Sedangkan, teman lelaki yang aku kenal semuanya mengecewakan.

Mungkin ini jalan Allah untukku, sebelum aku menemukan orang yang

tepat aku harus bertemu dengan orang yang salah agar aku bisa belajar

dari perjalanan hidup ini. Alhamdulillah, do’aku terkabul sesuai

keinginanku. Teringat pesan teman, jika punya keinginan menikah

tetapkan dalam hati dan banyak berdoa. Sejak saat itu aku berdoa dan

meneguhkan niat. Aku ingin menikah di usia 23 tahun, dan aku ingin

menikah tahun depan yaitu tahun 2015.


83

Tepatnya Idul Fitri tahun 2014 kemarin, Allah mempertemukan aku

dengan orang yang menjadi suamiku sekarang. Pertemuan yang singkat

tapi bermakna. Banyak orang yang mendoakanku agar berjodoh dengan

dia (suamiku), mulai dari tetangga, saudara, kakek nenek, dan teman-

teman, Benar apa kata hadis Rasulullah, ridanya orang tua adalah rida

Alah. Begitu lancar niat baik kami, 3 bulan perkenalan, dia dan

keluarganya datang melamar aku. Kemudian, 9 bulan dari perkenalan,

kami memutuskan untuk menikah. Belum setahun kenal memang, tapi

kami mantap untuk mengambil keputusan ini.

Idul Fitri tahun ini, 1 Syawal 1436 H, aku tetapkan sebagai hari

bersejarah kami untuk 1 tahun pertemuan kami. Untuk anda yang saat

ini masih menanti jodoh terbaik, yakinlah, dia kan datang. Jika kita

memantaskan diri dan bersabar, ALlah akan memberikan orang yang

terbaik untuk kita. Jadilah anak yang berbakti dan patuh kepada kedua

orang tua, karena jika hati mereka senang banyak kebaikan untuk kita

secara tidak langsung.”

Kisah di atas bisa menjadi ilustrasi tentang kekuatan doa dan ibadah

dalam mengantarkan pertemuan dengan jodoh. Ada pendapat yang

mengatakan bahwa, jauhnya jodoh disebabkan oleh dosa-dosa yang

telah kita lakukan. Kita tidak tahu sejauh mana kebenaran pendapat

tersebut. Tetapi, yang jelas doa adalah ibadah yang merupakan upaya

kita mendekat kepada Allah swt.


84

Ibadah adalah kewajiban manusia kepada Tuhannya. Ibadah juga

menjadi sarana untuk mendekat kepada Allah. Jika kita percaya bahwa

jodoh berada di tangan Tuhan bukankah sebaiknya kita mendekat

kepada pengatur jodoh? Salah satu bentuk ibadah adalah berdoa.

Berdoa berarti memenuhi perintah Allah agar manusia berdoa

kepadanya “Mintalah kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan.”

Ada beberapa fungsi doa

1) Do’a berarti meneguhkan hubungan kita dengan Allah. Berdoa

berarti melibatkan Allah dalam segala aktivitas kita. Kita

menyadari bahwa, selalu ada tangan tak terlihat yang mengatur

nasib kita. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di depan nanti.

Doa menjadi kekuatan yang dapat mendorong, memuluskan

langkah-langkah kita.

Jodoh merupakan misteri, kita tidak pernah tahu siapa yang

akan menjadi jodoh kita. Oleh karena itu, seseorang yang ingin

segera menikah, sebaiknya terus berdoa agar hadirnya seseorang

yang akan jadi pendamping hidup bisa segera terlaksana. Apabila

segala usaha sudah dilakukan dan perbaikan diri terus

diupayakan, maka tidak ada cara lain untuk melengkapi

semuanya selain berdoa dan memohon kepada Yang Kuasa untuk

memudahkan jalan dalam menemukan jodoh. Kita memang bisa

berencana, namun keputusan tetaplah ada pada Tuhan. Cukup


85

lakukan usaha terbaik, berdoa dan lakukan apa yang menjadi

bagian kita, sisanya biar menjadi hak Yang Maha Kuasa.

