Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KEWARGANEGARAAN

Nama :

Fita Zubaidah

(021300348)

ELINS 13
TEORI KAUSALITAS / ASAL MULA
TERBENTUKNYA PANCASILA

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya oleh seseorang sebagaimana
yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila
melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa sebelum disyahkan
menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada serta berasal dari bangsa
Indonesia sendiri yang berupa nilai adat istiadat, kebudayaan, serta religious.
Kemudian para pendiri Negara Indonesia merumuskan secara musyawarah
mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia Sembilan yang kemudian
menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama, kemudian
dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum
sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat negara dibahas serta
disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh
PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
Mengingat Pancasila itu lahir / terbentuk melalui proses yang sangat
panjang, maka secara kausalitas, asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam
yaitu kausa / asal mula yang langsung dan kausa / asal mula yang tidak langsung ;
dan empat kausa diatas masuk dalam kausa langsung dari Pancasila. Adapun
pengertiannya sebagai berikut :
1. Asal Mula yang Langsung.
Merupakan asal mula yang langsung berkaitan dengan terjadinya
Pancasila sebagai dasar filsafat negara; yaitu asal mula yang sesudah dan
menjelang Proklamasi Kemerdekaan, sejak dirumuskan dalam sidang
BPUPKI Pertama, Panitia Sembilan, Sidang BPUPKI Kedua serta sidang
PPKI sampai pengesahannya. Adapun rincian asal mula langsung Pancasila
sebagai berikut :
a. Asal Mula Bahan [ kausa materialis ]
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai
dasar Pancasila digali dan diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai
kebudayaan serta nilai religius yang dimiliki bangsa Indonesia. Maka
kausa materialis / asal mula bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia
sendiri. Pada akhirnya, Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri
yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup.
b. Asal Mula Bentuk [ kausa formalis ]
Kausa formalis merujuk siapa yang merumuskan Pancasila sebagaimana
termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Bentuk, rumusan dan nama
Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945
dirumuskan dan dibahas oleh Ir. Soekarno bersama Drs. Moh. Hatta serta
anggota BPUPKI lainnya.
Maka kausa formalis / asal mula bentuk Pancasila adalah : Ir. Soekarno ,
Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI. Maka kausa formalis Pancasila
adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya
merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk,
rumusan, dan nama Pancasila.
c. Asal Mula Karya [ kausa efficient ]
Kausa Efficient merujuk pada asal mula yang menjadikan Pancasila dari
calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah. PPKI sebagai
pembentuk negara, dan atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan
pancasila menjadi dasar negara yang sah; maka kausa efficient / asal
mula karya Pancasila adalah PPKI.
d. Asal Mula Tujuan [ kausa finalis ]
Kausa Finalis merujuk pada apa tujuan para pendiri bangsa merumuskan
dan membahas Pancasila. BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk
Soekarno dan Hatta merumuskan dan membahas Pancasila tujuannya
adalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara. Maka kausa finalis / asal
mula tujuan Pancasila adalah : anggota BPUPKI, Panitia Sembilan serta
Soekarno dan Hatta.
2. Asal Mula yang Tidak Langsung.
Adalah asal mula yang tidak langsung berkaitan dengan terjadinya
Pancasila sebagai dasar filsafat negara; yaitu asal mula yang sebelum
Proklamasi Kemerdekaan [ asal mula nilai-nilai Pancasila yang terdapat
dalam adat istiadat, kebudayaan, serta dalam nilai-nilai agama bangsa
Indonesia ].
Dapat disimpulkan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila adalah bangsa
Indonesia sendiri. Apabila dirinci asal mula tidak langsung Pancasila sebagai
berikut :
a. Unsur-unsur / nilai-nilai dasar Pancasila [ nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan ]
sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar filsafat negara , telah
ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat [
berupa nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius ] jauh
sebelum membentuk negara.

3. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Prakara”


Bahwa Pancasila sebelum disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat
Negara Indonesia secara Yurisdis, dalam kenyataannya unsu-unsur seperti
atat-istiadat, kebudayaan dan religious telah melekat dalam kehidupan sehari-
hari. Kemudian unsur-unsur tersebut disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
Isi dari ‘Tri Prakara’ :
Pertama: Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi
dasar filsafat Negara filsafat secara Negara yurisdis sudah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam
arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan).
Kedua: Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas-
asas dalam agama (Pancasila Asas Religius)
Ketiga: Kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara saksama
oleh para pendiri Negara dalam sidang PBUPKI, Panitia Sembilan. Kemudian
disahkan oleh PPKI sebagai dasar Filsafat Nega Indonesia dan terwujudlah
Pancasila sebagai asas kenegaraan (Pancasila Asas Kenegaraan).

Anda mungkin juga menyukai