Ardina Tri Pebrisasvian, Dyah Ayu Kurnia Ramadhani. 2017. “STUDI
PENGARUH FLUKTUASI TEGANGAN PADA SISI INCOMING 150 KV TERHADAP SISI OUTGOING TRANSFORMATOR 150/20 KV 30 MVA DAN 60 MVA DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK KEBONAGUNG”. Laporan Akhir. Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang. Pembimbing: Mohammad Noor Hidayat, S.T.,M.Sc.,Ph.D., Irwan Heryanto/Eryk, S.T.,M.T. Dalam mentransmisikan tenaga listrik dari pembangkit ke GI Kebonagung terjadi fluktuasi tegangan, menurut data statistika tegangan yang dikeluarkan oleh Area Pengatur Beban (APB) pada bulan Desember 2016 didapatkan nilai tegangan terendah pada busbar 150 kV di GI Kebonagung sebesar 135,84 kV pada tanggal 18 (18.00 WIB) dan 27 (10.30 WIB), serta tegangan tertinggi sebesar 148,75 kV pada tanggal 3 (23.30 WIB). Pada data pencatatan beban di GI Kebonagung pada tanggal 18 (18.00 WIB) tegangan disisi outgoing Trafo 4, 5, dan 6 berturut-turut sebesar 20,5 kV; 20,7 kV; dan 20,1 kV. Tegangan busbar di GI Kebonagung tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 03 Tahun 2007 tentang Aturan Jaringan Sistem Transmisi Tenaga Listrik Jawa- Madura-Bali menyatakan bahwa tegangan sistem harus dipertahankan dalam batasan ketika tegangan nominal +5% dan -10% atau 135 kV hingga 157,5 kV. Namun, untuk tegangan outgoing Trafo 6 belum sesuai dengan permintaan APD Jatim, berdasarkan surat No. 0711/DIS.00/APDJATIM/2016 perihal permohonan setting AVR/Tap Changer dengan batasan tegangan 20,5 kV hingga 20,8 kV. Pengerjaan laporan akhir ini bertujuan untuk menganalisa penyebab fluktuasi tegangan pada sisi incoming 150 kV di Gardu Induk Kebonagung, menganalisa pengaruh terjadinya fluktuasi tegangan pada sisi incoming 150 kV terhadap jatuh tegangan dan tegangan outgoing Transformator 150/20 kV di Gardu Induk Kebonagung, dan menentukan solusi untuk menjaga mutu tegangan di sisi outgoing Transformator 150/20 kV agar sesuai dengan standar. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa fluktuasi tegangan berkisar antara 135,84 kV sampai dengan 148,75 kV pada busbar 150 kV di GI Kebonagung, hal ini disebabkan oleh perubahan beban yang ditanggung oleh GI tersebut yang akan mempengaruhi besarnya jatuh tegangan pada saluran transmisi 150 kV. Fluktuasi tegangan di sisi incoming 150 kV dapat mempengaruhi jatuh tegangan dan tegangan outgoing Transformator 150/20 kV dengan tegangan terendah yang dihasilkan sebesar 18,22 kV dan tertinggi 19,404 kV, tegangan tersebut tidak sesuai dengan permintaan APD Jatim. Setelah menggunakan rekomendasi tap, tegangan outgoing trafo 6 tanggal 27 Desember 2016 (10.00 WIB) sebesar 20,244 kV, tegangan tersebut tidak sesuai dengan permintaan APD Jatim walaupun tap sudah berada pada posisi tap 17 (tap maksimum). Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk memperbaiki tegangan outgoing dengan melakukan perbaikan tegangan incoming dari 135,84 kV menjadi 140 kV dengan memasang shunt capacitor berkapasitas 25 MVAR.
Kata Kunci: fluktuasi tegangan, transformator, OLTC, shunt capacitor.
v ABSTRACT
Ardina Tri Pebrisasvian, Dyah Ayu Kurnia Ramadhani. 2017. “STUDY OF
VOLTAGE FLUCTUATION EFFECT ON THE INCOMING SIDE OF 150 kV TO THE OUTGOING TRANSFORMERS OF 150/20 kV 30 MVA AND 60 MVA AT PT. PLN (PERSERO) KEBONAGUNG SUBSTATION”. Final Report. Electrical Engineering Major of Electro Engineering State Polytechnic of Malang. Lecturers: Mohammad Noor Hidayat, S.T.,M.Sc.,Ph.D., Irwan Heryanto/Eryk, S.T.,M.T. During the process of distributing electrical energy from powerplant to the Kebonagung substation, a voltage fluctuation occurs. According to statistical data of voltage that released from Area Pengatur Beban (APB) in December 2016 it is obtained lowest voltage in busbar 150 kV of Kebonagung substation is 135,84 kV at 18th (06.00 p.m) and 27th (10.30 a.m) and the highest voltage is 148,75 kV at 3rd (11.30 p.m). On the load record in Kebonagung substation at 18th (06.00 p.m), the outgoing voltage of transformers 4, 5, and 6 are 20,5 kV; 20,7 kV; and 20,1 kV. The busbar voltage at Kebonagung substation is suitable with Ministry of Energy and Mineral Resurces Decree No: 03 in 2007 about The Power Transmission Network in Java-Madura-Bali explains that the voltage on the system must be maintain within the limits when the nominal voltage are +5% and -10% or 135 kV to 157,5 kV. However, the outgoing voltage of transformer 6 is not suitable with demand of East Java APD, according to letter No. 0711/DIS.00/APD-JATIM/2016 concerning application of AVR/Tap Changer setting with voltage limitation of 20,5 kV until 20,8 kV. The aim of this final report is to analyze the causes of voltage fluctuation in the incoming side of 150 kV at Kebonagung substation, to analyze the effect of voltage fluctuation that occurs on incoming side of 150 kV to drop voltage and the outgoing voltage of 150/20 kV transformers at Kebonagung substation, and to find a solution to maintain the voltage quality in the outgoing side of 150/20 kV trasnformers according to standard. The analysis result shows that voltage fluctuation ranged between 135,84 kV to 148,75 kV in 150 kV busbar of Kebonagung substation causes by load changes of the substation that will affect the value of drop voltage on the transmission line of 150 kV. Voltage fluctuation on incoming side of 150 kV can affect a voltage drop and the outgoing voltage of the 150/20 kV transformer with the lowest voltage is 18,22 kV and the highest voltage is 19,404 kV, which is not suitable with demand of East Java APD. After the use of reccomended tap, the value of outgoing voltage of transformer 6 at December, 27th 2016 (10.00 p.m) is 20,244 kV that is not suitable with East Java APD although the tap is already in maximum position. Therefore, it is necessary to use another way to fix the outgoing voltage by improve the incoming voltage from 135,84 kV to 140 kV by installing shunt capacitor with a capacity of 25 MVAR.
Keywords: voltage fluctuation, transformer, OLTC, shunt capacitor.