2) Sebagai sarana berdzikir kepada Allah. manusia diperintahkan

agar memperbanyak dzikir kepada Allah. Dengan dzikir atau

mengingat Allah, hati menjadi tenang. Ketenangan, kita tahu

merupakan kunci kebahagiaan.

3) Do’a adalah bukti bahwa kita punya keinginan dan harapan.

Harapan, keinginan tidak akan terjadi ketika tidak

mengupayakan. Doa menjadi pupuk, sementara ikhtiar menjadi

bibitnya.

4) Do’a adalah penyemangat. Pada saat seseorang berdoa sejatinya

yang memiliki semangat agar keinginannya terlaksana. Semangat

seseorang akan menentukan hasil yang dicapai. Seberapa ia

bersemangat sebesar itu lah hasil yang akan diperoleh. Dan

pertolongan Allah akan mendatangi orang-orang yang

bersemangat dan bersungguh-sungguh.

5) Do’a adalah inti ibadah. Do’a adalah senjata orang yang beriman.

Doa juga menjadi kunci terbukanya nya pertolongan Allah

kepada hamba-Nya.

Tapi, yang tak kalah penting dari doa adalah hakikat perbuatan.

Bahwa dengan berdoa orang kemudian tidak berbuat apa-apa,

enggan berusaha jelas tidak tepat. Berdoa tetap harus diiringi


86

dengan usaha. Karena, Allah tidak akan mengubah nasib suatu

kaum selagi kaum tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri.

Berikut beberapa doa yang bisa dibaca agar dimudahkan

mendapatkan jodoh.

‫ب ب ب‬ ‫ُ َّ ُ ب‬
َ‫جناَوذرِّيَٰتِّناَق َّرةَأع ُيَوَٱجعلناَل ِّلمتقَِّي‬
َّ ُ ‫ب ب‬ ‫ب‬ َّ
ِّ َٰ ‫ربناَهبَنلاَمِّنَأزو‬

ً ‫إم‬
َ َ‫اما‬ ِّ

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri

kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan

jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

‫بُ ب‬ ٗ
َ ََ‫يَٱلوَٰرِّثِّي‬ ‫ر ِّ َالَتذ بر ِّنَف برداَوأنتَخ‬

"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup

seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.”

َ‫ر َيهََلَمنَدلنكَزوجَِطيبَِۡلطبتهاَواتزوجَبهاَوتكون‬

‫صاحبََِلَِفَادلينَوادلنياَواۡلخرة‬
87

“Ya Tuhanku berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-

Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi

sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat.”

َ‫ر َيهََلَمنَدلنكَزوجاَطيباَويكونَصاحباََلَِفَادلينَوادلنيا‬

‫واۡلخرة‬

“Ya Tuhanku berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-

Mu. Suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama,

urusan dunia dan akhirat.”

‫اللهمَافتحىلَحكمتكَوانَشَلَعَخزاءنرمحتكَياَارحمَالرمحي‬

“Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah

kepadaku keberkahan-Mu, wahai Maha Pengasih dan

Penyayang.”

‫ٓ ب‬
َ َٞ‫ر ِّ َإ ِّ َِّنَل ِّماَأنزلتَإ ِّ ََّلَم بِّنَخ بيَف ِّقي‬

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu

kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”

‫ب‬ ُ ‫ب‬ َّ
َُ ‫لَون بِّعمَٱنلَّ ِّص‬
َ َ‫ي‬ ََٰ ‫ِّيل ن بِّعمَٱلم بو‬
َ ‫ّللَون بِّعمَٱلوك‬
َُ ‫ح بسبُناَٱ‬
88

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah

sebaik-baik Pelindung Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan

sebaik-baik Penolong".

