W
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 25/11/1972
No. RM : 090923
Pekerjaan : Pensiunan
Ruang Perawatan : Ruang Perawatan RS Unhas
Tanggal Masuk/Jam : 21-12-2017 / 10:20 WITA
Anamnesis Terpimpin :
dirasakan terus-menerus sejak 2 minggu lalu. Lendir kental berwarna kuning, tidak ada
riwayat batuk berdarah. Sesak napas dan nyeri dada tidak ada. Demam ada, sejak 2 minggu
terakhir dan tidak membaik dengan minum obat. Keringat pada malam hari ada, menggigil
tidak ada. Pasien mengaku adanya penurunan berat badan selama 2 bulan terakhir sebanyak 5
kg. Lemas ada, dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Mual dan muntah
tidak ada. BAB biasa, BAK lancar. Riwayat konsumsi paracetamol, asam mefenamat dan
STATUS PASIEN
• BB : 55 kg
• TB : 160 cm
TANDA VITAL
Kepala
• Ekspresi : Biasa
2
• Simetris muka : Simetris kiri dan kanan
Mata
• Eksoptalmus/Enoptalmus: (-)
• Kornea : Jernih
Telinga
Hidung
• Perdarahan : (-)
• Sekret : (-)
Mulut
3
• Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Leher
Thoraks
• Palpasi : Vokal fremitus simetris, tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
• Auskultasi
Jantung
4
• Palpasi : Thrill tidak teraba
Abdomen
Extremitas
5
IL RUJUK
AN
D WBC 12.58
4 - 10 x
A x103/
103/uL
R uL
A RBC 4.31
4-6x
H 6
x10 /
106/uL
uL
R HGB 12 - 16
8.4
U g/dl
g/dl
T
HCT 25.4
I 37 - 48 %
%
N
MCV 58.9
( 80 – 97 fl
fl
1
MCH 19.5 26,5 –
9
pg 33,5 pg
/
1 MCHC
2
33.1 31,5 - 35
/
g/dl g/dl
2
6
1
NILAI
JENIS PEMERIKSAAN HASIL
RUJUKAN
(19/12/2017)
NEUT 79.2 % 52.0 - 75,0
JENIS NILAI
HASIL
PEMERIKSAAN RUJUKAN
82
GDS 140 mg/dl
mg/dl
7
SGPT 30 U/L <41 U/L
L(<1.3) ;
1.1
Kreatinin P(<1.1)
mg/dl
mg/dl
35.15 –
19.01
Fe (Besi) 167.96
ug/dll
ug/dl
Mikrositik hipokrom,
(-)
8
Hasil Baca:
• Tampak bercak berawan pada lapangan paru atas kanan disertai fibrosis, dengan
• Tulang-tulang intak
9
• KESAN : TB Paru Lama aktif disertai bronkiektasis
Assessmen:
1. Infected Bronchiectasis
2. Suspek Tb Paru Kasus Baru
3. Anemia Defisiensi Besi
• Sputum BTA 3x
10
• CT-Scan thorax
NO ASSESSMENT
Infected Bronchiectasis
S:
Batuk berdahak ada, dirasakan terus-menerus sejak 2 minggu lalu. Lendir kental berwarna kuning.
Demam ada, sejak 2 minggu terakhir dan tidak membaik dengan minum obat.
O:
Thorax :
• Auskultasi:
NO ASSESSMENT PLANNING
11
Terduga tuberkulosis paru kasus baru • Sputum BTA 3x
S: • Kultur Mycobacter
• Auskultasi:
minimal
12
Waktu Subjektif Objektif
13
21/12/2017 Pasien dikonsul ke bagian pulmonologi dengan KU :sakit sedang/ gizi baik/ composmentis
keluhan utama batuk berdahak dirasakan terus- TD: 130/90 mmHg S : 37,8 0C
10.20 menerus sejak 2 minggu lalu. Lendir kental N : 81 x/menit P : 20 x/menit
WITA berwarna kuning, tidak ada riwayat batuk
berdarah. Sesak napas dan nyeri dada tidak ada. SpO2 : 98% tanpa oksigen
Demam ada, sejak 2 minggu terakhir dan tidak Anemis ada, ikterus tidak ada. JVP R +0 cm
membaik dengan minum obat. Keringat pada Paru:
malam hari ada, menggigil tidak ada. Pasien Inspeksi : Simetris kiri sama dengan k
mengaku adanya penurunan berat badan selama 2 Sela iga : Dalam batas normal
bulan terakhir sebanyak 5 kg. Lemas ada,
dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah Palpasi : Vokal fremitus simetris, tidak terab
sakit. Mual dan muntah tidak ada. BAB biasa, ada nyeri tekan
BAK lancar. Riwayat konsumsi paracetamol,
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan p
asam mefenamat dan OBH. Riwayat konsumsi
OAT tidak ada. Auskultasi
Jantung :
Bunyi jantung I/II murni reguler
Abdomen:
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
Laboratorium:
WBC= 12,58 x 10^3
HCT= 25,4%
ADT
Foto Thorax
14
Waktu Subjektif Objektif
15
22/12/2017 Batuk berkurang KU :sakit sedang/ gizi baik/ composmentis
TD: 120/70 mmHg
07.00 Sesak napas tidak ada
WITA S : 37.10C
Demam tidak ada
N : 80 x/menit
P : 18 x/menit
Paru:
Inspeksi : Simetris kiri sama dengan k
Auskultasi
Jantung :
Bunyi jantung 1/2 murni regular Bising tida
Abdomen:
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
16
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi bronkus
berkurangnya aliran udara dari dan ke paru-paru. Manifestasi dari bronkiektasis berupa
gangguan pembersihan mukus, sesak napas, batuk dan kadang-kadang batuk darah
(hemoptisis).
