Isi (Antihistamin)
Isi (Antihistamin)
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Membuat sediaan cairan sistem homogen
2. Membuat sediaan antihistamin yang bekerja cepat dan efektif mengatasi reaksi dan
gejala alergi
1.4 Manfaat
1. Seorang farmasis mampu membuat sediaan yang memiliki mutu atau
quality yang diartikan sebagai efektif, stabil, mudah diterima dan aman.
2. Mampu merancang formula yang berpedoman pada syarat yang ditetapkan
oleh Farmakope dan pustaka lainnya yang setara dilakukan oleh bagian
R&D industri.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dewasa ini, banyak hal yang mampu menyebabkan alergi, contohnya menghirup
debu, makanan, polen, dan sebagainya. Alergi dipicu oleh mediator histamin. Mediator ini
memiliki beberapa reseptor seperti reseptor H1 dan H2. Antihistamin adalah zat-zat yang
dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok
reseptor histamin. Pada awalnya hanya dikenal satu tipe antihistamin, tetapi setelah
ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptorH2,maka secara
farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe , yaitu reseptor H1 dan reseptor H2.
Cetirizine HCl
Pemerian : Serbuk putih sampai hampir putih(Martindale ed.36, page 570)
3
Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton dan metilen
oksida(Martindale ed.36, page 570)
Dosis : Dosis oral 10 mg sehari sekali atau 5 mg sehari dua kali (Martindale
ed.37, page 621)
Kontraindikasi :Tidak untuk pasien penderita gangguan fungsi hati dan renal. Tidak
diberikan pada wanita hamil
Indikasi :Antihistamin non sedative, long acting dan stabilisator sel mast
digunakan untuk mengobati gejala alergi termasuk rhinitis dan urticaria
kronis (Martindale ED 37, p.621) ; Antagonis H1 selektif
4
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual
SEDIAAN ANTIHISTAMIN YANG BEKERJA CEPAT DAN EFEKTIF MENGATASI REAKSI DAN GEJALA ALERGI
Gejala
Penyebab
CETIRIZINE HCl
Karakteristik
Dosis Karakteristik fisika – biologik bahan aktif Persyaratan mutu
10 mg sehari sekali kimia bahan aktif
pH larutan :
pH sediaan/stabil
1,2 – 1,8 (MD 37)
6
BAB IV
METODE PENELITIAN
Alat :
- Beaker Glass
- Pengaduk Kaca
- Mortir dan Stamper
- Gelas Ukur
- Sendok Tanduk
- Sendok Porselen
- Timbangan gram
- Piknometer
- Termometer
- Baskom untuk icebath
- Alumunium Foil
- Pipet Tetes
- Kertas Perkamen
- Pipet Volume
- Viskometer Kapiler
- pH meter
- Magnetic Stirer
- Botol Coklat 60 ml dan 150 ml
- Corong Kaca
Bahan :
7
- Na2HPO4 235,07 mg
- Strawberry Red 1,5 mg
- Essence Strawberry 3 tetes
- Aqua Purificata 84,84 ml
Jumlah
Jumlah tiap Jumlah tiap Jumlah
Nama Bahan Kadar dalam dalam skala
takaran kemasan dalam skala
Obat % besar
terkecil (5ml) (60ml) lab (150ml)
(60.000ml)
Cetirizine
5,5 mg 66 mg 165 mg 66 g
HCl
Sukrosa 30 % 1,5 g 18 g 45 g 18.000 g
Propilenglikol 4,5 % 0,225 ml 2,7 ml 6,75 ml 2.700 ml
Nipagin 0,2 % 0,01 g 0,12 g 0,3 g 120 g
NaH2PO4 8,47 % 0,42 g 5,08 g 12,70 g 5.081,7 g
Na2HPO4 0,16 % 7,8 mg 94,03 mg 235,07 mg 940,26 g
Strawberry
0,001 % 0,05 mg 0,6 mg 1,5 mg 600 mg
red
Essence
q.s q.s 3 tetes 30 ml
Strawberry
Aqua
5 ml 60 ml 150 ml 60.000 ml
Purificata ad