َ‫اللهمَابعثَبعٗلَصاۡلاَۡلطبِتَوعطفَقلبهَلَعَحبقَالكمك‬

َ‫القديمَوبرسولكَالكريمَبالفَألفَالحولَوالَقوةَاالَباّللَالعىل‬

‫العظيمَوصىلَاّللَلَعَُّممدَولَعَاَلَوصحبهَوسلم‬

”Ya Allah berilah aku jodoh jangan saleh untuk melamarku.

jadikanlah kasih sayangnya hanya kepadaku dengan perantara

kalam-Mu yang qadim dan Rasul-Mu yang mulia, dengan beribu-

ribu la haula walaquuwwata illa billahil ‘aliyyil adzim. Semoga

salawat dan salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kami

Nabi Muhammad saw., dan keluarganya, dan para sahabatnya.”

G. Hikmah-hikmah di balik Belum Bertemunya Jodoh

Salah satu langkah mengubah musibah menjadi energy adalah dengan

menggali hikmah di balik kejadian yang ada . Dalam kasus telatnya jodoh pun

demikian, meski istilah jodoh telat juga tidak selalu bias dibenarkan. Istilah tersebut

muncul karena tidak punya gambaran ideal tentang kapan seharusnya kita menikah.

Pasti ada hikmah yang bias dipetik. Ada rencana tuhan, Sang penggenggam jodoh,

yang akan dijalankan dalam hidup kita dengan dikhirkannya pertemuan dengan
89

jodoh kita. Tidak perlu berkecil hati. Semua orang paham bahwa jodoh dan

menikah adalah urusan hati. Tidak bias di-deadline seperti pekerjaan.

Kalau ada deadline soal jodoh hasilnya tidak selalu sesuai keinginan,

kalaupun berhasil. Lagipula kalau seseorang bias menikah tidak serta merta

menjadikan mereka sebagai pemenang dan yang belum menjadi pecundang. Tidak

ada jaminan bahwa mereka menjalaninya dengan bahagia dalam kehidupan rumah

tangganya. Standar kebahagiaan masing-masing orang sangat berbeda. Karena itu,

bisa jadi belum datangnya jodoh merupakan cara Tuhan menggembleng kekuatan

batin dan mental, sehingga kita menjadi pribadiyang matang. Tulisan Wiwik

Setiawati tentang hikmah terlambatnya jodoh barangkali bisa menjadi bahan

renungan. Wiwik menyebut setidaknya ada 4 hikmah yang bisa diambil oleh

seseorang. Wiwik menulis:

1. Ujian Naik Kelas

Belum bertemu jodoh merupakan sebuah ujian. Ujian untuk menghadapai

orang-orang yang kerpa bertanya mengapa belum menikah. Tidak hanya

kepada diri seseorang yang belum menikah saja, namun hal yang juga akan

dihadapi oleh orangtua dan keluarga lain.

Terkadang pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa menyudutkan diri dan

keluarga. Padahal mereka yang bertanya tidak mengetahuibegitu abnyak doa

yang sudah mereka munajatkan agar dipermudah dalam mendapatkan

jodohnya. Namun jodoh yang diharapakan tidak kunjung dating. Pasalnya,

penentu datangnya jodoh bukan diri sendiri, melainkan Allah swt. Seseorang
90

tidak akan kuasa meminta jodoh untuk dating, karena jika belum waktunya,

orang yang diharapkan tidak akan dating.

Disinilah manusia di uji untuk naik tingkat ke kelas yang lebih tinggi. Allah

swt. Akan menguji kaum yang disenanginya. Jika mereka bersabar, maka

besarlah nikamt Allah kepadanya. Besarnya pahala sesuai dengan besarnya

ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah swt. Bila menyenangi suatu kaum Allah

menguji mereka. Barang siapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya

dan barang siapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).

