Anda di halaman 1dari 35

MODUL PEGOPERASIAN PERALATAN

UDARA PEMBAKARAN

THERMODINAMIKA TURBIN
TEORI
PEMBAKARAN

OLEH
SANTOSO BUDI

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
CURICULUM VITAE
Nama : Santoso Budi
Tgl,tempat lahir : 22 Oktober 1954, Jogjakarta
Pekerjaan : PT . Indonesia Power ( purna bhakti )
Dosen : UNTIRTA Banten
Instruktur UDIKLAT Suralaya
Ka Komite Akreditasi LPK Propinsi Banten

Pendidikan Formal :
• Sekolah Teknik Mesin
• Poly Teknik ITB Bandung
• Teknik Mesin UGM Jogjakata

Pendidikan/kursus non formal :


• Maintenance Conveyor System tahun 1996, Samsung, Korea Selatan
• Electro Static Presipitator tahun 2007, Denmark
• Electrode Wire & EP Mechanism tahun 2007, Swedia
• Continous Ship Unloader Krupp tahun 2007, Guang Zho China
• Swirl Unloader Mac GREGOR tahun 2007, Filipina
• Boiler Plasma Ignition System 2008, Yantai, China
• Steam Power Plant 600 Mga Watt 2009, Nancang, China

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
BAHAN BAKAR

1. BAHAN BAKAR PADAT


1. Kayu, kertas, sampah dll
2. Batubara, Nuclear.

2. BAHAN BAKAR CAIR


1. Methanol, Ethanol, Alkohol dll
2. Premium, Kerosine, HSD, MFO, IDO

3. BAHAN BAKAR GAS


1. Hydrogen, Prophane.
2. Elpiji,
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
PROXIMATE ANALYSIS
Proximate Analysis adalah analisis yang dilakukan untuk
menentukan kandungan
1. Nilai kalor
2. Air (moisture),
3. Zat terbang (volatile matter)
4. Abu ( Ash Content)
5. Carbon tetap (fixed carbon).
6. Grindabilitas
Untuk melengkapi hasil pengujian, biasanya dicantumkan juga
data tentang nilai kalor dan kandungan belerang.

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
PROXIMATE ANALYSIS

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
MUTU BAHAN BAKAR
NILAI KALOR BAHAN BAKAR : adalah bilangan
yang menyatakan jumlah Calori yang terkandung
pada suatu jenis bahan aker , jadi nilai kalor ini
dapat dijadikan sebagai perhitungan transaksi
pembelian bahan aker disamping ada
pertimbangan lainnya.
Sebagai contoh :
– C memberikan = 8.100 Kcal / kg
– H2 memberikan = 34.000 Kcal / kg
– S memberikan = 2.500 Kcal / kg

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
MOISTURE
Adalah air bebas yaitu air yang terikat secara
mekanik dengan Batubara pada permukaan,
dalam retakan atau kapiler dan mempunyai
tekanan uap normal.
Selama proses penguapan, pada saat
pembakaran akan terjadi kehilangan kalor .
Adanya moisture juga dapat menahan
kehilangan batubar halus selama pengangkutan.
Cara menghilangkannya batubara dipanaskan
sampai 110 oC
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
TOTAL MOISTURE

MOISTURE DALAM BATUBARA

Inherent Moisture Extraneous Moisture

EQM Surface Moisture


MHC

TM = EQM + SM
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
Volatile Matter
Adalah zat gas dalam batubara yang dapat terbakar dan sangat
memegang peranan dalam proses penyalaan bahan bakar.
Komponennya adalah hydrogen, methane, acetylene dan
hydrocarbon-hydrocarbon lainnya. Kadar volatile dapat
ditentukan dengan memanaskan sample batubara dalam cawan
tertutup pada 949 0C dalam waktu 7 menit.
Volatile matter/ zat terbang, adalah bagian organik batubara
yang menguap ketika dipanaskan pada temperature tertentu.
Volatile matter biasanya berasal dari gugus hidrokarbon dengan
rantai alifatik atau rantai lurus. Yang mudah putus dengan
pemanasan tanpa udara menjadi hidrokarbon yang lebih
sederhana seperti methana atau ethana.

