Anda di halaman 1dari 13

Pacaran dalam Islam

KELOMPOK 3
Deyana Arundina Ray 25000120140157
Wina Rahmawati 25000120140163
Firston Arfiansyah Wicaksono 25000120140180
Waviq Azizah 25000120140210
Fidya Arina Raihani 25000120140225
Aura Novanda Mauli 25000120140228
Naima Nur Isnawati 25000120140244
Nadia Putri Amri 25000120140265
Definisi Pacaran
1
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pacar : teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai
hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih
Berpacaran : bercintaan, berkasih-kasihan
Memacari : menjadikan sebagai pacar; mengencani.

 Menurut Kyns (1989) pacaran adalah hubungan antara dua orang yang
berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan
ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-
masing

3
Hukum Berpacaran
dalam Islam
2
“ Meskipun larangan mengenai pacaran di dalam Islam tidak dibahas
secara gamblang  banyak sekali dalil yang dapat dijadikan sebagai
rujukan untuk pelarangan aktifitas pacaran. Kita mengetahui bahwa
Islam adalah agama yang mengharamkan  perbuatan zina, termasuk
juga perbuatan yang mendekati zina. Dikarenakan unsur-unsur ini
dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja hal-hal yang di dalamnya
terdapat unsur tersebut adalah dilarang, termasuk aktifitas pacaran.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina


itu adalah suatu perbuatan  yang keji dan sesuatu jalan
yang buruk." (QS. Al-Isra, 17 : 32). 
5
Perspektif Hukum Islam
tentang Berpacaran
3
Menyatakan cinta sebagai kejujuran hati tidaklah bertentangan
dengan syariat Islam karena rasa cinta adalah fitrah yang
diberikan Allah
Namun Islam menciptakan aturan yang sangat indah tentang
hubungan lawan jenis yang sedang jatuh cinta, yaitu dengan
konsep khithbah
Khithbah adalah sebuah konsep “pacaran berpahala” dari
dispensasi agama sebagai media legal hubungan lawan jenis
untuk saling mengenal sebelum memutuskan menjalin
hubungan suami-istri

Pacaran dan khitbah akan sama-sama haram jika melanggar


batasan-batasan yang tidak boleh dalam hubungan antara laki-
laki dan perempuan yang bukan suami istri. 7
Batasan-batasan yang Allah perintahkan kepada
kita
Allah memerintahkan kepada wanita untuk menutup auratnya

Allah SWT. berfirman :


“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-
anak perempuanmu danisteri-isteri orang mu'min: ‘Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruhtubuh mereka’. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”(QS. Al Ahzab : 59)

Agama Islam melarang berduaan dengan lawan jenis


 
Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah seorang laki- laki berduaan dengan seorang wanita yang
tidak halal baginya karena sesungguhnya syaiton adalah orang ketiga
di antara merekaberdua kecuali apabila bersama mahromnya.” (HR.
Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini
8
shohih ligoirihi)
Jabat tangan dengan lawan jenis termasuk yang
dilarang

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, “Setiap


anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini
suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata
adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan
mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zinatangan
adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah
dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan
dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan
membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR.
Muslim no. 6925)

9
Konsep Islam Mengatur Hubungan
Sepasang Remaja
4
‫ ِم َن‬D‫ير ْال ُمقَنطَ َر ِة‬
ِ ِ َ‫ َو ْالقَن‬D‫اء َو ْالبَنِي َن‬D‫ النِّ َس‬D‫ ِم َن‬D‫ت‬
‫اط‬ ِ ‫شهَ َوا‬ َّ ‫ُب ال‬Dُّ ‫ ح‬D‫س‬ ِ ‫ لِلنَّا‬D‫ُزيِّ َن‬
‫ ْال َحيَا ِة‬D‫ع‬
ُ ‫ َمتَا‬D‫ك‬ ِ ْ‫ َو ْال َحر‬D‫ َّو َم ِة َواألَ ْن َعا ِم‬D‫ ْال ُم َس‬D‫ َو ْال َخ ْي ِل‬D‫ض ِة‬
َ ِ‫ َذل‬D‫ث‬ َّ ‫ َو ْال ِف‬D‫ب‬ ِ َ‫ال َّذه‬
ِ ‫ َمآ‬D‫ال ُّد ْنيَا َوهّللا ُ ِعن َدهُ ُحس ُْن ا ْل‬
‫ب‬
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).”(QS.3:14)

Ayat di atas tegas menjelaskan bahwa dalam diri manusia telah ditanam benih-benih cinta sehingga
cinta dalam Islam tidak dilarang, karena ia berada di luar wilayah kendali manusia.
Hanya saja agama menghendaki kesucian dan ketulusan dalam hubungan itu, sehingga
ditetapkannya pedoman yang harus diindahkan oleh setiap orang,  sehingga mereka tidak
terjerumus di dalam fahisyah (zina dan kekejian lainnya).
                        
Sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan benar-benar telah berkeinginan untuk menikah adalah
disunahkan segera menikah apabila sudah berhasrat serta calon suami mampu membayar mahar dan
menafkahi.
Prosedur yang dibenarkan bagi laki-laki yang sungguh-sungguh berkeinginan
meminang seorang wanita untuk lebih mengenal dan mengetahui karakternya
adalah sebagai berikut :

 Mengirim delegasi untuk menyelidiki  masing-masing pasangannya, dengan


syarat delegasi tersebut harus adil, dapat dipercaya dan satu mahram atau satu
jenis dengan calon yang diselidiki.
 Berbincang-bincang, duduk bersama namun harus disertai dengan mahramnya.
 Sebatas melihat  wajah dan telapak tangan saja (menurut syafi’iyah).
 Tidak ada keraguan atau prasangka akan ditolaknya lamarannya.

SELESAI
TERIMA KASIH

13

Anda mungkin juga menyukai