2. Diberi waktu untuk memantaskan diri

Mendapatkan jodoh yang baik tentu menjadi harapan setiap orang. Mereka

diharapkan bisa dengan totalitas menjalani hidup dengan kita dan berlaku baik

dan setia. Namun, jodoh itu ibarat cermin. Siapa yang menjadi jodoh kita

adalah cerminan diri kita. Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah swt. Dalam

Alquran,

َّ ‫لطي ُبونََل‬َّ ‫ِّلطيبيَوَٱ‬َّ ‫تَل‬ ُ َٰ‫لطيب‬َّ ‫تَوَٱ‬ ‫ب‬ ُ ‫ب‬ ‫ُ ب‬ ‫ب‬


ِّ َٰ‫ِّلطيِّب‬
َ‫ت‬ ِّ ِّ ِّ َ ِّ ِّ
ٖۖ َِّٰ ‫يث‬ ‫ب‬ ‫خ‬‫ِّل‬ ‫ل‬ َ‫ون‬
َ ‫يث‬ ِّ ‫ب‬ ‫ۡل‬ ‫ٱ‬‫َو‬
َ ‫ي‬ِّ ‫ث‬ ‫ي‬ِّ ‫ب‬ ‫خ‬ ‫ِّل‬ ‫ل‬ََ
‫ت‬ َٰ ‫يث‬ِّ ‫ٱ‬
‫ب‬ ‫ۡل‬

َّ ‫ب ُءونَم َِّّماَي ُقولُونَل ُه‬


ٞ ‫قَكر‬ٞ ‫َور بز‬ٞ‫مَم بغِفِّرة‬
َ َ٢٦َ‫يم‬ ُ ‫أُ ْو ٰٓلذك‬
َّ ‫َم‬
ِّ ِّ ِّ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki

yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang

baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk

wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa
91

yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan

rezeki yang mulia (surga.).”(QS. An-Nur: 26)

Jika saat ini belum didekatkan jodoh, cobalah introspeksi diri. Apakah

tindakan dan perbuatan kita sudah baik atau belum? Jika kita masih banyak

menyimpang dari ajaran Allah, maka ada baiknya memperbaiki diri. Karena

kabar baiknya, Allah mengizinkan kita berbenah menjadi pribadi yang lebih

baik, sehingga jodoh yang akan datang juga sama nilainya dengan kita. Bisa

saja Allah mendatangkan jodoh pada saat ini, namun nilai kita masih tidak

cukup untuk mendatangkan jodoh yang baik, sehingga mereka yang dating

adalah mereka dengan kualitas rendah.

3. Diberi waktu membahagiakan orang–orang tersayang

Seperti diketahui, ketika sudah menikah, maka tanggung jawab lebih besar

adalah untuk suami tau istri. Perhatian kepada keluarga otomatis berkurang

ketika sudah menikah. Untuk itu, jika saat ini belum dipertemka jodoh,

berprasangka baik saja. Mungkin ada orang tua yang masih begitu membutuhkan

kita, atau ada adik-adik yang harus diselesaikan sekolah dan kuliahnya. Dengan

begitu, menunggu tentu tidak akan menjadi waktu yang sia-sia. Karena member

dan membahagiakan mereka bernilai ibadah dan sedekah.

4. Apa yang diterima saat ini adalah yang terbaik pilihan Allah

Belum dipertemukan jodoh mungkin menjadi hal yang cukup menyakitkan.

Bahkan, di antaranya sering menggerutu dengan kondisi tersebut. Namun, siapa

yang paling tahu hal yang terbaik dari suatu barang? Tentu saja penciptanya,
92

bukan? Sama dengan manusia, yang paling tahu hal yang terbaik dari manusia

tentu saja Allah swt. sebagai pencipta.

ُ َّ ُ ‫ب ُ ْ ب‬ ُ َّ ٞ ‫ب ُ ُ ب ُ ُ ُ ب‬ ُ
َ‫َلك بم‬ٞ‫ياَوهوَخ بي‬ ٰٓ ‫ك بمَوع‬
َ ‫ِسَأنَتكرهواَش‬ ‫الَوهوَكرهَل‬
َ ‫كتِّبََعليكمَٱل ِّقت‬

َّ ُ َّ ٞ ُ ‫ُ ْ ب‬
َ َ٢١٦َ‫نت بمَالَت بعل ُمون‬
ُ ‫ّللَي بعل ُمَوأ‬ َ ‫ِسَأنَُتِّ ُّبواَش‬
َُ ‫ياَوهوَّرَلك ب ۚۡمَوَٱ‬ ٰٓ ‫وع‬

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu

yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik

bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah:

216)

Sehingga jika saat ini masih belum dipertemukan jodoh, ada baiknya tetap

berbprasangka baik dengan Allah swt. Dia tentu paling tahu tentang kebaikan

kita dan tida menyengsarakan hamba-Nya sendiri, di luar kemampuan hamba

tersebut. Bagi yang sudah dipertemukan jodoh, atau yang melihat orang lain

belum berjodoh sebaiknya tidak menyudutkan, memang, kita hanya tahu mereka

belum menikah sehingga kita berhak bertanya mengapa mereka belum menikah.