- Jumlah air yang dibutuhkan untuk melarutkan bahan : 150 ml – 65, 16 = 84,84 ml
8
5. pH : ±5
6. Bobot jenis : lebih dari 1 g/ml
7. Sifat alir : newtonian, plastic
8. Kadar : 110% (USP)
9. Viskositas : lebih kental dari air tetapi tidak lebih kental dari gliserin
10. Jumlah takaran terkecil : 5 ml
4.2Metode Kerja
1. Kalibrasi botol 60 ml
2. Buat sirup
a) Timbang sukrosa 45 g
b) Kalibrasi air panas 22,5 ml
c) (b) + (a) aduk ad larut, tunggu ad dingin
9
12. (10) + (11) campur ad homogen
15. Ambil no (14) 20 ml, cek pH (jika tidak sesuai sesuai di adjust)
10
Buat dapar phospat – phosphat
Kerangka Operasional a) Timbang NaH2PO4.2H2O 12,704 g + aq
Buat sirup : ad 2 ml aduk ad larut
Kalibrasi botol 60 ml a) Timbang sukrosa 45 g b) Timbang Na2HPO4.12H2O 235,06 mg +
b) Kalibrasi air panas 22,5 ml aq ad 2 ml aduk ad larut
c) (b) + (a) aduk ad larut, c) (a) + (b) campur ad homogen
tunggu ad dingin d) Cek pH = 5, jika tidak sesuai di adjust
Kalibrasi
(5) + (2c), campur (4) + (3d), campur Timbang cetirizine Hcl 165 mg
Propylenglikol 6.75 ml
ad homogen ad homogen + aq 2 ml aduk ad larut
Ambil no (14) 20 ml, cek (13) + air purificata (12) + 3 tetes (10) + (11) campur ad
pH (jika tidak sesuai ad 150 ml Flavour Strawberry , homogen
sesuai di adjust aduk ad homogen
11
BAB V
13
antimuskarinik, nausea, diberikan melalui pemberian
Antagonis H1 mulut pada oral, mencapai
selektif kering, wanita konsentrasi,
(Martindale ED diare/ hamil, maksimum dalam
34, p.436) konstipasi, tidak plasma ±1 jam.
Berguna untuk tremor, diberikan Bioavailabilitasnya
pengobatan palpitasi, pada bertambah dan
simptomatik sakit kepala, pasien makanan dapat
berbagai nyeri dengan mempengaruhi
penyakit alergi abdomen kerusakan waktu untuk
termasuk rhinitis ginjal. mencapai kadar
(Farmakologi maksimum
dan Terapi ed.4,
p. 256)
3. Cetirizine HCl Antihistamin non Nausea, Tidak Farmakokinetika:
sedative, long vomiting, untuk diserap dengan
acting dan mulut pasien cepat pada GIT
stabilisator sel kering, sakit penderita setelah dosis oral
mast digunakan kepala, gangguan diberikan dan
untuk mengobati mudah fungsi hati mencapai
gejala alergi lelah, nyeri dan renal. konsentrasi
termasuk rhinitis epigastrium, Tidak maksimal dalam
dan urticaria tremor. diberikan darah ±1 jam.
kronis pada Makanan dapat
(Martindale ED wanita memperlambat
37, p.621) hamil waktu untuk
Antagonis H1 mencapai kadar
selektif maksimum tetapi
(Farmakologi tidak mengurangi
dan Terapi ed.4) jumlah obat yang
diabsorbsi.
1. Efek sampingnya tidak meninmbulkan kantuk, aman untuk supir yang sedang dalam
perjalanan
2. Obat diserap cepat pada saluran gastrointestinal dengan O.O.A 1 jam
3. Merupakan antagonis H1 yang selektif, sehingga cocok untuk mengatasi reaksi dan
gejala alergi (hipersensitivitas).
4. Merupakan obat antihistamin generasi baru yang tidak menyebabkan efek sedasi
14
PEYUSUNAN FORMULA AWAL
pKa2 = 7,09
[𝐺]
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔
[𝐴] pH = -log [H+]
[𝐺] 5 = -log [H+]
5 = 7,09 + 𝑙𝑜𝑔
[𝐴]
1.10-5 = [H+]
[𝐺]
−2,09 = 𝑙𝑜𝑔
[𝐴]
[𝐺]
8,128305162 𝑥 10−8 = pKa = -log Ka
[𝐴]
8,128305162 𝑥 10−8 [𝐴] = [𝐺] 7,09 = -log Ka
Ka = 8,128305162 x 10-8
𝐾𝑎 . (𝐻3 𝑂+ )
𝛽 = 2,303 . 𝑐.
