HIPERTENSI
Disusun oleh:
Elisia Fitri Tjuatja
406161052
Pembimbing:
dr. Iswahyuni
2.1 Definisi
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan
kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang
tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta
penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain penyakit tersebut
dapat pula menyebabkan gagal ginjal, diabetes mellitus dan lain-lain.3
Hipertesi adalah tekanan sistolik 140 mmHg atau tekanan diastolik 90 mmHg.
Sedangkan Prehipertensi adalah tekanan sistolik 120-139 mmHg atau diastolic 80-89
mmHg.2
2.2 Etiologi
Penyebab hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu esensial dan sekunder. Sebanyak
90 % hipertensi esensial dan hanya 10 % yang penyebabnya diketahui seperti penyakit
ginjal, kelainan pembuluh darah, dan kelainan hormonal.4
Hipertensi primer didefinisikan jika penyebab hipertensi tidak dapat
diidentifikasi. Ketika tidak ada penyebab yang dapat di identifikasi, sebagian besar
merupakan interaksi yang kompleks antara genetic dan interaksi lingkungan. Biasanya
hipertensi esensial terjadi pada usia antara 25-55 tahun dan jarang pada usia di bawah 20
tahun.5
Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh sleep apnea, obat-obatan, gangguan
ginjal, coarctation aorta,pheochromocytoma, penyakit tiroid dan paratiroid.6
2.3 Klasifikasi
Pada tabel 1 merupakan klasifikasi hipertensi pada usia 18 tahun atau lebih.
Penggunaan klasifikasi ini ini didasarkan dengan pengukuran tekanan darah dua atau
lebih.6
Tabel 1 Klasifikasi Hipertensi6
2.5 Patofisiologi
Tekanan dibutuhkan untuk mengalirkan darah dalam pembuluh darah yang
dilakukan oleh aktivitas memompa jantung (Cardiac Output) dan tonus dari arteri
(peripheral resisten). Faktor-faktor ini menentukan besarnya tekanan darah. Banyak
sekali faktor yang mempengaruhi cardiac output dan resistensi perifer. Hipertensi terjadi
karena kelainan dari salah faktor tersebut.9
Cardiac output berhubungan dengan hipertensi, peningkatan cardiac output
secara logis timbul dari dua jalur, yaitu baik melalui peningkatan cairan (preload) atau
peningkatan kontraktilitas dari efek stimulasi saraf simpatis. Tetapi tubuh dapat
mengkompensasi agar cardiac output tidak meningkat yaiutu dengan cara meningkatkan
resistensi perifer.9
Selain itu konsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan hipertensi karena
peningkatan volume cairan dalam pembuluh darah dan preload, sehingga meningkatkan
cardiac output.9
Gambar 1 Patofisiologi Hipertensi9
2.8 Diagnosis
Konfirmasi dari hipertensi berdasarkan pada pemeriksaan awal, dan pemeriksaan
pada dua kali follow-up dengan setidaknya dua kali pengukuran pada setiap kali follow-
up.
Gambar 3 Algoritma Diagnosis Hipertensi12
2.9 Komplikasi
Jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab yang tersering menyebabkan kematian
pada pasien hipertensi. Penyakit jantung hipertensi merupakan hasil dari perubahan
struktur dan fungsi yang menyebabkan pembesaran jantung kiri disfungsi diastolik, dan
gagal jantung.7
Otak
Hipertensi merupakan faktor risiko yang penting terhadap infark dan hemoragik
otak. Sekitar 85 % dari stroke karena infark dan sisanya karena hemoragik. Insiden dari
stroke meningkat secara progresif seiring dengan peningkatan tekanan darah, khususnya
pada usia >65 tahun. Pengobatan pada hipertensi menurunkan insiden baik stroke iskemik
ataupun stroke hemorgik.7
Ginjal
Hipertensi kronik menyebabkan nefrosklerosis, penyebab yang sering terjadi pada
renal insufficiency. Pasien dengan hipertensif nefropati, tekanan darah harus 130/80
mmHg atau lebih rendah, khususnya ketika ada proteinuria.7
2.10 Prognosis
WHO membuat tabel stratifikasi dan membuat tiga kategori risiko yang
berhubungan dengan timbulnya kejadian penyakit kardiovaskular selama 10 tahun ke
depan: (1) risiko rendah, kurang dari 15 %. (2) risiko menengah , sekitar 15-20 %. (3)
risiko tinggi, lebih dari 20 %.12
Tabel 3 Faktor yang Mempengaruhi Prognosis12
Tabel 4 Prognosis12
Gagal Jantung + + + + +
Pasca MCI + + +
Risiko tinggi + + +
PJK
Diabetes + + + + +
Mellitus
Penyakit ginjal + + +
kronik
Cegah stoke + +
berulang
2.13.2 Klasifikasi
Hipertensi emergensi
Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang
progresif disebut hipertensi emergensi. Pada keadaan ini diperlukan tindakan penurunan
tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menit/jam.6
Hipertensi urgensi
Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target
disebut hipertensi urgensi. Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus dilaksanakan
dalam kurun waktu 24-48 jam.6
2.14 Pencegahan
Hipertensi merupakan penyakit yang sangat umum ditemui dan dikenal sebagai
penyakit kardiovaskular dimana penderita memiliki tekanan darah diatas normal. Faktor
risiko untuk terjadinya hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor yang dapat
dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat
dimodifikasi antara lain usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan faktor genetik.
Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi tergantung dari gaya hidup pasien.
Sasaran pengobatan hipertensi untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler dan ginjal. Berdasarkan JNC VIII target tekanan darah adalah kurang dari
140/90 mmHg untuk kelompok usia >40 tahun dan kurang dari 150/90 mmHg untuk
kelompok usia >60 tahun. Terapi untuk hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu terapi
farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis antara lain
mengurangi asupan garam, olah raga, menghentikan rokok dan mengurangi berat badan,
dapat dimulai sebelum atau bersama-sama dengan obat farmakologi. Untuk terapi
farmakologi beberapa golongan obat yang dapat dipakai antara lain ACE inhibitor,
angiotensin receptor blocker, beta blocker, penghambat kanal kalsium, dan diuretik tipe
thiazide. Penggunaan obat antihipertensi dapat dikombinasikan ataupun dengan
menaikkan dosis obat secara bertahap sampai mencapai target tekanan darah.
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab gagal jantung,
gagal ginjal serta penyakit serebrovaskular.
DAFTAR PUSTAKA