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
ASH CONTENT
Batubara sebenarnya tidak mengandung abu, melainkan
mengandung mineral matter. Namun sebagian mineral matter
dianalisa dan dinyatakan sebagai kadar Abu atau Ash Content.
Mineral Matter atau ash dalam batubara terdiri dari inherent dan
extarneous.
– Inherent Ash ada dalam batubara sejak pada masa
pembentukan batubara dan keberadaan dalam batubara
terikat secara kimia dalam struktur molekul batubara
– Sedangkan Extraneous Ash, berasal dari dilusi atau sumber
abu lainnya yang berasal dari luar batubara.
Sumber asli abu adalah :
1. Batu, tanah liat, besi sulphida selama penambangan berlangsung dapat
dibersihkan dengan pencucian.
2. Zat – zat dalam tumbuh – tumbuhan aslinya yang tidak dapat terbakar
(daun, kulit pohon dan lain sebagainya) dan ikut dalam proses
pembentukan batubara, tidak dapat dicuci
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
FIX CARBON
Karbon (Fixed Carbon)
Adalah zat yang tidak menguap dan tersisa setelah
moisture, Volatile Matter dan kadar abu dihilangkan.

Fixed Carbon
= 100 % - % Moisture - % Volatile Matter - % Abu.

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
SULFUR

Bahan bakar yang banyak belerang (sulfur) adalah bahan bakar


minyak, sedangkan batubara kandungan sulfurnya relatif lebih kecil.
Kandungan belerang dalam bahan bakar minyak antara 0,2 – 4 %.
Kandungan belerang yang makin tinggi mempunyai pengaruh
sebagai berikut :
• Menaikkan titik embun gas buang
• Mempercepat pembentukan kerak sulfat pada ketel, ekonomiser
dan air heater.
• Mempercepat laju korosi
• Menurunkan efisiensi, hal ini karena suhu gas buang harus lebih
tinggi dari pada titik embun untuk mencegah korosi.

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
HARDGROVE GRINDABILITY INDEX
HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang
menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverise
sampai ukuran 200 mesh atau 75 micron.
 HGI sangat penting bagi pengguna batubara di power
plant yang menggunakan pulverized coal.
 HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi
performance dari suatu pulverizer atau milling secara
langsung, karena performance milling masih dipengaruhi
oleh kondisi operasional Milling itu sendiri, seperti :
1. Mill tention,
2. Temperature primary air,
3. setting classifier dan lain-lain.
Namun demikian, HGI dapat dijadikan pembanding
untuk batubara yang satu dengan lainnya mengenai
kemudahannya untuk dimilling.

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
PEMBAKARAN
Definisi : Pembakaran adalah reaksi yang
berlangsung sangat cepat disertai dengan
pelepasan Energi dalam jumlah besar .
Contoh untuk proses Serbuk besi + Oksigen
termasuk peristiwa pembakaran, namun besi
berkarat bukan pembakaran .

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
HUKUM MATERI
Hukum Ketetapan Materi : Materi tidak
dapat dilenyapkan atau diciptakan . Harus
selalu terdapat keseimbangan jumlah, antara
zat yang masuk kedalam proses dan keluar.
Dengan kata lain A Kg bahan bakar apabila
direaksikan dengan B Kg Udara, akan
menghasilkan = ( A + B ) Kg keluaran ( output)

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
HUKUM ENERGIE
Hukum Ketetapan Energi : Energi tidak
dapat di lenyapkan atau diciptakan. Jumlah
Energi yang masuk harus sama dengan jumlah
Enegi yang dihasilkan, yang dapat dirubah
adalah bentuk Energi. Pada Pembakaran
energi Kimia dirubah menjadi Energi Panas.

