1. Konservatif
Pada umumnya, pengobatan patah tulang shaft humerus dapat ditangani secara
tertutup karena toleransinya yang baik terhadap angulasi, pemendekan serta rotasi
fragmen patah tulang. Angulasi fragmen sampai 300 masih dapat ditoleransi, ditinjau
dari segi fungsi dan kosmetik. Hanya pada patah tulang terbuka dan non-union perlu
reposisi terbuka diikuti dengan fiksasi interna.
Dibutuhkan reduksi yang sempurna disamping imobilisasi; beban pada lengan
dengan cast biasanya cukup untuk menarik fragmen ke garis tengah. Hanging cast
dipakai dari bahu hingga pergelangan tangan dengan siku fleksi 90° dan bagian lengan
bawah digantung dengan sling disekitar leher pasien. Cast (pembalut) dapat diganti
setelah 2-3 minggu dengan pembalut pendek (short cast) dari bahu hingga siku atau
functional polypropylene brace selama ± 6 minggu.
Pergelangan tangan dan jari-jari harus dilatih gerak sejak awal. Latihan
pendulum pada bahu dimulai dalam 1 minggu perawatan, tapi abduksi aktif ditunda
hingga fraktur mengalami union. Fraktur spiral mengalami union sekitar 6 minggu,
variasi lainnya sekitar 4-6 minggu. Sekali mengalami union, hanya sling (gendongan)
yang dibutuhkan hingga fraktur mengalami konsolidasi
Pengobatan non bedah kadang tidak memuaskan pasien karena pasien harus
dirawat lama. Itulah sebabnya pada patah tulang batang humerus dilakukan operasi dan
pemasangan fiksasi interna yang kokoh.
Berikut beberapa metode dan alat yang digunakan pada terapi konservatif:
a. Hanging cast
b. Coaptation splint
Diberikan untuk efek reduksi pada fraktur tapi coaptation splint memiliki
stabilitas yang lebih besar dan mengalami gangguan lebih kecil daripada hanging arm
cast. Lengan bawah digantung dengan collar dan cuff. Coaptation splint diindikasikan
pada terapi akut fraktur shaft humerus dengan pemendekan minimal dan untuk jenis
fraktur oblik pendek dan transversa yang dapat bergeser dengan penggunaan hanging
arm cast. Kerugian coaptation splint meliputi iritasi aksilla, bulkiness dan berpotensial
slippage. Splint seringkali diganti dengan fuctional brace pada 1-2 minggu pasca
trauma.
c. Thoracobranchial immobilization (velpeu dressing)
Biasanya digunakan pada pasien lebih tua dan anak-anak yang tidak dapat
ditoleransi dengan metode terapi lain dan lebih nyaman jadi pilihan. Teknik ini
diindikasikan untuk pergeseran fraktur yang minimal atau fraktur yang tidak bergeser
yang tidak membutuhkan reduksi. Latihan pasif pendulum bahu dapat dilakukan dalam
1-2 minggu pasca trauma.
e. Functional bracing
2. Tindakan operatif
Pasien kadang-kadang mengeluh hanging cast tidak nyaman, membosankan dan
frustasi. Mereka bisa merasakan fragmen bergerak dan hal ini kadang-kadang cukup
dianggap menyusahkan. Hal penting yang perlu diingat bahwa tingkat komplikasi
setelah internal fiksasi pada humerus tinggi dan sebagian besar fraktur humerus
mengalami union tanpa tindakan operatif.
Meskipun demikian, ada beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan
pembedahan, diantaranya:
a. Cedera multiple berat
b. Fraktur terbuka
c. Fraktur segmental
d. Fraktur ekstensi intra-artikuler yang bergeser
e. Fraktur patologis
f. Siku melayang (floating elbow) – pada fraktur lengan bawah (antebrachii) dan
humerus tidak stabil bersamaan
g. Palsi saraf radialis (radial nerve palsy) setelah manipulasi
h. Non-union