Kita tidak tahu mereka sedang memperjuangkan sesuatu, dan yang kita lupa

jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Allah, sehingga mereka tidak kuasa

mendatangkan jodohnya sendiri.

H. Analisis Tafsir Surat An-Nur ayat 32

1. Teks ayat dan terjemah


93

ُ ٓ ُ َّ ُ ‫ُ ْ ب‬
َ‫حيَ َم بِّن َعِّبادِّك بم َِإَومائِّك ب ۚۡم َإِّن‬
ِّ ِّ ‫م َمِّنك بم َوَٱلصَٰل‬
ََٰ َٰ ‫وا َٱۡلي‬
َ ‫كح‬
ِّ ‫وأن‬

َّ ‫ب‬ َّ ‫ُ ُ ْ ُ ٓ ب‬
َُ ‫ّللَمِّنَفَّل ِّ َهِّۦََوَٱ‬
ٞ ِّ ‫ّللَو َٰ ِّس ٌعَعل‬
َ٣٢َ‫يم‬ َُ ‫واَفقراء َُيغن ِّ ِّه ُمَٱ‬
َ ‫يكون‬

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sediriandiantara kamu, dan orang-

orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan

perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan

karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

(QS. An-Nur: 32).

2. Analisis tafsir mufrodat

ُ ْ َٰ ْ ُ ْ
ْ‫ك َم‬ ‫كحواَاۡلياَمَمِّن‬
ِّ ‫َوأن‬-

- “Dan nikahkanlah orang-orang yang bujangan di antara kamu”

Kata (‫ ) أاْلَيَا َمى‬adalah bentuk jamak dari kata (‫)اَيَ َم‬, yakni wanita yang tidak

bersuami, baik gadis yang merdeka (bukan budak).

َّ ‫و‬-
ِّ ‫الص‬
َ‫اۡل ِّي‬

- “dan orang-orang yang shalih”, yakni orang-orang yang beriman

ُ ُ
َ‫َم ِّْنَعِّبادِّك ْمَِإَومائِّك ْم‬-

- “diantara budak-budakmu yang laki-laki dan budak-budakmu yang

perempuan.” Kata (‫ ) ِعبَا ِد‬adalah salah satu bentuk jamak dari kata (‫)عبَد‬.
94

ُ ُ ْ
‫َإِّنَيكونوا‬-

- “jika mereka yakni orang-orang merdeka itu

ُ َّ ‫ ُفقراء َُي ْغنِّه ُم‬-


َ‫َاّلل‬ ِّ

-“miskin, niscaya Allah akan memberi mereka kekayaan” melalui pernikahan

itu.

ْ ْ
ُ َّ ‫َّلِّهََِّو‬
َ‫اّللَوا ِّس ٌع‬ ‫ مِّنَف‬-

-“dari karunia Nya. Dan Allah Maha luas.” bagi makhluk Nya.

ٌ ِّ ‫ عل‬-
َ‫يم‬

-“lagi maha Mengetahui.” Keadaan mereka.