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
HUKUM PROUST

Hukum PROUST : Tiap–tiap


persenyawaan Kimia mempunyai perbandingan
berat unsur –unsur yang sama

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
HUKUM AVOGADRO

Hukum Avogadro : 1 Kg Mole semua


Gas apabila diukur pada (p) dan (T) yang
sama ( 0ºC , 1 ATM )maka mempunyai
jumlah molekul yang sama ( atau isi yang
sama = 22,4 )

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
BERAT ATOM, BERAT MOLEKUL

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
REAKSI PROSES PEMBAKARAN

C + O2 → CO2 + 8100 K Cal / Kg


1 mol C + 1 mol O2 → 1 mol CO2 + 8100 K Cal / Kg
12 kg C + 32 kg O2 → 44 kg CO2 + 8100 K Cal / Kg

2H2 + O2 → 2H2O + 34.000 K Cal / Kg


2 mol H2 + 1 mol O2 → mol 2H2O + 34.000 K Cal / Kg
4 kg H2 + 32 kg O2 → 36 kg 2H2O + 34.000 K Cal / Kg

S + O2 → SO2 + 2.500 K Cal / Kg


1 mol S + 1 mol O2 → 1 mol SO2 + 2.500 K Cal / Kg
32 kg S + 32 kg O2 → 64 kg SO2 + 2.500 K Cal / Kg

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
PERHITUNGAN KALORI
C
Zat arang ( C ) = -------- x 8.100 Kcal / kg BB
100
= 81 ( C ) k Cal / kg BB

( H – O/8 )
Zat Hydrogen ( H ) = ---------------- x 34.000 Kcal / kg BB
100
= 340 ( H – O/ 8 ) k Cal / kg BB

S
Zat belerang ( S ) = -------- x 2.500 Kcal / kg BB
100
= 25 ( S ) k Cal / kg BB

W
Air ( W ) = -------- x 600 Kcal / kg BB
100
= 6 ( W ) k Cal / kg BB
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
RUMUS PEMBAKARAN
Rumus Dulong
O
NCV( Net Calor Value ) = 81 C + 340( H - --- ) + 25 S – 6W
8
( dalam Kcal / Kg bahan Bakar )

O
GCV ( Gross Calor Value ) = 81 C + 340( H - --- ) + 25 S
8
( dalam Kcal / Kg bahan Bakar )

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
UDARA PEMBAKARAN
Dalam proses Pembakaran Bahan bakar baik Padat, Cair,
Gas selalu akan memerlukan udara untuk
pembakaran .
Dalam alam kita ini udara terdiri atas berbagai zat,
namun karena yang dominant adalah Oxygen dan
Nitrogen , maka didalam Teknik Pembakaran hanya
akan diasumsikan sbb :
• 21 % Oxygen dan 79 % Nitrogen , jika dihitung
terhadap Volumenya .
• 23,2 % Oxygen dan 76,8 % Nitrogen , jika dihitung
terhadap Beratnya .

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
KEBUTUHAN ZAT ASAM ( O2 )
Jumlah Zat asam ( O2 ) yang dibutuhkan untuk pembakaran dapat dihitung dari :
1. perbandingan zat arang ( C ) terbakar ( bersenyawa) = ( 32 / 12 ) C.
2. perbandingan zat air ( H2 ) terbakar ( bersenyawa) = 32/4 ( H - O/8 )
3. perbandingan zat belerang ( S ) terbakar ( bersenyawa) = (32/32) S