2. PATOFISIOLOGI
terjadi dilatasi bronkus yang irreversible (>2mm dalam diameter) yang merupakan akibat
dari destruksi komponen muscular dan elastis pada dinding bronkus. Rusaknya kedua
komponen tersebut adalah akibat dari suatu proses infeksi dan juga oleh pengaruh
cytokine inflamasi, nitrit okside dan netrophilic protease yang dilepaskan oleh system
Bronkiektasis dapat terjadi pada kerusakan secara langsung dari dinding bronkus
atau secara tidak langsung dari intervensi pada pertahanan normal jalan nafas. Pertahanan
jalan nafas terdiri dari silia yang berukuran kecil pada jalan nafas. Silia tersebut bergerak
berulang-ulang memindahkan cairan berupa mucus yang normal melapisi jalan nafas.
Partikel yang berbahaya dan bakteri yang terperangkap pada lapisan mucus tersebut akan
17
Terlepas dari apakah kerusakan tersebut diakibatkan secara langsung atau tidak
sehingga bronkus akan menjadi lebar dan lembek serta membentuk kantung atau saccus
yang menyerupai balon yang kecil. Inflamasi juga meningkatkan sekresi mucus. Karena
sel yang bersilia mengalami kerusakan, secret yang dihasilkan akan menumpuk dan
memenuhi jalan nafas dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Yang pada akhirnya
bakteri-bakteri tersebut akan merusak dinding bronkus, sehingga menjadi lingkaran setan
3.DIAGNOSIS
Batuk yang menahun dengan sputum yang banyak terutama pada pagi hari, setelah
Batuk dengan sputum menyertai batuk pilek selama 1-2 minggu atau tidak ada gejala
Batuk yang terus menerus dengan sputum yang banyak kurang lebih 200-300cc,
disertai demam, tidak ada nafsu makan, penurunan berat badan, anemia, nyeri pleura,
dan lemah badan. Kadang-kadang sesak nafas dan sianosis, sputum sering
b) Gambaran Radiologis
- Foto thorax
18
Dengan pemeriksaan foto thoraks, maka pada bronkiektasis dapat ditemukan
Ring shadow
diameter 1 cm). Dengan jumlah satu atau lebih bayangan cincin sehingga membentuk
Tramline shadow
Gambaran ini dapat terlihat pada bagian perifer paru-paru. Bayangan ini terlihat
terdiri atas dua garis parallel yang putih dan tebal yang dipisahkan oleh daerah
berwarna hitam. Gambaran seperti ini sebenarnya normal ditemukan pada daerah
parahilus. Tramline shadow yang sebenarnya terlihat lebih tebal dan bukan pada
daerah parahilus.
Tubular shadow
Ini merupakan bayangan yang putih dan tebal. Lebarnya dapat mencapai 8mm.
gambaran ini sebenarnya menunjukkan bronkus yang penuh dengan secret. Gambaran
4.PENATALAKSANAAN
19
Penatalaksanaan bertujuan mengupayakan pengeluaran dan mengurangi sekresi
dahak dengan cara drainase postural serta menceegah terjadinya infeksi. Upaya drainase
dahak tergantung pada jumlah dahak yang diproduksi, namun sebaiknya paling tidak dua
kali sehari yaitu pada saat bangun tidur dan pada saat akan tidur malam. Sering kali
diperlukan penggetaran dinding dada agar dahak mudah keluar yaitu dengan cara
Kortikosteroid perlu diberikan pada pasien yang disertai obstruksi saluran pernapasan.
Pada bronkiektasis yang parah mungkin diperlukan pembedahan paru, yaitu berupa
5.PROGNOSIS
A. Kelangsungan hidup
penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat
kasus-kasus yang berat dan tidak diobati, prognosisnya jelek, survivalnya tidak
akanalebih dari 5-15 tahun. Kematian pasien tersebut biasanya karena pneumonia,
empyema, payah jantung kanan, hemoptysis dan lain-lain. Pada kasus-kasus tanpa
B. Kelangsungan organ
dari bronkus serta dapat pula menyebabkan kerusakan daerah peri bronchial.
20
Kerusakan ini biasanya akan menyebabkan timbulnya daerah fibrosis terutama
21