3. Analisis Tafsir Ayat

a. Departemen Agama RI

Pada ayat ini Allah menyerukan kepada semua pihak yang memikul

tanggung jawab atas kesucian dan kebersihan akhlak umat, agar mereka

menikahkan laki-laki yang tidak beristri, baik duda atau jejaka dan perempuan

yang tidak bersuami baik janda atau gadis. Demikian pula terhadap hamba

sahaya laki-laki tau perempuan yang sudah patut dinikahkan, hendaklah


95

diberikan pula kesempatan yang serupa. Seruan ini berlaku untuk semua para

wali (wali nikah) seperti bapak, paman dan saudara yang memikul tanggung

jawab atas keselamatan keluarganya, berlaku pula untuk orang-orang yang

memiliki hamba sahaya, janganlah mereka menghalangi anggota keluarganya

atau budak yang dibawah kekuasaan mereka untuk menikah, asal saja syarat-

syarat untuk nikah itu sudah dipenuhi. Dengan demikian terbentuklah

keluarganya yangsehat bersih dan terhormat. Dari keluarganya inilah akan

terbentuk suatu umat dan pastilah umat atau bangsa itu menjadi kuat dan

terhormati pula. Oleh sebab itu Rasulullah saw. bersabda:

َ ‫ب َع أن ُسنَّتِ أي فَلَي‬
‫أس ِم ِّن أي‬ َ ‫اَلنِّ َكا ُح ُسنَّتِ أي فَ َم أن َر ِغ‬

“Nikah itu termasuk sunnahku. Barangsiapa yang membenci sunnahku

maka dia tidak termasuk golonganku” (HR. Muslim)

Bila diantara orang-orang yang mau nikah itu ada yang dalam

keadaan miskin sehingga belum sanggup memenuhi segala kebutuhan

rumah tangganya. Hendaklah orang-orang seperti itu didorong dan di bantu

untuk melaksanakan niat baiknya itu. Janganlah kemiskinan seseorang

menjadi alasan untuk mengurungkan pernikahan, asal saja benar-benar

dapat diharapkan daripadanya kemauan yang kuat untuk melangsungkan

pernikahan. Siapa tahu dibelakang hari Allah akan membukakan baginya

pintu rezeki yang halal, baik, dan memberikan kepadanya karunia dan

rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah maha luas rahmat Nya, dan kasih sayang

Nya. mahaluas ilmu pengetahuan-Nya. Dia melapangkan rezeki bagi siapa


96

yang dikehendaki Nya dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang

dikehendaki sesuai dengan hikmah kebijaksanan-Nya.

Ibnu Abbas berkata, Allah menganjurkan pernikahan dan

menggalakkannya, serta menyuruh manusia supaya mengawinkan orang-

orang yang merdeka dan hamba sahaya, dan Allah menjanjikan akan

memberikan kecukupan kepada orang-orang yang telah berkeluarga itu

kekayaan.

Diriwayatkan dari Abu hurairah, Rasulullah . bersabda:

“Ada tiga macam orang yang Allah berkewajiban menolongnya:

orang yang nikah dengan mkasud memelihara kesucian dirinya, hamba

sahaya yang berusaha memerdekakan dirinya dengan membayar tebusan

kepada tuannya, dan orang yang berperang di jalan Allah.” (HR. Ahmad).

b. Tafsir Ibnu Katsir

Kata‫ االيام‬adalah bentuk jamak dari kata ‫ايّم‬, artinya wanita yang tidak

mempunyai suami dan laki-laki yang tidak mempunyai istri, sama halnya

ia sudah menikah kemudian bercerai atau memang belum menikah sama

sekali. Demikian disebutkan oleh al-jauhari dari para pakar bahsa. Dalam

bahasa arab disebut laki-laki ayyim dan wanita ayyim.

Firman Allah)‫(انَيكونواَفقراءَيغنهمَاّللَمنَفَّله‬:“jika mereka

miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunianya” dan ayat


97

seterusnya. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan perkataan Abdullah bin

Abbas: “Allah mendorong mereka untuk menikah dan memerintahkan

orang-orang merdeka maupun budak untuk melaksanakannya serta

menjanjikan kekayaan bagi mereka.

c. Tafsir Al-Maragi

- Al-Ayama)‫ (االيامى‬:bentuk tunggalnya ialah ayimun. Menurut Nadar

bin Syumail, artinya ialah setiap laki-laki yang tidak beristri atau setiap

wanita yang tidak bersuami, baik gadis maupun janda. Dikatakan amat

al-mar’atudaamaar-rajulu, jika mereka belum kawin, baik

gadis/peraka maupun janda/duda. Kata ini bayak digunakan untuk laki-

laki yang ditinggal mati istrinya dan istri yang ditinggal mati suaminya.