Sehingga kebutuhan Minimal Oxigen untuk Pembakaran = O min


BA dari ( O2 = 2x16 = 32 ), ( C = 12 ), ( H = 1 ), ( S = 32 )
32C 32 O 32
O min = --------- + -------- ( H - ----- ) + ------- S
12 4 8 32
Sehingga dapt ditulis sbb:
Kebutuhan Minimal Oxigen dihitung dari berat Oxygen terhadap Bahan bakar
O min = 2,66 C + ( 8 H - O ) + S Kg O2 / kg Bahan bakar
Kebutuhan Minimal Oxigen dihitung dari Volume Oxygen terhadap Bahan
bakar
O min = 1,86 C + ( 5,5 H – 0,69 O ) + 0,69 S NM3 O2 / kg Bahan bakar

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
HYDROGEN TERBAKAR
Jumlah Hidrogen yang ada di Batubara, dibakar akan
menghasilkan 34.000 k Cal / Kg, namun tidak semua
Hydrogen akan dapat menghasilkan kalor sebab beberapa
bagian diantaranya bersenyawa dengan O2 membentuk air .
1KgH2 dapat bersenyawa dengan 8 Kg O2 akan membentuk
9 H2O ( AIR )
2H2 + O2 2H2O
1 Kg + 8 Kg 9 Kg
Jadi untuk tiap 1Kg Hidrogen memerlukan 8 Kg Oksigen,
atau setara ⅛ O2 dari H2 terikat oleh O2
Sehingga yang menghasilkan kalor hanya sisa Hidrogen
sebesar = (g H2)

g H2 = (H2 - ⅛ O2)
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
KEBUTUHAN UDARA MINIMUM
( U min ) PEMBAKARAN
Dalam kenyataan yang diperlukan dari udara hanya Oxygennya ( tidak termasuk Nitrogennya ) ,
kandungan Oxygen pada udara = 23,2 %, maka dapat diperoleh persamaan kebutuhan Udara
minimum untuk pembakaran adalah U min

32C 32 O 32
O min = ------ + ------ ( H - --- ) + ---- S ( OXYGEN MINIMUM )
12 4 8 32

100
U min = ---------- O min
23,2

100
U min = ------------------ { 2,66 C + ( 8 H - O ) + S } Kg udara / kg Bahan bakar
23,2

U min = 11,46 C + 34,48 H – 4,31 O + 4,31 S Kg udara / kg Bahan bakar


U min = 8,89 C + 26,73 H – 3,34 O + 3,34 S NM3 udara / kg Bahan bakar
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
GAS SISA PEMBAKARAN
1. Gas sebagai hasil persenyawaan reaksi pembakaran diantaranya : CO2, H2 O, SO2
% Kandungan mol
Jumlah volume gas yang dihasilkan = ------------------------- x 22,4 NM3
Berat molecul

2. Gas yang berasal dari bahan bakar, tetapi tidak ikut bersenyawa atau terbakar
diantaranya : N2, H2O, Mineral-mineral lain ( Cl , Phospor , Silica , Na , K ) dll

% Kandungan mol
Jumlah volume gas yang dihasilkan = ------------------------- x 22,4 NM3
Berat molecul

3. Zat Nitrogen ( N2 ) yang berasal dari udara pembakaran dan tidak bersenyawa dengan
unsur bahan –bakar
Jumlah volume gas yang dihasilkan = % N2 x Kebut udara pembakaran NM3

• Untuk menghitung gas sisa pembakaran, perlu digunakan hokum “ AVOGADRO”


Apabila satu kilogram Molekul ( gram mol ) gas-gas yang diukur pada P dan T yang
sama maka Volumenya adalah sama = 22,4 NM3

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
Contoh Perhitungan nilai Kalor
Hasil uji Lab bahan bakar dperoleh hasil sbb :

• Dari hasil Analisa Ultimate Analysis Bahan aker Batubara


diperoleh hasil sbb :
• Carbon ( C ) : 75 %
• Hydrogen ( H ) : 2,72 %
• Oxygen ( O ) : 6,28 %
• Nitrogen ( N ) : 2 %
• Belerang ( S ) : 1,7 %
• Air ( W ) : 5,75 %
• Lain-lain mineral ( A ) : 6,55 %
• Total : 100 %

