Anda di halaman 1dari 2

Zebra cross

Zebra cross adalah tempat penyeberangan di jalan yang diperuntukkan bagi pejalan
kaki yang akan menyeberang jalan, dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis
membujur berwarna putih dan hitam yang tebal garisnya 300 mm dan dengan celah yang
sama dan panjang sekurang-kurangnya 2500 mm, menjelang zebra cross masih ditambah
lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh
pengemudi kendaraan di jalan. Pejalan kaki yang berjalan di atas zebra cross mendapatkan
perioritas terlebih dahulu. Disebut sebagai zebra cross karena menggunakan warna hitam
dan putih seperti warna pada hewan zebra dari kelompok hewan kuda yang hidup di
Afrika

1. Center Line
Merupakan Garis marka utuh tidak terputus Yang Membatasi Jalur kanan dan Jalur kiri, dan, Garis
ini membujur berada ditengah Jalan sejajar dengan jalan dan sebelum Zebra cross itulah yang di
sebut Center Line.

2. Stop Line
Garis Ini mempunyai bentuk sama dengan Center Line akan tetapi posisinya melintang secara
sepesifik adalah garis pada akhir dari center line tersebut yang di sebut Stop Line,Garis ini
mempunyai arti berbeda dari saudaranya di atas. Garis ini mempunyai maksud sebagai pembatas
antara Pengendara dan penyeberang jalan.

3. Crossing Line

zebra cross
Garis dan atau penanda yang di gunakan untuk Menyeberang jalan bagi pejalan kaki.

Sedangkan Bentuk Dan Ukuran Dari Marka Zebracross Menurut Km 60 Tahun 1993
Adalah Sebagai Berikut :
1. Garis membujur tempat penyeberangan orang harus memiliki lebar
0,30 meter dan panjang sekurang-kurangnya 2,50 meter .
2. Celah diantara garis-garis membujur sekurang-kurangnya lebarnya sama atau tidak lebih dari 2
(dua) kali lebar garis membujur tersebut.
3. Dua garis utuh melintang tempat penyeberangan pejalan kaki
memiliki jarak antara garis melintang sekurang-kurangnya 2,5 meter dengan lebar garis
melintang 0,30 meter

Zebra cross hanya memiliki satu jenis fungsi, yaitu memberikan prioritas kepada orang
yang melaluinya untuk menyeberang dengan selamat. Jika menemukan Zebra Cross
pengendara harus memberikan prioritas kepada penyebrang jalan. Fungsi tunggal ini tentu
saja dapat dipadankan dengan fungsi lampu lalu lintas yang menyala merah. Saat kendaraan
berhenti dan pejalan kaki menyeberang. Peraturan hukum tentang zebra cross itu sendiri
termaktub sesuai UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. “Pentingnya
keberadaan zebra cross sudah di atur didalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Angkutan Jalan. Tepatnya, ada di pasal 275 ayat 1, pasal 28 ayat 2. UU ini menyatakan
bahwa penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan diwajibkan menyediakan fasilitas untuk
sepeda, pejalan kaki,dan penyandang cacat, pasal 131 Ayat (2), disebutkan bahwa “Pejalan
kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyebrang jalan di tempat penyebrangan”.
Dan pasal 106 Ayat (2), disebutkan bahwa “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan
bermotor di jalan wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda”. Kemudian
dalam Pasal 284 disebutkan bahwa “ Setiap orang yang mengumudikan kendaraan
bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Anda mungkin juga menyukai