- As-Salihina)‫(الصالحين‬: orang-orag yang pantas untuk menikah da

melakukan hak-haknya.

- Al-Ima’u)‫( االماء‬: bentuk jamak dari amah, yaitu budak wanita.

- Wasi’un)‫واسع‬:): Maha Kaya.

Dalam ayat-ayat terdahulu Allah telah menyuruh kaum mukminin

da kaum mukminat untuk menahan pandangan, memelihara kemlua, da

lai-lai yang dapat meyeret kepada perzinahan. Selanjutnya dalam ayat-

ayat ini Allah menyuruh menikahkan orang-orang yang sendirian (tidak

beristri/tidak bersuami), karena hal itu adalah jalan untuk melestarikan

jenis manusia, disamping memelihara keturunan yang dapat menambah

kasih sayang kepada anak-anak, memberi pendidikan yang baik kepada

mereka dan melangsungkan kemesraan mereka.


98

4. Munasabatul Ayat

Pada ayat –ayat yang sebelumnya Allah memerintahkan supaya kaum

muslimin memelihara pandangannya dari hal-hal yang mendorong

terangsangnya naluri seks seperti melihat aurat dan sebagainya, supaya mereka

terhindar dari perbuatan yang akan mengotori kehormatannya, maka pada ayat

berikut ini Allah menyerukan dan menghimbau kepada orang-orang yang tidak

bersuami atau tidak beristri untuk menikah dalam rangka untuk memelihara

kesucian dirinya dan jangan merasa takut karena tidak memiliki harta benda,

sebab Allah akan melimpahkan karunia Nya kepadanya, tetapi apabila ia benar-

benar tidak mampu untuk menikah maka hendaklah ia memelihara

kehormatannya.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Nikah ( ُ‫)اَلنِّ َكاح‬adalah suatu akad perkawinan yang dilaksanakan

berdasarkan syarat dan rukun tertentu menurut syariat Islam, di usia muda

antara 15-23 tahun, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal untuk menyempurnakan separuh agamanya dengan maksud

Ibadah kepada Allah sesuai tuntunan Allah swt. dan Rasul-Nya.

Salah satu dari problematika remaja ialah banyaknya kaum muda yang

melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan seseorang terjerumus kepada

dosa dan maksiat, yang akhirnya dosa tersebut akan mengantarkannya ke

neraka, yaitu pacaran dan pergaulan bebas lawan jenis. Untuk mengatasi
99

permasalahan tersebut ada tips dari Rasulullah saw. yang diterima oleh sahabat

Abdullah bin Mas’udra. dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam

Muslim.

Rasulullah memerintahkan kepada kaum muda agar menikah, karena

dengan menikah itu ia bisa menundukkan pandangan dan memelihara

kemaluan. Sehingga setelah menikah para kaum muda bisa menyalurkan

syahwatnya kepada Istrinya, dimana hal itu dinilai ibadah oleh Allah dan

Rasul-Nya.

Selain itu, tujuan nikah antara lain: memelihara kelestarian umat,

memaksimalkan usia produktif, megikutisunnah nabi, mengejar rida Allah

swt., memelihara kesucian diri, mencetak generasi tangguh, dan mujahid

pemberani serta dapat meraih hidup mapan di usia muda dalam rangka

mewujudkan cita-cita mulia. 98

Adapun manfaatnya ialah menghindari terjerumus kedalam perbuatan

zina, bisa berpacaran di usia muda secara halal, melatih kemandirian dan

kedewasaan lebih dini, hati menjadi tenang karena adanya anak dan pasangan,

mudah dalam belajar dan menuntut ilmu, belajar memanej waktu, dan

melancarkan rezeki, serta dimudahkan meniti karir.