(𝐾𝑎 + (𝐻3 𝑂+ ))2
15
c = 0,5429222987
[c] = [A] + [G]
0,5429222987 = [A] + 8,128305162 x 10-8 [A]
[A] = 0,538544841
= 4,377456811 x 10-8
17
5.2 Spesifikasi Bahan dan Spesifikasi Sediaan
Spesifikasi umum bahan dan spesifikasi sediaan dengan bahan aktif yang sama dari
pustaka
Cetirizine HCl
- Pemerian : Serbuk putih sampai hampir putih (British Pharmacopoeia)
- Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton dan metilen
oksida (British Pharmacopoeia)
Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton dan metilen
oksida (Martindale ed.37 page 621)
- pH : 4,5 – 5,5 (British Pharmacopoeia)
4,0 – 5,1 (United States Pharmacopoeia ed.37, page 2267)
- Dosis : Dosis oral 10 mg sehari sekali atau 5 mg sehari dua kali
(Martindale ed.37, page 621)
Cetirizine HCl Oral Solutions
- pH : 4,0 – 5,1 (United States Pharmacopoeia ed.37, page 2267)
1,2 – 1,8 (Martindale ed.37, page 621)
- Dosis : Dosis oral 10 mg sehari sekali atau 5 mg sehari dua kali
(Martindale ed.37, page 621)
- Penyimpanan : Simpan di tempat yang terlindung dari cahaya dan
kelembapan (Martindale ed.37, page 621)
Simpan di tempat yang tertutup dan terlindung dari cahaya.
Atau simpan di tempat dingin (United States Pharmacopoeia
ed.37, page 2267)
18
- Fungsi : Sebagai Pemanis
- Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopik pada udara lembab.
- Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)P dan dengan
kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan
eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak
- Fungsi : Sebagi pelarut dan Thickening Agent (pengental)
- Pemerian : Serbuk hablur kecil, halus, putih, hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal
- Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol (95%)P dan dalam 3 bagian aseton P, mudah larut dalam
eter P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian
gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika
didinginkan larutan tetap jernih
- Fungsi : Sebagai zat pengawet
Terlampir
Suhu : 26oC
RH : 70%
19
(true solution) homogen
pH : ±5 pH sediaan :
Viskositas : Viskositas :
lebih kental dari air tetapi tidak lebih kental Instrument : Viskometer kapiler/ Oswald
dari gliserin 83% (111 Cps – HPE p 284) ἠrelatif = ρ sediaan x t sediaan
ρ Aq x t Aq
= 1,206 x 132,12= 11,546 Cps
1 x 13,80
PEMBAHASAN
Sediaan yang telah kami buat adalah larutan homogen yang berasa dan beraroma
strawberry dan berwarna merah, dengan BJ = 1,206 g/ml, artinya melebihi BJ air yakni 1
g/ml. Bobot jenis dihitung menggunakan rumus perhitungan diatas (tabel) dengan bantuan
alat piknometer. Viskositas sediaan diukur dengan viskometer kapiler (one point instrument ,
artinya hanya dapat mengukur viskositas saja) dengan hasil viskositas relatif 11,546 Cps,
artinya lebih kental dari air tetapi tidak lebih kental dari gliserin 83% (111 Cps – HPE p 284).
Bila mengukur viskositas menggunakan one point instrument kita tidak dapat menentukan
sifat alir sediaan. Viskositas sediaan yang kami buat tergolong kurang kental karena pada
proses pembuatannya, kami menggunakan propylenglikol sebagai pelarut metil paraben
sekaligus thickning agent tetapi nyatanya propylenglikol yang ditambahkan, tidak mampu
20
membuat sediaan menjadi lebih kental. Seharusnya ditambah dengan thickning agent yang
lain, seperti tylose atau CMC Na. pH sediaan melebihi 5 tetapi masih masuk dalam rentang
pH yang ada di literatur (USP) yakni 5,10. Karena berbentuk larutan homogen, artinya tidak
ada fase pendispersi dan fase terdispersi, sehingga tidak ada endapan yang terbentuk.
21
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Hasil sediaan adalah larutan homogen yang berasa dan beraroma strawberry dan
berwarna merah, dengan BJ = 1,206 g/ml, artinya melebihi BJ air yakni 1 g/ml. Viskositas
sediaan diukur dengan viskometer kapiler dengan hasil viskositas relatif 11,546 Cps dan
termasuk memiliki sifat alir newtonian (plastis). pH sediaan melebihi 5 tetapi masih masuk
dalam rentang pH yang ada di leteratur (USP) yakni 5,10. Hal ini menunjukkan kesesuaian
spesifikasi sediaan yang diinginkan dengan hasil sediaan.
6.2 Saran
Sebaiknya peletakan rak bahan obat tidak terlalu jauh dan apabila ada bahan obat
baru, nama bahan obat tersebut sudah tercantum dalam daftar di rak bahan untuk
mempermudah. Saat pembuatan, ruangan harus steril dan bersih agar tidak timbul
kontaminan dari luar.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara S.G. dkk, 2005, Farmakologi dan Terapi 4th ed, Jakarta : Gaya Baru
23