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
Kandungan Kalori Bahan Bakar (NCV, GCV)
Dengan Rumus Dulong diperoleh sbb:
O
Net Calor Value = 81 C + 340 ( H – --- ) + 25 S – 6W ……….. k Cal / Kg bb
8
6,28
NCV = 81(75)+ 340 (2,72 – ----- ) + 25 x1,7– 6 (5,75) = 6740,9 k Cal/kgbb
8

O
Gross Calor Value = 81 C + 340 ( H – --- ) + 25 S ………………. k Cal / Kg bb
8
6,28
GCV = 81(75 ) + 340 (2,72 – ------- ) + 25 x 1,7 = 6775,4 k Cal/kgbb
8

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
Perhitungan Kebutuhan udara
Pembakaran
Kebituhan Oxygen ( O min )
Omin = 2,66 C + ( 8H – O ) + S
= {( 2,66 X 0,75 ) +(( 8 x 0,0272) – 0,0628 )) + 0,017}
= ( 1,995+0,2176-0,0628 +0,017 )KG O2 / KG BB
Omin = 2,1668 KG O2 / KG BB

Kebituhan Udara ( U min )


100
Umin = ------- O min
23,2

100
= ------- 2,1668 KG udara / KG BB
23,2
Umin = 9,339 KG udara / KG BB

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
Perhitungan Gas sisa pembakaran
1.Dari Reaksi Pembakaran ( CO2 , H2O ,SO2 )

0,75
75 % C = ------- X 22,4 NM3 = 1,4 NM3 CO2
12
0,0272
2,72 % H = ----------- X 22,4 NM3 = 0,1523 NM3 H2O
4
0,017
1,7 % S = ---------- X 22,4 NM3 = 0,0119 NM3 SO2
32
0,0628
6,28 % O = ------------ X 22,4 NM3 = 0,08792 NM3O2
16
santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,
santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
2. Nitrogen (N2) dan Air(H2O) pada Bahan
bakar, sebagai gas yang tidak ikut terbakar

0,02
2 % N2 = --------- X 22,4 NM3 = 0,016 NM3 N2
28

0,0575
5,75% H2O = ----------- X 22,4 NM3 = 0,071889 NM3 H2O
18

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
3. N2 berasal dari udara pembakaran yang tidak ikut
terbakar

79
N2 = --------- X Umin NM3 dihitung atas dasar Volume
100
79
= ------- { 8,89 C + 26,73 H – 3,34 O + 3,34 S } NM3 N2
100
= { 7,02 C + 21,12 H – 2,63 O + 2,63 S } NM3
= { (7,02 x 0,75 )+(21,12 x 0,0272 )–(2,63 x 0,0628 )+(2,63 x 0,017)}
N2 = 5,265 + 0,57745 – 0,1652+ 0,04471 = 5,722 NM3 N2 / kg BB

=7,738 NM3 N2 / kg BB

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
Jadi Gas bekas pembakaran yang dihasilkan
( G min/kg bb)
1. Dari Reaksi Pembakaran
1. CO2 = 1,4 NM3 CO2
2. H2O = 0,1523 NM3 H2O
3. SO2 = 0,0119 NM3 SO2
4. O2 dalam BB = 0,08792 NM3 O2
2. Dari Nitrogen dan Air yang ada dalam bahan bakar
1. N2 ( Nitrogen ) = 0,016 NM3 N2
2. H2O ( Air ) = 0,071555 NM3 H2O

3. Dari Nitrogen dari udara pembakaran yang tidak terbakar


1. N2 ( Nitrogen ) = 5,722 NM3 N2

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- +

JUMLAH GAS BEKAS ( G min ) = 7,462 NM3 CAMPUR

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918
TERIMAKASIH

santoso budi, Fak Tek Mesin UNTIRTA,


santosobud@yahoo.com, HP 08129589918

Anda mungkin juga menyukai