Dalam menikah, perlu adanya bekal agar pasangan suami istri bisa

mencapai keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Bekalnya antara lain:

Perkuat akidah yang lurus, harus memiliki sikap amanah, jujur, ketulusan,

akhlak yang mulia, punya ilmu agama, kesabaran, pandai merawat kesehatan,

gigih dalam mencari rezeki yang halal. Insya Allah ketika semua itu dimiliki
100

oleh calon pasangan suami istri, maka dapat membangun rumah tangga yang

di cita-citakan, yaitu baitiijannaty Rumah tanggaku adalah Surgaku.

B. Saran

Pada akhirnya penulis akan memberikan saran sekaligus rekomendasi dari

karya tulis ini sebagai berikut:

1. Bagi kaum muda, ketahuilah bahwa kita adalah harapan bangsa “Syubbanul

yaum Rijalul Ghad”Pemuda di hari ini adalah Bapak-bapak di masa

depan.Baik buruknya bangsa ke depan tergantung dari karakter pemuda di hari

ini. Kalau Pemudanya baik, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kelak besok

bangsa Indonesia akan baik. Tapi kalau pemudanya maksiat, pemudanya

narkoba, minuman keras, obat-obatan kelak besok BangsaIndonesia akan rusak

akan hancur. Na'udzubillahi min dzalik.

2. Bagi orang tua, dimohon untuk membimbing anak-anaknya, putra putrinya,

ajarkan ilmu agama, ajarkan adab dan akhlak, jangan sampai tergoda oleh

tantangan akhir zaman. Perhatikan pergaulan antar sesama nya, karena anak-

anak, remaja remaja, pemuda pemudi adalah benih bangsa yang nanti akan

menjadi Pemimpin di masa depan.

3. Untuk seluruh Umat Islam, mari kita sama-sama untuk menegakkan Agama

Islam, salah satunya dengan pernikahan. Karena zaman dahulu pun Agama

Islam berkembang salah satunya dengan jalan pernikahan. Dan kita sama-sama

untuk menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar, salah satunya dengan melarang

perzinahan.
101

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yahdi Sabila Rosyadi

Tempat, tanggal lahir : Serang, 9 Agustus 2002

Nama Ayah : Umar Fauzi

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Siti Sulhah

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl. Palka Kp. Gunung Buntung, Desa Kramatlaban,


Kecamatan Padarincang, Serang, Banten 46128

Anak ke :2

Dari : 4 bersaudara

RIWAYAT PENDIDIKAN

2006 – 2008 : RA Al- Amanah Persis 30

2008 – 2014 : MI Persis 72 Padarincang

2014 – 2017 : MTs Persis 72 Padarincang

2017 – 2020 : MA Persis 67 benda

PENGALAMAN ORGANISASI

2014 – 2015 : Anggota Rijalul Ghad Tsanawiyah PPI 72

2015 – 2016 : Ketua Bidgar Penalaran dan Intelektual

2015 – 2016 : Sekretaris Thifan Pokhan lanah Padarincang


102

2016 – 2017 : Ketua Umum Rijalul Ghad Tsanawiyah PPI 72

2016 – 2017 : Tim Inti Silat Gagak Lumayung Padarincang

2016 – 2017 : Pratama (Pemimpin Regu Utama) Pramuka 72

2017 – 2018 : Anggota Rijalul Ghad Mu’allimien PPI 67

2017 – 2018 : Ketua Tim Creative Santri Husada

2018 – 2019 : Sekretaris Umum Santri Husada

2018 – 2019 : Anggota Divisi Climbing Sapala 67

2019 – 2020 : Ketua Divisi Mounthainering Sapala 67

2018 – 2019 : Sekretaris Bidgar kejamiyahan PD IPP Tasik

2018 – 2019 : Koor. Kesekretariatan Syufu Taesyukhanlanah benda

2019 – 2020 : Sekretaris Bidgar Bahasa RG

2019 – 2020 : Sekretaris Bidgar Ta'mir Masjid RG

2019 – 2020 : Bendahara Umum PD IPP Tasik

2019 – 2020 : Presiden ISMI 67 (Ikatan Santri Mihrob)

Anda mungkin juga menyukai