pemeriksaan tinggi fundus uteri pada Leopold I adalah 3 jari dibawah px. Pada
tinggi fundus uteri pada Leopold I adalah setinggi px. Pada pemeriksaan ketiga
usia kehamilan 36 minggu 3 hari dengan hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri
pada Leopold I adalah setinggi px. Teori Hani (2009), perkiraan TFU terhadap
umur kehamilan, yaitu : 3 jari dibawah symphisis =12 minggu, pertengahan pusat
terjadi kesenjangan antara teori dan praktek. Menurut penulis, pemeriksaa TFU
pada Leopold I sudah sesuai umur kehamilan. Kesenjangan bisa saja terjadi
karena pada saat pemeriksaan Ny. I tidak dalam posisi yang benar atau posisi
Pada pemeriksaan pertama Leopold I, teraba bulat, lunak, dan tidak melenting.
Untuk pemeriksaan kedua dan ketiga juga dilakukan sama dengan pemeriksaan
pertama. Teori Romauli (2011) Leopold I normal pada fundus teraba bagian lunak
dan tidak melenting (bokong), tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan,
bertujuan untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada difundus.
Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Hasil pemeriksaan yang
dilakukan diperkirakan teraba bokong. Hasil pemeriksaan kedua dan ketiga juga
pemeriksaan kedua dan ketiga juga dilakukan sama dengan pemeriksaan pertama.
Teori Romauli (2011) Leopold II normal teraba bagian panjang, keras seperti
papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain terba bagian kecil,
bertujuan untuk melihat batas kiri/kanan pada uterus ibu. Hal ini tidak ada
Hasil pemeriksaan kedua dan ketiga juga sama dengan hasil pemeriksaan pertama.
Pada pemeriksaan pertama Leopold III teraba bulat, keras, melenting dan sebagian
kepala sudah masuk PAP. Untuk pemeriksaan kedua dan ketiga juga dilakukan
sama dengan pemeriksaan pertama. Teori Romauli (2011) normal pada bagian
bawah janin teraba bagian yang bulat, keras dan melenting (kepala), bertujuan
mengetahui presentasi/bagian terbawah janin yang ada sympisis ibu. Hal ini tidak
ada kesenjangan antara teori dan praktek. Hasil pemeriksaan yang dilakukan
diperkirakan teraba kepala. Hasil pemeriksaan kedua dan ketiga juga sama dengan
Pada pemeriksaan pertama Leopold IV dengan meraba bagian bawah janin yang
dibagian terbawah rahim dengan 2 tangan, dimana kedua ujung tangan tidak
saling bertemu. Untuk pemeriksaan kedua dan ketiga juga dilakukan sama dengan
seberapa jauh masuknya bagian terendah janin kedalam PAP. Hal ini tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek. Hasil dari pemeriksaan tersebut adala
Bivergen (sebagian kepala janin sudah masuk PAP). Hasil pemeriksaan kedua dan
Leopold III teraba bulat, keras, melenting dan sebagian kepala sudah
jari dibawah px, teraba bulat, lunak, dan tidak melenting, Leopold II
kecil di sebelah kanan, Leopold III teraba bulat, keras, melenting dan
kepala sudah masuk PAP). Teori Romauli (2011) Leopold I normal pada
fundus teraba bagian lunak dan tidak melenting (bokong), tinggi fundus
fundus uteri dan bagian yang berada difundus. Leopold II normal teraba
bagian panjang, keras seperti papan (punggung) pada satu sisi uterus dan
pada sisi lain terba bagian kecil, bertujuan untuk melihat batas kiri/kanan
pada uterus ibu. Leopold III normal pada bagian bawah janin teraba
sesuai dengan standar dan hasil nya sesuai dengan batas normal pada