Anda di halaman 1dari 9

4 x 4 Kobe House karya Tadao Ando

Lokasi : Tarumi-ku, Kobe, Hyogo, Kobe, Japan

Jenis Proyek : Rumah Non-komersial

Dibangun : 2003-2004

Langgam : Arsitektur kontemporer modern

4 x 4 Kobe House Unit 1 karya Tadao Ando (sumber : architectboy.com)


Rumah ini terkenal karena dimensinya yang hanya 4 x 4 m, terdiri dari 4 lantai, dan letaknya
yang unik di teluk menghadap Laut Seto, serta sebagian besar lahan berada di bawah permukaan
laut.

Konsep Tapak : Bangunan pada lahan sempit yang berada di lokasi gempa dengan panorama
indah di sekelilingnya

Kobe House di malam hari (Sumber : pinterest)

Kedua unit rumah ini berada di Teluk Hyogo, pinggiran Kobe, sepanjang daerah komersial.
Kesulitan dari tapak ini adalah setiap unit menempati lahan seluas 5 x 5 m yang sebagian besar
berada di bawah permukaan laut. Peraturan pemerintah mengharuskan bangunan di daerah
pantai berukuran kecil, hanya 16.5m2. Lahan ini juga berada hanya 4 km dari Pulau Awaji,
pusat gempa Hanshin di tahun 1995 yang memporakporandakan Kobe.

Sekitar tapak dikelilingi panorama yang indah dari Laut Seto, Pulau Awaji, dan Jembatan Akashi
Kaikyo sebagai bagian kenangan dari gempa dashyat yang dialami semua daerah itu. Itulah
sebabnya, saat merancang, Ando mempertimbangkan juga kenaikan air laut signifikan yang
mungkin melanda kawasan itu.
Konsep Bangunan: Setiap unit berupa balok beton sebagai mercusuar yang menghadap laut dan
beradaptasi sempurna dengan keadaan tapak

Luas lantai dasar rumah pertama sangat sempit, tepat 4 x 4 m. Kebutuhan untuk menampung
jumlah penghuni mengharuskan rumah ini memiliki basement, lantai dasar, dan 3 lantai lagi di
atasnya.

Gambar potongan 4x4 Kobe House (Sumber: pinterest.com)

Rumah kedua berbeda dari rumah pertama. Tiap lantai rumah pertama dihubungkan dengan
tangga, sedangkan pada rumah kedua dihubungkan dengan elevator / lift. Perbedaan lainnya ada
pada material yang digunakan. Keseluruhan rumah pertama dibangun dari beton, sedangkan
rumah kedua menggunakan kombinasi beton dan kayu, sesuai permintaan klien.

Konsep desain interior : setiap lantai digunakan untuk aktivitas berbeda


Denah dan gambar potongan Kobe House (Sumber: archweb.it)

Bagian basement digunakan sebagai gudang. Pintu masuk dan area layanan ada pada lantai
dasar, kamar tidur di lantai pertama, ruang belajar di lantai dua, dapur dan ruang makan sebagai
‘jantung rumah’ berada di lantai teratas.

Interior Kobe House (Sumber: architectboy.com)

Ruang hampir tertutup keseluruhan di ketiga sisinya. Bagian yang menghadap ke laut memiliki
bukaan di sepanjang sisinya.

Konsep Bahan : beton, kayu, dan kaca

Seperti pada karya-karyanya yang lain, Ando mengaplikasikan beton bertulang pada struktur dan
beton ekspos pada dinding eksterior.
4 x 4 Kobe twin House (Sumber: pinterest.com)

Bangunan kembarnya, 4x4 Kobe House II, dibangun menyerupai unit I namun menggunakan
bahan kayu pinus Oregon yang dilaminasi dan lantai kayu paulownia. Tadao Ando juga
memanfaatkan beton pada bagian eksterior, baja dan alumunium untuk jendela, kayu oak, beton
ekspos dan panel gipsum pada dinding interior dan beton cor untuk langit-langit.

Dibangun di lahan seluas 74 m2, luas lantai dasar 23 m2 dan total luas lantai 84 m2. Unit II ini
dibangun sama imutnya dan sebagai cerminan Unit I. Ando berharap dengan membangun dua
bangunan yang mirip dengan material yang berbeda akan menjadi pintu gerbang ke laut dan
menciptakan hubungan antara arsitektur dengan tapaknya.

Konsep Struktur: beton bertulang dengan struktur tahan gempa


Detail bahan eksterior 4x4 Kobe House (sumber : frappesmegala.tumblr.com)
Tadao Ando, anak kembar yang lahir di Minato-ku, Osaka, Jepang pada 13 September
1941(Sumber: archinect.com)

Permasalahan terbesar adalah menyediakan tempat tinggal pada lahan yang sangat sempit.
Menurut Ando, semakin sulit permasalahan yang harus dihadapi justru menjadi tantangan yang
semakin menarik untuk penyelesaian desain. Terbukti dengan kemampuannya merancang
bangunan cerdik yang belum pernah diperlihatkan oleh siapa pun. “I believe that the way people
live can be directed a little by architecture” (Saya percaya bahwa cara hidup manusia bisa
sedikit diarahkan oleh arsitektur).

Anda mungkin juga menyukai