ANKLE
M. Ardiansyah M
111 2015 2166
Supervisor : dr. Muhammad Imran , Sp.OT
Anatomi
Defenisi • Fraktur (patah tulang) pada ujung distal fibula dan tibia
merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan
fraktur pergelangan kaki (ankle fracture).
• Fraktur ankle itu sendiri yang dimaksudkan adalah
fraktur pada maleolus lateralis (fibula) dan/atau
maleolus medialis.
• Pergelangan kaki merupakan sendi yang kompleks dan
penopang badan dimana talus duduk dan dilindungi
oleh maleolus lateralis dan medialis yang diikat dengan
ligament.
Epidemiologi Insidens sering terjadi pada :
• Fraktur pergelangan kaki menduduki posisi kedua
sebagai fraktur yang sering ditemukan.
• Fraktur pada anak-anak pada umunya melibatkan
lempeng pertumbuhan.
• Fraktur pada remaja (Fraktur Tillaux) memiliki pola
khusus karena penutupan parsial pada lempeng
pertumbuhan.
• Angka kejadian fraktur ini lebih tinggi pada kelompok
dewasa muda.
Mekanisme • Mekanisme cedera pada fraktur malleolus pada
pergelangan kaki umumnya meliputi gerakan rotasi
Klasifikasi Supinasi-Adduksi
Lauge-
Hansen
• Cedera Pronasi-Eksternal Rotasi (SER) dan Pronasi-
Klasifikasi Adduksi
Lauge-
Hansen
Klasifikasi
Weber
Gejala • Nyeri
• Kesulitan berjalan maupun menahan beban tubuh
Fisis • Breathing
• Circulation
Secondary Survey
• Palpasi pada daerah yang terpengaruh dan
menginspeksi tiap patahan pada kulit atau tenting.
• Memeriksa pulsasi arteri dorsalis pedis dan tibia
posterior dan semua saraf sensoris maupun motoris
pada kaki. Cedera inversi pada pergelangan kaki dapat
menyebabkan palsy nervus peroneus.
• Memeriksa ada tidaknya edema serta ada tidaknya
kemungkinan terjadinya sindrom kompartemen pada
kaki.
Peemeriksaan • Pemeriksaan radiologi standar pada daerah
pergelangan kaki, antara lain menggunakan x-ray
Fraktur – Semua fraktur pergelangan kaki harus dipasangi splint dalam posisi
netral.
Ankle
– Fraktur fibula yang terisolasi atau fraktur malleolus media yang tak
bergeser harus dipasangi casting below-the-knee.
– Fraktur stabil harus diterapi secara fungsional dengan splint udara dan
peningkatan fungsi weightbearing secara bertahap.
– Kesesuaian sendi pergelangan kaki penting untuk dipikirkan ketika
melakukan reduksi pada arthritis post-trauma.
– Dislokasi harus secepatnya di reduksi dengan menggunakan sedasi yang
sesuai.
– Pasien yang mengalami fraktur terbuka harus dimasukan ke ruang
operasi untuk dilakukan irigasi, debridement, dan fiksasi dalam jangka
waktu 8 jam.
– Pasien dilarang bertumpu pada pergelangan kaki yang mengalami fraktur
hingga tidak ada lagi nyeri dan tanda-tanda penyembuhan fraktur telah
tampak pada gambaran radiologis.
– Fraktur bimalleolar atau fraktur fibula dengan cedera ligament media
atau cedera syndesmosis hanya dapat diterapi dengan melakukan
operasi.
Penatalaksanaan 5. Aktivitas
• Pergelangan kaki harus diangkat untuk mengurangi
Fraktur pembengkakan.
Ankle
• Weightbearing dan ROM yang lebih dini sangat
penting dilakukan untuk mencegah kekakuan.
6. Perawatan
• Penggosokan pada splint atau cast sebaiknya tidak
dilakukan.
7. Terapi khusus
• Terapi Fisik
ROM pada sendi MTP dan, kemudian, pada pergelangan
kaki dan pertengahan kaki penting dilakukan untuk
mencegah kontraktur dan mengurangi parut jaringan
lunak.
Penatalaksanaan 8. Medikamentosa
• Lini Pertama : Analgesik
Fraktur • Operasi